7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
1/19
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
DIREKTORAT
JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA
J . i i n
M i v d f l k . i
Jakarta 10110
Kotak Po s No
1389
Jakar ta 10013
No. Ittepan:
3505550 350=003
(Senlral)
F a x : 3 S C 6 1 3 6 3 5 M i :
3007144
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR: KP. 152
TAHUN 2012
TENTANG
PENGAMANAN
KAROO DAN POS YANG DIANGKUT DENGAN
PESAWAT UDARA
DENGAN RAHMATTUHAN
YANG
MAHA ESA
DIREKTUR
JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Mcnimbang
Mengingat
a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 9 Tahun 2010 tcntang Program Keamanan
Pcnerbangan Nasional lelah diaiur mengenai
pemeriksaan keamanan
kargo
dan pos yang diangkut
dengan
pcsawat udara;
b.
bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a, pcrlu
menetapkan
pemeriksaan keamanan
kargo
dan
pos
yang
diangkut dengan pesawat udara, dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pcrhubungan Udara;
1. Undang-undang Nomor
1 tahun
2009
lentang
Pcnerbangan
Lembaran
Ncgara Rcpublik Indonesia
Nomor
53 Tahun 2009, Tambahan lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor 3234);
2. Peraturan
Presiden
P c m be n t u k a n d a n
Nomor
47 Tahun 2009
tcntang
Organisasi Kementerian Negara
scbagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor
7 6 T a h u n
2 0 1 1 :
3. Peraturan
Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kcdudukan, Tugas
dan
Fungsi
Kementerian
Negara
serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Esclon I
Kementerian Ncgara sebagaimana diubah tcrakhir
dengan Peraturan
Presiden Nomor
67Tahun
2010;
4 .
o
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun
2010 tentang
Program
Keamanan PencrbanganNasional;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM
60 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tala
Kerja
Kementerian
Perhubungan;
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
2/19
MEMUTUSKAN
:
Menetapkan
: PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL
PERHUBUNGAN
UDARA TENTANG
PENGAMANAN
KARGO DAN POS YANG
DIANGKUT DENGAN PESAWAT UDARA.
BAB1
KETENTUAN UMUM
Pasal
1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri
alas
pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan
udara, navigasi penerbangan, kcsclamatan dan keamanan, lingkungan
hidup,
scrta
fasilitas penunjang
dan
fasilitas umum lainnya.
2. Pesawat udara adalah sctiap mesin atau alai yang dapat terbang di
atmosfir karena gaya angkat dari reaksi
udara
tctapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk
penerbangan.
3. Bandar Udara adalah kawasan di daratan
dan/atau
perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat
dan
lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan lempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,
yang
dilengkapi
dengan
fasilitas
kcsclamatan
dan
keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
4. Angkutan Udara adalah seliap kegiatan dengan menggunakan
pesawat
udara untuk
mengangkut penumpang, kargo,
dan/atau
pos
untuk satu
perjalanan
atau lebih dari sa tu banda r
udara
kc bandar
udara yang lain atau beberapa bandar udara.
5. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, badan hukum Indonesia
bcrbentuk
perseroan tcrbatas atau kopcrasi, yang kegiatan utamanya
mengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkut
penumpang. kargo,
dan/atau
pos dengan memungut pembayaran.
6. Perusahaan Angkutan
Udara
Asing adalah perusahaan angkutan
udara niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitra wicara berdasarkan
perjanjian bilateral
dan/atau
multilateral dan disctujui pemcrintah
Republik Indonesia.
7.
Badan
Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik
negara,
badan
usaha
milik daerah, atau badan hukum Indonesia bcrbentuk
perseroan terbatas atau kopcrasi, yang kegiatan utamanya
mengoperasikan bandar udara untuk pclayanan umum.
8 .
9 .
Unit
Penyelcnggara
Bandar
Udara
adalah
lembaga
pemeriniah di
bandar udara yang bertindak sebagai penyelcnggara bandar udara
yang membcrikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk
bandar
udara
yang
belum
diusahakan secara
komcrsial.
Keamanan Penerbangan adalah suatu kcadaan
yang membcrikan
perlindungan kepada penerbangan dari lindakan mclawan hukum
mclalui keterpaduan
pemanfaatan
sumberdaya manusia,
fasilitas
dan
prosedur.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
3/19
10. Keselamatan
Penerbangan
adalah suatu keadaan terpenuhinya
persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat
udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, serta
fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.
11.
