2
Pikiran Rakyat ~~jumlah Barang Bebas Pajak Kalangan Usaha Belum Tahu tentang UU No. 42/2009 BANDUNG, (PR).- Menyusulpemberlakuan 00 Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPNdan PPnBM),se- jumlah barang dan jasa kini tak lagi dikenai PPN. Hanya, meski telah disah- kan dan diundangkan pada 15 Oktober 2009 dan mulai ber- laku sejak 1 April 2010, tak banyak masyarakat umum dan pelaku usaha yang me- ngetahui 00 tersebut. Bah- kan, di salah satu jejaring so- sial, penerapan UU tersebut menjadi topik yang sangat se- ring dibahas. Meski tak lagi dikenai PPN, sejumlah barang dan jasa yang disebutkan 00 tersebut, hingga Rabu (14/4) di lapang- an masih pengenaan terhadap barang dan jasa tersebut ma- sih berlangsung. Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar di Bandung, Rabu (14/4), meng- aku, belum ada sosialisasi dan masih banyak pelaku usaha yang belum memahami 00 tersebut. Rencananya, dalam beberapa hari ke depan, ia akan mempelajari peraturan baru tersebut. Hal senada dikatakan Ke- tua Umum Gabungan Peng- usaha Makanan dan Minum- an Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman. Adhi mengaku belum menge- tahui ketentuan tersebut. So- sialisasi UU itu belum sampai kepada asosiasi pengusaha makanan dan minuman. Ketua Umum Himpunan Lembaga Konsumen Indone- sia (HLKI) Jawa Barat, Ban- ten, dan DKI, Firman Tur- mantara mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami peraturan tersebut. Rencana- nya, Rabu (14/4) malam, akan dilakukan sosialisasi da- ri Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Perda- gangan mengenai peraturan tersebut. "Kami masih mendalami mengenai peraturan tersebut dan akan meminta penjelasan kepada Kementerian Perda- gangan," ujarnya. Pajak daerah Assistant Public Relations Manager Grand Hotel Pre- Pasal4A Barang dan Jasa Bebas PPN (2) Jenis barang yang tldak dikenal pajak pertambahan nllai adaiah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut: a. Barang hasil pertambangan atau hasll pengeboran yang diambillangsung dari sumbernya. b. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak. C. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, melJputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering, dan d. Uang, emas batangan, dan surat berharga. (3) Jenls jasa yang tldak dlkenal pajak pertambahan nllal adalah jasa tertentu delam kelompok jau bertkut: a. Jasa pelayanan kesehatan medls. b. Jasa pelayanan 5Osial. c. Jasa pengiriman surat dengan prangko. d. Jasakeuangan. e. Jasa asuransi. f. Jasa keagamaan. g. Jasa pendldlkan. h. Jase kesenlen. dan hiburan. I. Jese penyleren yang tldak bersifat iklen. j. Jasa;:mgkutan UfIIumdldarat danairsertajasa angllutanudaredalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri. k. Jasa t80aga kerja. I. Jasa perhotelan. m. Jase yang dlsediaken oleh pemerintah dalam rangka menjalanken pemerintahan secara umum. n. Jase P&nyediaan tempa! Parkir. o. Jasa telefon umum dengan menggunakan uang logam. p. Jasa penglrlman uang dangan w8$e1 pos. q. Jasa boga dan katering. anger Bandung Nita Desirian- ti mengatakan, walaupun PPN telah hilang, jasa perho- telan tetap terkena pajak dae- rah. Dengan demikian, meski tidak ada PPN, hotel tetap membayarkan pajaknya kepa- da daerah. Pengamat perpajakan dari Unpad Sony Devano menje- laskan, industri makanan mi- numan dan jasa katering me- mang tidak terkena PPN,teta- pi terkena pajak daerah. "Yang dimaksud dengan penambahan nilai tersebut adalah jika barang itu harus diproses lagi, misalnya harus dikalengi atau dibungkus plastik. Kalau tidak ada pro- ses, ya bebas," tuturnya. Direktorat Jenderal Pajak menyatakan bahwa Kantor Pajak sudah tidak lagi memu- ngut PPNuntuk makanan dan minuman cepat saji di resto- ran dan rumah makan. Pemungutan ini sudah ti- dak dilakukan sejak Undang- Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (00 PDRD) disahkan. "Kalau masih dite- rapkan, itu salah. ltu daerah yang memungut, bukan ka- -mi," ujar DiIj~n Pajak Mo- chammad 'fjiptardjo. PPN, menurut dia, sudah tidak ada lagi (untuk makan- an cepat saji) sejak lama, yak- ni tahun 20-09Ialu. Pemungu- tan PPN di restoran semua- nya sudah diserahkan ke dae- rah sesuai dengan ketentuan UU PDRD. (A-t88)*** o Se!asa o Rabu . Kamis o Jumat o Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 OJan OPeb o Mar .Apr o Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt

OJan OPeb o Mar .Apr o Me; OJun OJul Ags OSep OOkt ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/pikiranrakyat...Kalangan Usaha Belum Tahu tentang UU No. 42/2009 BANDUNG, ... Nomor

Embed Size (px)

Citation preview

Pikiran Rakyat

~~jumlah BarangBebas Pajak

Kalangan Usaha Belum Tahu tentang UU No. 42/2009BANDUNG, (PR).-

Menyusulpemberlakuan00Nomor42 Tahun 2009 tentangPajak Pertambahan Nilai danPajak Penjualan Atas BarangMewah(PPNdan PPnBM),se-jumlah barang dan jasa kini taklagi dikenai PPN.

