perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG
LAWEYAN SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh :
DIAN AJENG PRABANDARI
F 3209036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan
dirinya dan menyiapkan diri untuk menghadapi hidup
setelah mati. Orang yang lemah adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan.
(H.R. Ibnu Majah)
“Sesungguhnya pendengaran, pengliatan, dan hati semuanya akan
dimintai pertanggungjawaban”
(Q.S. Al – Isra’ ayat 36)
Orang yang luarbiasa itu sederhana dalam ucapan,
tetapi hebat dalam tindakan
( Penulis )
Bila tiba saatnya kita meninggalkan dunia ini, tinggalkanlah warisan yang
abadi untuk keturunan kita. Warisan abadi bukanlah harta melainkan
kerukunan, harta tidak akan abadi jika tanpa kerukunan, Sedangkan
kerukunan akan abadi tanpa harta.
( Penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah serta
selalu menuntunku untuk tetap bertahan dalam syariat-Nya.
2. Almarhumah ibuku (Sudarti) dan Ayahku (Giyono Hari Susanto)
yang senantiasa berdoa untuk kebaikanku dan selalu memberikan
cinta serta kasih sayang yang berlimpah untuk ku.
3. Kakak ku (Dyah Ayu Pramesthi beserta suaminya Oyo Sunaryo dan
Dina Anggun Pratiwi), keponakanku (Anindhita Mellani .P, Aulia
Bunga .R, Arya Ganesha .Y) terima kasih atas canda tawa selama ini.
4. Orang terdekatku yang selalu berdiri disampingku dan memberikan
semangat serta motivasi.
5. Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.
6. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya serta kemampuan, kemudahan dan pertolongan-Nya hingga
penulisan Tugas Akhir ini selesai.
Tugas akhir dengan judul “ Penerapan Strategi Promosi Pada Batik Beteng
Laweyan Surakarta “ ini merupakan persyaratan guna meraih gelar Ahli Madya
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mengalami kesulitan, oleh
karena itu penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta serta dorongan dari
berbagai pihak, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Maka dengan
segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih
atas segala bentuk bantuannya kepada yang terhormat :
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Djoko Purwanto, MB.A. Selaku Ketua Program Studi Manejemen
Pemasaran Surakarta.
3. Pram Suryanadi, SE, M.Si. Selaku Pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak Didik Abimantoro Manajer Batik Beteng Laweyan dan Bapak Jajang,
selaku pembimbing lapangan.
5. Kedua Orang Tuaku dan Keluarga Besarku yang telah memberi semangat dan
doa.
6. Teman-teman MP 2009, terima kasih atas pertemanan kita selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan yang
terdapat dalam Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana penulisan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat, bagi penulis maupun bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
Dian Ajeng Prabandari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ v
MOTTO ............................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................... 4
E. Metode penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 9
A. Pengertian Pemasaran ............................................................... 9
B. Pengertian Bauran Pemasaran .................................................. 11
C. Bauran Promosi ........................................................................ 15
D. Strategi Promosi ....................................................................... 17
E. Keputusan Strategi.................................................................... 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
F. Kerangka pemikiran.................................................................. 39
BAB III Pembahasan Masalah ......................................................... 41
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 41
B. Laporan Magang Kerja ............................................................. 55
C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ................................. 57
D. Pembahasan Masalah ............................................................... 60
BAB IV Penutup ................................................................................. 71
A. Kesimpulan ............................................................................... 71
B. Saran ......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 74
LAMPIRAN ........................................................................................ 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 39
III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan ..................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Nilai Magang
3. Surat Pernyataan Magang
4. Diplay manekin atau pajangan di dalam gerai
5. Gambar produk batik beteng laweyan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PENERAPAN STATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG
LAWEYAN SURAKARTA
DIAN AJENG PRABANDARI
F3209036
Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang digunakan untuk
menginformasikan, membujuk dan mempengaruhi masyarakat luas untuk mau
mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan strategi promosi apa saja
yang telah dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta. Penelitian yang
dilakukan oleh penulis di Batik Beteng Laweyan Surakarta selama 2 bulan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini yaitu dengan menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya tentang promosi yang selama ini diterapkan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta. Teknis pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan
melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Dalam peneletian ini proses
wawancara dilakukan secara tanya jawab dengan devisi pemasaran Batik Beteng
Laweyan Surakarta. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui
pengamatan secara langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti. Studi
pustaka dalam penelitian ini yaitu dengan cara penulis mempelajari literature dan
referensi yang relevan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Batik Beteng Laweyan Surakarta
selama ini menerapkan variabel promotional mix dalam melakukan kegiatan
pemasaran produknya. Variabel promotional mix yang diterapkan oleh Batik
Beteng Laweyan Surakarta adalah periklanan, personal selling, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat. Strategi promosi periklanan yang dilakukan
oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah televisi, brousur, web site, dan kartu
nama. Kegiatan personal selling dilakukan oleh seorang duta niaga yang bertugas
untuk melayani dengan baik setiap konsumen yang berada di dalam gerai.
Promosi penjualan yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah
potongan harga, souvenir, diplay manekin, special event (acara khusus), dan
sampel. ). Hubungan masyarakat yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta
yaitu menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan dan masyarakat yang
berada disekitar Laweyan.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta
selama ini terbukti cukup efektif. Melalui media promosi yang diterapkan oleh
Batik Beteng Laweyan Surakarta produk batik yang dijual mampu dikenal
masyarakat luas. Selain itu, kegiatan promosi yang dilakukan dapat menarik
perhatian serta minat calon konsumen untuk mau mengkonsumsi produk batik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sehingga hal ini akan mempengaruhi peningkatan volume penjualan Batik Beteng
Laweyan Surakarta.
Kata kunci : Pemasaran, Marketing Mix, produk, harga, distribusi, promosi,
Promotional mix, Periklanan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan
Masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
APPLICATION TO PROMOTE BATIK BETENG SRATEGY
LAWEYAN SURAKARTA
DIAN AJENG PRABANDARI
F3209036
Promotion is one of the marketing activities used to inform, persuade and
influence the public to want to consume the products offered by a company. The
study was done in order to determine the application of any promotional strategy
that has been done by Batik Beteng Laweyan Surakarta. Research conducted by
the author in Batik Beteng Laweyan Surakarta for 2 months.
This study is a descriptive type of research. Descriptive analysis in this
study is to describe the actual state of promotions that have been implemented by
the Batik Beteng Laweyan Surakarta. Collection of technical data in this study
that is through interviews, observation and literature study. In this study the
question and answer interview conducted by the marketing division Batik Beteng
Laweyan Surakarta. Activity observed in this study is done through direct
observation and looks directly at the object under study. Literature study in this
research that the way authors studied literature and references relevant to this
study.
These results indicate that the Batik Beteng Laweyan Surakarta during the
promotional mix variable is implemented in the product marketing activities.
Variable promotional mix employed by the Batik Beteng Laweyan Surakarta is
advertising, personal selling, sales promotion and public relations. Promotional
strategy of advertising done by Batik Beteng ynag Laweyan Surakarta is a
television, brochures, websites, and business cards. Personal selling activities
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
performed by a commercial ambassador whose job is to cater to every consumer
good that is in the booth. Promotion of sales made Batik Beteng Laweyan
Surakarta is a discount, gift, display mannequin, special event (special events),
and samples. Conducted public relations Batik Beteng Laweyan Surakarta namely
to establish a good relationship with our customers and communities around
Laweyan.
Promotional activities undertaken by the Batik Beteng Laweyan Surakarta
has been proven quite effective. Through the media campaign implemented by the
Batik Beteng Laweyan Surakarta batik products are sold widely known capable.
In addition, promotional activity to attract the attention and interest of potential
customers to want to consume batik products, so this will affect the increase in
sales volume Batik Beteng Laweyan Surakarta.
Key words:
Marketing, marketing mix, product, pricing, distribution, promotion, promotional
mix, advertising, personal selling, sales promotion, public relations ABSTRACT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini memang
semakin pesat terutama dalam hal persaingan bisnis. Setiap perusahaan
dituntut untuk melakukan persaingan guna menarik perhatian serta minat
masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut. Sebab tujuan utama berdirinya suatu perusahaan
adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memperoleh laba
yang maksimal. Keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut
sangat tergantung pada ketepatan manajemen dalam mengambil suatu
keputusan.
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang paling
penting untuk mempengaruhi kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan
akan mengandalkan strategi pemasaran sebagai syarat utama untuk
memonitor dan menyesuaikan diri dengan pangsa pasar yang sewaktu-
waktu berubah. Strategi pemasaran dapat dicapai melalui marketing mix
atau biasa disebut dengan 4P, yang meliputi produk (product), harga
(price), tempat ( place), dan promosi (promotion).
Salah satu variabel marketing mix tersebut yang sangat penting
dalam kegiatan pemasaran adalah promosi. Promosi merupakan suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kegiatan pokok yang dilakukan demi mempertahankan kelangsungan
hidup suatu perusahaan. Melalui promosi perusaan dapat menyampaikan
informasi mengenai harga, kualitas, merek, dan informasi-informasi
lainnya yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat.
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang bisnis harus
mempunyai strategi promosi yang jitu terhadap produk-produknya agar
konsumen lebih mengerti dan mengenal produk dari perusahaan itu
sendiri. Konsumen akan tertarik dengan suatu produk perusahaan bilas
trategi yang digunakan mengena dihati para konsumen dan mudah diingat
produknya.
