PEMBAHASAN DEBAT
CALVINISME VS ARMINIANISME
DI GBIA GRAPHE JAKARTA
TANGGAL 24 AGUSTUS 2012
SESSION I
‘UNCONDITIONAL ELECTION’ (=
PEMILIHAN YANG TIDAK BERSYARAT)
/ PREDESTINASI
Catatan:
1. Makalah ini hanya merupakan tambahan, bagi orang
yang sudah mendengar debat, baik secara langsung
maupun melalui rekaman DVD.
2. Dalam makalah di bawah ini, bagian yang saya letakkan
dalam kotak, adalah keterangan tambahan, tetapi tidak
saya ucapkan dalam acara debat itu sendiri.
I) Fitnah / dusta dari GBIA Graphe (Suhento
Liauw dan Steven Liauw).
Catatan: ingat, ini merupakan TUJUAN UTAMA saya dalam
debat, yaitu membukakan semua fitnahan mereka, supaya
jangan orang-orang ikut pendusta dan pemfitnah seperti
mereka!!
1) Terhadap tuduhan fitnah dari kami, yang kami buktikan
dengan memberikan kutipan-kutipan dari tulisan-tulisan
Steven Liauw dan Suhento Liauw (?), Steven Liauw
mengatakan bahwa dia yang menulis, bukan Suhento
Liauw.
Catatan: untuk Suhento Liauw, saya beri tanda tanya,
karena tulisan itu sebetulnya tanpa nama penulisnya, tetapi
saya yakin penulisnya adalah Suhento Liauw. Tentang ini
lihat di bawah.
Saya tidak percaya pembelaan Steven Liauw terhadap
Suhento Liauw ini. Apa alasan saya untuk tidak percaya?
a) Gaya tulisan berbeda. Tulisan yang tanpa nama itu
penulisnya ceroboh sehingga banyak sekali salah tulis /
ejaan, bahkan pengalimatannya sering kacau;
sedangkan tulisan yang dari Steven Liauw lebih teliti.
b) Sekalipun tulisan yang dari Steven Liauw juga
memfitnah, tetapi tulisan yang tanpa nama itu lebih
sembrono / seenaknya sendiri dalam menuduh /
memfitnah.
c) Tulisan yang dari Steven Liauw jelas ada namanya dia.
Sedangkan yang tulisan yang banyak itu tanpa nama.
Kalau memang itu dari Steven Liauw mengapa beda
dengan yang lain, yang jelas-jelas diberi namanya dia?
Saya yakin tulisan yang tanpa nama itu penulisnya
adalah Suhento Liauw karena, pertama, jumlah
tulisannya lebih banyak dari tulisan-tulisan Steven
Liauw, dan kelihatan dari gayanya bahwa semua itu
ditulis oleh satu orang. Siapa dari gereja GBIA Graphe
yang bisa menulis lebih banyak dari Steven Liauw?
Tidak bisa tidak itu pasti Suhento Liauw. Dan kedua,
pada waktu Suhento Liauw mengadakan seminar di
Surabaya, saya hadir, dan saya melihat kata-kata /
argumentasi-argumentasi yang ia berikan banyak yang
sama dengan tulisan-tulisan tanpa nama itu.
Kelihatannya, sama seperti dalam kasus fitnah
Suhento Liauw terhadap Pdt. Stephen Tong, Steven
Liauw ingin jadi juruselamat bagi Suhento Liauw. Jadi
juruselamat dengan berdusta? Hebat sekali! Dia
adalah anak yang ‘berbakti’ kepada ayahnya, tetapi
dia juga adalah ‘orang Kristen’ yang kurang ajar
terhadap Tuhan!
Jadi, saya tetap yakin, yang memfitnah adalah mereka
berdua, bapak dan anak, Suhento Liauw dan Steven
Liauw. Dan saya kira Andrew Liauw juga tak jauh
berbeda. Memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya!
2) Steven Liauw juga mengatakan bahwa kutipan-kutipan
yang kami berikan dikutip out of context.
Ini omong kosong; saya tak pernah mengutip kata-kata
mereka out of context. Kalau memang out of context,
mengapa tidak dibuktikan dalam acara debat itu?
3) Steven Liauw jelaskan Ordo Salutis (urut-urutan
keselamatan) dari Calvinisme sebagai berikut: election
(pemilihan) - regeneration (kelahiran baru) - faith (iman) -
justification (pembenaran).
Dan Steven Liauw katakan, pada saat terjadi regeneration
(kelahiran baru) orangnya sudah selamat, baru terjadi faith
(iman). Jadi mereka bukan memfitnah kalau mengatakan
bahwa Calvinisme mengajarkan bahwa iman adalah hasil
dari keselamatan.
Ini tidak saya tangkap / mengerti pada saat debat, dan saya
baru mengerti setelah menonton DVD untuk kedua-
kalinya.
Jawaban saya: ini kata-kata tolol. Karena kalau Ordo
Salutisnya dari Calvinisme, mengapa definisi dari
regeneration (kelahiran baru) yang digunakan adalah dari
Arminianisme? Dalam Calvinisme, pada saat terjadi
regeneration (kelahiran baru) orangnya memang belum
selamat. Baru pada saat ia beriman, ia selamat. Jadi itu
tetap fitnah!
4) Dalam acara debat itu, Steven Liauw menambahi
fitnahnya.
Steven Liauw memberi kutipan dari Sproul, dari buku
‘Almighty Over All’, dimana Sproul mengatakan “God
wills all things that come to pass ... God desired for man
to fall into sin. I am not accusing God of sinning; I am
suggesting that God created sin.” (= Allah menghendaki
segala sesuatu yang terjadi ... Allah menginginkan
manusia jatuh ke dalam dosa. Saya tidak menuduh
Allah berbuat dosa; saya mengusulkan bahwa Allah
menciptakan dosa).
Jawaban Calvinist:
Ini tak saya tangkap dalam debat, baru saya tangkap pada
waktu nonton DVDnya.
Saya tidak percaya R. C. Sproul berkata seperti itu.
Pertama dia dosen saya di RTS (Reformed Theological
Seminary), dan dari ajarannya secara langsung, maupun
dari buku-bukunya, saya tahu dia tidak punya pandangan
seperti itu. Tidak ada Calvinist yang percaya bahwa
Allah adalah pencipta dosa! Jadi, saya menduga ia
memfitnah lagi, dan lalu saya minta Pak Esra mencari
informasi tentang hal itu di internet, dan ternyata benar.
Buku itu memang ada, dan kalimat itu juga ada, tetapi
yang menulis buku itu bukan R. C. Sproul, tetapi R. C.
Sproul Jr., yaitu anak dari R. C. Sproul! Dan di
internet sudah diberi komentar bahwa ia adalah
Calvinist yang extrim! Jadi, Ini fitnah terhadap R. C.
Sproul!
Catatan: sebagai orang yang sekolah theologia di USA,
tidak mungkin Steven Liauw tak bisa membedakan R.
C. Sproul dan R. C. Sproul Jr.! Ia pasti secara sengaja
menghapus ‘Jr’ (Junior) itu, karena R. C. Sproul
sangat terkenal tetapi anaknya tidak!
SAYA BETUL-BETUL TIDAK MENGERTI
BAGAIMANA GBIA GRAPHE INI INGIN
BERKEMBANG DENGAN TERUS MENERUS
MENYEBARKAN DUSTA DAN FITNAH!
5) Dalam debat berkenaan dengan kata Yunani
PROGINOSKO, saya katakan, berdasarkan Bible Works 7
(yang saya tunjukkan kepada semua yang hadir), bahwa
kata itu bisa diartikan ‘choose beforehand’ (= memilih
sebelumnya). Steven Liauw, kelihatannya karena
kehabisan akal, mengatakan bahwa itu adalah arti yang
diberikan oleh orang-orang Calvinist saja. Tak ada orang
non Calvinist yang mengartikan seperti itu. Dia
menambahkan bahwa dalam dunia memang lebih banyak
Calvinist!
