7/24/2019 KONDAS Fraktur
1/21
KONSEP DASAR
I. FRAKTUR
a. Definisi
Fraktur adalah diskontinuitas atau kepatahan pada tulang baik bersifat terbuka
atau tertutup.
Ada 5 utama klasifikasi fraktur:
1.
Fraktur Complete : Pemisahan komplit menjadi 2 fragmen
2. Fraktur incomplete : Patah sebagian tanpa pemisahan
3. Fraktur closed : Patah tulang, kulit masih utuh.
4. Fraktur komlikata : Patah terlihat menusuk kulit
5.
Fraktur commuited : Tulang patah menjadi hancur
b. Etiologi
1. Trauma misalnya kecelakaan lalu lintas
2. Pathologis misalnya tumor
7/24/2019 KONDAS Fraktur
2/21
Sedangkan menurut Petrus Adrianto (1983), fraktur adalah bila tulang hidup
normal mendapat kekerasan yang cukup menyebabkan patah, maka pasti
menimbulkan kerusakan yang hebat pada struktur jaringan lunak yang
mengelilinginya.
Menurut Purnawan Junaidi, et al (Kapita Selekta Kedokteran, 1982) fraktur
radius terbagi:
1.
Fraktur colles
Tanda-tanda:
a. Fraktur radisu 1/3 distal dengan jarak kurang lebih 2, 5 cm dari
permukaaan radisu .
b. Dislokasi pragmen distalnya kearah poterior / dorsal.
c.
Avulasi prosessus stiloideus ullna.d. Subluksasi radioulnar distal.
Secara klinik bentuk permukaan tangan seperti garpu makan, mekanisme
terjadinya fraktur colles yakni penderita jatuh dalam tangan terbuka, tubuh
b t l b t k d l ( d t i) T t b k t ik i
7/24/2019 KONDAS Fraktur
3/21
Callus yang berlebihan diabsobsi dan tulang pada garis cidera.
Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan fraktur:
1. Usia
2. Penyakit yang pernah diderita (DM, hipertensi, dsb).
3. Stress
4. Mobilisasi atau imobilisasi
5.
Penghambat callus, penyebab callus remuk, edema, infeksi, gizi
kurang, tindakan koreksi (bedah).
Komplikasikomplikasi fraktur:
a. Syock
Syock hypovolemik atau traumatik yang terjadi karena hemoragi danhilangnya cairan ekstra celluler ke dalam jaringan yang rusak.
b. Embolisme lemak.
Globulin lemak dalam jumlah besar dapat bergerak menuju darah
k t k d l bih b d i d t k d
7/24/2019 KONDAS Fraktur
4/21
1. Pembedahan
-
Reduksi fraktur terbuka atau tertutup dengan fiksasi internal
pada fragmen fraktur seperti Pin, nail screw, staples dan plate
wire.
- Artroplasti sendi atau penggunaan total
- Pemasangan Brache (alat penyokong / pelurus), traksi, bebat,
atau sling.
2. Kemoterapiutik
Analgetik, narkotik, sedatif, antibiotik, relaksan otot.
3. Suportif
- Pemberian kompres es
-
Tirah baring dalam posisi khusus- Diet TKTP, aktivitas, istirahat, pembatasan mobilitas.
- Terapi fisik atau physiotherapy
7/24/2019 KONDAS Fraktur
5/21
2) Riwayat penyakit sekarang; biasanya klien mengalami suatu trauma
seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh terpukul dan sebagainya di samping
itu perlu ditanyakan beberapa lama sudah terjadi.
3) Riwayat penyakit dahulu; ditanya penyakit penyerta dan kondisi yang
memberatkan seperti: DM, jantung, hipertensi, kerapuhan tulang dan
sebagainya.
4)
Riwayat penyakit keluarga: hal ini tidak terlalu berhubungan dengan
keadaan klien yang, mengalami fraktur.
5) Pengkajian fisik.
- Inspeksi: Meliputi data tingkat kesadaran klien, keadaan umum, dan
pada daerah yang terinjuri atau mengalami fraktur misalnya odema,
adanya peradangan, luka, sianosis dan apakah terdapat dislokasi danklien tampak gelisah.
