5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 1/14
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ANSHORI
1103035411
DIPLOMA III
MANAJEMEN INFORMATIKA
TAHUN 2011
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 2/14
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ³KEDUDUKAN PANCASILA
DARI MASA KE MASA´, yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk
memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dalam menempuh pendidikan di Universitas
Riau.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca. Demikian
makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Pekanbaru, 9 Desember 2011
Penulis
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 3/14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .....................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................
2.1 Kedudukan Pancasila Pada Masa Orde Lama ...............................................
2.2 Kedudukan Pancasila Pada Masa Orde Baru ................................................
2.3 Kedudukan Pancasila Pada Masa Reformasi ................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 4/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memahami peran Pancasila dari masa orde lama, masa orde baru, dan era
reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara dan ideologi nasional,
merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki
pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama
terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Apalagi manakala dikaji
perkembangannya secara konstitusional terakhir ini dihadapkan pada situasi yang
tidak kondusif sehingga kredibilitasnya menjadi diragukan, diperdebatkan, baik
dalam wacana politis maupun akademis.
1.2 Rumusan Masalah
2 B. Batasan MasalahUntuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Apa arti Pancsila?2. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia?3. Bagaimana penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?4. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?
3 C. Tujuan Yang Ingin DicapaiDalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:1. Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya2. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pandanganhidup dan sebagai dasar negara oleh sebab itu penulis ingin menjabarkankeduanya.3. Penulis ingin mendalami / menggali arti dari sila ± sila Pancasila
4 D. Sistematika Penulisan
1.3 Tujuan & Manfaat Penulisan
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 5/14
Orde lama
Pamor Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa yang pernahdikeramatkan dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa warsa setelah proklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar apiPancasila sebagai tuntunan hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang, diawalioleh kehendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung kepada persatuandan kesatuan.
Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan yangterpusat, agar dapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuahrevolusi perjuangan melawan penjajah (nekolim, neo-kolonialisme) serta ikut menatadunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas bangsa dan penghisapan manusia atas
manusia (exploitation de nation par nation, exploitation de homme par l homme). Namun sayangnya kehendak luhur tersebut dilakukan dengan menabrak danmengingkari seluruh nilai-nilai dasar Pancasila.Selama kurun waktu berkuasanya pemerintahan orde lama, secara perlahan tetapi pasti virtue (keutamaan) nilai-nilai luhur Pancasila seakan akan lumat oleh sebuah proses akumulasi kekuasaan yang sangat agresif tanpa mengindahkan cita-cita luhur yang dijadikan alasan untuk membangun kekuasaan itu sendiri. Retorika dan jargon politik yang bersumber dari gagasan bahwa revolusi belum selesai, termasuk caracara revolusioner untuk membangun tatanan dunia baru, dijadikan legitimasi politik untuk membenarkan perlunya seorang pemimpin revolusi yang ditaati oleh seluruhrakyatnya. Dengan semangat dan alasan melaksanakan amanat revolusi 1945 itu
pulalah nilai-nilai luhur, konstitusi, norma dan aturan dapat ditabrak kalau tidak sesuai dengan jalannya revolusi. Sedemikian membaranya semangat berevolusi waktuitu, sehingga andai kata revolusi memerlukan korban, apapun harus diberikan. Hal itusesuai dengan ungkapan yang seringkali diucapkan oleh Pemimpin Besar Revolusi bahwa pengorbanan adalah sesuatu yang dianggap sebagai konsekwensi logis darihakekat revolusi, karena demi sebuah perjuangan yang revolusioner kadang-kadangrevolusi bahkan harus tega memakan anaknya sendiri.Dalam gegap gempitanya atmosfir revolusioner, Pancasila sebagai falsafah bangsaserta UUD 45 sebagai konstitusi negara, akhirnya tidak berdaya dan harus tunduk kepada hukum revolusi. Konsekwensinya, mereka hanya dijadikan sekedar sebuahalat revolusi. Retorika yang selalu dikumandangkan bahwa revolusi adalah menjebol
dan membangun, dilakukan secara pincang. Pada kenyataannya selama kurun waktuitu, kekuasaan yang sentralistik lebih banyak menjebolnya dari pada melaksanakan pembangunan.
