PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS WEB TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XII
SMA NEGERI 2 TILATANG KAMANG
TESIS
Oleh
AILEN ROSSA NANDA
NIM 19222
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
i
ABSTRACT
Ailen Rossa Nanda. 2012. “The Influence of Web Based Learning on Students Review Writing Skills in Class XII SMAN 2 Tilatang Kamang”. Thesis. Padang: Post Graduate Program of Padang State Univercity.
In learning activities in the classroom we know that students find it difficult to write reviews. These difficulties are seen in the lack of students' creativity in writing reviews. They tend to imitate the review sample given by teacher and only change the title and the writer's name. This research aims to discover the effects of web-based studying on students' review writing skills in class XII SMAN 2 Tilatang Kamang. The hypothesis in this research is that there are differences in students' review writing skill between those exposed to web-based learning and those exposed to conventional learning.
This research is quantitative quasi-experiment post-test only type. The population of this research is 91 students of class XII SMAN 2 Tilatang Kamang. The samples were taken by group random technique. 29 students of class XII IPS 2 became the experimental group and 31 students of class XII IPS 1 as the control group. The data from this research is taken from performance tests, observation papers and questionnaires. The data, the results of the test is processed using SPSS 16 program with formula t two independent samples.
We get a t-score of 2.740 and t table 2.00. T-score > t tableat the 0.05 level of significance. This means that H0 is rejected by H1, and the former hypothesis is accepted. Based on the research findings we can conclude that web-based learning can improve students' review writing skills. The results of this research implies that the teacher can facilitate students ' creativity and ability in writing reviews by using web learning.
ii
ABSTRAK
Ailen Rossa Nanda. 2012. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Web terhadap Keterampilan Menulis Resensi Siswa Kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang”. Tesis. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas diketahui bahwa siswa kesulitan dalam menulis resensi. Kesulitan siswa terlihat pada kurangnya kreativitas siswa dalam menulis resensi. Mereka cenderung meniru contoh resensi yang diberikan guru dan hanya menukar judul dan penulisnya saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran berbasis web terhadap keterampilan menulis resensi siswa kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan keterampilan menulis resensi siswa antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran konvensional.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kuasi eksperimen tipe posttest only. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang yang berjumlah 91 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak berkelompok. Kelompok sampel yang terpilih adalah kelas XII IPS2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPS 1 yang berjumlah 31 orang sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dari tes kinerja, lembar observasi dan angket. Data berupa hasil tes kinerja diolah menggunakan program SPSS 16 dengan rumus uji t dua sampel independen.
Diperoleh hasil uji t hitung sejumlah 2,740. Nilai ini > dari t tabel yaitu 2,00 pada taraf signifikan 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa. Hasil penelitian ini berimplikasi untuk menjadikan siswa terampil menulis resensi dan guru dapat memotivasi dan memfasilitas siswa dengan menggunakan web pembelajaran.
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberi kesempatan,
kesehatan, dan kemampuan kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Web terhadap Keterampilan Menulis
Resensi Siswa Kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang”. Terselenggaranya
penelitian ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Atmazaki, M.Pd. sebagai pembimbing I, yang telah memberikan
ilmu yang sangat berguna dan membimbing hingga penulisan laporan ini
selesai.
2. Prof. Dr. Ermanto, M.Hum. sebagai pebimbing II, yang telah meluangkan
waktu disela jadwal yang padat untuk membimbing peneliti sehingga
penelitian ini selesai.
3. Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum sebagai dosen kontributor yang telah
memberi sumbangan pemikiran dan keteladanan yang sangat berguna baik
dalam proses maupun pada hasil penelitian ini.
4. Dr. Novia Juita, M.Hum sebagai dosen kontributor yang dengan ketelitian
beliau memberi banyak masukan yang berguna baik pada isi dan
penulisan laporan penelitian ini.
5. Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd. sebagai dosen kontributor yang ramah dan
sabar memberi masukan pada proses dan hasil penelitian ini.
6. Drs. Edi Mukhiar, M.Pd. Kepala SMAN 2 Tilatang Kamang yang telah
memberi izin belajar dan memfasilitasi penelitian ini hingga terlaksana
sesuai dengan rencana.
7. Teman-teman mahasiswa kelas kerjasama diknas angkatan 2010 yang
senantiasa bersedia menjadi teman diskusi selama kuliah sampai saat ini
dan semoga untuk seterusnya.
vii
8. Keluarga besar peneliti yang senantiasa mengerti dan selalu memberi
semangat agar dapat menyelesaikan perkuliahan dan penelitian ini dengan
baik.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang tentunya
juga memberi kontribusi yang bermanfaat demi terselenggaranya
penelitian ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu masukan, kritikan, dan saran sangat diharapkan demi
kesempurnaan hasil penelitian ini. Semoga karya ini memberi manfaat bagi kita
semua. Amin!
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................... 10
1. Keterampilan Menulis ................................................................... 10
2. Menulis Resensi ............................................................................. 11
3. Penilaian Keterampilan Menulis Resensi ...................................... 14
4. Word Wide Web ............................................................................. 16
5. Pembelajaran Berbasis Web .......................................................... 17
a. Konsep Pemebelajaran Berbasis Web ...................................... 17
b. Proses Pembelajaran Berbasis Web ......................................... 20
ix
c. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web .................................... 21
d. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web ................................ 22
6. Pembelajaran Konvensional .......................................................... 23
7. Landasan Teori Belajar ................................................................. 24
B. Kajian Penelitian Relevan .................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 28
D. Hipotesis .............................................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 32
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32
D. Definisi Operasional............................................................................ 33
E. Pengembangan Instrumen .................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 41
1. Rata-rata Nilai Resensi Menurut Kriteria Penilaian ...................... 43
2. Statistik Dasar Kelas Eksperimen ................................................. 45
3. Statistik Dasar Kelas Kontrol ......................................................... 46
4. Hasil Analisis Angket Siswa .......................................................... 46
B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................ 48
1. Uji Normalitas ............................................................................... 49
2. Uji Homogenitas ........................................................................... 51
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 52
D. Pembahasan .......................................................................................... 54
1. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 54
x
2. Pembahasan Hasil Angket ............................................................. 68
E. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 70
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............... ........................ 72
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 75
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jumlah Populasi Penelitian ............................................................... 33
Tabel 2 Rubrik Penilaian Resensi ................................................................... 35
Tabel 3 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Pada Kedua Kelas Sampel ........... 38
Tabel 4 Statistik Dasar Kedua Kelas Sampel ................................................. 45
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Data .................................................................. 49
Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Data .............................................................. 52
Tabel 7 Rangkuman Hasil Analisis Uji t ........................................................ 53
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik Rata-rata Nilai Resensi Menurut Kriteria Penelitian ......... 44
Gambar 2. Grafik Hasil Analisis Angket Siswa ............................................. 46
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dengan Q-Q Plot .......... 50
Gambar 4. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dengan Q-Q Plot ................. 51
Gambar 5. Kurva Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Program Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 78
Lampiran 2 Rencana Program Pembelajaran Kelas Kontrol ......................... 84
Lampiran 3 Nilai Keterampilan Menulis Resensi Kelas Eksperimen ............ 90
Lampiran 4 Nilai Keterampilan Menulis Resensi Kelas Kontrol .................. 91
Lampiran 5 Analisis Kriteria Penilaian Kelas Kontrol ................................... 92
Lampiran 6 Analisis Kriteria Penilaian Kelas Eksperimen ............................ 93
Lampiran 7 Hasil Uji Statistik Dasar Kedua Kelas Sampel ............................ 94
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel ................................. 95
Lampiran 9 Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel .............................. 97
Lampiran 10 Hasil Uji t ................................................................................... 98
Lampiran 11 Angket Siswa ............................................................................ 99
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket ........................................... 101
Lampiran 13 Tabel Distribusi T ...................................................................... 103
Lampiran 14 Kurva Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 104
Lampiran 15 Tampilan halaman web Pembelajaran ....................................... 105
Lampiran 16 Bahan Ajar ................................................................................. 119
Lampiran 16 Lembar Pengamatan ................................................................. 120
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian ............................................................. 142
Lampiran 18 Resensi Siswa Kelas Eksperimen .............................................. 146
Lampiran 19 Resensi Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 148
Lampiran 20 Surat Izin Penelitian ................................................................... 152
Lampiran 21 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................... 155
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. Berkaitan dengan tujuan di
atas diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dirinya dalam berbahasa.
Potensi itu dapat dipraktikkan dalam mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis.
Keterampilan menulis pada hakikatnya adalah menyampaikan ide,
gagasan, dan pikiran dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Dikatakan produktif karena dengan menulis dapat
dihasilkan bentuk tulisan yang dapat dibaca dan diambil manfaatnya oleh orang
lain. Kegiatan ekspresif karena seseorang dapat mengekspresikan perasaannya
dalam bentuk tulisan.
Pada silabus KTSP dari kelas X sampai XII terdapat 35 kompetensi dasar
(selanjutnya KD) menulis yang harus dikuasai siswa. Kompetensi itu antara lain
menulis berbagai bentuk paragraf, puisi, proposal, surat, cerpen, drama, karya
tulis ilmiah, resensi, kritik dan esai. Sesuai dengan tujuan pengajaran bahasa
Indonesia, kompetensi dasar ini diharapkan dapat digunakan untuk berkomunikasi
melalui tulisan.
Jika setiap KD dikuasai siswa dengan baik, siswa tentu telah terampil
menulis. Namun, pada kenyataannya menulis masih menjadi beban bagi siswa.
Dari hasil pengamatan saat pembelajaran menulis, siswa sering bertanya jumlah
2
halaman yang harus diselesaikan. Tulisan yang dihasilkanpun tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Ketika diadakan lomba menulis antarkelas kurang dari 10%
siswa yang berminat. Demikian pula jika ada lomba antarsekolah, sering
undangan untuk mengikuti lomba tidak dipenuhi.
Di kelas XII terdapat 11 KD menulis, di antaranya adalah menulis
resensi. Kompetensi dasar itu berbunyi menulis resensi buku pengetahuan
berdasarkan format baku dan menulis resensi buku kumpulan cerpen
berdasarkan unsur-unsur resensi. KD ini dijabarkan dalam beberapa indikator
yang pada hakikatnya adalah menghasilkan sebuah resensi yang benar.
Menulis resensi merupakan keterampilan yang sangat bermanfaat jika
dikuasai siswa dengan baik. Manfaat itu tidak saja dirasakan oleh siswa sebagai
penulis resensi, tetapi juga oleh pembaca. Bagi penulis resensi, selain memperoleh
ilmu dari buku yang dibacanya, kepuasan tersendiri juga dirasakan ketika
menghasilkan tulisan dalam bentuk resensi. Sedangkan bagi pembaca, resensi
berguna sebagai informasi dan rekomendasi ketika ingin membaca buku.
Jika siswa mengikuti, memahami dan menguasai KD ini dengan baik,
bukan hal yang mustahil siswa akan menjadi penulis resensi yang handal. Namun
pada kenyataannya, menulis resensi selalu menjadi KD yang sulit dikuasai siswa.
Kesulitan siswa terbukti dari hasil pengamatan saat pembelajaran berlangsung.
Siswa kebingungan saat ditugaskan menulis resensi buku. Umumnya siswa
meniru dari contoh resensi yang diberikan.
Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis resensi tidak saja dialami
oleh siswa SMAN 2 Tilatang Kamang. Ketika masalah ini dibicarakan dalam
MGMP, hampir semua sekolah mengalami hal yang sama. Dari hasil musyawarah
3
dengan guru-guru sekolah lain, cara yang sering dilakukan adalah dengan
memberikan contoh resensi kepada siswa kemudian menjelaskan langkah-langkah
penulisannya.
Cara tersebut memang berhasil, semua siswa dapat menulis resensi sesuai
dengan contoh yang diberikan. Namun 60% siswa meniru kalimat contoh resensi
tersebut dan hanya menukar judul bukunya saja. Amati kutipan resensi siswa
kelas XII IPA SMAN 2 Tilatang Kamang tahun 2009/2010 berikut!
Kutipan 1: Membaca cerpen-cerpen dalam “Seribu Kunang-kunang di Manhattan”, bagaikan melakukan tamasya ke Manhattan. Selain itu, kita juga akan diajak merasakan suasana belantara yang dipenuhi oleh kunang-kunang Umar Kayam. Pengarang yang juga berprofesi sebagai dosen ini, membingkai kekayaan warna lokal dalam kisah-kisah yang bertemakan cinta dan kebudayaan, tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa dalam cerita yang dibuatnya ada beberapa ejaan, kata dan kalimat yang sulit dibaca. (Deny Ariona)
Kutipan 2: Membaca cerpen-cerpen dalam “Cinta dan kewajiban” bagaikan masuk ke dalam perjalanan hidup yang datang silih berganti, sehingga tidak tertahan lagi di luar batas kewajaran. Namun dengan ketabahan, kesabaran, kesucian hati, segala penderitaan hidup itu dapat dilalui. Dengan suatu keyakinan bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan pada makhluknya jika dia tidak mampu menerimanya.(Misra Hayati)
Kutipan 3 Membaca cerpen-cerpen dalam “Hadiah dari Rantau” bagaikan melakukan tamasya ke Australia. Kita akan diajak ke Universitas yang ada di Australia menemukan pengalaman-pengalaman yang ada di Australia berikut nama-nama jalan dan kota-kota besar di Australia. Ismet Fanani, pengarang dengan jam menulis sangat tinggi membingkai kekayaan yang ada di negara Australia dalam kisah-kisah perjalanan dan pengalaman hidup dan cinta seseorang. (Yuli Andriani) Untuk memancing ide siswa dengan menggunakan contoh adalah cara
yang tepat. Siswa yang kesulitan menyampaikan idenya akan terpancing dengan
contoh yang diberikan. Jika hanya membaca satu resensi siswa saja, akan terlihat
4
kemajuan siswa dalam menulis. Siswa seolah-olah telah mampu menulis resensi
dengan baik. Namun ketika menemukan hampir seluruh siswa memulai dengan
kalimat yang sama, terasa bahwa siswa tidak kreatif sama sekali.
Selain kurangnya kreativitas siswa, dalam resensi yang ditulis terlihat
kedangkalan pemahaman siswa terhadap buku yang diresensinya. Siswa tidak
dapat mengungkapkan kembali isi buku secara mendalam. Penilaian terhadap
buku yang dibaca hanya secara umum saja.
Keluhan siswa tentang kesulitan menulis resensi dapat dipahami karena
dalam KD menulis resensi tidak menuntut kemampuan menulis saja. Sebelum
menulis siswa harus mampu memahami isi buku yang akan dinilainya. Kemudian
membaca secara kritis kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam buku
tersebut. Yang lebih penting lagi, siswa harus mampu menuangkan hasil penilaian
tersebut ke dalam bentuk tulisan. Siswa setidaknya harus menguasai dua
keterampilan yaitu membaca dan menulis.
Beratnya tuntutan terhadap keterampilan yang harus dikuasai siswa
mengharuskan guru terampil mengajarkan keterampilan tersebut. Guru harus
mampu memilih cara dan media yang tepat. Banyak cara dan media yang dapat
digunakan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi.
Pada saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat.
Perkembangannya sampai ke segala segi kehidupan. Menurut Darmansyah
(2010:1) hampir seluruh tatanan kehidupan umat manusia menjadi tak terpisahkan
dari teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari kebutuhan rumah tangga,
masyarakat umum, bisnis, industri, politik, keamanan, perbankan dan lembaga
pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi bukan lagi kebutuhan sekunder
5
tetapi, menjadi kebutuhan utama dalam menunjang berbagai aktivitas kehidupan
manusia.
Internet sebagai salah satu teknologi informasi telah dikenal luas di
masyarakat termasuk siswa. Hampir semua siswa telah menggunakan teknologi
ini untuk berbagai keperluan. Salah satu yang sering digunakan adalah jejaring
sosial facebook.
Di SMAN 2 Tilatang Kamang akses internet bukan hal yang sulit lagi.
Sekolah telah memiliki jaringan internet gratis dan siswa boleh
memanfaatkannya. Selain itu siswa juga dapat memanfaatkan warnet yang berada
di sekitar sekolah dan tempat tinggalnya.
Berdasarkan hasil tanya jawab dengan siswa diketahui bahwa semua siswa
telah menggunakan internet. Motivasi yang paling utama digunakannya internet
ini adalah untuk bermain dan situs pertemanan facebook. Berbagai permainan
menarik ditawarkan agar pemakai betah berjam-jam di depan teknologi ini.
Kemajuan teknologi informasi ini disamping memberi banyak dampak
positif juga ada dampak negatifnya. Hal ini menyebabkan timbul berbagai
keluhan baik dari orang tua maupun masyarakat. Melarang siswa menggunakan
internet karena adanya dampak negatif merupakan hal yang mustahil. Akses
internet dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Melakukan pengawasan 24
jam terhadap siswa tidak mungkin dilakukan. Yang dapat dilakukan adalah
mengurangi dampak negatifnya dengan memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar.
Sebagai sumber belajar, internet merupakan sumber yang sangat produktif.
Darmansyah (2010:2) menyatakan bahwa internet adalah sumber belajar
6
terlengkap, mudah dan murah dibanding sumber cetakan. Internet dapat melayani
kebutuhan belajar peserta didik dalam berbagai tingkat dan strata. Internet sumber
belajar yang fleksibel sehingga dapat diakses kapan dan dimana saja.
Selain itu penggunaan internet dalam pembelajaran dapat meningkatkan
minat dan aktivitas siswa. Jika dalam suasana belajar di kelas siswa cenderung
malu menyampaikan pendapat karena takut ditertawaan teman, pada saat chating
di internet siswa yang tidak biasa bertanya lebih berani bertanya atau
berkomentar. Rasa percaya diri siswa lebih tinggi dibanding bertatap muka di
kelas. Hal ini salah satu alasan dilakukannya penelitian ini.
Pemilihan pembelajaran berbasis web dilatarbelakangi oleh kecenderungan
siswa telah menggunakan internet dalam kegiatannya sehari-hari. Selain itu KD
menulis resensi mengharuskan siswa banyak membaca dan mencari informasi
tentang resensi tersebut. Pemanfaatan teknologi ini salah satu cara yang tepat
untuk mempublikasikan bahan ajar, tulisan siswa dan bahan bacaan tambahan
yang dibutuhkan siswa.
B. Identifikasi Masalah
Dari berbagai permasalahan dalam pembelajaran menulis di atas dapat
diidentifikasi permasalahan yang akan diteliti. Permasalahan tersebut adalah
kurangnya kemampuan menulis resensi siswa. Hal ini terlihat dari resensi yang
ditulis siswa yang hanya meniru contoh yang diberikan. Selain itu jika diamati
resensi yang ditulis siswa terlihat bahwa pembahasan terhadap buku yang dibaca
sangat dangkal.
7
Munculnya permasalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya
pertama menulis resensi adalah KD yang sulit bagi siswa karena membutuhkan
keterampilan membaca dan menulis. Yang dilakukan siswa selama ini hanya
meniru kalimat-kalimat yang ada pada resensi yang dicontohkan guru. Kesulitan
yang dialami siswa ini menjadikan resensi yang dihasilkan tidak maksimal.
Faktor kedua adalah setelah siswa membaca sebuah buku, siswa tidak bisa
mengungkapkan kembali isi buku tersebut dengan bahasa sendiri. Faktor ketiga
siswa tidak mampu memberi penilaian baik atau buruknya sebuah buku dengan
bahasa yang baik dan benar. Kompetensi yang sesulit apapun sebenarnya dapat
diatasi dengan berbagai metode dan media yang tepat, maka faktor keempat
adalah belum dimanfaatkannya secara maksimal fasilitas teknologi komunikasi
yang digemari siswa saat ini untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis resensi tersebut.
Kemajuan teknologi dan informasi yang pesat dan dilengkapinya sekolah
dengan fasilitas jaringan internet merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran. Internet merupakan sumber informasi yang tercepat,
lengkap dan baru. Pemanfaatan fasilitas ini sebagai sumber belajar merupakan
cara yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Siswa dapat
mengakses berbagai contoh resensi dan cara menulis resensi dari berbagai situs.
Dengan membaca banyak sumber akan menambah wawasan siswa dan diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa.
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang diangkat
pada penelitian ini adalah kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran keterampilan menulis resensi siswa. Karena dengan memanfaatkan
teknologi yang digemari siswa ini, siswa dapat belajar secara aktif. Masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh pembelajaran berbasis web terhadap
keterampilan menulis resensi siswa kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang. Adapun
KD yang diteliti adalah KD 8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen
berdasarkan unsur-unsur resensi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas dirumuskan masalah penelitian
berikut ini. “Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran berbasis
web dan pembelajaran konvensional terhadap keterampilan menulis resensi siswa
kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara
pembelajaran berbasis web dan pembelajaran konvensional terhadap keterampilan
menulis resensi siswa kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis.
Secara teoretis dapat membuktikan dan memperkuat teori bahwa pembelajaran
berbasis web dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa. Dan
9
diharapkan dapat diterapkan pada kompetensi dasar yang lain. Secara praktis,
hasil penelitian ini dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya KD Menulis resensi. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
menjadi motivasi bagi teman sejawat baik pada mata pelajaran yang sama
maupun disiplin ilmu lain.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa konsep, teori-teori, dan pendapat
para ahli yang berhubungan dengan keterampilan menulis resensi dan
pembelajaran berbasis web. Teori dan pendapat ahli yang dikemukakan adalah
(1) keterampilan menulis, (2) menulis resensi, (3) penilaian resensi (4) web (5)
pembelajaran berbasis web, (6) pembelajaran konvensional, dan (7) landasan teori
belajar.
1. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan, dan pendapat ke
dalam bentuk tulisan. Menurut Akhadiah (1992:1), menulis merupakan
keterampilan yang menuntut kreativitas penulisnya. Menulis juga merupakan
pengetahuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan. Kegiatan menulis juga membutuhkan banyak tenaga, waktu dan
perhatian yang sungguh-sungguh.
