i
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN PKn DAN SIKAP SISWA KELAS III PADA
MATA PELAJARAN PKn DI SD KANISIUS GAMPING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Parama Paradika Yudantoko
NIM: 131134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Bapa, atas berkatNya yang melimpah dan
rancanganNya, penulis dapat menyelesaikan kuliah S1 dengan baik.
Karya ini saya persembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus.
2. Kedua orang tua ku Bapak Sumarjana dan Ibu Reny Astuti yang selalu
memberikan semangat dan motivasi.
3. Sahabat-sahabatku, teman-teman PGSD USD 2013, saudara-saudaraku, dan
teman-teman yang telah terlibat dalam melakukan penelitian ini.
4. Alamamaterku Terkasih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Jangan semata-mata mengatakan berusaha sendiri, lihat sekitar,
kamu tidak sendirian, untuk bisa berhasil pasti ada motivasi dan
dorongan, tatkala ada Tuhan yang selalu mendampingimu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 November 2017
Peneliti
Parama Paradika Yudantoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Parama Paradika Yudantoko
Nomor Mahasiswa : 131134002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:
“HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKn
DAN SIKAP SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD
KANISIUS GAMPING”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 November 2017
Yang menyatakan
Parama Paradika Yudantoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Hubungan Persepsi Siswa terhadap pembelajaran PKn dan Sikap Siswa Kelas III
Pada Mata Pelajaran PKn di SD Kanisius Gamping
Parama Paradika Yudantoko
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang dari penelitian ini adalah melihat adanya persepsi siswa
terhadap pembelajaran PKn dengan hasil observasi sebesar 32% dan melihat
adanya sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn dengan hasil observasi sebesar
40%, apakah saling berhubungan atau tidak dalam pembelajaran PKn. Tujuan
pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara persepsi dan
sikap siswa kelas III terhadap mata pelajaran PKn di SD Kanisius Gamping tahun
pelajaran 2016/2017.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif dengan
menggunakan metode survei. Sampel penelitian adalah 25 siswa sebanyak 14
siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan kelas III. Pada penelitian ini terdapat tiga
variabel yaitu variabel bebas adalah persepsi, variabel terikat adalah sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn dan variabel moderator adalah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan persepsi dan sikap siswa
terhadap pembelajaran PKn kelas III SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2016/2017 terdapat hubungan positif. Hubungan dapat dilihat dari uji statistik
correlation pearson product moment pada uji hipotesis korelasi pada siswa
dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.006 (atau p < 0,05) dan nilai correlation
pearson adalah 0,757, dengan demikian penelitian ini termasuk dalam hubungan
korelasi yang kuat karena 0,757 berada pada rentang 0,60-0,799.
kata Kunci : persepsi siswa, sikap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Relation of Perception and Attitude of the Student Grade III on Civics
Education In Kanisius Gamping Elementary School
Parama Paradika Yudantoko
Sanata Dharma University
2017
The background of this research was to seen the perception of students in
civics education with the resulted observation was 32% and see the attitude of
students in civics education with the resulted observation was 40%, whether
interrelated or not in civics education. The research was aimed to describe the
relation between perception and attitude of the student grade III on Civics
Education in Kanisius Gamping Elementary School 2016/2017 academic year.
The type of this research was quantitative research by using survey method.
The sample of this research were 25 students grade III. 14 of them were male and
11 of them were female. There were three variable in this research, the first
variable was dependent variable that was named perception, the second variable
was independent variable that was named the student attitude to the civic
education, and the last variable was the moderator variable that was learning
model of Problem Based Learning (PBL).
The results of this research was indicated the relation of perception and
attitude of the students grade III on Civic Education in Kanisius Gamping
Elementary School academic year 2016/2017 was occcured positive relation. The
relation can be seen from statistical test of Pearson product moment correlation
on hypothesis test on student with sig value. (2-tailed) is 0.006 (or p <0.05) and
the correlation of pearson was 0.757, therefore the research was included in a
positive relationship that was 0.757 in the range of 0.60-0.799.
Keyword: students’ perception, students’ attitude.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat-Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKn
DAN SIKAP SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD
KANISIUS GAMPING”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan
program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma dan
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat dibuat dengan baik karena doa
dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan doa serta
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A. selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi masukan dengan sabar selama penyusunan
skripsi sampai selesai.
5. Drs.Paulus Wahana M.Hum. selaku pembimbing II yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran.
6. Kepala Sekolah SD Kanisius Gamping yang dengan memberikan izin
untuk melakukan penelitian di sekolah.
7. Guru kelas III SD Kanisius Gamping yang telah membantu selama
penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
8. Para validator yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.
9. Siswa-siswi kelas III SD Kanisius Gamping yang dengan senang hati
mengikuti penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
10. Kedua orang tuaku Bapak Sumarjana dan Ibu Reny Astuti yang selalu
sabar membimbing, memberikan motivasi serta doa.
11. Adikku Reva yang selalu memberikan semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Keluarga dan saudara yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan kuliah.
13. Sehabatku Deno, Alga, Yoga, Siska, Yustin yang selalu mendengarkan
keluhkesahku dan selalu ada dalam keadaan suka maupun duka.
14. Erwindha Mahanani yang dengan sabar selalu ada dalam keadaan suka
maupun duka dan yang selalu memberikan semangat.
15. Sahabatku sepayung dalam penelitian ini yang telah memberikan bantuan
dan semangat selama melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi.
16. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan.
17. Semua pihak yang telah berjasa yang membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sangat menyadari dalam skripsi ini ada banyak
kekurangan. Maka dengan berbesar hati penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat memperbaiki
kekurangan dan kesalahan dari skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Yogyakarta, 24 November 2017
Parama Paradika Yudantoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADMIS ........................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
F. Definisi Operasional ..................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 10
1. Persepsi .................................................................................................. 10
a. Pengertian Persepsi ............................................................................ 10
b. Faktor Persepsi................................................................................... 11
c. Indikator Persepsi............................................................................... 11
2. Sikap ....................................................................................................... 12
a. Pengertian Sikap ................................................................................. 12
b. Karakteristik Sikap ............................................................................. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
c. Faktor Pembentuk Sikap .................................................................... 14
d. Indikator yang Mempengaruhi Sikap ................................................. 15
3. Problem Based Learning ......................................................................... 16
a. Pengertian .......................................................................................... 16
b. Ciri-ciri Problem Based Learning ..................................................... 17
c. Manfaat Problem Based Learning ...................................................... 18
d. Kelebihan Problem Based Learning................................................... 19
e. Kelemahan Problem Based Learning ................................................. 20
f. Langkah-langkah Problem Based Learning ........................................ 20
g.Teknik Penilaian Pembelajaran Problem Based Learning .................. 23
4. Hakikat Pendidikan Kewarga ................................................................... 23
a. Pengertian .......................................................................................... 23
b. Materi Kelas III Mengenai Norma ..................................................... 25
B. Penelitian Relevan ........................................................................................ 27
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 33
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 34
D. Variabel Penelitian....................................................................................... 34
1. Variabel Bebas ....................................................................................... 34
2. Variabel Dependent ............................................................................... 35
3. Variabel Moderator ................................................................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 36
1. Kuesioner ........................................................................................... 36
2. Observasi ............................................................................................. 36
F. Instrumen Penellitian ................................................................................... 36
1. Lembar Kuesioner ................................................................................. 36
2. Lembar Observasi .................................................................................. 44
G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 44
1. Validitas ................................................................................................. 44
a. Validitas Instrumen .......................................................................... 45
b. Validitas Isi ...................................................................................... 45
c. Validitas Konstrak ........................................................................... 46
2. Reliabilitas ............................................................................................ 51
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 54
1. Uji Asumsi ............................................................................................. 55
a. Uji Normalitas Data ......................................................................... 55
b. Uji Homogenitas ............................................................................. 55
c. Uji Linieritas .................................................................................... 56
2. Uji Hipotesis ......................................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 59
1. Uji Asumsi ............................................................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a. Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa ........................................ 62
b. Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa .................................... 63
c. Uji Linieritas Persepsi dan Sikap Siswa .......................................... 64
2. Uji Hiopotesis ........................................................................................ 64
B. Pembahasan .................................................................................................. 66
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 68
B. Keterbatasan ................................................................................................ 68
C. Saran ........................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70
LAMPIRAN ......................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ........................... 22
Tabel 3.1 Variabel Penelitian .............................................................................. 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................. 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Persepsi Siswa .................................. 40
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Sikap Siswa ...................................... 41
Tabel 3.5 Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa.............................. 43
Tabel 3.6 Sebaran Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa .................... 43
Tabel 3.7 Hasil Validasi Oleh Ahli ..................................................................... 45
Tabel 3.8 Rentang Skor Hasil Validasi Ahli ....................................................... 46
Tabel 3.9 Hasil Uji Validasi Persepsi Siswa ....................................................... 47
Tabel 3.10 Item yang Dinyatakan Valid dalam Setiap Indikator Persepsi ......... 48
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa ....................................................... 49
Tabel 3.12 Item yang Dinyatakan Valid dalam Setiap Indikator Sikap .............. 50
Tabel 3.13 Koefisiensi Reliabilitas .................................................................... 53
Tabel 3.14 Reliabilitas Persepsi Siswa ............................................................... 53
Tabel 3.15 Reliabilitas Sikap Siswa .................................................................... 54
Tabel 3.16 Kategori Koefisiensi Korelasi ........................................................... 58
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa.................................. 63
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa .............................. 63
Tabel 4.3 Hasil Uji Lineritas Persepsi dan Sikap Siswa .................................... 64
Tabel 4.4 Uji Correlation Pearson Product Moment ........................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur Dati Penelitian Sebelumnya ............................................. 30
Gambar 3.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 35
Gambar 3.2 Rumus Koefisien Alpha Cronbach’s .............................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 74
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 76
Lampiran 3 Silabus ............................................................................................. 78
Lampiran 4 RPP ................................................................................................. 86
Lampiran 5 Kuesioner ......................................................................................... 128
Lampiran 6 Expert Judgement ............................................................................ 133
Lampiran 7 Uji Normalitas ................................................................................. 143
Lampiran 8 Uji Homogenitas .............................................................................. 145
Lampiran 9 Uji Linearitas ................................................................................... 147
Lampiran 10 Uji Hipotesis Korelatif .................................................................. 150
Lampiran 11 Daftar hasil kuesioner persepsi dan sikap siswa ............................ 152
Lampiran 12 Pedoman Wawancara .................................................................... 155
Lampiran 13 Foto Kegiatan Pembelajaran .......................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini peneliti membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional.
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri peserta didik
untuk lebih maju (Listyarti, 2012: 2). Sedangkan pengertian pendidikan menurut
Dewey (Listyarti, 2012: 2) merupakan salah satu proses pembaharuan makna
pengalaman. Dengan pengertian tersebut, pendidikan membuat seseorang
mendapatkan suatu pengalaman dari apa yang dipelajarinya serta tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan
Nasional (pasal 1) yang berbunyi usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Kemudian sarana untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan biasa disebut dengan lembaga pendidikan atau
sekolah. Pendidikan bukan hanya melalui lembaga pendidikan atau sekolah saja.
Keluarga turut berpengaruh terhadap pendidikan siswa yang bisa dikatakan
dengan pendidikan non formal atau biasa disebut dengan pendidikan yang tidak
resmi. Pendidikan yang dikaitkan dengan penelitian ini adalah pendidikan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sekolah, proses pendidikan secara formal ini bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik bagi siswa. Dalam suatu
pembelajaran tentunya membutuhkan persepsi yang baik, untuk mewujudkan
sikap yang baik siswa dalam pembelajaran.
Menurut Desmita (2012: 116) persepsi merupakan salah satu aspek kognitif
manusia yang sangat penting untuk memungkinkan manusia mengetahui dan
memahami dunia sekelilingnya. Setiap siswa pasti memiliki kemampuan individu
yang berbeda-beda untuk menerima rangsangan melalui inderanya. Untuk
mendapatkan suatu interaksi, siswa akan melakukan suatu kegiatan kemudian
diorganisasikan dan diimplementasikan dengan lingkungan sekitar, bisa juga
disebut persepsi. Persepsi merupakan suatu proses penginderaan, setiap orang
pasti memiliki kemampuan individu untuk menerima rangsangan melalui
inderanya. Untuk mendapatkan suatu interaksi pasti manusia akan melakukan
kegiatan. Proses stimulus tersebut akan diterima melalui alat indera, selanjutnya
diteruskan oleh syaraf ke otak. Proses tersebut terjadi setiap saat, sehingga
stimulus yang diterima alat indera menjadi sesuatu yang berarti setelah di
organisasikan dan diinterpretasikan. Individu siswa pasti menyadari tentang
keadaan lingkungan yang ada disekitarnya, dan juga keadaan diri individu yang
bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi
stimulus dapat datang dari luar individu, tetapi juga dapat datang dari objek
persepsi, ini yang disebut persepsi diri (self-perception). Persepsi yang dibentuk
siswa akan mempengaruhi sikap siswa dalam pemebelajaran yang berlangsung.
Jika persepsi siswa positif terhadap pembelajaran yang berlangsung, sikap siswa
juga akan menjadi positif terhadap pembelajaran tersebut. Sebaliknya, apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persepsi siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung tersebut negatif, sikap
siswa akan negatif juga terhadap pembelajaran tersebut.
Sedangkan sikap sendiri Menurut Chave, Bogardus, Lapierre, Mead dan
Gardon Allport (Azwar, 2007: 5) sikap merupakan semacam kesiapan untuk
bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa
kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi
dengan cara tertentu apabila individu diharapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya respons, sehingga pada persepsi anak-anak diharapkan dapat
meningkat.
Dalam kasus seperti ini harus segera ditangani menggunakan pembelajaran
yang tepat. Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang akan membuat siswa
menjadi pribadi yang baik dalam ilmu dan pengetahuan. Oleh karena itu,
pembelajaran harus melihat apakah model pembelajaran ada hubungannya dalam
pembelajaran untuk mewujudkan persepsi dan sikap siswa yang baik.
Pembelajaran yang dibutuhkan siswa untuk mengupayakan membentuk pribadi
yang baik dan utuh dalam memperoleh pengetahuan, yaitu dengan menggunakan
pembelajaran Problem Based Learning atau PBL.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan guru dikelas adalah PBL
(Problem Based Learning), yaitu salah satu model pembelajaran yang
menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran, PBL (Problem Based
Learniing), siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang
mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data,
dan menggunakann data tersebut untuk pemecahan masalah menurut Panen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(Rusmono, 2012: 74). Ciri-ciri PBL itu sendiri adalah menggunakan
permasalahan dalam dunia nyata, pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian
masalah, tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan guru berperan sebagai
fasilitator menurut Baron (Rusmono, 2012: 74). Model pembelajaran problem
based learning (PBL) dapat diterapkan pada mata pelajaran yang diajarkan di SD,
dengan melalui beberapa tahapan pada proses pembelajaran yaitu 1) orientasi
siswa pada masalah, 2) mengorganisasi siswa dalam belajar, 3) membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Kelima tahap tersebut tidak dapat dipisahkan karena tahapan-tahapan tersebut
saling berkaitan dalam pemecahan masalah.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa PBL itu adalah model
pembelajaran berperan penting dalam segi proses dan bukan sekedar hasil belajar
yang diperoleh, apabila proses belajar dapat berlangsung secara maksimal, maka
kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh juga akan optimal. Di dalam
pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks siswa, sedangkan
pengembangan nilai ditekankan pada suatu pengalaman, refleksi, dan aksi.
Kemudian semua proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan evaluasi.
Selanjutnya evaluasi yang diberikan memiliki tujuan untuk mengetahui perasaan
siswa terhadap mata pelajaran yang telah dipelajari. Bentuk perasaan yang
tergolong dalam perasaan mendukung (favorable) atau yang tidak mendukung
(unfavorable), dan bereaksi dalam cara-cara tertentu yaitu komponen kognitif
(pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi
dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sebagai sikap. Sikap ini diperlukan masuk dalam seluruh mata pelajaran yang
diajarkan di SD. Mata pelajaran yang terdapat di SD adalah PKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Agama dan muatan lokal.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu dari mata
pelajaran yang diajarkan di SD, yang bertujuan menjadikan siswa untuk mampu
berkembang menjadi pribadi yang cerdas dan menggunakan kecerdasannya untuk
menjadikan alat untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa
agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Nilai dan
norma merupakan materi yang banyak dalam pembelajaran PKn. Dalam
pembelajaran materi PKn ini, saat pembelajaran berlangsung guru (pendidik)
selalu menggunakan metode ceramah. Metode ceramah ini memang menekankan
pengetahuan dengan luas untuk siswa, akan tetapi tanpa adanya proses dimana
siswa mampu memahami dan merasakan secara langsung nilai yang terkandung
dalam pembelajaran PKn. Upaya untuk menumbuhkan kekuatan keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, masyarakat, bangsa dan Negara
dalam diri siswa, guru sekolah dasar dapat mengajarkanya dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mengingatkan kembali pentingnya nilai-nilai hak dan
kewajiban dalam menumbuhkan jati diri dan moral, mata pelajaran tersebut sangat
penting diterapkan di Sekolah Dasar (SD). PKn bertujuan sebagai bahan untuk
membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, yang setia kepada
Bangsa Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945, Aryani dan Susatim (2010:
116).
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dapat dikatakan
baik untuk perkembangan siswa apabila respon (sikap) siswa tersebut ketika
mengikuti pembelajaran dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran akan
terus bersikap positif dalam merespon pembelajaran tersebut. Akan tetapi, dari
uraian diatas tidak sesuai dengan kenyataan, kasus ini terjadi karena guru
menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa hanya mendengarkan
dan menghafalkan materi pembelajaran yang diucapkan oleh guru
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD
Kanisius Gamping terhadap mata pelajaran PKn dengan model pembelajaran
Problem Based Learning. Permasalahan berasal dari guru dan siswa.
Pembelajaran didalam kelas itu sendiri terkadang masih kurang memberikan
penjelasan yang mendasar dan menyerap makna dibalik pelajaran itu sendiri,
karena pembelajaran yang minim pemahaman dan menarik maka siswa tidak
dapat menyerap makna atau mengerti inti dari pembelajaran itu sendiri.