Menurut Lamb dkk (2001), Promosi adalah komunikasi dari para
pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para
calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka
atau memperoleh suatu respon. Selain itu, promosi merupakan kegiatan
yang memberikan sejumlah informasi kepada konsumen tentang suatu
barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang ditujukan
untuk mendorong permintaan pasar. Semakin ketatnya persaingan pasar,
mendorong perusahaan untuk merancang strategi promosi yang tepat
untuk menarik perhatian dan minat masyarakat untuk mengkonsumsi
produknya. Apabila perusahaan mengambil keputusan dan melakukan
strategi promosi yang tepat, maka volume penjulan persuahaan tersebut
meningkat. Perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi yang meliputi
periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perseorangan (personal selling), hubungan masyarakat, dan pemasaran
langsung.
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan dikatakan
berhasil bila pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh
konsumen, serta dapat menarik banyak masyarakat untuk membeli produk
yang ditawarkan. Kegiatan promosi juga harus disesuaikan dengan kondisi
perusahaan, segmen yang dituju, jenis barang, dan dana yang disediakan
untuk melaksanakan kegiatan promosi tersebut. Sehingga perusahaan
harus memilih dan menentukan alat promosi yang tepat serta efisien agar
kegiatan promosi berhasil dan membuahkan hasil. Oleh karena itu,
peranan promosi sangat penting dalam meningkatkan volume penjualan di
suatu perusahaan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan strategi
promosi untuk memberikan kepuasan, kesenangan, dan kenikmatan yang
memadai bagi konsumen.
Batik Beteng Laweyan adalah salah satu toko batik yag berada di
kota Solo, Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berupaya menjual
produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Batik Beteng
Laweyan Surakarta mempunyai harapan serta tujuan untuk dapat
memenuhi kebutuhan para konsumen, agar konsumen tidak berpindah
pada produk maupun merek lain. Oleh karena itu, Batik Beteng Laweyan
Surakarta berusaha memilih serta menggunakan berbagai strategi promosi
yang tepat sehingga dapat menarik calon pembeli baru maupun
mempertahankan konsumennya agar tidak berpindah ke merek lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Mengingat pentingnya strategi promosi yang dilakukan Batik
Beteng Laweyang Surakarta dalam kaitannya menarik perhatian serta
minat masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang telah
ditawarkan. Maka judul yang diambil penulis dalam penulisan Tugas
Akhir ini adalah : “ PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA
BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi promosi yang selama
ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
adalah Untuk mengetahui Strategi Promosi apa saja yang selama ini
diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis, karena dapat menerapkan secara langsung teori-teori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
yang diperoleh selama mengikuti masa perkulihaan terutama dalam hal
Strategi Promosi.
2. Bagi Perusahaan
a. Sebagai dasar manajer untuk mengambil keputusan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada strategi
promosi.
b. Sebagai bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan
khususnya dalam menentukan strategi promosi di Batik Beteng
Laweyan Surakarta.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan
bagi pihak lain untuk penelitian yang sejenis.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan desain kasus, yaitu berupa pertanyaan
“apa” dan “bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian ini,
sehingga harus membuat diskripsi atau analisis yang terbatas pada
kasus tertentu untuk menjawab permasalah tersebut.
2. Obyek Penelitian
Penelitian ini hanya terfokus pada penerapan strategi promosi
pada Batik Beteng Laweyan Surakarta yang beralamat di Jl. Dr.
Radjiman No. 569 Laweyan Surakarta, Telp. (0271) 740839.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis Data kualitatif yang berarti
data yang memuat gambaran kondisi perusahaan.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Data Primer
Data primer yaitu data asli yang dikumpulkan oleh
periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.
(Istjanto, 2009: 44). Data yang dikumpulkan secara langsung
dari peneliti, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung kepada devisi pemasaran Batik Beteng Laweyan
Surakarta.
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak
lain, bukan oleh periset sendiri untuk tujuan lain. (Istjanto,
2009: 38). Data sekunder dalam penelitian ini berupa
gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi
perusahaan Batik Beteng Laweyan Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak
terstruktur, dan individual. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49).
Dalam penelitian ini proses wawancara dilakukan secara tanya
jawab secra langsung kepada divisi pemasaran Batik Beteng
Laweyan Surakarta mengenai promosi yang dilakukan selama ini.
b. Obeservasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku orang, obyek, atau kejadian-kejadian
melalui cara yang sistematik. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49).
Dalam penelitian ini, kegiatan observasi ini dilakukan melalui
pengamatan langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti
yaitu Batik Beteng Laweyan Surakarta.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu dengan mempelajari literature dan
referensi yang relevan dengan penelitian ini.
5. Teknik Pembahasan
Pembahasan yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah pembahasan deskriptif. Analisis diskriptif yaitu bertujuan
untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami
dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.(Istjanto, 2009: 96).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Analisis deskritif dalam penelitian ini yaitu dengan
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang promosi
yang diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta dalam
menarik perhatian serta minat masyarakat luas untuk mau
mengkonsumsi produk yang telah ditawarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya untuk berkembang dan menghasilkan
laba yang diharapkan. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis
tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan
maupun bidang lain. Selain itu, juga tergantung pada kemampuan mereka
untuk mengkomunikasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan berjalan
lancar.
Kegiatan pemasaran merupakan aktifitas fungsional yang sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dalam hal
tersebut pemasaran dapat menciptakan dan memelihara hubungan-
hubungan pertukaran berupa pertukaran barang dengan uang, barang
dengan barang, ide dengan uang, jasa dengan uang, dan lain sebagainya.
Terdapat beberapa definisi tentang pengertian pemasaran, adapun
sebagian dari definisi tersebut adalah:
1. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial (Swastha dan Irawan, 2003 : 5).
2. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
diinginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2001 : 7).
3. Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya (Kotler dan Amstrong, 2008 : 6).
4. Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kevin dan Kotler,
2009 : 5).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa, Pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menawarkan
barang atau jasa melainkan lebih berarti sebagai suatu kesatuan kegiatan
atau hasil interaksi dari beberapa kegiatan yang menekankan bagaimana
cara menjual produk guna memenuhi target penjualan yang ditetapkan.
Suatu perusahaan dalam melakukan kegitan pemasaran diperlukan
manajemen pemasaran yang tepat. Adanya proses manajemen ini, kegiatan
pemasaran berperan sebagai prediksi dalam menghadapi segala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
kemungkinan yang dapat terjadi. Manajemen yang tepat dapat
menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi tantangan dan menangkap
peluang pasar yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
B. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Marketing mix merupakan salah satu komponen utama dalam
kegiatan pemasaran yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
dari suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong
(2008 : 116), Marketing Mix merupakan panduan spesifik periklanan
(advertasing), promosi pejualan (sales promotion), hubungan masyarakat,
penjualan personal (personal selling), dan sarana pemasaran langsung
yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Unsur dalam
kombinasi tersebut saling berhubungan, dimana masing-masing elemen
didalamnya saling mempengaruhi. Keempat variabel pada sistem bauran
pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Pengertian produk adalah semua hal yang terdapat ditawarkan
kepada pasar untuk menarik perhatian, ukusisi, penggunaa atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
(Kotler dan amstrong, 2008 : 266).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Dalam pengelolaan suatu produk, termasuk pula perencanaan
dan pengembangan produk atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh
perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk
yang ada. Menambah baru atau mengambil tindakan lain yang dapat
mempengaruhi kebijakan dalam menentukan produk.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk
atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345).
Dalam kebijakan menentukan harga harus menetukan harga
dasar produknya terlebih dahulu, kemudian menetukan kebijaksanan
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal
lainnya yang menetukan harga.
3. Distribusi (Place)
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat yang dibutuhkan)
(Fandy Tjiptono, 2008 : 185).
Tugas dari distribusi adalah memilih perantara yang akan
digunakan dalam saluran distribusi yang secara fisik menangani dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
menyangkut produk melalui saluran tersebut. Hal ini dilakukan agar
produk dapat sampai kepasar sasaran yang dituju dengan tepat.
4. Promosi
Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli
suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau
memperoleh suatru respon (Lamb dkk, 2001 :145).
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaraan disuatu perusahaan. Bagaimanapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
baginya, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Promosi merupakan komponen yang berfungsi sebagai
pemberitahuan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan.
Adapun kegiatan-kegiatan promosi meliputi periklanan, penjualan
perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran
langsung.
Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221-222), Tujuan utama dari
promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk,
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
a) Menginformasikan (informing), dapat berupa:
1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk.
2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu
produk.
3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
4) Menjelaskan cara kerja suatu produk.
5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh
perusahaan.
6) Meluruskan kesan yang keliru.
7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.
8) Membangun citra perusahaan.
b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
1) Membentuk pilihan merek.
2) Mengalihkan pemilihan merek tertentu.
3) Mengubah presepsi pelanggan.
4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
(salesman).
c) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:
1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat.
2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual
produk perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampaye
iklan.
4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan.
C. Bauran Promosi (Promotional Mix)
Perusahaan harus dapat menentukan bauran promosi yang tepat
untuk memenuhi harapan serta tujuan perusahaan tersebut. Kegunaan
bauran promosi yaitu untuk membantu perusahaan dalam menentukan
jenis promosi yang digunakan dalam memperkenalkan produknya secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program penjualan perusahaan.
