I-1 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN
EVALUASI TERHADAP BEBERAPA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN
TUBAN TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014
Disiapkan oleh:
Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Tuban
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN HUKUM
2017
I-2 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi
Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2013 sampai dengan 2014.
Kegiatan Evaluasi Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban pada tahun 2017 ini dilakukan terhadap beberapa Peraturan
Daerah meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Peraturan Daerah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 11
Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,
Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pariwisata;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Usaha Bidang Perindustrian;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Usaha Bidang Perdagangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2013 tentang Laik
Higiene Sanitasi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2013 tentang
Pendaftaran dan Perizinan di Bidang Kesehatan;
I-3 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2013 tentang
Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 08 Tahun
2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2013 tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2013 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2013;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2013 tentang
Perlindungan Anak;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dalam Bentuk Perseroan
Terbatas;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Dana Cadangan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014 tentang
Penanaman Modal;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014 tentang Izin
Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang
Kerjasama Desa;
I-4 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014 tentang Izin
Usaha Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014 tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran 2015;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Bencana;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Tuban;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014 tentang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 02
Tahun 2008 tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan
Sekretaariat DPRD Kabupaten Tuban;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan terbatas
Ronggolawe Sukses Mandiri;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008
tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014 tentang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; dan
I-5 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 18
Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak
Ketiga.
Hasil evaluasi terhadap keberadaan beberapa Peraturan
Daerah tersebut di atas disajikan dalam bentuk catatan-catatan
akademik penting yang merupakan temuan atas permasalahan
yang muncul atau terjadi terkait pelaksanaan Peraturan Daerah
yang bersangkutan, baik dari aspek sosial maupun yuridis (legal
drafting)nya.
Atas selesainya penyusunan laporan ini, tidak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyiapan sampai penyelesaian laporan ini.
Penyusun sadar bahwa Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran, kritik, masukan guna
penyempurnaannya sangat dibutuhkan. Akhirnya kami berharap
semoga karya sederhana bermanfaat bagi institusi yang
memerlukannya.
Tuban, Oktober 2017.
Tim Penyusun
I-6 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………….…………………………..……. i
PERSONALIA TIM ............................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................. vi
BAB I : PENDAHULUAN .................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................... 1
B. Maksud, Tujuan dan Target ........................... 4
D. Manfaat/Kegunaan ....................................... 5
E. Metode Penelitian ......................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI .............................................. 8
A. Kerangka Teori ..................................................... 8
1. Asass dan Landasan Pembentukan Hukum ........... 8
2. Pembentukan/Penyusunan Produk Hukum
Daerah ............................................................ 16
3. Materi Muatan Peraturan Daerah ........................ 21
4. Bahasa Hukum ................................................. 23
5. Bekerjanya Hukum ........................................... 25
B. Kerangka Berfikir Evaluasi ...................................... 26
BAB III : HASIL EVALUASI DAN ANALISISNYA .................. 28
- Bagian Kesatu Peraturan Daerah Tahun 2013 .............. 30
- Bagian Kedua Peraturan Daerah Tahun 2014 ............... 66
BAB IV : P E N U T U P .................................................. 119
A. Kesimpulan ........................................................... 119
B. Saran Rekomendasi ............................................. ..123
I-7 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Daftar Referensi
Lampiran Daftar Peraturan Daerah Kabupaten Tuban yang
Dievaluasi.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 2 Undang-Undang
No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang
pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
Sedangkan otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hak dan kewenangan mengatur diwujudkan bahwa
pemerintahan daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan. Sedangkan mengurus diwujudkan dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah, baik urusan yang wajib
maupun pilihan.
I-2 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Daerah Kabupaten adalah peraturan
perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten
dengan persetujuan bersama Bupati. Sebagai produk hukum
daerah dan merupakan bagian dari peraturan perundang-
undangan, maka pembentukannya pun harus dilakukan secara
sistemik dan terkoordinasi.
Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UU 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi
muatan Peraturan Daerah adalah: dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta
menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih
lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Beradasarkan Pasal 250 UU No 23 Tahun 2014,
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau kesusilaan.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tersebut
meliputi: UUD Tahun 1945, Ketetapan MPR RI, Undang-
Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri
dan Peraturan Daerah Provinsi. Sedangkan indikator
bertentangan dengan kepentingan umum meliputi:
a. terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat;
b. terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
c. terganggunya ketenteraman dan ketertiban umum;
d. terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; dan/atau
e. diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras,
antar-golongan, dan gender.
I-3 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Untuk mewujudkan Peraturan Daerah Kabupaten yang
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau
kesusilaan sebagaimana dimaksud Pasal 25 UU No 23 Tahun
2014 tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Tuban melalui
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban melakukan
kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Produk Hukum Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014. Beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tersebut, yang dilakukan
evaluasi pada tahun 2017 ini meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013
tentang Pembentukan Peraturan Daerah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pariwisata;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perindustrian;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perdagangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2013
tentang Laik Higiene Sanitasi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2013
tentang Pendaftaran dan Perizinan di Bidang Kesehatan;
I-4 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2013
tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 08 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak
Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2013
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2013
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2013;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2013
tentang Perlindungan Anak;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2013
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dalam
Bentuk Perseroan Terbatas;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2013
tentang Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2013
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2013
tentang Pembentukan Dana Cadangan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan;
I-5 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014
tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerjasama Desa;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014
tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan
Penyosohan Beras;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran 2015;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Bencana;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
I-6 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tuban Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi
Sekretariat Daerah dan Sekretaariat DPRD Kabupaten
Tuban;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Tuban;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014
tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
dan
35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Pihak Ketiga.
B. Maksud, Tujuan dan Target Kajian
1. Maksud Kegiatan
Kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014
ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan
menginventarisasi beberapa permasalahan yang ada terkait
dengan keberadaan beberapa Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014.
I-7 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan Evaluasi
Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2013 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui sinkronisasi baik secara vertikal maupun
horisontal keberadaan beberapa Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014; dan
b. Mengetahui daya guna (efektivitas) pelaksanaan beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai
dengan 2014 di masyarakat.
3. Target Kegiatan
Target dari kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Produk
Hukum Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan
2014 adalah tersusunnya Laporan Evaluasi Beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 Sampai
dengan 2014.
C. Manfaat/Kegunaan
Kegunaan dari Hasil Evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan
2014 adalah sebagai dokumen yang dapat dijadikan acuan
dan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam menyikapi keberadaan beberapa Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014.
D. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan yuridis normatif. Yuridis normatif
I-8 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
dimaksudkan bahwa untuk melihat permasalahan terkait
beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
sampai dengan 2014 digunakan pendekatan normatif yaitu
pengkajian studi dokumen terhadap peraturan perundang-
undangan dan berbagai kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan pokok permasalahan terkait dan laporan
hasil dari berbagai pertemuan termasuk Focus Group
Discussion (FGD).
2. Jenis dan Sumber Data
Oleh karena penelitian ini adalah penelitian normatif,
maka data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa
data sekunder yang meliputi: bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan
bahan hukum yang bersifat autoritif yang artinya
mempunyai otoritas yang bersifat mengikat. Bahan hukum
primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, dan
catatan resmi atau risalah-risalah dalam pembentukan
Perda yang bersangkutan. Sedangkan bahan hukum
sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan merupakan dokumentasi resmi. Publikasi tentang
hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, dan
jurnal-jurnal hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2005:141).
Dalam hal ini bahan hukum tersebut tentunya yang
berhubungan dengan materi yang diatur dalam beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai
dengan 2014 (yang dievaluasi).
I-9 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini digunakan teknik pengumpulan bahan hukum
dengan studi dokumen atau bahan pustaka, baik dari media
cetak maupun elektronik (internet) bahan hukum yang
dikumpulkan berkaitan erat dengan materi yang diatur
dalam beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014 (yang dievaluasi). Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengunjungi membaca, mengkaji
dan mempelajari bahan hukum dan pustaka yang
mempunyai kaitan erat dengan pokok permasalahan.
4. Metode Analisis Data
Teknik Analisis data dilakukan secara induktif, semua data
yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan
pada teori-teori yang berlaku.
I-10 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Asas-Asas dan Landasan Pembentukan Hukum
a. Asas-asas Pembentukan Hukum
Dalam mewujudkan negara hukum diperlukan
tatanan yang tertib di bidang hukum. Pembentukan
peraturan perundang-undangan harus dirintis sejak saat
perencanaannya sampai dengan pengundangannya. Untuk
membentuk peraturan perundang-undangan yang baik,
diperlukan berbagai persyaratan yang berkaitan dengan
sistem, asas, tata cara penyiapan dan pembahasan, teknik
penyusunan maupun pemberlakuannya. Negara yang
mendasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, segala aspek kehidupan
dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan
kenegaraan termasuk pemerintahan harus senantiasa
berdasarkan atas hukum.
Undang–undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 1 ayat (3) secara tegas menyatakan bahwa
Negara Indonesia adalah negara hukum. Ketentuan ini
merupakan pernyataan dalam pelaksanaan kenegaraan
serta segala ketentuan di negeri ini harus diatur dengan
hukum. Pada saat ini masih banyak peraturan
perundangan yang berlaku di negeri ini, mangacu pada
undang – undang jaman Hindia Belanda. Perubahan dan
perbedaan waktu demi waktu membuka kemungkinan
keberagaman peraturan perundang-undangan bisa
I-11 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
menjadikan sebuah kekayaan hukum dan harus
disesuaikan dengan zaman tersebut. Sebagai bukti awal
adanya judicial review oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi terhadap peraturan yang bermasalah
(Hamidi, 2004 : 1).
Dalam konsep negara hukum modern, setiap
keputusan penguasa negara harus didasarkan kepada
hukum yang meliputi hukum tertulis dan tidak tertulis.
Putusan penguasa ini lazim dimaksudkan sebagai
peraturan perundang-undangan. Agar fungsi peraturan
perundang-undangan yang demikian itu dapat terwujud
dengan sebaik-baiknya maka diperlukan berbagai konsep
dan tatanan yang berkaitan dengan pembentukan
peraturan perundang–undangan. Pemerintah dalam
menjalankan tugas–tugasnya melakukan berbagai tindakan
hukum dengan menggunakan sarana atau instrumen
seperti alat tulis, sarana transportasi, gedung-gedung,
perkantoran dan lain–lainnya. Disamping itu menggunakan
instrumen yuridis dalam menjalankan kegiatan
pemerintahan seperti peraturan perundang-undangan,
keputusan–keputusan, peraturan kebijaksanaan, perijinan
dan sebagainya (Ridwan, 2003 : 95 - 96).
Dalam mencari asas-asas yang dapat digunakan
untuk memberikan bimbingan dan pedoman dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut,
perlu ditelusuri asas-asas umum bagi penyelenggaraan
pemerintahan yang patut, mengingat pembentukan
peraturan perundang-undangan adalah bagian dari
penyelenggaraan pemerintahan. Dibidang hukum yang
menyangkut pembentukan peraturan perundang-undangan
I-12 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
negara (Burkhardt Krems menyebutkannya dengan
Staatsliche Rechtssetzung), maka pembentukan peraturan
itu menyangkut:
1) Isi peraturan (Inhalt der Regelung);
2) Bentuk dan susunan peraturan (Form der Regelung);
3) Metode pembentukan peraturan (Methode der
Ausarbeitung der Regelung); dan
4) Prosedur dan proses pembentukan peraturan
(Verfahren der Ausarbeitung der Regelung).
Pembentukan peraturan perundang-undangan di
Indonesia, terdapat 2 (dua) asas hukum yang perlu
diperhatikan, yaitu asas hukum umum yang khusus
memberikan pedoman dan bimbingan bagi pembentukan
isi peraturan dan asas hukum lainnya yang memberikan
pedoman dan bimbingan bagi penuangan peraturan ke
dalam bentuk dan susunannya, bagi metode
pembentukannya dan bagi proses serta prosedur
pembentukannya. Asas hukum yang terakhir ini dapat
disebut asas peraturan perundang-undanngan yang patut.
