Transcript
Page 1: Filsafat Hukum Post Modernisme

Filsafat hukum

postmodernisme

Fenomena postmodernisme adalah salah satu fenomena mutakhir dalam kehidupan

manusia kontemporer, sebuah fenomena unik yang menghebohkan dan menjadi

bahan pergunjingan paling seru dalam kehidupan manusia kontemporer. Apa

sebetulnya yang dimaksud dengan post medernisme ini? Secara umum dari sekian

banyak ulasan yang muncul, mulai dari ihab hasan hingga jean baudillard, post

modernism tampak dipahami sebagai fenomena kritik atas modernitas. Post

modernism adalah keseluruhan usaha yang bermaksud merevisi kembali paradigm

modern. Salah satu karakter dasar post modernism yang paling dominan adalah

keragaman atau pluralitas, bahkan hingga ketingkat yang sangat ekstrem. Dengan

mengacu pada karakter keragaman ini, bambang sugiharto, dalam bukunya

postmodernisme: tantanga bagi filsafat, mencoba mengategorikan bentuk bentuk

revisi postmodernisme atas modernism. Sugiharto mengedepankan tiga kategori

utama. Yang pertama menurutnya adalah bahwa revisi kemoderenan itu muncl

dalam bentuk kecenderungan untuk kembali pada pola piker pramodern.untuk

kategori pertama ini, sugiharto member contoh yakni adanya kecenderungan pada

metafisika abad baru yang sering dikaitkan dengan wilayah mistiko-mistis.

Kecenderunan ini, lanjut sugiharto, sangat kentara dalam wilayah fisika modern,

dengan penemuan –penemua mutakhirnya. Katergori yang kedua muncul dalam

bentuk pemikiran-pemikiran yang terkait erat dengan dunia sastra dan banyak

berurusan dengan persoalan linguistic. Kata kuncinya adalah dekontruksi,

maksudnya adalah bahwa gambaran dunia modern coba diatasi, melalui gagasan

yang anti worl view sama sekali. Tuhan , tujuan, makna, dunia nyata dan yang

lainnya lagi, yang merupakan unsur-unsur penting yang membentuk sebuah

gambaran dunia nyata dan yang lainnya lagi, yang merupakan unsur-unsur penting

yang membentuk gambaran dunia dibongkar. Pembongkaran ini sebetulnya punya

motivasi awal yang mulia yakni untuk mencegah kecenderungan totaliterisme dalam

segala system, namun dalam perkembangan selanjutnya cenderung jatuh pada

relativisme dan nihilism, karena terjadinya pembenturan premis-premis modern pada

konsekuensi logis yang terlalu ekstrem. Kategori yang ketiga adalah segala

pemikiran yang hendak merevisi modernism, tidak dengan menolak modernism itu

secara total, seperti kategori yang kedua, melainkan hanya mencoba memperbarui

Page 2: Filsafat Hukum Post Modernisme

premis-premis modern di sana-sini. Kategori ini bisa disebut sebagai bentuk kritik

imanen terhadap modernitas, dalam rangka mengatasi beberapa konsekuensi

negatifnya. Dengan kata lain, sebuah kritik yang sambil tetap mempertahankan

ideal-ideal modernism tertentu, mencoba pula untuk mengatasi segala konsekuensi

buruk dari modernism itu. Ketiga kategori mendasar dari dari paradigm post

modernism ini sekilas tampak mampu menjelaskan semua isi post modernism,

namun sebetulnya fenomena post modernism itu jauh lebih komplek dari sekedar

kategori-kategori tersebut. Fenomena post modernism adalah sebuah fenomena

yang liar, yang tidak terdefenisikan secara utuh karena terlalu beragam dan penuh

paradoks.

Perenialisme:Kritik atas Modernisme & Postmodernisme

Emanuel Wora

Surabaya, Kanisius

2012

Postmodern dan paham yang lahir karenanya (postmodernism)

Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah

masa modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia

dengan pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh

modernisme itu sendiri. Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman

akansebuah dunia baru dengan gejala pemikiran manusia akan perkembangan

dunia yang semakin cair dan luwes. Meskipun banyak pemikiran post-modernis

melawan pakem-pakem yang dipegang oleh modernis, post modern itu senidiri pun

menolaknya. Post modernis mengaku hanya mengkritisi dan mencoba merevisi

kesalahan kesalahan modernisme.

Post-modern adalah sebuah ekspansi besar-besaran oleh skeptisisme yang

‘melanda’ masyarakat global terhadap aspek-aspek hidup secara mendasar, hal ni

menyangkut banyak aspek, seperti hukum, budaya, seni, arsitektur, musik, desain,

jurnalisme,dll. Skeptitisme yang cukup melekat pada pemikiran masyarakat paska

modern melahirkan sebuah budaya kritis dan mempertanyakan banyak

hal.Cenderung membuar masyarakat berhati –harti dalam bertindak. Menolak sikap

pasrah akan aturan aturan dan menuntut akan kebebasan yang sebebas-bebasnya

Page 3: Filsafat Hukum Post Modernisme

yang kemudian mengacu pada digalakannya liberalisme dan kapitalisme.

Postmodernisme menghalalkan berkembangnya pemikiran manusia pada apapun

dalam skala tertentnu sampai ekstrem, bakan melampaui batas norma, nilai, agama,

etika, dan hukum. Masyarakat paska modern menuntut pertanggung jawaban akan

tindakan yang dilakukan manusia. Pemikiran yang tanpa cela, penuh riset, dan tak

terbantahkan dalam melatarbelakangi sebuah perlakuan akan sesuatu pada akirnya

akan membuat manusia menghalalkan semua tindakan yang dilakukan. Post

modern adalah sebuah zaman ketika manusia mencapai sebuah kemerdekaan

dalam berfikir dan mengkritisi tanpa batas, menadai dunia yang kian terbuka dengan

manusianya yang kian cair dalam betindak dan berfikir. Sebuah penilaian dan

justifikasi pada sesuatu menjadi amat sangat tidak relevan, mengacu pada

dibolehkannya setiap pemikiran manusia terhadap hal yang dinilainya dengan

catatan pemikiran tersebut dilatarbelakangi oleh sesuatu yang kuat secara

mendasar dan mampu membenarkan. Meskipun potmodern menawarkan sebuah

revolusi besar-besaran akan kebebasan berfikir, post modern pun merupakan titik

tolak kembali diangkatnya humaniora (hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan,

hal yang menjadikan manusia manusia) ditengah gejolak robotisasi manusia yang

dipicu oleh kekakuan yang dicetuskan modernisme yang secara hakiki

mengalienisasi manusia. Dilihat dari dikembalikannya manusia pada unsur

pembentuk dan sifatnya, lahirlah sebuah pemikiran bahwa manusia adalah mahluk

yang berfikir, dan dibatasinya ruang berfikir manusia (dengan adanya aturan,

regularisasi, dll) adalah seseuatu yang dapat menghilangkan sifat manusia yang

paling mendasar itu sendiri. Melahirkan kebebasan berfikir yang telah saya singgung

sebelumnya.