Permasalahan tersebut terlihat pada beberapa siswa yang mempunyai persepsi
yang kurang mengerti terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung ketika
peneliti melakukan observasi. Sebanyak 32% (8 dari 25 siswa) siswa kurang
mengerti pembelajaran PKn yang berlangsung dikarenakan model pembelajaran
kurang efektif sehingga daya serap dan mengerti siswa menjadi kurang baik,
dengan kata lain persepsi akan mata pelajaran PKn kurang baik, 40% siswa (10
dari 25 siswa) cenderung kesulitan memahami materi pelajaran dari mata
pelajaran PKn yang disampaikan oleh guru dikarenakan pembelajaran tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kurang bermakna, dengan kata lain sikap siswa akan mata pelajaran PKn kurang
baik. Dari observasi diatas dapat disimpulkan bahwa siswa cenderung mengalami
kesulitan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, siswa juga kurang
aktif dalam pembelajaran yang berlangsung.
Berdasarkan pembahasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian survei tentang persepsi dan sikap siswa. Persepsi siswa tersebut akan
dilihat hubungannya dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn, maka
peneliti melakukan penelitian dengan mengangkat judul “HUBUNGAN
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKn DAN SIKAP SISWA
KELAS III PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD KANISIUS GAMPING”.
B. Batasan Masalah
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas untuk meneliti
tentang hubungan persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn dan sikap siswa
kelas III pada mata pelajaran PKn SD Kanisius Gamping.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu,
Apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi
siswa terhadap pembelajaran PKn dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran
PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman peneliti mengenai penggunaan model pembelajaran
PBL dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas serta menambah wawasan
belajar peneliti.
2. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman mempelajari KD mengenai norma yang
berlaku dimasyarakat seperti norma yang ada di keluarga, sekolah, dan
masyarakat dengan aksi nyata yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui Problem Based Learning (PBL).
3. Bagi Guru
Menambah wawasan guru mengenai model pembelajaran yang baik
digunakan dalam pembelajaran PKn sesuai dengan karakteristik atau ciri siswa
yang bisa dijadikan acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
kondusif.
4. Bagi Sekolah
Menambah bahan penelitian yang dapat dijadikan inspirasi dalam mengajar
mata pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran yang baik serta inovatif,
yaitu Problem Based Learning (PBL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
F. Definisi Operasional
1. Persepsi
Persepsi adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk menerima
rangsangan melalui alat inderanya untuk kemudian diinterprestasikan dan
diorganisasikan sehingga individu tersebut dapat berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
2. Sikap
Sikap adalah perbuatan atau tindakan berdasar pada pendirian yang
merespon secara tegas dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek. Respon
tersebut berpengaruh pada perasaan mendukung (favorable) atau tidak
mendukung (unfavorable), hal itu dikuatkan oleh kognitif (pemikiran), afektif
(perasaan), dan konatif (tindakan) yang diterima oleh setiap individu.
3. Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang
mementingkan proses dan bukan hanya sekedar hasil belajar yang diperoleh,
apabila proses belajar dapat berlangsung secara maksimal maka kemungkinan
besar hasil belajar yang diperoleh juga akan optimal.
4. PKn
PKn adalah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa agar siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, aktif dalam
masyarakat dan keluarga, serta mengarahkan siswa menjadi warga negara yang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini peneliti akan menuliskan tentang kajian teori, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori akan menjelaskan mengenai teori-
teori yang mendukung dan beberapa penelitian yang relevan. Kerangka berpikir
menjelaskan mengenai pemikiran dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau
jawaban sementara dari rumusan masalah pada penelitian ini.
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian
Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat
penting untuk memungkinkan manusia mengetahui dan memahami dunia
sekelilingnya (Desmita, 2012: 116). Menurut Walgito (2003: 99) persepsi
adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, penginderaan
merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
penerima yaitu alat indera atau juga disebut proses sensoris. Kemudian
proses tersebut tidak hanya berhenti begitu saja, proses tersebut diteruskan
oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Sesuai dengan definisinya bahwa persepsi
merupakan proses kombinasi dari sensasi yang diterima oleh organ dan hasil
interpretasinya (hasil otak), Quin (Sarwono, 2009: 93). Bentuk, tekstur, dan
rasa yang anda terima merupakan sensasi, sedangkan perbandingan yang
anda lakukan adalah interpretasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan beberapa pengertian dari peneliti diatas dapat
disimpulkan bahwa persepsi adalah sebuah proses untuk memahami dan
mengetahui informasi yang ditujukan pada stimulus, dimana stimulus
diperoleh dari penginderaan individu ditunjukkan melalui melihat,
mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dari adanya suatu
hubungan antar gejala yang terjadi atau suatu peristiwa yang dilakukan oleh
individu.
b. Faktor Persepsi
Sobur (2011: 460-462) mengemukakan ada empat faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang yaitu:
1) Faktor fungsional, dihasilkan dari kebutuhan, suasana hati, pelayanan,
pengalaman masa lalu dari seseorang individu.
2) Faktor personal, terdiri atas pengalaman, motivasi dan kepribadian.
Beberapa faktor tersebut akan mempengaruhi seseorang untuk
membuat sebuah persepsi dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut.
3) Faktor Struktural, yaitu faktor yang timbul atau dihasilkan dari bentuk
stimulasi dan efek netral yang ditimbulkan dari sistem saraf individu..
4) Faktor Situasional, faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa non
verbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, dan
petunjuk paralinguistik adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
persepsi.
c. Indikator Persepsi
Menurut Hamka (2002: 101-106), indikator persepsi antara lain
adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui
indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses
analisis, diklasifikasi dan diorganisasi dengan pengalaman-
pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.
2) Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses
klasifikasi dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis.
Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau
pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi setiap
individu.
Berdasarkan pendapat dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
peneliti menggunakan indikator persepsi menurut Hamka (2002: 101-
106) dimana indikator persepsi ada dua macam yaitu menyerap dan
mengerti.
2. Sikap
a. Pengertian
Menurut Azwar (2011: 7) mengatakan bahwa dalam sikap terdapat
aspek yang saling berhubungan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Aspek kognitif berupa apa yang dipercayai atau kepercayaan seseorang
mengenai objek sikap. Kemudian aspek afektif merupakan komponen
perasaan yang menyangkut masalah emosi, sedangkan aspek konatif
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada
dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Kemudian definisi sikap menurut Syah (1995: 135) adalah gejala
internal yang berdimensi afektif yang kecenderungan untuk mereaksi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek adaah
perasaan yang mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan
tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
Sikap sebagai gejala internal berperan dalam mengambil tindakan, terutama
bila ada kemungkinan untuk bertindak. Menurut Mulyono (1999: 838) sikap
adalah perbuatan yang berdasar pada pendirian atau pendapat/keyakinan
sebagai kecenderungan untuk bertindak.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para tokoh ahli di atas sikap
merupakan perbuatan atau tindakan berdasar pada pendirian yang merespon
secara tegas dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek yang
diketahuinya.
b. Karakteristik Sikap
Menurut Purwanto (1998: 63), ciri-ciri dari sikap antara lain :
1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat
ini membedakannnya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar,
haus, kebutuhan akan istirahat.
2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek
tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan,
sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
c. Faktor Pembentukan Sikap
Dalam pembentukan sikap terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain, media massa, institusi lembaga pendidikan dan lembaga
agama, serta faktor pribadi dari dalam diri individu terebut (Azwar, 2003):
1) Pengalaman pribadi dalam hal ini pengalaman pribadi bisa menjadi
dasar pembentukan suatu sikap tetapi pengalaman pribadi tersebut
memiliki kesan yang kuat. Karena suatu sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi yang dialami terjadi dalam
keadaan yang melibatkan suatu faktor yaitu faktor emosional.
2) Pengaruh orang lain yang dirasa penting, pada dasarnya individu lebih
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan
sikap siswa orang yang dianggap penting baginya. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari adanya konflik
dan untuk berafiliasi dengan orang yang dianggap penting.
3) Pengaruh kebudayaan juga memiliki dampak yang besar terhadap
pembentukan suatu siikap. Kebudayaan telah menjadi warna bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
anggota masyarakat karena kebudayaanlah yang memberikan corak
pengalaman bagi individu-individu yang menjadi kelompok masyarakat
asuhannya.
4) Media Massa, dalam penyampaiannya informasi dalam media massa
secara tidak langsung membawa pesan-pesan yang dapat mengarahkan
seseorang untuk melakukan opini. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya suatu
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan yang tergolong sensitif dibawa
oleh informasi tersebut, apabila dirasa cukup kuat akan memberikan
afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah sikap tertentu.
5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama juga memiliki pengaruh
dalam terbentuknya suatu sikap. Hal ini dikarenakan keduanya
memiliki letak dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari
pusat serta ajaran-ajarannya.
d. Indikator yang mempengaruhi sikap
Menurut Walgito (Puspasari, 2010: 16) sikap mengandung tiga
indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu kognitif (konseptual),
afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component) :
1) Indikator Kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan
pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersiapkan terhadap objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2) Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan
rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
3) Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
peneliti menggunakan indikator sikap menurut Walgito yang dapat
membentuk struktur sikap dengan tiga indikator yaitu : kognitif,
afektif, konatif.
3. Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian
Menurut Peterson (Amir, 2009: 13) mengatakan bahwa yang
mendapatkan fokus dalam pembelajaran berbasis malasah bukan hanya pada
saat pembelajaran itu berlangsung tetapi juga kelak, yakni kecakapan yang
diperoleh akibat proses tersebut. Menurut ahli model pembelajaran
Ratumanan (Trianto, 2009: 92) pengajaran berdasarkan masalah merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran cara berproses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang
sudah jadi dalam diri siswa, dan menyusun pengetahuannya tentang dunia
sosial dan sekitarnya. Menurut Ngalimun (2014: 163) mengungkapkan
pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang
melatih dan mengembangkan kemampaun untuk menyelesaikan masalah
yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa untuk
merangsang kemampuan tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis masalah atau PBL merupakan model pembelajaran
yang mengangkat masalah sebagai titik awal pembelajaran. Siswa
menemukan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan
memecahkan dengan langkah-langkah tertentu.
b. Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL)
Karakteristik PBL yang dikemukan oleh Arends (Trianto, 2009: 93)
adalah sebagai berikut:
1) Pengajuan pertanyaan atau masalah.
Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pengajaran
berdasarkan masalah dan pertanyaan yang terjadi dan masalah tersebut
penting untuk dipecahkan dan bermakna bagi seseorang.
2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Masalah yang akan dipecahkan adalah masalah yang nyata agar
dalam pemecahannya siswa tidak hanya melihat dari satu sisi mata
pelajaran tetapi siswa mampu melihat masalah itu dari berbagai mata
pelajaran.
3) Penyelidikan Autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa untuk
mencari penyelesaian nyata untuk masalahnya. Mereka harus melakukan
analisa dan mendefinisikan masalah, membuat hipotesis, membuat
dugaan, mengumpulkan dan menganalisa data, melakukan percobaan,
membuat percobaan, dan merumuskan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Menghasilkan produk dan memamerkannya
Berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk
tertentu dalam bentuk karya. Karya tersebut mampu mewakili atau
menjelaskan penyelesaian masalah yang mereka temukan.
5) Kolaborasi
Ciri dari pembelajaran berbasis masalah adalah dengan adanya
siswa yang bekerja sama dalam menyelesaikan masalahnya. Bekerja
sama memberikan motivasi, mengembangkan ketrampilan sosial, dan
ketrampilan berpikir.
Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan ciri-ciri
problem based learning adalah pengajuan pernyataan atau masalah,
berfokus pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik,
menghasilkan produk dan memamerkannya, serta kolaborasi.
c. Manfaat Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran
yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah dan keterampilan intelektual.
Adapun pendapat Uden dan Beaumont (Suprihatiningrum, 2016: 222)
mengungkapkan beberapa manfaat yang dapat diamati oleh siswa yang
belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL), yaitu:
1) Mampu mengingat dengan lebih baik informasi dan pengetahuan
2) Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis,
dan keterampilan komunikasi
3) Mengembangkan basis pengetahuan secara integrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Menikmati belajar
5) Meningkatkan motivasi
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan manfaat dari
problem based learning untuk siswa yaitu, siswa mampu mengingat
informasi dan pengetahuan, berpikir kritis, meningkatkan motivasi
belajar siswa sehingga siswa mampu menikmati pembelajaran, dan
mengembangkan pengetahuan secara integrasi.
d. Kelebihan Problem Based Learning
Menurut Abbudin (2011: 250) sebagai suatu model pembelajaran,
Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1) Dapat membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2) Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil, yang selanjutnya dapat mereka gunakan
pada saat menghadapi masalah yang sesungguhnya di masyarakat
kelak.
3) Dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajarannya, para
siswa banyak melakukan proses mental dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai aspek.
Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan
kelebihan dari problem based learning mampu membuat pendidikan
sekolah lebih relevan dengan kehidupat sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
membiasakan siswa untuk memecahkan masalah secara terampil,
dan membuat siswa berpikir secara kreatif dan menyeluruh.
e. Kelemahan Problem Based Learning
Menurut Abbudin (2011: 250) kelemahan PBL adalah sebagai berikut:
1) Sering terjadi kesulitan dalam menemukan permasalahan yang sesuai
dengan tingkat berpikir siswa. Hal ini dapat terjadi karena adanya
perbedaan tingkat kemampuan berpikir pada para siswa
2) Sering memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan
penggunaan metode konvensional.
3) Sering mengalami kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar dari
yang semula belajar mendengar, mencatat dan menghafal informasi
yang disampaikan guru, menjadi belajar dengan cara mencari data,
menganalisis, menyusun hipotesis, dan memecahkannya sendiri.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kelemahan dari problem based learning yaitu sering kesulitan
menemukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa,
siswa memerlukan waktu yang lebih banyak untuk penggunaan
metode konvensional, serta mengalami kesulitan dalam perubahan
kebiasaan belajar.
f. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL)
Pada pembelajaran berbasis masalah terdiri dari langkah-langkah
yang dikemukakan oleh Saverinus (2013: 10) yaitu sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah, masalah yang dipilih harus masalah nyata yang
agak kompleks. Siswa bersama dengan kelompok berdiskusi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memahami masalah, dan mencari konsep pokok yang terlibat dalam
masalah tersebut, mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan dalam penyelesaian masalah.
2) Merancang kegiatan penyelesaian masalah. Siswa dalam kelompok
menyusun langkah penyelesaian masalah, sarana yang diperlukan nara
sumber, pembegian tugas, jadwal dan biaya.
3) Melaksanakan kegiatan penyelesaiaan masalah, penyelesaian masalah
dilakukan secara bertahap. Setiap tahap penyelesaian disertai evaluasi,
refleksi dan rencana tidak lanjut.
4) Kegiatan tutorial, dalam kegiatan tutorial setiap kelompok melaporkan
perkembangan penyelesaian masalah kepada guru sebagai tutorial
secara berkala, kelompok mendapatkan masukan dari tutor untuk
kegiatan selanjutnya.
5) Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, kelompok melanjutkan
kegiatan penyelesaian masalah berdasarkan masukan dari tutor.
6) Menyusun laporan, kelompok menyusun laporan mengenai proses
penyelesaian masalah dan identifikasi pengetahuan dan ketrampilan.
7) Penilaian, penilaian dilakuakan melalui observasi kinerja ketika
diskusi tutorial, observasi produk berupa laporan atau dapat juga
berupa tes tertulis atau lisan.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah problem based learning yaitu identifikasi masalah,
melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, dan menyusul
laporan.
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima
tahap utama yang dimulai dengan memperkenalkan siswa tehadap
masalah yang diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja
siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan dalam bentuk tabel sintaks
model pembelajaran berdasarkan masalah (Rusmono, 2012: 81).
Tabel 1.1 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
F
No Indikator Aktifitas / Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa kepada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan,
pengajuan masalah, memotivasi siswa
terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilihnya.
2 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
3 Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan siswa, untuk mendapat
penjelasan pemecahan masalah.
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video, model
dan membantu mereka untuk berbagai
tugas dengan kelompoknya.
5 Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dalam proses-proses yang mereka
gunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g. Teknik Penilaian pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Penilain Problem Based Learning sesuai dengan tujuan dari PBL
yaitu ditujukan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah atau
kemampuan berpikir kritis. Penilaian yang digunakan dapat berupa
penilaian kinerja yang dilakukan dalam bentuk checklist dan rating scale.
Penilaian juga ditunjukkan pada pengembangan keterampilan sosial atau
keterampilan kolaboratif melalui aktivitas diskusi. Keterampilan tersebut
dapat dinilai melalui observasi (Hosnan, 2014: 306).
Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa PBL
merupakan model pembelajaran inovatif yang menjadikan masalah
sebagai titik utama dalam pembelajaran. Masalah yang diangkat dalam
pembelajaran adalah masalah nyata yang ada dalam kehidupan sehari-
hari agar siswa dapat berpikir kritis dan memiliki keterampilan dalam
pemecahan masalah. Model pembelajaran PBL berpusat pada siswa
sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Peran guru dalam
pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan pendukung.
4. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
a. Pengertian
PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa, salah
satunya adalah agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam suatu relasi atau
hubungan di sekolah, masyarakat dan keluarga, serta memberikan suatu
arahan untuk siswa agar menjadi warga negara yang baik. Menurut ahli
Aryani dan Susatim (2010: 116) PKn dimaknai sebagai wahana untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter, yang setia
kepada Bangsa Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Jadi Pkn
ingin menjadikan siswa menjadi manusia yang baik dalam melakukan
suatu tindakan bersosialisasi
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk mendidik
siswa membentuk kepribadian individu atau kelompok, mengajar untuk
menanamkan kemampuan berpengetahuan, dan melatih siswa supaya
terampil mempraktikkan kemampuannya dalam bermasyarakat. Secara
garis besar Pendidikan Kewarganegaraan diperuntukan meningkatkan
kesadaran dan kemampuan diri pribadi siswa sebagai insan pancasilais,
meningkatkan diri siswa sebagai warga negara yang pancasilais yang
mahir dalam hubungan sosial. Hal itu sesuai dengan pedoman cita-cita dan
tujuan yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Pendidikan diharapkan mampu diterapkan dalam suatu pendidikan di
sekolah sehingga dapat membuat siswa menjadi siswa yang bertanggung
jawab pada diri pribadi masing-masing serta menghasilkan siswa yang
cerdas. Sikap tersebut diharapkan disertai dengan perilaku-perilaku yang
sesuai dengan: (a) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menghayati falsafah bangsa, (b) berbudi pekerti luhur, disiplin dalam
bermasyarakat (c) berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, (d) rasional, dinamis dan sadar akan hak dan
kewajiban sebagai warga Negara (e) aktif memanfaatkan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bangsa dan Negara.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran
disekolah dasar untuk membentuk siswa yang cerdas, terampil,
berkarakter, dan setia kepada bangsa Indonesia.
b. Materi Kelas III Mengenai Norma
Berikut ini akan dijelaskan materi tentang norma menurut
Sarwiyanto (2008), yaitu sebagai berikut:
1) Aturan yang Berlaku di Sekolah
Setiap sekolah memiliki aturan. Aturan tersebut dibuat bersama
antara guru dan siswa. Aturan di sekolah dibedakan menjadi dua
macam, yaitu aturan tertulis dan tidak tertulis.
a) Aturan tertulis
Aturan tertulis merupakan ketentuan-ketentuan yang dibuat
bersama kemudian dipasang di tempat-tempat yang mudah terbaca.