Kedua asas hukum tersebut berjalan seiring berdampingan
memberikan pedoman dan bimbingan serentak dalam
setiap kali ada kegiatan pembentukan peraturan
perundang-undangan masing-masing sesuai dengan
bidangnya. Pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat
Indonesia telah mencapai kesepakatan yang bulat, bahwa
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara Pancasila telah ditetapkan sebagai cita, asas
dan norma tertinggi negara. Hal itu dapat terlihat dalam
Undang-undang 1945 beserta penjelasannya. Kesepakatan
Rakyat Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai
I-13 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
pandangan hidup terdapat dalam pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam Pembukaan Undang-undang 1945.
Dalam memandang hukum dari sudut pembentuk
peraturan perundang-undangan, Lon Fuller melihat
hukum sebagai alat untuk mengatur masyarakat. Ia
berpendapat bahwa tugas pembentuk peraturan
perundang-undangan akan berhasil apabila ia sampai
kepada tingkat tertentu memperhatikan persyaratan
sebagai berikut:
a. Hukum harus dituangkan kedalam aturan-aturan yang
berlaku umum dan tidak dalam penetapan-penetapan
yang berbeda satu sama lainnya;
b. Hukum harus diumumkan dan mereka yang
berkepentingan dengan aturan-aturan hukum harus
dapat mengetahui isi dari aturan-aturan tersebut;
c. Aturan-aturan hukum harus diperuntukan bagi
peristiwa-peristiwa yang akan datang dan bukan untuk
kejadian-kejadian yang sudah lalu, karena perundang-
undangan mengenai yang lalu selain tidak dapat
mengatur perilaku, dapat merusak kewibawaan hukum
yang mengatur masa depan;
d. Aturan hukum harus dapat dimengerti, sebab jika tidak
demikian orang tidak tahu apa yang harus
diperbuatnya;
e. Aturan hukum tidak boleh saling bertentangan, sebab
apabila itu terjadi orang tidak tahu lagi akan berpegang
pada aturan yang mana;
f. Aturan hukum tidak boleh meletakkan
beban/persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh
mereka yang bersangkutan;
I-14 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
g. Aturan hukum tidak boleh sering berubah, sebab
apabila demikian orang tidak dapat mengikui aturan
mana yang masih berlaku;
h. Penguasa sendiri harus juga mentaati aturan-aturan
hukum yang dibentuknya, sebab apabila tidak demikian
hukum tidak dapat dipaksakan berlakunya.
Ahli hukum tata negara Koopmans, mengemukakan
perlunya asas-asas dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan, seperti halnya perlu adanya asas-
asas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang patut
serta asas-asas dalam penyelenggaraan peradilan yang
patut. Ia membagi asas-asas tersebut sehubungan
dengan:
(1) Prosedur;
(2) Bentuk dan kewenangan;
(3) Masalah kelembagaan; dan
(4) Masalah isi peraturan.
Van Angeren membagi asas-asas dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan menjadi 2
(dua) yaitu pertama adalah yang pokok, yaitu yang
disebutnya het vartrouwens beginsel yang dapat
diterjemahkan dengan asas kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah. Van der Vlies membagi asas-asas dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan yang patut
(beginselen van behoorlijke regelgeving) ke dalam asas-
asas yang formal dan yang material.
Asas-asas yang formal meliputi:
1) Asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke
doelstelling).
I-15 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
2) Asas organ/lembaga yang tepat (beginsel van het
juiste orgaan).
3) Asas perlunya pengaturan (het noodzakelijkheids
beginsel).
4) Asas dapat dilaksanakan (het beginsel van
uitvoerbaarheid).
5) Asas konsensus (het beginsel van de consensus).
Sedangkan untuk asas-asas yang material meliputi:
1) Asas tentang terminologi dan sistematika yang benar
(het beginsel van duidelijke terminologie en duidelijke
systematiek) ;
2) Asas tentang dapat dikenali (het beginsel van de
kenbaarheid);
3) Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het
rechtsgelijkheidsbeginsel);
4) Asas kepastian hukum (het rechtszekerheidsbeginsel);
5) Asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan
individual (het beginsel van de individuele
rechtsbedeling).
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dalam Pasal 5 dan 6 diatur mengenai asas-asas
yang dipakai Peraturan Perundang-undangan.
Selengkapnya bunyi pasal tersebut sebagai berikut yaitu:
Pasal 5:
Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi: a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
I-16 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
Pasal 6 (1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus
mencerminkan asas:
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
(2) Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Peraturan Perundang-undangan
tertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang
hukum Peraturan Perundang-undangan yang
bersangkutan.
b. Landasan Pembentukan Hukum.
Hukum atau peraturan perundang-undangan yang
baik sekurang-kurangnya harus memiliki 3 (tiga)
landasan pembentukannya yaitu landasan filosofis,
landasan sosiologis dan landasan yuridis. Namun ada
yang menambahkan landasan teknik perancangan dan
landasan politik.
1) Landasan Filosofis (Filosopiche Grondslag)
Nilai moral atau etika dari suatu bangsa ada
dalam filsafat atau pandangan hidup bangsa itu
sendiri. Moral atau etika pada dasarnya berisi nilai-
I-17 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
nilai yang baik dan tidak baik. Nilai yang baik adalah
nilai yang dijunjung tinggi. Didalamnya ada nilai
kebenaran, keadilan dan kesusilaan dan berbagai nilai
lainnya yang dianggap baik. Pembentukan hukum
harus memperhatikan moral bangsa, tanpa
memperhatikan moral bangsa akan sia-sia diterapkan,
karena tidak akan ditaati atau dipatuhi.
Pancasila merupakan pandangan hidup, cita-cita
bangsa, falsafah atau jalan kehidupan (way of life)
sehingga semua nilai yang ada di Indonesia telah
terakumulasi didalamnya. Jadi pembentukan kaidah
hukum harus mencerminkan filsafat bangsa itu
sendiri. Jadi jangan sampai bertentangan dengan nilai
moral bangsa tersebut.
2) Landasan Sosiologis (Sociologische Grondslag)
Masyarakat berubah maka nilai-nilaipun ikut
berubah, kecenderungan dan harapan masyarakat
harus dapat diprediksi dan terakumulasi dalam
peraturan perundang-undangan yang orientasi masa
depan (Bagir Manan, 1992 : 15). Dari hal tersebut di
atas tersurat suatu hal dimana suatu peraturan
perundang-undangan harus bisa mencerminkan
kehidupan sosial masyarakat yang ada. Karena jika
tidak mencerminkan kehidupan sosial masyarakat
maka peraturan yang dibuat juga tidak akan mungkin
dapat diterapkan karena tidak akan dipatuhi dan
ditaati.
Semua peraturan yang dibuat harus sesuai
dengan kenyataan hidup masyarakat yang
I-18 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
bersangkutan supaya tidak terjadi suatu pertikaian
karena peraturan yang dibuat tidak sesuai dengan
kenyataan hidup masyarakat. Jika peraturan sesuai
dengan kehidupan masyarakat maka dengan sendirinya
akan tumbuh kesadaran hukum pada masyarakat.
3) Landasan Yuridis (Juridische Grondslag)
Landasan yuridis adalah landasan hukum
(Yuridische Gelding) yang menjadi dasar kewenangan
(bevoegdheid, competencie) pembuatan peraturan
perundang-undangan. Landasan yuridis ini menyangkut
2 (dua) hal yaitu: dasar yang memberi kewenangan
pembentukan peraturan perundang-undangan dan
dasar yang memerintahkan pembentukan peraturan
perundang-undangan. Apakah kewenangan seorang
pejabat atau badan mempunyai dasar hukum yang
ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan
sangat diperlukan. Tanpa disebutkan dalam Peraturan
Perundang-undangan, seorang pejabat atau suatu
badan adalah tidak berwenang (obevoegdheid)
mengeluarkan peraturan.
Selain ketiga landasan tersebut masih ada satu
landasan lagi yang dapat dipakai yaitu landasan teknik
perancangan. Selain unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis,
maka unsur teknik perancangan merupakan unsur yang
tidak boleh diabaikan dalam upaya membuat Peraturan
Perundang-undangan yang baik. Peraturan Perundang-
undangan yang kurang baik dapat juga terjadi karena tidak
jelas perumusannya sehingga tidak jelas arti, maksud dan
tujuannya (ambiguogus) atau rumusannya dapat ditafsirkan
I-19 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
dalam berbagai arti (Interpretatif) atau terjadi inkonsistensi
dalam menggunakan peristilahan atau sistematika yang
tidak baik, bahasa yang berbelit-belit sehingga sukar
dimengerti dan lain sebagainya.
Menurut Solly Lubis menambahkan satu landasan
yang dapat digunakan yaitu landasan politis. Landasan
politis ialah garis kebijakan politik yang menjadi dasar
selanjutnya bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan negara.
2. Pembentukan atau Penyusunan Produk Hukum Daerah
Pembentukan/perancangan atau penyempurnaan
produk hukum daerah merupakan suatu pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan dan ilmu tersendiri. Ilmu yang
dimaksud adalah Ilmu Perancangan Hukum. Ilmu ini bukan
menjadi milik seorang yang berbasis hukum saja tetapi ilmu
ini merupakan ilmu yang indisipliner, artinya juga
menyangkut ilmu yang lain. Merancang hukum, termasuk
produk hukum daerah tidak saja merupakan soal
pengetahuan, akan tetapi juga unsur seninya. Dengan
mengikhtisarkan (samenvatten) suatu
permasalah/gambaran yang akan diatur dalam peraturan
atau kaidah-kaidah umum dan mengusai mekanisme
peyusunannya, maka akan dihasilkan produk hukum yang
tidak hanya memberikan cukup kepastian, tetapi juga
mampu menghasilkan produk hukum yang tidak hanya
menjawab persoalan hari ini (up to date), besok (prediction)
dan bahkan jauh yang akan data (proyeksi). Akhirnya
peraturan yang dihasilkan itu akan bisa dituangkan dalam
I-20 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
bentuk yang baik, sederhana dan sejelas mungkin sesuai
dengan prosedur/mekanisme yang ada.
Produk hukum itu tidak dibuat untuk suatu ketika
saja, akan tetapi pada umumnya dimaksudkan untuk dapat
berlaku lama, sebab dengan demikian dapat diperoleh suatu
kekekalan hukum atau recthsbestendigheid. Dalam pada itu
tidak boleh dilupakan, bahwa produk hukum itu tidak
mengatur suatu keadaan dan anggapan-anggapan hukum
atau recthsopvattingen yang statis sifatnya atau tidak
berubah-ubah, tetapi justru kehidupan masyarakat yang
dinamis dan selalu berkembang itu sendiri di dalam suatu
bidang tertentu. Dengan demikian, maka dalam pekerjaan
membuat produk hukum haruslah diusahakan, agar produk
hukum itu sejauh mungkin dapat pula dipergunakan bagi
keadaan atau hubungan-hubungan yang mengembang.
Sering terjadi suatu produk hukum yang pada
waktu dibuat dapat dikatakan memuaskan seluruh
masyarakat, akan tetapi di dalam waktu yang tidak lama
harus dirubah, karena sudah tidak sesuai lagi dengan
perubahan rechtsopvattingen yang hidup di masyarakat itu,
sehingga produk hukum itu harus disesuaikan dengan
keadaan yang baru itu agar tidak kehilangan
kewibawaannya.
Secara yuridis kaidah dan acuan yang mengatur
mengenai mekanisme pembentukan baik penyusunan baru
maupun penyempurnaan produk hukum daerah khususnya
peraturan daerah diatur dalam Undang-Undang No 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun
2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
I-21 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Membentuk peraturan daerah harus mempunyai
kejelasan tentang tujuan yang hendak dicapai agar dalam
pelaksanaan peraturan tersebut tidak terjadi penyelewengan
yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat atau
pengguna peraturan tersebut. Supaya peraturan tersebut
tidak menjadi batal demi hukum maka harus dibuat oleh
lembaga atau pejabat yang berwenang membentuk
peraturan perundang-undangan. Pejabat yang berwenang
dalam membentuk suatu peraturan perundang-undangan
harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang
tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya.
Karena jika muatan yang digunakan tidak tepat maka sudah
dapat dipastikan akan terjadi banyak sekali hambatan
dalam pelaksanaan peraturan tersebut.
