COVER EVALUASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN NAHWU
KELAS VII MTs SALAFIYAH WONOYOSO KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
RATIH WIDI ASTUTI
NIM. 1323302049
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017
EVALUASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN NAHWU
KELAS VII MTs SALAFIYAH WONOYOSO KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh: RatihWidiAstuti
NIM: 1323302049
ABSTRAK
Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan, memperoleh, dan
menyelesaikan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat beberapa alternative
dalam mengambil keputusan. Selain itu mengevaluasi merupakan ciri pendidik yang
professional, sehingga setelah diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran akan
memberikan manfaat baik bagi peserta didik maupun pendidik serta menejemennya.
Maka setiap kegiatan evaluasi merupakan suatu proses yang sengaja dilaksanakan
untuk memperoleh informasi atau data, dimana dengan berdasarkan data tersebut
kemudian dicoba untuk membuat keputusan, informasi data yang dikumpulkan itu
harusnya data yang sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga akan mendukung tujuan
evaluasi.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana evaluasi
pembelajaran mata pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun
Pelajaran 2016/2017 dengan sub rumusan masalahnya adalah bagaimana
perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan data serta pelaporanhasil evaluasi mata
pelajaran Nahwu kelas VII di MTs SalafiyahWonoyoso Kebumen tahun pelajaran
2016/2017?.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Untuk menjamin keabsahan penelitian ini, Penulis dalam mengumpulkan
data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis
data penulis menggunakan analisis model Miles dan Huberman yaitu reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran mata pelajaran
Nahwu sudah terlaksana dengan baik dengan melaksanakan tahapan-tahapan evaluasi
yaitu meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan pengolahan data, serta tahap
pelaporan hasil evaluasi.
Kata Kunci: mata pelajaran Nahwu, Evaluasi Pembelajaran, MTs Salafiyah
Wonoyoso Kebumen.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Definisi Operasional .......................................................................... 8
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 12
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 12
E. Kajian Pustaka ................................................................................... 14
F. Sistematika Pembahasan ................................................................... 16
BAB II EVALUASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN NAHWU
A. Evaluasi Pembelajaran....................................................................... 18
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ............................................. 18
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ................................ 21
3. Prinsip Evaluasi Pembelajaran ................................................... 22
4. Jenis Evaluasi Pembelajaran ...................................................... 24
5. Teknik Evaluasi ......................................................................... 26
6. Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran .................................. 30
a. Tahap Perencanaan Evaluasi ................................................ 31
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengolahan Data ............................ 32
c. Tahap Pelaporan Hasil Evaluasi .......................................... 33
B. Mata Pelajaran Nahwu ...................................................................... 34
1. Pengertian Mata Pelajaran Nahwu ............................................. 34
2. Tujuan Mata Pelajaran Nahwu ................................................... 35
3. Materi Pembelajaran Nahwu ...................................................... 37
C. Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Nahwu ................................. 38
1. Tahap Perencanaan Evaluasi Mata Pelajaran Nahwu ................ 38
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengolahan Evaluasi Mata Pelajaran
Nahwu ........................................................................................ 42
3. Tahap Pelaporan Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Nahwu ........... 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 47
B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 47
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 49
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 50
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen ............... 53
1. Sejarah Berdiri MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen ............. 53
2. Letak Geografis MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen ............ 57
3. Visi Misi dan Tujuan MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen ... 57
4. Susunan Pengurus Yayasan ..................................................... 59
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ...................................... 59
6. Sarana dan Prasarana ............................................................... 62
7. Kurikulum ............................................................................... 63
B. Tujuan Evaluasi Mata Pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah
Wonoyoso Kebumen ..................................................................... 64
C. Materi Mata Pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso
Kebumen ....................................................................................... 65
D. Langkah-langkah Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran
Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen ............................ 66
1. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ....................................... 67
2. Pelaksanaan dan Pengolahan Evaluasi .................................... 70
3. Pelaporan Hasil Evaluasi ......................................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 79
B. Saran .............................................................................................. 80
C. Penutup .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi
pengetahuan menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan penyampurnaan semua
potensi manusia. Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu,
ia tidak dibatasi oleh tebalnya tembok sekolah dan juga sempitnya waktu belajar
di kelas. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja manusia mau dan mampu melakukan proses pendidikan.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.1
Pendidikan diperlukan dan dilakukan pertama kali oleh anggota
keluarga, terutama orang tua terhadap anak-anak mereka. Dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi akhirnya didirikanlah lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan didesain dengan pertimbangan edukatif agar
1Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 40.
proses kependidikan berlangsung dengan mudah, murah, dan sukses sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disepakati bersama.