Berikut ini contoh aturan tertulis di sekolah adalah masuk sekolah
tepat waktu, memakai pakaian sesuai jadwal dengan rapi, tidak
boleh membuat kegaduhan, dilarang membawa benda tajam, setiap
hari Senin wajib mengikuti kegiatan upacara bendera, buanglah
sampah pada tempatnya!, jagalah kebersihan kelas dan lingkungan
sekolah!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b) Aturan tidak tertulis
Contoh aturan-aturan tidak tertulis di sekolah adalah
mengucapkan salam jika bertemu guru, menengok teman yang
sedang sakit, membantu teman yang tertimpa musibah, mengetuk
pintu dan mengucapkan salam jika masuk ruang guru.
2) Aturan yang Berlaku di Masyarakat
a) Aturan tertulis
Contoh aturan tertulis yang berlaku di masyarakat adalah setiap
kepala keluarga wajib memiliki kartu keluarga, setiap warga yang
sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah wajib memiliki Kartu
Tanda Penduduk (KTP), dan tamu yang menginap lebih dari 24 jam
wajib lapor ketua RT.
b) Aturan tidak tertulis
Contoh aturan tidak tertulis yang berlaku di lingkungan masyarakat
adalah menghargai orang lain, bersikap sopan dengan siapa saja, tidak
berkata kasar, dan minta izin jika akan meminjam barang.
3) Aturan yang Berlaku di Rumah
Contoh-contoh aturan yang berlaku di rumah antara lain bangun
pagi tepat waktu, membisakan diri untuk sarapan pagi sebelum ke
sekolah, pamit kepada orang tua sebelum berangkat sekolah, tidak
menonton televisi sampai larut malam, dan menggunakan waktu
belajar dengan baik.
Aturan tersebut yang biasa berlaku dalam keluarga. Setiap anggota
keluarga wajib mentaatinya. Apabila melanggar, sanksinya bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bermacam-macam sesuai dengan kesepakatan bersama. Misalnya, saat
belajar maka tidak boleh menonton televisi dan lain-lain.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini memiliki hubungan dengan beberapa penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya. Bedasarkan penelitian relevan, peneliti
mengembangkan sebuah penelitian baru yang berjudul Hubungan Persepsi
Siswa Kelas III Terhadap Model Pembelajan Problem Based Learning
(PBL) Dengan Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn di SD Kanisius
Gamping Yogyakarta. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya diantaranya menurut Lestari (2015) dengan judul penelitian “
Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru dan
Kelengkapan Fsasilitas Belajar Dengan Peretasi Belajar IPS Pada Siswa Mts
Negeri 1 Banjarnegara” jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional
dengan penggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang
kemampuan guru dengan prestasi belajar ipspada siswa mts negeri 1
banjarnegara yang ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,509>0,113) dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang
kemampuan guru, maka prestasi belajar ips pada siswa juga semakin baik
pula, (2) terdapat hubungan antara kelengkapan fasilitas belajar di rumah
dengan prestasi belajar ips pada siswa mts negeri 1 banjarnegara yang
ditunjukkan dengan r hitung lebih besar dari r tabel (0,396>0,113) dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik kelengkapan fasilitas belajar, maka prestasi belajar ips pada
siswa juga semakin baik pula, (3) terdapat hubungan yang positif antara
persepsi siswa tentang kemampuan guru dan kelengkapan fasilitas belajar di
rumah dengan prestasi belajar ips pada siswa mts negeri 1 banjarnegara
yang ditunjukkan dengan nilai nilai f hitung lebih besar dari f tabel
(62,420>3,03) dan nilai signifikan 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik persepsi siswa tentang kemampuan guru dan kelengkapan
fasilitas belajar, maka prestasi belajar ips juga semakin baik pula.
Yones (2015) dengan judul penelitian “ Hubungan Persepsi Guru
Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Dengan Kinerja Guru Di
Sekolah Dasar Se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman” jenis penelitian
ini adalah kuantitatif korelasional dengan metode survei. Hasil menunjukan
bahwa ada hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik (x) dengan kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik (y) di sekolah dasar kecamanatan moyudan yang
ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,634. Nilai koefisien
korelasi persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik(x) dengan
kinerja guru dalam pelaksanaan tematik(y) termasuk dalam kategori kuat.
Rinandanto (2015) dengan judul penelitian “sikap siswa terhadap
perilaku hidup sehat di SDN balangan kecamatan minggir kabupaten
sleman” jenis penelitian ini adalah deskriptif, serta metode yang digunakan
adalah survei dengan teknik pengambilan datanya menggunakan angket.
Hasil menunjukan bahwa sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sehat di SD Negeri balangan 1, kecamatan minggir, kabupaten sleman
berada pada kategori “sangat kurang aktif” sebesar 12,96% (7 siswa),
“kurang aktif” sebesar 12,96% (7 siswa), “cukup aktif” sebesar 33,33% (18
siswa), “aktif” sebesar 40,74% (22 siswa) dan “sangat aktif” sebesar 0% (0
siswa). Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 23,04% sikap siswa terhadap
perilaku hidup bersih dan sehat di sd negeri balangan 1, kecamatan minggir,
kabupaten sleman masuk kedalam kategori “cukup aktif”.
Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Yones (2015) hasil
penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara persepsi guru tentang
pelaksanaan pembelajaran tematik (X) dengan kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik (Y) ditunjukan dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,634 termasuk dalam kategori kuat. Lestari (2015)
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi siswa tentang
kemampuan guru dan kelengkapan fasilitas belajar dengan prestasi belajar
IPS pada siswa Mts Negeri 1 banjarnegara. Rinandanto (2015) menyatakan
bahwa sikap siswa terhadap perilaku hidup sehat di SD N Balangan
kecamatan minggir kabupaten sleman masuk dalam kategori cukup aktif.
Dari penelitian diatas belum ada penelitian mengenai hubungan persepsi dan
sikap siswa sehingga peneliti ingin melakukan penelitian baru yang berjudul
“Hubungan persepsi siswa kelas III dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Literatur Map
Gambar 2.1 Literatur dari penelitian sebelumnya
C. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PKn dikelas yang
didominasi oleh guru memberikan ceramah pada siswa akan mengakibatkan
persepsi siswa terhadap sikap siswa menjadi kurang. Kurangya persepsi
terhadap sikap siswa dalam norma yang berlaku di masyarakat dapat terlihat
dari kurang tertariknya siswa dan sikap yang ditunjukan. Hal ini menunjukan
bahwa pelajaran PKn hanya dalam bentuk kognitif dan belum adanya refleksi,
Sikap Persepsi
“sikap siswa terhadap
perilaku hidup sehat
di sdn balangan
kecamatan minggir
kabupaten sleman”
Anang rinandanto
(2015)
“ Hubungan Persepsi
Guru Tentang
Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik
Dengan Kinerja Guru Di
Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Moyudan
Kabupaten Sleman”
Yustina yones (2015)
“ Hubungan antara
persepsi siswa tentang
kemampuan guru dan
kelengkapan fasilitas
belajar dengan peretasi
belajar IPS pada siswa
mts negeri 1
Banjarnegara”
Hidayah dwi lestari (2015)
Yang akan diteliti :
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKn DAN
SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN di SD KANISIUS GAMPING
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
aksi yang ditunjukan dalam pembelajaran norma yang berlaku dalam
masyarakat terlihat dari sikap siswa saat mengikuti pelajaran.
Pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai diharapkan terdapat hubungan
antara persepsi dan sikap siswa. Oleh karena itu pembelajaran ini cocok untuk
mencari hubungan antara persepsi dan sikap siswa terutama dalam pelajaran
PKn. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi yang dipilih peneliti yaitu
standar kompetensi: Melaksankan norma yang berlaku dimasyarakat.
Kemudian agar terciptanya hubungan antara pesepsi dan sikap siswa terhadap
pembelajaran PKn dengan baik maka menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangatlah penting dan
berpengaruh terhadap keaktifan siswa di kelas, maka dari itu merancang
kegiatan belajar dengan sekreatif mungkin agar dapat tercipta proses
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa melalui model pembelajaran
Problem Based Learning. Sikap dan persepsi siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) diharapkan terdapat suatu hubungan yang tercapai
setelah guru menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning).
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran PBL siswa akan membangun persepsinya menuju ke arah yang
lebih positif dibandingkan dengan persepsi yang terbentuk saat menggunakan
model pembelajaran yang konvensional, sehingga dengan demikian akan
membangun sikap yang positif juga. Dengan demikian menegaskan bahwa
pembelajaran yang dijalankan akan membentuk persepsi dan sikap, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dalam penelitian ini akan melihat bagaimana hubungan antara persepsi siswa
dengan sikap siswa yang akan terbentuk dalam diri masing-masing siswa yang
menerapkan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran PKn.
D. Hipotesis Penelitian
Apabila Hnul diterima Hi dtolak, maka menunjukkan tidak ada hubungan
antara skor persepsi dan sikap siswa. Hnull ditolak Hi diterima, maka adanya
hubungan antara skor persepsi dan sikap siswa pada siswa, sehingga persepsi
siswa memiliki hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada BAB III ini akan membahas tentang metode penelitian yang
dipakai oleh peneliti, jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif
dengan menggunakan metode survei. Survei adalah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok (Effendi, 2012: 3).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi terkait
dengan hubungan persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn dan sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn kelas III di SD Kanisius Gamping.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2016 sampai
November 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Gamping, terletak di
Gamping Tengah, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan bersamaan dengan PPL (Praktek Pengalaman
Lapangan) yang di lakukan si SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Penelitian dilakukan pada kelas III karena Kompetensi Dasar yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan Kompetensi Dasar kelas III.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD se-
kecamatan gamping. Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.
2. Sampel
Dari seluruh populasi yang ada yang akan diteliti hanya beberapa
sampel saja. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2002: 109). Sampel penelitian ini dambil dari siswa kelas III SD
Kanisius Gamping yang berjumlah 25 siswa, terdiri dari 14 orang laki-laki
dan 11 orang perempuan.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015: 61) Variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel yang akan diteliti di dalam penelitian ini ada tiga
yaitu:
1. Variabel Indenpendent (Bebas)
Variabel Independent atau Variabel bebas sering disebut juga variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
variabel dependent (terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling)
Permodelan Persamaan Struktural, variabel independen disebut sebagai
variabel eksogen (Sugiyono, 2015: 61). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn.
2. Variabel Dependent (Terikat)
Variabel Dependent disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen, atau variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
SEM (Structural Equation Modeling) Permodelan Persamaan Struktural,
variabel dependen disebut sebagai variabel indogen (Sugiyono, 2015: 61).
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn.
3. Variabel Moderator (Variabel Yang Mempengaruhi Perlakuan)
Menurut Sugiyono (2015: 62) variabel moderator merupakan variabel
yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen. Variabel moderator pada penelitian
ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Variabel Indenpendent Variabel Dependent
Variabel Moderator
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
Persepsi Siswa
terhadap
Pembelajaran
PKn
Sikap Siswa
Terhadap Mata
Pelajaran PKn
Problem Based
Learning (PBL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai teknik
pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner yang diberikan pada siswa yaitu
sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, Menurut
Sugiyono (2015: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan
pencatatan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran di kelas maka dari
itu, peneliti mendapatkan informasi dari kelas yang diteliti. Menurut Hadi
(Sugiyono, 2012: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2015: 148) instrumen penelitian merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian. Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi mengenai
persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
1. Lembar Kuesioner
Menurut Sugiyono (2015: 199) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada
penelitian ini kuesioner persepsi siswa terdapat 3 indikator (no 1 sampai 3)
yaitu; persepsi tentang materi, media, dan sarana pelajaran dalam
pembelajaran PKn, persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam
pembelajaran PKn, persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn, dan
kuesioner tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn terdapat 3
indikator (no 4 sampai 5) yaitu; sikap sebelum mengikuti pelajaran, sikap
saat mengikuti Pelajaran, sikap setelah mengikuti pelajaran. Indikator
tentang persepsi siswa diperoleh dari Hamka (2002: 101-106), sedangkan
indikator tentang sikap siswa pada mata pelajaran PKn terdapat 3 indikator
diambil dari dari Walgito (1990: 111). Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat di
tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner
No Kisi-kisi Indikator Pembagian
Indikator
Pernyataan
Favorable Unfarvorable
1 Persepsi Persepsi tentang
materi, media, dan
sarana pelajaran
dalam pembelajaran
PKn
Menyerap 1,2,3 8,9,10
Mengamati 4,5,6,7 11,12,13,14
2 Persepsi tentang
langkah-langkah
pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
Mengamati 17, 18, 19 22, 23, 24
3 Persepsi tentang
interaksi dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
Mengamati 27, 28, 29 33, 34, 38
4 Sikap
siswa
terhadap
mata
pelajaran
PKn
Sikap sebelum
mengikuti pelajaran
Kognitif 1, 2 7, 8
Afektif 3, 4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
5 Sikap saat mengikuti Kognitif 13, 14 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
No Kisi-kisi Indikator Pembagian
Indikator
Pernyataan
Favorable Unfarvorable
Pelajaran Afektif 15, 16 21, 22
Konatif 17, 18 23, 24
6 Sikap setelah
mengikuti pelajaran
Kognitif 25, 26 31, 32
Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
Dari tabel 3.1 keseluruhan jumlah indikator tersebut (persepsi siswa) dan
sikap siswa pada mata pelajaran PKn, kemudian dirinci ke dalam beberapa
pernyataan yang disusun oleh peneliti bersama dengan peneliti yang lain dalam
melakukan penelitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing.
Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan kedalam 66 deskriptor. Deskriptor ini
terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.
Dalam penelitian ini peneliti menyusun kuisioner menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena social (Sugiyono, 2014:
134-135). Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan.
Dalam menciptakan alat ukur menggunakan pertanyaan-pertanyaan,
dengan menggunakan lima alternatif jawaban atau tanggapan atas pernyataan-
peryataan tersebut. Subjek yang diteliti disuruh memilih salah satu dari lima
alternatif jawaban yang disediakan. Lima alternatif jawaban yang dikemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
oleh Likert adalah, Sangat Setuju, Setuju, Tidak Mempunyai Pendapat, Tidak
Setuju, Sangat Tidak Setuju (Walgito, 2003).
Pernyataan farvorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu Sangat
Setuju (SS) mendapatkan skor 5, Setuju (S) mendapatkan skor 4, Tidak
Mempunyai Pendapat mendapatkan skor 3, Tidak Setuju (TS) mendapatkan
skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor 1. Sedangkan Pernyataan
unfarvorable, dengan pilihan jawaban dan skor Sangat Setuju (SS)
mendapatkan skor 1, Setuju (S) mendapatkan skor 2, Tidak Mempunyai
Pendapat mendapatkan skor 3, Tidak Setuju (TS) mendapatkan skor 4, Sangat
Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor 5.
Kemudian dalam skala Likert ini akan dimodifikasikan oleh peneliti
dengan membuat empat skor pada setiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan
karena untuk menghindari jawaban dari responden memilih jawaban yang tidak
mempunyai pendapat. Jadi kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
berstruktur atau tertutup. Kuesioner berstruktur adalah kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-
pertanyaan tersebut (Farchan, 2007). Cara mengisi kuesioner ini yaitu
responden hanya perlu memberikan tanda centang (√) pada kolom sesuai
dengan pilihannya. Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor
Sangat Setuju (SS) mendapatkan skor 5, Setuju (S) mendapatkan skor 4, Tidak
Setuju (TS) mendapatkan skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor
1. Pernyataan un favorable, dengan pilihan jawaban dan skor Sangat Setuju
(SS) mendapatkan skor 1, Setuju (S) mendapatkan skor 2, Tidak Setuju (TS)
mendapatkan skor 4, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa
1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam pembelajaran
PKn
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
1
Menyerap
Saya menerima penjelasan
tentang materi yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya mengabaikan
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
2
Mengerti
Setelah mengamati media
yang digunakan saya
bertanya jika ada informasi
yang belum jelas
Saya tidak mengamati
media yang digunakan
dalam mata pelajaran PKn
3 Materi dalam mata pelajaran
PKn mudah dipahami
Materi dalam mata
pelajaran PKn sukar
dipahami
4 Media pembelajaran dapat
membuat tugas saya cepat
selesai
Media pembelajaran
membuat tugas saya
selesai dalam waktu yang
lama
5 Saya menggunakan media
pembelajaran yang telah
disediakan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
Penggunaan media
pembelajaran menghambat
saya untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
1
Menyerap
Saya mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya lupa dengan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
2 Saya mampu membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
Saya kesulitan membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
3 Saya menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas
Saya menolak untuk
menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas
4
Mengerti
Saya mencoba menemukan
manfaat pembelajaran PKn
Saya merasa kesulitan
menemukan manfaat
pembelajaran PKn
5 Saya memiliki rasa tanggung
jawab dalam melakukan
tugas kelompok
Saya menolak untuk
melakukan tugas kelompok
6 Saya bisa menemukan inti Saya merasa sukar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
pembelajaran sendiri menemukan inti
pembelajaran
3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Un favorable
1
Menyerap
Saya dapat mengembangkan
pengetahuan yang
didapatkan kepada teman
Saya mengalami hambatan
dalam mengembangkan
pengetahuan yang didapat
2 Saya menyadari pentingnya
bekerja sama dalam mencari
pengetahuan
Saya memilih bekerja
sendiri daripada bekerja
sama dengan teman saat
berdiskusi
3 Saya dapat membantu teman
dengan cara mengajarkan
tentang penggunaan media
pembelajaran
Saya mengajarkan kepada
teman tanpa menggunakan
media pembelajaran
4 Saya dapat bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar
5
Saya senang dapat
berinteraksi dengan teman
sekelompok
Saya sungkan berinteraksi
dengan teman sekelompok
6
Mengerti
Saya dapat membantu teman
yang kesulitan dalam belajar
Saya menjauhi teman yang
kesulitan dalam belajar
7 Saya dapat bekerja
kelompok bersama teman
Saya mengalami kesulitan
dalam bekerja kelompok
bersama teman
8 Saya ikut terlibat dalam
diskusi saat pembelajaran
Saya hanya mengikuti
pendapat teman dalam
diskusi saat pembelajaran
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Pada Mata Pelajaran PKn
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
1
Kognitif
Saya memperhatikan
terhadap mata pelajaran PKn
Saya malas memperhatikan
mata pelajaran PKn
2 Saya segera memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn
Saya kurang memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
3
Afektif
Saya tertarik mengikuti
pelajaran PKn
Saya malas mengikuti
pelajaran PKn
4 Saya rajin masuk sekolah
saat akan belajar PKn
Saya bolos sekolah saat
akan belajar PKn
5 Saya senang saat akan
belajar PKn
Saya tidak senang saat akan
belajar PKn
6
Konatif
Saya perlu persiapan dalam
mengikuti pelajaran PKn
Saya tidak perlu persiapan
dalam pelajaran PKn
7 Saya aktif menyiapkan buku Saya tidak menyiapkan
buku PKn
5. Sikap saat mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
1
Kognitif
Saya mendapatkan manfaat
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
Saya tidak mendapatkan
manfaat pembelajaran yang
akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn.
