PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DALAM PROGRAM PUSKESMAS AMBACANG KURANJI TAHUN 2012
DISUSUN OLEHPUTI LEVIANA0810312041
PRESEPTOR : DR. RIMA SEMIARTY, MARS
DR. YUNIAR LESTARI, M.KES
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang- Beban ganda pembangunan kesehatan, dimana penyakit menular belum terselesaikan dan penyakit tidak menular meningkat akibat perubahan gaya hidup serta penyakit-penyakit degeneratif-Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007
-Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan strata pertama sangat berperan untuk menangani masalah ini. Salah satu dari 6 program pokok puskesmas (the basic six) adalah pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
Tujuan Tujuan Umum
Makalah ini dibuat untuk membahas pengelolaan penyakit tidak menular di puskesmas.
Tujuan KhususMakalah ini dibuat untuk membahas pengelolaan penyakit tidak menular di Puskesmas Ambacang Kuranji.
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi operasional Penyakit Tidak Menular yang bersumber data dari pukesmas sentinel : 1. Hipertensi
Definisi : Meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mm Hg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mm Hg pada dua kali pengukuran dengan selangwaktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).
2. Diabetes melitusDefinisi : Penderita dengan reduksi urin positif (benedik atau tes celup dengan kertas lakmus)
Definisi operasional Penyakit Tidak Menular di Rumah Sakit Sentinel mengikutiklasifikasi diagnosa ICD X : Angina pektoris (I.20) Infark miokard akut (I.21) Infark miokard subsekuen (I.22) Hipertensi esensial (primer) (I.10) Jantung hipertensi (I.11) Ginjal hipertensi (I.12) Jantung dan ginjal hipertensi (I.13)
Hipertensi sekunder (I.15) Diabetes melitus (DM) bergantung insulin
(E.10) Diabetes melitus (DM) bergantung insulin
(E.11) Diabetes melitus (DM) berhubungan
malnutrisi (E.12) Diabetes melitus (DM) YTD lainnya (E.13) Diabetes melitus (DM) YTT (E.147) Neoplasma ganas serviks uteri (C.53)
Neoplasma ganas payudara (C.50) Neoplasma ganas hati dan saluran empedu
intrahepatik (C.22) Neoplasma ganas bronkhus dan paru (C.34) Paru obstruksi menahun (J.44.9) Kecelakaan lalu lintas adalah dirawat karena
kecelakakan lalu lintas (traffict accident) (V89.9)
Psikosis (F29)
FAKTOR RISIKO PTM
kurang aktivitas fisik diet yang tidak sehat dan tidak seimbang merokok konsumsi alkohol obesitas Hiperglikemia Hipertensi Hiperkolesterol Perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan
dan cedera, misalnya perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN Meningkatkan upaya kesehatan melalui promotif dan
preventif baik Pusat maupun Propinsi dan Kabupaten. Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor
resiko yang utama yaitu : rokok, aktifitas fisik dan diet seimbang.
Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM.
Mencoba mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan daerah terhadap diet, aktivitas fisik, dan rokok.
Mengembangkan System Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM.
Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat nasional maupun local spesifik.
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN STRATEGI PENANGGULANGAN PTM
Indikator Umum Menurunnya angka kematian (mortalitas)
penderita PTM utama. Menurunnya angka kesakitan (morbiditas)
penderita PTM utama. Menurunnya angka kecacatan (disabilitas)
penderita PTM utama. Menurunnya angka faktor risiko bersama PTM
utama.
Indikator Khusus Penurunan 3 faktor risiko utama PTM (merokok,
kurang aktifitas fisik dan konsumsi rendah serat). Penurunan proporsi penduduk yang mengalami
obesitas, penyalahgunaan alcohol dan BBLR. Peningkatan kebijakan dan regulasi lintas sector
yang mendukung penanggulangan PTM. Peningkatan bina suasana melalui kemitraan
dalam pemberdayaan potensi masyarakat. Tersedianya model-model intervensi yang efektif
dalam promosi dan pencegahan PTM. Peningkatan pelaksanaan promosi dan
pencegahan di institusi pelayanan.