Hanya, meski telah disah-kan dan diundangkan pada 15Oktober 2009 dan mulai ber-laku sejak 1 April 2010, takbanyak masyarakat umumdan pelaku usaha yang me-ngetahui 00 tersebut. Bah-kan, di salah satu jejaring so-sial, penerapan UU tersebutmenjadi topik yang sangat se-ring dibahas.

Meski tak lagi dikenai PPN,sejumlah barang dan jasayang disebutkan 00 tersebut,hingga Rabu (14/4) di lapang-an masih pengenaan terhadapbarang dan jasa tersebut ma-sih berlangsung.

Ketua Perhimpunan HotelRestoran Indonesia (PHRI)Jabar Herman Muchtar diBandung, Rabu (14/4), meng-aku, belum ada sosialisasidanmasih banyak pelaku usahayang belum memahami 00tersebut. Rencananya, dalam

beberapa hari ke depan, iaakan mempelajari peraturanbaru tersebut.

Hal senada dikatakan Ke-tua Umum Gabungan Peng-usaha Makanan dan Minum-an Seluruh Indonesia(Gapmmi) Adhi S. Lukman.Adhi mengaku belum menge-tahui ketentuan tersebut. So-sialisasi UU itu belum sampaikepada asosiasi pengusahamakanan dan minuman.

Ketua Umum HimpunanLembaga Konsumen Indone-sia (HLKI) Jawa Barat, Ban-ten, dan DKI, Firman Tur-mantara mengatakan, saat inipihaknya tengah mendalamiperaturan tersebut. Rencana-nya, Rabu (14/4) malam,akan dilakukan sosialisasi da-ri Kementerian Perindustrianbersama Kementerian Perda-gangan mengenai peraturantersebut.

"Kami masih mendalamimengenai peraturan tersebutdan akan meminta penjelasankepada Kementerian Perda-gangan," ujarnya.

Pajak daerahAssistant Public Relations

Manager Grand Hotel Pre-

Pasal4ABarang dan Jasa Bebas PPN

(2) Jenis barang yang tldak dikenal pajak pertambahan nllai adaiah barangtertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:

a. Barang hasil pertambangan atau hasll pengeboran yang diambillangsungdari sumbernya.

b. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak.C. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,

warung, dan sejenisnya, melJputi makanan dan minuman baik yangdikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minumanyang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering, dan

d. Uang, emas batangan, dan surat berharga.

(3) Jenls jasa yang tldak dlkenal pajak pertambahan nllal adalah jasatertentu delam kelompok jau bertkut:

a. Jasa pelayanan kesehatan medls.b. Jasa pelayanan 5Osial.c. Jasa pengiriman surat dengan prangko.d. Jasakeuangan.e. Jasa asuransi.f. Jasa keagamaan.g. Jasa pendldlkan.h. Jase kesenlen. dan hiburan.I. Jese penyleren yang tldak bersifat iklen.j. Jasa;:mgkutanUfIIumdldarat danairsertajasa angllutanudaredalam

negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutanudara luar negeri.

k. Jasa t80aga kerja.I. Jasa perhotelan.m. Jase yang dlsediaken oleh pemerintah dalam rangka menjalanken

pemerintahan secara umum.n. Jase P&nyediaan tempa! Parkir.o. Jasa telefon umum dengan menggunakan uang logam.p. Jasa penglrlman uang dangan w8$e1 pos.q. Jasa boga dan katering.

anger Bandung Nita Desirian-ti mengatakan, walaupunPPN telah hilang, jasa perho-telan tetap terkena pajak dae-rah. Dengan demikian, meskitidak ada PPN, hotel tetapmembayarkan pajaknya kepa-da daerah.

Pengamat perpajakan dariUnpad Sony Devano menje-laskan, industri makanan mi-numan dan jasa katering me-mang tidak terkena PPN,teta-pi terkena pajak daerah.

"Yang dimaksud denganpenambahan nilai tersebutadalah jika barang itu harusdiproses lagi, misalnya harusdikalengi atau dibungkusplastik. Kalau tidak ada pro-ses, ya bebas," tuturnya.

Direktorat Jenderal Pajakmenyatakan bahwa KantorPajak sudah tidak lagi memu-ngut PPNuntuk makanan danminuman cepat saji di resto-ran dan rumah makan.

Pemungutan ini sudah ti-dak dilakukan sejak Undang-Undang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (00 PDRD)disahkan. "Kalau masih dite-rapkan, itu salah. ltu daerahyang memungut, bukan ka-

-mi," ujar DiIj~n Pajak Mo-chammad 'fjiptardjo.

PPN, menurut dia, sudahtidak ada lagi (untuk makan-an cepat saji) sejak lama, yak-

ni tahun 20-09Ialu.Pemungu-tan PPN di restoran semua-nya sudah diserahkan ke dae-rah sesuai dengan ketentuanUU PDRD. (A-t88)***

o Se!asa o Rabu . Kamis o Jumat o Sabtu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

OJan OPeb o Mar .Apr o Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt

~,,~~, i;;f~'~' i\',;Il":f

ADEBAYUINDRA/'PR'

WARGA menikmatimakanan di salahsatu restoran yangmemarifaatkan hala-man depan salah satupusat pertokoan, diJln. Ir.H. Djuanda,Kota Bandung, beber-apa waktu lalu. Di-rektorat Jenderal Pa-jak menyatakan bah-wa Kantor Pajak su-dah tidak lagi memu-ngut PPN untukmakanan dan minu-man cepat saji direstoran dan rumahmakan. Pemungutanini sudah tidak di-lakukan sejak Un-dang-Undang PajakDaerah dan RetribusiDaerah (00 PDRD)disahkan.*