ISSN 2338-7033
LPPM STIKes Dehasen Bengkulu
Journal of Nursing and Public Health Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat
Volume 1, No. 1 Juli 2014
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kese-
hatan di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011
Suhardi, Asmawati & Nur Elly
Hubungan Obesitas dengan Gangguan Konsep Diri pada Remaja Putri di SMKN 3 Kota
Bengkulu TAHUN 2013
Dilfera Hermiati & Ni Nyoman P
Perbandingan Pengaruh Stress dan Perilaku Kesehatan terhadap Keluhan Nyeri Post Operasi
Sectio Cecarea antara Kelompok Menetap dan Berkurang Setelah di Berikan Teknik Relak-
sasi Nafas Dalam, Massage dan Terapi Musik Di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Beng-
kulu Tahun 2013
Murwati
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Klien Minum Obat pada Klien TB
Paru di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Kepahyang
Ida Samidah, dkk
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Diet
Hipertensi pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Perawatan D6 Ketahun Tahun 2013
Mariza Afrianti
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Produksi Asi Eksklusif pada Buteki
di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Tahun 2014
Berliana Kando Sianipar
Pengaruh Dukungan Keluarga, Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Motivasi Sehat terhadap
Perilaku Pencegahan Kanker Payudara pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu
Kota Bengkulu Tahun 2013
Ravika Ramlis
Hubungan Peran Keluarga dalam Penatalaksanaan Hipertensi terhadap Kejadian Hipertensi
Berat di Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD dr M. Yunus Bengkulu Tahun 2014
Danur Azissah
PENANGGUNG JAWAB
LPPM STIKes Dehasen Bengkulu
PIMPINAN REDAKSI
Ida Samidah
SEKRETARIS PELAKSANA
Dessy Sundari
DEWAN REDAKSI
Demsa Simbolon
Susiwati
Haidina Ali
EDITOR
Feny Martina
Eli Diana
Rita Prima Bendriyanti
Bando Amin C Kader
Dahrizal
Dino Sumaryono
Heru Sularsono
Seftyanti
merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu sebanyak dua
kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Juli dan Desember. Jurnal ini menyajikan kajian analisis-kritis mengenai
ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Artikel penelitian dapat dikirim ke divisi publikasi Jurnal Ilmu Keperawatan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu, Jl.Merapi Raya No. 42 Kebun Tebeng
Bengkulu. Telp. (0736) 21997 Fax.(0736) 22027. Email: [email protected]
Hak cipta dilindungi. Dilarang memperbanyak dan/atau mencetak-ulang seluruh atau sebagian isi dari tanpa
ada izin resmi dari penerbit.
CARA BERLANGGANAN
Untuk berlangganan , pembayaran dapat dilakukan dengan cara berikut.
Pembayaran langsung ke staff LPPM STIKES Dehasen Bengkulu:
Eli Diana/ Feny Martina
LPPM STIKES Dehasen Bengkulu,
Jl. Jl.Merapi Raya No. 42 Kebun Tebeng Bengkulu.
Pembayaran melalui transfer Bank:
Bank BNI
An. Stikes Dehasen
No. rek 0216754498
LPPM STIKES Dehasen Bengkulu Press 2013
http: www.stikesdehasen.ac.id
Penerbit: LPPM STIKES Dehasen Bengkulu
Nomor ISSN : 2338-7068
Design cover oleh Feny Martina
Journal of Nursing and Public Health Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat
EDITORIAL
adalah jurnal yang diterbitkan oleh LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen
Bengkulu. Terbitan ini merupakan elemen penting dalam penyebarluasan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah
yang berkaitan dengan isu-isu ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat, baik yang dilakukan oleh para
penliti di lingkungan STIKES Dehasen maupun pihak-pihak yang terkait lainnya.