Masyarakat pengguna pasti akan kebingungan dan
merasa hanya dijadikan suatu obyek saja tanpa melihat
sosiologis dari masyarakat pengguna tersebut. Tetapi jika
peraturan itu dibuat berdasarkan pada efektifitas peraturan
di masyarakat, baik secara filosofis maupun sosiologis maka
peraturan tersebut akan diterima dan dilaksanakan dengan
sangat baik. Saat ini masyarakat sangat membutuhkan
suatu peraturan perundang-undangan yang dapat
bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Menurut Prakosa (2004: 171) bahwa dalam
penyusunan produk hukum daerah secara efektif
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu:
1. Faktor sumberdaya manusia sebagai perancang
peraturan perundang-undangan (legal drafter)
misalnya memperdalam pengartahuan dalam
I-22 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
perundangan dan kebijakan publik, responsif,
akomodatif, populistik sehingga produk hukum dapat
berbobot sifat, karakteristik, bisa mengantisipatis
perubahan lingkungan eksternal dan memperhatikan
norma masyarakat. Seorang legal drafter harus
menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang peraturan
perundang-undangan dengan segala macam aspeknya
serta menguasai substansi yang akan diatur, sehingga
produk hukum yang dihasilkan jelas urgensinya dan
mampu mengatur kemungkinan yang akan terjadi di
masa yang akan datang.
2. Prosedur penyusunan perlu mengikutsertakan
masyarakat dengan tujuan agar mengakomodir
kepentingan masyarakat luas untuk dituangkan di
peraturan daerah tersebut. Peran serta masyarakat
tersebut akan mempermudah sosialisasi dan penerapan
substansi apabila Peraturan Daerah ditetapkan dan
diundangkan.
3. Teknik penyusunan harus memperhatikan ketentuan
dalam penyusunan hukum daerah secara prosedural
yang sah dan benar. Produk hukum daerah harus
dirancang, disusun dan diberlakukan secara baik dan
benar serta berdasarkan prosedur yang sah sehingga
dapat dihasilkan produk hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu adanya
stanndarisasi bentuk produk hukum daerah baik dari
segi format, substansi maupun teknis penulisan,
sehingga terdapat pembakuan dalam teknik
penyusunan produk hukum.
I-23 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
4. Penggunaan bahasa perundang-undangan yaitu
agar setiap peraturan perundang-undangan adalah
dapat dikomunikasikan dengan masyarakat luas dan
diterima secara terbuka. Apabila peraturan tersebut
tidak dapat ditansformasikan dengan baik kepada
masyarakat berarti peraturan tersebut kurang ditaati
oleh masyarakat. Demikian halnya dengan Peraturan
Daerah yang mengatur kehidupan masyarakat suatu
daerah, harus dapat dimengerti atau dipahami oleh
masyarakat setempat, sehingga hal-hal yang diatur
dapat dilaksanakan. Untuk menghindari jangan sampai
timbul kelemahan-kelemahan tersebut seorang legal
drafter perlu menguasai penalaran hukum dengan baik,
menguasai materi yang akan diatur, dan menguasai
bahasa perundang-undangan, selain kemampuan
pemahaman perasaan bahasa masyarakat.
5. Pengawasan terhadap produk hukum daerah,
bahwa pelaksanaan kewenangan daerah otonom perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan dalam kerangka
negara kesatuan. Pemerintah Pusat, mempunyai
wewenang untuk menilai Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah yang telah diundangkan
dengan kriteria bertentangan dengan kepentingan
umum, bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dan atau bertentangan
dengan peraturan perundang-uandangan yang lainnya.
6. Kualitas produk hukum daerah yaitu sebagai alat
dalam mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah dalam
kebijakan publik sehingga dapat berjalan efektif dan
efisien. Perancang Peraturan Daerah harus
I-24 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
mempersiapkan diri dengan memperdalam
pengetahuan bidang perundang-undangan dan
kebijakan publik sehingga proses penyusunan dan
pembahasan dapat berjalan seiring pelaksanaan
otonomi daerah.
Untuk mewujudkan itu semua tidak hanya
penyusunan produk hukum daerah yang paling penting,
akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa pelaksanaan secara
koordinatif dari pemerintah daerah perlu dijalankan secara
proporsional, bukan teori kertas semata dan pengenaan
sanksi atau hukuman perlu ditegaskan agar supermasi
hukum dan kewibawaan pemerintah akan terjaga dan
mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
3. Materi Muatan Peraturan Daerah
Peraturan Daerah hakekatnya adalah kebijakan publik
yng digunakan untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah
dan Tugas Pembantuan. Oleh karena itu, Peraturan Daerah
harus dibentuk selaras atau dalam kerangka mewujudkan
tujuan otonomi daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik,
peningkatan partisipasi masyarakat dan peningkatan daya
saing daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UU No 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
Pasal 236 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan UU No 9 Tahun 2015 dan Pasal 4 ayat (2) dan ayat
(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, materi
I-25 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Daerah meliputi: penyelenggaraan Otonomi
Daerah dan Tugas Pembantuan; dan penjabaran lebih lanjut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
serta materi muatan lokal sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 4 ayat (6) ) Peraturan
Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah, materi Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota memuat materi muatan untuk
mengatur:
a. kewenangan Kabupaten/Kota;
b. kewenangan yang lokasinya dalam daerah
Kabupaten/Kota;
c. kewenangan yang penggunanya dalam daerah
Kabupaten/Kota;
d. kewenangan yang manfaat atau dampak negatifnya
hanya dalam daerah Kabupaten/Kota; dan/atau
e. kewenangan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh daerah Kabupaten/Kota.
4. Bahasa Hukum (Peraturan Perundang-undangan)
Untuk memenuhi kebutuhan hukum masyarakat, maka
peraturan perundang-undangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-
undangan antara lain sistematika, pilihan kata atau
terminologi, bahasanya jelas dan mudah dimengerti
sehingga tidak menimbulkan suatu interpretasi yang
berlainan dalam masyarakat. Dalam proses pembentukan
I-26 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
peraturan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan
dan pembahasan harus bersifat transparan dan terbuka.
Dengan demikian masyarakat luas mempunyai kesempatan
untuk memberikan masukkan dalam proses pembuatan
peraturan perundang-undangan.
Dalam menyusun peraturan perundang-undangan
diusahakan agar sedapat mungkin dalam menguraikan
definisi atau ketentuan pengertian semua perumusannya
harus dibuat yang sederhana, jelas, singkat, tidak melantur,
dibuat-buat atau mengandung arti kembar, tidak banyak
kekurangannya (leemten), dan akhirnya dalam menulis
bentuk untuk menuangkan peraturan itu selalu diperhatikan
untuk siapa ketentuan itu dibuat. Janganlah dilupakan
bahwa peraturan perundang-undangan adalah bukan suatu
cerita atau surat biasa, tetapi berisi norma-norma yang
menyangkut hubungan pemerintah dan penduduk. Karena
itu sikap perkataan yang dipergunakan harus lebih dahulu
dipertimbangkan sebaik-baiknya.
Peraturan perundang-undangan yang mudah dipahami
oleh rakyat pada umumnya haruslah diusahakan sejauh
mungkin dipergunakan bahasa biasa, bahasa sopan yang
dipergunakan sehari-hari dan jangan menggunakan bahasa
yang sangat muluk-muluk sebab hanya dengan cara
demikian penduduk umumnya akan dapat memahami apa
yang dimaksudkan oleh Undang-undang yang dibuat untuk
mereka. Tetapi kadang-kadang berhubung dengan sifat
materi yang diatur di dalam Undang-undang memang agak
sulit untuk merumuskan norma-normanya dalam adat
bahasa yang biasa, sehingga dalam Undang-undang
I-27 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
terpaksa digunakan adat bahasa yang bersifat khusus, yakni
yang bersifat yuridis atau teknis.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dengan tetap tunduk kepada kaidah bahasa
Indonesia baik yang menyangkut pembentukan kata,
penyusunan kalimat, teknik penulisan maupun
pengejaannya, namun demikian bahasa peraturan
perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang
bercirikan kejernihan atau kejelasan pengertian, kelugasan,
kebakuan, keserasian, dan ketaatan asas sesuai dengan
kebutuhan hukum, sebagaimana beberapa hal yang harus
disesuaikan dalam Raperda ini, seperti:
a. memperhatikan penulisan kata yang mendapat awalan
dan akhiran;
b. penulisan bagian menimbang dan mengingat diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;);
c. penulisan rumusan pasal atau ayat diakhiri dengan
tanda baca titik (.);
d. tidak menggunakan tanda baca garis miring selain
pada frase ”dan/atau”;
e. tidak membuat akronim atau singkatan tersendiri
dalam batang tubuh selain dari yang telah disebutkan
dalam bagian ketentuan umum;
f. rincian tabulasi diawali dengan huruf abjad;
g. memperhatikan penggunaan tanda baca koma (,) untuk
rincian dalam kalimat yang meliputi lebih dari 2 (dua)
rincian, yaitu dengan menggunakan tanda baca koma
(,) sebelum rincian yang terakhir misalnya: bentuk, isi,
dan tata cara. Namun jika dalam rincian kalimat hanya
I-28 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
ada 2 (dua) rincian saja, maka tanda baca koma (,)
tidak perlu dipergunakan melainkan cukup dengan
menggunakan kata penghubung ”dan”;
h. memperhatikan kesalahan pengetikan.
5. Bekerjanya Hukum (Efektivitas Hukum)
Tujuan dibentuknya peraturan perundang-undangan
adalah supaya terdapat ketertiban, kepastian dan
kemanfaatan bagi masyarakat. Terdapat pendapat bahwa
bekerjanya hukum termasuk Peraturan Daerah dipengaruhi
oleh 3 (tiga) sus sistem yaitu:
a. Substansi Hukum
Substansi hukum berkaitan dengan sistem
pengaturan suatu materi hukum. Hukum harus disusun
secara sistematik. Makna sistematik adalah bahwa
peraturan perundang-undangan yang mengatur materi
yang khusus.
b. Struktur Hukum
Ada dua hal yang terkandung dalam konteks
substansi. Struktur ini menyangkut fungsi, kewenangan,
dan tugas aparat penegak hukum. Oleh karena itu suatu
peraturan harus dilengkapi dengan pengaturan mengenai
mekanisme sanksii dan terkait dengan masalah personal
(aparat penegak hukum).
c. Budaya Hukum
I-29 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Hal ini berkait dengan kesadaran masyarakat
apakah mereka tanggap hukum dan menyadari apa yang
telah menjadi haknya .
B. Kerangka Berfikir Evaluasi
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, serta guna acuan
dalam pelaksanaan kajian evaluasi terhadap produk hokum
daerah ini, maka penulis menggunakan kerangka berpikir sebagai
pedoman membuat kesimpulan akhir. Kerangka berpikir tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar: Bagan alur evaluasi Peraturan Daerah
Selanjutnya sebagai sarana untuk membuat kesimpulan
akhir maka penulis menggunakan analisa sebagai berikut.
Siapkan & Kumpulkan PERDA yg mau dievaluasi
Penelitian thd latar belakang PERDA yg mau dievaluasi dg: melihat Konsideran dan Penlesanan Umum PERDA tsb
Penelitian (dg: meneliti Pasal demi Pasal secara keseluruhan, atau hanya difokuskan thd pasal2 ttt saja yg menjadi fokus permasalahan yang sedang dibahas)
EVALUASI
PERDA
A N
A L
I S
A
I-30 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Gambar: Bagan alur Analisis Evaluasi Peraturan Daerah
Untuk menilai apakah secara formal maupun materiil sesuai atau tidak antara PERDA dengan PUU yang lebih tinggi atau
Perda lainnya.
• Agar tidak terjadi tumpang-tindih.
• Untuk menghindari konflik hukum yang mungkin timbul.
Utk menilai apakah PERDA yg berlaku masih sesuai atau tidak dg aspirasi hukum yg berkembang dlm masy terutama utk
menegakkan supremasi hukum dlm kehidupan bermasyarakat..
Utk menghindari terjadinya perlawanan oleh masy thd PERDA
yg sedang dan akan diberlakukan dlm penyeleng
pemerintahan. (Materil Judicial Review atau perlawanan lainnya).
Kemungkinan dilakukan perbaikan thd PERDA yang sedang
berlaku untuk merespon perkembangan dlm masyarakat.