1.HIPERTENSI Kegiatan promotif dan preventif yang sudah
dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema hipertensi kepada masyarakat
Promosi kesehatan tentang hipertensi dilakukan sebanyak 8 kali selama tahun 2011
Pembagian leaflet berisi informasi tentang hipertensi Pengukuran tekanan darah dalam program lansia Konsultasi pojok gizi
Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan : Pemberian obat anti hipertensi di balai pengobatan dan di
lapangan
BAB IVANALISIS PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI260
270
280
290
300
310
320
330
316
289
281 281
288
323
HIPERTENSI
HIPERTENSI
Grafik 1. Data Penderita Hipertensi Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
2. DIABETES MELLITUS Kegiatan promotif dan preventif yang sudah
dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema diabetes mellitus kepada masyarakat
Penyuluhan DM 1x selama tahun 2011 Perencanaan promosi kesehatan dengan tema
Diabetes Mellitus akan dilakukan sebanyak 4x selama tahun 2012
Konsultasi pojok gizi Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan : Pemberian obat diabetes di balai pengobatan dan di
lapangan
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
10
20
30
40
50
60
70
80
55 5451
42
47
70
DM
DM
Grafik 2. Data Penderita Diabetes Mellitus Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
3. PENYAKIT JANTUNG Masalah dalam pengelolaan penyakit
jantung : Tidak tersedianya sarana pemeriksaan lebih
lanjut untuk penyakit jantung
Upaya yang telah dilakukan Puskesmas Ambacang Kuranji untuk pengelolaan penyakit jantung :
Dirujuk ke RSUD dr.Rasidin atau RSUP M.Djamil Padang
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
10
20
30
40
50
60
32 32
41
46
50
35
PENYAKIT JANTUNG
PENYAKIT JANTUNG
Grafik 3. Data Penderita Penyakit Jantung Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
4. ASMA Kegiatan promotif dan preventif yang
sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema penyakit asma kepada masyarakat
Penyuluhan tentang penyakit asma 2x selama tahun 2011
Perencanaan penyuluhan dengan tema asma akan dilakukan sebanyak 2x selama tahun 2012
Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan : Pemberian obat anti asma di balai pengobatan
dan di lapangan
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
10
20
30
40
50
60
70
46
23
60
42
4749
ASMA
ASMA
Grafik 4. Data Penderita Asma Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
5. PSIKOSIS Kegiatan promotif dan preventif yang
sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema kesehatan jiwa kepada masyarakat
Penyuluhan jiwa 2x selama tahun 2011 Penyuluhan dengan tema kesehatan jiwa telah
dilakukan sebanyak 1x selama tahun 2012 pada tanggal 21 Juni 2012 dengan pembicara psikolog dari RSJ HB Saanin
Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :
Merujuk pasien ke RSUP M. Djamil / RSJ HB. Saanin
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
5
10
15
20
25
30
35
15
10
31
16
1817
Psikosis
Psikosis
Grafik 5. Data Penderita Psikosis Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
6. GASTRITIS Kegiatan promotif dan preventif yang sudah
dilakukan : Konsultasi pojok gizi Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema penyakit gastritis dan penatalaksanaannya kepada masyarakat
Perencanaan penyuluhan kesehatan dengan tema gastritis akan dilakukan sebanyak 1x selama tahun 2012
Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan :
Pemberian obat untuk penyakit gastritis di balai pengobatan dan di lapangan
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
2
4
6
8
10
12
Gastritis
Grafik 6. Data Penderita Gastritis Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
7. RHEUMATHOID ARTRITIS Kegiatan promotif dan preventif yang
sudah dilakukan : Peningkatan pengetahuan dengan melaksanakan
penyuluhan kesehatan dengan tema penyakit rheumatic kepada masyarakat
Penyuluhan tentang rheumatic telah dilaksanakan sebanyak 1x selama tahun 2011
Perencanaan penyuluhan kesehatan dengan tema rheumatic arttritis akan dilakukan sebanyak 2x selama taun 2012
Kegiatan kuratif yang sudah dilakukan : Pemberian obat untuk penyakit rheumatic artritis
di balai pengobatan dan di lapangan
FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0
50
100
150
200
250
300
350329
241
272
253
236
216
Reumatic Artritis
Reumatic Artritis
Grafik 7. Data Penderita Reumatic Artritis Bulan Februari – Maret 2012 di Puskesmas Ambacang Kuranji
Posbindu PTM
Posbindu PTM adalah Pos Pembinaan terpadu faktor risiko PTM Utama (Obesitas,
hiperkolesterol, hipertensi, hiperglikemi, diet tidak sehat, kurang aktifitas ,dan merokok),
berupa bentuk peran serta kelompok masyarakat yang aktif dalam upaya promotif-preventif untuk mendeteksi secara dini keberadaan faktor risiko PTM utama
peningkatan pengetahuan untuk pencegahan dan pengendalian PTM yang di mulai sejak usia 15 tahun sampai usia lanjut.