Atmazaki (2006:107) menyebut keterampilan ini dengan mengarang.
Dalam buku ini dinyatakan bahwa mengarang menurut sebagian orang lebih
mudah daripada keterampilan berbahasa yang lain. Mengarang dapat dilakukan
dengan santai misalnya dengan memakai celana pendek saja di kamar, tidak ada
yang mengamati sehingga tidak stres, tidak perlu hafalan karena bisa membuka
referensi sebanyak mungkin. Apabila kehabisan ide dapat berhenti dan
11
membiarkan draf tulisan seberapa lama hingga mendapakan ide kembali. Dapat
juga dilakukan sambil memutar kaset senyaring yang dinginkan.
Menurut Tarigan (2008:3-4) menulis adalah suatu kegiatan yang produktif
dan ekspresif. Penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa
dan kosakata. Proses kreatif menurut Komaidi (2008:6) adalah suatu proses
bagaimana sebuah gagasan lahir dan diciptakan oleh seorang penulis menjadi
karya tulis.
Tarigan (2008:22) memberi batasan bahwa menulis adalah menirukan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut. Semi (2009:2) menyatakan bahwa menulis merupakan
pemindahan pikiran dan perasaan ke dalam bentuk-bentuk lambang-lambang
bahasa. Artinya, pikiran dan perasaan yang awalnya ada dalam bahasa lisan
dipindahkan wujudnya ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan lambang-
lambang grafem.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah
keterampilan mengungkapkan ide, gagasan, perasaan ke dalam bentuk tulisan.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang produktif karena
menghasilkan tulisan yang dapat dinikmati oleh pembaca.
2. Menulis Resensi
Resensi merupakan salah satu jenis tulisan yang berisi informasi tentang
sebuah karya. Keraf (1994:274) memberikan definisi bahwa resensi adalah suatu
12
tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Dalam KBBI
(2007:951) istilah resensi diartikan dengan pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku, ulasan buku. Sementara itu Thahar (2008:92) mengutip definisi
resensi secara etimologinya. Dalam bukunya dinyatakan bahwa resensi berasal
dari bahasa Belanda, recensie dan dari bahasa Latin recenseo yang berarti
memeriksa kembali, meninjau, atau menimbang. Dalam bahasa Inggris resensi
disebut review yang artinya sebuah laporan tanpa kritik tentang suatu peristiwa
kesenian (pertunjukan drama, pameran lukisan, film, buku dll)
Definisi yang sama juga dikemukakan oleh Warsidi (2008:8). Menurutnya
resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah karya (buku). Di media
massa lanjutnya disediakan ruang resensi dengan beragam nama seperti tinjauan
buku, pustaka, bedah buku, kupas buku, kitabah, dan bedah kitab. Semua istilah
tersebut pada hakikatnya sama dengan resensi.
Rahayu (2007:151) mendefinisikan resensi dengan pertimbangan buku,
atau ulasan buku, atau dengan bahasa yang agak mentereng berarti membedah,
menganalisis, dan mencari roh/inti buku. Peresensi lanjutnya adalah orang yang
berkompeten yang memberi penilaian tentang buku dan memberitahu kepada
khalayak tentang perlu tidaknya sebuah buku dibaca. Nurudin (2009:5)
menyatakan bahwa meresensi buku adalah kegiatan memberikan penilaian
terhadap sebuah buku, menginformasikan data buku dengan tujuan
menginformasikan pada masyarakat lewat media massa (cetak atau elektronik).
Karena tujuannya memberikan informasi yang lengkap, maka penulis resensi
memberikan penilaiannya terhadap buku termasuk kekurangan buku tersebut.
13
Menurut Kosasih (2003:263), resensi merupakan suatu bentuk tulisan
yang berisi tinjauan terhadap kualitas suatu novel atau karya lainnya. Selanjutnya
dijelaskan bahwa resensi ditulis untuk menarik minat baca masyarakat agar
mereka membaca buku atau novel yang dikupas.
Menulis resensi menurut Warsidi (2008:15) adalah kegiatan untuk melatih
daya kritis. Membaca buku sebelum membuat resensi adalah kegiatan membaca
kritis. Peresensi bukan hanya mengetahui atau memahami apa yang ada dalam
buku tetapi peresensi sampai pada jawaban pertanyaan mengapa hal itu
dikemukakan, bagaimana hal itu dapat terjadi.
Ramadansyah (2010:160) menyatakan bahwa resensi merupakan suatu
tulisan atau ulasan mengenai nilai hasil karya yang sifatnya baru untuk
dipertimbangkan pembaca/penikmat. Tujuan dari resensi tersebut adalah untuk
menyampaikan kepada pembaca/penikmat apakah sebuah buku patut mendapat
sambutan atau tidak.
Untuk dapat menulis resensi buku, seorang penulis resensi harus memiliki
budaya baca. Seperti yang diungkapkan oleh Nurudin (2009:10) bahwa
peningkatan budaya baca banyak manfaatnya bagi peresensi. Peresensi dapat
meningkatkan pengetahuannya. Ia lebih tahu perkembangan buku-buku baru dan
memiliki peluang mengasah ketajaman intelektual dengan membaca buku. Selain
itu juga dapat mengasah ketajaman analisis terhadap buku.
Disamping meningkatkan budaya baca, penulis resensi juga harus banyak
membaca rubrik resensi di media massa. Nurudin (2009:20) menjelaskan bahwa
dengan banyak membaca rubrik resensi, peresensi akan mengetahui buku-buku
yang baru terbit dan mengetahui mana buku yang telah diresensi atau belum.
14
Selain itu, dengan banyak membaca resensi buku, perensensi akan mengetahui
karakter resensi buku yang sering dimuat di media tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa resensi merupakan tulisan yang berisi tentang
penilaian sebuah karya. Karya tersebut dapat berupa buku, film dan karya seni
lainnya. Sehubungan dengan penelitian ini, resensi yang dimaksud adalah resensi
buku. Adapun tujuan ditulisnya resensi adalah untuk menginformasikan kepada
pembaca mengenai kualitas sebuah buku.
3. Penilaian Keterampilan Menulis Resensi
Menurut Sudjana (1989:30) tipe hasil belajar ranah psikomotoris
berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah siswa
menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini merupakan tahap lanjutan
dari hasil belajar afektif. Selanjutnya dijelaskan lagi bahwa hasil belajar afektif
dan psikomotor ada yang tampak pada saat proses belajar mengajar berlangsung
dan ada pula yang baru tampak kemudian dalam praktik kehidupannya.
Keterampilan menulis resensi adalah salah satu keterampilan yang harus
dikuasai siswa. Keterampilan ini dapat dikategorikan ke dalam keterampilan
menulis. Keterampilan menulis menurut Nurgiyantoro (2001:296) termasuk
keterampilan yang sulit dikuasai siswa dibanding tiga keterampilan lainnya. Hal
ini disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur
kebahasaan dan unsur di luar bahasa. Keterampilan menulis menghendaki penulis
menguasai lambang-lambang visual dan aturan tata tulis menyangkut ejaan dan
tanda baca. Menulis juga menghendaki keterampilan menuangkan gagasan ke
dalam bahasa tulis yang tepat dan teratur.
15
Penilaian terhadap hasil tulisan termasuk resensi mempunyai kelemahan
yaitu rendahnya unsur objektivitas. Menurut Nurgiyantoro (2001:304)
bagaimanapun juga unsur subjektivitas dalam menilai tulisan pasti berpengaruh.
Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana kita mendapatkan atau memilih teknik
penilaian yang memungkinkan untuk memperkecil unsur subjektivitasnya. Untuk
mengatasi hal ini Machmood dalam (Nurgiyantoro, 2001:305) menyatakan
perlunya dilakukan pendekatan analisis. Pendekatan ini merinci karangan ke
dalam aspek-aspek atau kategori-kategori tertentu. Kategori pokok hendaknya
meliputi: (1) kualitas dan ruang lingkup isi, (2) organisasi dan penyajian isi,
(3) gaya dan bentuk bahasa, (4) mekanik: tatabahasa, ejaan, dan tanda baca, dan
(5) respon efektif guru terhadap karya tulis.
Menurut Abdurrahman dan Ellya Ratna (2003:168) langkah selanjutnya
adalah dengan menyusun pedoman penilaian sesuai dengan yang telah ditetapkan
dalam kisi-kisi. Hal yang lebih penting lagi adalah mencantumkan bobot masing-
masing komponen yang dinilai.
Untuk penilaian terhadap resensi dapat dipedomani indikator pencapaian
siswa terhadap KD tersebut. Aspek yang dinilai antara lain kelengkapan identitas
buku, pokok-pokok isi buku, kelebihan dan kekurangan buku, bahasa dan pilihan
kata dan penilaian terhadap buku. Di samping aspek di atas gaya dan bentuk
bahasa, tata bahasa, ejaan dan tanda baca juga harus dijadikan indikator penilaian.
Masing-masing aspek diberi bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat
keterampilannya.
Kriteria penilaian serta deskriptor masing-masing aspek yang dinilai
dituliskan dalam panduan penilaian yang disebut rubrik. Rubrik dibuat untuk
16
mengurangi subjektivitas dalam penilaian kinerja. Rubrik penilaian resensi dapat
dilihat pada bab 3.
4. Word Wide Web
Word Wide Web (www) atau yang sering disebut web merupakan salah
satu fasilitas jaringan internet yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk
berbagai keperluan. Menurut Munir (2009:147) web adalah sistem client/server
yang dirancang untuk menggunakan dokumen hypertext dan hypermedia via
internet. Menurut Prasojo (2011:188) word wide web (www) adalah suatu ruang
informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut URL ( uniform
resource identifier) untuk mengidentifikasi sumber daya yang berguna. Informasi
yang dihasilkan web dapat berupa teks, gambar, audio visual, model grafis, film
dan lain-lain.
Keberadaan web sejak tahun 1990-an menurut Munir (2009:153) telah
membuka babak baru dalam perkembangan internet yang sudah ada sejak tahun
1950-an. Internet tidak lagi menjadi “a sleeping giant” tetapi telah digunakan
untuk mengakses berbagai informasi dan secara luar telah digunakan sebagai alat
pembayaran, perdagangan dan pendidikan.
Warsita (2008:146) menyatakan bahwa world wide web (www) merupakan
kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan
dalam berbagai server di seluruh dunia. Dokumentasi tersebut dikembangkan
dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertex Markup
Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang
satu dengan yang lain baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya.
17
Nama hypertext atau hypermedia menurut Ayersman dalam Darmasyah
(2010:251) diterapkan untuk jaringan (artikel, video, file, kartu, frame, layar) yang
berisikan informasi dalam teks, grafik, video, suara yang dikaitkan oleh link.
Hypertext dikaitkan dengan teks. Hypertext digunakan untuk memperluas teks
linear tradisional dengan memberi kesempatan untuk melompat ke beberapa
artikel terkait. Hypermedia untuk menyampaikan keterlibatan media lain terutama
audio dan video.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa web merupakan salah satu
fasilitas jaringan internet yang memungkinkan pengguna dapat mengakses
berbagai informasi berupa teks, gambar, audio, video dan sebagainya. Dalam
penelitian ini web memungkinan siswa mengaskses bahan ajar dan berbagai
informasi tentang resensi. Dapat juga sebagai media berinteraksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa.
5. Pembelajaran Berbasis Web
a. Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberi
pengaruh yang luar biasa pada dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan internet dalam bidang pendidikan lebih dikenal
dengan istilah e-learning. Menurut Munir (2009:169) istilah e- learning terdiri
atas huruf e yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang artinya
pembelajaran. Dengan demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran
dengan bantuan perangkat elektronik, khususnya komputer. Fokus paling penting
18
dari e-learning adalah proses belajarnya karena elektronik hanya sebagai alat
bantu saja.
Istilah ini lanjutnya dapat pula didefinisikan sebagai sebuah bentuk
teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia
maya. Istilah e-learning sendiri sebenarnya sangatlah luas, namun lebih tepat
ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran
yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang
dijembatani oleh teknologi internet.
Sehubungan dengan pemanfaatan internet, Mukhtar (2010:226)
menyatakan bahwa keberhasilan kegiatan belajar mengajar di lembaga
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh faktor pendidik saja, melainkan sangat
dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada siswa.
Pengajar atau guru bukanlah sumber satu-satunya melainkan hanya berperan
sebagai fasilitator, dinamisator dan motivator.
Selanjutnya dikatakan Mukhtar bahwa selain perpustakaan, sekarang ini
perkembangan teknologi internet memberikan kemudahan dan keluasaan dalam
menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet peserta didik dapat mengakses
berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat.
Melalui internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual
dengan sangat cepat. Peserta didik cukup memanfaatkan search engine, materi-
materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan up to date.
Menurut Prasojo (2011:207) teknologi e-learning ini merupakan sebuah
teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet. Teknologi ini membutuhkan
19
sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-
pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling
bertukar informasi antara peserta dan pengajar. Menurut Rosenberg dalam
Darmansyah (2010:195) e-learning merupakan satu penggunaan teknologi
internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas. E-learning
berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan
kemampuan untuk memperbarui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi
materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui
komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3)
memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik
paradigma pembelajaran tradisional.
Definisi yang sama juga diungkapkan oleh Rusman (2011:335) yang
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis web yang populer disebut Web-Based
Education atau kadang disebut e-learning (electronic learning) dapat
didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk
sebuah proses pendidikan. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa semua
pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan
selama proses itu dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu
dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
Munir (2009:231) memberikan konsep yang agak berbeda. Menurutnya
antara e-learning, online/internet learning dan web based learning ada beberapa
perbedaan. E-learning adalah belajar berbasiskan teknologi informasi dan
komunikasi atau digital. Online/internet learning pengertiannya lebih sempit,
yaitu hanya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya
20
internet seperti menggunakan email, situs web, dan aplikasi berbasis internet.
Sedangkan web based learning adalah sistem pembelajaran jarak jauh berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web.
Menurut Warsita (2008:147) program pembelajaran berbasis web atau
portal pembelajaran ini ditujukan untuk menyediakan fasilitas berbasis web yang
memungkinkan pembelajaran lebih mandiri tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak.
Fasilitas standar yang dapat disediakan untuk program pembelajaran ini adalah:
(1) direktori pengelolaan modul-modul pembelajaran online; (2) kelas virtual;
(3) managemen komunikasi dan kolaborasi; (4) forum diskusi; dan (5)
managemen informasi; dan perpustakaan digital.
b. Proses Pembelajaran Berbasis Web
Haughey dalam Rusman (2011:350) menyatakan bahwa terdapat tiga
kemungkinan dalam pengembangan pembelajaran berbasis internet, yaitu web
course, web centric course dan web enhaced course. Web course adalah
penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang mana antar pendidik dan
anak didik sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh
bahan ajar, diskusi, konsultasi penugasan sepenuhnya disampaikan melalui
internet.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara
belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan
melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsi kedua cara di atas
saling melengkapi. Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi
21
internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa
dan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok, atau mahasiswa dengan nara
sumber lain.
Pemanfaatan internet untuk pembelajaran menurut Warsita (2008:159) salah
satunya adalah dalam bentuk E-dukasi net. E-dukasi net adalah portal pendidikan
yang menyediakan bahan ajar, fasilitas komunikasi, dan interaksi antar komunitas
pendidikan. Situs atau portal pembelajaran dapat dilengkapi dengan fasilitas-
fasilitas penyediaan bahan belajar untuk seluruh mata pelajaran dan seluruh
jenjang dan jalur pendidikan.
Pembelajaran berbasis web yang dimaksud pada penelitian ini adalah Web
centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak
jauh dan tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam prosesnya siswa
mengakses bahan ajar dan tugas melalui web. Berinteraksi dalam ruang diskusi
melalui web sedangkan proses penulisan resensi dilakukan di kelas dengan
diawasi oleh guru dan seorang pengamat.
c. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
Rusman (2011:351) menjelaskan bahwa manfaat yang dapat diperoleh dari
pembelajaran berbasis web antara lain: (1) tersedianya fasilitas e-moderating yaitu
fasilitas berkomunikasi antara pendidik dan peserta didik kapan saja tanpa dibatasi
oleh jarak, tempat dan waktu; (2) dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadwal sehingga dapat menilai seberapa jauh bahan
ajar dipelajari; (3) peserta didik dapat me-review bahan pelajaran setiap saat dan
dimana saja jika diperlukan karena tersimpan di komputer; (4) jika membutuhkan
22
informasi tambahan dapat mengakses situs yang diinginkan; (5) peserta didik
lebih aktif dan mandiri; (6) relatif efisien karena tidak membutuhkan waktu dan
biaya yang banyak.
Sependapat dengan Rusman, di samping enam manfaat di atas Munir
(2009) menambahkan manfaat lainnya seperti: (1) mempermudah dan
mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber; dan
(2) dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan
pembelajar dan pembelajar dengan pembelajar.
Selain manfaat di atas, kelebihan pembelajaran berbasis web juga
dikemukakan oleh Bates dan Wulf seperti yang dikutip Munir (2009: 174)
menurutnya pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan kadar (kualitas)
interaksi pembelajaran (enchance interactivity). Pembelajaran online yang
dirancang dan dilaksanakan secara cermat dapat meningkatkan kualitas interaksi
pembelajaran antara pembelajar dengan materi pembelajaran, pembelajar dengan
pengajar, dan antara pembelajar dengan pembelajar lainnya. Pembelajaran
terpisah ini memungkinkan pembelajar lebih leluasa mengungkapkan pendapat
karena tidak ada pembelajar lain yang mengamatinya. Dengan demikian
pembelajar yang pemalu atau lamban tidak akan merasa khawatir dicemooh.
b. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web
Selain banyak manfaatnya, pembelajaran berbasis web juga memiliki
beberapa kekurangan. Munir (2009:176) menjelaskan kekurangan itu antara lain:
(1) terpisahnya antara pengajar dan pembelajar menjadikan terhambatnya
23
pembentukan sikap, nilai (value), moral atau sosial dalam proses pembelajaran;
(2) proses pembelajaran lebih cenderung ke arah pelatihan dan lebih menekankan
pada aspek pengetahuan dan psikomotor; dan (3) jika pembelajar tidak mampu
mandiri dan motivasi belajarnya rendah akan dapat menyebabkan gagalnya
pembelajaran atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
6. Pembelajaran Konvensional
Dalam KBBI (2007:523) konvensional artinya berdasarkan kebiasaan atau
tradisional. Pembelajaran konvensional dapat diartikan dengan pembelajaran
tradisional atau pembelajaran yang biasa. Pembelajaran yang biasa dilakukan
selama ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Metode yang paling
sering digunakan adalah metode ceramah.
Soenarwan (1983:54) menyatakan bahwa dalam pembelajaran konvensional
guru sangat berperan sebagai pemberi informasi. Pembelajaran konvensional
biasanya didasarkan pada ceramah atau perkuliahan. Selanjutnya dijelaskan
bahwa apabila ada siswa yang kehilangan atau ketinggalan sebagian dari
pembelajaran, ia harus menanyakan kepada guru atau mereview catatan teman.
Soenarwan (1983:55) selanjutnya menjelaskan ciri-ciri pembelajaran
konvensional. Menurutnya siswa diharapkan menyelesaikan pelajaran dengan
waktu dan tempat yang sama. Selain itu pembelajaran konvensional berorientasi
pada belajar secara klasikal.
Menurut Muhfida (2008) pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru yaitu memberi
materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Ceramah
24
merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seseorang
kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah
dan komunikasi satu arah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah
mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan
membuat catatan seperlunya.
Metode ceramah menurut Subana (2009:93) adalah metode yang paling tua
dan masih digunakan hingga kini. Metode ceramah adalah cara mengajar dengan
menyajikan fakta atau ide secara lisan, baik dengan atau tanpa alat pandang
dengar. Adapun siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting.
Pembelajaran konvensional juga memiliki beberapa kelebihan. Menurut
Subana (2009:96) terdapat beberapa keuntungan dari teknik ceramah ini, antara
lain: (1) bila ingin menyampaikan materi baru atau menjelaskan larat belakang
materi yang akan diajarkan; (2) menghemat waktu karena guru dapat langsung
menyampaikan buah pikirannya; (3) memungkinkan guru mampu menghadapi
siswa dalam jumlah yang banyak dan menyampaikan materi yang banyak pula.
Di samping memiliki keuntungan, metode ceramah memiliki beberapa
kekurangan. Menurut Subana (2009:97) kekurangan itu antara lain: (1)
menempatkan siswa pada posisi belajar mendengar dan mencatat; (2) cenderung
merupakan proses satu arah dengan siswa yang berperan pasif; (3) sulit mengukur
minat siswa; (4) dipandang sebagai teknik yang mendorong penghafalan fakta-
fakta saja sebagai tujuan akhir belajar; (5) seringkali tidak cukup untuk
mengajarkan keterampilan dan tingkah laku.
25
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang biasa dilakukan sebelumnya. Metode yang biasa dipakai pada
pembelajaran konvensional adalah metode ceramah. Ciri khas lain dari
pembelajaran konvensional adalah secara tatap muka berpusat pada guru. Siswa
berada pada pihak yang menerima informasi.
7. Landasan Teori Belajar
Teori belajar yang melandasi pembelajaran berbasis web ini menurut
Warsita (2008:169) bermula dari penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran oleh Burrhus Frederic Skinner tahun 1954 dengan konsep
pembelajaran terprogram. Tahun 1958 B.F Skinner membuat mesin pembelajaran
yang diprogram untuk menyajikan materi pembelajaran dan seolah-olah
berinteraksi dengan peserta didik.