Terdapat beberapa definisi tentang Promotial Mix, adapun
sebagian dari defini tersebut adalah:
1. Promotial Mix adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung
yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan
Amstrong, 2008 : 116).
2. Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang
lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan (Swasta dan Irawan, 2003 : 249).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 355-358), Empat faktor
penting yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan bentuk Promosi
Mix antara lain:
1. Dana yang tersedia
Menentukan biaya promosi harus didasarkan pada bugdet yang
ada. Perusahaan yang mempunyai dana lebih besar akan melakukan
promosi yang lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang
mempunyai sumber dana terbatas.
2. Sifat pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran pemasaran
(promotial mix) antara lain luas geografi pasar, konsentrasi pasar, jenis
pelanggan.
3. Jenis produk
Dalam hal ini tentu saja konsumen lebih tahu apakah produk
tersebut termasuk barang primer maupun sekunder itu merupakan suatu
pilihan yang menjadi sifat konsumen apakah termasuk konsumtif atau
lebih selektif.
4. Tahap daur hidup produk
a) Tahap perkenalan
Perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan
mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum
mempromosikan produk dengan merek tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b) Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan
Perusahaan dapat menitikberatkan pada kegiatan periklanan
dalam menjalankan kegiatan promosinya.
c) Tahap penurunan
Perusahaan harus membuat produk yang lebih baik dan
baru untuk sebagai pengganti produk lama. Pada tahap ini
konsumen sudah berada pada tahap kejenuhan, bahkan usaha-usaha
promosinya sudah tidak menguntungkan lagi.
D. Strategi Promosi
Menurut Lamb dkk (2001 : 143), Strategi promosi adalah suatu
rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen
promosi: periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan
promosi penjualan. Strategi promosi berkaitan dengan masalah
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan
pelangggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi
personal selling, iklan, dan promosi penjualan. Menurut Fandy Tjiptono
(2008 : 233-251), Ada 6 strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu:
1. Strategi pengeluaran promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran
di suatu perusahaan. Namun demikian tidak ada standar yang pasti
mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu
bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar.
2. Strategi bauran promosi
Strategi ini berupanya memberikan distribusi yang optimal
dari setiap metode promosi.
3. Strategi pemilihan media
Tujuan dari strategi ini adalah data media yang tepat untuk
berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi
mengerti dan paham dalam menentukan sikap pembelian.
4. Strategi copy iklan
Berfungsi sebagai penjelasan dari mafaat produk dan memberi
alasan kepada pembaca mengapa harus membeli produk tersebut.
5. Strategi penjualan
Strategi penjualan yaitu memindahkan posisi pelanggan ke
tahap pembelian melalui penjualan tatap muka.
6. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual.
Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual yaitu
wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan
berbentuk financial maupun non financial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
E. Keputusan Strategi
Suatu perusahaan harus sering berkomunikasi dengan para
konsumennya agar perusahaan dapat memasarkan produknya dengan
baik. Hal ini dapat dicapai perusahaan dengan cara melakukan promosi.
Adapun alat-alat promosi antara lain:
1. Periklanan
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :150), Periklanan adalah
semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,
barang atau jasa oleh sponsor tertentu.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Iklan adalah bentuk komunikasi secara langsung yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu poduk yang
disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan
yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :151), Tujuan periklanan
adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran
tertentu selama periode waktu tertentu. Adanya kegiatan periklanan
sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera. Dengan
demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan
adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Menurut
Basu Swastha (2000 : 252), Adapun beberapa tujuan lain dari
periklanan adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang
lainnya.
b) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga
penjual atau salesman dalam jangkau tertentu.
c) Mengadakan hubungan dengan penyalur, misalnya dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
d) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.
e) Memperkenalkan produk baru.
f) Menambah penjualan industri.
g) Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.
h) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan
umum melalui periklanan.
Menurut Terence A. Shimp (2003 : 504), Media periklanan
merupakan metode komunikasi umum yang membawa pesan
periklanan, yaitu televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Media
periklanan sangat beragam sehingga memudahkan perusahaan untuk
mengiklankan produknya kepada masyarakat luas. Perusahaan harus
dengan tepat memilih media periklanan untuk mempromosikan
produknya, sehingga dapat menjangkau segmen pasar yang dituju
perusahaan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 162), Masing-masing
media periklanan mempunyai kelebihan serta keterbatasan. Berikut
kelebihan dan keterbatasan media periklanan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a) Televisi
Kelebihan:
1) Liputan pemasaran massal yang baik
2) Biaya per paparan rendah
3) Menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan
4) Menarik terhadap indera
Keterbatasan:
1) Biaya absolut tinggi
2) Kerumunan tinggi
3) Paparan hanya sekilas
4) Selektifitas pemirsa kurang
b) Surat kabar
Kelebihan:
1) Fleksibilitas
2) Ketepatan waktu
3) Liputan pasar lokal yang baik
4) Penerimaan luas
5) Tingkat kepercayaan tinggi
Keterbatasan:
1) Umur pendek
2) Kualitas reproduksi buruk
3) Sedikit pembaca selain pembelinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c) Surat langsung
Kelebihan:
1) Selektifitas pemirsa tinggi
2) Fleksibilitas
3) Tidak ada kompetisi iklan dalam media yang sama
4) Memungkinkan personalisasi
Keterbatasan:
1) Biaya per paparan relatif tinggi
d) Majalah
Kelebihan:
1) Selektifitas geografis dan demografis tinggi
2) Kredibilitas dan prestise
3) Reproduksi kualitas tinggi
4) Umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya
Keterbatasan:
1) Jangka waktu pembelian iklan lama
2) Biaya tinggi
3) Tidak ada jaminan posisi
e) Radio
Kelebihan:
1) Penerimaan lokal baik
2) Selektifitas geografis dan demografis tinggi
3) Biaya rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Keterbatasan:
1) Audio saja
2) Paparan hanya sekilas
3) Perhatian rendah
4) Pemirsa terfragmentasi
f) Luar ruangan
Kelebihan:
1) Fleksibilitas
2) Pengulangan paparan tinggi
3) Biaya rendah
4) Kompetisi pesan rendah
5) Selektivitas posisi baik
Keterbatasan:
1) Selektivitas pemirsa kecil
2) Keterbatasan kreatif
g) Internet
Kelebihan:
1) Selektivitas tinggi
2) Biaya rendah
3) Segera
4) Kemampuan interaktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Keterbatasan:
1) Pemirsa tercangkup secara demografi
2) Dampak relatif rendah
3) Pemirsa mengendalikan paparan
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), Media promosi
periklanan mempunyai kelebihan sebagai berikut:
a) Audience yang dicangkup berjumlah besar.
b) Biaya per pembaca atau pendengar atau penonoton relatif rendah.
c) Pilihan media banyak tersedia sehingga memudahkan peritel
memilih yang cocok dengan target audience.
d) Peritel mengusai penuh bentuk dan isi iklan sesuai dengan target
pasar yang diinginkan.
e) Dalam media cetak, pesan (message) dapat selalu dibaca ulang.
f) Iklan dikelilingi oleh berita atau semacamnya sehingga
memperkuat kredibilitas iklan.
g) Konsumen yang telah mengetahui bahwa peritel mempunyai
reputasi bagus dalam hal barang-barang yang dijualnya dan
pelayanan yang baik, bisa dengan efisien (cepat dan tidak banyak
pertimbangan) berbelanja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), periklanan juga memiliki
kekurangan atau kelemahan sebagai berikut:
a) Karena dalam iklan message yang bersifat standar dan kaku, peritel
atau perusahaan tidak dapat mengganti pesan dengan cepat guna
memenuhi kebutuhan audience secara orang per orang.
b) Iklan yang menggunakan media televisi membutuhkan biaya yang
amat besar.
c) Tidak dapat digunakan peritel atau perusahaan yang wilayah
operasinya lebih kecil dari pada media tempat memasang iklan
(misalnya, peritel yang memiliki gerai di wilayah Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Bali tidak mungkin sering memasang iklan
dimedia yang terbit di Jakarta yang mencakum wilayah Nasional).
d) Beberapa media tidak dapat menerima permintaan mendadak
sehingga lead-timenya menjadi panjang.
e) Beberapa media (misalnya iklan sisipan dalam koran) sering kali
dibuang tanpa dibaca lebih dahulu.
f) Iklan harus ringkas, oleh karena itu sering kali tidak dapat memuat
banyak informasi bagi audience.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Penjualan tatap muka ( Personal Selling )
Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 350), penjualan tatap
muka ( personal selling ) adalah sebagai presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan
untuk menciptakan penjualan.
Menurut Kotler dan Amstrong, (2001 : 112), Penjulan tatap
muka (personal selling) adalah presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka mensukseskan penjulan dan membangun
hubungan dengan pelanggan. Dalam personal selling terjadi interaksi
langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan
dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan
sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli.
Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat
fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.
