8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu
enamel, dentin, dan sementum yang disebabkan aktifitas bakteri flora mulut
yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan.Demineralisasi dimulai dari
permukaan gigi dan akan berlanjut ke dalam lapisan gigi serta diikuti dengan
kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi
bakteri dan kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke
jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri.
Karies dentis merupakan proses patologis berupa kerusakan
yangterbatas di jaringan gigi mulai dari email kemudian berlanjut ke
dentin.Karies dentis ini merupakan masalah mulut uatama pada anak dan
remaja, periode karies paling tinggi adalah pada usia 4-8 tahun pada gigi
sulungdan usia 1 -1! tahun pada gigi tetap, sebab pada usia itu emailmasihmengalami maturasi setelah erupsi, sehingga kemungkinan terjadi
karies besar. "ika tidak mendapatkan perhatian karies dapat menular
menyeluruhdari geligi yang lain #$ehrman, %% &.
Karies terjadi bukan disebabkan karena suatu kejadian saja seperti
penyakit menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian proses yang terjadi
selama beberapa kurun 'aktu. (ada tahun 1)*%-an oleh Keyes dan "ordan
menyatakan bah'a karies merupakan suatu penyakit multifaktorial yaituadanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. +da tiga
faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen
atau mikroorganisme, substrat atau diet, dan ditambah faktor 'aktu.
1
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
2/31
ambar 1. kema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifaktorial yang
disebabkan faktor host, agen, substrat, dan 'aktu.
1.2 Rumusan Masalah
1. .1 +pa saja etiologi terjadinya karies
1. . $agaimana mekanisme karies
1. .! +pa saja klasifikasi karies
1. .4 +pa saja tanda dan gejala klinis dari karies1. ./ $agaimana pathogenesis karies dan 0ara pen0egahannya
1. .* +pa saja tanda dan gejala karies se0ara mikroskopis
1. . $agaimana proses penjalaran jaringan keras gigi ke periapikal
1.3 Tujuan1.!.1 2engetahui dan memahami etiologi terjadinya karies.1.!. 2engetahui dan memahami mekanisme karies.
1.!.! 2engetahui dan memahami klasifikasi karies.1.!.4 2engetahui dan memahami tanda dan gejala klinis dari karies.1.!./2engetahui dan memahami pathogenesis karies dan 0ara pen0egahannya.1.!.* 2engetahui dan memahami tanda dan gejala karies se0ara mikroskopis.1.!. 2engetahui dan memahami proses penjalaran jaringan keras gigi ke
periapikal.
2
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
3/31
1. Ma!"ng
3
#ar"es
#las"$"kas" %ejala #l"n"s Et"&l&g" Mekan"sme
Makr&sk&!"s M"kr&sk&!"s
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
4/31
BAB II
PEMBAHA'AN
2.1 Et"&l&g" terja("n)a kar"es
+da yang membedakan fa0tor etiologi atau penyebab karies atas fa0tor
penyebab primer yang langsung mempengaruhi biofilm #lapisan tipis normal
pada permukaan gigi yang berasal dari saliva& dan fa0tor modifikasi yang tidak
langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu
kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian
proses yang terjadi selama beberapa kurun 'aktu. (ada tahun 1)*%-an oleh
Keyes dan "ordan #0it. Harris and 3hristen, 1))/&, karies dinyatakan sebagai
penyakit multifaktorial yaitu adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab
terbentuknya karies. +da tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu
faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan
ditambah faktor 'aktu, yang digambarkan sebagai tiga lingkaran yang
bertumpang-tindih. ntuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut
harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yangkariogenik, substrat yang sesuai dan 'aktu yang lama.
2.1.1 *akt&r utama
2.1.1.1 *akt&r h&st atau tuan rumah
+da beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai
tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi #ukuran dan
bentuk gigi&, struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. (it
dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karenasisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama
pit dan fisur yang dalam. elain itu, permukaan gigi yang kasar
juga dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu
perkembangan karies gigi. 5namel merupakan jaringan tubuh
dengan susunan kimia kompleks yang mengandung ) 6 mineral
#kalsium, fosfat, karbonat, fluor&, air 16 dan bahan organik 6.
$agian luar enamel mengalami mineralisasi yang lebih sempurna
4
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
5/31
dan mengandung banyak fluor, fosfat dan sedikit karbonat dan air.
Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel.
emakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel
semakin padat dan enamel akan semakin resisten. igi susu lebih
mudah terserang karies daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan
karena enamel gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik
dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi
tetap. elain itu, se0ara kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak
sepadat gigi tetap. 2ungkin alasan ini menjadi salah satu penyebab
tingginya prevalensi karies pada anak-anak.
2.1.1.2 *akt&r agen atau m"kr&&rgan"sme
(lak gigi memegang peranan peranan penting dalam
menyebabkan terjadinya karies. (lak adalah suatu lapisan lunak
yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak
di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Hasil penelitian
menunjukkan komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-
beda. (ada a'al pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti treptokokus mutans,
treptokokus sanguis, treptokokus mitis dan treptokokus
salivarius serta beberapa strain lainnya. elain itu, ada juga
penelitian yang menunjukkan adanya laktobasilus pada plak gigi.