Kalau Steven Liauw menuduh kamus dari Bible Works 7
dibuat oleh Calvinist, apa dia punya bukti? Jangan asal
buka mulut! Memang dia doktor jadi-jadian, yang selalu
asal bicara! Dan kalau Bible Works 7 dibuat oleh
Calvinist, mengapa mereka pakai (saya tahu mereka punya
Bible Works 7 dalam laptop mereka!)?
Setelah sampai di rumah, saya mengecek hal itu.
Ternyata bukan hanya kamus dari Bible Works 7, tetapi
kamus-kamus lain yang juga memberi arti seperti itu:
1. Barclay M. Newman Jr. - ‘Greek - English Dictionary
of the New Testament’, hal 150.
2. Walter Bauer - ‘A Greek - English Lexicon of the New
Testament’, hal 866 (Libronix). Lexicon ini
diterjemahkan dari bahasa Jerman ke Inggris oleh Arndt
& Gingrich. Kelihatannya kamus dari Bible Works 7
menggunakan kamus ini.
3. Colin Brown - ‘The New International Dictionary of
New Testament Theology’, vol I, hal 693 (Libronix). Ini
juga aslinya dalam bahasa Jerman, dan lalu
diterjemahkan ke bahasa Inggris.
4. Kittel’s Theological Dictionary of the New Testament:
“In the NT προγινώσκειν is referred to God. His
foreknowledge, however, is an election or
foreordination of His people (R. 8:29; 11:2)” [=
Dalam PB προγινώσκειν / PROGINOSKEIN
dihubungkan dengan Allah. Tetapi pra-
pengetahuanNya merupakan suatu pemilihan atau
penentuan lebih dulu dari umatNya (Ro 8:29; 11:2)] - vol I, hal 715 (Libronix)
Catatan: kamus yang pertama adalah sebuah kamus yang
sangat tipis, tetapi tiga kamus yang terakhir betul-betul
merupakan kamus-kamus Yunani - Inggris yang paling
top!
APAKAH SEMUA KAMUS-KAMUS ITU SALAH,
DAN HANYA DOKTOR STEVEN LIAUW YANG
BENAR???
Pada waktu Suhento Liauw mengadakan seminar di
Surabaya ia mengecam orang-orang dari kelompok
Yahweh-isme karena mereka tak mau menerima arti
dari kata ‘Allah’ yang diberikan oleh dictionary /
encyclopedia yang ia berikan. Tetapi sekarang
anaknya sendiri melakukan hal itu. Hai Suhento, ayo
hajar anakmu yang bebal itu!
Sekarang tentang kata-kata Steven Liauw bahwa tak ada
orang, kecuali Calvinist yang mengartikan PROGINOSKO
seperti itu. Saya yakin bahwa penulis-penulis kamus di
atas bukanlah Calvinist, tetapi saya tidak punya bukti
tentang hal itu. Jadi sekarang saya ambil kata-kata Adam
Clarke, yang jelas-jelas adalah seorang penafsir Arminian,
yang ternyata memberikan arti yang sama seperti yang
saya berikan.
Adam Clarke (tentang Ro 8:29): “‘To foreknow’ here
signifies to design before, or at the first forming of the
scheme; to bestow the favour and privilege of being
God’s people upon any set of men, Rom 11:2. This is the
foundation or first step of our salvation; namely, the
purpose and grace of God, which was given us in Christ
Jesus, before the world began, 2 Tim 1:9” (=
‘Mengetahui lebih dulu’ di sini berarti merancang
sebelumnya, atau pada pembentukan pertama dari
rencana; memberikan kebaikan atau hak menjadi
umat Allah kepada kelompok manusia manapun, Ro
11:2. Ini merupakan dasar dari langkah pertama dari
keselamatan kita; yaitu, rencana dan kasih karunia
Allah, yang diberikan kepada kita dalam Kristus
Yesus, sebelum dunia mulai, 2Tim 1:9).
Dan tentang kata-kata Steven Liauw bahwa dalam dunia
lebih banyak Calvinist, ini jelas omong kosong / dusta!
Jadi terbukti bahwa omongan Steven Liauw cuma
omong kosong, dan merupakan claim yang merupakan
dusta! Memang tokoh-tokoh dari GBIA Graphe
(Suhento Liauw dan Steven Liauw) ini sama sekali
tidak bisa dipercaya!
Ini khususnya perlu dicamkan oleh jemaat GBIA
Graphe, maupun mahasiswa theologia GITS. Apapun
yang Suhento Liauw dan Steven Liauw / Andrew
Liauw katakan, MINTA BUKTINYA, kecuali kalian
memang ingin disesatkan!
II) Penyimpangan topik debat dan sikap ‘tidak
fair’ dari moderator.
Topik debat seharusnya adalah: session I tentang
‘Unconditional Election’ (= Pemilihan yang tidak bersyarat)
dan session II tentang ‘Perseverance of the Saints’ (=
Ketekunan orang-orang kudus).
Tetapi dari awal Steven Liauw maupun Andrew Liauw sudah
mengarahkan berulang kali kepada topik lain, yaitu ‘dekrit /
penetapan dosa dan segala sesuatu’. Ini merupakan
kecurangan / kelicikan dan sikap pengecut / tidak jantan!
Tujuannya kira-kira apa?
1) Mereka kira kami tidak siap untuk topik itu, dan memang
kalau ‘urusan siap’, sekalipun topik ini kami juga sangat
menguasai, jelas kami lebih siap dalam topik yang
seharusnya dari pada topik ini.
2) Orang akan lebih sukar menerima penentuan segala
sesuatu (termasuk dosa), dari pada menerima topik yang
seharusnya diperdebatkan, yaitu penentuan selamat /
binasa.
3) Menunjukkan ‘kesesatan’ Calvinisme dalam hal ini. Tetapi
kami yakin ini benar dan Alkitabiah, dan kami sudah
menunjukkannya.
Kalau memang mau debat tentang topik ini (penetapan
segala sesuatu, termasuk dosa), kami siap layani mereka.
Bagaimana Liauw, berani debat lagi, khusus dengan
topik ini? Tiga Liauw (bapak dan dua anaknya) lawan
kami (Esra dan saya)! INI SUATU TANTANGAN!
Dalam session II nanti penyimpangan ini terus
berlangsung dan saya protes, tetapi moderator secara
sangat tidak fair membela mereka, dan mengijinkan
mereka untuk terus menyimpang!
Bapak Moderator, anda tidak fair, dan hampir sama
busuknya dengan para Liauw ini! Bapak moderator,
apakah anda hanya boneka yang dikendalikan oleh para
Liauw ini, atau seperti anjing yang tunduk kepada
tuannya? Ingat bahwa anda bertanggung jawab kepada
Tuhan, dan kalau anda memang orang Kristen, tuan /
Tuhan anda yang sebenarnya adalah Allah / Yesus,
bukan para Liauw ini! Anda harus lebih tunduk kepada
Allah dari pada kepada manusia (Kis 5:29)!
Juga saya memprotes tentang ‘kata penutup’ session I
yang oleh pihak Arminian digunakan untuk menambahi
argumentasi! Moderator jelas-jelas mula-mula
mengatakan bahwa kata penutup itu adalah summary /
kesimpulan. Tetapi saya jawab: mereka bukan memberi
kesimpulan, tetapi memberi argumentasi yang baru.
Akhirnya moderator bilang, itu tak masalah, dan nanti
session 2, pihak Calvinist yang terakhir, boleh beri
argumentasi, bahkan menyanyi juga boleh.
Jadi, Moderatornya plin plan / tidak konsisten! Maklum,
moderatornya dari gereja mereka. Saya menyetujui
moderator dari pihak mereka, karena Steven Liauw
mengatakan bahwa moderator hanya mengurus soal
waktu, TETAPI DALAM KENYATAANNYA TIDAK
DEMIKIAN! Steven Liauw, anda punya mulut yang
gampang saja mengeluarkan janji yang manis, tetapi
anda orang yang tidak bisa dipercaya, tidak fair, tidak
jujur dan tidak bertanggung jawab, karena pada saat
saya debat dengan moderator tentang apa tugas
moderator, anda diam saja seolah-olah tidak bersalah,
padahal anda memberikan tugas yang berbeda kepada
moderator, dengan tugas moderator yang anda janjikan
kepada saya!
