www.bpjs-kesehatan.go.idUPAYA DAN STRATEGI BPJS KESEHATAN DALAM MENGHADAPI MULTIPLE BURDEN DI INDONESIAMedan, 03 Mei 2014BPJS Kesehatan
PENGANTARI
Dasar HukumUU No.40 Tahun 2004UU No.24 Tahun 2011Perpres No.12 Tahun 2013Perpres No. 111 Tahun 2013Permenkes No.71 Tahun 2013Permenkes No.69 Tahun 2013Kepmenkes No.455 Tahun 2013Permenkes No.5 Tahun 2014Permenkes No. 9 Tahun 2014
Sistem Jaminan Sosial Nasional
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-kesehatan.go.idPentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
KEPESERTAAN DAN IURANII
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-kesehatan.go.idPentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.idCONTOH KARTU
MANFAAT JAMINAN KESEHATANIII
Manfaat Jaminan KesehatanPerpres 12/2013 pasal 20
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Kelas I dan IIKelas I, II dan IIIKelas I, II dan IIIKelas IIIKelas IIIPekerja Penerima UpahPekerja Bukan Penerima UpahBukan PekerjaFakir MiskinOrang Tidak MampuPenerima Bantuan Iuran (PBI)Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)PesertaManfaat Akomodasi
TANTANGAN BPJS DALAM MENGHADAPI MULTIPLE BURDENIV
Tantangan BPJSTransisi EpidemiologiPenyakit Menular, kesehatan ibu anak, kasus gizi buruk Penyakit kronis, dan penyakit tidak menular
Penyakit akibat kecelakaan(Injuries)Transisi dari penyakit infeksi menjadi penyakit kronis (multi faktor)Memerlukan tenaga medis trampil dan memahami konsep promotif preventifMemahami konsep epidemiologi: identifikasi faktor resiko, kelompok Resiko Tinggi Sumber: Mathers et al., 2003, as cited in Suhrcke, 2006
Chart1
4.32.42
2.54.42
3.51.83
4.52.85
Series 1
Series 2
Series 3
Sheet1
Series 1Series 2Series 3
Category 14.32.42
Category 22.54.42
Category 33.51.83
Category 44.52.85
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
Tantangan BPJSPeningkatan usila berdampak signifikan pada kecukupan biayaPeningkatan kebutuhan terhadap pelayanan preventifPeningkatan kebutuhan terhadap dokter pelayanan primerPeningkatan kelompok usia lanjut (ageing)Sumber: UN-DESA: World Population Prospects, 2004, as cited in NIH: Why Aging Matters, 2007
Tantangan BPJSMenimbulkan tekanan pada kecukupan danaDiperlukan dokter First contact yang bisa diakses 24 jamPeningkatan kebutuhan terhadap dokter pelayanan primerPeningkatan populasiSumber: United Nations Department of Economic and Social Affairs/Population Division, World Population to 2300
Distribusi Populasi Indonesia (Rural VS Urban)Populasi Indonesia bergerak mengarah ke urban2000201020052015Tantangan BPJSPenyediaan Faskes Provider BPJS Kesehatan harus merata (Terbanyak tersedia faskes Tingkat Pertama) Penyediaan faskes perlu memperhatikan rasio jumlah peserta per faskes
Chart1
0.42011494790.5798850521
0.48304343980.5169565602
0.54194432650.4580556735
0.59502624360.4049737564
Urban
Rural
Population Split by Urban/Rural (%)
Sheet1
Population Split by GenderUrbanRural
200042.0%58.0%
200548.3%51.7%
201054.2%45.8%
201559.5%40.5%
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
Tantangan BPJS% Penduduk Berobat di Rumah Sakit(BPS 2013)Rawat JalanRawat Inap44% penduduk Indonesia per tahun mengakses layanan RSJika biaya RS terus meningkat, beban BPJS semakin meningkat
BPJS Kesehatan*Tantangan BPJSAskeskin/Jamkesmas (2005-2007) Potensial terulang di awal JKN-BPJS 2014adverse selectionPeningkatan pemanfaatan karena adanya Jaminan Kesehatan (Impact Indonesian Government Expenditure in Welfare)
BPJS Kesehatan
Belanja Kesehatan Indonesia% GDP digunakan untuk kesehatan 2.4% dari GDP (USD 44 per capita)Tantangan BPJSAlokasi belanja kesehatan penduduk Indonesia rata2 hanya 2,4% per tahunInflasi biaya kesehatan meningkat tiap tahun rata-rata 10%Perlu Strategi untuk kecukupan anggaran BPJSSource: 1Worldbank report, WHO Global Atlas, Datamonitor
STRATEGI BPJS KESEHATAN DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DAN PROMOTIF PREVENTIFV
PesertaFaskes Tingkat PertamaRumah SakitRujuk/Rujuk BalikKegawatdaruratanKlaimKantor Cabang BPJS KesehatanMengoptimalkan Alur Jaminan Pelayanan KesehatanKapitasi
TersierSekunderPrimer(Gatekeeper)Equity Biaya sangat mahalBiaya mahalEquity = tergantung incomeEquity besar (aksesibel bagi semua golongan)Biaya terjangkauKoordinasi Timbal BalikCost Quantitas(Referensi: Starfield B, 1999)Penanganan subspesialistik
Penanganan spesialistik
INA CBGSINA CBGSPiramida Pelayanan Kesehatan berbasis Rujukan BerjenjangSemua keluhan kesehatan, promotif, preventif, survailans
KapitasiPENINGKATAN FOKUS PADA FUNGSI PELAYANAN PRIMER