Sinkronisasi:
VERTIKAL &
HORISONTAL
Memiliki daya guna
yg memadai dlm
pelaksanaannya
ANALISA
I-31 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
BAB III
HASIL EVALUASI DAN ANALISISNYA
Sebagaimana dikemukan bahwa evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan
2014 dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Pertama,
menyiapkan dan mengumpulkan Peraturan Daerah terkait
(beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai
dengan Tahun 2014). Kedua, meneliti latar belakangnya, yaitu
dengan melihat pada Konsideran dan Penjelasan Umum dari
Peraturan Daerah tersebut. Ketiga, kemudian dilakukan penelitian
terhadap Peraturan Daerah beserta penjelasan pasal demi
pasalnya. Keempat, berdasarkan penelitian mengenai latar
belakang pembentukannya tersebut serta melihat ketentuan dalam
pasal-pasalnya, kemudian dilakukan analisa terhadap Peraturan
Daerah yang bersangkutan. Analisa terhadap Peraturan Daerah ini
dilakukan dengan menguji:
1. apakah Peraturan Daerah dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi maupun yang
setingkat, apakah ketentuan dalam pasal-pasalnya sudah
sesuai dengan fungsi maupun materi muatannya
(sinkronisasi vertical maupun horisontal) ?
2. apakah Peraturan Daerah mempunyai daya guna yang
memadai dalam pelaksanaannya ?
3. apakah Peraturan Daerah yang berlaku sudah sesuai atau
tidak dengan aspirasi hukum yang berkembang dalam
I-32 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
masyarakat terutama untuk menegakkan supremasi hukum
dalam kehidupan bermasyarakat ?
4. apakah terjadi perlawanan oleh masyarakat terhadap
Peraturan Daerah yang sedang dan akan diberlakukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
5. apakah terbuka kemungkinan dilakukan perbaikan terhadap
Peraturan Daerah yang sedang berlaku untuk merespon
perkembangan dalam masyarakat ?
Setelah dilakukan kajian evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun 2013 sampai dengan
tahun 2014 tersebut diperoleh hasil sebagaimana termuat
dalam uraian Bagian berikut.
I-33 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
BAGIAN KESATU
PERATURAN DAERAH TAHUN 2013
A. Umum
Untuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun 2013
sampai dengan tahun 2014 terdapat 35 (tiga puluh lima)
Peraturan Daerah. Ketigapuluhlima Peraturan Daerah tersebut
adalah:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013
tentang Pembentukan Peraturan Daerah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pariwisata;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perindustrian;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perdagangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2013
tentang Laik Higiene Sanitasi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2013
tentang Pendaftaran dan Perizinan di Bidang Kesehatan;
I-34 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2013
tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 08 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak
Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2013
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2013
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2013;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2013
tentang Perlindungan Anak;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2013
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dalam
Bentuk Perseroan Terbatas;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2013
tentang Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2013
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2013
tentang Pembentukan Dana Cadangan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan;
I-35 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014
tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerjasama Desa;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014
tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan
Penyosohan Beras;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran 2015;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Bencana;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
I-36 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tuban Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi
Sekretariat Daerah dan Sekretaariat DPRD Kabupaten
Tuban;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Tuban;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014
tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
dan
35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Pihak Ketiga.
B. Peraturan Daerah Tahun 2013
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah.
Tujuan dari pelaksanaan otonomi daerah
(desentralisasi) adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, dan
meningkatkan daya saing daerah yang lebih baik. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut diperlukan instrumen, yang
salah satunya adalah produk hukum daerah. Salah satu
produk hukum daerah adalah Peraturan Daerah.
Kedudukan Peraturan Daerah sebagai produk
hukum daerah merupakan bagian dari peraturan
I-37 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
perundang-undangan. Peraturan Perundang-undangan
adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan. Keberadaannya dalam hirarkhi peraturan
perundang-undangan adalah dibawah UUD, Ketetapan
MPR, Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti UU,
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden (Pasal 7 ayat
(1) UU No 12 Tahun 2011. Dengan demikian Peraturan
daerah merupakan produk hukum yang bersifat mengatur
secara umum, dibentuk dan ditetapkan oleh
lembaga/pejabat yang berwenang yang dalam hal ini
adalah DPRD dan Kepala Derah, melalui prosedur yang
ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undang yang ada
saat ini yaitu: UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan; Peraturan Presiden No 87
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2010
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
Saat ini di Kabupaten Tuban proses pembentukan
Produk Hukum Daerah dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013
tentang Pembentukan Peraturan Daerah. Peraturan Daerah
ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
I-38 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Seiring dengan diundangkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 59 Tahun 2015 tentang Keikutsertaan
Perancang Peraturan Perundang-undangan dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan
Pembinaannya; Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80
Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah,
maka keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
perlu dilakukan penyesuaian.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
1 Tahun 2013 tersebut adalah:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
I-39 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
d. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (Lembaran Negara Repblik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5043);
e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 01 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
Seri D Nomor 01,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 25);
j. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2008 Seri E Nomor 7);
I-40 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Analisis:
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah dibentuk
dalam rangka mewujudkan tertib administrasi
pembentukan produk hukum daerah di Kabupaten Tuban.
Peraturan Daerah ini mengatur prosedur dan mekanisme
pembentukan Produk Hukum Daerah sesuai dengan
perkembangan hukum dan pemerintahan serta mendorong
pelaksanaan fungsi pembentukan Peraturan Daerah secara
terencana, terpadu dan terkoordinasi mulai dari
perencanaan, penyusunan, pembahasan dan penetapan,
pengundangan dan penyebarluasnnya..
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
saat ini sudah tidak memiliki relevansi dengan kondisi yang
ada, sehingga tidak memiliki daya guna dalam menjawab
permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan
materi yang diatur. Hal ini dikarenakan pasca
diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
tersebut pemerintah mengundangkan beberapa peraturan
perundang-undangan yang berimplikasi berlakunya pada
Peraturan Daerah di atas. Peraturan perundang-undangan
tersebut antara lain:
a. Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa
kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
I-41 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
b. Pada tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 59
Tahun 2015 tentang Keikutsertaan Perancang
Peraturan Perundang-undangan dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaannya;
c. Pada tahun 2014, Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan; dan
d. Pada tahun 2015, Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah yang mencabut dan menyatakan tidak
berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah. Dimana Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah tersebut mencabut dan menyatakan
tidak berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah saat
ini terdapat inkonsistensi dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih .
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan
I-42 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Daerah tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan
dinamika peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
tersebut, maka disarankan supaya dilakukan penyesuaian
dengan membentuk Peraturan Daerah baru yang mencabut
dan menyatakan tidak berlakunya Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Peraturan Daerah.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
Kabupaten Tuban.
Peraturan daerah hakekatnya adalah kebijakan
publik untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah dan
Tugas Pembantuan. Peraturan daerah dibentuk selaras
atau dalam kerangka mewujudkan tujuan otonomi daerah.
Selanjutnya sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 14 UU
No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, disebutkan
bahwa Peraturan Daerah memuat materi muatan:
a. penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Tugas
Pembantuan; dan
b. penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
I-43 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Selain materi muatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Peraturan Daerah dapat memuat materi muatan lokal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten
Tuban ini dibentuk dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan daerah di bidang Pendidikan dan sekaligus
menjadi atas permasalahan di daerah (local problem
solving) terkait di bidang Pendidikan.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
2 Tahun 2013 tersebut adalah:
a. Pasal 18 Ayat (6) dan Pasal 31 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkunga Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3890);
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia
I-44 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3886);
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
f. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
g. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daaerah sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
h. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
i. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
I-45 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang
Pendidikan Luar Sekolah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1991 Nomor 95, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3461);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang
Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 1691, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3974);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
n. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593;
o. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
p. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
I-46 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
q. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4769);
r. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang
Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4863);
s. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indoneisa Nomor 4864);
t. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941);
u. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana telag diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
v. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
w. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah;
I-47 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
x. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Jenjang Pendidikan Dasar Menengah;
y. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pada Jenjang Pendidikan Dasar Menengah;
z. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas
Sekolah/Madrasah;
aa. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kompetensi Kepala
Sekolah/Madrasah;
bb. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun
2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A,
Program Paket B, dan Program Paket C;
cc. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru;
dd. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
ee. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
ff. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) Sekolah
I-48 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MtsO,
dan Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
gg. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
hh. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kots;
ii. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun
2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI);
jj. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs);
kk. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
ll. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun
2010 tentang Penugasan Guru untuk ditugaskan
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
mm. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
nn. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi
Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan,
dan Menteri Agama Nomor 05/10/PB/2011, Nomor
SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 11 Tahun 2011
tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai
Negeri Sipil;
I-49 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
oo. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam
Jabatan;
pp. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
44 Tahun 2012 tentang Pungutan Biaya Pendidikan
Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama;
qq. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
Seri D Noomr 1);
rr. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2008 Seri E Nomor 7);
ss. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 03 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Tuban sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 15 Tahun
2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2011
Seri D Nomor 02)
Analisis:
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013 tentang
I-50 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Tuban ini
dibentuk dalam rangka penyelenggaraan kewenangan
daerah di bidang Pendidikan dan sekaligus menjadi atas
permasalahan di daerah (local problem solving) terkait di
bidang Pendidikan.
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
Kabupaten Tuban saat ini sudah tidak memiliki relevansi
dengan kondisi yang ada, sehingga tidak memiliki daya
guna dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang
muncul terkait dengan materi yang diatur. Hal ini
dikarenakan pasca diundangkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Tuban tersebut
pemerintah mengundangkan beberapa peraturan
perundang-undangan yang berimplikasi berlakunya pada
Peraturan Daerah di atas. Peraturan perundang-undangan
tersebut antara lain:
a. Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa
kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan secara otomatis juga Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daeran Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Mengingat dalam undang-undang ini
pemabgian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
I-51 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota dicantumkan dalam Lampirannya;
b. Tahun 2016, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 75 Tahun 2016 tentang Komite
Sekolah;
c. Pada tahun 2017, Peraturan Presiden No. 87 Tahun
2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
Esensi Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan
suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, urusan
pendidikan merupakan salah satu urusan pemerintahan
konkuren yang bersifat wajib berkaitan pelayanan dasar.
Kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang pendidikan
yaitu:
I-52 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
1. Pengelolaan pendidikan dasar;
2. Pengelolaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal;
3. Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan dasar,
pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;
4. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
Daerah kabupaten/kota;
5. Penerbitan izin:
a. pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
masyarakat; dan
b. pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat
6. Pembinaan bahasa dan sastra yang penuturnya dalam
Daerah kabupaten/kota.
Mengingat saat ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat
perubahan kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota di bidang pendidikan dibandingkan tatkala
masih menggunakan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daeran Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
I-53 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Kabupaten Tuban saat ini tidak relevan karena terdapat
pengaturan yang melampaui kewenangan.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Kabupaten Tuban tersebut dikaitkan dengan
perkembangan dan dinamika peraturan perundang-
undangan yang terbit pasca ditetapkannya Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Tuban tersebut,
maka disarankan supaya dilakukan penyesuaian dengan
membentuk Peraturan Daerah baru yang mencabut dan
menyatakan tidak berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Kabupaten Tuban.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun
2013 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,
Pelantikan, dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
3 Tahun 2013 tersebut adalah:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
I-54 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Berita Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
Seri D Nomor 01, Tambahan Lembaran Darah
Provinsi Jawa Timur Nomor 25);
h. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
I-55 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
Seri E Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupten Tuban Nomor 01) ;
Analisis:
Retribusi merupakan bentuk pungutan yang dapat
dipaksakan kepada masyarakat. Berdasarkan prinsip dalam
keuangan negara (khususnya: perpajakan) ada adagium
“no tax without act, tax without representation is rabery
(tiada pungutan tanpa Undang-Undang/Perda, pungutan
tanpa persetujuan rakyat melalui lembaga perwakilan
adalah perampokan).
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
6 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan saat ini
sudah tidak memiliki relevansi dengan kondisi yang ada,
sehingga tidak memiliki daya guna dalam menjawab
permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan
materi yang diatur. Hal ini dikarenakan pasca
diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6
Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan tersebut
pemerintah mengundangkan beberapa peraturan
perundang-undangan yang berimplikasi berlakunya pada
Peraturan Daerah di atas. Peraturan perundang-undangan
tersebut antara lain:
- Pada tahun 2000, Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
I-56 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Pada tahun 2009, Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
- Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001
tentang Retribusi Daerah.
