Pengembangan Kualitas Matematika dan Pembelajarannya untuk mewujudkan Bangsa yang
Berdaya Saing Internasional
Editor :
Prof. Dr. Sunardi, M.Pd. Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.
Prof. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.
Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.
Drs. Suharto, M.Kes. Nurcholif Dyah Sri Lestari., S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd. Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.
Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd. Abi Suwito, S.Pd., M.Pd.
Dra. Titik Sugiarti, M.Pd. Dr. Erfan Yudianto, M.Pd.
Susi Setiawani, S.Si., M.Sc. Lioni Anka Monalisa., S.Pd., M.Pd.
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd. Randi Pratama Martikusuma, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN- UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER, JAWA TIMUR, INDONESIA
Pengembangan Kualitas Matematika dan Pembelajarannya untuk mewujudkan Bangsa yang
Berdaya Saing Internasional
ISBN : 978-602-74058-2-0
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA
@2017
Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia
Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Jember, Mei 2017
Kantor : Jl. Kalimantan 37 Tegalboto Jember, 68121
Pelindung : Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D.
(Dekan FKIP Universitas Jember)
Penasehat : Dr. Sukatman, M.Pd.
(Wakil Dekan I FKIP Universitas Jember)
Ketua Tim Editor : Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.
(Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember)
Anggota Tim Editor : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd. Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.
Prof. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.
Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.
Drs. Suharto, M.Kes. Nurcholif Dyah Sri L, S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd. Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.
Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd. Abi Suwito, S.Pd., M.Pd.
Dra.Titik Sugiarti, M.Pd. Dr. Erfan Yudianto, M.Pd.
Susi Setiawani, S.Si., M.Sc. Lioni Anka M, S.Pd., M.Pd.
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd. Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin dari penerbit
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya 2017 dapat
terbit. Kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pemakalah sebagai penyumbang naskah pada acara
seminar nasional yang kami selenggarakan 3 Mei 2017. Jumlah dan keragaman penulis bervariatif,
mulai dari unsur dosen, guru, maupun praktisi pendidikan
Kami menyajikan beberapa artikel yang sangat berguna bagi pembaca. Berbagai kajian dalam
bidang pendidikan kami sajikan apik. Topiknya adalah “Pengembangan Kualitas Matematika dan
Pembelajarannya untuk mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing Internasional”. Pada
kesempatan ini pula, kami menyampaikan terima kasih kepada narasumber utama, yaitu : Prof. Dr.
Mariani Binti Md Nor. (University of Malaya), dan Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd. (Universitas Jember).
Akhirnya, kami mohon kepada pembaca untuk selalu dapatnya mengkritisi
artikel-artikel yang disajikan dalam prosiding ini. Semoga tulisan-tulisan artikel dalam prosiding ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi. Amin.
Jember, Mei 2017
Editor
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
DAFTAR ISI
Halaman
MAKALAH UTAMA
Collaborative Learning dan Caring Community dalam Pembelajaran
Matematika Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berdasarkan
Scientific Approach (Dr. Hobri, M.Pd..)………………………………………........
1-14
MAKALAH PENDIDIKAN
Studi Literatur: Proses Kognitif Siswa Mathematics Learning Disability
(MLD) (Alvi Hidayati)....................…………………………………………….. 15-19
Kemampuan Metakognisi dalam Pemecahan Masalah Matematika (Bayu
Sucianto)……………………………………………............….........……………....
20-23
Pengajuan Masalah dalam Pembelajaran Matematika (Eka Wulandari
Fauziah)….......................................................................................................
24-27
Analisis Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Plus Darussalam
Kelas VII H Berdasarkan Aspek Pengetahuan Kurikulum 2013 (Haniful
Umam).....................................................................................
28-33
Studi Literatur: Kecakapan Belajar Abad 21 dalam Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis Siswa (Muhammad Abdul Rohim)….................
34-38
Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan
Strategi Pembelajaran Aktif pada Materi Aljabar di SMPN 2 Jember
(Muhammad Tohir)…........………………………………………………...................
39-54
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Pembelajaran Berbasis
Lesson Study (Denik Indrawati)………………………….........…...…
Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa
pada Materi Geometri (Nadiah Norma Yuniarti)…………………….
Analisis Instrumen Tes Mahasiswa dalam Pembelajaran Matematika
(Nila Herawati) ………..................................................................................
Norma Sosiomatematik: Pendekatan Pendidikan Pramuka dalam
Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan AQ Siswa (Sendy
Rahman)…………………………………………………………...........
55-61
62-65
66-73
74-83
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Pembelajaran Remedial untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar
Matematika (Siti Romlah)……………………………………………………..........
Perspektif Masyarakat terhadap Matematika (Sugiarto)..………………….
Mengembangkan Instrumen Pengukur Karakteristik 4C yaitu
Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving,
Creativity and Innovation Mahasiswa pada Pembelajaran Kombinatorika
dengan Problem Based Learning (Suntusia)……………………………………...
Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Terbuka
(Vinny Dwi Librianti)............................................................................................
Studi Literatur: Kemampuan Visual Spasial dalam Geometri (Yoyok Yuda
Wijaya)............................................................................................................................ ..
84-92
93-103
104-111
112-115
116-119
Identifikasi Kemampuan Komunikasi Tulis Matematis Siswa Kelas X SMK
Jurusan Pertanian dalam Menyelesaikan Permasalahan Matematika
Berdasarkan National Council of Teacher of Mathematics pada Sistem
Persamaan Linier Tiga Variabel (Dini Makhillatul Ulya)................................
Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII
SMP Negeri 4 Jember (Erna Lestari).................................................................
Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA
Berdasarkan Mathematical Processes (Firda Dyah Alvin Hasanah)....................
Identifikasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Literasi Math-
Ict Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Metakognisi (Indira Arifiana Putri).......
Profil Berpikir Kritis Siswa Tunanetra dalam Menyelesaikan Masalah Kubus
dan Balok Kelas IX di SMPLB-A Taman Pendidikan dan Asuhan Jember
Berdasarkan Gender (Indra Lesmana).....................................................
Karakteristik Kecerdasan Visual Spasial Siswa (Pengimajinasian dan
Penggunaan Konsep) dalam Memecahkan Masalah Geometri Bangun Ruang
Sisi Datar Kelas VIII SMP Nuris Jember (Kiki Aprinah Rohmah).......................
Kecerdasan Visual-Spasial Siswa dalam Menyelesaikan Soal Berstandar
PISA Ditinjau dari Gender (Muhammad Faris Alfarisi)................................
Metakognisi Siswa SMP Nuris Jember dalam Memecahkan Masalah
Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif (Siti Rukaiyatul Hasanah).....
Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning dengan
Memperhatikan Beban Kognitif (Slamet Fitriadi).................................
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Soal HOTS (High Order
120-129
130-138
139-143
144-148
149-155
156-161
162-167
168-172
173-178
179-183
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Thinking Skills) di Kelas X SMK Darussalam Blok Agung Banyuwangi
(Ahmad Alex C.) ........................................................................................................
Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII SMP (Khuri Hidayati)....................................................................
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa dengan Model Problem
Based Learning (Luluk Zubaidatul Kalimatus Saadah)............................................
Pendekatan Pembelajaran Ilmiah (Scientific Approach) pada Mata Pelajaran
Matematika (Janki Safitri)........................................................................................
Pembelajaran Open Ended Guna Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam
Pembelajaran Matematika (Eviyanti Nazareth)........................................................
Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan
Media Visual terhadap Kompetensi Belajar Matematika Pokok Bahasan
Graph (Anggela Irene Tea Putri Sabrila)......................................................................
Memberdayakan Pembelajar Matematika melalui Inquiry Based Teaching
(Heru Agus Sucipto, S.Pd).........................................................................................
Penggunaan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas IX-F SMP Negeri 1
Jember Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 (Suryaningsih)................
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Berbantuan Alat Peraga Kancing untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Jember (Vinki Erlita Pertiwi)......................
Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika (Linda
Kusumawardani)........................................................................................................
Pendekatan Resolusi Konflik dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Peserta Didik pada Pembelajaran Matematika (Rara Muti’a)................
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Menyelesaikan
Polamatika Generalisasi Barisan Aritmatika Berdasarkan 21st Century
Skills (Mohammad Mukhlis).....................................................................................
Kolaborasi Guru Matematika dalam Mendesain Pembelajaran Berbasis
Lesson Study pada Pokok Bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel di Kelas VII SMP Negeri 1 Jember (Fitriyatul Hasanah).............
184-188
189-193
194-198
199-206
207-115
216-224
225-227
228-233
234-238
239-242
243-248
249-255
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Pengembangan Indikator 4 C’s pada Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
Kelas IX Semester 2 (Anisy Kurlia Seviyani)..........................................................