Karena adanya penyimpangan-penyimpangan ini, maka
DALAM MENILAI SIAPA MENANG ATAU KALAH,
SAYA ABAIKAN BAGIAN-BAGIAN DIMANA
MEREKA MENYIMPANG, bukan karena dalam hal itu
kami merasa kalah, tetapi karena seharusnya yang dinilai
memang hanya yang berurusan dengan topik debat yang
seharusnya.
Catatan: dalam melakukan penyimpangan, kalau mau
fair, nilai mereka seharusnya dipotong, karena menyalahi
perjanjian debat!
Perlu diketahui bahwa sekalipun tujuan utama saya
dalam berdebat adalah menyatakan fitnahan-fitnahan
mereka, tetapi dalam acara debat itu, saya tidak mau
menggunakan fitnahan Suhento Liauw terhadap Pdt.
Stephen Tong, karena hal itu ada di luar topik
pembicaraan! Ini sikap fair!
Catatan: bagi yang mau tahu tentang fitnahan Suhento
Liauw terhadap Pdt. Stephen Tong, bisa melihatnya
dalam web kami.
Penyimpangan yang lain dari perjanjian tentang acara
debat itu adalah adanya acara tanya jawab. Sebetulnya
saya menginginkan acara itu, tetapi Steven Liauw
menolak. Tetapi pada waktu kami sudah sampai di
tempat debat, ternyata dalam jadwal acara ada acara
tanya jawab, dan kami tak pernah diberi informasi
tentang hal itu. Supaya kami tak siap, Liauw? Betul-betul
licik / pengecut!
III) Ralat.
Steven Liauw menanyakan mana ayat explicit yang
menunjukkan ‘Unconditional Election’ (= Pemilihan yang
tidak bersyarat).
Esra menjawab:
Ro 9 menunjukkan ‘Unconditional Election’ (= Pemilihan
yang tidak bersyarat).
Ro 9:11-13 - “(11) Sebab waktu anak-anak itu belum
dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang
jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya
diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi
berdasarkan panggilanNya - (12) dikatakan kepada
Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang
muda,’ (13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub,
tetapi membenci Esau.’”.
Steven Liauw jawab balik, itu tidak explicit.
Budi Asali: Saya maksudkan explicit dalam pemilihan, bukan
dalam ‘Unconditional’nya.
Setelah debat selesai, saya memikirkan lagi, dan saya kira
saya salah di sini. Saya terlalu terpaku pada kata
‘unconditional’ itu. Padahal sebetulnya kata ‘unconditional’
(= tak bersyarat), maksudnya adalah bahwa pemilihan itu tak
tergantung perbuatan / kebaikan orang yang dipilih itu. Untuk
ini jelas ada ayat-ayat yang explicit. Jadi, seharusnya Esra
sudah benar dalam menggunakan Ro 9:11-13.
Dan sebetulnya bahkan masih bisa ditambahkan lagi ayat-
ayat ini untuk mendukung ‘Unconditional Election’ (=
Pemilihan yang tidak bersyarat) secara explicit:
2Tim 1:9 - “Dialah yang menyelamatkan kita dan
memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan
berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan
maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah
dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum
permulaan zaman”.
Ro 11:5-6 - “(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal
suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. (6) Tetapi jika
hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi
karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih
karunia itu bukan lagi kasih karunia”.
IV) Tambahan penjelasan / bagian-bagian penting
yang belum terjawab.
Kami mengakui ada bagian-bagian yang tidak kami jawab,
tetapi tidak ada kesengajaan untuk tidak menjawab. Ada
banyak hal yang pada waktu debat kami tidak menangkap
maksudnya, ada juga yang kelupaan dalam menjawab, dan
ada yang karena tidak ada waktu untuk menjawab. Ini
berbeda dengan mereka yang sekalipun menjawab, terus
menerus membelokkan jawaban sehingga sama sekali tidak
menjawab argumentasi yang sebenarnya (tetapi toh
berulangkali mengclaim sudah menjawab, dan bahkan
menuduh kami yang tidak menjawab, padahal kami sudah
menjawab).
Catatan: dalam debat ada banyak hal yang tak saya tangkap /
mengerti dari penjelasan mereka, karena mereka bicara cepat
sekali, memberikan tulisan kecil-kecil di layar LCD, dan
menjelaskannyapun memang sangat tidak jelas. Ada banyak
hal yang baru saya mengerti maksudnya setelah nonton
DVDnya.
Dalam bagian ini saya akan menjawab apa yang tidak / belum
kami jawab dalam debat tersebut:
1) Tentang 2Pet 3:9 - “Tuhan tidak lalai menepati
janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat”.
Ini memang kelupaan menjawab, padahal saya bisa
menjawab karena saya memang sudah berulangkali
membahas ayat ini, baik dalam exposisi 2Petrus maupun
dalam kelas GSM tentang ‘Limited Atonement’ (=
Penebusan Terbatas).
Jawaban Calvinist:
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dan diartikan dengan
benar tentang ayat ini, yaitu:
a) Kata ‘menghendaki’.
b) Kata-kata ‘jangan ada’ dan ‘semua orang’.
Kalau ‘kehendak’ di sini diartikan sebagai kehendak /
rencana Allah yang kekal yang tidak mungkin gagal
(Ayub 42:2b), dan kata-kata ‘jangan ada’ dan ‘semua
orang’ diartikan ‘semua orang secara mutlak’, maka
ayat ini akan mengajarkan Universalisme (= ajaran yang
mengatakan bahwa akhirnya semua orang akan selamat),
yang jelas merupakan ajaran sesat, dan yang jelas
ditentang baik oleh Arminianisme maupun Calvinisme.
Untuk menghindari ajaran Universalisme ini, ada 2 cara
untuk menafsirkan 2Pet 3:9 ini:
1. Kata ‘menghendaki’ ditafsirkan hanya sebagai
‘keinginan Allah’ yang tidak harus terlaksana, atau
sebagai ‘perintah Allah dalam Injil’ (yaitu untuk
percaya kepada Yesus); sedangkan kata-kata ‘jangan
ada’ dan ‘semua / semua orang’ diartikan secara
mutlak.
Calvin (tentang 2Pet 3:9): “But it may be asked, If God
wishes none to perish, why is it that so many do
perish? To this my answer is, that no mention is here
made of the hidden purpose of God, according to
which the reprobate are doomed to their own ruin, but
only of his will as made known to us in the gospel. For
God there stretches forth his hand without a
difference to all, but lays hold only of those, to lead
them to himself, whom he has chosen before the
foundation of the world” [= Tetapi bisa ditanyakan:
Jika Allah tidak menginginkan seorangpun untuk
binasa, mengapa ada banyak yang binasa?
Terhadap pertanyaan ini jawaban saya adalah
bahwa di sini tidak dibicarakan tentang rencana
yang tersembunyi dari Allah, yang menetapkan
orang-orang yang ditentukan untuk binasa
(reprobate) pada kehancuran mereka sendiri, tetapi
hanya tentang kehendakNya seperti yang
dinyatakan kepada kita dalam injil. Karena disana
Allah mengulurkan tanganNya tanpa pembedaan
kepada semua orang, tetapi hanya menangkap
mereka, untuk membimbing mereka kepada diriNya
sendiri, yang telah Ia pilih sebelum penciptaan
dunia ini] - hal 419-420.