Mesin pembelajaran dikembangkan berdasarkan teori belajar tingkah laku
(behavioristik theory). Menurut teori ini tujuan pembelajaran adalah untuk
mengubah tingkah laku peserta didik. Perubahan tingkah laku harus tertanam
dalam diri peserta didik sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Menurut Rasmussen dan Shivers (dalam Darmansyah, 2010:130)
pembelajaran berbasis web dilandasi oleh 3 (tiga) teori belajar. Ketiga teori belajar
itu adalah behavioristik, kognitif dan konstruktivistik. Teori behavioristik adalah
teori yang berpandangan bahwa pokok persoalan psikologi ada pada tingkah laku,
tanpa mengaitkan konsepsi mengenai kesadaran atau mentalitas. Teori ini
bergerak pada prinsip stimulus-respon yaitu perilaku individu disebabkan oleh
26
rangsangan eksternal. Perubahan tingkah laku tersebut adalah perubahan yang
dapat diukur, diamati dan dinilai secara kongkret.
Teori belajar kognitif menganggap bahwa kotak hitam atau pikiran harus
dibuka dan dipahami. Peserta didik dipandang sebagai prosesor informasi.
Pengetahuan dianggap sebagai skema yang seharusnya dapat melakukan
pemrosesan informasi dari mulai masuk, proses lalu menghasilkan sesuatu hasil
tertentu. Sedangkan teori belajar konstruktivistik adalah paradigma baru
pendidikan yang berpendapat bahwa belajar adalah proses aktif dan konstruktif.
Mukhtar (2010:88) menyatakan bahwa teori belajar behavioristik
merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu. Menurut
teori ini peristiwa belajar semata-mata melatih refleks sedemikian rupa sehingga
menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori ini menekankan pada tingkah
laku manusia yang memandang tingkah laku individu sebagai makluk reaktif yang
memberi respon terhadap lingkungan.
Selain teori behavioristik, terdapat teori belajar Piaget yang dikenal
dengan teori konstruktivisme. Dalam Mukhtar (2010:99) dijelaskan bahwa teori
konstruktivisme juga melandasi pembelajaran berbasis web ini. Teori belajar
kognitif Piaget ini menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran
seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata
yang dimilikinya. Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skemata
sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan tersusun secara
hirarkis. Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu
saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara
27
mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif
yang dimilikinya.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web dilandasi oleh teori
belajar behavioristik, kognitivistik dan konstruktivistik. Behavioristik adalah teori
tingkah laku individu yang dapat dipengaruhi oleh stimulus dan respon.
Kognitivistik menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki kotak hitam yang dapat
dikembangkan. Konstruktivistik merupakan teori yang menyatakan bahwa
pembelajaran adalah proses yang aktif dan kreatif.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Untuk menambah dan menguatkan teori terdapat kajian penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah pertama
penelitian Dedi Ramadhan (2009) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran
Bermedia Website dan Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar Teknologi
Informasi dan Komunikasi Kelas VIII SMP Cendana Pekanbaru”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang berkemampuan awal
baik tinggi mapun rendah yang belajar dengan menggunakan media web
menunjukkan hasil yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran secara
konvensional. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan web sebagai perlakuan terhadap kelas eksperimen. Perbedaannya
adalah penelitian Dedi Ramadhan untuk membuktikan pengaruh pembelajaran
berbasis web terhadap hasil belajar TIK, sedangkan penelitian ini membuktikan
pengaruh pembelajaran berbasis web terhadap keterampilan menulis resensi
siswa.
28
Penelitian relevan kedua adalah penelitian dari Asmi Yuriana Dewi yang
berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Web di
Kelas X SMAN 1 Sijunjung”. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa perangkat
pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil
belajar matematika. Bedanya dengan penelitian ini adalah mata pelajaran yang
diteliti dan jenis penelitiannya. Penelitian Asmi adalah penelitian pengembangan,
sedangkan penelitian ini adalah eskperimen. Persamaannya adalah sama-sama
meneliti pembelajaran berbasis web.
Penelitian relevan yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Ida
Rianawaty. Penelitiannya berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Sains Berbasis
Web dengan Portal E-Learning Moodle untuk Siswa SMP SBI” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas bahan ajar sains berbasis web termasuk dalam
kategori baik dan dapat meningkatkan hasil belajar. Relevansinya dengan
penelitian ini adalah pada teori pembelajaran berbasis web yang digunakan. Hanya
saja, penelitian Ida Rianawaty merupakan penelitian pengembangan.
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis resensi termasuk keterampilan yang sulit dikuasai
siswa. Kesulitan tersebut terlihat pada resensi yang dihasilkan siswa.siswa
cenderung meniru contoh saja. Selain itu pembahasan siswa terhadap buku yang
diresensinya sangat dangkal.
Saat ini kemajuan teknologi informasi komunikasi berkembang pesat di
segala bidang. Hampir semua siswa memanfaatkan bahkan keranjingan dengan
teknologi dalam hal ini internet. Untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi
29
ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkannya untuk hal-hal positif seperti
dalam pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi internet yang dikenal dengan pembelajaran
berbasis web dilakukan dengan maksud meningkatkan keterampilan menulis
resensi siswa. Dipilihnya cara ini dengan asumsi dapat meningkatkan motivasi
dan aktivitas siswa. Siswa dapat mengakses bahan ajar dan informasi mengenai
resensi secara luas dan bervariasi melalui web. Dengan mengakses bahan ajar dan
segala yang berhubungan dengan resensi melalui web dan internet diharapkan
keterampilan menulis resensi siswa lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Kerangka berpikir ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan
berikut ini.
Keterangan :
: perbedaan hasil resensi siswa
Kelas Eksperimen
Pembelajaran Berbasis WEB
Kelas Kontrol
Resensi Siswa
Pembelajaran Konvensional
Resensi Siswa
Pembelajaran Menulis Resensi
30
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa terdapat perbedaan keterampilan
menulis resensi siswa antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran
konvensional.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen atau eksperimen
semu. Menurut Waluyo (1994:119) penelitian quasi eksperimen dilakukan apabila
pengacakan dan pengendalian secara penuh tidak dapat dilakukan. Eksperimen
dilakukan di kelas yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar
untuk diberi perlakuan (treatment). Tipe eksperimen yang dilakukan adalah tipe
posttest only. Desain penelitian ini terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu
kelompok kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh
pembelajaran berbasis web terhadap keterampilan menulis resensi siswa kelas XII
IPS SMAN 2 Tilatang Kamang. Caranya, dengan membandingkan satu
kelompok eksperimen yang diperlukan dengan satu kelompok yang tidak
menerima perlakuan sebagai kontrol untuk pembanding. Kelompok eksperimen
adalah kelompok siswa yang menerima perlakuan dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis web. Siswa pada kelompok ini mengaskses bahan ajar
melalui web yang telah disediakan guru, berdiskusi melalui web, dan
mengirimkan tugas juga melalui web atau email. Aktivitas siswa sangat
menentukan, karena itu dapat dikatakan pembelajaran ini berpusat pada siswa.
Sementara kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran melalui metode konvensional. Konvensional yang dimaksud dalam
32
hal ini adalah pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka, dan berpusat pada
guru.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2
Tilatang Kamang yang terletak di Jalan Raya Bukittinggi-Medan km 5 Gadut
Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Daerah ini merupakan daerah
perbatasan antara Kabupaten Agam dan Kotamadya Bukittinggi. Letaknya lebih
dekat ke Kotamadya Bukittinggi.
Letak sekolah berpengaruh pada input siswa. Input yang diterima di
sekolah ini pada kategori sedang dan rendah. Umumnya siswa yang masuk ke
sekolah ini adalah siswa yang tidak diterima di sekolah-sekolah di Kota
Bukittinggi. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun 2011/2012.
Penelitian berlangsung kurang lebih satu bulan yaitu tanggal 1-29 Februari 2012.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang mempunyai kuantitas tertentu
yang ditetapkan untuk dipelajari. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII SMAN 2 Tilatang Kamang tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3
(tiga) kelas paralel, dengan jumlah 91 orang. Populasi dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini.
33
Tabel 1 Jumlah Populasi Penelitian
XII IA XII IS 1 XII IS 2
Jumlah siswa Laki-laki 7 9 8
perempuan 24 22 21
jumlah 31 31 29
Total 91 orang
2. Sampel
Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara
acak berkelompok yaitu mengundi kelas sebagai kelompok belajar siswa. Anggota
kelas yang terpilih secara keseluruhan merupakan sampel dari penelitian ini.
Melalui cara acak berkelompok ini terpilihlah dua kelas yang merupakan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen
adalah kelas XII IPS 2, sedangkan kelas kontrol adalah kelas XII IPS 1.
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, maka disusun defenisi operasional sebagai berikut:
1. Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web yang dimaksud pada penelitian ini adalah
pembelajaran yang dilakukan melalui web. Guru mempersiapkan bahan ajar
tentang menulis resensi. Bahan ajar tersebut diakses oleh siswa kelas eksperimen
melalui web yang telah didesain guru sedemikian rupa. Pada web tersedia juga
ruang diskusi yang memungkinkan siswa dan guru berinteraksi secara aktif.
34
Tugas-tugas diberikan melalui web dan dikirim ke email guru kemudian dikirim
ke web. Umpan balik dari tugas juga disampaikan melalui web.
2. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa
dilakukan. Pembelajaran ini disebut juga pembelajaran tradisional. Pembelajaran
konvensional ini berpusat pada guru. Metode yang sering digunakan adalah
metode ceramah. Pembelajaran dilakukan secara klasikal dan tatap muka di ruang
kelas.
3. Keterampilan Menulis Resensi
Keterampilan menulis resensi yang dimaksud dalam penelilian ini adalah
keterampilan yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran selesai.
Keterampilan tersebut terlihat pada resensi yang dihasilkan siswa. Resensi dinilai
berdasarkan format penilaian. Uji signifikan dilakukan pada pada hasil penilaian
kedua kelompok sampel.
E. Pengembangan Instrumen
Instrumen atau alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes menurut Riduwan (2011:76) merupakan instrumen pengumpul data
yang terdiri dari serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi atau bakat yang dimiliki
individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk
kerja. Siswa diharapkan dapat menghasilkan sebuah resensi sesuai dengan
35
indikator dan tujuan pembelajaran. Adapun kriteria penilaiannya tergambar pada
rubrik berikut ini.
Tabel 2 Rubrik Penilaian Resensi
Kriteria Bobot Tingkat Kinerja 1 (Jelek) 2 (Kurang) 3 (sedang) 4 (Baik) 5 (sangat
Baik) 1. Identitas
buku
2
Tidak terdapat identitas buku sama sekali
Tidak lengkap hanya menuliskan 1-3 identitas
Kurang lengkap hanya menuliskan 4-5 identitas
Lengkap menuliskan min 6 identitas buku
Sangat lengkap menulis kan lebih dari 6 identitas
2. Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen 4
Tidak memba-has sama sekali unsur instrinsik dan ekstrin-siknya
Terdapat hanya 2 unsur instrinsik saja
Terdapat 3 unsur instrinsik dan telah menying-gung unsur ekstrinsik
Terdapat lebih dari 3 unsur instrinsik dan menyinggung unsur ekstrinsik
Terdapat semua unsur instrinsik dan ekstrin-sik
3. Keunggul-an dan kekurang-an buku
4
Tidak mengungkapkan kelebih-an dan kekurangan
Mengung-kapkan kelebihan dan kekurangan tetapi sepintas saja
Mengungkapkan kelebih-an dan kekurangan secara rinci
4. Penilaian terhadap buku
4
Tidak terdapat penilaian sama sekali
Terdapat penilaian tetapi tidak menunjuk-kan sikap terhadap buku
Terdapat penilaian dan menun-jukkan sikap terhadap buku
5. Bahasa
4
Banyak bahasa tidak baku, tidak efektif, diksi tidak variatif
Bahasa baku, ada kalimat yang tidak komunika-tif, diksi kurang variatif
Bahasa baku, komunikatif, diksi variatif
Bahasa baku, kalimat efektif dan komuni-katif, diksi variatif dan menarik
36
6. Pengguna-an ejaan dan tanda baca
2
Terdapat lebih dari 10 kesalah-an penggu-naan ejaan dan tanda baca
Terdapat 7-9 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca
Terdapat 4-6 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Terdapat 2-3 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca
Tidak terdapat kesalah- an penggunaan ejaan dan tanda baca sama sekali
JUMLAH 20 20 40 60 80 100
Keterangan:
Nilai resensi siswa dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus ���� ���� �
���� � ���� � � 100
2. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan merupakan lembaran untuk mencatat hasil
pengamatan selama pembelajaran berlangsung. Pada kelas eksperimen, kegiatan
yang diamati adalah kegiatan siswa di ruang diskusi web pembelajaran. Pada
kelas kontrol yang diamati proses pembelajaran di kelas.
3. Angket
Angket menurut Riduwan (2011: 71) adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk memberi respon sesuai dengan permintaan. Tujuan
penyebaran angket adalah mencari informasi tentang respon siswa terhadap
pembelajaran yang dialaminya. Pada penelitian ini yang diberi angket adalah
siswa kelas eksperimen yaitu siswa yang mempelajari bahan ajar melalui web
pembelajaran yang telah ditentukan. Angket disajikan dalam bentuk pertanyaan
tertutup yang jawabannya telah disediakan. Siswa hanya diminta memilih salah
satu dari pilihan jawaban yang sesuai dengan dirinya.
37
Data yang diperoleh dari angket akan diolah dengan skala Likert dengan
range 1-5. Jika pernyataan bernilai positif maka kriteria 1 untuk kategori sangat
tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk ragu (R), 4 untuk setuju (S),
dan 5 untuk sangat setuju (ST). Jika pernyataan bernilai negatif maka kriteria 1
untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk ragu R), 4 untuk tidak setuju
(TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS). Hasil dari pengukuran di hitung
dengan rumus:
���� ���������
���� �������� � 100
Persentase responden dapat diinterpretasikan seperti berikut:
Angka 0% - 20% = sangat rendah
Angka 21% - 40% = rendah
Angka 41% - 60% = sedang
Angka 61% - 80% = tinggi
Angka 81% - 100% = sangat tinggi ( Riduwan, 2011:89)
F. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini adalah nilai resensi kedua kelas sampel. Untuk
memperoleh data tersebut diperlukan instrumen-instrumen seperti dijelaskan pada
sub bab di atas. Penggunaan instrumen pengumpul data mengikuti tahapan
berikut ini:
a. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) menentukan kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol; 2)
menyuruh siswa kedua kelas sampel membaca satu buku kumpulan cerpen dan
38
melaporkan hasil bacaan berupa sinopsis dan analisis unsur instrinsk dan
ekstrinsik; 3) mendesain web untuk pembelajaran; 4) mempersiapkan bahan ajar
yang akan dipelajari siswa melalui web;dan 5) mengadakan sosialisasi tentang
penggunaan web kepada siswa kelas eksperimen.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap pengumpulan data penelitian. Pada
tahap ini siswa kedua kelas sampel memperoleh perlakuan berbeda dan
berdasarkan perlakuan tersebut resensi siswa kedua kelas sampel didapatkan.
Resensi diperoleh dari instrumen tes unjuk kerja. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah seperti yang terlihat pada tabel.
Tabel 2. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian pada Kedua Kelas Sampel
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
a. Guru membuka pelajaran b. Guru menjelaskan KD yang
akan dibahas. c. Guru memberikan contoh
resensi. d. Siswa membaca dan
memahami contoh resensi. e. Guru menjelaskan langkah-
langkah menulis resensi. f. Siswa bertanya jawab dengan
guru tentang resensi. g. Siswa menulis resensi
a. Siswa mengakses bahan ajar KD menulis resensi buku kumpulan cerpen.
b. Siswa mempelajari sendiri materi pada bahan ajar.
c. Jika ada yang perlu didiskusikan siswa dapat berdiskusi dengan guru maupun sesama teman melalui ruang diskusi pada web.
d. Siswa mengakses materi dan contoh-contoh resensi melalui web yang disediakan dan melalui situs lain.
e. Siswa menulis resensi di kelas kemudian mengirimkan hasilnya melalui web.
Setelah melalui tahapan-tahapan di atas diperoleh data berupa
resensi siswa. Resensi siswa dari kedua kelompok sampel dinilai berdasarkan
39
rubrik penilaian di atas. Dari penilaian ini ddapatlah data berupa nilai resensi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data ini selanjutnya dianalisis
menurut teknik analisis data seperti berikut ini.
G. Teknik Analisis Data
Terdapat beberapa langkah analisis data. Sebelum uji hipotesis dilakukan
data harus melalui beberapa tahap analisis, yaitu uji persyaratan analisis. Uji
persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan homogenitas data.
Syarat dan rumus yang dipakai untuk uji tersebut seperti berikut ini.
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan program SPSS16
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Tujuan pengujian ini adalah untuk
membuktikan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data
mempunyai varian yang homogen atau tidak. Uji Homogenitas dihitung dengan
Levene test program SPSS 16.
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji
hipotesis. Terdapat dua analisis yang dilakukan yaitu:
40
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan untuk melihat kecenderungan penyebaran data pada
masing-masing variabel. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik
statistik deskriptif. Dari analisis ini dapat dilihat:
a). Skor data nilai tertinggi dan terendah pada masing-masing variabel
b). Rata-rata nilai
c). Median
d). Modus
b. Uji Signifikan
Hipotesis yang diajukan adalah keterampilan menulis resensi siswa yang
menggunakan pembelajaran berbasis web lebih baik daripada pembelajaran secara
konvensional. Pengaruh pembelajaran berbasis web terhadap keterampilan
menulis resensi dapat diketahui melalui uji signifikan atau uji t.
Hipotesis :
�� : ! = "
�! : ! # "
Uji t dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 dengan
menggunakan rumus t dua sampel independen. Hasil analisis yang berupa
t hitung dibandingkan dengan t tabel pada taraf $ 0,05. Dari hasil uji t dapat
disimpulkan apabila t hitung < t tabel maka �� diterima dan �! ditolak,
sebaliknya jika t hitung > t tabel maka �� ditolak dan �! diterima.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah data nilai keterampilan
menulis resensi siswa. Data ini diperoleh dari dua kelompok sampel yang terdiri
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data merupakan hasil tes menulis resensi
kumpulan cerpen.
Penelitian ini berlangsung kurang lebih 1(satu) bulan. Sesuai dengan rencana
kegiatan yang telah ditetapkan, kepada siswa kedua kelas sampel disuruh
membaca satu buku kumpulan cerpen. Bukti dari hasil membaca, masing-masing
siswa memperlihatkan sinopsis dan analisis unsur instrinsik dan ekstrinsik
minimal lima cerpen yang dibacanya.
Pada kelas eksperimen pada tanggal 1 Februari 2012 diadakan sosialisasi
penggunaan web. Adapun web yang dimaksud dalam penelitian ini adalah web
“Bahasaku” yang dapat diakses pada situs www.arossaedukatif.com. Web ini
sengaja dirancang untuk media pembelajaran bagi siswa kelas eksperimen.
Web ini terdiri dari beberapa menu yaitu beranda, bahan ajar, ruang diskusi,
partner site, artikel, dan nilai siswa. Beranda merupakan halaman depan web yang
berisi petunjuk dan pengumuman untuk siswa. Bahan ajar merupakan menu yang
dapat dibuka siswa dengan sandi tertentu. Menu ini berisi bahan ajar yang dapat
dipelajari siswa. Ruang diskusi merupakan ruang berinteraksi antara siswa dan
guru, siswa dengan siswa sehubungan dengan menulis resensi. Kegiatan siswa
pada ruang diskusi dapat dilihat pada lembar pengamatan lampiran 16.
42
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pada kegiatan di ruang diskusi ini
aktivitas siswa terlihat. Ruang diskusi ini dibuat untuk ruang berkomunikasi
antara siswa dan guru, dan antara siswa dengan siswa. Setiap siswa yang
membuka web diharapkan memasuki atau mengisi ruang diskusi. Siswa boleh
hanya sekedar berkomentar bahwa mereka telah membuka web dan membaca
bahan ajar dan boleh juga bertanya. Mereka bahkan boleh berdiskusi atau sekedar
bertegur sapa sesama siswa.
Untuk mengamati kegiatan di ruang diskusi dapat dilihat kembali pada
history. Kegiatan tersebut juga dapat dibaca pada lampiran lembar pengamatan.
Pada lembar pengamatan hari pertama yang merupakan kegiatan sosialisasi
penggunaan web, terlihat bahwa seluruh siswa telah berpartisipasi di ruang web.
Hal ini berarti bahwa seluruh siswa telah dapat menggunakan web. Untuk
kegiatan selanjutnya siswa dapat mengakses web pembelajaran ini dimana saja
dan kapan saja. Siswa juga diperbolehkan membawa laptop dan mengaksesnya di
lingkungan sekolah.
Pada hari berikutnya tanggal 4 Februari salah seorang siswa membuka web
dan berkomentar di ruang diskusi. Hari berikutnya lima orang siswa membuka
web dan berkomentar. Komentar mereka umumnya memberitahukan kalau
mereka telah membaca bahan ajar dan bertanya bagaimana cara menulis resensi.
Pada tanggal 22 Februari 2012 kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas.
Siswa membawa bahan ajar, contoh-contoh resensi yang diaksesnya melalui web
dan sinopsis cerpen serta unsur instrinsik dan ekstrinsik dari buku kumpulan
cerpen yang dibacanya. Di kelas inilah proses kreatif penulisan resensi dimulai.
Dalam pembelajaran di kelas ini tidak ada ceramah mengenai resensi. Tujuan
43
diadakannya di kelas untuk menjaga keaslian karangan siswa. Tulisan siswa di
kertas buram di paraf dan diketik di rumah. Hasil ketikan di kirim melalui email
dan kertas buram dikumpulkan kembali pada guru.
Untuk memperkaya wawasan siswa tentang resensi, web ini dilengkapi
dengan Partner Site. Partner Site merupakan situs lain yang dapat diakses siswa
untuk melihat berbagai contoh resensi kumpulan cerpen. Menu berikutnya adalah
nilai siswa. Menu ini untuk mengetahui nilai resensi yang telah ditulisnya. Artikel
adalah menu untuk mempublikasikan tulisan-tulisan guru dan tulisan-tulisan
siswa.
Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas XII IPS 1. Kelas ini melakukan
kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Sesuai dengan rencana pembelajaran
kelas kontrol, kelas ini dimulai dengan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengecek kehadiran siswa, apersepsi
dan menjelaskan KD dan tujuan. Pada kegiatan inti guru menjelaskan definisi
resensi, dilanjutkan dengan membagikan contoh resensi kumpulan cerpen kepada
siswa. Berdasarkan contoh resensi yang dibagikan guru, siswa bertanya jawab
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menulis resensi buku kumpulan cerpen.
Resensi yang ditulis berdasarkan lima cerpen yang telah dilaporkan siswa
sebelumnya. Kegiatan pada kelas kontrol didominasi oleh metode ceramah dan
berpusat pada guru.
1. Rata-rata Nilai Resensi Menurut Kriteria Penilaian
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada kedua kelas sampel didapatlah
data berupa nilai keterampilan menulis resensi siswa. Resensi dinilai berdasarkan
44
pada beberapa kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik penilaian. Rata-rata
menurut kriteria penilaian kedua kelas sampel seperti terlihat pada grafik di bawah
ini.
Gambar 1 Grafik Rata-rata Nilai Resensi Menurut Kriteria Penilaian
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat enam kriteria
penilaian resensi. Kriteria itu meliputi identitas buku, unsur instrinsik dan
ekstrinsik cerpen, kelebihan dan kekurangan buku, penilaian terhadap buku,
bahasa resensi dan penggunaan ejaan dan tanda baca. Masing-masing kriteria
diberi bobot dan tingkat kinerja diberi nilai sesuai dengan deskriptor.
Berdasarkan rubrik penilaian rata-rata kriteria penulisan identitas buku pada
resensi kelas eksperimen adalah 8,69 dan kelas kontrol 7,80. Skor maksimal
kriteria ini adalah 10. Kriteria unsur instrinsik dan ekstrinsik buku kumpulan
cerpen, skor maksimal kriteria ini adalah 20. Rata-rata perolehan siswa kelas
eksperimen adalah 14,5 sedangkan kelas kontrol adalah 12,84. Skor maksimal
keunggulan dan kekurangan buku adalah 20. Perolehan rata-rata kelas eksperimen
8.69
14.513.8
1516.6
6.14
7.8
12.811.4
14.58 14.26
6.58
IDENTITAS BUKU
INS & EKS KELEBIHAN PENILAIAN BAHASA EJAAN
RATA-RATA NILAI RESENSI MENURUT KRITERIA PENILAIAN
EKSPERIMEN KONTROL
45
adalah 13,8 dan kelas kontrol adalah 11,42. Kriteria penilaian selanjutnya adalah
penilaian terhadap buku dengan skor maksimal 20. Perolehan siswa kelas
eksperimen pada kriteria ini adalah15, sedangkan kelas kontrol 14,58. Untuk
kriteria bahasa resensi perolehan siswa kelas eksperimen adalah 16,6 sedangkan
kelas kontrol 14,26. Kriteria penggunaan ejaan dan ada baca dengan skor
maksimal 10, dicapai oleh kelas eksperimen pada angka 6,14 sedangkan kelas
kontrol lebih tinggi yaitu 6,58.
Dari data mentah yang berupa nilai resensi ini masih memerlukan beberapa
analisis lagi. Analisis data menggunakan komputerisasi yaitu program SPSS 16.
Dari hasil analisis data diperoleh gambaran statistik dasar berupa jumlah sampel,
mean/rerata, median, modus, nilai tertinggi, nilai terendah dan jumlah
keseluruhan. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3 Statistik Dasar Keterampilan Menulis Resensi Siswa
Statistik Dasar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N Mean/Rerata Median Modus Standar Deviasi Nilai terendah Nilai tertinggi
29 74,62 74,00 74 8,621 58 92
31 68,1 70 50 9,738 50 82
2. Statistik Dasar Kelas Eksperimen
Data variabel ini dikumpulkan melalui tes kinerja yang diberikan pada
siswa setelah mendapat perlakuan berupa pembelajaran berbasis web. Hasil
analisis menggambarkan bahwa kelas ini terdiri dari 29 orang sampel. Nilai
mean/rerata menulis resensi adalah 74,62, median 74,00, modus 74, standar
deviasi 8,621 , nilai terendah 58, dan nilai tertinggi 92.
46
Dapat dilihat pada distribusi data di atas bahwa mean/rerata kelas
ekperimen ini adalah , median, modus. Hasil penghitungan ini menunjukkan
bahwa antara mean, median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini berarti skor
variabel kelas ini cenderung berdistribusi normal.
3. Statistik Dasar Kelas Kontrol
Data variabel ini dikumpulkan melalui tes kinerja, tetapi tanpa mendapat
perlakuan. Pembelajaran pada kelas ini menggunakan cara konvensional dengan
tatap muka dan metode ceramah. Hasil analisis menggambarkan bahwa kelas ini
terdiri dari 31 orang sampel. Nilai mean/rerata menulis resensi adalah 68,10,
median 70,00, modus 50, standar deviasi 9,738, nilai terendah 50, dan nilai
tertinggi 82.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan nilai mean,
median,modus, tertinggi dan terendah. Namun dari data ini belum dapat diambil
keputusan karena masih perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.
4. Hasil Analisis Angket Siswa
Grafik 2 Hasil Analisis Angket Siswa
0
20
40
60
80
100
120
%
47
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa angket terdiri dari 25 item
pernyataan. Pernyataan terdiri dari 19 item positif dan 6 item negatif. Pernyataan
pada angket dapat dilihat pada lampiran 14. Jawaban siswa diberi skor menurut
skala Likert dan diolah sehingga menghasilkan persentase tertentu dan
diinterpretasikan.
Untuk pernyataan pertama persentase jawaban angket siswa adalah 95,9%.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa pembelajaran berbasis
web ini memberikan pengalaman yang baru bagi mereka. Untuk pernyataan kedua
yang berbunyi belajar Bahasa Indonesia melalui web merupakan pengalaman
yang berharga diberi respon 89,7% . Hal ini juga berarti sebagian besar siswa
sangat setuju dengan pernyataan ini.
Untuk pernyataan ketiga persentase yang dicapai adalah 87,6%. Hal ini
berarti bahwa belajar melalui web membuka wawasan siswa. Selanjutnya secara
berturut-turut pernyataan keempat tentang pembelajaran berbasis web
menyenangkan bagi siswa diberi respon 81,4%, pernyataan kelima tentang siswa
dapat membaca banyak contoh resensi melalui web mendapat respon 86,9%, dan
pernyataan keenam tentang belajar melalui web secara berulang-ulang dapat
meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa diberi apresiasi sebanyak
84,1%.
Pernyataan ketujuh tentang pembelajaran berbasis web memperluas
wawasan siswa diberi respon 87,6%. Pernyataan kedelapan yang berbunyi
berdiskusi melalui web menyenangkan bagi siswa diberi respon 83,4%.
Pernyataan kesembilan tentang keseringan siswa menggunakan ruang diskusi
dijawab sebanyak 78,6%.
48
Pernyataan kesepuluh merupakan pernyataan yang bernada negatif. Sesuai
dengan skala Likert, alternatif pilihan jawaban atas pernyataan negatif diberi
bobot bebeda dari pernyataan positif (lihat halaman 37). Dengan demikian
pernyataan yang berbunyi pembelajaran berbasis web membosankan bagi siswa
ditolak oleh 82,1% siswa. Demikian juga dengan pernyataan kesebelas, ketiga
belas, ketujuh belas, dan kesembilan belas yang merupakan pernyataan negatif
ditolak lebih dari 75% siswa. Pernyataan lainnya yaitu keduabelas diberi respon
74,5%, keempat belas diberi respon 84,1%, kelima belas 84,8%, keenam
belas77,9%, kedelapan belas 78,6%, keduapuluh75,9%, keduapuluh satu79,3%,
keduapuluh dua 77,9%, keduapuluh tiga 86,9%, keduapuluh empat 82,8%, dan
keduapuluh lima 76,6%.
Dari persentase analisis hasil angket di atas terlihat respon siswa berada
pada kisaran 74,5% sampai 95,9%. Berdasarkan kriteria interpretasi skala Likert
persentase di atas berada pada interpretasi tinggi dan sangat tinggi. Hal ini berarti
respon siswa terhadap pembelajaran berbasis web tinggi.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk membuktikan hipotesis penelitian, data penelitian harus memenuhi
beberapa persyaratan terlebih dahulu. Menurut Sudjana (1996:86) terdapat tiga
persyaratan dalam menggunakan statistik parametris. Persyaratan itu adalah
1) ukuran minimal sampel terpenuhi, 2) data sampel berdistribusi normal, dan
3) variansi kelompok data homogen.
Untuk persyaratan pertama mengenai jumlah sampel, penelitian ini telah
memenuhi syarat. Sampel penelitian ini termasuk sampel kecil karena berjumlah
49
29 orang untuk kelas eksperimen dan 31 orang untuk kelas kontrol. Dengan
demikian syarat untuk jumlah sampel telah terpenuhi. Syarat uji normalitas dan
homogenitas data akan dijelaskan secara rinci berikut ini.
1. Uji Normalitas
Normalitas masing-masing sampel diuji dengan rumus Kolmogorov-
Smirnov yang ada pada program SPSS 16. Penentuan normalitas data adalah
berdasarkan rumusan hipotesis berikut:
�� : sampel berdistribusi normal
�! : sampel berdistribusi tidak normal
Pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria:
Terima ��, jika nilai signifikan > α 0,05. Tolak �� jika nilai signifikan
< α 0,05. Hasil uji normalitas kedua sampel terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Data
Kelas Sig. α Keterangan
Eksperimen 0,097 0,05 Normal
Kontrol 0,112 0,05 Normal
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Hasil uji normalitas kelas eksperimen pada tabel di atas adalah 0,097.
Karena 0,097 > 0,05 maka �� diterima. Keputusan yang diambil adalah data
sampel kelas eksperiman berdistribusi normal.
Normalitas data juga dapat dilihat pada grafik Q-Q Plot. Grafik Q-Q Plot
yang berupa garis diagonal kiri dan kanan. Titik-titik di sekitar garis adalah data.
50
Apabila data tersebar disekitar garis maka distribusi data adalah normal (Yulius,
2010:42). Hasil uji data Q-Q Plot seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dengan Q-Q Plot
Hasil uji data Q-Q Plot kelas eksperimen menunjukkan bahwa titik-titik
data berada di sekitar garis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data-data
kelas eksperimen berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Hasil uji normalitas pada tabel di atas menunjukkan jumlah 0,112. Karena
0.112 > 0,05 maka �� diterima. Keputusan yang diambil adalah data sampel kelas
kontrol berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas Q-Q Plot seperti terlihat pada gambar berikut ini.
51
Gambar 4 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dengan Q-Q Plot
Pada hasil uji data Q-Q Plot kelas kontrol menunjukkan bahwa titik-titik
data berada di sekitar garis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data kelas
kontrol juga berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel diuji dengan rumus Levene Statistic program
SPSS 16 dengan taraf signifikan α 0.05. Syarat pengujian varian apabila nilai
signifikan (probabilitas) > 0,05 maka data mempunyai varian yang sama atau
homogen. Apabila nilai signifikan (probabilitas) < 0,05 maka data mempunyai
varian yang berbeda atau tidak homogen.
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
52
Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas Data
Data df Sig. α
Ket
Eksperimen dan kontrol
58 0.524 0.05 Homogen
Dari hasil analisis yang terdapat pada kolom Levene test, nilai signifikan
probabilitas adalah 0,524. Berdasarkan kriteria di atas maka nilai ini dibandingkan
dengan nilai signifikan α 0,05. Karena 0,524 > α 0,05 maka data penelitian ini
mempunyai varian sama atau homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah “ Terdapat perbedaan keterampilan
menulis resensi siswa antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran
konvensional”.
Simbol statistik yang digunakan adalah :
�� : ! = "
�! : ! # "
Untuk membuktikan hipotesis di atas digunakan rumus t 2 sampel
independen dengan program SPSS16. Rumus t digunakan karena jumlah sampel
pada penelitian ini adalah sampel kecil. Statistik yang digunakan adalah statistik
parametris karena data yang digunakan berdistribusi normal dan homogen. Hasil
penghitungan uji t terdapat pada tabel berikut ini.
53
Tabel 6 Rangkuman Hasil Analisis Uji t
Hasil uji t
T hitung Df T tabel Keterangan
2,740 58 2,00 Tolak ��
Dari tabel di atas terdapat hasil t hitung 2,740. Nilai t hitung > daripada t tabel
yaitu 2,00. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis yaitu apabila t hitung < t
tabel maka �� diterima dan �! ditolak, sebaliknya jika t hitung > t tabel maka ��
ditolak dan �! diterima. Dari hasil uji t di atas terlihat bahwa nilai t hitung > dari t
tabel. Dengan demikian maka �� ditolak dan �! diterima.
Pengujian hipotesis dapat juga dibuktikan kurva uji dua pihak. Dalam
pengujian dua pihak berlaku ketentuan bahwa jika harga t hitung berada pada
daerah penerimaan �� atau terletak di antara harga tabel maka �� diterima dan
�! ditolak. Dan sebaliknya jika t hitung berada di luar harga tabel maka ��
ditolak dan �! diterima. Harga t hitung adalah mutlak, jadi tidak dilihat positif (+)
atau negatif (-)nya.
Nilai t hitung adalah 2,740, nilai t tabel pada df 58 adalah 2,00. Posisi
t hitung pada kurva berikut ini.
54
Gambar 5 Kurva Hasil Uji Hipotesis
Dari gambar kurva terlihat bahwa t hitung berada pada daerah penolakan
�� atau t hitung tidak berada di antara nilai t tabel. Jika �� ditolak, maka rumusan
hipotesis penelitian (�!( diterima. Dengan demikian rumusan hipotesis yang
berbunyi terdapat perbedaan keterampilan menulis resensi siswa SMAN 2
Tilatang Kamang antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran
konvensional diterima.
D. Pembahasan
1. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang
diajukan diterima. Hipotesis berbunyi terdapat perbedaan keterampilan menulis
resensi siswa antara pembelajaran berbasis web dan pembelajaran konvensional.
Hal ini berarti bahwa pembelajaran berbasis web memberi pengaruh terhadap
keterampilan menulis resensi siswa.
Perbedaan keterampilan yang dimiliki siswa terlihat pada hasil uji t dan
hasil statistik dasar kedua kelas sampel. Kelas eksperimen memperoleh mean
1 2
daerah penerimaan Ho
daerah penolakan Ho
t hitung = 2,74 t hitung = -
2,74
-3 -1 0 3 -2 -2,74 2,74
55
74,62 sedangkan kelas kontrol hanya 68,10. Tingginya nilai kelas eksperimen
disebabkan oleh perlakuan yang diperoleh kelas ini.
Perlakuan yang maksud adalah pembelajaran berbasis web. Pada
pembelajaran ini siswa dikondisikan untuk belajar secara aktif dan mandiri yaitu
mengakses bahan ajar yang yang terdapat pada web pembelajaran yang dibuat
guru yaitu www.arossaedukatif.com. Perlakuan yang diterima ini sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh Rusman (2011:351) yang menjelaskan salah satu
manfaat dari pembelajaran berbasis web adalah menjadikan peserta didik aktif dan
mandiri.
Pada kelas eksperimen siswa tidak menerima pengarahan dari guru tentang
teori resensi. Siswa secara mandiri dan aktif mencari sendiri informasi tentang
resensi dan berbagai contoh resensi. Jika siswa terkendala, siswa dapat berdiskusi
dengan guru atau sesama siswa pada ruang diskusi web yang telah disediakan.
Menjadikan siswa aktif ini sesuai pula dengan teori belajar
konstruktivisme Piaget. Dalam Mukhtar (2010:99) dijelaskan bahwa teori
konstruktivisme juga melandasi pembelajaran berbasis web ini. Teori belajar
kognitif Piaget ini menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran
seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata
yang dimilikinya. Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skemata
sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan tersusun secara
hirarkis. Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu
saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara
mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif
yang dimilikinya.
56
Teori di atas terbukti bahwa siswa harus aktif mengembangkan skemata
yang dimilikinya. Guru tidak dapat memindahan pengetahuan dari pikiran guru ke
pikiran siswa, akan tetapi siswa sendiri harus aktif menemukan dan
menghubungkannya dengan skemata yang dia miliki. Apalagi menulis resensi
merupakan keterampilan yang harus dilatih dan sangat erat kaitannya dengan
keterampilan membaca siswa.
Seperti yang diungkapkan oleh Nurudin (2009:10) bahwa peningkatan
budaya baca banyak manfaatnya bagi peresensi. Peresensi dapat meningkatkan
pengetahuannya. Ia akan lebih tahu perkembangan buku-buku baru dan memiliki
peluang mengasah ketajaman intelektual dengan membaca buku. Selain itu juga
dapat mengasah ketajaman analisis terhadap buku.
Untuk dapat mengasah ketajaman analisis dalam menulis resensi, siswa
harus banyak membaca dan berlatih. Membaca untuk memperluas dan
memperkaya wawasan dalam bidang apa saja. Berlatih untuk meningkatkan
keterampilan menulis resensi.
Sehubungan dengan menulis resensi, siswa dianjurkan banyak membaca
rubrik resensi. Seperti yang diungkapkan Nurudin (2009:20) bahwa dengan
banyak membaca rubrik resensi, peresensi akan mengetahui buku-buku yang baru
terbit dan mengetahui mana buku yang telah diresensi atau belum. Selain itu,
dengan banyak membaca resensi buku, peresensi akan mengetahui karakter
resensi buku yang sering dimuat di media tersebut.
Walaupun pengiriman ke media bukan tujuan dari pembelajaran ini,
namun teori yang menyatakan bahwa siswa harus banyak membaca dan
mempelajari berbagai contoh resensi dapat diterima. Sebab semakin banyak siswa
57
membaca contoh resensi, semakin luas wawasannya tentang resensi. Hal ini
terbukti dari resensi yang dihasilkan kelas eksperimen.
Jika dilihat dan dibaca sepintas, hasil resensi kelas eksperimen dan kontrol
tidak jauh berbeda. Namun jika dianalisis lebih dalam sesuai dengan rubrik
penilaian dan analisis rata-rata nilai menurut kriteria penilaian, keunggulan kelas
eksperimen terletak pada kriteria identitas buku, analisis unsur instrinsik dan
ekstrinsik kumpulan cerpen, penjelasan keunggulan dan kekurangan buku,
penilaian terhadap buku, dan penggunaan variasi bahasa. Amati kutipan identitas
buku pada resensi siswa kelas eksperimen dan kontrol berikut:
Kutipan 1:
Judul resensi : Selubung Cinta 2 Sisi Judul buku : Lovaskeptika Pengarang : Dadan Herlangga Penerbit : Masmedia Buana Pustaka Cetakan : 1 Februari 2009 Tebal : 146 Ukuran : 110 mm x 175 mm ISBN : 978-602-8350-62-4 Genre : Kumpulan Kisah Cinta ( M.Abd. Aziz Kls XII IS2) Kutipan 2: Judul : Surat terakhir sang kekasih Penulis : Aswi, Yuri Penerbit : Madani Grafika Tahun Terbit : 2004 Genre : Kumpulan cerita pendek Tebal : 212 halaman ISBN : 979-98470-1x813 (Suryani Kls XII IPS1) Kutipan pertama adalah identitas buku yang diresensi oleh siswa kelas
eksperimen sedangkan kutipan kedua oleh kelas kontrol. Adapun kedua siswa ini
merupakan siswa yang memperoleh nilai tertinggi untuk KD menulis resensi
kumpulan cerpen ini. Jika diamati identitas buku pada kutipan lebih lengkap
58
daripada kutipan kedua. Pada kutipan ertama identitas buku dilengkapi dengan
judul resensi. Resensi pada kutipan pertama diberi judul “Selubung Cinta 2 Sisi”
Judul resensi adalah judul yang diberi oleh penulis resensi untuk resensi yang
ditulisnya. Pada judul resensi ini telah dapat dinilai kreativitas siswa yang
menulisnya. Pada kutipan kedua tidak terdapat judul resensi. Siswa langsung
menulis judul buku yang diresensi saja.
Identitas lain yang terdapat pada kutipan pertama adalah cetakan dan
ukuran buku. Cetakan buku perlu diketahui oleh pembaca buku. Semakin sering
buku dicetak, semakin banyak pembaca buku tersebut. Salah satu yang menjadi
ukuran kualitas sebuah buku dapat dilihat dari banyaknya pembaca buku tersebut.
Semakin sering buku dicetak ulang, menandakan buku tersebut banyak digemari
pembaca. Kutipan pertama identitas buku ini memberi informasi yang lebih
lengkap daripada kutipan kedua.
Kriteria yang kedua adalah unsur instrinsik dan ekstrinsik kumpulan
cerpen. Untuk kriteria ini amatilah kutipan berikut ini.
Kutipan 1:
Apa yang menerawang di benak anda saat mendengar kata “mati?” apakah perasaan takut atau perasaan tentram yang mengisyaratkan keserbasiapan. Namun itulah yang dialami Panji, seorang tokoh dalam cerpen yang berjudul “Sebiji Badai”. Cerita ini berawal dari seorang wartawan yang terjebak dalam kasus rekaman pembicaraan dua orang pejabat yang ingin melakukan suap, tetapi kemudian si wartawan dihadapkan pada tiga pilihan yang akhirnya merenggut nyawa si wartawan. Cerita ini berlatar di sebuah kantor dengan suasana yang menegangkan.
