i
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHABBATUL ELIS
NIM. 23070150050
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
iii
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHABBATUL ELIS
NIM. 23070150050
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Mereka itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari apa yang mereka
usahakan”
(Q.S Al Baqoroh : 202)
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Sugiman dan Ibu Siti Aenah) yang
selalu mendo’akan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang
tak terhingga. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan rizki
yang barokah.
2. Kakakku tersayang (Latifatul Iqliyah) yang selalu mensuport dalam segala
hal.
3. Sahabatku yang lelah mendukung, memberi semangat, dan berjuang
bersamaku, Martin Diyanto, Intan Hidayanti, Nofi Nurchayati, Dwi Puji
Rahayu, Afidatus Sholikhah, Devi Hidayati, dan Nur Widayati.
4. Sahabat seperjuangan angkatan 2015 khususnya Program Studi Tadris
Matematika.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya. Showalat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW
HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN
2019/2020”.
Tentunya skripsi ini tak lepas begitu saja dari berbagai pihak yang
memberikan dukungan. Sehingga dengan penuh kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, Bapak
Mansur, M.Ag.
3. Dosen pembimbing, Bapak Saiful Marom, M.Sc yang telah berkenan
dengan ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta memberi bimbingan dan
pengarahan sejak awal penyusunan hingga penulisan skripsi ini usai.
x
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,
serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan
jnjang pendidikan S1.
5. Kepala SMP Muhammadiyah Suruh, Dra. Sri Gantiningsih.
6. Guru Matematika SMP Muhammadiyah Suruh, Ibu Khurotun Ainiyah
S.Pd.
7. Bapak dan Ibu yang tak henti memberikan dukungan serta motivasi.
8. Sahabat-sahabat terbaikku.
9. Semua pihak yang tak mampu saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik,
saran, dan masukan yang bersifat membangun. Semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 4 September 2019
Khabbatul Elis
NIM. 23070150050
xi
Elis, Khabbatul. 2019. Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep
Matematika melalui Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Saiful Marom, M.Sc.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep, Model Pembelajaran CRH.
Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang belum sepenuhnya menerapkan model pembelajaran
yang aktif dan inovatif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurang
termotivasi terhadap pembelajaran matematika, sehingga menyebabkan rendahnya
nilai siswa serta rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep materi
matematika. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model pembelajaran
CRH dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh tahun 2019?. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep
matematika siswa melalui model pembelajaran CRH pada siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh tahun 2019
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu;
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, penyebaran angket dan tes. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh dengan
jumlah 32 siswa. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi, lembar
angket, dan lembar tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, angket, tes dan dokumentasi. Data dianalisis secara statistik
menggunakan rumus persentase, apabila motivasi belajar siswa mencapai ≥ 75%
dan hasil pemahaman konsep matematika siswa mencapai nilai KKM 70 dengan
persentase 85% maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CRH dapat
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika kelas VII A
SMP Muhammadiyah Suruh tahun 2019/2020. Motivasi belajar siswa meningkat
dari pra siklus ke siklus I meningkat (11,0%) dan dari siklus I ke siklus II
meningkat (18,86%). Hal ini dapat dilihat dari persentase tahap pra siklus
(67,18%) siklus I (78,2%) siswa tuntas belajar, dan siklus II (97,06%) Sedangkan
peningkatan pemahaman konsep matematika siswa yang tuntas belajar dari pra
siklus ke siklus I meningkat (3,1%) dan dari siklus I ke siklus II meningkat
40,7%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan pemahaman konsep
matematika siswa dari pra siklus (43,7%) siswa tuntas belajar, siklus I (46,8%)
siswa tuntas belajar, dan siklus II (87,5%) siswa tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 7
F. Metode Penelitian .............................................................................. 9
G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 23
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 24
A. Motivasi Belajar .............................................................................. 24
1. Pengertian Belajar ..................................................................... 24
2. Tujuan Belajar ........................................................................... 25
3. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................... 25
4. Indikator Motivasi Belajar ........................................................ 26
5. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................ 27
B. Pemahaman Konsep Matematika ................................................... 28
C. Model Pembelajaran Course Review Horay ................................... 30
1. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay ........... 30
2. Langkah Model Pembelajaran Course Review Horay .............. 30
3. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay ............. 31
4. Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay .......... 32
5. Tujuan Model Pembelajaran Course Review Horay ................. 32
D. Perkalian dan Pembagian Bilangan ................................................. 33
E. Kajian Pustaka ................................................................................. 37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................. 40
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Suruh ............................. 40
1. Identitas Sekolah ....................................................................... 40
2. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 41
3. Keadaan Siswa .......................................................................... 43
4. Keadaan Guru ............................................................................ 43
5. Subjek Penelitian ....................................................................... 44
xiv
6. Waktu Penelitian ....................................................................... 45
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ....................................... 45
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ..................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 58
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .............................................. 58
1. Deskripsi Data Siklus Pra Siklus .............................................. 58
2. Deskripsi Data Siklus I ............................................................. 61
3. Deskripsi Data Siklus II ............................................................ 64
B. Pembahasan ..................................................................................... 69
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 73
A. Kesimpulan ..................................................................................... 73
B. Saran ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 75
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar .......................................... 18
Tabel 1.2 Persentase Hasil Tes Per Siklus .............................................. 22
Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Suruh .................... 43
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Suruh ......... 43
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah ...................... 44
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ..................... 45
Tabel 4.1 Hasil Angket Pra Siklus .......................................................... 58
Tabel 4.2 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................ 59
Tabel 4.3 Hasil Angket Siklus I ............................................................... 61
Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus I .................................................................... 63
Tabel 4.5 Hasil Angket Siklus II ............................................................. 66
Tabel 4.6 Hasil Tes Siklus II .................................................................. 67
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Angket Per Siklus ...................................... 69
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Per Siklus ........................................... 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Nilai SKK Mahasiswa .............................................................. 80
Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................. 84
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi ....................................................... 85
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian .................................................................. 86
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 87
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 100
Lampiran 7. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I ....................................... 113
Lampiran 8. Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II ...................................... 114
Lampiran 9. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I ....................................................... 115
Lampiran 10. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II .................................................... 117
Lampiran 11. Kisi-kisi Motivasi Belajar Matematika .................................. 119
Lampiran 12. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I .......................................... 121
Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II ......................................... 122
Lampiran 14. Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................... 124
Lampiran 15. Lembar Observasi Siswa Siklus II ......................................... 126
Lampiran 16. Soal Tes Siklus I .................................................................... 128
Lampiran 17. Soal Tes Siklus II ................................................................... 130
Lampiran 18. Lembar Angket Siklus I ......................................................... 132
Lampiran 19. Lembar Angket Siklus II ....................................................... 135
Lampiran 20. Hasil Tes Siklus I ................................................................... 138
Lampiran 21. Hasil Tes Siklus II ................................................................. 139
Lampiran 22. Lembar Hasil Skor Angket Pra Siklus ................................... 140
Lampiran 23. Lembar Hasil Skor Angket Siklus I ....................................... 141
Lampiran 24. Lembar Hasil Skor Angket Siklus II ..................................... 142
Lampiran 25. Lembar Hasil Angket Pra Siklus ........................................... 143
Lampiran 26. Lembar Hasil Angket Siklus I ............................................... 144
Lampiran 27. Lembar Hasil Angket Siklus II .............................................. 145
Lampiran 28. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .................................... 146
Lampiran 29. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .............................. 148 Lampiran 30. Riwayat Hidup Penulis .......................................................... 149
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang selalu ada disetiap jenjang pendidikan. Menurut Masykur dan
Fatani (2007:41) matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam
sistem pendidikan di seluruh dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan
matematika tidak pernah berhenti karena akan terus dibutuhkan dalam
berbagai sisi kehidupan manusia misalnya dalam memahami dan menguasai
permasalahan ekonomi, sosial dan alam.