Bandingkan juga dengan:
a. Yeh 18:23 - “Apakah Aku berkenan kepada
kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan
ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya
supaya ia hidup?”.
b. Yeh 18:32 - “Sebab Aku tidak berkenan kepada
kematian seseorang yang harus ditanggungnya,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab
itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!’”.
c. Yeh 33:11 - “Katakanlah kepada mereka: Demi
Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian
orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya
supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari
hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan
mati, hai kaum Israel?”.
2. Kata ‘menghendaki’ diartikan sebagai rencana yang
kekal dari Allah, tetapi kata-kata ‘jangan ada’ dan
‘semua orang’ tidak diartikan secara mutlak, tetapi
diartikan sesuai dengan kontextnya, yang menunjuk
hanya kepada orang-orang Kristen / orang-orang
pilihan.
Pertama-tama kita perlu untuk mengetahui terjemahan
yang benar dari ayat ini.
2Pet 3:9 - “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua (orang) berbalik dan
bertobat”.
Kata ‘orang’ saya letakkan dalam tanda kurung, karena
sebetulnya tidak ada dalam bahasa Yunaninya.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘all’ (= semua).
Selanjutnya, kata-kata ‘jangan ada’ maupun ‘semua’
harus diartikan sesuai dengan kontextnya, yang
membicarakan ‘kamu’ (2Pet 3:9a). Untuk menafsirkan
kata ‘kamu’ ini maka:
a. Perlu diperhatikan bahwa Petrus menujukan suratnya
ini kepada ‘mereka yang bersama-sama dengan
kami memperoleh iman oleh karena keadilan
Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus’ (2Pet 1:1). Ini adalah orang-orang yang sama dengan
yang dikatakan ‘dianugerahi janji-janji yang
berharga dan yang sangat besar’ (2Pet 1:4). Ini
jelas menunjuk kepada orang-orang Kristen.
b. Sekarang kita perhatikan kontext dari 2Pet 3 ini:
2Pet 3:1-9 - “(1) Saudara-saudara yang kekasih, ini
sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu.
Di dalam kedua surat itu aku berusaha
menghidupkan pengertian yang murni oleh
peringatan-peringatan, (2) supaya kamu
mengingat akan perkataan yang dahulu telah
diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat
akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah
disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu. (3)
Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa
pada hari-hari zaman akhir akan tampil
pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya,
yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa
nafsunya. (4) Kata mereka: ‘Di manakah janji
tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-
bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap
seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’ (5)
Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh
firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan
juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan
bahwa oleh air itu, (6) bumi yang dahulu telah
binasa, dimusnahkan oleh air bah. (7) Tetapi oleh
firman itu juga langit dan bumi yang sekarang
terpelihara dari api dan disimpan untuk hari
penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
(8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih,
yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu,
bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti
seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu
hari. (9) Tuhan tidak lalai menepati janjiNya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya SEMUA ORANG
berbalik dan bertobat”.
Bacaan ini memang membicarakan dan
mengkontraskan 2 golongan. Mula-mula Petrus
berbicara kepada golongan yang pertama, yaitu
‘saudara-saudara yang kekasih’ (ay 1), dan ia
menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘mu’ (ay 1,2,3).
Lalu Petrus mulai berbicara tentang golongan yang
kedua, yaitu ‘pengejek-pengejek’ atau ‘orang-
orang yang hidup menuruti hawa nafsunya’ (ay 3b), dan ia menggunakan kata ‘mereka’ atau
‘nya’ (ay 3b,4,5).
Tetapi mulai ay 8 Petrus kembali berbicara kepada
‘saudara-saudara yang kekasih’ (ay 8a), dan
karena itu ia kembali menggunakan kata ‘kamu’ (ay
8,9).
Karena itu jelaslah bahwa kata-kata ‘kamu’ dan
‘semua orang’ dalam ay 9 menunjuk kepada orang
kristen / orang pilihan.
John Owen: “The text is clear, that it is all and only
the elect whom he would not have to perish” (=
Textnya jelas, bahwa adalah semua dan hanya
orang pilihan yang tidak Ia kehendaki untuk
binasa) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal
349.
2) Steven Liauw tekankan ‘Anak yang tua akan jadi
hamba anak yang muda’ (Ro 9:12). Lalu ia bertanya:
Apakah secara pribadi Esau pernah jadi hamba Yakub?
Tidak pernah. Jadi jelas ini bukan berbicara tentang
pribadi tetapi nasional.
Ia juga menambahkan bahwa kata-kata ‘Aku mengasihi
Yakub’ dsb dikutip dari Maleakhi, 1500 tahun setelah
jaman Yakub dan Esau. Jadi, Tuhan bicara tentang Israel
dan Edom.
Tentang Esau yang tidak pernah jadi hamba Yakub, saya
keloncatan / kelupaan dalam menjawab, padahal
jawabannya mudah. Tentu kata-kata itu maksudnya bukan
dalam arti hurufiah. Kontextnya predestinasi, jadi sifatnya
rohani! Jadi artinya Yakub lebih diberkati (secara rohani)
dari Esau. Dan kata-kata itu menjadi kenyataan pada saat
Ishak memberkati Yakub.
Bdk. Kej 27:27-29,37 - “(27) Lalu datanglah Yakub
dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak
mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia,
katanya: ‘Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai
bau padang yang diberkati TUHAN. (28) Allah akan
memberikan kepadamu embun yang dari langit dan
tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur
berlimpah-limpah. (29) Bangsa-bangsa akan takluk
kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud
kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan
anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang
mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang
memberkati engkau, diberkatilah ia.’ ... (39) Lalu
Ishak menjawab Esau, katanya: ‘Sesungguhnya telah
kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala
saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi
hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan
anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat
kuperbuat, ya anakku?’”.
Calvin (tentang Kej 27:27-29a): “men without learning,
and but little exercised in true piety, have imagined that
these holy fathers were blessed by the Lord only in
respect to this frail and transitory life” (= Orang-orang
yang tak terpelajar, tetapi dilatih sedikit dalam
kesalehan yang sejati, telah mengkhayalkan bahwa
bapa-bapa kudus ini diberkati oleh Tuhan hanya
berkenaan dengan kehidupan yang lemah dan fana
ini).
Calvin (tentang Kej 25:23): “the Lord affirms that the
order of nature being inverted, the younger, who was
inferior, should be the victor. We must now see what this
victory implies. They who restrict it to earthly riches and
wealth coldly trifle. Undoubtedly by this oracle Isaac and
Rebekah were taught that the covenant of salvation
would not be common to the two people, but would be
reserved only for the posterity of Jacob. ... Jacob was not
only called by the external voice of the Lord, but, while
his brother was passed by, he was chosen an heir of life.”
(= Tuhan menegaskan bahwa urut-urutan alam
dibalik, yang lebih muda, yang lebih rendah, harus
menjadi pemenang. Kita sekarang harus melihat apa
yang dimaksudkan secara implicit oleh kemenangan
ini. Mereka yang membatasi hal itu pada kekayaan
duniawi menyia-nyiakan / membuang-buang waktu
dengan dingin. Tak diragukan bahwa oleh sabda Allah
ini Ishak dan Ribka diajar bahwa perjanjian
keselamatan tidak akan sama bagi kedua bangsa,
tetapi akan disimpan hanya untuk keturunan Yakub.
... Yakub bukan hanya dipanggil oleh suara luar /
lahiriah dari Tuhan, tetapi sementara saudaranya
dilewati, ia dipilih sebagai pewaris dari kehidupan).
Catatan: dari kedua kutipan ini terlihat bahwa Calvin
menafsirkan kata-kata itu dalam arti rohani, bukan secara
jasmani / hurufiah! Karena itu bukan hal yang aneh kalau
dalam kenyataannya Esau tak pernah menjadi hamba dari
Yakub!
Saya membaca tafsiran Charles Hodge tentang bagian ini,
dan ternyata ia mengatakan bahwa bagian itu ia artikan
secara individu maupun sebagai bangsa (keturunan dari
kedua orang itu).