Strategi STAD Garules untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Konsep Matriks pada Siswa Kelas X UPW SMK Negeri 1 Jember (Priwahyu
Hartanti)....................................................................................................................
Miskonsepsi, Hirarki dan Strukturisasi Pembelajaran Matematika Di SD
pada Pelaksanaan Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016 (Kajian Kritis
terhadap Strukturisasi Kurikulum 2013 di SD) (Ahmad Rofi’i).........................
Koneksi Matematika Internal dan Eksternal pada Pemecahan Masalah
Kubus dan Balok (Anis Fitriatun Ni'mah)..............................................................
Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Berdasarkan Langkah-Langkah Polya pada Materi Himpunan Kelas VII
(Vilda Yulliana Herlina).........................................................................................
Implementasi Penilaian Keterampilan pada Pembelajaran Geometri Bangun
Ruang dengan Menggunakan Metode Mind Mapping di MTs Darul Huda
(Adi Leksmono)..........................................................................................................
Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas VII MTs Negeri Jember 1 Filial dalam
Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Bilangan Pecahan Berdasarkan Gender
(Fisdianti Krisagotama)......................................................................................
Paket Tes Berbasis Kearifan Lokal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa dalam Geometri (Studi Literatur) (Ni Putu Ayu Astuti
Wijayanti)..................................................................................................................
Studi Literatur: Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa (Irma Khoirul
Ummah)...................................................................................................................
Studi Literatur: Penalaran Geometri Matematika (Puspita Maya Margaretha)
Hybrid Regresi Logistik Ordinal dan Analisis Korespondensi dalam
Menentukan Keprofesionalan Guru Di SMP Negeri 10 Jember (Fury Styo
Siskawati)................................................................................................................
Penggunaan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Jember Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2016/2017 (Susi Hidayanti)....................................................................
Pengaruh Sistem Pendidikan Pondok Pesantren terhadap Pembelajaran
Matematika Di SMP (Siti Nur Azizah) ....................................................................
256-262
263-269
270-281
282-286
287-295
296-307
308-314
315-321
322-328
329-333
334-345
346-349
350-355
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Profil Kompetensi Guru Matematika dalam Ketercapaian Prestasi Belajar
Matematika Siswa di Sekolah Dasar (Firma Yudha) ...........................................
Analisis Kesulitan Siswa dalam Memahami Konsep Bangun Ruang (Nadiah
Agustiningsih) ..............................................................................................................
Miskonsepsi Siswa Kelas VII pada Materi Operasi Bentuk Aljabar (Hosnan)
Tinjauan Teoretis : Relevansi Lesson Study dalam Pembelajaran Matematika
(Ice Septiawati)..........................................................................................................
Kemampuan Penalaran dalam Pembelajaran Matematika (Endang Sri
Wahyuni) ......................................................................................................................
Pengaruh Nilai UN, Latar Belakang Pendidikan, dan Waktu Tunggu
Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Situbondo Terhadap Indeks Prestasi (IP) Semester 1 (Darsih Idayani) ..............
MAKALAH MURNI
Lampu Cerdas Anti Maling dengan Prinsip Logika Matematika Berbasis
SMS (Frenza Fairuz Firmansyah, Putra Suci Bachtiar Syech Akbar, Robiatun
Nisyak, Fristia Aulia Maudi, Adhila Nuril Saputri) .................................................
Analisa Locating Independent Dominating Set pada Graf Shackle (Achmad
Fachruddin) ..........................................................................................................
Pengembangan One Time Pad Cipher dengan Pelabelan Super Total Selimut
pada Graf Hasil Operasi Comb Product dari Ladder dan Kipas (Aghni
Ermawati Aribowo) .......................................................................................................
Pemodelan Matematika Aliran Fluida pada Heat Exchanger (Ahmad Rizqi
Lazuardi) ................................................................................................................
Pemodelan Matematika dari Permasalahan Penyebaran Abu Vulkanik
Gunung Berapi (Budi Adi Saputra) ........................................................................
Pemodelan Matematika Aliran Udara pada Coal Pile (Devi Yuliyanti)...............
Konstruksi Cipher Block Chaining pada Keantiajaiban Super Total Selimut
Graf Circulant (Elitta P. Dewy) .................................................................................
Identifikasi Etnomatematika pada Aktivitas Tukang Bangunan Masyarakat
Jawa (Febi Anggita Rohmadina) .................................................................................
Pewarnaan Sisi -Dinamis pada Graf pan Graf (Ika Nur
Maylisa) .....................................................................................................................
356-365
366-373
374-380
381-387
388-392
393-399
400-404
405-410
411-418
419-422
423-427
428-431
432-439
440-444
445-450
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Pewarnaan Total r-Dinamis pada Graf Hasil Operasi Crown Product dari
Graf Lintasan dan Graf Lingkaran (M. Hasan Ma’ruf) ......................................
Pewarnaan Titik r-Dinamis pada Operasi Edge Comb Product Graph (Mita
Oktavia Aziza) ...................................................................................................
Koneksi Titik Pelangi Kuat pada Comb Sisi Graf Kipas dengan Graf Bintang
(Muhammad Ali Wafa) ...............................................................................................
Pemodelan Perpindahan Panas dalam Tungku Pemanas Arc-Welding-
Electrode (Nurul Fika Romadhoni) ....................................................................
Pemodelan Matematika Perpindahan Panas secara Konveksi pada Penerima
Volumetrik di Menara Surya (Putri Nur Amalina) ....................................................
Pemodelan Matematika Aliran Fluida Dinamis pada Pencernaan Lambung
(Riska Amalia Hakim) ...............................................................................................
Koneksi Pelangi Kuat pada Graf Hasil Operasi Comb Sisi (Yulianita
Hastuti) ......................................................................................................................
Super (A,D)-H-Antimagic Total Covering Orde Dua pada Graf Hasil Operasi
Amalgamasi (Junita Velawati) .................................................................................
Nilai Dimensi Metrik dengan Himpunan Pembeda Tidak Terisolasi pada
Graf Hasil Operasi Amalgamasi Titik (Alivia Zisza Tauhida) ...............................
Aplikasi Algoritma Height Map untuk Mencari Maximal Intersections pada
Data Tersensor Interval Bivariat (D. Tiara Andani, Mohamat Fatekurohman,
Dian Anggraeni) ........................................................................................................
Fungsi Likelihood untuk Metode Nonparametrik Maksimum Likelihood
Estimator pada Data Tersensor Interval (Mohamad Fatekurohman, Jihan Reni
Kholidati, Alfian Futuhul Hadi) ................................................................................
Matriks Insidensi pada NPMLE untuk Data Tersensor Interval Bivariat
(Mohamad Fatekurohman, Selly Acita, Dian Anggraeni) ........................................
Super (A,D)-H-Antimagic Total Covering Orde Dua pada Graf Hasil Operasi
Shackle (Rosanita Nisviasari, Ika Hesti Agustin, Dafik, R. M. Prihandini)..............
Pewarnaan Total r-Dinamis pada Hasil Operasi Comb Sisi dari Graf Cycle (Putu Liana Wardani) ................................................................................................
Pengembangan Affine Chiper dalam Pelabelan Super Antiajaib Graf Buku
Bersusun Menggunakan Pemrograman Matlab (Vutikatul Nur Rohmah)...........
451-458
459-464
465-469
470-474
475-478
479-483
484-487
488-500
501-505
506-509
510-518
519-524
525-534
535-539
540-545
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
Pemodelan Matematika Aliran Udara pada Penyempitan Saluran
Pernapasan akibat Penyakit Gondok (Siti Aisyah)...............................................
Penerapan Rainbow 2-Connected pada Graf Khusus dan Graf Hasil Operasi
Korona dan Cartesian (Dinda Alviani Fauziah)......................................................
Nilai Kromatik Pewarnaan Total r-Dinamis Graf Hasil Operasi Pn Comb
Total W3 (Yunita Lufiana)............................................................................................
Penerapan Teknik Partisi Lompat Kuda Papan Catur pada Pelabelan
Antimagic Total Covering untuk Sn 及Btm dan Aplikasinya (dalam
Mengonstruksi Ciphertext) (Atiqah Hani Rahmatillah).......................................... Nilai Ketidakteraturan Total H pada Graf Hasil Operasi Edge Comb Product dari
Graf Khusus (Ria Amelia Wahyu)........................................................................................
Nilai Ketakteraturan Total -H pada Hasil Operasi Shakel Beberapa graf
khusus (Tuhfatul Mazidah)........................................................................................
