Transcript
Page 1: OJan o OJun Jut Ags Investasi P olitik PertaniaDpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat...pangan dan sumber lapangan kerja bagi lebih dari separuh penduduk Indonesia,

Pikiran Rakyat.Senin

2 3

18 19

OJan OPeb

o Selasa-4 5

20

oMar OApr OMei

o Rabu

6 721 22

o Kamis 0 Jumat

8 9 10 1123 24 25 26

OJun 0 Jut 0 Ags

o Sabtu

12 13

27 28

OSep OOkt

o Minllgu

!3)15 1629 30 31

ONov .Des

Investasi Politik- ~ - PertaniaD

ERTANIAN masih menjadisandaran hidup bagi seba-gian besar penduduk In-

donesia, baik di Jawa maupun luarJawa, terutama di daerah yangdidominasi corak perdesaan. Secarahistoris empiris, pertanian diakuibanYak pihak bukan saja menjadilumbung pangan dan lapangan keIjabagi lebih dari separuh pendudukIndonesia, melainkan juga menjadilumbung suara. Faktanya, hampirsepanjang Orde Baru, pertanianmenjadi lumbung suara PartaiGolkar. Pertanyaannya, masihlayakkah dalam iklim politik sepertisekarang ini, pertanian dijadikanladang investasi partai politik?

Secara statistik, kontribusi sektorpertanian terhadap PDB atau PDRBboleh saja mengalami pelandaiandan penurunan (declining). Akantetapi, faktanya, sektor pertanianmasih menjadi andalan bagi seba-gian besar daerah di Indonesia, ter-masukdiJawa.

Sektor pertanian pun masih men-jadi tempat bergantungnya sebagianbesar penduduk Indonesia di perde-saan. Secara politik, suara pemilih diwilayah yang berbasis pertanian(perdesaan) masih lebih besar dari-pada di perkotaan. Artinya, sektorpertanian masih layak untuk di-jadikan ladang investasi bagi partai-partai politik.

p

Transformasi investasiMeskipun tensi politik lebih rileks

atau tidak sepanas masa-masa kam-panye caleg (calon anggota legislatif)atau capres dan cawapres (calonpresiden dan wakil presiden), baru-baru ini grafik suhu politik di In-donesia kembali menggeliat seiringditabuhnya genderang Pilkada(pemilu kepala daerah) 2010 olehMendagri.

Berbicara tentang pilkada, se-jatinya berbicara tentang peta dankekuatan politik partai-partai. Kare-na partai-partai, baik secara tunggalmaupun kOalisi,berasumsi bahwakesuksesan mendudukkan kademya(atau usungan) dalam puncak pim-pinan daerah, merupakan garansibagi suara kader-kademya ke depan.

Berbicara tentang daerah, se-jatinya berbicara tentang pertaniankarena sebagian besar daerah (ter-masuk di Jawa Barat) berbasis per-tanian. Artinya, suara petani (terma-suk petemak dan nelayan) layakdiperhitungkap. kembali oleh partai-

Kllninn """m,..,

partai.Secara faktual, sekarang ini tidak

ada satu partai pun yang berinves-tasi secara serius di pertanian. ltupula yang mengakibatkan suarapetani di daerah tidak terpolarisasipada satu partai politik. Artinya,meski tidak bisa dinyatakanmengambang (f1oating), suara .petani relatif cairo Bagi partai yangcerdas, ini jelas merupakan peluang.Syaratnya, tentu saja partai harusberani berinvestasi di sektor perta-nian dalam jangka panj~ng.Bukankah itu yang dilakukan Golkarselama Orde Baru?