Menurut Basu Swastha (2000 : 261-263), Tenaga penjual
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a) Mengadakan Analisa Pasar
Dalam analisa pasar, termasuk juga mengadakan peramalan
tentang penjualan yang akan datang, mengatahui dan mengawasi
para pesaing serta memperhatikan lingkungan terutama
lingkungan sosial dan perekonomian. Seorang tenaga penjual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
yang baik harus memahami dan menyadari tentang apa yang
terjadi dibeberapa daerah selain di sekitar perusahaan.
b) Menentukan Calon Konsumen
Fungsi ini antara lain mencari pembeli potensial,
menciptakan pesanan baru dari pelanggan yang ada, dan
mengetahui keinginan pasar.
c) Mengadakan Komunikasi
Fungsi ini tidaklah menitikberatkan untuk membujuk dan
mempengaruhi, tetapi untuk memulai dan melangsungkan
pembicaraan secara ramah dengan pelanggan atau calon pembeli.
d) Memberikan Pelayanan
Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat
diwujudkan dalam bentuk konsultasi menyangkut keinginan dan
masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan, memberi jasa
teknis, memberikan bantuan keuangan (misalnya, berupa kredit),
melakukan penghantaran barang ke rumah, dan sebagainya.
e) Memajukan Pelanggan
Tenaga penjual bertanggung jawab atas semua tugas yang
langsung berhubungan dengan pelanggan. Hal ini dimaksudkan
untuk mengarahkan tugas tenaga penjual agar dapat
meningkatkan harga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
f) Mempertahankan Pelanggan
Mempertahankan pelanggan atau penjualan merupakan
salah satu fungsi yang semata-mata ditujukan untuk menciptakan
goodwill serta mempertahankan hubungan baik dengan
pelanggan.
g) Mendefinisikan Masalah
Dalam hal ini tenaga penjual harus mengadakan analisa
tentang usaha-usaha konsumen sebagai sumber masalah. Selain
itu, juga harus menemukan masalah-masalah yang berkaitan
dengan barang, jasa, harga, dan sistem penyampaian.
h) Mengatasi Masalah
Mengatasi atau menyelesaikan masalah merupakan fungsi
menyeluruh yang pada dasarnya menyangkut fleksibilitas,
penemuan, dan tanggapan.
i) Mengatur Waktu
Sering terjadi adanya banyak waktu yang terbuang dalam
perjalanan, atau untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak produktif,
atau terbuang untuk menunggu saja. Untuk menghemat waktu
mereka harus banyak latihan serta mengambil pengalaman orang
lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
j) Mengalokasikan Sumber-Sumber
Pengalokasikan sumber-sumber sering diperlukan dan
dilakukan dengan memberi bahan bagi keputusan manajemen
untuk membuka transaksi baru, menutup transaksi yang tidak
menguntungkan, dan mengalokasikan usaha-usaha ke berbagai
transaksi.
k) Meningkatkan Kemampuan Diri
Ini meliputi latihan-latihan dan usaha-usaha pribadi untuk
mencapai kemampuan fisik dan mental yang tinggi. Latihan yang
lain dapat dilakukan dengan mempelajari konsumen beserta
keinginannya, para pesaing beserta kegiatannya, produk yang
dijual, kebijakan dan program dari perusahaannya.
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 193-194), Aspek ketrampilan
personal seliing yang perlu dilatih adalah:
a) Pengetahuan segmen pasar yang dilayani, yang biasa disebut
sebagai target pasar (target market).
b) Pengetahuan tentang produk (product knowlegde) yang djual oleh
gerai atau perusahaan.
c) Pengetahuan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan.
d) Teknik penjualan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Menurut Basu Swasta (2000 : 263-265), Tahap-tahap yang
terdapat dalam proses personal selling adalah:
a) Persiapan sebelum penjualan
Pada tahap pertama ini kegiatan yang dilakukan adalah
mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pengertian
tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik-
teknik penjualan yang harus dilakukan. Selain itu, mereka terlebih
dahulu harus mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan
perilaku dalam segmen pasar yang dituju.
b) Penetukan lokasi pembeli potensial
Pada tahap kedua ini ditentukan lokasi dari segmen pasar
yang menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah
daftar tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis
merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.
c) Pendekatan pendahuluan
Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk
mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya
tentang kebiasaan pembeli, kesukaan, dan sebagainya. Semua
kegiatan ini dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap
pasarnya.
d) Melakukan penjualan
Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk
memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
mengetahui daya tarik mereka. Akhirnya penjual melakukan
penjulan produknya kepada pembeli.
e) Pelayanan sesudah penjualan
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat
pesanaan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu
dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis kepada
mereka. Beberapa pelayanan yang diberikan oleh penjual setelah
penjualan dilakukan antara lain:
1) Pemberian garansi
2) Pemberian jasa reparasi
3) Latihan tenaga-tenaga operasi
4) Penghantaran barang kerumah
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), kegitan personal
selling yang dilakukan perusahaan mempunyai kelebihan sebagai
berikut:
a) Umpan balik langsung bisa diperoleh dari pelanggan atau
pembeli.
b) Seorang duta niaga atau pramuniaga toko dapat segera
menyesuaikan pesan (message) dari perusahaanya sesuai situasi
yang dihadapi khususnya berkaitan dengan pembelinya.
c) Pamuniaga atau staff lain dapat melihat alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi oleh pembeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d) Perhatian pembeli dapat terus terjaga dari awal hingga selesai
proses personal selling.
e) Setiap orang yang memasuki gerai pasti memiliki rencana atau
setidaknya minat. Oleh karena itu, tidak ada hal yang sia-sia
dalam upaya personal selling (hal ini berbeda dari iklan di koran
yang sebagian pembacanya tidak meminati produk yang
diiklankan).
f) Orang lebih bereaksi terhadap personal selling dibandingkan
dengan iklan.
Selain memiliki kelebihan, kegiatan personal selling juga
memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a) Audience yang terjangkau oleh pramuniaga dalam personal
sellingnya hanya sedikit.
b) Biaya per pembeli atau calon pembeli sangat tinggi, karena
seorang pramuniaga atau duta niaga hanya dapat melayani satu
orang atau dua orang pembeli saja. Konsumen tidak mudah dirayu
oleh cara yang dilakukan personal selling untuk mendatangi toko.
c) Ada resiko pramuniaga dapat berlebihan sehingga terkesan
memaksa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Promosi penjulan ( Sales Promotion )
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa (Kotler
dan Amstrong, 2008 : 204). Promosi penjulan merupakan penghubung
antara periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling),
dan alat promosi lain. Promosi penjulan banyak dilakukan oleh
perusahaan karena biaya untuk melakukan promosi penjulan relatif
lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu,
promosi penjulan lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat
dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.
Munurut Basu Swastha (2000 : 280-281), Tujuan promosi
penjualan dapat dibedakan menjadi tiga tujuan. Berikut tiga tujuan
promosi penjualan:
a) Tujuan promosi penjualan intern
Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk
mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi
perusahaan. Adapaun tujuan intern adalah untuk meningkatkan
dan mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan tentang
bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani
konsumen, dan untuk meningkatkan dukungan karyawan,
kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b) Tujuan promosi penjualan perantara
Usaha-usaha penjualan dengan perantara (pedagang besar,
pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai
untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan
musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian
yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas
terhadap usaha promosi.
c) Tujuan promosi penjualan konsumen
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk
mendapatkan orang-orang yang bersedia mencoba produk baru,
untuk meningkatkan volume penjualan, untuk mendorong
penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi
yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan
penjualan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 206-209), Variasi dari
bentuk promosi penjulan yang sering dilakukan oleh perusahaan yaitu:
a) Sampel
Sampel adalah penawaran untuk mencoba produk dengan
tujuan untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan
keinginan baru bagi produk yang sudah ada.
b) Kupon
Kupon adalah sertifikat yang memberikan penghematan
kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c) Pengembalian tunai (rabat)
Pengembalian tunai adalah pengurangan harga yang terjadi
setelah pembelian.
d) Harga khusus (price packs)
Harga khusus menawarkan penghematan dari harga resmi
kepada konsumen dengan cara menandai pengurangan harga
secara langsung pada label atau kemasan.
e) Premi
Premi adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau
pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk.
f) Barang khusus iklan (produk promosi)
Barang khusus iklan disebut produk promosi, adalah
pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang,
atau pesan pengiklan yang diberikan sebagai hadiah kepada
konsumen.
g) Penghargaan dukungan
Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau
penghargaan lain yang diberikan kepada penguna rutin produk
atau jasa perusahaan tertentu.
h) Kontes, undian, dan permainan
Memberikan peluang kepada konsumen untuk
memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang
lewat keberuntungan atau suatu usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), promosi penjualan
memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan kegiatan
promosi yang lainnya. Kelebihan dari promosi penjualan antara lain:
a) Langsung menarik.
b) Alat promosi yang digunakan unik.
c) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang konkret seperti
kupon, barang hadiah seperti mug, kalender, gantungan kunci, tas,
dan lain-lain.
d) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke toko.
e) Konsumen mendapat hiburan melalui kontes maupun demonstrasi
yang dilakukan perusahaan.
f) Pembelian yang impulsif bertambah.
Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 196), Promosi penjualan (sales
promotion) juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
a) Lebih sukar mengakhiri periode promosi tanpa akibat anjloknya
penjualan.
b) Promosi yang mengambil lokasi di gerai dapat berakibat buruk jika
menggunakan cara dan barang-barang yang terkesan murahan.
c) Hanya berguna untuk menunjang alat promosi lainnya seperti
iklan, personal selling, dan hubungan masyarakat.
d) Terkadang perusahaan hanyut dalam semangat mengiklankan,
sehingga lupa pada hal-hal yang lebih penting, misalnya produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
yang bermutu, pelayanan yang baik, harga yang wajar, dan lain-
lain.
