LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
TAHUN 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
TAHUN 2014
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
i
KATA PENGANTAR
Dengan berakhirnya masa pelaksanaan Tahun Anggaran 2013 berarti Universitas
Negeri Malang (UM) telah menyelesaikan implementasi salah satu bagian dari Rencara
Stratejik (Renstra) yang diwujudkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013.
Implementasi Renstra dan RKT 2013 telah memberikan arah dan fokus bagi peningkatan
kinerja UM dalam melaksanakan visi dan misinya. Untuk memberikan gambaran tentang
pelaksanaan program kerja beserta hasil-hasil yang dicapai selama satu tahun anggaran
disusunlah Laporan Akuntabuilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP).
LAKIP UM tahun 2013 ini disusun berpedoman pada tradisi manajemen yang
berlaku di UM sebagai bagian integral dari siklus sistem akuntabilitas kinerja yang utuh.
Secara umum LAKIP ini berisikan informasi mengenai pelaksanaan rencana kerja dan
pencapaiannya untuk tahun 2013, serta pembahasan atas tingkat keberhasilannya,
kendala-kendala yang dihadapi, dan rekomendasi bagi peningkatan kinerja pada tahun
selanjutnya.
Berkaitan dengan fungsi LAKIP sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja
kepada stake holders, maka informasi kinerja diungkapkan tidak terbatas pada sasaran
pencapaian kinerjanya dalam memenuhi target yang ditetapkan, tetapi juga meliputi
informasi kinerja dari sasaran yang tidak memenuhi target yang ditetapkan, berikut
penjelasan-penjelasannya. Selanjutnya guna memenuhi fungsi LAKIP sebagai sumber
informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan, maka informasi
yang disajikan juga meliputi analisis lanjutan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna perbaikan kinerja pada masa-
masa berikutnya.
Akhir kata, kiranya LAKIP ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Malang, 27 Januari 2014
Rektor, Prof. Dr. H. Suparno NIP 195204021978031001
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Secara keseluruhan dari kelima sasaran strategis yang menjadi program Universitas
Negeri Malang, pencapaian indikator kinerjanya baru mencapai 78,05%. Sementara dari
sisi Akuntabilitas Keuangan, UM mendapatkan pagu/terget anggaran sebesar
Rp.543.170.820.000,- dan hanya diserap Rp. 390.074.423.742,- dengan persentase
keterserapan 71,81%. Kecilnya serapan anggaran dikarenakan adanya 3 kali revisi DIPA,
yaitu pada tanggal 4 Juli 2012, 30 Okt 2012, dan 23 Nov 2012. Revisi tersebut menyebabkan
keterlambatan pelaksanaan program dan anggaran sehingga serapan UM menjadi rendah. m
Sasaran strategis pertama, yaitu meningkatnya layanan akademik prodi yang
bermutu dan berdaya saing didukung oleh 10 (sepuluh) indikator kinerja. Dari 10 indikator
kinerja tersebut, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat ketercapaiannya lebih dari
100%, yaitu Jumlah buku perpustakaan, ditargetkan 8.189 buku, terealisasi 8.857
buku(eksemplar), terdapat 7 (tujuh) indaktor kinerja yang tingkat ketercapaiannya 100%,
tetapi terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat ketercapaiannya sebesar 0,00%,
yaitu jumlah proposal prodi baru swadana. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis
“meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing” adalah Rp106.203.028.000,00 yang tersebar ke 10 (sepuluh) indikator kinerja pendukung. Capaian
dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp 69.595.484.803,00 dengan persentase capaian
65,53%.
Capaian sasaran strategis kedua, yaitu meningkatnya kapasitas dan profesionalitas
dosen dan tenaga kependidikan yang didukung oleh 3 (tiga) indikator, semua indikator telah
mencapai 100%. Ketiga indikator tersebut adalah (1) Jumlah dosen yang mengikuti program
pengembangan SDM swadana ditarget 577 orang dapat terealisasi 577 orang, (2) jumlah
prodi penerima hibah pengembangan DIKTI, ditargetkan empat prodi dan terealisai empat
prodi, yaitu prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pendidikan Teknik Bangunan (PTB),
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) dan Pendidikan Sejarah, (3) Layanan perkantoran
satker ditargetkan 12 bulan dan dapat terealisasi 12 bulan. Sedangkan keterserapan
anggaran yang hanya 91,61% menunjukkan adanya efisiensi pengelolaan manajemen
akademik.
Capaian sasaran strategis yang ketiga dengan program meningkatnya penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pengembangan inovasi
pembelajaran, dan perwujudan masyarakat yang mandiri dan produktif didukung oleh 9
indikator kinerja. Dari 9 indikator kinerja ada 7 indikator yang capaiannya 100% dan dua
indikator yang capaiannya kurang dari 100%. Indikator yang capaiannya kurang dari
100% adalah indikator jumlah judul penelitian unggulan perguruan tinggi dan jumlah judul
proposal pengabdian kepada masyarakat. Ketidak tercapaian indikator tersebut diduga
disebabkan rendahnya minat dosen untuk melakukan penelitian pendukung unggulan dan
mengajukan usulan (proposal) pengabdian kepada masyarakat. Secara keseruhuhan
capaian indikator kinerja pada sasaran ketiga adalah 93%. Total anggaran yang
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
iii
disediakan untuk sasaran strategi ketiga adalah sebesar Rp 19.547.970.000,00 dan
terserap sebesar Rp 16.662.668.639,00 dengan serapan 85,24%. Ada empat indikator
yang serapannya tidak mencapai 100%, yaitu: Jumlah judul penelitian unggulan
perguruan tinggi, jumlah proposal penelitian PT, jumlah proposal pengabdian kepada
masyarakat, jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat. Tidak terserapnya dana
100% disebabkan antara lain jumlah usulan yang layak didanai kurang dari yang
dianggarkan dan terjadinya efisiensi anggaran.
Capaian sasaran strategis keempat dengan program Peningkatan Layanan Prima
Kelembagaan yang didukung oleh 7 (tujuh) indikator kinerja, 3 (tiga) indikator kinerja
capaiannya sudah terealisasi 100%, 1 (satu) indikator kinerja capaian realisasinya lebih dari
100%, sedangkan 3 (tiga) indikator kinerja lagi capaiannya tidak mencapai 100%. Capaian
terbesar pada indikator Jumlah mahasiswa baru S1 dari target 6.436 orang terealisasi 7.187
orang dengan persentase capaian 111,67%. Hal ini terjadi karena, selain penambahan
jumlah paket mahasiswa bidik misi, jumlah mahasiswa yang memenuhi standart nilai minimal
sangat banyak. Pencapaian standard nilai tersebut disebabkan peminat lulusan SMA
sederajat untuk kuliah di UM sangat besar. Capaian terkecil pada indikator Jumlah
mahasiswa baru pascasarjana dari target 1.860 orang dapat direalisasikan 871 orang. Hal ini
disebabkan/diakibatkan jumlah peminat pascasarjana menurun dari tahun 2012. Selain itu
juga capaian skor tes calon mahasiswa masih kurang. Untuk mengatasi hambatan dan
permasalahan tersebut di atas program pascasarjana berusaha untuk melakukan promosi
lebih serius lagi.
Capaian sasaran strategis kelima dengan program meningkatnya kualitas
manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang
transparan dan akuntabel yang didukung 13 indikator kinerja, 5 indikator tercapai 100%,
sedangkan sisanya belum tercapai 100%. Indikator kinerja yang capaiannya 100% adalah
indikator kinerja yang terkait dengan kegiatan kemahasiswaan dan layanan perkantoran,
sedangkan indikator yang belum mencapai 100% mengarah pada pembangunan gedung
dan pengadaan barang inventaris yang bersumber dari dana swadana. Secara
keseluruhan, rata-rata ketercapaian indikator kinerja mencapai 68,45%. Dari segi
anggaran, keterserapan anggaran mencapai 59,60% dari pagu anggaran sebesar
Rp214.485.759.000,00. Dari 13 indikator kinerja, tidak ada indikator kinerja yang daya
serapnya mencapai 100%. Ketidaktercapaian tersebut disebabkan dana yang digunakan
bersumber dari BOPTN yang datangnya agak terlambat sehingga tidak memungkinkan
digunakan untuk pembangunan gedung dan pengadaan alat.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum UM ....................................................................... 1
B. Dasar Hukum ................................................................................. 5
C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi ......................... 6
BAB II : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis
1. Visi dan Misi ................................................................................ 8
2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 9
3. Kebijakan dan Program ................................................................ 9
B. Rencana Kinerja Tahunan .............................................................. 26
C. Penetapan Kinerja ......................................................................... 28
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Analisis Capaian Sasaran .............................................................. 30
B. Akuntabilitas Keuangan .................................................................. 35
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 40
B. Saran ............................................................................................. 41
LAMPIRAN
Dokumen Pengukuran Kinerja ........................................................... 41
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Universitas Negeri Malang (UM) merupakan perguruan tinggi di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah pembinaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, yang berkedudukan di Kota Malang dan Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur.
UM bermula dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Malang yang didirikan pada
tanggal 1 September 1954 dengan Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengadjaran, dan
Kebudajaan Republik Indonesia Nomor 33756/Kb tanggal 4 Agustus 1954 yang dibuka
dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 1954.
Pada tanggal 20 November 1957 PTPG Malang berubah menjadi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Malang sebagai fakultas pada Universitas Airlangga Surabaja
dengan Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudajaan Republik Indonesia
Nomor 119533/S tanggal 20 November 1957.
Pada tanggal 1 Mei 1963 FKIP Malang pada Universitas Airlangga Surabaja
berubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang dengan Keputusan
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 55 Tahun 1963 tanggal
22 Mei 1963. Berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor 35 tahun 1964, IKIP Malang memiliki
cabang di Surabaya, Madiun, Singaraja, dan Kupang. Melalui SK Menteri PTIP Nomor 36
Tahun 1964, Cabang IKIP Malang bertambah satu lagi, yaitu di Jember. Pada tanggal 23
Maret 1968, cabang-cabang di daerah diserahkan ke induk barunya masing-masing.
Cabang Jember diserahkan ke Universitas Negeri Jember, Cabang Singaraja ke
Universitas Udayana, Cabang Kupang ke Universitas Nusa Cendana, dan Cabang Sura-
baya menjadi lembaga baru yaitu IKIP Surabaya.
Berdasarkan Keputusan Ditjen Dikti Nomor: 241/DIKTI/Kep/1997 tanggal 15
Agustus 1997, IKIP MALANG mendapat mandat tambahan untuk menyelenggarakan pen-
didikan sarjana program non-kependidikan. Sebagai konsekuensi perluasan mandat
tersebut, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 1999
tanggal 4 Agustus 1999, IKIP MALANG ditingkatkan statusnya menjadi universitas
dengan nama Universitas Negeri Malang (UM). Berdasarkan Keputusan Presiden
tersebut, UM mempunyai tugas: (1) Menyelenggarakan program pendidikan akademik
dan/atau pendidikan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian tertentu; (2) Mengembangkan ilmu pendidikan, ilmu keguruan, serta
mendidik tenaga akademik profesional dalam bidang pendidikan.
Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
279/KMK,05/2008, UM ditetapkan sebagai perguruan tinggi yang menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dengan status BLU penuh.
Dengan sistem tata kelola ini, UM memiliki otonomi yang lebih luas dalam pengelolaan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
2
sumber daya keuangan yang lebih fleksibel, tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Status BLU yang disandang UM saat ini
diharapkan akan mampu menjadi landasan bagi perubahan UM yang mandiri. Dengan
status BLU, UM dapat mengembangkan diri menjadi universitas yang unggul sesuai
dengan visi dan misi yang ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang
tanggal 7 Mei 2012 menetapkan UM terdiri atas: (1) Rektor sebagai organ pengelola, (2)
Dewan Pengawas sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan badan layanan umum UM, (3) Senat sebagai organ yang
menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik, (4) Satuan Pengawasan
Internal sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik, dan (5)
Dewan Pertimbangan sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan non
akademik.
Rektor sebagai organ pengelola terdiri atas: (1) Rektor dan Wakil Rektor (Wakil
Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan, dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi,
Komunikasi, dan Kerjasama), (2) Biro, (3) Fakultas, (4) Lembaga, (5) Unit Pelaksana
Teknis, dan (6) Pusat Bisnis.
Rektor mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, serta membina pendidik, tenaga kependidikan,
mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Rektor menyelenggarakan fungsi: (1) Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi,
(2) Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan/atau olahraga, (3) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, (4)
Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan, dan (5)
Pelaksanaan kegiatan layanan administratif.
Saat ini UM memiliki delapan fakultas, yaitu: (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP),
(2) Fakultas Sastra (FS), (3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
(4) Fakultas Ekonomi (FE), (5) Fakultas Teknik (FT), (6) Fakultas Ilmu Keolahragaan
(FIK), (7) Fakultas Ilmu Sosial (FIS), (8) Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) dan satu
Pascasajana. UM juga mempunyai dua lembaga, yaitu: (1) Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dan (2) Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan Pembelajaran (LP3). Untuk mendukung pelaksanaan layanan teknis pendidikan dan
pengajaran, UM mempunyai lima Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu: (1) UPT Perpus-
takaan, (2) UPT Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), (3) UPT Pusat
Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP), (4) UPT Pusat Pengkajian Pancasila, dan
(5) UPT Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Untuk mendukung layanan administrasi, UM
mempunyai dua biro, yaitu: (1) Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan
Kerjasama (BAKPIK) dan (2) Biro Umum dan Keuangan (BAUK).
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
3
Pada semester genap tahun akademik 2013/2014, mahasiswa terdaftar
seluruhnya sebanyak 29.106 orang mahasiswa, terdiri atas program kependidikan
sebanyak 21.592 orang (program Sarjana 18.402 orang, program Magister 2.449 orang,
dan program Doktor 741 orang) dan yang mengikuti program non kependidikan sebanyak
7.514 orang (program Diploma III 913 orang dan program Sarjana 6.587 orang).
Mereka dibina oleh 907 orang dosen tetap, terdiri atas 67 orang (7,39%) bergelar
Sarjana, 561 orang (61,85%) bergelar Magister/Master, dan 279 orang (30,76%) bergelar
Doktor. Diantara dosen tersebut sebanyak 69 orang bergelar Profesor (Guru Besar). Saat
ini jumlah dosen yang sedang tugas belajar sebanyak 163 orang, program Doktor
sebanyak 137 orang terdiri atas 27 orang studi di luar negeri dan 110 orang studi di dalam
negeri. Sedangkan program Master/Magister sebanyak 26 orang terdiri dari 3 orang studi
di luar negeri dan 23 orang studi di dalam negeri. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan
dan pengajaran ini didukung oleh 684 pegawai, terdiri atas 567 orang tenaga administrasi,
22 orang pustakawan, dan 79 orang teknisi/laboran, 2 orang pranata humas, dan 18
orang arsiparis.
Jumlah program studi terus berkembang, baik pada jenjang S1, S2, maupun S3.
Saat ini (2013) UM menyelenggarakan 92 program studi. Jumlah program studi tersebut
dimungkinkan terus bertambah. Selain upaya menambah jumlah program studi, daya
tampung program studi yang telah ada juga masih dapat ditingkatkan. Dengan demikian,
UM memiliki potensi untuk terus meningkatkan daya tampung mahasiswa.
