5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
1/15
MAKALAH DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
Dosen Pengampu : !"! Nu#$a%a& S'KM
D!susun O(e) :
*' A++an Ba)#u( Mu,,a-!n ./0**0*112*3
1' Nu#! D4! Es,!n!ng,%as ./0**0*112/3
5' A#!n6!,a Re!n!ssa ./0**0*11*13
0' Inne 7!8a%asa#! ./0**0*11153
9' Angg#a!n! Kusuma4a#6an! ./0**0*1113
Rom$e( 2/
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
AKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNI;ERSITAS NEGERI SEMARANG
12*5
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
2/15
BAB I
PENDAHULUAN
A' La,a# Be(a"ang Masa(a)
Secara umum permasalahan pokok yang masih dihadapi dalam penyediaan air
bersih di Indonesia antara lain adalah : masalah tingkat pelayanan air bersih yang
masih rendah, masalah kualitas tingkat pelayanan air bersih yang masih rendah,
masalah kualitas air baku dan kuantitas yang sangat fluktuatif pada musim hujan dan
musim kemarau, serta masalah teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan
kurang sesuai dengan kondisi air baku yang kualitasnya cenderung semakin menurun.
Penyediaan air minum di wilayah pedesaan khususnya di Propinsi Nusa
Tenggara arat sering mengalami kendala dalam keberlanjutannya. Salah satu
kendala yang penting adalah kemiskinan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat
pedesaan di Propinsi Nusa Tenggara arat. !elompok masyarakat ini mempunyai
keterbatasan akses terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih yang aman dan layak.
Telah diidentifikasi bahwa kemiskinan dan jenis proyek yang partisipatif merupakan
faktor signifikan yang mempengaruhi kondisi sistem penyediaan air bersih. "ntuk
menjaga keberlanjutan pelayanan air bersih di pedesaan sekitar Pro#insi Nusa
Tenggara arat, diperlukan pengelolaan yang baik dan didukung oleh partisipasi
masyarakat, baik dalam bentuk kelancaran pembayaran pemakaian air atau
keterlibatan langsung dalam setiap tahapan kegiatan pelayanan air bersih.
Pengelolaan yang baik dan keterlibatan masyarakat menjadi pendorong
keandalan sistem penyediaan air bersih, yang pada akhirnya menaikkan tingkat
kepuasan masyarakat. Pengelolaan yang baik harus didukung oleh kemampuan
pengelola yang memadai dalam mengoperasikan sistem penyediaan air bersih.
!eterbatasan kemampuan pengelola dapat diantisipasi dengan pemilihan teknologi
penyediaan air bersih yang mudah pengoperasiannya dengan biaya yang terjangkau.
$i beberapa tempat, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pemenuhan
kebutuhan air bersih merupakan masalah yang tidak mudah penyelesaiannya. %al ini
berkaitan dengan ketersediaan sumber air yang terbatas dan kebutuhan biaya dan
teknik pengolahan sebelum air dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
3/15
keperluannya. !hususnya dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, sejumlah
langkah untuk mengantisipasi hal seperti itu yang terjadi secara berulang&ulang secara
terus menerus setiap tahun, harus dilakukan diantaranya dengan mengkaji sejumlah
daerah tersebut yang memiliki sumber air mencukupi. 'ncaman krisis air bersih
semacam ini telah berulang kali menerjang desa&desa di sebagian pro#insi&pro#insi di
Indonesia termasuk juga NT.
$alam upaya menunjang keberlangsungan akti#itas ekonomi masyarakat maka
dirasa perlu untuk mencari solusi dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat.
Permasalahan yang melatar belakangi perlunya kegiatan penyusunanNational Action
Plan air bersih dan prasarana lingkungan diuraikan di bawah ini.(!impraswil NT,
)**+
-. Pelayanan air minum saat ini baru mencapai )* persen dari penduduk nasional,
yang meliputi sekitar / persen penduduk di perkotaan dan 0 persen penduduk
di perdesaan.