4. Hubungan Masyarakat (Publisitas)
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 168), Hubungan
Masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai
masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani
atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian yang tidak
menyenangkan. Hubungan masyarakat digunakan untuk
mempromosikan produk, orang, tempat, ide, kegiatan, oraganisasi,
dan bahkan Negara. Perusahaan menggunakan hubungan masyarakat
untuk membangun hubungan baik dengan konsumen, investor, media,
dan komunitas perusahaan.
Menurut Hendri Ma’ruf (2006:191), unsur publisitas
merupakan salah satu unsur hubungan masyarakat yang berupa
konferensi pers, ceramah, media relations, press release, dan unsur
terakhir adalah sponsorship. Unsur-unsur tersebut sebagai sarana
perusahaan untuk dapat menjangkau dan memperngaruhi masyarakat
di sekitar perusahaan. Bahan identitas perusahaan juga bisa membantu
menciptakan identitas perusahaan yang segera disadari masyarakat.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 171), Bahan identitas
perusahaan yang dapat mempengaruhi masyarakat yaitu lambang, alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
tulis, brousur, tanda, berkas bisnis, kartu bisnis, gedung, seragam, dan
mobil serta truk perusahaan. Semuanya bisa menjadi sarana
pemasaran jika sarana itu atraktif, berbeda, dan mudah diingat.
Perusahaan juga dapat meningkatkan citranya di mata masyarakat
dengan menyumbang uang dan waktu untuk kegiatan pelayanan
masyarakat.
Banyak perusahaan juga memanfaatkan pemasaran gosip
sebagai salah satu komunikasi untuk saranan menjalin hubungan
dengan masyarakat. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 174),
Pemasaran gosip adalah bentuk hubungan masyarakat yang membuat
konsumen itu sendiri menyebarkan informasi dari mulut ke mulut
tentang perusahaan dan mereknya. Perusahaan melakukan pemasaran
gosip ini untuk meningkatkan gairah dan berita dari mulut ke mulut
yang baik dengan tujuan memasarkan produknya.
Hubungan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dengan
tujuan sebagai berikut:
a) Meningkatkan awareness.
b) Mendorong konsumen untuk berkunjung atau mencoba.
c) Melindungi dan menumbuhkan penjualan.
d) Mengubah attitude dan citra kearah yang positif.
Menurut Basu Swastah (2000 : 277), Keuntungan publisitas
bagi perusahaan antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
a) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau
membaca sebuah iklan.
b) Publisitas lebih dapat dipercaya.
c) Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa
dipungut biaya.
Selain keuntungan-keuntungan diatas publisitas mempunyai
keburukan, antara lain publisitas tidak dapat menggantikan alat
promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain
dan baru dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program
komunikasi pemasaran secara keseluruhan.
F. Kerangka Pemikiran
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Philip Kotler & Gary Amstrong 2008
Strategi Promosi :
1. Periklanan
2. Personal Selling
3. Promosi Penjualan
4. Hubungan Masyarakat
Penjualan Perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dalam memasarkan produknya ke pasar atau ke konsumen ,
perusahaan perlu menggunakan strategi promosi yang tepat. Adapun strategi
promosi terdiri dari:
1. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar dari presentasi non
pribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu (Kotler
dan Amstrong, 2008 : 150).
2. Penjulan Tatap Muka (Personal Selling) adalah presentasi pribadi oleh
wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2008 :
182).
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjulan produk atau jasa (Kotler dan
Amstrong, 2008 : 204).
4. Hubungan Masyarakat (Publisitas) adalah membina hubungan baik
dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan membangun citra
perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, cerita, dan
keajaiban yang dapat merugikan bagi perusahaan (Kotler dan Amstrong,
2008 : 168).
Penetapan strategi promosi yang tepat dalam memasarkan produk,
dapat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Hasil penjualan yang
maksimal dengan keuntungan yang besar dapat tercapai dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB III
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah berdirinya perusahaan
Awal mula berdirinya sidiq manajemen dimulai dari
perpecahan Taruntum Group pada akhir 2002. Hal ini disebabkan
pendiri Taruntum Group meninggalkan usaha yang telah dirintisnya,
Sehingga pengelolaan Taruntum Group diteruskan oleh pemegang
saham lainnya. Oleh karena itu, demi kelancaran usaha yang telah
dirintis selama ini para pemegang saham yang di pimpin oleh Bapak
Sodiqin mengambil kebijakan untuk merubah nama yang mulanya
Taruntum Group menjadi Sidiq Manajemen.
Sidiq Manajemen bergerak dibidang usaha garment yang
memfokuskan produknya dari batik. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, Sidiq Manajemen mulai melebarkan sayapnya
dengan memproduksi pakaian muslim dan berbagai kerajinan
tangan. Sidiq Manajemen membawahi beberapa toko yang
diantaranya Batik Mangkoro, Pasar Seni Nazar, Baitul Muslim
Assidiq, Batik Sekar Arum dan Batik Beteng.
Toko Batik Beteng berada di beberapa daerah yang salah
satuya berada di kota Solo, tepatnya di Jl. Dr. Rajiman No.569
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Laweyan. Batik Beteng Laweyan berdiri sejak 27 Februari 2010,
yang menjual berbagai macam kain batik, sutra, pakaian batik, dan
kerajinan tangan.
2. Lokasi Perusahaan
Batik Beteng Surakarta beralamat di JL. Dr. Radjiman No. 569,
Solo. Telp (0271) 740839.
3. Visi Dan Misi Batik Beteng Laweyan Surakarta
Visi Batik Beteng :
Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat
bagi sebanyak mungkin sesama.
Misi Batik Beteng:
a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan
harga yang rasional.
b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat yang
representatif.
c. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.
d. Memperdayakan sumber daya manusia (SDM) yang profesional,
berkualitas dan berakhlak mulia.
e. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Makna visi dan misi Batik Beteng Laweyan Surakarta
mempunyai penjabaran sebagai berikut:
a. Makna visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun penjabaran
visi sebagai berikut:
1) Terbesar bisa berarti secara market share atau penguasaan
pasar, jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu
menjadi panutan atau trend setter untuk bidang yang sama
oleh perusahaan lain.
2) Dikelasnya, hal ini mencakup ke arah geografis, artinya
dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu
menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut
berada.
3) Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung
makna bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen
bisa memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :
a) Pemegang saham
b) Anggota tim (karyawan)
c) Relasi (suplier)
d) konsumen
e) masyarakat sekitar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Makna misi adalah cara-cara yang harus ditempuh agar cita-cita
bisa tercapai. Adapun penjabaran misi sebagai berikut:
1) Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas
dengan harga yang rasional.
a) Setiap produk atau jasa yang dijual Batik Beteng harus
memenuhi standar mutu yang bagus.
b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak
berbahaya bagi konsumen.
c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date.
d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil
inovasi dan tim kreasi.
e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai
nilai laba yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang
wajar.
2) Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh
tempat yang representatif.
a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Batik
Beteng diwajibkan melayani sesama dengan senyum
yang tulus.
b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan
yang lain dari pada yang lain, yaitu pelayanan yang
ditandai dengan keramahan, kecepatan, ketepatan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
selalu berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri
maupun yang dilayani.
c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan
yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak
menunggu).
d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat
yang strategis, nyaman, dan aman.
3) Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.
a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran.
b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah
aset.
c) Punya kemampuan untuk membiayai operasional selama
4 bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar
kewajaran.
4) Memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang
profesional, berkualitas dan berakhlak mulia.
a) Proses rekrutmen yang memenuhi standar.
b) Penempatan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuan.
c) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai
dengan kebutuhan.
d) Pemenuhan jenjang karir yang jelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
e) Penempatan sumber daya manusi (SDM) melalui jalur
rohani.
5) Mampu mencetak laba secara berkelanjutan.
a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi
pertama sampai dengan ke empat dijalankan secara
maksimal.
b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba
dari tahun ke tahun minimal 20%.
c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu
menghadirkan produk-produk yang inovatif.
4. Struktur Organisasi Sidiq Manajemen
Sruktur organisasi merupakan suatu kerangka yang
menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan
organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi serta penerapan wewenang
dan tanggung jawab. Suatu struktur organisasi meliputi pertimbangan
bentuk dan sifat unit-unit organisasi satuan usaha, termasuk organisasi
pengolahan data serta hubungan fungsi manejemen yang berkaitan dan
pelaporan. Selain itu, struktur organisasi harus menetapkan wewenang
dan tanggung jawab dalam satuan usaha dengan cara yang semestinya.
Srtuktur organisasi ini mempunyai beberapa kepentingan
diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
a. Struktur organisasi diperlukan sebagai alat bantu bagi pimpinan
untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat
berjalan dengan baik dan kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan
dengan lancar.
b. Struktur organisasi suatu usaha memberikan kerangka kerja
menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan, dan pengendali
operasi.
c. Struktur organisasi diperlukan untuk menetapkan tugas, wewenang
dan tanggung jawab.
Adapun susunan organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta
dapat dilihat pada gambar berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
STRUKTUR ORGANISASI BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA
Gambar III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta.