Analisis Pengelolaan Penyakit Tidak Menular Secara Umum di Puskesmas Ambacang Kuranji
Jenis Kegiatan yang Dilakukan di Posbindu :
1.Pengukuran IMT dan tekanan darah sebaiknya dilakukan 1 bulan sekali
2.Pemeriksaan glukosa darah dan kolesterol darah bagi individu sehat minimal satu bulan sekali.bagi yang sudahmempunyai faktor risiko PTM /penderitaminimal 3 bulan sekali
3.Kegiatan konseling dan penyuluhan harus dilakukan setiap posbindu di selenggarakan.guna untuk monitoring faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara pengendaliannya.
4.Kegiatan fisik olah raga bersama perlu dilakukan setiap minggu.
Masalah yang ditemukan : Walaupun bangunan untuk posbindu sudah
ada dan tenaga kesehatan yang diperlukan sudah ada, kegiatan posbindu tidak berjalan sesuai yang diharapkan karena kurangnya koordinasi dengan pemerintah kecamatan / kelurahan mengenai pendanaan. Untuk kegiatan posbindu dibutuhkan dana yang cukup besar untuk pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan pasien PTM, tetapi tidak ada dana yang diberikan pemerintah, pemerintah hanya memberikan 10 sampel untuk setiap pemeriksaan labor di posbindu.
Solusi : Melakukan advokasi mengenai pendanaan posbindu
kepada pemerintah
Pengobatan Khusus Lansia
Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan pada setiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji.
Sasaran untuk program pengobatan khusus lansia ini adalah seluruh lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.
Kegiatan yang dilakukan pada program ini meliputi pemeriksaan fisik dan pengobatan gratis
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan Pengelolaan PTM secara promotif di
Puskesmas Ambacang Kuranji dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan dan penyebaran leaflet tentang PTM
Pengelolaan PTM secara preventif yang telah dilakukan di Puskesmas Ambacang Kuranji adalah pengukuran tekanan darah untuk pasien lansia
Pengelolaan PTM secara kuratif di Puskesmas Ambacang Kuranji adalah dengan pemberian obat yang sesuai dengan penyakit dan tersedia di apotik puskesmas. Apabila pasien membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, maka pasien akan dirujuk ke RSUD dr. Rasidin / RSUP M.Djamil Padang
Puskesmas Ambacang Kuranji telah menggalakkan program posbindu PTM, tetapi program tidak berjalan karena masalah dana
Puskesmas Ambacang Kuranji telah melaksanakan program pengobatan khusus lansia yang rutin diadakan setiap bulan disetiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji
Saran Melakukan advokasi mengenai pendanaan
posbindu kepada pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
WHO 2011, global status report on Non Communicable Diseases 2010
Kementerian kesehatan RI, buku system informasi RS edisi 2010
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1637-penyakit-tidak-menular-ptm-penyebab-kematian-terbanyak-di-indonesia.html.%20Diakses%2019%20Oktober%202011