DUKUNGAN PEMASARAN GULA KELAPA [SUGAR BROWN] DI
KECAMATAN JERUKLEGI
Pemasaran produki gula kelapa [sugar brown] di kecamatan Jeruklegi saat
ini lebih banyak dikuasai oleh para tengkulak/pengepul.Gula kelapa yang
dihasilkan oleh para penderes yang tersebar,dibeli oleh tengkulak,kemudian
diangkut,disimpan,dijual ke pedagang besar di kota,diolah dan disalurkan melalui
beragam jalur sebelum sampai pada para konsumen yang beraneka ragam tingkat
penghasilan,selera dan kesukaannya.Kualitas gula kelapa dipengaruhi oleh proses
produksi dan musim.Untuk ragam jenis produsi saat ini berupa gula cetak dengan
bentuk koin,batre,cetak setengah lingkaran dan gula semut/kristal,tetapi untuk
produk berupa gula semut/kristal masih sangat sedikit.
Selama ini pengembangan pemasaran gula kelapa kurang di beri perhatian
karena,Pemerintah beranggapan bahwa pasar akan mengatur dirinya sendiri dan
pihak swasta [Tengkulak/pengepul gula] akan banyak berperan.Sebetulnya
pengalaman menunjukan ada peran penting yang perlu di mainkan olah
Pemerintah.
Pemecahan masalah jangka panjang diperlukan pemberdayaan kelompok
tani dan jaringannya dalam pengelolaan pemasaran,sedang pemecahan masalah
jangka pendek akan membantu penderes untuk meningkatkan kwalitas produk dan
harga.Upaya ini mencakup peningkatan transparasi pasar dengan menyediakan
informasi pasar,penanganan pasca produksi,pengemasan dan penanganan
produksi yang lebih baik
Pengembangan suatu sistem pemasaran akan tergantung pada tingkat
perkembangan pembangunan nasional secara umum.Usaha-usaha untuk
memperbaiki sistem dapat dimulai dengan suatu pengkajian mendasar tentang
permasalahannya.Sebagai contoh ,membongkaar kekuatan atas pasar yang
dimiliki oleh para pedagang tidaklah bermanfaat jika permasalahan yang
sebenarnya adalah yang berkaitan dengan kualitas bahan baku,kualitas
gula,penggunaan obat sintetis dalam proses produksi dan sebagainya.
A.Kendala dalam pemasaran Gula Merah
1.Produksi
Para penderes pada umumnya tidak menyadari pentingnya faktor-faktor
produksi yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memasarkan produknya
secara efektif.Kita perlu memberi perhatian pada cara-cara produksi,peningkatan
kualitas nira dan penggunaan laru alami,tetapi juga jenis dan mutu produk,karena
hal inilah yang akan menentukan harga yang dapat diperolehnya di
pasar.Mengorientasikan produksi pada permintaan pasar pada waktu-waktu
tertentu dan menjamin harga yang lebih baik bagi para pengrajin gula merah.
2. Penanganan pasca panen Nira/badeg
Cara penanganan Nira/badeg sebagai bahan baku pembuatan gula yang
kurang tepat dan kurang tepat waktu,penanganan yang asal,tidak memperhatikan
kualitas nira dengan menjaga kebersihan alat men-deres dan alat memasak nira,
penggunakan laru sintesis akan menempatkan para penderes/pengrajin gula merah
pada posisi yang kurang menguntungkan terhadap para pembeli
3. Struktur Pasar
Para penderes/pengrajin gula merah enggan untuk meningkatkan kualitas
produksi mereka karena terbatasnya pasar atau karena kurangnyaa pengetahuan
tentang pasar.Terlebih lagi jalur-jalur pemasaran pemasaran yang rumit,tumpang
tindih di daerah dimana gula merah berganti tangan beberapa kali selama
pengumpulan di tingkat pengepul/tengkulak,pengemasan,transport ke pedagang
besar ke pedagang lainnya.Pada setiap tahapan terdapat biaya-biaya pemasaaran
dan meraka yang terlibat harus memperoleh keuntungan.Biaya dan keuntungan
pemasaran yang tinggi menjadikan selisih harga antara produsen dan konsumen
lebih besar.Margin pemasaran (biaya pemasaran ditambah kentungan) yang
besar,merupakan pertanda sistem pemasaran yang tidak efisien.
B. Masalah-masalah pemasaran
- Sistem perdagangan gula merah masih dikuasai oleh para tengkulak dan
masih sangat kecil peluang untuk menjual gula merah diluar tengkulak.
- Keterbatasan prasarana.
- Kebutuhan akan uang yang segera,memaksa para penderes/pengrajin
gula merah menjual langsung ke tengkulak.
- Fluktuasi harga pasar karena keadaan pasar domestik dan internasional.
- Terbatasnya ketrampilan dalam penganekaragaman produk dan
penghasilan nilai tambah.