- Palpasi: untuk mengetahui peningkatan suhu tubuh, turgor kulit dan
pembengkakan pada ekstremitas yang mengalami fraktur apakah ada
t d t i
7/24/2019 KONDAS Fraktur
6/21
3. Rencana perawatan
Dalam memenuhi kebutuhan klien perawat perlu memikirkan cara pemenuhan
kebutuhan klien tersebut sehingga dalam pemenuhan ini perawat hendaknya
merencanakan tindakan yang ingin dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan
klien. Adapun rencana perawatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
Pre Op:
a. Nyeri berhubungan dengan fraktur terbuka pada radius dextra.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria nyeri berkurang
atau hilang.
Intervensi : - Observasi type nyeri
-
Beri posisi yang nyaman- Beri kompres es pada daerah fraktur
- Beri analgetik sesuai terapi
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya nyeri dan peradangan.
T j P i d t t h k t i k tk
7/24/2019 KONDAS Fraktur
7/21
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
OPEN FRAKTUR RADIUS DEXTRA DIRUANGAN
ORTOPEDI RUMAH SAKIT UMUM ULIN BANJARMASIN
I. BIODATA
Nama klien : Tn. SN
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Alamat : Basirih Tengah Rt.53Tanggal MRS : 1692002
No. RMK : 46.87.42
Diagnosa Medis : Open Fraktur Radius Dextra 1/3 Distal
T l W 25 9 2002
7/24/2019 KONDAS Fraktur
8/21
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit DM, hipertensi, jantung maupun penyakit
menular.
III.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Penampilan : Klien tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
T : 370
C2. Kulit
Keadaan kulit bersih, tidak ada lesi dan peradangan, turgor kulit dapat
kembali dalam kurang dari 2 detik, warna hitam, pada seluruh ekstremitas
l i t k li d t k t d t l i d d h f kt
7/24/2019 KONDAS Fraktur
9/21
Bentuk telinga luar simetris, tidak ada cairan yang keluar dari liang telinga,
tidak terdapat perdarahan, peradangan ataupun lesi, klien mampu
berkomunikasi dan mengikuti pembicaraan perawat.
7. Mulut
Keadaan mulut bersih, gigi lengkap, fungsi pengecapan klien dapat
membedakan rasa manis dan asin, tidak ada masalah dalam menelan, maupun
mengunyah makanan, mukosa mulut lembab.
8. Dada / pernafasan / sirkulasi
Bentuk dada simetris, pergerakan nafas ekspirasi dan inspirasi berlangsung
spontan, keadaan dada bersih, frekuensi nafas 24 x/menit, pola pernafasanreguler, bunyi nafas vesicular, tidak ada ronchi atau whezing . Tidaka ada
keluhan nyeri, bunyi jantung s1 s2 tunggal , tidak ada cyanosis dan ferifer
hangat.
7/24/2019 KONDAS Fraktur
10/21
2. Personal Hygiene
Di rumah: Mandi 2 x sehari pagi dan sore hari, ganti pakaian 2 x sehari,
gosok gigi 2 x sehari pagi dan habis makan malam.
Di rumah sakit: Klien mandi, gosok gigi, ganti pakaian hanya satu kali
sehari, dibantu oleh isteri.
3. Nutrisi
Di rumah: Makan 3 x sehari, tidak ada pantangan, makan sayur, minum
teh dan air putih 4-5 gelas / hari.
Di rumah sakit: Makan 3 x sehari diet TKTP, habis 1 porsi minum 4-5
gelas / hari.
4. Eliminasi
Di rumah: Bab 1-2 x sehari, warna kuning konsistensi lembek, Bak 4-5 xsehari. warna kuning jernih.
Di rumah sakit: Bab 1 x / 1-2 hari , Bak 4-5 x sehari warna kuning agak
tua.
5 S k lit
7/24/2019 KONDAS Fraktur
11/21
- HT : 33 (40-50 )
- Trombosit : 207000 ( 150-350 ribu )
- Gol Darah : A
- IV perdarahan : 1, 30 (1-3)
- IV Pembekuan : 4, 10 (4-9)
Kimia Darah tanggal 20
9
2002
- Gula darah puasa : 88 (70-110)
- Colesterol : 142 (220)
- Trygliserida : 111(150)
- SGOT : 17 (8-38)
- SGPT : 35 (441)- Urea : 41 (2040)
- RUN : 19 (10-20)
- Creatin : 0, 8 (0, 7-1, 1)
A t 4 0 (2 5 7 0)
7/24/2019 KONDAS Fraktur
12/21
kanan dengan diameter 5 cm
dan berbalut perban.
-Hasil roentgen : open fraktur
radius dextra 1/3 distal.
2. DS : Klien mengatakan merasa takut
untuk menghadapi operasi.
