BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional,
individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai
kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat.
Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat
dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya
dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada
dalam dunia ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit
bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling megah
dan penuh dengan seni, yaitu manusia.
B. Rumusan Masalah
Dapatkah dibayangkan apabila dunia ini tanpa seni ? Tanpa lukisan, ukiran, musik, tari ?
Seni telah hadir sejak awal kehidupan manusia. Manusia kuno yang hidup di gua-gua telah
meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa (lukisan) pada dinding gua. Mungkin zaman itu
mereka tidak menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka
lebih menyadari bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki
kegunaan yang berhubungan dengankeyakinan mereka yang bersifat spiritual. Sehubungan
dengan itu, seni selama berabad-abad sangat dekat hubungannya dengan sistem kepercayaan atau
religi suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Padaperkembangan selanjutnya, seni tidak lagi
hanya berkaitan denganreligi bahkan berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan
manusia.
1
BAB II
ALIRAN, CORAK / JENIS DAN TOKOH-TOKOH SENI RUPA
1. Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan
sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata
melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi,
keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita
melihat.
Tokoh-tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di Indonesia yang
menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom
dan Trubus.
2. Realisme
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada,
artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.
Tokoh-tokoh realisme ialah : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.
3. Romantisme
Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang
fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang
tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah.
Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang
lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih
4. Impressionisme
Impressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini
mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan
sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena
perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang
dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.
Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan
Mary Cassat. Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum
Ekspresionisme).
5. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas
dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang
dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik
tingkah laku manusia.
2
Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt,
Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan
Popo Iskandar.
Contoh Lukisan bercorak Naturalisme, Contoh Lukisan bercorak Impresionisme, karya Basoeki
Abdullah karya George Sevoat.
6. Kubisme
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini
menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran,
silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan
penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Pelopor Kubisme : Gezanne,
Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes. Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis
Picabia dan Juan Gris.
7. Fuvisme
Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul
pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam
bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus
Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.
Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan
Kess Van Dongen.
8. Dadaisme
Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti
perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya
mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan.
Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.
Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.
9. Futurisme
Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini
mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap
statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga
pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.
Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
10. Surrealisme
Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh
Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024 dpakai oleh Andre Bizton untuk
menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasya corak surrealis berusaha
membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada
kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.
3
Pelopor Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut :
Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.
11. Abstraksionisme
Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal
dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena
timbul dari dalam batin. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A.
Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika
patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam
kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan
karyanya cenderung kea rah aristektual.
4
BAB III
PERKEMBANGAN SENI RUPA DI INDONESIA
A. Seni Rupa Tradisional Indonesia
Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia sudah dimulai sejak zaman prasejarah.
Meskipun tidak ada orang yang tahu secara pasti kapan dimulainya zaman prasejarah.
Periodesasi zaman prasejarah di Indonesia di bagi menjadi beberapa periode di antaranya :
zaman batu dan zaman logam. Kedua zaman prasejarah ini, sama-sama memiliki karya seni rupa
( tradisional ) hal itu dapat di buktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan yg berupa karya
seni rupa yg bersipat tradisional seperti kapak genggam, gelang, kalung, tembikar bahkan ada
lukisan.
Khusus mengenai lukisan tersebut, pertama kali di temukan di gua leang-leang sulawesi
dan lukisan tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua. Selain lukisan telaapak
tangan,juga terdapat gambar binatang berupa gambar babi yang sedang meloncat dengan kondisi
leher terluka.
1. Zaman Batu /Seni Rupa Zaman Batu
a. Seni Rupa Zaman Poleolitikum( Batu Tua )
Karya peninggalanya :
Kapak gengam ( chopper )
Batu berwarna ( Chalcedon )
Lukisan tangan dan babi
b. Seni Rupa Zaman Meseolitikum ( Batu tengah)
Karya peninggalannya :
Mata panah
Batu penggiling
Kapak batu
c. Seni Rupa Zaman Neolitikum ( Batu Muda/Dasar Kebudayaan Bangsa Indonesia)
Karya peninggalannya :
Kapak persegi
Kapak lonjong
Gelang
Kalung
Cincin dari batu berwarna
Tembikar ( pengaruh masuknya bangsa cina ke Indonesia
d. Seni Rupa Zaman Megalitikum( Batu Besar )
5
Karya peninggalannya :
Menhir
Dolmen Kubur batu
Keranda batu (sarcopagus)
Punden berundak
Arca batu
2. Seni Rupa Zaman Logam
Zaman logam di Indonesia dimulai sejak tahun 500 SM, yaiitu sejak kebudayaan indo-
cina masuk ke Indonesia. Kebudayaan logam di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu.