Meskipun ilmu pengetahuan matematika sangatlah dibutuhkan dalam
kehidupan, tetapi dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak
menyukai mata pelajaran matematika. Fathani (2009:5) menyatakan bahwa
matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, membosankan, dan
membuat pusing. Begitu banyak siswa yang tidak memiliki motivasi dan
kurang memahami dalam mempelajari mata pelajaran matematika.
Dalam pembelajaran matematika perlu didasari dengan motivasi dan
juga pemahaman konsep yang baik, karena untuk memahami konsep yang
baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Motivasi
merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan tindakan.
Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan berpengaruh bagi siswa.
2
Menurut Sudijono (1996:50) pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk menegerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
dipahami dan diingat. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian lebih rinci tentang hal itu
dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Pemahaman konsep perlu ditanamkan kepada siswa sejak dini yaitu
sejak siswa duduk di bangku sekolah. Mereka dituntut mengerti mengenai
definisi, pengertian, cara pemecahan masalah maupun pengoperasian secara
benar, karena hal ini yang akan menjadi bekal dalam mempelajari matematika
pada jenjang yang lebih tinggi. Apabila siswa dapat memahami konsep dengan
baik, maka siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan soal
matematika.
Materi dalam mata pelajaran matematika merupakan sesuatu yang
sangat penting sehingga memerlukan perhatian khusus, motivasi belajar yang
tinggi dan pemahaman konsep yang baik untuk bisa menguasainya. Model
pembelajaran memiliki peranan penting dalam suatu proses pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dan mudah
memahami konsep materi.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMP Muhammadiyah
Suruh, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi dan nilai siswa
hasil pemahaman siswa pada materi bilangan ini disebabkan oleh kurang
perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika, hanya sebagian
3
siswa saja yang mau bertanya dan pada saat guru bertanya kepada siswa hanya
sebagian saja yang mampu menjawab dengan benar. Ketika guru memberikan
contoh lain hanya sebagian siswa yang mampu menyelesaikan sedangkan
siswa lainnya tidak tahu cara penyelesaiannya. Serta kurang tepatnya dalam
pemilihan model pembelajaran. Hal ini berdampak pada kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa yang rendah, terlihat dari gejal-gejala
sebagai berikut:
1. Sebagian siswa tidak dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang
telah dipelajari.
2. Sebagian siswa tidak dapat mengerjakan soal yang sedikit berbeda dari
contoh, sebagian siswa bingung dan ragu dalam menyelesaikan soal
tersebut.
3. Siswa lebih cenderung menghafal rumus atau cara yang ada di buku
daripada memahami konsep dasarnya.
Dari gejala-gejala yang disebutkan di atas, persoalannya adalah
bagaimana menanamkan motivasi dan pemahaman konsep matematika siswa
sebaik-baiknya kepada siswa, sehingga tujuan pembelajaran itu tercapai.
Menyikapi permasalah yang timbul berdasarkan hasil wawancara dan
observasi, menunjukkan pentingnya dilakukan pengembangan model
pembelajaran matematika guna meningkatkan motivasi dan pemahaman
konsep matematika. Salah satu alternatif solusi yang peneliti tawarkan kepada
guru untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran Course Review Horay (CRH).
4
Model pembelajaran ini merupakan salah satu pembelajaran kooperatif
yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil, dapat menjadikan siswa belajar aktif,
meningkatkan prestasi siswa, mengembangkan hubungan antar kelompok,
membantu teman yang akademiknya lemah, dan meningkatkan rasa harga diri,
serta menimbulkan kesadaran kepada siswa untuk belajar, berfikir,
menyelesaikan masalah dan mengintegrasikan kemampuan mereka dalam
kehidupan (Slavin, 2008).
Dengan belajar secara berkelompok diharapkan seluruh siswa dapat
memahami konsep-konsep yang ada dengan baik dan siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, tipe Course Review Horay yang
tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Huda (2013:229) model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) merupakan suatu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana
kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat
menjawab benar diwajibkan berteriak ‘hore!’ atau menyanyikan yel – yel
kelompoknya. Tipe pembelajaran Course Review Horay merupakan suatu
pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan
kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya.
Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak
horay atau yel-yel lainnya. Tipe pembelajaran ini dapat menciptakan kelas
menjadi meriah dan menyenangkan karena biasanya pembelajaran matematika
menegangkan bagi siswa serta mendorong siswa lebik aktif dalam belajar.
5
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay merupakan suatu
metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada keaktifan dan
pemahaman materi menyelesaikan soal dalam pembelajaran yang diharapkan
mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran
matematika.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu diadakan penelitian lebih
lanjut dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep
Matematika Melalui Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) Pada
Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten
Semarang, Tahun Ajaran 2019/2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2019/2020?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas
VII SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2019/2020?
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2019/2020
melalui model pembelajaran Course Review Horay (CRH).
2. Meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2019/2020 melalui model pembelajaran Course Review Horay
(CRH).
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi kegunaan baik dari segi teoritis
maupun praktis yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi dalam
dunia pendidikan berupa gambaran mengenai peningkatan motivasi belajar
dan pemahaman konsep matematika melalui model pembelajaran Course
Review Horay (CRH).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Memberikan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika
melalui pembelajaran yang menyenangkan.
7
b. Bagi guru
1) Dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan
pembelajaran dan mampu mengatasi dengan menggunakan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH).
2) Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas guna meningkatkan
motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika.
c. Bagi sekolah
1) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH).
2) Memberikan kontribusi dalam rangka perbaikan pembelajaran dan
peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran
matematika.
d. Bagi peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke bidang
pendidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut Mulyasa (2011:63) hipotesis tindakan adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan
yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah
8
dipilih untuk diteliti melalui penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian
tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu:
a. Menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2019/2020.
b. Menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dapat
meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH) ini dikatakan berhasil apabila
indikator keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai.
Adapun indikator yang dirumuskan dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu:
a. Meningkatnya motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2019/2020 setelah diterapkan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH) dengan rata-rata mencapai 75% .
b. Meningkatnya pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
9
Tahun Ajaran 2019/2020 setelah diterapkan model pembelajaran
Course Review Horay (CRH) dengan rata-rata mencapai 85% .
