Transcript
Page 1: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

PERANCANGAN IT GOVERNANCE UNTUK XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TOOL COBIT

5

Marina Elviria

Jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Telkom Bandung,

Jl. Telekomunikasi, email : [email protected]

ABSTRACT

XYZ is one of the university collage that is a merger four institutions. XYZ has a vision to create

world class university, then to be able to realize it needed an IT Governance, that can help XYZ in

aligning IT with business objectives, resource utilization, risk mitigation, and IT value delivery. On the

terms of these conditions then redesign IT Governance for XYZ which is the phase of architecture vision

on framework TOGAF ADM. Designing IT Governance supported by COBIT version 5. Based on

mapping document development XYZ into COBIT is obtained IT Process they are EDM02, EDM04 and

EDM05. After assessment of these four institutions related then IT Telkom that will be the existing to do

recommendation. IT Telkom is at level 1 on the EDM 02,EDM 04, and EDM 05 with compliance

82%,80% and 84%. The result of the design IT Governance is committee IT that is an aspect of IT

Leadership, making IT Organization structure, and designing IT Governance model.

Key Word: IT Governance, COBIT

Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan sebuah

institusi dengan salah satu tugas yang

diembannya yaitu memberikan pelayanan

kepada masyarakat untuk menyiapkan sumber

daya manusia masa depan yang bermutu dan

berdaya guna. Pengembangan implementasi

teknologi informasi dan komunikasi di

perguruan tinggi merupakan upaya yang sudah

seharusnya dilakukan. Pemanfaatan sistem

informasi tentunya harus selaras dengan

teknologi informasi yang ada. Kedua hal

tersebut diharapkan bukan hanya untuk

memenuhi kebutuhan sesaat namun dapat

dimanfaatkan sesuai dengan harapan

berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem

informasi dan teknologi informasi dalam

perguruan tinggi tersebut.

XYZ memiliki misi sebagai World Class

University yang menuntut perguruan tinggi

tersebut untuk bisa bersifat responsif namun

juga responsible terhadap keberlangsungan

jangka panjang. Langkah perguruan tinggi yang

bersifat responsif dan responsible tersebut salah

satunya adalah dengan menciptakan competitive

adventage bagi perguruan tinggi untuk dapat

bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Untuk dapat menjawab tantangan yang

ada, keselarasan antara strategi bisnis dan

strategi teknologi merupakan hal yang penting

untuk dilakukan. XYZ harus melaksanakan

perencanaan arsitektur sistem informasi

(enterprise architecture) yang akan

menyediakan framework untuk pembuatan

keputusan teknologi informasi jangka panjang

yang tepat guna dengan mempertimbangkan

kepentingan organisasi secara keseluruhan.

Enterprise architecture menyatakan bagaimana

sebuah organisasi memulai dan menghasilkan

tatanan yang baik tentang implementasi TI dan

proses bisnis dalam organisasi untuk

meningkatkan persaingan (Ross et al, 2005).

Pada penelitian ini merupakan bagian

yang mendukung perancangan enterprise

architecture untuk XYZ dengan menggunakan

framework TOGAF ADM. TOGAF ADM

adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu

dengan cara mengidentifikasi konteks arsitektur

yang akan dikembangkan, kedua adalah

mendefinisikan strategi dari arsitektur dan

menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan

dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis,

arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi,

serta menentukan kemampuan dari arsitektur

yang akan dirancang dan dikembangkan

(Harrison dan Varveris, 2006).