Nilai Ketidakteraturan Total Selimut pada Graf Hasil Operasi Total Comb
Product dari Graf (Yessy Eki Fajar Reksi)...............................................................
Analisa Pewarnaan Titik r-Dinamis pada Graf Khusus Hasil Operasi Comb
Product (Sida Laila Fauziah).....................................................................................
546-550
551-557
558-568
569-578
579-587
588-595
596-603
604-611
39 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI ALJABAR DI
SMPN 2 JEMBER
Mohammad Tohir
Program Studi (S2) Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Jember
Jl. PB Sudirman No.26 Jemberlor, Patrang, Jember, Jawa Timur 68118
SMPN 2 Jember
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika dengan suatu upaya
tertentu yang dilaksanakan pada riset ini. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencari suatu
startegi pembelajaran aktif dan efisien dalam mengajar materi aljabar di SMPN 2 Jember dengan cara
mengaktifkan siswa pada pembelajaran. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan melalui 2 siklus, dimana pada setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Alat bantu yang digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan kepada siswa dalam kelompok besar dan kelompok kecil.
Sedangkan yang menjadi subjek pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 8D SMPN 2 Jember
dan objeknya adalah pembelajaran materi Aljabar pada mata pelajaran Matematika yang diajarkan dengan cara
mengaktifkan siswa dalam kelompok kecil dan kelompok besar. Dari hasil penelitian yang diadakan dengan
meneliti kondisi awal siswa yang diukur dengan alat tes tertulis dan hasil penelitian tindakan kelas dengan 2
siklus terlihat adanya peningkatan hasil yang dicapai siswa dalam menguasai materi Aljabar yang diberikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi awal siswa mencapai ketuntasan belajar hanya 52,94%, (2)
kondisi siklus I mencapai ketuntasan sebesar 67,64%, dan (3) pada kondisi siklus II mencapai ketuntasan
sebesar 97,06%. Sehingga ada peningkatan penguasaan materi ini mulai dari siklus I siswa dapat meningkat
sebesar 27,77% dari kondisi awal sedangkan dari kondisi di siklus I setelah dilakukan tindakan pada siklus II
meningkat sebesar 43,47%. Dari Hasil penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merekomendasikan pada
pengambil jabatan ataupun pelaksana pembelajaran dalam hal ini yaitu pengajar untuk mengajarkan materi
pembelajaran dalam kelompok kecil dan dengan tekhnik mengaktifkan siswa.
Kata kunci: Efektivitas pembelajaran, pembelajaran aktif, pembelajaran efektif, strategipembelajaran, aljabar.
Abstract
This study aims to improve the effectiveness of mathematics learning with a particular effort
implemented in this research. Efforts made in this research is looking for an active and efficient learning
strategy in teaching algebra material in SMPN 2 of Jember by activating students on learning. This study is a
Classroom Action Research (CAR) conducted through 2 cycles, which in each cycle includes planning,
implementation, observation, and reflection. The tool used to activate students in this study, researchers used
Student Worksheets (SW) given to students in large groups and small groups. While the subject of this
classroom action research is the students of class 8D SMPN 2 of Jember and the object is learning material
algebra on Mathematics subjects taught by enabling students in small groups and large groups. From the results
of research conducted by examining the initial conditions of students as measured by written test and classroom
action research results with 2 cycles seen an increase in student achievement in mastering the given Algebra
material. The results showed that: (1) the initial condition of the students reached the learning completeness of
only 52.94%, (2) the cycle condition I reached mastery of 67.64%, and (3) in the second cycle condition reached
97.06% completeness. So that there is an increase in mastery of this material from the first cycle of students
can increase by 27.77% of the initial conditions while from the conditions in cycle I after the action taken in
cycle II increased by 43.47%. From the results of this class action research, the researcher recommends on the
40 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
positions or implementers of learning in this case that teachers to teach learning materials in small groups and
by enabling students.
Keywords: Effectiveness of learning, active learning, effective learning, learning strategies, algebra.
Pendahuluan
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Jember sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
Pendidikan, mempunyai input nilai siswa tergolong tinggi. Hal ini berdasarkan nilai Ujian Sekolah (US)
Sekolah Dasar (SD) dan tes masuk siswa baru kelas 7 yang diterima di SMPN 2 Jember di atas nilai US siswa
yang diterima di SMPN lainnya. Akan tetapi tidak cukup kemungkinan nilai tes masuk siswa yang rata-ratanya
di atas sekolah lain akan akan begitu mudah dalam mendidik dan membelajaran matematika. Sehingga sekolah
tetap berupaya melakukan berbagai inovasi pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran yang ideal.
Langkah kongkret yang telah dilakukan sekolah antara lain; sistem pembelajaran yang menyenangkan,
peremajaan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), pengadaan ruang Pendidikan Agama Islam (PAI),
pemberdayaan laboratorium bahasa, dan pemberdayaan laboratorium komputer.
Proses pembelajaran di kelas dapat dipandang sebagai tiga bagian kegiatan yang terurut, yaitu: kegiatan
awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Dengan demikian, strategi pembelajaran aktif
dapat dirumuskan sebagai prosedur kegiatan yang mengaktifkan siswa pada setiap bagian kegiatan secara
terurut. Prosedur tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) prosedur mengaktifkan siswa belajar
matematika pada awal pembelajaran, (2) prosedur mengaktifkan siswa belajar matematika Pada Kegiatan Inti
Pembelajaran yang meliputi: menstimulir rasa ingin tahu siswa, menstimulir siswa untuk belajar mandiri,
menstimulir siswa untuk belajar bersama dalam kelompok, Belajar berpasangan, Turnamen belajar,
menstimulir pembelajaran antar siswa, (3) strategi menutup pembelajaran matematika.
Dalam proses belajar mengajar agar didapatkan suatu hasil yang maksimal maka diperlukan suatu teknik
pembelajaran yang efisien dan afektif sehingga tidak mengahabiskan waktu yang lama dan bertele-tele yang
kadang hasilnya kurang memuaskan. Menurut Daniel Muijs dan David Reynolds (2008: 65-66) Suatu
pengajaran klasikal agar efektif maka harus jauh dari sekedar menyampaikan isi pelajaran dengan gaya
ceramah kepada murid. Hampir semua peneliti sepakat tentang pentingnya interaksi antara guru dan siswa.
Daniel Muijs (1999) menemukan efek-efek positif dari seringnya menggunkaan tanya jawab, komunikasi
dengan kelas dan menggunakan petanyaan dan pernyataan tingkat tinggi selain itu perlu pentingnya interaksi
untuk pengajaran yang efektif. Sedangkan Rosenshine dan Furst (1973) menemukan penggunaan beragam
pertanyaan sebagai sebuah faktor krusial di dalam penelitian mereka yang dimulai tahun 1960 sampai dengan
1970. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa betapa pentingnya interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
belajar mengajar.
Salah satu point dalam menwujudkan kegiatan pembelajaran aktif adalah melakukan Questioning
Breakfast. Sarapan pagi “menanya”. Dimana setiap pagi, sebelum dimulai pelajaran, siswa diminta untuk
menuliskan pertanyaan. Guru bisa mengondisikan agar pertanyaan yang dibuat siswa sesuai dengan tema dan
KD yang sedang dibahas (Tohir, 2016). Agar pertanyaan yang muncul berkualitas, maka seorang pengajar
perlu memberikan pancingan pertanyaan yang tingkat tinggi dan tingkat rendah. Perlu diperhatkan juga siswa-
siswa yang pemalu yang mungkin kurang aktif bertanya untuk diberikan kesempatan dalam keterlibatannya
dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan proses belajar mengajar lebih efektif.
Strategi pembelajaran merupakan suatu istilah lain dari suatu pendekatan, metode atau cara. Menurut
Winataputra & Rosita (1995: 124) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan menurut
Silberman (2009: 1) mendefinisikan strategi pembelajaran siswa aktif merupakan belajar bukanlah
konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Selain itu, Silberman (2006: 35-41)
mengenukakan bahwa lingkungan fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan belajar aktif.
