PENDIDIKAN PANCASILA
Prof. DR. Hj. Sri Mulyani Soegiono SH
PENGANTARGerakan Reformasi telah mengembalikan Pancasila sebagai dasar negara dengan mengharuskan kajian Pancasila bagi mahasiswa di perguruan tinggu dilakukan secara ilmiah
Indonesia Negara Hukum dan Negara Kesejahteraan
Indonesia negara Demokrasi Berketuhanan Indonesia negara Kebangsaan, Kesatuan dan
Kekeluargaan
Landasan Pendidikan Pancasila Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh sebab itu setiap warga negara Indonesia harus mempelajari, mendalami, menghayati, mengembangkan dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan. Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas tentang landasan pendidikan Pancasila yang meliputi landasan historis, kultural ,yuridis dan filosofis serta tujuan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
I. Landasan HistorisPancasila dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia1. Unsur Pancasila pada tahap kebudayaan Indonesia
asli2. Unsur Pancasila pada tahap perkembangan pengaruh
budaya Hindu3. Unsur Pancasila pada Budaya Islam4. Unsur Pancasila pada Budaya Kristen dan Barat5. Unsur Pancasila pada tahap mencari bentuk
kebudayaan Nasional Indonesiaa. Nasionalisme, Islamisme, dan Marzismeb. Proklamasi kemerdekaanc. Perumusan Pancasila dalam tiga UUDd. Pancasila dalam tantangan
Landasan Historis tersebut mempunyai nilai-nilai ketuhanan, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sikap toleransi, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dll menjadi dasar negara pada setiap pembukaan UUD 1945, konstitusi RIS, UUDS 1950 dan kembali kepada UUD 1945.
Secara historis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan nilai-nilai Pancasila
II. Landasan KulturalSesuai dengan kepribadian bangsa bangsa Indonesia yang digali dari budaya bangsa sendiri tidak baku terbuka bagi masukannya nilai-nilai baru yang positif generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman
III. Landasan YuridisAntara lain :
Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945 Undang-undang no. 2 tahun 1989 tantang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Peraturan pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang Status Pendidikan Pancasila Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi
Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 265/Dikti/Kep/2000 tentang Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi
IV. Landasan FilosofisNilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila
Pancasila merupakan filosofis bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar filosofis negara harus menjadi sumber segala tindakan para penyelenggaraan negara dan menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku dalam kehidupan bernegara
menjiwai pembangunan nasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan
Tujuan Pendidikan Pancasila1. Tujuan Nasional2. Tujuan Pendidikan Nasional3. Tujuan Pendidikan Pancasila
Tujuan Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila yang mencakup unsur filsafat Pancasila di
perguruan tinggi bertujuan untuk hal-hal berikut :1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan jiwa Pancasila
dan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) dalam kehidupannya sebagai warga negara republik indonesia
2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keterpaduan iptek dan pembangunan
4. Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dengan menerapkan strategi heuritiis terhadap nila-nilai Pancasila
Pendidikan Pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental bersifat cerdas dan penuh tanggung jawab dari peserta didik dengan perilaku yang
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berperikemanusiaan yang adail dan beradab
3. Mendukung persatuan bangsa4. Mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan, dan
5. Mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial
Masa Kejayaan Nasional
Masa Kerajaan Sriwijaya Masa Kerajaan Majapahit
Masa Kerajaan Sriwijaya Abad VII berdirilah kerajaan Sriwijaya di bawah
kekuasaan wangsa Syailendra di Sumatra. Dalam sistem pemerintahan sudah
terdapat pegawai pajak pengurus pajak, harta benda kerajaan, rohaniawan yang menjadi petugas tehnis
pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga saat itu kerajaan dapat menjalankan sistem negaranya dengan nilai-nilai Ketuhanan
Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya
Unsur-unsur dalam Pancasila seperti ketuhanan, kemnusiaan, persatuan, tata pemerintahan atas dasar musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat sebagai asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia yang dihayati dan dilaksanakan namun pada saat itu belum dirumuskan secara konkrit
Masa Kerajaan Majapahit Nilai-nilai sila keempat telah terwujud
dengan diangkatnya Airlangga sebagai raja melalui musyawarah antara pengikut Airlangga dengan Rakyat dan kaum Brahmana
Sedangkan nilai-nilai keadilan sosial terwujud pada saat raja Airlangga memerintahkan untuk membuat tanggul dan waduk demi kesejahteraan pertanian rakyat
Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa telah terbukti pada waktu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan secara damai
Empu Prapanca menulis negarakertagama yang di dalamnya terdapat istilah “Pancasila”
Empu Tantular mengarang buku Sutasoma di dalam buku itu terdapat seloka persatuan nasional yang berbunyi “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun berbeda-beda namun satu jua dan tidak ada agama yang memiliki tujuan yang berbeda
Sila Kemanusiaan telah terwujud dengan hubungan raja Hayam Wuruk dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa dan Kamboja.