Charles Hodge (tentang Ro 9:11): “That the language
quoted by the apostle from the Old Testament is there
applied to the individuals, Jacob and Esau; and that
Jacob, as an individual, was chosen in preference to his
brother; ... 2. That the choice of nations involves and
consists in the choice of individuals” (= Bahwa kata-
kata yang dikutip oleh sang rasul dari Perjanjian
Lama di sana diterapkan kepada individu-individu,
Yakub dan Esau; dan bahwa Yakub, sebagai seorang
individu, lebih dipilih dari pada saudaranya; ... 2.
Bahwa pemilihan bangsa-bangsa tercakup dan ada di
dalam pemilihan individu-individu).
3) Tentang Yoh 3:16 saya mengatakan bahwa kata ‘dunia’
sedikitnya bisa diartikan 8 macam.
Dalam acara debat itu, saya tidak memberikan contohnya,
karena waktu kami yang terbatas, dan contoh-contohnya
banyak. Sekarang saya berikan di sini.
Kata ‘dunia’, yang diterjemahkan dari kata bahasa Yunani
KOSMOS, mempunyai banyak arti dalam Kitab Suci,
yaitu:
a) Seluruh alam semesta.
Kis 17:24 - “Allah yang telah menjadikan bumi dan
segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan
bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan
manusia”.
Kata yang diterjemahkan ‘bumi’ adalah KOSMOS.
NIV/NASB: ‘the world’ (= dunia).
b) Bumi.
Yoh 13:1 - “Sementara itu sebelum hari raya Paskah
mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba
untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama
seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai
kepada kesudahannya”.
c) Keduniawian.
Yak 4:4 - “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Allah”.
d) Semua umat manusia di dunia ini.
Ro 3:19 - “Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu
yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan
kepada mereka yang hidup di bawah hukum
Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh
dunia jatuh ke bawah hukuman Allah”.
e) Semua orang yang tidak percaya.
Yoh 15:18 - “Jikalau dunia membenci kamu,
ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku
dari pada kamu”.
Dalam text ini, kata ‘kamu’ yang menunjuk kepada
‘orang-orang percaya’, dikontraskan dengan kata
‘dunia’. Jadi, ‘dunia’ di sini menunjuk kepada ‘orang-
orang yang tidak percaya’.
f) Semua orang non Yahudi.
Ro 11:12 - “Sebab jika pelanggaran mereka (bangsa
Yahudi) berarti kekayaan bagi dunia, dan
kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa
lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka”.
Perhatikan bahwa pada bagian yang saya garis bawahi
ada 2 kalimat paralel yang artinya sama. Dengan
demikian ‘pelanggaran mereka’ diidentikkan dengan
‘kekurangan mereka’, dan ‘dunia’ diidentikkan
dengan ‘bangsa-bangsa lain’.
g) Orang-orang Yahudi yang tidak percaya.
Yoh 16:20 - “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia
akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi
dukacitamu akan berubah menjadi sukacita”.
Adam Clarke (tentang Yoh 16:20): “It is very evident
that our Lord uses the word ‘world’, in several parts of
this discourse of his, to signify the unbelieving and
rebellious Jews” (= Adalah jelas bahwa Tuhan kita
menggunakan kata ‘dunia’, dalam beberapa bagian
dari percakapanNya ini, untuk menunjuk kepada
orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan bersifat
memberontak) - hal 634.
h) Semua orang yang percaya / pilihan.
2Kor 5:19 - “Sebab Allah mendamaikan dunia
dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada
kami”.
Dalam ayat ini, kalau ‘dunia’ diartikan ‘semua orang
di dunia’, maka akan menjadi Universalisme (ajaran
yang mengatakan bahwa pada akhirnya semua manusia
akan masuk surga), yang jelas merupakan suatu ajaran
sesat. Karena itu, kata ‘dunia’ dalam ayat-ayat ini harus
diartikan ‘orang percaya / pilihan’.
Ayat-ayat lain dimana kata ‘dunia’ harus diartikan
‘orang pilihan’ adalah ayat-ayat yang mengatakan
bahwa Yesus adalah ‘Juruselamat dunia’, seperti:
a. Yoh 4:42 - “dan mereka berkata kepada
perempuan itu: ‘Kami percaya, tetapi bukan lagi
karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri
telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa
Dialah benar-benar Juruselamat dunia.’”.
b. 1Yoh 4:14 - “Dan kami telah melihat dan
bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus AnakNya
menjadi Juruselamat dunia”.
Tentang Yoh 4:42, John Owen memberi komentar: “A
Saviour of men not saved is strange” (= Seorang
Juruselamat dari manusia yang tidak selamat
merupakan sesuatu yang aneh) - ‘The Works of John
Owen’, vol 10, hal 327.
Owen sendiri mengatakan bahwa Kristus disebut
‘Juruselamat dunia’ karena tidak ada Juruselamat lain di
dunia ini (bdk. Kis 4:12), dan karena Kristus adalah
Juruselamat orang-orang pilihan di seluruh dunia
(Owen, vol 10, hal 342).
Untuk Yoh 3:16, saya mengambil arti no 8, yaitu
‘semua orang-orang pilihan di seluruh dunia’.
Itulah obyek kasih Allah.
4) Pada waktu mereka mengatakan Allah tidak adil kalau
memilih tanpa syarat, maka saya menjawab:
a) Tentang adil, yang dipilih dapat kemurahan, yang tak
dipilih dapat keadilan, tak ada yang dapat ketidak-
adilan. Adil tak berarti bersikap sama rata. Dari
penciptaan sudah tidak sama rata!
Steven Liauw: dalam Calvinisme, Tuhan yang tentukan
berdosa, jadi tak adil.
Ini tidak saya jawab, karena waktu tidak ada.
Sebetulnya jawabannya adalah: sekalipun Allah
menentukan dosa, tetap yang melakukan adalah
manusia, dan itu dengan kehendaknya sendiri, sehingga
yang salah adalah manusianya, bukan Allahnya.
Bahwa dosa memang ditentukan sudah saya tunjukkan
melalui Luk 22:22 dan Kis 4:27-28.
Luk 22:22 - “Sebab Anak Manusia memang akan
pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi,
celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!’”.
Kis 4:27-28 - “(27) Sebab sesungguhnya telah
berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius
Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku
bangsa Israel melawan Yesus, HambaMu yang
kudus, yang Engkau urapi, (28) untuk
melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau
tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu”.
Catatan: mereka tidak menjawab ayat-ayat ini.
b) Ro 9:20-21 - “(20) Siapakah kamu, hai manusia,
maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya:
‘Mengapakah engkau membentuk aku demikian?’
(21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak
atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal
yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan
yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna
tujuan yang biasa?”.
Saya tambahkan bahwa tukang periuk itu mau membuat
tanah liatnya sebagai vaas atau pispot, itu haknya dia!
Pispot tak berhak protes. Demikian juga Allah mau
membuat kita sebagai apa, mau memilih kita untuk
diselamatkan atau tidak, itu haknya Dia
Sebetulnya pengutipan yang saya lakukan agak kurang.
Seharusnya saya mengutip mulai ay 19nya.
Ro 9:19-21 - “(19) Sekarang kamu akan berkata
kepadaku: ‘Jika demikian, apa lagi yang masih
disalahkanNya? Sebab siapa yang menentang
kehendakNya?’ (20) Siapakah kamu, hai manusia,
maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya:
‘Mengapakah engkau membentuk aku demikian?’
(21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak
atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal
yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan
yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna
tujuan yang biasa?”.
Ay 19 (NIV): “One of you will say to me: ‘Then why
does God still blame us? For who resists his will?’” (=
Salah satu dari kamu akan berkata kepadaku: ‘Lalu
mengapa Allah tetap menyalahkan kita? Karena siapa
menentang kehendakNya?’).
Ro 9:19-21 ini sangat cocok untuk orang yang setelah
mendengar ajaran tentang predestinasi, mau
menyalahkan Allah, dengan mengatakan Ia tidak adil,
atau tidak kasih dan sebagainya. Dan jawaban Paulus
terhadap orang-orang seperti itu ada dalam ay 20-
21nya!