(ada penderita karies aktif, jumlah laktobasilus pada plak gigi
berkisar 1%4 7 1%/ sel mg plak. 9alaupun demikian, . mutans
yang diakui sebagai penyebab utama karies oleh karena . mutansmempunyai sifat asidogenik dan asidurik #resisten terhadap asam&.
2.1.1.3 *akt&r su+strat atau ("et
:aktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan
plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi
mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. elain itu,
dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan
menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi
5
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
6/31
asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya
karies. Hasil penelitian menunjukkan bah'a orang yang banyak
mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa 0enderung mengalami
kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang
banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama
sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk
menunjukkan bah'a karbohidrat memegang peranan penting
dalam terjadinya karies.
2.1.1. *akt&r ,aktu
e0ara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis
pada manusia yang berkembang dalam 'aktu beberapa bulan atau
tahun. ;amanya 'aktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang
menjadi suatu kavitas 0ukup bervariasi, diperkirakan *-48 bulan.
2.1.2 *akt&r Res"k&
+danya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering
diidentifikasi sebagai faktor risiko karies. $eberapa faktor yang dianggap
sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral
higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan.
2.1.2.1 Pengalaman kar"es
(enelitian epidemiologis telah membuktikan adanya
hubungan antara pengalaman karies dengan perkembangan karies
di masa mendatang. ensitivitas parameter ini hampir men0apai
*%6. (revalensi karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies
pada gigi permanennya.
2.1.2.2 Penggunaan $lu&r
$erbagai ma0am konsep tentang mekanisme kerja fluor
yang berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan
sesudah gigi erupsi. (emberian fluor yang teratur baik se0ara
sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting diperhatikan
dalam mengurangi terjadinya karies oleh karena dapat
meningkatkan remineralisasi.
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
7/31
'aktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor, karena
pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.
(ada tahun 1)!8, Dr. =rendly Dean melaporkan bah'a ada
hubungan timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum
dengan prevalensi karies. (enelitian epidemiologis Dean ditandai
dengan perlindungan terhadap karies se0ara optimum dan
terjadinya mottled enamel yang minimal apabila konsentrasi fluor
kurang dari 1 ppm.
2.1.2.3 -ral h"g"ene
ebagaimana diketahui bah'a salah satu komponen dalam
pembentukan karies adalah plak. >nsiden karies dapat dikurangi
dengan melakukan penyingkiran plak se0ara mekanis dari
permukaan gigi, namun banyak pasien tidak melakukannya se0ara
efektif. (eningkatan oral higiene dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pembersih interdental yang dikombinasi dengan
pemeriksaan gigi se0ara teratur. (emeriksaan gigi rutin ini dapat
membantu mendeteksi dan memonitor masalah gigi yang
berpotensi menjadi karies.2.1.2. umlah +akter"
egera setelah lahir akan terbentuk ekosistem oral yang
terdiri atas berbagai jenis bakteri. Kolonisasi bakteri di dalam
mulut disebabkan transmisi antar manusia, yang paling banyak dari
ibu atau ayah. $ayi yang memiliki jumlah . mutans yang banyak,
maka usia -! tahun akan mempunyai risiko karies yang lebih
tinggi pada gigi susunya. 9alaupun laktobasilus bukan merupakan penyebab utama karies, tetapi bakteri ini ditemukan meningkat
pada orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak.
2.1.2./ 'al"0a
elain mempunyai efek bufer, saliva juga berguna untuk
membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut. +liran saliva
pada anak-anak meningkat sampai anak tersebut berusia 1% tahun,
namun setelah de'asa hanya terjadi peningkatan sedikit. =idak
7
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
8/31
hanya umur, beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan
berkurangnya aliran saliva. (ada individu yang berkurang fungsi
salivanya, maka aktivitas karies akan meningkat se0ara signifikan.
2.1.2. P&la makan
(engaruh pola makan dalam proses karies biasanya lebih
bersifat lokal daripada sistemik, terutama dalam hal frekuensi
mengonsumsi makanan. etiap kali seseorang mengonsumsi
makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, maka
beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut akan mulai
memproduksi asam sehingga terjadi demineralisasi yang
berlangsung selama %-!% menit setelah makan. Di antara periode
makan, saliva akan bekerja menetraliser asam dan membantu
proses remineralisasi.
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
9/31
2.1.2. en"s kelam"n
elama masa kanak-kanak dan remaja, 'anita
menunjukkan nilai D2: yang lebih tinggi daripada pria. 9alaupun
demikian, umumnya oral higiene 'anita lebih baik sehingga
komponen gigi yang hilang #2 missing& yang lebih sedikit
daripada pria. ebaliknya, pria mempunyai komponen : #filling&
yang lebih banyak dalam indeks D2:.
2.1.2.4 '&s"al ek&n&m"
Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial
ekonomi rendah dan sebaliknya. Hal ini dikaitkan dengan lebih
besarnya minat hidup sehat pada kelompok sosial ekonomi tinggi.
+da dua faktor sosial ekonomi yaitu pekerjaan dan pendidikan.