Pengembangan ICT untuk pembelajaran jarak jauh juga sudah mulai
dikembangkan dan diterapkan. Pada tahun 2013, program studi yang telah menerapkan
pembelajaran jarak jauh adalah PGSD. Infrastruktur ICT yang telah dikembangkan
melalui program INHERENT juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sarana
pembelajaran jarak jauh. Melalui INHERENT tersebut, sejumlah dosen di beberapa
program studi juga telah memiliki kemampuan mengembangkan content pembelajaran
berbasis e-learning. Potensi mengembangkan infrastruktur pembelajaran jarak jauh ini
perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan daya tampung UM sehingga akses
masyarakat terhadap pendidikan di UM semakin luas.
UM memiliki lahan yang cukup luas (lebih dari 52 hektare) meskipun tempatnya
tidak berada di satu lokasi. Dalam lahan yang telah ada, terdapat sejumlah bangunan
(gedung kuliah) lama yang berstruktur satu lantai. Secara teknis, bangunan-bangunan
tersebut sudah saatnya direhab. Jika gedung-gedung satu lantai tersebut direhap dengan
struktur bertingkat, maka UM akan memiliki sejumlah besar ruang kuliah baru tanpa harus
menambah luas lahan atau mengurangi luasan lahan kosong yang sangat penting bagi
kelestarian lingkungan.
UM telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan
masyarakat. Sampai dengan tahun 2013 UM telah menjalin kemitraan dengan berbagai
instansi, seperti Direktorat Pembinaan Penelitian dan PKM (Dirbinlitabmas) Dikti,
Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Mendikdasmen, Ditjen PMPTK, Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, Bappeprop Jatim, Balitbang Jawa Timur, Bapemas Jawa Timur,
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
4
Disperindag Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Bappekab Malang,
Bappekab Blitar, Bappekab Trenggalek, Bappekab Magetan, Bappekab Pacitan,
Bappekab Jember, Bappekot Batu, Bappekot Malang, Bappekot Probolinggo, Pemda
Kabupaten Lumajang, Pemda Kabupaten Bojonegoro, Perum Perhutani KPH Malang, dan
PLAN International.
Dalam rangka membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara
ekonomi, UM telah memiliki kemampuan untuk menggalang dana atau mencari sponsor
dalam rangka memberikan beasiswa. Tahun 2013, terdapat 20 jenis beasiswa yang
berasal dari instansi pemerintah maupun swasta. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa
sebanyak 5.908 mahasiswa (naik 17,99% dari tahun 2012 yang sebanyak 5.007). Potensi
ini sebagai modal penting untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan, khususnya
bagi masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu.
Beberapa dosen UM telah mendapatkan pengakuan internasional terutama dalam
bidang riset. Juga telah ada dosen yang mampu menghasilkan karya teknologi yang
diakui secara nasional. Meskipun jumlah dosen istimewa seperti itu masih sangat langka,
keberhasilan mereka memiliki potensi untuk mengangkat kepercayaan diri dan semangat
dosen yang lain. Potensi UM dalam melakukan kegiatan penelitian terus meningkat.
Selama tiga tahun terakhir sejumlah peneliti/dosen UM terlibat dalam kegiatan penelitian
yang didanai UM, DP2M, Direktorat Ketenagaan, Ditjen Dikti, dan Kementerian Ristek.
UM terus meningkatkan program-program yang bermuara pada perluasan akses
masyarakat terhadap pendidikan, antara lain program KKN Wajar, pembinaan UMKM,
dan pemberdayaan masyarakat di daerah khusus. Melalui potensi LP2M ini, UM memiliki
kemampuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan melalui
program-program pendidikan nonformal.
UM telah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi luar negeri dalam rangka
peningkatan mutu, antara lain: (1) Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam
bidang pengembangan pendidikan Matematika dan Sain, (2) National Council on
Economics Education (NCEE) Amerika dalam pengembangan bidang pendidikan
ekonomi, (3) DAAD (Deutcher Akademischer Austausch Dienst) Germany dalam bidang
pertukaran dosen dan mahasiswa, (4) Kolej Universiti Technology Tun Hussein On
(KUiTTHO) Malaysia dalam bidang sandwich program S2 bidang Pendidikan Kejuruan,
(5) Konstanz University of Applied Sciences dalam bidang pertukaran dan kerjasama
akademis (Dual Degree), (6) Walailak University Thailand dalam bidang pertukaran dan
kerjasama akademis (bidang budaya), (7) PASIAD Turkey dalam bidang pemberian
matakuliah bahasa Turki, (8) National Institute of Education (NIE) Singapore, University
Toen Husen On Malaysia, Universiti Putra Malaysia, dan Indiana University untuk
program lapis/sandwich bagi mahasiswa prograam pasca sarjana, (9) Guangxi Normal
University (RRT) dalam bidang pendirian Confucious Institute dan Prodi Pendidikan
Bahasa Mandarin, (10) Malaya University Malaysia, Fast Eastern University Phillipine,
Visayes State University Phillipine, University of The Phillipines, Ateno De Manila
University Phillipine, Burupha University Thailand, Univ Munster Jerman, Univ Dusserdolf
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
5
Jerman, Univ Passau Jerman, Glassgow England, Wales Australia, dalam rangka
pertukaran mahasiswa, (11) Atarkiyah University Thailand, Walailak University Thailand,
KOICA Korea Selatan, Valunteer Korea, Univ Kassel Jerman, TU Berlin Jerman, Univ
Chemitz Jerman, Rajabhat Univ, Univ Imam Muhammad Bin Saud Saudi Arabia, Univ
Ummul Qura Saudi Arabia, Okayama University Japan, dalam rangka lecture exchanges.
UM telah membangun kerjasama dengan berbagai dunia usaha dan dunia industri,
di antaranya lembaga perbankan, industri otomotif, Asosiasi Perusahaan Konstruksi
Nasional, Ikatan Konsultan Indonesia, Asosiasi Kelistrikan Nasional, Persatuan Hotel dan
Restoran Indonesia, Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI), Perhutani, dan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
UM telah memiliki pengalaman berhasil dalam menggalang dana pengembangan
melalui mekanisme hibah kompetisi yang disediakan Ditjen Dikti. Dalam kurun waktu 8
tahun terakhir, UM telah berhasil menggalang dana block grant tersebut sebesar 81
milyar rupiah. Hibah kompetisi terkait dengan pengembangan ICT (hibah INHERENT)
juga dapat diraih UM.
Semakin banyaknya dosen UM yang dilibatkan dalam kegiatan pendidikan
nasional, misalnya sebagai anggota Komisi Disiplin Ilmu Pendidikan, penilai usulan
penelitian tingkat nasional, penilai berbagai usulan hibah kompetisi, penilai atau asesor
Badan Akreditasi Nasional (BAN), penilai akreditasi jurnal ilmiah, anggota Badan Nasional
Standar Pendidikan (BNSP), detasering dosen ke beberapa perguruan tinggi di dalam
negeri, staf pengajar, penyelia luar (external examiner) di luar negeri.
Dalam rangka menyebarluaskan kegiatan ilmiah bagi tenaga fungsional akademik
di lingkungan UM, telah tersedia media komunikasi cetak, baik di tingkat universitas,
fakultas/jurusan, lembaga, maupun unit kerja lain. Media tersebut berupa koran kampus
“Komunikasi” yang terbit tiap bulan, “Warta UM” yang terbit tiap dua bulan, “Suara Pendidikan” yang terbit setiap 6 bulan, buletin-buletin, kumpulan artikel/karya ilmiah, dan
jurnal. UM mempunyai 37 jurnal/berkala, 11 di antaranya telah terakreditasi (8 bidang
pendidikan, 3 jurnal non-kependidikan). Berdasarkan hasil akreditasi jurnal ilmiah Dirjen
Dikti (tahun 1996 s.d. Juli 2006), terdapat 10 jurnal ilmiah bidang pendidikan di Indonesia
yang terakreditasi. Dari 10 jurnal tersebut, 5 (lima) atau 50% adalah jurnal ilmiah terbitan
UM. UM telah memiliki penerbit berprestasi nasional yang telah memperoleh
penghargaan Mendiknas tahun 1999. Buku-buku yang telah diterbitkan UM Press lebih
dar 600 judul, dan saat ini telah tersebar di dalam dan luar negeri.
B. DASAR HUKUM
1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 29 Tahun 2010 tentang PedomanPenyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
6
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 tahun
2012 tentang Statuta Universitas Negeri Malang.
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 279/KMK.05/2008 tentang Penetapan UM pada
Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Instruksi Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1/U/2002 tanggal 10 April 2002 tentang
Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
UM mempunyai tugas pokok, melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
UM mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran guna menyiapkan tenaga Doktor, Magister,
Sarjana, dan Diploma, baik di bidang kependidikan maupun nonkependidikan;
2. Melaksanakan penelitian di berbagai bidang ilmu termasuk pendidikan yang berfungsi
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, menghasilkan temuan-temuan keilmuan,
teknologi, bahasa dan seni;
3. Melaksanakan pengembangan model-model pembelajaran untuk memperbaiki PBM
internal universitas maupun untuk lembaga-lembaga pendidikan lain dan masyarakat;
4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berupa penerapan iptek bagi
kesejahteraan masyarakat.
5. Mengembangkan program pendukung kualitas input, proses maupun output melalui
UPT;
6. Mengembangkan program ekstrakurikuler berupa penalaran dan minat serta bakat
mahasiswa;
7. Mengembangkan program-program pemberdayaan alumni.
Adapun struktur organisasi Universitas Negeri Malang adalah sebagai berikut:
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
7
BAGAN 1: STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Keterangan: Garis Komando: ; Garis Pengawasan: ; Garis Koordinasi:
P2LP PERPUSTAKAAN
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
DEWAN PERTIMBANGAN
MENDIKBUD
WR I WR II WR III WR IV
BUK BAKPIK
BIRO UPT
PASCASARJANA
SENAT UNIVERSITAS REKTOR
PUSAT TIK P2 PANCASILA
DEWAN PENGAWAS
LP3 LP2M
LEMBAGA
SPM
FAKULTAS
FIP FT FMIPA FS FE FIK FIS FPPsi
PUSAT BISNIS
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
8
Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Universitas Negeri Malang (UM) mempunyai
rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama tahun 2012-2015
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana strategis Universitas Negeri Malang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta
cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Kemudian,
sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2013 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja dan
Penetapan Kinerja 2013.
A. RENCANA STRATEGIS
1. Visi dan Misi
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi UM serta melihat latar belakang dan
mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi UM adalah sebagai berikut:
“Menjadi Perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan tridharma petrguruan tinggi”.
Dalam konteks tugas pokok dan fungsi UM sebagai penyelenggara pendidikan
tinggi, dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi, pernyataan visi tersebut merupakan
cita-cita luhur yang ingin dicapai oleh organisasi.
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, UM mengemban misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi yang berpusat
pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
b. Menyelenggarakan penelitian dalam ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi,
ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga yang temuannya bermanfaat bagi
pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga.
d. Menyelenggarakan tata pamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan
transparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan.
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN
PENETAPAN KINERJA
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
9
2. Tujuan dan Sasaran
Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, UM menentukan tujuan
sebagai berikut:
a. Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia, mandiri, dan mampu
berkembang secara profesional.
b. Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul dan menjadi rujukan dalam
ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau
olahraga.
c. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau
olahraga untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera.
d. Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan
kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan, ditetapkan sasaran yang merupakan dasar yang kuat
untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja UM secara menyeluruh, sebagai
berikut:
a. Meningkatnya layanan akademik program studi yang bermutu dan berdaya saing.
b. Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan.
c. Meningkatnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung
pengembangan inovasi pembelajaran, dan perwujudan masyarakat yang mandiri dan
produktif.
d. Meningkatnya layanan prima kelembagaan.
e. Meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan
sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel.
3. Kebijakan dan Program
Kebijakan UM pada tahun 2013 secara garis besar dikelompokkan ke dalam lima
program besar, yaitu:
a. Penyediaan layanan akademik program studi.
b. Penyediaan dosen dan tenaga kependidikan bermutu.
c. Penyediaan layanan kelembagaan.
d. Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
e. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
10
Jabaran secara rinci kebijakan UM pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan Layanan Akademik Program Studi
Kebijakan dalam penyediaan dosen dan tenaga kependidikan bermutu meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
1.1 Peningkatan Daya Tampung
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, maka peningkatan
daya tampung UM harus dilakukan dengan tetap mendasarkan pada jaminan mutu
lulusan. Artinya, peningkatan daya tampung UM harus selalu didasarkan pada kecukupan
sumberdaya dengan tetap mengedepankan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran. Oleh karena itu secara bertahap UM harus melakukan penambahan
kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia dan sumberdaya fisik.
Peningkatan daya tampung UM juga dapat dilakukan melalui pembukaan prodi
dan fakultas baru. Terkait dengan pembukaan prodi baru, untuk tahun 2013 lebih
ditekankan pada upaya pemenuhan semua persyaratan yang ditetapkan DIKTI terhadap
23 prodi baru yang diusulkan.
1.2 Peningkatan Relevansi Program Studi dengan Kebutuhan Pemangku Kepentingan
Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaran sebuah program studi adalah
selarasnya kompetensi yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan para pemangku
kepentingan. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan relevansi tersebut di
antaranya adalah melakukan review dan revisi kurikulum program studi agar sesuai
dengan Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI) dan kebutuhan dunia kerja.
Untuk tujuan review dan revisi kurikulum tersebut perlu dilakukan evaluasi atas kinerja
lulusan melalui kegiatan tracer study. Kegiatan tracer study secara terus menerus harus
dilakukan guna mendapatkan informasi tentang kesesuaian kompetensi dengan bidang
kerja lulusan, masa tunggu kerja lulusan, daya saing lulusan dalam memperoleh
pekerjaan, kemampuan lulusan dalam beradaptasi dan berinovasi di masyarakat, gaji
pertama lulusan, posisi kerja lulusan saat ini, dan kepuasan pengguna lulusan UM.
Berdasarkan informasi tracer study dapat dibuat pemetaan daya saing prodi dan
pengembangan program kegiatan di tiap program studi guna meningkatkan kualitas
lulusan.
1.3 PemfasilitasianProdi untuk Memperoleh Akreditasi A
Ditingkat nasional, kualitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat prodi dapat
dilihat dari hasil akreditasi oleh pihak eksternal (Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi). Status dan peringkat akreditasi program studi ini sangat penting untuk
memperoleh kesempatan dalam persaingan antar-PT dan sebagai persyaratan
memperoleh kesempatan kerja bagi lulusan. Stakeholders telah menggunakan peringkat
akreditasi sebagai salah satu persyaratan menerima tenaga kerja. Dengan demikian,
status akreditasi sangat penting bagi prodi. Kenyataannya beberapa prodi belum
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
11
memperhatikan atau belum melakukan upaya optimal untuk memperbaiki peringkat
akreditasinya. Oleh sebab itu, harus dilakukan pemberian fasilitas dan penanganan yang
sungguh-sungguh terhadap prodi-prodi yang belum memperoleh akreditasi A. Semua unit
di lingkungan UM dan semua civitas akademika harus mempunyai komitmen yang kuat
untuk menyediakan informasi dan dokumen-dokumen terkait dengan isian borang
akreditasi.
Kepada prodi yang berhasil memperoleh akreditasi A harus diberikan
penghargaan, sedangkan prodi-prodi yang belum berprestasi harus diberikan pembinaan.