Cerita kedua berjudul “Dilarang Mempercayai Hati Nurani”, judul yang seakan-akan membuat orang bertanya-tanya dan dalam ceritanya banyak sekali hikmah yang dapat dipetik, karena isinya sangat menyentuh hati sampai bisa membuat pembaca menangis. Cerpen ini mengisahkan tentang tokoh yang bernama Sugali yang baru keluar dari penjara. Ketika berada di rumah kakak pengasuh tba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan tentara yang ternyata ingin menangkap Sugali. Dengan wajah
59
yang menghiba dan dengan cucuran air mata Sugali mencoba memohon, tetapi entah mengapa keadaan berubah tegang. Dengan sudut pandang yang dilukiskan pengarang orang ketiga serba tahu. (Yondra Basri, kls XII IPS2)
Kutipan 2: Tersenyumlah Qilla adalah salah satu cerpen yang ada dalam
kumpulan cerpen yang berjudul Kecil-kecil punya karya, The Pinky Girl. Sikap Arika dan keluarganya yang mau menolong Qilla dan menerima Qilla menjadi sahabatnya merupakan sikap yang sangat saya kagumi dari cerpen ini. Tidak ada salahnya kita belajar dari Qilla yang juga mau bekerja keras demi menolong ayahnya yang sakit keras, padahal ia masih kecil. (Mulyani Mayang Sari, Kls XII IPS 1)
Dari dua kutipan di atas terlihat bahwa hasil resensi kelas eksperimen
lebih detail membahas unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen. Resensi kelas
eksperimen pertama-tama menjelaskan tentang tokoh yang berperan dalam cerpen
tersebut. Penjelasan dilanjutkan dengan alur cerita, latar cerita kemudian sudut
pandang pengarang.
Pada resensi kelas kontrol, ada beberapa siswa yang memperoleh nilai
maksimal untuk kriteria ini. Namun sebagian besar dari mereka hanya membahas
tentang alur dan penokohan saja. Seperti pada kutipan resensi kelas kontrol di atas
mereka seolah-olah mengabaikan berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik yang
lain, seperti latar. Padahal unsur latar cerita menarik untuk dibicarakan, karena
dari latar dapat diungkap kekhasan bahasa dan budaya penulisnya.
Kriteria ketiga adalah pengungkapan keunggulan dan kekurangan buku.
Untuk kriteria penilaian ini rata-rata nilai kelas eksperimen juga lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Jika diamati setiap resensi siswa selalu membahas
kelebihan dan kekurangan buku karena pada hakikatnya resensi adalah timbangan
buku yang tujuannya untuk mengungkapkan kelebihan dan kekurangan tersebut.
60
Namun yang membedakan antara kedua kelompok sampel ini adalah kelompok
kelas eksperimen membahasnya lebih detail. Amati kutipan berikut!
Kutipan 1:
Buku kumpulan cerpen ini karya Esti Nuryani Kasam dengan judul “Resepsi Kematian” menjadikan kita sadar akan hakikat kehidupan yang sesungguhnya, kita juga dapat sadar dalam menjalani hidup ini agar lebih baik ke depannya. Kelebihan yang paling menonjol dari buku ini adalah judulnya yang bagus, sederhana dan energik membuat pembaca bertanya-tanya dan timbul hasrat untuk membacanya. Selain itu pengarang mengakhiri masing-masing cerita dengan ending tidak terduga dan dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dicerna. Cerpen ini juga memiliki sedikit kekurangan yaitu alur yang digunakan berbelit-belit dan terburu-buru. (Yondra Basri, Kls XII IPS 2). Dari kutipan di atas terlihat bahwa resensi ini ditulis berdasarkan hasil
membaca beberapa cerpen dari buku tersebut. Penulis resensi juga dapat
menemukan kekhasan penulis cerpen yang dibacanya. Hal ini sangat penting
dalam menulis resensi. Bagaimana cara penulis resensi mengungkapkan kelebihan
sebuah buku yang dibacanya sehingga pembaca akan tertarik untuk ikut membaca
buku tersebut.
Pada resensi kelas kontrol kriteria kelebihan dan kekurangan buku juga
dapat diungkapkan siswa dengan cara yang berbeda-beda. Bukan berarti tidak ada
yang bagus. Siswa pada kelas kontrol juga ada yang mendapatkan skor tertinggi
pada kriteria ini. Yang membuat rata-rata nilai pada kriteria ini lebih rendah,
karena sebagian besar siswa pada kelas ini hanya mengungkapkan kelebihan
secara umum saja. Kesan yang ditimbulkan seolah-olah siswa kelas ini tidak
membaca cerpen-cerpen tersebut dan memberi penilaian tidak berdasarkan pada
hasil membaca. Amati beberapa kutipan berikut!
61
Kutipan 2:
Kelima cerpen ini sangat menarik untuk dibaca, di dalamnya banyak nasihat-nasihat dan motivasi yang dapat kita ambil. Tidak hanya manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan, kumpulan cerpen ini juga memiliki kekurangan, jalan ceritanya yang berbelit-belit dan susah dimengerti oleh pembaca.(Nur Azizah, Kls XII IPS 1)
Kutipan 3:
Menurut saya cerpen-cerpen sangat bagus untuk dibaca karena
banyak terdapat nilai-nilai yang dapat diambil. Bukan hanya itu juga terdapat tentang ajaran agama Islam. (Swety Novita Sari, Kls XII IPS 1). Untuk kriteria keempat yaitu penilaian terhadap buku rata-rata perolehan
kelas eksperimen juga lebih tinggi. Sama seperti kriteria kelebihan dan
kekurangan buku di atas, pada kriteria ini keunggulan yang dimiliki kelas
eksperimen adalah mereka sebagian besar memberi penilaian setelah membaca
dan memahami cerpen tersebut. Pada kelas kontrol, beberapa siswa yang
mendapatkan nilai tertinggi juga dapat memberi penilaian dengan baik dan
memperoleh skor maksimal, namun sebagian besar siswa tidak memberikan
penilaian terhadap buku. Kalaupun ada, penilaian yang diberikan bersifat umum
saja. Seperti kutipan berikut ini.
Kutipan 1:
Variasi bahasa adalah salah satu kekuatan Korrie Layun Rampan dalam buku ini. Lima diantara duabelas cerpen, berbeda yang akan kita dapatkan. Kisah tragis dan sadis bisa disajikan dengan manis. Tanpa sadar dalam waktu empat jam saja saya dapat menyelesaikan bacaan ini. Buku ini wajib dikoleksi pada tahun 2012 ini karena dengan buku ini kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan hidupnya cinta sampai saat ini. Selamat membaca!
(Evi Nirmala Sari, Kls XII IPS 2) Kutipan 2:
...Tapi, terlepas dari semua itu kumpulan cerpen ini sangat layak untuk dibaca karena banyak pelajaran-pelajaran yang bisa kita dapatkan.
(Sari Mulya, Kls XII IPS 1)
62
Kutipan 3:
Menurut saya cerpen ini sangat bagus untuk dibaca kerena memiliki cerita yang menarik bagi kalangan remaja, dan banyak hikmah yang dipetik dalam cerpen M.Irfan Hidayatullah ini. (Putri Shintia Purnama, XII IPS 1) Pada kutipan pertama di atas dapat disimak bahwa peresensi memberi
penilaian terhadap buku yang dibacanya. Peresensi menyatakan bahwa buku ini
wajib untuk dimiliki karena dalam buku ini pembaca dapat mengetahui kehidupan
dan cinta. Peresensi memandu pembaca mengenai apa yang akan diperoleh
pembaca jika membaca buku tersebut. Pada kutipan kedua dan ketiga, juga
terdapat penilaian terhadap buku. Namun penilaian yang diberikan terkesan sangat
umum tanpa merinci mengapa buku ini layak dibaca.
Kriteria yang sangat menonjol perpedaannya antara kedua kelas sampel
adalah penggunaan bahasa. Untuk kriteria penilaian ini rata-rata nilai siswa kelas
eksperimen dan kontrol terpaut cukup jauh dibandingkan dengan kriteria yang
lain. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata 16,6 sedangkan kelas kontrol 14,26.
Skor tertinggi untuk kriteria ini adalah 20.
Kriteria penggunaan bahasa ini memberi perbedaan yang sangat jelas pada
kedua kelas sampel ini. Pada kriteria ini pula terlihat keunggulan yang dimiliki
siswa kelas eksperimen. Kelebihan kelas eksperimen ini disebabkan oleh
keaktifan siswa mencari berbagai contoh resensi melalui web. Dalam web
pembelajaran disediakan partner site yang dapat diangkes siswa. Partner site
tersebut adalah situs wisata buku yang didalamnya terdapat resensi buku
termasuk buku kumpulan cerpen. Pada situs ini siswa dapat membaca banyak
sekali contoh-contoh resensi. Amati kutipan resensi berikut!
63
Kutipan 1:
Cinta, sebagai kebutuhan abadi yang tak terpisahkan dari naluri insani. Cinta selalu mempunyai dua wajah yang tidak pernah sepadan. Bak dua mata coin berbeda, cinta tak selalu membius penikmatnya dengan kehangatan, tetapi selalu ada nilai lebih yang harus dikorbankan untuk semuanya.
Lovaskeptika, layak disebut sebagai cermin yang merefleksikan sisi-sisi kelam sebuah percintaan. Disuguhi “lovaskeptika”, sebagai rantai pertama dari kisah abu-abu selanjutnya membuat nilai keindahan dalam hal cinta harus dipandang dari sudut yang samasekali berbeda. Berkisah tentang Lisa, wanita muda yang digelung resah karena didera keraguan dalam penerimaan cinta tulus seorang laki-laki bernama Dante. Dipicu trauma cinta pertama yang tak mudah kering dilumat waktu membuat Lisa akhirnya harus terkurung dalam keputusan tak termaafkan. ( M.Abdul Aziz, Kls XII IPS 2)
Kutipan 2:
Cerpen yang berjudul “Di Ujung Bayang” adalah sebuah cerpen yang menceritakan tentang seorang anak remaja yang sangat menyukai keindahan senja. Setiap senja akan datang ia langsung bergegas ke lantai atas rumahnya dan duduk di kursi goyang tua miliknya. Suatu hari ia ingin menikmati senja di tepi pantai, disanalah ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Leo yang sesaat menjadi temannya. Tetapi kebersamaan itu tidak berlangsung lama dan akhirnya Leo meninggalkannya.
Cerpen ini merupakan salah satu cerpen dari kumpulan cerpen “Seutas Ganal” yang ditulis oleh jari-jari muda Yolla Miranda yang masih duduk dibangku kelas 3 SMP. Jangan pandang remeh pemikiran remaja ini sebelum membaca buku pertamanya ini, karena ia memiliki pandangan tersendiri tentang hidup. Hal ini dibuktikan oleh karya-karyanya yang berkisar tentang masalah penentuan jalan hidup, filosofi kehidupan ataupun gejolak yang kerap melanda manusia.
( Indri Fitriani, Kls XII IPS 2)
Kutipan 3: Adakah hidup manusia seperti itu? Hidup dalam angin dan terbang
dalam cuaca musim bunga? Tak mampu menggapai surga, khayangan atau nirwana. Tak mampu juga mendiami bumi, akan tetapi terus mengembara dalam pusaran waktu. Pernyataan dalam cerpen “ Sebuah Cerita Kepada Kelam” ini membuat kita merasakan bagaimana lika-liku kehidupan cinta yang terbelenggu di dalam hati yang tulus mencintai dengan angan-angan yang ditujukan kepada orang yang kita cintai. Kelelahan membuat semua angan-angan seperti fatamorgana yang terlihat nyata, akan tetapi tidak bisa dirasakan. (Evi Nirmalasari, Kls XII IPS 2).
64
Dari ketiga kutipan resensi di atas dapat dinilai bahwa siswa telah mampu
memilih diksi yang menarik dalam tulisannya. Sesuai dengan deskriptor dalam
rubrik penilaian resensi yang telah ditetapkan sebelumnya, siswa kelas
eksperimen ini sebagian besar menggunakan bahasa yang baku, kalimat efektif
dan komunikatif, diksi variatif dan menarik. Setiap siswa pada kelas ini
menampilkan variasi bahasa yang variatif. Hal ini disebabkan oleh siswa kelas ini
membaca berbagai contoh resensi sehingga mereka dapat menuliskan pula diksi
yang variatif dalam resensinya.
Berbeda dengan siswa kelas kontrol yang hanya menerima satu atau dua
contoh resensi dari gurunya. Siswa kelas ini hanya memahami contoh yang
diberikan guru saja, mereka tidak aktif mencari berbagai contoh sehingga bahasa
resensi yang mereka hasilkan agak monoton dan tidak variatif. Mereka juga
terkesan meniru dan mengubah judul cerpen saja. Permasalahan yang diajukan
pada latar belakang penelitian ini ditemukan di kelas kontrol ini. Amati kutipan 4,
5, 6, dan 7 berikut ini!
Kutipan 4: Setelah menekuni cerpen ini, jujur saya lebih menikmati cerpen
“Saksi Sampah” dan “Logika Membunuh Nafsu”. Kedua cerpen ini sangat saya sukai karena berisikan makna dari kehidupan. (Nur Azizah, Kls XII IPS 1)
Kutipan 5:
Setelah membaca cerpen ini, saya sangat menikmati cerpen “Bidadariku adalah Mama”, “Embun di Waktu Subuh, dan “Pertemuan itu”. Cerita tersebut sangat ada kaitannya dengan kehidupan saya. ( Fitri Maryenti, Kls XII IPS 1)
Kutipan 6:
Setelah membaca kumpulan cerpen ini, jujur saya merasa puas. Semua ceritanya sangat menarik dan bagus untuk dibaca. Ceritanya santai dan bawaannya enak. Gaya bahasanya tidak rumit dan mudah dimengerti... (Ardinal Surya, Kls XII IPS 1)
65
Kutipan 7: Setelah membaca cerpen yang ada, jujur saya lebih menyukai
cerpen ”Komedo Cinta dan Love by Accident”. Dua cerpen ini dapat menarik hati dan kita dapat terbawa suasana. Mungkin karena saya masih SMA bisa dikatakan anak-anak yang baru mengenali cerita-cerita yang berbau romantis. (Putri Akhirul Sakbani, Kls XII IPS 1). Pada kutipan 4 sampai 7 di atas terlihat bahwa resensi siswa kelas kontrol
kurang dapat memilih diksi yang lebih menarik. Hal ini disebabkan oleh mereka
terpaku pada satu contoh resensi saja. Mereka tidak berusaha tampil dengan
variasi bahasa mereka sendiri. Mereka cenderung meniru kalimat-kalimat yang
ada pada contoh resensi yang diberikan guru.
Berbeda dengan siswa kelas eksperimen yang dapat mengakses berbagai
teori dan contoh tentang resensi. Kelas ini telah banyak membaca contoh resensi.
Mereka punya banyak referensi tentang resensi. Saat proses kreatif menulis
resensi di kelas, mereka memulai menulis resensi dengan cara yang berbeda.
Mereka seolah-olah ingin menampilkan gaya menulis masing-masing.
Pada kriteria penilaian yang keenam yaitu penulisan ejaan dan tanda baca,
kelas kontrol memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari kelas eksperimen. Penilaian
ada kriteria ini didasarkan pada jumlah kesalahan pada penulisan ejaan, huruf
kapital, tanda baca, kalimat dan paragraf. Kesalahan terbanyak adalah pada
pengetikan, penggunaan huruf besar dan tanda baca.
Meskipun bobot penilaian pada kriteria ini kecil, namun hasilnya sangat
mempengaruhi. Kebiasaan siswa menganggap sepele penulisan ejaan dan tanda
baca adalah salah satu penyebab rendahnya nilai pada kriteria ini. Selain itu
kebiasaan tidak mengedit tulisan sebelum dikumpulkan juga menyebabkan
banyaknya kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca. Inilah salah satu alasan rata-
rata nilai kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol. Kelas eksperimen
66
langsung mengirimkan resensinya ke email yang telah ditentukan guru, sementara
kelas kontrol mengumpulkan setelah dicetak. Kesalahan akan tampak setelah
tulisan dicetak dan siswa kelas kontrol dapat memperbaiki kesalahan itu sebelum
dikumpulkan.
Terlepas dari kriteria penilaian yang terakhir ini, terbukti bahwa
keterampilan menulis resensi siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Perbedaan ini jelas disebabkan oleh siswa kelas eksperimen lebih aktif
dan mandiri mempelajari teori dan contoh-contoh resensi. Sesuai dengan pendapat
Nurudin, bahwa penulis resensi harus banyak membaca berbagai contoh resensi
agar dapat mengetahui selera media mengasah ketajaman analisis. Untuk membeli
surat kabar dan berbagai buku tentang resensi menjadi kendala bagi umumnya
siswa terutama siswa SMAN 2 Tilatang Kamang. Kemudahan yang ditawarkan
web pembelajaran dapat dimanfaatkan siswa untuk memperkaya wawasan dengan
banyak membaca. Siswa tidak perlu membeli berbagai buku tetapi cukup dengan
mengakses informasi tentang resensi pada web, karena web ini juga menyediakan
partner site yang dapat memberi informasi dan berbagai contoh kepada siswa.
Keunggulan yang dimiliki oleh web ini sesuai dengan teori pembelajaran
berbasis web yang dikemukakan oleh Munir (2009:147) bahwa web adalah sistem
client/server yang dirancang untuk menggunakan dokumen hypertext dan
hypermedia via internet. Hypertext atau hypermedia menurut Ayersman dalam
Darmasyah (2010:251) diterapkan untuk jaringan (artikel, video, file, kartu,
frame, layar) yang berisikan informasi dalam teks, grafik, video, suara yang
dikaitkan oleh link. Hypertext dikaitkan dengan teks. Hypertext digunakan untuk
memperluas teks linear tradisional dengan memberi kesempatan untuk melompat
67
ke beberapa artikel terkait. Hypermedia untuk menyampaikan keterlibatan media
lain terutama audio dan video.
Keunggulan Hypertext dan Hypermedia inilah yang dimanfaatkan oleh
web pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa.
Keunggulan ini tidak dimiliki oleh teks yang berupa buku atau kertas. Hypertext
menawarkan berlapis-lapis informasi yang bisa diperoleh hanya dengan meng-klik
dari satu halaman saja.
Sesuai dengan teori di atas, web ini menyediakan berlapis-lapis teks
seperti bahan ajar, partner site dan ruang diskusi. Ruang diskusi digunakan
sebagai media bertukar pikiran antara guru dan siswa, siswa dengan sesama
siswa. Interaksi dalam proses pembelajaran tetap terlaksana tanpa mengurangi
aktifivas dan kreativitas siswa. Bahkan siswa yang sebelumnya jarang
berpartisipasi, pada ruang diskusi lebih berani mengeluarkan pendapatnya.
Temuan ini sesuai dengan kelebihan pembelajaran berbasis web yang
dikemukakan oleh Bates dan Wulf seperti yang dikutip Munir (2009: 174)
menurutnya pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan interaksi
pembelajaran (enchance interactivity). Pembelajaran online yang dirancang dan
dilaksanakan secara cermat dapat meningkatkan kadar (kualitas) interaksi
pembelajaran antara pembelajar dengan materi pembelajaran, pembelajar dengan
pengajar, dan antara pembelajar dengan pembelajar lainnya. Pembelajaran
terpisah ini memungkinkan pembelajar lebih leluasa mengungkapkan pendapat
karena tidak ada pembelajar lain yang mengamatinya. Dengan demikian
pembelajar yang pemalu atau lamban tidak akan merasa khawatir dicemooh.
68
Dapat di amati pada history ruang diskusi www.arossaedukatif.com
kegiatan siswa yang berpartisipasi di ruang diskusi. Pembelajaran berbasis web
ini tidak lantas menghilangkan ciri-ciri remaja yang iseng dan kreatif. Hal ini
terlihat pada karakter huruf yang diwarnai saat berkomentar di ruang diskusi, dan
menambahkan dengan gambar-gambar. Temuan lain yang menarik untuk
dibicarakan adalah dalam interaksi di ruang diskusi secara tidak sengaja juga
terdapat campur kode antar siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru.
Terbuktinya pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan keterampilan
menulis resensi siswa tidak berarti bahwa pembelajaran konvensional dan tatap
muka tidak cocok untuk mengajarkan keterampilan ini. Sesuai dengan pendapat
Subana (2009:97) yang menyatakan bahwa salah satu kekurangan pembelajaran
konvensional seringkali tidak cukup untuk mengajarkan keterampilan dan tingkah
laku. Hal ini berarti untuk mendapatkan hasil yang maksimal guru harus mampu
menemukan cara dan media yang dapat membantu agar siswa lebih aktif dan
mandiri.
Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan pemilihan cara dan media yang
tepat keterampilan menulis resensi siswa dapat ditingkatkan. Pembelajaran
berbasis web salah satu cara dan media yang dapat diterapkan. Pembelajaran
berbasis web telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi
siswa.
2. Pembahasan Hasil Analisis Angket
Berdasarkan hasil analisis angket pada bab sebelumnya dapat dijelaskan
bahwa jawaban siswa berkisar antara 75% sampai 95 %. Sesuai dengan
69
interpretasi hasil angket, jawaban siswa diatas berada pada kriteria tinggi dan
sangat tinggi. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa kelas eksperimen tinggi
dan sangat tinggi responnya terhadap pembelajaran berbasis web.
Respon positif siswa terhadap media yang digunakan sangat berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar siswa. Respon positif ini di sebabkan oleh media
pembelajaran berbasis web ini sangat digemari siswa. Memanfaatkan teknologi
yang digemari siswa menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Sesuai dengan konsep pembelajaran menyenangkan yang disampaikan
Mulyasa dalam Rusman (2010:226) bahwa pembelajaran menyenangkan
merupakan suatu proses yang didalammya terdapat suatu kohesi yang kuat antara
guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Guru harus berupaya
menciptakan strategi maupun media untuk mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa. Dengan perasaan yang menyenangkan ini siswa dapat
menikmati pembelajaran tanpa beban sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Berdasarkan hasil analisis angket yang terdiri dari 25 pernyataan tentang
respon siswa terhadap pembelajaran berbasis web terbukti bahwa respon siswa
berada pada kriteria tinggi dan sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa
pembelajaran berbasis web menyenangkan bagi siswa. Sesuai dengan teori
pembelajaran yang menyenangkan, bahwa proses dan hasil pembelajaran akan
lebih baik. Dari hasil uji hipotesis pada penelitian ini juga terbukti bahwa
keterampilan menulis resensi siswa dengan pembelajaran berbasis web lebih baik
daripada pembelajaran konvensional.