Steven Liauw mengatakan bahwa ilustrasi tukang
periuk diambil dari Yer 18:1-12.
Catatan: Ini rasanya diambil oleh Steven Liauw dari
buku saya. Saya tahu dia punya buku saya itu, karena
Dede Wijaya membelikannya untuk dia. Dalam buku
saya itu, sudah saya tunjukkan bahwa text Yer 18:1-12
ini sama sekali berbeda dengan yang Paulus katakan
dalam Ro 9:19-21. Sebetulnya Paulus mengambil dari
Yes 45:9.
Dan Steven Liauw menghubungkan Yer 18:1-12 itu
dengan Ro 9:20-21 dan lalu mengatakan bahwa ‘bejana’
punya tanggung jawab!
Dalam debat saya tidak punya kesempatan menjawab
bagian ini. Di sini saya berikan kedua text di bawah ini,
dan saudara nilai sendiri yang mana yang lebih cocok
dengan Ro 9:20-21!
Yer 18:1-12 - “(1) Firman yang datang dari TUHAN
kepada Yeremia, bunyinya: (2) ‘Pergilah dengan
segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan
memperdengarkan perkataan-perkataanKu
kepadamu.’ (3) Lalu pergilah aku ke rumah tukang
periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan
pelarikan. (4) Apabila bejana, yang sedang
dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak,
maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali
menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada
pemandangannya. (5) Kemudian datanglah firman
TUHAN kepadaku, bunyinya: (6) ‘Masakan Aku
tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang
periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman
TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan
tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu, hai
kaum Israel! (7) Ada kalanya Aku berkata tentang
suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa
Aku akan mencabut, merobohkan dan
membinasakannya. (8) Tetapi apabila bangsa yang
terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat
dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa
Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang
Kurancangkan itu terhadap mereka. (9) Ada
kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan
tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan
membangun dan menanam mereka. (10) Tetapi
apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan
mataKu dan tidak mendengarkan suaraKu, maka
menyesallah Aku, bahwa Aku hendak
mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu
kepada mereka. (11) Sebab itu, katakanlah kepada
orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem:
Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini
sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan
merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah
kamu masing-masing bertobat dari tingkah
langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah
langkahmu dan perbuatanmu! (12) Tetapi mereka
berkata: Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak
berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan
masing-masing hendak bertindak mengikuti
kedegilan hatinya yang jahat.’”.
Catatan: jelas bahwa text ini bicara tentang ‘pertobatan
atau kemurtadan’, bukan tentang ‘predestinasi’!
Yes 45:6-12 - “(6) supaya orang tahu dari terbitnya
matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada
yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak
ada yang lain, (7) yang menjadikan terang dan
menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur
dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN
yang membuat semuanya ini. (8) Hai langit,
teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-
awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan
diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah
ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang
menciptakan semuanya ini.’ (9) Celakalah orang
yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak
lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat
berkata kepada pembentuknya: ‘Apakah yang
kaubuat?’ atau yang telah dibuatnya: ‘Engkau tidak
punya tangan!’ (10) Celakalah orang yang berkata
kepada ayahnya: ‘Apakah yang kauperanakkan?’
dan kepada ibunya: ‘Apakah yang kaulahirkan?’
(11) Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus,
Allah dan Pembentuk Israel: ‘Kamukah yang
mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-
anakKu, atau memberi perintah kepadaKu
mengenai yang dibuat tanganKu? (12) Akulah yang
menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di
atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit,
dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh
tentaranya”.
Catatan: seluruh text menunjukkan kedaulatan Allah
dalam penciptaan, dan ini yang cocok dengan Ro 9:20-
21!
5) Tentang pengerasan hati Firaun (Ro 9:17-18).
Steven Liauw: Firaun mengeraskan hati 5x baru Tuhan
keraskan hatinya.
Budi Asali: Justru Tuhan disebutkan pertama kali keraskan
hati Firaun.
Kel 4:21 - “Firman TUHAN kepada Musa: ‘Pada
waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah,
supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke
dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi
Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak
membiarkan bangsa itu pergi”.
Steven Liauw bilang Firaun keraskan hati dulu. Ini omong
kosong. Tak pernah ada Firaun mengeraskan hatinya
sendiri sebelum Kel 4:21 ini.
Steven Liauw: Kel 4:21 itu mengatakan Tuhan akan
mengeraskan hati Firaun. Ini baru dilakukan setelah Firaun
mengeraskan hatinya.
Kata-kata ini tolol, dan sangat tidak masuk akal, tetapi
lucunya, diberi tepuk tangan meriah oleh para
pendukungnya! Hal seperti ini terjadi berkali-kali.
Maklum, mereka pasti juga tolol karena terus menerus
diajar oleh orang tolol! Atau, mereka sudah dikomando
untuk tepuk tangan tak peduli apapun kata-kata pendebat
mereka! Saya tak mendapat kesempatan menjawab ini,
karena hal itu dikatakan pada giliran mereka yang terakhir.
Sekarang saya jawab:
a) Adalah omong kosong bahwa kata ‘akan’ diartikan
seperti itu. Kalau Tuhan mengeraskan hati Firaun
setelah Firaun mengeraskan hatinya, apa gunanya?
Pikirkan ini: apa gunanya mengeraskan hati yang sudah
keras? Itu tak masuk akal sama sekali. Menurut saya,
jelas bahwa Tuhan mengeraskan hati Firaun sehingga
Firaun mengeraskan hatinya. Dengan kata lain,
pengerasan yang Tuhan lakukan itulah yang
menyebabkan Firaun mengeraskan hatinya.
b) Hal lain yang perlu dicamkan adalah: semua orang
sejak lahir, mempunyai dosa asal, dan kecenderungan
kepada dosa, sehingga sudah keras hati! Kalau
dikatakan Tuhan mengeraskan hati, artinya bukan
Firaun hatinya lunak, lalu dibuatNya menjadi keras.
Dalam pelaksanaan dekrit dosa, Tuhan bekerja secara
pasif! Jadi, Dia ‘mengeraskan’ dalam arti ‘tidak
melunakkan’. Dia ‘tidak memberi kasih karunia
yang bisa mempertobatkan’ kepada Firaun.
6) Dalam kata penutup Steven Liauw mengatakan bahwa
doktrin ‘Unconditional Election’ (= Pemilihan yang tidak
bersyarat) membuat orang-orang Calvinist tidak bisa
memberitakan Injil. Bagaimana memberitakan Injil? Kalau
orangnya tanya ‘apakah Allah mengasihi aku?’, jawabnya
‘belum tentu’. Kalau orangnya tanya ‘apakah Yesus
bangkit untuk aku?’, jawabnya ‘jika kamu orang pilihan’,
dan sebagainya.
Ini tidak sempat saya jawab, karena diberikan pada saat
kata penutup, giliran Steven Liauw yang terakhir.
Sekarang saya jawab:
Saya mengakui bahwa pemberitaan Injil menjadi lebih
sukar bagi Calvinist, khususnya berkenaan dengan doktrin
‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Dulu waktu
saya masih Arminian, saya dengan mudah bisa
mengatakan ‘Yesus mati bagi kamu’, tetapi sekarang tidak
bisa, karena saya tidak tahu dia orang pilihan atau bukan,
dan Yesus mati hanya dengan tujuan menyelamatkan
orang-orang pilihan.
Jadi saya memberitakan Injil dengan mengatakan Yesus
mati bagi manusia, tanpa menyatakan manusia yang mana.
Kalau orangnya bertanya ‘apakah Yesus mati untuk aku’,
saya memang akan menjawab ‘Itu tergantung kamu bisa
percaya atau tidak. Kalau bisa, kamu orang pilihan dan
Yesus memang mati bagi kamu’.