Selain itu, untuk prodi yang telah mencapai akreditasi A dan memperpanjang
akreditasinya secara tepat waktu juga harus diberikan penghargaan atau apresiasi
khusus agar dapat berimbas terhadap prodi lainnya. Lesson learn atau best practices dari
prodi yang terakreditasi A harus disosialisasikan kepada prodi lain yang belum
mencapainya, sehingga semua prodiakan berupaya menciptakan atmosfer belajar yang
kondusif sesuai dengan jati diri UM sebagai The Learning University.
1.4 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Sejalan dengan jati diri UM sebagai The Learning University dan Program
Unggulan UM untuk menghasilkan produk pembelajaran inovatif, maka pengembangan
sarana dan prasarana (sumber daya) harus diarahkan pada pengembangan inovasi
pembelajaran. Hasil pengembangan sarana dan prasarana harus dapat digunakan untuk
meningkatkan layanan dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran atau
dalam rangka melakukan inovasi pendidikan dan pembelajaran.
1.5 Pengembangan Keunggulan Kompetitif Prodi
Mengingat bahwa persaingan di dunia pendidikan sudah demikian ketat, setiap
prodi harus menciptakan/meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar prodi tersebut
mempunyai karakteristik yang unik yang berbeda dengan prodi sejenis di tingkat lokal
maupun nasional. Untuk itu, setiap prodi harus mengembangkan Renstra Prodi guna
memberikan arah yang jelas tentang tahapan, strategi,dan kegiatan yang harus dilakukan
untuk menjadi prodi yang unggul di bidang tertentu. Kegiatan monotoring dan evaluasi
implementasi renstra prodi harus dilakukan secara periodik untuk mengetahui kendala,
pendukung, dan capaian kinerja sehingga dapat dilakukan tindak lanjut agar visi, misi,
dan tujuan prodi dapat tercapai.
1.6 Pengembangan Produk Unggulan Prodi dan Unit
Untuk merealisasikan visi UM menjadi perguruan tinggi unggul dan menjadi
rujukan dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi,maka secara terprogram dan
simultan harus diciptakan keunggulan bersaing yang mampu mencirikan UM dibanding
perguruan tinggi yang lain. Oleh sebab itu semua prodi/unit di lingkungan UM harus
mengembangkan keunggulan lokal yang khas bagi prodi/unit tersebut sehingga mampu
menempatkan dirinya sebagai rujukan bagi masyarakat. Produk unggulan tersebut
disamping dapat diusulkan sebagai HaKI juga dapat diperkenalkan kepada masyarakat.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
12
Produk unggukan masing-masing unit disosialisasikan kepada masyarakat melalui
pameran akademik tahunan.
1.7 Optimalisasi Penjaminan Mutu Akademik
Implementasi penjaminan mutu terhadap prodi, unit, dan lembaga di UM dapat
mendorong terjadinya perubahan yang signifikan ke arah peningkatan kualitas proses
pembelajaran. Agar diperoleh kualitas yang lebih baik, harus dilakukan usaha secara
simultan untuk mengoptimalkan implementasi sistem penjaminan mutu mutu prodi, unit,
atau lembaga UM. Oleh karena itu, harus ada tindakan nyata terkait dengan tindak lanjut
hasil audit penjaminan mutu akademik. Dalam jangka panjang, diharapkan sistem dapat
berjalan dengan lebih baik dan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan hasil akademik
menjadi lebih baik.
1.8 Peningkatan Peta Bidang Keahlian Dosen (KBK dosen)
Untuk meningkatkan profesionalitas dosen, perlu dibentuk dan dikembangkan
KBK dosen dalam bidang ilmu yang dikuasai dan minati. Melalui pengembangan peta
KBK dosen diharapkan mampu meningkatkan relevansi bidang keahlian dosen dengan
matakuliah yang diampu dan kegiatan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat
sehingga dalam jangka panjang akan mampu meningkatkan profesionalitas dosen di
ketiga kegiatan tersebut dan akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan. Selain
itu, pemetaan keahlian dosen pada masing-masing prodi harus dilakukan untuk
menetapkan kebijakan rekrutmen, studi lanjut, dan peningkatan kapasitas dosen.
Optimalisasi kelompok bidang keahlian pada masing-masing prodi penting dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
1.9 Pengembangan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter sangat penting dikembangkan bagi mahasiswa untuk
menyiapkan lulusan yang cerdas, berdaya saing, dan mandiri. Untuk itu kurikulum prodi
secara implisit harus mengintegrasikan pendidikan karakter baik untuk demensi personal,
sosial, dan moral dalam setiap matakuliahnya.
1.10 Peningkatan Posisi UM dalam Peringkat Perguruan Tinggi Dunia
Kualitas layanan pendidikan UM diantaranya dapat dilihat dari peringkat UM
diantara perguruan tinggi di dalam negeri maupun dunia. Untuk meningkatkan posisi UM
di tingkat dunia maka beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah melakukan
pendampingan dan penyiapan laboratorium untuk memperoleh sertifikat ISO 17025 atau
lainnya, merintis penyelenggaraan prodi dengan kelas bertaraf internasional, dan
memfasilitas keikutsertaan dalam ajang kompitisi internasional.
Menyadari bahwa salah satu indikator kualitas penyelenggaraan pendidikan di PT
adalah kualitas laboratorium sebagai sarana untuk kegiatan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, maka peningkatan sarana dan prasarana laboratorium
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
13
pada masing-masing prodi perlu dioptimalkan. Fakultas/jurusan yang telah memiliki
laboratorium yang memadai didorong untuk memperoleh sertifikasi. Laboratorium yang
tersertifikasi atau terstandar akan dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap
hasil-hasil uji dan analisisnya dan dalam jangka panjang akan mampu menguatkan citra
UM di tingkat nasional dan internasional. Oleh sebab itu, perlu ada kebijakan pendampingan
dan penyiapan laboratorium sains untuk memperoleh sertifikat ISO 17025.
Program studi yang telah mempunyai sumberdaya dan kompetensi yang cukup
untuk menyelenggarakan kelas bertaraf internasional difasilitasi untuk mulai merintis
pembukaan kelas international. Persiapan sumberdaya prodi yang dibarengi dengan
promosi yang intensif di tingkat internasional diharapkan mampu menarik lebih banyak
jumlah mahasiswa asing di UM sebagai indikator tingginya kualitas akademik sebuah
perguruan tinggi. Peningkatan kualitas UM di tingkat internasional juga dilakukan dengan
memfasilitasi semua civitas akademika untuk terlibat dan berkompetisi di ajang
internasional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan olah raga.
2. Penyediaan Dosen dan Tenaga Kependidikan Bermutu
Kebijakan dalam penyediaan dosen dan tenaga kependidikan bermutu meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
2.1 Peningkatan Kualitas Seleksi dan Standar Mutu Calon Dosen dan Tenaga Kependidikan
Rekrutmen dosen dilakukan sesuai dengan ketentuan dari Kemendikbud, yakni
kualifikasi akademik calon dosen minimal lulusan program S2. Formasi rekrutmen
didasarkan pada kebutuhan dari masing-masing prodi atau jurusan dengan
memperhatikan kompetensi keilmuan sesuai dengan KBK. Rekrutmen dosen ditujukan
untuk menurunkan rasio dosen-mahasiswa pada masing-masing prodi sesuai dengan
standar BAN-PT. Kebutuhan dosen juga akan dipenuhi melalui rekrutmen dosen kontrak
ketika formasi dosen PNS pada prodi tertentu tidak tersedia. Agar rekrutmen
menghasilkan dosen yang memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai dan kemampuan
akademik yang tinggi maka kualitas proses seleksi dan standar harus ditingkatkan
dengan memperhatikan aspek transparansi, akuntabilitas, dan berkelanjutan. Agar setiap
proses rekrutmen dan seleksi dosen dapat dilaksanakan secara baku maka perlu
ditetapkan standar proses rekrutmen dan seleksi dosen serta standar minimal calon
dosen.
Peningkatan kualitas rekrutmen dan seleksi calon tenaga kependidikan juga perlu
dilakukan mengingat pentingnya peranan tenaga kependidikan dalam mendukung
kegiatan akademik dan sebagai pelaksana kegiatan administrasi. Rekrutmen dan seleksi
tenaga kependidikan yang dilakukan harus dapat memenuhi kualifikasi bidang pekerjaan
yang dibutuhkan serta mempertimbangkan aspek potensi pengembangannya di masa
mendatang.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
14
2.2 Peningkatan Jumlah Dosen yang Lulus Studi Lanjut dari Perguruan Tinggi yang
Kredibel, Baik di Dalam Maupun Luar Negeri
Kualifikasi dan mutu akademik dosen memiliki kaitan erat dengan mutu lulusan
perguruan tinggi. Peningkatan kualifikasi akademik dosen yang harus diupayakan oleh
UM adalah dengan mewajibkan studi lanjut di dalam dan luar negeri. Hal ini selaras
dengan ketentuan pemerintah bahwa kualifikasi akademik dosen minimal S2. Bagi dosen
baru (CPNS setelah 2008), UM mewajibkan studi lanjut di luar negeri yang dituangkan
dalam bentuk kontrak studi lanjut di luar negeri dan universitas harus memfasilitasi
penugasan studi lanjut tersebut. Bagi dosen yang masih berpendidikan S1 wajib
melakukan studi lanjut baik di dalam dan luar negeri. Demikian juga halnya dengan dosen
berpendidikan S2 didorong untuk melakukan studi lanjut di dalam dan luar negeri. Atas
pertimbangan tertentu, dosen berpendidikan S1 diperkenankan untuk melanjutkan studi
lanjut di UM sendiri. Demikian juga halnya dosen berpendidikan S2 dengan kriteria
tertentu diarahkan untuk studi lanjut di UM.
2.3 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen Secara Periodik
Kinerja dosen dalam pelaksanaan tri dharma perlu dimonitor dan dievaluasi
selaras dengan peraturan perundangan yang mengatur tentang guru dan dosen.
Kewajiban atau beban kerja dosen yang telah lulus sertifikasi profesional harus dipenuhi
agar pemberian tunjangan profesi dapat dilakukan. Jika seorang dosen tidak memenuhi
beban kerja yang telah ditetapkan maka tunjangan profesinya akan dihentikan pada
semester berikutnya. Dengan cara ini diharapkan profesionalitas dan produktifitas dosen
dapat dijaga dan ditingkatkan.
2.4 Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Kependidikan
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan harus dilakukan
untuk meningkatkan layanan kelembagaan. Penugasan studi lanjut, mengikutkan
pelatihan, lokakarya, seminar dan lain-lain yang relevan dengan tugas kedinasan pada
tenaga kependidikan perlu digalakkan dan ditingkatkan. Beban kerja dan jenis pekerjaan
yang senantiasa berkembang memerlukan landasan keilmuan, pengetahuan, dan
ketrampilan yang dapat diperoleh melalui cara-cara tersebut diatas. Peningkatan
kualifikasi dan kompetensi ini harus dilakukan secara sistematis, berencana,
berkelanjutan, dan menunjang pengembangan karir dari tenaga kependidikan. Universitas
harus memfasilitasi kegiatan peningkatan tersebut misalnya dengan menyediakan
beasiswa, pembiayaan, dan lain-lain yang diperlukan.
2.5 Peningkatan Penyelenggaraan Program Sandwich dan Scheme for Academic
Mobility and Exchange (SAME)
Program Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME)merupakan
lanjutan dari Program Academic Recharging (PAR). PAR terbukti dapat meningkatkan
kualitas keilmuan dan pengalaman dosen serta memberikan penyegaran dan pembaruan
pengetahuan. Pengalaman para dosen selama melakukan program PAR akan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
15
memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus berkarya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan
mahasiswa untuk membangun moral force serta membangun citra UM sebagai perguruan
tinggi yang unggul dan menjadi rujukan. Oleh karena partisipasi dosen dalam mengikuti
program SAME akan difasilitasi oleh UM dalam bentukpeningkatan kemampuan
menguasai bahasa asing dan program pendampingan. Diseminasi hasil kegiatan
SAMEharus dilakukan untuk memberikan pengetahuan, inspirasi, dan motivasi kepada
kolega dosen dan mahasiswa.
Mutu lulusan perguruan tinggi memiliki kaitan erat dengan mutu dosen. Berkaitan
dengan pemikiran tersebut, UM berupaya meningkatkan mutu dosen dengan memberikan
kesempatan studi lanjut, baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Untuk meningkatkan
keahlian, kepakaran, profesionalisme, dan karier akademik, studi lanjut harus ditempuh
pada bidang ilmu yang linier. Perkembangan iptek yang cepat dan tantangan perguruan
tinggi dalam menghadapi era global, serta untuk menyiapkan lulusan yang memiliki daya
saing tinggi, harus diantisipasi dengan menyiapkan dosen untuk studi lanjut ke luar
negeri. Oleh sebab itu, dosen yang berpotensi dan berusia muda (di bawah 35 tahun)
harus didorong untuk studi lanjut ke luarnegeri. Dosen yang baru diangkat diwajibkan
untuk menandatangani kontrak belajar atau studi lanjut di luar negeri dan universitas perlu
memfasilitasi penugasan studi lanjut S2/S3 tersebut, diantaranya dengan memberikan
bantuan beasiswa atau bantuan studi lanjut lainnya.
2.6 Peningkatan Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kualitas kinerja dosen dan tenaga kependidikan akan berdampak langsung
terhadap kualitas layanan prima yang diberikan UM kepada masyarakat. Secara kuantitas,
UM telah memiliki dosen dan tenaga kependidikan yang memadai, namun sebagian
masih belum mempunyai kinerja yang optimal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemetaan
kompetensi dan beban kerja dosen dan tenaga kependidikan. Beban kerja dosen yang
selama ini telah dilaporkan setiap semester perlu ditindaklanjuti dengan melakukan
evaluasi dan tindak lanjut pasca-evaluasi. Upaya lain yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja dosen adalah melalui berbagai kegiatan pembinaan, di antaranya
penyelenggaraan lesson study pada masing-masing prodi atau pada kelompok bidang
keahlian (KBK).
2.7 Pemfasilitasian Dosen Muda Mengikuti Pendidikan Lanjut di Luar Negeri
Mutu lulusan perguruan tinggi memiliki kaitan erat dengan mutu dosen. Berkaitan
dengan pemikiran tersebut, UM berupaya meningkatkan mutu dosen dengan memberikan
kesempatan studi lanjut, baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Untuk meningkatkan
keahlian, kepakaran, profesionalisme, dan karir akademik, studi lanjut harus ditempuh
pada bidang ilmu yang linier. Perkembangan iptek yang cepat dan tantangan perguruan
tinggi dalam menghadapi era global, serta untuk menyiapkan lulusan yang memiliki daya
saing tinggi, harus diantisipasi dengan menyiapkan dosen untuk studi lanjut ke luar
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
16
negeri. Oleh sebab itu, dosen yang berpotensi dan berusia muda (di bawah 35 tahun)
harus didorong untuk studi lanjut ke luarnegeri. Dosen yang baru diangkat diwajibkan
untuk menandatangani kontrak belajar atau studi lanjut di luar negeri dan universitas perlu
memfasilitasi penugasan studi lanjut S2/S3 tersebut, diantaranya dengan memberikan
bantuan beasiswa atau bantuan studi lanjut lainnya.
