5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
1/13
FOLIKULITIS SUPERFISIAL
I. DEFINISIFolikulitis adalah suatu pioderma atau inflamasi dari folikel rambut
yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, bahan kimia, iritasi,
ataupun trauma fisik. Inflamasi yang terjadi dapat terjadi superfisial
maupun profunda pada folikel rambut. Folikulitis sangat sering terjadi dan
sangat sering terlihat sebagai komponen dari berbagai penyakit inflamasi
yang melibatkan kulit. (habif, fitz) Folikultiis biasanya sering terjadi pada
daerah kepala dan leher (khususnya pada daerah kulit kepala dan janggut),
daerah tubuh bagian atas, bokong, dan pada, dan juga pada daerah ketiak
dan selangkangan. Folikulitis juga dapat terjadi akibat mencukur (contoh :
bulu pubis) dan oklusi yang dapat mengeksaserbasi folikulitis. Jika tidak
terdapat pustul maka dapat disebut perifolikular pustul. (bolognia, 100
case)
Gambar 1 : Folikulitis superfisial : Stafilokokus aures. Terlihat gambaran pustul multiple
pada daerah janggut.(fitz)
Folikulitis superfisial (FS) atau biasa disebut Bockhart impetigo
merupakan suatu inflamasi yang hanya terbatas pada bagian atas dari
folikel rambut. Secara klinis, manifestasi FS biasanya berupa pustula yang
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
2/13
rapuh dan berbentuk kubah yang tidak nyeri pada daerah infundibulum
(ostium) dari folikel rambut dan biasanya sembuh tanpa meninggalkan
jaringan parut. Pada berbagai contoh kasus, batang rambut pada daerah
pustul tak dapat terlihat. Sedangkan, inflamasi dari seluruh folikel rambut
atau inflamasi profunda folikel rambut biasanya bermanifestasi sebagai
bengkak, massa kemerahan, dengan rasa nyeri dan akan terlihat menonjol
ke permukaan kulit dan memperlihatkan gambaran pustul yang lebih besar
dari folikulitis superfisial, dan akan sembuh dengan meninggalkan
jaringan parut. (habif)
II. ETIOLOGIFolikulitis merupakan suatu penyakit multi-etiologi, FR sendiri
dapat disebabkan oleh banyak penyebab seperti bakteri, jamur, virus, dan
parasit, menurut studi epidemiologi folikulitis karena suatu infeksi
merupakan kausa folikulitis terbanyak dimana paling sering disebabkan
oleh kuman Staphylococcus aureus. (Andrew, fitz, habif, rook, 100 case)
Pada folikulitis yang terjadi di usia muda dan balita penyebab folikulitis
terbanyak yaitu jamur malassezia yang merupakan suatu flora normal kulit
yang dapat menjadi patogen oleh berbagai faktor predisposisi. (malazsesia
foli in infant) Selain oleh karena suatu mikroorganisme, Folikulitis juga
dapat terjadi oleh suatu faktor predisposisi seperti :
1. Mencukur daerah yang berbulu seperti daerah dagu, ketiak, dankaki yang dapat memfasilitasi terjadinya infeksi folikel rambut.
Ektstraksi rambut dengan mencabut dan waxing juga dapat
menyebabkan hal yang sama.
2. Oklusi dari suatu daerah yang mempunyai folikel rambut akanmemfasilitasi pertubumbuhan mikroba : baju, plester perekat,
posisi ( duduk yang menyumbat daerah bokong, tidur yang
menyumbat daerah punggung), alat protesa, atau oklusi alami pada
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
3/13
daerah lipatan pada daerah aksilla, infra-mamma, lipatan
anogenitalia).
3. Pemakaian obat glukokortikoid topikal.4. Penggunaan antiobiotik sistemik yang dapat menyebabkan
pertumbuhan bakteri gram negatif, diabetes mellitus, dan keadaan
immunodefisiensi (HIV-AIDS) (FITZ Color)
Adapun klasifikasi folikulitis berdasarkan etiologinya :
1. Folikulitis bakteri :a. Staphylococcus aureus
i. Periporitis Staphylogenesii. Superfisial : Folikulitis stafilokokkus dan Bockhart
impetigo
iii. Profunda : Sycosis, furunkel, karbunkelb. Pseudomonas aeruginosa (Hot Tub Folliculitis)c. Folikulitis gram negatif (biasanya pada daerah yang
terdapatAcne vulgaris, dan biasanya pada daerah wajah)
d. Folikulitis sifilitik
2. Folikulitis fungala. Folikulitis Dermatofitik : Tinea kapitis, Tinea barbae,
Majocchi granuloma.