2enurut =irthankar # %% &, pendidikan adalah faktor kedua
terbesar dari faktor so0ial ekonomi yang mempengaruhi status
kesehatan. eseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi
akan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan
sehingga akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat.
Dalam penelitiannya, (aulander, +?elsson dan ;indhe # %%!&melaporkan jumlah gigi yang tinggal di rongga mulut di usia !/
tahun sebesar *.*6 pada pendidikan tinggi sedangkan pada
pendidikan rendah sebesar /.86. Hasil penelitian ondang dan
=etti # %%4& pada sekelompok ibu-ibu rumah tangga berusia %-4/
tahun membuktikan bah'a kelompok pendidikan tinggi
mempunyai skor D2:= lebih rendah daripada kelompok
pendidikan rendah. elain itu, skor filling lebih banyak dijumpai pada kelompok pendidikan tinggi sedangkan skor de0ayed dan
missing lebih banyak pada kelompok pendidikan rendah.
2.2 Mekan"sme terja("n)a kar"es
ntuk mengetahui mekanisme dari proses karies, maka perlu diketahui
tentang reaksi kimia alami yang terjadi pada permukaan gigi. Demineralisasi
dan remineralisasi terjadi se0ara dinamis pada permukaan gigi.
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
10/31
terjadi ketidakseimbangan antara keduanya dapat terjadi karies, yakni jika
demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi.
1. DemineralisasiKomponen mineral dari enamel, dentin, dan sementum adalah
Hidroksiapatit #H+& 3a1%#(@4&*#@H& . (ada lingkungan netral H+
seimbang dengan lingkugan lokal #saliva& yang banyak mengandung ion-
ion 3a A dan (@4!-. H+ bersifat reaktif dengan ion hidrogen diba'ah pH
/,/B atau biasa dikenal dengan pH kritis H+. HA bereaksi se0ara khusus
dengan fosfat dengan segera didekat permukaan kristal. (roses tersebut
dapat dapat dideskripsikan sebagai konversi (@4!- menjadi H(@4 -
melalui adisi HA dan pada saat yang sama HA menjadi penyangga.
H(@4 - kemudian tidak dapat berperan kembal pada keseimbangan H+
karena mengandung (@4!- lebih daripada H(@4 -. elanjutnya kristal
H+ pun larut. >nilah yang disebut deminerilasi.
2. Remineralisasi
(roses demineralisasi dapat dibalikkan jika pH di netralkan dan
terdapat ion 3a A dan (@4!- dalam jumlah yang 0ukup. (elarutan apatitdapat menjadi netral dengan menyangga # buffering &, dengan kata lain
3a A dan (@4!- pada saliva dapat men0egah proses pelarutan tersebut. >ni
dapat membangun kembali bagian-bagian kristal apatit yang larut. >nilah
yang disebut remineralisasi.
e0ara umum, karies gigi dapat terjadi jika proses (em"neral"sas" le+"h
t"ngg" ("+an("ng !r&ses rem"neral"sas".
(ola utama proses karies adalahC1. :ermentasi karbohidrat menjadi asam organik oleh mikroorganisme
yang terdapat pada plak gigi.
. (roduksi asam yang dapat menurunkan pH pada permukaan email di
ba'ah level #pH kritis&, pada saat itu email akan larut.
!. aat karbohidrat sudah tidak terdapat lagi pada plak, pH di dalam plak
akan meningkat karena adanya difusi asam yang keluar dan dapat terjadi
10
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
11/31
pula metabolisme dan netralisasi pada plak, sehingga dapat terjadi
remineralisasi email.
Karies gigi hanya terjadi saat proses demineralisasi lebih besar
daripada remineralisasi #9elburry, %%/&. Demineralisasi pada email gigi
merupakan suatu proses kimia. (elarutan hidroksiapatit se0ara sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikutC
5a167P- 8 7-H82 9 16 H9 16 5a2 9 H7P- 83: 9 2H2-
Demineralisasi email merupakan kehilangan mineral pada email
karena aktivitas asam yang dapat menyebabkan karies gigi atau erosi.
Karies gigi terutama disebabkan oleh asam asetat dan asam laktat yang
berdifusi melalui plak dan masuk ke dalam pori-pori email diantara
enamel rods sebagai ion netral, dimana asam asetat dan asam laktat
mengalami disosiasi dan menurunkan pH 0airan yang mengelilingi kristal
email. (ada saat pertama kali terpisah, proton melarutkan permukaan
kristal hidroksiapatit, pelarutan ini tergantung dari derajat kejenuhan apatit
dan konsentrasi ion kalsium dan fosfat di dalam 0airan inter-rod meningkat
#3ameron and 9idmer, %%8&. Buffering 0al0ium dan fosfat pada permukaan email dan pada plak
mendorong berkembangnya subsurface #atau lesi berupa titik putih&.
Kemudian terjadi perubahan yang diakibatkan karena peningkatan ruangan
di antara batang email yang tipis. Kelanjutan proses ini menghan0urkan
dukungan lapisan permukaan sehingga terbentuklah kavitas #3ameron and
9idmer, %%8&.