Nilai-nilai persatuan terwujud dengan adanya Sumpah Gajah Mada yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara Raya
Sila kerakyatan (keempat) sebagai nilai-nilai musyawarah dan mufakat juga telah dilaksanakan dalam kerajaan Majapahit
Perwujudan sila keadilan sosial sebagai wujud dari berdirinya kerajaan selama beberapa abad yang ditopan dengan kesejahteraan
Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Perjuangan sebelum Abad ke XX2. Kebangkitan Nasional 1908
Perjuangan sebelum Abad ke XX Penjajahan Eropa yang memusnahkan
kemakmuran bangsa Indonesia Sejak imperialis menjejakkan kakinya di
Indonesia, dimana-mana bangsa Indonesia melawan dengan sekuat tenaga
Pada Abad ke XVII dan XVIII; (siapa saja yang berjuang pada masa itu): Sultan Agung di Mataram Sultan Hasanudin di Makasar Sultan Ageng Tirtayasa dan Ki Tapa di Banten Iskandar Muda di Aceh Untung Suropati dan Trunojoyo di Jawa Timur Ibnu Iskandar di Minangkabau Dan masih banyak lagi
Pada permulaan abad ke-XIX Belanda mengahadapi perlawanan bangsa Indonesia yang dipimpin oleh; Patimura di Maluku Imam Bonjol di Minangkabau Pangeran Diponegoro di Mataram Badaruddin di Palembang Pangeran Antasari di Kalimantan Jelantik di Bali Anak Agung Made di Lombok Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro dan Cut Nya Din
di Aceh Sisingamangaraja di Tanah Batak Dan masih banyak perlawanan lainnya
Kebangkitan Nasional 1908 Perubahan bentuk perlawanan pada
permulaan abad ke XX dengan berdasarkan kegagalan perjuangan masa lampau
Bentuk perlawanan dengan membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia tentang pentingnya bernegara
Usaha-usaha yang dilakukan dengan mendirikan berbagai organisasi politik di samping organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial
Organisasi yang pertama adalah Budi Utomo, mereka yang tergabung dalam organisasi itu merintis jalan baru ke arah tercapainya cita-cita perjuangan bangsa (dr.Wahidin Sudirohusodo pendiri atau pemiliknya)
Sarikat Islam (HOS Tjokroaminoto) Indische Partij (Dowes Dekker,
Ciptomangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara)
Partai Nasiona Indonesia (Ir. Soekarno dkk)
Sumpah Pemuda 1928 Dipelopori oleh Mr. Muh. Yamin, Kuncoro
Poerbopranoto
Semboyan“Kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri”
SATUBANGSA
TANAH AIRBAHASA
INDONESIA
Perjuangan Bangsa Indonesia pada masa Penjajahan Jepang
7 December 1941 Perang Pasifik di Bomnya Pearl Harbour oleh
Jepang 8 Maret 1942
Penyerahan Indonesia dari Belanda ke Jepang 14 Agustus 1945
Jepang Menyerahkan kepada sekutu
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan Maknanya
a. Sebagai titik puncak perjuangan Bangsa Indonesia
b. Sebagai sumber lahirnya Republik Indonesia
c. Merupakan norma pertama dari Tata Hukum Indonesia, artinya :“Proklamasi adalah suatu peraturan yang merupakan dasar berlakunya norma-norma aturan hukum yang lain”
Proses Perumusan Pancasila 29 Mei 1945 Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam sidangnya yang pertama beberapa tokoh berbicara dalam sidang tersebut antara lain tentang 5 asas dasar negara Indonesia Merdeka