b. Folikulitis pityrosporumc. Folikulitis kandida
3. Folikulitis virala. Folikulitis virus herpes simplex
b. Follicular molluscum contagiosum infestation4. Infestasi parasit
a. Demodicidosis5. Folikulitis yang tidak diketahui penyebabnya
a. Eosinophilic Folliculitis (Ofuji's Disease)
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
4/13
III. PATOFISIOLOGI1. Folikulitis stafilokokkus
Suatu infeksi folikel rambut oleh kuman stafilokokus,
paling sering oleh Staphylococcus aureusyang menginfeksi ostium
folikular. Inflamasi yang biasa muncul berupa satu pustul atau
sekelompok pustul, biasanya disertai dengan demam atau gejala
sistemik lain. Folikulits stafilokokkus biiasa diawali oleh cedera,
abrasi atau bekas luka akibat operasi atau drainase abses. Penyakit
ini bisa juga disebabkan akibat komplikasi dari pemakaian obat
topikal steroid. (habif, rook)
Gambar 2 : Pustul pada daerah folikel rambut halus pada daerah maksilaris
(kumis) akibat folikulitis stafilokokus (Habif)
Folikulits stafilokokkus dapat timbul di area seperti bulu
mata, axilla, pubis dan paha. Di daerah pubis bisa timbul akibat
ditularkan dari pasangan seksual, dan berdasarkan data
epidemiologi kasus folikulitis dan furunkulosis di area genital dan
gluteus bisa digolongkan sebagai penyakit menular sex (PMS).
Folikulitis stafilokokkus juga dilaporkan pada penderita acquired
immonodeficiency syndrome (AIDS) dengan gejala pruritus.
(Andrews)
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
5/13
2. Keratosis PilarisLesi berbentuk pustul yang sangat kecil menetap di daerah
yang sama untuk jangka masa yang panjang. Biasanya didapatkan
pada daerah lengan dan paha aspek posterolateral. Secara histologi,
inflamasi berlaku di luar folikel rambut. Garukan atau pemakaian
pakaian yang ketat atau tindakan abrasif terhadap pustul yang steril
menyebabkan erupsi. Penderita biasa melakukan tindakan sendiri
karena kelihatan jelek pada kulit, tetapi penyakit ini tidak
memerlukan tindakan karena akan membaik sendiri tanpa tindakan
yang merugikan. (habif)
(a) (b)
Gambar 3 : gambaran keratosis pilaris dan folikulitis(habif)
3. Pseudo Folliculitis barbae (PFB)PFB adalah reaksi tubuh terhadap rambut yang dianggap
sebagai benda asing. Secara klinis inflamasi yang terjadi tidak
terlalu parah dibandingkan dengan folikulitis stafilokokus. PFB
sering terjadi pada daerah pipi dan leher pada seseorang yang
mempunyai rambut yang lebat dan keriting serta berbentuk spiral
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
6/13
yang pada akhirnya menyebabkan rambut tumbuh kedalam,
keadaan ini biasanya didapatkan pada orang berkulit hitam yang
secara genetik, mempunyai struktur rambut seperti yang
disebutkan. Jika rambut dipotong sangat dalam, bagian yang tajam
akan membengkok ke arah dalam (dinding folikel) dan kemudian
akan mempentrasi kulit, sehingga menghasilkan papul kemerahan
yang bengkak hingga pustul pada daerah penetrasi tersebut dan
berbekas hingga rambut di hilangkan. Akibat dari hal tersebut
maka flora normal kulit bisa saja berubah menjadi organisme
patogen yang dapat menyebabkan suatu kejadian kronis. (habif)
Gambar 4 : PFB. Terlihat papul multiple pada daerah janggut bawah
yang disebabkan oleh tumbuhnya rambut kearah kulit pada orang
kulit hitam yang mempunyai kebiasaan mencukur rambut. Jika
pustule terlihat mungkin saja terjadi infeksi oleh mikroorganisme
patogen. (Fitz color)
IV. GEJALA KLINISGejala yang paling sering terjadi pada folikulitis stafilokokus
biasanya adalah gatal yang disertai dengan sedikit pembengkakan pada
daerah terjadinya folikulitis. Adanya keluhan ketidaknyamanan di tempat
lesi. Lesi yang timbul berbentuk papul dan pustul pada daerah yang
dicukur. Pada tempat lesi akan kelihatan pustul atau boleh terjadinya
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
7/13
papul berukuran besar, tampak formasi keloid dan hiperpigmentasi. (fitz
color + rook)
Lesi kulit yang muncul dapat berupa :
1. Papul atau pustul yang terbatas pada daerah ostium folikel rambut,yang dikelilingi oleh lingkaran eritema (erythematous halo). Ruptur
dari pustule dapat menyebabkan erosi superficial atau krusta yang
tersebar atau berkelompokelompok.