Kegiatan pembelajaran dikelas akan terwujud apabila ada interaksi aktif antar warga kelas tersebut. Hal ini
pernah diungkapkan oleh Boakes dalam Mar’at (1984: 110) yang menyatakan bahwa di dalam interaksi ada
aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada
pengungkapan perasaan, dan ada hubungan untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give,
41 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
yang semuanya dinyatakan dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Dengan demikian, tata ruang kelas perlu
disusun secara kontinu untuk menciptakan formasi tertentu yang sesuai dengan kondisi belajar siswa. Ada
sepuluh kemungkinan susunan tata letak meja dan kursi yang disarankan sebagai berikut: bentuk U, gaya tim,
meja konferensi, lingkaran, kelompok pada kelompok, ruang kerja, pengelompokan berpencar, formasi tanda
pangkat, ruang kelas tradisional, auditorium. Sejalan dengan pendapat tersebut, Mappa dan Basleman (1994:
46) menyatakan penggunaan meja, kursi dan papan tulis berroda lebih memungkinkan berlangsungnya proses
interaksi belajar mengajar dan membelajarkan yang bergairah. Oleh karena itu sangat perlu bagi guru untuk
selalu mengintrukasikan kepada siswa agar selalu menata ulang tata ruang kelas yang menyenangkan dan
menyehatkan, agar proses belajar mengajar selalu bergairah.
Untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah, SMPN 2 Jember Pada tahun pelajaran 2016-
2017 sekarang ini tidak diadakan lagi kelas unggulan, sehingga pada pelaksanaan pengajaran yang dilakukan
perlu adanya penelitian agar didapatkan pengajaran yang paling efektif untuk digunakan baik pada
kesempatan yang sekarang maupun yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis mengadakan penelitian tentang rendahnya penguasaan siswa pada materi
aljabar, dan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan oleh
guru dalam mengajarkan materi Aljabar tersebut. Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru tersebut
diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya
kecenderungan guru dalam mengajarkan materi tersebut dengan metode ceramah secara klasikal.
Dilandasi keinginan untuk meningkatkan efektfitas pmebelajaran matematika dengan mencari strategi
pembelajaran yang tepat dan efisien dalam meningkatkan penguasaan materi Aljabar pada siswa kelas 8D
SMPN 2 Jember inilah, maka peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan
hasil belajar pada materi aljabar dan efetifitas pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti adalah dengan
langkah mengarahkan pembelajaran siswa aktif secara kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Selain
harapan yang telah disampaikan diatas penelitian ini diharapkan dapat merubah paradigma guru dalam
melakukan pembelajaran dari guru sebagai pusat belajar agar beralih ke siswa. Guna mewujudkan harapan
yang diinginkan oleh peneliti seperti di atas, maka peneliti menerapkan strategi pembelajaran aktif dengan
menggunakan teknik pembelajaran kelompok besar dan pembelajaran kelompok kecil.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan adanya suatu penelitian tindakan kelas dengan judul:
Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif
pada Materi Aljabar di SMPN 2 Jember. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu:
(1) Apakah efektifitas pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran aktif dapat meningkatkan
penguasaan materi aljabar bagi siswa kelas 8D di SMPN 2 Jember?, dan (2) Apakah strategi pembelajaran aktif
merupakan pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi Aljabar bagi siswa kelas 8D di SMPN 2
Jember?
Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SMPN 2 Jember dengan
pertimbangan: (a) di SMPN 2 Jember kelas 8D merupakan kelas yang kemampuan siswanya tergolong
menengan dibandingkan dengan kelas 8 yang lainya, hal ini berdasarka hasil penelitian sebelumnya, sehingga
perlu adanya penelitian tentang pendekatan pembelajaran yang paling efektif sehingga prestasi matematika
siswa kelas 8D sesuai dengan harapan, (b) kemudahan dalam pelaksanaan penelitian karena peneliti merupakan
staf pengajar di SMPN 2 Jember, dan (c) adanya ikatan batin yang baik antara peneliti dengan seluruh warga
sekolah.
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 8D SMPN 2 Jember tahun ajaran 2016-
2017. Pengambilan subyek penelitian ini didasarkan pada kondisi kelas yang mampu mewakili siswa kelas 8D
secara keseluruhan, kelas 8D ini dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan peneliti ingin mencari suatu
strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan penguasaan materi aljabar bagi para siswa tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Agustus tahun 2016 sampai dengan bulan
September tahun 2016, menggunakan jenis perlakuan tindakan kelas (classroom action research) dengan
42 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
menggunakan 2 siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini dalam pengumpulan data digunakan berbagai tehnik
antara lain: tes tertulis, alat pengumpul data, dan deskripsi perilaku ekologis. Penggunaan metode ini peneliti
hanya untuk mengumpulkan data dan bukan untuk menafsirkan data. Penelitian ini dipergunakan untuk
mencari suatu strategi pembelarjaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi aljabar secara efektif
dan efisien, sehingga arah penelitian ini yaitu mengaktifkan dan memberi kefahaman pada siswa dalam
penguasaan materi aljabar dengan efektif, dan untuk pengukuran masalah tersebut peneliti menggunakan alat
pengumpul data yang berupa tes tertulis yang berupa soal dan dilengkapi dengan kisi-kisi soal secara lengkap.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai
sesuai dengan harapan bila dalam penelitian ini: (1) penguasaan materi aljabar kelas 8D SMPN 2 Jember pada
akhir penelitian ini meningkat hingga mencapai 90% siswa telah mencapai nilai diatas batas ketuntasan
minimal dan (2) efektivitas pembelajaran dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif meningkat secara
signifikan pada materi aljabar, hal ini dapat ditandai dengan peningkatan hasil belajar pada masing-masing
siswa.
Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta penilaian terhadap
para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi-kisi dari tes tertulis yang digunakan sebagai alat pengumpul
data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penelitian ini kevalidannya
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan pelaksanaan prosedur penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut.
Diskripsi siklus I
Tahap perencanaan tindakan, dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang
dilakukan adalah (1) peneliti menyusun silabus yang berkaitan dengan materi aljabar, (2) peneliti merancang
skenario pembelajaran yang dapat mengaktifkan secara kelompok besar-kecil, dan (3) merancang alat
pengumpul data yang berupa tes dan digunakan untuk mengetahui pemahaman kemampuan siswa yang
berkaitan dengan materi aljabar.
Kemudian, tahap pelaksanaan tindakan, pada tahap pelaksanaan rindakan ini terdiri dari tiga tahap yaitu,
(1) siswa diberikan penjelasan umum tentang tujuan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan yang
telah direncanakan, baik mengenahi pengumpulan data maupun kegiatan-kegiatan yang lain. Kegiatan dalam
penelitian tindakan kelas ini meliputi: (a) memberikan penjelasan secara umum tentang pokok bahasan yang
diajarkan dengan mengunakan strategi pembelajaran aktif dengan tehnik menstimulir rasa ingin tahu siswa, (b)
mendorong siswa yang belum aktif untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan bantukan LKS, (c)
mengamati dan mencatat siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, (d) mengumpulkan hasil
pengujian yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tugas, dan (e) menganalisa hasil tes yang diberikan setelah
siswa diajar dengan tehnik menstimulir secara kelompok besar, (2) peneliti mengajar sesuai dengan skenario
pembelajaran klasikal yang telah dirancang dan mencatat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-
masing siswa, dan (3) peneliti memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa berkaitan
dengan materi Aljabar.
Pada tahap observasi tindakan, peneliti mengamati dan mencatat semua kejadian yang terjadi pada saat
siswa mengikuti pengajaran dan menanyakan pada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran tentang
kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sedangkan pada tahap refleksi, peneliti menganalisa hasil pekerjaan
siswa dan hasil observasi yang dilakukan pada siswa guna menentukan langkah berikutnya. Peneliti membuat
pengelompokkan siswa didasarkan pada hasil yang didapatkan siswa pada evaluasi yang dilakukan.
Diskripsi siklus II
Tahap perencanaan tindakan, dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus 2 ini, kegiatan yang
dilakukan adalah (1) mempersiapkan fasilitas dan sarana yaitu dengan membuat kelompok siswa dengan
penyebaran siswa yang menguasai materi awal yaitu materi yang telah disampaikan pada siklus I, (2) membuat
43 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
pengurus pada masing-masing kelompok mencakup fasilitator, pencatat , juru bicara dan pengatur waktu, dan
(3) membuat bahan ajar yang akan disampaikan pada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dengan
berbantuan LKS berbasis Scientific Approach.
Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian
pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran melaui: Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi/mencoba, Menalar/mengasosiasi, dan Mengomunikasikan. Pendekatan scientific
Approach memiliki beberapa tujuan dalam proses pembelajarannya. Berikut ini tujuan pembelajaran dengan
pendekatan scientific antara lain: (1) meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, (2) membentuk
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) melatih peserta didik
dalam mengkomunikasikan ide-ide, (4) meningkatkan kreativitas peserta didik, dan (5) engembangkan
karakter peserta didik (Mulyani, 2013: 3). Dalam pelaksanaan pembelajaran scientific Approach, secara umum
ada tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan
pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik (Mulyani, 2013: 4). Sedangkan kegiatan inti merupakan
kegiatan utama dalam proses pembelajaran yang ditunjukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum, atau
prinsip oleh peserta didik dengana bantuan guru melalui langkah-langkah mengamati, menanya,
mengumpulkan data/informasi, menalar, mengkomunikasikan dan mencipta. Terakhir, kegiatan penutup yang
ditujuakan untuk menutup kegiatan pembelajaran yang berlangsung, biasanya dilakukan beberapa kegiatan
seperti post-test, remidial, atau pengayaan.