2
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu pengetahuan
saya berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
3
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu pengetahuan
saya berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
4
Afektif
Saya bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
Saya kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
5
Bagi saya pembelajaran PKn
itu menyenangkan.
Bagi saya pembelajaran
PKn itu sulit.
6
Konatif
Saya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh saat
belajar mata pelajaranPKn.
Saya mendengarkan dengan
tidak sungguh-sungguh saat
belajar mata pelajaran PKn.
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Farvorable Pernyataan
Unfarvorable
1
Kognitif
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya tidak
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2
Afektif
Saya memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
Saya kesulitan memberikan
contoh sikap tindakan
setelah mempelajari ilmu
pengetahuan.
3
Saya mengetahui sikap apa
yang ingin saya kembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
Saya tidak mengetahui sikap
yang ingin dikembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No Indikator Pernyataan Farvorable Pernyataan
Unfarvorable
4
Konatif
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dalam kegiatan
sehari-hari.
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan terbatas di
lingkungan rumah.
5
Saya berperilaku baik
setelah mempelajari
pembelajaran Pkn.
Saya mengalami hambatan
mengembangkan perilaku
setelah mempelajari Pkn.
Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap di atas,
maka disusun sebaran item kuesioner sebagai berikut:
Tabel 3.4 Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa
Indikator Indiaktor
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
Unfarvorable
Total
Persepsi
tentang
materi,
media, dan
sarana
pelajaran
dalam
pembelajara
n PKn
Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,
7 7 14 Mengamati 4, 5, 6, 7
11, 12, 13,
14
Persepsi
tentang
langkah-
langkah
pelajaran
dalam
pembelajara
n PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
5 5 10 Mengamati 17, 18, 19 22, 23,24
Persepsi
tentang
interaksi
dalam
pembelajara
n PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
5 5 10 Mengamati 27, 28, 29 33, 34, 38
Tabel 3.5 sebaran Item Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn
Indikator Indikator
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
unfarvorable
Total
Sikap siswa
sebelum
pembelajaran
Kognitif 1, 2 7, 8
6 6 12 Afektif 3 ,4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sikap siswa
saat
pembelajaran
Kognitif 13, 14 19, 20,
6 6 12 Afektif 15, 16 21,22
Konatif 17, 18 23, 24
Sikap siswa
setelah
pembelajaran
Kognitif 25, 26 31, 32
6 8 14 Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
2. Lembar Observasi
Menurut Hadi (Sugiyono, 2012: 203) observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
peneliti melihat adanya permasalahan yang terdapat pada pembelajaran PKn
kelas III, yaitu metode ceramah yang digunakan oleh guru berdampak pada
pembelajaran siswa dikarenakan pembelajaran tersebut kurang memberikan
penjelasan yang mendasar dan menyerap makna pembelajaran itu sendiri
serta hanya sebatas lisan saja. Peneliti melakukan observasi karena untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi dan sikap pada mata
pelajaran PKn kelas III.
G. Teknik Pengujian Intrumen
Pada penelitian akan meneliti teknik pengujian intrumen validitas dan
reliabilitas. Berikut penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas pada
penelitian ini.
1. Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan
tepat mengukur apa yang hendak diukur, dengan kata lain validitas
berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur dan dengan instrumen yang
valid akan menghasilkan data yang valid pula (widoyoko, 2016: 141).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Validitas Instrumen
Menurut Widoyoko (2016: 141) instrumen dikatakan valid apabila
intrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur.
Dengan demikian instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid
pula, sehinggga instrumen penelitian harus dikatakan valid terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menguji
validitas kuesioner terlebih dahulu diujikan sebelum digunakan untuk
penelitian. Uji validitas yang digunakan yaitu validitas isi dan validitas
konstrak.
b. Validitas Isi (Content Validity)
Menurut Margono (2010: 187) validitas isi menunjukan kepada suatu
instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengukur apa yang akan
diukur. Sebuah tes yang mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur
kompentensi yang dikembangkan dari indikator dan materi pembelajaran
(Widoyoko, 2016: 143).Validitas isi dalam penelitian ini berupa kuesioner.
Uji validitas dilakukan oleh tiga ahli yaitu dua dosen ahli pengembangan
dua alat ukur non tes dan satu guru kelas. Berikut adalah tabel hasil
pengujian validitas isi:
Tabel 3.7 Hasil Validiasi oleh Ahli
No Komponen Penelitian Hasil Validasi Ahli Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan indicator 4 4 4 12
3 Kesesuaian dengan buku yang digunakan 4 3 3 10
4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin 4 3 3 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dicapai
5 Kesesuaian dengan karakter peserta didik 3 3 3 9
6 Keruntutan dan sistematika isi instrument 3 4 4 11
7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku yang
digunakan
4 4 4 12
8 Mencantummkan referensi buku dalam
instrument
3 3 4 10
9 Ketepatan ejaan 4 4 2 10
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 3 10
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 3 10
Total Skor 124
Rata-rata 86.11
Tabel 3.7 merupakan hasil validasi kuesioner oleh ahli. Berdasarkan hasil
validitas pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rerata skor sebesar 86,11 dan
sudah diperbaiki. Hal tersebut didasarkan pada rentang skor yang sebelumnya
telah dibuat sebagai berikut:
Tabel 3.8 Rentang Skor Hasil Validasi Ahli
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
c. Validitas Konstrak (Construct validity)
Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu pada sejauh mana
suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori yang akan menjadi dasar
penyusunan instrumen (Widoyoko, 2016: 145). Kemudian validitas
konstruk adalah jenis validitas yang menunjukkan sejauh mana tes
mengungkap kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu
konsep. untuk smenguji validasi konstrak dapat digunakan melalui pendapat
ahli (expert judgment). Untuk melakukan penelitian, peneliti berkonsultasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan guru dan kepala sekolah mengenai instrumen kreativitas belajar
siswa di kelas. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan
pengalaman di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba
instrumen. Instrumen tersebut diambil dari sampel populasi kelas tersebut.
Dengan demikian penentuan validitas kuesioner persepsi dan sikap
siswa terhadap mata pelajaran PKn dilakukan melalui hasil penelitian ahli
dengan mengkonsultasikan instrumen pada dosen pembimbing penelitian.
Kuesioner disebarkan pada siswa kelas III di lima Sekolah Dasar SD Negeri 1
Granting, SD Negeri peleman 2, SD Bopkri Gondolayu, SD Negeri Ngering,
dan SD Negeri Deresan. Jumlah seluruh sisiwa yang mengisi kuesioner ini
adalah 90 siswa. Target penelitian ini adalah masing-masing indikator
minimal satu item yang valid dan reliabel. Target penelitian ini adalah
masing-masing indikator minimal satu item yang valid dan reliabel. Untuk
mempermudah validitas peneliti menggunakan SPSS Versi 20 dengan uji
Pearson Correlation, dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika r
tabel < r hitung dan instrumen dikatakan tidak valid jika r tabel > r hidtung.
Berikut ini adalah hasil uji validitas kontrak:
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Persepsi siswa
No Item r hitung r tabel Keputusan
1
Item 1 1 .207 Tidak valid
2
Item 2 .241 .207 Valid
3
Item 3 .113 .207 Tidak valid
4
Item 4 .276 .207 Valid
5
Item 5 .003 .207 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
6
Item 6 .085 .207 Tidak valid
7
Item 7 .230 .207 Valid
8
Item 8 .039 .207 Tidak valid
9
Item 9 .-123 .207 Tidak valid
10
Item 10 .106 .207 Tidak valid
11
Item 11 .091 .207 Tidak valid
12
Item 12 .434 .207 Valid
13
Item 13 .145 .207 Tidak valid
14
Item 14 .223 .207 Valid
15
Item 15 .243 .207 Valid
16
Item 16 .220 .207 Valid
17
Item 17 .176 .207 Tidak valid
18
Item 18 .282 .207 Valid
19
Item 19 .123 .207 Tidak valid
20
Item 20 .114 .207 Tidak valid
21
Item 21 .292 .207 Valid
22
Item 22 .047 .207 Tidak valid
23
Item 23 .063 .207 Tidak valid
24
Item 24 .205 .207 Tidak valid
25
Item 25 .241 .207 Valid
26
Item 26 .119 .207 Tidak valid
27
Item 27 .119 .207 Tidak valid
28
Item 28 357 .207 Valid
29
Item 29 .416 .207 Valid
30
Item 30 .229 .207 Valid
31
Item 31 .046 .207 Tidak valid
32
Item 32 .204 .207 Tidak valid
33
Item 33 .-103 .207 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
34
Item 34 .197 .207 Tidak valid
35
Item 35 ..231 .207 Valid
36
Item 36 .075 .207 Tidak valid
37
Item 37 .191 .207 Tidak valid
38
Item 38 .123 .207 Tidak valid
Tabel 3.9 merupakan tabel hasil uji validitas persepsi siswa, diperoleh hasil
pernyataan bahwa dari 38 item yang ada, ada 14 item yang dinyatakan valid.
Item dinyatakan valid ketika r tabel > r hitung, setiap indikator sudah terwakili
minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas. Berikut adalah tabel
indikator dan pernyataan yang mewakili indikator.
Tabel 3.10 Item yang dinyatakan Valid dalam Setiap Indikator Persepsi No Indikator Indikator Ahli No Item yang Valid Jumlah
1
Persepsi tentang materi, media,
dan sarana pelajaran dalam
pembelajaran PKn.
Menyerap 14 4
Mengerti 4, 7, 12
2
Persepsi tentang langkah-langkah
pelajaran dalam pembelajaran
PKn.
Menyerap 15, 16, 21
5 Mengerti 2,18
3 Persepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn. Menyerap 25, 30 5
Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah item yang
dinyatakan valid dalam setiap indikator persepsi siswa ada 14.
Setelah data hasil uji validitas persepsi siswa, selanjutnya merupakan data
dari uji validitas dari sikap siswa, berikut adalah data tabel dari hasil uji validitas
sikap siswa.
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
No Item r hitung r tabel Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 .207 Tidak valid
2 Item 2 .312 .207 Valid
3 Item 3 329 .207 Valid
4 Item 4 382 .207 Valid
5 Item 5 460 .207 Valid
6 Item 6 397 .207 Valid
7 Item 7 .209 .207 Valid
8 Item 8 .024 .207 Tidak valid
9 Item 9 .085 .207 Tidak valid
10 Item 10 .013 .207 Tidak valid
11 Item 11 .089 .207 Tidak valid
12 Item 12 .083 .207 Tidak valid
13 Item 13 .331 .207 Valid
14 Item 14 .183 .207 Tidak valid
15 Item 15 .243 .207 Valid
16 Item 16 .168 .207 Tidak valid
17 Item 17 .233 .207 Valid
18 Item 18 .530 .207 Valid
19 Item 19 .143 .207 Tidak valid
20 Item 20 .173 .207 Tidak valid
21 Item 21 .200 .207 Valid
22 Item 22 .128 .207 Tidak valid
23 Item 23 .286 .207 Valid
24 Item 24 .146 .207 Tidak valid
25 Item 25 .-050 .207 Tidak valid
26 Item 26 .088 .207 Tidak valid
27 Item 27 .320 .207 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Item r hitung r tabel Keputusan
28 Item 28 .153 .207 Tidak valid
29 Item 29 .212 .207 Valid
30 Item 30 .-045 .207 Tidak valid
31 Item 31 .074 .207 Tidak valid
32 Item 32 .134 .207 Tidak valid
33 Item 33 .281 .207 Valid
34 Item 34 .019 .207 Tidak valid
Berdasarkan tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil validitas
sikap siswa pada mata pelajaran PKn diperoleh hasil pernyataan yang valid
sebanyak 15 dari 34 item. Item dinyatakan valid ketika r hitung > r tabel, setiap
indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas.
Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator.
Tabel 3.12 Item yang dinyatakan Valid dalam setiap Indikator Sikap
No Indikator Indikator
Ahli
No Item yang
Valid Jumlah
1 Sikap siswa sebelum mengikuti
pelajaran
Kognitif 2, 7
7 Afektif 3, 4, 13
Konatif 5, 6
2 Sikap siswa saat mengikuti pelajaran
Kognitif 18
4
Konatif 15, 17, 23
3 Sikap siswa setelah mengikuti
pelajaran
Kognitif 21, 29
4
Afektif 27,33
Tabel 3.12 dari hasil validitas tersebut dapat dilihat bahwa item yang
dinyatakan valid ada dalam setiap indikator sikap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Pada penelitian ini kuesioner telah dilakukan uji validitas. Setelah
melakukan uji validitas kuesioner selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas.
Menurut Widoyoko (2016: 157) instrumen dikatakan dapat dipercaya atau
reliabel jika memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan tes berkali-
kali.
Sugiyono (2015: 173) menegaskan bahwa instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen
merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu,
walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian
reliabilitas instrumen perlu dilakukan (Sugiyono, 2015: 174). Suatu tes
dikatakan reliable apabila tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap.
Dalam pengujian reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan
memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan dan homogenitas. Suatu
instrumen dapat dianggap reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya
sebagai alat ukur data penelitian. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
pengujian reliabilitas internal, metode mencari reliabilitas internal yaitu
dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, setelah
data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas dianalisis. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach’s
atau koefisien Alpha. Butir-butir dari angket atau kuisioner dibelah menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap.
Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri dan skor butirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
𝑟11= (𝑛
𝑛−1) (1 -
∑ 𝑎2
𝑎𝑡2 )
Keterangan :
r11 =reliabilitas yang dicari
n = jumlah item pertanyaan yang diuji
∑ 𝛼𝑡2 = jumlah varians skor tiap item
𝛼𝑡2 = varians total
dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Kemudian skor total antara
kelompok ganjil dan genap dicari Correlationnya. Barulah koefisien
Correlation ini dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach’s, metode
pengukuran reliabilitas yang sering digunakan adalah metode Alpha
Cronbach’s. Koefisien Alpha Cronbach’s menunjukkan sejauh mana
kekonsistenan responden dalam menjawab instrumen yang dinilai. Rumus
Alpha Cronbach’s adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Rumus Koefisien Alpha Cronbach’s
Dari gambar di atas dapat dilihat hasil perhitungan reliabilitas seluruh
instrumen dikategorikan berdasarkan tabel kriteria koefisien. Menurut Sugiyono
(2014: 257) Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien Correlation
sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria koefisien reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 1,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dari tabel di atas menunjukan interval koefisien reliabilitas untuk
mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitian ini. Pada interval 0,00 – 1,199
menunjukan kualifikasi sangat rendah. Pada interval 0,20 – 0,399 menunjukan
kualifikasi Rendah. Pada interval 0,40 – 0,599 menunjukan kualifikasi Sedang.
Pada interval 0,60 – 0,799 menunjukan kualifikasi Kuat. Pada interval 0,80 –
1,000 menunjukan kualifikasi Sangat Kuat. Berdasarkan hasil Reliabilitas persepsi
siswa dapat diperoleh data:
Tabel 3.14 Reliabilitas Persepsi Siswa
Alpha Cronbach’s Kriteria
0,721 Kuat
Dari tabel diatas menunjukan Alpha Cronbach’s untuk instrumen persepsi
siswa sebesar 0,721 masuk dengan kriteria kuat. karena masuk dalam interval
koefisien 0,60 – 0,799. Sehingga instrumen tersebut layak digunakan dan reliabel.
Tabel 3.15 Reliabilitas Sikap Siswa
Alpha Cronbach’s Kriteria
0,812 Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukan Alpha Cronbach’s untuk instrumen sikap
siswa terhadap mata pelajaran PKn sebesar 0,812 masuk dengan kriteria sangat
kuat, karena masuk dalam interval koefisien 0,80 – 1,000. Sehingga instrumen
layak digunakan dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei
yang menggunakan statistik dalam analisis datanya. Jenis statistik yang
digunakan adalah statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik
analisis yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data sampel yang
digunakan untuk populasi tertentu menurut Sugiyono (2012: 201). Setelah
peneliti menentukan statistik maka langkah selanjutnya adalah akan ditentukan
statistik sebelum melakukan teknik statistik untuk analisis data, harus
melakukan pengujian terhadap data yang ditulis. Teknik analisis data yang
digunakan adalah parametrik atau nonparametrik. Untuk menguji parameter
suatu populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi adalah melalui
data sampel (Sugiyono, 2012: 201). Analisis data dilakukan dengan
mengunakan program komputer SPSS Versi 16.0.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk menentukan jenis statistik yang
digunakan oleh peneliti untuk melakukan analisis data yang lebih lanjut.
Menurut Priyatno (2008: 28) uji normalitas data dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang telah didapatkan terdistribusi normal atau
tidak. Dalam Uji Normalitas data peneliti menggunakan teknik
Kolmogrov-Smirnov. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non
parametik untuk menentukan jenis statistik yang digunakan, untuk itu
kriteria yang digunakan adalah teknik Kolmogrov-Smirnov. Menurut
Sarwono (2010: 25) dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal dan jika harga
sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Jika data yang diperoleh adalah terdistribusi normal, maka uji
statistik yang digunakan tahap selanjutnya adalah uji statistik parametik
atau Correlation Pearson Product Moment. Jika data yang diperoleh tidak
terdistribusi normal, maka selanjutnya yang digunakan adalah Mann-
Whitney U-test atau Wilcoxon signed ranks test. Untuk keperluan
penelitian yang dilakukan, perhitungan uji normalitas data dilakukan
menggunakan program komputer SPSS Versi 16.0 dengan teknik
Kolmogorov-Smirnov test dengan tingkat kepercayaan 95%.
b. Uji Homogenitas
Menurut Sugiyono (2009) uji homogenitas ini digunakan untuk
menguji apakah beberapa kelompok memiliki varians yang sama atau
tidak. Pada uji homogenitas ini berfungsi untuk melihat apakah kelas
yang diuji memiliki kemampuan dasar yang sama, terlebih dahulu akan
diuji kesamaan variansnya. Dalam penelitian ini, perhitungan uji
homogenitas dapat menggunakan program komputer SPSS Versi 16.0
yang memiliki tingkat kepercayaan 95%. Sebelum melakukan uji
Correlation Pearson Product Moment, dilakukan uji Levene’s Test
terlebih dahulu untuk mengetahui homogenitas varians data. Suatu data
dikatakan homogen apabila nilai signifikansi pada Levene’s Test > 0,05
(atau p > 0,05) (Priyatno, 2012: 49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Uji Linearitas
Menurut Nisfianoor (2009: 103) Uji linearitas digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independent dengan
variabel dependent bersifat linear atau garis lurus. Teknik yang
digunakan oleh peneliti dalam menguji linearitas adalah Test for
Linearity pada program komputer SPSS Versi 16.0.
Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan
antara variabel independent dengan variabel dependen bersifat
linear atau garis lurus.
2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan
antara variabel independent dengan variabel dependen tidak
bersifat linear atau garis lurus.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis korelatif digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena
adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan
saja. Menurut Sugiyono (2015: 254) dua variabel dikatakan berkolerasi
apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada
variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif)
atau berlawanan (korelasi negatif). Analisis data menggunakan IBM SPSS
Statistics 16 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
korelasi pearson product moment. Berikut adalah hipotesis yang
digunakan dalam uji perbedaan skor (Priyatno, 2012: 51):
Hnull : Tidak ada hubungan antara skor persepsi siswa sikap siswa pada
siswa.
Hi : Ada hubungan antara skor persepsi siswa sikap siswa pada siswa.
1) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal
tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara skor persepsi dan
sikap siswa pada siswa, sehingga persepsi siswa tidak memiliki
hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
2) Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara skor persepsi dan sikap
siswa pada siswa, sehingga persepsi siswa memiliki hubungan dengan
sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interpretasi
kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis menurut Sugiyono
(2011):
Tabel 3.16 Kategori Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2011)
Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Gamping dengan
jumlah sampel sebanyak 25 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Peneliti menggunakan metode survei satu kelompok sampel penelitian siswa
SD. instrumen yang digunakan berupa kuesioner, terdapat dua bagian, yakni
untuk mengukur persepsi dan sikap siswa.
Untuk mengetahui hasil dari penelitian, digunakan uji asumsi dan uji
hipotesis. Dalam uji asumsi ada tiga tahapan yang digunakan yaitu uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Uji linearitas digunakan untuk
menentukan jenis statistik yang digunakan oleh peneliti, uji homogenitas
digunakan untuk menguji apakah beberapa kelompok memiliki varians yang
sama atau tidak, sedangkan uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah
ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent bersifat
linear atau garis lurus. Sedangkan untuk uji hipotesis sendiri untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara persepsi dan sikap siswa itu sendiri.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan model PBL untuk melihat
perbedaan hubungan persepsi siswa dengan model pembelajaran konvensional
dan sikap siswa kelas III terhadap mata pelajaran PKn di SD Kanisius
Gamping. Ada lima tahapan model pembelajaran PBL yaitu
(1)Mengorganisasikan siswa kepada masalah (2)Mengorganisasikan siswa
untuk belajar (3)Membantu Penyelidikan mandiri dan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(4)Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran
(5)Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Rusmono,
2012: 81).
Penelitian kelompok siswa ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016
diawali dengan memberikan pretest kepada siswa. Tujuan peneliti memberikan
pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelompok siswa
tentang persepsi dan sikap siswa terhadap mata pelajaran Pkn. Kuesioner ini
berupa pernyataan positif dan negatif dan terdiri dari bagian persepsi dan
bagian sikap. Bagian persepsi terdiri dari 14 butir pernyataan dan bagian sikap
terdiri dari 14 pernyataan. Siswa diminta mengisi kuesioner sesuai dengan
dirinya sendiri yang telah diberikan oleh peneliti dengan menjawab dengan
cara menyilang di kolom jawaban yang sudah tersedia. Waktu untuk
mengerjakan pretest adalah 2x35 menit. Sebelum siswa mengisi kuesioner
siswa mendengarkan pengarahan dari peneliti tentang langkah-langkah dalam
mengerjakan kuesioner dan jika siswa belum paham siswa beri kesempatan
untuk bertanya kepada peneliti tentang pernyataan yang belum dipahami.
Penelitian ini dilaksanakan dengan perlakuan khusus kepada subyek
sebanyak 3x dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) di kelas siswa dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
November yaitu pada tanggal 13 Oktober 2016, 20 Oktober 2016, dan 3
November 2016. Pembelajaran dilaksanakan dengan berpedoman Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai kurikulum yang diterapkan di
sekolah tersebut. Sehingga penelitian dilaksanakan selama satu kali
pembelajaran dalam satu minggu, karena setiap minggu hanya 2 JP dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
lebih fokus pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learnig (PBL) dengan materi Norma yang
berlaku pada masyrakat. Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 09.30
WIB. Peneliti memiliki peran penuh ketika sedang melaksanakan penelitian,
yaitu sebagai guru pelaksanaan pembelajaran yang tugasnya mengamati,
menyiapkan materi, alat dan bahan yang diperlukan untuk pembelajaran berupa
media pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di dalam kelas. Materi pokok
yang diajarkan adalah tentang norma baik yang berlaku di rumah maupun yang
berlaku dimasyarakat. Karena sebagai guru saat penelitian, peneliti
bertanggung jawab penuh dalam pengkondisian kelas.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah salam semangat dan berdoa yang
dipimpin oleh siswa, setelah berdoa guru (peneliti) mengajak untuk bernyanyi
lagu Nasional Indonesia yaitu ‘Indonesia Raya” sambil bertepuk tangan.
Kemudian guru mengkondisikan siswa agar siap menerima materi pelajaran.
Setelah semua siswa siap menerima pelajaran, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan mulai bercerita dengan menunjukkan gambar tentang norma
yang berlaku di rumah maupun di masyarakat sebagai media yang digunakan
peneliti dan siswa diminta untuk mendengarkan dan memperhatikan.
Selanjutnya siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai gambar yang
bersangkutan dengan pengalaman sehari-hari mereka baik di lingkungan
rumah, sekolah maupun dimasyarakat. Kemudian siswa dibimbing untuk
mengaitkan pengalaman mereka tersebut dengan materi dengan bantuan
gambar yang sudah dijelaskan oleh guru. Guru kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran yaitu tentang norma yang berlaku dimasyarakat. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ini kelompok siswa menggunakan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Langkah yang pertama adalah orientasi siswa
pada masalah. Siswa diberi gambar contoh yang berhubungan dengan
penyimpangan norma yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Guru dan
siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar tersebut yaitu apabila siswa
atau seseorang melanggar norma maka akan mendapatkan sanksi. Langkah
yang kedua adalah mengorganisasikan siswa. Setelah bertanya jawab siswa
dibentuk menjadi beberapa kelompok belajar yang satu kelompoknya terdiri
dari 4 siswa. Kemudian guru memberikan soal yang berupa gambar untuk
dianalisis oleh kelompok belajar. Langkah ketiga adalah membimbing
penyelidikan individu dan kelompok. Pada langkah pembelajaran ini siswa
mendiskusikan di dalam kelompok apa yang terjadi pada gambar,
dikategorikan dalam norma apa, kemudian jika melanggar norma tersebut
mendapat sanksi apa dan jika mematuhi norma akan bagaimana. Disini siswa
diminta untuk lebih kritis dengan masalah yang diberikan oleh guru. Setelah
selesai kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas bersama teman satu kelompok.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa
Berdasarkan hasil analisis data uji normalitas dengan menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa
No. Aspek Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1 Skor kuesioner persepsi siswa 0,223 Data Normal
2 Skor kuesioner sikap siswa 0,128 Data Normal
Berdasarkan tabel uji normalitas persepsi dan sikap siswa diatas,
persepsi siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,223(atau p > 0,05),
dan kuesioner sikap siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,128
(atau p > 0,05). Dari hasil tersebut uji normalitas yang dilakukan oleh
peneliti diperoleh hasil skor pada aspek persepsi dan sikap siswa
terdistribusi normal. Langkah selanjutnya peneliti menggunakan uji
statistik parametik menggunakan korelasi produk moment (Correlation
Pearson Product Moment).
b. Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan uji
Levene’s Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
Persepsi
No. Aspek Nilai
Levene
Statistic
Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1 Data persepsi
siswa
5,168 0,029 Homogen
Sikap
No. Aspek Nilai
Levene
Statistic
Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1 Data sikap siswa 4,287 0,070 Homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan tabel uji homogenitas persepsi siswa diatas, Levene’s
Test pada data kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai F = 5,168 dengan
signifkansi sebesar 0,029 (p < 0,05). Kemudian kuesioner sikap siswa
diperoleh nilai F = 4,287 dengan signifikansi sebesar 0,070 (p > 0,05).
Dari hasil tersebut dapat dilihat ada perbedaan varians homogen yang
signifikan antara hasil data persepsi dan sikap siswa.
c. Hasil Uji Linearitas
Dikatakan suatu data memiliki hubungan yang lurus atau linier yaitu
jika memiliki nilai signifikasi yang (p < 0,05) (Nisfianoor, 2009: 103).
Berikut ini merupakan hasil uji linearitas antara persepsi siswa terhadap
model pembelajaran PBL dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn:
Tabel 4.3 Hasil uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn
Aspek F Sig. (2-tailed) Keputusan
Persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran
PKn
8,865 0,004 Linear
Berdasarkan tabel uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn diatas, uji linearitas yang dilakukan oleh peneliti
antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,004. Hal ini membuktikan bahwa data dalam
penelitian ini memiliki hubungan yang lurus atau linear karena data
memiliki nilai signifikasi yang kurang dari 0,05 atau (p < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji hipotesis korelasi
dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi dan
sikap siswa kelas III pada mata pelajaran PKn. Uji analisis statistik yang
digunakan peneliti adalah program komputer IBM SPSS Statistics versi 16
for windows dengan tingkat kepercayaan 95% dan korelasi pearson
product moment. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan
adalah jika harga sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada hubungan antara
persepsi dan sikap siswa kelas III pada mata pelajaran PKn, jika harga sig.
(2-tailed)< 0,05 maka ada hubungan antara persepsi dan sikap siswa kelas
III pada mata pelajaran PKn. Hasil uji correlation pearson product
moment adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Correlation Pearson Product Moment
No Aspek Mean Std.
Deviation
Pearson
Correlation
Sig.
(2-
tailed)
Keteranga
n
1 Kuesione
r
Persepsi
3,50 1286
0,757”
0,002
Terdapat
hubungan
2 Kuesione
r Sikap
3,43 1342 Terdapat
hubungan
Berdasarkan Hasil analisis dari correlation pearson product moment
pada kuesioner persepsi diketahui nilai Std. Deviation =1286 Mean =3,50
dibandingkan data dengan kuesioner sikap dengan nilai Std. Deviation=
1342 Mean= 3,43. Sedangkan Pearson Correlation =0,757” nilai sig. (2-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tailed) yaitu 0,002 kurang dari 0,05 atau (p < 0,05) sehingga Hnull ditolak
dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif antara skor
persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn dan sikap siswa kelas III pada
mata pelajaran PKn.
B. Pembahasan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
persepsi siswa kelas III terhadap sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), variabel
Independen dalam penelitian ini adalah persepsi siswa, variabel dependen
dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn,
sedangkan variabel moderatornya adalah model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Faktor yang menjadi permasalahan dalam penelititan ini
adalah metode ceramah yang banyak menggunakan lisan dan membuat siswa
kesulitan dalam menyerap serta memahami pembelajaran. Peneliti
memecahkan masalah tersebut menggunakan model pembelajaran PBL untuk
melihat apakah ada hubungan antara persepsi dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn di kelas III. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa saat
peneliti mengajar menggunakan model pembelajaran PBL terlihat hasil yang
signifikan, pasalnya dari perlakuan yang pertama siswa menunjukkan
ketertarikan pada pembelajaran tersebut dikarenakan pembelajaran yang
menarik serta dilakukan dengan bekerja sama. Untuk perlakuan kedua, dan
ketiga siswa menunjukkan hasil pembelajaran yang signifikan diantaranya
pelajaran yang mudah dipahami dan dimengerti siswa. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi dan sikap siswa memiliki nilai signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sebesar 0,002 (p < 0,05) dengan koefisien Correlation sebesar 0.757. Hal ini
menunjukkan Hnull ditolak Hi diterima, maka persepsi siswa memiliki
hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Menurut Sudiyono
(2009: 180) disebut korelasi positif jika dua variabel (atau lebih) yang
berkorelasi berjalan pararel; artinya bahwa hubungan antar dua variabel (atau
lebih) itu menunjukan arah yang sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan korelasi yang positif antara persepsi dan
sikap siswa kelas III pada mata pelajaran PKn di SD Kanisius Gamping.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa semakin positif persepsi siswa maka sikap siswa dalam
pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan semakin positif pula. Hal tersebut
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Desmita (2012: 116) persepsi
adalah salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang
memungkinkan untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya.
Sedangkan sikap menurut (Walgito, 1978: 113-115; 1989: 42; Gerungan, 1988:
151-152) dikatakan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk
sepanjang perkembangannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa dan
sikap siswa memiliki hubungan yang kuat, karena persepsi yang positif akan
membentuk sikap atau perilaku siswa menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan persepsi dan sikap
siswa terhadap pembelajaran PKn kelas III SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2016/2017 terdapat hubungan positif. Hubungan dapat dilihat dari uji statistik
correlation pearson product moment pada uji hipotesis korelasi pada siswa
dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.006 (atau p < 0,05) dan nilai correlation
pearson adalah 0,757, dengan demikian penelitian ini termasuk dalam hubungan
korelasi yang kuat karena 0,757 berada pada rentang 0,60-0,799.
B. Keterbatasan
Keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mengalami permasalahan keterbatasan pada siswa, karena siswa
kurang memahami pernyataan dari kuesioner yang disebarkan.
2. Proses pembelajaran di kelas siswa cenderung ramai, sehingga
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL
(problem base learning) belum maksimal.
C. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan oleh
peneliti ialah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Pada penelitian selanjutnya yang menggunakan kuesioner, alangkah
lebih baik apabila pernyataan kuesioner dibuat lebih sederhana supaya
siswa dapat memahami pernyataan dengan baik.
2. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti mampu mengkondisikan
kelas dengan baik supaya pelaksanaan pembelajaran model Problem
Based Learning dapat maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin, N. (Persprektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran). 2011. Jakarta:
Kencana.
Amir, T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning:
Bagaimana Pendidikn Memberdayakan Pembelajar . Jakarta: Kencana
Perdana Media Group.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
_______. (2009). Penyusunan Skala Psikologi . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2011). Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
_______. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik . Bandung: Rosdakarya.
Effendi, S. (2012). Model Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.
Farchan. (2007). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan . Yogyakarta:
PustakaPelajar Offset.
Hamka. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineko Cipta.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Listyarti. (2012). Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif.
Jakarta: Erlangga.
Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyono, A. (1999). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran . Banjarmasin: Aswaja
Pressindo.
Nisfianoor. (2009). Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Salemba Humanika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Priyatno. (2008). Belajar Praktik Analisis Parametrik dan non Parametrik dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
_______. (2012). Belajar Praktik Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Purwanto, H. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Rinandanto, A. (2015). Sikap siswa terhadap perilaku hidup sehat di SD N
Balangan Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Rusmono. (2012). (Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning ). Bogor: Ghalia Indah.
Sarwono. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Severinus, D. (2013). Model-model Pembelajaran . Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Sobur. (2011). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sudiyono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Garfindo
Persada.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. (2014). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
_______. (2015). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suprihatinigrum. (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-rus Media.
Susantim, A. dkk. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai . Bogor:
Ghalia Indonesia.
Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Rusdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep:
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Stuan
Pendidikan . Jakarta: Kencana.
Walgito, B. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
_________. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
________. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Widoyoko. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yohanes, Y. (2015). Hubungan Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Dengan Kinerja Guru Di Sekolah Dasar
Sekecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2
Surat Keterangan Telah Melakukan
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3
Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama sekolah : SD Kanisius Gamping
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)
Kelas : III
Semester : I
Standar Kompetensi : 2 Melaksanakan norma yang berlaku dimasyarakat
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Dan Uraian
Materi
Pengalaman Belajar Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Model
Pembelajara
n
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/Alat
2.1
melaksanaka
n norma yang
berlaku
dimasyarakat
mengenal
pengertian
norma
fungsi/
pentingnya
norma
yang
berlaku
dimasyarak
at
PERTEMUAN I
mengidentifikati norma
yang ada dimasyarakat
menjelaskan pengertian
norma yang ada
dimasyarakat
menyebutkan contoh-
contoh norma yang ada
dimasyarakat
menyebutkan fungsi
norma
siswa bersama
Problem
Based
Leraning
Jenis:
Tes
Non tes
Bentuk:
Tugas individu
diskusi kelompok
Instrumen:
soal
kunci jawaban
2 x 35
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kelompok
mengidentifikasi sanksi
atas pelanggaran norma
yang ada dimasyarakat
mempresentasikan hasil
kerja kelompok didepan
kelas
rubrik
penilaian
2.2
melaksanaka
n norma yang
berlaku
dikeluarga
mengenal
pengertian
norma
fungsi/
pentingnya
norma
yang
berlaku
dimasyarak
at
PERTEMUAN II
mengidentifikati norma
yang ada dikeluarga
menjelaskan pengertian
norma yang ada
dikeluarga
menyebutkan contoh-
contoh norma yang ada
dikeluarga
siswa bersama kelompk
mengidentifikasi sanksi
atas pelanggaran norma
yang ada dimasing-
masing dikeluarga
mempresentasikan hasil
kerja kelompok didepan
kelas
Jenis:
Tes
Non tes
Bentuk:
Tugas individu
diskusi kelompok
Instrumen:
soal
kunci jawaban
rubrik penilaian
2 x 35
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2.3
melaksanaka
n norma yang
berlaku
disekolah
mengenal
pengertian
norma
fungsi/
pentingnya
norma
yang
berlaku
dimasyarak
at
PERTEMUAN III
mengidentifikati norma
yang ada disekolah
menjelaskan pengertian
norma yang ada
disekolah
menyebutkan contoh-
contoh norma yang ada
dimasyarakat
siswa bersama kelompk
mengidentifikasi sanksi
atas pelanggaran norma
yang ada disekolah
mempresentasikan hasil
kerja kelompok didepan
kelas
Kognitif
Siswa mampu
Mengidentifika
sikan norma-
norma yang ada
dimasyarakat
siswa mampu
menjelaskan
aturan yang ada
dikeluarga dan
disekolah
Afektif
siswa mampu
Menunjukkan
sikap saling
menghargai
Jenis:
Tes
Non tes
Bentuk:
Tugas individu
diskusi kelompok
Instrumen:
soal
kunci jawaban
rubrik penilaian
2 x 35
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pendapat saat
berdiskusi
kelompok
tentang sanksi
atas
pelanggaran
norma
dimasyarakat
siswa mampu
bekerjasama
dalam
menyusun hasil
kerja kelompok
Psikomotorik
siswa mampu
terlibat aktif
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mengumpulkan
data tentang
aturan yang ada
dimasyaakat
siswa mampu
Mempresentasi
kan hasil kerja
kelompok
tentang norma-
norma yang ada
dimasyarakat
Kognitif
Siswa mampu
Mengidentifika
sikan norma-
norma yang ada
dimasyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
siswa mampu
menjelaskan
aturan yang ada
dikeluarga
Afektif
siswa mampu
Menunjukkan
sikap saling
menghargai
pendapat saat
berdiskusi
kelompok
tentang sanksi
patas
pelanggaan
norma yang ada
didalam
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
siswa mampu
bekerjasama
dalam
menyusun hasil
kerja kelompok
Psikomotorik
siswa mampu
terlibat aktif
dalam
mengumpulkan
data tentang
aturan yang ada
dikeluarga
siswa mampu
Mempresentasi
kan hasil kerja
kelompok
tentang norma-
norma yang ada
dikeluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4
RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERLAKUAN 1
NAMA SEKOLAH : SD Kanisius Gamping
MATA PELAJARAN : PKN
KELAS/SEMESTER : III/I
HARI,TANGGAL : Kamis, 13 Oktober 2016
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. mengenal norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dikelurga.