Gambar 4 : folikulitis infeksi superfisial
daerah aksilla. Terlihat pustul folikular
multiple pada daerah aksilla yang dicukur.
Mencukur dapat menjadi port dentry
kuman S.Aureus kedalam folikel superfisial
rambut )fitz color)
2. Biasanya, hanya sedikit daerah folikel rambut yang terinfeksi padasuatu regio tumbuhnya rambut.
3. Infeksi yang superfisial dapat sembuh tanpa meninggalkan jaringanparut tapi dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
post-inflamasi.
4. Infeksi yang berlangsung lama dan kronik dapat menyebabkan absesdan pembentukan furunkel.
Gambar 5 : folikulitis infeksi pada daerah
bokong. Terlihat pustul dan pembentukan
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
8/13
furunkel baru pada daerah bokong dan daerah perineum (fitz color)
5. Pada Pseudofolikulitis barbae lesi yang terjadi akibat penetrasi kulitoleh ujung rambut yang tajam akibat seringnya mencukur rambut,
yang biasanya diikuti dengan komplikasi infeksi sekunder oleh
S.aureus.
Distribusi lesi folikulitis dapat bermacam macam, tergantung kausa dan
daerah folikel rambutnya. Distribusi tersebut dapat dibedakan atas
regionya :
1. Wajah : Folikulitis Bakteri (S.aureus, bakteri gram-negatif) biasanyadapat muncul bersama dengan acne vulgaris dan molluscum
contagiosum.
2. Daerah janggut : Folikulitis Stafilokokus (folikulitis barbae / Sycosis)yang sangat sering didapatkan di daerah janggut.
3. Kulit kepala : S. aureus dan Dermatofitik4. Leher : Folikulitis Stafilokokus dan pseudofolikulitis barbae
didapatkan pada daerah leher yang sering dicukur, yaitu daerah
oksipital kulit kepala, dan daerah tengkuk.
5. Kaki : biasanya terjadi pada wanita yang sering mencukur bulu kaki.6. Badan : kuman S.aureus biasanya terdapat pada daerah aksilla yang
sering dicukur akibatnya dapat menyebabkan folikulitis stafilokokus.
Folikulitis Malassezia dan folikulitis kandida biasanya muncul pada
daerah punggung pasien yang mengalami demam dan berada pada
posisi supinasi (tirah baring).
7. Bokong : merupakan tempat banyak kuman bersarang seperti S.aureusdan dermatofit.
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
9/13
V. DIAGNOSISPustul folikular pada follikulitis masih sulit dibedakan dengan
pustul non-folikular pada kasus milaria yang mana harus diperhatikan
penyebarannya pertama kali dalam bentuk papulopustular dan dapat pecah
pada kulit yang awalnya normal. Pustul folikular juga menampakkan
dermatosis pustular subkornea yang berkumpul di sekeliling plak-plak dari
eritema. Pustul folikular dapat muncul dalam bentuk kurap, berbatas tegas,
merah dan bengkak. (rook)
Pemeriksaan laboratorium biasanya digunakan untuk mendiagnosis
etiologi dari folikulitis, yaitu :
1. Pewarnaan Gram dan KOH dan pemeriksaan mikroskopisuntuk mendeteksi S.aureus, kuman gram-negatif, dan
dermatofit (hifa, spora,M.furfur, candida).
2.
Kultur Bakteri untuk kasus kronis dan folikulitis yang seringrelaps, serta untuk mengkultur bakteri daerah perianal dan
nares.
3. Dermatopatologi digunakan untuk mengevaluasi ada tidaknyamikroorganisme, proses inflamasi yang terjadi apakah dominan
daerah folikular atau perifolikular, regio dari kelenjar
pilosebasea yang terlibat, proses inflamasi yang terjadi apakah
akut atau kronik, apakah ada struktur kelenjar pilosebasea yang
hancur. (fitz color)
VI. DIAGNOSIS BANDINGPenyakit folikulitis superfisial di diagosa banding dengan :
1. Akne vulgaris
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
10/13
Akne vulgaris ditandai dengan peradangan, komedo terbuka atau
tertutup dan dengan papula inflamasi, pustula, dan nodul. Akne
vulgaris biasanya mempengaruhi daerah kulit dengan populasi terpadat
folikel sebasea (misalnya, wajah, dada bagian atas, punggung). Gejala
lokal akne vulgaris dapat termasuk rasa sakit atau nyeri. (fitz)
Gambar 6 : gambaran acne vulgaris pada wajah.