Mekan"sme terja("n)a kar"es ;
1. 5+ ;E 5@<
+'al dari proses demineralisasi, tanda-tandanyaC
F 5mail ber'arna G3halky 9hite dari 'arna translusennya
F (ermukaan email menjadi rapuh
F 2eningkatnya porositas
11
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
12/31
F $erkurangnya kepadatan email
. =he +dvan0ing 3oronal ;esion
F (ermukaan email rapuh dan berlubang #kavitas&
F (roses remineralisasi semakin sulit dilakukan #penumpukan bakteri oleh
plak meningkat dan asam dari makanan&
F +danya respon pulpa ok asam mulia masuk ke tubuli dentin
F (eningkatan mineralisasi sebagai pertahanan dari pulpa
!. =he lo'ly (rogression ;esion
F ;esi dan kavitas semakin besar #email dan dentin semakin rapuh&
4. =he ampant ;esion
F Karies semakin luas, dasar dentin lunak
F (ulpa dalam keadaan bahaya ok proses remineralisasi dapat mengurangi
permeabilitas tubulus
2.3 #las"$"kas" (ar" kar"es
2.3.1 Ber(asarkan 'ta("um #ar"es 7(alamn)a kar"es8
a& Karies uperfisialis, di mana karies baru mengenai enamel saja,
sedang dentin belum terkena.
b& Karies 2edia, di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum
melebihi setengah dentin.
0& Karies (rofunda, di mana karies sudah mengenai lebih dari
setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa. =erbagi
Cmenjadi ! stadium, yaitu C
12
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
13/31
1. tadium > belum terjadi radang
. tadium >> sudah ada radang
!. tadium >>> sudah perforasi dan radang
2.3.2 Ber(asarkan #e!arahan atau #e
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
14/31
!& Klas >>> C lesi Klas >>> hanya mengenai gigi anterior. ;esi ini dapat
terjadi pada permukaan mesial atau distal dari insisivus atau kaninus,
lesii ini terjadi di ba'ah titik kontak dan bentuk kavitasnya bulat dan
ke0il.
4& Klas >I C kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas Klas >>>. ;esi ini
pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke
sudut insisal. "ika karies ini luas atau abrasi hebat dapat melemahkan
sudut insisal dan menyebabkan terjadinya fraktur.
/& Klas I C kavitas gingival adalah kavitas pada permukaan yang halus.
=erlepas dari etiologinya 7 karies, abrasi, atau erosi 7 tipe lesi ini
disebut juga karies Klas I. 2enurut definisi Dr.$la0k, karies Klas I
juga dapat terjadi baik pada permukaan fa0ial maupun lingual, namun
lesi ini lebih dominan timbul pada permukaan yang menghadap bibir
dan pipi daripada lidah. Kavitas ini bisa mengenai sementum selain
email.
*& Klas I> C tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol igi posterior dan
edge insisal gigi insisivus. (embentukan yang tidak sempurna pada
ujung tonjol atau edge insisal seringkali membuat daerah rentanterhadap karies. Karies Klas I> sebenarnya bukan diidentifikasi oleh
Dr.$la0k, tetapi pada daerah geografis tertentu ditambahkan sehingga
menjadi bagian dari system klasifikasinya #;loyd $aum dkk,1)) C 4)-
/1&.
2.3. umlah Permukaan )ang Terkena C
F imple C 1 permukaan gigi
F 3ompound C permukaan gigi
F 3omple? C J permukaan gigi
2. Tan(a (an gejala kl"n"s (ar" kar"es
a& ;esi dini atau lesi ber0ak putih 0oklat #karies insipien&
b& ;esi lanjut #lesi yang telah mengalami kavitasi&
14
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
15/31
ejala paling dini karies email secara makroskopik adalah
suatu ber0ak putihL. $er0ak ini jelas terlihat pada gigi 0abutan
yang kering yang tampak sebagai suatu lesi ke0il., opak dan
merupakan daerah ber'arna putih, terletak sedikit kearah serviks
dan titik kontak. 9arna tampak berbeda dibandingkan email di
sekitarnya yang masih sehat.
(ada tahap ini, deteksi dengan sonde tidak dapat dilakukan
karena email yang mengelilinginya masih keras dan mengkilap.
Kadang-kadang lesi tampak 0oklat karena materi yang terserap
kedalam pori-porinya. $aik ber0ak putih maupun 0oklat bisa bertahan bertahun-tahun lamanya karena perkembangan lesi
tersebut dapat di0egah. "ika lesi email sempat berkembang,
permukaan yang semula utuh akan pe0ah #kavitasi& dan akan
terbentuk lubang #kavitas&.