C. Indikator
Kognitif
2.1.1 Mengidentifikasikan norma-norma yang ada dikeluarga.
2.1.2 Menjelaskan pengertian norma yang ada dikeluarga.
Afektif
2.1.2 Menunjukkan sikap saling menghargai pendapat saat berdiskusi
kelompok tentang norma dikeluarga.
2.1.3 kerjasama dalam menyusun hasil kerja kelompok.
Psikomotorik
2.1.4 Aktif dalam mengumpulkan data tentang aturan yang ada
dikeluarga.
2.1.5 Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang norma-norma
yang ada dikeluarga.
D. Tujuan
Kognitif
2.1.1.1 Siswa mampu Mengidentifikasikan norma-norma yang ada
dimasyarakat.
2.1.1.2 siswa mampu menjelaskan aturan yang ada dimasyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Afektif
2.1.1.3 siswa mampu Menunjukkan sikap saling menghargai pendapat
saat berdiskusi kelompok tentang norma yang ada dimasyarakat
2.1.1.4 siswa mampu bekerjasama dalam menyusun hasil kerja kelompok
Psikomotorik
2.1.1.5 siswa mampu terlibat aktif dalam mengumpulkan data tentang
aturan yang ada dimasyarakat
2.1.1.6 siswa mampu Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang
norma-norma yang ada dimasyarakat
E. MATERI POKOK
Norma yang berlaku dimasyarakat
1.Norma didalam keluarga
2.Norma disekolah
F. METODE
a. Pendekatan : Student Center Learning (SCL)
b. Model : Problem Based Learning (PBL)
c. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi, dan
Penugasan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
MOTIVASI
Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam.
Guru menngajak siswa untuk berdoa
Guru melakukan presensi
Guru memberikan motivasi kepada
siswa
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
APERSEPSI
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi yang akan diajarkan
ORIENTASI
Guru menjelaskan kegiatan apa saja
yang akan mereka lakukan pada hari
ini
KEGIATAN INTI EKSPLORASI
Guru membagikan siswa ke dalam 6
kelompok
Guru memberikan instruksi yang akan
siswa kerjakan dalam kelompok
Guru membagikan tugas permasalahan
mengenai aturan-aturan yang berlaku
dikeluarga kepada setiap kelompok
(fase 1 : orientasi siswa pada
masalah)
Siswa mengerjakan tugas bersama
kelompok
Kemudian menuliskan hasil dari
pemecahan masalah dilembar kerja
yang sudah dibagi
ELABORASI
Siswa dapat mencari informasi dari
berbagai sumber dalam pemecahan
masalah tersebut (fase 2 :
mengorganisai siswa dalam belajar)
Guru memberikan kesempatan yang
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
luas untuk siswa mengeksplorasi
pikiran yang akan dituangkan dalam
tulisan untuk memecahkan masalah
dan guru beperan sebagai fasilitator
Guru berkeliling mengamati,
memberikan pengarahan, motivasi
kepada setiap kelompok (fase 3:
membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok)
Konfirmasi
Guru menanyakan “apakah semua
sudah selesai?”
Jika siswa sudah selesai guru
memberikan penjelasan apa yang akan
mereka lakukan pada tahap selanjutnya
Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok didepan kelas ( fase 4 :
mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
Guru mengumpulkan semua data dan
informasi yang sudah siswa-siswi
presentasikan
PENUTUP KESIMPULAN
Guru dan siswa membuat kesimpulan
tentang pemecahan masalah yang
sudah di presentasikan oleh setiap
kelompok. (fase 5 : menganalisis dan
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
Guru meminta siswa untuk menuliskan
refleksi dikertas yang sudah disedikan
TINDAK LANJUT
Guru memberikan tugas individu,
terkait dengan norma-norma yang
berlaku dikeluarga dan disekolah
Guru meminta salah satu yang
bertugas untuk memimpin doa
Guru mengajak siswa untuk bersikap
doa yang baik dan benar
Guru mengucapkan salam penutup
H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Alat
Bukusiswa
LKS
Sumber Belajar
Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas 3.
Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan
I. PENILAIAN
1. Kognitif
Indikator 2.1.1 Mengidentifikasikan norma-norma
yang ada dikeluarga dan di sekolah.
2.1.2 menjelaskan aturan yang ada
dikeluarga dan disekolah
Teknik Penilaian Tes Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Instrumen Soal Uraian/Esai
SOAL :
1. apa yang di maksud dengan aturan?
2. untuk apa aturan itu dibuat?
3. apa akibat jika kita melanggar suatu aturan?
4. menurutmu siapa yang sebaliknya membuat aturan yang berlaku
dikelas?
5. bagaimana perasaanmu jika kamu melanggar aturan yang berlaku?
Kriteria penilaian
Kriteria Penilaian Skor
Siswa mampu menjawab 5 pertanyaan dengan benar 5
Siswa mampu menjawab 4 pertanyaan dengan benar 4
Siswa mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar 3
Siswa mampu menjawab 2 pertanyaan dengan benar 2
Siswa mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar 1
2. Afektif
Indikator 2.1.1 Menunjukkan sikap saling menghargai
pendapat saat berdiskusi kelompok tentang
kedudukan dan peran anggota keluarga.
2.1.2 kerjasama dalam menyusun hasil kerja
kelompok
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Lembar observasi dengan skor
Lembar Pengamatan Siswa
No. Nama Perilaku yang diamati Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Menjaga kebersihan kelas
2. Berdiskusi dengan baik dalam
kelompok
akhir/predikat
1
2
3
Dst..
..
Kriteria Penilaian Sikap Individu/sosial
Kriteria Baik sekali Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
Menjaga
kebersihan
kelas
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan tidak
membuang
sampah
sembarangan
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas tetapi
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
Jarang
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
Tidak pernah
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan
selalu
membuang
sampah
sembarangan
Berdiskusi
dengan
baik dalam
kelompok
Selalu
megikuti
diskusi dengan
baik, kompak,
dalam
kelompok dan
mampu
memberi
pendapat
Selalu
megikuti
diskusi dengan
baik, tetapi
kadang-kadang
belum
kompak, dalam
kelompok dan
mampu
memberi
Mengikuti
diskusi dengan
baik dalam
kelompok
tetapi kadang-
kadang
mengganggu
kelompok lain
Tidak
mengikuti
diskusi
dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pendapat
3. Psikomotorik
Indikator 2.1.5 aktif dalam mengumpulkan data tentang
aturan yang ada di keluarga dan di
sekolah
2.1.6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang norma-norma yang ada
dikeluarga dan disekolah
Teknik Penilaian Tes praktik (unjuk kerja)
Instrumen Format penilaian unjuk kerja
Lembar Penilaian Produk
No Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Isi dan pengetahuan
Penggunaan bahasa yang baik dan
benar
Percaya diri
Dst Ketrampilan penulisan
Lembar Pengamatan
No. Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Bahasa yang digunakan
Kesesuaian topik
Suara saat presentasi
Sikap saat presentasi
Kriteria Penilaian Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
a. Lembar penilaian produk
No Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Isi dan
pengetah
uan
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
secara lengkap
dan tepat.
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
tetapi kurang
lengkap.
Menulis
beberapa
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
kurang
lengkap.
Menulis
semua
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
tidak
lengkap
dan tidak
tepat.
2. Penggun
aan
bahasa
Indonesi
a yang
baik dan
benar.
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang baik dan
benar.
Sebagian
besar kalimat
yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
Beberapa
bagian
kalimat
yang
digunakan
dalam
menulis
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
mengguna
kan kata
baku yang
sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
baik dan
benar.
3. Keteram
pilan
penulisan
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis sangat
runtut.
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis secara
runtut.
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis kurang
runtut.
Kesuluruh
an kalimat
yang
digunakan
dalam
menulis
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
ditulis
tidak
runtut.
b. Lembar Pengamatan
No Kriteria Baik Cukup Berlatih lagi
1 Bahasa
yang
digunakan
Kalimat jelas dan
sebagian kurang
dimengerti
Kalimat cukup
jelas, tetapi ada
bebrapa kata yang
sulit dimengerti
Kalimat sulit
dimengerti
2 Kesesuaian
topic
topik yang dibahas
sesuai dengan
penjelasan guru
Topik yang dibahas
kurang sesuai
dengan penjelasan
guru
Topik yang
dibahas tidak
sesuai dengan
penjelasan
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3 Suara saat
presentasi
Sebagian
pengucapannya jelas
dan terdengar
Terdengar dan
sebagian
pengucapannya
kurang jelas
Tidak
terdengar
4 Sikap saat
presentasi
Berani dan kurang
percaya diri
Cukup berani,
tetapi tampak
masih ragu
Tidak
percaya diri
(malu dan
tidak mau
berbicara)
LAMPIRAN MATERI
Norma atau Aturan Yang Berlaku dalam Masyarakat
A. Norma atau Aturan dalam Masyarakat
pengertian Norma atau Aturan
Norma disebut juga aturan. Norma merupakan aturan-aturan yang harus dipatuhi
oleh masyarakat. Norma menjadi pedomm dalam berbuat dan bertingkah laku.
norma bertujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan keamanan. Norma
mengandung sanksi atau hukuman.
Norma yang berlaku di masyarakat dapat berwujud sebagai berikut:
perintah, yaitu berupa kewajiban setiap orang untuk berbuat sesuatu untuk
dipandang baik.
larangan, yaitu berupa kewajiban setiap orang yang untuk tidak berbuat
sesuatu yang dipandang buruk
Jenis-jenis Norma atau Aturan dalam Masyarakat
a. Norma Agama
Norma agama merupakan petunjuk hidup dari Tuhan yang disampaikan melalui
utusan-Nya. Norma agama berisi perintah dan larangan menurut ajaran agama
masing-masing. Agama yang sah dan diakui oleh pemerintah Indonesia antara lain
agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
b. Norma Kesusilaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Norma kesusilaan merupakan pedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati
nurani manusia. Norma kesusilaan berkaitan dengan suatu perbuatan baik dan
buruk. Norma ini memiliki sanksi yang tidak tegas.Hal ini dikarenakan hanya diri
sendiri yang merasakan. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapat
sanksi berupa rasa penyesalan, cemas, bersalah dan malu.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan pedoman hidup yang timbul dari pergaulan manusia
di masyarakat. Norma kesopaan bersifat lokal.Norma kesopanan hanya berlaku
untuk masyarakat yang menganut norma tersbut. Oleh karena itu, suatu perbuatan
yang dianggap baik di suatu daerah, belum tentu dianggap baik di daerah
lain.Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa celaan, cemooh, ditertawakan,
atau diasingkan oleh pergaulan masyarakat.
d.Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan yang dibuat oleh lembaga yang
berwenang,misalnya pemerintah.norma hukum mengatur orang secara tegas untuk
berprilaku sesuai aturan.pelanggaran terhadap norma hukum adalah dikenai sanksi
yang tegas. Sanksi telah diatur dalam peraturan yang berlaku. Sanksi yang
dikenakan bagi pelanggar norma hukum berupa hukuman penjara atau denda.
(1). Pengertian Norma adalah; petunjuk yang bieri perintah dan larangan
yang sudah ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur
prilaku hidup manusia dalam masyarakat, guna mencapai ketertiban
masyarakat, dan yang melanggar norma atau aturan tersebut akan
dikenakan sangsi sesuai ketentuan norma yang berlaku.
(2). Sangsi yaitu hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang
melanggar hukum. Contoh sangsi misalnya denda, dipenjara, atau
dikucilkan / diasingkang dari lingkungan sekitar.
(3). Macam-macam Norma di Masyarakat yaitu Norma Agama, Norma
Hukum, Norma Kesusilaan, dan Norma Kesopanan.
(4). Pengertian Norma Keluarga adalah; aturan-aturan yang ditetapkan
dalam keluarga. Contoh norma keluarga antara lain menghormati orang
tua, mengucap salam sebelum masuk dan keluar rumah, berdo'a sebelum
makan, gosok gigi sebelum tidur dan lain sebagainya.
(5). Pengertian Norma Masyarakat adalah; aturan-aturan yang ditetapkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh dari norma ini antara lain sikap
saling tolong menolong, etika ketika bertamu, menjenguk ketika ada yang
sakit, dan lain sebagainya.
(6). Norma masyarakat dibagi dua, ada norma tertulis dan norma tidak
tertulis.
(7). Pengertian Norma Sekolah adalah; aturan-aturan yang dibuat oleh
sekolah untuk menjaga ketertiban lingkungan sekolah. Aturan tersebut ada
yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.
(8). Akibat seseorang tidak mematuhi norma atau aturan yaitu akan
merugikan diri sendiri dan juga akan merugikan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Keluarga pak Yahya
Pak Yahya bekerja di perusahaan sebagai pegawai biasa. Penghasilan Pak
Yahya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pak Yahya selalu rajin bekerja di
perusahaan tempatnya bekerja. Setiap hari keluarga Pak Yahya bangun pukul
04.30. Andi dan Yusi merapikan tempat tidur. Bu Tina sibuk di dapur untuk
menyiapkan sarapan pagi. Yusi juga mambantu ibunya. Setelah sarapan pagi, Pak
Yahya berangkat ke kantornya. Andi dan Yusi ke sekolah. Mereka tidak lupa
meminta doa restu kepada orang tuanya. Kemudian Andi dan Yusi berpamitan
dengan menyalami bapak dan ibunya. Mereka mengerjakan tugas masing-masing
dengan hati senang dan bertanggung jawab. “Bukanlah suatu pekerjaan, bila
dilakukan dengan senang, akan terasa ringan?” kata Yusi kepada adiknya pada
suatu saat. Andi menyetujui pendapat kakaknya. Setelah makan siang bersama,
Andi membersihkan meja makan. Yusi mencuci piring. Setelah istirahat,
menjelang sore hari, Andi dan Yusi mengerjakan tugasnya masing-masing. Andi
menyirami tanaman di depan rumah. Yusi menyapu halaman sekitar rumah. Pukul
19.00 Andi dan Yusi sudah siap di meja belajar. Mereka mengerti tugas utama
seorang pelajar, yaitu belajar. Andi dan Yusi tekun belajar sambil didampingi
kedua orang tuanya. Tepat pukul 21.00 mereka selesai belajar. Mereka
membersihkan badan dan menuju tempat tidur. Keluarga Pak Yahya dapat
bahagia karena semua anggota menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka taat
pada peraturan yang ada. Meskipun aturan dalam keluarga tidak tertulis.
Ayo, Berpendapat 1. Setelah memerhatikan kisah di atas, bagaimana kehidupan keluarga
Pak Yahya?
Pendapatku:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Bahagiakah mereka?
Pendapatku:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Apakah setiap keluarga ingin seperti keluarga Pak Yahya? Jelaskan
Pendapatku:
.................................................................................................................
................................................................................................................
4. Apa saja aturan yang ada dalam keluara Pak Yahya?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
5. Apakah di lingkungan keluargamu ada peraturan keluarga? Jika ada,
coba tulislah aturan-aturan tersebut!
...............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERLAKUAN 2
NAMA SEKOLAH : SD Kanisus Gamping
MATA PELAJARAN : PKN
KELAS/SEMESTER : III/I
HARI,TANGGAl : Jumat, 14 Oktober 2016
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal norma-norma yang berlaku di masyarakat
B. kompetensi dasar
2.1 Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat..
C. indikator
Kognitif
2.1.1 Mengidentifikasikan norma yang ada dimasyarakat.
2.1.2 Menjelaskan pengertian norma yang ada dimasyarakat
Afektif
2.1.3 Menunjukkan sikap saling menghargai pendapat saat berdiskusi
kelompok tentang kedudukan dan peran anggota keluarga.
2.1.4 Kerjasama dalam menyusun hasil kerja kelompok
Psikomotorik
2.1.5 Aktif dalam mengumpulkan data tentang aturan yang ada di keluarga
dan di sekolah
2.1.7 Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang norma-norma yang
ada dikeluarga dan disekolah
D. TUJUAN
Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2.1.1.7 Siswa mampu Mengidentifikasikan norma-norma yang ada
dikeluarga dan di sekolah.
2.1.1.8 Siswa mampu menjelaskan aturan yang ada dikeluarga dan
disekolah
Afektif
2.1.1.9 Siswa mampu menunjukkan sikap saling menghargai pendapat
saat berdiskusi kelompok tentang kedudukan dan peran anggota
keluarga.
2.1.1.10 Siswa mampu bekerjasama dalam menyusun hasil kerja
kelompok
Psikomotorik
2.1.1.11 Siswa mampu terlibat aktif dalam mengumpulkan data
tentang aturan yang ada dikeluarga dan disekolah
2.1.1.12 Siswa mampu mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang norma-norma yang ada dikeluarga dan disekolah
E. MATERI POKOK
Norma yang berlaku dimasyarakat
F. METODE
d. Pendekatan : Student Center Learning (SCL)
e. Model : Problem Based Learning (PBL)
f. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi, dan
Penugasan
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
MOTIVASI
Guru membuka pelajaran dengan
member salam.