Kemudian, tahap pelaksanaan tindakan, pada tahap pelaksanaan rindakan ini terdiri dari lima tahap
yaitu, (1) peneliti memberikan penjelasan tentang pokok bahasan Aljabar yang akan dipelajari serta
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan pengajaran dalam tehnik menstimulir siswa
untuk belajar bersama dalam kelompok, (2) siswa yang telah menguasai pada materi awal di siklus I
dimohonkan memimpin pembahasan bahan ajar yang diberikan peneliti. Bahan ajar yang diberikan berisi tugas
memecahkan masalah tindak lanjut dari siklus I, (3) memberi kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk menyajikan hasil diskusi, (4) membahasan materi ajar yang siswa dalam satu kelas mengalami kesulitan
ataupun salah dalam apersepsinya, dan (5) memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menguasai pengerjaan soal aljabar.
Pada tahap observasi tindakan, peneliti mencatat hasil-hasil yang diperoleh anak didik serta mencatat
kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak didik dalam mengerjakan masalah yang berkaitan dengan bahan ajar
yang diberikan. Kemudian peneliti mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
masalah pada bahan ajar yang diberikan. Sedangkan pada tahap refleksi, peneliti membuat inventarisasi
kesulitan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada bahan ajar yang diberikan serta mendata
siswa yang telah mampu menyelesaikan soal evaluasi dan mampu mendapatkan nilai diatas standart ketuntasan
belajar.
Hasil Penelitian
Deskripsi Awal
Data awal yang didapat oleh peneliti adalah hasil dari observasi dan hasil penelitian sebelumnya pada
kelas yang akan diberi tindakan, yaitu siswa kelas 8D SMPN 2 Jember tahun pelajaran 2016-2017. Data awal
ini perlu didapatkan agar penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti, apakah
benar kiranya kelas 8D ini perlu adanya peningkatan efektifitas pembelajaran berdasarkan pilihan startegi
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti pada materi aljabar.
Menurut Gardner (1991) menyatakan pengetahuan awal merupakan modal bagi siswa dalam aktivitas
pembelajaran, karena aktivitas pembelajaran adalah wahana terjadinya negosiasi makna antara guru dan siswa
berkenaan dengan materi pembelajaran. Diperjelas oleh hasil penelitian Dochy (1996: 58) tentang pengetahuan
awal menemukan bahwa pengetahuan awal siswa berkontribusi signifikan terhadap skor-skor pasca tes atau
perolehan belajar. Dengan demikian pengetahuan awal merupakan modal awal siswa yang dapat berkotribusi
secara signifikan dalam aktivitas pembelajaran berikut. Sehingga perlu adanya tes tertentu untuk mengukur
44 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
kemampuan awal siswa. Menurut Amir Daien Indrakusuma (1990: 27) mengatakan bahwa tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistemats dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang
diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Lebih lanjut definisi tes yang
dikutip dari Webster’s Collegiate (dalam Arikunto, 2011: 31) mengemukakan bahwa tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil dari kemampuan awal siswa, perlu adanya langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan siswa di kelas yang menjadi objek tindakan kelas ini sebagai berikut.
1. Perencanaan
Untuk mengetahui kondisi awal dari kelas 8D SMPN 2 Jember tahun 2016-2017 maka peneliti
merencanakan observasi langsung pada pengajaran yang dilakukan oleh guru pengajar matematika yang
sekaligus sebagai peneliti pada saat mengajarkan tentang materi sifat-sifat bentuk aljabar. Perlunya dilakukan
opservasi langsung ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi sifat-sifat bentuk
aljabar. Menurut Jogiyanto (2008) observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Dalam Basrowi (2012) observasi adalah suatu teknik
yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara diteliti serta pencatatan secara sistematis. Lebih
rinci disampaikan oleh Arifin (2011) bahwa observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa observasi adalah suatu teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan pengamatan secara
langsung atau tidak langsung yang sistematis, objektif, logis dan rasional mengenai berbagai fenomena tertentu
untuk mencapau tujuan. Sedangkan untuk mengukur kemampuan awal siswa, penulis telah menyiapkan berupa
alat penguasaan materi aljabar.
2. Pelaksanaan
Tujuan pada tahap pelaksanaan ini adalah untuk mengukur kemampuan awal siswa tentang aljabar yang
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus tahun 2016. Pada kegiatan pembelajaran ini di awali dengan
proses tanya jawab dan dilanjutkan dengan mengajarkan sifat-sifat aljabar dengan menggunakan metode
ceramah. Pada proses belajran mengajar ini, peneliti mengamati beberapa kejadian penting yang terjadi secara
rinci pada saat peneliti memaparkan materi bentuk aljabar.
Gambar 1. Potret pembelajaran dengan metode ceramah
Materi bentuk aljabar yang disampaikan oleh peneliti memerlukan waktu 20 menit dan 15 menit untuk
pemberian contoh soal. Kemudian peneliti memberikan post-test dengan menggunakan soal yang telah
45 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan ini peneliti mengawasi kerja siswa dalam mengerjakan soal yang
diberikan, sehingga keakuratan dari hasil pengawasan dapat dipertanggung jawabkan. Waktu yang
dipersiapkan untuk siswa dalam mengerjakan soal post-test ini selama 40 menit. Dimana, post-test itu sendiri
merupakan suatu tes yang diberikan guru kepada siswa setelah penyampaian materi selesai dilakukan. Menurut
Purwanto (2004: 28) tujuan post-test adalah untuk mengetahui sampai di mana pencapaian siswa terhadap
bahan pengajaran (pengetahuan maupun ketrampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar.
3. Hasil Pengamatan.
Kegiatan pembelajaran dengan model ceramah yang telah dilakukan oleh peneliti cenderung tradisional,
tentunya jelas bahwa guru sebagai satu-satunya sumber ilmu yang ditularkan kepada siswa. Beberapa hasil
observasi yang didapat oleh peneliti, diantaranya adalah pada saat proses pembelajaran berlangsung terlihat
ada beberapa siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan materi yang
disampaikan, karena peneliti sendiri sebagai guru pengajaran, maka mereka tersebut diberi teguran. Ada juga
siswa yang berpura-pura mendengarkan (informasi dari ketua kelas) terhadap materi yang disampaikan. Justru
dari hasil wawancara dengan siswa yang lain didapat ada beberapa siswa yang masih terlihat bermain-main
dengan temannya tanpa memperdulikan materi yang disampaikan. Hasil pengamatan yang lain adalah masih
ada beberapa siswa kelihatannya bingung terhadapat soal post-tes yang diberikan, setelah dilakukan wawancara
oleh peneliti ternyata benar bahwa siswa tersebut masih belum paham sepenuhnya terhadap materi yang
diberikan. Disamping itu, setelah hasil post-test dikoreksi oleh peneliti ternyata ada temuan beberapa siswa
yang masih belum memahami konsep dasar operasi penjumlahan aljabar, yaitu tentang konsep penjumalahan
suku-suku sejenis pada bentuk aljabar yakni:
20x – 10x + 6x – 3 ≠ 10x + 3x ≠ 13x
Sedangkan hasil post-test pada tahab awal ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Daftar nilai hasil post-test pada tahap awal (pembelajaran model ceramah)
No. Skor Kategori Banyak siswa
Prosentase
(%)
1 Kurang dari 50
Tidak Tuntas Belajar
7 20,59
2 Antara 50 hingga 77 9 26,47
3 Diatas dari 77 Tuntas Belajar 18 52,94
Jumlah 34 100
Berdasarkan data pada tabel 1 diatas, hasil koreksi tes awal dari 34 siswa yang ada di kelas tersebut
didapatkan hasil, 7 siswa mendapatkan nilai kurang dari 50, 9 siswa mendapatkan nilai antara 50 hingga 77,
sedangkan siswa yang telah tuntas atau mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan minimal ada 18 siswa . Dari
paparan hasil nilai yang didapatkan siswa maka tampak bahwa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 52,94
%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 8D khususnya pada pokok bahasan
bentuk aljabar di SMPN 2 Jember kurang efektif, sehingga kurang memuaskan. Efektifitas belajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantarnya kondisi internal, kondisi eksternal dan strategi belajar yang digunakan.