Page 2: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

Fokus pengembangan pada penelitian

ini terdapat pada fase preliminary hingga fase

architecture vision. Fase preliminary

menjelaskan fase awal yang dilakukan dalam

perancangan enterprise architecture. Pada fase

architecture vision akan dilakukan penentuan

stakeholder terkait, visi, misi, serta tujuan yang

ingin dicapai berupa key performance indicator

(KPI). Pemetaan dari tahapan ini dapat

dipadukan dengan framework yang digunakan

untuk tata kelola seperti COBIT dari IT

Governance Institute (ITGI) (Open Group,

2009). Pada fase architecture vision akan

dihasilkan perancangan IT Governance. IT

Governance dapat meningkatkan peran IT dalam

capaian kinerja, peningkatan asset organisasi,

mentransformasi layanan, pasar, proses kerja,

hubungan-hubungan bisnis dan meningkatkan

keunggulan kompetitif perguruan tinggi.

Salah satu metode pengelolaan

teknologi informasi yang digunakan secara luas

adalah IT Governance yang terdapat pada

COBIT (Control Objective for Information and

Related Technology). COBIT 5 memiliki prinsip

yang membedakan dengan versi sebelumnya

yaitu membagi proses tata kelola (governance)

dan pengelolaan (management) ke dalam dua

domain, yaitu domain tata kelola dan domain

pengelolaan. COBIT 5 telah mengintegrasikan

kerangka utama lainnya termasuk Val IT, IT

Risk, dan ITIL. Perancangan IT Governance

pada XYZ yang termasuk didalam tahapan

TOGAF ADM akan dibuat dengan mengacu

pada COBIT versi 5.

Metode

Pada penelitian ini data dihasilkan

berdasarkan data primer dan sekunder, dimana

data sekunder dihasilkan berdasarkan studi

kepustakaan serta studi lapangan kepada

keempat institusi terkait. Data sekunder yang

dapat diambil merupakan data ke empat institusi

yang di merger berupa Rencana Strategis,

Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK),

dan lain-lain. Data primer terkait pada proses

assessment untuk mengetahui tingkat kapabilitas

proses masing-masing institusi berdasarkan hasil

wawancara dan review terhadap dokumen

terkait. Analisis dilakukan berdasarkan panduan

COBIT versi 5 yang dikeluarkan oleh ISACA.

Proses scoping dilakukan untuk mendapatkan IT

Process yang akan dilakukan assessment.

Assessment dilakukan terhadap proses TI antara

lain EDM 02, EDM 04 dan EDM 05.

Berdasarkan hasil penilaian ketiga proses yang

ada di keempat institusi terkait didapatkan hasil

yang terlihat pada gambar berikut :

0 1 2 3 4 5

Stisi Telkom

Z

Y

X

XYZ

EDM 05

EDM 04

EDM 02

Level Kapabilitas Proses

I

n

s

t

i

t

u

s

i

Gambar 1 Bar Chart Hasil Assessment

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan

terhadap empat institusi merger, maka

didapatkan tingkat kematangan/kapabilitas

proses teknologi informasi dari masing-masing

proses eksisting (as-is). Dapat disimpulkan

bahwa level kapabilitas keempat institusi berada

antara level 0 yaitu incomplete dan level 1 yaitu

performed. Berdasarkan hasil assessment yang

dilakukan dengan penilaian yang dilakukan

terhadap dokumen yang terdapat pada empat

institusi tersebut, dapat dilihat bahwa X dan Y

memiliki tingkat kematangan 1 pada ketiga

domain EDM nya. Pada domain EDM 02 yang

menjelaskan pemastian delivery keuntungan X

memiliki tingkat kepatuhan 82 %, pada domain

EDM 04 yang menjelaskan tentang pemastian

optimasi sumber daya memiliki tingkat

kepatuhan 80% dan pada EDM 05 terkait

pemastian pelaporan stakeholder memiliki

kepatuhan sebanyak 84% yang merupakan nilai

paling tinggi dibandingkan dengan institusi lain.

Untuk itu, X akan dijadikan proses eksisting

dalam perancangan tata kelola TI bagi XYZ.