). Sesuai dengan kesepakatan internasional yang dituangkan dalam Millenium
Development Goals (1$2s bahwa pada tahun )*-3 separuh penduduk yang
belum terlayani air minum harus mendapatkan pelayanan.
. 'ngka itu setara dengan )+3.*** l4det dengan nilai in#estasi sebesar 5p. +
trilyun dan waktu efektif untuk mencapainya hanya -* tahun.
+. Sedangkan untuk penduduk semi&urban (Ibu !ota !ecamatan akan diperkuat
dengan sitem subsidi terbatas mengingat kemampuan ekonomi masyarakatnya
yang relatif rendah serta pemikiran untuk menjadikan sistem penyediaan air
minum I!! sebagai pusat produksi air minum dalam menanggulangi
kerawanan air di desa sekitar.
3. !eterbatasan dana Pemerintah dan Pemerintah $aerah dalam pengembangan
penyediaan air minum menyadarkan kita tentang pentingnya mencari sumber&
sumber dana alternatif, antara lain melalui partisipasi dunia usaha4 swasta
dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat.
B' Rumusan Masa(a)
-. agaimana kondisi penyediaan air bersih di Propinsi Nusa Tenggara arat6
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
4/15
). agaimana masalah ketersediaan air bersih yang ada di Propinsi Nusa Tenggara
arat6
. agaimana cara meningkatkan pengelolaan air bersih di Propinsi Nusa Tenggara
arat6
+. agaimana rencana tindak Propinsi Nusa Tenggara arat dalam mengatasi masalah
penyediaan air bersih6
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
5/15
BAB II
LANDASAN TEORI
*' Kuan,!,as A!#
7umlah air yang dibutuhkan tiap orang perhari ditentukan oleh beberapa faktor.
Tubuh manusia memerlukan antara 8 -* liter air per hari pada kondisi normal,
tergantung cuaca dan aktifitas yang dilakukannya. Sebagian dari jumlah air ini didapat dari
makanan. 9aktor 8 faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah air yang digunakan :
9aktor kebudayaan, status sosial 8 ekonomi dan standar hidup, kesadaran terhadap
kebersihan, penggunaan untuk hal&hal produktif, biaya yang dikeluarkan untuk air bersih
dan kualitas air. !ebutuhan air penduduk tergantung dari cuaca, standar hidup,
ketersediaan dan metode distribusi air.
"ntuk memperoleh estimasi kebutuhan air dalam suatu wilayah, lebih mudah untuk
mensur#ey jumlah rumah tangga daripada harus melakukan sensus dari rumah ke rumah.
Penggunaan air domestik (rumah tangga dapat dihitung dengan mengasumsikan rata&rata
jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah tangga. "ntuk Indonesia rata&rata jumlah
anggota keluarga digunakan 3 orang penduduk dalam satu keluarga. 'danya sekolah,
rumah sakit, hotel, tempat peribadatan dan fasilitas umum lainnya dalam wilayah yang
kita tinjau juga harus dihitung penggunaan airnya.
$iperkirakan rata&rata penggunaan air untuk fasilitas umum sekitar -* & -3 dari
penggunaan air untuk satu rumah tangga. ;stimasi ini hanya dapat digunakan untuk
preliminary design dan merupakan estimasi secara kasar. "ntuk perencanaan lebih lanjut
(final design perhitungannya harus memakai data yang lebih lengkap dengan
memperhatikan kondisi lokal (Smet 7o, )**). !ebutuhan air bersih domestik merupakanjumlah dari kebutuhan air rumah tangga penduduk, kebutuhan air untuk fasilitas umum,
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
6/15
hidrant, dan kebocoran. "ntuk mendapatkan kebutuhan air rumah tangga penduduk,
dipakai perhitungan sebagai berikut :
!ebutuhan air rumah tangga < ** liter4rumah tangga4hari
$iasumsikan dalam satu rumah tangga terdiri dari 3(lima anggota, sehingga
kebutuhan air rumah tangga < ** 4 3 < =* liter4kapita4hari. < jml penduduk >
=*4liter4kapita4hari < debit (l4hari
!ebutuhan air untuk fasilitas umum < -* ? kebutuhan air rumah tangga < debit
(l4hari
!ebutuhan air untuk kebocoran < -,3 ? kebutuhan air rumah tangga < debit (l4hari
!ebutuhan air untuk hidran < )* ? kebutuhan air rumah tangga < debit (l4hari
!ebutuhan air Total < !ebutuhan air rumah tangga @ fasilitas umum @ kebocoran @
hidran < debit (l4hari
!ebutuhan air bersih < !ebutuhan air Total 4 (=* ? =* ? )+ < debit (l4detik
1' Pe#en=anaan %ang Komp#e)ens!+
Suatu perencanaan yang komprehensif (comprehensive planning terhadap
penyediaan air bersih merupakan solusi dari permasalahan dalam pelayanan air bersih
terhadap masyarakat. Perencanaan yang komprehensif meliputi aspek peran serta
masyarakat, aspek teknis, aspek finansial, aspek kelembagaan dan lingkungan.