Berikut adalah beberapa peninggalan seni rupa zaman perunggu :
Gendering perunggu
Kapak perunggu
Bejana perunggu
Ragam hias
Dari peninggalan benda-benda di atas, maka jelas sejak zaman prasejarah orang
Indonesia sudah mengenal seni rupa meskipun masih sangat sederhana. Seni rupa tradsional
Indonesia khususnya zaman prasejarah, selain untuk keperluan bertahan hidup, benda-benda
karya seni mereka cenderung digunakan untuk kepentingan pemujaan (magis), seperti lukisan
telapak tangan di gua leang-leang.
Lukisan telapak tangan tersebut diduga sebagai lambang rasa duka cita atas meninggalnya
keluarga mereka. Kemudian lukisan babi yang terluka diartikan sebagai lambang pengharapan
agar perburuan mereka berhasil.
3. Seni Rupa Zaman Hindu-Budha.
Zaman Hindu-Budha merupakan babak baru periodesasi kebudayan di Indonesia. Zaman
ini juga di katakana sebagai akhir dari zaman prasejarah dan menjadi awal zaman sejarah. Hal ini
di buktikan dengan adanya penemuan tulisan. Masa inipun sering dikatakana sebagai masa
klasik. Peninggalan karya seni rupa pada masa Hindu-Budha yaitu prasasti dan candi. Prasasti
adalah batu yang berisi sebuah tulisan tentang sesuatu peristiwa atau upacara tertentu yang
dilakukan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan.
Pada zaman Hindu-Budha,banyak sekali kerajaan yang berdiri, mulai dari kerajaan kecil sampai
kerajaan besar. Hampir semua kerajaan memiliki peninggalan yang berupa prasasti. Berikut
adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha.
1. Prasasti ciaruteum yang bergambar telapak kaki (Kerajaan Tarumanegara)
2. Prasasti kedukan bukit ( 683),menyebutkan kemenangan Raja Dapunta hyang (Kerajaan
Sriwijaya)
6
3. Prasasti canggal di Gunung Wakir (732), menyebutkan Banga Sanjaya membangun sebuah
lingga di daerah Kunjara Kunya di jawa Dwipa (Kerajaan Mataram Kuno)
4. Prasasti tukmas di lereng Gunung Merbabu,menyebutkan adanya mata air dari sumber yang
dapat di samakan dengan sungai gangga (Kerajaan Kaling)
Selain prasasti yang di sebutkan di atas, masih banyak lagi peninggalan kerajaan yang
berkembang pada masa Hindu-Budha. Candi merupakan peninggalan zaman Hindu-Budha yang
paling megah dan agung, karena orang zaman klasik membangunnya untuk tujuan yang agung
yaitu untuk kegiatan spiritual.
Candi berasal dari kata” Candika Gerha” yang artinya rumah dewi candika. Dewi Candika
disebut juga Dewi Durga atau Dewi Maut. Orang membangun candi dengan harapan mendapat
pertolongan dari dewi durga dalam kematianya sehingga candi kebanyakan berfungsi sebangai
kuburan raja-raja. Pada perkembangan selanjutnya, Fungsi candi menjadi bermacam-macam di
antaranya sebangai berikut :
1. Sebagai hiasan (Candi Sari)
2. Sebagai kuburan Abu Jenazah (Candi Budha)
3. Sebagai Pemujaan (Candi penataran)
4. Sebagai tempat Semedi (Candi Jalatunda)
5. Sebagai Pemandian (Candi Belahan)
6. Sebagai Gapura (Candi Bajang Ratu)
Seperti halnya zaman Hindu-Budha, zaman Islam juga memiliki peninggalan karya seni
rupa yang cukup megah. Hasil karya seni rupa zaman Islam berupa arsitektur dan seni hias
Seni Arsitektur meliputi Masjid
Makam
Istana
Seni hias meliputi
Seni ukir
Seni kaligrafi (arab)
Seni wayang
Seni batik
Seni lukisSeni Rupa Moderen
Seni rupa moderen merupakan babak baru dalam perkembangan seni rupa. Menurut konsepnya,
karya seni rupa tidak lagi menjadi simbol-simbol kehidupan yang kaku, namun ia lebih
cenderung menjadi pengungkap ekspresi dan nilai seorang seniman secara bebas.