70
E. Keterbatasan Penelitian
1. Variabel yang diteliti dalam penelitian terdiri dari dua variabel yaitu
keterampilan menulis resensi sebagai variabel terikat atau yang
dipengaruhi dan variabel pembelajaran berbasis web sebagai variabel
bebas atau yang mempengaruhi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan keterampilan menulis resensi siswa karena
dipengaruhi oleh pembelajaran berbasis web ini. Hasil penelitian ini tidak
menutup kemungkinan bahwa terdapat pengaruh variabel lain terhadap
keterampilan menulis resensi ini seperti minat, motivasi, intelegensi dan
sebagainya. Namun variabel lain tersebut belum dikaji dalam penelitian
ini.
2. Penelitian dilakukan bertepatan dengan program sukses UN yang telah
diprogramkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Agam. Hal ini berpengaruh pada proses pembelajaran siswa terutama
siswa kelas eksperimen. Di saat siswa dituntut belajar melalui web, siswa
juga dituntut harus mengikuti pembelajaran tambahan dan remedial
sampai pukul 17.00 wib. Hal ini berpengaruh pada kurangnya kesempatan
bagi siswa untuk lebih leluasa mengakses web pembelajaran.
3. Bagi siswa kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran secara
konvensional, tidak tertutup kemungkinan juga ikut mengakses web
pembelajaran. Walaupun kemungkinan ini telah diantisipasi sebelumnya
dengan memberi sandi pada siswa kelas eksperimen untuk mengakses
bahan ajar, namun kemungkinan mereka mengakses web atau situs lain
tidak mungkin dicegah/dihalangi. Jika hal ini dilakukan secara alami tanpa
71
instruksi dari guru, siswa yang berinisiatif untuk belajar mandiri
persentasenya sangat kecil dan itu tidak akan mempengaruhi hasil
penelitian ini.
72
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Dari analisis data, hasil penelitian, dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan menulis resensi siswa antara
pembelajaran berbasis web dan konvensional. Hasil uji t memperlihatkan hasil t
hitung adalah 2,740. Nilai ini > dari t tabel yaitu 2,00. Jika t hitung > dari t tabel
maka �� ditolak dan �! diterima. Dengan demikian rumusan hipotesis yang
berbunyi terdapat perbedaan keterampilan menulis resensi siswa SMAN 2
Tilatang Kamang antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran
konvensional diterima.
Perbedaan keterampilan menulis resensi ini disebabkan oleh karena siswa
kelas eksperimen yang memperoleh perlakuan dengan pembelajaran berbasis web
lebih aktif dan lebih banyak memperoleh informasi tentang resensi dan contoh
resensi dari web pembelajaran. Dengan mempelajari banyak contoh, siswa lebih
luas wawasannya dan dapat pula mengembangkan kreativitasnya dalam menulis
terutama menulis resensi. Dari hasil penelitian terbukti bahwa pembelajaran
berbasis web dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi siswa.
B. Implikasi
Keterampilan menulis resensi merupakan keterampilan yang sangat
bermanfaat. Jika siswa menguasai keterampilan ini dengan baik, tidak tertutup
73
kemungkinan siswa akan menjadi seorang penulis resensi yang handal.
Keterampilan ini akan dapat dimanfaatkan sampai kapan saja oleh siswa.
Terampil menulis resensi dengan sendirinya mengharuskan siswa banyak
membaca. Sesuatu yang mustahil seorang dapat menulis resensi tanpa membaca
terlebih dahulu buku dan berbagai referensi yang terkait dengan buku yang
diresensinya. Dengan demikian untuk menjadi seorang penulis resensi yang
handal, siswa harus banyak membaca berbagai jenis buku dan berbagai jenis
resensi.
Sesuai dengan fungsi guru sebagai motivator, sudah selayaknya guru harus
dapat memotivasi siswa dan meyakinkan siswa bahwa mereka mampu dan pantas
menjadi seorang penulis resensi. Menjadi penulis resensi bahkan menjadi penulis
besar bukan impian lagi. Guru akan dapat memotivasi yang memiliki potensi
untuk itu dengan memfasilitasinya salah satunya dengan pembelajaran berbasis
web.
C. Saran
Berdasarkan temuan penelitian ini dikemukakan bebarapa saran, sebagai
berikut.
1. Pembelajaran berbasis web telah terbukti dapat meningkatkan
keterampilan menulis resensi siswa. Untuk itu guru harus terampil
memanfaatkan teknologi web ini untuk menunjang pembelajaran.
Pembelajaran berbasis web juga dapat digunakan untuk keterampilan
menulis lainnya. Untuk guru mata pelajaran lain penelitian ini hendaknya
74
dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar
siswa.
2. Bagi siswa SMAN 2 Tilatang Kamang hendaknya memanfaatkan fasilitas
jaringan internet gratis di sekolah. Jaringan internet tersebut dapat
digunakan untuk mengakses berbagai informasi. Salah satu situs
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan adalah situs
www.arossaedukatif.com khusus untuk KD menulis resensi.
3. Bagi sekolah agar dapat mempertahankan adanya jaringan internet/ wifi di
lingkungan sekolah. Diharapkan juga sekolah dapat membuat website
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk membuplikasikan sekolah. Selain
itu dapat juga dimanfaatkan oleh guru-guru untuk mempublikasikan bahan
ajar. Fasilitas ini dapat digunakan siswa di luar jam belajar untuk
mengakses informasi, memperluas wawasan dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
75
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Padang: UNP.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia.Jakarta: Erlangga. Alwi, Hasan dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai
Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Yayasan Cira Budaya Indonesia.
Darmansyah. 2010. Pembelajaran Berbasis Web. Teori, Konsep dan Aplikasi.
Padang: UNP Press. Depdiknas. 2007. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Model
Silabus Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Dewi, Asmi Yuriana. 2011. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Web di Kelas X SMAN 1 Sijunjung”. Padang: UNP. ( Tesis Tidak diterbitkan).
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende Flores:Penerbit Nusa Indah. Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Panduan Praktis Menulis Kreatif
Lengkap. Jakarta: Bumi Aksara. Kosasih, E. 2003. Kompetensi Kebahasaan dan Kesastraan. Cermat Berbahasa
Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Muhfida. 2008. “Pembelajaran Konvensional”. http://muhfida.com/pembelajaran-
konvensional/ (diakses tanggal 2 Januari 2012) Mukhtar dan Iskandar. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Teknolog Informasi
dan Komunikasi. (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta: Gaung Persada Press. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Nasution. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT. BPFE.
Nurudin. 2009. Kiat Meresensi Buku di Media Cetak. Jakarta: Murai Kencana.
76
Prasojo, Lantip dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media. Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT. Gramedia. Ramadhan, Dedi. 2009. “Pengaruh Pembelajaran Bermedia Website dan
Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VIII SMP Cendana Pekanbaru”. Padang: PPS UNP. ( Tesis tidak diterbitkan).
Ramadansyah. 2010. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia.
Bandung: Dian Aksara Press. Rianawaty, Ida. 2010. “Pengembangan Bahan Ajar Sains Berbasis Web dengan
Portal E- Learning Moodle untuk Siswa SMP SBI” Yogyakarta: PPs Universitas Negeri Yogyakarta. (Tesis tidak diterbitkan) diakses melalui http//Ida Rianawaty Blgspot.// tanggal 3 April 2012.
Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesioalisme
Guru. Bandung: Rajawali Pers. Soenarwan. 1983. Pengajaran Individual dan Klasikal. Surabaya:Usaha Nasional. Subana dan Sunarti. 2009. Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik dan Media
Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosyda Karya. Supranto, J. 1989. Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan.
Jakarta:Gramedia. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif Panduan Bagi Pemula. Padang:
UNP Press. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa. Triton, P.B. 2011. Kiat Sukses Menjadi Penulis. Jakarta:PT. Suka Buku.
Waluyo, Herman J. 1994. Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
77
Warsidi, Edi. 2008. Resensi Buku. Apa dan Bagaimana Tekniknya. Bekasi: Penerbit Mitra Umum.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta:Rineka Cipta. Widodo,T. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta:UNS Press. Yulius, Oscar. 2010. Kompas IT Kreatif SPSS 18. Yogyakarta: Panser Pustaka. Zainal, Ali. 2011. Cepat dan Mudah Membuat Website Keren dengan Word Press
3.X. Jakarta: PT. Trans Media.
78
Lampiran 1:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA N 2 Tilatang Kamang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XII / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Aspek : Afektif, kognitif dan psikomotor (Menulis)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8. Mengungkapkan pendapat, informasi dan pengamalan dalam bentuk resensi dan cerpen
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
• Menulis resensi buku kumpulan
cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
• Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
Setelah meyimak keterangan guru, siswa dapat:
1. Menentukan identitas lima cerpen dalam buku kumpulan cerpen yang dibacanya.
2. Menentukan unsur instrinsik dan ekstrinsik lima cerpen yang ada dalam buku kumpulan cerpen tersebut.
3. Menemukan kelebihan dan kekurangan cerpen yang dibaca.
4. Menuliskan resensi berdasarkan unsur-unsur yang harus ada dalam resensi buku kumpulan cerpen.
79
Materi pembelajaran
Fakta : dalam meresensi sebuah cerpen , seseorang harus membaca semua isi cerpen yang akan diresensi atau cerpen yang akan diberi penilaian atau pertimbangan buku
Konsep : resensi adalah timbangan buku/ cerpen atau penilaian seseorang terhadap sebuah buku/ cerpen yang akan di kemukakan kelebihan dan keunggulan buku/ cerpen
: komponen/ unsur-unsur dari sebuah resensi:
- judul resensi yang berkaitan dengan cerpen yang diresensi - identitas cerpen /buku - kepengarangan cerpen /buku - kelebihan cerpen/ buku - kelemahan cerpen/ buku - kesimpulan/ ihktisar terhadap penilaian cerpen/ buku - saran dari penulis resensi terhadap cerpen/ buku tersebut
prinsip : apabila kita inggin meresensi sebuah cerpen/ buku dengan baik kita harus mengetahui atau faham akan isi cerpen /buku tersebut
Alokasi waktu
BEBAN BELAJAR
WAKTU BENTUK KEGIATAN / TUGAS
TM 90 menit
- proses kreatif penulisan resensi
PT menit - membaca minimal 5 cerpen dalam buku kumpulan cerpen yang telah dilaporkan
-membuat sinopsis dan analisis unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen
-mengakses web pembelajaran “bahasaku” pada situs www.arossaedukatif.com
KMTT menit Membaca dan menulis resensi cerpen lainnya.
80
Metode Pembelajaran
- penugasan Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 10 menit ) o Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan membaca do’a dan mengambil absen. o Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai. o Bertanya jawab tentang bahan ajar yang dibaca siswa melalui web.
b. Kegiatan inti ( 75 menit )
1. Eksplorasi o Berdasarkan teori dan contoh yang didapat dari web dan situs lain siswa menulis draf resensi buku kumpulan cerpen. o Guru mengamati kegiatan siswa.
2. Elaborasi
o Siswa berdiskusi dengan sesama siswa dan guru jika ragu dalam menulis resensi.
c. Penutup ( 5 menit )
o Guru mengingatkan siswa untuk mengetik dan mengirimkan resensi melalui web.
o Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran o Menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya agar siswa bisa lebih mempersiapkan diri untuk pelajaran berikutnya.
Sumber dan Alat Belajar
- Bahan ajar pada web pembelajaran.
- Sumber lain pada internet
- Buku yang terkait dengan resensi
- Cerpen yang akan diresensi
81
Penilaian
1. penilaian afektif : penilaian terhadap sikap siswa yang diamati selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. penilaian psikomotor:
Soal : Tulislah resensi kumpulan cerpen berdasarkan kelima cerpen yang kamu baca dengan memperhatikan unsur-unsur resensi! Kriteria penilaian resensi berpedoman pada rubrik berikut ini!
Kriteria Bobot
Tingkat Kinerja
1 (Jelek) 2 (Kurang)
3 (sedang)
4 (Baik) 5 (sangat Baik)
1.Identitas buku
2
Tidak terdapat identitas buku sam sekali
Tidak lengkap
Kurang lengkap
Lengkap Sangat lengkap
2.Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen 4
Tidak membahas sama sekali unsur instrinsik dan ekstrinsik-nya
Terdapat hanya 2 unsur instrinsik saja
Terdapat 3 unsur instrinsik dan telah menyinggung unsur ekstrinsik
Terdapat lebih dari 3 unsur instrinsik dan menyinggung unsur ekstrinsik
Terdapat semua unsur instrinsik dan ekstrinsik
82
3. Keunggul-an dan kekurang-an buku 4
Tidak mengung-kapkan kelebihan dan kekurang-an
Mengung-kapkan kelebihan dan kekurangan tetapi sepintas saja
Mengungkapkan kelebih-an dan kekurangan secara rinci
4.Penilaian terhadap buku
4
Tidak terdapat penilaian sama sekali
Terdapat penilaian tetapi tidak menunjukan sikap terhadap buku
Terdapat penilaian dan menun-jukkan sikap terhadap buku
5.Bahasa
4
Banyak bahasa tidak baku, tidak efektif, diksi tidak variatif
Bahasa baku, ada kalimat yang tidak komunika-tif, diksi kurang variatif
Bahasa baku, komunikatif, diksi variatif
Bahasa baku, kalimat efektif dan komuni-katif, diksi variatif dan menarik
6.Pengguna-an ejaan dan tanda baca
2
Terdapat lebih dari 10 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda
Terdapat 7-9 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Terdapat 4-6 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Terdapat 2-3 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Tidak terdapat kesalah- an penggunaan ejaan dan tanda baca
83
baca sama sekali
JUMLAH 20 20 40 60 80 100
Keterangan:
Nilai resensi siswa dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus ���� ���� �
���� � ���� � � 100
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia
Drs. Edi Mukhiar, M.Pd. Ailen Rossa Nanda, S.Pd.
NIP. 19960103 199003 1004 NIP.196904061996 02 2001
84
Lampiran 2:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA N 2 Tilatang Kamang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XII / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Aspek : Afektif, kognitif dan psikomotor (Menulis)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8. Mengungkapkan pendapat, informasi dan pengamalan dalam bentuk resensi dan cerpen
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
• Menulis resensi buku kumpulan
cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
• Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
Setelah meyimak keterangan guru, siswa dapat:
1. Menentukan identitas lima cerpen dalam buku kumpulan cerpen yang dibacanya.
2. Menentukan unsur instrinsik dan ekstrinsik lima cerpen yang ada dalam buku kumpulan cerpen tersebut.
3. Menemukan kelebihan dan kekurangan cerpen yang dibaca.
4. Menuliskan resensi berdasarkan unsur-unsur yang harus ada dalam resensi buku kumpulan cerpen.
85
Materi pembelajaran
Fakta : dalam meresensi sebuah cerpen , seseorang harus membaca semua isi cerpen yang akan diresensi atau cerpen yang akan diberi penilaian atau pertimbangan buku.
Konsep : resensi adalah timbangan buku/ cerpen atau penilaian seseorang terhadap sebuah buku/ cerpen yang akan di kemukakan kelebihan dan keunggulan buku/ cerpen
: komponen/ unsur-unsur dari sebuah resensi:
- judul resensi yang berkaitan dengan cerpen yang diresensi - identitas cerpen /buku - kepengarangan cerpen /buku - kelebihan cerpen/ buku - kelemahan cerpen/ buku - kesimpulan/ ihktisar terhadap penilaian cerpen/ buku - saran dari penulis resensi terhadap cerpen/ buku tersebut
prinsip : apabila kita inggin meresensi sebuah cerpen/ buku dengan baik kita harus mengetahui atau faham akan isi cerpen /buku tersebut.
Langkah-langkah menulis resensi:
Agar resensi yang kalian tulis bagus, ikutilah petunjuk berikut ini!
a. Pilihlah buku kumpulan cerpen yang akan kalian resensi. Jika penulisan
resensi ini bertujuan untuk dikirim ke media massa, kalian harus memilih
buku kumpulan cerpen yang baru terbit. Tetapi kali ini kalian akan belajar
menulis resensi, kalian boleh membeli buku kumpulan cerpen apa saja
atau memnijamnya dari perpustakaan.
b. Langkah kedua yang sangat penting adalah membaca buku yang akan
diresensi secara komprehensif, cermat dan teliti. Inilah langkah yang
sangat menentukan berkualitas tidaknya sebuah resensi. Kalian tidak akan
bisa mengungkapkan kembali isi buku kumpulan cerpen tersebut tanpa
membacanya dengan benar.
c. Mulailah menulis dengan menuliskan judul resensi. Pentingnya judul
resensi seperti pentingnya penunjuk arah dalam rambu lalu lintas. Judul
adalah pintu pembuka seorang pembaca untuk masuk dalam tulisan kita.
86
Pemilihan judul yang tepat akan menarik perhatian pembaca. Kemudian
tulislah identitas buku dengan lengkap.
d. Membuat sinopsis cerpen-cerpen yang diresensi dan menandai bagian-
bagian buku yang diperhatikan secara khusus, kemudian mengutip bagian-
bagian tertentu sebagai data. Dalam kumpulan cerpen yang biasa dikutip
sebagai data misalnya unsur instrinsik seperti persamaan karakter tokoh
pada beberapa cerpen yang dibaca, latar cerita, kekhasan bahasa pengarang
dan sebagainya.
e. Bukalah resensi dengan paragraf pembuka yang menarik. Paragraf
pembuka, dalam hal ini adalah pengait pertama dan utama agar pembaca
penasaran. Paragraf pembuka yang buruk membikin kita malas membaca.
Padahal resensi yang baik adalah memiliki pembuka yang bagus. Maka
cari apa yang paling menarik dari buku itu yang perlu diletakkan di
paragraf pembuka.
f. Lanjutkan menulis dengan melihat kelebihan dan kelemahan dari
kumpulan cerpen yang kalian baca. Hal yang kalian nilai boleh yang
berkenaan dengan organisasi penulisan, ide cerita pengarang, aspek
bahasanya, dan aspek teknisnya. Banyak hal yang dapat kalian ungkapkan
disini. Kalian dapat mengomentari cerita yang enak dibaca atau tidak, bisa
juga ukuran fontnya, ilustrasinya kalau ada dan sebagainya.
g. Langkah selanjutnya adalah menyuting tulisan kalian. Editlah bahasa,
kesalahan ejaan, tanda baca dan huruf kapitalnya. Setelah yakin tidak ada
kesalahan kalian tinggal mengirimkan tulisan.
h. Langkah terakhir adalah men-scan sampul buku untuk dilampirkan pada
resensi kalian.
Alokasi waktu
BEBAN BELAJAR
WAKTU BENTUK KEGIATAN / TUGAS
TM 90 menit
- Menjelaskan pengertian dan contoh resensi
- Penulisan draf resensi
87
PT Menit - Membaca minimal 5 cerpen dalam buku kumpulan cerpen yang telah dilaporkan.
- Membuat sinopsis dan analisis unsur instrinsik dan ekstrinsik
KMTT Menit - Membaca dan menulis resensi cerpen yang lain
Metode Pembelajaran
- Ceramah - Tanya jawab - Penugasan
Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 10 menit ) o Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan membaca do’a dan mengambil absen. o Menanyakan pada siswa tentang menulis resensi. o Memberikan sebuah contoh resensi cerpen. o Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai. o Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus. b. Kegiatan inti ( 75 menit )
1. Eksplorasi o Siswa mendengarkan penjelasan tentang resensi dan cara menulis
resensi. o Siswa dan guru membahas unsur-unsur yang terdapat dalam
resensi berdasarkan contoh resensi kumpulan cerpen. o Berdasarkan contoh yang diberikan guru, siswa menulis resensi
buku kumpulan cerpen.
2. Elaborasi o Siswa bertanya jawab tentang resensi buku kumpulan cerpen
3. Konfirmasi o Secara bergantian siswa menyunting resensi teman sebangku.
c. Penutup ( 5 menit )
o Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman
pelajaran
88
o Melakukan penilaian atau refleksi o Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran o Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi atau pengayaan o Menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya agar
siswa bisa lebih mempersiapkan diri untuk pelajaran berikutnya. Sumber dan Alat Belajar
- Buku yang terkait dengan resensi - Cerpen yang akan diresensi - Buku kompetensi berbahasa Indonesia
Penilaian
1. Penilaian afektif : penilaian terhadap sikap siswa yang diamati selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Penilaian psikomotor:
Soal : Tulislah resensi kumpulan cerpen berdasarkan kelima cerpen yang kamu baca dengan memperhatikan unsur-unsur resensi!
Kriteria penilaian resensi berpedoman pada rubrik berikut ini!
Kriteria Bobot Tingkat Kinerja
1
(Jelek)
2
(Kurang)
3
(sedang)
4
(Baik)
5 (sangat Baik)
Identitas buku
2
Tidak terdapat identitas buku sam sekali
Tidak lengkap
Kurang lengkap
Lengkap Sangat lengkap
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen 4
Tidak memba-has sama sekali unsur instrinsik dan ekstrin-
Terdapat hanya 2 unsur instrinsik saja
Terdapat 3 unsur instrinsik dan telah menyinggung unsur ekstrin-
Terdapat lebih dari 3 unsur instrinsik dan menyinggung unsur
Terdapat semua unsur instrinsik dan ekstrin-sik
89
siknya sik ekstrinsik
Keunggul-an dan kekurang-an buku
4
Tidak mengung-kapkan kelebihan dan kekurang-an
Mengung-kapkan kelebihan dan kekurangan tetapi sepintas saja
Mengungkapkan kelebih-an dan kekurangan secara rinci
Penilaian terhadap buku
4
Tidak terdapat penilaian sama sekali
Terdapat penilaian tetapi tidak menunjukan sikap terhadap buku
Terdapat penilaian dan menun-jukkan sikap terhadap buku
Bahasa
4
Banyak bahasa tidak baku, tidak efektif, diksi tidak variatif
Bahasa baku, ada kalimat yang tidak komunika-tif, diksi kurang variatif
Bahasa baku, komunikatif, diksi variatif
Bahasa baku, kalimat efektif dan komuni-katif, diksi variatif dan menarik
Pengguna-an ejaan dan tanda baca
2
Terdapat lebih dari 10 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda bac
Terdapat 7-9 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Terdapat 4-6 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Terdapat 2-3 kesalahan pengguna-an ejaan dan tanda baca
Tidak terdapat kesalah- an penggunaan ejaan dan tanda baca sama
90
sekali
JUMLAH 20 20 40 60 80 100
Keterangan:
Nilai resensi siswa dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus ���� ���� �
���� � ���� � � 100
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia
Drs. Edi Mukhiar, M.Pd. Ailen Rossa Nanda, S.Pd.