2.8 Peningkatan Kualifikasi Akademik Dosen ke Jenjang S2/S3 dengan Pertimbangan
Khusus
Pembatasan usia untuk memperoleh beasiswa dalam studi lanjut S2/S3 harus
disikapi UM dengan memberikan izin belajar di dalam negeri atau menyediakan program
pasca-sarjana yang relevan. Apabila yang bersangkutan melakukan studi lanjut di PPs
UM, maka harus diberikan apresiasi dengan memberikan keringanan SPP dan biaya
pendidikan lainnya. Pemetaan bidang keahlian dan kualifikasi akademik perlu dilakukan
agar bidang ilmu yang ditempuh sesuai dengan kompetensi dan KBK. Hal ini diperlukan
untuk mendorong mutu UM dan daya saing UM di era pasar global. Kebijakan ini didasari
oleh kematangan intelektual, emosional, dan sosok panutan bagi dosen-dosen senior
yang sudah tidak diragukan lagi. Dosen senior dari sisi strata pendidikan kurang, tetapi
disisi lain mereka memiliki kelebihan yang dapat membangun iklim akademis dengan
mengolaborasi dengan dosen-dosen muda yang memiliki stata pendidikan tinggi. Dengan
demikian, kolaborsi ilmu dengan dedikasi, moralitas dan prilaku dapat memberikan
nuansa yang sangat baik untuk pengembangan karakter dosen-dosen muda. Hal ini akan
sangat lengkap dalam mengembangkan iklim akademis yang kondusif berbasis pada
nilai-nilai yang diberikan dosen senior.
2.9 Peningkatan Pembinaan Dosen yang Telah Memperoleh Sertifikat Pendidik
Pembinaan yang mendorong peningkatan kompetensi dan keprofesionalan para
dosen yang sudah bersertifikat harus dilakukan secara komprehensif, sistematik, dan
terpadu dengan melibatkan semua sistem di UM. Pembinaan dalam bidang
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara terpadu
oleh unit kelembagaan terkait. Pembinaan dalam pengembangan karier akademik dan
eksistensi etos kerja, kedisiplinan, dedikasi dilakukan secara terpadu. Pemantauan kinerja
dosen harus terus dilakukan untuk mendorong peningkatan kompetensi dan
profesionalismenya. Untuk itu, UM akan melakukan identifikasi dosen yang sudah
bersertifikasi, mengembangkan sistem pembinaan dosen, dan melaksanakan pembinaan
dan monitoringevaluasi secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap kinerja dosen
yang telah tersertifikasi tersebut.
2.10 Peningkatan Pembinaan Tenaga Kependidikan yang Telah Memperoleh Sertifikat
Keahlian
Sertifikasi keahlian bagi tenaga kependidikan sangat penting dalam mendukung
pelaksanaan tugas yang dilimpahkan. Standar proses, kompetensi, dan kecakapan
praktis dalam bidang tertentu dapat diperoleh melalui sertifikasi yang umumnya didahului
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
17
dengan pelaksanaan pelatihan. Kompetensi dan kecakapan ini sangat berpengaruh
dalam mendukung kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Sebagai langkah strategis perlu dilakukan identifikasi tenaga kependidikan
yang sudah tersertifikasi, pengembangan sistem pembinaan, dan melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Kompetensi dan kecakapan praktis yang
diperoleh melalui sertifikasi harus dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung
kegiatan di lingkungan kerjanya.
2.11 Peningkatan Jumlah Peserta Program Sandwich
Peningkatan mutu lulusan yang memiliki daya saing tinggi harus terus dipacu dan
digalakkan untuk mewujudkan visi dan misi UM. Program sandwich merupakan salah satu
strategi untuk meningkatkan kualitas lulusan, baik S1, S2, maupun S3. Program ini harus
ditangani secara sistematis dan terencana dengan baik oleh semua pemangku
kepentingan yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan program
tersebut. Penyiapan mahasiswa yang akan mengikuti program sandwich harus
direncanakan sejak proses seleksi. Oleh sebab itu, kemampuan penguasaan bahasa
asing atau sistem perkuliahan bahasa asing harus menjadi perhatian. Penjajakan dengan
perguruan tinggi mitra di luar negeri juga harus dilakukan secara terprogram dengan
menganalisis keunggulan perguruan tinggi.Tujuan dan kebutuhan yang akan
dikembangkan hendaknya dikaji dengan cermat oleh semua pemangku kepentingan.
Sandwich ini juga harus memberikan pengalaman belajar yang lebih kepada mahasiswa,
memberikan pengalaman berinteraksi pengembangan ilmu di dunia internasional,
mendorong mahasiswa dalam mengembangkan diri dan juga harus ada nilai tambah
dalam bidang akademik yang berupa pengakuan gelar akademik. Kegiatan strategis yang
harus dilakukan dalam rangka peningkatan penyelenggaraan program sandwich bagi
mahasiswa S1, S2, dan S3 adalah memberikan pendampingan calon peserta program,
peningkatan kuantitas peserta, dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program. Tindak lanjut dari kegiatan monitoring dan evaluasi akan
diterapkan dalam pelaksanaan program sandwich berikutnya.
2.12 PeningkatanPenyelenggaraan Program Scheme for Academic Mobility and
Exchange (SAME)
Program Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) dapat
meningkatkan kualitas keilmuan dan pengalaman dosen serta memberikan penyegaran
dan pembaruan pengetahuan. Pengalaman para dosen selama melakukan program
SAME akan memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus berkarya dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan
mahasiswa untuk membangun moral force serta membangun citra UM sebagai perguruan
tinggi yang unggul dan menjadi rujukan. Penyiapan dosen UM mengikutiSAME, terutama
yang terkait dengan kemampuan menguasai bahasa asing, harus disiapkan secara
terprogram dengan memberikan program pendampingan. Diseminasi hasil kegiatan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
18
SAME perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan, inspirasi, dan motivasi kepada
mahasiswa.
3. Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kebijakan dalam pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
3.1 Peningkatan Sinergi Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pembelajaran
Kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan
pembelajaran harus bersinergi dan bermuara pada meningkatnya kualitas pembelajaran,
menghasilkan inovasi pembelajaran, serta bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Hasil-hasil penelitian harus diteruskan dengan pengembangan bahan ajar
dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga kegiatan penelitian berdampak
kepada mahasiswa dan masyarakat. Untuk itu, UM harus menyusun grand desain
pengembangan berupa payung besar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
sehingga setiap penelitianberada dalam payung tersebut dan hasil penelitiannya dapat
digunakan sebagai bahan ajar berbasis penelitian atau untuk pengabdian kepada
masyarakat berbasis penelitian. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat oleh para dosen juga harus sesuai dengan track record. Setiap dosen harus
mempunyai spesialisasi penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat sehingga
dapat menghasilkan kepakaran yang jelas.
3.2 Peningkatan Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional
Peningkatan publikasi ilmiah para dosen diarahkan pada peningkatan kualitas dan
kuantitas publikasi ilmiah para dosen. Dari segi kualitas, para dosen harus didorong
menghasilkan artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal nasional dan/atau internasional
dan menghasilkan buku yang ber-ISBN. Dari segi kuantitas, para dosen harus didorong
untuk meningkatkan jumlah karya ilmiahnya. Untuk itu, pelatihan dan pendampingan
penulisan publikasi ilmiah tingkat nasional dan/atau internasional, penulisan proposal
hibah penelitian, dan penulisan proposal pengabdian yang kompetitif harus dilakukan. Di
samping itu, pemberian insentif yang memadai bagi penulis artikel dan penulis buku harus
ditingkatkan. Partisipasi para dosen dalam kegiatan ilmiah, baik di tingkat nasional
maupun internasional, sangat penting difasilitasi.
3.3 Peningkatan Perolehan HaKI
Jumlah HaKI yang dihasilkan oleh UM merupakan salah satu indikator
keberhasilan UM, baik untuk akreditasi maupun penetapan peringkat universitas kelas
dunia. Akselerasi perolehan HaKI harus dilakukan dengan mengembangkan penelitian-
penelitian atau karya akademik lainnya yang berpotensi memperoleh HaKI. Untuk itu, UM
harus memfasilitasi, termasuk memberikan pendanaan, para sivitas akademika yang
mempunyai karya berpotensi memperoleh HaKI dan memberikan pendampingan mulai
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
19
dari pengusulan.Dengan pola itu diharapkan minat sivitas akademika UM untuk meneliti
dan mengurus HaKI semakin meningkat.
3.4 Peningkatan Program Kreativitas Mahasiswa
Program kreativitas mahasiswa (PKM) merupakan salah satu indikator penting
kualitas pembelajaran di perguruan tinggi sehingga harus terus ditingkatkan dan
dikembangkan. Partisipasi mahasiswa UM dalam kegiatan akademik, olahraga, dan seni
dapat meningkatkan citra UM dan menunjukkan prestasi UM kepada masyarakat. Untuk
itu, pengembangan program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program
kreativitas mahasiswa, termasuk KKN tematik, melalui pola pembinaan dan kemutakhiran
materi pembinaan harus dilakukan. Pemutakhiran materi pembinaan PKM harus
dilakukan searah dengan kebijakan Dikti. Di samping itu, Jurusan harus proaktif
mengidentifikasi mahasiswa potensial yang memungkinkan dibina untuk mengikuti PKM,
tidak harus menunggu mahasiswa mendaftarkan diri. Dengan pola itu diharapkan tim
PKM UM dapat bersaing dengan tim PT ternama.
3.5 Peningkatan Fungsi Laboratoris Sekolah Laboratorium
Sekolah laboratorium merupakan wahana yang sangat efektif dalam rangkan
pengembangan inovasi pembelajaran. Oleh sebab itu, partisipasi dosen dan mahasiswa
UM yang melakukan kajian pembelajaran di laboratorium pendidikan harus ditingkatkan.
Peningkatan kajian tersebut harus diarahkan pada pengembangan inovasi pembelajaran
untuk jenjang pendidikan pra sekolah, dasar, menengah, dan pendidikan luar biasa.
3.6 Peningkatan Jumlah Teknologi Tepat Guna
Keberhasilan UM menciptakan teknologi tepat merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan UM dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu, LPPM
harus dipacu untuk meningkatkan jumlah penelitian teknologi tepat guna. Penelitian/kajian
tentang kebutuhan praktis masyarakat perlu dilakukan agar teknologi tepat guna yang
dihasilkan memenuhi sasaran. Penelitian- pengembangan teknologi tepat guna harus
ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hasil penelitian tersebut harus
disebarluaskan kepada masyarakat sehingga penelitian itu betul-betul bermanfaat bagi
masyarakat. Tim pengabdian harus disiapkan secara matang agar pengebdian yang
dilakukan mencapai sasaran dan berjalan maksimal.
3.7 Peningkatan Jumlah Masyarakat dan/atau Kelompok Masyarakat Binaan
Jumlah masyarakat dan/atau kelompok masyarakat binaan merupakan salah satu
indikator UM dalam mengemban tridarma PT. Untuk itu, masyarakat dan/atau kelompok
masyarakat binaan harus selalu diupayakan bertambah terus. Peningkatan itu dilakukan
melalui peningkatan jumlah tim pengabdian kepada masyarakat dan melalui perluasan
khalayak sasaran pengabdian. Jumlah tim pengabdian perlu terus ditingkatkan dengan
cara merekrut tenaga-tenaga (dosen-dosen) baru melalui pelatihan pengabdian kepada
masyarakat.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
20
3.8 Peningkatan Jumlah Kemitraan dengan Satuan Pendidikan
UM sebagai LPTK memiliki kedekatan hubungan dengan satuan pendidikan. Oleh
sebab itu, kedekatan hubungan tersebut harus dibina terus dan harus ditingkatkan
kuantitas dan kualitasnya. Unit PPL harus diberdayakan dan ditingkatkan kapasitasnya
untuk menjalin kemitraan dengan satuan pendidikan. Peningkatan jumlah kemitraan itu
diharapkan menjadikan UM sebagai lembaga rujukan bidang pendidikan. Di sisi lain,
peningkatan jumlah mitra satuan pendidikan tersebut akan memudahkan mahasiswa
dalam melaksanakan praktik lapangan.
4. Penyediaan Layanan Kelembagaan
Kebijakan dalam penyediaan layanan kelembagaan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
4.1 Peningkatan Kerjasama dengan Lembaga Mitra
Kerjasama mempunyai peran penting dalam pengembangan program-program
layanan kelembagaan. Peningkatan kerjasama harus dilakukan dalam rangka mendukung
pencapaian visi dan misi UM 2015, dengan fokus penguatan kerjasama dengan pihak-
pihak yang memiliki reputasi internasional, tanpa meninggalkan potensi-potensi kemitraan
nasional. Kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain menjalin kerjasama dengan
perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya di dalam negeri maupun luar negeri,
lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat non pendidikandi dalam dan luar negeri,
dan dunia usaha atau industri dalam dan luar negeri.
Peningkatan kerjasama juga perlu dilakukan melalui penguatan jaringan alumni.
Penguatan jaringan alumni UM berimplikasi pada kontribusi alumni dalam mendukung
layanan kelembagaan. Kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain pemberian layanan
job placement bagi mahasiswa maupun alumni UM, kegiatan seminar, sarasehan, rapat
kerja dan musyawarah nasional IKA UM.
4.2 Optimalisasi Pengelolaan Aset yang Berpotensi sebagai Income Generating
Status UM sebagai PK-BLU memberikan kesempatan lebih luas untuk mengelola
aset yang berpotensi sebagai income generating. Unit-unit kerja dengan aset yang
dimilikinya harus mampu mengoptimalkan kinerjanya dengan langkah-langkah penguatan
pengelolaan aset beserta sumber dayanya sehingga juga dapat menghasilkan income
generating.Pengelolaan aset ini mendasarkan pada peraturan yang berlaku, di antaranya
PP No 38 tahun 2008 tentang Perubahan Atas PP No. 6 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; PMK No. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN;
dan peraturan perundangan lain yang relevan. Langkah penguatan pengelolaan aset
yang berpotensi sebagai income generating ini utamanya dilakukan melalui kegiatan
perintisan dan pengembangan pusat bisnis dalam bentuk pendirian badan usaha strategis
berdasar potensi-potensi yang dimiliki UM. Dalam merintis dan mengembangkan pusat
bisnis ini dibutuhkan kerjasama pemanfaatan aset yang saling menguntungkan dengan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
21
lembaga mitra sebagaimana di atur dalam peraturan perundangan di atas. Di sisi lain,
kualitas pengelolaan aset UM perlu ditingkatkan melalui pemantapan sistem administrasi
barang milik negara (SABMN) dan upaya peningkatan kompetensi staf PPU dalam
mencatat dan melaporkan seluruh Barang Milik Negara (BMN).
4.3 Optimalisasi Pengembangan TIK untuk Layanan Akademik dan Non Akademik
Visi UM 2012-2015 adalah menjadi perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan
dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Dalam rangka mencapai hal
tersebut, sangat diperlukan dukungan TIK. Kegiatan penting yang terkait dengan
optimalisasi pengembangan TIK dalam rangka pemberian layanan akademik dan non
akademik di antaranya adalah meningkatkan jumlah sistem dan aplikasi layanan
akademik dan non akademik yang berbasis TIK. Dalam kaitan ini peningkatan bandwidth
maupun infrastruktur juga perlu dilakukan. Selain itu, peningkatan kapasitas Pusat TIK
dilakukan dengan mengembangkan sistem dan konten untuk distance learning berbasis
e-learning, pangkalan data untuk menunjang sistem informasi manajemen, dan layanan
informasi akademik, termasuk di dalamnya pengembangan media pembelajaran berbasis
TIK, metode pembelajaran berbasis e-learning, bahan ajar berbasis digital, digital library,
dan mengintegrasikan jaringan intranet dan layanan akses internet bagi sivitas akademika
UM dan masyarakat umum.