Aspe" pe#an se#,a mas%a#a"a, terdiri atas komponen sebagai berikut :
!ebutuhan untuk peningkatan penyediaan air bersih
Persepsi tentang hubungan antara manfaat dan peningkatan penyediaan air bersih, rasa
tanggung jawab dan memiliki (ownership, kebudayaan, kebiasaan dan kepercayaan
yang berhubungan dengan air bersih
Aspe" ,e"n!s antara lain terdiri dari komponen berikut :
!ebutuhan air saat ini dan masa datang, pengolahan air bersih
Standar teknis, prosedur AB1, kualitas air
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
7/15
Aspe" (!ng"ungan mencakup kualitas dan kuantitas sumber air baku, dan perlindungan
sumber air baku.
Aspe" "euangan meliputi : analisis cost 8 benefit, kemampuan dan kemauan untuk
membayarC serta struktur tarif.
Aspe" "e(em$agaan yakni strategi ditingkat nasional dan kebijakan4landasan hukum.
Para stakeholder yang andil dalam kegiatan ini merupakan pula pengguna dan pemelihara
pelayanan air, sehingga hal ini akan menentukan keberhasilan kegiatan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
*' S!s,em Pen%e6!aan A!# Be#s!)
'kibat terjadinya perkembangan penduduk dan pertumbuhan kota kecamatan
berbagai pusat pertumbuhan, maka meningkat pula kebutuhan air bersih di Propinsi Nusa
Tenggara arat. $i sisi lain ketersediaan sumber daya air secara keseluruhan tidak
bertambah bahkan mempunyai kecenderungan berkurang kuantitas dan kualitasnya.
1asalah penyediaan air bersih di Propinsi Nusa Tenggara arat merupakan masalah
utama yang sampai saat ini masih belum teratasi. "paya penyediaan air minum dan air
bersih sangat perlu ditingkatkan pelayanan dan penyediaannya sehingga dapat memenuhi
kriteria dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitasnya.
1' Aspe">Aspe" Da(am Penge(o(aan A!# Be#s!)
5endahnya peningkatan persentase cakupan pelayanan di Indonesia sampai saat ini
(khususnya sistem perpipaan harus dipandang sebagai bentuk kualitas dari aspek&aspek
yang melingkupi pengelolaan air bersih itu sendiri, yang terdiri dari :
a' Aspe" ,e"n!s
$ari sudut aspek teknis, kendala yang dihadapi antara lain rendahnya cakupan
pelayanan dipengaruhi oleh operasi dan pemeliharaan sarana prasarana air bersih yang
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
8/15
tidak sesuai standard, sumber air baku yang mulai terbatas, jam operasi yang terbatas,
dan tingkat kehilangan air yang masih tinggi (di atas *.
$' Aspe" "euangan
$ari sudut aspek keuangan, kendala yang dihadapi antara lain tarif yang berlaku
belum mencapai cost recovery, bahkan untuk mengcover biaya operasi dan
pemeliharaan yang sesuai kebutuhan4standard saja, mengalami kesulitan.
=' Aspe" "e(em$agaan
$ari aspek kelembagaan, kendala yang dihadapi antara lain rendahnya kualitas dan
kapabilitas manajemen dan S$1 pengelola. Penduduk perkotaan yang mendapat
pelayanan baru mencapai / (Penyediaan 'ir ersih di Indonesia, $irjen !odes,
dalam Memorandum Nasional Action Plan, !impraswil )**+ sedang untuk
penduduk perdesaan baru mencapai 0. (Sur#ey ;konomi Nasional $epkes )**-,
dalamMemorandum Nasional Action Plan, !impraswil )**+.
6' Aspe" (ega( 6an pe#an se#,a mas%a#a"a,?s4as,a
!endala yang dihadapi pada aspek legal dan peran serta masyarakat saling berkaitan
yaitu masih lemahnya kebijakan yang mampu mendukung pengelolaan air bersih yang
partisipatif dan berkesinambungan dan masih banyaknya masyarakat yang
mengunakan air non pipa (non P$'1 sebagai subtitusi air bersih P$'1.
5' Ana(!sa Pen%e6!aan A!# Be#s!) 6! Nusa Tengga#a Ba#a,
Dangkah yang perlu segera dilaksanakan dalam usaha meningkatkan pelayanan air
bersih bagi penduduk adalah:
- 1engurangi kebocoran yang terjadi hingga seminimal mungkin,
) 1emperbaiki dan menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan air bersih
menjadi lebih profesional,
1emperluas jangkauan jaringan pelayanan air bersih, khusus di dalam wilayah kota
yang padat penduduknya,
+ 1emperbaiki dan meningkatkan kualitas air bersih yang diproduksi,
3 1emaksimalkan kapasitas produksi yang masih tersedia
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
9/15
= Pemerintah $aerah setempat harus mampu menyediakan dana untuk pengembangan
pelayanan air bersih bagi penduduk.
0' Ren=ana T!n6a" .Action Plan)
Secara garis besar rencana tindak (action plan Nusa Tenggara arat mencakup:
kesepakatan para stakeholders atas sasaran yang akan dicapai dan sasaran yang dicapai.
$eskripsi action planbidang air bersih untuk perkotaan di atas dibagi dalam tiga tahapan
peningkatan yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 'dapun uraian
mengenai sasaran masing&masing tahapan adalah sebagai berikut:
a Sasaran 7angka Pendek ()**3.
!omponen sasaran yang ingin dicapai meliputi : Total tingkat pelayanan (perpipaan
dan non perpipaan terlindungi mencapai /* (+/ perpipaan dan +- non
perpipaan terlindungi dari jumlah penduduk perkotaan. 1emberi bantuan teknis,
penetapan Norma, Standard, Pedoman, dan 1anual (NSP1 mengenai teknik
pembangunan sistem perpipaan maupun pemanfaatan sumur secara perorangan, yang
disesuaikan dengan kondisi di daerah masing&masing. Integrasi proses mulai dari
perencanaan program sampai dengan pembangunan4implementasi program. Program
pengembangan pelayanan air bersih berdasarkan kondisi dari masing&masing institusi
pengelola :
- Program peningkatan cakupan pelayanan untuk institusi yang sehat
) Program penguatan4optimalisasi untuk institusi yang kurang sehat
Program penyehatan untuk institusi yang kurang sehat4krisis
b Sasaran jangka menengah ()*-*.
!omponen sasaran yang ingin dicapai meliputi : Total tingkat pelayanan (perpipaan dan
non perpipaan terlindungi mencapai /) (3/ perpipaan dan non perpipaan
terlindungi, memberi bantuan teknis. Penerapan profesionalisme dalam pengelolaan dan
pelayanan, baik dalam kemampuan operasional maupun dalam menanggapi keluhan
konsumen. "ntuk dapat mengetahui progres dari masing&masing daerah terhadap
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
10/15
pencapaian 1$2, pemerintah pusat juga perlu menetapkan sistem monitoring. Program
pengembangan pelayanan air bersih berdasarkan kondisi dari masing&masing institusi
pengelola :
- Program peningkatan cakupan pelayanan untuk institusi yang sehat
) Program penguatan4optimalisasi untuk institusi yang kurang sehat (diasumsikan
institusi yang tidak sehat4kritis sudah naik kondisinya ke kurang sehat atau ke
kategori sehat.
c Sasaran jangka panjang ()*-3
!omponen sasaran yang ingin dicapai meliputi : Total tingkat pelayanan (perpipaan dan
non perpipaan terlindungi mencapai /+ (=/ perpipaan dan )3 non perpipaan
terlindungi 1emberi bantuan teknis, bantuan teknis yang dimaksud disini dapat berupa
bantuan konsultasi untuk perencanaan, perancangan, $;$ (Detail Engineering Design
sistem penyediaan air bersih sesuai dengan kondisi daerah dan aspirasi masyarakat
setempat. "ntuk dapat mengetahui progres dari masing&masing daerah terhadap
pencapaian 1$2, pemerintah pusat juga perlu menetapkan sistem monitoring.
Pengembangan usaha4pelayanan dengan mengupayakan pendanaan dengan kemampuansendiri4mandiri.
Peningkatan profesionalisme dalam pengelolaan dan pelayanan air bersih antara lain
dengan peningkatan kinerja :
- Da#! aspe" ,e"n!s : penurunan tingkat kehilangan air sampai )*&)3C kontinuitas
pelayanan )+ jam sehariC kualitas air yang memenuhi standar.
) Da#! aspe" "euangan : rasio pendapatan terhadap biaya operasional E- yang berarti
tarif telah mampu menutupi biaya marjinal dan mulai mengarah kepada full cost
reco#ery, peningkatan efisiensi penagihan.
Da#! aspe" "e(em$agaan : pencapaian rasio karyawan yang optimal (+4-***C
komposisi dan peningkatan kapabilitas karyawanC kejelasan bentuk dan otoritas
wewenang dari institusi pengelola.
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
11/15
BAB I;
PENUTUP
Kes!mpu(an
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
12/15
eberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari kajian action plan dan analisa
penyediaan air bersih adalah sebagai berikut:
- $ari analisa diperoleh bahwa kebutuhan air bersih lebih besar dari ketersediaan air
yang ada untuk setiap kabupaten4kota di Nusa Tenggara arat. $aerah yang
perbedaan antara ketersediaan air yang ada dan kebutuhannya paling besar, yang
berarti jumlah penduduk yang paling sedikit mendapatkan pelayanan air bersih yakni
!ab.Dombok tengah sebesar F,). !emudian diikuti oleh !ab ima4!ota ima
sebesar F,=, !ab. Dombok Timur sebesar 0,.
) Pendekatan yang dilakukan dalam pembangunan dan pengelolaan pensarana dan
prasarana penyediaan air bersih masih bernuansa administratif.
anyak in#estasi berupa hasil pembangunan sarana prasarana penyediaan air bersih
yang tidak termanfaatkan ataupun berfungsi dengan baik karena tidak dikelola dan
dipelihara sesuai standar (tidak berorientasi pada prinsip keberlanjutan atau
sustainable system. %al ini berlaku baik pada in#estasi penyediaan air bersih di
perkotaan maupun perdesaan.
+ Pembangunan dan pengelolaan sarana prasarana penyediaan air bersih dilakukan
masih berdasarkan penetapan kebutuhan dari pemerintah pusat (supply driven yang
bersifat general atau standar untuk tiap kota4daerah yang tidak mencitrakan
kebutuhan masyarakat yang sebenarnya sesuai kondisi karakteristik wilayahnya. %al
ini juga menjadi pemicu yang mengarah pada kegagalan program.
3 eberapa kendala yang dihadapi berkaitan dengan upaya melaksanakan polapendekatan yang tanggap kebutuhan (demand responsive approach antara lain:
elum adanya kerangka hukum yang mengatur tentang penerapan pola
pendekatan ini yang disepakati oleh semua stakeholder.
!endala pelaksanaan di lapangan yaitu adanya indikasi penolakan dari
masingmasing stakeholder, baik langsung maupun tak langsung, untuk
menerapkan pola pendekatan ini karena keterbatasan kemampuan, informasi,
dana, dan kelemahan birokrasi, serta pertimbangan lainnya.
= Terbatasnya sumber pendanaan baik untuk in#estasi maupun kegiatan operasi dan
pemeliharaan sarpras penyediaan air bersih. Sumber terbesar berasal dari pinjaman
luar negeri dari lembaga donor. !eterbatasan dana yang ada dan pinjaman yang
besar membuat kondisi keuangan institusi pengelola penyediaan air bersih (P$'1
masih terperosok meskipun sudah mulai berorientasi pada sistem full cost recovery.
Peran keterlibatan swasta ataupun upaya pencarian alternatif sumber dana lain
seperti pinjaman dari bank, obligasi dan sebagainya masih minim4belum dijajaki.
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
13/15
F Sekitar =* P$'1 dalam kondisi kurang sehat, disebabkan oleh rendahnya kinerja
manajemen, tarif air yang relatif rendah dibanding biaya operasi dan pemeliharaan,
dan kurangnya dukungan pemerintah kabupaten4kota sebagai pemilik P$'1
tersebut. Sejak krisis -//F, perkembangan in#estasi di bidang air bersih relatif
kurang memadai dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang + per tahun. Perlu segera dilakukan upaya penyehatan P$'1 agar pelayanan air
bersih bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan dan mencapai sasaran bersama
pada )*-3 untuk akses air bersih, yaitu 0* di perkotaan dan +* di perdesaan.
Sa#an
Saat ini kebutuhan akan air bersih seakan berlomba dengan produksi air bersih,
permintaan bersaing melawan suplai. $imana kebutuhan akan air bersih meningkat
drastis seiring bertambahnya penduduk, sedangkan produksi air bersih semakin lambat
seiring kendala air baku baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Aleh karena itu, kita
pun harus mulai menghemat penggunaan air dan bahkan harus mencegah atau setidaknya
mengurangi pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan terutama yang berkaitan
dengan sumber daya air yang kita miliki agar bisa kita gunakan untuk saat ini, esok dan
masa yang akan datang.
Selain itu,diperlukan suatu pembuatan program yang lebih detail dan strategis
guna pengembangan sistem penyediaan air bersih. !eandalan sistem penyediaan air
bersih yang diindikasikan oleh kualitas air dipengaruhi oleh pemilihan teknologi
penyediaan air bersih. Teknologi yang tepat menghasilkan kualitas air yang memenuhi
persyaratan kualitas air minum. "ntuk menghasilkan air bersih tersebut dapat digunakan
instalasi alat reverse osmosis,yaitu suatu teknologi untuk mengubah air keruh dari sumur
warga menjadi air bersih maupun air minum dengan cara filtrasi. 9ilter air berisi media
aktif yang bisa bertahan lama dan tidak perlu sering diganti. Pada proses ini air yang
melewati media tersebut akan mengalami absorpsi sehingga kandungan mineral dan
senyawa yang berlebihan dalam air dapat terikat dan dikurangi bahkan dihilangkan,
sehingga air menjadi jernih dan segar.
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
14/15
DATAR PUSTAKA
Setyandito, Aki. dkk. ()**=. G5encana Tindak (Action Plan dan 'nalisa Penyediaan 'ir
ersih di Propinsi Nusa Tenggara aratG.Jurnal Teni !ipil. = (), -03&-/=.
$inas Permukiman dan Hilayah, !impraswil NT, )**+. Penyusunan MemorandumProgram
Action Plan Air "ersih dan Prasarana #ingungan NT", Daporan 'khir.
I5,)**), Small ommunity Hater Supply, (Technical paper series:no +* $elft The
Netherlands, I5 International Hater and Sanitation entre
5ahmatullah,)**, !istem Penyaluran Air "ersih, Daporan, 7urusan Teknik Dingkungan 9TSP
"II Jogyakarta
5/28/2018 Penyediaan Air Bersih
15/15
@OB DES