2. Sycosis barbaeSycosis merupakan peradangan folikel rambut dan mungkin
disebabkan oleh infeksi S. aureusatau jamur dermatofit. Penyakit ini.
hanya terjadi pada pria yang telah memulai cukur. Sycosis ditandai
dengan munculnya folikel kecil papula atau pustula dan cepat
menyebar jika orang tersebut tetap mencukur. Reaksi terhadap
penyakit ini sangat bervariasi di antara individu. Infiltrasi tentangfolikel mungkin ringan atau luas. Pada sebagian kasus ditemukan
sembuh dengan jaringan parut. Pada kasus kronis, pustula mungkin
tetap terbatas untuk satu bidang, seperti bibir atas atau leher. (habif)
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
11/13
Gambar 6. Sycosis barbae
VII. PENATALAKSANAANTerapi folikulitis superfisial dapat dibagi menjadi pventif dan
terapi farmakologis, untuk tindakan preventif dapat dilakukan dengan
menghilangkan faktor predisposisi yang dapat menyebabkan kondisi
tersebut seperti mencuci tangan dengan sabun antiseptik, tidak mencukur
daerah rambut halus dengan sembarangan (menggunakan teknik khusus),
menghentikan penggunaan wax dan lain lain. Folikulitis superfisial yang
diakibatkan oleh bahan iritan dapat teratasi setelah zat kimia atau bahan
iritan tersebut dihindarkan. (rook, fitz color,habif)
Terapi farmakologis untuk masingmasing klasifikasi folikulitis :
1. Folikulitis stafilokokkus yang ringan dapat sembuh dengan pemberianantiseptik topikal. Pada kasus yang lebih berat pemberian antibiotik
topikal atau sistemik mungkin diperlukan. (rook).
2. Folikulitis Gram-negatif (akibat pemakaian antibiotik sistemik) diobatidengan menghentikan konsumsi antibiotik, dan mencuci daerah
folikulitis dengan benzoyl peroksida. Pada beberapa kasus penggunaan
ampisilin (250 mg empat kali sehari) atau Cotrimokzasol empat kali
sehari dapat digunakan untuk folikulitis Gram-negatif. (fitz color)
3. Folikulitis fungal dapat diobati dengan menggunakan antifungalseperti terbinafine (250 mg PO selama 14 hari), itrakonazol 100 mg
dua kali sehari selama 14 hari, untuk folikulitis kandida dapat
digunakan flukonazole atau itrakonazol 100 mg 2 kali sehari selama 14
hari.
4. Folikulitis Virus dapat digunakan terapi yang sama dengan terapieradikasi virus herpes simpleks.
5. Folikulitis parasit (Demodicidosis) dapat diobati dengan permethrinkrim, ivermectin 200 ug/kg (biasanya 1218 mg)
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
12/13
6. Pseudofolikulitis barbae diobati dengan mengobati infeksi sekunderS.aureus dan tidak mencukur daerah tempat terjadinya folikulitis.
Gunakan Kliper dan jangan menggunakan pisau cukur, menghindari
penggunaan wax. PFB juga dapat diobati dengan menghancurkan
folikel rambut dengan menggunakan laser dan elektrolisis
7. Eosinophilic Folliculitis (Ofuji's Disease) dapat diobati denganpengobatan lini pertama dengan doksisiklin 100 mg dua kali sehari,
untuk 10 hari atau dengan cefixime 400 mg selama 5 hari.(eosionolf)
Pemberian 6.25% aluminium klorida heksahidrat dalam etil
alkohol anhidrat pernah dilaporkan sangat efektif mengobati folikulitis
kronik dengan tipe yang tidak spesifik, kecuali untuk lesi yang di kulit
kepala. (ROOK)
VIII. KOMPLIKASIPenyakit Folikulitis Superfisial boleh menjadi folikulitis profunda
jika tidak di obati dengan cepat dan tepat. Pada beberapa kasus folikulitis
ringan, tidak menimbulkan komplikasi meskipun infeksi dapat rekurens
atau menyebar serta menimbulkan plak. (FITZ)
IX. PROGNOSISPrognosis penyakit ini baik dengan pengobatan tepat dan cepat
serta boleh berulang jika faktor predisposisi nya masih ada. Insidensi
folikulitis pada masyarakat luas sulit ditentukan karena banyak individu
yang terkena infeksi ini tidak pernah berobat ke dokter. Dengan
penanganan yang tepat, pasien folikulitis memiliki prognosis yang baik.
Gangguan ini biasanya menghilang dalam dua hingga tiga minggu.
Prognosis pasien folikulitis tergantung pada intensitas infeksi dan kondisi
fisik pasien serta kemampuan tubuhnya untuk menahan infeksi. (FITZ
HABIF)
5/24/2018 FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKULITIS Superfisial FOLIKU
13/13
DAFTAR PUSTAKA