Mengingat saat ini acuan dasar pengaturan pajak daerah
dan retribusi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tersebut Retribusi Daerah yang pemungutannya menjadi
kewenangan Kabupaten/Kota terdiri dari 3 (tiga) kelompok
yaitu: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan Tertentu. Kemudian Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 menggunakan close list artinya
jumlah dan numenklatur retribusi hanya yang ada dan
disebutkan dalam Undang-undang, pengembangannya
harus dengan Peraturan Pemerintah.
I-57 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah menurut Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 masuk kategori Retribusi
Jasa Usaha. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009, maka daerah mestinya sudah menetapkan
Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Termasuk tentunya terkait Retribusi Izin
Gangguan, mestinya sudah termasuk didalamnya.
Sehingga secara logika yuridis keberadaan Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2000 tentang
Retribusi Izin Gangguan mestinya sudah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku oleh Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban yang mengatur Retribusi Perizinan Tertentu sebagai
pelaksanaan Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6
Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan saat ini tidak
relevan dan tidak bisa dipandang sebagai produk hukum
daerah yang memiliki daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 6 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6
Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan tersebut,
maka disarankan supaya dicabut, mengingat sudah ada
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun
2011 tentang Retribusi Izin Gangguan yang
I-58 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
4 Tahun 2013 tersebut adalah:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3491);
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
I-59 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
f. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
g. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725);
h. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4866);
i. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
j. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
I-60 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
k. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5123);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
n. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa,
Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman
Satwa Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5116);
o. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Tahun
2010-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5262);
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1205/MENKES/PER/2004 tentang Pedoman
I-61 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air
(SPA);
q. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.85/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Usaha
Jasa Perjalanan Wisata;
r. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang Usaha Penyediaan
Akomodasi;
s. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.87/HK.501/MKP/2010 tentang Usaha Jasa
Makanan dan Minuman;
t. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.88/HK.501/MKP/2010 tentang Usaha Kawasan
Pariwisata;
u. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.89/HK.501/MKP/2010 tentang Jasa Transportasi
Wisata;
v. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.90/HK.501/MKP/2010 tentang Usaha Daya Tarik
Wisata;
w. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.91/HK.501/MKP/2010 tentang Usaha
Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi;
x. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.92/HK501/MKP/2010 tentang Usaha Jasa
Pramuwisata;
y. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.93/HK501/MKP/2010 tentang Usaha
Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif,
Konferensi dan Pameran;
I-62 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
z. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.94/HK501/MKP/2010 tentang Usaha Jasa
Konsultan Pariwisata;
aa. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Nomor PM.95/HK501/MKP/2010 tentang Usaha Jasa
Informasi Pariwisata;
bb. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Nomor PM.96/HK501/MKP/2010 tentang Usaha
Wisata Tirta;
cc. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.97/HK501/MKP/2010 tentang Usaha SPA;
dd. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
ee. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2008 Seri E Nomor 7);
ff. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 03 Tahun
2011 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Tuban sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Nomor 15 Tahun 2011
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2011
Seri D Nomor 2);
gg. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
Seri E Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 01);
I-63 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Analisis:
Retribusi merupakan bentuk pungutan yang dapat
dipaksakan kepada masyarakat. Berdasarkan prinsip dalam
keuangan negara (khususnya: perpajakan) ada adagium
“no tax without act, tax without representation is rabery
(tiada pungutan tanpa Undang-Undang/Perda, pungutan
tanpa persetujuan rakyat melalui lembaga perwakilan
adalah perampokan).
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar saat ini sudah tidak
memiliki relevansi dengan kondisi yang ada, sehingga tidak
memiliki daya guna dalam menjawab permasalahan-
permasalahan yang muncul terkait dengan materi yang
diatur. Hal ini dikarenakan pasca diundangkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2000
tentang Retribusi Pasar tersebut pemerintah
mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan
yang berimplikasi berlakunya pada Peraturan Daerah di
atas. Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain:
- Pada tahun 2000, Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
I-64 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Pada tahun 2009, Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah serta Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.
Mengingat saat ini acuan dasar pengaturan pajak daerah
dan retribusi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tersebut Retribusi Daerah yang pemungutannya menjadi
kewenangan Kabupaten/Kota terdiri dari 3 (tiga) kelompok
yaitu: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan Tertentu. Kemudian Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 menggunakan close list artinya
jumlah dan numenklatur retribusi hanya yang ada dan
disebutkan dalam Undang-undang, pengembangannya
harus dengan Peraturan Pemerintah.
Retribusi Pasar (Pelayanan Pasar) menurut Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 masuk kategori Retribusi
Jasa Umum. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009, maka daerah mestinya sudah menetapkan
Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Termasuk tentunya terkait Retribusi Pasar,
I-65 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
mestinya sudah termasuk didalamnya. Sehingga secara
logika yuridis keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar mestinya
sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban yang mengatur Retribusi
Perizinan Tertentu sebagai pelaksanaan Undang-Undang
No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7
Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar saat ini tidak relevan
dan tidak bisa dipandang sebagai produk hukum daerah
yang memiliki daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7
Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar tersebut, maka
disarankan supaya dicabut, mengingat sudah ada
Peraturan Daerah yang mengatur Retribusi
Pelayanan Pasar yang berpedoman pada Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 5 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang
Perindustrian
I-66 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
5 Tahun 2013 tersebut adalah:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
d. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftra Perusahaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3274);
f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah kedua
I-67 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4724);
h. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
i. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunga Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
j. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5145);
I-68 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
l. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang
Izin Usaha Industri (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3596);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintaha Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
n. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);
o. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal;
p. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 07/M-
IND/PER/5/2005 tentang Penetapan Jenis-jenis
Industri Dalam Pembinaan Masing-masing Direktorat
Jenderal di Lingkungan Departemen Perindustrian;
q. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M-
IND/PER/6/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan
Tanda Daftar Industri;
r. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
s. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/M/SK/7/1995 tentang Penetapan Jenis dan
I-69 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Komoditi Industri yang Proses Produksinya Tidak
Merusak Ataupun Membahayakan Lingkungan serta
Tidak Menggunakan Sumber Daya Alam Secara
Berlebihan;
t. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01 Tahun
2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2013 Seri E Nomor 20, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01);
Analisis:
Retribusi merupakan bentuk pungutan yang dapat
dipaksakan kepada masyarakat. Berdasarkan prinsip dalam
keuangan negara (khususnya: perpajakan) ada adagium
“no tax without act, tax without representation is rabery
(tiada pungutan tanpa Undang-Undang/Perda, pungutan
tanpa persetujuan rakyat melalui lembaga perwakilan
adalah perampokan).
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar saat ini sudah tidak
memiliki relevansi dengan kondisi yang ada, sehingga tidak
memiliki daya guna dalam menjawab permasalahan-
permasalahan yang muncul terkait dengan materi yang
diatur. Hal ini dikarenakan pasca diundangkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2000
tentang Retribusi Pasar tersebut pemerintah
mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan
yang berimplikasi berlakunya pada Peraturan Daerah di
atas. Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain:
I-70 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Pada tahun 2000, Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Pada tahun 2009, Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah serta Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.
Mengingat saat ini acuan dasar pengaturan pajak daerah
dan retribusi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tersebut Retribusi Daerah yang pemungutannya menjadi
kewenangan Kabupaten/Kota terdiri dari 3 (tiga) kelompok
yaitu: Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan Tertentu. Kemudian Undang-Undang
I-71 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Nomor 28 Tahun 2009 menggunakan close list artinya
jumlah dan numenklatur retribusi hanya yang ada dan
disebutkan dalam Undang-undang, pengembangannya
harus dengan Peraturan Pemerintah.
Retribusi Pasar (Pelayanan Pasar) menurut Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 masuk kategori Retribusi
Jasa Umum. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009, maka daerah mestinya sudah menetapkan
Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Termasuk tentunya terkait Retribusi Pasar,
mestinya sudah termasuk didalamnya. Sehingga secara
logika yuridis keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar mestinya
sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban yang mengatur Retribusi
Perizinan Tertentu sebagai pelaksanaan Undang-Undang
No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7
Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar saat ini tidak relevan
dan tidak bisa dipandang sebagai produk hukum daerah
yang memiliki daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7
Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar tersebut, maka
I-72 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
disarankan supaya dicabut, mengingat sudah ada
Peraturan Daerah yang mengatur Retribusi
Pelayanan Pasar yang berpedoman pada Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 6 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang
Perdagangan
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
6 Tahun 2013 tersebut adalah:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3491);
I-73 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4077);
7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3821);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
keduaa kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4844);
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
I-74 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
12. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4866);
13. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
15. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
I-75 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3718);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997
tentang Kemitraan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3718);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Ddaerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007
tentang Waralaba (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4742);
21. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
22. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010
tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
Bidang Penanaman Modal;
I-76 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
23. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16/M-
DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan
Pergudangan;
24. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin
Usaha Perdagangan sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
39/M-DAG/PER/12/2011;
25. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Perusahaan;
26. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan,
dan Toko Modern;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
28. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-
DAG/PER/8/2012 tentang Penyelenggaraan
Waralaba;
29. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68/M-
DAG/PER/10/2012 tentang Waralaba Untuk jenis
Usaha Toko Modern;
30. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-
DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan Kemitraan
Dalam Waralaba Untuk Jenis Usaha Jasa Makanan
dan Minuman;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 09
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
I-77 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Kabupaten Tuban Tahun 2012-2032 (Lembaran
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2012 Seri E Nomor
24);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
Seri E Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 01);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 7 Tahun
2013 tentang Laik Higiene Sanitasi
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
6 Tahun 2013 tersebut adalah:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
I-78 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1984 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3718);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
I-79 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Ddaerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80/MENKES
/PER/II/1990 tentang Persyaratan Kesehatan Hotel;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
416/MENKES /PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat
dan Pengawasan Kualitas Air;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
061/MENKES /PER/I/1991 tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1205/MENKES/PER/X/2004 tentang Pedoman
Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air
(SPA);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/MENKES /PER/IV/2010 tentang Kualitas Air
MInum;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
736/MENKES /PER/VI/2010 tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum;
I-80 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi
Jasa Boga;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 10
Tahun 2007 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban (Lembaran
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2007 Seri E Nomor
26);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah
Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2008 Seri E Nomor 7);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 03
Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Tuban sebgaimana telah diubah dengan
Peraturaan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 15
Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban
Tahun 2011 Seri D Nomor 2);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
Seri E Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 01);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 8 Tahun
2013 tentang Pendaftaran dan Perizinan di Bidang
Kesehatan
I-81 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut
atau pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis
Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
6 Tahun 2013 tersebut adalah:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3671);
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Dokter (Lembaran Negara Republik Indonesia
I-82 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
keduaa kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4844);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008s
Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4724);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
11. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4866);
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
I-83 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3718);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997
tentang Kemitraan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3718);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
I-84 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Ddaerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007
tentang Waralaba (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4742);
20. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
21. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010
tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
Bidang Penanaman Modal;
22. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16/M-
DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan
Pergudangan;
23. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin
Usaha Perdagangan sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
39/M-DAG/PER/12/2011;
24. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Perusahaan;
I-85 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
25. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan,
dan Toko Modern;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
27. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-
DAG/PER/8/2012 tentang Penyelenggaraan
Waralaba;
28. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68/M-
DAG/PER/10/2012 tentang Waralaba Untuk jenis
Usaha Toko Modern;
29. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-
DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan Kemitraan
Dalam Waralaba Untuk Jenis Usaha Jasa Makanan
dan Minuman;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 09
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tuban Tahun 2012-2032 (Lembaran
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2012 Seri E Nomor
24);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 01
Tahun 2013 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013
Seri E Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 01);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 9 Tahun
2013 tentang
I-86 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 10
Tahun 2013 tentang
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 11
Tahun 2013 tentang
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 12
Tahun 2013 tentang
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13
Tahun 2013 tentang
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 14
Tahun 2013 tentang
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 15
Tahun 2013 tentang
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 16
Tahun 2013 tentang
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 17
Tahun 2013 tentang
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 18
Tahun 2013 tentang
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 19
Tahun 2013 tentang
C. Peraturan Daerah yang terkait Desa
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun
2000 tentang Pembentukan, Penggabungan, dan
Penghapusan Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun
2000 tentang Pembentukan, Penggabungan, dan
Penghapusan Desa ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas
I-87 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
ditetapkanya Keputusan Menteri Dalam Negeri No 64
Tahun 199t tentang Pencabutan Beberapa Peraturan
Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri
dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan
Undang-Undang No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan
Desa, yang diantaranya mencabut Keputusan Menteri
Dalam Negeri No 4 Tahun 1981.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
11 Tahun 2000 tersebut adalah:
u. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara
Tahun 1950 Nomor 41);
v. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
w. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Daerah;
x. Keputusan Presiden No 44 Tahun 1999 tentang
Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan
Presiden;
y. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 1999
tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri
Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai
I-88 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pelaksanaan Undang-Undang No 5 Tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa;
z. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun
1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian
Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan Kelurahan;
aa. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa.