C. Memperbaiki peluang pemasaran
- Pada tingkat produksi
a.Meningkatkan pengetahuan para penderes/pengrajin gula merah tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi pasar,pilihan jenis/ragam produk yang
dapat dipasarkan,kecenderungan harga masing masing produk,jaringan
pasar,teknologi yang dibutuhkan,pengelolaan usaha dan modal,resiko-resiko
ekonomis,dan ketersediaan masukan dari Intansi terkait dan lembaga-lembaga
kredit.Juga meningkatkan ketrampilan para pengrajin gula merah dalam
menangani pemasaran melalui kunjungan belajar,pertemuan kelompok,magang
dan lain sebagainya.
b.Dukungan terhadap pembentukan kelompok pangrajin gula
merah,diharapkan dengan pembentukan kelompok penderes/pengrajin gula merah
dapat memperkuat pengrajin gula merah/penderes dalam menghadapi para
tengkulak yang telah terorganisir,harga yang rendah,mutu gula yang rendah
karena ketrampilan pengelolaan yang buruk atau karena kurangnya informasi.
c.Pendampingan bagi para penderes/pengrajin gula merah dalam
merencanakan produksi yang berorientasi pasar untuk menjamin adanya
permintaan pada saat produk dibuat, gula merah koin,batre,setengah lingkaran
atau gula semut/gula kristal
d.Menyediakan informasi pasar bagi para penderes/pengrajin gula merah
guna memandu mereka dalam merencanakan kapan dan dimana sebaiknya mereka
menjual dan dengan harga berapa.
e.Pendampingan bagi para penderes/pengrajin gula merah dalam
penggolongan(grading) memilih produk yang diminati pasar,menyimpan dan
menangani produk mereka.
f.Menyediakan bantuan pemasaran secara langsung dengan
mengindentifikasi para pembelinya.
- Pada tingkat pasar
a.Menyediakan pusat pemasaran/perdagangan atau pasar grosir kemana
pengrajin gula merah dapat membawa hasil produksinya dan dimana harga
ditentukan dalam pasar yang kompetitif.
b.Memperkenalkan produk yang diminati pasar dan cara pembuatannya
yang akan meningkatkan nilai tambah bagi para pengrajin gula merah.
c.Pelatihan bagi para pedagang pada semua tingkatan dalam hal prosedur
pemasaran,penggolongan dan pengemasan produk dan lain sebagainya,guna
meningkatkan efisiensi,mengurangi resiko kehilangan ,sementara tetap
memperoleh laba yang wajar.
d.Menyediakan sistem informasi pasar untuk para pembeli,pedagang dan
konsumen sehingga mereka dapat memutuskan apa yang akan dibeli,serta kapan
dan dimana membeli.
e.Memberikan insentif.Hargailah peran para pedagang dalam
pengembangan masyarakatdan kembangkanlah disiplin dan rasa tanggung jawab
mereka guna merangsang kerja sama dan kesediaan untuk menghindari penipuan
terhadap masyarakat konsumen.
- Pada tingkat kebijakan
f.Menetapkan kebijakan harga dan non-harga yang tepat guna yang
memberikan insentif pada para penderes/pengrajin gula merah untuk mengadopsi
inovasi-inovasi yang akan meningkatkan pengasilan mereka.
g.Adopsi suatu pendekatan pengembangan sistem perdagangan yang
dipandu pengrajin gula merah yang dipacu oleh permintaan serta mem
pertimbangkan hubungan timbal balik,saling keterkaitan,dan hubungan antar para
pelaku dalam keselruhan proses kegiatan produksi,,pemasaran dan konsumsi.
h.Melatih para Penyuluh Lapangan dalam hal pemasaran untuk
meningkatkan kemampuan mereka,sehingga dilapangan mereka tidak saja melihat
aspek produksi tetapi juga mempertimbangkan pemasaran dan produksi sebagai
suatu proses yang berkelanjutan dan saling berhubungan.
i.Melakukan penelitian pasar yang relevan guna memperbaiki fungsi-
fungsi pasar untuk mengurangi kerugian dan meningkatkan efisiensi.
DATA PENULIS
NAMA : MOHAMMAD IMAM ARIFIN,SP
NIP : 19720523 199803 1 006
PEKERJAAN : PENYULUH KEHUTANAN, WILAYAH `
KERJA DI BALAI PENYULUHAN
KECAMATAN JERUKLEGI
ALAMAT RUMAH : JL JAMBUSARI –CITEPUS RT 04 / 03
DUSUN CURUG DESA JAMBUSARI KEC.
JERUKLEGI KAB.CILACAP
ALAMAT INTANSI : BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN
KETAHANAN PANGAN (BP2KP) KAB,
CILACAP
JUDUL ARTIKEL : DUKUNGAN PEMASARAN GULA
MERA (SUGAR BROWN)
DI KECAMATAN JERUKLEGI