Ktpada SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA 2006
diajU..oleh: S11pani
1728SIPSIMEP/06
Program Studi Magister EkoaorUca Pembangunan Bidan& lhu Sosial
Tesi.1 untuk memenulai .m.gi•n peny11rata11
mencapai derajllt Sarjan• S-2
PENGARUB PENDAPATAN TERHADAP KONSUMSI DAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH
TAHUN1983-2004
n Ph.D. cfi : Magister Ekonomika Pembangunen
......... -· . •·~•••••••••••••••••••••••••-.•u•
Pembimlling Pelldemping 11
Art Sudannan, 111.Ec. ..................................... - tfi.1'~ - - - -
Alcltmld Makhflrdh, Ph.D.
Pembimlllng Pend11mplng I
4z?) 8oe111tno, Ph.D.
, ••• ,,.,Diwan Penmjl
telah d~hankan di depan Dewan Penguj pada tanggel 21 ~2006
dipersiapkan dan disusun oleh Suputl
l 72&5/PS/MEP.!05
PENGAAUB PENDAPATANTERBADAP KONSUMSJ BABAH MA.KANAN DIJAWA TENGABTA&m! 1983-2004
Tesls
'l(;qlmern6a~an ~rya ini untu{ ora"l}-orana ter{asili k.§pa4a siapa seya 6isa 6erfuei ,.,_,,,,..A . . L . .
'J:Jeif~ .... am.4.tt••••tttj um mi. t • t It t t 6 • • • t t t •I••,
'l'eririnlJ do 'a . Snto9a i,jta t.erma.su(orang-orang yano aicintai
'l(jta perfu merasa titfa{~ apa-apa }f9ar ~ta tida~perfu merasa ~liifangan apa-apa
Yogyakarta. Agustus 2006
A:~r~n r - Supani
naskah ini <Ian disebutkan dalarn daftar pustaka.
ditulis atau diterbitkan oleh orang Jain. kecuali yang secara tertulis diacu dalam
scpanjang pengetahuan saya j uga Lidak terdapat karya atau pendapat yang pcrnah
pcrnah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjenaan suaru Perguruau Tinggi, dan
Dengan ini saya mcnyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
PERNYATAAN
u A
PETAJAWA TENGAH
v
Penulis memanjaikan puji dan syulrur kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat sena hidayah-NY A sehingga penulis dapat. menyelesaiklln penulisan tesis
yang berjudul "Peng1.111Jh Pendapatan dan Krfais Ekonomi Terhadap Konsumsi
Bahan Makanan Pi Jawn Tcngeh Tahun 1983 - 2004", sebagai tugas akhlr untuk
memenuhi persyaratan meocapai dersjat Sarjana S-2, Program Pascasarjana
Magister Ekonomika Pcm.bangunan Universitas Gadjah Mada Yogyakana.
Dalam penullsan tests ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
Im pada kesernpatan ini venulis menyampa.i.lcan rasa UC8J)an tcrima ka.~ih terutama
kepada :
1. Bapak Ak.hroad Mnkbfitti.h, Pb.D sebagai pembi.mbing ut:ama dalam
penulisan tesis ini;
2. Bnpak Linoolin Arsyod, Ph.D. selaku Kctua Peogelol» Program Magister
Ekonomika rembangwian beserta staf dan do~tn pengajllr;
3. lbu Hj. Rina lriani, S.Pd. M.Hum, sclaku Bupati Karanganyar yang
memberikan kesempatan kepada penulis untuk meugikuti pendidikan S-2;
4. Bapak Ors. Sukismiyadi, MM Selaku K.epala BAPPEOA ICahupaten
Karanganyar;
5. Kepala Biro Pusat Stalistik, Provinl>i Jawa Tengah dan Kabupaten
Karanganyar yang telah mernbantu memberikan data;
6. Suami teecinta, terimakasib untuk ijinnya; serta seluruh keluarga Yllll8 telah
memberi kasih sayang, semangat, motivasi dan doa kepada penulis;
7. Reksn-rekan mahasiswa MEP-UOM kelas 13 bulan Bappenas;
l'RAKATA
vi
Yogyakarta, AgLL<>tus 2006
Supani
8. semua pihak yang telan membantu dalam peaulisan tcsis ini yang tidak dapat
penuis sebutkan satu per 33lll.
Akhimya dengan kcrenclahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempumaan penulisan resis ini.
vii
16 20 20 2() 21 22 26 26 26
9 13 12 12 12
9
l I 5 7 7 7
xiii
xii
xi
x IX
v
vii
IV
iii ii I
Halaman
BAB I PE~GANT AR J • I Latar Belakang _ . 1.2 Keaslian Penelitiaa .. ·-·-· .. ·--·-·-·-···· .. ··············•···•········ l.3 Tujuan Penelitian . 1.4 Manfaat Penelitian - . 1.5 Sistematilca Peaulisan .
BAB II 11NJA1.:M PUSl'AKA DAN ALA T ANALISIS 2.J Tinjauan Pustaka ········------- ..
2.1.1 Pembangunan ekonomi dan konsumsi behan makanan - .
2.1.2 Konsumsi bahan makanan pada masa krisis . 2.2 Landasaan Teori .
2.2.1 Pengertian Konsumsi .. 2.2.2 Hubungan Antara KmtSU11tsi dan Pcndapatan . 2.2.3 Fungsi kollSUillSi Uiktor-faktor yq mernpeagaruhi
pennintaan _ . 2. 3 Hipozesis - - , . 2.4 Alat Analisls - .
2.4.1 Regresi berganda metode kuadrat terkecil . 2.4.2 Uji statistik . 2.4.3 Uji diagnosdk, - .
BAB III ANALISIS DATA 3.1 Cara Penclitian ..
3. I. I Metode pcngumpulan data ..
HALAMAN JUDUL -- .. -- .
HALAMAN PENG.ESAHAN . HALAMAN PER.NY AT AAN .. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .
PRAKA TA. _ .. ~~·· .
DAFT AR JSI - .
DAFTAR TABEL .
DAfTAR LAM1'1RAN .
DAFT AR GAMBAR - - .
INTISARI .
AB~TRAet - .
DAYfARlb1
viii
3.1.2 Definisi operasional 26 3.2 Analisis DeskriptiL.............................................. 27
3.2.1 Pola konsumsi mayarakat Jawa Tengah 27 3.2.2 PDRD Propinsi Jawa Tengah........................................ 28
3 .3 Hesil Analisa Data dan Pembaha&w 29 3.'.1.1 Hasil estimasi model regresi 29 3 .3.2 Uji sllitliitik 30 3.3.3 Uji diagnostik........................... 33 3.3.4 Hasil analisaekooomi 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4 l 4.1 Kesimpulan............................................................................ 41 4.2 Saran.................................................................................. 42
DAFTAR PUST.AKA 43 LAMPI RAN . 45
ix
label I. I Pengeluaran Rata-rata per kapita Scbulan Menurut Status O,,,,n1h <Ii J11w-J Tengah Tahun 1993, 1996 den 2003.............. 4
label 1.2 Penelitian-penelitian Terdahulu 5
T abel 3. l llji S1atistik l:>uroin-Watson d.................................................. 25
Tabel 3.2 Nilai Kccfisicu dan Parameter H<1Sil Rcgrcsi........................... 30 label ::!.:I Statistik Durbin Wnlqlln........................................................... 35
Tabel 3.4 Uji )Aullikolinierila.~................................................................ 36 Tabel 3 .5 Persentase Jeais MW..aoan Yang Dikonsumsi Menurut Status
Dacrah Iii Jawa Tcngah, 1990 - 2002........................... 39
Halaman
DAFT AR TAB.EL
x
Halaman
45 46 47
Tlji Stati~tik - .
Uji Diagnostik - .
Dal3 Dasar ·-·····························································
DA~TAR. LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2 Lampiran 3
xi
G<1IT1bar l. l JJistribusi Komponen GDP Meaurut Pengeluaran di Indonesia, 1997 2004............................................. 2
Gambar 2.1 Celah Produksi - Suplai Bahan Makmaa........................... 11 Gambar 2.2 Kurva Engel......................................................................... l 3 Gambar 2.3 Fungsi Konswnsi Keynes..................................................... 14 Gambar 2.4 Pungsi K.onsuwsi Kuznels.................................................... 15 Gambar 2.5 Kritcria Uji Statistik........................................................... 21 Gambar' 2.6 Uji Durbin-Watson............................................................... 25 Gambar 3. I Pola Konsumsi Jawa Tengah Menurui Status Daerah Kota 27 Gamhar J.2 Pola Konsumsi Jawa Tenpah Menurut Status Daerah Desa 28 Gambar ].3 Perkembangan Produk Domosnk Regionaal Brute (PDRB)
Provinsi Jawa Tenguh, 1983-2004...................................... 29 Gamba! 3.4 Kriteria Lji-t dengan Derajat Signifikans! (1~) :'io/. 11
Halaiuan
DAJrf AR OAMBAR
xii
Risct ini mcnguji dampak pendapatan, harga bahan makanan, harga non bahan makansn dan krisis ekonomi terh.adap konsumsi bahan makanan di Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data rumun wakiu atau time series. Alat analisis yang digunakan adalah Regrcsi dengan mctode Ordinary Least Squares. Untuk menghindari tcrjadinya rcgresi lancung maka di pilih model penyesuaian parsial atau Partial Adjustment Model {PAM)
Hasil cstimasi mcnunjukkan bahwa pendapaian rnempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap pcngeluaraa konsumsi bahan makanan, Harga barang non bahan rnakanan mcmpnnyai pcngaruh yang signifikan ncgatif, akan tetapi pengaruh terscbut sangar kecil mendekati nol, Harga bahan rnakanan ti<lak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi bahan rnakanan .l::arena mempakan keburuhan pokok sehiogga berapapun harga bahan makanan akan tetap dibeli olch rnasynrukat. Krisis ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi bahan rnakanan. K11t11 kuoci : Konsumsi Bnban M3kru!an. pendapatan, harga, krisis ckonomi.
JNTlSAR1
xiii
This research examines the impact of income, food and non food price, economics crisls period to study twenty two year:i dala which have been ended by food consumption in Central Java Province from 1983 to 2004. The twenty two years data of 1983 to 2004 111C used for estimate the result by using The Ordinary Least Square Method. To avoid the happening of suporious regression, Partial Adjustment Model (PAM)) is used.
The result revealed that there is a positive functional relationship and significant between income on food consumption. Foods price doesn't influence food consumption. On the contrary non food price influence 1.1ega1.ively signiflcant toward food consumption. However, the influence is very low and almost zero. Food price have no effect to food eonsumpuon because of the requirement of basic needs. Therefore food price will remain static o consume by the society. Ecouomics crisis have no significant effect to the food consumption. Keyword : 1-'ood consumption, income, price. economic crisis.
ABSTRACT
1.1 Latar Belakang
Dalam pcrekonomian, konswnsi mcmpunyai pcranan yang sangat pcnting.
llal ini dapat dilibat dari peranannya dalam menentukan bcsamya pendapatan
uasional (Gross Domestic Product atau GDP). Tinggi rcndahnya pendapatan
nasional sangat tergantung pada besamya konsumsi karcna konsumsi merupakan
salah satu komponen dari pcrmintaaa agregat. Tingkat konsumsi semakin unggi
berarti pcrmintaan agregat semakin tinggi sehingga sernakin tinggi pula pendapatan
nasional, dan ha! ini berlaku pula sebaliknya (Ismail et al, 2005: 158).
Selain ha! tersebut di atas konsumsi juga mempunyai peran pcnting dalam
perekonornian jangka paniung. Hal ini dapat dilihat dari pcrilaku rumah tangga
untuk mengurangi konsumsi saat ini (.vang berarti bahwa rumah tangga terse but akan
rneningkatkan tabungan), akan memberilan dampak yang sangat pcnting terhadap
berbagai bcntuk dan berbagai tingkat investasi. Baik investasi yang berbenruk
pembangunan fisik maupun investasi untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Jika ti ngkat tabungan tinggi, perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang
besar dan tingkat output yang tinggL Jika tingkat labungan rendah, perekonomian
akan rnemiliki persediaan modal yang kecil sehingga tingkat output yang dibasill:.an
juga rendah (Maokiw, 2003: 51-65).