Sedangkan fungsi dan tujuan pendidikan diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi, “pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu dengan mengadakannya proses
belajar mengajar. Belajar mengajar atau boleh dikatakan proses pembelajaran
adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu
proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Proses belajar mengajar
akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan nilai-nilai diri anak didik.2
Kesimpulannya
adalah bila interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa atau proses
pembelajaran tersebut berlangsung dengan baik maka diharapkan hasil belajar
siswa juga mengalami peningkatan, yaitu yang berupa peningkatan nilai dan
prestasi.
2Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorirni, Belajar dan Pembelajaran; Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah
dicapai oleh guru dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi, baik
evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran. Ketika proses
pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran
evaluasi dan penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting.
Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan proses untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran.3
Tujuannya adalah untuk menghimpun
informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian hasil belajar, serta keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi (evaluation) memiliki makna yang berbeda dengan penilaian,
pengukuran maupun tes. Stufflembeam dan Shinkfield (1985) menyatakan
bahwa:
“Evaluation is the process of delineting, obtaining, and providing
descreptive and judgemental information about the worth and merit of
some object’s goals, design, implementation, and impact in order to
guide decision making, serve needs for accountability, and promote
understanding of the involved phenomena”
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth
and merit) dari tujuan yang dicapai, keputusan, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan
meningkatkanpemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut inti
3Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia, 2015),
hlm. 19
dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.4
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu
sistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus
ditempuh oleh guru untuk mengatahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam
memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.5
Urgensi dilaksanakan evaluasi pembelajaran ialah untuk mengetahui
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan
lembaga pendidikan (madrasah) dalam mengelola proses pembelajaran, dan
lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terdiri di kelas maupun di
luar kelas. Hasil kegiatan belajar peserta didik yang berupa kemampuan kognitif
dan psikomotorik ditentukan oleh kondisi afektif peserta didik. Evaluasi
pembelajaran tidaklah semata-mata diukur dari hasil tes tertulis tetapi juga dari
sikap dan tingkah laku yang ditunjukan peserta didik sebagai hasil dari proses
pembelajaran. Jadi, menilai peserta didik bukan hanya bersarkan aspek
pengetahuannya saja tetapi juga berdasarkan pemahamannya. Sehingga dengan
evaluasi yang diharapkan peserta didik adalah pemahaman pelajaran secara
mendalam sehingga ia lama dalam mengingatnya, dan dapat menggunakannya
dalam hidupnya. Evaluasi harus digunakan sebagai proses untuk mengukur dan
4Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2014), hlm 6 5Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, .... hlm. 2
menentukan tingkat ketercapaian kompetensi dan sekaligus untuk mengukur
efektivitas proses pembelajaran.6
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha
mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar
dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreatifitas peserta didik melalui
berbagai interaksi dan pengalaman belajar.7
Menurut Kimble dan Garmezy, pembelajaran adalah suatu perubahan
perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang.
Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan
diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau disebut juga
pembelajar yang menjadii pusat kegiatan belajar. Siswa sebagai subjek belajar
dituntut untuk aktif mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan,
memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah.8
Evaluasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses
pembelajaran. Dia adalah salah satu alat untuk menentukan apakah suatu
pembelajaran telah berhasil atau tidak. Evaluasi pembelajaran adalah proses
penentu apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan salah satunya dengan cara
pemberian tes kepada pembelajar. Terlihat disana bahwa acuan tes adalah
6Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 193 7Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorirni, Belajar dan Pembelajaran,... hlm. 6
8Muhammad Thabrani dan Arif Mustofa, Belajar Dan Pembelajaran: Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), hlm. 18
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang bersifat
operasional. Tujuan dalam waktu yang singkat dapat tercapai, yakni setelah
selesai jam pelajaran tertentu. Tujuan mengajar senantiasa merupakan tujuan
khusus, yang dirumuskan dalam rencana mengajar harian atau lessonplan.9
Evaluasi pembelajaran mencangkup kegiatan pengukuran dan penilaian,
yang dalam prosesnya melampaui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
serta pengolahan hasil dan pelaporan. Ketiga tahap ini harus sejalan dengan
prinsip-prinsip umum dalam evaluasi pembelajaran yang harus dipenuhi untuk
memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik.