Akibatnya, nilai-nilai luhur dalam Pancasila tinggal menjadi kata-kata bagus yangsecara retorik digunakan oleh penguasa untuk membuai dan meninabobokan rakyatsupaya lupa penderitaan baik karena dilanda kelaparan maupun kemiskinan.
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 6/14
Agar revolusi berhasil mencapai tujuannya, maka seluruh kekuatan harusdipersatukan, sehingga presiden mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk
menghancurkan apa yang disebut sebagai musuh-musuh revolusi?. Demi sebuahkekuasaan yang dahsyat pulalah, maka semua cabang kekuasaan, baik legislatif,yudikatif dan kekuatan masyarakat harus dihimpun dalam satu tangan. Rakyat harus berada di belakang pemimpin tanpa reserve untuk menunggu komando yangdiberikan kepadanya. Manifestasi kegandrungan mempersatukan kekuatan danmengakumulasikan kekuasaan diwujudkan pula dalam tataran ideologis denganmemeras Pancasila menjadi Trisila yang unsur-unsurnya adalah kekuatan golongannasionalis, komunis serta agama yang pada tahap berikutnya ketiga sila itupunkemudian disimplifikasikan menjadi satu sila yang disebut Gotong Royong.Hiruk pikuk revolusi akhirnya usai, karena ternyata kepemimpinan revolusioner telahmengakibatkan kejatuhan pemimpin itu sendiri melalui tragedi yang dikenal dengan
nama G 30 S/PKI. Kekuasaan yang hakekatnya cenderung korup, telahmenyelewengkan nilai-nilai luhur Pancasila. Akibatnya, tragedi politik tahun 1965yang pada dasarnya adalah perang saudara yang disebabkan oleh konflik ideologitelah menelan korban ratusan ribu jiwa, serta trauma dan stigma politik terhadap jutaan rakyat yang tidak tahu menahu mengenai apa yang disebut denganmemperjuangkan sebuah revolusi.Catatan singkat di atas adalah fakta sejarah yang mudah-mudahan dapat menyegarkaningatan kita semua, bahwa kesaktian serta kekeramatan Pancasila sebagai ideologidan falsafah bangsa sangat rentan terhadap penyelewengan oleh aktor politik pemegang kekuasaan negara. Runtuhnya sistem kekuasaan pemerintahan Orde Lamaadalah akibat dari perilaku para pemimpin politik yang menjungkir-balikkan nilai-
nilai Pancasila demi ambisi politik yang mengatas namakan Pancasila.
A. KesimpulanPancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Olehkarena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusatmaupun di daerah.
B. Saran-SaranBerdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakanfalsafah negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 7/14
mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasatanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
1. Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata NegaraSekolah Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.2. Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.3. NN. Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila. Sekretariat Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.
Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruhwarga negara Indonesia. Pancasila yang benar dan sah (otentik) adalah yangtercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ituditegaskan melalui Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968, tanggal 13 April 1968.
Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari tata urutan atau rumusan sistematik yang berbeda, yang dapat menimbulkan kerancuan pendapat dalam memberikan isiPancasila yang benar dan sesungguhnya.
Dalam rangka mempelajari Pancasila, Laboratorium Pancasila IKIP Malang (1986:9-14) menyarankan dua pendekatan yang semestinya dilakukan untuk memperoleh
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 8/14
pemahaman secara utuh dan menyeluruh mengenai Pancasila. Pendekatan tersebutadalah pendekatan yuridis-konstitusional dan pendekatan komprehensif.
Pendekatan yuridis-konstitusional diperlukan guna meningkatkan kesadaran akan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan karenanyamengikat seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk melaksanakannya. PelaksanaanPancasila mengandaikan tumbuh dan berkembangnya pengertian, penghayatan dan pengamalannya dalam keseharian hidup kita secara individual maupun sosial selakuwarga negara Indonesia.