Pada saat perekonomian mengalami depresi yang ditandai dengan
rnerosotnya GDP beserta kompoeee-kcmponennva, konsumsi jUSJi mengalami
pcnurunan. Akan tetapi yang perlu menjadi catatan bahwa penurunan konsumsi
tidak sebesar penurunan lomponen yang lain, sehingga konsumsi menjadi
BARI
PENGANTAR
pendekatan pengeluaran, pada garnbar I. I diperlihatkan distribusi komponen-
Gambar 1.1 Distribusi Komponen GDP Menurut Pengeluaran di Indonesia Tahun 1997-2004
Untuk melihat sokongan konsumsi terhadap besarnya GDP menurut
Sumber : BPS Pusat, Statistik Indonesia, beberapa penerbitan ( diolah)
lnvestasi ............ Net Ekspor - - or' 1 1- t• - - •10 ....,_ Konsurnsi .... Peng. Pemerintah
to
hanya 6,40%.
pemerintah sebesar 20, 16%, investasi sebesar 7 ,0 J % dan nilai rat.a-rat.a ekspor
dibandingkan sokongan komponen lain terhadap GDP. Rata-rata pengeluaran
rentang waktu tersebut sebesar 66,43%. Angka ini tentu saja cukup besar
rentang waktu antara tahun 1997 - 2004. Rata-rata konsumsi ru:mah tangga pad.a
mencapai 73 % pada tahun 1999. Angka ini merupakan angka yang tertinggi pad.a
terjadi krisis, hal ini dapat dilihat dari sokongan konsumsi terhadap GDP yang
Pertumbuhan perekonomian Indonesia tergantung pada konsumsi pada saat
ekonomi Indonesia (Ismail et al, 2005: 160).
terjadi krisis pada tahun 1997 konsumsi menjadi sumber utama pertumbuhan
Adalah merupakan suatu hal yang wajar apabila pada masa-masa pemulihan setelah
dominan maka konsumsi memiliki peran penting dalam perturnbuhan ekonomi.
penyokong yang paling dominan terhadap GDP. Karena perannya yang sangat
2
kornponen GDP menurut pengeluaran. Pada gambar 1.1 jelas terlihat bahwa sejak
tahun 1997 hingga tahun 2004 konsumsi rumah tangga membcrikan kontribusi
terbesar terhadap GDP menurut komponen pengeluaran.
Dcngan laju pertumbuhan ekonomi yang culcnp signifilcan dari tahun ke
tahun telah mengubah pola masyarakst Indonesia dalam berkonsumsi. Perubahan
ini ditunjang dengan tingkat pendidiken dan tingkat pendapatan yang semakin
tinggi. Perubahan pola konsumsi ini teotu saja berbeda antara masyarakar yang
tinggal di perkotaan dengan masyamkat yang tinggal di pedesaan,
Konsumsi rumah tangga pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu
pengeluaran untuk haha.n malum<111 dan pengeluaran untuk bahan non makanan.
Dalarn kondts] keadaan cl:onomi yang tetbatas orang akan cenderung untuk
mendahulukan kebutuhan untuk konsumsi makanan.
Seiring dengan peningkatan pendapatan alcan terjadl pergeseran terhadap
proporsi pengeluaran umuk baban malcanan le peneeluaran wituk konsumsi non
bahan makanan. Pergeseran ini ttltjadi karena adanya betas kejenuhan dalam
penggunaan pendapatan untuk konsums] bahan makanan. Dengan demikian pola
pengeluaran rumah tangga tersebut secara umurn dapat menjadi gambaran tingkat
kesejaateraan penduduk amarwilayah walaupun harga-harga barang di ma.~ing-
masing wilayah berbeda, Proporsi konsumsi rwnah tangga dapat menggambarkan
bagaimana pola penduduk dalam mengalokasikan pendapatan untuk mencukopi
kebutuhan rumah tangganya,
Pada label I. I dapat dilihat pengeluaran rata-rata per kapita wtluk sub
golongan makanan dan bukan makanan menunn status daerah di Jawa Tengah tahu.n
1996, 1999, dan 2003.
3
bahan makanan.
Sebagian besar perulapatannya dipcrgimakzm untuk merncnuhi kebutuhan dasar yaitu
penunman. Masyarakat merespon bal itu dengan mengubah pola konsumsinye,
penurunan yang berarti bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat juga mecgalam.i
jumlah penduduk (Ariningsih. 2004: 3). Pendapatan riil mssyarakat mengalami
Indonesia. Penganggunm mencapai 40 juta orang dan kemiskinan menimpa separuh
Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 berdampak buruk bagi bangsa
konsnrnsi bahan makanan telall mulai meaurun.
kesejahtcraan yang relatif lebih baik, presentase penggunaan pendapatan untuk
UDluk memenuhi kebutuhan babM umbman Pada daerah kota dengan tingkat
menunjukkan bahwa sebagiaa besar penghasilan masyeraker masih dlpergunekao
konsumsi masyarakat dengan status desa masih terns meningkat. Hal ini
Dari tabel I . 1 tampak dalam rentang waktu enarn tahun, pengeluaran
--Dea St.DI• llAtl'llb kou Jf'Jlllt Pcnp"IG1n11
1'196 '"' 200) 19'16 1"9 ?au
I. S-.b GoL Mtbna• ~JJ04 - Sl,181 Js,.C:lll 90..'182 84.555
Pfti(ota1e "' 67 ~ 52 59 51
II. SGh Got. 1'108 Mabnm 11,ltl l4.632 4S,S'2 :i;.on 61.93.'I Jlfl.9i0t
Prnr.ntMt 31 JJ 35 48 41 ., J-T-ITfl - lllS,'IS IU.723 ':JA.42 IS2,Sl7 1'5,5e.l
l"r-.-e JOO 190 ICNI 110 110 100
Tabet 1.1 Pengeluaran Rata-Rata pu- Kapita Sebulan Menurut Status Daerah di Jawa Tetlgllh 1996, 1999 clan 2003
,, __ ..__ _
Survey dila.kukan terha.dap rumahtangga yang mcncrima bantuan untuk orang-orang miskin dan anak-anak yang keurangan gizi akibat krisis ekonomi . dari jaring pengaman sosial. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan tabulasi silang dan ,gratis.
2001
Tahun
2000 Oainpak perubahan pendapatan terhadap pola
i koasums: bahoo makana» d1 Cina yang ditunjukkan oleh . adanya kejadian kegemukan j (obesitas) di Cina dengan menggunakan d.ala dari The China IJealth and Nutrition Swvey (CHNS) dengan alat l!Judisis Ordinary Least Square (OLS) f----·----+---~---+----+---1---=---.:.__:. ___,
Lokasi
Stru£·1ural Changf! Cina in 1'11f Impact of Income 011 Food Consumptton in Chma.1989-- 1993
Temporary Jakarta Sta.~ililJi of Urban Timur l-'n<1d and Nutrition Security
The Easr Jakaana Study
l'ol<us Penelitian Judul
Tabcl 1.2 Pcnelitian · · Peneluian Tcrdahulu
Gross. et al
Mroz, ct al
J Pencliti ., ""·---
bahan makanan yang telah dilaksanakan seperti yang terlihat pada tabcl 2.1 ;
penelitian sebelumnya maka akan ditarnpilkan bcbcrapa penelitian tentang konsumsi
di dalam negeri maupun di luar negeri, Untuk membedakan penelitian ini dengan
Penelitian temang konsumsi bahan makanan sudah banyak ditakukan, baik
1.2 Keasliao J'enelldan
adaaya krisis ekonomi yang mclanda Indonesia sejak tahun l 9<r7.
masyarakat Provinsi Jawa Tengah terhadap bahan makannn yang menurun akibat
clilab1k.an penelitian, Pokok permasalahan di dalam penelitian ini adalah daya beli
Berdasarkan pada Iatar belakang tersebut tentunya sangat menarik untuk
5
fokus penelitian yaitu mengenai konsumsi bahan makanan. Perbedaan penelitian ini
Persamaan penelitian ini dengan penelinan-penelitian terdabulu adalah pada
Hubungan an tar a pembangunan ekonorni yang ditunjukkatt ok\1 peningkatsn pendapatan dcngan konsumsi bahan makanan dan kemampuan sektor pertanian untuk mencukupi kebutuhan konsumsi makanan dalam kanannya dengan pertumbuhan pcnduduk. Dara yang dipergunakan dalam penelitilln ini adalah data dari FAOSTAT- Agriculture 1961-2002. Al81 actalisis yang dignnakan adalah Ordinal)' Least Square (OLS).
2005 Economic Devetopment and Food Demand Changes Produaion and Ma,,ageme.111 ln1µ/1;;u1ions
Rask & Rask
Kojum Konsums! Pr11teb1 Ilewani Pada Maso Krius
, }:;konomi di Jawa
Ariningsih
Keterkaitan antara tingkat konsumsi bahan makanan dengan berbagai tingkat pendapaten (tinggi, scdang, . rendah] yang ditunjukkan oleh PDRB di tiap-tsap KabupaterrKota di Jawa Teugah dengan alal analisis Chi-Sqt1are dan llJi Tndepcndcnsi ···-·---
159 Negara Anggota t'AO
Jawa
-+ Propinsi- i 2004 Propinsi di l'ulau
Andriani dim Fanmah
· Perubahan oota konsurnsi penduduk tcrhadap protein hcwani di Pulau Jawa setelah tctjadi krisis ckonomi, Data yang :
· diguuakau adalah hasil · Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 1999 dengan alat analisis ' desknpnf deagan tabulasi silang, --+------; ---+..---"----- --· -
Analisi» J/ubungan Jawa 2002 Proporst Tengah Konsumsi makanan Dengan Berbag,1i Srratifikas1 Pemlapaitm Per Kapita di Propins:
1 Jawa Tengah Poda Tahun 2003
1.5 SWqgptik! Penaliu.n
T esis ini di susun deagan sistematika penulisan sebagai berikut, Bab I
Peagantar, berisi latar belakang, keaslian p:melitian, tujuan dan manfaat penelitisn
serta sistematika penulisan. Rab II Tiujaaan hstaka dan AJat Analisn, pada bab
i ni di uraikan mengenai cinj auan pustaka yang berhubungan dcngan pengertian
konsumsi bahan makanan, pcmbagunan ekooomi dan pcndapatan, Landaslm Teori,
1.3 Tujuu Peoelitian
Berdasarkan latar belakang dan perwnusan masalah yang telah di urai lean
maka tujuan penelitian ini adalah untu.k:
I. rnengkaji secara empiris pengaruh tinglcat pendapatsn terhadap konsums.i bahan
rnakanan di Jawa Tcngah;
2. mengkaji secara empiris pengaruh harga terhadap konsumsi bahan mokanan;
3. menganalisis berapa besar pengaruh periode krisis ekonomi terhadap pola
konsumsi bahan makanan masyarolrot Jawa. Tengah,
1.4 Mufaat Penditian
I. Pemcrinlah Daerah Jawa Tengsh dapat merencanakan kebijakan untuk
penyediaan bahan makanan guna mencukupi kebutuhan bahan makanan pada
masa yang akan lhwmg.
2. Dapat dimaofaatkan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil
LOpik yang sama aiau hampir sarna,
tcrutama pada lokasi, tahun pene!itian dan alat analisis yang diguuakan. P..d21
penelitiaa ini digunakan alat analisis Regresi Kuadrat Terkecil (Ordinary Least
Squar«, OLS), lokasi penelitian adalab Propinsi Jawa Tengah sedangkan tahun
penelitian adalah 1983-2004.
7
Alat Analisis dan Hipotesa, Bab lll Analim Oata, berisi Jenis dan Sumber Data,
Definisi Operasional, Cara Penghitungan Masing-masing Variabel, Gambaran Pola
Konsumsi di Jawa Tcngah dan Ilubnngao antara Variabel dan Hasil Penelitio.n . .Bab
IV Kesimpulan dan Saran, pada bab ioi berisi uraian mengenai kcsimpulan dan
saran berdasarkan hasil analisis dan pembahasan.
8
9
2.1 Tiojauan l"Usta"l<a
2.1.l P(:mbaogunan ekonomi dau kon8umsi bahan makanan
Peningkatan kebutuhan bahan makanan suaru negara dengan dimensi ncgara
secara individu maupun secara agregat di dunia dikendalikan oleh dua kekuatan
dasar yaitu pcningkatan populasi dan peningkatan mutu pola makan. Pada proses
pembangunan ekonomi yiang ditandai oleh penmgkatan pendapatan. terjadi
pemngkatan pcngcluaran unmk konsumsi bahan makanan.