Klien sering bertanya-tanya
tentang rencana operasi.
DO: -
Kurang pengetahuan
tentang prosedur dan
tindakan operasi
cemas
3. DS : -
DO: -Lokasi luka radius dextra 1/3
distal.
Adanya fraktur
terbuka pada radius
dextra 1/3 distal
Gangguan
integritas kulit
7/24/2019 KONDAS Fraktur
13/21
digerakkan tangan kanannya.
- Hasil Roentgen: open fraktur radius dextra
1/3 distal.
- Tampak luka pada tangan kanan diameter
5 cm dan terbalut verban.
2. Cemas berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien tentang prosedur dan
tindakan operasi ditandai dengan :
- Klien mengatakan merasa takut untuk
menghadapi operasi.
- Klien sering bertanya-tanya tentang
rencana operasi.
2592002 2692002
7/24/2019 KONDAS Fraktur
14/21
2. Berikan posisi yang nyaman.
3. Berikan antibiotik sesuai terapi.
4. Berikan kompres dingin.
E : Rasa nyeri berkurang.
2. Kamis,
26-9-2002
09.30 wita
II S : Klien mengatakan dapat meningkatkan
mobilitas fisik dengan menggerakkan tangan
dan jari-jarinya sedikit demi sedikit.
O: - Dapat menggerakkan jari-jarinya sedikit demi
sedikit.
- Klien dapat jalan-jalan dan duduk keluar
kamar.
A: Intoleransi aktivitas teratasi sebagian.P : Lanjutkan intervensi 1, 3, 4 dan 5.
I : 1. Dorong klien melakukan ROM aktif/pasif.
3. Beri nutrisi yang adekuat (diet TKTP).
4 Lib tk k l d l bil
7/24/2019 KONDAS Fraktur
15/21
digerakkan.
A: Rasa nyeri teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4.
I : Melakukan intervensi 1, 2, 3 dan 4.
E : Klien mengatakan rasa nyeri berkurang ( 2 ).
6. Jumat,
27-9-2002
09.00 wita
II S : Klien mengatakan dapat meningkatkan
mobilitas fisik dengan menggerakkan tangan
dan jari-jarinya sedikit demi sedikit.
O: - Jari-jarinya dapat bergerak sedikit-sedikit.
- Klien kadang-kadang duduk keluar kamar.
A: Intoleransi aktivitas teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4.I : Melaksanakan intervensi 1, 2, 3 dan 4.
E : Klien dapat menggerakkan tangan dan jari
sedikit demi sedikit.
7 J IV S
7/24/2019 KONDAS Fraktur
16/21
10. Sabtu,
28-9-2002
09.30 wita
IV O: Lokasi luka sudah kering dan bersih.
A: Gangguan integritas kulit teratasi.
7/24/2019 KONDAS Fraktur
17/21
Doengus. NCP. 1986
Depkes. Kumpulan Naskah Lokakarya Keperawatan. Pusdiklatkes.
Jakarta. 1983
Lismidar, Dkk. Proses Keperawatan. UI. Jakarta. 1990
M.A, Henderson. Ilmu Bedah Untuk Perawat. Yayasan Essentia Medika
Jakarta. 1992
Walf/Weitzel/Fuurs. Dasar-Dasar Ilmu Keperawatan. 1984
7/24/2019 KONDAS Fraktur
18/21
RENCANA KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Dx.Kep Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1. Rabu
25-9-02
I Rasa nyeri
berkurang atau
hilang dengan
kriteria:
- Klien mengatakan
rasa nyeri tidak
terasa lagi.
- Klien tidak
tampak meringis
dan merintih lagi.
1.
Observasi type nyeri
untuk menilai
perkembangannya.
2.
Berikan posisi yang
nyaman pada bagian
tangan yang nyeri
(tinggikan dan dukung
ekstremitas yang terkena).
3. Berikan analgetik sesuai
terapi dokter dan
observasi keefektifannya.
Asam mefenamat 3x500
mg/hari.
1.
Untuk mengetahui jenis
dan sifat dari rasa nyeri
sehingga dapat diberikan
keperawatan sesuai
dengan respon klien.
2.
Meningkatkan aliran balik
vena menurunkan odema
dan menurunkan rasa
nyeri.
3. Obat analgetik
mengurangi persepsi
seseorang tentang rasa
nyeri terutama daya
kerjanya menekan sistem
syaraf sentral.
1.
Mengobservasi type nyeri
untuk menilai
perkembangannya dan
tindakan selanjutnya skala
nyeri 3 ( 0-5 ).