NIP. 19960103 199003 1004 NIP. 19690406 199602 2001
91
Lampiran 3:
NILAI RESENSI KUMPULAN CERPEN KLS EKSPERIMEN
NO NAMA SISWA NILAI
1 AFRINALDI 74
2 AULIA FITRI 74
3 BAYU DWI CAHYO 72
4 DILA NOVITA SARI 70
5 DINI HANIFA 64
6 DONI 78
7 ELSA SUSANA 58
8 EVI NIRMALA SARI 86
9 FRILA AMELIA 72
10 INDRI FITRIANI 86
11 IRENE GUCIANI PUTRI 84
12 IRNA YULITA 82
13 JEFRI HIDAYAT 74
14 JEFRI INDRA WAHYU 58
15 M.ABDUL AZIZ 92
16 NIA TRIA HARTIN 70
17 RAHMAT SYUKRAN 82
18 RISKI WAHYUNI 78
19 RONA NOVALINA 70
20 ROZA SILVIA 82
21 SHERLY OKTAVIONA 74
22 SRI DWI ASTUT 68
23 SRI MITA RAHAYU 66
24 SYAHRI RAHMADANI 74
25 TIA NOVITA 64
26 TRIA YURI 70
27 VIVI DESWIRA 74
28 WIZA MIARTI 78
29 YONDRA BASRI 90
74,6
92
Lampiran 4: NILAI RESENSI KUMPULAN CERPEN KLS KONTROL
NO NAMA SISWA NILAI
1 ARDI AZHARI' 50
2 ARDINAL SURYA 72
3 ARIF BUDIMAN 76
4 ARMAND TANJUNG 50
5 DEDI YUSUF 50
6 DEWI SARI REZKI 60
7 EKA YUDI FITRI 62
8 ELVIRA MAYASARI 74
9 FAJRI FADILAWATI 72
10 FITRIMARYENTI 74
11 GUSTRI AYU 66
12 HENDRA TRIPUTRA 62
13 IBNU FADILA 50
14 ILMA AULIA 76
15 MHD. RIZKI 50
16 MULYANI MAYANG SARI 82
17 NOLA DELIA SARI 66
18 NUR AZIZAH 70
19 NRUL FITRI NABILA 82
20 PUTRI AKHIRUL SAKBANI 76
21 PUTRI SINTIA 68
22 RAHMAT FEBI 68
23 RENI NILA SARI 70
24 RIRIN RIDHA RAHAYU 50
25 RONI NOVALINI 74
26 SARI MULYA 74
27 SEZI SENORITA 70
28 SURYANI 82
29 SWETY NOVITA SARI 70
93
30 VRETY SETYONINGSIH 74
31 WAHYU WIDYA NINGSIH 76
68,1
94
Lampiran 5:
ANALISIS KRITERIA PENILAIAN RESENSI
KELAS KONTROL
NO KODE SISWA 1 2 3 4 5 6 JUMLAH 1 1 2 12 12 12 6 6 50 2 2 6 12 12 20 20 2 72 3 3 10 16 12 16 16 6 76 4 4 2 12 12 12 6 6 50 5 5 2 12 12 12 6 6 50 6 6 8 8 12 12 16 4 60 7 7 10 12 12 12 12 4 62 8 8 10 12 12 12 20 8 74 9 9 6 12 12 20 20 2 72
10 10 10 12 12 12 20 8 74 11 11 10 12 12 12 12 8 66 12 12 10 12 12 12 12 4 62 13 13 10 8 8 8 8 8 50 14 14 6 12 12 20 20 6 76 15 15 2 10 8 12 12 6 50 16 16 10 16 12 20 12 8 78 17 17 10 12 12 12 12 8 66 18 18 8 12 12 12 20 6 70 19 19 10 16 12 20 16 8 82 20 20 10 16 12 20 12 6 76 21 21 8 12 10 20 12 6 68 22 22 8 12 12 12 16 8 68 23 23 10 16 12 12 12 8 70 24 24 2 12 4 12 12 8 50 25 25 6 16 12 20 12 8 74 26 26 10 12 12 20 12 8 74 27 27 10 16 12 12 12 8 70 28 28 10 12 12 20 20 8 82 29 29 8 16 12 12 16 6 70 30 30 10 12 12 12 20 8 74
31 31 8 16 12 12 20 8 76
7,806 12,84 11,42 14,58 14,26 6,581
95
Lampiran 6: ANALISIS KRITERIA PENILAIAN RESENSI
KELAS EKSPERIMEN
NO KODE SISWA 1 2 3 4 5 6 JUMLAH 1 1 10 16 20 12 12 4 74 2 2 10 12 12 12 20 8 74 3 3 10 16 12 12 20 2 72 4 4 10 16 12 12 12 8 70 5 5 8 12 12 12 12 8 64 6 6 10 16 12 20 12 8 78 7 7 6 12 12 12 12 4 58 8 8 10 12 20 20 20 4 86 9 9 10 12 12 12 20 6 72
10 10 10 16 12 20 20 8 86 11 11 10 16 12 20 20 6 84 12 12 10 16 12 20 20 4 82 13 13 10 16 16 12 12 8 74 14 14 2 12 12 12 12 8 58 15 15 10 12 20 20 20 10 92 16 16 10 12 12 10 20 6 70 17 17 10 16 12 20 20 4 82 18 18 10 16 12 20 12 8 78 19 19 8 16 12 12 16 6 70 20 20 10 16 20 12 20 4 82 21 21 10 12 12 20 12 8 74 22 22 2 16 12 12 20 6 68 23 23 8 16 12 12 12 6 66 24 24 6 12 20 12 20 4 74 25 25 6 16 12 12 12 6 64 26 26 10 12 12 12 20 4 70 27 27 10 16 12 20 12 4 74 28 28 10 16 12 12 20 8 78
29 29 6 16 20 20 20 8 90 8,69 14,5 13,8 15 16,6 6,14
96
Lampiran 7: Hasil Uji Statistik Dasar Kedua Kelas Sampel
Statistics
eksperimen kontrol
N Valid 29 31
Missing 2 0
Mean 74.62 68.10
Median 74.00 70.00
Mode 74 50a
Std. Deviation 8.621 9.738
Minimum 58 50
Maximum 92 82
Sum 2164 2111
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
97
Lampiran 8:
Hasil Uji Normalitas Sampel
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
eksperimen .149 29 .097 .975 29 .702
kontrol .147 29 .112 .900 29 .010
a. Lilliefors Significance Correction
98
99
Lampiran 9:
Hasil Uji Homogenitas Sampel
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.412 1 58 .524
100
Lampiran 10:
Hasil Uji T
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
nilai Equal variances
assumed .412 .524 2.740 58 .008 6.524 2.381
Equal variances
not assumed
2.752 57.832 .008 6.524 2.371
101
Lampiran 11:
ANGKET SISWA
Petunjuk:
1. Terdapat 25 butir pernyataan dalam kuesioner ini. Pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan diri anda sendiri saat mengikuti pembelajaran
berbasis web.
2. Berilah tanda ceklis () pada salah satu tanggapan SS, S, R, TS, atau STS.
Jika anda menjawab :
SS berarti anda sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut.
S berarti anda setuju terhadap pernyataan-pernyataan tersebut.
R berarti anda ragu-ragu atau tidak mempunyai tanggapan terhadap
pernyataan tersebut
TS berarti anda tidak setuju terhadap pernyataan tersebut
STS berarti anda sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Apapun pilihan anda, tidak dinilai benar atau salah dan tidak ada kaitannya
dengan nilai anda.
Nomor Absen Siswa :
...........................
PERNYATAAN
KEMUNGKINAN JAWABAN
SS S R TS STS
1 2 3 4 5 6
1. Belajar Bahasa Indonesia melalui web merupakan pengalaman belajar yang baru bagi saya.
2. Belajar Bahasa Indonesia melalui web merupakan pengalaman yang berharga bagi saya.
3. Belajar melalui web membuka wawasan saya.
4. Belajar Bahasa Indenesia melalui web menyenangkan bagi saya.
5. Saya dapat membaca banyak hal tentang resensi dan membaca banyak contoh resensi melalui web.
102
6. Belajar melalui web berulang-ulang meningkatkan keterampilan menulis resensi saya.
7. Belajar melalui web memperkaya wawasan saya tentang resensi.
8. Berdiskusi melalui web sangat menyenangkan bagi saya.
9. Saya sering menggunakan ruang diskusi pada web untuk berinteraksi dengan guru dan teman-teman.
10. Berdiskusi melalui web membosankan bagi saya.
11. Belajar melalui web membuat saya malas dan frustasi
12. Saya ingin mempelajari Kompetensi Dasar yang lain melalui web.
13. Cukup Kompetensi Dasar ini saja yang dipelajari melalui web.
14. Belajar memalalui web membantu saya mengetahui kemajuan yang telah saya capai dalam belajar
15. Belajar melalu web mambantu saya memahami materi tentang resensi
16. Belajar melalui web pembelajaran biasa-biasa saja
17. Belajar melalui web membuat saya kesulitan dalam belajar
18. Saya sangat bersemangat belajar melalui web
19. Belajar melalui web membuat saya bingung
20. Saya sering meng-akses web arossaedukatif.com diluar jam pelajaran.
21. Saya selalu ingin melihat informasi terbaru melalui web arossaedukatif.com
22. Saya ingin selalu menggunakan web ini untuk belajar
23. Membaca berbagai contoh resensi melalui web, memperkaya wawasan saya mengenai resensi
24. Saya kesulitan mendapatkan akses internet di tempat tinggal saya
103
25. Saya dapat memanfaatkan jaringan internet sekolah dan warung internet terdekat
104
Lampiran Tampilan Halaman Web
105
Bahan Ajar
106
Ruang Diskusi
107
Partner Site
108
NILAI RESENSI KUMPULAN CERPEN KLS EKSPERIMEN
NO NAMA SISWA NILAI
1 AFRINALDI 74
2 AULIA FITRI 74
3 BAYU DWI CAHYO 72
4 DILA NOVITA SARI 70
5 DINI HANIFA 64
6 DONI 78
7 ELSA SUSANA 58
8 EVI NIRMALA SARI 86
9 FRILA AMELIA 72
10 INDRI FITRIANI 86
11 IRENE GUCIANI PUTRI 84
12 IRNA YULITA 82
13 JEFRI HIDAYAT 74
14 JEFRI INDRA WAHYU 58
15 M.ABDUL AZIZ 92
16 NIA TRIA HARTIN 70
17 RAHMAT SYUKRAN 82
18 RISKI WAHYUNI 78
19 RONA NOVALINA 70
20 ROZA SILVIA 82
21 SHERLY OKTAVIONA 74
22 SRI DWI ASTUT 68
23 SRI MITA RAHAYU 66
24 SYAHRI RAHMADANI 74
25 TIA NOVITA 64
26 TRIA YURI 70
27 VIVI DESWIRA 74
28 WIZA MIARTI 78
109
29 YONDRA BASRI 90
74,6
NILAI RESENSI KUMPULAN CERPEN KLS KONTROL
NO NAMA SISWA NILAI
1 ARDI AZHARI' 50 2 ARDINAL SURYA 72 3 ARIF BUDIMAN 76 4 ARMAND TANJUNG 50 5 DEDI YUSUF 50 6 DEWI SARI REZKI 60 7 EKA YUDI FITRI 62 8 ELVIRA MAYASARI 74 9 FAJRI FADILAWATI 72 10 FITRIMARYENTI 74 11 GUSTRI AYU 66 12 HENDRA TRIPUTRA 62 13 IBNU FADILA 50 14 ILMA AULIA 76 15 MHD. RIZKI 50 16 MULYANI MAYANG SARI 82 17 NOLA DELIA SARI 66 18 NUR AZIZAH 70 19 NRUL FITRI NABILA 82 20 PUTRI AKHIRUL SAKBANI 76 21 PUTRI SINTIA 68 22 RAHMAT FEBI 68 23 RENI NILA SARI 70 24 RIRIN RIDHA RAHAYU 50 25 RONI NOVALINI 74 26 SARI MULYA 74 27 SEZI SENORITA 70 28 SURYANI 82
110
29 SWETY NOVITA SARI 70 30 VRETY SETYONINGSIH 74 31 WAHYU WIDYA NINGSIH 76
68,1
111
ANALISIS KRITERIA PENILAIAN RESENSI
KELAS KONTROL
NO KODE SISWA 1 2 3 4 5 6 JUMLAH 1 1 2 12 12 12 6 6 50 2 2 6 12 12 20 20 2 72 3 3 10 16 12 16 16 6 76 4 4 2 12 12 12 6 6 50 5 5 2 12 12 12 6 6 50 6 6 8 8 12 12 16 4 60 7 7 10 12 12 12 12 4 62 8 8 10 12 12 12 20 8 74 9 9 6 12 12 20 20 2 72
10 10 10 12 12 12 20 8 74 11 11 10 12 12 12 12 8 66 12 12 10 12 12 12 12 4 62 13 13 10 8 8 8 8 8 50 14 14 6 12 12 20 20 6 76 15 15 2 10 8 12 12 6 50 16 16 10 16 12 20 12 8 78 17 17 10 12 12 12 12 8 66 18 18 8 12 12 12 20 6 70 19 19 10 16 12 20 16 8 82 20 20 10 16 12 20 12 6 76 21 21 8 12 10 20 12 6 68 22 22 8 12 12 12 16 8 68 23 23 10 16 12 12 12 8 70 24 24 2 12 4 12 12 8 50 25 25 6 16 12 20 12 8 74 26 26 10 12 12 20 12 8 74 27 27 10 16 12 12 12 8 70 28 28 10 12 12 20 20 8 82 29 29 8 16 12 12 16 6 70 30 30 10 12 12 12 20 8 74
31 31 8 16 12 12 20 8 76
7,806 12,84 11,42 14,58 14,26 6,581
112
ANALISIS KRITERIA PENILAIAN RESENSI
KELAS EKSPERIMEN
NO KODE SISWA 1 2 3 4 5 6 JUMLAH 1 1 10 16 20 12 12 4 74 2 2 10 12 12 12 20 8 74 3 3 10 16 12 12 20 2 72 4 4 10 16 12 12 12 8 70 5 5 8 12 12 12 12 8 64 6 6 10 16 12 20 12 8 78 7 7 6 12 12 12 12 4 58 8 8 10 12 20 20 20 4 86 9 9 10 12 12 12 20 6 72
10 10 10 16 12 20 20 8 86 11 11 10 16 12 20 20 6 84 12 12 10 16 12 20 20 4 82 13 13 10 16 16 12 12 8 74 14 14 2 12 12 12 12 8 58 15 15 10 12 20 20 20 10 92 16 16 10 12 12 10 20 6 70 17 17 10 16 12 20 20 4 82 18 18 10 16 12 20 12 8 78 19 19 8 16 12 12 16 6 70 20 20 10 16 20 12 20 4 82 21 21 10 12 12 20 12 8 74 22 22 2 16 12 12 20 6 68 23 23 8 16 12 12 12 6 66 24 24 6 12 20 12 20 4 74 25 25 6 16 12 12 12 6 64 26 26 10 12 12 12 20 4 70 27 27 10 16 12 20 12 4 74 28 28 10 16 12 12 20 8 78
29 29 6 16 20 20 20 8 90 8,69 14,5 13,8 15 16,6 6,14
113
Statistics
eksperimen kontrol
N Valid 29 31
Missing 2 0
Mean 74.62 68.10
Median 74.00 70.00
Mode 74 50a
Std. Deviation 8.621 9.738
Minimum 58 50
Maximum 92 82
Sum 2164 2111
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
114
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
eksperimen .149 29 .097
kontrol .147 29 .112
115
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.412 1 58 .524
116
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
nilai Equal variances
assumed .412 .524 2.740 58 .008 6.524 2.381
Equal variances
not assumed
2.752 57.832 .008 6.524 2.371
117
Lampiran 16:
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SMAN 2 Tilatang Kamang Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester : XII/ genap
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi
dan cerpen
B. Kompetensi Dasar
8.1. Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
C. Indikator
1. Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria
penulisan resensi
2. Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
D. Sasaran/ tujuan Pembelajaran
Setelah membaca bahan ajar, siswa dapat:
5. Menentukan identitas lima cerpen dalam buku kumpulan cerpen yang
dibacanya.
6. Menulis sinopsis dari lima cerpen dalam buku kumpula cerpen yang
dibacanya.
7. Menentukan unsur instrinsik dan ekstrinsik lima cerpen yang ada
dalam buku kumpulan cerpen tersebut.
8. Menemukan kelebihan dan kekurangan cerpen yang dibaca.
9. Menuliskan resensi berdasarkan unsur-unsur yang harus ada dalam
resensi buku kumpulan cerpen.
118
E. Uraian Materi
Siswa-siswi sekalian! Pada Kompetensi Dasar semester ganjil yang lalu
kalian telah mempelajari tentang resensi buku non fiksi. Pada semester ini kita
juga akan mempelajari resensi, namun kali ini kita akan meresensi buku
kumpulan cerpen. Kalian bisa membaca kembali catatan kalian tentang resensi.
Untuk lebih memahami lagi di bawah ini akan diuraikan secara panjang lebar
hakikat resensi, unsur resensi kumpulan cerpen, langkah-langkah menulis resensi
kumpulan cerpen dan contoh-contoh resensi kumpulan cerpen.
1. Hakikat resensi
Resensi disebut juga timbangan buku karena dalam resensi terdapat
pertimbangan peresensi atau resensiator terhadap buku yang dibacanya. Berikut
pendapat beberapa ahli tentang hakikat resensi. Keraf (1994:274) memberikan
defenisi bahwa resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah
karya atau buku. Dalam KBBI (2007:951) resensi adalah pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku, ulasan buku. Sementara itu Thahar (2008:92)
mengutip defenisi resensi secara etimologinya. Dalam bukunya dinyatakan bahwa
resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie dan dari bahasa Latin recenseo yang
berarti memeriksa kembali, meninjau, atau menimbang. Dalam bahasa Inggris
resensi disebut review yang artinya sebuah laporan tanpa kritik tentang suatu
peristiwa kesenian (pertunjukan drama, pameran lukisan, film, buku dll)
Defenisi yang sama juga dikemukakan oleh Warsidi (2008:8) menurutnya
resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah karya (buku). Di media
massa lanjutnya disediakan ruang resensi dengan beragam nama seperti tinjauan
buku, pustaka, bedah buku, kupas buku, kitabah, dan bedah kitab. Semua istilah
tersebut pada hakikatnya sama dengan resensi.
Rahayu (2007:151) mendefenisikan resensi dengan pertimbangan buku,
atau ulasan buku, atau dengan bahasa yang agak mentereng berarti membedah,
menganalisis, dan mencari roh/inti buku. Peresensi lanjutnya adalah orang yang
berkompeten yang memberi penilaian tentang buku dan memberitahu kepada
khalayak tentang perlu tidaknya sebuah buku dibaca. Nurudin (2009:5)
menyatakan bahwa meresensi buku adalah kegiatan memberikan penilaian
terhadap sebuah buku, menginformasikan data buku dengan tujuan
119
menginformasikan pada masyarakat lewat media massa (cetak atau elektronik).
Karena tujuannya memberikan informasi yang lengkap, maka penulis resensi
memberikan penilaiannya terhadap buku termasuk kekurangan buku tersebut.
Menurut Kosasih (2003:263) resensi merupakan suatu bentuk tulisan yang berisi
tinjauan terhadap kualitas suatu novel atau karya lainnya. Selanjutnya dijelaskan
bahwa resensi ditulis untuk menarik minat baca masyarakat agar mereka
membaca buku atau novel yang dikupas.
3.Unsur-unsur resensi kumpulan cerpen
Kumpulan cerpen adalah salah satu dari karya fiksi. Unsur-unsur yang harus
ada dalam resensi kumpulan cerpen sama dengan unsur yang ada pada resensi
fiksi. Jika dikelompokkan unsur tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan
meliputi judul resensi, identitas buku, tubuh resensi dan penutup. Masing-masing
unsur terdiri atas:
a. Judul resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi lebih baik dirumuskan
sendiri dengan singkat dan menarik.
b. Identitas buku
Identitas buku meliputi 1) judul buku, (2) pengarang, (3) penerbit, (4)
tahun terbit beserta cetakannya, (5) tebal buku, (6) harga buku (jika
diperlukan). Dan nomor ISBN.
c. Tubuh resensi merupakan bagian inti dari sebuah resensi. Tubuh dari
resensi kumpulan cerpen adalah (1) sinopsis atau isi buku secara bernas
dan kronologis berupa unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen; (2) ulasan
singkat buku dengan kutipan secukupnya; (3) keunggulan buku; (4)
kelemahan buku; (5) kepengarangan, dan (6) tinjauan bahasa.
d. Penutup resensi merupakan penilaian atau kesimpulan dari tubuh resensi
yang berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
4. Langkah-langkah menulis resensi kumpulan cerpen
Agar resensi yang kalian tulis bagus, ikutilah petunjuk berikut ini!
i. Pilihlah buku kumpulan cerpen yang akan kalian resensi. Jika penulisan
resensi ini bertujuan untuk dikirim ke media massa, kalian harus memilih
120
buku kumpulan cerpen yang baru terbit. Tetapi kali ini kalian akan belajar
menulis resensi, kalian boleh membeli buku kumpulan cerpen apa saja
atau memnijamnya dari perpustakaan.
j. Langkah kedua yang sangat penting adalah membaca buku yang akan
diresensi secara komprehensif, cermat dan teliti. Inilah langkah yang
sangat menentukan berkualitas tidaknya sebuah resensi. Kalian tidak akan
bisa mengungkapkan kembali isi buku kumpulan cerpen tersebut tanpa
membacanya dengan benar.
k. Mulailah menulis dengan menuliskan judul resensi. Pentingnya judul
resensi seperti pentingnya penunjuk arah dalam rambu lalu lintas. Judul
adalah pintu pembuka seorang pembaca untuk masuk dalam tulisan kita.