Guru menngajak siswa untuk berdoa
Guru melakukan presensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Guru memberikan motivasi kepada
siswa
APERSEPSI
Guru bertanya jawab denga siswa
tentang materi yang akan dipelajari
ORIENTASI
Guru menjelaskan kegiatan apa saja
yang akan mereka lakukan pada hari
ini
KEGIATAN INTI EKSPLORASI
Guru membagikan siswa kedalam 6
kelompok
Guru memberikan instrusi yang akan
siswa kerjakan dalam kelompok
Guru membagikan tugas permasalahan
norma yang berlaku dimasyarakat
kepada setiap kelompok (fase 1 :
orientasi siswa pada masalah)
Siswa mengerjakan tugas bersama
kelompok
Kemudian menuliskan hasil dari
pemecahan masalah dilembar kerja
yang sudah dibagi
ELABORASI
Siswa dapat mencari informasi dari
berbagai sumber dalam pemecahan
masalah tersebut (fase 2 :
mengorganisai siswa dalam belajar)
Guru memberikan kesempatan yang
luas untuk siswa mengeksplorasi
pikiran yang akan dituangkan dalam
tulisan untuk memecahkan masalah
dan guru beperan sebagai fasilitator
Guru berkeliling mengamati,
memberikan pengarahan, motivasi
kepada setiap kelompok (fase 3:
membimbing penyelidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
individual maupun kelompok)
Konfirmasi
Guru menanyakan “apakah semua
sudah selesai?”
Jika siswa sudah selesai guru
memberikan penjelasan apa yang akan
mereka lakukan pada tahap selanjutnya
Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok didepan kelas ( fase 4 :
mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
Guru mengumpulkan semua data dan
informasi yang sudah siswa-siswi
presentasikan
PENUTUP KESIMPULAN
Guru dan siswa membuat kesimpulan
tentang pemecahan masalah yang
sudah di presentasikan oleh setiap
kelompok. (fase 5 : menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
Guru meminta siswa untuk menuliskan
refleksi dikertas yang sudah disedikan
TINDAK LANJUT
Guru memberikan tugas individu,
terkait dengan norma-norma yang
berlaku dikeluarga dan disekolah
Guru meminta salah satu yang bertugas
untuk memimpin doa
Guru mengajak siswa untuk bersikap
doa yang baik dan benar
Guru mengucapkan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Alat:
Buku siswa
LKS
SumberBelajar
Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas 3.
Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan
H. PENILAIAN
3. Kognitif
Indikator 2.1.3 Mengidentifikasikan norma-norma
yang ada dimasyarakat
2.1.4 menjelaskan aturan yang ada
dimasyarakat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal Uraian/Esai
Kriteria penilaian
Kriteria Penilaian Skor
Siswa mampu menjawab 5 pertanyaan dengan benar 5
Siswa mampu menjawab 4 pertanyaan dengan benar 4
Siswa mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar 3
Siswa mampu menjawab 2 pertanyaan dengan benar 2
Siswa mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar 1
4. Afektif
Indikator 2.1.3 Menunjukkan sikap saling menghargai
pendapat saat berdiskusi kelompok tentang
kedudukan dan peran anggota keluarga.
2.1.4 kerjasama dalam menyusun hasil kerja
kelompok
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Lembar observasi dengan skor
Lembar Pengamatan Siswa
No.
Nama Perilaku yang diamati Skala
akhir/predikat 6. Menjaga kebersihan kelas
7. Berdiskusi dengan baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kelompok
1
2
3
Dst..
..
Kriteria Penilaian Sikap Individu/sosial
Kriteria Baik sekali Baik Cukup kurang
4 3 2 1
Menjaga
kebersihan
kelas
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan tidak
membuang
sampah
sembarangan
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas tetapi
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
Jarang
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
Tidak pernah
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
kelas dan
selalu
membuang
sampah
sembarangan
Berdiskusi
dengan
baik dalam
kelompok
Selalu
megikuti
diskusi dengan
baik, kompak,
dalam
kelompok dan
mampu
memberi
pendapat
Selalu
megikuti
diskusi dengan
baik, tetapi
kadang-kadang
belum
kompak, dalam
kelompok dan
mampu
memberi
pendapat
Mengikuti
diskusi dengan
baik dalam
kelompok
tetapi kadang-
kadang
mengganggu
kelompok lain
Tidak
mengikuti
diskusi
dengan baik
8. Psikomotorik
Indikator 2.1.5 aktif dalam mengumpulkan data tentang
aturan yang ada di keluarga dan di
sekolah
2.1.8 Mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang norma-norma yang ada
dikeluarga dan disekolah
Teknik Penilaian Tes praktik (unjuk kerja)
Instrumen Format penilaian unjuk kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lembar Penilaian Produk
No Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Isi dan pengetahuan
Penggunaan bahasa yang baik dan
benar
Percaya diri
Dst Ketrampilan penulisan
Lembar Pengamatan
No. Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Bahasa yang digunakan
Kesesuaian topic
Suara saat presentasi
Sikap saat presentasi
Kriteria Penilaian Keterampilan
a. Lembar penilaian produk
No Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Isi dan
pengetah
uan
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
secara lengkap
dan tepat.
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
tetapi kurang
lengkap.
Menulis
beberapa
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
kurang
lengkap.
Menulis
semua
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
tidak
lengkap
dan tidak
tepat.
2. Penggun
aan
bahasa
Indonesi
a yang
baik dan
benar.
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
Sebagian
besar kalimat
yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
Beberapa
bagian
kalimat
yang
digunakan
dalam
menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
menggunakan
kata baku
yang baik dan
benar.
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
mengguna
kan kata
baku yang
sangat
baik dan
benar.
3. Keteram
pilan
penulisan
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis sangat
runtut.
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis secara
runtut.
Kesuluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis kurang
runtut.
Kesuluruh
an kalimat
yang
digunakan
dalam
menulis
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
ditulis
tidak
runtut.
b. Lembar Pengamatan
No Kriteria Baik Cukup Berlatih lagi
1 Bahasa
yang
digunakan
Kalimat jelas dan
sebagian kurang
dimengerti
Kalimat cukup
jelas, tetapi ada
bebrapa kata yang
sulit dimengerti
Kalimat sulit
dimengerti
2 Kesesuaian
topic
topik yang dibahas
sesuai dengan
penjelasan guru
Topik yang dibahas
kurang sesuai
dengan penjelasan
guru
Topik yang
dibahas tidak
sesuai dengan
penjelasan
guru
3 Suara saat
presentasi
Sebagian
pengucapannya jelas
dan terdengar
Terdengar dan
sebagian
pengucapannya
kurang jelas
Tidak
terdengar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4 Sikap saat
presentasi
Berani dan kurang
percaya diri
Cukup berani,
tetapi tampak
masih ragu
Tidak
percaya diri
(malu dan
tidak mau
berbicara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tugas Kelompok
No Peristiwa Aturan
1 bertemu tetangga
2 hendak bertamu
kerumah tetangga
3 mendapatkan
undangan kerja bakti
4 melihat seorang anak
sedang mencoret
tembok rumah
tetangga
nama kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN MATERI
Norma atau Aturan Yang Berlaku dalam Masyarakat
A. Norma atau Aturan dalam Masyarakat
pengertian Norma atau Aturan
Norma disebut juga aturan. Norma merupakan aturan-aturan yang harus dipatuhi
oleh masyarakat. Norma menjadi pedomm dalam berbuat dan bertingkah laku.
norma bertujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan keamanan. Norma
mengandung sanksi atau hukuman.
Norma yang berlaku di masyarakat dapat berwujud sebagai berikut:
perintah, yaitu berupa kewajiban setiap orang untuk berbuat sesuatu untuk
dipandang baik.
larangan, yaitu berupa kewajiban setiap orang yang untuk tidak berbuat
sesuatu yang dipandang buruk
Jenis-jenis Norma atau Aturan dalam Masyarakat
a. Norma Agama
5 paman menginap
selama 3 hari drumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Norma agama merupakan petunjuk hidup dari Tuhan yang disampaikan melalui
utusan-Nya. Norma agama berisi perintah dan larangan menurut ajaran agama
masing-masing. Agama yang sah dan diakui oleh pemerintah Indonesia antara lain
agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan pedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati
nurani manusia. Norma kesusilaan berkaitan dengan suatu perbuatan baik dan
buruk. Norma ini memiliki sanksi yang tidak tegas.Hal ini dikarenakan hanya diri
sendiri yang merasakan. Orang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapat
sanksi berupa rasa penyesalan, cemas, bersalah dan malu.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan pedoman hidup yang timbul dari pergaulan manusia
di masyarakat. Norma kesopaan bersifat lokal.Norma kesopanan hanya berlaku
untuk masyarakat yang menganut norma tersbut. Oleh karena itu, suatu perbuatan
yang dianggap baik di suatu daerah, belum tentu dianggap baik di daerah
lain.Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa celaan, cemooh, ditertawakan,
atau diasingkan oleh pergaulan masyarakat.
d.Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan yang dibuat oleh lembaga yang berwenang,
misalnya pemerintah.norma hukum mengatur orang secara tegas untuk berprilaku
sesuai aturan.pelanggaran terhadap norma hukum adalah dikenai sanksi yang
tegas. Sanksi telah diatur dalam peraturan yang berlaku. Sanksi yang dikenakan
bagi pelanggar norma hukum berupa hukuman penjara atau denda.
(1). Pengertian Norma adalah; petunjuk yang bieri perintah dan larangan
yang sudah ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur
prilaku hidup manusia dalam masyarakat, guna mencapai ketertiban
masyarakat, dan yang melanggar norma atau aturan tersebut akan
dikenakan sangsi sesuai ketentuan norma yang berlaku.
(2). Sangsi yaitu hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang
melanggar hukum. Contoh sangsi misalnya denda, dipenjara, atau
dikucilkan / diasingkang dari lingkungan sekitar.
(3). Macam-macam Norma di Masyarakat yaitu Norma Agama, Norma
Hukum, Norma Kesusilaan, dan Norma Kesopanan.
(4). Pengertian Norma Keluarga adalah; aturan-aturan yang ditetapkan
dalam keluarga. Contoh norma keluarga antara lain menghormati orang
tua, mengucap salam sebelum masuk dan keluar rumah, berdo'a sebelum
makan, gosok gigi sebelum tidur dan lain sebagainya.
(5). Pengertian Norma Masyarakat adalah; aturan-aturan yang ditetapkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh dari norma ini antara lain sikap
saling tolong menolong, etika ketika bertamu, menjenguk ketika ada yang
sakit, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
(6). Norma masyarakat dibagi dua, ada norma tertulis dan norma tidak
tertulis.
(7). Pengertian Norma Sekolah adalah; aturan-aturan yang dibuat oleh
sekolah untuk menjaga ketertiban lingkungan sekolah. Aturan tersebut ada
yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.
(8). Akibat seseorang tidak mematuhi norma atau aturan yaitu akan
merugikan diri sendiri dan juga akan merugikan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERLAKUAN 3
NAMA SEKOLAH : SD Kanisius Gamping
MATA PELAJARAN : PKN
KELAS/SEMESTER : III/I
HARI,TANGGAl : Kamis, 20 Oktober 2016
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
2. mengenal norma-norma yang berlaku dimasyarakat
B. kompetensi dasar
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku disekolah
C. indikator
Kognitif
2.1.6 Mengidentifikasikan norma-norma yang ada disekolah.
2.1.7 menjelaskan aturan yang ada disekolah.
Afektif
2.1.8 Menunjukkan sikap saling menghargai pendapat saat berdiskusi
kelompok tentang norma disekolah.
2.1.9 kerjasama dalam menyusun hasil kerja kelompok.
Psikomotorik
2.1.10 aktif dalam mengumpulkan data tentang aturan yang ada di sekitar.
2.1.11 Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang norma-norma
yang ada disekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
D. TUJUAN
Kognitif
2.1.1.13 Siswa mampu Mengidentifikasikan norma-norma yang ada
dimasyarakat, dikeluarga dan disekolah
2.1.1.14 siswa mampu menjelaskan aturan yang ada dimasyarakat,
dikeluarga, dan disekolah
Afektif
2.1.1.15 siswa mampu Menunjukkan sikap saling menghargai
pendapat saat berdiskusi kelompok tentang norma yang ada
dimasyarakat, dikeluarga dan disekolah
2.1.1.16 siswa mampu bekerjasama dalam menyusun hasil kerja
kelompok
Psikomotorik
2.1.1.17 siswa mampu terlibat aktif dalam mengumpulkan data
tentang aturan yang ada dimasyarakat, dikeluarga dan disekolah
2.1.1.18 siswa mampu Mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang norma-norma yang ada dimasyarakat, dikeluarga dan
disekolah
E. MATERI POKOK
Norma yang berlaku dimasyarakat, dikeluarga dan disekolah
F. METODE
g. Pendekatan : Student Center Learning (SCL)
h. Model : Problem Based Learning (PBL)
i. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi, dan
Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
MOTIVASI
1. Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam.
2. Guru menngajak siswa untuk berdoa
3. Guru melakukan presensi
4. Guru memberikan motivasi kepada
siswa
APERSEPSI
5. Guru bertanya jawab denga siswa
tentang pelajaran minggu lalu
ORIENTASI
6. Guru menjelaskan kegiatan apa saja
yang akan mereka lakukan pada hari
ini
KEGIATAN INTI EKSPLORASI
7. Guru membagikan siswa kedalam 3
kelompok
8. Guru memberikan instrusi yang akan
siswa kerjakan dalam kelompok
9. Guru membagikan tugas permasalahan
mengenai aturan-aturan yang ada
disekolah kepada setiap kelompok
(fase 1 : orientasi siswa pada
masalah)
10. Siswa mengerjakan tugas bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
kelompok
11. Kemudian menuliskan hasil dari
pemecahan masalah dilembar kerja
yang sudah dibagi
ELABORASI
12. Siswa dapat mencari informasi dari
berbagai sumber dalam pemecahan
masalah tersebut (fase 2 :
mengorganisai siswa dalam belajar)
13. Guru memberikan kesempatan yang
luas untuk siswa mengeksplorasi
pikiran yang akan dituangkan dalam
tulisan untuk memecahkan masalah
dan guru beperan sebagai fasilitator
14. Guru berkeliling mengamati,
memberikan pengarahan, motivasi
kepada setiap kelompok (fase 3:
membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok)
Konfirmasi
15. Guru menanyakan “apakah semua
sudah selesai?”
16. Jika siswa sudah selesai guru
memberikan penjelasan apa yang akan
mereka lakukan pada tahap selanjutnya
17. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok didepan kelas ( fase 4 :
mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
18. Guru mengumpulkan semua data dan
informasi yang sudah siswa-siswi
presentasikan
Penutup KESIMPULAN
20. Guru dan siswa membuat kesimpulan
tentang pemecahan masalah yang
sudah di presentasikan oleh setiap
kelompok. (fase 5 : menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
21. Guru meminta siswa untuk menuliskan
refleksi dikertas yang sudah disedikan
TINDAK LANJUT
22. Guru memberikan tugas individu,
terkait dengan norma-norma yang
berlaku dikeluarga dan disekolah
23. Guru meminta salah satu yang
bertugas untuk memimpin doa
24. Guru mengajak siswa untuk bersikap
doa yang baik dan benar
25. Guru mengucapkan salam penutup
H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Alat:
Bukusiswa
LKS
SumberBelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Slamet dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas 3.
Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan.
I. PENILAIAN
5. Kognitif
Indikator 2.1.5 Mengidentifikasikan norma-norma
yang ada dimasyarakat, dikeluarga
dan disekolah
2.1.6 menjelaskan aturan yang ada
dimasyarakat, dikeluarga dan
disekolah
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal Uraian/Esai
Kriteria penilaian
Kriteria Penilaian Skor
Siswa mampu menjawab 5 pertanyaan dengan benar 5
Siswa mampu menjawab 4 pertanyaan dengan benar 4
Siswa mampu menjawab 3 pertanyaan dengan benar 3
Siswa mampu menjawab 2 pertanyaan dengan benar 2
Siswa mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar 1
6. Afektif
Indikator 2.1.5 Menunjukkan sikap saling menghargai
pendapat saat berdiskusi kelompok tentang
norma dimasyarakat, dikeluarga dan
disekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2.1.6 kerjasama dalam menyusun hasil kerja
kelompok
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Lembar observasi dengan skor
Lembar Pengamatan Siswa
No.
Nama Perilaku yang diamati Skala
akhir/predikat 9. Menjaga kebersihan kelas
10. Berdiskusi dengan baik dalam
kelompok
1
2
3
Dst..
..
Kriteria Penilaian Sikap Individu/sosial
Kriteria Baik sekali Baik Cukup kurang
4 3 2 1
Menjaga
kebersihan
kelas
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
Selalu
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
Jarang
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
Tidak pernah
melaksanakan
tugas piket
membersihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kelas dan tidak
membuang
sampah
sembarangan
kelas tetapi
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
kelas dan
kadang-kadang
membuang
sampah
sembarangan
kelas dan
selalu
membuang
sampah
sembarangan
Berdiskusi
dengan
baik dalam
kelompok
Selalu
mengikuti
diskusi dengan
baik, kompak,
dalam
kelompok dan
mampu
memberi
pendapat
Selalu
megikuti
diskusi dengan
baik, tetapi
kadang-kadang
belum
kompak, dalam
kelompok dan
mampu
memberi
pendapat
Mengikuti
diskusi dengan
baik dalam
kelompok
tetapi kadang-
kadang
mengganggu
kelompok lain
Tidak
mengikuti
diskusi
dengan baik
11. Psikomotorik
Indikator 2.1.5 aktif dalam mengumpulkan data tentang
aturan yang ada dimasyarakat di keluarga
dan di sekolah
2.1.9 Mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang norma-norma yang ada
dimasyarakat, dikeluarga dan disekolah
Teknik Penilaian Tes praktik (unjuk kerja)
Instrumen Format penilaian unjuk kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lembar Penilaian Produk
No Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Isi dan pengetahuan
Penggunaan bahasa yang baik dan
benar
Percaya diri
Dst Ketrampilan penulisan
Lembar Pengamatan
No. Nama
Siswa
Kriteria BS B C PB
Bahasa yang digunakan
Kesesuaian topik
Suara saat presentasi
Sikap saat presentasi
Kriteria Penilaian Keterampilan
a. Lembar penilaian produk
No Kriteria Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
1. Isi dan
pengetah
uan
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
secara lengkap
dan tepat.
Menulis
semua norma
yang ada
dikeluarga dan
disekolah
tetapi kurang
lengkap.
Menulis
beberapa
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
kurang
lengkap.
Menulis
semua
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
tidak
lengkap
dan tidak
tepat.
2. Penggun
aan
bahasa
Indonesi
a yang
baik dan
benar.