(ada saat pemeriksaan diperlukan pen0ahayaan yang baik.
igi harus bersih dan kering, sehingga kotoran dan karang gigi
harus dibersihkan dahulu. igi yang sudah kering harus diisolasi
dengan gulungan kapas sehingga tidak basah oleh saliva. igi
harus betul-betul kering dan pengeringan biasanya dengan
penyemprotan se0ara perlahan-lahan.
ntuk menemukan tanda a'al karies diperlukan
penglihatan yang tajam. $iasanya pemeriksaan dilakukan dengan
sonde tajam sampai terasa menyangkut. ebaiknya hal ini jangandilakukan karena sonde tajam akan merusak lesi karies yang masih
baru dan bakteri akan terba'a dalam lesi sehingga kariesnya
menyebar
2./ Pat&genes"s kar"es (an
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
16/31
karies gigi bertambah parah, diantaranya adalah gula, air liur, dan
juga bakteri pembusuknya. etelah mengkonsumsi sesuatu yang
mengandung gula, terutama adalah sukrosa, dan bahkan setelah
beberapa menit penyikatan gigi dilakukan, glikoprotein yang
lengket #kombinasi molekul protein dan karbohidrat& bertahan pada
gigi untuk mulai pembentukan plak pada gigi. (ada 'aktu yang
bersamaan berjuta-juta bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus
mutans juga bertahan pada glikoprotein itu. 9alaupun banyak
bakteri lain yang juga melekat, hanya Streptococcus mutans yang
dapat menyebabkan rongga atau lubang pada gigi.
Kemudian, bakteri menggunakan fruktosa dalam suatu
metabolisme glikolisis untuk memperoleh energi. Hasil akhir dari
glikolisis di ba'ah kondisi anaerob adalah asam laktat. +sam laktat
ini men0iptakan kadar keasaman yang ekstra untuk menurunkan
pH sampai batas tertentu sehingga dapat menghan0urkan Mat kapur
fosfat di dalam email gigi yang mendorong kearah pembentukan
suatu rongga atau lubang. Streptococcus mutans ini mempunyai
suatu enMim yang disebut glucosyl transferase diatas permukaannya yang dapat menyebabkan polimerisasi glukosa pada
sukrosa dengan pelepasan dari fruktosa, sehingga dapat mensintesa
molekul glukosa yang memiliki berat molekul yang tinggi yang
terdiri dari ikatan glukosa alfa #1-*& alfa #1-!&. (embentukan alfa
#1-!& ini sangat lengket, sehingga tidak larut dalam air. Hal ini
dimanfaatkan oleh bakteri Streptococcus mutans untuk
berkembang dan membentuk plak gigi. 5nMim yang samamelanjutkan untuk menambahkan banyak molekul glukosa ke satu
sama lain untuk membentuk dextran yang memiliki struktur sangat
mirip dengan amylase dalam tajin. Dextran bersama dengan bakteri
melekat dengan erat pada enamel gigi dan menuju ke pembentukan
plak pada gigi. Hal ini merupakan tahap dari pembentukan rongga
atau lubang pada gigi yang disebut dengan karies gigi.
16
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
17/31
lukan merupakan perantara Streptococcus mutans untuk
melekat pada permukaan gigi , dimana produksi glukan yang tidak
dapat larut dalam air dan merupakan faktor virulensi yang penting,
glukan merupakan suatu polimer dari glukosa sebagai hasil reaksi
katalis glucosyltransferase. lukosa yang dipe0ah dari sukrosa
dengan adanya glucosyltransferase dapat berubah menjadi glukan.
Streptococcus mutans menghasilkan dua enMim, yaitu
glucosyltransferase dan fruktosyltransferase. 5nMim-enMim ini
bersifat spesifik untuk substrat sukrosa yang digunakan untuk
sintesa glukan dan fruktan atau levan. Koloni Streptococcus
mutans yang ditutupi oleh glukan dapat menurunkan proteksi dan
daya antibakteri saliva terhadap plak gigi.
(lak dapat menghambat difusi asam keluar pada saliva
sehingga konsentrasi asam pada permukaan enamel meningkat.
+sam akan melepaskan ion hidrogen yang bereaksi dengan kristal
apatit dan merusak enamel, berpenetrasi lebih dalam ke dalam gigi
sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil dan larutN4O.
elanjutnya infiltrasi bakteri aciduric dan acidogenik pada dentinmenyebabkan dekalsifikasi dentin yang dapat merusak gigi. Hal ini
menyebabkan produksi asam meningkat, reaksi pada kavitas oral
juga menjadi asam, dan kondisi ini akan menyebabkan proses
demineralisasi gigi terus berlanjut N/O . (erlekatan bakteri memi0u
adanya reseptor dextran pada permukaan dinding sel, sehingga
mempermudah interaksi intersel selama formasi plak. Dextran
berhubungan dengan kariogenik alami bakteri . Streptococcusmutans merupakan bakteri yang berkembang dalam suatu plak,
yang virulensinya tergantung koloni dan produk-produk yang
dihasilkan bakteri.
2./.2 5ara Pen
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
18/31
$ahaya konsumsi gula terutama sukrose
#penelitian Iipeholm- 'edia akhir tahun empat
puluhan& jika konsumsi diantara 'aktu makan,
frek'ensi karies akan lebih tinggi dibandingkan
dengan konsumsi gula yang hanya terbatas pada
saat makan saja. =ernyata juga bah'a jenis gula
yang dimakan pada 'aktu makan tersebut tidak
begitu membuat perbedaan dalam insidens karies.
P Jika pesan ini dapat disampaikan kepada
pasien terutama ibunya banyak karies yang dapat
dicegah hanya dengan pengendalian diet saja.