OWNER ATAU PEMILIK
SIDIQ MANAJEMEN
MANAJER BATIK
BETENG
KOORDINATOR TOKO
BATIK BETENG
BAGIAN
PEMASARAN
DUTA NIAGA BAGIAN
ADMINISTRASI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Deskripsi jabatan struktur organisasi di Batik Beteng Laweyan
Surakarta
a. Pemilik Sidiq Manajemen bertugas untuk:
1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan.
2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh
semua karyawan.
3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup dan
semua aset yang dimiliki perusahaan.
b. Manajer Batik Beteng bertugas untuk:
1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya
kepada pimpinan tertinggi.
2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan
laporan rugi laba semua toko.
3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau
konsolidasi dari semua toko.
4) Memberi supervisi kepada seluruh anggota tim administrasi.
5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain.
6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi yang
dibuat oleh anggota tim administrasi sebelum dilaporkan
kepada pimpinan.
7) Membuat laporan kegiatan bulanan.
8) Mengontrol dan bertanggung jawab atas semua perlengkapan
administrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
9) Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kevalidan data yang
dibutuhkan oleh unit lain.
c. Koordinator Toko Batik Beteng bertugas untuk:
1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas duta niaga
serta pelaksanaan operasional unit usaha toko. Karyawan
yang harus diawasi secara langsung adalah duta niaga dan
bagian umum.
2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat
yang mendukung jalannya operasional seperti alat
komunikasi dan mesin penghitung.
3) Mengawasi pelaksanaan kerja duta niaga dan bagian umum
dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau
layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan
penampilan duta niaga.
4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum atas
seluruh duta niaga di unit usaha toko yang meliputi : jadwal
kehadiran duta niaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang
dikeluarkan manejer atau kepala tim toko.
5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok (agar
perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri
cacat).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
d. Bagian Pemasaran bertugas untuk:
1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk
menentukan jumlah target pasar.
2) Mengatur semua biaya pemasaran.
3) Melihat perbandingan harga, melihat model-model baru atau
trend, mencari informasi pembeli lain dalam satu suplayer,
menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan
penyelesaian produksi.
4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan
terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang
yang ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit,
mengirimkan ke masing-masing unit.
e. Duta Niaga bertugas untuk:
1) Melayani konsumen
2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas:
a) Pelayanan pembayaran konsumen.
b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas
kasir) maupun mencatat laporan omzet penjualan.
3) Mengerjakan administrasi stok
4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut:
a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan
misalnya seperti menyapu lantai, membersihkan kaca,
mengganti plastik kemasan yang tidak layak pakai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan
pemeliharaan alat-alat operasional toko.
5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti berikut:
a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya
dengan melihat KPB, kemudian melakukan permintaan
barang kepada bagian pembelian yang ditulis pada buku
permintaan barang dengan persetujuan koordinator toko.
KPB adalah kartu persediaan barang untuk mengetahui
banyak sedikitnya barang yang ada di toko.
b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen
mengenai barang yang belum ada di toko kepada
koordinator toko untuk disampaikan kepada bagian
pembelian.
c) Menerima barang yang turun dari gudang.
d) Menata barang di stand.
Hal-hal yang harus dihindari duta niaga Batik Beteng
Laweyan Surakarta sebagai berikut:
a) Makan atau minum pada saat melayani konsumen.
b) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian.
c) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen.
d) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan
konsumen yang lain.
e) Bersikap santai dan memberikan konsumen menunggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
f) Bersolek ditempat terbuka.
g) Memperhatikan ketidaksenangan anda dengan gerak-
gerik yang kasar dan sinis.
h) Melayani konsumen dengan posisi duduk atau sambil
bertolak pinggang.
i) Melayani dengan kasar demi service yang cepat atau stan
yang terlalu sibuk.
j) Membanting atau meletakkan sesuatu dengan keras.
k) Menanggalkan sepatu dan berjalan-jalan tanpa sepatu.
l) Mengangkat kaki tinggi-tinggi.
m) Mengobrol dengan rekan sekerja sambil melayani
konsumen.
n) Mengobrol dengan konsumen terlalu lama sehingga
konsumen lain dibuat menunggu.
o) Membicarakan kasus konsumen kepada konsumen lain.
p) Gerakan-gerakan tangan atau kaki yang berlebihan.
q) Mempermalukan konsumen misalnya seperti
memberitahukan barang tersebut mahal harganya.
r) Meremehkan konsumen atau berpikir negatif terhadap
konsumen.
s) Meninggalkan konsumen tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
t) Berteriak-teriak memanggil atau menanyakan kepada rekan
lain.
Selain menetapkan standar etika pelayanan Batik
Beteng Laweyan Surakarta juga menentapkan standar
kemampuan pengenalan barang (product knowledge). Standar
kemampuan Pengenalan Barang tersebut antara lain:
a) Duta niaga harus mengingat atau hafal penempatan
barang.
b) Duta niaga harus mengetahui dan paham semua barang
yang dijual di toko, meliputi motif (misalnya, bermacam-
macam motif batik, misalnya sidomukti, sidoluhur,
sidoasih, wahyu tumurun dan sebagainya), Corak (corak
ciri khas setiap daerah misalnya Solo, Yogya,
Pekalongan, Madura, Bali, Palembang, dan sebagainya),
Harga, Jenis bahan atau kualitas (misalnya, sutra,
organdi, katun, dan lain-lain), Kegunaan barang tersebut
dan cara perawatannya.
f. Bagian Administrasi bertugas untuk:
1) Bertanggung jawab kepada koordinator atau superviser atau
manajer.
2) Membuat neraca.
3) Membuat laporan laba rugi.
4) Membuat laporan persediaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
5) Membuat laporan hutang.
6) Membuat laporan piutang.
7) Membuat laporan akhir kas.
8) Membuat dan mengetik laporan penjualan untuk
didistribusikan ke toko.
9) Menyediakan data untuk laporan pajak.
10) Mengarsip semua nota-nota baik penjualan, pembelian,
biaya-biaya dan dikelompokkan sesuai kaidah-kaidah
administrasi.
11) Menyerahkan semua laporan kepada pimpinan administrasi
pada tanggal 5 setiap bulannya untuk dikoreksi.
B. Laporan kerja magang
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara
langsung ke dunia kerja. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat
melihat secara langsung penerapan dari berbagai teori yang telah
dipelajari dalam perkuliahan.
2. Tujuan Magang Kerja
Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara
langsung tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
a) Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus
dengan dinamika pekerjaan masyarakat.
b) Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.
c) Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan
pekerjaan.
3. Lokasi Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan di TOKO BATIK BETENG yang
beralamatkan di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan, Solo, Jawa
Tengah.
4. Jangka Waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari
tanggal 18 Januari 2012 hingga tanggal 16 Maret 2012.
5. Kegiatan Magang Kerja
Dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi para
karyawan perusahaan untuk membantu melaksanakan kegiatan yang
dilakukan oleh penulis. Untuk jadwal magang kerja, penulis diberikan
waktu kelonggaran, yaitu masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jum’at.
Jadwal kegiatan magang kerja yang diberikan juga tidak terstruktur,
sehingga jika ada waktu luang penulis diijinkan untuk melihat atau
mencari data-data yang dibutuhkan.
Kegiatan kerja dibagi menjadi 2, yaitu masuk pagi dan masuk
siang. Untuk jadwal masuk pagi dimulai pukul 08.00-16.00 WIB,
sedangkan untuk jam masuk siang dimulai pukul 15.00-21.30 WIB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Kegiatan magang kerja selalu diawali dengan doa bersama, agar
segala aktifitas kerja bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, juga
selalu diadakan breefing untuk berbagi pendapat dan melaporkan
stock-stock barang yang ada, sehingga perusahaan dapat mengerti
perkembangannya. Sedangkan untuk istirahat jam pagi dimulai dari
pukul 12.00-14.00 WIB (dilakukan secara bergantian), sedangkan
untuk jam siang dimulai pukul 17.30-19.30 WIB (dilakukan secara
bergantian).
C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta
Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah salah satu toko yang
menawarkan produk-produk yang bahan utamanya batik. Produk batik
yang dijual di Batik Beteng Laweyan Surakarta ada dua macam kategori
yakni produk buatan sendiri dan produk titipan atau konsinyasi. Produk
buatan sendiri adalah produk yang diproduksi oleh Sidiq Manajemen yang
proses pembuatannya dilakukan di Jl. Panembahan Mangkurat No.1,
Kecamatan Kraton Yogyakarta. Produk tersebut yang nantinya akan
dikirim ke Batik Beteng Laweyan Surakarta dan dijual. Sedangkan produk
konsinyasi adalah produk titipan dari para supliyer yang berada di daerah
Sekaresidenan Surakarta yang nantinya dijual di Batik Beteng, dengan
syarat produk konsinyasi tersebut jika dalam jangka waktu 3 bulan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
terjual produk titipan tersebut akan diretur dan dikembalikan kepada
supliyer.
Perbedaan antara produk buatan sendiri dengan produk konsinyasi
adalah produk buatan sendiri ditiap produknya menggunakan lebel Batik
Beteng sedangkan Produk konsinyasi ditiap produknya menggunakan lebel
menurut supleyernya, seperti lebel Nyiur Melambai, Klambi Q, Putra
Bengawan, dan masih banyak lebel-lebel lainnya. Selain memiliki
perbedaan, produk buatan sendiri dan produk konsinyasi juga memiliki
persamaan yakni sama-sama berbarcode Batik Beteng.