Analisis:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintahan Desa merupakan struktur pemerintahan
terendah dalam sistim ketatanegaraan Indonesia.
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
11 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Penghapusan dan
Penggabungan Desa saat ini sudah tidak memiliki relevansi
dengan kondisi yang ada, sehingga tidak memiliki daya
guna dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang
muncul terkait dengan materi yang diatur. Hal ini
dikarenakan pasca diundangkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2000 tentang
I-89 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
tersebut pemerintah mengundangkan beberapa peraturan
perundang-undangan yang berimplikasi berlakunya pada
Peraturan Daerah di atas. Peraturan perundang-undangan
tersebut antara lain:
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa yang mencabut Undang-undang terkait
Desa yaitu Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. UU No 32 Tahun 2004 ini
mencabut Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang didalamnya mengatur Desa.
Undang-Undang No 22 Tahun 1999 mencabut
mencabut Undang-Undang No 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
- Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
I-90 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717).
Mengingat saat ini acuan dasar utama pengaturan Desa
yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015. Selanjutnya terkait
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
diatur dalam UU No 6 Tahun 2014 maupun PP No 43 Tahun
2014 tersebut, meskipun Peraturan Teknisnya yaitu
Peraturan Menterinya sampai saat ini belum ditetapkan.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11
Tahun 2000 tentang Pembentukan, Penghapusan dan
Penggabungan Desa saat ini tidak relevan dan tidak bisa
dipandang sebagai produk hukum daerah yang memiliki
daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
11 Tahun 2000 tersebut, maka disarankan supaya
I-91 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
dicabut dan dibentuk Peraturan Daerah baru yang
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun
2000 tentang Sumber Pendapatan Desa;
Pendapatan Desa adalah bagian dari Keuangan
Desa. Keuangan Desa merupakan semua hak dan
kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
Desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa.
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
No 16 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Desa
saat ini dibentuk sebagai tindak lanjut atau pelaksanaan
ketentuan Pasal 107 UU No 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah. Keberadaan Peraturan Daerah
tersebut saat ini sudah tidak memiliki relevansi dengan
kondisi yang ada, sehingga tidak memiliki daya guna
dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang
muncul terkait dengan materi yang diatur. Hal ini
dikarenakan pasca diundangkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2000 tentang Sumber
I-92 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pendapatan Desa tersebut pemerintah mengundangkan
beberapa peraturan perundang-undangan yang
berimplikasi berlakunya pada Peraturan Daerah di atas.
Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain:
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa yang mencabut Undang-undang terkait
Desa yaitu Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. UU No 32 Tahun 2004 ini
mencabut Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang didalamnya mengatur Desa.
Undang-Undang No 22 Tahun 1999 mencabut
mencabut Undang-Undang No 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
- Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan
I-93 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
- Tahun 2014, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 113
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Mengingat saat ini acuan dasar utama pengaturan Desa
yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015. Selanjutnya terkait
Keuangan Desa diatur dalam UU No 6 Tahun 2014 maupun
PP No 43 Tahun 2014 tersebut, serta secara teknis diatur
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Keuangan Desa yang mencabut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16
Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Desa saat ini
tidak relevan dan tidak bisa dipandang sebagai produk
hukum daerah yang memiliki daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 16 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan
Desa tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan
dinamika peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16
I-94 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tahun 2000 tersebut, maka disarankan supaya dicabut
dan dibentuk Produk Hukum Daerah baru yang
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015, serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Keuangan Desa.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 20 Tahun
2000 tentang Kerjasama Antar Desa
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
20 Tahun 2000 tentang Kerjasama Antara Desa saat ini
dibentuk sebagai tindak lanjut atau pelaksanaan ketentuan
Pasal 67 Keputusan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun
1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa
yang mencabut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 27
Tahun 1987 tentang Kerjasama Antar Desa dan Kelurahan.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.
20 Tahun 2000 tersebut adalah:
bb. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara
Tahun 1950 Nomor 41);
cc. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
I-95 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
dd. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Daerah;
ee. Keputusan Presiden No 44 Tahun 1999 tentang
Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan
Presiden;
ff. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 1999
tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri
Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai
Pelaksanaan Undang-Undang No 5 Tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa;
gg. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa.
Keberadaan Peraturan Daerah tersebut saat ini
sudah tidak memiliki relevansi dengan kondisi yang ada,
sehingga tidak memiliki daya guna dalam menjawab
permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan
materi yang diatur. Hal ini dikarenakan pasca
diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
20 Tahun 2000 tentang Kerjasama Antara Desa tersebut
pemerintah mengundangkan beberapa peraturan
perundang-undangan yang berimplikasi berlakunya pada
Peraturan Daerah di atas. Peraturan perundang-undangan
tersebut antara lain:
- Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian pada
I-96 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa kali
terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015;
- Pada tahun 2004, Undang-Undang No 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang pada tahun 2011 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku oleh Undang-Undang No 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
- Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa yang mencabut Undang-undang terkait
Desa yaitu Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. UU No 32 Tahun 2004 ini
mencabut Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang didalamnya mengatur Desa.
Undang-Undang No 22 Tahun 1999 mencabut
mencabut Undang-Undang No 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
- Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
I-97 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Mengingat saat ini acuan dasar utama pengaturan Desa
termasuk Kerjasama Antar Desa saat ini adalah Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa yang diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015..
Kesimpulan:
Keberdaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 20
Tahun 2000 tentang Kerjasama Antara Desa saat ini tidak
relevan dan tidak bisa dipandang sebagai produk hukum
daerah yang memiliki daya ikat.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 20 Tahun 2000 tentang Kerjasama Antar Desa
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 20
Tahun 2000 tersebut, maka disarankan supaya dicabut dan
dibentuk Produk Hukum Daerah baru yang berpedoman
pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa yang diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 beserta peraturan pelaksanaannya.
I-98 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
BAGIAN KEDUA
PERATURAN DAERAH TAHUN 2014
A. Umum
Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Tuban
mengundangkan beberapa Peraturan Daerah. Diantara
Peraturan Daerah tersebut terdapat 16 (enambelas) Peraturan
Daerah yang dilakukan pengkajian atau evaluasi pada tahun
2017 ini.Ke enambelas Peraturan Daerah tersebut adalah:
36. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014
tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerjasama Desa;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014
tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan
Penyosohan Beras;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2005-2025;
41. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014;
I-99 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
43. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran 2015;
44. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Bencana;
45. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban;
46. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
47. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi
Sekretariat Daerah dan Sekretaariat DPRD Kabupaten
Tuban;
48. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri;
49. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Tuban;
50. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014
tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
dan
51. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Pihak Ketiga.
I-100 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan daerah hakekatnya adalah kebijakan publik
untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah dan Tugas
Pembantuan. Peraturan daerah dibentuk selaras atau dalam
kerangka mewujudkan tujuan otonomi daerah. Selanjutnya
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 14 UU No 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80
Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah,
disebutkan bahwa Peraturan Daerah memuat materi muatan:
c. penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Tugas
Pembantuan; dan
d. penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.
Selain materi muatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Peraturan Daerah dapat memuat materi muatan lokal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan daerah yang materi muatannya
penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan
atau penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi memuat materi muatan untuk
mengatur:
a. kewenangan Daerah;
b. kewenangan yang lokasinya dalam Daerah;
c. kewenangan yang penggunanya dalam Daerah;
d. kewenangan yang manfaat atau dampak negatifnya
hanya dalam Daerah; dan/atau
e. kewenangan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh Daerah.
I-101 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Berdasarkan ketentuan Pasal 250 UU No 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah dilarang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan/atau
kesusilaan. Yang termasuk atau ukuran/indikator
bertentangan dengan kepentingan umum meliputi:
f. terganggunya kerukunan antarwarga masyarakat;
g. terganggunya akses terhadap pelayanan publik;
h. terganggunya ketenteraman dan ketertiban umum;
i. terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; dan/atau
j. diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras,
antar-golongan, dan gender.
Selanjutnya berdasarkan beberapa ukuran tersebut di atas, di
bawah ini akan disajikan hasil kajian terhadap ketiga
kelompok Peraturan Daerah tersebut di atas.
B. Peraturan Daerah Tahun 2014
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun
2014 tentang Penanaman Modal;
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014 tentang
I-102 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Penanaman Modal ini dibentuk dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan daerah di bidang
penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Tuban dan sekaligus menjadi atas
permasalahan di daerah (local problem solving) terkait di
bidang penanaman modal.
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
1 Tahun 2014 tentang Penanaman Modal saat ini sudah
tidak memiliki relevansi dengan kondisi yang ada, sehingga
tidak memiliki daya guna dalam menjawab permasalahan-
permasalahan yang muncul terkait dengan materi yang
diatur. Hal ini dikarenakan pasca diundangkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal tersebut pemerintah
mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan
yang berimplikasi berlakunya pada Peraturan Daerah di
atas. Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain:
d. Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang diubah beberapa
kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 yang
mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan secara otomatis juga Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daeran Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Mengingat dalam undang-undang ini
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
I-103 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Daerah Kabupaten/Kota dicantumkan dalam
Lampirannya;
e. Pada tahun 2014, Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu yang menggantikan Peraturan Presiden
Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu
Pintu di Bidang Penanaman Modal;
a. Tahun 2016, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah yang mencabut dan
menyatakan tidak berlakunya Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Perangkat Daerah;
b. Tahun 2016; Peraturan Presiden No 44 Tahun 2016
tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang
Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal;
c. Pada tahun 2017, Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun
2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha;
d. Dan sebagainya
Esensi Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan
I-104 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, urusan
penanaman modal merupakan salah satu urusan
pemerintahan konkuren yang bersifat wajib. Kewenangan
Pemerintah Kabupaten/Kota di bidang penanaman modal
yaitu:
7. Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang
penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota;
8. Pembuatan peta potensi investasi kabupaten/kota;
9. Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang
menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota;
10. Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1
(satu) pintu di bidang penanaman modal yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten/kota;
11. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang
menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota; dan
12. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan
nonperizinan yang terintergrasi pada tingkat Daerah
kabupaten/kota.
Mengingat saat ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat
perubahan kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota di bidang penanaman modal dibandingkan
tatkala masih menggunakan Undang-Undang Nomor 32
I-105 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daeran Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1
Tahun 2014 tentang Penanaman Modal saat ini tidak
relevan karena beberapa materi pengaturan dalam
Peraturan Daerah terdapat inkonsistensi dan belum
mengakomodasi perkembangan beberapa peraturan
perundang-undangan yang diundangkan pasca berlakunya
pada Peraturan Daerah ini.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 1 Tahun 2014 tentang Penanaman Modal
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah tersebut, maka
disarankan supaya dilakukan penyesuaian.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun
2014 tentang Izin Pemanfaatan Ruang di
Kabupaten Tuban
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
I-106 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014 tentang Izin
Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban ini dibentuk
dalam rangka pejabaran lebih lanjut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dalam hal ini
ketentuan di bidang Tata Ruang khususnya PP No 15
Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2
Tahun 2014 ini menjabarkan lebih lanjut ketentuan terkait
izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam PP
No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang, namun mestinya juga sesuai dengan kewenangan
Pemerintah Kabupaten Tuban.