Pada volume 1 no1 1 edisi Juli 2014, menyajikan sepuluh tulisan, dengan masing-
masing judul: (1) Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Prelakteal di Wilayah Puskesmas Sawah
Lebar Kota Bengkulu Tahun 2013; (2) Gambaran Status Gizi pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Kampung Bali Kota Bengkulu Tahun 2013; (3) Pengaruh Peran Suami dan Motivasi Diri terhadap Perilaku
Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Bekerja di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu Tahun 2013; (4) Hubungan
Pengetahuan dan Pendidikan Akseptor terhadap Pemilihan KB IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan
Kecamatan Teluk Segara Tahun 2013; (5) Hubungan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Malaria pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012; (6) Hubungan Pengetahuan,
Pekerjaan dan Lama Kerja Kader Posyandu dengan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskes-
mas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2013; (7) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan
Pasien Pre Operasi Seksio Sesarea di Ruang C1; Kebidanan RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu Tahun 2012;
(8) Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Karakteristik Ibu di
Ruang Mawar RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2013; (9) Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun 2013; (10) Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap
Penggunaan Kartu Menuju Sehat Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun
2012.
Saran dan kritik pembaca guna memperbaiki dan penyempurnaan isi masih diharap-
kan. Sumbangan tulisan dari pembaca juga kami tunggu.
Bengkulu, Juli 2014
Dr. Ida Samidah, S.Kp, M.Kes
Journal of Nursing and Public Health
Volume 1, No. 1 Juli 2014
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan di
Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011
The Differences of Levels of Knowledge of Hypertensive Patients Regarding Hypertension
After Counseling on Health Education through Audiovisual Media Was Given
in Public Health Center Air Lais North Bengkulu 2011
Suhardi1, Asmawati2, Nur Elly3
1 Suhardi adalah perawat Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara ; 2 Asmawati adalah dosen Prodi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu ; 3 Nur Elly
adalah dosen Prodi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Hypertension is an increase in blood pressure which can cause pain and disability. The prevalence of hypertension is increas-
ing every year and a concern in developing countries. In Indonesia, the number of people with hypertension has reached 15
million people and 10.8 million are categorized as uncontrolled hypertension. The purpose of this study is to determine the
differences in knowledge that hypertensive patients might have after counseling on health education about hypertension
through audiovisual media was given. The research design used pre-experimental one group pre and post test. The samples
were hypertensive patients aged over 20 years in Puskesmes Air Lais. They were, in this case, consisted of 30 people and were
selected randomly. The results revealed that the mean score of the patients’ knowledge regarding hypertension before the
counseling was 25.73, yet after the counseling it was 46.20. The results indicated that there were significant differences found
between the mean scores of the hypertensive patients both before and after the counseling, which consisted of 20.47 (p=0.00,
<α = 0.05). It is expected that health workers, especially nurses in health care facilities should provide health education
through a variety of learning methods in order to improve people knowledge about hypertension.
Keywords: hypertension, knowledge, counseling
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dari normal yang dapat menimbulkan kesakitan dan disability. Prevalensi
hipertensi meningkat setiap tahun dan menjadi perhatian di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah penderita hipertensi
mencapai 15 juta orang dan 10.800.000 merupakan hipertensi yang tidak terkontrol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan penderita hipertensi setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi melalui media audio-
visual. Desain penelitian menggunakan pre-experiment one group pre and post test. Sampel adalah penderita hipertensi yang
berusia diatas 20 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas AirLais berjumlah 30 orang dan diambil secara acak. Hasil
penelitian menunjukkan rerata skor pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan adalah 25,73 dan rerata skor penge-
tahuan setelah penyuluhan adalah 46,20. Terdapat perbedaan signifikan reratapengetahuan penderita hipertensi sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan kesehatan sebesar 20,47(p = 0.00 < α=0,05). Diharapkan petugas kesehatan terutama perawat di
fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan edukasi kesehatan melalui berbagai metode pembelajaran untuk meningkat-
kan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi.
Kata kunci : hipertensi, pengetahuan, penyuluhan
ABSTRAK
ABSTRACT
Volume 1 No. 1 (Juli 2014)
© The Author(s) 2014
1
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan penyakit yang ditan-
dai dengan peningkatan tekanan darah dari normal.
Prevalensi hipertensi meningkat setiap tahun dan
menjadi perhatian dinegara berkembang termasuk
Indonesia. Peningkatan prevalensi penyakit ini,
mencerminkan bahwa kematian penduduk akan
meningkat akibat penyakit kardiovasculer di ne-
gara berkembang (Maher, 2010). WHO (2010)
mengestimasi tahun 2000 terdapat 972 juta orang
penderita hipertensi dan 65 % terjadi di negara
berkembang. Estimasi global diperkirakan 3,45
milyar hipertensi terjadi pada orang dewasa beru-
sia diatas 20 tahun (WHO,2005). Di negara Indo-
nesia, menurut data Depkes RI (2010), jumlah
penderita hipertensi mencapai 15 juta orang dan
10.800.000 merupakan hipertensi yang tidak
terkontrol.
Hipertensi sering mengakibatkan keadaan
yang berbahaya karena sering tidak disadari dan
sering tidak menimbulkan keluhan berarti sampai
suatu saat terjadi komplikasi ke beberapa organ
vital (Depkes RI, 2007). Hipertensi yang tidak
ditangani dapat merusak organ seperti jantung,
otak, ginjal dan mata, dapat menimbulkan kema-
tian prematur (4,5 %), menyebabkan ketidakmam-
puan seumur hidup dalam melakukan aktifitas (WHO,2005).Penataksanaan hipertensi diperlukan
untuk mencegah keberlangsungan kerusakan organ
target dalam waktu lama sehingga menurunkan
kesakitan dan kematian.
Berbagai studi merekomendasikan bahwa
hipertensi dapat diturunkan dengan melakukan
modifikasi gaya hidup, mengontrol berat badan,
tekanan darah, latihan/olah raga, diet sehat, menu-
runkan konsumsi alcohol dan rokok (CDC, 2006).
Akhir-akhir ini direkomendasikan penekanan-
pencegahan, deteksi dini, evaluasi dan penatalak-
sanaan penyakit hipertensi harus dilakukan melalui
promosi kesehatan dan modifikasi gaya hidup se-
hat (Joint National Committee, 2003).
Tindakan promosi kesehatan terbukti sig-
nifikan menurunkan tekanan darah dan cocok un-
tuk segmen populasi yang luas (Doran, 2003).
Peran perawat dalam promosi kesehatan tidak
hanya terbukti mampu dalam penatalaksanaan pen-
yakit tetapi memiliki kontribusi luas untuk pengem-
bangan ilmu keperawatan (Hong, 2010).
Promosi kesehatan yang dilakukan perawat
efektif dalam memanajemen penyakit kronis seperti
hipertensi karena perawat menggunakan pengetahuan
dan skill yang dimiliki untuk memberikan asuhan
proses perawatan (Yura & Walsh, 1983 dalam Hong
20,10). Tindakan promosi kesehatan yang biasanya
dilakukan yaitu edukasi pada klien.
Pendekatan melalui edukasi merupakan salah
satu cara terbaik untuk memberikan informasi yang
dapat dipercaya pada masyarakat dan membantu indi-
vidu mengembangkan kemampuan membuat kepu-
tusan dan memberikan pencitraan pada masyarakat
untuk menggali dan mengembangkan sikap yang se-
mestinya (Kozier & Erb, 2008: Naidono & Wills,
2000). Hal ini dikarenakan sikap dan pengetahuan
masyarakat akan mempengaruhi perilaku kesehatan.
Edukasi kesehatan merupakan hal penting dalam men-
ingkatkan status kesehatan.Salah satu factor pengham-
bat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mengontrol tekanan darah dan menurunkan kepatuhan
penderita meminum obat hipertensi aantara lain ren-
dahnya tingkat pengetahuan, pengaruh budaya dan
sedikitnya informasi kesehatan yang dimiliki.
Pendidikan kesehatan dinilai dapat meningkat-
kan pengetahuan penderita tentang hipertensi dan
penatalaksanaan perawatan sehingga perlu dilakukan
peneltitian tentang “pengaruh penyuluhan kese-
hatanterhadap peningkatan pengetahuan penderita ten-
tang hipertensi. Rumusan penelitian adalah 1) apakah
penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengeta-
huan penderita tentang hipertensi di Puskesmas Air
Lais?
Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui karak-
teristik penderita hipertensi 2) mengidentifikasi penge-
tahuan penderita sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan kesehatan 3) menganalisis perbedaan
rerata pengetahuan setelah diberikan intervensi penyu-
luhan.
BAHAN DAN METODE
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Suhardi, Asmawati, Nur Elly
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011
2
Dari hasil didapatkan bahwa sebagian besar responden
berada pada usia dewasa pertengahan (60 %), jenis
kelamin perempuan (76,7 %), pendidikan dasar (63,3
%) dan bekerja sebagai petani (53,3 %), hampir seten-
gah responden (42,67 %) mengalami hipertensi ringan.
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan penderita
hipertensi sebelum dan setelah penyuluhan di wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais tahun 2011 (n=30)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pengeta-
huan penderita hipertensi sebelum diberi penyuluhan
adalah 25,73 dan setelah diberikan penyuluhan men-
jadi 46,20. Terdapat perbedaan signifikan rerata pen-
getahuan sebesar 20.53.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan penderita hiper-
tensi terbanyak usia 40-60 tahun dan lebih banyak
pada perempuan. Shumate dalam Black & Jacobs
(1997) menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler
tidak hanya menyerang pada usia lanjut tetapi dapat
menyerang dibawah usia 60 tahun tidak hanya pada
laki-laki tetapi juga perempuan, lebih dari setengah
kematian terjadi pada perempuan.
Prevalensi tertinggi penyakit hipertensi di
Ghana pada perempuan yaitu sebesar 29,5 % diband-
ing laki-laki sebesar 27,6 %, dinegara berkembang,
lebih dari 500 ribu perempuan yang berada pada ren-
tang usia 19-49 tahun diestimasi meninggal akibat
hipertensi (Kofi, 2012).
Hasil penelitian menemukan derajat hipertensi
sebagian besar hipertensi ringan hingga sedang yakni
sebesar 79,3 %. Kondisi ini sejalan dengan temuan
penelitian Sumiatin, Yanariah dan Christiawan (2012)
di Desa Sumurgung Palang bahwa tingkat hipertensi
dimasyarakat terbanyak adalah hipertensi ringan
hingga sedang sebesar 85 %. Hipertensi merupakan
penyakit gangguan system kardiovasculer yang sering
terjadi pada usia 20-50 tahun. Penyakit ini dipenga-
3
Volume 1 No. 1 (Juli 2014)
© The Author(s) 2014
adalah pre experiment one group pre and post test.
Populasi adalah semua penderita yang terdiagno-
sis hipertensi yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Air Lais Bengkulu Utara. Sampel adalah penderita
hipertensi yang berusia > 20 tahun dan bisa baca
tulis .Teknik pengambilan diambil dengan teknik
acak sistematis.Jumlah sampel sebanyak 30 orang.
Variabel penelitian adalah pengetahuan
penderita tentang hipertensi. Data dikumpulkan
melalui pengisian lembar quisioner tertutup yang
berisi 15 item pertanyaan. Pengukuran pengeta-
huan dilakukan sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan kesehatan.Analisis data menggunakan
uji T Paired dengan bantuan computer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Hasil anasisi data univariat dapat dilihat
pada tabel berikut :
Karakteristik Responden
Tabel1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik di-
wilayah Puskesmas Air Lais tahun 2011
No
Variabel
f
%
1 2 3 4 5
Umur 20-39 tahun 40-60 tahun
> 60 tahun Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan Pendidikan
Dasar (SD,SMP) Menengah (SMA)
Tinggi (DIII/S1) Pekerjaan
PNS Pedagang
Swasta Petani
Hipertensi Ringan Sedang
Berat
9
18 3
7 23
19 10 1
2 9 3
16
14 11 5
30 60 10
23,3 76,7
63,3 33,3
3,4
6,7 30 10
53,3
42,6 36,7 16,7
Jumlah 30 100
Variabel Mean (SD) Mean (SD) Sig (p value)
Pengetahu
an
25,73 (0,71)
46,20 (14,26) 0,000*
ruhi oleh berbagai factor seperti usia, genetic, ri-
wayat keluarga, diet, gaya hidup dan lainnya
(Kofi, 2011).
Pengetahuan tentang hipertensi masih ter-
golong rendah dikalangan penderita. Dalam
penelitian ini terbukti rerata pengetahuan tentang
hipertensi sebelum diberikan penyuluhan sebesar
25,73. Hipertensi merupakan masalah kesehatan
masyarakatdan istilah untuk menggambarkan
kondisi yang terjadi akibat peningkatan tekanan
darah systole melebih 140 mmHg dan tekanan di-
astole diatas 90 mmHg. Penyakit ini disebut seba-
gai silent killer karena biasanya tanpa gejala. Men-
diagnosis hipertensi membutuhkan waktu lama
dan menjadi penyebab utama masalah kesehatan
seperti stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya.
Efek jangka panjang akibat hipertensi adalah keru-
sakan organ seperti otak, hati, ginjal dan lainnya
(Cunha, 2011 dalam Shaik, 2011).
Rendahnya pengetahuan penderita tentang
hipertensi dalam penelitian ini dapat disebabkan
karena tingkat pendidikan responden sebagian be-
sar adalah pendidikan SD dan SMP. Menurut
Nursalam (1997) bahwa factor pendidikan ber-
peran penting dalam meningkatkan pengetahuan
dalam menerima informasi. Makin tinggi pendidi-
kan maka makin mudah seseorang dalam mene-
rima informasi sehingga akan banyak pengetahuan
yang akan diperoleh.
Perbedaan pengetahuan antar responden
dipengaruhi oleh sumber informasi yang didapat
tentang tekanan darah tinggi. Penelitian Kofi
(2011) menemukan 82 % responden memiliki pen-
getahuan yang tinggi tentang hipertensi, 38 %
reponden dapat mengidentifikasi pre-hipertensi
dan tekanan darah normal tetapi 11 % yang tidak
tau tentang tekanan darah tinggi.Hal ini disebab-
kan rendahnya tingkat pendidikan dan sumber in-
formasi yang didapat.
Didukung Shaikh (2011), pengetahuan ten-
tang hipertensi lebih baik pada responden yang
mendapat informasi tentang hipertensi dibanding-
kan orang yang pendidikan rendah, artinya walau-
pun orang dengan pendidikan rendah dengan
mendapatinformasi lebih banyak akan memiliki
pengetahuan lebih tentang hipertensi. Studi Shaik
(2010) menemukan 10 % informasi tentang tekanan
darah tinggi didapat dari dokter atau tenaga kesehatan
lain, 6 % dari televise, majalah, radio dan 30 % infor-
masi didapat dari keluarga dekat.
Perbedaan rerata pengetahuan tentang hiper-
tensi setelah diberikan penyuluhan kesehatan sebesar
20,47, artinya penyuluhan kesehatan singkat dapat
menambah pengetahuan masyarakat. Pendidikan ke-
sehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan-
dan merupakan upaya yang dilakukan untuk mem-
berikan kesempatan pada individu untuk belajar den-
gan berbagai bentuk komunikasi yang didesain untuk
mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan dan
mengembangkan keterampilan (skill) yang kondusif
untuk kesehatan individu dan komunitas (WHO,
2012).
Pendidikan kesehatan tidak hanya sebatas
penyebaran informasi kesehatan tetapi juga membang-
kitkan motivasi, skill dan rasa percaya diri seseorang-
dalam mengambil tindakan untuk peningkatan kese-
hatan (WHO, 2012).
Sejalan dengan teori HL Bloom dalam Nasrul
Efendi (1998), pendidikan kesehatan merupakan suatu
penerapan konsep pendidikan untuk membantu indi-
vidu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan atau perilaku untuk mencapai derajat ke-
sehatan yang optimal. Hasil yang ingin dicapai adalah
bentuk perilaku yang menguntungkan kesehatan baik
dalam bentuk pemahaman atau diikuti oleh kesadaran
dan sikap positif terhadap kesehatan.
Sacova et al (2009) meneliti pandangan anak
remaja tentang hipertensi danmenemukan bahwa pen-
getahuan anak remaja masih rendah tentang factor
risiko hipertensi. Anak remaja memiliki pandangan
yang sama tentang penyebab hipertensidan upaya un-
tuk mengetahui lebih jauh tentang hipertensi. Seban-
yak 43 % responden menyebutkan bahwa edukaasi
kesehatan lebih efektif dan dibutuhkan untuk mengeta-
hui hipertensi.Pengembangan pengetahuan dapat dila-
kukan oleh dosen, guru, profesi kesehatan, melalui
testimoni dari orang yang mengalami, melalui video,
melalui seminar masyarakat, acara seri televisi atau
program lainnya.
Suhardi, Asmawati, Nur Elly
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Penyuluhan Kesehatan
di Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011
4
5
Volume 1 No. 1 (Juli 2014)
© The Author(s) 2014
cess: Assessing, Planning, Implement
ing, Evaluating. Norwalk,CT: Appleton
-Century-Crofts.
Sumiatin,Yunariyah & Cgristiawan (2013).
Hubungan tingkat hipertensi dengan
tingkat kecemasan. Jurnal keperawatan
Vol. VI pg: 19-21
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian didapatkan pengetahuan
penderita sebelum penyuluhan 25,73 dan ada perbe-
daan peningkatan pengetahuan setelah dilakukan
penyuluhan kesehatan sebesar 20,47. Diharapkan petu-
gas kesehatan melakukan upaya promosi kesehatan
melalui penyuluhan dan lainnya guna meningkatkan
pengetahuan tentang hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (2010). Angka kejadian hipertensi di Indo-
nesia.http://www.depkes.go.id.di akses 17 april
2011
Hong (2010). Evidence Based Nursing Practice for
health promotion in adults with hypertension :
literature review. Aslan Nursing Research Jour-
nal Vo. 4 (4) pg : 227-243
Doran, D. M. (2003).Nursing-sensitive outcomes:
State ofthe science. Boston
Kofi (2012 ). Prevention and Management of hyper-
tention : a study on knowledge and attitudes of
childbearing. Thesis; Univ. Applied Science of
Ostrobothnia.
JNC (2003).The seventh report of the Joint National
Committeeon Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment ofHigh Blood Pres-
sure.Washington. Department of Health andHu-
man Services. Retrieved February 20, 2007,
Sarcova et al (2009). View of hypertensioan among
young Africa americans who vary in their risk of
developing hypertension .Ethnicity and Desease
Journal Vol.19’pg : 28-35
Shaik, Yakta, Kumar (2012). Hipertension knowledge,
attitude, and Practice in Adult hypertensive patien
at LUMPH. Journal LUMPH Vol.11 (2); pg : 113
-117
WHO (2005).Updated projects ofglobal mortality and
burden of disease, 2002–2030: Retrieved October
15,2007,from ttp://www.who.int/healthinfo/
statistics/
bodprojections2030/en/index.html
WHO (2012).Health education : concept, effective
strategic and core competence. Estearn Meditera-
nian.
Yura, H., & Walsh, M. B. (1983).The nursing proc-