Perkembangan seni rupa Indonesia modern terbagi dalam beberapa babak / periodesasi.
7
4. Masa Raden Saleh (Perintisan)
Raden Saleh Syariep Bustaman adalah putra seorang bangsawan. Ketika umurnya 10
Tahun (1817) beliau di serahkan oleh pamannya kepada belanda untuk dididik menjadi pegawai.
Pada tahun 1826, beliau mendapat pelajaran menggambar dari A.A.J. Payen, seorang pelukis
dari Belgia. Payen meminta Jendral V. Der Capelen untuk memberi izin kepada Raden Saleh
untuk meneruskan pelajaran di negeri Belanda. Cornelius Krusemen dan pelukis pemandangan
yang bernama Andrean Schelf Vernet menjadi guru beliau.
Raden Saleh tinggal di kota Dresden (Jerman) selama 5 tahun dan lukisanya banyak disukai oleh
orang-orang di sana dan beliaupun dikenal sebagai pelukis ‘potret’ yang handal. Setelah 10 tahun
berkelana di Eropa, Raden Saleh kembali ke Indonesia bersama istrinya Ny.Winkelman pada
tahun 1851. Raden Saleh Syarief Bustaman merupakan orang Indonesia yang pertama merintis
jalan menuju seni rupa indonesia moderen meskipun corak lukisanya romantis, naturalis dan
bergaya Barat.
Beberapa Karya Raden Saleh :
a. Antara hidup dan mati (pertarungan seekor banteng dengan seekor singa)
b. Berburu banteng di jawa
c. Merapi yang meletus
d. Banjir
e. Perkelahian dengan singa,dll
5. Masa Indonesia Jelita (Indie Mooi) 1878
Beberapa pengamat seni menilai bahwa masa Indie Mooi menghasilkan karya-karya
lukisan yang bersifat turistik, dengan “Gaya Denting” yaitu melukis dengan merekam langsung
obyek-obyek pemandangan di sekitarnya dengan pelukisan naruralistik. Dan romatik. Lukisan-
lukisan era Indie Mooi hanya menyenangkan secara visual, serba indah namun miskin kreativitas
dan tidak menghayati subyek yang di lukisnya, karena mereka terkena getah kesuraman seni
lukis Belanda yang diakibatkan oleh peperangan Napoleon di Eropa yang tak kunjung padam.
Tokoh seniman dari masa Indie Mooi adalah Abdullah Soro Subroto, putra dari Dr.Wahidin
Sudiro Husodo. Abdullah Soro Subroto dikenal dengan sebutan Abdullah S.R yang kemudian
diikuti oleh anak-anaknya untuk menjadi seniman di antaranya Sujono Abdullah, Basuki
Abdullah, Tijito Abdullah,sedangkan pelukis lainnya ada Pirngadi, Henk Ngantung,Lee Man
Fong, dll.
Beberapa lukisan masa Indie Mooi:
1. Pemandangan di sekitar gunung merapi(Abdullah S.R)
2. Pelabuhan ratu(pirngadi)
3. Balik ke alam (Basuki Abdullah)
4. Gadis Thailand
5. Gadis solo
8
6. Masa Cita Nasional
Pada masa ini, kesenian indonesia sedang berusaha untuk mencari ciri khas kesenian
Nasional. S. Sudjojono adalah figur yang meledak-ledak dibakar rasa Nasionalisme dan tidak
puas dengan kehidupan seni rupa.
Pada masa Indie Mooi semua lukisan serba indah, karena hal ini, dianggap mengingkari
kenyataan yang ada di Indonesia. S.Sudjono bersama rekan-rekanya mendirikan sebuah
organisasi yang bernama PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) dan diketuai oleh
Agus Jayasuminta.
Persagi bertujuan untuk mengembangkan seni lukis di kalangan bangsa Indonesia dengan
mencari gaya indonesia asli. Kelompok pelukis Persagi lebih mementingkan penumpahan jiwa
dan isi hati pada karya bukan teknik dan bahan seperti yang diutamakan oleh para pelukis masa
Indie Mooi.