Dalam ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014 tentang Izin
Pemanfaatan Ruang, disebutkan bahwa Izin Pemanfaatan
Ruang meliputi:
a. Izin prinsip;
b. Izin lokasi;
c. Izin perubahan peruntukan tanah;
d. Izin gangguan (HO); dan
e. IMB
Seiring dengan dinamika kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah pasca
diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2
Tahun 2014 tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten
Tuban seperti:
a. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
I-107 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2019
tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan
Izin Gangguan di Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun
2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di
Daerah
Maka keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
2 Tahun 2014 tentang Izin Pemanfaatan Ruang terdapat
inkonsisensi dengan kebijakan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah saat
ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah saat ini
tidak relevan karena beberapa materi pengaturan dalam
Peraturan Daerah terdapat inkonsistensi dan belum
mengakomodasi perkembangan beberapa peraturan
perundang-undangan yang diundangkan pasca
berlakunya pada Peraturan Daerah ini.
Rekomendasi:
Memperhatikan keberadaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah
tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika
peraturan perundang-undangan yang terbit pasca
ditetapkannya Peraturan Daerah tersebut, maka
disarankan supaya dilakukan penyesuaian.
I-108 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun
2014 tentang Kerjasama Desa
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang
Kerjasama Desa ini dibentuk dalam rangka pejabaran lebih
lanjut ketentuan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi dalam hal ini ketentuan terkait Desa khususnya
kerjasama desa sebagaimana diatur dalam PP No 72 Tahun
2005 tentang Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
I-109 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
I-110 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
I-111 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun
2014 tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller
dan Penyosohan Beras
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014 tentang Izin
Usaha Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras ini
dibentuk dalam rangka pejabaran lebih lanjut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dalam hal
ini ketentuan terkait Desa khususnya kerjasama desa
sebagaimana diatur dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang
Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
I-112 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
I-113 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
I-114 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2005-
2025.
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
I-115 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2005-2025 ini dibentuk dalam rangka
pejabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dalam hal ini ketentuan terkait
Desa khususnya kerjasama desa sebagaimana diatur
dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
I-116 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
I-117 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
I-118 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun
2014 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2013.
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2005-2025 ini dibentuk dalam rangka
pejabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dalam hal ini ketentuan terkait
Desa khususnya kerjasama desa sebagaimana diatur
dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
I-119 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
I-120 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
I-121 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun
2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014 bersifat penetapan
(einmalig).
I-122 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun
2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Anggaran 2015.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran 2015 merupakan Peraturan Daerah bersifat
penetapan (einmalig).
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun
2014 tentang Penanggulangan Bencana.
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2005-2025 ini dibentuk dalam rangka
pejabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dalam hal ini ketentuan terkait
Desa khususnya kerjasama desa sebagaimana diatur
dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
I-123 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
I-124 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
I-125 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Tuban
Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
No 11 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tuban adalah
I-126 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
dalam rangka pelaksanaan Pasal 27 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan. Selanjutnya yang menjadi
Dasar Hukum Pembentukan dari Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011 tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234):
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
I-127 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.
ANALISIS:
Dasar utama pembentukan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban adalah Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk sebagai pelaksanaan
Pasal 128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. PP No 41
Tahun 2007 menjadi pedoman dalam penyusunan dan
pengendalian Organisasi Perangkat Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sejak tanggal 30
September 2014 telah dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Sedangkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007, mengingat Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah sejak tahun 2016 sudah diganti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah. Hal ini dikarenakan: pertama, Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk (lahir) dari
I-128 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
amanat UU No 32 Tahun 2004 sementara UU No 32
Tahun 2004 saat sudah tidak berlaku dan diganti dengan
UU No 23 Tahun 2014. Kedua, berdasarkan ketentuan
dalam Bab Penutup UU No 23 Tahun 2014 yaitu:
Pasal 407 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan Daerah wajib mendasarkan dan
menyesuaikan pengaturannya pada Undang-Undang ini.
Pasal 408
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
Memperhatikan ketentuan Pasal 408 tersebut diatas,
maka sesungguhnya PP No 41 Tahun 2007 ini ada
ketentuan yang bertentangan dengan UU No 23 Tahun
2014.
Terkait Dinas Daerah, berdasarkan ketentuan Pasal
217 UU No 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa: Dinas
dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah. Dinas sebagaimana
dimaksud diklasifikasikan atas:
- dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang besar;
- dinas tipe B yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang sedang; dan
I-129 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang kecil.
Penentuan beban kerja sebagaimana dimaksud
didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran
masing-masing Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah, dan kemampuan keuangan Daerah
untuk Urusan Pemerintahan Wajib dan berdasarkan
potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan
pemanfaatan lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 218 UU No 23 Tahun
2014 disebutkan bahwa: Dinas dipimpin oleh seorang
kepala. Kepala dinas mempunyai tugas membantu kepala
daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui sekretaris Daerah.
Selanjutnya beradasarkan Pasal 232 ayat (1) UU
No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dinyatakan bahwa: “Ketentuan lebih lanjut mengenai
Perangkat Daerah diatur dengan peraturan pemerintah”.
Berdasarkan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun 2014
yang disebutkan bahwa: “Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan”.
Memperhatikan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun
2014 tersebut, Pemerintah dalam waktu dekat akan
menetapkan Peraturan Pemerintah yang menggantikan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.
I-130 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan
saat ini sudah terjadi pembaharuan baik dengan
perubahan atau penggantian seperti:
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang
mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mencabut dan menggantikan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok -
Pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mencabut dan
menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; dan
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
REKOMENDASI:
Sesuai dengan ketentuan Pasal 212 UU No 23 Tahun 2014
yang secara prinsip menyebutkan bahwa: Pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda). Perda sebagaimana dimaksud
berlaku setelah mendapat persetujuan dari Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah
I-131 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
kabupaten/kota. Persetujuan gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud diberikan
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. Kedudukan, susunan organisasi,
perincian tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No. 3 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Tuban sebagaimana diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011, dikaitkan
dengan perkembangan dan dinamika peraturan
perundang-undangan yang terbit pasca ditetapkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011
tersebut, maka disarankan supaya dilakukan
penyesuaian atas regulasi terkait Perangkat Daerah
dengan membentuk Peraturan Daerah tentang
Perangkat Daerah yang baru. Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah ini nantinya dapat dilakukan
dengan menggabungkan beberapa Peraturan Daerah yang
selama ini terpisah-pisah, seperti: Perangkat Daerah
tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kabupaten Tuban; Perangkat Daerah tentang
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban;
dan Perangkat Daerah tentang Organisasi Kecamatan dan
Kelurahan di Kabupaten Tuban.
Dalam membentuk Perangkat Daerah tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Tuban yang baru nantinya
berpedoman pada UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
I-132 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
beberapa kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 dan
Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan ketentuan
Pasal 232 ayat (1) UU No 23 Tahun 2014.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun
2014 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2005-2025 ini dibentuk dalam rangka
pejabaran lebih lanjut ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dalam hal ini ketentuan terkait
Desa khususnya kerjasama desa sebagaimana diatur
dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
I-133 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
I-134 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
I-135 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretaariat
DPRD Kabupaten Tuban
Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
No 11 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tuban adalah
dalam rangka pelaksanaan Pasal 27 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan. Selanjutnya yang menjadi
Dasar Hukum Pembentukan dari Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011 tersebut adalah:
I-136 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234):
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.
I-137 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
ANALISIS:
Dasar utama pembentukan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban adalah Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk sebagai pelaksanaan
Pasal 128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. PP No 41
Tahun 2007 menjadi pedoman dalam penyusunan dan
pengendalian Organisasi Perangkat Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sejak tanggal 30
September 2014 telah dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Sedangkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007, mengingat Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah sejak tahun 2016 sudah diganti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah. Hal ini dikarenakan: pertama, Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk (lahir) dari
amanat UU No 32 Tahun 2004 sementara UU No 32
Tahun 2004 saat sudah tidak berlaku dan diganti dengan
UU No 23 Tahun 2014. Kedua, berdasarkan ketentuan
dalam Bab Penutup UU No 23 Tahun 2014 yaitu:
Pasal 407
I-138 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan Daerah wajib mendasarkan dan
menyesuaikan pengaturannya pada Undang-Undang ini.
Pasal 408 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang
ini.
Memperhatikan ketentuan Pasal 408 tersebut diatas,
maka sesungguhnya PP No 41 Tahun 2007 ini ada
ketentuan yang bertentangan dengan UU No 23 Tahun
2014.
Terkait Dinas Daerah, berdasarkan ketentuan Pasal
217 UU No 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa: Dinas
dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah. Dinas sebagaimana
dimaksud diklasifikasikan atas:
- dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang besar;
- dinas tipe B yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang sedang; dan
- dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang kecil.
Penentuan beban kerja sebagaimana dimaksud
didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran
masing-masing Urusan Pemerintahan yang menjadi
I-139 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
kewenangan Daerah, dan kemampuan keuangan Daerah
untuk Urusan Pemerintahan Wajib dan berdasarkan
potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan
pemanfaatan lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 218 UU No 23 Tahun
2014 disebutkan bahwa: Dinas dipimpin oleh seorang
kepala. Kepala dinas mempunyai tugas membantu kepala
daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui sekretaris Daerah.
Selanjutnya beradasarkan Pasal 232 ayat (1) UU
No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dinyatakan bahwa: “Ketentuan lebih lanjut mengenai
Perangkat Daerah diatur dengan peraturan pemerintah”.
Berdasarkan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun 2014
yang disebutkan bahwa: “Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan”.
Memperhatikan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun
2014 tersebut, Pemerintah dalam waktu dekat akan
menetapkan Peraturan Pemerintah yang menggantikan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.
Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan
saat ini sudah terjadi pembaharuan baik dengan
perubahan atau penggantian seperti:
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang
I-140 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mencabut dan menggantikan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok -
Pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mencabut dan
menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; dan
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
REKOMENDASI:
Sesuai dengan ketentuan Pasal 212 UU No 23 Tahun 2014
yang secara prinsip menyebutkan bahwa: Pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda). Perda sebagaimana dimaksud
berlaku setelah mendapat persetujuan dari Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah
kabupaten/kota. Persetujuan gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud diberikan
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. Kedudukan, susunan organisasi,
I-141 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
perincian tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No. 3 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Tuban sebagaimana diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011, dikaitkan
dengan perkembangan dan dinamika peraturan
perundang-undangan yang terbit pasca ditetapkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011
tersebut, maka disarankan supaya dilakukan
penyesuaian atas regulasi terkait Perangkat Daerah
dengan membentuk Peraturan Daerah tentang
Perangkat Daerah yang baru. Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah ini nantinya dapat dilakukan
dengan menggabungkan beberapa Peraturan Daerah yang
selama ini terpisah-pisah, seperti: Perangkat Daerah
tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kabupaten Tuban; Perangkat Daerah tentang
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban;
dan Perangkat Daerah tentang Organisasi Kecamatan dan
Kelurahan di Kabupaten Tuban.
Dalam membentuk Perangkat Daerah tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Tuban yang baru nantinya
berpedoman pada UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 dan
Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan ketentuan
Pasal 232 ayat (1) UU No 23 Tahun 2014.
I-142 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun
2014 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik
Daerah Perseroan terbatas Ronggolawe Sukses
Mandiri
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
Perseroan terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri bersifat
penetapan (einmalig).
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban
Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
No 11 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tuban adalah
dalam rangka pelaksanaan Pasal 27 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan. Selanjutnya yang menjadi
Dasar Hukum Pembentukan dari Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011 tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan
I-143 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Lembaran Negara Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234):
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.
ANALISIS:
Dasar utama pembentukan Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban adalah Pasal 2 ayat (1)
I-144 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk sebagai pelaksanaan
Pasal 128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. PP No 41
Tahun 2007 menjadi pedoman dalam penyusunan dan
pengendalian Organisasi Perangkat Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sejak tanggal 30
September 2014 telah dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Sedangkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007, mengingat Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah sejak tahun 2016 sudah diganti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah. Hal ini dikarenakan: pertama, Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 ini dibentuk (lahir) dari
amanat UU No 32 Tahun 2004 sementara UU No 32
Tahun 2004 saat sudah tidak berlaku dan diganti dengan
UU No 23 Tahun 2014. Kedua, berdasarkan ketentuan
dalam Bab Penutup UU No 23 Tahun 2014 yaitu:
Pasal 407 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua
peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara
langsung dengan Daerah wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya pada Undang-Undang ini.