P Jika anak-anak tumbuh dewasa tanpa
makanan & minuman manis baik diantara waktu
makan atau ngemil sebelum tidur maka dapat
diharapkan suatu pola yang memungkinkan gigi
bertahan lama akan terbentuk. Secara alamiah
anak-anak begitu berkenalan dengan makanan-
minuman manis maka enggan meninggalkannya..
. (engganti gula(engganti gula dan biskuit serta keripik
sebagai 0emilan diantara 'aktu makan dengan
buah-buahan segar merupakan langkah a'al positif
untuk menghilangkan kebiasaan ngemil diantara
'aktu makan.
P Buah-buahan yang dikeringkan kadar
gulanya tinggi tidak baik sebagai pengganti
cemilan.
P !akanan kecil yang banyak mengandung
banyak pati ternyata sangat kariogenik.
2inuman buah-buahan yang tidak ditambahi
gula tetap mengandung gula alamiah. eringnya
mengkonsumsi minuman buah-buahan ini dapat
18
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
19/31
menyebabkan karies, maka satu-satunya 0ara paling
efektif untuk men0egah karies adalah menghindari
0emilan dan minuman buah-buahan diantara 'aktu
makan.
+lternatif lain bagi pasien yang terus
melanjutkan kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang salah dan pada 'aktu yang salah adalah
menggantikan sukrose dengan bahan pemanis lain
kurang kariogenik #tidak seenak gula&.
• Sakharin "
P !erupakan bahan pemanis tidak
kariogenik
P rasanya tidak seenak gula
#asien menggunakan bahan ini
bukan untuk menghindari karies
melainkan menghindari kegemukan.
$ernyata sakharin tidak benar-benar
bebas gula sehingga pasien yang mempunyai kecepatan karies tinggi
bukan merupakan suatu tindakan
penyelesaian % pencegahan yang tepat.
• spartame "
P suatu pemanis yang lebih baru terdapat
pada minuman berkalori rendah
P rasa tidak sepahit sakharin P ternyata juga tidak benar-benar bebas
gula dan digunakan untuk anti
kegemukan
• 'ylitol "
P untuk penderita D! (diteliti di )inlandia*
P dapat dikunyah dan tidak kariogenik
19
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
20/31
P +endala utama harga terlalu mahal &
sukar diperoleh
2./.2.2 Pen
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
21/31
penyikatan terasa lebih menyenangkan sehingga
pembersihan dapat dilakukan lebih lama dan lebih efektif.
P #lak " terbentuk dari bahan-bahan campuran air ludah
seperti mucin sisasisa sel jaringan mulut leukosit
limposit dengan sisa-sisa makanan serta bakteri. #lak
merupakan awal terjadinya kerusakan gigi.
P Disclosing bentuk tablet dapat diperoleh ditoko-toko
kimia. #engukuran plak indeks ,ermillion & reen "
$idak ada /
#lak menutupi 0 1%2 permukaan gigi 1
#lak menutupi 0 3%2 permukaan gigi 3
#lak menutupi 4 3%2 permukaan gigi 2
!akin luas permukaan plaknya makin besar potensi
timbulnya karies dan terjadinya gingi5itis.
P Sebagian besar pasta gigi yang diproduksi saat ini
umumnya mempunyai daya abrasi rendah. #enayangan
iklan besar-besaran di $, menyebabkan masyarakat
lebih sadar akan giginya dan lebih rajin melaksanakanoral higiene. Barangkali keuntungan paling besar dari
prosedur oral hygiene adalah pencegahan penyakit
periodonsium, dimana manfaat yang bias diperoleh
terletak pada ketepatan cara prosedur oral higiene
bukan pada kekrapannya.
2./.2.2.2 @bat Kumur (lak juga dapat dikendalikan dengan 0ara kimia
misalnya dengan antiseptik seperti khlorheksidin. (ada
beberapa penelitian terungkap bah'a berkumur
khlorheksidin dua kali sehari sangat efektif dalam
mengurangi plak gigi. $ahan ini mempunyai aktivitas anti
bakteri berspektrum luas terutama terhadap stre!t&
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
22/31
sehingga sekitar !%6 obat kumur ini akan tetap terikat
dalam mulut sehingga memperpanjang keefektifannya.
elama metode berkumur dilakukan plak akan terkendali dan
jika metode ini dihentikan maka plak akan terbentuk
kembali. (enggunaan obat kumur yang mengandung
khlorheksidin sebagai 0ara pen0egahan karies tampaknya
belum akan digunakan se0ara luas oleh karena obat kumur
ini terasa agak pahit.
2./.2.2.3 =aks"nas"
>munisasi terhadap mikroorganisme dalam
pen0egahan karies pernah dilakukan pada binatang
per0obaan dan ada beberapa yang berhasil. $erhubung
karies gigi jarang menyebabkan suatu penyakit yang serius,
maka kemungkinan orang tua dengan alasan tersebut diatas
akan menolak 'alaupun terbukti bah'a vaksinasi tersebut
dapat berhasil.