Berikut adalah beberapa karya lukisan Masa Cita Nasional :
a. Karya Sudjono
Di depan kelambu terbuka
Sayang saya bukan anjing
Bunga kamboja
b. Karya Agus Jayasuminta
Barata yudha
Arjuna wiwaha
Dalam taman nirwana, dll.
c. Karya Otto Jaya
Wanita impian
Penggodaan, dll
7. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini di dirikan sebuah kelompok lukis oleh jepang yang bernama Keimin
Bunka Shidoso dengan sebagai propaganda pembentuk ke kaisaran Asia Timur Raya. Pada masa
ini juga berdiri sebuah organisasi yang di bentuk oleh 4 serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh.
Hatta, Kihajar dewantara, KH. Mas-mansur.Perkumpulan ini bernama PUTRA (Pusat Tenaga
Rakyat) dan di tangani oleh S.Sudjojono dan Affandi tetapi organisasi ini di bubarkan oleh
jepang pada tahun 1944 dan S.Sudjojono mengajar di keimin Bunka Shidoso.
9
8. Masa Sesudah Kemerdekaan
Pada masa ini banyak sekali organisasi yang bergerak di bidang seni rupa (lukis)
bermunculan di antaranya SIM (Seniman Indonesia Muda), Pelukis rakyat, Taman Siswa dll.
Semua organisasi ini mencetuskan sebuah organisasi baru yang bernama ASRI (Akademi Seni
Rupa Indonesia).
9. Masa Pendidikan Formal
Masa Pendidikan Formal, Indonesia banyak meresmikan pusat pendidikan seni rupa
untuk mencetak para seniman di antaranya ASRI, Balai Perguruan Tinggi ,Guru Gambar, ITB,
dll.
10. Masa Seni Rupa Baru Di Indonesia
Masa Seni Rupa Baru di Indonesia di mulai pada tahun 1974 dengan munculnya
kelompok baru dari kalangan seniman muda.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seni Rupa Tradisional Indonesia
Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia sudah dimulai sejak zaman
prasejarah. Meskipun tidak ada orang yang tahu secara pasti kapan dimulainya zaman
prasejarah. Periodesasi zaman prasejarah di Indonesia di bagi menjadi beberapa
periode di antaranya : zaman batu dan zaman logam. Kedua zaman prasejarah ini,
sama-sama memiliki karya seni rupa ( tradisional ) hal itu dapat di buktikan dengan
adanya peninggalan-peninggalan yg berupa karya seni rupa yg bersipat tradisional
seperti kapak genggam, gelang, kalung, tembikar bahkan ada lukisan.
Khusus mengenai lukisan tersebut, pertama kali di temukan di gua leang-leang
sulawesi dan lukisan tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua.
Selain lukisan telaapak tangan,juga terdapat gambar binatang berupa gambar babi
yang sedang meloncat dengan kondisi leher terluka.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh Princess Blue di 18.51 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookLabel: Kumpulan Makalah
12
MAKALAH
ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :
1. MEGA OVELIA ODE
2. FITRI
3. FADLI
4. CICI
5. HASRIN
SMK NEGERI 1 RAHA
2013 / 2014
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
1. Naturalisme......... ........................................................................................2
2. Malisme........................................................................................................2
3. Romantisme..................................................................................................2
4. Imprealisme..................................................................................................2
5. Ekspresionisme............................................................................................2
6. Kubisme........................................................................................................3
7. Fuvisme........................................................................................................3
8. Dadaisme......................................................................................................3
9. Futurisme......................................................................................................3
10. Surialisme...................................................................................................3
11. Abstraksionisme..........................................................................................4
BAB III PERKEMBANGAN SENI RUPA DI INDONESIA.................................5
A. seni rupa tradisional indonesia....................................................................5
1. zaman batu / seni rupa zaman batu............................................................5
2. seni rupa zaman logam...............................................................................6
3. seni rupa zaman hindu budha.....................................................................6
4. masa raden saleh / perintisan.....................................................................7
5. masa indonesia jelita...................................................................................8
6. masa cita nasional......................................................................................9
7. masa pendudukan jepang..........................................................................9
8. masa sesudah kemerdekaan.....................................................................10
9. masa pendidikan formal.............................................................................10
10.masa seni rupa baru di indonesia..............................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
14
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME ”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, 27 September 2013
15
"Penulis"
16
Recommended