Pasal 408
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak
I-145 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang
ini.
Memperhatikan ketentuan Pasal 408 tersebut diatas,
maka sesungguhnya PP No 41 Tahun 2007 ini ada
ketentuan yang bertentangan dengan UU No 23 Tahun
2014.
Terkait Dinas Daerah, berdasarkan ketentuan Pasal
217 UU No 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa: Dinas
dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah. Dinas sebagaimana
dimaksud diklasifikasikan atas:
- dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang besar;
- dinas tipe B yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang sedang; dan
- dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dengan beban kerja yang kecil.
Penentuan beban kerja sebagaimana dimaksud
didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran
masing-masing Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah, dan kemampuan keuangan Daerah
untuk Urusan Pemerintahan Wajib dan berdasarkan
potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan
pemanfaatan lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 218 UU No 23 Tahun
2014 disebutkan bahwa: Dinas dipimpin oleh seorang
I-146 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
kepala. Kepala dinas mempunyai tugas membantu kepala
daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Kepala dinas dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada kepala daerah
melalui sekretaris Daerah.
Selanjutnya beradasarkan Pasal 232 ayat (1) UU
No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dinyatakan bahwa: “Ketentuan lebih lanjut mengenai
Perangkat Daerah diatur dengan peraturan pemerintah”.
Berdasarkan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun 2014
yang disebutkan bahwa: “Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan”.
Memperhatikan ketentuan Pasal 410 UU No 23 Tahun
2014 tersebut, Pemerintah dalam waktu dekat akan
menetapkan Peraturan Pemerintah yang menggantikan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.
Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan
saat ini sudah terjadi pembaharuan baik dengan
perubahan atau penggantian seperti:
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang
mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mencabut dan menggantikan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok -
I-147 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mencabut dan
menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; dan
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
REKOMENDASI:
Sesuai dengan ketentuan Pasal 212 UU No 23 Tahun 2014
yang secara prinsip menyebutkan bahwa: Pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda). Perda sebagaimana dimaksud
berlaku setelah mendapat persetujuan dari Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah
kabupaten/kota. Persetujuan gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud diberikan
berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. Kedudukan, susunan organisasi,
perincian tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No. 3 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Tuban sebagaimana diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011, dikaitkan
dengan perkembangan dan dinamika peraturan
I-148 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
perundang-undangan yang terbit pasca ditetapkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2011
tersebut, maka disarankan supaya dilakukan
penyesuaian atas regulasi terkait Perangkat Daerah
dengan membentuk Peraturan Daerah tentang
Perangkat Daerah yang baru. Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah ini nantinya dapat dilakukan
dengan menggabungkan beberapa Peraturan Daerah yang
selama ini terpisah-pisah, seperti: Perangkat Daerah
tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kabupaten Tuban; Perangkat Daerah tentang
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban;
dan Perangkat Daerah tentang Organisasi Kecamatan dan
Kelurahan di Kabupaten Tuban.
Dalam membentuk Perangkat Daerah tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Tuban yang baru nantinya
berpedoman pada UU No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan UU No 9 Tahun 2015 dan
Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan ketentuan
Pasal 232 ayat (1) UU No 23 Tahun 2014.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun
2014 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat;
Analisis
Dengan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal
14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 236 UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 4 ayat (2)
I-149 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014 tentang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat ini
dibentuk dalam rangka pejabaran lebih lanjut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dalam hal
ini ketentuan terkait Desa khususnya kerjasama desa
sebagaimana diatur dalam PP No 72 Tahun 2005 tentang
Desa.
Meskipun Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa ini menjabarkan
lebih lanjut ketentuan terkait kerjasama Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 sampai dengan
Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang Desa serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 38
Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa.
Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum
Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No
3 Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa tersebut adalah:
- Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
I-150 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
- Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
- Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
- Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daeran Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
- Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran
I-151 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4761);
- Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
- Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Desa, hingga
saat ini belum ada kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan Pemerintah yang berimplikasi
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Desa. Dengan demikian, maka
keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak untuk
dipetahankan sebagai produk hokum daerah Karen masih
relevansi dan sinkron dengan kebijakan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
Pemerintah saat ini.
Kesimpulan:
Keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3
Tahun 2014 tentang Kerjasama Desa masih layak.
Rekomendasi:
Memperhatikan kesimpulan tersebut maka, maka
Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014 tentang Kerjasama
I-152 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Desa disarankan supaya dipertahankan sebagai produk
hokum daerah, justru Peraturan Pelaksanaannya perlu
segera diwujudkan.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga.
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga bersifat
penetapan (einmalig).
I-153 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan
dalam penelitian menyangkut evaluasi terhadap beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 dan 2014 maka
dapat disimpulkan sebagai berikut.
Bahwa secara umum dari 13 (tiga belas) Peraturan
Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 dan Tahun 2014 tersebut
terdapat: 11 (sebelas) Peraturan Daerah yang bersifat
penetapan (einmalig), 2 (dua) Peraturan Daerah Perubahan,
dan 28 (dua puluh delapan) Peraturan Daerah yang bersifat
pengaturan baru.
Peraturan Daerah yang bersifat einmalig tersebut adalah:
52. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2013
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;
53. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2013
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2013;
54. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2013
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dalam
Bentuk Perseroan Terbatas;
55. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2013
tentang Pembentukan Dana Cadangan;
I-154 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
56. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014;
57. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2005-2025;
58. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
59. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014;
60. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran 2015;
61. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan
terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri; dan
62. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Pihak Ketiga.
Keduapuluh delapan Peraturan Daerah yang bersifat
pengaturan baru, meliputi:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013
tentang Pembentukan Peraturan Daerah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
I-155 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tuban Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pariwisata;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perindustrian;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perdagangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2013
tentang Laik Higiene Sanitasi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2013
tentang Pendaftaran dan Perizinan di Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2013
tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 08 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak
Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2013
tentang Perlindungan Anak;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2013
tentang Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2013
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan;
I-156 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014
tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerjasama Desa;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014
tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan
Penyosohan Beras;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Bencana;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi
Sekretariat Daerah dan Sekretaariat DPRD Kabupaten
Tuban;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Tuban;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014
tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
dan
25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
I-157 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal
Daerah Kepada Pihak Ketiga.
B. Saran/Rekomendasi
1. Sebagaimana diketahui pasca diundangkannya beberapa
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai
dengan 2014 tersebut pemerintah telah mengundangkan
beberapa peraturan perundang-undangan yang memiliki
implikasi terhadap beberapa Peraturan Daerah Kabupaten
Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014 maka
keberadaannya perlu ditinjau ulang dan kalau memang
perlu segera dibentuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
yang baru menggantikan beberapa Peraturan Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2013 sampai dengan 2014
dimaksud atau dicabut.
2. Selanjutnya untuk menyusun dokumen Draft Peraturan
Daerah dimaksud butir 2 di atas agar bisa aspiratif dan
partisipatif serta implementatif, maka penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah nantinya perlu memperhatikan
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal serta melibatkan secara
aktif berbagai pihak terkait antara lain: pelaku usaha,
masyarakat, dan instansi terkait di lingkungan Pemerintah
Kabupaten, serta stakeholders terkait lainnya sesuai bidang
yang diatur.
I-158 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
DAFTAR REFERENSI
A. DaftarKepustakaan.
………….., 2007. Ilmu Perundang-undangan Proses dan teknik
Pembentukkannya. Yogyakarta: Kanisius Anonim, 2012. Permendagri No. 53 Tentang Pembentukkan
Produk Hukum Daerah dan Undang-Undang No. 12 tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-
undangan, Jakarta: Pt. Tamita Utama
BagirManan, 1994, Pemerintah Daerah Bagian I, Penataran
Administrative and Organization Planning University GadjahMada, Yogyakarta.
BagirManan. 2002. Pemerintahan Daerah Bagian, Penataan
Administrative and Organization Planning. Gajah Mada, Yogyakarta.
Bagir Manan. 2005. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, cetakan IV, Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum UII,
Yogyakarta
BambangSunggono. 1994. HukumdanKebijaksanaanPublik.
Jakarta: SinarGrafika . Budi Winarno. 2002. Teori Dan Proses KebijakanPublik.
Yogyakarta: Media Pressindo. Hamrolie Harun, 2007. Manajemen Kenaikan Tarif Pajak,
Retribusi & PDAM. Yogyakarta: BPFE Hanif Nurcholish. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan
Otonomi Daerah, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Hans Kelsen, 2007.
TeoriHukumMurniDasarDasarIlmuHukumNormatif. Bandung: Nusamedia&nuansa.
Ida Zuraida, 2011, Teknik Penyusunan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah, SInar
Grafika: Jakarta.
I-159 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Imam Soebechi, 2012. Judicial Review Perda Pajak dan
Retribusi Daerah, Jakarta: SInar Grafika.
Johnyibrahim. 2006.
TeoridanMetodologiPenelitianHukumNormatif. Malang: Bayumedia.
Juanda. 2008. Hukum Pemerintahan Daerah ; Pasang Surut Hubungan Kewenangan antara DPRD dan Kepala
Daerah, Alumni, Bandung
Mahendra Putra Kurnia dkk, 2007. Pedoman Naskah Akademik Perda Partisipatif (Urgensi, Strategi, dan Proses Bagi
Pembentukan Perda yang baik), Kreasi Total Media, Yogyakarta.
Maria Farida Indrati S, 2007. Ilmu Perundang-Undangan (Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan, Kanisius, Yogyakarta.Maria
Farida Indrati S, 2007. Ilmu Perundang-undangan Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius
Maria Farida Indrati, 1996. Ilmu Perundang-Undangan Dasar dan Peruntukannya. KonsorsiumIlmuHukum, UI:
Jakarta.
Ni’matul Huda. 2009. Hukum Pemerintahan Daerah, Nusa media, Bandung
Ridwan, HR. 2002. Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta
SamodraWibawa. 1994. KebijakanPublik. Jakarta: Intermedia.
SamudraWiwaha, dkk. 1994. EvaluasiKebijakanPublik. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada. SatjiptoRahardjo. 2000. IlmuHukum. Bandung: PT Citra
AdityaBakti. SoerjonoSoekanto. 2008. PengantarPenelitianHukum. Jakarta:
UI-Press. Soimin, 2010, PembentukanPeraturanPerundang-undangan
Negara di Indonesia, UII Press: Yogyakarta. Solichin Abdul Wahab. 2004. AnalisisKebijaksanaan Dari
FormulasiKeImplementasiKebijaksanaan Negara.
Kakarta: BumiAksara. Tim
PenyusunKamusPusatPembinaandanPengembanganBahasa.1994. KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta:
BalaiPustaka. W. Riawan Tjandra dan Kresno Budi Darsono, 2009. Legislative
Drafting (Teori dan Teknik Pembuatan Peraturan daerah), Universitas Arma Jaya, Yogyakarta.
I-160 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
LAMPIRAN:
Naskah Peraturan Daerah Yang dievaluasi.
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2013
tentang Pembentukan Peraturan Daerah;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pencalonan,
Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pariwisata;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perindustrian;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Usaha Bidang Perdagangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2013
tentang Laik Higiene Sanitasi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2013
tentang Pendaftaran dan Perizinan di Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2013
tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2013
tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
I-161 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
Nomor 08 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak
Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2013
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2013
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2013;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2013
tentang Perlindungan Anak;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2013
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah dalam
Bentuk Perseroan Terbatas;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2013
tentang Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2013
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2013
tentang Pembentukan Dana Cadangan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2014
tentang Penanaman Modal;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2014
tentang Izin Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Tuban;
I-162 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2014
tentang Kerjasama Desa;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2014
tentang Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan
Beras;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Tuban Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 7 Tahun 2014
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2014;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran
2015;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Bencana;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Tuban;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2014
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Sekretariat Daerah
dan Sekretaariat DPRD Kabupaten Tuban;
I-163 Laporan Kegiatan Kajian Evaluasi Terhadap Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun
2013 sampai dengan 2014.
32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2014
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan
terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 04
Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Tuban;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 16 Tahun 2014
tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; dan
35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban
Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Daerah
Kepada Pihak Ketiga.