Pendekatan komprehensif diperlukan untuk memahami aneka fungsi dan kedudukanPancasila yang didasarkan pada nilai historis dan yuridis-konstitusional Pancasila:sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Telaah tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa selainmerupakan philosphische grondslaag (Bld), dasar filsafat negara Republik Indonesia,Pancasila pun merupakan satu kesatuan sistem filsafat bangsa atau pandangan hidup bangsa (Ing: way of life; Jer: weltanschauung). Maka tinjauan historis dan filosofis juga dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mengarah pada hakikat nilai-nilai budaya bangsa yang dikandung Pancasila sebagai suatu sistem filsafat. Pancasilaadalah keniscayaan sejarah yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara. Kendati demikian, tinjauan filosofis tidak hendak mengabaikansumbangan budi-nurani terhadap aspek-aspek religius dalam Pancasila (Lapasila,1986:13-14): ³Dengan tercantumnya Ketuhanan yang mahaesa sebagai sila pertamadalam Pancasila, Pancasila sebenarnya telah membentuk dirinya sendiri sebagai suatu
ruang lingkup filsafat dan religi. Karena hanya sistem filsafat dan religi yangmempunyai ruang lingkup pembahasan tentang Ketuhanan yang mahaesa. Dengandemikian secara µinheren¶ Pancasila mengandung watak filosofis dan aspek-aspek religius, sehingga pendekatan filosofis dan religius adalah konsekuensi dari essensiaPancasila sendiri yang mengandung unsur filsafat dan aspek religius. Karenanya, cara pembahasan yang terbatas pada bidang ilmiah semata-mata belum relevan denganPancasila.´
Namun Pancasila bukanlah dasar negara yang hanya bersifat statis, melainkandinamis karena ia pun menjadi pandangan hidup, filsafat bangsa, ideologi nasional,kepribadian bangsa, sumber dari segala sumber tertib hukum, tujuan negara, perjanjian luhur bangsa Indonesia, yang menuntut pelaksanaan dan pengamanannyadalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam praksis kehidupan
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 9/14
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, peranan atau implementasi Pancasilasecara multidimensional itu dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
y Ø Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar/ tumpuan dan tata cara penyelenggaraan negara dalam usaha mencapai cita-cita kemerdekaanIndonesia.
y Ø Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila menghidupi dan dihidupi oleh bangsa Indonesia dalam seluruh rangkaian yang bulat dan utuh tentang segala pola pikir, karsa dan karyanya terhadap ada dan keberadaan sebagai manusiaIndonesia, baik secara individual maupun sosial. Pancasila merupakan pegangan hidup yang memberikan arah sekaligus isi dan landasan yang kokohuntuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
y Ø Sebagai filsafat bangsa, Pancasila merupakan hasil proses berpikir yang
menyeluruh dan mendalam mengenai hakikat diri bangsa Indonesia, sehinggamerupakan pilihan yang tepat dan satu-satunya untuk bertingkah laku sebagaimanusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila telah menjadietika normatif, berlaku umum, azasi dan fundamental, yang senantiasaditumbuhkembangkan dalam proses mengada dan menjadi manusia Indonesiaseutuhnya.
y Ø Sebagai ideologi nasional, Pancasila tidak hanya mengatur hubunganantarmanusia Indonesia, namun telah menjadi cita-cita politik dalam dan luar negeri serta pedoman pencapaian tujuan nasional yang diyakini oleh seluruh bangsa Indonesia.
y Ø
Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila merupakan pilihan unik yang palingtepat bagi bangsa Indonesia, karena merupakan cermin sosio-budaya bangsaIndonesia sendiri sejak adanya di bumi Nusantara. Secara integral, Pancasilaadalah meterai yang khas Indonesia.
y Ø Sebagai sumber dari segala sumber tertib hukum, Pancasila menempatikedudukan tertinggi dalam tata perundang-undangan negara Republik Indonesia. Segala peraturan, undang-undang, hukum positif harus bersumber dan ditujukan demi terlaksananya (sekaligus pengamanan) Pancasila.
y Ø Sebagai tujuan negara, Pancasila nyata perannya, karena pemenuhan nilai-nilai Pancasila itu melekat erat dengan perjuangan bangsa dan negaraIndonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga kini dan di
masa depan. Pola pembangunan nasional semestinya menunjukkan tekad bangsa dan negara Indonesia untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
y Ø Sebagai perjanjian luhur, karena Pancasila digali dari sosio-budaya bangsaIndonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sebagaimilik yang harus diamankan dan dilestarikan. Pewarisan nilai-nilai Pancasilakepada generasi penerus adalah kewajiban moral seluruh bangsa Indonesia.