Memang beberapa partai ada yangrelatif dekat dengan petani ataumasyarakat perdesaan, tetapikedekatannya dikonstruksi secarastruktural melalui penguasaan dimmobilisasi lembaga-Iembaga formal,organisasi-organisasi pertanian dantokoh-tokoh tani (baca: investasijangka pendek) sehingga relasi yangterbangun bersifat karitatif, sesaatdan rentan. Kondisi tersebut jelastidak prospektifbagi masa depansuara partai. Memang, bagi partai,investasi jangka pendek lebihefisien, tetapijika dihitung-hitung,investasi jangka panjang di sektorpertanian akan lebih efektif danlebih berdampakjangka panjang ba-gi masa depan partai. Ini pula yangmenyebabkan tidak adanya basissuara permanen bagi partai-partaipolitik saat ini.

Investasi jangka panjang sejatinyaakan menguntungkan kedua belahpihak, baik partai maupun petani.Syaratnya, investasi nyata partai disektor pertanian hendaknyadidudukkan dalam kerangka tang-gungjawab sosial partai (party so-cial responsibility) terhadap calonpemilih (konstituen). Memang in-vestasi tidak akan bebas dari wamaharapan partai (kontrak sosial-poli-tik), tetapi dalam kerangkademokrasi itu sah-sah saja.Bukankah, secara tidak langsung,program-program pembangunanpertanian yang dioperasikan olehpemerintah saat ini juga menjadi in-vestasi partai yang berkuasa? Ter-masuk program-program yangdigulirkan para menteri danpemimpin-pemimpin provinsi dankabupaten/kota.

Pertanyaannya kemudian,bagaimana strategi partai politikberinvestasijangka panjang di sek-tor pertanian? Pertama, partai iIt

II ,.,.! ?nno

Page 2: OJan o OJun Jut Ags Investasi P olitik PertaniaDpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat...pangan dan sumber lapangan kerja bagi lebih dari separuh penduduk Indonesia,

'1

I

USEP USMAN NASRULLOHi 'PRJ

TIGA buruh tani menyiapkan benih padi sebelum ditanam di area persawahan di Kecamatan Katapang, Kabu-paten Bandung, Jumat (4/12). Secara historis empiris, pertanian diakui banyak pihak bukan saja menjadi lumbungpangan dan sumber lapangan kerja bagi lebih dari separuh penduduk Indonesia, tetapijuga menjadi lumbung suara.Pada masa Orde Baru, pertanian menjadi lumbung suara Partai Golkar. *

vestor harus efektif membaca per- kewirausahaan atau bisnis sosial se-soalan lokal dan cerdas mengarnbil hingga menguatkan berbagai sisi,altematif solusi konstruktif, bukan termasuk modal sosial.mengumbar janji-janji harnpa Oip- Kelima, wujud nyata investasistik) atau memindahkan tradisi dan jangka panjangjangan mengede-agenda pusat (devolusi). pankan simbol, seperti menyertakan

Kedua, partai politik harns cerdas larnbang partai dalarn setiap aksidan berani berpartisipasi nyata dan dan produk, bukan tidak etis, tetapiberkompetisi dalam aksi konstruktif untuk menghindari kesan mencuri(kompetitif) dengan partai-partai start kampanye. Yang terpentinglain, perusahaan, perguruan tinggi, adalah bagaimana investasi dikon-lembaga swadaya dan dengan pe- struksi sebagai upaya menanamkanmerintah sendiri, meningkatkan ke- citra dan kepercayaan petani ter-sejahteraan petani, kaum miskin hadap kader-kademya.perdesaan dan masyarakat di daerah Keenarn, pembangunan sosial,pada umumnya. ekonomi, fisik-teknis, lingkungan

Ketiga, investasi partai harns dan kelembagaan bukan panya ke-memberdayakan petani sehingga wajiban pemerintah, melainkan jugatumbuh kemandirian dan keberlan- semua pihak. Artinya, partai politikjutan, bukan malah merusak dapat memilih investasi, apa mautatanan sosial dan membiakkan semua aspek atau pada sisi-sisi ter-ketergantungan. Keempat, partai in- tentu dari pertanian.vestor hendaknya mendudukkan in- Idealnya, jika agribisnis yang di-vestasi di sektor pertanian dan jadikan acuan, investasi harusperdesaan sebagai proses dan upaya menyeluruh, tidak terkonsentrasi- _ ___ -.&.AO~

pada sisi produksi (on-farm) sema-ta, bahkan turut mengartikulasikanhak-hak politik petani. Ketujuh, par-tai harus cerdas dan jitu memilihsumber daya manusia, metode, danmuatan investasi agar kelak mem-buahkan suara dengan gemilang(suara emas) secara regeneratif.