4.4 Peningkatan Sumber Dana Beasiswa dan Penyalurannya
Peningkatan perolehan dana untuk beasiswa dari berbagai sumber juga harus
terus diupayakan, di antaranya dari Pemerintah, sponsorship melalui CSR perusahaan,
donor, alumni, dan diupayakan dari usaha mandiri. Untuk itu, penyelenggaraan kegiatan
kerjasama dengan berbagai pendonor baik kualitas maupun kuantitasnya perlu
ditingkatkan, dan berbagai kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku juga perlu terus diupayakan. Pemberian beasiswa sebagai salah
satu layanan perluasan kesempatan belajar harus terus ditingkatkan melalui berbagai
cara. Fokus pemberian beasiswa diarahkan pada mahasiswa berprestasi yang kurang
mampu ekonominya dan mahasiswa peraih prestasi khusus tingkat nasional maupun
internasional.
4.5 Peningkatan Citra UM di Tingkat Nasional dan Internasional
Peningkatan citra UM di tingkat nasional dan internasional perlu terus ditingkatkan.
Citra UM di tingkat nasional dan internasional dapat dilakukan melalui keikutsertaan UM
dalam bidang Ipteks dan olah raga.Prestasi sivitas akademika, utamanya mahasiswa
dalam bidang akademik dan keolahragaan merupakan ujung tombak UM dalam
menunjukkan eksistensinya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Program
pembinaan secara bertahap dalam perolehan prestasi merupakan salah satu fokus dari
pengembangan layanan. Keikutsertaan UM dalam berbagai kegiatan kompetisi bidang
Ipteks dan olahraga tingkat nasional dan internasional merupakan hal sangat penting
untuk menciptakan citra bermartabat. Untuk itu, pembinaan Ipteks dan olahraga melalui
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
22
UKM atau FIK perlu ditingkatkan. Pembinaan di bidang olahraga perlu diarahkan pada
pencapaian prestasi, bukan olahraga sebagai kegemaran semata. Para dosen di FIK
perlu dipacu untuk menjadikan mahasiswanya berprestasi. Sebagai bentuk penghargaan
kepada mahasiswa yang berprestasi, UM perlu memberi apresiasi kepada mahasiswa
peraih medali dalam berbagai olimpiade, lomba, dan pertandingan, dan juga pemberian
penghargaan yang sama pada tim pendampingnya. Penghargaan dapat berupa
beasiswa, pembebasan SPP, dana pembinaan, maupun penghargaan lain yang dapat
memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasinya.
Promosi mempunyai peran penting dalam rangka meningkatkan kerjasama
dengan berbagai pihak. Melalui kerjasama yang baik dengan berbagai pihak akan
mendukung capaian misi UM secara berkesinambungan. Selain itu, melalui promosi yang
berkualitas dan dengan frekuensi yang memadai akan menunjang berbagai aktivitas yang
diprogramkan UM. Peningkatan promosi ke dalam negeri maupun luar negeri perlu dilakukan
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Promosi dapat dilaksanakan melalui berbagai
media TIK, kunjungan langsung, iklan, publisitas, dan kegiatan lain yang mendukung pencitraan
UM sebagai perguruan tinggi yang unggul dan dijadikan rujukan pengembangan Ipteks dan
olah raga. Pameran produk ilmiah, seni, dan teknologi juga merupakan kegiatan promosi yang
sangat strategis dalam menunjang kebijakan peningkatan promosi.
4.6 OptimalisasiProgram Sistem Informasi Kearsipan Digital (SIKD) dan E-Office untuk
Menunjang Kelancaran Administrasi Persuratan dan Kearsipan
Suatu organisasi yang dinamis membutuhkan kelancaran administrasi persuratan
dan kearsipan. Kelancaran administrasi persuratan dan kearsipan digital merupakan
faktor penunjang penting dalam mendukung layanan kelembagaan UM. Optimalisasi
program SIKD untuk menunjang kelancaran administrasi persuratan dan kearsipan digital
ini harus dilakukan secara bertahap dan sifatnya simultan. Kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka optimisasi program SIKD dan e-office antara lain adalah pengelolaan
persuratan dan kearsipan dengan sistem digital, peningkatan kualitas SDM ketatausahaan, dan
peningkatan jumlah unit yang dilayani oleh program SIKD dan e-office.
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Terbitnya Permendikbud 30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK)
UM menjadi momen utama bagi UM untuk melakukan perubahan-perubahan yang
mendasar dalam pengelolaan intitusi ini. Pemantapan tata kelola dan pelaksanaan tugas
teknis menjadi prioritas utama UM di tahun 2013. Dari aspek keuangan, keputusan UM
menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru 2012/2013 juga menjadi
fokus utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan di 2013. Berikut adalah beberapa
garis kebijakan UM dalam bidang dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di
tahun 2013. Serangkaian kebijakan pada bidang ini diarahkan pada peningkatan kualitas
manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan tata kelola yang transparan
dan akuntabel.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
23
5.1 Pemberlakukan Sistem Pengendalian Internal di Semua Jenjang Manajemen UM
Sebagai bagian dari institusi pemerintah, dan berdasarkan pada rekomendasi
independent audit, UM sangat berkepentingan dengan penataan sistem pengendalian
internalnya. Sistem ini dirancang untuk memantau dan memastikan bahwa seluruh
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan, baik yang tertuang dalam Rencana
Strategis maupun dalam Rencana Bisnis dan Anggaran. Kegiatan tersebut harus sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah.
5.2 Pengembangan Satuan Pengawas Internal (SPI)
Sebagai komitmen UM dalam menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU, harus
ada kelengkapan organ kelembagaan yang berfungsi melakukan evaluasi dan
pengendalian terhadap operasional dan tata kelola kelembangaan. Organ tersebut adalah
Satuan Pengawasan Internal (SPI). Keberadaan SPI akan menjadi pengontrol secara
internal sebelum dilakukan pemerikasaan oleh independent audit. Untuk itu, eksistensi
dan optimalisasi SPI menjadi suatu keharusan pada tahun 2012. Pembentukan tim,
penyusunan rencana dan mekanisme kerja, serta petunjuk teknis lainnya harus dapat
diwujudkan pada tahun 2012.
5.3 Penyampaian Laporan Kinerja Unitdan Laporan Keuangan Secara Periodik
Prinsip continuous improvement harus menjadi pedoman bagi setiap unit kerja di
UM. Konsekuensi dari hal tersebut setiap unit kerja harus menyampaikan laporan
kemajuanketercapaian kinerja program dan kegiatan yang telah dilakukan. Pengusulan
program kegiatan dan anggaran pada periode berikutnya harus berdasar pada kinerja
periode sebelumnya.
5.4 PembuatanKontrak Kinerja Pejabat Baru dan Kontrak Kinerja Unit
Setiap pemangku jabatan pada awal periode jabatannya harus menyusun,
menyampaikan, dan menuangkan dalam bentuk kontrak kinerja dengan atasan langsung
dan diketahui oleh para pemangku kepentingan yang terkait dengan jabatannya tersebut.
Hal yang sama juga berlaku bagi para pimpinan yang sedang dalam masa jabatan. Pada
setiap awal tahun anggaran harus membuat kontrak kinerja yang berisi tentang target
capaian kinerja yang akan diselesaikan dalam satu tahun yang akan datang.
5.5 PengembanganSistem Manajemen Berbasis ISO 9001:2008
Sistem manajemen mutu UM tahun 2015 direncanakan sudah berstandar
internasional. Oleh karena itu, seluruh aktivitas harus mengarah pada pencapaian quality
objective yang telah dirumuskan UM dan unit kerja terkait pada setiap periode. Dengan
prinsip continuos improvement, pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
diimplementasikan secara bertahap, dimulai dari unit kerja yang memiliki aktivitas cukup
vital untuk menunjang peningkatan layanan akademik di UM. Keberadaan quality
objective yang terpercaya dan terukurakan menjadi arah dari setiap program dan kegiatan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
24
UM yang dapat dilakukan evaluasi secara periodik dan perbaikan berkesinambungan.
Keberadaan quality objective dan berbagai instrumen pendukung diperlukan dalam
rangka menyiapkan kualitas sistem manajemen UM bersertifikat ISO 9001:2008.
5.6 PerencanaanProgram dan Anggaran Tahun 2013
Salah satu hal yang menjadi penyebab tidak berfungsinya perencanaan program
dan anggaran yang dibuat unit kerja adalah penyusunan dan penyampaian ke universitas
yang tidak tepat waktu. Sebagaimana diketahui penyampaian rencana anggaran untuk
tahun berikutnya ke Kemenkeu dilakukan sekitar bulan Juli/Agustustahun berjalan, dan
pembahasan di Kemenkeu dilaksanakan sekitar bulan November tahun berjalan. Jika
selama ini unit kerja di UM menyampaikan rencana program dan anggaran pada bulan
November, bisa dipastikan program dan anggaran tersebut tidak banyak berdampak pada
alokasi tahun berikut. Dengan perubahan periodisasi, penyampaian rencana program dan
anggaran dari setiap unit dilakukan pada bulan April tahun berjalan, pengajuan pagu
indikatif yang dilakukan UM sudah sesuai dengan rencana program dan anggaran yang
dibuat oleh seluruh unit kerja di UM.Oleh karena itu, perencanaan program dan anggaran
tahun 2013 harus sudah dimulai pada bulan Maret 2012.
5.7 Penerapan Sistem Penilaian Berbasis Kinerja
Implementasi sistem ini dapat dilakukan jika sudah ada (1) sistem penilaian
berbasis kinerja untuk dosen beserta instrumen pendukungnya, (2) sistem penilaian
berbasis kinerja untuk tenaga kependidikan berserta instrumen pendukungnya, dan (3)
model reward dan punishment yang didasarkan pada capaian kinerja masing-
masing.Peningkatan profesionalisme kerja dan apresiasi terhadap seluruh kinerja yang
telah dicapai oleh seluruh personalia di UM harus segera dikembangkan. Oleh karena itu,
pengembangan sistem penilaian yang berbasis kinerja untuk dosen dan tenaga
kependidikan beserta instrumen pendukungnya harus sudah dikembangkan dan
diimplementasikan. Sistem penilaian bebasis kinerja diharapkan dapat meningkatkan
disiplin, etos kerja, prestasi kerja, dan kepuasan kerja. Penyusunan sistem ini dilakukan
melalui kajian yang mendalam terhadap kondisi kinerja SDM saat ini, penentuan target,
dan evaluasi kinerja.
5.8 Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai
Sebagai tindak lanjut PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(PNS), sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki pegawai, UM harus menegakkan
disiplin tersebut. Penegakan disiplin kerja juga harus diberlakukan bagi pegawai non-
PNS. Penegakan disiplin kerja harus diawali dari identifikasi target kinerja yang harus
dilakukan setiap individu. Penegakan disiplin harus disertai model reward dan/atau
punishment yang proporsional.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
25
5.9 Implementasi Sistem Administrasi Barang Milik Negara
Pemantapan Sistem Administrasi Barang Milik Negara (SABMN) merupakan
penerapan sistem administrasi berupa pencatatan perolehan, pemanfaatan, dan
pelaporan barang milik negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penerapan sistem
ini harus terselenggara dengan baik sebagai cerminan pengelolaan yang transparan dan
akuntabel. Dalam upaya peningkatan ketertiban dan akurasi data barang milik negara
(BMN),maka seluruh pegawai yang bertugas sebagai pengelola BMNdi setiap unit kerja
harus membuat dan menyampaikan laporan secara periodik. Peningkatan kompetensi
pegawai dalam mencatat dan melaporkan seluruh BMN menjadi syarat utama kesesuaian dan
ketepatan laporan sesuai SABMN. Untuk itu, harus ada upaya peningkatan kompetensi seluruh
pegawai tersebut dalam membuat pencatatan dan pelaporan sesuai SABMN.