XYZ memiliki target yang diharapkan dapat

mencapai optimal bagi proses TI yaitu

mendefinisikan level kapabilitas prosesnya yaitu

level 3. Level 3 yaitu established dimana proses

Page 3: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

TI telah terdefinisi dengan baik dan telah

terstandarisasi. X akan dijadikan proses

eksisiting untuk rekomendasi menuju level yang

diharapkan dapat mencapai optimal bagi XYZ.

Rekomendasi

Hasil yang telah diperoleh dari tahapan analisis

yang telah dilakukan sebelumnya akan dijadikan

pertimbangan dalam mendefinisikan

perancangan solusi dalam mengatasi gap, dan

untuk dapat memberikan suatu usulan

perancangan yang diperlukan bagi XYZ. Untuk

mengatasi gap level kapabilitas proses TI saat

ini yaitu level 1 menuju kondisi ideal/optimal

yang diharapkan XYZ harus melalui tahapan.

Tahapan tersebut berupa step by step dari level

kapabilitas proses yang lebih rendah menuju

level kapabilitas proses diatasnya secara berurut.

Dalam artikel ini hanya dipaparkan rekomendasi

untuk EDM 02 yaitu sebagai berikut :

a. Rekomendasi menuju ke tingkat kematangan

2 – managed

1. Membuat pelaporan yang menjelaskan hasil

review stage gate.

2. Membuat dokumen terkait tindakan yang

dilakukan untuk dapat meningkatkan

penyampaian nilai TI.

3. Setelah melakukan review terhadap laporan,

akan dipilih aksi yang tepat bagi manajemen

sebagai syarat untuk memastikan bahwa nilai TI

telah optimal.

4. Melaksanakan pemastian bahwa tindakan

koreksi terhadap optimasi nilai TI bagi

manajemen tepat dan terkontrol.

b. Rekomendasi menuju ke tingkat kematangan

3 – established

1. Proses pemastian penyampaian keuntungan

TI harus sudah distandarisasi dan

digambarkan sebagai unsur mendasar yang

tidak boleh diabaikan.

2. Urutan dan interaksi proses penyampaian

keuntungan TI harus ditentukan.

3. Kompetensi, peran, tanggung jawab yang

diperlukan untuk menjalankan proses

penyampaian keuntungan TI harus

diidentifikasikan berdasarkan standar yang

ada.

4. Infrastruktur yang diperlukan dan

lingkungan kerja dalam proses penyampaian

keuntungan TI diidentifikasikan berdasarkan

standar yang ada.

5. Menetapkan metode apa yang sesuai dalam

memonitor efektivitas dan kesesuaian proses

penyampaian keuntungan TI.

6. Proses pengelolaan pemastian penyampaian

keuntungan TI dilakukan berdasarkan proses

yang terstandar dan dipilih yang tepat.

7. Terdapat peran, tanggung jawab dan

wewenang dalam proses penyampaian

keuntungan TI.

8. Personil dalam proses terkait didefinisikan

secra kompeten.

9. Sumber daya yang diperlukan harus tersedia,

dialokasikan dan digunakan untuk

kelancaran proses penyampaian keuntungan

TI.

10. Infrastruktur dan lingkungan kerja untuk

proses terkait disediakan, dikelola dan

dipelihara.

11. Data yang sesuai dengan proses terkait

dikumpulkan, dianalisis sebagai dasar dalam

proses penyampaian keuntungan TI dan

untuk menunjukkan kesesuaian proses

eksisting dengan standar proses, efektivitas

proses dan mengevaluasi apakah perbaikan

berkelanjutan proses dapat dilakukan

Dalam mengidentifikasikan CSF dapat dibuat

pengendalian goal yang didalamnya

menunjukkan IT goal yang dapat diukur dengan

indikator tujuan (KGI), process goal yang dapat

diukur dengan indikator tujuan proses yang

menunjang IT goal, serta activities goal yang

dapat diukur dengan indikator kinerja (KPI)

yang menunjang process goal. Untuk

pengendalian goal pada domain EDM 02 terkait

pemastian delivery keuntungan dapat dilihat

pada gambar dibawah ini :

Page 4: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

- Frekuensi terhadap evaluasi

portofolio investasi, layanan dan

asset TI

- Frekuensi terhadap monitoring

tujuan kunci dan metrik

optimasi nilai TI

-Melakukan evaluasi portofolio

investasi, layanan dan asset TI.