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah
membuat perencanaan. Perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan
spesifik, terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna
dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Melalui perencanaan evaluasi
yang matang dapat menentukan tujuan-tujuan tingkah laku (behavioral
objective) atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan
data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan evaluasi yaitu cara
melaksanakan evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain,
tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi,
dan sumber data sudah dipersipakan pada tahap perencanaan evaluasi yang
pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan.10
9Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), hlm. 90
10Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran,...hlm. 107
Langkah yang terakhir adalah pengolahan hasil dan pelaporan.
Pelaporan hasil penilaian harus diketahui oleh sisiwa yang melakukan penilaian,
guru untuk mendapat umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan,
pihak sekolah untuk mengetahuimutu pembelajaran yang telah dilaksanakan
guru-guru, dan orang tua sebagai stakeholder dari jasa yang ditawaran setelah
menyelenggarakan pendidikan.
Pada pelaksanaan evaluasi, jenis evaluasi yang digunakan akan
mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode,
instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cata non-tes dan tes.
Non-tes dilakukan untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan
pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar
dan sebagainya. Sedangkan bentuk tes dilakukan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi menggunakan bentuk tes pensil ddan kertas (paper and
pencil test) dan bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan tugas atau
proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk portofolio.
Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi pendahuluan yang telah
dilakukan pada tanggal 28 November 2016 diperoleh informasi bahwa dalam
melaksanakan evaluasi pembelajaran khususnya mata pelajaran nahwu di MTs
Salafiyah Wonoyoso Kebumen, guru menentukan tujuan evaluasi atau target
yang harus dicapai oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Setelah target
ditentukan guru memutuskan untuk menentukan teknik evaluasinya, apakah
menggunakan teknik tes atau non-tes. Untuk teknik tes guru menggunakan tes
tertulis, tes lisan dan tes praktik untuk mengevaluasi mata pelajaran Nahwu.
Dengan penggunaan teknik evaluasi yang bervariasi diharapkan prestasi belajar
siswa meningkat, khususnya dalam mata pelajaran Nahwu.
Dari latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk meneliti
dan mengkaji lebih mendalam tentang Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran
Nahwu Kelas VII di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun Pelajaran
2016/2017.
B. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah definisi yang dirumuskan oleh penelitian
yang istilah-istilah yang ada pada masalah penelitian dengan maksud untuk
menyamakan persepsi antara peneliti dengan orang-orang yang terkait dengan
penelitian.11
Untuk mempermudah dalam memahami judul skripsi serta terhindar dari
kesalahpahaman, maka perlu kiranya penulis memberi definisi operasional
(pengertian yang dapat diukur) yang terkait dengan judul skripsi tersebut, yaitu:
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah evaluation.
Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses,
11
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis,Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), hlm.287
orang, ataupun objek) berdasarkan kriteria tertentu.12
Dalam rangka
kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai proses
sistematis dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Sedangkan dalam buku yang dikutip oleh Oemar Hamalik13
dalam
bukunya yang berjudul Proses Belajar Mengajar, Pervical mengatakan
bahwa: “evaluation ... as a series of activities that are designed to measure
the affectiveness of a teaching/learning system as awhole (evaluasi adalah
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem
mengajar/belajar sebagai suatu keseluruhan)”
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata pembelajaran
berasal darikata ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang
supaya diketahui atau diturut, sedangkan pembelajaran berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar14
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.15
Menurut Grondlund dan Linn dalam bukunya Elis Ratnawulan dan
Rusdiana yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran” mengatakan bahwa
evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan
12
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, ..., hlm. 19 13
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,...hlm. 146 14
Muhammad Thabrani dan Arif Mustofa, Belajar Dan Pembelajaran.... hlm. 18 15
Dimyati dan Munjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakatra: Rineka Cipta, 2002), hlm. 297
menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian
tujuan pembelajaran. 16
Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang
pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun
informasi yang dijadikan dasar untuk menetahui taraf kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran
guru.
Dalam bukunya Daryanto17
yang berjudul Evaluasi Pendidikan,
bahwa dalam melakukan evaluasi perlu dilakukan beberapa langkah yaitu:
a. Persiapan (perencanaan)
b. Pelaksanaan
Dengan demikian dalam penelitian ini dapat diberi batasan
sebagai suatu kegiatan yang sistematis untuk mengetahui mengenai
pelaksanaan evaluasi pembelajaran, langkah perencanaan evaluasi
pembelajaran, langkah pelaksanaan evaluasi pembelajaran, dan
pelaporan hasil evaluasi pembelajaran.