Menjadi lebih sukar? Ya, ini saya akui. TETAPI
YANG PERLU DIPERSOALKAN ADALAH LEBIH
BENAR ATAU TIDAK! Apa gunanya ‘lebih mudah’
tetapi pemberitaan Injilnya menjadi ‘tidak
Alkitabiah’? Dan sekalipun lebih sukar, itu tidak
menghalangi saya dalam memberitakan Injil! Dan
memberitakan Injil yang benar, sekalipun sukar, lebih
baik dari pada memberitakan Injil yang salah,
sekalipun caranya mudah. Kalau selalu mau cara yang
gampang, pilih saja jalan yang lebar, tetapi itu menuju
pada kebinasaan! Bdk. Mat 7:13-14.
Dan kenyataannya, bagi mereka yang katanya
pemberitaan Injil ‘lebih mudah’, dalam acara debat itu
mereka sama sekali tidak memberitakan Injil.
Sedangkan bagi saya, yang sekalipun ‘lebih sukar’
memberitakan Injil, saya menutup kedua session
dalam debat dengan pemberitaan Injil!
Kesimpulan: yang penting adalah saya punya jiwa
penginjilan atau tidak! Kalau tidak, maka sekalipun
mudah, tidak akan ada penginjilan. Kalau ya,
sekalipun sukar, pasti ada penginjilan.
7) Saya ingin menambahi argumentasi untuk menentang
‘Conditional Election’ (= Pemilihan yang bersyarat). Yang
ini memang tak muncul dalam debat dan baru muncul
dalam pikiran saya setelah saya di rumah.
Seandainya ‘Conditional Election’ (= Pemilihan yang
bersyarat) benar, maka coba pikirkan beberapa
kemungkinan ini:
a) Misalnya Allah sudah melihat lebih dulu si A bakal
percaya dan bakal bertekun sampai akhir. Maka Allah
memilih si A. Pertanyaannya, mungkinkah si A tidak
percaya? Kalau tidak mungkin, maka menurut
pandangan Arminian si A tak punya free will! Kalau
mungkin, maka pengetahuan Allah salah! Lalu,
mungkinkah si A, setelah percaya, lalu murtad dan
binasa? Kalau tidak mungkin, maka menurut pandangan
Arminian si A tak punya free will! Kalau mungkin,
maka lagi-lagi pengetahuan Allah salah!
b) Misalnya Allah sudah melihat si B bakal tidak percaya
sampai mati. Maka Allah tidak memilih si B.
Pertanyaannya, mungkinkah si B percaya? Kalau
mungkin, maka pengetahuan Allah salah. Kalau tidak
mungkin, maka menurut pandangan Arminian si B tidak
punya free will.
c) Misalnya Allah sudah melihat si C bakal percaya tetapi
tidak akan bertekun sampai akhir. Maka Allah memilih
atau tidak memilih si C? Mungkinkah si C tidak
percaya? Kalau mungkin, pengetahuan Allah salah.
Kalau tidak mungkin, lagi-lagi menurut Arminian si C
tak punya free will. Pada waktu sudah percaya
mungkinkah si C bertekun sampai akhir? Kalau
mungkin, pengetahuan Allah salah. Kalau tidak
mungkin, lagi-lagi menurut Arminian si C tak punya
free will.
Kesimpulan: jelas bahwa kata-kata mereka (Arminian)
bahwa kalau orang pasti percaya atau tidak mungkin
percaya, berarti orang itu tak punya free will, dan juga
kalau orang Kristen tidak mungkin murtad juga tak punya
free will, menghantam argumentasi mereka sendiri!
8) Tentang Yos 24:15 dan Mat 23:37.
Dalam Yos 24:15 Yosua menyuruh Israel memilih, dan
Mat 23:37 - “‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang
membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu
orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku
rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti
induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah
sayapnya, tetapi kamu tidak mau.”.
Ini mereka pakai sebagai dasar dari free will. Dan mereka
tambahkan dalam setiap halaman dari Alkitab dimana
Tuhan suruh kita pilih, itu menunjuk pada free will.
Ini tak sempat kami jawab, padahal jawabannya mudah
sekali. Ini ayat-ayat dari sudut pandang manusia. Dari
sudut pandang manusia, kelihatannya seseorang percaya
atau tidak, itu tergantung keputusannya. Tetapi dari sudut
pandang Tuhan, manusia tidak bisa percaya, kecuali Tuhan
menganugerahkan hal itu kepada mereka / menarik
mereka.
Bdk. Yoh 6:44,65 - “(44) Tidak ada seorangpun yang
dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh
Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan
pada akhir zaman. ... (65) Lalu Ia berkata: ‘Sebab itu
telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun
dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak
mengaruniakannya kepadanya.’”.
V) Siapa yang menang dalam debat session I ini?
Tentu saja seluruh bagian no V ini tak ada dalam debat.
Mengapa saya menyusun bagian ini? Karena kami yakin
kami yang menang, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka
juga yakin mereka yang menang (entah kata-kata ini dusta
atau tidak; saya sangat meragukan mereka yakin mereka
menang).
Jadi, saya mencoba untuk menilai, dan berusaha menilainya
dengan seobyektif mungkin.
Sistim penilaian: saya memberikan nilai 10 - 0 untuk
pihak yang menang mutlak, dan nilai 5 - 5 kalau draw,
dan nilai 0 - 10 kalau kalah mutlak, dan di antaranya
kalau menang / kalahnya tak mutlak.
Tambahan-tambahan yang saya berikan setelah debat,
tentu tidak saya perhitungkan dalam penilaian.
Kami punya 5 argumentasi utama / pokok untuk predestinasi,
yaitu:
1) Ef 1:4,5,11. Nilai untuk kami 8 - 2.
2) Ro 9:10-14. Nilai draw 5 - 5.
3) Allah maha tahu dari minus tak terhingga. Ini tak terjawab;
kami menang 10 - 0.
4) Bayi mati. Ini tak terjawab; kami menang 10 - 0.
5) Orang kafir mati tanpa pernah mendengar Injil. Ini tak
terjawab; kami menang 10 - 0.
Tentang argumentasi berkenaan dengan ‘Unconditional
Election’ (= Pemilihan yang tidak bersyarat) atau
‘Conditional Election’ (= Pemilihan yang bersyarat). Ada
beberapa hal yang diperdebatkan:
1) Tentang Ro 8:29. Saya yakin mereka hancur dalam hal ini.
Nilai untuk kami 9 - 1.
2) Tentang 1Pet 1:2 kami bisa menjawab dengan baik
sekalipun jawaban hanya sedikit. Nilai untuk kami 7 - 3.
3) Argumentasi kami tentang bayi yang mati masuk surga,
tak ada apapun dari bayi itu yang bisa dilihat lebih dulu
oleh Allah sebagai alasan / dasar pemilihannya. Ini mereka
sama sekali tidak menjawab. Nilai untuk kami 10 - 0.
4) Tentang Ro 9:10-dst, kami jelas benar, dan sekalipun dia
memberikan banyak jawaban, tetapi penafsirannya kacau
semua. Nilai untuk kami 6 - 4.
Saya berpendapat Steven Liauw sama sekali tak becus
menafsir. Dia bukan menafsir tetapi ‘memperkosa’
ayat-ayat Alkitab, baik tentang Ef 1:4 Ro 9:10-dst dan
sebagainya. Dia berulangkali hanya menyoroti kata-
kata tertentu, lalu menafsirkannya, tanpa peduli
apakah dengan penafsiran seperti itu kata-kata itu
cocok dengan seluruh kalimat / kontextnya. Kalau
saudara tidak percaya kata-kata saya, cobalah
memasukkan tafsirannya tentang kata-kata ‘dalam
Kristus’ dalam Ef 1:4 itu, dan masukkan kembali ke
dalam kalimatnya, dan lihat cocok atau tidak.
Demikian juga tafsirannya tentang Ro 9.