-Melakukan pengarahan prinsip-

prinsip manajemen nilai dan praktik

dalam merealisasikan nilai optimal dari

investasi TI

-Melakukan monitoring tujuan kunci

dan metrik optimasi nilai TI

- Mengamankan nilai optimal

dari portofolio yang telah

disetujui oleh inisiatif it

enabled, aset dan jasa

- Mendefinisikan nilai optimal

yang berasal dari investasi TI

melalui nilai yang efektif pada

praktek manajemen dalam

perusahaan

- Investasi IT enabled

memberikan nilai yang optimal

Process Goal- Strategi TI yang selaras dengan

strategi bisnis mampu menjawab

kebutuhan bisnis

- Menyadari manfaat investasi TI

dan portofolio layanan

- Adanya transparansi antara biaya

TI, manfaat dan risiko terkait TI

- Penyampaian layanan TI sesuai

dengan kebutuhan dari bisnis

- Adanya pengetahuan, keahlian dan

inisiatif yang dapat mendukung

inovasi bagi bisniS

Activities Goal

- Tingkat kepuasan manajemen

eksekutif terhadap penyampaian

nilai dan biaya TI

- Deviasi antara kepuasan

manajemen dengan nilai

penyampaian dan biaya TI

- Tingkat kepuasan stakeholder

dengan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh nilai inisiatif TI

enabled

- Jumlah insiden yang terjadi atau

prinsip manajemen nilai yang

ditetapkan

- Persen inisiatif TI dalam

portofolio keseluruhan dimana

nilai TI dikelola

- Tingkat kepuasan stakeholder

terhadap penyampaian nilai

berdasarkan survei

- Persen nilai yang diharapkan

terealisasi

P KGI- Persen tujuan strategis perusahaan dan

persyaratan yang didukung tujuan strategis TI

- Tingkat kepuasan stakeholder pada

portofolio program dan layanan

- Persen penggerak nilai TI yang dipetakan

terhadap penggerak nilai bisnis

- Persen investasi IT enabled dimana realisasi

manfaat dimonitor

- Persen layanan TI dimana manfaat yang

diharapkan direalisasikan

- Persen investasi TI enabled dimana klaim

manfaat telah memenuhi

- Persen investasi kasus bisnis yang disetujui

dan biaya TI dan manfaat yang diharapkan

- Persen layanan TI, biaya operasional dan

manfaat yang diharapkan

- Survei kepuasan stakeholder

- Jumlah gangguan bisnis

- Persen kepuasan stakeholder tentang

pelayanan TI

- Tingkat kesadaran eksekutif bisnis akan

inovasi

- Jumlah inisiatif yang disetujui berdasarkan

inovasi TI

Diukur denganDiukur denganDiukur dengan

IT Goal

IT KGIKPI

Ganbar 2 Pengendalian Goal EDM 02

Model Tata Kelola

Berdasarkan pada pengendalian goal pada EDM

02 dan rekomendasi tindakan perbaikan untuk

menyesuaikan tingkat kematangan atau level

kapabilitas proses dari domain EDM 02 saat ini

menuju ke target tingkat kematangan 3, maka

sebagai perancangan solusi yang dapat

dilakukan adalah pendefinisian model tata kelola

TI dalam pemastian penyampaian keuntungan.

Model tata kelola TI dapat diwujudkan dalam

bentuk penyusunan usulan kebijakan (policy)

dan juga prosedur utama dalam pemastian

penyampaian keuntungan. Kebijakan dan

prosedur diperlukan sebagai petunjuk

pelaksanaan yang bersifat lebih praktis, mudah

dimengerti dan perspektif untuk dapat

dilaksanakan dilapangan.