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH) dengan tujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tentang hal-hal
yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya
langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto,
2002:82). Sedangkan Carr dan Kemmis (dalam Daryanto, 2018:4)
menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk refleksi
diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah)
dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas
dan kebenaran dari: (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang
dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut, (c)
situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut
dilaksanakan.
Penelitian tindakan kelas ini memiliki ciri atau karakteristik utama
yaitu adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota
kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi
10
pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk
proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam
memecahan masalah.
Jenis penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian
tindakan dari Kemmis dan Taggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari
siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning
(rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection
(refleksi). Kemudian langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan
yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk
pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi
permasalahan. Berikut merupakan gambaran alur siklus spiral dari langkah
penelitian tindakan kelas:
Gambar 1.1 Alur PTK
11
Alur di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Rancangan atau perencanaan awal, sebelum mengadakan penelitian
peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan, kegunaan dan membuat
rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
b. Pelaksanaan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengawasi hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan atau rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya atau berhenti pada siklus tersebut.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang
berjumlah 32 siswa yang sebagian besar memiliki motivasi belajar dan
hasil pemahaman yang rendah. Penelitian ini dilakukan di SMP
Muhammadiyah Suruh dan dilaksanakan di bulan juli dan agustus tahun
2019 tanpa mengubah jadwal pelajaran aslinya.
12
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Pra Siklus
Pertemuan pra siklus dilakukan selama dua jam pelajaran pada
pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangan. Pada tahap ini guru
melaksanakan pembelajaran masih dengan menggunakan metode
konvensional (ceramah) penuturan dan penjelasan guru secara lisan.
Dengan metode ceramah siswa lebih banyak menghafal daripada
menemukan sendiri suatu konsep, sehingga siswa tidak memahami
materi yang diajarkan. Siswa hanya aktif dalam mendengar, menyalin
catatan, dan meniru langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru. Dalam
tahap ini guru menyampaikan materi dan memancing siswa dengan
beberapa pertanyaan, kemudian siswa diberikan soal pekerjaan.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Siklus I
Dalam siklus I, langkah yang dilakukan peneliti sebagai
berikut:
1) Perencanaan (planning)
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b) Membuat lembar observasi.
c) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
d) Membuat kuis dan kunci jawaban.
e) Membuat soal evaluasi siklus I dan kunci jawaban.
13
f) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (action)
Pada langkah ini, model pembelajaran Course Review
Horay (CRH) dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan pembelajaran
pada siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan, pertemuan
tersebut berisi penyampaian materi dan pengujian soal.
3) Pengamatan (observation)
Untuk mengetahui langkah dalam proses pembelajaran
diperlukan lembar pengamatan, yang meliputi pengamatan bagi
siswa dan guru.
a) Kinerja guru meliputi: kehadiran guru; penampilan guru
dikelas; suara guru dalam mengajar; kemampuan guru dalam
membuka pelajaran; menyampaikan tujuan; menyampaikan
apresiasi; memberikan motivasi; keruntutan dalam
penyampaian materi; kemampuan guru dalam menerapkan
model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan
kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan dari siswa.
b) Siswa meliputi: kehadiran siswa; perhatian terhadap cara guru
dalam menyampaikan materi, keaktifan bertanya;
mengemukakan pendapat; diskusi kelompok; mengerjakan
LKPD; dan kerja sama dengan kelompok.
14
4) Refleksi (reflection)
Berdasarkan hasil analisis siklus 1 tentang keberhasilan dan
kegagalan pencapaian tujuan pembelajaran kemudian direfleksikan
sebagai acuan untuk melaksanakan siklus II.
c. Siklus II
Dalam siklus II, langkah yang dilakukan peneliti sebagai
berikut:
1) Perencanaan Perencanaan (planning)
a) Identifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus 1.
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c) Membuat lembar observasi.
d) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
e) Membuat kuis dan kunci jawaban.
f) Membuat soal evaluasi siklus II dan kunci jawaban.
g) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (action)
Pada langkah ini, model pembelajaran Course Review
Horay (CRH) dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan pembelajaran
pada siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan, pertemuan
tersebut berisi penyampaian materi dan pengujian soal.
15
3) Pengamatan (observation)
Untuk mengetahui langkah dalam proses pembelajaran
diperlukan lembar pengamatan, yang meliputi pengamatan bagi
siswa dan guru.
a) Kinerja guru meliputi: kehadiran guru; penampilan guru
dikelas; suara guru dalam mengajar; kemampuan guru dalam
membuka pelajaran; menyampaikan tujuan; menyampaikan
apresiasi; memberikan motivasi; keruntutan dalam
penyampaian materi; kemampuan guru dalam menerapkan
model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan
kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan dai siswa.
b) Siswa meliputi: kehadiran siswa; perhatian terhadap cara guru
dalam menyampaikan materi, keaktifan bertanya;
mengemukakan pendapat; diskusi kelompok; mengerjakan
LKPD; dan kerja sama dengan kelompok.
4) Refleksi (reflection)
Setelah mengamati dan menganalisis hasil dari siklus II,
penggunan model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Suruh tahun ajaran 2019/2020. Tetapi jika siklus
II ini belum mencapai keberhasilan maka dilanjutkan ke siklus
selanjutnya sampai berhasil.
16
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti
dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010:84).
Teknik dalam penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh
dan diatur secara baik. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang
akan digunakan dalam pengumpulan data adalah:
a. Teknik Angket
Angket ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui
motivasi belajar matematika siswa dengan jenis checklist. Checklist
yang digunakan menggunakan alternatif jawaban “selalu, sering,
jarang, dan tidak pernah”.
Pengumpulan data menggunakan angket ini dilakukan oleh
peneliti ketika pembelajaran matematika sudah selesai sebelum kelas
dibubarkan, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Angket
diberikan kepada siswa, namun pengisiannya dibimbing oleh guru.
b. Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan perlu dilakukan untuk melihat,
mengumpulkan data, dan mendokumentasikan proses pelaksanaan
tindakan (Sudirman, 2016:28). Observasi dilakukan dengan mengamati
kegiatan guru dan siswa untuk mengambil data tentang motivasi
belajar dan pemahaman konsep matematika siswa secara bertahap
dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Hal yang
diobservasi dalam proses pembelajaran, yaitu: bagaimana aktivitas
17
guru dalam menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH), dan bagaimana respon siswa selama mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika.
c. Teknik Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam teknik
pengumpulan data melalui tes ini penelliti membuat dan menggunakan
lembar kerja tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa memahami
konsep materi.
d. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan
data. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
tentang profil sekolah, rekapitulasi SMP Muhammadiyah Suruh, hasil
evaluasi siswa, dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif dan
untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
18
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar
dan disusun untuk setiap putaran. Setiap RPP berisi kompetensi dasar,
indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan
kegiatan belajar mengajar.
b. Lembar Angket
Untuk mengukur dan mengetahui motivasi belajar matematika
siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH).