2.
Memberikan posisi yang
nyaman pada bagian tangan
yang nyeri dengan
meninggikan bagian yang
fraktur.
3. Memberikan analgetik
sesuai terapi. Asam
mefenamat 500 mg.
Rasa nyeri
berkurang.
Skala nyeri
2 ( 0-5 ).
7/24/2019 KONDAS Fraktur
19/21
4. Berikan kompres dingin
24-28 jam pertama.
4. Menurunkan odema dan
sensasi nyeri.
4. Memberikan kompres pada
daerah punggung tangan
dan pergelangan tangan.
2. Rabu
25-9-02
II Klien dapat
meningkatkan
mobilitas fisik
dengan kriteria :
Klien mampu
menggerakkan
tangan dan jari-
jarinya.
1.
Dorong klien melakukan
latihan ROM aktif
maupun pasif.
2. Beri bantuan untuk
pemenuhan kebutuhan
klien sehari-hari.
3. Beri nutrisi yang adekuat
(diet TKTP dan tinggi
kalsium).
4. Melibatkan keluarga
dalam mengambil
keputusan.
5. Kolaborasi untuk tindak-
kan operasi restrukturisasi
tulang yang fraktur.
1.
Mencegah terjadinya
kontraktur pada sendi dan
atrofi pada otot.
2. Pemenuhan kebutuhan
klien terpenuhi.
3. Mengganti nutrisi yang
hilang dan membantu
mempercepat
penyembuhan.
4. Terjalin suatu kerja sama
dalam pengambilan suatu
keputusan dalam
perawatan.
1.
Mendorong klien
melakukan ROM aktif
maupun pasif.
2. Memberikan bantuan untuk
klien yang tidak dapat
dilakukan sendiri.
3. Memberikan nutrisi diet
TKTP dan tinggi kalsium.
4. Melibatkan keluarga dalam
mengambil keputusan.
Klien dapat
meningkatk
an mobilitas
fisik dengan
menggerakk
an tangan
dan jari-
jarinya
sedikit demi
sedikit.
7/24/2019 KONDAS Fraktur
20/21
3. Rabu
25-9-02
III Cemas klien
berkurang atau
hilang dengan
kriteria :
- Klien mau
menerima
keadaannya.
- Klien tidak
terlihat sedih.
1. Observasi klien dan
tingkat kecemasan klien.
2.
Berikan penjelasan dan
pengertian tentang
keadaan program
penyembuhan dan
prosedur operasi.
3.
Pertahankan lingkungan
yang tenang dengan batasi
pengunjung, cukup 1-2
orang/pasien.
1. Untuk mengetahui sejauh
mana mekanisme koping
klien terhadap cemas
yang dialami.
2.
Klien memperoleh
pengetahuan dan
informasi tentang proses
penyembuhan tangannya.
3.
Keadaan lingkungan yang
tenang dapat memberikan
rasa aman dan nyaman.
1. Mengobservasi klien dan
tingkat kecemasan klien
dalam menerima
keadaannya.
2.
Memberikan penjelasan
dan pengertian tentang
prosedur operasi.
3.
Mempertahankan
lingkungan yang tenang
dengan membatasi
pengunjung, cukup 1-2
orang/pasien.
Cemas klien
berkurang
klien mau
menerima
segala
tindakan
dan
perawatan
selanjutnya.
4. Rabu
25-9-02
IV Gangguan
integritas kulit
tidak terjadi dengan
kriteria :
- Kulit bersih pada
1. Rawat luka secara aseptik
dan antiseptik tiap hari
jam 08.30 wita.
2.
Observasi tanda-tanda
1. Membantu proses
penyembuhan luka dan
mencegah terjadinya
infeksi.
2.
Untuk mengetahui dan
1. Merawat luka secara
aseptik dan antiseptik.
2.
Mengobservasi tanda
Gangguan
integritas
kulit belum
teratasi luka
keluar
7/24/2019 KONDAS Fraktur
21/21
daerah fraktur.
- Tidak ditemukan
tanda infeksi.
infeksi.
3. Berikan obat antibiotik
sesuai anjuran. Silamox 1
gram IV 2 x/hari.
memudahkan prosedur
perawatan dan tindakan.
3. Bekerja sebagai
pembunuh mikro
organisme.
infeksi.
3. Memberikan obat
antibiotik. Silamox 1 gram.
Aprodoxil 500 mr.
serum
sedikit.