Mroz et al (2000) mencliti tentaag pengaruh pembaagunan ekonomi yang
dituniukkan olch pcningkatan pendapatan tcrhadap pola konsumsi penduduk Cina
pada tahun 1989-1993 dari delapan provinsi terpilih. Hasil penelltian menuniukkan
bahwa Cina sebagai negara dcngan perekonomian yang sedang lumbuh cepat,
masyarakatnya rnengalami peruhahan konsumsi golongan makanan. Perubahan ini
dituniukkan oleh adanya peningkatan kejadian kegemukan ( obcsitas) dan juga
peningkatan prevalensi pcnyakit yang bcrhubungan dengan pola rnakan sepeni,
penyakit jantung, penyakit hati, diabetes d!lll beberapa jenis kanker. Pola makan
pcnduduk Cina telah mengalami pergeseran dari protein nabati ke protein hewani
terutama peningkatan konsnmsi daging babi dan telur, Akan tetapi tidak dapat
dikatakan pergeseran pola konsumsi bahan makanan karena peningkatan pendapatan
ini tcrjadi di scluruh penduduk Cina karena pat!:J. kenyataanya ditemukan adanya
beberapa prevalensi penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kekurangan gizi di
daerah berstatus pedesaan.
BAH lJ
TINJAUAN .PUSTAKA DA:.'J ALAT ANALISIS
Andriani dan .t'atimah (2002) mcncliti keterkaitan antara tingkat pengelnasn
konsumsi bahan makanan (sedang, rendah, tinggi) dengan berbcgei stratillkasi
pendapatan perkapira di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 200 I. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapar keterkaitan yang cukup kuat araara pendapatan
(rendah, sedang, tinggi) dcngan tingkat konsumsi pangan. Pada tingkat pendapatan
yang tinggi konsumsi terhadap bahan makanan akan tinggi demikian pula sebaliknya
pada tingkat pendapatan rendah konsumsi terhadup bahan makanan juga ada pada
tingkat rendah,
Negara-negara di dunia mcmpunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
memproduksi bahan mak.anan untuk mencukupi kcburuhan bahan makanan ini.
Dalarn k.unlcks ini muncul dilema bagaimana mcmpertemukan .kebutuhan konsumsi
yang meningkat dengan kernampuan produksi bahan makanan pada kondisi sumber
daya lahan yang terbaras.
Rask dan Rlt5k (2005) meneliti hubungan antara kemampuan produksi dan
kcbumhan bahan makanan sebagai fungsi dari pembangunan ekonoml yang
ditunjukkan oleh peningkaran pendapatan dibedakan menjadi empat ungkatan,
( 1) Neg-.ira dengan dcngan nilai ekuivalen kepemilikan sumber daya lahan perkapira
rendah (kw'ang dari 0.15). (2) Negara dengan nilai ekuivalen kcpemilikan sumbcr
daya lahan perkapita sedaug (antara 0,15-0,5). (3) Negara dcngan nilai ckuvalen
kepemilikan sumber daya lahan perkapita tinggi (antara 0,5-1,0). (4) Negara dengaa
nilai ekuivalen kopemilikan sumber daya lahan per kapita sangat tinggi (>1,0).
Hubungan tersebut dapar dilihal pada gambar 2.1.
10
II
dengan oepat berubah menjadi krisls kesehatan dan gi7.i. Hal ini disebabkan
Krisis ckonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan taltun 1997 telah
2.1.2 Kon.,umsi bahan makanan Mda masa krisis
negara dcngan kepemilikan lahan yang rendah.
lahan yang tinggi celah antara suplai dan produksi akan lebih cepar tertutup daripada
tingkal pcndapatan yang tinggi. Pada negara-negara dengan tingkat kepem.ilikan
daripada kurva produksi yang mengikuti garis linier hingga mcndckati stabil pada
dalam negeri merespon peningkatan rnutu pola makan dan meningkat lehih ccpat
da'am negeri relati f seim hang. Scpanjang proses pembangunaan ekonomi suplai
Pada lahap awal pembangunan ckonomi produksi dan suplai hahan makanan
Gambar 2. l Celah Produksi - Suplai Bahan Makanan
S11mher: lol/PfP' nft'he ffoll:;f'r""· Poper No 05-14
(3)
·~'--~-~------~ I $Mil tOM 1>llf• '°°" ~ ,._
~-.L..-;;;.;;; --·-· -
_,, _ '" .... '" ... ... ... ...
5ff
(2) \I)
u•<---~-~-~-~- ' $#t 1fOM 1$,M ZION 2Utia HUI
....
... .... •• -- ... ...
para ahli, di amaranya adalah.
Ilubungan antara konsumsi dan pendapalan telah banyak dikembangkan oleh
2.2.2 Hubu.ogan antan konsumsi dan oendapat..n
rurunnya pendapatan keluarga (BPS, PDRll Jawa Teagah 2003:94)
hidupnya. Dalam praktek, besamya konswnsi ini berubah-ubah sesuai dengan nail:
untuk memenuhi kebutuhan dalam nwgka mempertahankan kelangsungan
diguna.kan untuk mernbiayai pembelian aneka jasa dan bcrbagai macam barang lain
Konsumsi dapat diartlkan sebagai bagian pendapatan rumah lllngga yang
2.2.1 Peugertian konsumsJ
2.2 Landasao Teori
tingkal konsumsi hewani,
scmakin tinggi tingka; pengeluaran (sebagai proksi pendapatan) semakia tinl!!li
konsumsi hcwani pada masa krisis dipengarnh.i oleb faktor daya bcli, di ma.na
lebih rendah daripada angka kecukupan protein hewani yang disyaratkan; (2) tingkat '
masyarakat di Jawa rnengalami ;:~geseran. Tingkat konsumsi protein hewani jauh
Dari hasil penelirisn disimpul.l:an bahwa {I) pada mesa krisis polu konsums]
unit contoh, Penelitian menggunakan metode analisls dcskriptif dan tabulasi silang.
dikelompokkan dalam suatu Primay Sampling Unit (PSU) dan dianggap scbagei satu
Jawa. Rumah tangga-rumah tangga yang tcrmasuk dalam satu hlok senses
Ekonomi Nasional mclakukan pcoelitien tcnlllng tingkat konsurnsi protein hcwani di
Arining.~ih (20(14) dengan menggunakan data nrentah dari Survd SO$ial
kualitas kcschatan dan status gizi masyarakat ..
terhadap pangan, Semua ini berdarnpak P3f1a kekurangan pangnn ynng menurunkan
rurnah tangga atau bahkan mengakibatkan tcrjadinya penurunan daya jangkau
pendapatan riil rumahtangga yang menumn sehingga terjadi penwunan daya beli
12
2000: 146-149).
menurut Keynes bcrbentuk lengkung seperti paada gambar 2.3 (Reksoprayitno,
ini tidak sesuai dengan yang diasumsikan olcb Keynes. Bentuk fungsi konsumsi
dibahas sclalu menggunekan fungsi konsumsi yang bcrbentuk garis lurus. Hal
2. Fungsi konsumsi menurut Keynes. Model enalisis fungsi konsumsi yang
C ram bar 2. 2 Kurva Engel
Sorok · • .....,.., , 1996:9J r r Pandapalon
I Wfl'IAENGEL
x: ---y- ..... x· -· . - .. ' : x ,._____ : :
: .
dengan kunntiras barang psda sumbu Y.
l'ada gambar 2.2 mcnunjukkan hubungan antara pcndapatan pada surnbu X
keluarga 13elgia (Arsyad, 1996:92)
rnakanan, Kesimpulan Engel tersebut bcrdasarkan pada studinya terhadap 153
semakin besar proporsi dari pendapatan tersebut yang dibelanjakan untuk
yang menyatakan bahwa semskin rcndah tingkat pendapatan keluarga , maka
Kurva Inge! atau 1£ngel Curve Selain Kurva Engel, ada juga Hukum Engel
paribus. llubuugan tcrscbut dig;mibarlum pada kurva yang dikenal dengan
kuantitas barang yong diminta dari bcrbagai barang yang berbeda, ceteris
yang pertamakali mcmpelajari hubungan antara bcrbagai tingkat pendapatan dan
I. .l!:mts Engel (1821-1986) adalah seorang ahli statistik Jerman rnerupakan orang
13
consumption function karena dari hasil studi empiriknya mempunyni bentuk
yang berbcda.
consumption function dan fungsi konsurnsi jangka pcndck atau short run
Amerika dengan tingkat peudapataonya
Kesimpulan-kesimpulan penting yang diperuleh adalah sebagai berikut,
a. Perl u di bedakaa antara fungsi konsumsi j angka panjang atau long run
saudara" unruk mengetahut hubungan antara pengeiuaran konsumsi masyarakst
statistik pcrekonornian Amerika Serikat yang terkumpnl semenjak "pcrang
scorang ahli ekonomi Amerika, pada tahun 1948 mencoba mengolah data
3. Penemuan cmpirik Ku-mets mengenai fungsi konsumsi. Simon Kuznets adalah
dengan meningkatnya pendapatan nasional.
b. Fungsi konsumsi bcrbentuk lengkung dcngan nilai MPC y<mg mcnurun
Iurus maupun berben Luk garis lenglrung meningkatnye pcndapatan nasional
mengakibarkan nilai APC menurun dan berlaku pula MPC <: APC.
rnelamkan mcmotong sumbu vertika1 pada nila Co yang positif. Hal ini
mcmbawa konsekuensi bahwa dalam ha! fnngsi konsumsi berbentuk garis
a. Fungsi konsumsi mcnurut Keynes tidak mclclui titik silang sumbu 0,
Dua ha! yang perlu men<lapat perhatian dari fungsi konsumsi Keynes :
So1nhu R~ ,190 147
Gambar ? .. 3 Fungsi Konsumsi Keynes
0
c
c
c-- -- 14
ratio C/Y (Reksoprayitno. 2000:149-151)
rnaka rneningkatnya tingkat peodapatan nasional akan disertai oleh mcnurunnya
jangka pendek mcmpunyai nilai positif pada tingkat pendapatan sebesar nol,
pengeluaran konsumsi yang positif. Hal ini berarti nilai rasio C!Y berubah
dengan berubahnya tingkar pcndapatan nasionaJ. Oleb. karena fungsi konsumsi
Fungsi konsurnsi jangka pendek memotong sumbu venikal pada jumlah
oleh kurva SCi. SC2, SC3 dan SC., angak 1.2,3 dan 4 mc:nunjukkan kurun waktu.
yang satu ke tingkat yang lain. Fungsi konsumsi jangka pendek digambarkan
marginal propensity to consume tidak berubah dari tingkat pendapatan nasional
mercpakan garis lurus dan mclcwati titik sileng sumbu 0 berarti puia bahwa nilai
tidak banyak bcrubah, Dentuk pengeluaran konsumsi jangka pcniang
nilai ai:eruge propensity to consume, y11Dg kadang-kadang disebut ratio C/Y,
Fungsi konsumsi jaagka panjang tergambar scbagai garis -l.C, mcnurut Kuznets
Sllmbtr: R<bopny.too. 2(()(1 !SO
Gambar 2.4 Fungsi Konsumsi Kuznets
Y1tah11n 0
s s s s
LC c /talvm
ke wektu,
b. fungsi konsumsi jangka pendek ternyata mengalarni pergeseren ke atas.
Kesimpulan ini, apabila diungkapkan dengan bentuk standar fungsi
konsumsi C = CQ + c Y, dapat dikatakan Q tcndensinya meningkat dari wakru
15
2.2.2 Fuogsi Konsumsi faktor-faklor yang mempengarubi permint&an
Arsyad (1995:91), mcnyebutkan bahwa konsumsi akaa suatu barang bcrubah-
ubah sesuai dcngan pendapatan. Hubunga» antara konsumsi dan pendapatan
tersebut tidak sama untuk semua barang atau semua tingkat pendapatan.
Faktor utama yang mernpcagaruhi pcnnintaan suatu barang adalah harga
barang itu sendiri, Hukum dasar permmtaan mcnyatakan bahwa semakin tingg!
harga suatu barang, jumlah barang yang diminta sernekin scdikit. Sebaliknya
semakin rendah harga suatu barang, jumlah barang yang diminta semakin banyak.
Faktor- faktor yane mempengaruhl perrnintaan suatu berang, antara loin:
I. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsurnen berpeogaruh posiuf terhadap permintaan akan barang
tersebut, tetapi pengaruh itu tergantung pads jenis barang yang diminta, Pada
barang normal, kenaikan pendapatan akan meniagkatkan permintaan barang
tersebut, Untuk barang-barang inferior, pendapatan akan berpengaruh negatif
terhadap permintaan harang tersebut. Apabila pendapatan naik, pennintaan alcan
barang inferior ini akan turun.