Tabel 1.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
No. Indikator Butir Pernyataan
1. Adanya hasrat dan
keinginan untuk
berhasil
Saya rajin belajar karena ingin nilai ulangan saya
bagus dan mendapat rangking 1
Saya belajar atas keinginan saya sendiri
Saya berusaha menyelesaikan soal matematika
meskipun cukup sulit
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
Saya giat belajar matematika karena saya tahu
manfaatnya
Saat jam kosong saya memilih belajar sendiri
Saya mempelajari materi pelajaran matematika
yang akan diajarkan oleh guru pada esok harinya
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
Saya berusaha mendapatkan nilai 100 pada
pelajaran matematika
Saya berusaha mendapatkan peringkat pertama di
kelas
Saya ingin mengikuti olimpiade matematika
4. Ulet menghadapi
kesulitan
Saya berusaha mengerjakan soal meskipun
jumlahnya banyak
Saya berusaha mencari sumber apabila
menemukan kesulitan
Jika saya tidak bisa memecahkan soal matematika,
saya akan terus mencobanya
5. Menunjukkan minat
terhadap berbagai
masalah
Saya senang menyelesaikan berbagai masalah
pada setiap bab pelajaran matematika
Saya tertarik pada masalah matematika dalam
kehidupan sehari-hari
Saya senang menemukan rumus-rumus baru
untuk mempermudah perhitungan
19
No. Indikator Butir Pernyataan
6. Lebih senang bekerja
sendiri
Saya berusaha mengerjakan sendiri apabila ada
tugas dari guru
Saya tidak mencontek teman ketika ujian
Saya tidak bekerja sama dengan teman ketika
mengerjakan ulangan matematika
7. Cepat bosan pada
tugas-tugas yang rutin
Saya menyukai tugas-tugas yang berbeda-beda
setiap hari
Saya suka metode belajar dengan cara yang
berdeda-beda
Saya menyukai tugas-tugas baru yang belum
pernah diberikan
8. Dapat
mempertahankan
pendapatnya
Saya berani mengemukakan pendapat di kelas
Walaupun teman-teman tidak setuju dengan
pendapat saya, saya tetap mempertahankannya jika
pendapat itu memang benar
Saya tidak mengubah hasil pekerjaan jika melihat
hasil yang berbeda dengan teman
9 Senang mencari dan
memecakan soal-soal
Saya senang apabila mendapat soal-soal baru dan
saya berusaha untuk menjawabnya
Saya senang terhadap soal yang sulit (rumit)
Saya senang mencari soal-soal di LKS untuk
dipecahkan
10. Senang mengikuti
pelajaran
Saya aktif bertanya dalam pembelajaran
matematika di kelas
Saya senang ketika gur mengajar pelajaran
matematika
Saya senang jika diminta maju ke depan kelas
untuk mengerjakan suatu tugas
11. Tekun dalam belajar
dan menghadapi tugas
Saya teliti dalam mengerjakan tugas atau soal
yang diberikan guru
Setelah selesai belajar di rumah, saya mengerjakan
latihan soal-soal
Saya belajar matematika dengan giat meskipun
tidak akan ada ulangan
c. Lembar Observasi
Untuk mengamati siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan guru terhadap penggunaan model pembelajaran
Course Review Horay (CRH).
d. Lembar Tes Formatif
Tes Formatif ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, yang digunakan untuk mengukur kemampuan
20
pemahaman konsep matematika siswa terhadap penggunaan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH).
e. Lembar Dokumentasi
Pada teknik dokumentasi ini, peneliti dimungkinkan
memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen
yang ada pada responden atau tempat penelitian. Teknik ini digunakan
untuk memperoleh data tentang:
1) Data siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh
2) Profil SMP Muhammadiyah Suruh
3) Data hasil kegiatan pembelajaran matematika siswa.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2014:85). Data yang diperoleh dalam
penelitian ini berupa lembar observasi proses pembelajaran, angket siswa,
serta tes hasil evaluasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menelaah seluruh sumber tersebut. Dalam penelitian ini
teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk
mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam pembelajaran dengan
model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan analisis kuantitatif
untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep
matematika siswa.
21
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor tiap
siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang
berlaku di SMP Muhammadiyah Suruh). Oleh karena itu siswa dikatakan
tuntas belajarnya jika mencapai nilai lebih dari 70, jika masih memperoleh
nilai kurang dari 70 maka siswa masih dikatakan belum tuntas. Untuk
menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur
Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Berikut merupakan analisis dalam perhitungan data hasil
penelitian:
a. Analisis Data Angket
Dalam angket motivasi belajar matematika digunakan angket
untuk mengukur motivasi belajar matematika siswa. Pada angket
motivasi belajar matematika siswa dilakukan dengan cara memberikan
tanda centang pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
“selalu (SL) memiliki skor 4, sering (SR) memiliki skor 3, jarang (JR)
memiliki skor 2, dan tidak pernah (TP) memiliki skor 1. Dari hasil
pemilihan alternatif jawaban, kemudian dijumlah skor yang diperoleh
dan dihitung persentasenya dengan rumus;
100%F
PA
Keterangan:
P = persentase motivasi belajar matematika siswa
F = jumlah skor motivasi belajar matematika siswa
A = jumlah skor maksimal motivasi belajar matematika siswa
22
Persentase yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 1.2 Persentase Motivasi Belajar
Persentase Kategori
85% - 100% Sangat tinggi
71% - 85% Tinggi
56%- 71% Sedang
41% - 56% Rendah
25% - 41% Sangat rendah
b. Analisis Data Hasil Tes
Hasil tes siklus I dan siklus II mencerminkan sejauh mana
tingkat pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Indikator yang
menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dapat
diketahui dengan cara membandingkan analisis hasil tes pada tiap
siklus.
Untuk ketuntasan belajar terdapat dua kategori penilaian yaitu
secara perorangan dan secara klasikal. Dalam petunjuk pelaksanaan
belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65,
dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%
yang telah mencapai daya serap lebih dari satu sama dengan 65%.
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut (Daryanto, 2011:192):
100%
Siswa yang tuntas belajar
Siswap
23
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan. Dalam pendahuluan ini berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Bab ini memuat tentang hakikat motivasi
belajar, hakikat pemahaman konsep, hakikat model pembelajaran CRH,
materi, dan kajian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran
umum SMP Muhammadiyah Suruh dan deskripsi pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat tentang
deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang simpulan dan saran.
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dan
berpengaruh dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut
Hamalik (2005:71) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan KBBI (dalam Daryanto, 2018:165) disebutkan bahwa
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Soetomo
(dalam Daryanto, 2018:165) menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan
oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam
kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahuan, berkembang daya pikir,
sikap dan lain-lain.
Teori psikologi Gestalt tentang belajar, mendefinisikan bahwa
belajar siswa mengutamakan aspek pemahaman (insight). Pemahaman
25
adalah kemampuan melihat hubungan berbagai faktor atau unsur dalam
situasi yang problematis (Hamalik, 2005:41).
Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baru dan mengutamakan aspek pemahaman sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku individu melalui interaksi antar
individu maupun dengan lingkungan.