5.10 Penataan Pengelolaan Badan Usaha
Keberadaan badan usaha merupakan bagian dari organisasi dan tata kelola BLU UM dan
merupakan unit strategis yang dapat menjadi income generating unit untuk mendukung
peningkatan kapasitas lembaga. Penataan sistem pengelolaan badan usaha dilakukan dengan
menyiapkan pelaksanaan operasionalisasi badan usaha (landasan hukum, bentuk badan
usaha, organisasi, visi dan misi badan usaha, dan potensi usaha), menyusun tata kerja,
menyusun petunjuk teknis pelaksanaan, menata manajemen pengelolaan badan usaha, dan
melakukan sistem pengendalian pelaksanaan badan usaha.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
26
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Rencana Kinerja Tahunan Universitas berupa format yang menggambarkan
kegiatan Universitas secara garis besar yang disusun berdasarkan sasaran strategis
Universitas. Format Rencana Kinerja Tahunan Universitas adalah sebagai berikut:
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Unit Organisasi : Universitas Negeri Malang
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing
Jumlah jenis hibah yang diterima PT
1
Jumlah prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik
80
Jumlah mahasiswa menerima layanan pendidikan
3.285
Jumlah proposal prodi baru swadana
25
Jumlah Jurusan yang menerapkan sistem penjaminan mutu
27
Jumlah Prodi penyelenggara pembelajaran sesuai standart mutu pembelajaran
82
Jumlah Jurusan memenuhi standar mutu sarana dan prasarana pembelajaran
27
jumlah Buku-buku perpustakaan
8.189
jumlah unit Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran Swadana
8.096
Jumlah Prodi Penyelenggara KBK
1
Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan
Jumlah dosen ikut program pengembangan SDM swadana
577
Jumlah prodi penerima hibah pengembangan DIKTI
4
Jumlah bulan layanan perkantoran satker
12
Meningkatnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pengembangan inovasi pembelajaran, dan perwujudan masyarakat yang mandiri dan produktif
Jumlah judul penelitian hibah bersaing
37
Jumlah judul penelitian fundamental
7
Jumlah judul penelitian hibah pekerti
1
Jumlah judul penelitian hibah pascasarjana
6
Jumlah judul penelitian disertasi doktor
10
Jumlah judul penelitian unggulan perguruan tinggi
221
Jumlah proposal penelitian PT
30
Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat
30
Jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat
30
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
27
Meningkatnya layanan prima kelembagaan
Jumlah mahasiswa baru S1
6.436
Jumlah mahasiswa baru pascasarjana
1.860
Jumlah ORMAWA
35
Jumlah paket layanan teknologi informasi
1
Jumlah unit alat pengolah data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana
8.096
Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB)
1
Jumlah LPTK yang menerapkan program CLCC
1
Meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Jumlah LPTK yang Menerapkan Lesson Study
1
Jumlah unit kegiatan mahasiswa yang sehat
31
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat dan bakat
100
Jumlah mahasiswa melaksanakan belajar bekerja terpadu
450
Luas bangunan pendukung pembelajaran
446.000
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat bidang akademik
1.500
Jumlah bulan layanan perkantoran swadana
12
Jumlah unit kendaraan bermotor pendukung layanan pendidikan swadana
24
Jumlah unit alat pengatur suhu pendukung layanan pendidikan swadana
166
Jumlah luas gedung pendukung layanan pendidikan swadana
44.638
Jumlah unit mebelair pendukung layanan pendidikan swadana
1.200
Jumlah unit alat laboratorium pendukung pembelajaran swadana
500
Jumlah unit alat pendidikan pendukung pembelajaran swadana
2.591
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
28
C. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja Universitas berupa format yang menggambarkan keseluruhan
kegiatan Universitas secara garis besar yang disertai alokasi anggaran. Penetapan
Kinerja Universitas adalah sebagai berikut:
PENETAPAN KINERJA
Unit Organisasi : Universitas Negeri Malang
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran
Meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing
Jumlah jenis hibah yang diterima PT 1 1.332.000.000
Jumlah prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik
80 2.650.000.000
Jumlah mahasiswa menerima layanan pendidikan 3.285 80.859.369.000
Jumlah proposal prodi baru swadana 25 2.265.000.000
Jumlah Jurusan yang menerapkan sistem penjaminan mutu
27 2.821.867.000
Jumlah Prodi penyelenggara pembelajaran sesuai standart mutu pembelajaran
82 7.526.970.000
Jumlah Jurusan memenuhi standar mutu sarana dan prasarana pembelajaran
27 2.287.843.000
jumlah Buku-buku perpustakaan 8.189 4.999.979.000
jumlah unit Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran Swadana
8.096 1.410.000.000
Jumlah Prodi Penyelenggara KBK 1 50.000.000
Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan
Jumlah dosen ikut program pengembangan SDM swadana
577 5.282.721.000
Jumlah prodi penerima hibah pengembangan DIKTI
4 604.186.000
Jumlah bulan layanan perkantoran satker 12 181.791.056.000
Meningkatnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pengembangan inovasi pembelajaran, dan perwujudan masyarakat yang mandiri dan produktif
Jumlah judul penelitian hibah bersaing 37 1.742.300.000
Jumlah judul penelitian fundamental 7 270.900.000
Jumlah judul penelitian hibah pekerti 1 75.000.000
Jumlah judul penelitian hibah pascasarjana 6 581.720.000
Jumlah judul penelitian disertasi doktor 10 424.600.000
Jumlah judul penelitian unggulan perguruan tinggi 221 8.088.450.000
Jumlah proposal penelitian PT 30 4.255.000.000
Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat 30 710.000.000
Jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat 30 3.400.000.000
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
29
Meningkatnya layanan prima kelembagaan
Jumlah mahasiswa baru S1 6.436 977.500.000
Jumlah mahasiswa baru pascasarjana 1.860 2.642.000.000
Jumlah ORMAWA 35 2.950.000.000
Jumlah paket layanan teknologi informasi 1 535.000.000
Jumlah unit alat pengolah data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana
8.096 7.500.000.000
Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB)
1 501.600.000
Jumlah LPTK yang menerapkan program CLCC 1 150.000.000
Meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Jumlah LPTK yang Menerapkan Lesson Study 1 250.000.000
Jumlah unit kegiatan mahasiswa yang sehat 31 9.419.714.000
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat dan bakat
100 560.000.000
Jumlah mahasiswa melaksanakan belajar bekerja terpadu
450 480.000.000
Luas bangunan pendukung pembelajaran 446.000 45.000.000.000
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat bidang akademik
1.500 560.000.000
Jumlah bulan layanan perkantoran swadana 12 116.201.093.000
Jumlah unit kendaraan bermotor pendukung layanan pendidikan swadana
24 4.000.000.000
Jumlah unit alat pengatur suhu pendukung layanan pendidikan swadana
166 1.000.000.000
Jumlah luas gedung pendukung layanan pendidikan swadana
44.638 17.500.000.000
Jumlah unit mebelair pendukung layanan pendidikan swadana
1.200 8.315.500.000
Jumlah unit alat laboratorium pendukung pembelajaran swadana
500 3.500.000.000
Jumlah unit alat pendidikan pendukung pembelajaran swadana
2.591 7.699.452.000
JUMLAH ANGGARAN 543.170.820.000
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. ANALISIS CAPAIAN SASARAN
Dalam rangka merealisasikan misinya, Universitas Negeri Malang (UM)
mewujudkan dalam lima sasaran strategis. Kelima sasaran strategis tersebut adalah (1)
peningkatan Layanan Akademik Prodi yang Bermutu dan Berdaya Saing, (2) peningkatan
kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan, (3) peningkatan Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang Mendukung Pengembangan Inovasi
Pembelajaran, dan Perwujudan Masyarakat yang Mandiri dan Produktif, (4) peningkatan
Layanan Prima Kelembagaan, dan (5) peningkatan kualitas manajemen kelembagaan
dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Sasaran strategis pertama, yaitu meningkatnya layanan akademik prodi yang
bermutu dan berdaya saing didukung oleh 10 (sepuluh) indikator kinerja. Dari 10 indikator
kinerja tersebut, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat ketercapaiannya lebih dari
100%, yaitu Jumlah buku perpustakaan, ditargetkan 8.189 buku, terealisasi 8.857
buku(eksemplar), terdapat 7 (tujuh) indaktor kinerja yang tingkat ketercapaiannya 100%,
tetapi terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat ketercapaiannya sebesar 0,00%,
yaitu jumlah proposal prodi baru swadana.
Ketujuh indikator kinerja yang tingkat ketercapaiannya 100% adalah sebagai
berikut: (1) Jumlah jenis hibah yang diterima PT, ditargetkan 1 jenis hibah, (2) Jumlah
prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik ditargetkan 80 prodi, (3) Jumlah
mahasiswa menerima layanan pendidikan ditargetkan 3.285 mahasiswa, (4) Jumlah
jurusan yang menerapkan sistem penjaminan mutu ditargetkan 27 jurusan, (5) Jumlah
prodi penyelenggara pembelajaran sesuai standar mutu pembelajaran ditargetkan 82
prodi, (6) Jumlah jurusan memenuhi standar mutu sarana dan prasarana pembelajaran
ditargetkan 27 jurusan, dan (7) Jumlah prodi penyelenggara KBK ditargetkan 1 prodi.
Satu dari dua indikator kinerja yang berkaitan dengan buku dengan tingkat
ketercapaianya masih rendah, yaitu Jumlah unit buku pustaka pendukung pembelajaran
swadana ditargetkan 8.096 unit buku, tetapi terealisasi 152 unit buku (paket/kegiatan).
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian
dari sasaran strategis “meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing” telah berhasil dengan sangat baik, karena ada 80% indikator kinerja yang
persentase ketercapainnya 100% atau lebih, walaupun ada 10% indikator kinerja yang
persentase ketercapainnya 0%.
Terealisasinya program pengembangan sumberdaya manusia khususnya dosen
yang mengikuti pengembangan swadana tersebar pada tujuh fakultas. Pertama Fakultas
Ilmu Pendidikan (FIP), dosen tersebar pada 6 jurusan, yaitu; Bimbingan dan Konseling,
Teknologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, PGSD dan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
31
PAUD. Kedua Fakultas Sastra (FS), dosen tersebar pada Jurusan Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Jerman, dan Seni dan Desain. Ketiga Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dosen tersebar pada jurusan
Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Keempat Fakultas Ekonomi (FE), dosen tersebar
pada tiga jurusan, yaitu Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi. Kelima
Fakultas Teknik (FT), dosen tersebar pada empat jurusan, yaitu jurusan Teknik Mesin,
Teknik Bangunan, Teknik Elektro dan Teknik Industri. Keenam Fakultas Ilmu
Keolahragaan (FIK) dosen tersebar pada dua prodi, yaitu Ilmu Keolahragaan dan
Pendidikan Jasmani Kesehatan. Ketujuh Fakultas Ilmu Sosial (FIS) memiliki tiga jurusan,
sehingga dosen tersebar pada jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Sejarah dan Geografi. Kedelapan Fakultas Pendidikan Psikologi dengan prodi Psikologi
dan Psikologi Pendidikan. Capaian 100% pengembangan SDM ini menunjukkan bahwa
dosen di semua fakultas antusias untuk mengikuti program pengembangan diri secara
swadana.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis meningkatnya
kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan di UM mencapai 100%. Hal
ini menunjukkan bahwa iklim akademik di UM sangat baik dan kondusif dalam
mendukung peningkatan profesionalitas dan kapasitas sumberdaya manusianya. Iklim
akademik yang baik ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah dosen yang
mengikuti kegiatan-kegiatan akademik dan studi lanjut.
Sasaran strategis sinergi penelitian dan pengabdian di LP2M dijabarkan pada
tujuh indikator, yaitu (1) jumlah judul penelitian hibah bersaing, (2) jumlah judul penelitian
fundamental, (3) jumlah judul penelitian hibah pekerti, (4) jumlah judul penelitian hibah
pascasarjana, (5) jumlah judul penelitian disertasi doktor, (6) jumlah judul penelitian
unggulan perguruan tinggi, dan (7) jumlah paket penelitian dan pengabdian yang dikelola
DP2M Dikti. Capaian untuk masing-masing indikator sebagai berikut.
Jumlah penelitian hibah bersaing ditargetkan 37 judul dan telah dicapai 37 judul sehingga
capaian 100%. Penelitian hibah bersaing yang didanai telah melalui proses seleksi yang
ketat, karena proposal yang masuk sebanyak 79 judul, sehingga tingkat persaingan
1:11,3. Jumlah penelitian fundamental ditargetkan 7 judul dan telah dicapai 7 judul,
sehinggan capaian 100%. Proposal yang didanai merupakan hasil seleksi dari proposal
yang masuk sebanyak 22 judul, sehingga tingkat keketatan persaingan 1:3,1. Jumlah
judul penelitian hibah pekerti ditargetkan hanya 1 judul, dan tercapai 1 judul. Jenis
penelitian ini tidak ada proposal yang masuk dan penelitian yang didanai merupakan
lanjutan dari penelitian tahun sebelumnya. Penelitian hibah pascasarjana ditargetkan 6
judul dan dapat dicapai 6 judul, sehingga capaian 100%. Untuk penlitian disertasi doktor
jumlah proposal yang masuk sebanyak 13 judul, sedangkan yang didanai 10 judul,
sehingga tingkat persaingan 1:1,3. Jumlah proposal yang didanai sesuai dengan yang
ditargetkan, yaitu 10 judul, sehingga capaian 100%. Penelitian unggulan perguruan tinggi
ditargetkan 221 judul namun hanya dapat direalisasi 201 judul yang didanai, sehingga
capaian 91%. Jumlah proposal yang masuk sebanyak 335 judul, sehingga tingkat
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
32
keketatan persaingan 1:1,5. Penelitian unggulan perguruan tinggi dikelompokkan menjadi
enam macam, yaitu penelitian unggulan utama, unggulan bidang pengembangan
prototype, unggulan bidang ilmu dasar, unggulan berorientasi kerjasama PT, unggulan
berorientasi jurnal internasional dan pendukung unggulan. Dari keenam jenis penelitian
unggulan hanya satu jenis penelitian yang tidak memenuhi target, yaitu penelitian
pendukung unggulan, jenis ini ditargetkan 130 judul namun yang didanai hanya 109 judul,
karena jumlah proposal yang masuk hanya 130 judul, sehingga tingkat persaingan kurang
kompetitif.
Capaian sasaran strategis pada bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dapat disimpulkan mencapai 98%, karena dari enam indikator yang
ditargetkan sebanyak lima indikator telah dicapai 100% sedangkan indikator keenam
hanya mencapai 91%. Tidak tercapainya target terutama disebabkan rendahnya minat
dosen untuk melakukan penelitian pendukung unggulan, terbukti dengan target 130 judul
yang akan didanai, proposal yang masuk juga 130 judul (lolos seleksi 109 judul).
Rendahnya minat dosen ini disinyalir karena (1) sebagian besar dosen kurang memahami
tema pendukung unggulan dan (2) banyak dosen yang sudah terlibat sebagai ketua atau
anggota dalam penelitian lain di lingkungan dikti.
Sementara itu, capaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh
DP2M Dikti yang dijabarkan dalam tiga indikator kinerja, yaitu jumlah proposal penelitian
PT, jumlah proposal pengabdian ke[ada masyarakat, dan jumlah judul hasil pengabdian
kepada masyarakat. Jumlah proposal penelitian PT ditargetkan 30 tercapai 30 (100%),
jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat ditargetkan 30 tercapai 14 (47%), dan
jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat ditargetkan 30 tercapai 30 (100%).
Secara keseluruhan capaian indicator pada kegiatan ini adalah 82%. Tidak tercapainya
seluruh indikator yang kedua dikarenakan sebagian para dosen yang biasanya aktif
dalam pengabdian masyarakat sudah terlibat dalam kegiatan penelitian.
Capaian sasaran strategis keempat yaitu Peningkatan Layanan Prima
Kelembagaan yang didukung oleh 7 (tujuh) indikator kinerja, 3 (tiga) indikator kinerja
capaiannya sudah terealisasi 100% yaitu , Jumlah paket layanan teknologi informasi dari
target 1 paket terealisasi 1 paket, Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima beasiswa
kemitraan negara berkembang (KNB) dari target 1 SK terealisasi 1 SK, dan Jumlah LPTK
yang menerapkan program CLCC dari target 1 LPTK terealisasi 1 LPTK, 1 (satu)
indikator kinerja capaian realisasinya lebih dari 100% yaitu Jumlah mahasiswa baru S1
dari target 6.436 orang terealisasi 7.187 orang dengan persentase capaian 111,67%,
sedangkan 3 (tiga) indikator kinerja lagi capaiannya tidak mencapai 100% yaitu Jumlah
mahasiswa baru pascasarjana dari target 1.860 orang hanya dapat direalisasikan 871
orang dengan persentase 46,83%, Jumlah ORMAWA yang didanai dari target 35 UKM
hanya dapat direalisasikan 19 UKM dengan persentase 54,29%, dan Jumlah unit alat
pengolah data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana dari target 8.096
unit hanya dapat terealisasi 3.943 unit sehingga persentase 48,70%.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
33
Dengan demikian dapat disimpulkan realisasi capaian dari sasaran strategis
Peningkatan Layanan Prima Kelembagaan hanya mencapai 80,21%.
Adapun yang menjadi hambatan dan permasalahan pertama adalah tidak
terealisasinya Jumlah mahasiswa baru pascasarjana dari target 1.860 orang hanya dapat
direalisasikan 871 orang.
Hal ini disebabkan/diakibatkan jumlah peminat program pasca sarja menurun dari
tahun 2012. Selain itu juga skor capaian tes calon mahasiswa masih kurang.
Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas, langkah antisipatif
yang diambil adalah program pasca sarjana berusaha untuk melakukan promosi lebih
serius lagi.
Sedangkan yang menjadi Hambatan dan permasalahan kedua adalah tentang
Jumlah ORMAWA yang didanai dari target 35 UKM hanya dapat direalisasikan 19 UKM.