2. Harga barang itu sendiri
Harga barang berpcngaruh negauf terhadap permintaan, Permintaan akan naik
bila harga turun dan pennintaan akan turun apabila harga naik. Unhlk barang.
barang kebutehan pokok hat ini tidal berlaku, Barang-barang kebutuhan pokok
bersifat inelastis terhadap harga, ~hin~ra berapapun barga barang permintaan
tidak berubah. Misal Bahan Bakar Minyak.
3. Barga barang lain
Pcngaruh harga barang lain lerhadap permintan suatu barang tergantung pada
hubungan fungsi barang tersebut, Hubungan komplementer bearti hubungan
16
Indeks Harga bahan makanan =
yang saling mclengkapi, Harga harang kompiememer berpengaruh negatif
terhadap permintaan suatu barang, Hubungan substitusi adalah hubungan yang
saling menggantlkan. Kcnaikan harga pada barang subsmusi akan berpengamh
positif terhadap permintaan suatu barang.
4. Selera konsumcn
Konsumsi masing-masing individu alum berbeda mcskipun individu tersebut
mcrnpunyai umur dan pcndapatan yllJlg Sama. llal ini ini disebabkan rnasing-
pmasing individu mcmpunyai selera yang bcrbeda. Pengaruh sclcra konsumsen
tcrhadap perubahan jumlah barang, yang diminta pada dasamya merupakan
bekerjanya dua efek, yaitu cfek pendapaian atau Income effect dan efek.
substitusi substttution e.1Jec1. Efok suhstitusi toriadi karena harga suaru baraog
meningkat, sehingga konsumen cenderung mengganti dcngan barang lain untuk
mcmuaskan keinginanya secara lebih murah. Elek pendepstan tcrjadi karena
perubahan harga suatu barang yang menyebablum "pendapaUUl nil" berunah,
sehinggajumlah barang yang diminta juga berubah, ceterls paribus (Samuelson
dan Nordhaus, 2003: 103).
Dcngan meoggunakan kaio:Uth fungsi konsumsi makan model yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
Cena= f (V, Pr, P.r, T)
Keterangan :
Cons Pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi bahao makanan
Y Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
17
Presentase Pengeluaran rumah 181\gga untuk konsumsi bahan
makanan dalam bentuk Jog
Presentase Pendapatan Oomestik Regional Bruto (PDR8) dalarn
benluk log
Harga bahan mak.anan
Harga b11111ng lain
Dummy Krisis, tahun I 98J - 1997 menggunakan nilai 0,
tahun 1997 - 2004 menggunakan nilai J
DK =
Pn, =
Pr =
Cons -=
Di dalam penclitian ini variabel yang digunakan ke dalam model adalah
pcngcluaran rumah tangga untuk bahan makanan scbagai variabcl tcrikat dan
variabel-variabel sepcrti pcndapatan, harga bahan makanau, harga barang 11011 bahan
mak1111m1 scbagai variabel bebas. V ariahel selera tidak dimasukkan ke dalam model
karena tidak mudah uutuk mcngkuanutanfkan selera. Selain menggunakan variabel
ckonomi, dalam peneutian lni juga digunakan vanabel dummy untuk mcmbedakan
konsurnsi terhadap bahan makanan sebelum terjadi krisis pada tahun 1997 dan
setelah tcrjadi krisis.
SelaJtjutnya agar dapat dilakukan estimasi secsra statisti.k mengenai pcngaruh
harga dan pcndapntan terhadap konsumsi bahan makanan mt\ka fungsi konsumsi
torsebut di atas dapat dinirunkan persamaan permiataan konsumsi dalam bcntuk
logliracr. sehingga fungsi koasumsi bahan mak.a.nan adalah :icbagai berikut :
l,n Coos - po+ P1 LnY,+ Pi Pn + PJP.n + p4DK, + c, (2.1)
Keterangan :
lndek Harga barang lain
Sciera
18
T
P.,.
po adalah koastanta, f\i. rh, f\3, f\4 adalah kocfisien dan r-, adalah faktor gangguan
(disturbance).
Pcrsamaan dinamis permintaan bahan makanan dibuat dengan mengacu pada
model dinamis Parsiol Adjustment Model (PAM), y1mg memaaukkan variabcl undur
wakm (lag rnriah/e) dalam persamaan staus. Dengan dcmikian model dinamisnya
adalah sebagai berikut :
Ln C.-.n~ - f~o + llr LnY,+ Pi Pn + f\31',.n + ~.nK, +!ls Ln Cons,.!+ t1 (~.2)
Aliman (2001. 5&-59) menyebutkan bahwa koelisien f\i. f\l. p3 dan ~.
menunjuklron koeflsien nilai jangka pcndck dari variabel LnY1, Ptt. Pna Jan l)K1
Dapat dikemukukan bahwa ciri khas dari model PAM adalah koeflsien kelambanan
variabel tak bebas (Ln C,. ,> adalah terlctak 0 <Ps < I dan barus signifikan secara
s1atistiJc dengan tanda koefisicn pcnyesuaiau adalah pu~ilif. Apablla syarar rcrsebui
terpcnuhi, maka model PAM dapat digunakan dan sukses dalam mengestimasi
model konsumsi bahan rnakanan di Jawa Tengah.
Widarjono (2005) menyatakan bahwa penggunaan model dinamik PAM selain
dapat mengbindari tcrjadinya regresi lanceng juga memungkinkan memperoleh
besaran simpangan baku koefisien regresi jangka panjang. Koefcsien penycsuaian
(o) dari persamaan di atas adalah sebesar I - lh Konsumsi bahan rnakanan dalam
jangka panjang dicari dengan cara membagi konsumsi bahan makanan jangka
pcndck dengan nilai S dan tanpa memasukkan variabel Ln Cons (-1), sehingga
persamaan regresi konsumsi bahan makanan dalam jangk.a panjang adalah :
Lo Cens > f\o/S + P11SLn\'1 + fh/orn 1- pJ~r.n + 13..0DK. + Et (2.3)
19
memasukkan unsw: kelambanan (lag) di dal:im model.
rendahnya nilai Durbin-Watson. Penggunaan model ini dilakukan dengan cara
regression atau regresi lancung yang ditandai dnegan tingginya niali R2 dan
Adjustmen Model yang disingkat PAM ULILul menghimlari terjadinya suporious
time series maka digumbn peudekatan Model Penyesuaian ?arsial atau Parsial
Disebabkan oleh kelemahan model Of$ kelemahan dalam menganalisis data
adalah sering terjadi regresi lancung pada data runtun waktu atau time series.
bersifar BLUE (Be.11 Linear Unbtas Estimutory; Kekurangan dalam metode ini
keuuggulan sifat-sifat seperti, 9CC3ra teknis akurst, mudah diinrepretasikan <Ian
Least Square) de11)9U1 data runtun waklu (Time Serles). Metode ini mempunyai
bcrganda yang diestiruasi dengan me11gguuakan rootode 'k.uadrat tcrkecil (Ord/11ary
Alat analisis yang digunakan datam penclitian ini- adalah regresi linier
2.4.l RegrcRi lhlier bergancb wetode kuadrat tedsesil {Ordin11ry Least Squ(ltt.) •
2.4 Alat Ana!isjs
4. l>idug11 krisis ekonomi berpengaruh negatif terbadap konsumsi bahan mak.anan.
makcnan.
3. Diduga harga baritng fain berpengaruh ncgatif terhadap konsumsi bahan
makanan.
adalah :;ebagai berikui.
I. Diduga pendapatan bcrpengaruh posirif terhadap konsumsi bahan makanan di
dalam jangka panjang danjangka pendek.
2. Diduga harga bahan makaoan berpcngaruh negatif tcrhadap konsumsi bahan
Berdasarkan uraian tersebnt di atas maka hipotesis dalam penelitian ini
2.3 Hiootesis
20
mempunyai pengaruh sccara bersama-sama terha.dap variabel terikat yaitu konsumsi,
makanan, dummy krisis dan unsur kelambanan yang dimasuklcan ke dalam model
semua variabel penielas seperti pendapatsn, harga bahan makanan, harga non bahan
2.4.2.2 Uii F (F - testl. Uji statistik F pada dasamya menunjukkan apakah
Gambar 2.5 Kriteria Uji - Statistik
• tt1bel - t U>bel
HO ditolok
Im ditcrirua
110 dolt>lllk
dcngan kntena pengujien seprti tampak p..Uu gambar .
t - statistik dsri suatu variabel penjelas dapat dirurnuskan : t s~tistik • j} I I Sc: (131)
konsumsi secara pllNlial ;
Artinya : variabel bebas betpeugaruh signifikan terha.dap variabcl terilutl yaitu
yaitu konsumsi secara parsial
variabel bebas, tidak berpengaruh signifikan tcrhadap vartabcl terikar Artinya :
110 ; p I = ~2 ~ f:lk = 0
Hipotesis yang dignnakan adalah :
secara parsial atau sendlri-sendiri.
menguji signifikasi dari pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat
2.4.2.1 Uji t (t - tcd). Uji t mcrupakon uji statisiik yang bcrtujuan uniuk
2.4.2 U ii Statistik
21
HO ; ~I ¢ 1}2 '/ ...... ~k ;! 0
Artinya : sernua variabel penjclas seperti pendapatan, harga bahan makanan, harga
non bahan makanan, vriabel dummy krisis dan unsur kclarnbanan secara
bersama-sama, merupakan variabel penjelas yans signifikan teehadap
variabel terikat yaitu lconsumsi;
2.4.l,3 W (Goodnoss of Pit). R1 (koefisien determinasi} digunakan untuk
mengukur proporsi '"Jri<LSi veriabcl terikat yang l"Orunpu <literangk1111 oleh berbagai
variasi variabe bebas. R2 menjelask.an mampu tidaknya suaru model untuk
me11jclic1kan data yang ada. Besamya nilal koefisicn determinasi antara O -c Rz -c 1.
Niai R yang semakin besar mmunjukan bahwa variabel-variabel bebas marnpu
menjelaskan variabcl terikat dengan baik. Akan tetapi nilai koefisien detenn.inasi
yang tinggi juga dapat menjadi indikas] terjadinya regresi lancung (.wpnrinuv
regression}.
2-4. 2 ll ji d i11gnos1i.k
2.4.2.1 Uji multikoliuieri«a~ Multikolinieritas sdelah adanya suatu
hubungan Iinier yang sernpuma (mendekati sempuma) antara bebcrapa atau semua
variabel beoas, Untuk mcndeteksi ada tidaknya mclrikolinieritas dalam model
Artinya : scmua variabel penjclas seperti pendapatsn, harga bahan makanan, harga
non bahan makanan, vriabel dummy krisis dan unsur kelcmbenan sccara
bersama-sama, bukan merupakan variabcl pcnjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat yaitu konsumsi:
Dengan kata lain uji F dapat digunakan untuk menguji hipotesis nul bahwa sernua
variabel indcpenden ti dak berpengaruh terhadap vari ahe 1 depend en.
1{0; ~I= ~2 = ~k = 0
22
dari model yang diamaii tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke
2.4.2.4 Uii heterokeda,tisitu. Heteroskedastisitas muncul apabila residual
tersebut adalah fungsi llnier.
Sebnlimya jika hasil F hi twig dengan Ramsey RESET Test < F' tabel, maka fungsi
dengan Ramsey RESET Test > F label, maka Jungsi tersebut bukan fungsi tinier,
berasumsi bahwa fungsi yang benar adala h !Ungsi tinier. Apa bi la basil F hi rung
penelitian ini diguuakan uji Ramsey RESET Test Untuk menerapkan uji ini harus
digunakan dalam peneli!ian sebaiknya berbentuk li.u.ier, kwtdi:atik atau kubik, Pada
2.4.2-~ Uji lini~ritas. Uji ini digunakan untuk rnelihat apakoh. fungsi yang
l nilai chi square fa tabcl), maka variahel pengsnggn berdistribusi normal.
tsbel), maka variabel pcnganQSU. tidak beedistribusi normal. Apabila JB hitung <.