2./.2.3 U!a)a Pen
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
23/31
dipatuhi. "ika belum dipatuhi berarti lingkungan oral
belum baik bagi suatu restorasi gigi. $iasanya
dilaksanakan bersama7sama dengan petunjuk
pelaksanaan oral higiene.
2./.2.3.2 Pen
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
24/31
. Qona elap
=erletak persis di atas Mona translusen
=ampak gelap bila sediaan keras ditempatkan pada Ruinoline
Dibilang Mona gelap ,karena Mona ini memiliki ukuran pori yang
bervariasi.Suinoline merupakan Mat dengan molekul besar dan
tak dapat memasuki pori yang ke0il yang sementara itu tetap
terisi oleh udara,yang pada akhirnya memberi kesan gelap.
!. $adan ;esi
=erletak diatas Mona gelap,dan dibagian dalam dari permukaan
lesi yang relatif tidak terserang karies.
$adan lesi akan tampak terlihat jelas jika sediaan kerasnya
diperiksa dalam air.
4. Qona (ermukaan
(aling terlihat jelas pada sinar terpolarisasi jika sediaanyadiletakkan di air
Qona permukaan dikaitkan dengan adanya lapisan plak di atas
lesi.
Qona permukaan merupakan manifestasi dari suatu
remineralisasi.
2. .2 Pemer"ksaan (engan M"kr&sk&! 5aha)a :#ar"es *"sur.
ambaran histologis T ;esi permukaan halus
;esi terbentuk di sekitar dinding fisur dan memberikan
gambaran dua lesi permukaan halus yang ke0il
2. .3 Ra("&gra$" M"kr&
24
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
25/31
adiografi mikro dari karies email akan memperlihatkan
demineralisasi sebagai daerah yang radiolusen #gambar .*& yang
hampir pasti merupakan badan lesi seperti yang terlihat pada
0ahaya polarisasi kalau sediaan diletakkan dalam air. edangkan
suatu lapisan permukaan yang termineralisasi akan terlihat
radiopak.
2. Pr&ses !enjalaran jar"ngan keras g"g" ke !er"a!"kal
>nfeksi gigi merupakan suatu hal yang sangat menganggu manusia.
(enyebab dari infeksi gigi adalah bakteri yang merupakan flora normal
dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa
mulut. Eang ditemukan terutama bakteri kokus aerob gram positif, kokus
anaerob gram positif dan batang anaerob gram negative. $akteri-bakteri
tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis. "ika
men0apai jaringan yang lebih yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan
po0ket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen. Eang
penting adalah infeksi ini disebabkan oleh berma0am-ma0am bakteri, baik aerob maupun anaerob.
>nfeksi biasanya dimulai dari permukaan gigi yaitu adanya karies
gigi yang sudah mendekati ruang pulpa, kemudian akan berlanjut menjadi
pulpitis dan akhirnya akan terjadi kematian pulpa gigi #nekrosis pulpa&.
>nfeksi gigi dapat terjadi se0ara lokal atau meluas se0ara 0epat. +danya
gigi yang nekrosis menyebabkan bakteri bisa menembus masuk ruang
pulpa sampai apeks gigi. :oramen apikalis dentis pada pulpa tidak biasmendrainase pulpa yang terinfeksi. elanjutnya proses infeksi tersebut
menyebar progresif ke ruangan atau jaringan lain yang dekat dengan
struktur gigi yang nekrosis tersebut.
aluran pulpa yang sempit menyebabkan drainase yang tidak
sempurna pada pulpa yang terinfeksi, namun dapat menjadi tempat
berkumpulnya bakteri dan menyebar kearah jaringan periapikal se0ara
progresif. Ketika infeksi men0apai akar gigi, jalur patofisiologi proses
25
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
26/31
infeksi ini dipengaruhi oleh jumlah dan virulensi bakteri, ketahanan host ,
dan anatomi jaringan yang terlibat.
(roses infeksi pada jaringan pulpo-periapikal dapat menyebabkan
beberapa kondisi ketika melibatkan jaringan periapikal, dapat berupa
granuloma, abses, kista, atau osteomyelitis.
+bses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang
disebabkan oleh infeksi bakteri 0ampuran. $akteri yang berperan dalam
proses pembentukan abses ini yaitu Staphylococcus aureus dan
Streptococcus mutans . $akteri Streptococcus mutans memiliki ! ma0am
enMim yang sifatnya destruktif, salah satunya adalah enMim hyaluronidase .
5nMim ini merusak jembatan antar sel yang terbuat dari jaringan ikat
#hyalin hyaluronat&,7hyaluronidase8 , artinya adalah enMim peme0ah
hyalin hyaluronat.
(adahal, fungsi jembatan antar sel penting adanya, sebagai transpor
nutrisi antar sel, sebagai jalur komunikasi antar sel, juga sebagai unsur
penyusun dan penguat jaringan.
"ika jembatan ini rusak dalam jumlah besar, maka dapat
diperkirakan, kelangsungan hidup jaringan yang tersusun atas sel-sel dapatteran0am rusak mati nekrosis.