Slameto (2010: 76) menyatakan bahwa Belajar yang efektif dapat tercapai jika menggunakan strategi yang
tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Sedangkan menurut
Slavin (dalam Baharuddin, 2007: 116) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa harus terlibat
aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas.
46 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
4. Refleksi
Berdasarkan hasil dari kondisi awal, maka perlu adanya perbaikan tindakan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar untuk mengangkat kemampuan penguasaan materi aljabar dari siswa kelas 8D SMPN 2
Jember, yaitu harus merancang strategi yang tepat agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan semua siswa yang
tidak tuntas belajaran, terungkap bahwa siswa merasa jenuh kalau proses pembelajaran menggunakan model
ceramah, ada beberapa yang mengakui memang mempunyai kelemahan pada pengembangan skill pengerjaan
suatu masalah aljabar, hal ini disebabkan karena meraka kurangnya berlatih dalam mengerjakan soal-soal
aljabar, dan juga yang mengakui kurangnya motovasi dalam belajar matematika “apalagi aljabar”. Memang
benar bahwa motivasi itu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Karena motivasilah yang dapat mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Selain itu juga
motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan
Sardiman (1996: 85) bahwa Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.
Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Namun adanya motivasi saja tanpa
suasana yang menyengkan, antusias siswa dalam belajar kurang terbentuk. Dengan demikian, maka peneliti
merencanakan tindakan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif pada pembelajaran materi
aljabar di kelas 8D dengan memperlakukan pembelajaran aktif pada kelompok besar-kecil dengan
menggunakan LKS. Kemudian, perlu dibuat suatu catatan-catatan dasar yang siswa sering salah dalam
mengartikan dan memahami seperti 20x – 10x + 6x – 3 ≠ 10x + 3x ≠ 13x untuk ditindak lanjuti pada tindakan
berikutnya.
Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Untuk melakukan penelitian pada siklus I ini peneliti merencanakan tindakan yang meliputi: (1) membuat
silabus materi pembelajaran aljabar, (2) membuat rancangan program pengajaran yang diperuntukkan untuk
pengajaran pada kelompok besar-kecil, (3) membuat kelompok besar yang terdiri dari 10-12 siswa dan
membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dan masing-masing kelompok dipimpin oleh anak yang
dipilih dari anak yang punya kemampuan lebih dan mampu memimpin, (4) membuat LKS yang digunakan
untuk mengaktifkan siswa dalam belajar dengan penyusunan tahap demi tahap yang membawa siswa dalam
penemuan masalah atau penyelesaian suatu masalah, (5) membuat alat evaluasi yang digunakan untuk
mendapatkan data kemampuan siswa setelah mendapatkan tindakan dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif yang diperuntukkan untuk masing-masing siswa, dan (6) membuat solusi dan langkah untuk
disampaikan pada siswa berkaitan kelemahan siswa dalam menyelesaikan masalah yang telah di ujikan oleh
peneliti. Menurut Trianto (2009: 222) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Sedangkan menurut Kemp (1977: 65)
menyatakan bahwa LKS merupakan lembar kegiatan yang memberikan petunjuk-petunjuk belajar tentang
topik atau materi pelajaran yang telah dipilih dan disertai dengan pertanyaan atau latihan, Sebaliknya jawaban
yang benar juga biasanya dilampirkan. Berdasarkan dari kedua pendapat tersebut, maka LKS yang dirancang
oleh penulis merupakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dapat memandu jalannya kegiatan proses belajar
mengajar yang efektif dan efisien untuk materi tertentu berdasarkan pendekatan yang digunakan. Pendekatan
yang digunakan pada LKS di sikulus 1 ini menggunakan pendekatan siswa aktif.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I ini mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana
keefektivitasan pembelajaran matemattika dengan menggunakan LKS. Menurut Eggen dan Kauchan (2012)
mengemukakan bahwa efektifitas pembelajaraan ditandai dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran,
khususnya dalam pengorganisasian dan penemuan informasi. Hal ini lebih rinci diuraikan oleh Sinambela
(2006: 78) bahwaa pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi
tujuan pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa indikator keefektifan pembelajaran: (1)
47 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
ketercapaian ketuntasan belajar, (2) ketercapaian keefektifan aktivitas siswa (yaitu pencapaian waktu ideal
yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran), dan (3)
ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran
yang positif. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat ditarik benang merahnya, yaitu “semakin aktif
siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran maka semakin efektif pula pembelajaran yang dilaksanakan itu”.
Sedangkan pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 Agustus tahun
2016, peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dimulai dengan penjelasan pada
siswa tentang kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam mengikuti kegiatan. Hasil observasi yang
didapat oleh peneliti, maka peneliti mengevaluasi kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan materi aljabar yang diujikan dengan menggunakan metode tanya jawab.
Kemudian peneliti membagikan LKS kepada kelompok siswa untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-
masing. Ketika para siswa sedang mendisksikan LKS dalam kelompoknya masing-masing, peneliti mengamati
pada setiap kelompok tersebut dan sesekali dilakukan wawancara tentang kegiatan yang sedang disikusikan.
Gambar 2. Potret siswa dalam mengerjakan LKS dengan pendekatan siswa aktif
Ketikan peneliti sedang melakukan pengamatan kepada masing-masing kelompok siswa, peneliti
sambil mencatat kelebihan dan kekurangan atau kelemahan-kelemahan dalam penggunaan LKS ini.
48 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, ada hambatan-hambatan yang terjadi pada saat siswa dalam
mengerjakan LKS tersebut. Selain itu peneliti juga mencatat siswa-siswa yang aktif dalam diskusi kelompok.
Kemudian peneliti mengintruksikan kepada siswa yang telah mampu dalam menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LKS untuk saling berbagi dengan kelompok lain dengan mempresentasikan di depan kelas.
Selanjutnya, untuk mengetahui keberhasilan pada pada tahap siklus I ini dilakukan evaluasi pada hari Rabu
tanggal 24 Agustus 2016 tentang penguasaan materi aljabar sederhana dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2×40
menit.
3. Hasil Pengamatan.
Berdasatkan hasil pengamatan yang penulis dapatkan secara keseluruhan terlihat siswa antusias dalam
mendiskusikan LKS yang diberikan dan sudah tidak ada lagi siswa yang asyik bermain sendiri mapun dengan
temannya karena semula dalam siklus I siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar, kemudia 30 menit berikutnya
menjadi 6 kelompok kecil. Sehingga dalam siklus I siswa disibukkan dengan aktifitas yang ada dalam LKS,
apalagi sang guru atau peneliti selalu berkeliling pada setiap kelompok untuk memastikan semua siswa aktif
dalam diskusinya. Akan tetapi dalam pelaksanaan pengerjaan LKS masih tampak adanya kelompok siswa yang
mengalami hambatan dalam mendiskusikan penyelesaiannya, karena hal ini diketahui oleh peneliti akhirnya
peneliti mendatangi kelompok tersebut yang kemudian menayakannya apakah ada masalah dengan yang
didiskusikan. Akhirnya merekan menjawab ada, pak. Baru kemudian peneliti memberi arahan pada masalah
lain yang senada dengan masalah yang ada di LKS, kemudian peneliti mengintruksikan kepada mereka untuk
diaplikasikna pada penyelesaian LKS tersebut. Setelah LKS selesaia disidkusikan kemudian salah satu
kelompok siswa mempresentasikan di depan kelas yang lemudian dilakukan tanya jawab. Setelah hasil LKS
dikoreksi oleh peneliti ternyata ada temuan pada kelompok siswa yang masih belum memahami konsep dasar
aljabar dalam bentuk soal yang lain, yaitu tentang konsep perkalian suku aljabar yakni:
x(x + a) = x2 + ax dan (a + b)2 ≠ a2 + b2
Oleh karena itu, masih perlu adanya tindakan lebih lanjut agar pemahaman konsep tentang aljabar lebih
matang. Sedangkan hasil post-test yang diberikan pada siklus I ini setelah dikoreksi oleh peneliti didapatkan
hasil seperti pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Daftar nilai hasil post-test pada tahap siklus I
No. Skor Kategori Banyak siswa Prosentase
(%)
1 Kurang dari 50 Tidak Tuntas Belajar 4 11,77
2 Antara 50 hingga 77 7 20,59
3 Diatas dari 77 Tuntas Belajar 23 67,64
Jumlah 34 100
Berdasarkan tabel 2, didapat bahwa dari 34 siswa yang ada, 4 siswa mendapatkan nilai kurang dari 50, 7
siswa mendapatkan nilai antara 50 hingga 77 sedang 23 siswa telah mendapatkan nilai diatas batas tuntas, hal
ini berarti 67,64 % siswa telah mampu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas
8D khususnya pada pokok bahasan operasi perkalian bentuk aljabar di SMPN 2 Jember sudah efektif, akan
tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Sehingga masih perlu adanya peningkatan secara signifikan dan
pemilihan strategi yang lebih tepat lagi, agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Furnis, E
(2012) menjelaskan “Learn-ing achievement means assessing the know-ledges, skill, and attitude/values pupils
have gained”. Hasil belajar adalah penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap/nilai siswa yang telah
didapatkan.