Untuk model tata kelola TI dalam pemastian

penyampaian keuntungan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 1 Model Tata Kelola TI Proses Pemastian Delivery Keuntungan

Kebijakan Tata Kelola TI dalam Pemastian Delivery Keuntungan

Tujuan Kebijakan Tata Kelola TI dalam Pemastian Delivery Keuntungan bertujuan untuk

:

1 Memenuhi kebutuhan bisnis lembaga agar dapat mengoptimalkan nilai dari

TI sehingga kebutuhan bisnis lembaga didukung secara efektif dan efisien

Page 5: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

2 Mengamankan nilai optimal TI sehingga kebutuhan bisnis dapat didukung

secara efektif dan efisien

3 Menyadari manfaat investasi TI dan portofolio layanan untuk memastikan

bahwa strategi TI selaras dengan strategi bisnis

4 Memastikan adanya transparansi biaya, manfaat dan risiko TI sehingga dapat

memberikan nilai yang optimal

5 Menjamin penyampaian TI sesuai dengan kebutuhan bisnis lembaga.

6 Menjamin proses pemastian penyampaian keuntungan sesuai dengan hukum

yang berlaku

Ruang

Lingkup

Ruang lingkup untuk dikoordinasikan dengan intensif dalam Tata Kelola TI

proses pemastian penyampaian keuntungan, meliputi bidang kegiatan :

1 Pembentukan kelompok kerja yang secara khusus menangani permasalahan

dalam pemastian delivery keuntungan

2 Pendefinisian, pemeliharaan dan implementasi prosedur yang diperlukan

dalam proses pemastian delivery keuntungan

3 Pengembangan wawasan dan kompetensi serta peran dalam pemastian

delivery keuntungan

4 Pendefinisian peran dan tanggung jawab dalam pemastian delivery

keuntungan

5 Pengawasan dalam implementasi pemastian delivery keuntungan, agar

senantiasa selaras dengan tujuan dan rencana bisnis lembaga

Keanggotaan Anggota kelompok kerja Pemastian delivery keuntungan terdiri dari

1 Wakil rektor bidang akademik

2 Wakil rektor bidang administrasi dan keuangan

3 Wakil rektor bidang kemahasiswaan

4 Manajer bidang administrasi akademik

5 Staf di lingkungan auditor internal

6 Manajer bidang sistem informasi

7 Pakar TI dari pihak luar

8 Perorangan yang ditunjuk karena mempunyai kapasitas dan kemampuan

Tugas Tugas kelompok kerja Pemastian penyampaian keuntungan TI adalah :

1 Memberikan pertimbangan kepada rector, pimpinan tertinggi universitas

sehubungan penetapan kebijakan, standar dan prosedur dalam proses

pemastian penyampaian keuntungan TI

2 Membantu dalam melakukan pemastian penyampaian keuntungan TI secara

efektif untuk dapat memastikan pengelolaan, investasi, layanan dan asset TI

mendukung kebutuhan bisnis

3 Melakukan inventarisasi tentang strategi investasi, layanan TI, hasil investasi

TI dan unsur yang perlu dilibatkan dalam proses pemastian penyampaian

keuntungan

4 Membantu memastikan dukungan penyampaian keuntungan TI pada

terselenggaranya operasional layanan teknologi informasi pada proses bisnis

universitas

5 Memperoleh solusi bersama atas berbagai permasalahan dan melakukan

evaluasi terhadap pelaksanaan pemastian penyampaian keuntungan TI

6 Melakukan komunikasi dan sosialisasi secara efektif dan intensif tentang

kebutuhan penyampaian keuntungan TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis

7 Melakukan sosialisasi secara efektif dan intensif, sehingga komitmen

manajemen untuk penyampaian keuntungan TI secara menyeluruh terkait

dengan peningkatan layanan TI, dapat dipahami secara luas diseluruh jajaran

internal perusahaan

8 Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian kepada seluruh jajaran internal

organisasi bahwa tata kelola TI dalam proses penyampaian keuntungan TI

merupakan hal penting yang perlu dilakukan secara tepat

9 Melakukan evaluasi secara periodik terhadap pelaksanaan tata kelola TI

dalam proses pemastian penyampaian keuntungan TI untuk selanjutnya dapat

Page 6: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

ditentukan tindakan perbaikan yang diperlukan

10 Melakukan pendefinisian, implementasi dan pemeliharaan atas beberapa

kebijakan dalam tata kelola teknologi informasi dalam proses pemastian

penyampaian keuntungan TI meliputi prosedur, alat bantu, peran dan

tanggung jawab, kompetensi dan pengukuran

Prosedur 1 Pendefinisian dan penyempurnaan prosedur utama yang diperlukan dalam

pemastian delivery keunutngan, dengan mempertimbangkan critical success

factor (CSF) yang meliputi:

a. Melakukan evaluasi portofolio investasi, layanan dan asset TI.

b. Melakukan pengarahan prinsip-prinsip manajemen nilai dan praktik

dalam merealisasikan nilai optimal dari investasi TI

c. Melakukan monitoring tujuan kunci dan metrik optimasi nilai TI

2 Pendefinisian dan penyempurnaan prosedur tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan hasil kajian konsep best practice dalam pemastian

delivery keuntungan, kebutuhan kedepan untuk meningkatkan kualitas

layanan TI dan kemampuan sumber daya TI lembaga

3 Prosedur yang telah ditetapkan dipantau dan pelaksanaanya dan direview

secara berkala untuk disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lembaga

yang senantiasa berkembang

Kompetensi 1 Melakukan assessment terhadap sumber daya manusia (SDM) TI yang terkait

dengan peran dalam proses pemastian penyampaian keuntungan TI untuk

mengetahui tingkat kompetensi yang telah dimiliki dan yang diharapkan

sesuai dengan kebutuhan, untuk selanjutnya dilakukan analisis untuk dapat

menentukan perencanaan pelatihan

2 Mendefinisikan secara rinci kebutuhan kompetensi yang diperlukan untuk

dapat melakukan peran dalam proses pemastian penyamaian keuntungan

secara efektif. Secara berkala kebutuhan tersebut dievaluasi dan disesuaikan

dengan perkembangan kebutuhan pemastian penyampaian keuntungan

3 Menyelenggarakan pelatihan formal dan knowledge sharing bagi para

pelaksana peran dalam pemastian penyampaian keuntungan yang dilakukan

sesuai dengan rencana pelatihan, dengan materi sebagai berikut :

a. Pemahaman pada hal-hal yang berkaitan dengan pemastian penyampaina

keuntungan, untuk menambah wawasan yang sangat menunjang

peningkatan kompetensinya

b. Penerapan prosedur dalam penetapan penyampaian keuntungan TI

4 Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas pelaksanaan

pelatihan secara keseluruhan, sebagai upaya perbaikan kualitas pelatihan

berkelanjutan

5 Dalam rangka pemenuhan kebutuhan kompetensi terutama untuk dapat

menangani peran-peran dalam proses pemastian penyampaian keuntungan,

dengan mempertimbangkan keterbatasan secara kuantitas staf teknologi

informasi dan hasil analisis biaya dan manfaat yang diperlukan, maka dapat

dilakukan rekruitmen ataupun outsourcing.