MOH.YAMIN(29-05-1945)
SUPOMO(31-05-1945)
SUKARNO(01-06-1945)
- Perikebangsaan- Perikemanusiaan- Perikerakyatan- Kesejahteraan Rakyat- Periketuhanan
-Persatuan-Kekeluargaan-Musyawarah-Keadilan Rakyat-Keseimbangan lahir dan Bathin
- Kebangsaan- Perikemanusiaan/ internasionalis- Mufakat/Demokrasi- Kesejahteraan sosial- Ketuhanan YME
TRI SILA1. Sosio nasionalisme/kebangsaan2. Sosiodemokrasi (Mufakat)3. Ketuhanan
EKA SILAGotong Royong
Piagam Jakarta 22 Juni 19451. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia
18 Agustus 1945 berlangsung sidang pleno PPKI untuk mengesahkan dasar negara dan Undang-Undang Dasar RI. Dasar Negara terdiri dari 5 Sila sebagaimana tercantum di dalam piagam Jakarta dengan menghilangkan kata “Dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya”“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Perumusan Pancasila dan UUD 451. Perumusan Pancasila
Pancasila dirumuskan dalam Pembukaan UUD-1945 (alenia-4) yaitu :
a. Ketuhanan Yana Maha Esab. Kemanusiaan yang adil dan beradabc. Persatuan Indonesiad. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia
2.Penetapan PancasilaRumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD-1945 ditetapkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18-8-1945 (yang kemudian dimuat dalam Berita RI Tahun-II nomor 7 tanggal 15-2-1946)
3.Dasar Negara dan Pandangan HidupSejak tanggal 18-8-1945, Pancasila menjadi dasar negara RI dan pandangan hidup bangsa Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan1. Masa Revolusi Fisik2. Masa Demokrasi Liberal3. Masa Orde Lama4. Masa Orde Baru5. Masa Reformasi
Perumusan Pancasila dalam tiga UUDPembukaan UUD’45
Konstitusi RIS UUDS’50
1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil
dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perikemanusiaan3. Kebangsaan4. Kerakyatan5. Keadilan sosial
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perikemanusiaan3. Kebangsaan4. Kerakyatan5. Keadilan sosial
Pancasila Dalam Tantangan Pancasila yang telah kita terima sebagai
dasar negara ternyata menghadapi berbagai tantangan, antara lain :
1. Adanya ekstrem kanan dan ekstrim kiri2. Kericuhan dalam sidang Konstituante di
Bandung
Masa Orde Lama Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya
tidak dapat memenuhi harapan masyarakat, bahkan kestabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun hankam.
Dekrit Presiden Presiden Mengeluarkan Dekrit pada
tanggal 5 juli 1959, yang isinya sebagai berikut :1. Membubarkan Konstituante2. Menetapkan berlakunya kembali UUD
1945 dan tidak berlaku lagi UUDS 1950.
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
Dengan dasar pemikiran supaya tidak Terulang lagi peristiwa dimasa lampau maka Presiden Soekarno sebagai kepala eksekutif menerapkan demokrasi terpimpin.
Ideologi Pancasila pada saat itu dirancang oleh PKI untuk diganti dengan ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom.