Produk yang ditawarkan Batik Beteng Laweyan Surakarta kepada
konsumen sangat beragam, Berikut beberapa produk tersebut:
1. Batik Tulis
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak
batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu
kurang lebih 2-3 bulan. Baku pembuatan batik tulis ini menggunakan
malam.
2. Batik Cap
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak
batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga).
Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-
3 hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
3. Batik Lukis
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara
langsung melukis pada kain putih. Bahan bakunya menggunakan cat
lukis khusus sehingga dapat menempel dikain dan tahan lama.
4. Batik Sarimbit
Batik sarimbit adalah baju batik sepasang yang biasanya
digunakan seragam batik bagi pasangan suami istri.
5. Surjan
Surjan adalah Bentuk pakaian Takwa dengan lengan panjang,
ujung baju runcing, leher dengan kancing 3 pasang, dua kancing di
dada kanan berarti dua kalimat syahadat, tiga buah kancing tertutup.
6. Blangkon
Blangkon adalah tutup kepala khas beberapa suku atau budaya
di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari
provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian
besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura,
suku Bali, dan lain-lain
7. Kain lurik
Kain lurik adalah salah satu kain tenun Nusantara yang tumbuh
dan berkembang di Pulau Jawa dengan motif garis-garis horisontal.
8. Kemeja Batik
Kemeja Batik adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama
untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari batik, ada
yang berlengan panjang dan ada yang berlengan pendek.
9. Sepatu Batik
Sepatu batik adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat
dari kulit atau karet yang bermotif batik.
10. Sandal Batik
Sandal batik adalah alas kaki dengan bahan kulit atau karet
yang bermotif batik
D. Pembahasan Masalah
Dalam beberapa dekade terakhir, pemasar telah menyempurnakan
seni pemasaran massal dengan menjual produk standar tinggi kepada
pelanggan. Dalam prosesnya, para pemasar mengembangkan teknik
komunikasi media massa yang efektif untuk mendukung strategi
pemasaran massal ini. Perusahaan besar secara rutin menginvestasikan
jutaan atau bahkan miliaran rupiah dalam bentuk iklan televisi, majalah,
atau media periklanan massal lain untuk menjangkau puluhan juta
pelanggan dalam satu iklan.
Kegiatan promosi sangat berpengaruh bagi peningkatan penjualan
perusahaan, oleh karena itu kegiatan promosi sangat diperhatikan oleh
perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil dengan tujuan mencapai
hasil yang optimal. Dengan melakukan kegiatan promosi, Perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai produk kepada
konsumen. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara yang
digunakan perusahaan untuk mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan.
Batik Beteng Laweyan adalah salah satu toko batik yag berada di
kota Solo, Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berupaya menjual
produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Batik Beteng
Laweyan Surakarta mempunyai harapan serta tujuan untuk dapat
memenuhi kebutuhan para konsumen, agar konsumen tidak berpindah
pada produk maupun merek lain. Oleh karena itu, Batik Beteng Laweyan
Surakarta berusaha memilih serta menggunakan berbagai strategi promosi
yang tepat sehingga dapat menarik calon pembeli baru maupun
mempertahankan konsumennya agar tidak berpindah ke merek lain. Oleh
karena itu, Batik Beteng Laweyan Surakarta melakukan kegiatan promosi
sebagai berikut:
1. Periklanan
Batik Beteng Laweyan Surakarta menggunakan media
periklanan sebagai salah satu alat promosi dengan tujuan memberikan
informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan perusahaan pada
konsumen. Kegiatan promosi lewat periklanan juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk membujuk masyarakat agar mau membeli
produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan. Dengan adanya itu
diharapkan produk yang dihasilkan perusahaan dapat diterima oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
masyarakat luas dan mampu bersaing dengan produk-produk dari
kompetitor.
Adapun media periklanan yang digunakan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta sebagai berikut:
a) Televisi
Periklanan dengan media televisi diharapkan dapat
menjangkau masyarakat luas. Televisi dipilih karena pesan iklan
datang melalui indra pendengaran dan indra penglihatan sehingga
pesan iklan dapat diterima oleh penonton dengan lebih jelas.
Periklanan melalui media televisi ini dilakukan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta di wilayah Karesidenan Surakarta dengan
memilih stasiun televisi TATV. Stasiun televisi TATV dipilih
karena merupakan satu-satunya stasiun televisi yang berada di
wilayah Surakarta.
b) Brosur
Brosur merupakan media periklanan yang banyak
dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta dalam
melakukan kegiatan promosi. Karyawan Batik Beteng Laweyan
Surakarta bagian pemasaran sering menyebarkan brosur di area
tempat wisata yang berada di sekitar kota Solo seperti Keraton
Solo, Alun-alun Keraton Solo, Masjid Agung Keraton, Pura
Mangkunegaran, Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Seni Triwidhu, Pusat Gosir Solo (PGS), Pasar Klewer, dan
tempat-tempat wisata lainnya.
c) Web site
Batik Beteng Laweyan Surakarta membuat suatu website
yang dapat diakses melalui internet untuk mendapatkan informasi
mengenai produk apa saja yang ditawarkan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta melalui website di
www.sidiqmanajemen.com.
d) Kartu Nama
Batik Beteng Laweyan Surakarta akan memberikan kartu
nama kepada pengunjung yang datang dan membeli produk yang
telah ditawarkan Batik Beteng kepada konsumen. Di dalam kartu
nama tersebut tertulis alamat lengkap, email, serta nomer telepon
Batik Beteng Laweyan Surakarta. Hal ini bertujuan agar
konsumen dari luar kota maupun luar daerah yang datang
berkunjung di Toko diharapkan akan kembali membeli produk di
Batik Beteng lagi jika sedang berkunjung ke Solo. Melalui alamat
tersebut konsumen luar daerah atau luar kota dapat memesan
produk Batik Beteng Laweyan Surakarta via telepon.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
produk. Batik Beteng Laweyan Surakarta melakukan promosi
penjualan dengan tujuan dapat menarik calon pelanggan baru untuk
berkunjung serta membeli produknya.
Sarana promosi penjualan yang digunakan Batik Beteng
Laweyan Surakarta untuk mendorong pembelian jangka pendek antara
lain:
a) Potongan harga
Batik Beteng Laweyan Surakarta akan memberikan
potongan harga langsung untuk konsumennya sebesar 10%
sampai 30% untuk produk tertentu. Biasanya potongan ini berlaku
untuk produk kain sutra. Potongan harga ini merupakan salah satu
salah satu strategi promosi yang digunakan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta dengan tujuan untuk menjaring konsumen
lebih banyak.
Promosi penjulan yang dilakukan Batik Beteng Laweyan
Surakarta ini cukup efektif untuk meningkatkan penjualan dalam
jangka pendek. Selain itu, promosi penjualan mampu memperkuat
posisi produk dipasaran serta membina hubungan jangka panjang
dengan pasar sasaran.
b) Barang khusus iklan atau produk promosi
Produk promosi yang diterapkan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta yaitu dengan memberi Souvenir kepada
konsumen dan kaos batik kepada tukang becak, supir taksi serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
supir bis pariwisata disekitar Laweyan. Kedua cara ini dilakukan
dengan tujuan dapat digunakan oleh pengguna selama berbulan-
bulan, sehingga secara perlahan menanamkan nama merek
kedalam pikiran pengguna tas maupun kaos batik tersebut.
Souvenir adalah salah satu alat promosi penjualan (sales
promotion) yang menunjukan nama dan logo perusahaan.
Souvenir yang diberikan yakni berupa Tas Batik dengan logo
Batik Beteng. Tas ini akan diberikan kepada konsumen jika
konsumen membeli produk Batik Beteng sebesar Rp. 300.000,-
ke atas. Selain itu, Batik Beteng juga memberikan kaos batik
kepada tukang becak, supir taksi serta supir bis pariwisata
disekitar Laweyan agar dapat membawa wisatawan baru untuk
berkunjung ke gerai
c) Display Manekin atau Pajangan
Display merupakan salah satu promosi titik pembelian
(point-of-purchase) yang dapat menstimulus pelanggan untuk
melakukan pembeliaan secara tiba-tiba atau tak terduga. Di dalam
gerai Batik Beteng Laweyan Surakarta tertata rapi display
manekin atau pajangan yang sangat menarik. Setiap satu minggu
sekali display manekin tersebut diganti sesuai dengan tema yang
ditentukan oleh manejer Batik Beteng Laweyan Surakarta. Hal ini
dilakukan Batik Beteng Laweyan surakarta agar dapat menarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
perhatian serta minat pelanggan untuk membeli produk yang
terpajang rapi tersebut.
d) Acara-acara khusus (Special Event)
Batik Beteng Laweyan Surakarta sering mengikuti acara
yang dilaksanakan oleh Pemkot kota Solo khususnya acara
mengenai batik. Pameran Batik di Solo Paragon adalah salah satu
acara yang pernah diikuti oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta.
Dalam acara-acara khusus tersebut, dimanfaatkan Batik Beteng
Laweyan Surakarta untuk dapat berinteraksi langsung dengan
para pelanggan sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui
keinginan para pelanggan. Selain itu, mengikuti acara-acara
khusus tersebut dapat melihat secara langsung respon para
pelanggan tentang produk-produk Batik Beteng Laweyan
Surakarta apakah dapat diterima masyasarakat luas atau tidak.