Kedelapan, daerah adalah basissumber daya sehingga investasitidak meski menguras modal (uang)atau inovasi mahal dari luar, tetapikedepankan kreativitas, inovasi,dayajuang,motivasiberprestasi(n-ach), kedisiplinan, telenta, danakhlak yang baik dan benar agar in-vestasi tidak menumbuhkem-bangkan korupsi dan eksploitasi.

Dalarn kerangka otonomi daerah.,investasi jangka panjang di sektorpertanian jelas memiliki prospekyang besar bagi partai-partai. Kare-na itu sarna saja dengan investasi didaerah. Investasi jangka pendek(sepert.!~p~y~ di med!.a komu-

Page 3: OJan o OJun Jut Ags Investasi P olitik PertaniaDpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pikiranrakyat...pangan dan sumber lapangan kerja bagi lebih dari separuh penduduk Indonesia,

nikasi cetak ataupun elektronik)yang banyak dilakukan partai-partaisaat ini memang efisien dan mampumendongkrak suara, tetapi itu hanyaberlaku untuk peristiwa politiktingkat pusat, sedangkan untukkompetisi politik di daerah tidakbanyak berlaku. Oleh karena itu, un-tuk di daerab, partai-partai politikharns berani menghitung mundurlebih jauh atau berinvestasi jangkapanjang.

Jika mimpi ini benar-benar ter-wujud, penulis meyakini babwa se-makin ketat persaingan antarpartai-partai politik, maka akan semakintinggi investasi di daerab dan se-makin terlihat kemajuan pembangu-nan. Lebih jauh, tidak akan terjadiketimpangan pembangunan an-tarperkotaan dan perdesaan.

Masyarakat semakin cerdas danaksesibel sehingga semakin kritisdan rasional dalam meresponsberbagai aksi ataupun stimulus, ter-masuk dalam menyalurkan haksuara mereka. Mereka tidak lagimanut dengan iming-iming (uangatau barang), suara atau goyang ar-tis, dan janji-janji paIsu. Artinya,partai-partai politik.sepatutnyamelakukan transformasi modelkampanye, termasuk dalam pilkada,ke arab yang lebih membangun danmemberdayakan para petani.

Partai-partai sudab saatnyameninggalkan pendekatan investasiyang tidak sehat, sesaat, semu, dandevolusi. Selanjutnya, para petinggipartai harns benar-benar berdayasehingga mampu mendudukkanmasyarakat perdesaan pada umum-nya sebagai komponen bangsa yangpatut diberdayakan, bukan diper-dayakan.

Dengan demikian, para petaniyang lebih dari separnhnya berkutatdengan kemiskinan, tidak dibuatlebih miskin. Memang, suara petanidan masyarakat perdesaan bukanmilik siapa-siapa, melainkanberpeluang untuk dimiliki. Syarat-nya, dari sekarang, darijauh-jauhhari, partai-partai harns mampumerebut hati dan simpati merekadengan investasi jangka panjangyang efektif, aktif, produKtif, nor-matif, dan konstruktif, yang lebihdari sekadar kampanye. Beranikahpartai-partai melakukannya? Wal-lahu a'lam. Owan Setiawan,dosen Fakultas Pertanian Unpaddan Sekretaris Puslit Dinamika

Pf!.1!!.l?.a1J9.'&!J!lnY11I!Q.d>::'*___


Recommended