- 2 lJji Jarque-Bera atau Jarque - Bera Test. Apabila JB hitung > nitai chi square 6:
· Untuk mcnguji normal atau tidaknya variabel peng~ggu dilllkukan dengan
berkorelasi dan mcmpunyai varian yang konstlln.
nilai rata-rata yang diharapkan sama dengan no! (herdistribusi normal), tidak
klaslk, diasumsikan bahwa distribusi probabilitas variabel pengganggu mempunyai
2.4.Z.2 Uji normalitas. Untuk pcnerapan OLS dengan model regcsi hnier
dalarn model tidak ditemukan adauya multikolinieritas.
rcgresi model pcrtama lebih tinggi dari R' pada regresi aatarvariabel bebas maka
bcbas lainnya. Rule of thumb yang digunakan scbagai pedoman adalah bila nilai R2
dibandingkan dengan R' pada regresi antara variabel bebas satu dcngan variabcl
Untuk rnenerapkan metodc ini dengan membandingkan R2 podo regresi model
adalah dengan menggunakan korelasi parsial (examination of partial correlationsv
23
positif Penentuan ada tidaknya korelasi dapat dilihat pada tabel 2.1.
diketahui apakeh terjadi autokorelasi atau tidak, baik autokorelasi negatif rnaupun
kritis batas bawah (d,,) dan betas alas (du) schingga jika nilai d dihitung maka dapat
mengembangkan uji statistik yang disebut uji statistik d dcngan menurunkan nilai
Durbin W11tson teloh dilakuken dengan uji st.atistik Durbin - Watson.
Widarjono (2005:180) mcnyebutkan bahwa deteksi masalah autokorelasi
yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang beebeda.
sectiom. rnasalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi
kita menggunakan data runtut waktu, akan tetapi pada data kerat silang (ems.~
observasi lainnya. Dengan kata lainnya, bahwa rnasalsh ini sering mu.neut apabila
Masalah ini rnuncul karena residual tidak bebas dari satu ohservasi ke
bersamu-sama mengalami keuaikan,
yang llMll:I misalnya data pendapatan dan konsumsi dari !M1w1 kc tahun relatif
dun variabel yMg berbeda akan rncngalami perubahah yaang S!lllla dalam waktu
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu S1:1111n lain. Masing-masing observosi dari
2..4.2.4 U ji autukorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
2 dam (n) dcngan degree of freedom (n.R2 = x. -hitung(dt)) lebih besar dihandingkan
2 dcngan x. tahel maka terdapat bcreroskedastisitas.
1 hetercskcdastlsitas. Apaoila Nilai R hasil regresi bantuan dikalikan dcngan jumlah
' ' (n.R2 = x:- hitung(dl)) lebih kccil dibandingkan dcngan x," tabel mah t.itlak terilapat
hasil regresi bantuan dikalikan dengan j umlah data (n) dengan degree of freedom
2 dilakukan dengan Uji White. Uji ini menggunakan regresi bantuan. Jik11 Nilai R
observasi lainnya. I Jntuk mendeteksi rnasalah hcteroskedastisitas dalam model
24
Gambar 2.6 Uj i Durbin WatSQll d
4 L 0 --'d';-t-
!'i11mbcr W1\&at10CIO. 200' l41 2
A utokorclasi positil'
I Ragu-ragu Tidak ada Autokorclasi
A urokorclas i ncgatif
pada tabel 2.1.
Gambar 2.6 menunjukkan posisi maslng-maasing nilai d; sepcrti yang dimaksudkan
4-du ~d< ./ - dt . ·-....,..,.------
4 -_d_t_s_d_s_4_~_Ada aurokorclasi negatif __J
----+--· -----~ Dacrah ragu-ragu; tidak ada keputusan
Daerah ragu-fll!.'ll; tidak ada kcputusan -d-~ Sd·-<'-. -.f---d-u-+-.-,.-,dak-ada autokorelasi ,;-;;silif I negatif
d1,<d<du
Tabel 2.1 · i Statistik Durbin - Watson d
j.'f~tatistik d Has ii ;;,;.._ :~ f-- () < d <ai Ada autokorclasi positif
25
26
3.1 Cara Poelitian
3.1.1 MdodS) peogu111pu•n Ii.ta
Data yang digunakan dalam penelitian adalab dala runtun waktu (time
series) yang dihimpun se\oma 22 tahun mulai dari 1Ahun l 983 sampai dengan tahun
2004. Data dalam penelitian ini t.erdiri dari Produk Dornestik Hrul:o, Jconsu111Si
bahan mak8.!lan, indeks harga makanan dan indck.s harga non bahan makanan.
Data sekunder tersebut d1peroleh mclaiui studi doknmemer clengan
melakukan pencatatan te.rhadap data yang tclah ada dan dipublikasikan melalui sn1cli
kepustakaan. Analisis dilalcukan dengan cara mem)'lelajari dari bukD-buku, karengan
ilmiah dan dokumen-doknmen lain )'ail¥ berkaitan d.engA11 masalah yang sedang
diteliti. Sumber data diperoleh melalui lemlmga. resmi pemerintah, yaitu Badaa Pusat
Statistik Kabupareu l<.ardllganyar, Jawa Tengeh dsn Daereh Istirnewa Yogyakarta.
J.1.1 VeJiai9' operasio•1I
Dalam pembahasan ini disusun beberapa pengertiaa dasar atau definisi
operesioual terhadap vatiahel-variabel yang diamati, sebagai berikut,
I. Pendap111<1n. Pcodupatan yang digunakan dalam penelitian ini ada.!ah Produk
Domestik Regionel Bruto dengari barge konstan tlhun 1983.
2. Konsumsi. Variabel konsumsi yang digunalc1111 dalam penclitian ini ada.lah
pengeluaran rumah tangga yang dipetgunakan untuk meng)consumsi baheo
makanan berdasarkan harga konstan lahun 19S3.
3. Bahan Makanan. Bahan makooan yang dimaksud dalam pc:oelitian ini adalah
pedi-padian, ubi-ubian, ikan., daging, telur den susu, sayur-seyuran, kacaog-
BAB ID
ANAUSIS DATA
tercukupi. Akan tetapi dengan adanya krisis yang melanda Indonesia sejak tahun
makanan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan bahan makanan telah
Tahun 1996 konsumsi non bahan makanan lebih tinggi dari komsumsi bahan
Garn bar 3. l Pola Konsurnsi Jawa Tengah Menurut Status Daerah Kota
Sumber: BPS Jawa Tengan, Jawa Tengah dalam angka, beberapa penerbitan (diolah)
c Bahan Makanan • Non Bahan Makanan
30. 20 10 0
60
menurun.
tahun 1987 persentase pengeluaran untuk bahan makanan menunjukkan trend yang
konsumsi antara bahan makanan dan non bahan makanan relatif seimbang. Sejak
desa. Pada daerah status kota dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi,
Pola konsumsi masyarakat Jawa Tengah berbeda antara status daerah kota dan
(3.1)
3.2.1 Pola konsumsi masyarakat Jawa Tengab
3.2 Analisis Deskriptif
Harga Nominal Indek Harga = -------------------- Xl 00
Harga riil
penelitian ini adalah indeks harga yang dirumuskan dengan (Widodo, 2006: 44).
4. Harga. Harga bahan makanan dan non bahan makanan yang dipergunakan dalam
makananjadi, minuman beralkohol, tembakau dan sirih.
kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan,
27
tahun 1983 terus meningkat. PDRB Provinsi Jawa tengah berdasarkan harga
Perkembangan Produk Domestik Reguonal Bruto Provinsi Jawa Tengah sejak
3.2.1 PDRB Provinsi Jawa Tengah
makanan.
ekonomi pada tahun 1997 tidak nampak berpengaruh terhadap pola konsumsi bahan
persentase pengeluaran konsumsi untuk bahan mengalami kenaikan, dan krisis
pada status daerah desa trend ini terhenti pada tahun 1993. Pada tahun 1996
Kalau pada status daerah kota trend menurun ini terhenti pada tahun 1996,
Gambar 3.2 Pola Konsumsi Jawa Tengah Menurut Status Daerah Desa
Sumber : BPS Jawa Tengah, Jawa Tengah dalam angka, beberapa penerbitan (diolah)
j a Bahan Makanan • Non Bahan Makan~
adalah terns menurun.
pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan. Seperti juga pada
daerah dengan status kota, trend yang terjadi dalam pola konsumsi bahan makanan
kesejahteraan yang lebih rendah, lebih banyak mempergunakan sebagian besar
Pola konsumsi masyarakat di daerah yang berstatus desa dengan tingkat
konsumsinya sehingga terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat.
mengantisipasi k:risis yang terjadi masyarakat Jawa Tengah mengubah pola
Untuk 1997 trend konsumsi bahan makanan ini mengalami perubahan.
28
diperoleh nilai koefisien dan parameter tiap variabe seperti pada tabel 3.1
Hasil estimasi terhadap model regresi dengan menggunakan program e-views
4.2.1 Hasil estimasi model regresi
4.2 Basil Aoalisis Data dan Pembahasan
12,5%.
2004 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar
perlambatan sebesar 11, 73% pada tahun 1998, tetapi pada tahun 1999 hingga tahun
Krisis ekonomi menyebabkan pertumbuhan rata-rata mendekati 11,34%.
konstan sejak tahun 1983 mengalami peningkatan hingga tahun 1997 dengan
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Tengah berdasarkan harga
Gambar 3.3 Perkembangan Produk Domestik: Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Tengah, 1983 -2004
Sumber : BPS Jawa Tengah, Jawa Tengah dalam angka, beberapa penerbitan (diolah)
#~
,pr~
§-
i ,.,,~ l
~ <S>'~ ~
<:f' .p·
konstan, hal ini menunjukkan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
PDRB berdasarkan harga berlaku ini tidak diikuti oleh peningkatan PDRB harga
berlaku meningkat tajam sejak tahun 1988 hingga tahun 2004. Peningkatan tajam
29
H0: 131 = 0 bersrti variabel bebes tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
dengan ketentuan sebegai berikut.
kcberartian masing-masing variabel be:bas secara terpisah terhadap variabel terikat,
3.3.2.1 Uji siguif"ibn•i paoial Wji-0 pcngujian ini benujuan untuk melihat
penycsuaian parsial atau Partial Adjustment Model (PAM).
2 signifikansi secara bcrsama-sama dan uji kcefisien determines] (R ) dan uji model
selaojutnya diadakan pengujien secara :>tttli~. meliputi; uji signifikansl parsial, l!ii
Basil estimasi model yang dipakai dengw:i ruenggunakan metode OLS
3.3.l Uji stotistik
(3.2) 0,541 Ln Cons (-l) + c
Ln Con•= -t.081+0-~0l Lu Y + 0.9002 P, - 0.001 P.r + 0,049 DK+
penelitian ini adalah sebagai bcriku; :
Bcrdasarkan Jiasil cstimasi P<ld.1 tabel 3. J maJca persamaan model regres! dalam
No
32.22070 1.861647
Log Likebood Durbin - Watson Test
·--· ' Variahel Koefisien t - stati stik Probabilitas c -1.081940 --0.811666 0.4297_.=J
LnY 0..S0.5611 2.566879 0.0215 -- pf 0.000244 0. 739556 0.4710 Pnf -0.0009R8 -2.310234 0.0355
·-·· - -· 0.62858ct~.539l-- DK 0.049182
Ln Cons ( 1) 0.540519 2.534065 0.0229 - -· ·- ·- R-Squared o.9n&74 Adjusted R-Squarod 0.970499 S.E of regression 0.061728 Sum Squared resid 0.057155
Tabcl 3.1 Nilai Kocfisien dan Parameter Hasil Regresi
30
derajad kepercayaan a:lau signifikan.si sebesar 0,05. Dnlam hal ini hipotesis
2. Variabel Pr mcmiliki t sebesar 0,739556 < dari t sebesar 1,721 dengan h1tuns t.abc•
signifikan terhadap besamya nilai variabel tenkat, Konsumsi bahan makanan.;
0 (Nul) ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas p¬ ndapatao berpengaruh
deraiad kcpercayaan sebesar 0,0215 masih di bawab 0,05. Dalam ha! ini hipotesis
I. Vanabel Ln Y memiliki t sebesar 2,566879 > dari t sebesar 1.721 dengan h1tung tallcl
yang tcrtcra di bawah ini,
Berdasarkan estimasi pada model yang dilakukan, diperoleh ha.~il !!ii t· seperti t>l.atl$\1k
derajat kcbebasan (dt) = 21 rnaka dipcroleh 'iabel scbcsar 1,721.
t < t maka H ditenma. Dcngan tiogk.at kcpcrcayaan 95% (a • 0,05) dan hnWlg lahol 0
Penguiian dilakukan dengan membandingkan nilai t yang dihu.~ilkun dari
perhiningen dengan nilai t tabel, Jika t > t maka H ditQlak, sebaliknya jika hlOl•S t>bct o .