2. Mata Pelajaran Nahwu
Nahwu secara bahasa memiliki banyak makna namun diantaranya
yang terpenting adalah bermakna tujuan atau arah, kadar atau ukuran,
serupa atau seperti. Sedangkan nahwu secara terminologi adalah kaidah-
kaidah untuk mengetahui keadaan akhir dari suatu kalimat (kata) dalam
16
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran,...hlm. 21 17
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 28
bahasa Arab (dari segi dapat menerima al-i’rob/ al-bina dan hukum yang
mengikutinya) akibat tersusun dalam sebuah kalimat (al-kalam).
Nahwu merupakan salah satu cabang ilmu bahasa Arab yang
mengkaji mengenai aturan struktur kata dalam hubungannya dengan kata
lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran.18
Mata pelajaran nahwu yang penulis maksud adalah mata pelajaran
yang ada di MTs Salafiyah yang penyampaian materinya sesuai dengan
kurikulum lokal (pesantren/kitab kuning) yang telah ditentukan.
3. MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen
MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen merupakan salah satu sekolah
yang berdiri di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Salafiyah yang
berdiri sejak tahun 1951 di Wonoyoso Kebumen dan merupakan MTs tertua
di Kebumen, dan lebih tepatnya berlokasi di Gg. Walikonang II Wonoyoso
Bumirejo Kebumen.
MTs Salafiyah menggunakan kurikulum pemerintah (kemenag) yang
berlaku dan diperkaya dengan kurikulum lokal (pesantren/kitab Kuning),
seperti nahwu, shorof, taukhid, akhlaq, hadits, fiqih kitab, khot, imla, dan
tajwid.
4. Tahun Pelajaran 2016/2017
Maksud dari tahun pelajaran 2016/2017 dalam penelitian ini adalah
tahun dilaksanakannya penelitian yaitu masa belajar siswa dalam tahun
pelajaran 2016-2017.
18
Imam Saiful Mu’minin, Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 252
Jadi, maksud dari judul “Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran
Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun Pelajaran 2016/2017”
dalam penelitian ini adalah upaya pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata
pelajaran nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen pada tahun
pelajaran 2016/2017.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
penulis rumuskan masalah, “Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran
Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun Pelajaran 2016/2017?”
dengan sub rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu kelas
VII di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun Pelajaran 2016/2017?
2. Bagaimana pelaksanaan dan pengolahan evaluasi pembelajaran mata
pelajaran Nahwu kelas VII di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun
Pelajaran 2016/2017?
3. Bagaimana pelaporan hasil evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu
kelas VII di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen Tahun Pelajaran
2016/2017?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Untuk menjelaskan perencanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran
Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen dari mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan, sampai pada pelaporan hasil
evaluasi.
b. Untuk menjelaskan pelaksanaan dan pengolahan evaluasi pembelajaran
mata pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen dari mulai
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan, sampai pada pelaporan
hasil evaluasi.
c. Untuk menjelaskan pelaporan hasil evaluasi pembelajaran mata pelajaran
Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen dari mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan, sampai pada pelaporan hasil
evaluasi.
2. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian diharapkan mempunyai manfaat. Manfaat
tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga
tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Secara teoritis, dapat mengkaji lebih mendalam tentang evaluasi
pembelajaran mata pelajaran nahwu.
b. Secara praksis, penelitian ini diharapkan memberikan konstibusi bagi
dunia pendidikan, untuk dijadikan referensi dan pertimbangan bagi para
guru dalam mengevaluasi pembelajaran mata pelajaran nahwu.
E. Kajian Pustaka
Sebelum penulis melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis
menelaah beberapa buku dan skripsi yang telah dilakukan penelitian oleh para
peneliti sebelumnya untuk menggali beberapa teori atau pernyataan dari para
ahli yang berhubungan dengan proposal skripsi ini.