Hal ini disebabkan/diakibatkan tidak adanya usulan dari mahasiswa pengelola Unit
Kegiatan Mahasiswa. Terdapat 35 kegiatan pada seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat
yang tidak mengusulkan proposalnya. Sedangkan setiap kegiatan selalu diawali dengan
penyusunan proposal oleh pengampu proyek. Tidak adanya pengusulan kegiatan tersebut
disebabkan tahun 2013 terdapat suksesi kepemimpinan pada berbagai Unit Kegiatan
Mahasiswa. Tidak menutup kemungkinan juga disebabkan kemalasan mahasiswa dalam
melakukan proyek-proyek tertentu yang dipandang tidak perlu oleh mahasiswa. Laporan
keuangan tahun sebelumnya belum dibuat sehingga menghambat proses
pertanggungjawaban keuangan. Alasan yang sering terjadi adalah ketidaksinkronan
antara permintaan subbagian kemahasiswaan dengan pemberi dana, sehingga seolah-
olah itu program tanpa perencanaan dan bukan keinginan subbagian kemahasiswaan.
Tidak jelasnya pagu anggaran yang harus diterapkan, sehingga proses
perjanggungjawaban keuangannya menjadi kurang jelas.
Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas, setiap Unit
Kegiatan Mahasiswa selalu diingatkan tentang proyek yang seharusnya dilaksanakan.
Mahasiswa diberi arahan bahwa setiap kegiatan yang dirancang selalu merujuk kepada
renstra yang telah dibuat. Saat membahas tentang dana diusahakan adanya diskusi
antara tim pengusul dana (Tim RBA Universitas) dengan tim RBA Unit. Tahun berikutnya
berusaha untuk memperjelas proses pertanggungjawaban keuangan dengan cara
konsultasi SPJ ke DJA.
Hambatan dan permasalahan ketiga adalah tentang Jumlah unit alat pengolah
data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana dari target 8.096 unit hanya
dapat terealisasi 3.943 unit.
Hal ini disebabkan/diakibatkan tidak tersedianya barang yang dibutuhkan UM di
pasaran.
Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas, dilakukan
penjadualan ulang dan penggantian barang yang sejenis terkait dengan perbaikan
teknologi informasi. Jika barang tersebut tersedian hanya di luar negeri, maka spesifikasi
dan harganya disesuaikan dengan harga di luar negeri.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
34
Sedangkan Jumlah mahasiswa baru S1 dari target 6.436 orang terealisasi 7.187
orang dengan persentase capaian 111,67%.
Hal ini dimungkinkan karena selain penambahan jumlah paket mahasiswa bidik
misi, jumlah mahasiswa yang memenuhi standart nilai minimal sangat banyak.
Pencapaian standart nilai tersebut disebabkan peminat lulusan SMA sederajat untuk
kuliah di UM sangat besar.
Untuk indikator Jumlah paket layanan teknologi informasi dari target 1 paket
terealisasi 1 paket dengan persentase capaian 100%.
Hal ini dimungkinkan karena sejak tahun 2012 UM berusaha untuk menerapkan
seluruh kegiatan dosen dan mahasiswa secara online. Mulai dari registrasi mahasiswa,
penilaian mahasiswa oleh dosen semuanya masuk SIAKAD UM. Pada tahun 2013 UM
menerapkan proses seleksi Beasiswa lewat online. Dengan demikian kebutuhan akan
paket perangkat IT sangat dibutuhkan baik software maupun hardware.
Sedangkan Untuk indikator Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima beasiswa
kemitraan negara berkembang (KNB) dari target 1 SK terealisasi 1 SK, dengan
persentase capaian 100%.
Hal ini dimungkinkan karena Universitas Negeri Malang mulai tahun 2012 sudah
melakukan kerja sama dengan negara lain penyandang dana untuk beasiswa mahasiswa S2.
Sedangkan Untuk indikator Jumlah LPTK yang menerapkan program CLCC dari
target 1 LPTK terealisasi 1 LPTK, dengan persentase capaian 100%.
Hal ini dimungkinkan karena Universitas Negeri Malang mulai tahun 2011 sudah
berkomitmen bahkan mempreoritaskan program CLCC ini.
Capaian sasaran strategis kelima, “meningkatnya kualitas manajemen
kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan
akuntabel”, yang didukung oleh 13 indikator kinerja adalah sebagai berikut. Dari 13
indikator kinerja 5 indikator kinerja mencapai 100% dan 8 indikator kinerja belum
mencapai 100%. Indikator kinerja yang tercapai 100% adalah (1) jumlah LPTK yang
menerapkan lesson study, (2) jumlah unit kegiatan mahasiswa yang sehat, (3) jumlah
mahasiswa berprestasi unggul dalam minat dan bakat, (4) luas bangunan pendukung
pembelajaran, dan (5) jumlah bulan layanan perkantoran swadana.
Indikator kinerja yang tidak tercapai 100% adalah sebagai berikut: (1) Jumlah
mahasiswa melaksanakan belajar bekerja terpadu ditargetkan 450 mahasiswa, terealisasi
176 mahasiswa (39,11%). (2) Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat bidang
akademik ditargetkan 1.500 mahasiswa, terealisasi 1.200 mahasiswa (80%). (3) Jumlah unit
kendaraan bermotor pendukung layanan pendidikan swadana ditargetkan 24 unit, terealisasi
2 unit (8,33%). (4) Jumlah unit alat pengatur suhu pendukung layanan pendidikan swadana
ditargetkan 166 unit, terealisasi 95 unit (57,23%). (5) Jumlah luas gedung pendukung layanan
pendidikan swadana ditargetkan 44.638 m2 , terealisasi 3.100 m2 (6,94%). (6) Jumlah unit
mebelair pendukung layanan pendidikan swadana ditargetkan 1.200 unit, terealisasi 435 unit
(36,25%). (7) Jumlah unit alat laboratorium pendukung pembelajaran swadana ditargetkan
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
35
500 unit, terealisasi 355 unit (71%). (8) Jumlah unit alat pendidikan pendukung pembelajaran
swadana ditargetkan 2.591 unit, terealisasi 2.305 unit (88,96%).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata ketercapaian sasaran
strategis meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis
dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel sebesar 68,45%. Dari 13
indikator kinerja, 34,46% terealisasi penuh 100%, sedangkan indikator yang lain sangat
beragam.
Secara umum, ketidaktercapaian target kinerja disebabkan keterlambatan
datangnya dana BOPTN yang mengakibatkan sejumlah kegiatan tidak bisa dilaksanakan.
Ketidaktercapaian juga disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah. Ketidakterlaksakannya
pembangunan gedung membawa dampak ganda. Perangkat pengisi gedung yang berupa
pengatur suhu, melair, alat lab tidak bisa direalisasikan.
Agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, RKAKL 2014 selayaknya tidak berubah-ubah.
Apalagi, perubahan dengan penambahan anggaran yang sangat signifikan tersebut
terjadi pada akhir tahun anggaran. RKAKL selayaknya sudah pasti pada awal tahun
anggaran dan anggaran tersebut sudah dapat digunakan sejak awal. Dengan pola
demikian, pelaksanaan kegiatan dapat diatur secara baik.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Alokasi anggaran untuk sasaran strategis “meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing” adalah Rp.106.203.028.000,00 yang tersebar ke 10
(sepuluh) indikator kinerja pendukung. Capaian dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp
69.595.484.803,00 dengan persentase capaian 65,53%. Dari 10 indikator tersebut, hanya
satu indikator kinerja yang mencapai 100%, yaitu jumlah prodi penyelenggara KBK
dengan anggaran Rp.50.000.000,00, terdapat 4 (empat) indikator kinerja lainnya yang
tingkat ketercapaiannya lebih dari 60%, sedangkan 5 (lima) indikator kinerja lainnya
mempunyai tingkat ketercapaian yang cukup rendah, yaitu kurang dari 40%.
Rincian serapan dana pada 4 (empat) indikator kinerja yang tingkat ketercapainnya
belum 100%, tetapi lebih dari 60% dipaparkan sebagai berikut: (1) Jumlah buku-buku
perpustakaan dianggarkan Rp.4.999.979.000,00 terealisasi Rp.3.617.278.900,00 dengan
capaian 72,35%, (2) Jumlah mahasiswa menerima layanan pendidikan dianggarkan
Rp.80.859.369.000,00 terealiasi Rp.57.445.901.080,00 dengan persentase capaian 71,04%,
(3) Jumlah prodi penyelenggara pembelajaran sesuai standar mutu pembelajaran
dianggarkan Rp.7.526.970.000,00 terealisasi Rp.5.059.015.398,00 dengan persentase
capaian 67,21%, (4) Jumlah jurusan yang menerapkan sistem penjaminan mutu dianggarkan
Rp.2.821.867.000,00 terealisasi Rp.1.739.021.095,00 dengan persentase capaian 61,63%.
Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadinya efisiensi
pengelolaan anggaran pada pencapaian keempat indikator kinerja tersebut.
Dari 5 (lima) indikator kinerja dengan tingkat ketercapaian yang cukup rendah, yaitu
kurang dari 40%, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang tingkat ketercapaianya 0,00%, yaitu
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
36
jumlah proposal prodi baru swadana, karena pada tahun 2013 tidak ada pengajuan prodi
baru. Keempat indikator kinerja yang tingkat tercapaiannya rendah tersebut adalah sebagai
berikut: (1) Jumlah jurusan memenuhi standar mutu sarana dan prasarana pembelajaran
dianggarkan Rp.2.287.843.000,00 terealisasi Rp.903.283.900,00 dengan capaian 39,48%, (2)
Jumlah prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik dianggarkan
Rp.2.650.000.000,00 terealisasi Rp.510.791.350,00 dengan capaian 19,28%, (3) Jumlah unit
buku pustaka pendukung pembelajaran swadana dianggarkan Rp.1.410.000.000,00
terealisasi Rp.225.693.080,00 dengan capaian 16,01%, dan (4) Jumlah jenis hibah yang
diterima PT dianggarkan Rp.1.332.000.000,00 terealisasi Rp.44.500.000,00 dengan capaian
3,34%. Rendahnya tingkat ketercapaian dari indikator kineerja tersebut disebabkan karena
dari segi waktu (durasi dan masa penganggaran) dan bentuk kegiatan indikator tersebut tidak
mungkin bisa dilaksanakan. Misalnya, ada sejumlah buku asing (Berbahasa Inggris) yang
dipesan ternyata tidak tersedia, dan pada saat itu tidak ada kesempatan untuk mengganti
dengan buku yang setara yang tersedia. Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
kelangkaan sediaan buku-buku baru yang berbahasa asing, bisa diantisipasi dengan cara
melacak dan membuat daftar alternatif buku yang sudah ada dan setara, dan dikerjakan
paling lambat 1 bulan sebelum pengajuan usulan.
Untuk mencapai sasaran peningkatan kapasitas dan profesionalitas dosen dan
tenaga kependidikan dialokasikan dana sebesar Rp.187.677.963.000,00 yang tersebar
pada 3 (tiga) indikator. Realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.171.936.053.115,00
dengan persentase capaian 91,61%. Dari 3 (tiga) indikator capaian fisik semua mencapai
100%, namun serapan dananya tidak ada yang mencapai 100%.
Indikator pertama jumlah dosen ikut program pengembangan SDM swadana
dianggarkan sebesar Rp 5.282.721.000,- terealisasi Rp 680.497.875,- atau13%. Meskipun
serapan dana sangat rendah namun capaian fisik indikator ini sangat baik yaitu 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa pada capaian indikator pertama terjadi efisiensi penggunaan anggaran.
Untuk indikator kedua, jumlah prodi penerima hibah pengembangan DIKTI dengan
pagu anggaran Rp 604.186.000,- dan terealisasi sebesar Rp 565.886.350,- atau 94%.
Meskipun serapan dana hanya 94%, namun capaian fisik indikator ini mencapai 100%.
Serapan dana yang tidak mencapai 100% disebabkan kesulitan dalam pengadaan buku.
Penerima Hibah Pengembangan dari DIKTI ada empat prodi, yaitu Pendidikan Luar Sekolah,
Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Jurusan Sejarah.
Rata-rata prodi kesulitan penyerapan dana pada pengadaan buku. Hal ini disebabkan
beberapa buku yang direncanakan sudah tidak ada, terutama buku-buku sejarah.
Indikator layanan perkantoran satker dianggarkan sebesar Rp 181.791.056.000,- dan
terealisasi Rp 170.689.668.890,- atau 94%. Layanan satker perkantoran ditargetkan 12 bulan
dan terealisasi 12 bulan, dengan demikian pada pelaksanaan layanan satker terjadi efisiensi
penggunaan anggaran.
Untuk mencapai sasaran peningkatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dialokasikan dana sebesar Rp 11.182.970.000,- untuk enam jenis penelitian. Dana sebesar
ini bersumber dari dana BOPTN desentralisasi sebesar Rp 7.915.990.000,- dan sumber
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
37
dana DP2M Dikti sebesar Rp 3.266.980.000,-. Serapan dana untuk masing-masing jenis
penelitian adalah sebagai berikut. Penelitian hibah bersaing dianggarkan Rp
1.742.300.000.00 dan terserap 1.742.300.000,00, sehingga serapan mencapai 100%.
Penelitian fundamental dianggarkan Rp 270.900.000,00 terserap Rp 270.900.000,00 serapan
100%. Demikian juga penelitian pekerti, hibah pascasarjana dan disertasi doktor yang
masing-masing dianggarkan Rp 75.000.000,00, Rp 581.720.000,00 dan Rp 424.600.000,00
semuanya terserap 100%. Untuk penelitian unggulan perguruan tinggi dianggarkan Rp
8.088.450.000,00 hanya terserap Rp 7.402.500.000,00 atau 90%. Serapan dana yang tidak
maksimal pada jenis penelitian unggulan ini diduga sebabkan dua hal, pertama jumlah judul
penelitian yang didanai tidak sesuai target, yaitu target 221 didanai 199, kedua jumlah
anggaran penelitian yang diajukan oleh peneliti diturunkan. Sehingga anggaran penelitian
unggulan tersisa Rp 685.950.000,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anggaran
penelitian dan pengabdian sebesar Rp 11.182.970.000,00 terserap sebesar Rp
10.497.020.000,00 atau 93,86%. Anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 685.950.000,00
disebabkan adanya efisiensi atau penurunan anggaran yang diajukan peneliti, berkurangnya
jumlah judul penelitian yang didanai, kurang siapnya beberapa peneliti dalam melaksanakan
dalam penelitiannya yang disebabkan oleh kesibukan yang lain.
Selain itu, LP2M juga mengkoordinir penelitian dan pengabdian yang dikelola oleh
DP2M Dikti diantaranya Penelitian Hibah Kompetensi dianggarkan Rp 200.000.000,00
serapan 100%. Penelitian MP3EI dianggarkan Rp 450.000.000,00 serapan 100%.
Penelitian Strategis nasional dianggarkan Rp 1.347.480.000,00 serapan 100%.
Pengabdian kepada Masyarakat Multi Tahun dianggarkan Rp 535.000.000,00, serapan
100%. Pengabdian kepada Masyarakat 1 Tahunan dianggarkan Rp 584.500.000,00,
serapan 100%. Bantuan Sosial Pemberdayaan Sosial dalam rangka Bantuan Biaya
Analisis Pilot Project Tahun 2013 Rp 150.000.000,00, serapan 100%. Jumlah proposal
pengabdian kepada masyarakat dianggarkan Rp 710.000.000,00 terserap Rp
20.000.000,00 serapan 3%, dan jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat
dianggarkan Rp 3.400.000.000,00 terserap 2.917.851.159,00 serapan 86%. Secara
keseluruhan serapan untuk dana yang dikelola DP2M adalah 72,65%.