2. Tujuan Belajar
Berdasarkan Taksonomi Bloom tujuan belajar dikelompokkan
menjadi tiga kategori, yaitu (Afandi, dkk, 2013:7) :
a. Ranah kognitif yang terdiri dari enam tingkatan, yaitu: pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisa, sintesis, penilaian.
b. Ranah afektif yang terdiri dari lima tingkatan, yaitu: penerimaan,
penanggapan, penilaian, pengelolaan, bermuatan nilai.
c. Ranah psikomotorik terdiri dari lima tingkatan, yaitu: menirukan,
manipulasi, keseksamaan, artikulasi, naturalisasi.
3. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif. Menurut Wingkle (dalam Uno,
2007:3) motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu, demi mencapai tujuan tertentu. Menurut Usman
(2000:28) motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang
26
mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan
tertentu.
Sedangkan menurut Djamarah (2012:114) motivasi adalah suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi sangat diperlukan
dalam proses belajar sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Terbukti bahwa
siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses
kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa
itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Dari beberapa pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
4. Indikator Motivasi Belajar
Dengan motovasi belajar siswa dapat mengembangkan aktivitas,
mengarahkan, dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Menurut Uno (2011:23) indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
b. Adanya dorongan dan kebutuhan daam belajar;
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
d. Ulet menghadapi kesulitan;
e. Menunjukkan minat terhadap berbagai masalah;
27
f. Lebih senang bekerja sendiri;
g. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin;
h. Dapat mempertahankan pendapatnya;
i. Senang mencari dan memecakan soal-soal;
j. Senang mengikuti pelajaran;
k. Tekun dalam belajar dan menghadapi tugas
Berdasarkan uraian diatas bahwa motivasi belajar matematika
berarti keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang dapat
menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar
matematika guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
5. Fungsi Motivasi Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran guru bertanggung jawab
melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik.
Keberhasilan ini tergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi
belajar siswanya. Hamalik (2003:108) secara garis besarnya fungsi
motivasi adalah:
a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi
tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar;
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diiginkan;
c. Motivasi berfungsi sebagai pengerak, artinya mengerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
lambatnya suatu pekerjaan.
28
Dalam penelitian ini peneliti dapat mengukur tingkat motivasi
siswa dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran di SMP
Muhammadiyah Suruh dengan mengunakan instrument angket.
B. Pemahaman Konsep Matematika
Menurut Hudojo (2003:124) konsep adalah suatu ide abstrak yang
memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa
itu termasuk atau tidak ke dalam ide abstrak tersebut.
Sedangkan pemahaman konsep merupakan kompetensi yang
ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pemahaman konsep matematis
merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan
dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan
pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, efisien,
tepat, dan akurat dalam pemecahan masalah (Depdiknas, 2003:2).
Matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau mathenein, yang
artinya mempelajari. Menurut Negara (2013:1) berdasarkan asal katanya
matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan cara berfikir
(bernalar). Selain itu kata mathein atau mathenein erat hubungannya dengan
bahasa Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau
intelegensi. Dengan demikian, istilah matematika lebih tepat diartikan sebagai
ilmu pasti. Karena dengan menguasai matematika orang akan dapat mengatur
jalan pemikirannya dan sekaligus belajar menambah kepandaiannya. Belajar
29
matematika sama halnya dengan belajar logika, karena kedudukan matematika
dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu dasar atau ilmu alat (Masykur
dan Fathani, 2007:42).
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi yang sangat
pesat juga dilandasi oleh perkembangan matematika.
Pada dasarnya, matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari,
yang artinya matematika memiliki kegunaan yang praktis dalam kehidupan
sehari-hari. Semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara
cermat dan teliti pasti berpaling kepada matematika (Sam’s, 2010:25).
Indikator kemampuan pemahaman konsep menurut Kilpatrick dan
Findell (dalam Trisnawati 2012:28) adalah:
1. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
2. Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan yang membutuhkan konsep tersebut.
3. Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma.
4. Kemampuan memberikan contoh dari konsep yang dipelajari.
5. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika.
6. Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal).
7. Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
30
Berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika yang telah
dipaparkan, jika siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan soal yang
sesuai dengan indikator maka siswa tersebut dapat dikategorikan paham
terhadap konsep/materi yang diberikan.
C. Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
1. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran tutorial. Salah satu model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH).
Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan
kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa kedalam
kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman
konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor
untuk menuliskan jawabannya (Shohimin, 2014:54). Melalui model
Course Review Horay (CRH) diharapkan siswa dapat memahami konsep
dengan pembentukan kelompok.
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH).
Menurut Huda (2014:230) langkah-langkah dalam model
pembelajaran Course Review Horay (CRH) adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi sesuai dengan topik.
31
c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
d. Untuk menguji pemahaman, setiap kelompok diminta membuat kartu
atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Setiap kartu atau kotak diisi
nomor yang ditentukan oleh guru.
e. Guru membacakan soal yang nomornya dipilih secara acak. Kelompok
siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya
disebutkan guru.
f. Setelah pembacaan soal dan jawaban ditulis di dalam kartu atau kotak,
langsung didiskusikan, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi.
g. Kalau benar diisi tanda benar ( √ ) dan salah diisi tanda silang ( x ).
Yang sudah mendapat tanda benar ( √ ) harus berteriak horay atau yel-
yel lainnya.
h. Nilai kelompok dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang
diperoleh.
i. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau
yang banyak memperoleh horay.
j. Penutup.
3. Kelebihan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Kelebihan model pebelajaran Course Review Horay (CRH)
menurut Suprijono (2009) adalah:
a. Lebih menekankan pada pemahaman materi yag diajarkan dengan
menyelesaikan soal-soal.
32
b. Pembeljaran menjadi lebih menarik dan mendorong siswa untuk ikut
serta ke dalamnya.
c. Pembelajaran tidak monoton diselingi hiburan sehingga seuasana tidak
menegankan.
d. Siswa menjadi lebih semangat belajar.
e. Melatih kerjasama.
4. Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Kekurangan Model Course Riview Horay (CRH) menurut
Suprijono (2009) adalah:
a. Siswa yang aktif dan pasif nilainya disamakan.
b. Adanya peluang untuk curang.
c. Dapat mengakibatkan suasana kelas yang cenderung tidak kondusif.
Untuk mengurangi beberapa kekurangan dari model pembelajaran
Course Review Horay (CRH) maka guru harus memperhatikan dan
mengontrol setiap siswa dalam kelompok, kemudian diarahkan supaya
aktif untuk mendapat nilai sebagai individu.
5. Tujuan Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Tujuan dari model pembelajaran Course Review Horay adalah
meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas akademik, siswa
dapat belajar dengan aktif, mampu memahami konsep dengan baik, dan
agar siswa dapat menerima dan memahami perbedaan latar belakang dan
perbedaan cara pandang penyelesaian masalah.
33
D. Perkalian dan Pembagian Bilangan
Perkalian dan pembagian bilangan adalah materi yang digunakan
dalam penelitian ini. Bilangan adalah ekspresi matematika yang digunakan
untuk melakukan perhitungan dengan definisi yang telah ditentukan. Bilangan
tersusun dari angka-angka yang digunakan untuk memberikan simbol untuk
setiap nilai yang dimuatnya.