5) Tentang Ef 1:4,5,11 dari sejak dunia belum dijadikan. Ini
tak dijawab, karena ia bahas ‘dalam Dia / Kristus’, dan
penafsirannya bukan hanya ngawur, tetapi juga tidak
menjawab kami. Nilai untuk kami 8 - 2.
6) Kalau Allah tahu orang itu akan beriman, itu pasti akan
terjadi. Untuk apa pemilihan atau penentuan lagi? Ini tak
mereka jawab sama sekali. Nilai untuk kami 10 - 0.
7) Saya katakan berkenaan dengan ‘Conditional Election’ (=
Pemilihan yang bersyarat), benarlah kata-kata John Owen
bahwa ajaran Arminianisme cocok dengan kata-kata ini:
“Yesus berkata kepada Petrus: ‘Petrus, percayalah,
dan bertekunlah, maka aku akan memilih engkau
sebelum dunia dijadikan!’”.
Pikirkan ini masuk akal atau tidak. Kata-kata John Owen
ini tak pernah dijawab.
Nilai untuk kami 10 - 0.
8) Tentang argumentasi menentang predestinasi mereka juga
menggunakan 2Pet 3:9, yang kelupaan untuk kami jawab.
Tetapi kami tak mau menggunakan ini sebagai alasan.
Jadi, anggap saja di sini kami kalah 0 - 10.
Tentang hal-hal lain:
1) Ayat-ayat kami tentang Yoh 10:16,26 dan Kis 13:48, yang
menunjukkan orang pilihan pasti percaya dan orang non
pilihan pasti tidak percaya, tidak pernah dijawab.
Yoh 10:16,26 - “(16) Ada lagi padaKu domba-domba
lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
HARUS Kutuntun juga dan MEREKA AKAN
MENDENGARKAN SUARAKU dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala. ... (26)
tetapi kamu tidak percaya, KARENA kamu tidak
termasuk domba-dombaKu”.
Text di atas ini saya berikan untuk menjawab Steven
Liauw yang mengatakan bahwa tak ada ayat yang
mengatakan orang ditentukan untuk percaya.
Kis 13:48 - “Mendengar itu bergembiralah semua
orang yang tidak mengenal Allah dan mereka
memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang
ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi
percaya”.
Tak ada jawaban tentang ayat-ayat ini. Nilai untuk kami
10 - 0.
2) Tentang Allah mengasihi orang-orang non pilihan atau
tidak, kami jawab berdasarkan ‘Aku membenci Esau’
dalam Ro 9:13. Mereka gunakan 1Yoh 4:8,16 dan Yoh
3:16. Untuk 1Yoh 4:8,16 hanya dikatakan Allah kasih,
tetapi obyek kasih tak ada. Dan tentang Yoh 3:16 ada
obyek kasih yaitu ‘dunia’, tetapi kami jawab bahwa dalam
Alkitab kata ‘dunia’ (Yunani: KOSMOS) sedikitnya
digunakan dalam 8 arti. Nilai draw 5 - 5.
Catatan: setelah di rumah, saya memikir-mikirkan tentang
hal ini, dan saya yakin pasti kebanyakan orang sukar
menerima pandangan kami. Karena itu, di sini saya ingin
menambahkan hal di bawah ini.
Coba pikirkan. Bagaimana tentang malaikat-malaikat yang
jatuh dan menjadi setan? Apakah Tuhan mengasihi
mereka? Kalau mengasihi, mengapa mereka dibiarkan
jatuh, dan kalau dijawab bahwa mereka dibiarkan jatuh
karena mereka diberi free will, kami tanya: Lalu mengapa
tidak diberi penebusan / jalan keselamatan?
Bdk. Ibr 2:14-17 - “(14) Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian
dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia
memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada
dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada
maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-
malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham
yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka dalam
segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-
saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang
menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah
untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa”.
Kalau Dia tidak mengasihani malaikat-malaikat yang
jatuh, bisakah Dia dikatakan mengasihi mereka? Jelas
tidak, bukan?
Kalau Allah bisa tidak mengasihi malaikat-malaikat
yang jatuh, mengapa Ia tidak bisa tidak mengasihi
orang-orang non pilihan?
Ingat bahwa sebagaimana manusia ada yang pilihan dan
ada yang bukan, malaikat-malaikat juga demikian!
Bdk. 1Tim 5:21 - “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus
dan malaikat-malaikat pilihanNya kupesankan dengan
sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa
prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu
tanpa memihak”.
3) Mereka katakan Allah selalu berusaha menyelamatkan
manusia.
Kami jawab: bagaimana dengan orang-orang yang tak
pernah dengar injil? Mereka jawab, pasti ada terang dari
wahyu umum. Kami jawab: terang itu ada tetapi tak
memadai untuk bisa menyelamatkan orang itu.
Sebetulnya saya bisa menambahkan dasar Kitab Suci
untuk ini, yaitu Ro 2:12a - “Sebab semua orang yang
berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa
hukum Taurat”.
Nilai untuk kami 8 - 2.
4) Mereka katakan bahwa predestinasi Calvinisme
bertentangan dengan kasih Allah.
Saya jawab, kalau itu mau dikatakan sebagai ‘tidak kasih’,
maka Arminianisme yang mengajar bahwa Allah bukan
menentukan, tetapi tahu, bahwa sebagian orang akan
masuk neraka, tetapi tetap menciptakan mereka, juga tidak
kasih. Tak ada jawaban balik.
Nilai untuk kami 10 - 0.
5) Tentang free will (saya hanya menilai yang berurusan
dengan predestinasi keselamatan; tidak yang berhubungan
dengan dekrit dosa) dan regeneration / kelahiran baru.
Ayat-ayat kami tentang 1Kor 2:14, Yoh 3:7-8
(regeneration adalah pekerjaan Roh Kudus secara mutlak,
manusianya pasif total), Kis 16:14-15 (kelahiran baru dan
pertobatan Lidia), juga tentang Fil 1:29 yang menunjukkan
bahwa iman adalah pemberian / karunia dari Tuhan, tak
ada jawaban dari mereka.
Juga pada waktu mereka menuduh bahwa dalam
regeneration Allah melindas free will, kami menjawab,
demikian juga dengan ajaran Arminian tentang ‘prevenient
grace’ (kasih karunia yang mendahului). Mereka tak
menjawab kembali.
Tetapi ayat-ayat mereka tentang Mat 23:37 dan Yos 24:15,
kami kelupaan menjawab. Dan demikian juga kata-kata
mereka bahwa ‘free will ada dalam setiap halaman Alkitab
dimana Tuhan menyuruh kita memilih’.
Nilai draw 5 - 5.
Kesimpulan: tanpa perlu menghitung nilai totalpun,
sudah kelihatan jelas kalau kami menang mutlak. Tetapi
kalau mau tahu score total, maka score total adalah 141 -
39 untuk kemenangan kami. Kalau ada yang mengatakan
bahwa saya menilai secara subyektif, maka perlu saya
jelaskan bahwa dalam menilai mereka, saya sudah
menilai ‘dengan penuh kasih karunia’! Mau percaya atau
tidak, itu terserah anda.
Kami tak terlalu bangga dengan kemenangan ini, karena
kami menghadapi dua orang anak yang baru lahir
kemarin dan masih bau kencur, sementara bapaknya
secara pengecut bersembunyi dibalik kedua anaknya!
Dan memang menurut penilaian saya, dua anak ini
memang tak menguasai doktrin ini, dan karena itu
mereka selalu ingin lari dari topik, dan mereka
‘memperkosa’ ayat-ayat Alkitab, seperti Ef 1:4 Ro 9 dsb,
dalam rangka mencari-cari dasar untuk ajaran mereka,
yang sebetulnya tidak pernah ada dalam Alkitab! Dengan
segala kelicikan mereka, mereka tetap kalah mutlak!
Dan kemenangan kami menunjukkan bahwa Calvinisme
memang yang benar, dan Arminianisme salah! Kalau ada
orang Arminian tak setuju dengan ini, silahkan debat
dengan kami, kami akan layani!