LEPTOSPIROSISBY:
HANA CHRISTYANTI
ETIOLOGI
Genus : leptospira Family : treponemataceae(mikroorganisme
spirochaeta) Ciri khas : berbelit, tipis, fleksibel, spiral
yang sangat halus,membentuk suatu kait (bengkak).
Gerak rotasi aktif(flagella -)
ETIOLOGI
Leptospira membutuhkan media dan kondisi yang khusus untuk tumbuh (butuh waktuberminggu-minggu untuk membuat kultur yang positif)
Medium Fletcher’s dapat tumbuh dengan baik sebagai obligat anaerob.
ETIOLOGI
Mikroskop lapangan gelap hanya dapat terlihat sebagai rantai kokus kecil-kecil. (+)
Mikroskop lapangan redup pada mikroskop biasa morfologi leptospira secara umum dapat dilihat.
ETIOLOGI
Tersering menginfeksi manusia :1. L. icterohaenorrhagica (tikus)2. L. canicola (anjing) 3. L. pomona (sapi,babi)
ETIOLOGI
Beberapa serovar L. interrogans yang dapat menginfeksi manusia di antaranya adalah : L. icterohaemorrhagiae, L. canicola, L. pomona, L. grippothyposa, L. javanica, L. celledoni, L. pyrogenes, L. automnalis, L. hebdomadis, L. bataviae, L. tarassovi, L. panama, L. andamana, L. shermani, L. ranarum, L. bufonis, L. copenhageni, L. australis, L. cynopteri dan lain-lain.
Genus leptospira terdiri atas 1. : L. interrogans (patogen)2. L. biflexa (non patogen / saprofit)
EPIDEMIOLOGI
International leptosiprosis Society menyatakan Indonesia sebagai negara dengan insidens leptospirosis TINGGI (peringkat ketiga di dunia untuk mortalitas)
Di Indonesia, leptospirosis ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat
Pada kejadian banjir besar di Jakarta tahun 2002, dilaporkan lebih dari seratus kasus leptospirosis dengan 20 kematian.
EPIDEMIOLOGI
Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan air(luka/erosi pada kulit ataupun selaput lendir, air tergenang/melambat)atau tanah, lumpur yang telah terkontaminasi oleh urine binatang yang telah terinfeksi leptospira.
Kadang-kadang penyakit ini terjadi akibat gigitan binatang yang sebelumnya terinfeksi leptospira, atau kontak dengan kultur leptospira di laboratorium.
EPIDEMIOLOGI
Orang-orang yang mempunyai resiko tinggi mendapatkan penyakit ini adalah pekerja-pekerja di sawah, pertanian, perkebunan, peternakan, pekerja tambang, pekerja di rumah potong hewan atau orang-orang yang mengadakan oerkemahan di hutan, dokter hewan.
EPIDEMIOLOGI
Leptospirosis tersebar di seluruh dunia, di semua benua kecuali benua Antartika, namun terbanyak didapati didaerah tropis.
Leptospira bisa terdapat pada binatang piaraan seperti anjing, babi, lembu, kuda, kucing, marmot atau binatang-binatang pengerat lainnya seperti tupai, musang, kelelawar, dan lain sebagainya. (ginjal dan air kemihnya)
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini bersifat musiman1. didaerah beriklim sedang → musim panas
dan musim gugur (puncak insidens →temperatur)
2. didaerah tropis → musim hujan(puncak insidens)
Tikusleptospira menetap → koloni → berkembang biak didalam sel epitel tubulus ginjal tikus → mengalir dalam filtrat urine
EPIDEMIOLOGI
Ada berbagai jenis pejamu dari leptospira, mulai dari mamalia yang berukuran kecil dimana manusia dapat kontak dengannya, misalnya landak, kelinci, tikus sawah, tikus rumah, tupai, musang, sampai dengan reptile ( berbagai jenis katak dan ular ), babi, sapi, kucing, dan anjing.
EPIDEMIOLOGI
Beberapa serovar berhubungan dengan binatang tertentu:
1. L. icterohaemoragiae / copenhageni →tikus2. L. grippotyphosa →voles ( sejenis tikus )3. L.hardjo →sapi4. L. canicola →anjing5. L.pomona →babi
EPIDEMIOLOGI
Pemeriksaan sederhana memakai mikroskop biasa dapat dideteksi →gerakan leptospira dalam urine
Diagnostik pasti ditegakkan dengan ditemukannya leptospira pada daerah atau urine atau ditemukannya →serologi(+)
EPIDEMIOLOGI
Untuk dapat berkembang biaknya leptospira memerlukan lingkungan optimal serta tergantung pada suhu yang lembab, hangat , PH air/tanah yang netral(ditemukan didaerah tropis)
THANK YOU