Masa Orde Baru Menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen Diawali dengan tuntutan aksi-aksi dari seluruh
masyarakat, seperti KesatuanAksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dan lain-lain
Tuntutan mereka dikenal dengan nama TRITURA yang isinya sebagai berikut :
1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya2. Pembersihan Kabinet dan unsur-unsur G.30-
S/PKI3. Penurunan harga
Pada tahun 1983 pemerintah mengajukan satu paket yang terdiri dari 5 undang-undang politik tentang :
1. Susunan dan kedudukan anggota MPR/DPR
2. Pemilihan umum3. Kepartaian dan Golkar4. Organisasi masyarakat dan5. referendum
Pada Kenyataannya, orde baru telah jauh menyimpang dari perjuangannya semula. Penyimpangan itu antara lain sebagai berikut :
1. Orde baru secara eksplisit tidak mengakui 1 juni sebagai lahirnya Pancasila
2. Butir-butir P4 mendidik secara halus ketaatan individu kepada kekuasaan dan tidak ada butir yang mencantumkan kewajiban negara terhadap rakyatnya
3. Pengamalan Pancasila dengan membentuk citra pembangunan sebagai ideologi sehingga rekayasa mendukung bapak Pembangunan melalui kebulatan tekad rakyat
Sistem Ketatanegaraan RI
a) Pengertian Hak Dasarb) Pengertian UUD 45c) Kedudukan UUD 45d) Sifat UUD 45e) Fungsi UUD 45
Pengertian Hak Dasar
Tertulis Tidak TertulisKonvensi
Secara teoritis
harus memenuhi
2 syarat
bentuknya tertulis
isinya peraturan
yang fundamental
Undang-Undang Dasar :Diatur tentang ketentuan pokok dasar ketatanegaraan,Artinya:•Mengikat pemerintah Mengikat setiap lembaga negara Mengikat lembaga masyarakat Mengikat seluruh Warga Negara Indonesia dimanapun mereka berada Mengikat setiap penduduk yang berdomisili di wilayah negara RI•Berisi norma, aturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati
Kedudukan UUD 45 Sebagai sumber hukum, setiap produk
hukum undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan lain, setiap tindakan kebijakan pemerintah harus berdasarkan dan bersumber kepada hukum dasar pada pemerintah lebih tinggi
UUD’45
Sifat UUD 45“Luwes” (Fleksible)“Singkat dan supel”“mengikat”
Fungsi UUD 45Sebagai alat kontrol, alat
mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku sesuai/tidak dengan ketentuan UUD
Menganalisa Kedudukan Pembukaan UUD 45 Sebagai Pokok Fundamental Negara RI
a) Makna Pembukaan UUD 45b) Makna alinea dalam UUD 45c) Pokok Pikiran dalam UUD 45d) Hubungan pikiran dalam UUD
45
Makna Pembukaan UUD 45 Merupakan sumber tertinggi dan Hukum yang
berlaku di Indonesia, sedangkan Pembukaan UUD 45 merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai Tujuan Nasional, cita-cita nasional yang ingin ditegakkan baik nasional maupun internasional
tetap menjadi landasan perjuangan bangsa Indonesia, tetap setia kepada Proklamasi 17-08-
45
Dasar-dasar Pembentukan Negara
A. Tujuan NegaraB. Asas Politik NegaraC. Asas Kerohanian Negara
Makna Alinea-Alinea dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia Pertama
Mengungkap suatu dalil obyektif, yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
Suatu pernyataan subjektif, yaitu aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan
Alenia Kedua Menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita atas
perjuangan bangsa Indonesia selama itu. Apa yang dikehendaki oleh para pengantar
kemerdekaan ialah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
Alenia Ketiga Bahwa bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang
berkesinambungan, antara kehidupan materiil dan spiritual, antara kehidupan di dunia dan di akhirat
Memuat motivasi spirituil yang luhur serta suatu pengukuhan dan proklamasi kemerdekaan
Alenia Keempat Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus
menjadi tujuannya Negara berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat Negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila
Pokok-pokok Dalam Pembukaan UUD 1945
Pokok pikiran pertama : Persatuan Pokok pikiran kedua : Keadilan Sosial Pokok pikiran ketiga : Kerakyatan Pokok pikiran keempat : Ketuhanan
Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan berdab
Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 Antara pembukaan dan batang tubuh UUD
1945 keduanya merupakan satu kesaruan yang tak dapat dipisahkan, yakni sebagai rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945 berisi 3 materi pokok:
a) Pasal-pasal yang berisi materi penyatuan sistem pemerintahan
b) Pasal-pasal yang berisi hubungan antara negara dan warga negara serta HAM
c) Hal-hal lain; bendera, bahasa, lambang negara, lagu kebangsaan serta Pembahasan UUD itu sendiri
ad. a) Tujuh Kunci Pokok Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
1. Indonesia ialah negara berdasar atas hukum (Rechsstaat)Ciri-ciri negara hukum adalah : Pengakuan akan hak asasi manusia Adanya asas legalitas Adanya suatu peradilan yang bebas dan ridak
memihak2. Sistem Konstitusional3. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR4. Presiden tidak bertanggung jawab terhadap DPR5. Presiden ialah Penyelenggara pemerintahan Negara yang
tertinggi di bawah MPR6. Mentri negara ialah Pembantu Presiden7. Kekuasaan Kepala negara tidak tak terbatas
Kelembagaan Negara
PresidenDPADPRBPKMA
ad. b). Hubungan Negara dengan Warga Negara serta HAM menurut UUD 1945
Hubungan negara dengan warga negara, penduduk dan masyarakat, diwujudkan dengan adanya perlindungan terhadap hak-hak dasar asasi manusia Indonesia disamping juga melakukan kewajiban-kewajiban dasar/asasinya.
