Penuntun praktikum dan Modul Biokimia
HEMOGLOBIN
PENDAHULUAN
Hemoglobin adalah suatu senyawa kompleks antar protein (globin)
dengan metaloporfirin (heme). Hemoglobin memegang peranan penting dalam
proses pernafasan, sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh untuk oksidasi respirasi dan karbondioksida sebagai hasil samping
metabolisme jaringan untuk diekskresikan keluar tubuh melalui paru-paru.
Disamping itu hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan seperti
halnya dengan sel darah merah, Hemoglobin juga mengalami regenerasi setiap
120 hari. Sintesis hemoglobin membutuhkan asam amino baik untuk sintesis
globin maupun porfirinnya. Fe (zat besi) dalam bentuk ion Fe++ sebagai ion
logam yang bertindak sebagai pengikat O2, dan sianokobalamin (vitamin B12)
yang penting untuk maturasi/ pendewasaan sel maupun untuk absorpsi Fe.
Ketiga unsur ini perlu diingat dalam menangani kasus anemia.
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam darah
lebih rendah dari harga normal. Mengingat fungsi hemoglobin di atas, maka
bila kadarnya kurang akan menghambat transportasi oksigen, sehingga
jaringan kekurangan oksigen untuk oksidasi, akibatnya kekurangan energi dan
ini akan menyebabkan rasa lemah, dan mata berkunang-kunang. Kasus
anaemia masih banyak dijumpai, khususnya anemia defisiensi zat besi masih
merupakan salah satu program kurang gizi yang penanganannya masih
mendapatkan prioritas.
Kadar normal pada orang dewasa adalah 14-16 gram dalam setiap 100
ml darah (14-16 gram%)
1
Penuntun praktikum dan Modul Biokimia
TUJUAN UMUM :
Setelah mahasiswa menyelesaikan program ini dengan baik diharapkan:
1. Memahami struktur kimia Hb
2. Memahami sifat Hb
3. Memahami cara-cara pengukuran kadar Hb
TUJUAN KHUSUS
1. Mampu menjelaskan semua fungsi fisiologis hemoglobin
2. Mampu menyebutkan harga normal Hb sesuai dengan usia dan jenis
kelamin
3. Mampu menjelaskan struktur Hb dengan lengkap
4. Mampu menyebut jenis-jenis anemia
5. Mampu menyebutkan cara-cara pengukuran kadar Hb
6. Mampu melakukan pengukuran kadar Hb
PERSIAPAN :
Agar tujuan di atas dapat tercapai, mahasiswa diharapkan telah
membaca :
1. Harper’s : Review of Biochemistry
2. Eric d. Wills Biochemical Basic of Medicine
3. Buku-buku lain yang ada kaitannya dengan hemoglobin
PENDALAMAN :
Agar dapat mendalami program ini dan tujuan di atas dapat tercapai,
maka mahasiswa diwajibkan untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah
ini
1. Bagaimana peranan sianokobalamin dalam kaitannya dengan sintesis
hemoglobin?
2. Jelaskan biosintesis hemoglobin!
2
Penuntun praktikum dan Modul Biokimia
3. Jelaskan bagaimana terjadinya anemia akibat kelainan sintesis
hemoglobin dan bagaimana cara mengatasinya?
PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN
Semua metode pengukuran kadar Hb pada prinsipnya adalah
menggunakan sifat Hb sebagai pigmen berwarna. Karena kepekatan warna
sebanding dengan kadar atau banyaknya zat warna, maka dengan mengukur
intensitas warna secara tidak langsung dapat ditentukan kadar zat warna
tersebut. Perbedaaan suatu metode dengan metode yang lain terletak pada
reagen yang digunakan untuk menstabilkan warna serta cara mengukur
intensitas warna yang terjadi.
Dalam pengukuran kadar Hb digunakan metode sederhana yaitu
metode Sahli dan metode cyanmetheloglobin yang lebih canggih dengan
menggunakan spektrofotometer. Metode Sahli akan dilakukan pada percobaan
Hematologi dan kali ini yang digunakan adalah metode cyanmetheloglobin.
Pengukuran kadar Hb dengan metode cyanmetheloglobin
Prinsip :
Hemoglobin dioksidasi oleh Kalium Ferrosianida menjadi metheloglobin
yang kemudian bereaksi dengan ion sianida (CN-) membentuk
sianmetheloglobin yang berwarna merah. Intensitas warna dibaca dengan
spektrofotometer.
Peralatan Praktikum :
1. pipet volume 5 ml
2. mikropipet 200ul
3. cuvet
3
Penuntun praktikum dan Modul Biokimia
4. spektrofotometer
Reagensia:
Larutan Drubkin yang terdiri dari:
kalium ferrosianida (K3Fe(CN)6 0,6 mmol/l
kalium sianida (KCN) 0,1 mmol/l
Prosedur Praktikum :
1. pipet larutan drubkin sebanyak 5ml ke dalam cuvet
2. pipet darah sample sebanyak 200ul dan masukan dalam larutan drubkin
3. campurkan dengan baik dan biarkan selama 3 menit
4. Baca pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm
5. Catat konsentrasinya
Perhitungan :
Kadar Hb = absorpsi x 36,8 gr / 100 ml atau
absorpsi x 22,8 mmol / l
4