TUGASBIOLOGI SEKOLAH
MISKONSEPSI PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Kelompok 8 :
1. Aulia Nuri Al Savira (103204082)
2. Arista Dewi Pramita (103204203)
3. Ratih Purbaningsih W. (103204206)
Pendidikan Biologi B 2010
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
Standart Kompetensi : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Kompetensi Dasar :1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
1.3 Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Kelas XII Semester Gasal
1. Sumber buku : Biologi Untuk SMA/MAN Kelas XII
Penulis : Subardi, Nuryani, dan Shidiq Pramono.
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
a. Miskonsepsi : Tipe perkecambahan di atas (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula (perhatikan Gambar 1.1) muncul diatas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah
Penjelasan : Pernyataan yang dijelaskan untuk istilah “epigeal” tidak sesuai dalam
hal pengertian maupun gambar yang mendukung.
Revisi : Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon (perhatikan Gambar 1.1)
muncul di atas permukaan tanah
Cuplikan Buku :
b. Miskonsepsi : Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon (perhatikan Gambar 1.3)
muncul diatas permukaan tanah.
Penjelasan : Pernyataan yang dijelaskan untuk istilah “hipogeal” tidak sesuai
dalam hal pengertian maupun gambar yang mendukung.
Revisi : Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul di atas permukaan tanah,
sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah
Cuplikan Buku :
c. Miskonsepsi : Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap
benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan.
Penjelasan : Kata benturan fisik pada kalimat tersebut kurang tepat. (bse
Subardi hal 6)
Revisi : Fungsi tudung akar dalam membantu penembusan akar ke
dalam tanah dikaitkan dengan ciri dinding yang senantiasa berlendir
pada sel-sel terluar tudung akar, yang sangat mungkin mengurangi
gesekan antara ujung akar yang tumbuh dengan tanah. (Common
Texbook Edisi Revisi Anatomi Tumbuhan oleh Drs. Susetyoadi Setjo,
M.Pd dkk hal 243)
Cuplikan buku :
d. Miskonsepsi : Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada
konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam
hormon sebagai berikut: 1) Auksin, 2) Giberelin, 3) Sitokinin, 4) Etilen, 5)
Inhibitor (bse Subardi hal 9-10).
Penjelasan : Pembagian macam-macam hormon tersebut menimbulkan keambiguan
pada siswa. Karena dalam hal ini “inhibitor” bukan termasuk bagian dari
hormon, namun merupakan peranan dari asam absisat (ABA) dan Plant
Growth Retardant. Inhibitor disini bisa diartikan zat yang menghambat atau
menurunkan laju reaksi kimia.
Revisi : Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada
konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam hormon
sebagai berikut: 1) Auksin, 2) Giberelin, 3) Sitokinin, 4) Etilen, 5) Asam
Absisat.
Cuplikan buku :
2. Sumber buku : Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MAN Kelas XII
Penulis : Suwarno
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
a. Miskonsepsi : Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan, (a)
daerah pembelahan (daerah meristematik), (b) daerah
pemanjangan, (c) daerah diferensiasi. (bse Suwarno hal 7-8)
Penjelasan : Kata daerah pemanjangan akan lebih tepat jika diganti
pembentangan. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut di samping
memanjang, sel juga dapat melebar
Revisi : Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan, (a) daerah
pembelahan (daerah meristematik), (b) daerah pembentangan, (c)
daerah diferensiasi.
Cuplikan buku :
b. Miskonsepsi : Rumput tidak dapat tumbuh setinggi pohon jati berapa pun
makanan, suhu, cahaya yang mendukung (bse Suwarno hal 15)
Penjelasan : Kata makanan, akan lebih tepat jika diganti dengan unsur hara
Revisi : Rumput tidak dapat tumbuh setinggi pohon jati berapa pun unsur
hara, suhu, cahaya yang mendukung.
Cuplikan buku :
3. Sumber buku : Biologi 3 SMA/MA Kelas XII
Penulis : Ida Herlina
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
a. Miskonsepsi : Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Oleh karena itu, tidak
terjadi pertumbuhan sekunder. Batang monokotil setelah mencapai
ukuran tertentu tidak akan bertambah besar lagi. (bse Ida hal 17)
Penjelasan : Konsep kurang tepat karena pada tumbuhan monokotil memiliki kambium
khusus yang disebut meristem penebalan meristem sekunder dan dapat
mengalami pertumbuhan sekunder.
Revisi : Penebalan sekunder pada tumbuhan monokotil dilakukan oleh kambium
khusus yang disebut meristem penebalan sekunder. Meristem ini
bersinambungan dengan meristem penebalan primer pada tingkat kecambah,
Namun pada pucuk dewasa kedua meristem itu terpisah. Kambium ini
berkembangan dalam parenkim batang disebelah luar seluruh massa berkas
vaskuler primer. (Common Texbook Edisi Revisi Anatomi Tumbuhan
oleh Drs. Susetyoadi Setjo, M.Pd dkk hal 86)
Cuplikan buku