CST & LAPORAN KASUS 3Ulkus Traumatikus
Cut Nyak Shafira F.041.210.017 / 040.07.033
Pembimbing : Drg. Dewi Priandini, Sp.PM
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Siswati No. rekam medis : 022736 Jenis kelamin / umur : wanita, 34 Pekerjaan : ibu rumah tangga Berat badan : 52 kg Tinggi badan : 160 cm
Keluhan UtamaSakit karena luka pada bibir dalam atas
AnamnesisPasien wanita usia 34 tahun datang ke RSGMP Trisakti karena bibir dalam bagian atas terasa sakit karena luka sejak kemarin. Awalnya luka tsb kecil, kemudian membesar dan semakin sakit saat mengunyah makanan. Bagian bibir dalam atas sering tergesek dengan gigi depan yang sudah patah. Belum pernah minum obat untuk mengurangi rasa sakit. Pasien sering makan buah dan sayur.
RIWAYAT PENYAKIT UMUM
Tidak ada riwayat penyakit umum
Belum pernah dirawat di rumah sakit
karena sakit berat
PEMERIKSAAN UMUM
Sklera : putihKonjungtiva : merah mudaWarna kulit : sawo matangCara berjalan : normalFisik : normalTD : 110/70 mmHgNadi : 75/menitPernafasan : 38/menitKeadaan umum : baik
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk Muka : Ovoid simetris
Pembengkakan
Kelenjar Limfe
Bibir
Kulit sekitar mulut
Tidak ada pembengkakan
Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Intra Oral
Higien Oral• Debris : Regio 1, 2, 3, 4• Kalkulus : Regio 1, 2, 3, 4
Mukosa Labial: terdapat lesi erosi berwarna putih dikelilingi
kemerahan, sedikit cekung, batas tidak teratur, di mukosa atas
dengan ukuran 5 x 4,5 mm, berbentuk oval
Tidak ada kelainan:
Mukosa bukal, Mukosa dasar mulut, Mukosa lidah, Mukosa
gingiva, Mukosa palatum
Gigi geligi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
cm proksimal
Tambalan amalgam
X XX XX
XX
XXX
Analisis Kasus
Pasien wanita usia 34 tahun datang ke RSGMP Trisakti dengan
keadaan mukosa labial atas luka dan terasa sakit sejak kemarin.
Lesi erosi pada mukosa labial atas berwarna putih dikelilingi
kemerahan, batas tidak teratur, berukuran 5 x 4,5 mm, cekung,
dan berbentuk oval. Lesi sering terkena trauma gesekan dari gigi
anterior yang patah. Berdasarkan gambaran klinis dan
anamnesis, lesi tersebut adalah ulkus traumatikus.
Diagnosis Banding
Stomatitis Aphtosa
Ulkus Dekubitalis
Lesi ulserasi dangkal, berbentuk oval/ bulat dengan batas tegas, sakit dikelilingi kelim merah, lesi soliter/multipel, bersifat rekuren, Biasa akibat trauma, hormonal, alergi, defisiensi nutrisi.