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 10/14
Melalaikannya berarti mengingkari perjanjian luhur itu dan dengan demikian juga mengingkari hakikat dan harkat diri kita sebagai manusia.
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 11/14
5 · Peranan Pancasila Di Era Reformasi
6 1. Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan
7
Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan artinya pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berpikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia
sebagai landasa kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti, bahwa setiap
gerak langkah bangsa dan negara Indonesia harus selalu dilandasi oleh sila-sila
yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari
warga masyarakat maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus
berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam
kaitannya dalam pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya.
Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan
dengan sila-sila Pancasila. Sekurang-kurangnya, substansi produk hukumnya
tidak bertentangan dengan sila-sila Pancasila.
8 2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang sosial
politik
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 12/14
9 Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik mengandung arti
bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia merdeka di
implementasikan sbb :
10 - Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik,
budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
11 - Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan
keputusan ;
12 - Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan
berdasarkan konsep mempertahankan kesatuan ;
13 - Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatankemanusiaan yang adil dan beradab ;
14 - Tidak dapat tidak, nilai-nilai keadilan, kejujuran (yang menghasilkan) dan
toleransi bersumber pada nilai ke Tuhanan Yang Maha Esa.
15 3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi
16 Pancasila sebagai paradigma nasional bidang ekonomi mengandung pengertian
bagaimana suatu falsafah itu diimplementasikan secara riil dan sistematis dalam
kehidupan nyata.17 4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang
kebudayaan
18 Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang kebudayaan
mengandung pengertian bahwa Pancasila adalah etos budaya persatuan, dimana
pembangunan kebudayaan sebagai sarana pengikat persatuan dalam masyarakat
majemuk. Oleh karena itu smeboyan Bhinneka Tunggal Ika dan pelaksanaan
UUD 1945 yang menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa hendaknya
menjadi prioritas, karena kebudayaan nasional sangat diperlukan sebagai landasan
media sosial yang memperkuat persatuan. Dalam hal ini bahasa Indonesia adalah
sebagai bahasa persatuan.
19 5. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang hankam
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 13/14
20 Dengan berakhirnya peran sosial politik, maka paradigma baru TNI terus
diaktualisasikan untuk menegaskan, bahwa TNI telah meninggalkan peran sosial
politiknya atau mengakhiri dwifungsinya dan menempatkan dirinya sebagai
bagian dari sistem nasional.
21 6. Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan
22 Dengan memasukai kawasan filsafat ilmu (philosophy of science) ilmu
pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu
difahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek ontologis, epistomologis,
dan aksiologis. Ontologis, yaitu bahwa hakikat ilmu pengetahuan aktivitas
manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari danmenemukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu pengetahuan harus dipandang secara
utuh, dalam dimensinya sebagai masyarakat, sebagai proses, dan sebagai produk.
Sebagai masyarakat menunjukan adanya suatu academic community yang akan
dalam hidup kesehariannya para warganya mempunyai concerm untuk terus
menerus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebagai proses
menggambarkan suatu aktivitas warga masyarakat ilmiah yang melalui abstraksi,
spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasimencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Sebagai produk, adanya hasil
yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya-karya ilmiah beserta
aplikasinya yang berwujud fisik ataupun non fisik.
23 Epistimologi, yaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dijadikan metode berpikir, dalam arti dijadikan dasar dan arah
didalam pengembangan ilmu pengetahuan ; yang parameter kebenaran serta
kemanfaatan hasil-hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila itu sendiri. Aksilogi yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi
tersebut diatas, pemanfaatan dan efek pengemabgnan ilmu pengetahuan secara
negatif tidak bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau
mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila. Lebih dari itu, dengan penggunaan
Pancasila sebagai paradigma, merupakan keharusan bahwa Pancasila harus
5/12/2018 MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pendidikan-pancasila-55a35c41770e1 14/14
dipahami secara benar, karena pada gilirannya nilai-nilai Pancasila kita jadikan
asumsi-asumsi dasar bagi pemahaman di bidang otologis, epistemologis, dan
aksiologisnya.
24 Sumber :http://www.harypr.com/
24.1 ..............................................................................................................................