8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
1/6
Penerapan PSAK 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
pada Laporan Keuangan PT. Pertaina (Persero) Tahun 2012
A. Pro!il Perusahaan
Sebagai lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik
negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan
terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata
kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era
globalisasi.Sejak didirikan pada 10 Desember 195, Pertamina menyelenggarakan usaha
minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. !isnis sektor hulu Pertamina yang
dilaksanakan di beberapa "ilayah di #ndonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di
bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. $ntuk mendukung
kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa
teknologi dan pengeboran, serta akti%itas lainnya yang terdiri atas pengembangan
energi panas bumi dan gas metana batubara &'(!). Dalam pengusahaan migas baik di
dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik se*ara independen maupun melalui
beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu +erja Sama perasi &+S), oint
peration !ody &!), e*hni*al /ssistan*e ontra*t &/), dan #ndonesia
Parti*ipatingPertamina Parti*ipating #nterest PPP#).!eberapa anak perusahaan dari P. Pertamina &Persero) yaitu21. P Pertamina 3P4. P Pertamina 'eothermal 3nergy. P Pertamina 6ulu 3nergi7. P Pertamina 3P epu5. P Pertamina 'as8 dll.
". Penerapan PSAK 10 (Revisi 2010) pada Laporan Keuangan PT. Pertaina
(Persero) Tahun 2011 dan 2012
!anyak perusahaan sekarang ini yang tidak hanya melakukan akti%itas dalam
negeri tetapi juga melakukan akti%itas di luar negeri, seperti sebagian besar perusahaan
pertambangan minyak dan batu bara di #ndonesia. Perusahaan melakukan akti%itas luar
negeri dalam dua *ara yaitu perusahaan mungkin memiliki transaksi dalam mata uang
asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri. ransaksi dalam mata uang asing
adalah transaksi dengan menggunakan mata uang selain mata uang fungsional
8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
2/6
perusahaan. Sedangkan kegiatan usaha luar negeri adalah perusahaan yang merupakan
perusahaan anak, perusahaan asosiasi, %entura bersama, atau *abang dari entitas
pelapor, yang akti%itasnya dilaksanakan di suatu negara atau mata uang selain negara
atau mata uang perusahaan pelapor.Permasalahan utama dalam melakukan transaksi luar negeri adalah kurs mana yang
akan digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs dalam
laporan keuangan. Di samping itu, kondisi lingkungan ekonomi, tuntutan akuntabilitas
dan transparasi dalam laporan keuangan, serta kebutuhan para pemangku kepentingan
& stakeholders) adalah beberapa faktor yang menuntut adanya peraturan atau standar
dalam menjalankan akti%itas perusahaan termasuk akti%itas luar negeri. De"an Standar
/kuntansi +euangan &DS/+) #ndonesia berusaha mengembangkan penyusunanstandar akuntansi di #ndonesia untuk mengakomodasi kebutuhan para pemangku
kepentingan & stakeholders). Penyusunan standar akuntansi yang disusun oleh DS/+
ini mengadopsi standar akuntansi yaitu International Financial Reporting Standards
:S) agar sistem pelaporan keuangan di #ndonesia dapat mengikuti kebijakan
internasional, dengan harapan in%estasi asing akan tetap masuk atau bahkan meningkat
dan perusahaan-perusahaan di #ndonesia mampu bersaing di dunia internasional.Pada tanggal 4 (aret 4010 PS/+ 10 &:e%isi 4010) tentang Pengaruh Perubahan
+urs ;aluta /sing disahkan dan diterbitkan. PS/+ 10 &:e%isi 4010) ini menggantikan
PS/+ 10 &re%isi 1997) tentang ransaksi dalam (ata $ang /sing, PS/+ 11 &re%isi
1997) tentang Penjabaran
8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
3/6
menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian, dan kondisi yang
mendasari. Perusahaan pun harus melakukan prosedur pengukuran kembali
&remeasurement ), tujuannya adalah penentuan saldo a"al di periode penerapan dan
mengubah semua transaksi menggunakan mata uang fungsional yang telah ditentukan.