Hal dimaksudkan agar pelaksanaannya tidak cenderung berlebih-lebihan yang dapat merugikan kepentingan umum yang lebih tinggi/luas dengan menempatkan kepentingan yang ada secara seimbang
ad.c). Pasal 35, 36A.36B.36 CPerubahan UUD 1945Kedudukan aturan peralihan dan
aturan tambahan
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFungsi dan Peranan : Sebagai Pedoman dan pegangan dalam di dalam - Sikap
kehidupan - tingkah laku sehari-hari - perbuatan
Hasilnya nilai :diperlukan bagi sifat,
manusia sebagai keadaanfilosofi/pandangan hidup kualitassadar/tidak sadar
Nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang paling baik bagi bangsa Indonesia adalah PANCASILA, baik sebagai filosofi maupun pandangan hidup
1 Pengertian Pancasila SecaraFilsafati
mencari hakekat Pancasila,Hal ini menganalisis dan dilakukan menyusunnya secaraMelalui 3 sistematis menjadi ketentuanAspek yang menyeluruh
a. Aspek ontologib. Aspek Epistemologic. Aspek Axiologi
3 Aspek :a. Aspek Ontologi
Menyelidiki tentang makna keberadaan manusia, benda, menjangkau keberadaan Tuhan, alam gaib, rohani, kehidupan sesudah mati
b. Aspek Epistemologimenyelidiki sumber pengetahuan, proses dan terjadinya pengetahuan
c. Aspek AxiologiMenyelidiki hakekat nilai-nilai :
Tingkah laku moral yang berwujud etika Ekspresi etika yang berwujud estetika/seni/keindahan Sosiopolitik yang berwujud ideologi
Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar dan arah
keseimbangan antara hak dan kewajiban asasi manusia
Pandangan mengenai hubungan antara manusia dan masyarakat merupakan
Falsafah kehidupan masyarakat
Memberi bobot yang berlebihan kepada Individu
Memberi bobot yang berlebihan kepada masyarakat, sehingga kedudukan manusia kehilangan kepribadiannya
Pancasila sebagai Sistem etika
ETIKA
Nilai
Ada 3 kategori :1.Nilai material2.Nilai vital3.Nilai kerohanian
a. Kebenaranb. Keindahanc. Morald. religi
Moral
Ajaran tentang baik dan buruk
Norma
Norma AgamaNorma KesusilaanNorma kesopananNorma hukum
Kesusilaan,Tabiat,kelakuan
Pancasila Sebagai nilai dasar dan
fundamental bagi bangsa Indonesia Makna nilai-nilai setiap nilai Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Makna Ideologi bagi negara
Pengertian Maksud dan tujuan Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa :1. Etika sosial budaya2. Etika politik dan pemerintahan3. Etika ekonomi dan bisnis4. Etika penegakan hukum dan keadilan5. Etika keilmuan6. Etika lingkungan
Etika kehidupan berbangsa
Kesadaran berbangsa dan bernegara
melemah
Faktor dari dalam negara (8)
Faktor dari luar (2)