Gambar 3.4 Kriteria Uji-t dengan Ocrajat Signifikansi (n) .'i%
l.7ll
110 d11oltlk
111• lltol&l:
1,721, scdangkan kriteria pengujian ukan ditunjukkan pada gambar J.4.
untuk menolak Ho dengan degree of freedom atau derejar kebebasan 21 mlalah
Dcrajat signifikansi (a) dalam uji t ini sebcsar 5%, sehingga t- tabel yang digunakan
H : ~ -I 0 berarti variabel bebas berpengaruh terhadapvsnsbel teriket. 0 I
31
derajat kebebasan 6:17 maka diperoleh F sebesar 2,61 redangklln F tab<I httwig
F < F rnaka H diterima. Dengan tingkat kepercayaan 95% (u - 0,05) serta hlllmg label 0
perhnungan dengan nilai 11 label. Jika F > F maka H ditolak, sebaliknyajika hdtJI\\! tobtl 0
Pengujian dilakukan dcngan membandingkan nilai F yang dihasilkan dari
sarna 11ta11 seremak terhadap variabel terikat.
bersama-sama atau serentak terhadap vanabel terikat.
kctentuan scbagai berikut.
same atau scrcntak lcrbadap variabel terikat. Jlipote~is yun!! <liuji meatlli.ki
bertujuan untuk mengetahui Clda tidaknya pcranan variabel bebas secara bersama-
3.3,l.1 Uji signifikansi ~e~11n1 bcrs11ma11@me (Ui!-D. Pcngujim ini
terhadap besarnya nilai variahel tenkat, Pmduk Domestik Regional Brute.
diterima, yang bernrti hahwa variabel dummy krisis tidak berpengarub signifikan
deraiad kepcrcayaen sebesar 05J91 di atas 0,05. Dalam Ital ini Hipotesis 0 (N11I)
4. Variabel DK memiliki t sebesar 0.628580> dari t sebcsar 1,721 dengan htlwtJt ' 1~,tl
konsumsi bahan mksnan.;
makanan berpengaruh ncgstif secsra siguifikan terhadap besamya variabel tcrikat
0 (Nut) rlitnlllk. yang bcrarti bahwa Vl!l'iabel bebas hRrga barang non bahan
dcrajad kepcrcayaan sebesar 0,0355 rnasih di bawah 0,05. Dalam hal ini Hipotesis
3. Vanabel Pnf memiliki t sebesar -2,31023'1 < dari t sebesar 1,721 dcngan hllun~ habd
berpengaruh secara signifikan tcrbadap variabcl terikat ..
0 (Nul) ditcrima, yang berarti bahwa variabel behas harga bahan makanan lidak.
32
unmk mengelllhui apakah model estimasi telah memenuhi asumsi klasik dari anaiisis
Maksud dilakukannya pengujian ekonometnka atau asumsl klasik ini adalah
3.~.2 Vii diagnostik
Ln Cons= -l.35S + 1.1LnY+0.0004 Pr· 0.002 P01+ 0.107 DK+ e (3.3)
sehingga model jangka panjangnya adalah :
penyesuaian parsial o sebesar 0.4595 dan tanpa memasukkan vanabel penyesuaian,
dalam jangka pnnjang dcngan mcmbagi semua koefisien dengan nilai koefisien
pcnycsuaian ini dapat disusun model konsumsi bahan makanan di Jawa Tengah
sckirar 45,95% dari Ln Y yang aktual dengan yang diinginlan. Dari nilai koeflsien
tcoeficiem of adjustment) o, yaitu sebesar (I - P5) = I - 0.5405 = 0.4595 atau
makanaa di Jawa Tengah selama periodc pcnclitian. Nilai koefisien penyesuaiau
PAM sukses dan dapat digunakan untuk mengcstimasl fungsi konsumsi bahan
koefisien 13s signifikan dan mempunyai tanda positif, hal ini berarti bahwa model
3.3.2.4 ll ji model ptoytsuaian parsiaL Dari basil estimasi pads larnpiran
sebesar 2.22% dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model.
harga bahan makanan. harga barang non bahan makanan dan dummy krisis, Sisanya
konsumsi bahan makanan dapat dijelaskan oleh variabel heha.~ yaitu pendaparan,
.. estitnasi rnenuniukkan nilai Adjusted R ~ 0,9778 artinya bahwa 97,78% variasi
proporsi variasi variabel bebas mampu menielaskan variPSi variabel terikat, Hasil
mempunyai pengaruh terhadap konsumsi bahan makanan.
3.3.2.J Uji koefi8ien determ.inasi (R•}. IJj i ini menunjukkllll sebcrapa besar
non bahan makanan dan dummy krisis sccara bersama-sama atau simuhan
Dcngan kata lain, variabel bebas seperti pendapatan, barga makanan, harga barang
scbesar 132.586 7 jadi nilai F > F ini berarti H duolak dan menerima H . hllung blbel u •
33
regresi, sehingga dapat digunakan untuk melalrukan pengujian sclanjutnya.
3.3.3.1 Uji Jinieritas. Uji linieriras dimaksudkan untuk mcngetahui
kebenaran dari spesifikasi model yang akaa digunukun. Pengujiao asumsi Iinioritas
dilakukan dcngan Ramsey Reset Test. l'engujinn ini bcrkaitan dcngan masalah
spesifikasi kesalahan, dengan asumsi atau keyakinan fungsi yang bcnar ailalah
fungsi linicr. Asumsi linieritls.s tereapai hila nilai Rumsey RESET tess (F-sta1istilc)
tidak signlfikan atau nilai probabilitas » 0.05. Dari hasil analisis diperoleh F-
Stati~tik sebesar 0,009698 dengan probabilitas sebesar 0,922947. Karena nilai
probabilitas > iJ,U5, maka hipotesis nol yan~ menyatakan bahwa fungsi yang
digunakan adalnb fungsi tinier ditcrima.
3,,~,3.2 llji normttlit11s. llji normalita, dilakuka.n untuk mengetanui apakah
nilai residual basil estirnasi berdistribusi normal atau tidal. ~engujian ncrmalitas
dilakukan dengan statistik Jarque-Beru (JB ). Asumsi normalit.as nilai residual
tercapai bila niloi Jarque-Bera (JB) tidak signiflken atau probabllitas > 0.05. Dari
hasil uji normalltas pada tabel diperoleh nilai Jarque-Bera (JB) sebesar 0,.507121
dengan probabilltas sebesar 0,776033 sedangkan nilal i" at..i = 11,0705, hal ini
berani bahwa nilai hitung Jargue - Berra (JB) lebih kecil dari nilai ·l _, sehingga
dapat disimpulkan bahwa residual dari model mi berdistribus.i normal. Dcngan
demikian, basil cstimasi model yang digunakan telah memenuhi kriteria ekonometri
dan statistika, sehingga model dapst digunakan untuk mcngenahsis pengaruh
pendapatan dan krisis ckonomi tcrhadap pcngaruh nilai pengeluaran untuk konsumsi
bahan makannn,
3.3.3.3 Vji he«eroskedatisitas. Untuk mendetelcsi ada atau tidaknya geiala
heteroskedastisitas dapat dilaku.kaD dengan While 's general heteroskedasticity test.
34
multikolinleritas adalah dengan metode korelasi partial (examination of partial
3.3.3.S t'ii multikolinlerltas. Salah satu uji untuk mendeteksi ada tidaknya
mengandung masalah autokotelasi
dengan nilai Durbin - Wetson sebesar 1,&62 berarti bahwa model tidal
Dari hasil estimasi dengao nilai Durbin - Watson dikctuhui nilai statistiknya,
Autokorelasi Ragu-Ragu Be bas Ragu-Ragu Autokorelasi Negatif Autokorelast Positif
I 0 0,958 l,797 2,203 3,042 4
Tabel 3.2 Statistik Durbin - Watson
- 4 dan n ""22 berada pada daerah yang bebas dari masulah auiokorelasi.
scbcser l .862. Nilai ini berdasarkan pada nilai du dan d;_ Durbin Watson dengan df
Wr:il.s(Ju dari basil cstimasi. Nilai Durbin Wa.tSC>n model yahg digunakan adalah
3.3.3.4 Uji aulokordatsl. Uji autokurelasi dapat diketahu! dari nilai Durbin
model tidak tcrdapa; gtjala heteroskedestisitas,
nilai probabilitcs ynng lebih bcsar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam
23.6848 yang berarti lebih besar dari Ob.t•R-squared, atau [uga dapat diihat dari
pada degrl'I? of freedom I.~ <lengan ringkar signifikasi n = 5% Karena nilai x.2 lllt><!
yang dicantumkan pada tabel diperoleh nilai Obs" R-squared sebesar 19,5977 dan
nilai probabilltas sebesar 0,187912. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t2 tJlhol
signifikan ateu nilai probabilitas > 0,05. Dari hasil pengujian hetercskedastisitas
Asumsi tidak adanya heteroskedastisltas teecepai bila nilai Obs*R-squarcd tidak
lebih mudah diimplementasikan dan tidak tergnntung pada asumsi normalitas.
IJji beteroskcdastisitas menggunaksn Whitl' general heteroskedasticity test rclatif
35
ma.k.anan sebcsar 0.5056%. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa setiap kenaikan
bahwa setiap kcnaikan satu persen pendapatan akan meningkatkan konsurnsi bahan
berper.garuh signifikan terbadap koosumsi bahan makanan yang juga dapat diartikan
hasi estimasi diperoleh koefislen pendapatan bernilai positif sebesar 0.5056 dan
3.3.4.1 Peng11.ruh ocndaoatao terhadap konsumsi bahan makanao. Dari
Jawa Tengah,
diindikasikan scbagai variabel yang mempengaruhi konsumsi bahan makanan di
dari penelitian ini maka diakukan analisis ekonomi terhadap variabel bebas yang
Sctclah dilakukan analisis statistik dan ekonomenika, sesuai dengan tujuan
3.3.4 H11Sil analisis ekonomi
muhikolinieritas.
parslal, sehingga dapat dikatakan bahwa model lidali: rnengandung masalah
Dini hasil estimasi tampak bahwa R2 Model lebih bcsar darl masing-masmg R2
I R2 Model R 1 •• v l:l ! 0.9778 0.934754 0.9 ~----
,, P! R~ Pnf R" ui> 1 ..
R C'O• 51456 0.917213 0.869126 0.969
Tabcl 3.3 Uji Multikolincaritas
perhitungan estimasi antarvariabel dalam model :
squared sebesar 0,970499. Tabel 3.3 berikut di bawah ini merupakan hasil
diketahui k-squored dari model regresi yang dipakai yaitu 0,977874 dan Adjusted R-
model dengan nilai R1 dari masing-masing variahcl bebas. Dari basil regrcsi
dcngan R-squared model,
llji mnltikolinicritas dilakukan dengan membandingkan nilai R2 basil estimasi
antar variabel penielas, schingga dipcrolch ha•il R~yqu(lfed dan membandinglcannya
correlations). Metodc ini diperoleh dengan cara melakukan estimasi atau rcgresi
36
pendapatan akan mcningkatkan pengeluaran untuk konsnmsi. Akan tcrapi yang
perlu mendapat catalan adalah tidak bcrarti bahwa setiap kenaikan pcndapatan
sebesar lima kaii lipat akan rneningkatkan konsumsi hahan rnakanan scbenysk
limakali lipat juga, akan rctapi kcnaikan pendapatan akan meningkatkan mutu pola
makan sebesar limakali sesuai dengan pcningkatan pendapataan. Sampai pada
batas-batas tertentu, setiap kenaikan pendapataa akan dipergunakan untuk
memperbaiki mutu pola makan masyarakat hingga tercnpai betas kcjcnuhan. Kctika
telah melewati batas jenuh ini. kenaikan pendapalan tidak lagi dipergunakan untuk
meningkatkan mum pola makan tctapi dipergunakan untuk mcncukupi kebutuhan
Y!l118 lain misalnya sandang dan papan.
Hasil penelitian ini scsuai dengan peuclitian yang dilakukan oleh Mroz et. al.
2003, yang menganalisis perubahan struktural dalam pola makan di Cina sebagai
akibat peningkataan pendapatan. Perubahen struktural ini ditunjukkan olch
ditemukannya kejadiaan k.egemukan atau obesitas dan pcningkatan prevalensi
pcnyakit-pcn)'llkit yang discbabkan oleh pola ma.kan seperti, penyakit jantung,
diabetes dan berbagai jenis kanker. Perubahan pola makan itu terutama pergeseran
dari protein nabati ke protein hewani yang dalarn ha! ini adalah peningkatan
konsiensi daging h~bi.