49 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
4. Refleksi.
Berdasarkan hasil dari siklus I, masih perlu adanya peningkatan dalam bentuk alat bantu yang digunakan,
yaitu LKS yang menggunakan pendekatan siswa aktif dilanjutkan pada LKS dengan menggunakan pendekatan
saintifik dan perlu adanya pemilihan strategi yang tepat untuk menunjang pembelajaran berbantuan LKS
berbasis scientific Approach. LKS berbasis Scientific Approach merupakan lembar kegiatan siswa yang isinya
pandian kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar secara terorganisir, sistematik, dan melalui metode
ilmiah meliputi kegiatan pengamatan, merumuskan hipotesis, melakukan kegiatan eksperimen secara jujur,
dan mengkomunikasikan. Akan lebih baik jikalau LKS dirancang oleh guru sendiri yang mengajaran di kelas
tersebut, sehingga diharapkan LKSyang disusun sudah sesuai dengan karakkteristik siswa di sekolah tersebut.
Perlu menjadi perhatian bahwa LKS bukanlah suatu rangkuman materi dan kumpulan soal-soal, akan tetapi
merupakan langah-langkah kegiatan belajaran dilakukan siswa untuk membangun pengetahuannya. Dimana,
LKS berbasis Scientific Approach sejatinya merupakan lembar kegiatan siswa yang dapat membantu siswa
secara optimal dengan sikap ilmiah, keterampilan proses sains, dan pengetahuan.
Perlu dibuat suatu catatan-catatan dasar yang siswa sering salah dalam mengartikan dan memahami
seperti (a + b)2 ≠ a2 + b2 untuk ditindak lanjuti pada tindakan berikutnya. Kemudian mencatat kelemahan dan
hambatan yang terjadi pada sebagian siswa di siklus I dan mendata siswa yang punya kemampuan lebih dan
mampu untuk menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya.
Deskripsi Siklus II.
1. Perencanaan.
Tahap perencanaan pada siklus II ini peneliti merencanakan tindakan dalam empat tahapan, yaitu (1)
membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 anak dan masing-masing kelompok dipimpin oleh anak yang
dipilih dari anak yang punya kemampuan lebih dan mampu memimpin, (2) membuat rancangan pembelajaran
materi aljabar sub bahasan menyederhanakan bentuk aljabar untuk kelompok kecil selama 2×40 menit, (3)
membuat LKS berbasis Scientific Approach yang digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar dengan
penyusunan tahap demi tahap yang membawa siswa dalam penemuan masalah atau penyelesaian suatu
masalah, (4) menyusun startegi pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran berbantuan LKS berbasis
Scientific Approach, dan (5) merencanakan alat evaluasi yang berupa soal tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa. Pemilihan evaluasi yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Nana Sudjana (1995:
22) mengemukakan bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Sementara itu Gagne (1977: 47-48) mengelompokkan hasil
belajar menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni ketrampilan intelektual strategi kognitif, informasi
verbal, ketrampilan motorik dan sikap. Berdasarkan pandangan-pandangan dari para ahli tersebut diatas maka
yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar dari seorang siswa
yang telah mengikuti kegiatan belajar matematika dengan mengukur kemampuan siswa tersebut dalam
menyelesaikan suatu permasalahan matematika tertentu.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana
keefektivitasan pembelajaran matemattika dengan menggunakan LKS berbasis Scientific Approach. LKS
berbasis Scientific Approach merupakan lembar kegiatan siswa yang dapat membantu siswa secara optimal
dan kontinu dengan cara ilmiah, keterampilan proses, dan pengetahuan. Kemendikbud (2016) memberikan
konsep dari ilmiah (Scientific Approach) dalam pembelajaran mencakup komponan: mangamati, mananya,
mencaoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, dan maencipta.
Sedangkan pelaksanaan tindakan pada siklus II pada hari Selasa tanggal 6 Seprember 2016 dengan materi
menyederhanakan bentuk aljabar, pada tindakan di siklus II ini diawali penjelasan kepada siswa tentang
prosedur yang akan dilaksanakan pada pembelajaran untuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dan
menentukan ketua dari masing-masing kelompok tersebut, selanjutnya siswa berkumpul menurut kelompok
masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya maka peneliti membagikan LKS berbasis
50 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
Scientific Approach kepada kelompok siswa untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Ketika
para siswa sedang mendisksikan LKS dalam kelompoknya masing-masing, peneliti mengamati pada setiap
kelompok tersebut dan sesekali dilakukan wawancara tentang kegiatan yang sedang disikusikan. Pada saat
peneliti berkeliling mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan kelompok untuk dibimbing siswa agar
semua siswa bisa aktif dalam diskusi kelompok.
Gambar 3. Potret pengerjaan LKS berbasis Scientific Approach
Setelah waktu yang ditentukan pada LKS berbasis Scientific Approach habis, maka peneliti
menginstruksikan kepada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
diminta menanggapi apa yang telah dipresentasikan, pada kesempatan ini peneliti memandu jalannya diskusi
dan bersama-sama siswa merumuskan jawaban. Pada hari Rabu tanggal 7 September 2016 pada siswa
diberikan evaluasi tentang penguasaan materi aljabar sederhana dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2×40 menit
3. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus II ini tampak sekali bahwa siswa sangat antusias
dalam mengerjakan tugas kelompok, semua siswa terlihat aktif bersama kelompoknya dalam menyelesaikan
lembar kerja yang diberikan peneliti. Pada saat diskusi pembahasan materi yang diberikan satu kelompok untuk
ditanggapi oleh kelompok lain, kadang terlihat perbedaan pola berfikir dari masing-masing individu dalam
menyampaikan ide pemecahan masalah yang diberikan. Sedangkan hasil post-test yang diberikan pada siklus
II ini setelah dikoreksi oleh peneliti didapatkan hasil seperti pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Daftar nilai hasil post-test pada tahap siklus II
No. Skor Kategori Banyak siswa Presentase (%)
1 Kurang dari 50
Tidak Tuntas Belajar
0 0,00
2 Antara 50 hingga 77 1 2,94
3 Diatas dari 77 Tuntas Belajar 33 97,06
Jumlah 34 100
Berdasarkan tabel 3, maka hasil evaluasi yang dilaksanakan setelah dikoreksi didapatkan hasil yang sesuai
dengan indikator pencapaian hasil yang diharapkan karena dari 34 siswa yang ada dalam kelas 8D tersebut
51 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
hanya terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan minimal, sehingga prosentasi siswa
yang telah tuntas adalah 97,06 %.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus II, ternyata 33 siswa dari 24 siswa masih telah mampu mendapatkan
nilai di atas batas ketuntasan minimal, yaitu 78. Namun masih terlihat kesalahan yang dibuat oleh sebagian
kecil siswa dikarenakan faktor kekurang telitian siswa dalam bekerja. Masalah skill dan kecermatan dalam
mengambil langkah pengerjaan masih perlu ditingkatkan agar penguaasaan materi aljabar dapat lebih baik lagi.
Sedangkan keaktifan dari siswa secara keseluruhan telah sesuai yang diharapkan oleh peneliti karena dalam
mendiskusikan LKS berbasis Scientific Approach secara kelompok sudah mencapai 98% telah aktif dalam
kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Deskripsi Antar Siklus
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan mulai pemantauan keadaan awal hingga pelaksanaan tindakan
pada siklus II maka dapat digambarkan seperti tabel 4 berikut.