3. Penjualan Personal (Personal Selling)
Personal selling merupakan presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun
hubungan baik dengan pelanggan. Personal selling di Batik Beteng
Laweyan Surakarat disebut dengan duta niaga yang bertugas melayani
pembeli dan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.
Melalui personal selling, Batik Beteng Laweyan Surakarta bisa
mendapat umpan balik langsung dari pelanggan. Selain itu, Duta niaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
di dalam gerai Batik Beteng dapat melihat alternatif pemecahaan
masalah yng dihadapi pembeli.
Batik Beteng Laweyan Surakarta menetapkan Standar Etika
Pelayanan yang menjadi acunan duta niaga di dalam gerai. Hal ini
dilakukan untuk memberi pelayanan yang prima, sehingga konsumen
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan duta niaga. Standar
etika pelayanan tersebut sebagai berikut:
a) Duta niaga harus selalu memperhatikan sopan santun atau etiket di
depan umum, syarat utama sebagai duta niaga adalah percaya diri,
sopan, ramah dan senyum yang tidak berlebihan, senyum yang
tulus yang memberikan perasaan yang sejuk kepada orang lain,
sehingga konsumen merasa betah dan nyaman. Hal ini
dikarenakan duta niaga adalah orang pertama yang dijumpai oleh
konsumen sebagai duta atau wakil dari perusahaan.
b) Berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas dengan
volume suara yang sedang dan tidak dibuat-buat, diperhalus,
jangan sampai sekali-kali menyinggung perasaan konsumen.
c) Dalam melayani konsumen sebaiknya dilayani satu persatu.
d) Bila konsumen perlu menunggu, maka persilahkan konsumen
menunggu ditempat yang telah disediakan (diberikan kursi).
e) Sebagai seorang duta niaga yang baik apabila sudah siap untuk
bekerja melayani konsumen, lupakanlah segala persoalan dari luar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
toko baik masalah pribadi maupun masalah keluarga sehingga
tidak mengurangi pelayanan yang akan kita berikan.
f) Selalu berusaha untuk menolong atau membantu setiap konsumen
yang masuk, apa yang mereka butuh dan perlukan, tidak semata-
mata melayani.
g) Bila dalam melayani konsumen duta niaga menjumpai atau
menghadapi masalah yang kurang dikuasai, maka diserahkan
kepada koordinator atau pimpinan toko, dengan cara:
1) Memberitahukan kepada konsumen yang bersangkutan
bahwa pelayanan akan dilanjutkan oleh rekan yang lain.
2) Menjelaskan permasalahannya terlebih dahulu kepada
koordinator atau pimpinan toko sehingga konsumen tersebut
tidak perlu mengulangi pembicaraan.
3) Jangan sekali-kali berdebat memperbincangkan masalah di
depan konsumen karena konsumen akan menganggap duta
niaga kurang mampu menangani tugasnya sehingga hal ini
dapat mempengaruhi kepercayaan kepada perusahaan.
4. Hubungan Masyarakat
Untuk mendukung kinerja alat promosi yang lainnya, Batik
Beteng Laweyan Surakarta juga memanfaatkan hubungan masyarakat
(humas). Hal ini dilakukan karena pihak Batik Beteng Laweyan
Surakarta selalu ingin menjalin hubungan yang baik dengan para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
pelanggan dan masyarakat yang berada disekitar Laweyan dimana
terdapat gerai Batik Beteng di lokasi tersebut.
Semua karyawan Batik Beteng Laweyan Surakarta diwajibkan
oleh perusahaan untuk menjalin komunikasi yang baik kepada setiap
konsumen yang datang ke gerai, hal ini dilakukan untuk menciptakan
hubungan yang baik antara konsumen dengan karyawan. Terciptanya
hubungan yang baik akan memberikan kenyamanan pada konsumen
jika sedang berada di gerai Batik Beteng. Komunikasi yang tercipta
dengan baik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembeliaan
secara berkala atau terus menerus, sehingga hal ini akan membantu
meningkatkan volume penjualan.
Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menjalin komunikasi
yang baik dengan masyarakat di sekitar gerai terutama kepada tukang
becak, sopir taksi, dan sopir bis pariwisata. Hal ini dilakukan Batik
Beteng dengan cara memberi komisi kepada tukang becak, sopir taksi,
dan sopir bis pariwisata jika membawa pelanggan baru dan pelanggan
tersebut melakukan pembelian. Komisi yang diberikan sebesar 30%
dari total pembelian jika total pembeliaan kurang dari Rp. 500.000,-,
dan 35% dari total pembelian jika pembeliaan lebih dari Rp.
500.000,- keatas. Dengan demikian secara tidak langsung Batik
Beteng Laweyan Surakarta membantu perkonomian masyarakat
disekitar gerai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Selain memberi komisi Batik Beteng Laweyan Surakarta juga
melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR dilakukan
dengan cara memberikan sumbangan dana pada masjid yang
membutuhkan di sekitar kota Solo. Batik Beteng juga mengajak
konsumen yang datang ke gerai untuk mau berbagi rejeki dengan cara
menyumbang dana secara suka rela. Hal ini dilakukan dengan cara
menaruh kotak amal didekat kasir. Tidak hanya memberi sumbangan
kepada masjid-masjid di sekitar Solo, Batik Beteng Laweyan
Surakarta juga sering mensponsori basar yang diadakan oleh
masyarakat di sekitar Laweyan.
Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berusaha untuk tetap
mempertahaankan dan menjalin komunikasi yang baik dengan
konsumen dan masyarakat sekitar gerai. Jika komunikasi terjalin
dengan baik, hal ini akan membentuk citra perusahaan yang baik
dimata masyarakat. Terbentuknya citra perusahaan yang baik akan
secara tidak sengaja mendorong masyarakat untuk melakukan promosi
dari mulut ke mulut (world of mouth). Promosi dari mulut ke mulut ini
memegang peranan penting dalam peningkatan volume penjualan di
Batik Beteng Laweyan Surakarta, Sebab konsumen yang lama akan
membawa konsumen yang baru untuk melakukan pembelian di gerai
Batik Beteng Laweyan Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bedasarkan pembahasan data yang telah dilakukan, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi promosi yang digunakan oleh Batik Beteng Laweyan
Surakarta adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
hubungan. Batik Beteng Laweyan Surakarta melakukan keempat
variabel promosi mix tersebut dalam melakukan kegiatan promosi
yang bertujuan untuk mengenalkan produk batik kepada masyarakat
luas. Selain itu, melalui kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
Batik Beteng Laweyan Surakarta dimaksudkan agar dapat menarik
minat serta perhatian masyarakat untuk mau mengkonsumsi produk
batik yang telah ditawarkan. Sehingga kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta diharapkan mampu
meningkatkan volume penjualan perusahaan.
2. Strategi promosi periklanan yang dilakukan oleh Batik Beteng
Laweyan Surakarta adalah televisi, brousur, web site, dan kartu nama.
Hal ini dilakukan karena media periklanan dapat menjangkau
audience yang luas, Pilihan media banyak tersedia sehingga
memudahkan Batik Beteng Laweyan Surakarta memilih media yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
cocok dengan target audience. Selain itu, Batik Beteng Laweyan
Surakarta dapat mengusai penuh bentuk dan isi iklan sesuai dengan
target pasar yang diinginkan.
3. Batik Beteng Laweyan Surakarta juga melakukan kegiatan pesonal
selling dalam menjalankan strategi promosi. Kegiatan personal selling
dilakukan oleh seorang duta niaga yang bertugas untuk melayani
dengan baik setiap konsumen yang berada di dalam gerai. Personal
selling diterapkan sebagai salah satu media promosi di Batik Beteng
Laweyan Surakarta karena umpan balik langsung bisa diperoleh dari
pelanggan atau pembeli, Perhatian pembeli dapat terus terjaga dari
awal hingga selesai proses personal selling. Duta niaga juga dapat
melihat alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh pembeli.
4. Promosi penjualan juga dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan
Surakarta dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi penjualan
yang dilakukan adalah potongan harga, produk promosi, diplay
manekin (pajangan), special event (acara khusus). Promosi penjualan
dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta karena membantu
menarik calon pelanggan untuk datang ke gerai, Langsung menarik
perhatian pelanggan. Dengan dilakukannya promosi penjualan
Pembelian yang impulsif diharapkan bertambah.
5. Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menjalin hubungan dengan
masyarakat dengan baik. Membangun hubungan baik dengan berbagai
masyarakat di sekitar Laweyan dapat memperoleh publisitas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani
atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian yang tidak
menyenangkan. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan
masyarakat dapat menciptakan promosi dari mulut ke mulut tentang
keunggulan perusahaan.
B. SARAN
Bedasarkan hasil analisis data dan kesimpulan di atas, penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Batik Beteng Laweyan Surakarta seharusnya lebih mengoptimalkan
lagi strategi promosi yang selama ini dilakukan, agar volume
penjualan dari tahun ke tahun terus meningkat sehingga perusahaan
akan semakin berkembang lebih maju.
2. Perusahaan perlu menambah media iklan yang telah ada, misalnya
media surat kabar, majalah, dan radio untuk memperluas daerah
pemasaran.
3. Perusahaan sebaiknya meningkatkan biaya promosi karena jika
kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan maksimal maka akan
diikuti penjualan yang optimal.
4. Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan menjalin hubungan baik
dengan para konsumen dan masyarakat luas. Hal ini dapat
membangun citra yang baik dan positif dimata masyarakat luas.