Salah satu yang menjadi referensi adalah buku Evaluasi Pembelajaran
ditulis oleh Zainal Arifin, yang membahas terkait konsep dasar evaluasi, proses
pengembangan evaluasi secara mendetail, dan pengembangan instrumen
evaluasi jenis tes serta pengolahan hasil evaluasi dan lain sebagainya terkait
teori evaluasi. Menurutnya, evaluasi dan penilaian bersifat komprehensif.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses sistematis, berkelanjutan dan
menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas
(nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan
pencapaian hasil belajar dilakukan untuk menilai pencapaian proses dan hasil
peserta didik.
Dalam bukunya Elis Ratnawulan dan Rusdiana yang berjudul “Evaluasi
Pembelajaran” tentang konsep dasar evaluasi hasil pembelajaran kemudian
kerangka dasar, ruang lingkup, karakteristik, model evaluasi pembelajaran,
prosedur, langkah-langkah dan teknik evaluasi pembelajaran, pengembangan
instrumen penilaian, pendekatan penilaian, administrasi tes, teknik penentuan
nilai akhir, penyusunan rangking, dan pada bagian akhir dilengkapi dengan
model penilaian autentik arah kurikulum 2013.19
Dalam kaitannya denga skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka
terhadap beberapa skripsi yang hampir sama dengan judul skripsi yang ditulis
oleh Skripsi Husen Hasbulloh (2009) yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Arab di MTs Ma’arif NU 1 Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun
Pelajaran 2013/2014” yang menyimpulkan bahwa evaluasi program
pembelajaran bahasa Arab, evaluasi proses pembelajaran bahasa Arab dan
evaluasi terhadap hasil belajar siswa sudah berjalan efektif meskipun terdapat
kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengevaluasi siswa.20
Rastri Izzah Nastiti (2013) yang berjudul “Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran Bahasa Arab di MTs PPPI Miftahussalam Banyumas Tahun
Pelajaran 2012/2013” yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi
pembelajaran bahasa Arab oleh guru bahasa Arabdi MTs PPPI Miftahussalam
Banyumas yang mencakup penilaian terhadap seluruh cabang materi
pembelajaran bahasa Arab dan pengolahan hasil evaluasinya sudah berjalan
efektif.21
Sedangkan penelitian yang penulis lakukan kali ini berjudul “Evaluasi
Pembelajaran Mata Pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen
Tahun Pelajaran 2016/2017”.Pada penelitian ini penulis fokuskan pada
19
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran..., hlm. 6 20
Husen Hasbulloh, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Ma’arif NU 1 Jatilawang
Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2013/2014, (IAIN Purwokerto, 2009 , hlm.76 21
Rastri Izzah Nastiti, Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab di MTs PPPI
Miftahussalam Banyumas Tahun Pelajaran 2012/2013, (IAIN Purwokerto, 2013, hlm 88
pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu, yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil evaluasi pembelajaran mata
pelajaran Nahwu.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam bagaian ini akan penulis jelaskan garis besar isi dari keseluruhan
skripsi dalam bentuk sistematika penulisan. Adapaun sistematika penulisan
tersebut adalah sebagai berikut:
Bagian awal terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian, nota dinas
pembimbingan, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi.
Bab satu berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
pustaka, dan sistematika pembahasan.
Bab dua berisikan landasan teori yang terdiri dari tiga sub bab, yaitu:
sub bab pertama adalah Evaluasi Pembelajaran yang meliputi: pengertian
evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, prinsip evaluasi, jenis evaluasi, teknik
evaluasi, dan langkah-langkah evaluasi. Sub bab kedua adalah Mata Pelajaran
Nahwu yang meliputi: pengertian mata pelajaran nahwu, tujuan pembelajaran
Nahwu, dan materi mata pelajaran Nahwu. Sub ketiga berisi evaluasi
pembelajaran mata pelajaran Nahwu.
Bab tiga berisi metode penelitian yang dipakai penulis yang berisi
tentang: jenis penelitian, lokasi penelitian, objek dan subjek penelitian, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab empat berisi pembahasan dan hasil penelitian yang meliputi tiga sub
bab, sub bab pertama berisi gambaran umum MTs Salafiyah Wonoyoso
Kebumen yang meliputi sejarah berdiri, letak geografis, visi misi dan
tujuan,keadaan karyawan, guru dan siswa, sarana dan prasarana, dan kurikulum.
Sub bab kedua berisi tujuan evaluasi mata pelajaran Nahwu. Sub bab ketiga
berisi materi mata pelajaran nahwu, dan pembahasan mengenai langkah-
langkah pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu di MTs
Salafiyah Wonoyoso Kebumen.