Bilangan juga bisa disebut dengan kumpulan angka yang menempati
urutan dari sebelah kanan sebagai nilai satua, puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya. Sedangka angka adalah suatu simbol yang digunakan untuk
melambangkan suatu nilai bilangan.
Misalnya:
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, …
Operasi perkalian biasanya disimbolkan dengan tanda silang (x) atau
tanda titik (.). Konsep perkalian dasarnya berasal dari operasi penjumlahan
yang berulang. Sedangkan pembagian merupakan invers (lawan atau
kebalikan) dari operasi perkalian. Operasi pembagian biasanya disimbolkan
dengan tanda titik dua (:) atau tanda garis miring (/). Konsep pembagian
sendiri merupakan pengurangan berulang sampai habis.
34
1. Perkalian Bilangan
a. Definisi Perkalian
Perkalian merupakan penjumlahan berulang suatu bilangan.
Secara umum untuk a elemen bilangan bulat positif dan b elemen
bilangan bulat, a b diartikan menjumlahkan a sebanyak b kali.
b. Sifat-sifat Perkalian
Pada operasi perkalian juga berlaku sifat komutatif, asosiatif,
dan distributif. Untuk setiap a, b, c elemen bilangan bulat maka
berlaku sifat-sifat:
1) Tertutup
2) Komutatif a b b a
3) Asosiatif a b c a b c
4) Distributif perkalian terhadap penjulahan
a b c a b a c
5) Perkalian terhadap pengurangan a b c a b a c
c. Perkalian dua bilangan bulat tak nol
Bilangan I Bilangan II Hasil
Positif (+) Positif (+) = Positif (+)
Positif (+) Negatif (-) = Negatif (-)
Negatif (-) Positif (+) = Negatif (-)
Negatif (-) Negatif (-) = Positif (+)
...a kali
a b b b b b
35
Keterangan:
Positif (+) : Sembarang bilangan bulat positif
Negatif (-) : Sembarang bilangan bulat negatif
2. Pembagian Bilangan
a. Definisi Pembagian
Pembagian merupakan invers (lawan atau kebalikan) dari
operasi perkalian yaitu pengurangan secara berulang.
, , .Secara umum jika a b dan c adalah bilangan bulat
, 0 Jika a b c maka a dengan b atab
uc
, b a 0Jc
ika
a a b c maka dengan
b. Urutan Operasi
1) Hitung bentuk yang di dalam kurung
Contoh :
6 2 4
8 4 32
2) Hitung bentuk eksponen (pangkat)
Contoh :
24 3
4 9 5
3) Perkalian dan pembagian secara berurutan dari kiri ke kanan
36
Contoh 1. Perkalian lebih dulu
2 3 4
2 12 14
Contoh 2. Pembagian dulu (karena di sebelah kiri) perkalian
48 2 3
24 3 72
Contoh 3. Perkalian dulu (karena di sebalah kiri) pembagian
24 2 8
48 8 6
4) Penjumlahan dan pengurutan dari kiri ke kanan
Contoh 1. Perkalian lebih dulu penguranan (karena sebelah kiri)
penjumlahan
3 2 5 4
3 2 20
1 20 21
Contoh 2. Pembagian dan perkalian lebih dulu penjumlahan
(karena sebelah kiri) pengurangan
3 4 2 5 4
3 2 20
5 20 15
37
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini memiliki andil yang besar untuk mendapatkan
informasi yang sebelumnya mengenai teori ilmiah. Kajian pustaka ini
digunakan sebagai bahan pertimbangan mengenai kelebihan dan kekurangan
dalam penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu yang menggunakan
model pembelajaran Course Review Horay (CRH) diantaranya:
1. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah
diteliti oleh Aryni (2018) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Problem Solving Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Donri-Donri
Kabupaten Soppeng Makasar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan bahwa model ini mampu meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa” .
2. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah
diteliti oleh Masruroh (2017) tentang “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Minat Belajar dan
Kreativitas Matematika Pada Materi Segiempat Dan Segitiga Kelas VII
SMPN 3 Kedungwaru Tahun Ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa model ini mampu meningkatkan
minat belajar dan kreativitas siswa”.
38
3. Penelitian tentang penerapan Course Review Horay (CRH) ini juga telah
diteliti oleh Nuriyah (2013) tentang “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe penerapan Course Review Horay (CRH)
Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP Kelas VIII. Dari
penelitian ini diperoleh hasil bahwa penerapan Course Review Horay
(CRH) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Kedawung.
Terkait dengan penelitian ini, peneliti menggunakan strategi
pembelajaran CRH yaitu model pembelajaran kelompok yang terdiri dari 4-5
orang setiap kelompoknya. Dengan strategi ini, memungkinan kepada para
siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi
berbagai materi ajar, mampu berinteraksi dengan teman kelompok nya
sehingga siswa (individu) dapat menyampaikan idenya dan ikut berperan aktif
dalam memberi keputusan.
Adapun bahan dan media menggunakan bahan ajar Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) secara berkelompok. Selanjutnya pembelajaran
berlangsung secara berkelompok dengan mengikuti tahap-tahap pada model
pembelajaran CRH, setiap tahapnya guru membimbing siswa. Selama mengisi
LKPD yang diberikan, tiap individu siswa membuat catatan kecil bermakna.
Model pembelajaran CRH pada penelitian ini dapat digunakan sebagai
alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep
matematika siswa. Hal ini selaras dengan tahap model pembelajaran CRH
yaitu, untuk menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan
39
karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut
diwajibkan berteriak “horee”. Model ini juga mendorong siswa untuk dapat
terjun atau aktif kedalamnya, tidak mononton atau menegangkan, siswa lebih
semangat belajar dan menumbuhkan kreatifitas siswa untuk menemukan
solusi suatu masalah dalam matematika. Konsep perkalian dan pembagian
merupakan salah satu konsep dalam mata pelajaran matematika yang disajikan
di SMP/MTs yang mempunyai keterkaitan dengan konsep matematika
lainnya. Sehingga penulis memilih konsep perkalian dan pembagian karena
memerlukan kemampuan pemahaman lebih sebelum melanjutkan ke konsep
selanjutnya, dan digunakan dalam penelitian ini.
Sistem evaluasi pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan non
tes. Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa. Instrumen berupa tes uraian. Selain itu juga
menggunakan LKPD untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa terhadap materi perkalian dan pembagian.
Pembaharuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan variabel terikatnya yaitu
meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep matematika siswa pada materi
perkalian dan pembagian bilangan kelas VII SMP Muhammadiyah Suruh.
40
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Berikut merupakan paparan lokasi penelitian secara
garis besar:
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Suruh
NPSN : 20320221
Jenjang Pendidikan SMP
Status : Swasta
Alamat : Jl. Raya Suruh Salatiga No. 30, Rt. 10 /
Rw. 02, Kel. Suruh, Kec. Suruh, Kab.