Tabel 4. Deskripsi Antar Siklus
No Indikator pembelajaran Persentasi yang dicapai
Awal Siklus I Siklus II
1 - Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk
aljabar
- Menyelesaikan operasi penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar
52,94 % 70,58 % 91,17 %
2 - Menyelesaikan operasi perkalian bentuk
aljabar
67,64 % 85,29 %
3 - Menyederhanakan bentuk aljabar 97,06 %
Berdasarkan tabel 4 diatas, tampak adanya hasil dari masing-masing indikator pembelajaran yang harus
dikuasai siswa setelah diberi tindakan mengalami peningkatan yang signifikan. hal ini disebabkan karena:
1. Efektivitas pembelajaran meningkat secara signifikan dan sudah sesuai dengan empat indikator yang
disampaikan oleh Salvin tentang keefektifan pembelajaran, yaitu (1) kualitas pembelajaran (quality of
insurance), yaitu seberapa besar kadar informasi yang disajikan sehingga siswa dengan mudah dapat
mempelajarinya atau tingkat kesalahannya semaki kecil. Semakin kecil tingkat kesalahan yang dilakukan
berarti semakin efektif pembelajaran. Penentuan tingkat keefektifan pembelajaran tergantung dengan
pencapaian penguasaan tujuan pengajaran tertentu, biasanya disebut ketuntasan belajar, (2) kesesuiaan
tingkat pembelajaran (appropriate level of instruksion) yaitu sejauh mana guru memastikan tingkat
kesiapan siswa dalam menerima materi baru, (3) insentif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi
siswa untuk menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari materi yang diberikan. Makin
besar motivasi yang diberikan, makin besar pula keaktifan siswa dengan demikian pembelajaran akan
efektif, (4) waktu, yaitu waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
akan efektif apabila siswa dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengn waktu yang ditentukan.
2. Penguasaan terhadap materi aljabar telah sesuai dengan pendapat Vygotsky, aktivitas kalaboratif
(perpaduan) di antara anak-anak akan mendukung dan membantu dalam pertumbuhan mereka, karena
anak-anak yang seusia lebih senang bekerja dengan orang yang satu zone (zone of proximal development,
zpd) dengan yang lain, artinya proses muncul ketika ada ketertarikan antar sesama anggota kelompok
yang seusia. Jika anak nyaman dalam belajarnya maka akan diperoleh hasil belajar yang baik. Dalam hal
52 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pembelajaran,
berdiskusi untuk memecahkan masalah atau tugas. Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua
anggota kelompok dapat menguasai materi pada tingkat setara.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasul penelitian tindakan kelas (class room action research) yang telah dilaksanakan pada
siswa kelas 8D SMPN 2 Jember ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa; (1) Keefketivitasan pembelajaran,
penggunaan LKS pendekatan siswa aktif dan LKS berbasis Scientific Approach sama-sama membuat siswa
membantu siswa akif dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi dari hasil penelitina menunjukkan bahwa
penggunakaan LKS berbasis Scientific Approach lebih efektif dari pada LKS pendekatan siswa aktif. Hal ini
ditunjukkan pada hasil evaluasi mengalami dari peningkatan yang signifikan; (2) penggunaan LKS untuk
membawa siswa agar aktif dalam belajar merupakan langkah yang efektif bagi siswa yang mengambil kelas
8D karena siswa dapat bersosialisasi dan saling tukar informasi dan ide atau langkah-langkah kerja untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan teman sebayanya, hal ini sesuai dengan empat indikator yang
disampaikan oleh Slavin: (a) kualitas pembelajaran (quality of insurance), yaitu seberapa besar kadar informasi
yang disajikan sehingga siswa dengan mudah dapat mempelajarinya atau tingkat kesalahannya semaki kecil.
Semakin kecil tingkat kesalahan yang dilakukan berarti semakin efektif pembelajaran. Penentuan tingkat
keefektifan pembelajaran tergantung dengan pencapaian penguasaan tujuan pengajaran tertentu, biasanya
disebut ketuntasan belajar, (b) kesesuiaan tingkat pembelajaran (appropriate level of instruksion) yaitu sejauh
mana guru memastikan tingkat kesiapan siswa dalam menerima materi baru, (c) insentif yaitu seberapa besar
usaha guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari materi yang
diberikan. Makin besar motivasi yang diberikan, makin besar pula keaktifan siswa dengan demikian
pembelajaran akan efektif, (d) waktu, yaitu waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran akan efektif apabila siswa dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengn waktu yang ditentukan;
(3) penggunaan LKS dapat membantu siswa dalam menguasai materi aljabar telah sesuai dengan pendapat
Vygotsky, aktivitas kalaboratif (perpaduan) di antara anak-anak akan mendukung dan membantu dalam
pertumbuhan mereka, karena anak-anak yang seusia lebih senang bekerja dengan orang yang satu zone (zone
of proximal development, zpd) dengan yang lain, artinya proses muncul ketika ada ketertarikan antar sesama
anggota kelompok yang seusia, (4) kegiatan pembelajaran dengan startegi pembelajaran aktif dapat
meningkatkan penguasaan materi aljabar dari siswa yang bersangkutan. Sehingga pembelajaran aktif
merupakan strategi yang efektif untuk menyampaikan materi aljabar bagi siswa kelas 8D; dan Pembelajaran
dalam kelompok kecil dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi matematika dari siswa, selain itu
dengan kelompok kecil ini kerjasama diantara siswa dapat tercipta dengan lebih baik.
Saran
Setelah mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas 8D ini maka disarankan kepada para
guru untuk selalu memperhatikan paradigma-paradigma baru sehingga dalam mengajar tidak menoton. Guru
juga harus merancang startegi pembelajaran yang baik dan benar, agar pemilihan steategi pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diberi pelajaran sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efektif.
Guru dalam mengajar perlu menjadikan siswa sebagai jiwa dengan potensi yang lebih, sehingga guru cukup
sebagai fasilitator agar siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara signifikan. untuk meningkatkan
hasil belajar yang optimal, guru dapat memanfaatkan kegiatan pembelajaran berbantuan LKS.
53 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
Daftar Pustaka
[1] Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
[2] Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
[3] As’ari, Abdurrahman. 2014. Berbagai Permasalahan Pembelajaran Matematika dalam Kurikulum 2013
dan Beberapa Upaya untuk Mengatasinya. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional: Solusi
Problematika Implementasi Kurikulum 2013 untuk Mewujudkan Pembelajaran Matematika
yang Berkualitas, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember, Jember, 16 Maret.
[4] Basrowidan, Siskandar. 2012. EvaluasiBelajarBerbasisKinerja. Bandung: Karya Putra Darwati.
[5] Baharuddin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR Ruzz Media.
[6] Daniel Muijs dan David Reynolds 2008. EffectiveTteaching Teori dan Aplikasi (Edisi ke-2) Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
[7] Dochy, F.J.R.C. 1996. Prior knowledge and learning. Dalam Corte, E.D., & Weinert, F (eds.):
International Encyclopedia of Developmental and Instructional Psychology. New York:
Pergamon.
[8] Eggen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi Dan Model Pembelajaran-Mengajarakan Konten dan
Kemampuan Berpikir. Jakarta: Indeks.
[9] Endang Mulyani. 2013. Pembelajaran Scientific dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi-
Universitas Negeri Yogyakarta.
[10] Gagne, Robert M and Leslie J. Briggs, 1978. Principles of Instructional Design. 2nd Ed, New York : Holt
Rinehart and Winston.
[11] Gardner, H. 1991. The unschooled mind: How Children think and how schools should teach. New York:
Basic Books.
[12] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
[13] Kemdikbud, 2016. Matematika SMP Kelas 8 Edisi Revisi 2016: Buku Siswa. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan.
[14] Kemdikbud. 2016. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP Tahun 2016.
Jakarta.
[15] Kemp, Jerrold E. (1977). Instructional Design. Belmont, California: David S. Lake Publishers.
[16] Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
[17] Nasution, A. H. 1982. Landasan Matematika. Jakarta : Bharata Karya Aksara.
[18] Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani, 2007, Strategi PembelajaranAktif, CTSD,IAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
[19] Indrakusuma, Amir Daien. 1990. Evaluasi Pendidikan, penilaian hasil-hasil belajar, Jilid I, terbitan
sendiri.
[20] Purwanto, Ngalim. 2004. Prisip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[21] Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
54 |Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 3 Mei 2017
ISBN: 978-602-74058-2-0
[22] Sinambela, N.J.M.P. 2006. Keefektifan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based
Instruction) Dalam Pembelajaran Matematika untuk Pokok Bahasan Sistem Linear dan Kuadrat
di Kelas X SMA Negeri 2 Rantau Selatan Sumatera Utara. Tesis. Surabaya : Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Surabaya.
[23] Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
[24] Slavin, R.E. (2006). Educational psychology: theory and practice eighty. United States of America:
Pearson Education, Inc.
[25] Tohir, Mohammad. 2016. Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kelas Matematika Berdasarkan
Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya: Peluang
Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember.
[26] Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media
Group
[27] Russeffendi. 1988. Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam
pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.