Dalam jangka pendek elastisitas variabel pendapaian terhadap konsumsi
baltan rnakanan sebesar 0.5056% terhadap konsumsi bahan makanan, sedangkan
dalam jangka panjang elastisitas pendapatan terhadap konsumsi bahan makanan
sebesar l ,1%. Hal ini berarti bahwa perubahan pendapatan dalam jangka paniang
lebih elastis tcrhadap konsnmsi bahan makanan daripada dalam jangka pcndck.
J7
3.3.4.2 Pcnl!Jlruh harga terhadap koositmsi bahlui makaoan. Koefisien
variabel harga bahan makanan sebesar 0,0002 clan tidak signifikan berpenguruh
tcrhadap konsumsi baban makanan. Hal ini bcrarti bahwa berepapun harga bahan
makanan akan tt•tap dibeli oleh masyarakat karena makanan merupakan kcbutuhan
pokok untuk dapat mclangsungkan hidupnya. Hal ini scsuai dengan teori bahwa
bahan-hahan k.ebutuhan pokok mcrnpunyai sifat yang mendekati inclastis scmpuma,
sehingga. berapapun harga barang tersebut permintaannya akan tctap.
3.3.4.3 l'eng3rah bare.a barang lain t.:rhadap konsun1si bithao makaoan.
Koefisicn variahel harga non bahan makanan sebesar 0,0009 dan berpcngaruh
ncgatif secara s.iginifikan hal ini berarti setiap kenaikan harga pada barang non
bahan makanan akan menurunkan konsurnsi bahan makanan, akan tetapi pengaruh
tersebut sangat kccil bahkan mendekati no!. Hal ini telah sesuai. dengan tcori karena
kedua jcnis barang berefek komplernenter. Setiap kenaikan harga baeang non bahan
makanan sebesar 1000 rupiah akan mcngurangi konsumsi bahan makanan sebesar
0,9% sehingga dapa: dikatakan bahwa perubahan harga pada barang non bahan
makanan tidak berpengaruh terhadap perubahan konsumsi bahan makanan.
3.3.4.4 Pengarub kri~is ekonomi terbadap konsumsi bah.an maboim.
Kondisi krisis yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 tidak bcrpengaruh secara
signifikan terhadap pengeluaraan untuk konsumsi bahan makanan di Jawa Tcngah,
Hasil penelitian ini rnwtgkin berbedn dengan hasil penelitian yang telaf1 dihtkukan
oleh Ariningsih (2004) yang rnenyebutkan bahwa krisis ekonomi berpengaruh
tcrhadap perubahan perilaku penduduk yang tinggal di Pulau Jawa dalam hal pola
konsumsi tcrhadap bahan makanan, dimana pada masa krisis penduduk di Pulau
Jawa rnengurangi konsumsi terhadap protein hewani.
38
masyarakat yang t.inggal di pedesaan dan yang t.inggal di perkotaan hampir samn.
mcningkatkan konsumsi terhadap sayur-sayuran, Pola perubehan konsumsi pada
di konsurnsi, misalnya dengan mengurangi konsumsi daging dan buah tetapi
mengantisipasi k.risis ekonomi de.ogan cara merubah persemase jenis makanan yang
Krisis ckonomi tidak mcngurangi pengeluaran koosumsl tetapi masyerakat
-- lcn1s p,,,.. l<'vu1
" ·-·· IWO 1'193 1"96 1m 20~.~. 1 llYO I 1)91 19% 1999 2002
I rad•·Padtitn JU 28 0 2H 221 2H 27 4 2A) 4 87 205 182 2 l,;b1<1boM IR It 1.2 I I 11 I 0 u 07 07 06 ~ l~on 43 4 I 39 44 41) 18 47 S2 41 H
• ll•~··~ B ~I H 2.7 32 64 '-65 77 3S 54 i
5 T clur dan ~ti.O>u 33 J~ 44 I 40 H 57 60 so H 63 ~ S:l)U'"'"')"r"n 103 IOE 96 IJY 9• 90 90 10 I ' 102 771 I 7 K.c1ng·kAct11gtJn 63 6.1 S8 69 SY 62 6 I 62 " 46· 8 Duall·ooW>"" i6 4l 47 3.1 47 H 5~ 15 41 HI 9 Mmyal< dan l.<RUlk 4Y S3 SI 64 47 42 40 41 •$ 35
10 .Oahan MmumUA SJ s s SJ H 4R s s s s H 48 ; 44
11 tJumhu·b«lmbUIJ'I •2 4J JU 3S )1 J.7 )8 H Z6 J 26 12 K :mf.Uffl~l la:.nnya I 7 I~ 21 20 13 z o u ).J 2 7 28
n M,Jc1111Ul JGd• 6 I IZ 9 l .. IS! lS.9 96 179 "4.1 2A 5 :tJ6
14 Mu1u111U1 be11dk11t1ol 0 I 0 I 00 0.0 00 OJ 0 I OJ 00 U I
15 'l'cml>Gk1M. d•1 '"''• 73 0 84 84 11.0 " g I 79 69 I 96 " ..
Taht:I 3.:'i Perscntasc Jcnis Makanan yaug Dikonsurnsi Mcnurut Status Daerah
di Jawa Tengah, 1990 - 2002
masyarakat di Jawa T cngah mengalami perubahan.
tcrapi dari tsbcl 3.5 berikut terlihat bahwa pola konsumsi bahan makanan
schingga tidak tampak perubahan dalam hal pola konsumsi bahan makanan. Akan
peugeluaran konsumsi b11lu111 rnakanan liWik dipisahkan per jenis hahan rnakanan
di Jawa Tengah lidak dipengaruhi oleh krisis ekouomi karena dalam peneuian ini
Hal ini dapat dijelaskan bahwa pcngoluaran untuk konsumsi bahan makanan
39
Lcbih lanjut berdasarkan hasi estimasi model PAM dapat diuraikan bahwa
baik dalam jengka pcndck IIlllUpUll jangka panjang konsumsi bahan makanan di
Jawa Tengah hanya dipengaruhi oleh tingkat pcndapatan. Ini berarti bahwa apabila
dalam jangka pendek PDRB .lawa Tengan naik scbesar 1% maka konsurnsi bahan
makanan akan naik sebesar 0.5065 % clan akan meningkat sebesar 1,1 % (0.50.5611/
( l • 0.5405l9) dalam jangka panjang. Dengan dernikian basil estimasi model .PAM
mernbuktikan eksistensi dari model yang mengatakan bahwa konsumsi rncrupakan
Iungsi dari pendapatan (Ali man, 2001 :59).
40
41
4.l ~paJan
Dari hasi! analisis data dan pembahasannya diperoleh kesirnpuan sebagi hasit
pceclitian ini.
1. Dari scrnua variabel yang dipergonalcan dalam penelitian ini, variabel
pcrxllll)Qtan secara signifikan beipengaruh dsn bertanda positif ierhadap
konsumsi bahan makananan, Variabel ini berperan besar karena konsumsi
merupalcan fungsi pendapetan. Untuk konsumsi bahan makaoan fung:si
konsumsi mcrupaken funQ3i kuadratik, sehi.n8ga suatu saat akan tercapai titik
jenuh, Kuefisicn yang bertanda posltif mcnunjukkan babwa lingkat konsumsi
belurn mencapai titik jenuh sehingga peningkaun pendapatan masih
dipergunalwi untuk mcmcnuhi kebutuhan bahan makanan.
2. Pengaruh vruiabel hsrga bahan malc8J18.0 memiliki tanda positi{ tecapi tidak
signifilutn karena bahan nl4kanan mcrupakan kebuluhan J)Okok yaug harus
dipcnuhi sehingga harga tidak bcrpenganJh tcdwlap konsumsi bahan makanan.
'.I. Variahel harga barang non bahan mak&na11 berpengllluh secara signiftkan dan
bertanda negatlf terhadap konsumsi bahan mekaaan sehingga dapat dikirtalwl
bahwa bolnJQg non bahan makanan ini berefek komplementcr tcrhad.ap bah.en
makanan. V ariabel harga pada harang 1100 bahan makaean ini tidak peka
terhadap konsumsi bahan maJcanan kannoinelostis atau e!astisitasoya Jebih kecil
dari satu.
BABIV
KESIMPULAN DAI'\ SARAN
42
makanaa diperinci menurut jenis bahan makenan,
~runakan data penel dari kabupaten-kabllf)lltro di Jawa Tengah dan bahao
4.2 Sarao Berdasarlcan basil penclitian ini, ierdapa1 beherapa implilwi kebijakm yang
penting bagi pemerintah daerah terkait dengan pengarub pendapatan dWI krisis
terhad.ap knn$urosi bahan malceo.an Kebijakan yang dapat dilakukan oleh pcmcrintah
daerah di tiap kabupaten di Jawa Tengllh adoloh sebagi berikut,
I. Terkait dcngan kenyataan h&hwa rata-rata peudwluk di Jawa TCllgah yang maslh
mempergunakan sebagian besar proxi pendapatannya untuk memenuhi
kebutuhwt akan konsumsl baban mabnao yang dit\lltjukkao oleh tingkat
pendapaian yang berpeogarnh secara signifikon positi f lerhadap konsumsi bahan
makaaan perlu diambil 8U81ll kcbijakan uotuk dapat mc.ningl<atlran pendapatan.
2. Bagi para akademisi, dapat <filab1kan penelitian lebih lanjut dengan
pergeseran terutama Jronsumsi terhadap protein bewani plda mas a krisi s,
pcnelitian ini menunjukkan bahwa pola konsumsi bahan makanan mengalami
bahan makanan tidak oampok sccaro nyata. Tetapi dari data peOOukung dalam
dan tidak terperinci per j enis bahan makanao sehi ngga pola perubahan konsumsi
karena variabel konsumsi bahan m.akanan yang digunakan bersifal. menyeluruh
4. Varibel dummy krisis tidak herpengaruh terhadap konsumsi bahan makanan
42
Rask. Norman dan Rask, Kollen, 2005, "Economics Development and Food Demand Changes : Production and Management Implication" College of Inc Holly Cross, Departement of Economic« Faculty Research Servis, Paper No. 05-14, Massachusets 01610, 2005.
Ramaningsih, Prita Yasminda, 2006, "Pengaruh Subsidi BBM Terhadap Konswnsi Beras Masyarakat Indonesia Tamm Im - 2004", Skripsi FE UGM. Tidak di pu bli kasikan.
Mank.iw, Gregory N, 2003. Teori Mukro Ehmomi, Havard University, Terjemahan, Penerbi r ErlangbTS.
Mroz, Thomas A., Popkin, Barry M, dan Guo, Xuguang, "Structural Change in The Impact of Income 011 Food Consumption in China, 1989-1993", Economic Development und Cultural Change,July, 2000, 737-760.
Kimin. Basir, 2002, "Pola Konsumsi Petani Sawah Ditinjau Dari Hlpotesis Pendapatan Relatif Tahun 1991, dan Tahun 1999", Jumal Ekonomi don Btsnts Indonesia, Vol. 17, No. 3, 277-287.
Gross, Rainer, Schultink, Werner, Wasito, Erika, Susilowati, Dwi dan Wasito, Erika · "Temporary Stahility of Urban Food and Nutrition Security : The East
Jakarta Study". Asia Postftc J Cltn NUJr: 29-33 •
Ismail, M .. Kalirge, David dan Wllhyurirui, \1., 2005, "Uji Hipotesis "Jalan Acak" Dalam Fungsi Konsurnsi Di Indonesia", Jurnal Ekonomi do» Bisnis Indonesia, Vol. 20, No. 2, 158-174.
Ariningsih, Eming, 2004. "Kajian Protein Hewani Pada Masa Krisis Bkonomi di Jawa", Jcaserd Working Paper No. 28, Badan Penelitian dan Peagembangan Pertani an, Departemen Pertanian : l -13
Arsyad, Lincolin. 1996. Ekanom! Mikro, Universitas Gajah Mada, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Edisi kedua.
Andriani, Atik dan Fatimah, Siti, 2002, "Analisis Hubungan Proporsi Konsurnsi rnakanan Dengan Berbagai Stratifik.asi Pcndapatan Per Kapita di Propinsi Jawa Tcngah f>ada Tahun 20(13-. J11Tnai Ekonomt Pembangunan, Vol. 5, No. l. 98-[08.
Alirnan, 200 l, Elwnom.::trika 'f erapan, Analisis Runtun Waktu, Modul Pelatihan, Program Pasca Sariana, UGM.