Daerah Keamanan Terbatas
Security Restricted
Area
adalah dacrah-
daerah tertentu didalam bandar
udara
maupun diluar bandar udara
yang diidentifikasi sebagai daerah bercsiko
tinggi
untuk digunakan
kepentingan keamanan penerbangan, penyelcnggara bandar udara dan
kepentingan lain untuk digunakan kepentingan
penerbangan
dimana
daerah tersebut dilakukan pengawasan dan
untuk
masuk dilakukan
pemeriksaan keamanan scsuai ketemuan yang berlaku
12. Daerah Terbatas adalah daerah-daerah tertentu yang digunakan
kepentingan penerbangan dimana daerah tersebut dilakukan
pengawasan dan untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan sesuai
ketcntuan yang berlaku.
13.
Pemeriksaan Keamanan {Security
Screening adalah penerapan suatu
teknik atau cara lain untuk mengenali atau mendelcksi orang atau
barang dilarang
prohibited articles yang
dapat mengancam atau
membahayakan keamanan penerbangan sipil atau untuk mclakukan
t i n d a k a n melawan h u k u m .
14.
Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara
termasuk hewan dan tumbuhan selain pos, barang kebutuhan
pesawat selama penerbangan, barang bawaan, atau barang yang tidak
b e r t u a n .
15.
Barang pos
untuk selanjutnya disebul
pos
adalah kantung atau
wadah
lain yang bcrisi himpunan surat pos dan atau pakct pos untuk
dipcrtukarkan.
16. Surat Muatan Udara {airway bill adalah dokumen berbentuk cetak,
melalui proses elektronik, atau bentuklainnya, yangmerupakan salah
satu
bukti adanya
perjanjian
pengangkutan
udara antara
pengirim
kargo dan pengangkut, dan hak penerima
kargo
untuk mengambil
kargo.
17.
Direktur
Jendcral adalah
Direktur
Jendcral
Perhubungan
Udara.
18. Oloritas Bandar Udara
adalah
lembaga pemerintah yang diangkat oleh
Menieri dan memiliki kewenangan untuk mcnjalankan dan melakukan
pengawasan
terhadap
dipenuhinya
ketemuan
peraluran
perundang-
undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan
penerbangan.
19. Pengirim Pabrikan
{Known
Shipper/Known Consignor adalah
Badan
Hukum Indonesia yang discrtifikasi Direktur Jenderal untuk
melakukan pemeriksaan keamanan
terhadap
barang produksinya
secara rcguler dan sejenis untuk dikirim melalui badan usaha
a n g k u t a n
u d a r a .
20.
Regulated
gent adalah
Badan
Hukum Indonesia yang melakukan
kegiatan usaha
dengan
badan usaha angkutan udara yang
mempcroleh izm dari Direktur Jenderal unluk melaksanakan
pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
4/19
BAB II
PROGRAM KEAMANAN
KARGO
DAN POS
P a s a l 2
Orang
pcrscorangan,
kendaraan,
kargo,
dan
pos
yang
akan
memasuki daerah
keamanan terba tas wajib mcmiliki izin masuk daerah
terbatas
atau tiket
pesawat udara bagi penumpang
pesawat udara
atau Surat Mualan
Udara
airway bill untuk kargo dan pos dan
dilakukan
pemeriksaan keamanan.
Pasal
3
Badan
Usaha
Angkutan
Udara berlanggung jawab
terhadap
keamanan
pengangkutan kargo dan
pos.
P a s a l 4
(1) Badan Usaha Angkutan Udara wajib membual, melaksanakan,
mcngcvaluasi, dan mengembangkan program keamanan kargo dan pos
yang akan diangkut dengan pesawat udara dan bagian dari program
keamanan angkutan udara.
2 Program keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat
udara scbagaimana dimana dimaksud pada ayat 1 bcrpedoman pada
program
keamanan
penerbangan nasional.
Pasal
5
Program keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara
sekurang-kurangnya memuat:
a. personil;
b.
fasilitas/peralatan;
c.
proscdur
untuk kegiatan;dan
d. peta
daerah
keamanan
terbatas
dan
daerah terbatas.
P a s a l 6
Personil
keamanan
kargo
dan pos yang diangkut dengan pesawat udara
scbagaimana
dimaksud dalam
Pasal 5
huruf a,
terdiri
dari
:
a. personil keamanan
yang telah
bersertifikat;
b. personil penanganan pengangkutan barang berbahaya
[dangerous
goods
yang
telah bersertifikat; dan
e. administ rasi .
P a s a l 7
Fasilitas/peralatan untuk penanganan kargo dan pos yang diangkut dengan
pesawat udara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 huruf b, terdiri dari:
a. gedung/ruangan untuk kegiatan penerimaan, pemeriksaan dan
penumpukan kargo dan pos;
b. peralatan pemeriksaan dan pengawasan kcamanan;dan
c. label atau segel
keamanan.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
5/19
Pasa l 8
1 Gcdung/ruangan
untuk
penanganan kargo dan pos yang diangkut
dengan pesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf
a,
harus
dilctapkan daerah keamanan terbatas,
dearah
terbatas, daerah
publik
dan harus
dibuat
dalam
bentuk
pela.
2
Daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 harus diberi perlindungan berupa batas fisik yang nyata dan
dilakukan pcngendalian,
pengawasan
dan
untuk masuk
dilakukan
pemeriksaan.
Pasa l
9
1 Peralatan
pemeriksaan
dan
pengawasan
keamanan
kargo
dan
pos yang
diangkut dengan pesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf b,
meliputi:
a. mesin x-ray;
b. detektor pelacak peledak
explosive
trace detector);
c. detektor logam genggam (hand held metal detector);
d. gawang detektor logam walk through
metal
detector);
c. kaca
detektor mirror
detector ;
dan
f. pagar, peralatan pemantauan keamanan (dose
circuit
television/CCTV .
2
Peralatan pemeriksaan dan pengawasan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat 1 harus laik opcrasi dan mcmiliki sertifikal peralatan sesuai
peraturan
pcrundang-undangan.
P a s a l
1 0
1
Label
atau
segel keamanan kargo
dan pos
yang
diangkut
dengan pesawat
udara sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal 7 huruf c, merupakan tanda
bahwa kargo dan pos telah dilakukan pemeriksaan keamanan.
2
Label
atau
segel keamanan
sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 harus
memenuhi
persyaratan:
a. kuat dan melekat erat dan mudah rusak jika dibuka;
b. ditempatkan pada ruas sambungan pembuka kemasan luarjdan
c.
mempunyai
bentuk, ukuran
dan warna
sesuai
dengan
lampiran
peraturan ini.
Pasa l 11
Prosedur
keamanan
kargo
dan
pos sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
5
huruf c, terdiri dari
:
a. Penerimaan kargo dan pos;
b. Pemeriksaan;
c. Penumpukan/storage;
d. Pengepakan/bm'M up;
e. Pcngangkutan/muat ke pesawat Udara;
f. Penempatan di Pesawat Udara;dan
g. Pcngangkuian dengan pesawat udara.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
6/19
P a s a l
1 2
1 Prosedur pcncrimaan kargo dan pos harus memuat proses pemeriksaan
terhadap dokumen
antara lain:
a. administrasi;
b. pemberitahuan tentang isi/PTI
{security declaration ,
sesuai contoh
pada lampiran I peraturan ini;
c. surat
muatan udara [airway
bill ;
d. daftar kargo dari perjanjian kerjasama
bagi
pengirim pabrikan
{known shipper ; dan
e. dokumen lain yang dipcrlukan dalam pengangkutan
kargo
dan pos
t e r t e n t u .
2
Dokumen
lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat 2
h u r u f e,
a n t a r a lain:
a. pemyataan pengiriman {shipper declaration dan lembar
data
keselamatan barang
[material
safetydatasheet/
MSDS
untuk barang
bcrbahaya;
b. surat izin kepemilikan/penggunaan bahan pclcdak dari instansi
berwenang;
c. surat izin karantina untuk
hewan
dan tumbuhan dari
instansi
berwenang;
d. surat izin kepemilikan/penggunaan barang dan benda purbakala
dari
instansi
berwenang;
dan
e. sural izin kepemilikan/penggunaan nuklir, biologi, kimia dan radio
aktif dari instansi berwenang.
3
Dokumen
scbagaimana dimaksud pada ayat
1
harus dijaga dan
disimpan.
Pasa l 1 3
Pcta daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas scbagaimana dimaksud
dalam Pasal
5 huruf d,
mcrupakan
denah daerah
kerja
untuk
proses kargo
dan pos
yang akan diangkut dengan pesawat udara dan menjadi lampiran
program keamanan angkutan
udara.
P a s a l
1 4
1
Setiap kargo dan pos yang diterima harus dilakukan pemeriksaan
k e a m a n a n .
2
Pemeriksaan keamanan scbagaimana dimaksud pada ayat
1
dilakukan
dengan menggunakan peralatan pemeriksaan keamanan atau
pemeriksaan sccara manual .
3 Pemeriksaan
secara
manual sebagaimana dimaksud
pada
ayat 2
dilakukan
pada kondisi:
a. barang yang dicurigai;
b. peralatan pemeriksaan keamanan rusak tidak beriungsi;atau
c. tidak tersedianya peralatan pemeriksaan.