Untuk Pencapaian Alokasi Anggaran pada Sasaran Strategis yang keempat yaitu
“PENINGKATAN LAYANAN PRIMA KELEMBAGAAN” Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Peningkatan Layanan Prima
Kelembagaan adalah Rp.15.256.100.000,- yang tersebar ke 7 (tujuh) indikator kinerja
pendukung. Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.4.051.040.540
dengan persentase capaian 26,55%. Hanya satu indikator saja yaitu Jumlah LPTK yang
menerapkan program CLCC yang mencapai ketercapaian 100%, sedangkan yang lainnya
kurang dari 100%. Indikator yang ketercapaiannya kurang dari 100%, pertama adalah
Jumlah mahasiswa baru S1 dengan pagu anggaran Rp.977.500.000,- terealisasi
Rp.281.094.000,- dengan persentase ketercapaian 28,76%, kedua adalah Jumlah
mahasiswa baru pascasarjana dengan pagu anggaran Rp.2.642.000.000,- terealisasi
Rp.444.165.000,- dengan persentase ketercapaian 16,81%, ketiga adalah Jumlah
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
38
ORMAWA yang didanai dengan pagu anggaran Rp.2.950.000.000,- terealisasi
Rp.501.014.200,- dengan persentase ketercapaian 16,98%, keempat adalah Jumlah
paket layanan teknologi informasi dengan pagu anggaran Rp.535.000.000,- terealisasi
Rp.2.250.000,- dengan persentase ketercapaian 0,42%, kelima adalah Jumlah unit alat
pengolah data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana dengan pagu
anggaran Rp.7.500.000.000,- terealisasi Rp.2.212.717.340,- dengan persentase
ketercapaian 29,50%, keenam adalah Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima
beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB) dengan pagu anggaran Rp.501.600.000,-
terealisasi Rp.459.800.000,- dengan persentase ketercapaian 91,67%.
Untuk mencapai indikator Jumlah LPTK yang menerapkan program CLCC, dari
target/pagu anggaran Rp.150.000.000,- realisasi Rp.150.000.000,- dengan persentase
capaian 100%
Hal ini dimungkinkan karena program ini merupakan program prioritas dan
merupakan paket utuh sehingga mudah direalisasikan.
Sedangkan rendahnya serapan keenam indikator lainnya disebabkan oleh
beberapa hal. Penyebab yang utama adalah naik atau turunnya harga di pasar yang
menyebabkan dana terget tidak terserap. Penyebab yang kedua adalah karena realisasi
dana BOPTN yang terlambat. Ada tiga indikator yang terkait dengan dana BOPTN yaitu
pertama indikator Jumlah mahasiswa baru pascasarjana, kedua indikator Jumlah
ORMAWA, ketiga indikator Jumlah paket layanan teknologi informasi. Disamping itu,
seluruh komponen pembiayaan dari sasaran startegis Peningkatan Layanan Prima
Kelembagaan ini mengalami revisi , sehingga berubah dari rencana semula yang terdapat
pada pakta integritas.
Capaian sasaran strategis kelima, “meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan
dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel”, adalah sebagai berikut. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini sebesar
Rp.214.485.759.000,00 yang tersebar ke dalam 13 indikator. Anggaran yang terserap
sejumlah Rp.127.829.176.645,00 dengan persentase serapan 59,60%. Dari 13 indikator,
tidak ada indikator kinerja yang daya serapnya mencapai 100%.
Rincian capaian indikator kinerja sebagai berikut: (1) Jumlah LPTK yang menerapkan
lesson study dianggarkan Rp.250.000.000,00 terserap Rp.201.863.350,00 (80,75%). (2)
Jumlah unit kegiatan mahasiswa yang sehat dianggarkan Rp.9.419.714.000,00 terserap
Rp.6.555.292.951,00 (69,59%). (3) Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat dan
bakat dianggarkan Rp.560.000.000,00 terserap Rp.435.412.102,00 (77,75%). (4) Jumlah
mahasiswa melaksanakan belajar bekerja terpadu dianggarkan Rp.480.000.000,00 terserap
Rp.170.833.700,00 (35,59%). (5) Luas bangunan pendukung pembelajaran dianggarkan
Rp.45.000.000.000,00 terserap Rp.41.351.860.550,00 (91,89%). (6) Jumlah mahasiswa
berprestasi unggul dalam minat bidang akademik dianggarkan Rp.560.000.000,00 terserap
Rp.359.709.000,00 (64,23%). (7) Jumlah bulan layanan perkantoran swadana dianggarkan
Rp.116.201.093.000,00 terserap Rp.65.898.736.032,00 (56,71%). (8) Jumlah unit kendaraan
bermotor pendukung layanan pendidikan swadana dianggarkan Rp.4.000.000.000,00
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
39
hanya terserap Rp.360.600.000,00 (9,02%). (9) Jumlah unit alat pengatur suhu pendukung
layanan pendidikan swadana dianggarkan Rp.1.000.000.000,00 terserap Rp.402.944.500,00
(40,29%). (10) Jumlah luas gedung pendukung layanan pendidikan swadana dianggarkan
Rp.17.500.000.000,00 hanya terserap Rp.852.455.000,00 (4,87%). (11) Jumlah unit mebelair
pendukung layanan pendidikan swadana dianggarkan Rp.8.315.500.000,00 terserap
Rp.2.440.433.210,00 (29,35%). (12) Jumlah unit alat laboratorium pendukung pembelajaran
swadana dianggarkan Rp.3.500.000.000,00 terserap Rp.2.429.677.000,00 (69,42%).
(13) Jumlah unit alat pendidikan pendukung pembelajaran swadana dianggarkan
Rp.7.699.452.000,00 terserap Rp.6.369.359.250,00 (82,72%).
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
40
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis capaian sasaran dan akuntabilitas keuangan, maka hasil
kinerja Universitas Negeri Malang pada tahun 2013, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Capaian sasaran strategis “meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing” dinilai cukup berhasil. Ada 5 (lima) dari 10 indikator kinerja yang capaian indikator baik, yaitu lebih baesar dari 60%, dan 5 (lima) indikator lainnya
mempunyai tingkat ketercapaian yang cukup rendah. Banyaknya indikator yang
didanai oleh dana BOPTN menyebabkan rendahnya persentase tersebut.
2. Capaian sasaran strategis “meningkatnya kapasitas dan profesionalitas dosen dan
tenaga kependidikan” dinilai sangat berhasil. Capaian indikator kinerja sangat baik, yaitu sebesar 100%, sedangkan serapan anggarannya 91,61%. Keberhasilan
pencapaian indikator pada sasaran strategis ini karena seluruh komponan pembiayaan
tidak ada revisi anggaran.
3. Capaian sasaran strategis yang ketiga dengan program meningkatnya penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dinilai sangat berhasil. capaian indikator kinerja
sudah baik yaitu sebesar 93,07. Total anggaran yang disediakan untuk sasaran strategi
ketiga adalah sebesar Rp.19.547.970.000,00 dan terserap sebesar
Rp.16.662.668.639,00 dengan serapan 85,24%. Tidak terserapnya dana 100%
disebabkan antara lain jumlah usulan yang layak didanai kurang dari yang dianggarkan
dan terjadinya efisiensi anggaran.
4. Capaian sasaran strategis program peningkatan layanan prima kelembagaan, dinilai
berhasil, capaian indikator kinerja sudah baik yaitu sebesar 97%, sedangkan serapan
anggarannya hanya 51%. Kecilnya serapan anggaran dikarenakan adanya 3 kali revisi
yaitu pada tanggal 4 Juli 2012, 30 Okt 2012, dan 23 Nov 2012, yang mencakup
realisasi dana BOPTN pada akhir nopember 2012.
5. Capaian sasaran strategis program meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan
dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel
tergolong cukup, baik dari segi capaian sasaran (68,45), maupun serapan anggaran
(59,45%). Ketidaktercapaian sasaran tersebut disebabkan terlambatnya realisasi
anggaran BOPTN sehingga pembangunan gedung dan pengadaan barang tidak dapat
dilakukan.
6. Secara keseluruhan dari kelima sasaran strategis yang menjadi program Universitas
Negeri Malang, pencapaian indikator kinerjanya baru mencapai 78,05%. Sementara
dari sisi Akuntabilitas Keuangan, UM mendapatkan pagu/terget anggaran sebesar
Rp.543.170.820.000,- dan hanya diserap Rp.390.074.423.742,- dengan persentase
keterserapan 71,81%. Kecilnya serapan anggaran dikarenakan adanya 3 kali revisi
yaitu pada tanggal 4 Juli 2012, 30 Okt 2012, dan 23 Nov 2012. Sedangkan tahun 2013
UM melanjutkan pembangunan gedung rektorat.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
41
B. SARAN
Berdasarkan pada hasil analisi kinerja tahun 2012, untuk memperbaiki kinerja
tahun yang akan datang, maka disarankan sebagai berikut:
1. Perencanaan berupa RBA harus melibatkan setiap unit dan diusulkan sesuai dengan
jadual yang ditetapkan oleh KEMENKEU.
2. Revisi DIPA diharapkan tidak lagi dilakukan pada akhir tahun sehingga menyebabkan
tidak memungkinkan kegiatan untuk dilakukan.
3. Perencanaan target yang ada di RENSTRA Universitas hendaknya berpijak pada
realisasi tahun terakhir sehingga realistis.
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
43
PENGUKURAN KINERJA
Unit Organisasi : Universitas Negeri Malang
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran Realisasi
Target % Angaran %
Meningkatnya layanan akademik prodi yang bermutu dan berdaya saing
Jumlah jenis hibah yang diterima PT 1 1.332.000.000 1 100,00 44.500.000 3,34
Jumlah prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik
80 2.650.000.000 80 100,00 510.791.350 19,28
Jumlah mahasiswa menerima layanan pendidikan 3.285 80.859.369.000 3.285 100,00 57.445.901.080 71,04
Jumlah proposal prodi baru swadana 25 2.265.000.000 - - - -
Jumlah Jurusan yang menerapkan sistem penjaminan mutu
27 2.821.867.000 27 100,00 1.739.021.095 61,63
Jumlah Prodi penyelenggara pembelajaran sesuai standart mutu pembelajaran
82 7.526.970.000 82 100,00 5.059.015.398 67,21
Jumlah Jurusan memenuhi standar mutu sarana dan prasarana pembelajaran
27 2.287.843.000 27 100,00 903.283.900 39,48
jumlah Buku-buku perpustakaan 8.189 4.999.979.000 8.857 108,16 3.617.278.900 72,35
jumlah unit Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran Swadana
8.096 1.410.000.000 152 1,88 225.693.080 16,01
Jumlah Prodi Penyelenggara KBK 1 50.000.000 1 100,00 50.000.000 100,00
Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan
Jumlah dosen ikut program pengembangan SDM swadana
577 5.282.721.000 577 100,00 680.497.875 12,88
Jumlah prodi penerima hibah pengembangan DIKTI
4 604.186.000 4 100,00 565.886.350 93,66
Jumlah bulan layanan perkantoran satker 12 181.791.056.000 12 100,00 170.689.668.890 93,89
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
44
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran Realisasi
Target % Angaran %
Meningkatnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pengembangan inovasi pembelajaran, dan perwujudan masyarakat yang mandiri dan produktif
Jumlah judul penelitian hibah bersaing 37 1.742.300.000 37 100,00 1.742.300.000 100,00
Jumlah judul penelitian fundamental 7 270.900.000 7 100,00 270.900.000 100,00
Jumlah judul penelitian hibah pekerti 1 75.000.000 1 100,00 75.000.000 100,00
Jumlah judul penelitian hibah pascasarjana 6 581.720.000 6 100,00 581.720.000 100,00
Jumlah judul penelitian disertasi doktor 10 424.600.000 10 100,00 424.600.000 100,00
Jumlah judul penelitian unggulan perguruan tinggi 221 8.088.450.000 201 90,95 7.490.950.000 92,61
Jumlah proposal penelitian PT 30 4.255.000.000 30 100,00 3.139.617.480 73,79
Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat 30 710.000.000 14 46,67 20.000.000 2,82
Jumlah judul hasil pengabdian kepada masyarakat
30 3.400.000.000 30 100,00 2.917.581.159 85,81
Meningkatnya layanan prima kelembagaan
Jumlah mahasiswa baru S1 6.436 977.500.000 7.187 111,67 281.094.000 28,76
Jumlah mahasiswa baru pascasarjana 1.860 2.642.000.000 871 46,83 444.165.000 16,81
Jumlah ORMAWA 35 2.950.000.000 19 54,29 501.014.200 16,98
Jumlah paket layanan teknologi informasi 1 535.000.000 1 100,00 2.250.000 0,42
Jumlah unit alat pengolah data dan informasi pendukung layanan pendidikan swadana
8.096 7.500.000.000 3.943 48,70 2.212.717.340 29,50
Jumlah SK Penetapan mahasiswa penerima beasiswa kemitraan negara berkembang (KNB)
1 501.600.000 1 100,00 459.800.000 91,67
Jumlah LPTK yang menerapkan program CLCC 1 150.000.000 1 100,00 150.000.000 100,00
LAKIP Universitas Negeri Malang 2013
45
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran Realisasi
Target % Angaran %
Meningkatnya kualitas manajemen kelembagaan dan pelaksana tugas teknis dengan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Jumlah LPTK yang Menerapkan Lesson Study 1 250.000.000 1 201.863.350
80,75
Jumlah unit kegiatan mahasiswa yang sehat 31 9.419.714.000 1 3,23 6.555.292.951 69,59
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat dan bakat
100 560.000.000 100 100,00 435.412.102 77,75
Jumlah mahasiswa melaksanakan belajar bekerja terpadu
450 480.000.000 176 39,11 170.833.700 35,59
Luas bangunan pendukung pembelajaran 446.000 45.000.000.000 446.000 100,00 41.351.860.550 91,89
Jumlah mahasiswa berprestasi unggul dalam minat bidang akademik
1.500 560.000.000 1.200 80,00 359.709.000 64,23
Jumlah bulan layanan perkantoran swadana 12 116.201.093.000 12 100,00 65.898.736.032 56,71
Jumlah unit kendaraan bermotor pendukung layanan pendidikan swadana
24 4.000.000.000 2 8,33 360.600.000 9,02
Jumlah unit alat pengatur suhu pendukung layanan pendidikan swadana
166 1.000.000.000 95 57,23 402.944.500 40,29
Jumlah luas gedung pendukung layanan pendidikan swadana
44.638 17.500.000.000 3.100 6,94 852.455.000 4,87
Jumlah unit mebelair pendukung layanan pendidikan swadana
1.200 8.315.500.000 435 36,25 2.440.433.210 29,35
Jumlah unit alat laboratorium pendukung pembelajaran swadana
500 3.500.000.000 355 71,00 2.429.677.000 69,42
Jumlah unit alat pendidikan pendukung pembelajaran swadana
2.591 7.699.452.000 2.305 88,96 6.369.359.250 82,72
JUMLAH ANGGARAN 543.170.820.000 390.074.423.742 71,81
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)Jalan Semarang 5 Malang 65145 Telp. (0341) 551-312 Fax. (0341) 551-921
Website: http://um.ac.id E-mail: [email protected]