Pemilihan judul yang tepat akan menarik perhatian pembaca. Kemudian
tulislah identitas buku dengan lengkap.
l. Membuat sinopsis cerpen-cerpen yang diresensi dan menandai bagian-
bagian buku yang diperhatikan secara khusus, kemudian mengutip bagian-
bagian tertentu sebagai data. Dalam kumpulan cerpen yang biasa dikutip
sebagai data misalnya unsur instrinsik seperti persamaan karakter tokoh
pada beberapa cerpen yang dibaca, latar cerita, kekhasan bahasa pengarang
dan sebagainya.
m. Bukalah resensi dengan paragraf pembuka yang menarik. Paragraf
pembuka, dalam hal ini adalah pengait pertama dan utama agar pembaca
penasaran. Paragraf pembuka yang buruk membikin kita malas membaca.
Padahal resensi yang baik adalah memiliki pembuka yang bagus. Maka
cari apa yang paling menarik dari buku itu yang perlu diletakkan di
paragraf pembuka.
n. Lanjutkan menulis dengan melihat kelebihan dan kelemahan dari
kumpulan cerpen yang kalian baca. Hal yang kalian nilai boleh yang
berkenaan dengan organisasi penulisan, ide cerita pengarang, aspek
bahasanya, dan aspek teknisnya. Banyak hal yang dapat kalian ungkapkan
disini. Kalian dapat mengomentari cerita yang enak dibaca atau tidak, bisa
juga ukuran fontnya, ilustrasinya kalau ada dan sebagainya.
121
o. Langkah selanjutnya adalah menyuting tulisan kalian. Editlah bahasa,
kesalahan ejaan, tanda baca dan huruf kapitalnya. Setelah yakin tidak ada
kesalahan kalian tinggal mengirimkan tulisan.
p. Langkah terakhir adalah men-scan sampul buku untuk dilampirkan pada
resensi kalian.
Selamat mencoba!
5.Contoh resensi kumpulan cerpen
Untuk lebih memahami cara menulis resensi kumpulan cerpen, berikut
diberikan beberapa contoh resensi kumpulan cerpen.
Contoh 1:
CINTA YANG HILANG
Judul : Mencari Belahan Jiwa Penulis : Ifa Avianti Penerbit : Gema Insani Cetakan : November 2006 ( cetakan pertama ) Tebal : 202 halaman
Buku kumpulan Cerpen ini adalah sebuah karya dari seorang penulis yang
bernama Ifa Avianti yang lahir di Jakarta. Ifa adalah lulusan dari Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, jurusan Teknik Metalurgi. Tulisannya berupa cerpen,
cerbung, essay dan artikel tersebar pada majalah Annida, Ummi, Muslimah,
Amanah, Sabili, Noor, Safina, Paras, Aisha, tabloid Fikri, Buletin Hanif, Q-Zone,
serta portal Moslemworld. Menulis beberapa cerpen yang dimuat di antologi
bersama teman-teman penulis Forum Lingkar Pena, yaitu “Sembilan Mata Hati”
(Pustaka Annida, Jakarta, 1998), “Ketika Duka Tersenyum” (FBA Pess,
Jakarta,2001), dan “Semua Atas Nama Cinta” (Ghalia, Jakarta, 2003), serta
sebuah novel interaktif bersama berjudul “Kembara Kasih” (Pustaka Annida,
Jakarta, 1999). Tiga tulisannya termuat dalam antologi kisah nyata para pejuang
keadilan bersama Helvi Tiana Rosa, Izzatul Jannah, dkk yaitu “Bukan Di Negeri
Dongeng” (AsySyaamil, Bandung, 2003) dan masih banyak lagi karya-karya
bersamanya. Selain menjadi ibu dari putra kecil bernama Akna Mumtaz Ilmi, Ifa
sedang menulisbeberapa buah buku, diantaranya adalah “Barbagi Bening Cinta”
(Kumpulan essay, AsySyaamil, Bandung, 2204, kumcer dewasa “Langit Masih
122
Biru” (Almawardi Prima, Jakarta, Juli2005), berbagaii kumcer dewasa lainnya,
juga kumcer remaja “Cinta Sudah Lewat” (Mizan,Bandung, 2005), serta berbagai
kumpulan essay dan dua novel teenlit islami. Sekarang Ifa tengah menunggu
karya-karyanya lagi diterbitkan. Salah satu cita-cita Ifa adalah belajar menulis
artikel ilmiah sejenis jurnal,la melanjutkan pendidikannya dibidang Creative
Writing serta Materiall Science.
Saya akan mencoba memberikan sinopsis pada cerpen yang diberi judul
“Mencari Belahan Jiwa”. Cerpen ini menceritakan tentangseorang istri dari Satria,
dan seorang ibu dari tiga orang anak yaitu Aziz, Naura dan Sofwan yang
mempunyai kelainan bawaan yaitu autis, istri shalehah itu bernama Vedha.
Berawal dari teman semasa kecil Vedha yang biasa dipanggil Ve menjadi
istriSatria. Ve bersahabat dengan adik Satria, yang bernama Uci. Usia Ve satu
tahun lebih mudadari Satria dan seumur dengan Uci. Saat mereka masih kecil
mereka selalu bersama, Satriaadalah pelindung bagi Ve dan Uci. Namun,
kebersamaan itu hanya sampai SMU, setelahSatria masuk Rohis dan dia menjadi
Ikhwan. Namun Ve dan Uci tak kehilangan temanmereka mendapatkan 10 orang
sahabat sekaligus yang sangat mererti mereka satu samalain. Diantara para
sahabat-sahabatnya itu, hanya Ve yang belum mengenakan jilbab. Vemasih ingin
menjadi anggota OSIS, Cherleder, KIR dan lain sebagainya. Di sekolah mereka,
mengenakan jilbab adalah melanggar peraturan. Namun suatuhari, Ve berbicara
pada teman-temannya bahwa ia akan mengenakan jilbab. Dan setelah
Vemengenakan jilbab banyak sekali masalah yang ditimbulkan karenanya. Untuk
itu, Ve kaburbersama Uci dan Satria. Satria menjadi orang yang dingin dan cool.
Setelah masalah selesaiVe dan Uci kembali ke rumah masing-masing dan
meneruskan hidup mereka, dan tak lama setelahnya, Satria berbicara pada Ve
bahwa ia dan Ve telah dijiodohkan sedari kecil olehkedua orang tuanya. Entah
mengapa hati Satria sangat bimbang dan akhirnya tujuh tahunsetelahnya barulah
Satria menikahi Ve. Padahal dulu ada rasa cinta pada hati Satria untuk Ve, tetapi
mengapa semua itu sedikit demi sedikit menghilang. Keluarga kecil mereka
sangatlah rukun, tetapi begitu sunyi.Ve adalah istri yangtegar dan mandiri, ia
berusaha menjadi yang terbaik bagi keluarganya, namun itu bukankeinginan
Satria. Sampai suatu saat, Satria berkenalan dengan Bening di chat room.
123
danberlanjut. Satria tak pernah bertemu Bening, mendengar suaranya pun belum.
Namun adaperasaan sejuk apabila Satria memulai percakapan dengan Bening.
Ada perbedaan pada diriBening dan Ve, Satria ingin menolk semua rasa ini, dan
ia beranikan untuk bertemu dengan Bening… apa yang akan terjadi pada rumah
tangga Ve dan Satria? Siapakah sebenarnya Bening itu? Masih ada cerpen-cerpen
selain cerpen di atas, diantaranya adalah “Aku JatuhCinta Lagi” yang
menceritakan tentang sepasang suami istri yang sangat sibuk sehingga tidakpunya
waktu untuk berdua, “Reunion Potpouri” menceritakan tentang seorang
anakbangsawan Jawa yang menikah denagn rakyat biasa dan dikucilkan oleh
keluarga besarnya,“Jodoh Alin” yaitu menceritakan tentang seorang kaka angkat
yang mencarikan jodoh untukAlin, serta masih ada lagi cerita-cerita yang dapat
kita baca dalam buku kumpulan cerpen ini. Banyak persamaan antara cerita satu
dan lainnya, yaitu mengenai masalah suamidan istri. Tetapi cerita yang
ditampilkan beragam, mulai dari yang selingkuh, sampai suamiyang dingin.
Cerpen-cerpen dalam buku ini bisa dijadikan tuntunan agar kita bisa
membinakeluarga dengan baik, menjadi istri yang shalehah bagi suami, serta
suami yang harusmenyayangi istrinya. Namun, cerpen-cerpen ini mempunyai
kekurangan dalam segi bahasa,bahasanya terlalu bertele-tele dan sulit dimengerti.
Buku kumpulan cerpen ini cocok dibaca untuk kalangan yang sudah berumah
tangga atau sudah dewasa. Karena, bagi anak muda, segi bahasanya sulit untuk
dimengerti. Tetapi, dari keseluruhan cerita apabila dibaca denganseksama, banyak
sekali pesan dan amanat dari penulis yang sangat berarti apabila kita
akanmelangkah ke taraf pernikahan. (http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/4-
cerpen-dan-resensi).
124
Contoh 2:
Judul Buku : My Valentine Penulis : Hanna Al – Ithriyah Terbit : Gema Insani Cetakan : 1, Dzulqa’idah 1427 H / November 2006 M Tebal : 192 halaman
Hanna Al – Ithriyah, penulis muda berbakat ini masih bersekolah di
madrasah aliyah ( P1 ) Annuqayah, Sumenep, Madura,. Lahir di Sumenep, 22
desember 1985, karyanya yang berjudul “ Selaka Rindu Dinda “ berhasil
memperoleh juara hiburan pertama pada lomba SMCI Gema Insani dan di
bukukan dalam antologi cerpen pemenang sayembaya yang judulnya diambil dari
judul cerpennya, “ Selaka Rindu Dinda “.
Kali ini, Hanna Al – Ithriyah kembali meluncurkan buku kumpulan cerpen
karyanya yang berjudul “ My Valentine “ yang berisi sebelas cerita dengan
karakteristik yang berbeda di setiap ceritanya.
Kumpulan cerpen “ My Valentine “ secara tidak langsung membuat
ketertarikan ingin membacanya. Yang paling mempengauhi itu adalah judulnya,
yang sudah familiar dengan remaja-remaja. Banyak orang yang salah
memprediksikan isi buku ini, karena mereka melihat dari judulnya, padahal
isinya sangat berbeda dengan yang mereka prediksikan. Selain itu bahasanya
sangat mudah dimengerti walaupun ada sebagian kata yang memakai bahasa arab
dan madura tetapi di akhir cerita di berikan keterangannya.
Diantaranya sebelas cerita, ada 3 cerita yang terlihat paling menyentuh hati
dan mengharukan. Ketiga cerita itu adalah “ Dialog Alam Barzah “, “ H Minus 7
(My Valentine)”, “ Donat “. Ketiga cerita ini mengandung makna yang sangat
dalam. Bisa dilihat dari cerita “ Dialog Alam Barzah “ menceritakan tentang
amalan seseorang yang tidak menjamin masuk surga yaitu menceritakan di 24
orang hamba Allah , yang salah satu dari mereka adalah ahli ibadah, ternyata
seorang ahli ibadah tidak menjamin dia akan masuk surga karena orang tersebut
belum bisa menghindari penyakit hati.
125
Ternyata yang masuk surga adalah orang yang selalu menjaga agar hatinya
selalu bersih dari penyakit hati. Dalam cerita ini bahasa yang digunakan sangat
mudah dimengerti seakan-akan kita menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Di cerita yang kedua bahasa yang di digunakan yaitu bahasa gaul anak
remaja sekarang yang berjudul “ H Minus 7 ( My Valentine ) “ isinya
menceritakan seorang anak muda yang bernama Boy. Anak muda ini sedang
mencari pasangan untuk merayakan hari valentine, ternyata cewek-cewek di
sekolahnya sudah mempunyai gandengan. Yang belum hanya anak Rohis.
Tentunya itu memperkenalkan seorang akhwat itu dan temannya memberi saran
untuk secepatnya mengirim sebuah kado dan sekotak coklat. Boy mengikuti saran
temannya itu. Setelah itu Boy mendapat bingkisan itu kembali dan didalamnya
terdapat securik kertas yang didalamnya berisi penolakan menerima bingkisan
Valentine itu. Akhwat itu menolak ajakan dan pemberian bingkisan itu, lalu
akhwat itu menjelaskan alasannya dan memberi pesan yang sangat menyentuh
hati sehingga bisa membuat Boy kembali mendekat kepada Allah SWT.
Dicerita yang ketiga “ DONAT “ isinya kita ambil hikmah yang sangat
besar karena ceritanya sangat menyentuh hati, sampai bisa membuat menangis
pembacanya dan sangat membuat penasaran karena judulnya seperti komedi.
Didalamnya menceritakan sebuah keluarga yang harmonis, seorang ibu yang
mempunyai dua orang anak yang bernama Yuli dan Ipit. Ipit anak yang paling
kecil, dia sangat suka makan donat. Sehari saja dia makan donat dia pasti mayur
dan bertingkah tidak karuan. Suatu hari dia masuk rumah sakit, ternyata dia
mengidap penyakit turunan dari ayahnya yaitu penyakit diabetes. Tidak berapa
lama Ipit meninggal dunia, ibunya dan kakanya sangat menghawatirkan. Cerita itu
sangat mengharukan dibanding cerita yang lain. Kesimpulan cerpen ini sangat
bagus karena bisa membuat pembacanya penasaran dan semua makna ceritanya
sangat mendalam, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di buku itu,
bahasanya tidak berbeli-belit tapi sangat mudah di mengerti.
Setelah membaca buku kumpulan cerpen “ My Valentine ‘ karya Hanna
Al-Ithriyah, sangat berdampak positif terhadap pembacanya dan banyak sekali
126
hikmah yang bisa diambil, selain itu bisa menjadikan kita sadar dalam dalam
menjalani hidup ini. Kelebihan yang paling menonjol didalam buku ini adalah
judulnya yang sangat bagus karena judul itu seperti mendeskripsikan isinya cerita
yang bukan islami, tetapi kenyataanya isinya itu sangat islami. Kumpulan cerpen
ini mempunyai beberapa kekurangan yaitu alur ceritanya kurang mengerti dan
jalan semua ceritanya terlalu lambat.
(SANI JUANINGSIH KELAS XII IPA1 SMA NEGERI 1 KOTA
SUKABUMI) (http://freddydoni.wordpress.com/2011/09/28/contoh-resensi-
kumpulan-cerpen)
Contoh 3.
Menyimak kulit muka dan nama penulisnya, bisa diperkirakan bahwa muatan dakwah dalam kumpulan cerpen ini cukup tebal. Hal tersebut telah langsung terpapar dalam cerpen pertama yang juga dijadikan judul buku. Sayangnya, judul yang indah tidak didukung keterbaruan pengolahan tema.
Ilustrasi yang menghiasi setiap pembukaan cerpen kentara bernapas Jepang, menghadirkan nuansa yang lebih semarak sehingga kepembacaannya lebih
Judul
: Sakura Mekar di Padang Salju
Penulis : FLP Jepang
Penerbit : Azka Media
Tahun : 2009
Genre : Kumpulan Cerpen Islami
Tebal : 218 Halaman
ISBN : 978-602-8583-50-3
127
nikmat. Namun salah satu cerpen, yakni Sendiri Tak Selalu Sepi (hal. 123) tampak ganjil sebab wajah muslimah dalam ilustrasi seperti tengah mengatakan sesuatu yang keji dan ekspresinya terkesan licik, padahal cerita sama sekali tidak menggambarkan demikian.
Tidak berarti semua cerpen membungkus materi dakwah semata. Siluet Hatsukuru karangan Tethy Ezokanzo, misalnya, mencoba mengangkat legenda Jepang berupa seribu bangau yang biasanya mengutarakan harapan. Sebagaimana layaknya fiksi berkomponen ‘rantau’, Sakura Mekar di Padang Salju mengemas banyak pengenalan budaya negeri matahari terbit. Khususnya bahasa dan aneka peristilahan, termasuk ini-itu menyangkut makanan.
Tanpa bubuhan puisi di muka cerpen, sebenarnya tiap karya tetap hadir dengan kekhasan masing-masing. Aan Wulandari berhasil menggali sudut pandang unik dalam Kenapa Mau Seperti Itu, yakni ketercengangan seorang warga Jepang akan keseharian dan ibadah kaum muslim. Topik yang cukup segar, meski penutupnya terburu-buru sehingga terasa menggantung.
Secara keseluruhan, kumpulan cerpen terbitan Azka Media, lini fiksi Ganeca Exact, ini patut dibaca oleh mereka yang ingin dan pernah ke Jepang. (rini)
(http://wisata-buku.com)
6. Tugas
Setelah membaca bahan ajar di atas, kerjakanlah tugas berikut ini!
a. Bacalah buku kumpulan cerpen yang telah ditentukan dan dilaporkan
judulnya dengan saksama!
b. Tulislah identitas lengkap dari buku tersebut!
c. Pilihlan lima cerpen yang terbaik menurutmu dalam buku kumpulan
cerpen tersebut!
d. Tulislah sinopsis, unsur instrinsik dan ekstrinsik dari kelima cerpen yang
telah kamu pilih!
e. Catatlah data kepengarangan jika ada.
f. Gunakanlah data-data diatas untuk membuat resensi buku kumpulan
cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur resensi.
g. Waktu kalian menyelesaikan resensi ini adalah dua minggu.
h. Kirimkan hasil resensi ke email bahasa.arossaedukatif.com Nilai kalian
dapat dilihat pada web www.arossaedukatif.com seminggu kemudian.
128
Kepustakaan
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende Flores:Penerbit Nusa Indah.
Kosasih, E. 2003. Kompetensi Kebahasaan dan Kesastraan. Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Nurudin. 2009. Kiat Meresensi Buku di Media Cetak. Jakarta: Murai Kencana. Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT. Gramedia. Tahar, Haris Efendi. 2008. Menulis Kreatif Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP
Press. Warsidi, Edi. 2008. Resensi Buku. Apa dan Bagaimana Tekniknya. Bekasi:
Penerbit Mitra Umum.
(http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/4-cerpen-dan-resensi diakses tanggal 23 Desember 2011).
http://freddydoni.wordpress.com/2011/09/28/contoh-resensi-kumpulan-cerpen diakses tanggal 23 Desember2011)
(http://wisata-buku.com diakses tanggal 2 Januari 2012)
129
Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian
Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol
130
131
Sosialisasi Penggunaan Web pada Kelas Eksperimen
132
133
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Ailen Rossa Nanda dilahirkan di Bukittinggi pada
tanggal 6 April 1969. Menamatkan Sekolah Dasar tahun
1983, Sekolah Menengah Pertama tahun 1985 kemudian
melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru dan tamat
tahun 1988. Tahun 1988 diterima di IKIP Padang
jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bulan Maret 1993
diwisuda menjadi sarjana pendidikan.
Sebelum menjadi PNS pernah mengajar di SMEA Cipta Karya Cawang
Jakarta Timur dan SMA dan SMP Mutiara 17 Agustus Bekasi Utara. Pada tahun
1998 diangkat menjadi guru di SMP Negeri 2 Batang Kapas Kabupaten Pesisir
Selatan. Tahun 2004 pindah tugas mengajar ke SMA Negeri 2 Tilatang Kamang
Kabupaten Agam sampai sekarang.
Tahun 2010 mendapatkan beasiswa pendidikan S2 dari Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Propinsi Sumatera Barat pada Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia Pasca Sarjana UNP. Tahun 2012 menamatkan pendidikan ini dengan
predikat sangat memuaskan.
Pernah menulis beberapa karya tulis antara lain, tahun 1993 menulis
“Perbandingan Penguasaan Kosa Kata Siswa SMP di Kotamadya Bukittinggi dan
Kabupaten Agam”. Karya ini merupakan tesis untuk memenuhi persyaratan
mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Tahun 1999 menulis Karya Ilmiah Guru-
guru yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan berjudul
“Keefektifan Buku Paket Pintar Berbahasa Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia SMP”. Tahun 2008 mengadakan Penelitian Tindakan Kelas di SMA
Negeri 2 Tilatang Kamang dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Berbahasa
Siswa Pendekatan CTL Learning Community dan Authentic Assesment Siswa
Kelas XII IPS 2 SMA Negeri 2 Tilatang Kamang”.
Sejak diangkat menjadi guru, peneliti aktif mengikuti berbagai pertemuan
ilmiah baik tingkat propinsi, nasional dan internasional. Pernah menjadi pelaksana
seminar nasional tentang multimedia di Bukittinggi dengan mendatangkan
134
pembicara yang berprestasi di tingkat nasional. Tahun 2012 menjadi pemakalah
pada seminar Nasional tentang Pendidikan berkarakter yang diadakan Universitas
Bung Hatta Padang. Judul makalah yang ditulis adalah “ Guru Berkarakter untuk
Pendidikan Berkarakter: Langkah awal Menerapkan Pendidikan Berkarakter
melalui Guru Bahasa dan Budaya”. Pada tahun 2012 juga menulis Tesis yang
berjudul “ Pengaruh Pembelajaran Berbasis Web terhadap Keterampilan Menulis
Resensi Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Tilatang Kamang”. Tesis ini merupakan
syarat mendapatkan gelar Magister Pendidikan.
Menikah dengan Seftriwan,S.H pada tahun 2000. Sekarang menetap di
Bukik Palapah Aro Kandikir Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten
Agam. Peneliti dapat dihubungi melalui email [email protected] dan
dapat mengunjungi web pembelajaran ini pada www.arossaedukatif.com.