Semarang, Prov. Jawa Tengah (50776)
Akreditasi : A
PBM : Pagi
Tahun Berdiri : 1974
Email : [email protected]
Website : http://www.smpmuhammadiyahsuruh.blog
spot.com
Kepala Sekolah : Dra. Sri Gantiningsih
41
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi SMP Muhammadiyah Suruh
“Menciptakan Generasi Islami, Disiplin, Unggul Dalam Prestasi
Berwawasan Iptek, dan Berbudaya Lingkungan”,
Meliputi dua aspek sebagai berikut:
1) Dari segi karakter
Pendidikan mengajarkan norma-norma hidup, etika dan moral yang
benar.
Melalui pendidikan peserta didik diharapkan dapat membangun
karakter yang jujur, Taqwa kepada Allah, sopan, tertib, disiplin,
kepedulian sosial berbuat yang benar.
2) Dari segi intelektual
Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan, teknologi dan
pengembangan logika. Karena perkembangan teknologi dan
informasi siswa perlu menguasai iptek sebagai sarana dan sumber
belajar.
b. Misi SMP Muhammadiyah Suruh
Berdasarkan Visi di atas, sekolah mengemban Misi :
1) Mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran kurikulum
2013.
2) Meningkatkan prestasi akademik dan nilai rata-rata ujian nasional.
3) Menyelenggarakan kegiatan ektrakulikuler untuk mengembangkan
bakat dan minat dalam meraih prestasi siswa.
42
4) Meningkatkan kreatifitas siswa.
5) Terwujudmya peningkatan jumlah siswa dan sarana prasarana.
6) Membentuk lulusan yang berakhlakul karimah dan berbudi pekerti.
7) Membentuk lulusan yang mampu membaca Al-Qur’an dan
memahami maknanya.
c. Sasaran Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Suruh
1) Mendidik siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah dan menjadi
anak yang disiplin.
2) Mendidik siswa menjadi manusia yang beriman dan memiliki etika
dan berahlakul karimah, serta kepedulian sosial.
3) Mendidik siswa supaya berjiwa nasionalis dan menghilangkan sifat
fanatisme yang sempit.
4) Mendidik siswa untuk hidup dalam kebersamaan secara
demokratis, saling menghargai dan mengasihi.
5) Mendidik siswa untuk menciptakan dan memelihara lingkungan
yang bersih, sehat dan indah.
6) Memotivasi belajar siswa supaya rajin belajar dan penuh semangat.
7) Menempatkan siswa dalam belajar mengajar sebagai subyek yang
memiliki potensi dan daya kreasi yang harus dihargai dan
dikembangkan.
8) Pemberdayaan belajar dan mengajar untuk menciptakan siswa-
siswa yang berprestasi sehingga siap untuk meneruskan pendidikan
di tingkat yang lebih tinggi dan memasuki dunia kerja.
43
3. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di SMP Muhammadiyah Suruh pada tahun ajaran 2019/2020
ditunjukkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Suruh
No. Kelas Jumlah Siswa
1 VII 63 Siswa
2 VIII 83 Siswa
3 IX 99 Siswa
Jumlah 245 Siswa
4. Keadaan Guru
Jumlah guru dan kariyawan di SMP Muhammadiyah Suruh seluruhnya 22
orang. Tabel 3.2 menunjukkan data lengkap guru dan karyawan di SMP
Muhammadiyah Suruh.
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Suruh
No. Nama Guru/Kariynawa L/P Jabatan
1 Dra. Sri Gantiningsih P Kepala Sekolah
2 Suci Sri Puratmi, S.Pd P Guru BK
3 Kurotun Ainiyah, S.Pd P Guru Mapel Matematika
4 Safiq Fauzan L Guru Mapel Seni
5 Trimanto, S.Pd L Guru Mapel B. Jawa
6 Nurul Sofiyati, S.Pd P Guru Mapel IPA
7 Titik Yohana, S.Ag P Guru Mapel Agama
8 Budiyono, S.Ag L Guru Mapel Agama
9 Juwariyah, S.Pd P Guru Mapel IPS
10 Tri Faruq Arifin, SE L Guru Olah Raga
11 Anik Elyani, S.Hi P Guru Mapel Agama
12 Suprapti, S.Pd P Guru Mapel B. Indo
13 Eny Hartanti, S.Pd P Guru Mapel B. Inggris
14 Erwin Hendratmoko, S.Pd L Guru Mapel IPS
15 Dwi Ratna K.W, S.Pd P Guru Mapel IPA
16 Athi’ Thohiroh M, S.Pd P Guru Mapel B. Inggris
17 M. Choirul Fuad, S.Pd L Guru Mapel Matematika
18 Wakhid Nur Hadi, S.Pd L Guru Mapel
19 Ani Muslikhah, S. Pd P Guru Mapel
20 Khusnul Afifah P Guru TU
21 Yunista Indrani P Guru TU
22 Wasimin L Penjaga Sekolah
44
5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A SMP
Muhammadiyah Suruh yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 14 siswa perempuan. Adapun subjek penelitian atau siswa
ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah Suruh
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1 ARF Laki-laki
2 AAW Laki-laki
3 ALH Laki-laki
4 ASA Perempuan
5 DAP Laki-laki
6 DR Laki-laki
7 DS Laki-laki
8 FAP Laki-laki
9 HF Perempuan
10 HWS Perempuan
11 HAS Laki-laki
12 IN Perempuan
13 IW Perempuan
14 LPP Laki-laki
15 MRA Laki-laki
16 MMS Perempuan
17 MRI Perempuan
18 MDI Perempuan
19 MDA Laki-laki
20 MI Laki-laki
21 MNZ Laki-laki
22 NH Laki-laki
23 RNI Laki-laki
24 RRA Perempuan
25 RES Laki-laki
26 RBA Laki-laki
27 RDS Perempuan
28 RAP Perempuan
29 SRA Laki-laki
30 SRW Perempuan
31 SMJ Perempuan
32 ZZ Perempuan
45
6. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan 2 kali pertemuan (2 siklus) di SMP
Muhammadiyah Suruh. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1 Siklus I Senin, 30 Juli 2019
2 Siklus II Kamis, 3 Agustus 2019
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Berikut merupakan tahapan-
tahapan dalam siklus I:
1. Perencanaan (Planning)
a. Menentukan tanggal pelaksanaan.
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
perkalian dan pembagian bilangan dengan menggunakan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH).
c. Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
d. Menyiapkan soal dan kunci jawaban materi perkalian dan pembagian
bilangan untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif perkalian
dan pembagian bilangan untuk mengetahui hasil kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa pada siklus I.
e. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi perkalian dan
pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course
46
Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati aktivitas atau
kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi perkalian dan
pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati dan
mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Pelasanaan (Action)
Pelaksanaan siklus I ini dilaksananakan pada tanggal 30 Juli 2019.
Dalam pelaksanaan siklus I ini menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH) pada materi perkalian dan pembagian bilangan
dengan waktu 2 x 40 menit. Langkah-langkah dalam pelaksanaannya
sebagai berikut:
a. Pendahuluan ( 10 menit )
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam kemudian mengajak
peserta didik berdoa.
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3) Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan meminta menyiapkan peralatan pembelajaran.