Alexandratos, Nixes, 2003. "General Features, World Agriculture: Towards 2015130",Agrn-Chemical reports, Vol. Ill No. 3, July-September: 1-15
UAFT AR PUST AKA
43
............. "Jawa Tengah Dalar» Angka", lkbcrapa Penerbitan, Biro Pusat Statistik Propinsi Jawa T eugau,
Wijnya, Faricd, 1999, Ekonomikamikro, Universaas Gajah Mada. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Widodo, Suseno Triyanto, 2006, Indikato: Ekonomi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Cetak.an ke 14, 2006.
Widarjono, Agus, 2005, Eko110~1rWJ, Teori dan Aplikasi, Fakutas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, 200S.
Suryantoro, Agustiuus, 1997, "Model-Model Ekonometri Untuk Analisis Ekonomi", Perspeksif. No. 06, Edisi April-Juni 1997: 39-45
Saepudin, T., 2000, "!lubungan Konsumsi dengan Pendapatan Pendekatan Teori Permanent Iocomc Hypotesis dari Milton Friedman)", Jurnal Trikonometri Vol. 2, No. 2, 93 - 106.
Samuelson, Paul A. dan No!dhaus, William D., 2003, I/mu Mikro Ekonomi. Tcrjemahan, PT Media Global Edukasi
Rcksoprayitno, Soediyouo. 2000, Ekonomi Makro, Anal/sis IS - LM dun Permintaan-Penawaran Agregatif, Universitas Gajah Mada, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Edisi Milenium.
44
45
fstllt > F label ~ Signiflkan
lJji- F
t "" > l tabd atau - t..., < · t '*' _, signifikan
l,,2,df = 1,721
df =n-k-1=22-S-l=15
u -5%-0.05
Uii I
Deperdent Vanablc: LNCONS Method. Least Squares Date· 0&'08/00 Time 11 · 12 Sample(adjlJStecl) 1984 2004 Included observanons 21 after adjust1n9 endE:i!lllts
Van able Cceflicient Std. Error I-Statistic Prcb. c -1 081940 1.332987 -0 811666 0.4297
LNY 0 505611 0.196975 2 565879 0.0215 Pl' o oa0244 0.000330 0739556 0 4710
PNF ·0.000988 0.000428 -2 310234 0.0355 OK 0049182 0078242 0628580 0.5391 LNCONS/-1) 0.54(-519 02~3301 2 534065 0.0229
R-squared o.9ns74 Mean dependent var 15 42183 Ad1usted R~uared 0.970499 S. 0. depelldellt var 0.359384 S E of regression 0.081728 Ak<iike info cn11ffion ·2.497209 Sum squared resid 0.057155 ScllWliVZ crrterion ·2 198774 Log likelihood 32.22070 F·stalistic 132.5867 Ourb1n-Watson stat 1 861647 f>rob(F-slallsbc) 0000000
•
UJI STATISTIK
LAMPIRAN 1
45
46
ll ji Linierims -
Ramse~ RESET Test F-stabsbc 0 009698 Probability 0922947 Loa like·inood ratio 0014542 Probabdi~ 0.904014 Test EqJat1on: Dependert Vanable LNCONS Method: Least Squares Date: 08/08106 Trne: 11:51 Sample 1984 2004 Included ebservanons 21
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. c -5407995 43.94986 -0.123049 09038
LNY 0743082 2 419951 0 307065 0.7633 PF 0000365 0 001268 0287383 0.7780 PNF ·0001472 0.004928 -0.298672 07696 DK 0073586 0 :>60700 0282263 07819
LNCONS(-1) 0 819153 2 837945 (j 288643 07771 FITTED'2 -0 015984 a 1e2311 -0 096480 09229
R-squared 0.977889 Mean dependent var 15.42183 Adjusted R-squarecl 0.966413 S.D. dependent var 0.359384 S.E. of regressiOll 0063872 Al<.aike info crifarion -2 402684 Sum squared resid 0 057115 Schwarz criterion -2 054489 log ltkel1hood 32.22797 F-stati1;tic 1031960 Durbtn-W8!SOll stat 1.857818 ProblF-statisticJ 0000000
Mean z 82f.\.15 ~d•an -0 003621 M.axemum U 11l41U Muumum -0 094743 $0 Cllv a 053456 Stew.es\ 0 325189 14.Htos•s 2 6{M3{M
JaiqLJ~"' a SOT121 Prob:ribtlity 0 716013
I Sedes· ~s1dl.e(s Sample 1984' 200<4 Cl>&•l'Y&ti61\$ 21
Uji Normalitas (1.,2 (0.115, 4J ~ 9.4377)
t;JI DIAGNOSTIK
LAMl:'IRAN 2
47
Durbin- Watson tabel, du= 0,958; rll = 1,7971
0 97787 4 Mean dependent var 15.42183 0 970t-99 S D dependent var 0.359384 0.061728 Aka1ke Into cntenon -2.497209 o 057155 Schwarz critenon -2 198774 32 22010 F~taust1c 132.5867 1 861647 Prob(F-<>tatistic) 0.000000 ·~--~~..;..,~="==~~
R-squared Adjusted R-squarod S E. uf r egress1on Sum squared resid tog hkelthood Durbin-Walson slat
0.4297 0.0215 04710 0.0355 0 5391 0.0229
c -1 081!140 1 332987 -0 811666 LNY 0.505611 C 196975 2.566879 PF 0 000244 0 000330 0 739556
PNF -0 000988 0 000428 -2 J10234 DK o 049182 o 078242 o 628580
LNCONS(-1) 0 5'10519 o 213301 2 534065
Prob. Variable Coefficient Std. Ermr t-Stalistic
Dependent Vari<lblA. LNCONS Method: least Squares Date: 08i08/06 Time· 11 12 Sample(adJUSted): 1984 2004 Included observations 21 after 8djU$tina endpoints
lJ ji Aotokorclasi
47
48
Uji Hctcrokedastisitas f.x.2 (<>.os, ~ = 24.7356)
IMlite HeteroskedasllCtty Test
F-stabstic 4 658701 Probability O.Ool9131 Obs•R-$quared 19.5Q777 Ptobabdity 0.187912
Test Equation Dependent Vanable: RESID"2 Method least Sc:iuares Date: 0810SJ06 Time. 11 ·59 Sample· 1984 2004 Included observations 21
Vari11ble Coeffioent std Enor t-stat1stic Prob c 4000669 1859521 2 410531 00608
LNY -5.146753 2.173274 -2.368202 00641 LNY'2 0 166711 0065246 2.516566 00534 LN'l'.PF ooeosss 0000445 0.892984 0 4128
LNY'PNF -0 001691 0 000748 -2 2$0526 0.0733 LNY"DI< 0 005411 0.003554 1.522681 0.1883
LNY•LNCONS(-1) -0 001219 0.007801 -0 156218 0882·) PF 0004042 0.004268 0 947162 0 3870
PF"2 2 59E-07 8 11E-07 0 318715 0.7628 PPPNF 9 83E-08 8.83E--07 0.111329 09157 PF.DK -6 84E-05 0000261 -0.262444 08034
PPLNCONS(-1) -0 000706 0000200 -2.361571 0.0630 PNF 0 015522 0 013543 1146146 o.3036
PNFA2 2 33F-06 1~ 1 382490 0.2254 PNF*DK -0 000168 0.000323 -0 519546 06256
PNF.LNCONS!-1l 0.000735 0.000627 1171569 0 2942 R squ;:ircd 0 933227 Mean dependenl var 0.002722 Ad1usted R-sQuared 0 732908 S.D. dependent var 0 003532 S E. of regression 0.001826 At.aike Info Clltenon -9.685109 Sum squared resld 1.67E 05 SchwaR cntenon -S.$89282 log likelihood 117.6936 F-sta1Jslic 4 658701 Dumm-Watson slat 2.654406 - Pfob(F-stalistic) 0 049131
4&
49
324.1324 187.7506 1C.73097 1097967 76.70752 0 000000
0.8797 0.4453 0 0002 00010 04916
R-squa~ 0.950438 Mean dependeJ>t var AdJuste:I R-squared 0.936048 SD. depemlent var SE. of regression 46 73147 Akaike ilfo crilarion Sum squared resJd 34941 28 SchwaJZ crtetion Log likelihood -107 .6752 F-slabti<.: Durbin-Watson stat 2.286524 Prob(F-statistic)
c -155 0583 1006.403 -0.153766 LNY 114 52/1 146.3470 0.782572 PNF 0 990740 0.208741 4.746267 DK 167.9712 41 77646 4 020714
LNCONS(-11 -1119518 159.0371 -0 703935
Prob
16.50192 0.391597 -2 051142 ·1.8024'46 120.9193 0.000000
0 4879 0.4453 0.3126 0.0522 0.0000
Vanal>le Coefficient Std Error t-StallS!ic
Dependent Variable· PF Method Least Squares Data. 08/08106 Time 12 11 Sample(ad1usted). 1984 2004 lnCluded observations 21 after adjusting endpoints
Mean dependent var S.O. dependent var Akadce info criterion Scltwin cntenon F-sfal!Stic Prob(F-statisti)
0.967979 0.959974 0 0783'15 009l3206 26 53699 1.539157 _
n-squared Ao'JUSted R-squared S E of regression Sum squared res1d Log l1kel1hood Durbin-Watson stat
c 1.182815 1.665778 0 ~10007 PF 0.00Q32:i 0.000411 0.782572
PNF 0 000548 0 000525 1.042175 DI< -0.184436 O.oe7951 ·2.097C19
LNCONS(-1) 0 985632 0.112128 8.790220
Prob Vanable CcelflCieot Sid . .EJmr t-Statisbc
49
Dependent Variable: LNY Method Least Squares Date: 08106/06 Time· 12 10 Sample(aCi1usted) 1984 2004 lnduded ol:>servaltons: 21 after adjusting endpom!5
![j j Mu ltik-OlineJ1ritas
so
0.380952 0.497613
-0.204611 0Jl44085 27 82713 0 000000
Mean dependent var S.D.dependentvar Akaike iflfo criteriDn Schwaiz critenon F-stat1st1c Prob(F·stat1stic)
0 8T4321 0 842901 0 197232 0.622410 7.148418 2106164
R·squarud AdJtsted R-squared S.E of reg~ssion Sum $Clllared resid Log llkelillOCd Durbin-Watson stlt
02047 00522 0.0010 0.0889 00104
c -5 347156 4 ll43933 -1 322269 LNY -1168915 0 557418 -2 097019 PF 0 002992 0.000744 4. 020714
PNF -0.002255 0.001245 -1.811063 LNCONS(-11 1601026 0 551624 2.902384
Prob Variable Coefficient Std Error I-Statistic
Dependent Variable DK Met~od; Least Squares Date. 08108106 Time. 12 13 Sample(a<IJUStedJ 1964 2004 Included observations· 21 after adJust1ng enop0ints
248.2714 112.4875 1021293 10.46163 44.63404 0000000
0.1599 0.3128 0 0002 0.0889 0.6982
Mean dependent var S.D.dependentvar Aka1ke info aitenan Schwarz. clllerion F~tatisbc Prob(F-stabstic)
0 917753 0 897191 3606776 2081413
-102 2358 2 165674
R-sqwued A1JUsted R-tquared S E. of regression Sum $Q~ared resid Log llkeltnood Dur.iin-Wiitson s~f
C -1077.161 730.8348 -1.4/3Hf7 LNY 116 0723 111 3751 1.04:> 175 PF 0 59D173 0 124345 4 7 46267 DK -7542606 41.64740 -1 811063
lNCONS(-1) -48.96224 124.0300 --0.394761
Prob. Variable Coefficient Std. Error I-Statistic::
50
Dependent Variable PNF Method: Least Squares Date 08IOSI06 Time: 12 12. Sample(adjusted) 1984 2004 l!lcluded observations: 21 after ad1ust1ng enapoinl$
5,000,000.00
10,000,000.00
15,000,000.00
20,000,000.00
25,000,000.00
30,000,000.00
35,000,000.00
Pendapatan
1,000,000.00
2,000,000.00
3,000,000.00
4,000,000.00
5,000,000.00 -
6,000,000.00
7,000,000.00
8,000,000.00
9,000,000.00
Konsumsi Dahan Makanan
DATADASAR
LAMPIRAN3
51
-- --- --- ---
--------- 100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
1------ ---- 1 600.00
Ha.rga Barang Non Dahan Makanan
100.00
300.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
200.00
Barga Bahan Makanan
52