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
Keseluruhan
kalimat yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang baik dan
benar.
Sebagian
besar kalimat
yang
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
menggunakan
kata baku
yang sangat
baik dan
benar.
Beberapa
bagian
kalimat
yang
digunakan
dalam
menulis
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
mengguna
kan kata
baku yang
sangat
baik dan
benar.
3. Keteram
pilan
Kesuluruhan
kalimat yang
Kesuluruhan
kalimat yang
Kesuluruhan
kalimat yang
Kesuluruh
an kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
penulisan digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis sangat
runtut.
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis secara
runtut.
digunakan
dalam menulis
norma yang
ada dikeluarga
dan disekolah
ditulis kurang
runtut.
yang
digunakan
dalam
menulis
norma
yang ada
dikeluarga
dan
disekolah
ditulis
tidak
runtut.
b. Lembar Pengamatan
No Kriteria Baik Cukup Berlatih lagi
1 Bahasa
yang
digunakan
Kalimat jelas dan
sebagian kurang
dimengerti
Kalimat cukup
jelas, tetapi ada
bebrapa kata yang
sulit dimengerti
Kalimat sulit
dimengerti
2 Kesesuaian
topic
topik yang dibahas
sesuai dengan
penjelasan guru
Topik yang dibahas
kurang sesuai
dengan penjelasan
guru
Topik yang
dibahas tidak
sesuai dengan
penjelasan
guru
3 Suara saat
presentasi
Sebagian
pengucapannya jelas
dan terdengar
Terdengar dan
sebagian
pengucapannya
kurang jelas
Tidak
terdengar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4 Sikap saat
presentasi
Berani dan kurang
percaya diri
Cukup berani,
tetapi tampak
masih ragu
Tidak
percaya diri
(malu dan
tidak mau
berbicara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Nama :
No :
I. Isilah titik-titik di bawah ini!
1. aturan diciptakan untuk menjaga. . . .
2. jika kita berada didaerah lain maka kita wajib mengikuti peraturan . . .
3. salah satu aturan tidak tertulis yang ada disekolah adalah. . . .
4. aturan umum di sekolah dibuat oleh. . . .
5. salah satu aturan disekolah adalah. . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Nama Kelompok :
No Kelompok :
Membuat norma yang ada dikeluarga, sekolah, dan masyarakat, dibagi
maenjadi 6 kelompok
kelompok 1 dan 2 : Dikeluarga
kelompok 3 dan 4: Disekolah
kelompok 5 dan 6: Dimasyarakat
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5
Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
1. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
2. Daftar Pernyataan
A. Kuesioner Persepsi
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
2 Setelah mengamati media pembelajaran yang
digunakan saya bertanya jika ada informasi
yang belum jelas
4 Media pembelajaran membuat saya mudah
untuk memahami pelajaran PKn
7 Saya tidak bertanya jika ada informasi yang
belum jelas
12 Saya mencoba menemukan manfaat dari
materi pembelajaran PKn
14 Saya mampu menemukan tujuan dan manfaat
dari pembelajaran PKn
15 Saya memiliki rasa tanggung jawab dalam
melakukan tugas kelompok
16 Saya menemukan inti dari pembelajaran
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
18 Saya merasa kesulitan menemukan manfaat
dari materi pembelajaran PKn
21 Saya menolak untuk melakukan tugas
kelompok
25 Saya dapat mengembangkan pengetahuan
yang didapat kepada teman
28 Saya senang dapat berinteraksi dengan teman
sekelompok
29 Saya dapat membantu teman yang kesulitan
dalam belajar
30 Saya dapat bekerja kelompok bersama teman
35 Saya malas bekerja sama dengan kelompok
untuk memecahkan permasalahan dalam
belajar
B. Kuesioner Sikap
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
2 Saya disiplin dalam mengikuti pembelajaran
3 Saya tertarik megikuti pembelajaran PKn
4 Saya rajin masuk saat pembelajaran PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
5 Saya aktif membaca buku PKn
6 Saya senang saat akan mengikuti pelajaran
PKn
7 Saya segera memberikan perhatian terhadap
mata pelajaran PKn
13 Saya tidak senang saat akan mengikuti
pelajaran PKn
15 Saya bersemangat dalam mengikuti pelajaran
PKn
17 Bagi saya pembelajaran PKn itu
menyenangkan
18 Saya memperhatikan dengan sungguh-
sungguh saat pelajaran PKn
23 Saya tidak memperhatikan dengan sungguh-
sungguh saat pelajaran PKn
27 Saya berperilaku baik setelah mempelajari
pembelajaran PKn
29 Setelah mendapatkan pengetahuan dari
pelajaran PKn, Saya menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
33 Saya tidak mengetahui sikap apa yang ingin
saya kembangkan setelah mengikuti
pembelajaran PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 3.2 Rubrik Penilaian
Pernyataan Favorable Skor Pernyataan Unfavorable Skor
Sanggat Setuju (SS) 5 Sanggat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sanggat Tidak Setuju(STS) 1 Sanggat Tidak Setuju(STS) 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6
Expert Judgement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Rubrik Penilaian
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejalasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cangkupan rumusan
indicator
4 4 3 11
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 3 10
4 Kesesuaian dengan indikator yang
ingin dicapai
4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan peserta didik 3 3 4 10
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrument
3 4 3 10
7 Kesesuaian isi instrumen dengan
buku yang digunakan
4 4 3 11
8 Mencantukan referensi buka dalam
instrument
3 3 3 9
9 Ketepatan ejaan 4 4 3 11
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 4 11
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 4 11
Total Skor 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Rata-rata 86,8
Rumus Rata-Rata
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
144𝑋 100
Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
Lampiran Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 .207 Tidak valid
2 Item 2 .241’ .207 Valid
3 Item 3 .113 .207 Tidak valid
4 Item 4 .276” .207 Valid
5 Item 5 .003
.207 Tidak valid
6 Item 6 .085
.207 Tidak valid
7 Item 7 .230’
.207 Valid
8 Item 8 .039
.207 Tidak valid
9 Item 9 .-123
.207 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
10 Item 10 .106
.207 Tidak valid
11 Item 11 .091
.207 Tidak valid
12 Item 12 .434”
.207 Valid
13 Item 13 .145
.207 Tidak valid
14 Item 14 .223’
.207 Valid
15 Item 15 .243’
.207 Valid
16 Item 16 .220’
.207 Valid
17 Item 17 .176
.207 Tidak valid
18 Item 18 .282”
.207 Valid
19 Item 19 .123
.207 Tidak valid
20 Item 20 .114
.207 Tidak valid
21 Item 21 .292”
.207 Valid
22 Item 22 .047
.207 Tidak valid
23 Item 23 .063
.207 Tidak valid
24 Item 24 .205
.207 Tidak valid
25 Item 25 .241’
.207 Valid
26 Item 26 .119
.207 Tidak valid
27 Item 27 .119
.207 Tidak valid
28 Item 28 357”
.207 Valid
29 Item 29 .416”
.207 Valid
30 Item 30 .229’
.207 Valid
31 Item 31 .046
.207 Tidak valid
32 Item 32 .204
.207 Tidak valid
33 Item 33 .-103
.207 Tidak valid
34 Item 34 .197
.207 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
35 Item 35 .231’
.207 Valid
36 Item 36 .075
.207 Tidak valid
37 Item 37 .191
.207 Tidak valid
38 Item 38 .123
.207 Tidak valid
Descriptive Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Mean Std. Deviation N
item1 4.76 .501 89
item2 4.00 1.218 90
item3 4.28 1.102 90
item4 4.32 1.198 90
item5 4.26 1.157 90
item6 3.01 1.525 90
item7 4.02 1.027 90
item8 2.87 1.559 90
item9 2.97 1.606 89
item10 3.64 1.325 89
item11 4.63 .800 90
item12 4.04 1.340 90
item13 4.11 1.116 90
item14 4.29 1.104 90
item15 4.38 1.023 90
item16 3.69 1.577 90
item17 3.76 1.257 90
item18 3.66 1.288 89
item19 3.38 1.395 90
item20 4.08 1.300 90
item21 3.86 1.387 90
item22 2.93 1.599 90
item23 3.50 1.486 90
item24 4.29 1.192 90
item25 4.13 1.265 90
item26 4.69 .647 90
item27 4.36 .987 90
item28 4.34 1.083 90
item29 4.29 1.192 90
item30 4.47 .962 90
item31 3.07 1.444 90
item32 2.77 1.615 90
item33 2.92 1.588 90
item34 3.30 1.625 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 89 98.9
Excludeda 1 1.1
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.721 14
item35 3.96 1.453 90
item36 2.52 1.602 90
item37 3.82 1.442 90
item38 3.17 1.493 90
Skortotal 144.41 18.793 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 .207 Tidak valid
2 Item 2 .312”
.207 Valid
3 Item 3 329”
.207 Valid
4 Item 4 382”
.207 Valid
5 Item 5 460”
.207 Valid
6 Item 6 397”
.207 Valid
7 Item 7 .209’
.207 Valid
8 Item 8 .024
.207 Tidak valid
9 Item 9 .085
.207 Tidak valid
10 Item 10 .013
.207 Tidak valid
11 Item 11 .089
.207 Tidak valid
12 Item 12 .083
.207 Tidak valid
13 Item 13 .331”
.207 Valid
14 Item 14 .183
.207 Tidak valid
15 Item 15 .243’
.207 Valid
16 Item 16 .168
.207 Tidak valid
17 Item 17 .233’
.207 Valid
18 Item 18 .530”
.207 Valid
19 Item 19 .143
.207 Tidak valid
20 Item 20 .173
.207 Tidak valid
21 Item 21 .200
.207 Tidak valid
22 Item 22 .128
.207 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
23 Item 23 .286”
.207 Valid
24 Item 24 .146
.207 Tidak valid
25 Item 25 .-050
.207 Tidak valid
26 Item 26 .088
.207 Tidak valid
27 Item 27 .320”
.207 Tidak valid
28 Item 28 .153
.207 Valid
29 Item 29 .212’
.207 Valid
30 Item 30 .-045
.207 Tidak valid
31 Item 31 .074
.207 Tidak valid
32 Item 32 .134
.207 Tidak valid
33 Item 33 .281”
.207 Valid
34 Item 34 .019
.207 Tidak valid
Lampiran Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 90 100.0
Excludeda 0 .0
Total 90 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.812 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
item1 4.64 .605 90
item2 4.37 1.054 90
item3 4.28 1.132 90
item4 4.30 1.166 90
item5 4.53 .810 90
item6 4.57 .849 90
item7 4.09 1.138 90
item8 3.66 1.537 90
item9 4.12 1.288 90
item10 3.84 1.476 90
item11 4.09 1.224 90
item12 4.01 1.195 90
item13 4.09 1.167 90
item14 3.49 1.384 90
item15 4.43 1.061 90
item16 4.26 1.127 90
item17 4.39 .991 90
item18 4.19 1.226 90
item19 4.36 1.084 90
item20 3.29 1.531 90
item21 3.69 1.489 90
item22 3.87 1.416 90
item23 3.66 1.493 90
item24 3.77 1.461 90
item25 3.39 1.687 90
item26 4.18 1.195 90
item27 4.10 1.171 90
item28 4.08 1.274 90
item29 4.23 1.181 90
item30 3.00 1.663 90
item31 3.47 1.486 90
item32 3.08 1.455 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
item33 3.30 1.495 90
item34 3.52 1.651 90
SKORTOTAL 134.31 21.387 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 7
Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran Uji Normalitas Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
persepsi Sikap
N 14 14
Normal Parametersa Mean 3.71 3.95
Std. Deviation .886 .720
Most Extreme Differences Absolute .280 .313
Positive .201 .183
Negative -.280 -.313
Kolmogorov-Smirnov Z 1.047 1.173
Asymp. Sig. (2-tailed) .223 .128
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 8
Uji Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap siswa
Persepsi
Test of Homogeneity of Variances
Persepsi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.168 4 7 .029
ANOVA
Persepsi
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 6.030 6 1.005 1.689 .254
Within Groups 4.167 7 .595
Total 10.197 13
Sikap
Test of Homogeneity of Variances
Sikap
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.287 2 6 .070
ANOVA
Sikap
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 3.622 7 .517 .997 .510
Within Groups 3.113 6 .519
Total 6.735 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 9
Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran Uji Linearitas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
persepsi * sikap 14 100.0% 0 .0% 14 100.0%
Report
persepsi
sikap Mean N Std. Deviation
1 2.50 2 2.121
2 1.50 2 .707
4 3.87 8 .354
5 5.00 2 .000
Total 3.50 14 1.286
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
persepsi * sikap .757 .574 .852 .727
Correlations
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
persepsi *
sikap
Between Groups (Combined) 15.625 3 5.208 8.865 .004
Linearity 12.335 1 12.335 20.996 .001
Deviation from Linearity 3.290 2 1.645 2.800 .108
Within Groups 5.875 10 .588
Total 21.500 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
persepsi sikap
Persepsi Pearson Correlation 1 .757**
Sig. (2-tailed) .002
N 14 14
Sikap Pearson Correlation .757** 1
Sig. (2-tailed) .002
N 14 14
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 10
Uji Hipotesis Korelatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan)
Report
persepsi
sikap Mean N Std. Deviation
1 2.50 2 2.121
2 1.50 2 .707
4 3.87 8 .354
5 5.00 2 .000
Total 3.50 14 1.286
Report
sikap
perseps
i Mean N Std. Deviation
1 1.50 2 .707
2 2.00 1 .
3 4.00 1 .
4 3.62 8 1.061
5 5.00 2 .000
Total 3.43 14 1.342
Correlations
persepsi Sikap
persepsi Pearson Correlation 1 .757**
Sig. (2-tailed) .002
N 14 14
sikap Pearson Correlation .757** 1
Sig. (2-tailed) .002
N 14 14
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 11
Daftar Hasil Kuesioner Persepsi
dan Sikap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Nomo
r Perse
psi
responden rata-
rata
And
in
pris
ka
elle
n
ang
el
Gris
el
det
a
ki
ki
cely
n
habe
la
maur
in
syalo
m
lingg
ar
rav
el
vin
o
rad
it
nata
n
marc
el
rhaky
an
rak
a
dia
s
ger
al
pan
ji
jonat
an
ge
ri
samu
el
1 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 2 5 4 4 5 4 5 5 5 2 5 .
4,2
2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4,6
3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 5 2 4 4 2 2 4 1 5 5 2 1 2,5
4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 4 4 5 4,4
5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4,4
6 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4,4
7 5 5 5 5 4 2 4 4 2 2 4 4 1 4 4 2 2 1 5 4 2 4 4 5 5 3,6
8 1 4 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 5 1 5 5 1 5 4 1 4 2 2 5 2,4
9 5 2 5 5 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 5 4 2 5 2 1 1 5 2 1 2,4
10 2 5 2 2 5 5 5 4 2 2 4 2 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 5 4 2 3,8
11 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 1 5 4 2 4,2
12 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4,5
13 4 4 1 4 5 4 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 2 4,2
14 1 5 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 2 1 2 2 5 2 2 1 4 4 2 4 2,4
sikap
15 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4,5
16 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4,5
17 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4,6
18 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 2 4 4 4 5 5 5 5 2 4,3
19 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4,5
20 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 4 4 1 5 5 4 4 4,3
21 2 2 4 4 1 1 1 5 2 1 1 1 2 4 1 4 2 5 2 2 5 5 2 2 4 2,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
22 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 5 4 2 4 4 2 4 4 5 4,2
23 4 4 1 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 2 4 2 1 4 4 5 4 5 5 4
24 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 4 5 5 1 4 4 5 4 1 5 5 4 4 4,2
25 2 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 2 4 1 5 5 4 4 2 4 4 2 5 5 2,6
26 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 5 4 4 2 4 4 5 5 2 2 4 4,2
27 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 1 4 2 2 4 1 2 5 5 2 4
28 2 2 1 4 1 1 1 2 4 1 2 2 4 4 2 5 5 1 5 4 4 2 5 2 4 2,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 11
Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran Pedoman Wawancara Siswa
Topik Pertanyaan
pretest
Mata pelajaran PKn Apakah kamu suka dengan mata pelajaran
PKn?
Apa alasanmu?
Metode Bagaimana cara gurumu mengajar PKn?
Mata pelajaran PKn dan
metode
Apakah kamu bisa memahami mata pelajaran
PKn dengan cara gurumu mengajar?
Posttest
Evaluasi Pernyataan pada no berapa yang kamu
anggap sulit saat mengerjakan kuesioner?
Model pembelajaran
Problem Based Learning
Apa yang kamu dapatkan pada saat
melakukan pembelajaran dengan cara yang
berbeda?
Apakah cara pembelajaran dengan model
yang berbeda ini membuatmu menjadi fokus
dalam belajar?
Apakah belajar menggunakan model
pembelajaran problem based learning
membuatmu bosan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran Pedoman Wawancara Guru
No Aspek Pertanyaan
Pretest
1 Metode Bagaimanakah bapak mengajarkan pelajaran
PKn supaya siswa paham dengan materi
PKn?
2 Mata Pelajaran PKn Apakah ada kesulitan yang ibu alami pada
saat mengajarkan mata pelajaran PKn?
3 Media Pembelajaran Dalam pembelajaran biasanya guru
menggunakan media, media apakah yang ibu
gunakan dalam pembelajaran PKn?
Posttest
4 Apakah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan nilai siswa?
5 Apakah ada perubahan yang terjadi ketika ibu
menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning?
6 Apakah ibu merasa puas dengan
pembelajaran menggunakan model Problem
Based Learning?
7 Apakah setelah ini ibu akan mengajar
menggunakan model ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 12
Foto Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
CURRUCULUM VITAE
Parama Paradika Yudantoko merupakan anak pertama
dari pasangan Drs. Sumarjono dengan Reny Astuti, S.E.
di Yogyakarta pada tanggal 02 April 1995. Pendidikan
awal dimulai dari TK Indriasana Moyudan tahun 1999-
2001. Pendidikan dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar
Negri Ngijon 2 Moyudan pada tahun 2001-2007.
Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama Pangudi Luhur Moyudan pada tahun 2007-
2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mlati, Cebongan pada tahun 2010-2013.
Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar di
Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013 hingga sekarang. Semasa menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma penulis pernah mengikuti berbagai
kegiatan diantaranya: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I,
Pelatihan Pengembangan Kepribadian II, Penguasaan Bahasa Inggris Aktif,
English Club, Kursus Mahir Dasar, Inisiasi Fakultas Mahasiswa, Seminar
Reinventing Chilhood Education, Pembimbing Perkemahan Penggalang Sekolah
Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta, Week End Moral, Koordinator Humas Parade
Gamelan Anak ke 8 se-Yogyakarta dan Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI