i
PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN
LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN
GENERATIVE LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA SMA
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh
Mohammad Irham Baedhoni
4201408085
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 30 Agustus 2013
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Susilo, M.S
NIP. 19520613 197612 1 002 NIP. 19520801 197603 1 006
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan
Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA.
disusun oleh
Mohammad Irham Baedhoni
4201408085
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas
Negeri Semarang pada hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2013.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Dr. Khumaedi, M.Si
NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002
Ketua Penguji
Dr. Agus Yulianto, M.Si
NIP. 19660705 199003 1 002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D Dr. Susilo, M.S
NIP. 19520613 197612 1 002 NIP. 19520801 197603 1 006
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam
skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Semarang, 02 September 2013
Mohammad Irham Baedhoni
4201408085
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Bermimpi adalah langkah awal dari keberhasilan, tapi mimpi itu tetap semu
jika tindakan tidak nyata”
“Mimpi adalah hal yang nantinya akan jadi kenyataan”
“Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan
itu berguna untuk menempa diri sendiri”
Karya ini aku persembahkan kepada:
1. Ibuku dan Bapakku yang selalu
percaya dan bangga padaku.
2. Adik-adiku: Zaenul (kandung), Ghozi,
Hilya dan Hasyim (keponakan), terima
kasih atas semangat dan
kebersamaannya di dunia imajinasi ini.
3. Semua orang yang mempelajari fisika
terutama di bidang kependidikan dan
teman seperjuangan pendidikan fisika
angkatan 2008.
4. Sahabatku : Taufik (grobogan),
Mukmin (brebes), Ilman, Irsyam
(pemalang) dan adik kost rahasia :
Rohmad (wonogiri), Udin (klaten),
Fitroh (banjarnegara), Hamas
(cirebon), Agil (pekalongan) yang
menemaniku dalam kesepian dan
kesendirian.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh
Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative
Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa
saran, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Khumaedi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Bambang Subali, M.Pd. sebagai Dosen Wali yang telah membimbing dan
mengarahkan selama studi berlangsung.
5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D sebagai Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan
skripsi.
6. Dr. Susilo, M.S sebagai Pembimbing Pendamping yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.
7. Seluruh Dosen Jurusan Fisika, atas ilmu yang diberikan.
8. Gunawan, S.H, selaku Kepala SMA Negeri 1 Grobogan Kabupaten Grobogan
yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Sutedjo, S.Pd, selaku guru fisika kelas XI IPA SMA Negeri 1 Grobogan
Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
10. Ummi Nur Ujianti, S.Pd, selaku guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Grobogan
Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
vii
11. Keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat dan dorongan
dalam penyusunan skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap
semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan khususnya
pengembangan pendidikan fisika.
Semarang, 02 September 2013
Penulis,
Mohammad Irham Baedhoni
4201408085
viii
ABSTRAK
Baedhoni, M. I. 2013. Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium
Menggunakan Pendekatan Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama
Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D dan Pembimbing Pendamping Dr. Susilo, M.S.
Kata kunci: kegiatan laboratorium, pendekatan generative learning, aktivitas
belajar, hasil belajar.
Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan
keberadaan laboratorium. Namun, peralatan laboratorium belum sepenuhnya
digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran
fisika masih rendah disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru kurang
sesuai di lingkungan pembelajaran yang konstruktivis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium
menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi listrik dinamis dan apakah aktivitas dan hasil belajar siswa pada
implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative
learning lebih baik daripada implementasi kegiatan laboratorium verifikatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Grobogan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan sampel yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas
X-9 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara simple random sampling.
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, tes dan
observasi. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t dan uji gain
sedangkan data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar
psikomotorik dianalisis dengan deskriptif persentase, uji t dan uji gain.
Terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar disebabkan adanya
pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan
generative learning. Hasil analisis statistik dengan uji t terhadap aktivitas dan
hasil belajar diperoleh , hal ini menunjukan kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis dengan uji gain untuk aktivitas
belajar diperoleh peningkatan sebesar 0,30 (sedang), untuk hasil belajar kognitif
diperoleh peningkatan sebesar 0,63 (sedang), untuk hasil belajar afektif diperoleh
peningkatan sebesar 0,37 (sedang), dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh
peningkatan sebesar 0,16 (rendah).
Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada pengaruh positif
dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Saran yang dapat diberikan setelah
melakukan penelitian ini adalah implementasi kegiatan laboratorium
menggunakan generative learning dapat digunakan terutama pada materi yang
membutuhkan aktivitas kegiatan laboratorium fisika.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii
BAB
1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7
2. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9
2.1 Belajar ....................................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Belajar .......................................................................... 9
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................... 9
2.2 Generative Learning ................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian Generative Learning .................................................... 10
2.2.2 Tahap-Tahap Generative Learning ................................................ 12
2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning ............................. 13
2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning ........................... 14
2.3 Kegiatan Laboratorium ............................................................................. 14
2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium ................................................ 14
2.3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Laboratorium ................................................ 14
2.3.3 Fungsi Kegiatan Laboratorium ....................................................... 15
2.4 Aktivitas Belajar ....................................................................................... 16
x
2.5 Hasil Belajar ............................................................................................. 17
2.5.1 Ranah Kognitif ............................................................................... 17
2.5.2 Ranah Afektif ................................................................................. 17
2.5.3 Ranah Psikomotorik ....................................................................... 18
2.6 Kajian Materi ............................................................................................ 18
2.6.1 Alat Ukur Listik ............................................................................. 18
2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listik ........................................................ 18
2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listik ................................................ 19
2.6.2 Hukum Ohm ................................................................................... 19
2.6.3 Rangkaian Hambatan ..................................................................... 20
2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri ................................................. 20
2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel ............................................. 21
2.7 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 22
2.8 Hipotesis ................................................................................................... 23
3. METODE PENELITIAN ................................................................................ 24
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 24
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 24
3.3.1 Populasi .......................................................................................... 24
3.3.2 Sampel ............................................................................................ 25
3.3.3 Pengambilan Sampel ...................................................................... 25
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 25
3.4 Desain Penelitian ...................................................................................... 25
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................... 26
3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................. 26
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................................... 27
3.5.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ................... 27
3.5.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol .......................... 28
3.6 Alur Penelitian .......................................................................................... 29
3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29
3.7.1 Metode Dokumentasi ..................................................................... 30
3.7.2 Metode Tes ..................................................................................... 30
xi
3.7.3 Metode Observasi ........................................................................... 30
3.8 Instrumen Penelitian ................................................................................. 30
3.9 Analisis Instrumen .................................................................................... 31
3.9.1 Validitas ......................................................................................... 31
3.9.2 Reliabilitas ...................................................................................... 32
3.9.3 Daya Pembeda ................................................................................ 33
3.9.4 Tingkat Kesukaran ......................................................................... 34
3.10 Analisis Data .......................................................................................... 35
3.10.1 Analisis Data Awal ....................................................................... 35
3.10.1.1 Uji Homogenitas .............................................................. 36
3.10.1.2 Uji Analisis Varians Populasi .......................................... 36
3.10.2 Analisis Data Akhir ...................................................................... 38
3.10.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 38
3.10.2.2 Uji Homogenitas .............................................................. 39
3.10.2.3 Uji Hipotesis .................................................................... 39
3.10.2.4 Analisis Tes ...................................................................... 40
3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi .............................................. 40
3.10.2.6 Uji Gain ............................................................................ 41
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 43
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 43
4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal ............................................................. 43
4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi .................................................. 43
4.1.2.2 Uji Analisis Varians Populasi ............................................. 44
4.1.2 Analisis Data Akhir ........................................................................ 44
4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif ................................................ 44
4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel ......................................... 45
4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel ..................... 45
4.1.2.1.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 46
4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel ................................................... 46
4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar ......................................................... 47
4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .... 47
xii
4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol........... 49
4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 52
4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel ................................................... 52
4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif .................................................. 53
4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas
Eksperimen .......................................................... 53
4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas
Kontrol ................................................................. 55
4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 58
4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel ................................................... 59
4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 59
4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik
Kelas Eksperimen ................................................ 59
4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik
Kelas Kontrol ....................................................... 62
4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 65
4.1.2.4.4 Uji Gain Sampel ................................................... 66
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 66
4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar Hasil ............................................... 67
4.2.2 Pembahasan Belajar Kognitif .......................................................... 71
4.2.3 Pembahasan Hasil Belaja Afektif .................................................... 74
4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 77
5. PENUTUP ........................................................................................................ 82
5.1 Simpulan .................................................................................................... 82
5.2 Saran .......................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN .......................................................................................................... 86
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM=75 ................................................ 3
3.1 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................... 24
3.2 Desain Penelitian ........................................................................................... 26
3.3 Validitas Soal ................................................................................................ 32
3.4 Kriteria Daya Beda ........................................................................................ 33
3.5 Daya Beda Soal ............................................................................................. 34
3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................................... 35
3.7 Tingkat Kesukaran Soal ................................................................................ 35
3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians .................................................................... 37
3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ................................................................. 40
3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar .............................................. 41
3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar .................................................... 41
3.12 Kriteria Faktor Gain .................................................................................... 42
4.1 Data Hasil Belajar ....................................................................................... 43
4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel .................................................... 45
4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Populasi .............................. 45
4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel .... 46
4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 46
4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen Pada
Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 47
4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol Pada
Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 50
4.8 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel............................. 52
4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 52
4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Pada
Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 53
4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Pada
Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 56
xiv
4.12 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ........................... 58
4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 59
4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 60
4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 63
4.16 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ........................... 65
4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 67
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pembelajaran Generatif ................................................................................. 11
2.2 Amperemeter dipasang Seri .......................................................................... 18
2.3 Voltmeter dipasang Paralel ........................................................................... 19
2.4 Rankaian Sesuai Hukum Ohm ...................................................................... 20
2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri .............................................................. 20
2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel ......................................................... 21
2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir ..................................................................... 22
3.1 Alur Penelitian Eksperimen .......................................................................... 29
4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan
Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 49
4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan
Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 51
4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan
Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 55
4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan
Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 58
4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan
Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 62
4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan
Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase ........................................................................................... 65
4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain
Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol
xvi
dalam Persentase ........................................................................................... 68
4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-Gain Hasil Belajar Kognitif
antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase ............. 71
4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain
Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol
dalam Persentase ........................................................................................... 68
4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain
Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol
dalam Persentase ......................................................................................... 68
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ............................................................................................................ 86
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Eksperimen ............ 87
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Eksperimen .......... 91
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Eksperimen ......................... 95
5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Eksperimen ....................... 102
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Kontrol .................. 109
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Kontrol ................. 113
8. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Kontrol ............................... 117
9. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Kontrol .............................. 124
10. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................... 129
11. Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................................... 130
12. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ..................................... 139
13. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 140
14. Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 141
15. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 147
16. Lembar Jawaban Soal Pilihan Ganda............................................................. 152
17. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar ...................... 153
18. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Afektif .............. 156
19. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Psikomotorik ..... 159
20. Daftar Nama Kelas Uji Coba Kelas XI-IPA2 ................................................ 162
21. Tabel Analisis Soal Uji Coba ......................................................................... 163
22. Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................... 167
23. Perhitungan Reliabilitas Soal ........................................................................ 169
24. Perhitungan Daya Pembeda ........................................................................... 170
25. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ............................................................. 171
26. Daftar Nilai UAS Populasi ............................................................................. 172
27. Uji Homogenitas Populasi ............................................................................. 173
xviii
28. Uji Analisis Varians Populasi ........................................................................ 174
29. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 175
30. Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 176
31. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ............................................. 177
32. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................................... 178
33. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................... 179
34. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretest Kelas Eksperimen
dan Kontrol .................................................................................................... 180
35. Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................... 181
36. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ........................................... 182
37. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol .................................................. 183
38. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 184
39. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest Kelas Eksperimen
dan Kontrol .................................................................................................... 185
40. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen....................... 186
41. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ............................. 187
42. Pembentukan Kelompok Kegiatan Laboratorium
Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................................................... 188
43. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .......................................... 189
44. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontrol ................................................. 190
45. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 191
46. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar
Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 192
47. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar
Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 193
48. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen .................................... 194
49. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol .......................................... 195
50. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 196
51. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif
Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 197
52. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif
xix
Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 198
53. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen .......................... 199
54. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ................................ 200
55. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen
dan Kontrol ................................................................................................... 201
56. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik
Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 202
57. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik
Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 203
58. Uji Gain Nilai Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................. 204
59. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............................... 205
60. Surat Permohonan Ijin Observasi .................................................................. 206
61. Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................................. 207
62. Surat Keterangan Selesai Penelitian Di SMA Negeri 1 Grobogan ................ 208
63. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 209
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Dalam mempelajari fisika
dibutuhkan berbagai ketrampilan yang dimiliki setiap siswa. Ketrampilan tersebut
meliputi ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksikan,
menghipotesis dan bereksperimen (Depdiknas, 2007).
Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan
keberadaan laboratorium. Kelengkapan peralatan laboratorium diharapkan dapat
mewujudkan pencapaian penguasaan materi pelajaran sampai pada domain
psikomotorik atau keterampilan (Hinduan, 2002). Akan tetapi, peralatan
laboratorium tersebut belum sepenuhnya digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam arti, siswa belum dilibatkan bersama dengan alat untuk memahami
sekaligus menguasai konsep-konsep fisika sebagaimana dinyatakan oleh Funk
(Soetardjo, 1998).
Melalui kegiatan laboratorium, siswa melakukan kerja ilmiah (learning to
do) dalam rangka memecahkan masalah seperti yang dilakukan oleh ilmuwan,
sehingga akhirnya siswa dapat menemukan sendiri konsep atau produk sains
2
lainnya (learning to know). Kegiatan laboratorium tersebut biasanya dilakukan
secara berkelompok, sehingga selain learning to do dan learning to know, siswa
juga belajar bekerjasama (learning to live together).
Kenyataannya orientasi utama pembelajaran fisika di sekolah diperkirakan
hanya pada penyelesaian materi yang harus disampaikan sesuai alokasi waktu
yang tersedia sesuai kurikulum. Dugaan itu didukung hasil penelitian Balitbang
Depdiknas yang menunjukkan bahwa sekitar 51% guru IPA SMP dan sekitar 43%
guru fisika SMA di Indonesia tidak dapat menggunakan alat-alat laboratorium
yang tersedia di sekolahnya. Akibatnya, tingkat pemanfaatan alat-alat itu dalam
pembelajaran cenderung rendah (Wiyanto, 2006).
Penggunaan alat-alat laboratorium kurang dilibatkan pada proses belajar
siswa akan timbul dugaan bahwa pembelajaran sains di sekolah cenderung
monoton yang didominasi oleh penerapan metode ceramah dan klasikal. Dalam
metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis, kemudian
memberikan catatan kepada para siswa dan tugas-tugas dalam bentuk latihan soal
maupun pekerjaan rumah. Proses tersebut terbukti hanya mengantarkan siswa
pada taraf penguasaan secara kognitif mengenai gejala fisika dan rumus-
rumusnya. Dalam kondisi ini siswa dipaksa menghafalkan rumus dan cara
menggunakannya, tanpa ada pemahaman secara filosofi makna rumus dari konsep
fisika yang sedang dipelajarinya. Akibatnya, siswa akan segera lupa rumus-rumus
tersebut, apalagi rumus-rumus yang dipelajari telah relatif jauh sebelumnya. Bila
hal itu yang terjadi, maka pembelajaran sains tidak dapat secara optimal untuk
mengembangkan potensi siswa.
3
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Grobogan Kelas X
berjumlah 9 kelas diperoleh data hasil belajar fisika seperti tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM
No. Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Nilai Rata-rata
1 Tuntas 216 60,3 73,5
2 Belum Tuntas 142 39,7
Total 358 100
Dari tabel di atas menunjukan bahwa hasil belajar fisika termasuk rendah,
hal ini dapat dilihat pada nilai UAS semester gasal yang sebagian siswa belum
mencapai standar kriteria ketuntasan minimum (KKM). Secara ketuntasan klasikal
belum mencapai 85 % dari jumlah siswa keseluruhan.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, hal ini
ditunjukan oleh masih banyaknya siswa mengalami miskonsepsi tentang konsep
fisika, baik pada siswa yang sedang belajar fisika maupun siswa yang telah
menyelesaikan sekolahnya di SMP dan SMA. Disamping itu, pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai di lingkungan pembelajaran
yang konstruktivis yaitu siswa tidak didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan
baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya serta
kurangnya partisipasi siswa untuk aktif secara langsung dalam pembelajaran
(Mundilarto, 2002). Namun demikian tersebut bukanlah hal yang mutlak, sebab
ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seperti
siswa tidak aktif dalam pembelajaran, tidak mandiri dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru, kurang siap dalam menerima pelajaran, penggunaan
laboratorium kurang optimal, peralatan laboratorium kurang memadai, kurangnya
4
minat dan movitasi siswa dalam belajar dan peran guru terhadap siswa dan
pembelajaran belum maksimal.
Berdasarkan data dari BSNP persentase penguasaan materi Ujian Nasional
pada tahun 2012 dari kemampuan yang diuji yaitu menentukan besaran-besaran
listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchhoff yang masuk dalam
materi listrik dinamis di SMA Negeri 1 Grobogan masih di bawah rata-rata, yaitu
60,47 untuk kabupaten Grobogan dengan rata-rata sekitar 65,83 sehingga materi
listrik dinamis perlu adanya inovasi pembelajaran dengan menerapkan suatu
pendekatan yang tepat.
Penggunaan pendekatan yang berkonstruktivistik dan melibatkan
laboratorium dalam pembelajaran dengan harapan dapat memperbaiki aktivitas
dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi listrik dinamis dengan
menggunakan pendekatan generative learning dapat menjadi solusi. Generative
learning merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang menciptakan
pembelajaran yang konstruktivistik, terdiri atas empat tahap yaitu eksplorasi,
pemfokusan, tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep. Pendekatan
ini mengarahkan siswa untuk mempelajari konsep sains dengan mengambil
pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa akan mengaitkan konsep baru yang
diperoleh dan menghubungkannya dengan rangkaian pengetahuan yang disimpan
dalam memori jangka panjang. Siswa yang terlibat aktif dalam perencanaan dan
penyelidikan mengenai materi listik dinamis kemudian diimplementasikan dalam
suatu kegiatan laboratorium akan menciptakan interaksi yang aktif dan
pemahaman konsep sehingga dapat mengurangi miskonsepsi konsep tersebut.
5
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian
yang berjudul: “PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN
LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN GENERATIVE
LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
SMA“
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning terhadap aktivitas belajar siswa SMA?
2. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning terhadap hasil belajar siswa SMA?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan
laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap
aktivitas belajar siswa SMA
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan
laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap hasil
belajar siswa SMA
6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, diharapkan memahami konsep-konsep sains fisika dan lebih
aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru, diharapkan memperoleh pengalaman dalam merancang dan
mengimplementasikan kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan
generative learning.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Bagi peneliti, diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai
generative learning untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran istilah dalam
penelitian ini maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut :
1. Kegiatan Laboratorium
Dalam penelitian ini kegiatan laboratorium bersifat induktif dengan tujuan
agar siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui siswa
sebelumnya.
2. Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran (Sanjaya, 2011: 127).
7
3. Generative Learning
Generative learning merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan
pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 20011: 183).
4. Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi
belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan
tujuan (Sardiman, 2007).
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa
setelah ia menerima perlakukan dari guru. Hasil belajar terdiri dari ranah
kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif (Sudjana, 1989: 22).
6. Siswa SMA
Dalam penelitian ini, siswa SMA yang dimaksud adalah siswa SMA Negeri
1 Grobogan.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika dalam skripsi ini disusun dengan tujuan agar pokok-pokok
masalah dibahas secara urut dan terarah. Sistematika terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
1. Bagian awal skripsi berisi judul, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan,
persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan daftar lampiran.
8
2. Bagian isi skripsi dibagi atas lima bab.
Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II Landasan teori yang berisi teori tentang belajar, generative
learning, kegiatan laboratorium, aktivitas belajar, hasil belajar, dan
kajian materi listrik dinamis serta berisi kerangka berfikir
penelitian.
Bab III Metode penelitian berisi tentang tempat dan waktu penelitian,
populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, variabel
penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, alur penelitian,
teknik pengumpulan data, instrument penelitian, analisis instrumen
dan analisis data.
Bab IV Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil dan pembahasan.
Adapun dalam pembahasan menerangkan pengaruh-pengaruh yang
menyebabkan terjadinya hasil tersebut.
Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (Oemar, 2012: 36).
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,
kepribadian dan bahkan persepsi manusia (Rifai & Catharina, 2011: 82).
Menurut Thorndike (Dimyati, 2002: 2) belajar adalah pembentukan
hubungan antara stimulus, respon dan pengulangan terhadap pengalaman-
pengalaman. Pengulangan bertujuan untuk melatih daya jiwa, membentuk respon
yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.
Menurut pandangan dan teori kontruktivisme, belajar merupakan kegiatan
aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar
juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari (Sadirman, 2007:
38).
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil baik atau tidaknya belajar tergantung dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu faktor internal dan eksternal:
10
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi aspek fisiologis (kondisi
tubuh dan panca indra) dan aspek psikologis (intelegensi, sikap, bakat, cara
belajar, minat, dan motivasi).
2. Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, terdiri atas faktor
lingkungan sosial (guru, teman, masyarakat, dan keluarga) dan faktor
lingkungan non sosial (gedung sekolah, tempat tinggal, alat belajar, cuaca
dan waktu belajar).
2.2 Generative Learning
2.2.1 Pengertian Generative Learning
Wittrock (1992) menyatakan bahwa pembelajaran generatif adalah suatu
pendekatan pembelajaran dimana siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar
dan dalam proses mengkonstruksi makna dari informasi yang ada disekitarnya
berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
Generative learning merupakan suatu proses belajar di mana siswa
diharapkan agar siswa mampu memiliki pengetahuan, kemampuan serta
keterampilan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuan secara
mandiri. Generative learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan
yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 2011: 183).
Generative learning direncanakan untuk membantu siswa dalam mengubah
kerangka alternatif mereka. Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk mempelajari
konsep sains dengan mengambil pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa
11
akan mengaitkan konsep baru yang diperoleh dan menghubungkannya dengan
rangkaian pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang.
Bagan proses pembentukan pengetahuan melalui pembelajaran generatif
yaitu:
Gambar 2.1 Pembelajaran Generatif (Wittrock, 1992)
Dalam proses kerja otak di atas, idea atau informasi baru yang masuk ke
dalam otak akan diteruskan untuk dihubungkan dengan informasi dasar yang telah
dimiliki otak sebelumnya. Dengan hubungan tersebut maka informasi yang masuk
akan membentuk pengetahuan baru yang disimpan dalam memori jangka panjang.
Dengan kata lain, siswa akan menghubungkan informasi baru tersebut dengan
informasi yang sudah ada sebelumnya kemudian menempatkan pengetahuan baru
tersebut di dalam struktur memori otaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan
melatih pengetahuan baru tersebut menyelesaikan permasalahan-permasalahan
Otak mengatur dan
mengarahkan indera Pemasukan sensorik yang
belum mempunyai makna Otak menentukan data
sesorik mana yang dipilih
dan diperhatikan Siswa membangun
hubungan antara data
sensorik baru dengan isi
otak atau memori Hubungan yang dibangun untuk
memberi makna terhadap data
sensorik baru
Pengujian makna terhadap
isi otak atau memori
Makna yang dibangun siswa disimpan di otak
melalui proses asimilasi dan akomodasi
12
sejenis sehingga hubungan informasi itu akan semakin kuat dan pengetahuan baru
yang terbentuk akan terus berada dalam memori jangka panjang.
Berdasarkan proses pembentukan pengetahuan, pembelajaran generatif
merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki agar mendapatkan pengetahuan baru dan
menerapkan pengetahuan tersebut pada permasalahan lain yang sejenis. Hal ini
menuntut siswa untuk aktif menerima dan menghubungkan informasi yang masuk
kemudian menempatkan informasi tersebut dalam memori panjang otaknya. Siswa
juga dipersiapkan untuk mempertahankan kedudukan pengetahuan itu pada
memori panjang otaknya dengan terus melatih pengetahuan baru tersebut.
2.2.2 Tahap – Tahap Generative Learning
Generative learning terdiri dari empat tahap yaitu: eksplorasi, pemfokusan,
tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep (Wena, 2008: 177).
1. Eksplorasi
Pada tahap eksplorasi guru membimbing siswa untuk melakukan eksplorasi
terhadap pengetahuan, ide atau konsep awal yang diperoleh dari pengalaman
sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkat kelas sebelumnya.
Untuk mendorong siswa agar mampu melakukuan eksplorasi, guru dapat
memberikan stimulus berupa beberapa aktivitas atau tugas-tugas seperti melalui
demonstrasi.
13
2. Pemfokusan
Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis melalui
kegiatan laboratorium atau dalam bentuk pembelajaran yang lain. Pada tahap ini
guru bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber, memberi
bimbingan dan arahan, dengan demikian siswa dapat melakukan proses sains.
3. Tantangan atau Pengenalan Konsep
Setelah siswa memperoleh data selanjutnya menyimpulkan dan menulis
dalam lembar kerja. Siswa diminta untuk mempresentasikan temuannya melalui
diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses tukar pengalaman diantara
siswa.
4. Penerapan Konsep
Pada tahap penerapan konsep siswa diajak untuk dapat memecahkan
masalah dengan menggunakan konsep yang benar. Pemberian tugas merupakan
bentuk penerapan yang baik.
2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning
Beberapa keuntungan menggunakan generative learning diantaranya:
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk peduli terhadap konsepsi
awalnya (terutama yang miskonsepsi), siswa diharapkan memperbaiki
miskonsepsi tersebut.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri.
3. Dapat menciptakan suasana kelas yang aktif karena siswa dapat
membandingkan gagasannya dengan gagasan siswa lainnya.
14
4. Siswa dapat mengembangkan kemampuan metakognitif (kemampuan untuk
mengontrol ranah atau aspek kognitif).
5. Meningkatkan keterampilan proses siswa.
2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning
Beberapa kelemahan menggunakan generative learning diantaranya:
1. Memiliki keterbatasan pada materi pelajaran tertentu.
2. Suasana menjadi tidak terkontrol karena adanya pendapat dari siswa yang
berbeda-beda, sehingga bisa jadi menimbulkan suasana kelas jadi ribut.
3. Siswa yang pasif merasa diteror untuk mengkonstruksi konsep.
4. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
2.3 Kegiatan Laboratorium
2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium
Menurut Hegarty-Hazel, kegiatan laboratorium adalah suatu bentuk kerja
praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar
siswa terlibat dalam pengalaman yang terencana, berinteraksi dengan peralatan
untuk mengobservasi dan memahami suatu fenomena (Wiyanto, 2008: 29).
Melalui kegiatan laboratorium diharapkan siswa dapat belajar langsung dan dapat
melatih keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan
sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan masalah baru melalui metode
ilmiah dan sebagainya.
2.3.2 Jenis – Jenis Kegiatan Laboratorium
Kegiatan laboratorium dapat dipisahkan menjadi kegiatan laboratorium
yang bersifat verifikatif atau deduktif dan kegiatan laboratorium bersifat inkuiri
15
atau induktif. Kegiatan laboratorium bersifat verifikatif merupakan rangkaian
kegiatan pengamatan atau pengukuran, pengolahan data dan penarikan
kesimpulan yang bertujuan untuk mrmbuktikan konsep yang sudah dibelajarkan
atau diberitahukan terlebih dahulu. Untuk kegiatan laboratorium bersifat inkuiri
adalah kegiatan laboratorium yang bertujuan untuk menemukan konsep atau fakta
yang belum diketahui siswa sebelumnya. Dalam kegiatan laboratorium bersifat
inkuiri lingkungan belajar dipersiapkan untuk memberikan bimbingan secukupnya
dalam rangka menjamin keberhasilan siswa dalam proses penemuan konsep
ilmiah. Dengan demikian kegiatan laboratorium bersifat inkuiri lebih dapat
mengoptimalkan perkembangan keterampilan-keterampilan kerja ilmiah siswa
daripada laboratorium yang bersifat verifikatif.
2.3.3 Fungsi Laboratorium
Menurut Soejitno (Lubis, 1993) fungsi laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Memberikan perlengkapan bagi pembelajaran teori yang telah diterima
sehingga antara teori dan percobaan bukan merupakan dua hal yang
terpisah, keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar.
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa.
3. Menambahkan keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuwan
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan
atau penemuan yang diperolehnya.
16
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama kegiatan
laboratorium adalah melatih siswa bekerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap ilmiah.
2.4 Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku harus dilakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh
karena itu, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam
interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan
tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu
seutuhnya. Paul B. Diedrich (Sardiman, 2007) mengelompokkan jenis-jenis
aktivitas belajar sebagai berikut :
1. Visual activities. Misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, dan pekerjaan orang lain.
2. Oral activities. Misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan
interupsi.
3. Listening activities. Misalnya: mendengarkan, uraian percakapan, diskusi,
musik, dan pidato.
4. Writing activities. Misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan
menyalin.
5. Drawing activities. Misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan
diagram.
17
6. Motor activities. Misalnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun, dan bertenak.
7. Mental activities. Misalnya: menganggap, mengingat memecahakan soal,
menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.
8. Emotional activities. Misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
2.5 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989: 22). Benyamin S. Bloom secara garis
besar membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotorik
2.5.1 Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut hasil belajar kognitif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya disebut hasil belajar tingkat tinggi.
2.5.2 Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti perasaan, minat,
sikap, emosi, dan nilai. Indikator dari tujuan siswa pada ranah afektif diantaranya:
keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu,
partisipasi aktif pada diri siswa dan sebagainya.
18
2.5.3 Ranah Psikomotorik
Ranah psikomorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotorik yaitu gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual (sensasi, persepsi, atensi),
kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi non diskursif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
yang telah dicapai siswa baik kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
setelah mengalami proses belajar.
2.6 Kajian Materi
Materi digunakan dalam penelitian adalah Listrik Dinamis meliputi alat
ukur listrik, hukum ohm dan rangkaian hambatan seri-paralel.
2.6.1 Alat Ukur Listrik
2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listrik
Alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik
adalah amperemeter (diberi simbol ). Amperemeter harus dirangkai secara
seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Amperemeter dipasang Seri
+ -
A X + -
A
X
19
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah terminal
positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan (baterai)
sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif
sumber tegangan (baterai).
2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listrik
Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol ).
Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian listrik
seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Voltmeter dipasang Paralel
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah titik yang
berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang
berpotensial yang rendah dengan kutub negatif.
2.6.2 Hukum Ohm
Hukum Ohm dikemukakan oleh George Simon Ohm, fisikawan dari Jerman
pada tahun 1825. Hukum Ohm kemudian dipublikasikan pada tahun 1827 melalui
sebuah paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”.
Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus yang melalui konduktor
antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan di dua titik tersebut
dan terbalik dengan hambatan atau resistansi di antara mereka”
V
X
+ -
V
+ - X
20
Dengan kata lain bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
hambatan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya.
Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Rangkaian Sesuai Hukum Ohm
Secara matematis dapat ditulis:
dengan R adalah hambatan ( ), V adalah tegangan listrik (volt) dan I adalah arus
listrik (A).
2.6.3 Rangkaian Hambatan
Hambatan atau resistor dapat dirangkai secara seri atau pararel.
2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri
Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 2.2.
R
V
I
21
2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan
dalam persamaan 2.3.
3. Tegangan pada hambatan pengganti seri ( ) sama dengan jumlah
tegangan tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.4.
4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat
dinyatakan dalam persamaan 2.5.
2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel
Rangkaian hambatan disusun secara paralel dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel
Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 2.6.
2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat
arus yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan
2.7
I1 R1
I2 R2
I3 R3
Ip
22
3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan
pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.8
4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan
hambatannya dapat dinyatakan dalam persamaan 2.9.
2.7 Kerangka Berfikir
Untuk memahami kerangka berfikir dalam penelitian ini, dapat dilihat pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir
Fakta :
Penggunaan laboratorium belum
optimal, pembelajaran cenderung
monoton dan kurang konstruktivistik
Akibat bagi siswa :
kurang aktif dalam kegiatan
belajar, kurang terampil
menggunakan peralatan
laboratorium sehingga aktivitas
dan hasil belajar rendah
Perlunya perbaikan :
Penggunaan laboratorium dengan
kegiatan laboratorium dan
pembelajaran yang konstruktivis
dengan pendekatan generative
learning
Alasan:
Pembelajaran berpusat pada siswa,
pengetahuan yang dimiliki sangat
penting dalam perolehan
pengetahuan baru, memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap ilmiah.
Dampak yang diharapkan:
Suasana pembelajaran menyenangkan, aktivitas belajar siswa meningkat,
pemahaman konsep fisika meningkat, keterampilan proses siswa meningkat
dan hasil belajar siswa meningkat
23
2.8 Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan
sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H01 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan
pendekatan generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar
siswa SMA
Ha1 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan
generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa SMA
H02 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan
pendekatan generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
SMA
Ha2 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan
generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Grobogan yang beralamat di Jalan
Pangeran Puger No. 23 Grobogan. Waktu penelitian ini pada semester genap
tahun ajaran 2012/2013.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80).
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Grobogan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Jumlah populasi dapat
dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 X-1 40
2 X-2 40
3 X-3 40
4 X-4 40
5 X-5 40
6 X-6 40
7 X-7 40
8 X-8 38
9 X-9 40
Jumlah 358
25
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi (Arikunto, 2006: 131).
Hasil pengambilan sampel diperoleh 2 kelas kelas yaitu 40 siswa dari kelas X-5
sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa dari kelas X-9 sebagai kelas kontrol.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling yaitu memilih secara acak dari populasi yang ada dengan
mengambil dua kelas sebagai sampel. Teknik simple random sampling dipilih
karena analisis data awal dari nilai UAS semester gasal siswa kelas X tahun ajaran
2012/2013 menggunakan uji homogenitas populasi dan uji analisis varians
populasi.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penilaian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan laboratorium
menggunakan pendekatan generative learning.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.
3.4 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah pretest-postest control group design. Sampel
diambil sebanyak dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol (Sugiyono, 2008: 76).
26
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Sampel Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir
R O1 X O2
R O3 Y O4
Keterangan:
R = sampel diambil secara acak baik kelas eksperimen maupun kontrol
O1 = pretest kelompok eksperimen
O2 = posttest kelompok eksperimen
O3 = pretest kelompok kontrol
O4 = posttest kelompok kontrol
X = perlakuan (kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan
generative learning)
Y = perlakuan (kegiatan laboratorium verifikatif)
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan.
3.5.1 Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan tahap persiapan sebagai berikut:
1. Penyusunan perangkat pembelajaran.
2. Penyusunan kisi-kisi soal dan soal berupa pilihan ganda.
3. Uji coba soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukaran soal.
27
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan yaitu dua kali
pertemuan untuk pretest-posttest dan empat kali pertemuan untuk proses
pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
3.5.2.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (Kegiatan Laboratorium
Menggunakan Pendekatan Generative Learning)
1. Pada awal pembelajaran, guru membagi siswa secara heterogen dalam
kelompok terdiri dari 5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan
membagi lembar kerja siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok.
2. Guru memulai mengingatkan kembali pengetahuan yang dimiliki siswa
berupa pertanyaan dan informasi kemudian dikaitkan dengan materi yang
akan dipelajari (eksplorasi).
3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan
penyelidikan konsep yang belum diketahui sehingga memperoleh
pengetahuan, prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan
pada lembar kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa
mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan
pengukuran, memasukan data, membuat grafik, dan membuat
kesimpulan (pemfokusan).
4. Guru memberi kesempatan siswa berdiskusi dan mempresentasikan hasil
kelompok. Selanjutnya guru menanggapi hasil diskusi, memberi
penguatan, memberikan informasi sebenarnya, dan membimbing siswa
28
untuk menarik kesimpulan dari kegiatan laboratorium (pengenalan
konsep).
5. Guru memberi informasi mengenai manfaat dan contoh penerapan dari
materi yang diperlajari dalam kegiatan laboratorium. Selanjutnya Guru
memberi contoh soal dan latihan soal yang terkait (penerapan konsep).
3.5.2.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Kegiatan Laboratorium
Verifikatif)
1. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi secara langsung
dengan metode ceramah dan memberi contoh soal dan latihan terkait agar
lebih jelas.
2. Guru membagi siswa secara heterogen dalam kelompok yang terdiri dari
5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan membagi lembar kerja
siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok
3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan
pembuktian konsep (verifikatif) yang telah diketahui sebelumnya,
prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan pada lembar
kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa
mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan
pengukuran, memasukan data, membuat grafik, dan membuat
kesimpulan.
29
3.6 Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan sesuai alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Alur Penelitian Eksperimen.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2008: 137) menyatakan bahwa terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian
dan kualitas data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Berdasarkan data yang dibutuhkan maka metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode dokumentasi, metode test, dan metode observasi.
Teknik simple random sampling
1.Uji normalitas
2.Uji kesamaan dua varian
3.Uji perbedaan dua rata-rata
4.Uji gain
Pre test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kegiatan Laboratorium
Verifikatif
Kegiatan Laboratorium
Menggunakan Pendekatan
Generative Learning
Instrumen
Uji Coba Soal
Uji homogenitas
UJi analisis varians
Uji
pengaruh
Analisis Data
Aktivitas
Belajar
Hasil
Belajar
Rekomendasi guru
dan telah menempuh
materi yang dijadikan
penelitian
Populasi
Kelas Uji Coba
Post test
Sampel
digunakan
30
3.7.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data yaitu daftar nama siswa, jumlah siswa, daftar nilai sebelum dilakukan
penelitian, dan foto selama penelitian berlangsung.
3.7.2 Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 2006: 150). Metode tes
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran atau diberi perlakuan.
3.7.3 Metode Observasi
Metode Observasi dilaksanakan sebelum dilakukan penelitian dan selama
proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian dilakukan untuk memperoleh
data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik dalam
kegiatan laboratorium secara langsung.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data yang diharapkan agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan
mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang
diperlukan dalam penelitian ini antara lain : silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar kerja siswa, soal berupa pilihan ganda dan lembar
observasi.
31
3.9 Analisis Instrumen
Analisis tes yang digunakan untuk ranah kognitf berupa tes pilihan ganda
sebagai berikut:
3.9.1 Validitas
Validitas soal bentuk pilihan ganda menggunakan rumus korelasi poin
biserial (Arikunto, 2006: 283).
Keterangan:
= koefisien korelasi point biserial
= rerata skor siswa yang menjawab benar
= rerata skor siswa total
= proporsi skor siswa yang menjawab benar
= proporsi skor siswa yang menjawab salah
= standar deviasi total
Harga rpbis yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment
dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid jika harga rpbis > rtabel.
Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan validitas soal nomor 1
dengan rpbis = 0,404 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka nomor 1 valid,
perhitungan validitas nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.
Untuk melihat perhitungan validari keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba
terdapat 25 valid dan 15 soal tidak valid, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
3.3.
32
Tabel 3.3 Validitas Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Valid 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 24,
25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 36, 38 25 Soal
Tidak
Valid
3, 6,7, 12, 14, 15, 20, 22, 23, 29, 32, 35, 37, 39,
40 15 Soal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
3.9.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen itu cukup baik (Arikunto, 2006: 178).
Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument penelitian adalah
rumus K-R. 21 yaitu
Keterangan:
r11 = reliabilitas soal
M = rata-rata skor awal
K = jumlah butir soal
Vt = variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total
Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment
dengan taraf signifikan 5%. Jika r11 > rtabel maka instrument yang diuji bersifat
reliabel.
Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan reliabilitas dengan r11 =
0,639 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka instrumen reliabel, perhitungan
reliabilitas intrument selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23.
33
3.9.3 Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab
soal (Arikunto, 2006: 188). Untuk menghitung daya beda soal menggunakan
rumus berikut:
Keterangan:
= daya pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Pada tabel 3.4 disajikan kriteria daya pembeda soal.
Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda
Nilai Daya Beda Kriteria
0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali
D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang
Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan daya beda nomor 1 dengan
sesuai kriteria maka soal nomor 1 termasuk Cukup, perhitungan daya
beda nomor 1, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Untuk melihat
34
perhitungan daya beda keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 14 soal
dengan daya beda jelek, 22 soal dengan daya beda cukup dan 4 soal dengan daya
beda baik, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Daya Beda Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Jelek 3, 6, 7, 12, 14, 15, 20, 22, 29, 32, 35, 37,39, 40 14 Soal
Cukup 1, 2, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 23,
25, 26, 27, 28, 33, 34, 36, 38 22 Soal
Baik 9, 24, 30, 31 4 Soal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
3.9.4 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan indikator mudah
sukarnya soal bagi siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan indeks
kesukaran (Arikunto, 2006: 210).
Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran
JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
JSA = banyak siswa pada kelompok atas
JSB = banyak siswa pada kelompok bawah
35
Pada tabel 3.6 disajikan kriteria tingkat kesukaran soal.
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai TK Kriteria
0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar
0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang
0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran nomor 1
dengan TK= 0,86 sesuai kriteria maka soal no 1 termasuk soal mudah,
perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
25. Untuk melihat perhitungan tingkat kesukaran keseluruhan sebanyak 40 soal
uji coba terdapat 17 soal mudah, 19 dan 4 soal tidak valid, selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Mudah 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 20, 22, 23, 28, 33, 34, 35,
37, 38, 39
17 Soal
Sedang 2, 6, 7, 9, 12, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 29,
30, 31, 32, 36, 40
19 Soal
Sukar 11, 14, 17, 19 4 Soal
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
3.10 Analisis Data
3.10.1 Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaan populasi,
menentukan sampel dan mengetahui keadaan awal yang sama. Uji yang dilakukan
adalah uji homogenitas dan uji analisis varians populasi. Data yang digunakan
pada analisis tahap awal adalah nilai UAS Semester Gasal siswa kelas X SMA
Negeri 1 Grobogan, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
36
3.10.2.1 Uji Homogenitas
Sebelum dilakukan penelitian populasi yang akan diteliti harus dalam
keadaan homogen agar dalam pengambilan sampel dapat digunakan teknik
random sampling, dapat diuji dengan mengunakan uji Bartlett dengan rumus
sebagai berikut:
dimana
(Sudjana, 2005: 263)
dengan = besarnya homogenitas
= varians masing-masing kelompok
= varians total
= jumlah masing-masing kelompok
Kriteria pengujian : jika dengan dan
maka populasi keadaan homogen.
Hasil perhitungan uji homogenitas data populasi diperoleh
dan , karena berarti bahwa populasi
mempunyai varians yang sama (homogen), perhitungan uji homogenitas data
populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.
3.10.2.2 Uji Analisis Varians Populasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas dalam
populasi, dapat diuji dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
37
Uji kesamaan keadaan awal populasi dihitung menggunakan rumus:
Jumlah kuadrat total ( )
Jumlah kuadrat antara kelompok ( )
Jumlah kuadrat dalam ( )
Mean kuadrat antara kelompok
Mean kuadrat kuadrat dalam
(Sugiyono, 2007 : 201-202)
Pada tabel 3.8 disajikan ringkasan uji analisis varians.
Tabel 3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians
Sumber
Variasi
db Jk Mk
Antar
Kelompok
k-1 dk pembilang = k-1
dk penyebut = (n-k)
Dalam
Kelompok
n-k
Total n-1
Dengan n = jumlah seluruh siswa populasi dan k = jumlah kelas sampel
38
Kriteria pengujian jika Fhitung < Ftabel dengan dengan dk pembilang = (k-
1), dk penyebut = maka maka populasi mempunyai rata-rata antar kelas
tidak berbeda.
Hasil perhitungan uji analisis varians data populasi diperoleh (Fhitung =
0,528) dan (Ftabel = 1,956), karena Fhitung < Ftabel berarti bahwa populasi
mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda, perhitungan uji analisis varians
data populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28.
3.10.2 Analisis Data Akhir
Analisis tahap akhir digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji yang
dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, analisis aktivitas
belajar, analisis hasil belajar dan uji gain. Data yang digunakan pada analisis
tahap awal adalah nilai pretest-posstest dari 2 kelas sampel. Tahapan analisis
tahap akhir adalah sebagai berikut:
3.10.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi
Kuadrat.
Keterangan:
: Chi kuadrat
Ei : frekuensi yang diharapkan
Oi : frekuensi pengamatan
39
Jika dengan derajat kebebasan maka data
berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273).
3.10.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan menggunakan varians terbesar dibandingkan
varians terkecil. Rumus yang digunakan adalah
Untuk Ho: = dan Ha : ≠ maka Ho diterima jika
dan Ho ditolak jika . (Sudjana, 2005: 249-251).
Kriteria pengujian: untuk Ho: = dan Ha : ≠ jika Fhitung < Ftabel
dengan dengan dk pembilang = (k-1), dk penyebut = maka maka
kedua sampel keadaan homogen.
3.10.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata
uji satu pihak. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata aktivitas dan
hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar
kelompok kontrol.
Rumus uji t yang digunakan adalah:
dimana
(Sugiyono, 2008: 197)
40
Kriteria pengujian: Jika dengan
dan taraf signifikan maka Ho diterima.
Ho = tidak ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol
Ha = ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol dimana aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen
lebih baik dari kelas kontrol .
3.10.2.4 Analisis Tes
Tes berupa pilihan ganda digunakan untuk memperoleh hasil belajar
siswa kognitif yang dianalisis dengan menggunakan rumus :
Pada tabel 3.9 disajikan kriteria ketuntasan hasil belajar.
Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Nilai Kriteria
Belum Tuntas
Tuntas
(Depdiknas, 2007)
3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk digunakan untuk memperoleh data
aktivitas belajar, hasil belajar siswa afektif dan psikomotorik yang dianalisis
dengan menggunakan rumus :
41
Pada tabel 3.10 disajikan kriteria lembar observasi aktivitas belajar.
Tabel 3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar
Nilai Kriteria
85% - 100% Sangat Aktif
65% - 84% Aktif
55% - 64% Cukup Aktif
0% - 54% Kurang Aktif
Pada tabel 3.11 disajikan kriteria lembar observasi hasil belajar psikomotorik dan
hasil belajar afektif .
Tabel 3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar
Nilai Kriteria
85% - 100% Sangat Baik
65% - 84% Baik
55% - 64% Cukup Baik
0% - 54% Kurang Baik
(Aqib et al., 2011: 161)
3.10.2.6 Uji Gain
Untuk melihat besarnya perubahan aktivitas dan hasil belajar siswa
akibat pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative
learning digunakan uji gain dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
= faktor gain
= skor rata-rata tes awal (%)
= skor rata-rata tes akhir (%)
42
Pada tabel 3.12 disajikan kriteria lembar observasi.
Tabel 3.12 Kriteria Faktor Gain
Nilai Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
(Wiyanto, 2008: 86)
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dan bertujuan untuk
mengetahui adanya kesamaan kondisi awal sampel. Data yang digunakan adalah
nilai ujian akhir semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 dari populasi kelas X
SMA Negeri Grobogan berjumlah 9 kelas diperoleh dengan metode dokumentasi,
data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar
Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9
Jumlah Siswa 40 40 40 40 40 40 40 39 40
Nilai tertinggi 80 82 79 82 90 81 85 81 86
Nilai terendah 71 70 71 70 69 61 60 70 69
Rata-Rata 75 74 75 74 73 73 71 73 74
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
Analisis data awal terdiri dari dua uji, yaitu uji homogenitas dan uji
kesamaan keadaan awal populasi (uji anava).
4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas populasi diperoleh
dan dengan dan adalah =15,507.
Hasil perhitungan menunjukan nilai , maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Hal ini berarti populasi mempunyau varians yang sama (homogen), data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.
44
4.1.1.2 Uji Analisis Varians Populasi
Berdasarkan hasil analisis dengan uji analisis varians populasi diperoleh
dan dengan dengan dk pembilang
, dk penyebut dan adalah =1,965. Hasil
perhitungan menunjukan nilai , maka dapat disimpulkan Ho
diterima. Hal ini berarti populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda,
data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa kesembilan sampel
homogen sehingga teknik pengambilan sampel dapat dilakukan untuk menetapkan
kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling
sehingga dipilih kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas
kontrol.
4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir
Analisis tahap akhir dilakukan setelah penelitian dan bertujuan untuk
menjawab hipotesis yang dikemukakan. Data yang digunakan adalah data hasil
belajar kognitif diperoleh dengan metode tes sedangkan data aktivitas belajar, data
hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik diperoleh dengan metode
observasi.
4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif
Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar kognitif adalah data nilai tes
(pretest dan posttest), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 dan 35.
45
4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel
Hasil perhitungan uji normalitas sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel.
Sumber Data Kelas Kriteria
Pre test Eksperimen 5,45
11,1
Normal
Kontrol 9,61 Normal
Post test Eksperimen 4,36 Normal
Kontrol 5,53 Normal
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31, 32, 36, 37.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dengan
dan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal
ini berarti data tersebut terdistribusi normal.
4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel
Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians sampel dapat dilihat pada Tabel
4.3.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Sampel.
Sumber Data Kelas Kriteria
Pre test Eksperimen
Homogen Kontrol
Post test Eksperimen
Homogen Kontrol
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33 dan 38.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dengan k
pembilang dan dk penyebut dan .
Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti data tersebut homogen.
46
4.1.2.1.3 Uji Hipotesis Sampel
Hasil perhitungan uji kesamaan dan perbedaan dua varians sampel
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Sumber Data Kelas Kriteria
Pretest Eksperimen
0,28 1,99 Tidak berbeda Kontrol
Posttest Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 dan 39.
Berdasarkan hasil analisis dengan uji t untuk data pretest diperoleh
dengan k pembilang dan
dk penyebut dan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima.
Hal ini berarti rata-rata data pretest kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest
kelas eksperimen sama dengan nilai pretest kelas kontrol. Sedangkan untuk data
posttest diperoleh dengan k pembilang
dan dk penyebut dan . Maka dapat disimpulkan Ho
ditolak. Hal ini berarti rata-rata data posttest kedua kelas berbeda artinya rata-rata
nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari nilai posttest kelas kontrol.
4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel
Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar kognitif dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel
Kelas N-gain
(%) Kriteria
Eksperimen 53,8 % 82,8 % 0,63 63% Sedang
Kontrol 53,3 % 77,1 % 50% Sedang
47
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 40 dan 41.
4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar
Data yang dianalisis sebagai nilai aktivitas belajar adalah data nilai
observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 43
dan 44.
4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas eksperimen pada pertemuan I dan II
dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi
Per
tem
uan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor R
ata-
Rat
a
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Mengemukakan
pendapat 0 16 20 4 108 2.70 67.5 A
Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA
Menulis data 0 5 25 10 125 3.13 78.1 A
Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA
Menarik Kesimpulan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A
Rata-rata skor 123.2 3.08 77 A
II
Mengemukakan
pendapat 0 0 16 24 144 3.60 90 SA
Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA
Menulis data 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA
Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA
Menarik kesimpulan 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA
Rata-rata skor 134.4 3.36 84 A
Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif
Dari Tabel 4.6, hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen pada
pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut
48
1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 67,5% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 90% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi
peningkatan.
2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar
64,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 64,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi
peningkatan atau penurunan.
3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi
peningkatan.
4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar
90,6% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 90,6% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi
peningkatan atau penurunan.
5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar
kelas eksperimen antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat
dilihat pada Gambar 4.1
49
Gambar 4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator
Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan pertemuan II dalam Persentase
Berdasarkan Gambar 4.1, aktivitas belajar pada kelas eksperimen dapat
disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat, 3) menulis
data, dan 5) menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2)
bertanya dan 4) mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas kontrol pada pertemuan I dan II dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
67.5% 64.4%
78.1%90.6% 84.4%90%
64.4%
87.5%90.6%
87.5%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Mengemukakan pendapat
Bertanya Menulis data Mengukur Menarik kesimpulan
Pe
rse
nta
se S
kor
Rat
a-R
ata
Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
50
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P
erte
muan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor
Rat
a-R
ata
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Mengemukakan
pendapat 0 26 14 0 94 2.35 58.8 CA
Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA
Menulis data 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A
Mengukur 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A
Menarik Kesimpulan 0 0 35 5 125 3.13 78.1 A
Rata-rata skor 115.2 2.88 72 A
II
Mengemukakan
pendapat 0 0 26 14 134 3.35 83.8 A
Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA
Menulis data 0 5 35 0 115 2.88 71.9 A
Mengukur 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A
Menarik kesimpulan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A
Rata-rata skor 119.2 2.98 74.5 A
Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif
Dari Tabel diatas, hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol pada
pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:
1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 58,8% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 83,8% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar
54,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 54,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi
peningkatan atau penurunan.
51
3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 71,9% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi
penurunan.
4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar
84,4% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 81,3% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.
5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar
berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan pertemuan II
dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator
Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase
58.8% 54.4%
84.4% 84.4%78.1%
83.8%
54.4%
71.9%81.3% 81.3%
0.0%10.0%20.0%30.0%40.0%50.0%60.0%70.0%80.0%90.0%
Mengemukakan pendapat
Bertanya Menulis data Mengukur Menarik kesimpulan
Pe
rse
nta
se S
kor
Rat
a-R
Ata
Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
52
Berdasarkan Gambar 4.2, aktivitas belajar pada kelas kontrol dapat
disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat dan 5)
menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek 3) menulis data dan 4)
mengukur terjadi penurunan; pada aspek penilaian 2) bertanya tidak terjadi
peningkatan atau penurunan.
4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data aktivitas
belajar dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Sumber Data Kelas Kriteria
Pertemuan I Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Pertemuan II Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 dan 47.
Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh
dengan k pembilang dan dk penyebut
dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti
rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai aktivitas
belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai aktivitas belajar kelas kontrol.
4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel
Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data aktivitas belajar dapat dilihat
pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel
Kelas N-gain (%) Kriteria
Eksperimen 77 % 84 % 0,3 30 Sedang
Kontrol 72 % 74,5 % 0,09 9 Rendah
Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.
53
4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif
Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar afektif adalah data hasil
observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 48
dan 49.
4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas eksperimen pada pertemuan I dan II
dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi
Per
tem
uan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor
Rat
a-ra
ta
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB
Perhatian siswa saat
pelajaran 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CB
Kerjasama dalam
kelompok 0 3 22 15 132 3.3 82.5 B
Kerapian pakaian 0 4 1 35 151 3.78 94.4 SB
Tanggungjawab 0 14 22 4 110 2.75 68.8 B
Rata-rata skor 131 3.28 82 B
II
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB
Perhatian siswa saat
pelajaran 0 0 18 22 142 3.55 88.8 SB
Kerjasama dalam
kelompok 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB
Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB
Tanggungjawab 0 13 26 1 108 2.7 67.5 B
Rata-rata skor 142 3.55 88.8 SB
Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik
Dari Tabel 4.10, hasil observasi hasil belajar afektif kelas eksperimen pada
pertemuan I dan II dianalisis secara deskripsi sebagai berikut:
54
1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik.
Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 64,4% dengan kriteria cukup baik dan pada
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 88,8% dengan kriteria sangat baik.
Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.
3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 82,5% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 94,4% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase
sebesar 67,5% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif
berdasarkan indikator kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
55
Gambar 4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan
Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam
Persentase
Berdasarkan Gambar 4.3, hasil belajar afektif pada kelas eksperimen dapat
disimpulkan bahwa pada aspek penilain 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3)
kerjasama dalam kelompok dan 4) kerapian pakaian terjadi peningkatan; pada
aspek 5) tanggung jawab terjadi penurunan, pada aspek penilaian 1) kehadiran
dalam mengikuti pelajaran tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas kontrol pada pertemuan I dan II
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
100%
64.4%82.5%
94.4%
68.8%
100%88.8% 87.5%
100%
67.5%
0%20%40%60%80%
100%120%
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran
Perhatian siswa saat
pembelajaran
Kerjasama dalam kelompok
Kerapian Pakaian
Tanggung Jawab
Pre
sen
tase
sko
r ra
ta-r
ata
Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
56
Tabel 4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P
erte
muan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor
Rat
a-ra
ta
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB
Perhatian siswa saat
pelajaran 0 24 14 2 98 2.45 61.3 CB
Kerjasama dalam
kelompok 0 24 16 0 96 2.4 60 CB
Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB
Tanggungjawab 0 19 13 8 109 2.73 68.1 B
Rata-rata skor 125 3.12 77.9 B
II
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB
Perhatian siswa saat
pelajaran 0 12 11 17 125 3.13 78.1 SB
Kerjasama dalam
kelompok 0 19 15 6 107 2.68 66.9 SB
Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB
Tanggungjawab 0 14 14 12 118 2.95 73.8 B
Rata-rata skor 134 3.35 83.8 SB
Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik
Dari Tabel 4.11, hasil observasi hasil belajar afektif kelas kontrol pada
pertemuan I dan II dinalisis secara deskriptif sebagai berikut:
1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik.
Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 61,2% dengan kriteria cukup baik dan pada
57
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada
aspek tersebut terjadi peningkatan.
3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh
persentase sebesar 60% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 66,9% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi
peningkatan.
4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh
persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut tidak
terjadi peningkatan atau penurunan.
5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase
sebesar 68,1% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh rata
persentase sebesar 73,7% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi
peningkatan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif
kelas kontrol pada pertemuan I dan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar
4.4.
58
Gambar 4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan
Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase
Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar afektif pada kelas kontrol dapat
disimpulkan bahwa pada aspek penilain, 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3)
kerjasama dalam kelompok, dan 5) tanggung jawab terjadi peningkatan; pada
aspek penilaian 1) kehadiran dalam mengikuti pelajaran dan 4) kerapian pakaian
tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data hasil belajar
afektif pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Sumber Data Kelas Kriteria
Pertemuan I Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Pertemuan II Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 51 dan 52.
100%
61.3% 60%
100%
68.1%
100%
78.1%66.9%
100%
73.8%
0%20%40%60%80%
100%120%
Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran
Perhatian siswa saat
pembelajaran
Kerjasama dalam
kelompok
Kerapian Pakaian
Tanggung Jawab
Pe
rse
nta
se s
kor
rata
-rat
a
Hasil Belajar Berdasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
59
Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh
dengan k pembilang dan dk penyebut
dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti
rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil
belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas
kontrol.
4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel
Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar afektif dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel
Kelas N-gain (%) Kriteria
Eksperimen 82 % 88,75 % 0,37 37% Sedang
Kontrol 78 % 83,75 % 0,26 26% Rendah
Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.
4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik
Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar psikomotorik adalah data
nilai observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 53 dan 54.
4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
60
Tabel 4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi
Per
tem
uan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor
Rat
a-ra
ta
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Menyiapkan alat dan
bahan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B
Merangkai alat dan
bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B
Melakukan pengamatan
dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B
Kemampuan
menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B
Merapikan alat dan
bahan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B
Rata-rata skor 128 3.2 80 B
II
Menyiapkan alat dan
bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB
Merangkai alat dan
bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 B
Melakukan pengamatan
dan percobaan 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SB
Kemampuan
menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B
Merapikan alat dan
bahan percobaan 0 5 10 25 140 3.5 87.5 SB
Rata-rata skor 133 3.33 83.1 B
Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik
Dari Tabel 4.14, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen
pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:
1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat baik dan pada
61
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik.
Pada aspek tersebut terjadi peningkatan.
2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria cukup baik dan pada
pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik. Pada
aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
tersebut terjadi peningkatan.
4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut
tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
tersebut terjadi peningkatan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar
psikomotorik berdasarkan indikator kelas eksperimen antara pertemuan I dan
pertemuan II dalam presentase dapat dilihat pada Gambar 4.5.
62
Gambar 4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan
Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam
Presentase
Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen
dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) menyiapkan alat dan bahan
percobaan 3) melakukan pengamatan dan percobaan 5) merapikan alat dan bahan
percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2) merangkai alat dan bahan
4) kemampuan menggunakan alat tidak terjadi peningkatan atau penurunan.
4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium
diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.15.
81.3%
65.6%
84.4% 84.4% 84.4%87.5%
65.6%
90.6%84.4% 87.5%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Menyiapkan alat dan bahan
percobaan
Merangkai alat dan bahan percobaan
Melakukan pengamatan
dan percobaan
Kemampuan menggunakan
alat
Merapikan alat dan bahan percobaan
Pre
sen
tase
Sko
r R
ata-
Rat
a
Hasil Belajar Psikomotorik Bedasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
63
Tabel 4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol
Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi P
erte
muan
Indikator
Jumlah siswa
dengan skor Jumlah
skor
Rat
a-ra
ta
(%)
Kri
teri
a
1 2 3 4
I
Menyiapkan alat dan
bahan percobaan 0 10 20 10 120 3 75 B
Merangkai alat dan
bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B
Melakukan pengamatan
dan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B
Kemampuan
menggunakan alat 0 20 10 10 110 2.75 68.8 B
Merapikan alat dan
bahan percobaan 0 5 35 0 115 2.88 71.9 B
Rata-rata skor 116 2.9 72.5 B
II
Menyiapkan alat dan
bahan percobaan 0 20 15 5 105 2.63 65.6 CB
Merangkai alat dan
bahan percobaan 0 25 15 0 95 2.38 59.4 CB
Melakukan pengamatan
dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B
Kemampuan
menggunakan alat 0 0 35 5 125 3.13 78.1 B
Merapikan alat dan
bahan percobaan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB
Rata-rata skor 120 3 75 B
Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik
Dari Tabel 4.15, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas kontrol
pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut:
1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 75% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
tersebut terjadi penurunan.
64
2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 59,4% dengan kriteria cukup baik. Pada aspek
tersebut terjadi penurunan.
3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut
terjadi peningkatan.
5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I
diperoleh persentase sebesar 71,9% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II
diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek
tersebut terjadi peningkatan.
Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar
psikomotorik berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan
pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.6
65
Gambar 4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik
Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II
dalam Persentase
Berdasarkan Gambar 4.6, hasil belajar psikomotorik pada kelas kontrol
dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 3) melakukan pengamatan dan
percobaan 4) kemampuan menggunakan alat 5) merapikan alat dan bahan
percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 1) menyiapkan alat dan
bahan percobaan 2) merangkai alat dan bahan terjadi penurunan.
4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk hasil belajar
psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel
Sumber Data Kelas Kriteria
Pertemuan I Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Pertemuan II Eksperimen
1,99 Berbeda Kontrol
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56 dan 57.
75%65.6%
81.3%68.8% 71.9%
65.6%59.4%
84.4%78.1%
87.5%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Menyiapkan alat dan bahan
percobaan
Merangkai alat dan bahan percobaan
Melakukan pengamatan
dan percobaan
Kemampuan menggunakan
alat
Merapikan alat dan bahan percobaan
Pe
rse
nta
se S
kor
Rat
a-R
ata
Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator
Pertemuan I Pertemuan II
66
Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh
dengan k pembilang dan dk penyebut
dan . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti
rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai
hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar
afektif kelas psikomotorik.
4.1.2.3.5 Uji Gain Sampel
Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar psikomotorik
dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel
Kelas N-gain (%) Kriteria
Eksperimen 80 % 83,13 % 0,16 16% Rendah
Kontrol 73 % 75 % 0,07 7% Rendah
Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh implementasi
kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Grobogan kelas X semester genap
materi listrik dinamis.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random
sampling, dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap populasi dengan
menganggap populasi memiliki kesamaan varian dan rata-rata antar kelas. Kelas
yang terpilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah kelas X-5 dan
kelas X-9 dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa, kelas X-5 sebagai
kelasa eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Keduanya diberikan dua
67
perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan kegiatan laboratorium
menggunakan pendekatan generative learning dan kelas kontrol dengan kegiatan
laboratorium verifikatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan
metode observasi. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
kognitif melalui pretest dan postest. Metode observasi digunakan utuk
memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar
psikomotorik selama kegiatan laboratorium berlangsung pada kedua kelas, baik
eksperimen maupun kontrol.
4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar
Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki
interaksi siswa dalam belajar atau aktivitas belajar yang rendah. Implementasi
kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kontrol berlangsung 2
pertemuan dengan materi listrik dinamis, pada pertemuan I diamati aktivitas
dilakukan siswa dalam mempelajari alat ukur dan hukum ohm sedangkan pada
pertemuan II diamati aktivitas dilakukan siswa dalam mempelajari rangkaian
hambaran seri dan paralel. Indikator aktivitas belajar yang diamati dalam kegiatan
laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya:
mengemukakan pendapat, bertanya, menulis data, mengukur, dan menarik
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data aktivitas belajar pada kelas
eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah
80,5% dengan kriteria aktif dan pada kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-
68
rata pada pertemuan I dan II adalah 73,3% dengan kriteria aktif. Data tersebut
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-gain
Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase
Berdasarkan Gambar 4.7, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan
bahwa aktivitas belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata
aktivitas belajar pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata
aktivitas belajar kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih
aktif dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk
memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara
statistik lebih lanjut.
Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat
pada Tabel 4.8 tampak bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda
artinya rata-rata nilai aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai
aktivitas belajar kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun pada pertemuan II.
Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan pada
kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat
77%84% 80.5%
30%
72% 74.5% 73.3%
9%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain
Pe
rse
nta
se N
ilai A
ktiv
itas
B
ela
jar
Eksperimen Kontrol
69
pada Tabel 4.9 tampak bahwa peningkatan aktivitas belajar kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol ( ).
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan
nilai aktivitas belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang
diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas
kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas
eksperimen memiliki nilai aktivitas belajar lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative
learning berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Besarnya
pengaruh sebesar 30 % termasuk kriteria sedang.
Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen berupa
peningkatan aktivitas belajar siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan
laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih melibatkan
siswa secara langsung dalam penyelidikan dan penggalian pengetahuan sehingga
dapat membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa
aktif belajar dalam kegiatan laboratorium sebagai upaya menunjang keberhasilan
proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Dick & Carey (1985)
bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa secara aktif melakukan
keterlibatan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan. Menurut Wittrok (1992), kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning memandang siswa sebagai siswa aktif berkerja
untuk membangun pemahaman yang bermakana dengan menghasilkan berbagai
70
informasi yang diterima oleh siswa dan berbeda dengan siswa yang hanya
melibatkan proses penghafalan informasi dimana siswa pasif menerima informasi
tanpa adanya pengolahan informasi yang bermakna.
Pada indikator aktivitas belajar yang diamati pada kelas eksperimen yaitu
bertanya dan mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan, hal ini
disebabkan siswa belum memiliki keberanian yang kuat untuk bertanya akan rasa
keingintahuan siswa mengenai fenomena terjadi pada kegiatan laboratorium
mempelajari materi dinamis dan siswa belum dapat menghubungan pengetahuna
mengenai besaran dan pengukuran yang telah dimiliki sebelumnya sehingga
membuat kesulitan siswa dalam mengukur besaran pada materi dinamis.
Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas
kontrol, siswa cenderung pasif dikarenakan dirancang tidak didasarkan pada
pengetahuan awal yang tujuannya lebih pada verifikasi konsep, bukan
pembentukan konsep dan menanggulangi miskonsepsi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Aufschnaiter & Stefan (2007) bahwa kegiatan laboratorium verifikatif,
siswa jarang menunjukan pemahaman tentang apa yang dilakukan dan dikatakan
sebagai percobaaan yang membosankan. Pada indikator aktivitas belajar yang
diamati pada kelas kontrol yaitu bertanya tidak terjadi peningkatan atau
penurunan hal ini disebabkan pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa
enggan bertanya. Indikator menulis data dan mengukur terjadi penurunan, hal ini
disebabkan kurangnya siswa melatih ketajaman pikirannya dalam menggunakan
alat ukur listik dan menghubungkan pengetahuan mengenai prinsip pengukuran
dalam kegiatan laboratorium mengenai materi listrik dinamis.
71
Melalui kegiatan laboratorium akan terciptalah situasi belajar aktif dan lebih
untuk mengembangkan konsep berhubungan dengan peristiwa serupa (konsep
berbasis fenomena) daripada yang muncul dari teori serta terbentuknya
pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.
4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif
Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki
pemahaman dalam belajar siswa atau hasil belajar kognitif yang rendah pada
materi listrik dinamis. Indikator hasil belajar kognitif siswa yang diukur dalam
kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya:
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan
evaluasi (C6) yang dimuat dalam bentuk soal pilihan ganda serta digunakan untuk
mendapatkan data pretest dan posttest.
Dari data hasil belajar kognitif, untuk data pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 53,8% dan 53,3%.
sedangkan untuk data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
persentase nilai rata-rata yaitu 82,8 % dan 77,1 %. Data tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.8.
53.8%
82.8%
63%53.3%
77.1%
50%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
Pretest Posttest N-gainPe
rse
nta
se N
ilai H
asil
Be
laja
r K
ogn
itif
Eksperimen Kontrol
72
Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar
Kognitif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase.
Berdasarkan Gambar 4.8, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan
bahwa hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-
rata posttest pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata posttest
kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan
pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut.
Selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians
untuk data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata
nilai hasil belajar kognitif kedua kelas tidak berbeda artinya rata-rata nilai hasil
belajar kognitif kelas eksperimen sama dengan nilai hasil belajar kognitif kontrol,
hal tersebut disebabkan kedua kelas memiliki keadaan awal yang sama dan belum
mendapatkan perlakuan, sedangkan untuk data posttest dapat dilihat pada Tabel
4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas
berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik
dari nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas sudah
mendapatkan perlakuan.
Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan
pada kelas kontrol sebesar (sedang). Dari analisis uji gain dapat
dilihat pada Tabel 4.5 tampak bahwa peningkatan hasil belajar kognitif kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ).
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan
nilai hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas
73
yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan
kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, dimana kelas
eksperimen memiliki nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan
generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar kognitif siswa.
Besarnya pengaruh sebesar 63 % termasuk criteria sedang.
Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
meningkat hasil belajar kognitif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan
laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih menekankan
pada pengintergrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah
dimiliki siswa dimiliki sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkan
kemampuan mengontrol kognitif. Di dalam kegiatan laboratorium tersebut siswa
akan mendapatkan pengalaman yang bermakna dan pengetahuan yang dikontruksi
dari hasil penyelidikan sendiri untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan
pengembangan kemampuan pemecahan masalah, pengetahuan yang diperoleh
tersebut akan disimpan pada memori jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Suma (2005) bahwa kegiatan laboratorium mendorong kemampuan
siswa utuk membangun dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
hokum-hukum melalui pengalaman langsung (first-hand experience). Belajar
dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Menurut Al-Naqbi & Hassan (2005) bahwa melalui
74
kegiatan laboratorium ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan
pemahaman intuitif dan untuk mengalami bagaimana rasanya untuk menjadi
pencipta pengetahuan daripada sebagai konsumen pengetahuan.
Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas
kontrol mengakibatkan siswa belum mampu mengembangkan proses kognitif dan
hanya memperoleh pemahaman prosedural ilmu. Menurut Suma (2005) bahwa
kegiatan laboratorium verifikatif tidak mengembangkan kreativitas dan
kemampuan berpikir apalagi menimbulkan konflik kognitif yang mendorong
siswa untuk mengubah pandangannya tentang suatu konsep.
4.2.3 Pembahasan Hasil Belajar Afektif
Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki
minat dan motivasi siswa dalam belajar serta memberikan perlengkapan bagi
siswa mengkaitkan teori dan percobaan untuk menghadirkan keinginan mengenai
fenomena yang ada pada materi dinamis. Indikator hasil belajar afektif yang
diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diantaranya: kehadiran dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa saat
pembelajaran, kerjasama dalam kelompok, kerapian pakaian, dan tanggung jawab.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar afektif pada kelas
eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah
85,3% dengan kriteria sangat baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase
nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74,1% dengan kriteria baik. Data
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.9.
75
Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain
Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam
Persentase
Berdasarkan Gambar 4.9, tampak sekilas bahwa adanya perbedaan nilai
hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil
belajar afektif pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi daripada nilai hasil
belajar afektif kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik
dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh
kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih
lanjut.
Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat
pada Tabel 4.12 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua
kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih
baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun
pada pertemuan II.
82%88.75% 85.4%
37%
78% 83.75% 80.9%
26%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain
Pre
sen
tase
Nila
i Has
il B
ela
jar
Afe
ktif
Eksperimen Kontrol
76
Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (sedang) dan pada
kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat
pada Tabel 4.13 tampak bahwa peningkatan hasil belajar afektif kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ).
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan
nilai hasil belajar afektif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang
diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas
kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas
eksperimen memiliki nilai hasil belajar afektif lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative
learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar afektif siswa. Besarnya
pengaruh sebesar 37% termasuk kriteria sedang.
Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
meningkat hasil belajar afektif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan
laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang menuntut
adanya interaksi antar siswa untuk bekerjasama dalam penyelidikan suatu konsep
atau pengetahuan yang belum dimiliki siswa, selain itu peran kegiatan
laboratorium tersebut akan memberikankan rangsangan yang menarik perhatian
siswa sehingga dapat memunculkan adanya minat dan motivasi dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rifai & Catharina (2011)
menyatakan stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan
77
cenderung untuk mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap stimulus
tersebut.
Pada indikator hasil belajar afektif yang diamati pada kelas eksperimen
yaitu tanggungjawab terjadi penurunan, hal ini sebagai bentuk dari kelemahan
pada kegiatan laboratorium menggunakan generative learning menjadikan siswa
merasa diteror mengkonstruksikan konsep dengan kerjasama kelompok sehingga
tanggungjawab siswa terhadap kelompok sangat kurang sedangkan tidak terjadi
peningkatan atau penurunan, Menurut Rahmad & Alfina (2007) untuk
meningkatkan hasil belajar, salah satu faktor penunjangnya adalah faktor sosial.
Lingkungan sosial berkaitan dengan interaksi siswa, misalnya kehadiran siswa
lain pada waktu sedang belajar dan tanggung jawab dalam kelompok belajar
mempengaruhi proses dan hasil belajar individu.
Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas
kontrol cenderung pasif dan monoton sehingga kurangnya interaksi baik siswa
dengan siswa maupun siswa dengan guru mengakibatkan motivasi dan minat
siswa berkurang. Pada kenyataannya jika siswa kurangnya minat dan termotivasi
dalam mempelajari materi listik dinamis akan terjadi kebosanan maka akan
berdampak pada keberhasilan siswa dalam belajar.
4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik
Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki
ketrampilan siswa dalam menggunakan alat ukur listrik yaitu multimeter
(amperemeter, voltmeter dan ohmmeter). Implementasi kegiatan laboratorium
yang disertai LKS sebagai bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam
78
melakukan tugas-tugas praktik mengenai materi listrik dinamis. Indikator hasil
belajar psikomotorik yang diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: menyiapkan alat dan bahan percobaan,
merangkai alat dan bahan percobaan, melakukan pengamatan dan percobaan,
kemampuan menggunakan alat, dan merapikan alat dan bahan percobaan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar psikomotorik pada
kelas eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II
adalah 81,6% dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase
nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74 % dengan kriteria baik. Data
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain
Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam
Persentase.
Berdasarkan Gambar 4.10, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan
nilai hasil belajar psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai
rata-rata hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada
nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas
eksperimen lebih baik dalam kegiatan laboratorium dari kelas kontrol.
80% 83.13% 81.6%
16%
73% 75% 74%
7%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain
Pe
rse
nta
se N
ilai H
asil
Be
laja
r P
siko
mo
tori
k
Eksperimen Kontrol
79
Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat
pada Tabel 4.16 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik
kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas
eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol baik pada
pertemuan I maupun pertemuan II.
Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar (rendah) dan
pada kelas kontrol sebesar (rendah). Dari analisis uji gain dapat
dilihat pada Tabel 4.17 tampak bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik
kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol (0,3 >0,09).
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan
nilai hasil belajar psikomotorik yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu
kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning
dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana
kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar psikomotorik lebih tinggi dari pada
kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan
generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar psikomotorik
siswa. Besarnya pengaruh sebesar 16% termasuk kriteria rendah.
Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
meningkat hasil belajar psikomotorik siswa, sesuai prinsip dari implementasi
kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang
menekankan ketrampilan yang melibatkan antara indera dan otot dengan
pengamatan langsung terhadap proses sains dapat melatih kemampuan berpikir
80
ilmiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyanto (2006) kemampuan psikomotorik
atau ketrampilan gerak siswa akan terlibat secara aktif melalui pembelajaran
dengan percobaan. Selain itu kegiatan laboratorium dapat membantu
pemahaman siswa terhadap pelajaran menjadi lebih bermakna dan mendalam,
dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan
memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Trumper (2003) bahawa kegiatan laboratorium ini
mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses ilmiah dimana siswa
mengeksplorasi dunia fisik, menganalis data, menarik kesimpulan dan generalisasi
yang baru diperoleh pemahaman ilmiah untuk fenomena dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang diamati pada kelas
eksperimen yaitu merangkaian alat dan bahan, kemampuan menggunakan alat dan
bahan tidak terjadi peningkatan dan penurunan, hal ini disebabkan siswa
membutuhkan waktu untuk mengenal dan mempelajari prinsip kerja alat ukur
listrik diantaranya multimeter serta untuk melatih ketrampilan dalam
menggunakan alat dan bahan dibutuhkan kegiatan laboratorium sehingga siswa
terbiasa dalam menggunakan alat dan bahan khususnya pada materi listrik
dinamis.
Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas
kontrol cenderung pasif dan terjadi kebingungan disebabkan kurangnya persiapan,
pemahaman mengenai alat dan bahan pada materi dinamis serta ketrampilan dasar
yang dimiliki siswa dalam kegiatan laboratorium mengakibatkan terhambatnya
81
proses kegiatan laboratorium. Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang
diamati pada kelas kontrol yaitu menyiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan
bahan terjadi penurunan, hal ini disebabkan terjadinya kebingungan pada tahap-
tahap percobaan pada percobaan rangkaian rangkain hambatan seri dan paralel
yang dirasa lebih sulit dibandingkan pada percobaan ohm. Oleh karna itu,
dibutukankannya pemahaman siswa dalam memahami alat dan bahan dalam
rangkaian dengan tujuan dan konsep tertentu dan bimbingan dari guru yang tepat
untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar. Padahal, keberhasilan kegiatan
laboratorium didukung oleh tiga faktor, yaitu peralatan bahan dan fasilitas
lainnya, tenaga laboratorium, serta bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam
melakukan tugas-tugas praktik. Hal ini sejalan dengan pendapat Abraham &
Robin (2008) bahwa tugas-tugas praktik memerlukan siswa untuk membuat
hubungan domain objek dan ide-ide yang lumayan lebih menuntut siswa daripada
yang hanya meminta siswa untuk mengamati dan mengingat informasi suatu
peristiwa atau gejala.
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh positif dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan
generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA
Negeri 1 Grobogan pada materi listrik dinamis, hal ini dapat dilihat dari
perbedaan nilai rata-rata dan peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, aktivitas dan hasil belajar fisika
siswa melalui implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative
learning lebih baik daripada implementasi laboratorium verifikatif. Hal ini
ditunjukan oleh rata-rata nilai aktivitas dan hasil belajar baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata nilai
kelas kontrol.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa sarana untuk penyempunaan penelitian selanjutnya yaitu
untuk implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning
dapat digunakan terutama pada materi yang membutuhkan aktivitas kegiatan
laboratorium fisika, terbukti setelah dilakukan penelitian bahwa ada pengaruh
positif terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi dinamis. Selain itu, perlu
83
yang diperhatikan dalam mengimplementasikan laboratorium menggunakan
generative learning diantaranya dalam pengelolaan tahap-tahap agar lebih bijak,
karena sebagian tahap dapat menyita waktu sehingga memerlukan persiapan yang
matang dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan
merupakan hal yang sangat penting dalam memperoleh pengetahuan baru
sehingga dalam pembelajaran siswa tidak merasa kesulitan menerima materi
akan dipelajari.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abrahams, I & Robin M. 2008. Does Practical Work Really Work? A Study of
The Effectiveness of Practical Work As A Teaching And Learning
Method In School Science. International Journal of Science
Education. 30(14): 1945–1969.
Al-Naqbi, A. K. & Hassan H. T. 2005. The Role of Laboratory Work in School
Science: Educators’ and Students’ Perspectives. Journal of Faculty of
Education, 18 (22): 19-35.
Aqib, Z., S. Jaiyaroh, E. Diniati & K. Khotimah. 2011. Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aufschnaiter, C. V& Stefan V. A. 2007. University Students’ Activities, Thinking
and Learning During Laboratory Work. European Journal of Physics,
28: 51–60
Blerkom, D. L. V., M. L. V. Blerkom & S. Bertsch. 2006. Study Strategies and
Generative Learning: What Works?. Journal of College Reading and
Learning, 37 (1): 7-18.
Damriani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan
Metode Eksperimen Melalui Pendekatan Ketrampilan Proses Materi
Listrik Dinamis. Jurnal Nuansa Pendidikan. 6(1): 5-11.
Depdiknas. 2007. Model dan Manajemen Laboratorium IPA. Jakarta: Depdiknas.
Dick, W. & Carey, L. 1985. The Systematic Design of Intruction. Glecview,
Ilionis: Scot, Foresman and Company
Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hinduan, A. 2002. Pengembangan Kurikulum Program Sarjana Fisika
Berdasarkan Kompetensi. Makalah dipresentasikan pada Seminar
LokaKarya V, Mipa-net, Jakarta, 3 September.
Lubis, M. 1993. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Fisika (Individual Text
Book). Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta.
Rahmad, M & Alfina. S. D. 2007. Hasil Belajar Ketrampilan Sosial Sains Fisika
Melalui Model Pembelajaran Generatif Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal
Geliga Sains. 1(2): 25-30.
85
Rifai, A. & Catharina T. A. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK
Unnes.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Soetardjo. 1998. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan
Ketrampilan Proses. Surabaya: SIC kerja sama dengan LPM-IKIP
Surabaya.
Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensido Offset.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta
Suma, K. 2005. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Konstruktivis Dalam
Meningkatkan Penguasaan Konsep-Konsep Arus Searah Mahasiswa
Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja. 38(2) : 159-171
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trumper, R. 2003. The Physics Laboratory – A Historical Overview and Future
Perspectives. Journal of Science and Education. 12: 645–670.
Wena, M. 20011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Yogyakarta:
Bumi Aksara.
Wittrock, M. C. 1992. Generative Learning Processes of the Brain. Educational
Psychologist, 27(4): 531-541.
Wiyanto, A. Sopyan, Nugroho & S.W.A. Wibowo. 2006. Potret Pembelajaran
Sains di SMP dan SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2):
63-66.
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: Unnes Press.
Zaelani, A., C. Cinayah & E. I. Irawan. 2007.Fisika Untuk SMA/MA Bandung:
Yrama Widya
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Semester : II
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
5.3. Menggunakan Alat
ukur listrik.
1. Alat Ukur
Arus
Listrik dan
Tegangan
Listrik.
1. Menggunakan amperemeter,
voltmeter dan multimeter secara
berkelompok dalam kegiatan
laboratorium.
1. Menjelaskan cara membaca alat ukur
arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
2. Menjelaskan cara memasang
amperemeter dan voltmeter dalam
rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
1. Tes tertulis
berupa tes
pilihan ganda
(pretest-
posttest).
2. Observasi
aktivitas
belajar siswa.
3. Observasi hasil
belajar aspek
psikomotorik
dan afektif.
8 x 45
menit.
Sumber:
1. Fisika untuk kelas X
Marthen Kangenan
2. Fisika untuk kelas X
Bob Foster
3. LKS
4. Internet
Alat dan Bahan:
1. Multimeter (voltmeter
dan amperemeter)
2. Resistor
3. Kabel
4. Saklar
5. Batu baterai.
6. Protoboard (project
board)
5.1. Memformulasikan
besaran-besaran
listrik rangkaian
tertutup sederhana
(satu loop).
1. Hukum
Ohm.
2. Rangkaian
Hambatan
secara Seri
dan Paralel.
1. Mendeskripsikan dan memahami
kuat arus listrik dan tegangan
listrik dalam kegiatan
laboratorium.
2. Menyelidiki dan membuktikan
hukum ohm dalam kegiatan
laboratorium.
3. Mengukur arus listrik (I),
tegangan listrik (V) dan
hambatan listrik (R) pada
rangkaian tertutup sederhana
secara berkelompok dalam
kegiatan laboratorium.
4. Menyelidiki dan memahami
karakteristik rangkaian hambatan
secara seri dan paralel dalam
kegiatan laboratorium.
5. Menentukan hambatan pengganti
bila disusun secara seri dan
pararel dalam kegiatan
laboratorium.
1. Menjelaskan kuat arus listrik dan
tegangan listrik dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I
dan R sesuai hukum Ohm.
3. Menginterpretasikan grafik hubungan
antara I dengan V dan hubungan antara I
dengan R.
4. Mengetahui karakteristik rangkaian
hambatan secara seri dan paralel.
5. Memformulasikan besaran hambatan
dalam rangkaian hambatan secara seri
dan paralel.
Lam
piran
1
86
87
RPP-01 EKSPERIMEN [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN]
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Listrik Dinamis
Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik
2. Hukum Ohm
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.3. Menggunakan alat ukur listrik.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm.
3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I
dengan R.
4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
tertutup sederhana (satu loop).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan
listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R
dengan sesuai hukum Ohm.
3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik
hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R.
4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca
alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang
amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
E. Materi
1. Alat Ukur Listrik
2. Hukum Ohm
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Generative Learning
Metode : Demonstrasi, Praktikum dan Diskusi.
Lampiran 2
86
88
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I dan II
No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu
Pendahuluan
1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.
5 m
enit
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian
hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas
belajar.
3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa: apabila sebuah lampu
dihubungkan dengan dua buah batu baterai, “apa yang terjadi
dengan lampu tersebut?”. Jika jumlah batu baterai itu ditambah
menjadi tiga atau empat buah, “bagaimana dengan nyala lampu?”.
Inti
Eksplorasi
10 m
enit
5. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok
dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-
01 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok.
6. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat
dan bahan percobaan yang diperlukan.
Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah
dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang
ditemukan pada LKS-01 EKSPERIMEN.
7. Siswa dibimbing melalui demonstrasi untuk dapat
mendiskripsikan tentang listrik dinamis, kuat arus listrik,
tegangan listrik dan hambatan listrik.
8. Siswa dibimbing, cara menggunakan alat ukur listrik berupa
multimeter (amperemeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran
fisika dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
Elaborasi
75 m
enit
9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan
agar dapat menemukan hubungan antara V, I dan R sesuai hukum
Ohm; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian
kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR,
LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03
AFEKTIF.
10. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-01
EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah
rangkaian sudah benar apa belum?.
89
11. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan
percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran
secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan
hambatan listrik sesuai LKS-01 EKSPERIMEN.
12. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama
dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang
dibuatnya.
13. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis
data percobaan hubungan antara :
arus listrik dengan tegangan listrik
arus listrik dengan hambatan listrik
dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik.
14. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 EKSPERIMEN dan
membuat kesimpulan sementara.
15. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01
EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas.
20 m
enit
16. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan
pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan
menjadi pendengar yang baik.
Konfirmasi
10 m
enit
17. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
18. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian
mengulasnya kembali.
19. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Penutupan (45 menit)
20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :
Membuat rangkuman secara keseluruhan
Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm
15 m
enit
21. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang kuat arus listrik dan
hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok.
90
H. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan
a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
b. Resistor
c. Kabel
d. Saklar
e. Batu baterai
f. Protobroard (project board)
2. Sumber belajar
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga
Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.
blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-
2013].
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Tagihan :
a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi.
b. Jawaban tes pilihan ganda.
2. Teknik Penilaian :
a. Aktivitas Belajar
berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR
b. Aspek kognitif
berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)
c. Aspek afektif
berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF
d. Aspek psikomotorik
berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK
3. Bentuk Instrumen :
a. Tes pilihan ganda
b. LKS
c. Lembar Observasi
91
RPP-02 EKSPERIMEN [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN]
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Listrik Dinamis
Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.3. Menggunakan alat ukur listrik.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri
dan paralel.
3. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
tertutup sederhana (satu loop).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian
hambatan secara seri dan paralel.
2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan dalam
rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca
alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang
amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
E. Materi
Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel
F. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Generative Learning
Metode : Percobaan dan Diskusi
Lampiran 3 86
92
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan III Pertemuan IV
No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu
Pendahuluan
1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.
5 m
enit
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian
hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas
belajar.
3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa :
Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu
pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi listrik rumah kalian
biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan!.
Inti
Eksplorasi
10 m
enit
4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok
dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-
02 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok.
5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat
dan bahan percobaan yang diperlukan.
Elaborasi
75 m
enit
6. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan
agar dapat mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara
seri dan paralel; sambil membimbing siswa, guru melakukan
penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS
BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB.
OB-03 AFEKTIF.
7. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02
EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah
rangkaian sudah benar apa belum? .
8. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan
percobaan mengenai rangkaian hambatan secara seri dan paralel
serta melakukan pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan
tegangan listrik pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel
sesuai LKS-02 EKSPERIMEN
9. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama
dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang
dibuatnya.
10. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis
data percobaan hubungan antara :
arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap – tiap
hambatan
tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung tiap
hambatan
pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
93
11. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-02 EKSPERIMEN dan
membuat kesimpulan sementara.
12. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-02
EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas.
20 m
enit
13. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan
pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan
menjadi pendengar yang baik.
Konfirmasi
10 m
enit
14. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
15. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian
mengulasnya kembali.
16. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Penutupan
18. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :
Membuat rangkuman secara keseluruhan
Menjelaskan kelemahan rangkaian hambatan disusun secara
seri dan paralel
Meyebutkan manfaat rangkaian hambatan disusun secara seri
dan paralel
Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan secara
seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari
15 m
enit
19. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian
hambatan secara seri dan paralel untuk dikerjakan secara
kelompok.
94
H. Alat, bahan dan Sumber belajar
1. Alat dan Bahan
a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
b. Resistor
c. Kabel
d. Batu baterai
e. Saklar
f. Protobroard (project board)
2. Sumber belajar
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.
blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-
2013].
I. Penilaian hasil belajar
1. Jenis Tagihan :
a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi
b. Jawaban tes pilihan ganda
2. Teknik Penilaian :
a. Aktivitas Belajar
Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR
b. Aspek kognitif
Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)
c. Aspek afektif
Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF
d. Aspek psikomotorik
Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK
3. Bentuk Instrumen :
a. Tes pilihan ganda
b. LKS
c. Lembar Observasi
95
LKS-01 EKSPERIMEN
[LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN]
KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NAMA NO. ABSEN
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.4. Menggunakan alat ukur listrik.
Indikator
1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana
(satu loop).
2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm.
3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I
dengan R.
4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan
listrik.
5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
A. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
2. Menyelidiki hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai
hukum ohm.
B. Alat dan Bahan
1. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
2. Resistor
3. Kabel
4. Saklar
5. Batu baterai
6. Protoboard (project board)
Lampiran 4
86
96
C. LANGKAH KERJA
Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!
Diskusikan dengan anggota kelompokmu!
A. Tahap Eksplorasi
No. Kegiatan Laboratorium
1. Mengapa lampu bisa menyala saat saklar ON ditekan?
2. Mengapa saat baterai masih baru, lampu dapat menyala terang?
3. Mengapa jika di dalam rangkaian listrik jumlah lampu ditambah, maka nyala
lampu menjadi kurang terang?
B. Tahap Pemfokusan
No. Kegiatan Laboratorium
1. Di SMP, kalian pernah mempelajari listrik dinamis. Coba jelaskan
pengertian listrik dinamis?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Coba amati gambar 1!
Gambar 1. Rangkaian tertutup sederhana (satu loop)
Jawablah pertanyaan dengan benar!
Jelaskan pengertian kuat arus listrik?
Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Lengkapilah pernyataan dibawah ini!
a. Kuat arus listrik disebabkan oleh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . antara dua
titik dalam rangkaian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . sederhana.
b. Arah kuat arus listrik mengalir dari titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . .
ke titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Jawablah pertanyaan dengan benar!
a. Sebutkan sumber tegangan listrik selain batu baterai?
Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
b. Apa fungsi saklar pada rangkaian listrik?
Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
X
97
5. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!
a. Satuan kuat arus
listrik
ohm
volt
ampere
b. Satuan tegangan
listrik
ohm
volt
ampere
c. Satuan hambatan
listrik
ohm
volt
ampere
6. Coba amati gambar 1!
Gambar 1. Rangkaian listrik sesuai hukum ohm
Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan hukum
ohm!
(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7. Susunlah alat dan bahan seperti gambar 1. Kemudian konsultasikan
rangkaian pada guru!
8. Besaran apa saja yang diukur pada percobaan hukum ohm?
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9.
Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan
amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar
3 volt (dua buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100 ohm?.
Apa yang terjadi pada rangkaian jika sumber tegangan diubah-ubah namun
hambatan yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan menggunakan
amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 1!
Tabel 1. Variasi tegangan listrik dengan hambatan listrik tetap
No. Sumber Tegangan (V) Tegangan lampu (V1) Arus (mA) (V1 / mA)
1. 1,5
2. 3
3. 4,5
4. 6
A A A
V
2 1
3
4
5 6.
98
10. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!
Dari data yang diperoleh, bagaimana hubungan antara kuat arus listrik
dengan tegangan listrik .
kuat arus listrik sebanding dengan tegangan listrik
kuat arus listrik berbanding terbalik dengan tegangan listrik
Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik.
11. Buatlah grafik hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Grafik 1. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik
12. Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan
amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar
6 volt (empat buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100
ohm?. Apa yang terjadi pada rangkaian jika hambatan diubah-ubah namun
sumber tegangan listrik yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan
menggunakan amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 2.
Tabel 2. Variasi hambatan listrik dengan tegangan listrik tetap
No. Hambatan (R) Arus listrik (A) Hambatan (R) x Arus listrik (A)
1. 100
2. 200
3. 300
4. 470
A (mA)
V (volt)
99
13. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik dengan hambatan listrik!
Grafik 2. Hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik
14. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!
Dari data yang diperoleh bagaimana hubungan antara kuat arus listrik
dengan hambatan listrik . Beri tanda (X) !
kuat arus listrik sebanding dengan hambatan listrik
kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan listrik
Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik.
15. Tulislah rumus matematis dari hubungan antara V, I dan R !
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A (mA)
(ohm)
100
C. Tahap Pengenalan Konsep
No. Kegiatan Laboratorium
Diskusikan dan Tulislah kesimpulan konsep fisika secara kelompok mengenai:
1. Pengertian kuat arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Macam – macam sumber tegangan selain baru baterei.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Pemasangan amperemeter dan voltmeter.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai hukum
ohm.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Rumus matematis hukum ohm.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
101
D. Tahap Penerapan Konsep
No. Kegiatan Laboratorium
1. Tulislah kesimpulan konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai
hukum ohm!
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Sebutkan manfaat dari mempelajari Hukum Ohm?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Kerjakan soal-soal berikut ini:
a. Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60
ohm. Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
tersebut?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240 Volt, dan arus listrik
yang mengalir pada setrika tersebut adalah 3 Ampere. Berapakah besar
hambatan dari sertika tersebut ?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor / hambatan
listrik 2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika,
potensial di titik a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan
listrik 4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika,
potensial di titik a = 24 Volt. Berapakah potensial di titik b?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
102
LKS-02 EKSPERIMEN [LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN]
KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NAMA NO. ABSEN
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.3. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.5. Menggunakan alat ukur listrik.
Indikator
1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri
paralel.
3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan
listrik.
4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik.
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki karakteristik rangkaian seri dan paralel
B. Alat dan Bahan
1. Resistor
2. Kabel
3. Batu baterai
4. Saklar
5. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
6. Protoboard (project board)
Lampiran 5 86
103
C. LANGKAH KERJA
Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!
Diskusikan dengan anggota kelompokmu!
A. Tahap Eksplorasi
No. Kegiatan Laboratorium
1. Apa bila ada 2 lampu yang disusun seri, bagaimana karakteristik atau ciri-
ciri dari rangkaian seri itu?
2. Apa bila ada 2 lampu yang disusun paralel, bagaimana karakteristik atau
cirri-ciri dari rangkaian paralel itu?
3. Apabila salah satu dari lampu itu mati atau rusak, bagaimana dengan lampu
lainnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Coba Jelaskan!
B. Tahap Pemfokusan
No. Kegiatan Laboratorium
1. Coba amati gambar 1!
Gambar 1. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar terbuka
Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian
hambatan secara seri!
(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Susunlah alat dan bahan seperti gambar 2!
3.
Gambar 2. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar tertutup
7
8
1
4 5
2 3
V
A 6
A
.
1
B
. C
.
D
.
E
. 3 4 5
6 7 8
F
.
A
2
V
V
V
104
Besaran apa saja yang diukur seperti gambar 2?
(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. a. Berapa besar arus listrik (Itot, I1(titik BC), I2(titik CD), I3(titik DE)) dan tegangan
listrik (Vtot, V1(titik BC), V2(titik CD), V3(titik DE)) dengan menggunakan
amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi tegangan sumber 6 volt
(4 buah batu baterai) dengan R1, R2 dan R3 masing – masing mempunyai
nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan 100 ohm?
b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan
voltmeter ke dalam tabel 1!
Tabel 1. Tegangan Listrik dan Arus Listrik Pada Tiap Hambatan Secara Seri
No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3
1.
5. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!
a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3?
nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 .
nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 .
b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 .
nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 .
nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 .
c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri?
memperkecil hambatan suatu rangkaian.
memperbesar hambatan suatu rangkaian.
d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri?
pembagi tegangan.
pembagi arus.
6. Jawablah pertanyaan dengan benar!
a. Bagaimana perbandingan tiap-tiap penghambat dengan hambatannya ?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. Tulislah rumusan matematis pembandingnya?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian
hambatan secara seri dari data yang diperoleh !
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
105
10. Coba amati gambar 3!
Gambar 3. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar terbuka.
Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian
hambatan secara paralel !
(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11. Susunlah alat-alat serta bahan seperti gambar 4.
12. Coba amati gambar 4!
Gambar 4. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar tertutup
Besaran apa saja yang diukur sesuai gambar 4?
(1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
2
A
B
C
D
E F
G
H
I
J
3
4
5
6
7
8
9
10
V
V
V
V
5 V 4
7
1
3 A
8
2
6
106
13. a. Berapa besar kuat arus listrik (Itot(titik AB),, I1(titik EF),, I2(titik DG),, I3(titik CH),,I4(titik
BI),) dan tegangan listrik (Vtot (titik AJ), V1(titik EF), V2(titik DG), V3(titik CH), V4 (titik
BI) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian
diberi tegangan sumber 6 volt (4 buah batu baterai) dengan R1, R2, R3dan
R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm?
b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan
voltmeter ke dalam tabel 2 !
Tabel 2. tegangan listrik dan arus listrik pada tiap hambatan secara paralel
No. Vtot V1 V2 V3 V4 Itot I1 I2 I3 I4
1.
14. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih!
a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3?
nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 .
nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 .
b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 .
nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 .
nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 .
c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri?
memperkecil hambatan suatu rangkaian.
memperbesar hambatan suatu rangkaian.
d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri?
pembagi tegangan.
pembagi arus.
15. Jawablah pertanyaan dengan benar!
Bagaimana perbandingan tiap-tiap pengambat dengan hambatannya ?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tulislah rumusan matematis pembandingnya?
Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian hambatan
paralel dari data yang diperoleh !
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
107
C. Tahap Pengenalan Konsep
No. Kegiatan Laboratorium
1. Diskusikan hasil percobaan dengan kelompokmu!
2. Tulislah kesimpulann konsep fisika secara kelompok mengenai:
Karakteristik rangkaian hambatan secara seri
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Karakteristik rangkaian hambatan secara paralel
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
kelemahan rangkaian hambatan listrik ketika disusun secara seri dan paralel
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
manfaat dari mempelajari rangkaian hambatan seri dan paralel
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
contoh penerapan rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
108
D. Tahap Penerapan Konsep
No. Kegiatan Laboratorium
1. Tulislah kesimpulann konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai:
- karakteristik rangkaian hambatan seri
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
karakteristik rangkaian hambatan paralel
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
5. Kerjakan soal-soal berikut:
1. Carilah nilai resistor pengganti pada rangkaian di bawah ini!
a.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Carilah pada rangkaian dibawah ini!
- Hambatan total ( )
- Arus total ( ), ,
- Tegangan total ( ), ,
a.
. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
109
RPP-01 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL]
Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Listrik Dinamis
Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik
2. Hukum Ohm
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
B. Kompetensi Dasar
5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.3. Menggunakan alat ukur listrik.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm.
3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I
dengan R.
4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
tertutup sederhana (satu loop).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan
listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R
dengan sesuai hukum Ohm.
3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik
hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R.
4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca
alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang
amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
Lampiran 6
86
110
E. Materi
1. Alat Ukur Listrik
2. Hukum Ohm
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Direct Learning
Metode : Praktikum dan Diskusi
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan I dan II
No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu
Pendahuluan
1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa.
5 m
enit
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: hasil belajar (kognitif,
psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar.
3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa : apabila sebuah lampu
dihubungkan dengan dua buah batu baterai. “apa yang terjadi
dengan lampu tersebut?“
Jika jumlah batu baterai itu ditambah menjadi tiga atau empat
buah “bagaimana dengan nyala lampu?”.
Inti
Eksplorasi
25 m
enit
4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok
dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-
01 KONTROL pada tiap-tiap kelompok.
5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat
dan bahan percobaan yang diperlukan.
6. Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah
dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang
ditemukan pada LKS-01 KONTROL.
7. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara
langsung mengenai deskripsi listrik dinamis, arah dan besar arus
listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik serta hubungan V, I
dan R sesuai hukum Ohm dalam bentuk deskripsi, grafik dan
rumusan matematis.
8. Guru menjelaskan cara menggunakan alat ukur listrik berupa
multimeter (ampremeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran
fisika dalam rangkaian listrik tertutup.
Elaborasi
60 m
enit
9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan
agar dapat membuktikan hubungan antara V, I dan R sesuai
hukum Ohm hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan
hambatan listrik; sambil membimbing siswa, guru melakukan
penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS
BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB.
OB-03 AFEKTIF.
10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan
percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran
secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan
hambatan listrik sesuai LKS-01 KONTROL.
111
11. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama
dalam pengambilan ke data hasil percobaan dalam tabel yang
dibuatnya.
12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis
data percobaan hubungan antara :
arus listrik dengan tegangan listrik
arus listrik dengan hambatan listrik
dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik.
13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan
membuat kesimpulan sementara.
14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01
KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas.
20 m
enit
15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan
pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan
menjadi pendengar yang baik.
Konfirmasi
10 m
enit
16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian
mengulasnya kembali.
18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Penutupan (45 menit)
19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :
Membuat rangkuman secara keseluruhan
Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm
15 m
enit 20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang arus listrik, kuat
arus, dan hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok
112
H. Alat, bahan dan sumber belajar
1. Alat dan Bahan
a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
b. Resistor
c. Kabel
d. Saklar
e. Batu baterai
f. Protobroard (project board)
2. Sumber belajar
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga
Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.
blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-05-
2013].
I. Penilaian hasil belajar
1. Jenis Tagihan :
a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 KONTROL yang telah dilengkapi.
b. Jawaban tes pilihan ganda.
2. Teknik Penilaian :
a. Aktivitas Belajar
berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR
b. Aspek kognitif
berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)
c. Aspek afektif
berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF
d. Aspek psikomotorik
berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK
3. Bentuk Instrumen :
d. Tes pilihan ganda
e. LKS
f. Lembar Observasi
113
RPP-02 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL]
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Listrik Dinamis
Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
B. Kompetensi Dasar
5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.4. Menggunakan alat ukur listrik.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri
dan paralel.
3. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan
listrik.
4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
tertutup sederhana (satu loop).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian
hambatan secara seri dan paralel.
2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan
dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca
alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik.
4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang
amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
E. Materi
Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel
F. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Direct Learning
Metode : Percobaan dan Diskusi
Lampiran 7
86
114
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan III Pertemuan IV
No. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu
Pendahuluan
1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa
5 m
enit
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian
hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas
belajar
3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa :
Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu
pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi pada rumah kalian
biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan!
Inti
Eksplorasi
25 m
enit
4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok
dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS-
02 KONTROL pada tiap-tiap kelompok.
5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat
dan bahan percobaan yang diperlukan.
6. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara
langsung mengenai deskripsi rangkaian seri dan paralel, tujuan
dan fungsi susunan rangkaian seri dan paralel serta karakteristik
rangkaian seri dan paralel.
7. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang ditemukan pada
LKS-02 KONTROL.
Elaborasi
60 m
enit
8. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan
agar dapat Mengetahui karakteristik rangkaian seri dan paralel;
sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja
menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR,
LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03
AFEKTIF.
9. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02
KONTROL dan mengkonsultasikan pada guru apakah rangkaian
sudah benar apa belum?.
10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan
percobaan mengenai rangkaian seri dan paralel serta melakukan
pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan tegangan listrik
pada rangkaian hambatan seri dan paralel sesuai LKS-02
KONTROL.
11. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama
dalam pengambilan data hasil percobaan dalam tabel yang
115
dibuatnya.
12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis
data percobaan hubungan antara :
arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap –
tiap hambatan
tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung
tiap hambatan
pada rangkaiam seri dan paralel.
13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan
membuat kesimpulan sementara.
14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01
KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas.
20 m
enit
15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan
pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan
menjadi pendengar yang baik.
Konfirmasi
10 m
enit
16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian
mengulasnya kembali.
18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Penutupan
19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :
Membuat rangkuman secara keseluruhan
Kelemahan susunan seri dan paralel
Meyebutkan manfaat rangkaian disusun seri dan paralel
Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan seri dan
paralel dalam kehidupan sehari-hari
15 m
enit
20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian
hambatan seri dan paralel untuk dikerjakan secara kelompok.
116
H. Alat, bahan dan Sumber belajar
1. Alat dan Bahan
a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter)
b. Resistor
c. Kabel
d. Batu baterai
e. Saklar
f. Protobroard (project board)
2. Sumber belajar
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline.
blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-I.html [diakses tanggal 13-05-
2013].
I. Penilaian hasil belajar
1. Jenis Tagihan :
a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 KONTROL yang telah dilengkapi
b. Jawaban tes pilihan ganda
2. Teknik Penilaian :
a. Aktivitas Belajar
Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR
b. Aspek kognitif
Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)
c. Aspek afektif
Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF
d. Aspek psikomotorik
Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK
3. Bentuk Instrumen :
a. Tes pilihan ganda
b. LKS
c. Lembar Observasi
117
LKS-01 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL]
KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NAMA NO. ABSEN
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)
5.3. Menggunakan alat ukur listrik
Indikator
1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana
(satu loop).
2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm.
3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I
dengan R.
4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan
listrik.
5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup
sederhana (satu lopp).
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup
sederhana
2. Membuktikan hukum ohm melalui kegiatan laboratorium
Lampiran 8
86
118
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter (Amperemeter dan voltmeter)
2. Resistor
3. Kabel
4. Saklar
5. Batu baterai
6. Protoboard (project board)
C. MATERI
Besaran Fisika Tentang Listrik Dinamis
a. Kuat Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
penampang suatu penghantar per satuan waktu.
b. Tegangan Listrik adalah beda tegangan dalam suatu rangkaian tertutup.
c. Hambatan Listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dan kuat arus
dalam suatu rangkaian tertutup.
Alat Ukur Listrik
a. Alat ukur arus listrik
Alat untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen
listrik adalah amperemeter (diberi simbol ). Amperemeter harus dirangkai
secara seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada gambar
1.
Gambar 1. Amperemeter Dipasang Seri
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai berikut :
Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber
tegangan (batu baterai) sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan
dengan kutub negatif sumber tegangan (batu baterai).
A
X
+ -
A X + -
119
b. Alat ukur tegangan listrik
Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol ).
Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian
listrik seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Voltmeter Dipasang Paralel
Cara memasang voltmeter pada rangkaian listrik adalah titik yang
berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang
berpotensial yang rendah dengan kutub negatif.
Hukum Ohm
Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus yang melalui konduktor
antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan di dua titik tersebut
dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi di antara mereka”
Secara Matematis, dapat ditulis sebagai berikut
Keterangan:
R : hambatan listrik (ohm)
V : tegangan listrik (volt)
I : arus listrik (ampere)
V
X
+ -
V
+ - X
R
V
I
120
Permasalahan : Menurut kalian, bagaimana hubungan yang memperlihatkan
bahwa jika tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil pada
rangkaian listrik tertutup akan menghasilkan arus yang lebih besar dan resistansi
rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang lebih kecil ?
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyelidiki hubungan antara tegangan dan arus
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm dengan Alat Ukur Listrik
b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
c. Konsultasikan rangkaian pada guru.
d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada
Tabel 1. sementara sakelar masih terbuka.
e. Dengan satu buah baterai (1,5 V) dan hambatan berada di rangkaian,
aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan
voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1.
f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi tegangan listrik yaitu menggunakan
dua buah baterai (3 V), tiga buah baterai (4,5 V), dan empat buah baterai (6
V) dalam rangkaian listrik.
Tabel 1. Pengamatan:
Hambatan (100 ohm)
No. Batu baterai Tegangan (V)
Arus (mA)
Tegangan/Arus
1. 1,5
2. 3
3. 4,5
4. 6
+ -
A V + - -
+
121
g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan listrik dan arus
listrik pada tempat yang disediakan pada grafik 1.
Grafik 1. Hubungan Tegangan Listrik dengan Arus Listrik
2. Menyelidiki Hubungan Antara Hambatan dan Arus
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.
b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
c. Konsultasikan rangkaian pada guru.
d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada
Tabel 2. sementara sakelar masih terbuka.
e. Dengan empat buah baterai (6 V) dan hambatan 100 ohm berada di
rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan
menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengamatan:
Tegangan Listrik Batu baterai (6 Volt)
No. Hambatan ( )
Arus (A)
Hambatan x Arus
1. 100
2. 200
3. 300
4. 470
f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi hambatan listrik yaitu
dalam rangkaian tertutup.
V (volt)
A (mA)
122
g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara hambatan dan arus pada
tempat yang disediakan pada grafik 2.
Grafik 2. Hubungan Hambatan Listrik dengan Arus Listrik
E. PERTANYAAN
1. Bagaimana hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik ?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Tulislah secara matematis, hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik!
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Apa hubungan antara hambatan listrik dan arus listrik?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Tulis secara matematis, hubungan antara hambatan hambatan listrik dan arus
listrik.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A (mA)
(ohm)
123
5. Bagaimana hubungan hambatan listrik, tegangan listrik dan arus listrik sesuai
hukum ohm dan tulislah matematis hubungan tersebut?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F. KESIMPULAN
Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan ?
Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
124
LKS-02 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL]
KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NAMA NO. ABSEN
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .)
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)
5.3. Menggunakan alat ukur listrik
Indikator
1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri
paralel.
3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan
listrik.
4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik.
A. TUJUAN PERCOBAAN
3. Memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter (amperemeter dan voltmeter)
2. Resistor
3. Kabel
4. Saklar
5. Batu baterai
6. Protoboard (project board)
Lampiran 9
86
125
C. MATERI
Rangkaian hambatan
Hambatan (resistor) dapat dirangkai secara seri dan pararel.
a. Rangkaian hambatan seri
Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Susunan Rangkaian Hambatan Seri
Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 1.
2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan
dalam persamaan 2.
3. Tegangan pada hambatan pengganti seri (Vs) sama dengan jumlah tegangan
tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 3.
4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat
dinyatakan dalam persamaan 4.
b. Susunan paralel
Gambar 6. Susunan rangkaian hambatan paralel
Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 5.
I1 R1
I2 R2
I3 R3
Ip
126
2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus
yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 6.
3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan
pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 7.
4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan
hambatannya, dapat dinyatakan dalam persamaan 8.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian Hambatan disusun Secara Seri
b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
c. Konsultasikan rangkaian pada guru.
d. Catat pembacaan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1 sementara
sakelar masih terbuka.
e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 3 hambatan dengan dengan R1, R2 dan R3
masing – masing mempunyai nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan
100 ohm berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan
voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan seri!
No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3
1.
A
.
B
. C
.
D
.
E
.
F
.
I1 R1 I2 R2 I3 R3
Itotal
127
2. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Rangkaian Hambatan Paralel
Catatan : Pemasangan voltmeter pada ujung – ujung R1 merupakan contoh
pemasangan dan berlaku juga pada ujung – ujung R2 , R3 dab R4.
b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
c. Konsultasikan rangkaian pada guru.
d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada
Tabel 1 sementara sakelar masih terbuka.
e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 4 hambatan dengan dengan R1, R2, R3 dan
R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm berada di rangkaian,
aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan
voltmeter dan amperemeter ke dalam pada Tabel 1.
Tabel 2. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan paralel!
No. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3
1.
V
A
128
E. PERTANYAAN
1. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan seri?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan paralel?
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F. KESIMPULAN
Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan?
Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
129
KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA]
Satuan
Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Semester : II
Standar
Kompetensi
: 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi
Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek Jumla
h Butir C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.3. Menggunaka
n Alat ukur
listrik
Menjelaskan cara
membaca alat ukur kuat
arus dan alat ukur
tegangan
3,8 4 - - - 9 4
Menjelaskan cara
memasang amperemeter
dan voltmeter dalam
rangkaian listrik.
- 11 - - - - 1
5.1. Memformula
sikan
besaran-
besaran
listrik
rangkaian
tertutup
sederhana
(satu loop).
Menjelaskan besar dan
arah kuat arus listrik
serta tegangan listrik
dalam rangkaian
tertutup sederhana
(satu loop).
1 2,7 - - - 5,6 5
Mengidentifikasi
hubungan antara V, I
dan R dengan sesuai
hukum Ohm.
10 12,
13 - - 13
15,16,
17 7
Menginterpretasikan
grafik hubungan antara
I dengan V dan
hubungan antara I
dengan R.
- 19 - - - 18,20 3
Mengetahui
karakteristik rangkaian
seri dan paralel
- 21,
30 - - - - 2
Memformulasikan
besaran hambatan dalam
rangkaian seri dan
paralel
- 27,
28
35,
36,
33
- 26
22, 23,
24, 25,
29, 31,
32 ,
34, 37,
38, 39,
40
18
Total 4 11 3 - 2 20 40
Lampiran 10
86
130
SOAL PILIHAN GANDA (PG-01) [KELAS UJI COBA]
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Materi : Listrik Dinamis
Waktu : 90 menit
Petunjuk Pengisian Soal :
1. Periksalah kelengkapan soal saudara, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda
dengan jumlah 40 soal.
2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang
tersedia.
3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D
dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar.
1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar
per satuan waktu dinamakan . . .
A. Hambatan C. Muatan E. Tegangan
B. Kuat Arus D. Kapasitor
2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . .
A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi
B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan
C. Dapat mengalir melalui konduktor
D. Satuannya adalah volt/ohm
E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah
3. Alat ukur kuat listrik adalah . . .
A. Amperemeter C. Ohmmeter E. Osiloskop
B. Voltmeter D. kWh-meter
4. Satuan kuat arus listrik adalah . . .
A. Coulomb C. Ampere E. Watt
B. Volt D. Joule
Lampiran 11
86
131
5. Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon.
Muatan listrik yang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . .
A. 1 Coulomb C. 3 Coulomb E. 5 Coulomb
B. 2 Coulomb D. 4 Coulomb
6. Suatu pengantar berarus listrik 50 mA. Muatan listrik mengalir pada penghantar
selama 0,5 jam adalah . . .
A. 25 Coulomb D. 90 Coulomb
B. 50 Coulomb E. 150 Coulomb
C. 110 Coulomb
7. Dalam suatu penghantar kawat akan timbul tegangan listrik apabila . . .
A. Kedua ujung penghantar bermuatan listrik
B. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik negatif
C. Kedua ujung pengantar terdapat aliran neutron
D. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik positif
E. Kedua ujung penghantar terdapat beda potensial
8. Alat ukur tegangan listrik adalah . . .
A. Amperemeter D. Ohmmeter
B. Voltmeter E. kWh-meter
C. Osiloskop
9. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter
disamping adalah . . .
A. 50 Volt C. 30 Volt E. 10 Volt
B. 40 Volt D. 20 Volt
10. Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus
potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan
atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . .
A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb
B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday
C. Hukum Ohm
0 1
0
25V
20V
132
11. Perhatikan gambar berikut !
1)
3) 5)
2)
4)
Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar
ditunjukan pada gambar nomer . . .
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
12. Dibawah ini pernyataan yang benar tentang Hukum Ohm adalah . . .
A. Kuat arus sebanding dengan
tegangan
D. Kuat arus berbanding terbalik
dengan hambatan
B. Tegangan sebanding dengan
hambatan
E. Jawaban A dan D benar
C. Kuat arus berbanding terbalik
dengan tegangan
13. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . .
A. D.
B. E.
C.
14. Pada suatu rangkaian jika beda potensialnya diperkecil maka yang terjadi adalah
. . .
A. Hambatan semakin kecil D. Kuat arus semakin kecil
B. Hambatan semakin besar E. Kuat arus semakin besar
C. Kuat arus tetap
15. Jika sebuah hambatan 150 ohm dipasang pada beda potensial 6 volt. Maka kuat
arus yang dihasilkan . . .
X V A
X
V
A
X
V A
X
V A
X
V
A
133
A. 1200 mA C. 80 mA E. 150 mA
B. 900 mA D. 40 mA
16. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt.
Hambatanya adalah . .
A. 0,05 Ω C. 110 Ω E. 22 Ω
B. 5 Ω D. 550 Ω
17. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22
Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . .
A. 2 A D. 10 A
B. 5 A E. 12 A
C. 8 A
18. Grafik disamping menunjukan variasi beda
potensial terhadap arus pada suatu penghantar.
Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . .
A. 1 Ω D. 8 Ω
B. 2 Ω E. 10 Ω
C. 4 Ω
19. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V)
yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . .
1)
2) 3)
4)
5)
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
10
8
2
1 4 5
134
20. Percobaan pengukuran hambatan suatu penghantar
didapat grafik seperti samping. Besar hambatan
pengantar tersebut adalah . . .
A. 0,02 Ohm D. 20 Ohm
B. 0,2 Ohm E. 200 Ohm
C. 2 Ohm
21. Pada hambatan yang dipasang secara seri :
1) Kuat arus di tiap hambatan sama
2) Tegangan di tiap hambatan sama
3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan
4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan
Pernyataan yang benar adalah
A. 2 dan 3 D. 1 saja
B. 1 dan 3 E. 4 saja
C. 2 dan 4
22. Perhatikan gambar dibawah ini
Besarnya kuat arus yang mengalir adalah . . .
A. 0,5 A C. 1,5 A E. 2,5 A
B. 1,0 A D. 2,0 A
23. Besarnya sumber tegangan pada gambar disamping adalah . . . .
A. 10 V D. 50 V
B. 12 V E. 60 V
C. 25 V
24. Besarnya tegangan pada titik AB adalah . . . .
A. 1 V D. 4 V
B. 2 V E. 5 V
C. 3 V
100
0,
5
20 Ω 30 Ω
0,2 A
12 V
10 Ω 20 Ω 30 Ω
10 Ω 30 Ω
12 V
A B C
135
25. Perhatikan gambar disamping !
Besarnya hambatan adalah . . .
A. 10 Ω D. 40 Ω
B. 20 Ω E. 50 Ω
C. 30 Ω
26. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya
dirumuskan
A. D.
B. E.
C.
27. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan
dipasang secara . . .
A. Seri D. Paralel-Seri
B. Paralel E. Sembarang
C. Seri-Paralel
28. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan
dipasang secara . . .
A. Seri D. Paralel-Seri
B. Paralel E. Sembarang
C. Seri-Paralel
29. Perhatikan gambar dibawah ini !
Besar hambatan penggantinya adalah . . .
A. 10 Ω D. 30 Ω
B. 12 Ω E. 50 Ω
C. 20 Ω
30. Pada hambatan yang dipasang paralel :
1) Kuat arus di tiap hambatan sama
2) Tegangan di tiap hambatan sama
3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan
4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan
20 Ω
30 Ω
12 V
0,12 A
60 Ω
136
Pernyataan yang benar adalah
A. 2 dan 3 D. 1 saja
B. 1 dan 3 E. 4 saja
C. 2 dan 4
31. Perhatikan gambar dibawah ini !
Besarnya kuat arus yang melewati 20 Ω adalah . . .
A. 0,8 A D. 0,2 A
B. 0,6 A E. 0,1 A
C. 0,4 A
32. Perhatikan gambar dibawah ini !
Besarnya hambatan pada rangkaian diatas adalah . . .
A. 10 Ω D. 6 Ω E. 2 Ω
B. 8 Ω E. 4 Ω
33. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus
sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing –
masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . .
A. 5 buah C. 7 buah E. 10 buah
B. 6 buah D. 8 buah
1,2 A
20 Ω
60 Ω
30 Ω
1,5 A
=12 Ω
137
34. Perhatikan rangkaian disamping ini !
Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . .
A. 75 Ω C. 100 Ω E. 25 Ω
B. 50 Ω D. 125 Ω
35. Terdapat tiga buah hambatana yang masing – masing bernilai 30 Ω, agar
menghasilkan hambatan total 45 Ω maka ketiga hambatan itu harus disusun
secara . . .
A. Dua hambatan disusun paralel dan satu hamabatan disusun seri
B. Dua hambatan disusum seri dan dipasang paralel dengan satu hambatan lain
C. Tiga hambatan disusun paralel
D. Tiga hambatan disusun seri
E. Tiga hambatan disusun sembarang
36. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis
rangkaian berikut
1)
3)
2)
4)
Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . .
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 2 dan 3
37. Perhatikan gambar disamping!
Besarnya arus listrik yang mengalir
pada rangkaian tersebut adalah . . .
A. 4 A D. 1,5 A
B. 1/2 A E. 2 A
C. 3 A
2 Ω
2 V
2 Ω 2 Ω
=50 Ω
Ω
Ω
138
38. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun
paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya
berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah….
A. 15 Ω D. 13 Ω
B. 20 Ω E. 2 Ω
B. 23,3 Ω
39. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai seri dan
dihubungkan ke sumber tegangan 22 volt. Beda potensial pada ujung-ujung
hambatan 3 Ω besarnya….
A. 2 V D. 12 V
B. 4 V E. 22 V
C. 6 V
40. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai paralel dan
dihubungkan ke sumber tegangan 2 volt. Kuat arus yang mengalir pada resistor 2
Ω adalah….
A. 4 A D. 1 A
B. 1/2 A E. 2 A
C. 2/3 A
139
KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA]
1. B 21. B
2. A 22. B
3. A 23. D
4. C 24. A
5. D 25. C
6. D 26. D
7. E 27. B
8. B 28. A
9. D 29. B
10. C 30. C
11. B 31. B
12. E 32. C
13. A 33. D
14. E 34. B
15. D 35. A
16. E 36. C
17. D 37. D
18. B 38. A
19. E 39. C
20. E 40. D
Lampiran 12
86
140
KISI–KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]
Satuan
Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Semester : II
Standar
Kompetensi
: 6. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi
Kompetensi
Dasar Indikator
Aspek Jumlah
Butir C1 C2 C3 C4 C5 C6
5.4. Menggunak
an Alat ukur
listrik
Menjelaskan cara
membaca alat ukur
kuat arus dan alat
ukur tegangan
- 5 - - 6 - 2
Menjelaskan cara
memasang alat ukur
kuat arus dan alat
ukur tegangan
- 8 - - - - 1
5.2. Memformul
asikan
besaran-
besaran
listrik
rangkaian
tertutup
sederhana
(satu loop).
Menjelaskan besar
dan arah kuat arus
listrik serta
tegangan listrik
dalam rangkaian
tertutup sederhana
(satu loop).
1 2,3 - - - 4 4
Mengidentifikasi
hubungan antara
V, I dan R dengan
sesuai hukum
Ohm.
7 - - - 9 10,11 4
Menginterpretasik
an grafik
hubungan antara I
dengan V dan
hubungan antara I
dengan R.
- 13 - - - 12 2
Mengetahui
karakteristik
rangkaian seri dan
paralel
14 14,
20 - - - - 2
Memformulasikan
besaran hambatan
dalam rangkaian
seri dan paralel
- 18,
19
22,
24 17
15,16,
21,23,
25
10
Total 2 9 2 0 3 9 25
Lampiran 13
86
141
SOAL PILIHAN GANDA (PG-02)
[SOAL PRETEST-POSTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Materi : Listrik Dinamis
Waktu : 45 menit
Petunjuk Pengisian Soal :
1. Periksalah kelengkapan soal kalian, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda
dengan jumlah 25 soal.
2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang
tersedia.
3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D
dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar.
1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar
per satuan waktu dinamakan . . .
A. Hambatan C. Muatan E. Tegangan
B. Kuat Arus D. Kapasitor
2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . .
A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi
B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan
C. Dapat mengalir melalui konduktor
D. Satuannya adalah coulomb/sekon
E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah
3. Satuan kuat arus listrik adalah . . .
A. Coulomb C. Ampere E. Watt
B. Volt D. Joule
4. Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon.
Muatan listrikyang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . .
A. 10 Coulomb C. 30 Coulomb E. 50 Coulomb
B. 20 Coulomb D. 40 Coulomb
Lampiran 14
86
142
5. Alat ukur tegangan listrik adalah . . .
A. Amperemeter D. Ohmmeter
B. Voltmeter E. kWh-meter
C. Osiloskop
6. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter
disamping adalah . . .
A. 50 Volt C. 30 Volt E. 10 Volt
B. 40 Volt D. 20 Volt
7. Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus
potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan
atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . .
A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb
B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday
C. Hukum Ohm
8. Perhatikan gambar berikut !
1)
3) 5)
2)
4)
Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar
ditunjukan pada gambar nomer . . .
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4
9. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . .
A. D.
B. E.
C.
0 1
0
25V
20V
X V A
X
V
A
X
V A
X
V A
X
V
A
143
10. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt.
Hambatanya adalah . .
A. 0,05 Ω C. 110 Ω E. 22 Ω
B. 5 Ω D. 550 Ω
11. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22
Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . .
A. 2 A D. 10 A
B. 5 A E. 12 A
C. 8 A
12. Grafik disamping menunjukan variasi beda
potensial terhadap arus pada suatu penghantar.
Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . .
A. 1 Ω D. 8 Ω
B. 2 Ω E. 10 Ω
C. 4 Ω
13. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V)
yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . .
1)
3) 5)
2)
4)
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
14. Pada hambatan yang dipasang secara seri :
1) Kuat arus di tiap hambatan sama
2) Tegangan di tiap hambatan sama
3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan
4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan
10
8
2
1 4 5
144
Pernyataan yang benar adalah
A. 2 dan 3 D. 1 saja
B. 1 dan 3 E. 4 saja
C. 2 dan 4
15. Besarnya tegangan pada titik AB
adalah . . . .
A. 6 V D. 1,5 V
B. 4,5 V E. 12 V
C. 3 V
16. Perhatikan gambar disamping!
Besarnya hambatan adalah . . .
A. 10 D. 40
B. 20 E. 50
C. 30
17. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya
dirumuskan
A. D.
B. E.
C.
18. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan
dipasang secara . . .
A. Seri D. Paralel-Seri
B. Paralel E. Sembarang
C. Seri-Paralel
19. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan
dipasang secara . . .
A. Seri D. Paralel-Seri
B. Paralel E. Sembarang
C. Seri-Paralel
10 Ω 30 Ω
12 V
A B C
12 V
0,12 A
60 Ω
145
20. Pada hambatan yang dipasang paralel :
1) Kuat arus di tiap hambatan sama
2) Tegangan di tiap hambatan sama
3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan
4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan
Pernyataan yang benar adalah
A. 2 dan 3 D. 1 saja
B. 1 dan 3 E. 4 saja
C. 2 dan 4
21. Perhatikan gambar dibawah ini !
Besarnya kuat arus yang melewati adalah . . .
A. 0,8 A C. 0,2 A
B. 0,6 A E. 0,1 A
C. 0,4 A
22. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus
sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing –
masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . .
A. 2 buah C. 4 buah E. 6 buah
B. 3 buah D. 5 buah
23. Perhatikan rangkaian dibawah ini !
Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . .
A. 75 Ω C. 100 Ω E. 25 Ω
B. 50 Ω D. 125 Ω
1,2 A
20 Ω
60 Ω
30 Ω
=50 Ω
Ω
Ω
146
24. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis
rangkaian berikut
1)
3)
2)
4)
Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . .
A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 2 dan 3
25. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun
paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya
berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah….
A. 15 Ω D. 13 Ω
B. 20 Ω E. 2 Ω
C. 23,3 Ω
147
KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL]
No. Jawaban Pembahasan
1. B Jelas
2. A Jelas
3. C Jelas
4. D Jelas Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
5. D Jelas
6. D
7. C Jelas
8. B Amperemeter dipasang seri
Voltmeter dipasang paralel
9. A Jelas
10. E Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
11. D Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
12. B Diketahui :
Ditanya :
Lampiran 12
86
148
Penyelesaian :
13. E Jelas
14. B Jelas
15. C Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
Seri
16. D Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
17. A Jelas
18. B Jelas
19. A Jelas
20. C Jelas
149
21. B Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
Arus listrik yang melewati
22. D Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
23. B Diketahui :
Ditanya :
Penyelesaian :
150
24. C 1) Rangkaian 1
2) Rangkaian 2
2) Rangkaian 3
151
4) Rangkaian 4
25. A
152
LEMBAR JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA, EKPERIMEN DAN KONTROL]
Nama : ………………………………………………..
No.Absen : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Petunjuk : Berilah tanda (x) pada lembar jawab soal !
No. Jawaban
No. Jawaban
1. A B C D E 21. A B C D E
2. A B C D E 22. A B C D E
3. A B C D E 23. A B C D E
4. A B C D E 24. A B C D E
5. A B C D E 25. A B C D E
6. A B C D E 26. A B C D E
7. A B C D E 27. A B C D E
8. A B C D E 28. A B C D E
9. A B C D E 29. A B C D E
10. A B C D E 30. A B C D E
11. A B C D E 31. A B C D E
12. A B C D E 32. A B C D E
13. A B C D E 33. A B C D E
14. A B C D E 34. A B C D E
15. A B C D E 35. A B C D E
16. A B C D E 36. A B C D E
17. A B C D E 37. A B C D E
18. A B C D E 38. A B C D E
19. A B C D E 39. A B C D E
20. A B C D E 40. A B C D E
Lampiran 16
86
LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR
[LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]
No. Kelompok Kode
Siswa
A B C D E Jumlah
Skor % Nilai Ket
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Lam
piran
17
1
53
154
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
1. Penilaian:
2. Kriteria Penilaian
Nilai Aktivitas Belajar Kriteria
85 % N < 100 % Sangat Aktif
65 % N < 84 % Aktif
55 % N < 64 % Cukup Aktif
0 % N < 54 % Tidak Aktif
Grobogan, 2013
Mengetahui,
Observer
Mohammad Irham Baedhoni
NIM.4201408085
154
155
PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Kode. Indikator Skor Kriteria
Oral Activities
A. Mengemukakan
pendapat
4 Mengemukakan pendapat dengan benar dan percaya
diri
3 Mengemukakan pendapat dengan benar tetapi tidak
percaya diri
2 Mengemukakan pendapat dengan salah
1 Tidak mengemukakan pendapat
B. Bertanya
4 Bertanya minimal 3 kali
3 Bertanya minimal 2 kali
2 Bertanya minimal 1 kali
1 Tidak bertanya
Writing Activies
C. Menulis data
4 Menulis data dengan benar dan lengkap
3 Menulis data dengan benar tetapi tidak lengkap
2 Menulis data tetapi salah
1 Tidak menulis data
Motor Activies
D. Mengukur
4 Mengukur dengan benar dan hasilnya sesuai
3 Mengukur dengan benar tetapi hasilnya tidak sesuai
2 Mengukur tetapi salah
1 Tidak mengukur
Mental Activities
E. Menarik
Kesimpulan
4 Menulis kesimpulan dengan benar dan lengkap
3 Menulis kesimpulan dengan benar tetapi tidak lengkap
2 Menulis kesimpulan tetapi salah
1 Tidak menulis kesimpulan
156
LEMB. OB-03 AFEKTIF
[LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]
No. Kelompok Kode
Siswa
A B C D E Jumlah
Skor % Nilai Ket
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Lam
piran
18
1
56
157
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
3. Penilaian:
4. Kriteria Penilaian
Ketuntasan hasil belajar siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
Grobogan, 2013
Mengetahui,
Observer
Mohammad Irham Baedhoni
NIM.4201408085
157
158
PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF
No. Indikator Skor Kriteria
1. Kehadiran dalam
mengikuti pelajaran
4 Hadir dan masuk ke dalam kelas sebelum guru masuk
3 Hadir tetapi masuk ke dalam kelas setelah guru masuk
2 Hadir dan ijin keluar sekali
1 Hadir dan ijin keluar lebih dari satu kali
2. Perhatian siswa saat
pembelajaran
4 Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk
3
Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk
tetapi kadang-kadang berbicara sendiri dengan
temannya
2 Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi
petunjuk
1 Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi
petunjuk dan ramai sendiri
3. Kerjasama dalam
kelompok
4 Bekerjasama dengan semua anggota kelompoknya
3 Bekerjasama dengan dua anggota kelompoknya
2 Hanya bekerjasama dengan satu anggota
kelompoknya
1 Tidak bekerjasama dengan anggota kelompoknya
(mengerjakan sendiri)
4. Kerapian Pakaian
4 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi dan
lengkap
3 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi tetapi
tidak lengkap
2 Memakai pakain sesuai peraturan sekolah tetapi tidak
rapi dan tidak lengkap
1 Tidak memakai pakain sesuai peraturan sekolah
5. Tanggung Jawab
4 Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan
kelompok
3 Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi tetapi
kurang pada tugas kelompok
2 Kurang bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan
tidak bertanggung jawab terhadap tugas kelompok
1 Tidak bertanggung jawab terhadap tugas pribadi
maupun kelompok
159
LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK [LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK DALAM KEGIATAN LABORATORIUM]
No. Kelompok Kode
Siswa
A B C D E Jumlah
Skor % Nilai Ket
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Lam
piran
19
1
59
160
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
5. Penilaian:
6. Kriteria Penilaian
Ketuntasan hasil belajar siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
Grobogan, 2013
Mengetahui,
Observer
Mohammad Irham Baedhoni
NIM.4201408085
160
161
PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK
Kode. Indikator Skor Kriteria
A.
Menyiapkan alat
dan bahan
percobaan
4 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan tanpa
meminta bantuan guru atau kelompok lain
3 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan
meminta bantuan kelompok lain
2 Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan
meminta bantuan guru
1 Belum mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan
B.
Merangkai alat
dan bahan
percobaan
4 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan
baik, benar, dan cepat
3 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan
baik dan benar
2 Dapat merangkai alat dan bahan percobaan tetapi
masih ada kesalahan
1 Belum dapat merangkai alat dan bahan percobaan
C
Melakukan
pengamatan dan
percobaan
4 Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari
dengan benar dan menggunakan satuan yang tepat (SI)
3
Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari
dengan benar namun tidak menggunakan satuan yang
tepat (SI)
2
Dapat mengukur besaran yang dicari namun dengan
bantuan guru dan tidak menggunakan satuan yang
tepat (SI)
1 Belum dapat mengukur besaran yang dicari
D Kemampuan
menggunakan alat
4 Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat
tanpa bantuan guru
3 Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat
dengan bantuan guru
2 Kurang terampil menggunakan alat percobaan
1 Belum terampil menggunakan alat percobaan
E.
Merapikan alat
dan bahan
percobaan
4 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat
yang benar dengan kondisi baik dan rapi
3 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat
yang benar dengan kondisi baik tetapi tidak rapi
2 Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat
yang benar dengan kondisi rusak dan dan tidak rapi
1 Tidak mengembalikan alat dan bahan percobaan
162
DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA
KELAS : XI IPA-2
No. Kode Siswa
1 UC-01
2 UC-02
3 UC-03
4 UC-04
5 UC-05
6 UC-06
7 UC-07
8 UC-08
9 UC-09
10 UC-10
11 UC-11
12 UC-12
13 UC-13
14 UC-14
15 UC-15
16 UC-16
17 UC-17
18 UC-18
19 UC-19
20 UC-20
21 UC-21
22 UC-22
23 UC-23
24 UC-24
25 UC-25
26 UC-26
27 UC-27
28 UC-28
29 UC-29
30 UC-30
31 UC-31
32 UC-32
33 UC-33
34 UC-34
35 UC-35
Lampiran 20
86
163
Tabel Analisis Soal Uji Coba
No Nomor Nomor Soal
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 UC-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-35 1 0 1 1 1 1 1 1 0
3 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-14 1 0 1 1 1 0 1 1 0
6 UC-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 UC-30 1 1 0 1 1 0 1 1 1
8 UC-15 1 1 0 1 1 0 0 1 1
9 UC-16 1 1 0 1 1 0 0 1 1
10 UC-19 1 0 0 1 1 1 1 1 1
11 UC-22 1 1 1 1 1 0 0 1 1
12 UC-02 1 0 1 1 1 1 1 1 1
13 UC-18 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0
15 UC-28 1 1 1 1 0 0 1 1 1
16 UC-09 1 0 1 1 1 0 0 1 1
17 UC-10 1 1 1 1 1 0 0 1 1
18 UC-24 1 0 1 1 1 0 0 0 0
19 UC-31 1 1 1 0 1 0 0 1 1
20 UC-32 1 1 0 0 1 0 0 1 1
21 UC-01 1 1 1 1 1 0 0 1 0
22 UC-05 1 0 1 1 1 0 1 0 0
23 UC-08 0 0 0 1 1 1 0 1 0
24 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0
25 UC-17 1 0 1 1 0 0 0 0 0
26 UC-25 1 0 1 1 1 1 1 1 0
27 UC-03 1 0 0 1 1 1 1 1 0
28 UC-04 0 0 1 1 0 0 0 0 0
29 UC-13 1 0 1 1 0 0 1 1 0
30 UC-20 0 0 1 1 0 1 1 1 0
31 UC-33 1 0 1 0 0 0 0 0 1
32 UC-34 1 0 1 1 0 0 0 1 0
33 UC-06 0 0 1 1 0 0 0 0 1
34 UC-27 0 0 1 0 1 1 1 1 0
35 UC-29 1 0 0 0 1 1 1 0 0
Total 30 15 27 30 27 16 20 28 17
Va
lid
ita
s
Mp 25.200 26.600 24.333 25.133 25.630 25.438 25.650 25.429 26.647
p 0.857 0.429 0.771 0.857 0.771 0.457 0.571 0.800 0.486
q 0.143 0.571 0.229 0.143 0.229 0.543 0.429 0.200 0.514
St 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018
Mt 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371
rpbis 0.404 0.385 -0.014 0.372 0.461 0.195 0.294 0.421 0.441
rtabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid
Da
ya
Bed
a
Ba 18 11 14 18 17 9 12 17 13
Bb 12 4 13 12 10 7 8 11 4
Ja 18 18 18 18 18 18 18 18 18
Jb 17 17 17 17 17 17 17 17 17
D 0.29 0.38 0.01 0.29 0.36 0.09 0.20 0.30 0.49
Kriteria Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Baik
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n
B 30 15 27 30 27 16 20 28 17
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
IK 0.86 0.43 0.77 0.86 0.77 0.46 0.57 0.80 0.49
Kriteria Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang
KRITERIA SOAL Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai
Lampiran 21
86
164
Tabel Analisis Soal Uji Coba
Nomor Soal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
29 6 13 25 10 20 20 10 22 10 30
25.310 30.500 25.308 25.640 25.500 24.250 26.050 27.200 25.955 27.900 24.600
0.829 0.171 0.371 0.714 0.286 0.571 0.571 0.286 0.629 0.286 0.857
0.171 0.829 0.629 0.286 0.714 0.429 0.429 0.714 0.371 0.714 0.143
5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018
24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371
0.411 0.556 0.143 0.400 0.142 -0.028 0.386 0.356 0.410 0.445 0.112
0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak
18 5 8 15 6 10 13 8 14 7 16
11 1 5 10 4 10 7 2 8 3 14
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
0.35 0.22 0.15 0.25 0.10 -0.03 0.31 0.33 0.31 0.21 0.07
Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek
29 6 13 25 10 20 20 10 22 10 30
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
0.83 0.17 0.37 0.71 0.29 0.57 0.57 0.29 0.63 0.29 0.86
Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Mudah
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
165
Tabel Analisis Soal Uji Coba
Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
21 31 29 12 22 18 20 25 24 18 20
25.952 24.323 24.793 28.250 25.727 26.556 26.450 25.520 25.458 27.056 26.250
0.600 0.886 0.829 0.343 0.629 0.514 0.571 0.714 0.686 0.514 0.571
0.400 0.114 0.171 0.657 0.371 0.486 0.429 0.286 0.314 0.486 0.429
5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018
24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371
0.386 -0.027 0.185 0.558 0.351 0.448 0.478 0.362 0.320 0.550 0.432
0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
13 16 17 10 14 12 13 15 14 13 14
8 15 12 2 8 6 7 10 10 5 6
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
0.25 0.01 0.24 0.44 0.31 0.31 0.31 0.25 0.19 0.43 0.42
Cukup Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Baik
21 31 29 12 22 18 20 25 24 18 20
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
0.60 0.89 0.83 0.34 0.63 0.51 0.57 0.71 0.69 0.51 0.57
Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang
Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai
166
Tabel Analisis Soal Uji Coba
Nomor Soal Y Y^2
32 33 34 35 36 37 38 39 40
0 1 1 1 1 0 1 1 0 34 1156
0 1 1 1 1 0 1 0 0 34 1156
0 1 1 1 1 0 1 0 0 33 1089
0 1 1 0 0 1 1 1 0 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 1024
0 1 1 1 0 0 1 1 0 31 961
0 1 1 0 1 1 1 1 0 30 900
1 1 1 1 0 1 1 0 0 29 841
1 1 1 1 0 1 1 1 0 28 784
0 0 1 1 1 1 1 1 1 28 784
1 1 1 1 1 1 1 1 0 27 729
1 1 1 0 1 1 1 0 1 26 676
0 1 0 1 1 1 1 1 1 25 625
1 1 1 0 1 1 1 0 1 25 625
1 1 1 1 0 1 1 1 0 24 576
1 0 1 0 0 1 0 0 0 24 576
1 1 1 1 0 1 0 1 0 24 576
0 0 1 1 1 1 0 1 0 23 529
1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 484
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
0 1 1 1 0 0 0 1 0 22 484
1 0 1 1 0 1 0 1 1 21 441
1 1 1 1 0 1 1 0 0 21 441
1 0 0 0 1 1 1 1 1 21 441
1 1 1 1 0 1 1 1 0 21 441
1 0 0 1 0 1 1 1 1 21 441
1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 400
0 1 1 1 0 1 1 1 1 20 400
1 0 1 1 0 1 0 1 0 20 400
1 1 0 1 0 1 0 1 1 19 361
1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 361
1 0 0 1 0 1 0 1 0 19 361
0 1 1 1 0 0 1 1 0 19 361
1 0 1 0 0 1 0 0 0 18 324
1 0 0 1 1 1 0 0 0 18 324
23 25 27 28 15 28 25 25 12 853 21645
22.652 25.600 25.481 24.143 26.667 23.571 25.800 24.120 22.500
0.657 0.714 0.771 0.800 0.429 0.800 0.714 0.714 0.343
0.343 0.286 0.229 0.200 0.571 0.200 0.286 0.286 0.657
5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 5.018 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371 24.371
-0.474 0.387 0.406 -0.091 0.396 -0.319 0.450 -0.079 -0.269
0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Tidak
9 15 17 13 11 14 15 12 4
14 10 10 15 4 14 10 13 8 18 18 18 18 18 18 18 18 18
17 17 17 17 17 17 17 17 17 -0.32 0.25 0.36 -0.16 0.38 -0.05 0.25 -0.10 -0.25
Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek
23 25 27 28 15 28 25 25 12
35 35 35 35 35 35 35 35 35
0.66 0.71 0.77 0.80 0.43 0.80 0.71 0.71 0.34
Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang
167
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus yang digunakan Korelasi Poin Biserial:
Keterangan:
= koefisien korelasi point biserial
= rerata skor siswa yang menjawab benar
= rerata skor siswa total
= proporsi skor siswa yang menjawab benar
= proporsi skor siswa yang menjawab salah
= Standar deviasi total
Kriteria
Apabila rpbis > rtabel , maka soal dikatakan valid
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran
17)
No. Kode Soal No 1 (X) Skor Total (Y) Y2 XY
1 UC-26 1 34 1156 34
2 UC-35 1 34 1156 34
3 UC-07 1 33 1089 33
4 UC-12 1 33 1089 33
5 UC-14 1 32 1024 32
6 UC-21 1 31 961 31
7 UC-30 1 30 900 30
8 UC-15 1 29 841 29
9 UC-16 1 28 784 28
10 UC-19 1 28 784 28
11 UC-22 1 27 729 27
12 UC-02 1 26 676 26
13 UC-18 1 25 625 25
14 UC-23 1 25 625 25
15 UC-28 1 24 576 24
16 UC-09 1 24 576 24
17 UC-10 1 24 576 24
18 UC-24 1 23 529 23
19 UC-31 1 22 484 22
20 UC-32 1 22 484 22
21 UC-01 1 22 484 22
22 UC-05 1 21 441 21
23 UC-08 0 21 441 0
24 UC-11 1 21 441 21
25 UC-17 1 21 441 21
26 UC-25 1 21 441 21
27 UC-03 1 20 400 20
28 UC-04 0 20 400 0
29 UC-13 1 20 400 20
30 UC-20 0 19 361 0
31 UC-33 1 19 361 19
32 UC-34 1 19 361 19
33 UC-06 0 19 361 0
34 UC-27 0 18 324 0
35 UC-29 1 18 324 18
Jumlah 30 853 21645 756
Lampiran 22
86
168
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Rumus Korelasi Poin Biserial
Pada dengan diperoleh
Karena rpbis > rtabel , maka soal no. 1dikatakan valid
169
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL
Rumus yang digunakan K-R. 21:
Keterangan:
= reliabilitas soal
= rata-rata skor awal
= jumlah butir soal
= variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total
Kriteria
Apabila r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel.
Perhitungan
Berdasarkan tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) diperoleh:
Rumus yang digunakan K-R. 21:
Pada dengan diperoleh
Karena r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel.
Lampiran 23
86
170
PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL
Rumus yang digunakan:
Keterangan:
: Daya pembeda
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
Kreteria Daya Pembeda
Nilai Daya Beda Kriteria
0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali
D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran
17)
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No. Kode Skor No. Kode Skor
1 UC-26 1 19 UC-31 1
2 UC-35 1 20 UC-32 1
3 UC-07 1 21 UC-01 1
4 UC-12 1 22 UC-05 1
5 UC-14 1 23 UC-08 0
6 UC-21 1 24 UC-11 1
7 UC-30 1 25 UC-17 1
8 UC-15 1 26 UC-25 1
9 UC-16 1 27 UC-03 1
10 UC-19 1 28 UC-04 0
11 UC-22 1 29 UC-13 1
12 UC-02 1 30 UC-20 0
13 UC-18 1 31 UC-33 1
14 UC-23 1 32 UC-34 1
15 UC-28 1 33 UC-06 0
16 UC-09 1 34 UC-27 0
17 UC-10 1 35 UC-29 1
18 UC-24 1
Jumlah 18 Jumlah 12
Rumus yang digunakan:
Berdasarkan kreteria, maka soal no.1 mempunyai daya beda yaitu Cukup
Lampiran 24
86
171
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus yang digunakan:
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
JSA = banyak siswa pada kelompok atas
JSB = banyak siswa pada kelompok bawah
Kriteria tingkat kesukaran (TK)
Nilai TK Kriteria
0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar
0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang
0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran
17)
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No. Kode Skor No. Kode Skor
1 UC-26 1 19 UC-31 1
2 UC-35 1 20 UC-32 1
3 UC-07 1 21 UC-01 1
4 UC-12 1 22 UC-05 1
5 UC-14 1 23 UC-08 0
6 UC-21 1 24 UC-11 1
7 UC-30 1 25 UC-17 1
8 UC-15 1 26 UC-25 1
9 UC-16 1 27 UC-03 1
10 UC-19 1 28 UC-04 0
11 UC-22 1 29 UC-13 1
12 UC-02 1 30 UC-20 0
13 UC-18 1 31 UC-33 1
14 UC-23 1 32 UC-34 1
15 UC-28 1 33 UC-06 0
16 UC-09 1 34 UC-27 0
17 UC-10 1 35 UC-29 1
18 UC-24 1
Jumlah 18 Jumlah 12
Rumus yang digunakan:
Berdasarkan kreteria, maka soal no1 mempunyai tingkat kesukaran yaitu Mudah
Lampiran 25
86
172
DAFTAR NILAI UAS POPULASI
No. X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9
1 74 76 75 72 70 80 80 78 76
2 80 76 79 75 74 70 70 70 81
3 75 77 76 75 75 71 70 70 78
4 80 75 75 75 70 70 70 75 77
5 73 70 72 73 76 75 70 73 70
6 76 73 75 72 80 75 70 70 75
7 72 75 75 70 70 70 70 72 70
8 76 73 75 77 70 77 85 77 70
9 74 72 73 71 79 79 70 70 70
10 80 73 74 70 75 71 72 76 72
11 79 71 69 72 76 70 70 70 76
12 72 79 76 71 70 70 72 81 77
13 74 75 75 80 76 75 70 76 69
14 75 73 74 70 70 76 70 75 71
15 73 79 76 70 75 61 70 75 85
16 74 73 71 75 70 70 70 75 70
17 71 73 80 70 74 70 70 75 70
18 74 75 75 77 80 73 70 72 71
19 75 71 73 81 75 76 70 76 70
20 69 72 72 75 72 73 70 70 72
21 73 74 74 82 90 77 70 75 75
22 75 74 71 77 70 70 70 70 75
23 71 74 74 77 70 71 75 70 75
24 75 79 77 80 73 78 73 75 76
25 74 81 78 72 75 75 73 70 75
26 75 82 79 71 74 70 70 76 75
27 71 71 73 73 70 81 75 70 70
28 74 75 80 75 70 70 66 70 75
29 73 80 77 77 73 70 70 69 70
30 73 80 77 70 70 70 60 70 70
31 76 76 80 75 75 70 71 72 72
32 71 70 71 72 70 70 70 77 72
33 80 72 76 73 70 79 70 70 71
34 78 73 76 76 73 70 70 70 75
35 76 72 73 76 73 70 70 71 73
36 76 73 75 73 73 70 79 75 72
37 79 75 80 78 73 77 70 70 71
38 74 73 70 75 70 70 70 72 79
39 80 72 74 77 75 75 70
75
40 73 70 72 70 70 71 72
86
Jumlah 2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 2768 2952
N 40 40 40 40 40 40 40 38 40
Rata-rata 75 74 75 74 73 73 71 73 74
Varians 8,199 9,840 8,071 11,064 15,926 15,721 14,276 9,380 16,267
Standar
Deviasi 2,863 3,137 2,841 3,326 3,991 3,965 3,778 3,063 4,033
Lampiran 26
86
173
UJI HOMOGENITAS POPULASI Hipotesis:
Ho :
Ha : Tidak semua sama untuk i= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Kriteria:
Jika , maka Ho diterima.
Pengujian Hipotesis
Kelas ni dk= ni -1 Si2 (dk) Si
2 Log Si
2 (dk) log Si
2
X-1 40 39 8,199 319,761 0,914 35,637
X-2 40 39 9,84 383,760 0,993 38,727
X-3 40 39 8,071 314,769 0,907 35,370
X-4 40 39 11,064 431,496 1,044 40,713
X-5 40 39 15,926 621,114 1,202 46,882
X-6 40 39 15,721 613,119 1,196 46,663
X-7 40 39 14,276 556,764 1,155 45,030
X-8 38 37 9,38 347,060 0,972 35,972
X-9 40 39 16,267 634,413 1,211 47,241
Jumlah 358 349 108,744 4222,256 9,594 372,233
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah
Harga satuan B
Untuk dengan diperoleh
Karena , ke sembilan sampel mempunyai varians yang sama (homogen)
Lampiran 27
86
174
UJI ANALISIS VARIANS POPULASI
Hipotesis:
Ho :
Ha :
Kriteria:
Jika , maka Ho diterima.
Pengujian Hipotesis
Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 Jumlah
40 40 40 40 40 40 40 38 40 358
2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 2768 2952 26340
8958049 8862529 8982009 8820900 8608356 8444836 8082649 7661824 8714304 77135456
223951 221563 224550 220523 215209 211121 202066 201627 217858 1938468
Jumlah kuadrat total ( )
Jumlah kuadrat antara
kelompok ( )
Jumlah kuadrat dalam ( )
Tabel ringkasan:
Sumber Variasi db Jk Mk
Antar Kelompok k-1 dk pembilang = k-1
Dalam Kelompok n-k dk penyebut = (n-k)
Total n-1
Sumber Variasi db Jk Mk
Antar Kelompok 8 491,464 61,433
Dalam Kelompok 349 75,196,99 215,464 0,285 1,965
Total 357 75197479,46
Pada dengan dk pembilang =(k-1)= (9-1) = 8, dk penyebut =
diperoleh sebesar 1,965
Kesimpulan
Karena , maka data populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda (homogen).
Lampiran 28
86
1,956 0,285
175
DAFTAR NAMA SISWA
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas : X5 Kelas : X9
No. Kode Siswa No. Kode Siswa
1 E-01 1 K-01
2 E-02 2 K-02
3 E-03 3 K-03
4 E-04 4 K-04
5 E-05 5 K-05
6 E-06 6 K-06
7 E-07 7 K-07
8 E-08 8 K-08
9 E-09 9 K-09
10 E-10 10 K-10
11 E-11 11 K-11
12 E-12 12 K-12
13 E-13 13 K-13
14 E-14 14 K-14
15 E-15 15 K-15
16 E-16 16 K-16
17 E-17 17 K-17
18 E-18 18 K-18
19 E-19 19 K-19
20 E-20 20 K-20
21 E-21 21 K-21
22 E-22 22 K-22
23 E-23 23 K-23
24 E-24 24 K-24
25 E-25 25 K-25
26 E-26 26 K-26
27 E-27 27 K-27
28 E-28 28 K-28
29 E-29 29 K-29
30 E-30 30 K-30
31 E-31 31 K-31
32 E-32 32 K-32
33 E-33 33 K-33
34 E-34 34 K-34
35 E-35 35 K-35
36 E-36 36 K-36
37 E-37 37 K-37
38 E-38 38 K-38
39 E-39 39 K-39
40 E-40 40 K-40
Lampiran 29
86
176
DAFTAR NILAI PRETEST
Kelas Eksperimen (X-5) Kelas Kontrol (X-9)
Kode Nilai Keterangan Kode Nilai Keterangan
E-1 64 Tidak Tuntas K-1 48 Tidak Tuntas
E-2 48 Tidak Tuntas K-2 56 Tidak Tuntas
E-3 52 Tidak Tuntas K-3 64 Tidak Tuntas
E-4 48 Tidak Tuntas K-4 52 Tidak Tuntas
E-5 64 Tidak Tuntas K-5 52 Tidak Tuntas
E-6 56 Tidak Tuntas K-6 40 Tidak Tuntas
E-7 60 Tidak Tuntas K-7 60 Tidak Tuntas
E-8 40 Tidak Tuntas K-8 48 Tidak Tuntas
E-9 68 Tidak Tuntas K-9 52 Tidak Tuntas
E-10 60 Tidak Tuntas K-10 48 Tidak Tuntas
E-11 56 Tidak Tuntas K-11 56 Tidak Tuntas
E-12 52 Tidak Tuntas K-12 60 Tidak Tuntas
E-13 40 Tidak Tuntas K-13 40 Tidak Tuntas
E-14 48 Tidak Tuntas K-14 48 Tidak Tuntas
E-15 48 Tidak Tuntas K-15 52 Tidak Tuntas
E-16 56 Tidak Tuntas K-16 52 Tidak Tuntas
E-17 52 Tidak Tuntas K-17 52 Tidak Tuntas
E-18 40 Tidak Tuntas K-18 68 Tidak Tuntas
E-19 64 Tidak Tuntas K-19 60 Tidak Tuntas
E-20 60 Tidak Tuntas K-20 48 Tidak Tuntas
E-21 60 Tidak Tuntas K-21 48 Tidak Tuntas
E-22 52 Tidak Tuntas K-22 56 Tidak Tuntas
E-23 56 Tidak Tuntas K-23 68 Tidak Tuntas
E-24 56 Tidak Tuntas K-24 48 Tidak Tuntas
E-25 56 Tidak Tuntas K-25 52 Tidak Tuntas
E-26 48 Tidak Tuntas K-26 52 Tidak Tuntas
E-27 52 Tidak Tuntas K-27 48 Tidak Tuntas
E-28 64 Tidak Tuntas K-28 44 Tidak Tuntas
E-29 52 Tidak Tuntas K-29 60 Tidak Tuntas
E-30 68 Tidak Tuntas K-30 48 Tidak Tuntas
E-31 48 Tidak Tuntas K-31 56 Tidak Tuntas
E-32 44 Tidak Tuntas K-32 64 Tidak Tuntas
E-33 60 Tidak Tuntas K-33 68 Tidak Tuntas
E-34 48 Tidak Tuntas K-34 44 Tidak Tuntas
E-35 44 Tidak Tuntas K-35 52 Tidak Tuntas
E-36 40 Tidak Tuntas K-36 68 Tidak Tuntas
E-37 68 Tidak Tuntas K-37 40 Tidak Tuntas
E-38 60 Tidak Tuntas K-38 52 Tidak Tuntas
E-39 56 Tidak Tuntas K-39 52 Tidak Tuntas
E-40 48 Tidak Tuntas K-40 56 Tidak Tuntas
Jumlah 2152
Jumlah 2130
Rata-rata 53,8
Rata-rata 53,3
Sd 8,05
Sd 7,65
Vt 64,81
Vt 58,57
Lampiran 30
86
177
UJI NORMALITAS
DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Hi : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 68
Panjang kelas = 4
Nilai minimal = 40
Rata-rata (x) = 53,80
Rentang = 28
Standar deviasi (s) = 8,05
Banyak kelas (k) = 6
Jumlah siswa (n) = 40
Kelas interval
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei
40-44 39,5 -1,78 0,46 0,09 3,45 6 1,89
45-49 44,5 -1,16 0,38 0,17 6,91 8 0,17
50-54 49,5 -0,53 0,20 0,17 6,75 6 0,08
55-59 54,5 0,09 0,03 0,23 9,04 7 0,46
60-64 59,5 0,71 0,26 0,15 5,90 10 2,84
65-69 64,5 1,33 0,41 0,07 2,65 3 0,05
69,5 1,95 0,47
5,45
Untuk , dengan diperoleh = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut terdistribusi normal
Lampiran 31
86
178
UJI NORMALITAS
DATA PRETEST KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Hi : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 68
Panjang kelas = 4
Nilai minimal = 40
Rata-rata (x) = 53,3
Rentang = 28
Standar deviasi (s) = 7,65
Banyak kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 40
Kelas interval
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei
40-44 39,5 -1,80 0,46 0,09 3,58 5 0,57
45-49 44,5 -1,15 0,37 0,18 7,39 9 0,35
50-54 49,5 -0,50 0,19 0,13 5,12 11 6,75
55-59 54,5 0,16 0,06 0,23 9,15 5 1,88
60-64 59,5 0,81 0,29 0,14 5,49 6 0,05
65-69 64,5 1,46 0,43 0,05 2,18 4 1,52
69,5 2,12 0,48
9,61
Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut terdistribusi normal
Lampiran 32
86
179
UJI HOMOGENITAS
DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : artinya kedua kelas homogen
Ha : artinya kedua kelas tidak homogen
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
2152 2130
53,8 53,3
n 40 40
Sd 8,05 7,65
Vt 64,81 58,57
Dilakukan perhitungan:
Pada dengan dk pembilang dan dk penyebut
diperoleh sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut homogen.