Apersepsi
4) Mengingat kembali konsep perkalian dan pembagian yang telah
dipelajari dijenjang sekolah sebelumnya dengan mengajukan
beberapa pertanyaan seperti berikut:
a) Apakah yang dimaksud dengan perkalian dan pembagian?
47
b) Berikan contoh perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 1 : Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
5) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi perkalian dan
pembagian.
Fase 2 : Menyajikan informasi
6) Memperjelas tahapan model pembelajaran CRH untuk materi
perkalian dan pembagian yang akan diterapkan.
Motivasi
7) Memotivasi peserta didik tentang manfaat mempelajari materi
perkalian dan pembagian dengan mengaitkan dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Fase 3 : Membagi kelompok
1) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari 4-5 orang per kelompok.
Mengamati
Fase 4 : Membagikan LKPD karton/kotak
2) Setiap kelompok menerima LKPD yang berisi tentang materi
perkalian dan pembagian, serta alat peraga dan karton yang dibagi
oleh guru pada tiap-tiap kelompok
3) Peserta didik memperhatikan kegiatan-kegiatan LKPD
48
Mencoba
Fase 5 : Siswa menyelesaikan masalah LKPD
4) Peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD secara
berkelompok yang telah dibagikan
5) Peserta didik dibimbing oleh guru saat mengerjakan LKPD.
Menanya
6) Pada setiap kelompok mendapatakan kesempatan bertanya.
Menalar
Fase 6 : Menulis nomor pada kotak
7) Untuk menguji pemahaman, setiap kelompok diminta membuat
kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Setiap kartu atau kotak
diisi nomor yang ditentukan oleh guru.
Fase 7 : Menulis kembali nomor sebagai nomor acakan soal
8) Peserta didik diminta untuk menuliskan nomor kembali sebagai
nomor acakan untuk pembacaan soal
Fase 8 : Membaca soal
9) Peserta didik mendengarkan soal yang dibacakan Guru.
Fase 9 : Mengerjakan soal
10) Peserta didik diberikan waktu untuk menyelesaikan soal.
Mengkomunikasikan
Fase 10 : Menulis jawaban dari soal
49
11) Peserta didik diminta menuliskan jawaban pada kotak yang sudah
disediakan pada masing-masing kelompok
Fase 11 : Mendiskusikan jawaban dari soal
12) Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan jawaban dari
soal.
Fase 12 : Menulis tanda ceklis dan tanda silang
13) Bagi jawaban yang sudah benar masing-masing keompok diminta
untuk menuliskan tanda ceklis
14) Bagi kelompok yang memperoleh jawaban yang salah menuliskan
tanda silang.
Fase 13 : Berteriak hore / yel-yel
15) Kelompok yang mendapatkan tanda ceklis diminta untuk berteriak
hore secara bergiliran.
Fase 14 : Menghitung nilai peserta didik
16) Nilai peserta didik dihitung dari kelompok yang banyak berteriak
hore
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Fase 15 : Memberikan penghargaan
1) Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diminta untuk maju
dan diberi penghargaan
2) Masing-masing peserta didik mendapat soal kuis
Fase 16 : Menyimpulkan pembelajaran
50
3) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai
materi perkalian dan pembagian
4) Peserta didik diminta untuk merefleksi apakah pembelajaran
dengan model CRH dapat membantu dalam memahami konsep
materi perkalian dan pembagian
5) Peserta didik diminta untuk menuliskan PR tentang materi
perkalian dan pembagian
6) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk menyiapkan berdo’a.
3. Pengamatan (Observation)
Dalam proses pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan secara
langsung dengan lembar pengamatan yang telah peneliti susun. Lembar
pengamatan ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan juga siswa
dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH). Sudah sedikit ada peningkatan dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran CRH.
4. Refleksi (Reflection)
Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil evaluasi siswa mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian. Hasil
penelitian yang telah diperoleh dianalisis untuk mengetahui sejauh mana
perubahan tingkah laku siswa sesudah penelitian.
Dari hasil pelaksananaan penelitian tindakan kelas siklus I yang
sudah dilakukan, terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada siswa.
51
Siswa yang tadinya pasif dan tidak tertarik dalam pembelajaran
matematika kini sudah mulai aktif, tertarik dan memberi respon dengan
baik.
Berdasarkan hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi
ditemukan beberapa kekurangan yakni:
1. Guru dan siswa masih sedikit bingung dalam pelaksanaannya dan
alokasi waktunya kurang sesuai dengan perencanaan.
2. Sebagian siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran, karena masih
ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan sehingga kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) belum berjalan dengan baik.
3. Berdasar hasil observasi dan evaluasi masih ada beberapa siswa yang
belum tuntas nilainya dan belum mencapai indikator keberhailan, hal
ini menunjukkan bahwa motivasi dan pemahaman konsep matematika
siswa di kelas VII A perlu ditingkatkan lagi.
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:
peneliti harus menjelaskan kembali mengenai Course Review Horay
(CRH) sehingga guru bisa lebih faham dalam pelaksanaannya. Guru
memberi arahan kepada siswa supaya mempelajari materi yang diajarkan
dan mengondisikan kelas.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan
belum tercapainya indikator keberhasilan, maka peneliti akan melakukan
tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil evaluasi pada siklus I.
52
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilakukan dalam empat tahap. Berikut merupakan tahapan-
tahapan dalam siklus II:
1. Perencanaan (Planning)
a. Menentukan tanggal pelaksanaan.
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
perkalian dan pembagian bilangan dengan menggunakan model
pembelajaran Course Review Horay (CRH).
c. Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
d. Menyiapkan soal dan kunci jawaban materi perkalian dan pembagian
bilangan untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif perkalian
dan pembagian bilangan untuk mengetahui hasil kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa pada siklus II.
e. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi perkalian dan
pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati aktivitas atau
kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi perkalian dan
pembagian bilangan menggunakan model pembelajaran Course
Review Horay (CRH) yang digunakan untuk mengamati dan
mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
53
2. Pelasanaan (Action)
Pelaksanaan siklus II ini dilaksananakan pada tanggal 3 Agustus
2019. Dalam pelaksanaan siklus II ini menggunakan model pembelajaran
Course Review Horay (CRH) pada materi perkalian dan pembagian
bilangan dengan waktu 2 x 40 menit. Langkah-langkah dalam
pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Pendahuluan ( 10 menit )
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam kemudian mengajak
peserta didik berdoa.
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3) Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan meminta menyiapkan peralatan pembelajaran.
Apersepsi
4) Mengingat kembali konsep perkalian dan pembagian yang telah
dipelajari dijenjang sekolah sebelumnya dengan mengajukan
beberapa pertanyaan seperti berikut:
a) Apakah yang dimaksud dengan perkalian dan pembagian?
b) Berikan contoh perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 1 : Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
5) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi perkalian dan
pembagian.
54
Fase 2 : Menyajikan informasi
6) Memperjelas tahapan model pembelajaran CRH untuk materi
perkalian dan pembagian yang akan diterapkan.
Motivasi
7) Memotivasi peserta didik tentang manfaat mempelajari materi
perkalian dan pembagian dengan mengaitkan dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Fase 3 : Membagi kelompok
1) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari 4-5 orang per kelompok.