Peran dan

tanggung

jawab

1 Penilaian secara jelas peran-peran dalam proses pemastian penyampaian

keuntungan yang didefinisikan dalam susunan jabatan lembaga, disertai pula

dengan pendefinisian deskripsi tugas yang jelas (job description)

2 Tanggung jawab dan kepemilikan yang melekat pada peran-peran dalam

manajemen investasi TI sudah didedefinisikan secara formal, untuk petunjuk

terhadap perorangan ditetapkan melalui surat keputusan (SK) dari pimpinan

3 Mengembangkan budaya untuk memberikan penghargaan kepada staf TI

yang telah menjalankan peran dalam pemastian penyampaian keuntungan TI

dengan baik sebagai suatu pendekatan dengan memotivasi kerja

4 Bila peran-peran dalam manajemen pemastian delivery keuntungan dilakukan

secara outsourcing, maka harus ada kejelasan tentang tugas, tanggung jawab

dan tingkat kinerja yang harus dipenuhi oleh pihak outcourcing yang harus

dinyatakan secara jelas dalam perjanjian kerja sama

Page 7: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

Pengukuran 1 Mendefinisikan indikator penyampaian kinerja (KPI) dan pencapaian tujuan

(KGI) yang diperlukan untuk dapat memberikan indikasi keberhasilan pada

pencapaian tujuan dalam rangkaian proses pemastian penyampaian

keuntungan

2 Melakukan kesepakatan dengan menetapkan target tingkat kinerja secara

kuantitatif dari beberapa indikator yang telah didefinisikan dalam KPI dan

KGI

3 Melakukan pengawasan terhadap penetapan penyampaian keuntungan TI

dengan melakukan pengukuran secaraberkelanjutan terhadap indikator yang

telah ditetapkan dalam KPI dan KGI, dan membandingkan realisasi hasil

pengukuran dengan target tingkat kinerja

4 Terkait dengan realisasi hasil pengukuran yang tidak memenuhi target tingkat

kinerja (non-performed), akan segera dilakukan langkah-langkah perbaikan

dan penyempurnaan yang diperlukan

Prosedur dalam Pemastian Delivery Keuntungan

Tujuan 1 Untuk memastikan bahwa lembaga mempunyai investasi layanan dan asset TI

yang reliable, akurat terhadap cost dan benefit sehingga memberikan hasil

yang optimal sehingga kebutuhan bisnis didukung secara efektif dan efisien

Langkah-

langkah

yang dapat

ditempuh

1 Perlunya dibuat road map strategi yang menjelaskan requirement stakeholder,

isu strategi TI, serta teknologi potensial bagi strategi lembaga

2 Adanya ekspektasi pengembalian investasi TI untuk mengetahui pencapaian

sasaran yang diharapkan

3 Secara berkala mendiskusikan kesempatan perubahan yang ada saat ini baik

itu munculnya teknologi baru, untuk optimasi penciptaa nilai dari kesempatan

tersbut

4 Evaluasi secara periodik terhadap efektifitas strategi TI yang dimiliki apakah

selaras dengan tujuan perusahaan atau tidak

5 Pertimbangan pembuatan peran, tanggung jawab, serta akuntabilitas dalam

pembuatan keputusan pemastian nilai dari investasi TI, pelayanan dan asset

TI

6 Identifikasi manajemen investasi TI, layanan TI, asset TI yang selaras dengan

finansial lembaga

7 Evaluasi secara berkala terhadap portofolio investasi dan layanan TI

8 Identifikasi tipe investasi dan kriteria investasi yang sesuai

9 Penentuan tahapan awal untuk signifikansi investasi lembaga, baik jadwal

program, perencanaan biaya dan keuntungan

10 Pertimbangan dalam penggunaan inovasi dalam penggunaan TI untuk

mengambil kesempatan yang ada

11 Identifikasi akuntabilitas dan tanggung jawab dalam eksekusi portofolio

investasi dan penyampaian nilai dari proses bisnis ke layanan

12 Rekomendasi pertimbangan inovasi yang potensial, perubahan organisasi dan

peningkatan operasional harus meningkatkan nilai lembaga

13 Laporan kinerja portofolio investasi yang relevan dilakukan secara periodik

untuk menilai apa kinerja sesuai dengan target terhadap nilai baik finansial

ataupun non finansial lembaga

14 Laporan yang menjelaskan aksi atau tindakan koreksi manajemen untuk

meningkatkan dan memastikan penyampaian nilai TI

Kesimpulan

Perancangan tata kelola TI dilakukan dengan

bertahap menaikkan tingkat kapabilitas dari

yang lebih rendah ketingkat

kapabilitas target. Sehingga akan didapatkan

hasil sebagai berikut :