Jejas traumatik kronis yang melibatkan mukosa mulut sehingga terbentuk ulserasi dengan tepi yang mengeras dan meninggi. Disebabkan alat ortodonti, cengkram gigi tiruan, sisa akar/tepi karies yang tajam. Trauma fisik bersifat kronis
Diagnosis Tetap
Ulkus Traumatikus
Rencana Perawatan1. Eliminasi faktor predisposisi : mengasah gigi anterior
sehingga tidak tajam lagi
2. Eliminasi Simptomatis : pemberian obat oles Solcoseryl 5mg
3. Terapi Suportif : pemberian vitamin A
4. Motivasi, edukasi, instruksi :
• Memberi pasien edukasi bahwa keadaan tersebut dapat
timbul akibat trauma karena gesekan dari gigi depan
yang patah
• Menghindari makanan pedas, istirahat cukup, motivasi
pasien untuk meningkatkan kebersihan mulut
• Menginstruksikan pasien untuk menggunakan obat oles
solcoseryl 5 mg 2x1 sehari
Foto sebelum perawatan
Perawatan(07/05/2014)
• IndikasiAnamnesisPemeriksaan klinis EO dan IOFoto Klinis (EO dan IO)
• Menghilangkan faktor predisposisi dengan mengasah gigi depan yang tajam
• Pemberian Obat :
R/ Solcoseryl 5 g No. I S. 2 d d 1
• Terapi suportif : Vitamin A• Motivasi, Edukasi, Instruksi:
– Memberi pasien edukasi bahwa keadaan tersebut dapat timbul akibat trauma karena gesekan dari gigi depan yang patah
– Menghindari makanan pedas, istirahat cukup, motivasi pasien untuk meningkatkan kebersihan mulut
– Menginstruksikan pasien untuk menggunakan obat oles solcoseryl 5 mg 2x1 sehari
Kontrol (14/05/2014)
• Sudah tidak sakit setelah memakai obat oles Solcoseryl 2x1 sehari
setelah 7 hari pemakaian
• Sudah tidak terlihat lagi lesi putih yang dikelilingi daerah
kemerahan di mukosa labial atas
• Sudah sembuh dan tidak ada keluhan dari pasien
• Memberi motivasi untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya
Ulkus Traumatikus
Ulkus traumatikus merupakan bentuk lesi ulseratif akibat adanya
trauma yang dapat terjadi pada semua usia dan kedua jenis
kelamin. Lokasi dapat pada mukosa pipi, mukosa bibir, palatum,
dan tepi perifer lidah. Trauma dapat disebabkan oleh bahan-
bahan kimia, panas, listrik, atau gaya mekanik.
(Langlais & Miller, 2000)
Etiologi Ulkus Traumatikus
Penyebab traumatik dari ulserasi mulut dapat berupa trauma fisik
atau trauma kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut dapat
disebabkan oleh permukaan tajam, seperti cengkeram atau tepi-
tepi protesa, peralatan ortodonti, kebiasaan menggigit bibir, atau
gigi yang fraktur. Ulser dapat diakibatkan oleh kontak dengan gigi
patah, cengkeram gigi tiruan sebagian atau mukosa tergigit
secara tak sengaja.
(Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000)
Gambaran Klinis Ulkus Traumatikus
Terlihat sedikit cekung dan berbentuk oval. Terlihat daerah eritema
pada pinggiran ulkus, lama kelamaan menghilang, dan bagian
tengah ulkus biasanya berwarna putih kekuningan. Lokasi dapat
pada mukosa pipi, mukosa bibir, palatum, dan tepi perifer dari lidah
(Langlais, Miller, 2009)
Perawatan Ulkus Traumatikus
Mengurangi inflamasi
Menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman
Mempercepat penyembuhan
(Lynch, 1994)
Pengobatan secara simptomatik. Rasa sakit pada rongga mulut dapat diobati secara topikal maupun sistemik. Cara topikal lebih banyak dipilih dibandingkan dengan cara sistemik karena efek samping pengobatan topikal lebih rendah jika dibandingkan dengan terapi sistemik. Apabila ulkus masih belum sembuh juga, obat jenis kortikosteroid dapat dianjurkan
Kesimpulan
Stomatitis aftosa minor multipel dapat muncul akibat beberapa
faktor diantaranya adalah faktor trauma pada mukosa dan faktor
psikologis berupa stress.
Pemberian obat berupa obat kumur Aloclair dapat membantu
proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit. Selain itu dapat
diberikan suatu perawatan psikologis berupa motivasi kepada
pasien melalui pendekatan spiritual konseling, serta edukasi
pasien untuk selalu menjaga kesehatan mulutnya dan untuk
sementara waktu menghindari makanan yang pedas. Terbukti
setelah penggunaan obat dan motivasi yang dianjurkan kepada
pasien, stomatitis aftosa minor multipel sembuh dan tidak lagi
ditemukan di mukosa mulut serta lidah pasien.
TERIMA KASIH
Recommended