(roses kematian pulpa, salah satu yang bertanggung ja'ab adalah
enMim dari S.mutans tadi, akibatnya jaringan pulpa mati, dan menjadi
media perkembangbiakan bakteri yang baik, sebelum akhirnya mereka
mampu merambah ke jaringan yang lebih dalam, yaitu jaringan
periapikal. (ada perjalanannya, tidak hanya S.mutans yang terlibat dalam
proses abses, karenanya infeksi pulpo-periapikal seringkali disebut sebagaimixed bacterial infection . Kondisi abses kronis dapat terjadi apabila
ketahanan host dalam kondisi yang tidak terlalu baik, dan virulensi bakteri
0ukup tinggi. Eang terjadi dalam daerah periapikal adalah pembentukan
rongga patologis abses disertai pembentukan pus yang sifatnya
berkelanjutan apabila tidak diberi penanganan. (us terdiri dari leukosit
yang mati #oleh karena itu pus terlihat putih kekuningan&, jaringan
nekrotik, dan bakteri dalam jumlah besar.
26
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
27/31
e0ara alamiah, sebenarnya pus yang terkandung dalam rongga
tersebut akan terus berusaha men0ari jalan keluar sendiri, namun pada
perjalanannya seringkali merepotkan pasien dengan timbulnya gejala-
gejala yang 0ukup mengganggu seperti nyeri, demam, dan malaise. Karena
mau tidak mau, pus dalam rongga patologis tersebut harus keluar, baik
dengan bantuan dokter gigi atau keluar se0ara alami.
(ola penyebaran abses dipengaruhi oleh ! kondisi, yaitu virulensi
bakteri, ketahanan jaringan, dan perlekatan otot. Iirulensi bakteri yang
tinggi mampu menyebabkan bakteri bergerak se0ara leluasa ke segala
arah, ketahanan jaringan sekitar yang tidak baik menyebabkan jaringan
menjadi rapuh dan mudah dirusak, sedangkan perlekatan otot
mempengaruhi arah gerak pus .
27
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
28/31
BAB III#E'IMPULAN
1. 5tiologi Karies
:aktor utama
a& :aktor host atau tuan rumah
b& :aktor agen atau mikroorganisme
0& :aktor substrat atau diet
d& :aktor 'aktu
:aktor resiko
a& (engalaman karies
b& (enggunaan fluor
0& @ral hygiene
d& "umlah bakteri
e& aliva
f& (ola makan
g& mur
h& "enis kelamin
i& osial ekonomi
. Klasifikasi Karies
$erdasarkan tadium Karies #dalamnya karies&
a& Karies uperfisialis, di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin
belum terkena.
28
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
29/31
b& Karies 2edia, di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi
setengah dentin.
0& Karies (rofunda, di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan
kadang-kadang sudah mengenai pulpa.
$erdasarkan Keparahan atau Ke0epatan $erkembangnya
a. Karies ingan
b. Karies edang
0. Karies $erat (arah
Klasifikasi karies menurut sistem $la0k C
a& Klas > C karies ini terjadi pada 0eruk dan fisura dari semua gigi, meskipun lebih
ditujukan pada gigi posterior.
b& Klas >> C kavitas yang terrdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior, Klas
>>> C lesi
0& Klas >>> hanya mengenai gigi anterior.
d& Klas >I C kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas Klas >>>. ;esi ini pada
permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal.
Klas I C kavitas gingival adalah kavitas pada permukaan yang halus.
e& Klas I> C tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol igi posterior dan edge
insisal gigi insisivus.
"umlah (ermukaan yang =erkena C
a& imple C 1 permukaan gigi
b& 3ompound C permukaan gigi
0& 3omple? C J permukaan gigi
!. 2ekanisme terjadinya karies
29
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
30/31
1& 5+ ;E 5@<
& =he +dvan0ing 3oronal ;esion
$erdasarkan Keparahan atau Ke0epatan $erkembangnya
a. Karies ingan
b. Karies edang
0. Karies $erat (arah
Klasifikasi karies menurut sistem $la0k C
a& Klas > C karies ini terjadi pada 0eruk dan fisura dari semua gigi, meskipun lebih
ditujukan pada gigi posterior.
b& Klas >> C kavitas yang terrdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior, Klas
>>> C lesi
0& Klas >>> hanya mengenai gigi anterior.
d& Klas >I C kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas Klas >>>. ;esi ini pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal.
Klas I C kavitas gingival adalah kavitas pada permukaan yang halus.
e& Klas I> C tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol igi posterior dan edge
insisal gigi insisivus.
"umlah (ermukaan yang =erkena C
a& imple C 1 permukaan gigi
b& 3ompound C permukaan gigi
0& 3omple? C J permukaan gigi
!. 2ekanisme terjadinya karies
1& 5+ ;E 5@<
& =he +dvan0ing 3oronal ;esion
30
8/15/2019 ISI LAPTUT SK 1
31/31
!& =he lo'ly (rogression ;esion
4& =he ampant ;esion
/. 3ara men0egah karies
a& 2enggosok gigi adalah salah satu tindakan pen0egahan karies.
b& Karies dapat di0egah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur.
0& ntuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.
d& (engonsumsian permen karet dengan ?ilitol dapat melindungi gigi.
e& =erapi florida dapat menjadi pilihan untuk men0engah karies
Recommended