Lampiran 33
86
180
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
2152 2130
53,8 53,3
n 40 40
Sd 8,05 7,65
Vt 64,81 58,57
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar 1,99
(Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai pretest
kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sama dengan nilai pretest
kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 34
86
181
DAFTAR NILAI POSTTEST
Kelas Eksperimen (X-5) Kelas Kontrol (X-9)
Kode Nilai Keterangan Kode Nilai Keterangan
E-1 80 Tuntas K-1 84 Tuntas
E-2 88 Tuntas K-2 88 Tuntas
E-3 76 Tuntas K-3 88 Tuntas
E-4 88 Tuntas K-4 84 Tuntas
E-5 92 Tuntas K-5 68 Tidak Tuntas
E-6 80 Tuntas K-6 60 Tidak Tuntas
E-7 96 Tuntas K-7 84 Tuntas
E-8 76 Tuntas K-8 64 Tidak Tuntas
E-9 92 Tuntas K-9 80 Tuntas
E-10 76 Tuntas K-10 84 Tuntas
E-11 88 Tuntas K-11 80 Tuntas
E-12 80 Tuntas K-12 80 Tuntas
E-13 68 Tidak Tuntas K-13 92 Tuntas
E-14 76 Tuntas K-14 80 Tuntas
E-15 84 Tuntas K-15 68 Tidak Tuntas
E-16 72 Tidak Tuntas K-16 72 Tidak Tuntas
E-17 72 Tidak Tuntas K-17 68 Tidak Tuntas
E-18 76 Tuntas K-18 92 Tuntas
E-19 84 Tuntas K-19 80 Tuntas
E-20 80 Tuntas K-20 64 Tidak Tuntas
E-21 96 Tuntas K-21 76 Tuntas
E-22 76 Tuntas K-22 72 Tidak Tuntas
E-23 96 Tuntas K-23 84 Tuntas
E-24 88 Tuntas K-24 60 Tidak Tuntas
E-25 84 Tuntas K-25 76 Tuntas
E-26 76 Tuntas K-26 72 Tidak Tuntas
E-27 92 Tuntas K-27 68 Tidak Tuntas
E-28 96 Tuntas K-28 72 Tidak Tuntas
E-29 72 Tidak Tuntas K-29 72 Tidak Tuntas
E-30 96 Tuntas K-30 76 Tuntas
E-31 84 Tuntas K-31 72 Tidak Tuntas
E-32 80 Tuntas K-32 92 Tuntas
E-33 96 Tuntas K-33 84 Tuntas
E-34 68 Tidak Tuntas K-34 60 Tidak Tuntas
E-35 84 Tuntas K-35 88 Tuntas
E-36 80 Tuntas K-36 68 Tidak Tuntas
E-37 76 Tuntas K-37 92 Tuntas
E-38 92 Tuntas K-38 84 Tuntas
E-39 80 Tuntas K-39 80 Tuntas
E-40 76 Tuntas K-40 76 Tuntas
Jumlah 3312
Jumlah 3084
Rata-rata 82,80
Rata-rata 77,100
Sd 8,41
Sd 9,37
Vt 70,70
Vt 87,80
Lampiran 35
86
182
UJI NORMALITAS
DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Hi : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Data Kelas:
Nilai maksimal = 96
Panjang kelas = 4
Nilai minimal = 68
Rata-rata = 82,80
Rentang = 28
Standar Deviasi (Sd) = 8,41
Banyak kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 40
Kelas interval
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei
68-72 67,5 -1,82 0,47 0,08 3,04 5 1,27
73-77 72,5 -1,22 0,39 0,15 6,16 9 1,31
78-82 77,5 -0,63 0,24 0,22 8,86 7 0,39
83-87 82,5 -0,04 0,01 0,20 7,91 5 1,07
88-92 87,5 0,56 0,21 0,16 6,55 8 0,32
93-97 92,5 1,15 0,38 0,08 3,37 6 2,06
97,5 1,75 0,46
4,36
Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut terdistribusi normal
Lampiran 36
86
183
UJI NORMALITAS
DATA POSTTEST KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Hi : Data tidak berdistribusi normal
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Data Kelas :
Nilai
maksimal = 92
Panjang kelas = 5
Nilai minimal = 60
Rata-rata = 77,10
Rentang = 32
Standar Deviasi (Sd) = 9,37
Banyak kelas = 6
Jumlah siswa (n) = 40
Kelas interval
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
(Oi-Ei)²
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z Ei
60-65 59,5 -1,88 0,47 0,08 3,11 5 1,15
66-71 65,5 -1,24 0,39 0,17 6,69 5 0,43
72-77 71,5 -0,60 0,22 0,21 8,32 10 0,34
78-83 77,5 0,04 0,02 0,24 9,43 6 1,25
84-89 83,5 0,68 0,25 0,15 6,18 10 2,37
90-95 89,5 1,32 0,41 0,07 2,72 4 0,60
95,5 1,96 0,48
5,53
Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut terdistribusi normal
Lampiran 37
86
184
UJI HOMOGENITAS SAMPEL
DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho : artinya kedua kelas homogen
Ha : artinya kedua kelas tidak homogen
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3312 3084
82,8 77,1
n 40 40
Sd 8,41 9,37
Vt 70,70 87,80
Dilakukan perhitungan:
Pada dengan dk pembilang dan dk penyebut
diperoleh sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368)
Kesimpulan
Karena maka data tersebut homogen.
Lampiran 38
86
185
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3312 3084
82,8 77,1
n 40 40
Sd 8,41 9,37
Vt 70,70 87,80
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kedua
kelas berbeda artinya rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari hasil
posttest kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 39
86
186
UJI GAIN DATA NILAI TEST
HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERIMEN
Rumus
Kriteria
Nilai Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Dari data nilai kelas eksperimen
Sumber Variasi Pretest Posttest
2152 3312
53,8 82,8
53,8 % 82,8 %
0,63
Dari tabel diatas didapatkan nilai .
Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai
kelas eksperimen dikategorikan Sedang.
Lampiran 40
86
187
UJI GAIN DATA NILAI TEST
HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL
Rumus
Kriteria
Nilai Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Dari data nilai kelas kontrol
Sumber Variasi Pretest Posttest
2130 3084
53,3 77,1
53,3 % 77,1 %
0,50
Dari tabel diatas didapatkan nilai .
Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai
kelas kontrol dikategorikan Sedang.
Lampiran 41
86
188
PEMBENTUKAN KELOMPOK KEGIATAN LABORATORIUM
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pertemuan I II Pertemuan I II
Kelompok Kode Siswa Kode Siswa Kelompok Kode Siswa Kode Siswa
1
E-01 E-01
1
K-01 K-01
E-09 E-02 K-09 K-02
E-17 E-17 K-17 K-03
E-25 E-18 K-25 K-04
E-33 E-40 E-33 K-05
2
E-02 E-03
2
K-02 K-06
E-10 E-04 K-10 K-07
E-18 E-19 K-18 K-08
E-26 E-20 K-26 K-09
E-34 E-39 K-34 K-10
3
E-03 E-05
3
K-03 K-11
E-11 E-06 K-11 K-12
E-19 E-21 K-19 K-13
E-27 E-22 K-27 K-14
E-35 E-38 K-35 K-15
4
E-04 E-07
4
K-04 K-16
E-12 E-08 K-12 K-17
E-20 E-23 K-20 K-18
E-28 E-24 K-28 K-19
E-36 E-37 K-36 K-20
5
E-05 E-09
5
K-05 K-21
E-13 E-10 K-13 K-22
E-21 E-25 K-21 K-23
E-29 E-26 K-29 K-24
E-37 E-36 K-37 K-25
6
E-06 E-11
6
K-06 K-26
E-14 E-12 K-14 K-27
E-22 E-27 K-22 K-28
E-30 E-28 K-30 K-29
E-38 E-35 K-38 K-30
7
E-07 E-13
7
K-07 K-31
E-15 E-14 K-15 K-32
E-23 E-29 K-23 E-33
E-31 E-30 K-31 K-34
E-39 E-34 K-39 K-35
8
E-08 E-15
8
K-08 K-36
E-16 E-16 K-16 K-37
E-24 E-31 K-24 K-38
E-32 E-32 K-32 K-39
E-40 E-33 K-40 K-40
Lampiran 42
86
189
DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah Nilai (%) Keterangan
Pertemuan II Jumlah Nilai (%) Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 E-01 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif
2 E-02 3 3 2 3 3 14 70 70 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif
3 E-03 2 2 3 4 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 4 3 15 75 75 Aktif
4 E-04 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif
5 E-05 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 3 4 3 17 85 85 Sangat Aktif
6 E-06 3 3 3 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
7 E-07 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
8 E-08 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
9 E-09 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
10 E-10 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
11 E-11 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
12 E-12 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
13 E-13 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
14 E-14 2 2 3 4 4 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
15 E-15 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
16 E-16 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
17 E-17 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
18 E-18 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
19 E-19 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
20 E-20 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
21 E-21 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
22 E-22 2 2 3 4 4 15 75 75 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
23 E-23 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
24 E-24 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
25 E-25 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 2 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif
26 E-26 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
27 E-27 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
28 E-28 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
29 E-29 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
30 E-30 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
31 E-31 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
32 E-32 3 3 3 3 3 15 75 75 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
33 E-33 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
34 E-34 2 2 2 3 3 12 60 60 Cukup Aktif 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif
35 E-35 3 3 3 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 4 4 4 19 95 95 Sangat Aktif
36 E-36 2 2 3 4 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
37 E-37 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
38 E-38 3 3 3 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
39 E-39 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
40 E-40 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
Lam
piran
43
1
89
190
DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS KONTROL
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan
Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 K-01 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif
2 K-02 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif
3 K-03 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif
4 K-04 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif
5 K-05 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif
6 K-06 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
7 K-07 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif
8 K-08 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
9 K-09 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
10 K-10 3 2 4 4 4 17 85 85 Sangat Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Sangat Aktif
11 K-11 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
12 K-12 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
13 K-13 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Sangat Aktif
14 K-14 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
15 K-15 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
16 K-16 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
17 K-17 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
18 K-18 3 3 4 4 4 18 90 90 Sangat Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Sangat Aktif
19 K-19 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
20 K-20 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
21 K-21 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
22 K-22 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
23 K-23 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif
24 K-24 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
25 K-25 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
26 K-26 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif
27 K-27 2 2 4 4 3 15 75 75 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif
28 K-28 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif
29 K-29 3 2 4 4 3 16 80 80 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif
30 K-30 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 2 3 3 13 65 65 Aktif
31 K-31 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif
32 K-32 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Aktif
33 K-33 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 4 4 17 85 85 Aktif
34 K-34 2 2 4 4 4 16 80 80 Aktif 3 2 3 4 4 16 80 80 Aktif
35 K-35 3 3 4 4 3 17 85 85 Sangat Aktif 4 3 3 4 4 18 90 90 Sangat Aktif
36 K-36 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
37 K-37 2 3 4 4 3 16 80 80 Aktif 4 3 3 3 3 16 80 80 Aktif
38 K-38 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif 4 2 3 3 3 15 75 75 Aktif
39 K-39 2 2 3 3 3 13 65 65 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
40 K-40 2 3 3 3 3 14 70 70 Aktif 3 2 3 3 3 14 70 70 Aktif
Lam
piran
44
1
90
191
REKAPITULASI NILAI AKTIVITAS BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kode
Siswa
Nilai Kode
Siswa
Nilai
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
E-01 90 85 K-01 70 85
E-02 70 85 K-02 90 90
E-03 70 75 K-03 85 90
E-04 80 85 K-04 70 85
E-05 75 85 K-05 75 80
E-06 85 95 K-06 65 70
E-07 90 95 K-07 70 75
E-08 65 85 K-08 65 70
E-09 95 95 K-09 65 70
E-10 60 85 K-10 85 75
E-11 80 80 K-11 75 70
E-12 80 80 K-12 65 70
E-13 65 70 K-13 85 80
E-14 75 70 K-14 65 70
E-15 90 80 K-15 65 70
E-16 65 70 K-16 65 70
E-17 80 70 K-17 65 70
E-18 60 70 K-18 90 80
E-19 80 80 K-19 75 70
E-20 80 80 K-20 65 70
E-21 75 95 K-21 75 70
E-22 75 85 K-22 65 70
E-23 95 95 K-23 70 75
E-24 75 95 K-24 65 70
E-25 85 90 K-25 65 70
E-26 60 85 K-26 80 65
E-27 80 95 K-27 75 65
E-28 80 95 K-28 65 65
E-29 65 85 K-29 80 65
E-30 90 95 K-30 65 65
E-31 90 95 K-31 65 80
E-32 75 95 K-32 70 90
E-33 95 95 K-33 70 85
E-34 60 85 K-34 80 80
E-35 80 95 K-35 85 90
E-36 70 70 K-36 65 70
E-37 65 70 K-37 80 80
E-38 85 80 K-38 70 75
E-39 80 70 K-39 65 70
E-40 65 70 K-40 70 70
Jumlah 3080 3360 Jumlah 2880 2980
Rata-rata 77 84 Rata-rata 72 74,5
Varians 110 91,28 Varians 63,85 58,72
Simpangan 10,49 9,55 Simpangan 7,99 7,66
Lampiran 45
86
192
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN I
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3080 2880
77 72
n 40 40
Sd 10,49 7,99
Vt 110 63,85
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi
aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas
belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 46
86
193
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN II
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3360 2980
84 74,50
n 40 40
Sd 9,55 7,66
Vt 91,28 58,72
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi
aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas
belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 47
86
194
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan
Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 E-01 4 2 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
2 E-02 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
3 E-03 4 2 3 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas
4 E-04 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
5 E-05 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
6 E-06 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
7 E-07 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
8 E-08 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
9 E-09 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
10 E-10 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
11 E-11 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
12 E-12 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
13 E-13 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas
14 E-14 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas
15 E-15 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
16 E-16 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
17 E-17 4 2 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
18 E-18 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
19 E-19 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
20 E-20 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
21 E-21 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas
22 E-22 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
23 E-23 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
24 E-24 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
25 E-25 4 2 4 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas
26 E-26 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
27 E-27 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
28 E-28 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
29 E-29 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
30 E-30 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
31 E-31 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
32 E-32 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
33 E-33 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
34 E-34 4 2 3 2 2 13 65 65 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
35 E-35 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 4 4 2 18 90 90 Tuntas
36 E-36 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
37 E-37 4 3 3 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
38 E-38 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
39 E-39 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
40 E-40 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 4 4 2 17 85 85 Tuntas
Lam
piran
48
194
195
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan
Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 K-01 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas
2 K-02 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 2 4 4 18 90 90 Tuntas
3 K-03 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
4 K-04 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 3 18 90 90 Tuntas
5 K-05 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas
6 K-06 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas
7 K-07 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
8 K-08 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas
9 K-09 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 2 15 75 75 Tuntas
10 K-10 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
11 K-11 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 4 2 4 3 17 85 85 Tuntas
12 K-12 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas
13 K-13 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
14 K-14 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas
15 K-15 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas
16 K-16 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas
17 K-17 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
18 K-18 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas
19 K-19 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas
20 K-20 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
21 K-21 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
22 K-22 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
23 K-23 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas
24 K-24 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
25 K-25 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 4 4 2 16 80 80 Tuntas
26 K-26 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 4 16 80 80 Tuntas
27 K-27 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
28 K-28 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
29 K-29 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
30 K-30 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 2 4 4 16 80 80 Tuntas
31 K-31 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 4 2 4 2 16 80 80 Tuntas
32 K-32 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
33 K-33 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas
34 K-34 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas 4 2 2 4 3 15 75 75 Tuntas
35 K-35 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas 4 3 3 4 4 18 90 90 Tuntas
36 K-36 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 4 2 15 75 75 Tuntas
37 K-37 4 4 3 4 4 19 95 95 Tuntas 4 4 4 4 3 19 95 95 Tuntas
38 K-38 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
39 K-39 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 2 15 75 75 Tuntas
40 K-40 4 2 2 4 2 14 70 70 Tidak Tuntas 4 3 2 4 4 17 85 85 Tuntas
Lam
piran
49
195
196
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR
ASPEK AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kode
Siswa
Nilai Kode
Siswa
Nilai
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
E-01 85 90 K-01 85 90
E-02 80 90 K-02 90 90
E-03 80 80 K-03 90 95
E-04 85 90 K-04 85 90
E-05 85 90 K-05 85 90
E-06 90 90 K-06 70 70
E-07 90 90 K-07 70 95
E-08 70 85 K-08 70 75
E-09 95 95 K-09 70 75
E-10 65 85 K-10 90 95
E-11 85 90 K-11 75 85
E-12 85 90 K-12 70 75
E-13 75 80 K-13 95 95
E-14 80 80 K-14 70 70
E-15 90 90 K-15 70 75
E-16 70 85 K-16 70 75
E-17 85 85 K-17 70 80
E-18 65 85 K-18 90 90
E-19 85 95 K-19 75 75
E-20 85 95 K-20 70 80
E-21 85 90 K-21 85 85
E-22 80 85 K-22 70 80
E-23 95 95 K-23 85 90
E-24 85 95 K-24 70 80
E-25 90 90 K-25 70 80
E-26 65 85 K-26 75 80
E-27 85 90 K-27 75 95
E-28 85 90 K-28 70 80
E-29 75 85 K-29 85 85
E-30 95 90 K-30 70 80
E-31 90 95 K-31 70 80
E-32 85 95 K-32 85 95
E-33 90 95 K-33 90 95
E-34 65 85 K-34 75 75
E-35 85 90 K-35 90 90
E-36 75 85 K-36 70 75
E-37 80 85 K-37 95 95
E-38 90 95 K-38 85 85
E-39 80 85 K-39 70 75
E-40 70 85 K-40 70 85
Jumlah 3280 3550 Jumlah 3115 3350
Rata-rata 82 88,75 Rata-rata 78 83,75
Varians 73 20,19 Varians 79,34 63,78
Simpangan 8,53 4,49 Simpangan 8,91 7,99
Lampiran 50
86
197
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN I
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3280 3115
82 78
n 40 40
Sd 8,53 8,91
Vt 73 79,34
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar
afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen
lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 51
86
198
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN II
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3550 3350
88,75 83,75
n 20,19 63,78
Sd 4,49 7,99
Vt 20,19 63,78
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar
afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen
lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 52
86
199
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan
Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 E-01 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas
2 E-02 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas
3 E-03 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas
4 E-04 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas
5 E-05 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
6 E-06 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
7 E-07 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas
8 E-08 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas
9 E-09 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas
10 E-10 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas
11 E-11 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas
12 E-12 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas
13 E-13 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas
14 E-14 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
15 E-15 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
16 E-16 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas
17 E-17 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas
18 E-18 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas
19 E-19 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas
20 E-20 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas
21 E-21 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas
22 E-22 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
23 E-23 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas
24 E-24 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
25 E-25 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas
26 E-26 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas
27 E-27 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 4 4 17 85 85 Tuntas
28 E-28 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
29 E-29 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 3 3 16 80 80 Tuntas
30 E-30 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas
31 E-31 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas
32 E-32 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
33 E-33 4 3 4 4 3 18 90 90 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas
34 E-34 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas
35 E-35 3 4 3 3 3 16 80 80 Tuntas 3 4 4 3 2 16 80 80 Tuntas
36 E-36 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
37 E-37 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas 4 3 3 4 3 17 85 85 Tuntas
38 E-38 3 2 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas
39 E-39 3 3 4 4 3 17 85 85 Tuntas 4 2 4 3 4 17 85 85 Tuntas
40 E-40 3 2 3 3 4 15 75 75 Tuntas 4 3 4 4 4 19 95 95 Tuntas
Lam
piran
53
1
99
200
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
No. Kode
Siswa
Pertemuan I Jumlah % Nilai Keterangan
Pertemuan II Jumlah % Nilai Keterangan
A B C D E Skor A B C D E Skor
1 K-01 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas
2 K-02 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas
3 K-03 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas
4 K-04 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas
5 K-05 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 3 3 4 3 4 17 85 85 Tuntas
6 K-06 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
7 K-07 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
8 K-08 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
9 K-09 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
10 K-10 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 4 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
11 K-11 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas
12 K-12 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas
13 K-13 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas
14 K-14 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas
15 K-15 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 4 2 3 3 4 16 80 80 Tuntas
16 K-16 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
17 K-17 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
18 K-18 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
19 K-19 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
20 K-20 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas
21 K-21 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
22 K-22 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
23 K-23 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
24 K-24 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
25 K-25 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
26 K-26 2 3 3 3 3 14 70 70 Tidak Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
27 K-27 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
28 K-28 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
29 K-29 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
30 K-30 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 2 2 3 3 3 13 65 65 Tidak Tuntas
31 K-31 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas
32 K-32 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas
33 K-33 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas
34 K-34 3 2 4 4 2 15 75 75 Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas
35 K-35 3 3 3 3 3 15 75 75 Tuntas 3 3 3 4 4 17 85 85 Tuntas
36 K-36 4 3 3 2 3 15 75 75 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
37 K-37 2 3 4 4 3 16 80 80 Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
38 K-38 3 3 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
39 K-39 4 2 3 2 3 14 70 70 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
40 K-40 3 2 3 2 3 13 65 65 Tidak Tuntas 3 2 4 3 4 16 80 80 Tuntas
Lam
piran
54
200
201
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS
EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kode
Siswa
Nilai Kode
Siswa
Nilai
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
E-01 90 80 K-01 70 85
E-02 75 95 K-02 70 85
E-03 80 80 K-03 75 85
E-04 75 80 K-04 75 85
E-05 80 80 K-05 75 85
E-06 80 80 K-06 80 70
E-07 85 85 K-07 70 70
E-08 75 85 K-08 70 70
E-09 90 80 K-09 65 70
E-10 75 80 K-10 70 70
E-11 80 75 K-11 75 80
E-12 75 80 K-12 75 80
E-13 80 75 K-13 75 80
E-14 80 85 K-14 80 80
E-15 85 85 K-15 70 80
E-16 75 85 K-16 70 70
E-17 90 85 K-17 65 70
E-18 75 95 K-18 70 70
E-19 80 95 K-19 75 70
E-20 75 80 K-20 75 70
E-21 80 80 K-21 75 65
E-22 80 80 K-22 80 65
E-23 85 75 K-23 70 65
E-24 75 80 K-24 70 65
E-25 90 85 K-25 65 65
E-26 75 85 K-26 70 65
E-27 80 85 K-27 75 65
E-28 75 80 K-28 75 65
E-29 80 80 K-29 75 65
E-30 80 95 K-30 80 65
E-31 85 85 K-31 70 85
E-32 75 85 K-32 70 85
E-33 90 75 K-33 65 85
E-34 75 75 K-34 75 85
E-35 80 80 K-35 75 85
E-36 75 85 K-36 75 80
E-37 80 85 K-37 80 80
E-38 80 85 K-38 70 80
E-39 85 85 K-39 70 80
E-40 75 95 K-40 65 80
Jumlah 3200 3325 Jumlah 2900 3000
Rata-rata 80 83,13 Rata-rata 73 75
Varians 26 31,65 Varians 19,23 64,1
Simpangan 5,06 5,63 Simpangan 4,39 8,01
Lampiran 55
86
202
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN I
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3200 2900
80 73
n 40 40
Sd 5,06 4,39
Vt 26 19,23
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar
psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata hasil belajar psikomotorik kelas
eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 56
86
203
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN II
Hipotesis
Ho :
Ha :
Kriteria
Ho diterima apabila
Pengujian Hipotesis
Dimana
Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
3325 3000
83,13 75
n 40 40
Sd 5,63 8,01
Vt 31,65 64,10
Perhitungan dilakukan:
Pada dengan diperoleh sebesar
1,99 (Arikunto, 2006: 363)
Kesimpulan
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar
psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik
kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Penolakan Ho
Lampiran 57
86
204
UJI GAIN DATA NILAI OBSERVASI
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Rumus
Kriteria
Nilai Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Dari data nilai observasi kelas eksperimen
Data Observasi Pertemuan I Pertemuan II Kriteria
Aktivitas Belajar 77 % 84 % 0,3 Sedang
Hasil Belajar Psikomotorik 80 % 83,13 % 0,16 Rendah
Hasil Belajar Afektif 82 % 88,75 % 0,37 Sedang
Dari data nilai observasi kelas kontrol
Data Observasi Pertemuan I Pertemuan II Kriteria
Aktivitas Belajar 72 % 74,50 % 0,09 Rendah
Hasil Belajar Psikomotorik 73 % 75 % 0,07 Rendah
Hasil Belajar Afektif 78 % 83,75 % 0,26 Rendah
Lampiran 58
86
205
Lampiran 59
86
206
Lampiran 60
86
207
Lampiran 61
86
208
Lampiran 62
86
209
DOKUMENTASI PENELITIAN
Uji Coba Soal Kelas XI
Pretest Kelas X
Kegiatan Laboratorium – Diskusi Kelas X
Lampiran 63
86
210
Postest Kelas X