UU NOMOR 40 TAHUN 2004 PASAL 24 AYAT 3Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.PENGUATAN GATEKEEPERPENGUATAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANGPENGUATAN PROGRAM RUJUK BALIKPENGUATAN DISEASE MANAGEMENT PROGRAMKENDALI MUTU DENGAN SELEKSI FASKES (KREDENSIALING)KENDALI BIAYA DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROSPEKTIFKAJIAN UTILISASIPERAN BPJS KESEHATAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Primer Tahun 2014Indikator Kinerja FKTPPelaksanaan ProlanisOptimalisasi fungsi utama pelayanan primer oleh FKTP KUANTITASPERLUASAN KERJASAMA FKTPPenambahan FKTPRE- DISTRIBUSI PESERTA TERDAFTARRasio dokter umum: peserta = 1:5.000
FUNGSIINDIKATOR PENILAIANKontak PertamaAngka kontak komunikasi (Rate kontak komunikasi RJTP)Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain (RPBFL)KontinuitasAngka perpindahan peserta ke faskes lain (APPFL)Ratio ketersediaan family folder dalam bentuk tersedianya data riwayat pengobatan peserta dalam P-Care (Rasio Family Folder)Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin berkunjung ke FKTP (RPPB)Koordinasi Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS) dari FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi antar FKTP (TKFKTP)KomprehensifitasFrequensi Edukasi FKTP pada kegiatan kelompok RISTI per tahun (Frekuensi Edukasi)Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP (AKPT)Rekredensialing FKTP
9 INDIKATOR QUALITAS FKTP (9IQ FKTP)
FUNGSIINDIKATOR PENILAIANKontak PertamaAngka kontak komunikasi (Rate kontak komunikasi RJTP)Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain (RPBFL)KontinuitasAngka perpindahan peserta ke faskes lain (APPFL)Ratio ketersediaan family folder dalam bentuk tersedianya data riwayat pengobatan peserta dalam P-Care (Rasio Family Folder)Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin berkunjung ke FKTP (RPPB)Koordinasi Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS) dari FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi antar FKTP (TKFKTP)KomprehensifitasFrequensi Edukasi FKTP pada kegiatan kelompok RISTI per tahun (Frekuensi Edukasi)Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP (AKPT)Rekredensialing FKTP
BPJS KesehatanFKTP selaku Koordinator Evaluasi status kesehatan Biaya pelayanan kesehatan Workshop untuk Faskes pengelola oleh Organisasi Profesi Database peserta Aktifitas Penunjang Program (media promkes, klub RISTI, dsb) Pelayanan komprehensive & berjenjang (Panduan Klinis Evidence Based) - Rujukan ke Spesialis - Edukasi Kesehatan - Monitoring Status Kesehatan - Peresepan obat kronisOrganisasi ProfesiDM (PERKENI); HIPERTENSI (PERHIMPUNAN HIPERTENSI) Panduan KlinisRS (Spesialis)Kontrol rujukanRUJUK BALIK ke Faskes PrimerMentor & konsultan bagi Faskes PrimerSkema Pengelolaan Penyakit KronisPenyakit Kronis (DM Tipe 2 & Hipertensi )big trigger unutk penyakit lainnya penyerap biaya mahal (kardiovaskular, stroke, dsb)Peserta penyandang penyakit kronis# laksanakan pola hidup sehat #
PENGEMBANGAN SISTEM KENDALI MUTU & KENDALI BIAYABPJS Kesehatan*UU NOMOR 40 TAHUN 2004 PASAL 24 AYAT 3Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
BPJS Kesehatan
Kerangka Monitoring dan Evaluasi JKNGrup Litbang BPJS Kesehatan
ComponentInputProcessOutputsOutcomesImpactIndicatorsRegulations
Workforce
Financing
GovernanceSocialization
PremiumCollection
Service DeliveryAccess
Service Readiness
Resource use
Performance Management Coverage
Financial Protections
Quality, Safety and EfficiencyHealth Outcome
Poverty alleviation
Economic Growth
Dukungan dan kerja sama semua pihak dalam pembangunan sistem pelayanan kesehatan yang bermutu
HARAPAN BPJS KESEHATAN
TERIMA KASIH
*PT Askes (Persero)PT Askes (Persero)*PT Askes (Persero)UU no. 40 tahun 2004 ttg SJSN
3 Azas Pasal 25 Program Pasal 189 Prinsip Pasal 4
**PT Askes (Persero)****PT Askes (Persero)PT Askes (Persero)Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan
Pasal 20Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.(2) Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Manfaat medis dan Manfaat non medis.(3) Manfaat medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan.(4) Manfaat non medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi Manfaat akomodasi dan ambulans.(5) Manfaat akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan.(6) Ambulans sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.PT Askes (Persero)PT Askes (Persero)*PT Askes (Persero)*PT Askes (Persero)*PT Askes (Persero)