1. Model tata kelola TI

2. Perancangan komite TI.

3. Perancangan struktur organisasi TI.

Page 8: Perancangan It Governance Untuk Xyz Deng

DAFTAR PUSTAKA

Agus Prasetyo Utomo, Novita Mariana.

“Analisis Tata Kelola Teknologi

Informasi (IT Governance) pada Bidang

Akademik dengan COBIT Framework

Studi Kasus pada Universitas Stikubank

Semarang.” Semarang, 2011

Auditing Procedur PI IS Risk Assessment

Measurement. April, 2002.

ISACA

Brooker, Sherly., Jerome R. Gardner, Leva

Zumbakyte. 2002. What Is Your Risk

Appetite? The Risk IT Model.

Information System Control Journal

Volume 2. ISACA

Cakrayana, Iwan. “Perancangan Enterprise

Architecture Menggunakan TOGAF

ADM untuk Penerapan Standar

Nasional Pendidikan Disekolah

Menengah Atas.” IPB. Bogor, 2011

Habsoro, Andhito. “Aplikasi Tata Kelola dan

Audit Informasi Menggunakan

Framework COBIT pada domain DS

dan ME.” ITS. Surabaya Iswara, Candra Widya. “Audit Penerapan

Teknologi Informasi Berbasis Resiko

dengan Framework Cobit Versi 4.1 di

Institut Teknologi Telkom.” Tugas

Akhir, 2012

IT Governance Institute. COBIT 4.0. 2005

IT Governance Institute. COBIT 5. 2012

Kuswardani Mutyarini, Jaka Sembiring.

“Arsitektur Sistem Informasi Untuk

Institusi Perguruan Tinggi Indonesia”.

ITB. Bandung. 2006

Lukman Hadi Dwi Purnomo, Aris Tjahyanto.

“Perencanaan Model Tata Kelola

Ketersediaan Layanan TI Menggunakan

Framework COBIT pada BPK RI.” ITS,

Surabaya

Pribadiharja, Henderi. “Good IT Governance :

Framework and Prototype for Higher

Education”, 2012

Roni Yuris, Kridanto Surendro, Erwin S.

Panjaitan. “Pemanfaatan TOGAF ADM

Untuk Perancangan Model Enterprise

Architecture”. Jurnal Informatika

Komputer No.2, Volume 14, 2009.

Setiawan, Erwin Budi. “Perancangan Strategis

Sistem Informasi IT Telkom untuk

Menuju World Class University.”

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi

Informasi, 2009: A-97.

Setiawan, Erwin Budi. “Pemilihan EA

Framework”. Institut Teknologi Telkom.

Bandung

Setiawan, Herri. “Pembangunan IT Governance

di Sektor Publik (Pemerintahan) yang

Baik”. Universitas Indo Global Mandiri.

Palembang, 2010

Surendro, Kridanto. Implementasi Tata Kelola

Teknologi Informasi. Bandung:

Informatika, 2009.

Suryani, Arie Ardiyanti. “Pengembangan Model

Information Technology (IT)

Governance Organisasi Perguruan

Tinggi Menggunakan COBIT 4.1

Domain PO dan AI”. ITB. Bandung,

2009

Suyatno. “UMM Go To World Class

University”. Malang

Yulhendri, Kridanto Surendro. “Pengembangan

Tata Kelola TI untuk Pengelolaan

Sistem Informasi Terintegrasi di

Perguruan Tinggi Melalui Kebijakan,

Aturan, Pedoman, dan Prosedur.” ITB.

Bandung, 2008