Selain itu, perusahaan memiliki pilihan dalam menjabarkan laporan keuangan dalam
mata uang penyajian apakah sama dengan mata uang fungsional atau dapat juga
berbeda.
Dengan diadopsinya PS/+ 10 &:e%isi 4010) pada 1 anuari 4014, Pertamina
menerapkan kebijakan baru dalam hal penggunaan mata uang fungsional dalam setiap
kegiatan operasinya. Pengadopsian tersebut juga ter*antum dalam pernyataan auditor
independen yang melakukan audit atas laporan keuangan P Pertamina &Persero) yang
dikutip sebagai berikut =Seperti diungkapkan di Catatan 4 atas laporan keuangan
konsolidasian, Grup telah menerapkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK!, termasuk PSAK "o# $% Re&isi '%$%! ()*ek dari Perubahan Kurs
+ata ang Asing- dimana penerapannya dilakukan secara retrospekti*# Sebagai
hasilnya, laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir .$ /esember '%$$ dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal
$ 0anuari '%$$1.$ /esember '%$% yang sebelumnya disa2ikan dalam Rupiah, telah
diukur kembali ke dalam /olar Amerika Serikat# 3aporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal $ 0anuari '%$$1.$ /esember '%$% disa2ikan sesuai dengan
ketentuan dalam PSAK "o# $ Re&isi '%%! tentang Penya2ian 3aporan Keuangan>.
Dasar-dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian P Pertamina &Persero)2
(ata uang pelaporan
(ata uang pen*atatan
(ata uangfungsional
ranslasi:emeasurement
(ata $ang Sebelum PS/+ 10 &:e%isi 4010)
(ata uang pelaporan
(ata uang pen*atatan?
(ata uang fungsional
ranslasi
(ata $ang Sesudah PS/+ 10 &:e%isi 4010)
8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
4/6
1.
8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
5/6
Selisih #urs $ang ter%adi a#ibat transa#si $ang dila#u#an entitas berdasar#an
PSAK 10 (Revisi 2010)
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses
penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos moneter
tersebut dijabarkan, pada pengakuan a"al selama periode atau pada periode laporan
keuangan sebelumnya, diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya,
ke*uali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 4 PS/+ 10 &:e%isi 4010).ika keuntungan atau kerugian pos non-moneter diakui dalam pendapatan
komprehensif lain, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian itu
diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian
pos non-moneter diakui dalam laba atau rugi, maka setiap komponen keuntungan atau
kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi.Selisih kurs yang timbul pada pos moneter yang membentuk bagian dari in%estasi
neto entitas pelapor dalam suatu kegiatan usaha luar negeri, diakui dalam laba atau rugi
dalam laporan keuangan tersendiri dari entitas pelapor &PS/+ 7) atau laporan
keuangan indi%idual dari kegiatan usaha luar negeri, yang mana yang tepat. Dalam
laporan keuangan yang memasukkan kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor
&konsolidasi), selisih selisih kurs diakui a"alnya dalam pendapatan komprehensif lain
dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba atau rugi pada saat pelepasan in%estasi neto
sesuai dengan paragraf 7A.
Terhadap transa#si dan saldo dala denoinasi non&'olar AS
Pertamina menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dolar /merika Serikat,
ke*uali untuk P Patra asa, P Pertamina rans +ontinental, P Pertamina !ina
(edika, P Pertamina Dana ;entura, P $sayana, P Pertamina :etail dan P
Pertamina raining B onsulting yang menggunakan mata uang :upiah sesuai dengan
mata uang fungsionalnya.ransaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar /merika
Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Dolar /merika Serikat menggunakan kurs penutup. +urs yang
digunakan sebagai a*uan adalah kurs yang dikeluarkan oleh !ank #ndonesia.
+euntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam
8/18/2019 Penerapan PSAK 10 (Rev 2010) pada Laporan Keuangan Pertamina
6/6
mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
diakui di dalam laporan laba-rugi, ke*uali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagailindung nilai arus kas dan lindung nilai in%estasi bersih yang memenuhi syarat.