Bab lima berisi tentang simpulan, sarana-sarana dan penutup, bagian
akhir meliputi dafrat pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB V
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang evaluasi
pembelajaran mata pelajaran Nahwu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan pengolahan serta tahap pelaporan hasil.
1. Tahap perencanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Nahwu di MTs
Salafiyah Wonoyoso Kebumen telah dibuat sesuai dengan materi dalam RPP
dan prinsip-prinsip evaluasi
2. Dalam tahap pelaksanaan dan pengolahan data evaluasi pembelajaran mata
pelajaran Nahwu di MTs Salafiyah Wonoyoso Kebumen terdapat teknik
evaluasi pembelajarannya yaitu dengan tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik.
Dalam tes tertulis mencangkup ulangan tengah semester dan akhir semester,
tes lisan dilaksanakan spontan untuk mengetahui sejauh mana materi yang
telah disampaikan, dan tes praktik dilakukan untuk pengambilan nilai ulangan
harian, yaitu dengan cara siswa membaca tulisannya sendiri serta
mengidentifikasi kaidah-kaidah yang ada di dalamnya. Dalam tahap
pengolahan data dilakukan oleh guru dengan perhitungan akhir nilai rapot
diambilkan dari rata-rata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester dan
akhir semester.
3. Tahap pelaporan evaluasi pembelajaran dilaksanakan setiap akhir semester
dalam bentuk raport.
B. Saran-saran
Sekalipun secara umum perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan data
serta pelaporan hasil evaluasi pembelajaran di MTs Salafiyah Wonoyoso
Kebumen memiliki kelebihan dan kekurangan, masih terdapat kritik dan saran
dengan harapan bisa menjadi bahan perbaikab selanjutnya. Diantara kritik dan
saran tersebut meliputi:
1. Berdasarkan prinsip terus menerus dan menyeluruh yang harus dipenuhi pada
kegiatan evaluasi, maka sepatutnya bagi seorang pendidik untuk melakukan
penilaian pada seluruh aspek secara seimbang.
2. Dalam melaksanakan evaluasi, sebaiknya disusun terlebih dahulu rencana
yang matang, sehingga tujuan akan lebih bisa dioptimalkan upaya
pencapaiannya.
3. Siswa harus menyadari fungsi evaluasi sebagai alat pengukur kemampuan
mereka, sehingga peristiwa contek mencontek tidak perlu terjadi ketika
evaluasi dilaksanakan.
C. Kata Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamiin, atas izin Alloh SWT dengan diiringi upaya
penulis untuk mencurahkan sepenap kemampuan, baik pikiran, tenaga, waktu,
dan financial sehingga selesailah skripsi ini.Dengan berbagai keterbatasan penulis
sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan.Namun, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran mata pelajaran Nahwu.Penulis mengharapkan saran dan kritik
konstruktif dari pembaca guna perbaikan skripsi ini.
Selanjutnya penulis haturkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu, dari proses awal sampai dengan selesai, yang tak bisa disebutkan
satu persatu. Semoga Alloh SWT meridhoi apa yang telah, sedang dan yang akan
kita lakukan. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Al Aziz Senali, Moh. Saifulloh. 2005. Metode Pembelajaran Ilmu Nahwu Sistem 24
Jam. Surabaya: Terbit Terang.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan
Prosedur.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dimyati dan Munjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakatra: Rineka Cipta.
Fathurrohman ,Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran;
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta:
Teras.
Hadi, Amirul dan Haryono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Hamalik,Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
M.Ainin, M.Thohir dan Imam Asrori. 2006. Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab.Malang: MISYKAT.
Majid,Abdul. 2008.Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moch.Anwar. 2011. Ilmu Nahwu. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Moleong,Lexi J. 2006.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan
Agama di Sekolah. Malang: UIN Maliki-Press.
Mu’minin,Imam Saiful. 2009. Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf.Jakarta: Amzah.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana.1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Setia.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis,Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Salatiga: Bina Aksara
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara
Syakh,Nur Hakim Maa Taqul: 1800 tanya Jawab Seputar Nahwu dan Shorof. Kediri:
Muhlisin ALFACOM
Thabrani, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar Dan Pembelajaran:
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan
Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Widoyoko, Eko Putro. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_________________. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Skripsi Agus Arrohman (2014 yang berjudul “Metode Pembelajaran Nahwu di
Pondok Pesantren Al-Hidayah Wonoyoso Kebumen Tahun 2014”