DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PERSALINAN LAMAJosepb N H Simarmata
BAB IPENDAHULUAN
Pendahuluan
Persalinan lama masih merupakan salah satu maslah kesehatan yang penting. Persalinan lama merupakan penyebab 8% kematian ibu di negara-negara berkembang. Selain itu, bila ibu selamat, bukan berarti telah lepas dari masalah.
Pendahuluan
Dilain pihak, dapat pula terjadi overdiagnosa terhadap persalinan lama. Di Amerika Serikat, persalinan lama (juga disebut distosia) merupakan indikasi dilakukannya Sectio caesarea emergensi pada 68% pasien yang menjalani operasi seksio sesar primer
Pendahuluan
Berdasarkan hal diatas, penting bagi seorang tenaga kesehatan khususnya dokter umum untuk mengerti dan memahami kondisi persalinan lama ini. Agar dapat dilakukan diagnosa yang tepat, dan penanganan yang tepat waktu pula. Yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
ISIBAB II
Definisi
Persalinan lama, yang disebut juga dengan istilah distosia secara umum memaksudkan persalinan yang abnormal atau sulit. Batasan waktu: WHO Indonesia
: 24 jam : 18 jam
Tujuan Penulisan
Mengetahui definisi dan klasifikasi persalinan lama Mengetahui langkah-langkah diagnosis dan peran partograf dalam mendiagnosa persalinan lama Mengetahui prinsip penatalaksanaan persalinan lama Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi akibat persalinan lama
BAB IIISI
Insidensi
Rumah Sakit Park Land pada tahun 2007, didapatkan bahwa hanya sekitar 50 persen ibu yang mengalami partus spontan fisiologi. Lima puluh persen lainnya, perlu mendapatkan intervensi untuk pelahiran. Persalinan lama yang kadang juga disebut distosia, di Amerika Serikat distosia merupakan indikasi dilakukannya Sectio caesarea emergensi pada 68% pasien yang menjalani operasi seksio sesar primer
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi disebut sebagai 3 P: Power Passenger Pelvis
KlasifikasiBerdasarkan fase persalinan Kala I Memanjang Fase
laten memanjang Fase aktif memanjang
Kala II Memanjang
KlasifikasiBerdasarkan penyebab Disproporsi sefalopelvik Disfungsi uterus murni
Gambaran Klinik
Gambaran Klinik
Fase Laten Memanjang Fase Aktif Memanjang Protraction
Disorder (Partus lama) Arrest Disorder (Partus tak maju/Partus macet)
Kala II Memanjang
Diagnosa
Partograf dalam diagnosa
Partograf dalam diagnosa
Partograf dalam diagnosa
Partograf dalam diagnosa
Tatalaksana Persalinan Lama
Fase Laten Memanjang: Tidak
dianjurkan tindakan aktif Observasi 8 jam, nilai Hishis hilang persalinan semu Bila his adekuat dan bukaan jadi 4 cm Induksi Janin tidak lahir setelah 8 jam diinduksi SC Bila
Tatalaksana Persalinan Lama
Fase Aktif Memanjang Tentukan
Jenis kelainan, arrest disorder atau protraction disorder Bila arrest disorder = disproporsi sefalopelvik SC Bila protraction disorder ; nilai His His
adekuat = malpresentasi, malposisi dan obstruksi His tidak adekuat = disfungsi uterus Induksi
Disproporsi sefalopelvik
Tatalaksana Persalinan Lama
Kala II memanjang Pastikan
tidak terjadi malpresentasi dan obstruksi jalan lahir. Bila tidak ada induksi Bila tidak berhasil, lakukan pelahiran janin; tergantung posisi kepala bayi. Bila perabaan kepala < 1/5 atau station dibawah 0 vakum/forceps Bila perabaan kepala 1/5 -- 2/5 atau station 0 sampai -2 vakum + simfisiotomi Bila perabaan kepala > 3/5 atau station diatas -2 SC
Tatalaksana
Komplikasi
Infeksi intrapartum Ruptura uteri Pembentukan Fistula Cedera otot-oto dasar panggul Kaput suksedaneum Molase
Prognosis
Friedman melaporkan bahwa memanjangnya fase laten tidak memperburuk mortalitas dan morbiditas janin ataui ibu, namun Chelmow dkk membantah anggapan bahwa pemanjangan fase laten tidak berbahaya
Kesimpulan
Persalinan lama adalah yang juga disebut distosia didefinisikan sebagai persalinan yang sulit. Patokan waktu yang digunakan oleh WHO adalah bila lama persalinan > 24 jam. Persalinan lama dapat diklasfikan berdasarkan penyebabnya atau berdarkan fase persalinan yang memanjang Pengawasan persalinan dengan partograf dapat digunakan sebagai patokan untuk mendiagnosa persalinan lama.
Terima Kasih