4 Pemeriksaan
kargo
yang dilakukan secara manual disebabkan tidak
ketersediaan peralatan
scbagaimana
dimaksud pada
ayat
3
huruf
c,
harus
mendapat izin dari Direktur, dengan
pertimbangan :
a. perbandingan volume kargo
dengan
pcrsonel keamanan yang
melakukan pemeriksaan; dan
b.
kondisi bandar udara
terbatas.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
7/19
Pasa l 15
(1) Pemeriksaan kargo dan pos melalui
peralatan
pemeriksaan harus
diatur
dan ditempatkan pada posisi yang tepat
untuk
mengenali
atau
mendctcksi
jenis dan
sifal kargo dan pos.
2
Posisi
yang tepat untuk pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
1 seharusnya dilakukan sesuai dengan kamampuan dan kapasitas
x-ray
yang
tersedia.
3 Kargo
dan pos yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus
sesuai
dengan
surat pemberitahuan tentang isi PTIJ dan surat muatan
angkutan udara
S.MU .
4 Surat pemberitahuan tentang isi
PTI
scbagaimana dimaksud pada ayat
(3) sesuai dengan contoh pada Lampiran I peraturan ini.
Pasa l 1 6
1 Pemeriksaan dengan cara perlakuan khusus dapat dilakukan terhadap
kargo dan pos
:
a. jenazah
dalam
peti;
b. vaksin;
c.
plasma
darah
dan
organ tubuh
manusia;
d. barang-barang medis
yang
mudah rusak;
e.
hewan;
f.
barang-barang yang mudah rusak;
dan
g.
kargo lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal.
2
Pemeriksaan dengan cara perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik kargo, dokumen dari
instansi lerkait dan pelaksanaannya sesuai peraturan perundang-
undangan.
P a s a l
1 7
Pemeriksaan keamanan kargo dan pos dengan menggunakan detektor pelaeak
peledak
explosive
trace
detector harus dilakukan terhadap kargo dan pos :
a. secara random setiap 10 ;
b. terindikasi mengandung
bahan
peledak;
dan/atau
c.
pengirim yang
dicurigai.
P a s a l
1 8
Kargo dan pos
yang
telah
dilakukan
pemeriksaan keamanan diberi label
pemeriksaan keamanan label security check dan harus dijaga tingkat
keamana
n
nya.
Pasa l 19
1
Pemeriksaan
keamanan
kargo
dan
pos
yang
diangkut dengan
pesawat
udara
dapat
dilakukan diluar bandar
udara
sctclah memenuhi
pcrsyaratan sebagaimana
dimaksud
dalam dalam
Pasal
5 dan
dilengkapi
alat angkut yang memenuhi persyaratan keamanan penerbangan.
2 Proscdur
pemeriksaan keamanan kargo
dan pos
yang
diangkut dengan
pesawat udara
di luar bandar udara harus termuat
dalam Program
Keamanan Angkutan Udara.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
8/19
P a s a l 2 0
1 Alat angkut kargo dan pos dari luar bandar udara sebagaimana dimaksud
dalam
pasal
19
harus
:
a. diperiksa
keamanannya
scbclum
digunakan;
b. alat angkut yang digunakan tcrtutup, kecuali kargo yang memerlukan
perlakuan
khusus;
c. selama dalam perjalanan sampai dengan kargo dan pos discrahkan
dan diterima oleh badan usaha angkutan udara harus dijaga tingkat
keamanannya;
d. pintu alat angkut kargo dan pos diberi label pemeriksaan keamanan
{security check label dan kunei plastik solid {seal .
e. dilengkapi dengan sertifikat keamanan kiriman Consignment Security
Certificate atau salinan sertifikat pengirim pabrikan
{known
shipper/known consignor certificate ; dan
f.
Kargo
dan
Pos
yang diangkut
telah
dilabel.
2
Sertifikat
keamanan
kiriman [consignment security certificate
sebagaimanadimaksud pada ayat 1 huruf c. sesuai dengan contoh pada
Lampiran II
peraturan ini dengan
ketentuan :
a. nama, alamat
dan
logo perusahan;
b. tanggal;
c. nomor sertifikat keamanan kiriman;
d. jenis, jumlah
dan
berat barang;
e. nomor dan tanggal pcnerbangan;
f. kode khusus regulated agent [SPCL code ;
g.
nomor
s u r a t
muatan udara;
h.
nomor
seri
label pemeriksaan keamanan security
check
label
kendaraan pengangkut;
i. nomor seri
kunci
plastik solid;
j. pengesahan dan stempcl regulated agent;
k. keterangan garansi; dan
1. nama dan nomor ID pengemudi dan/atau penumpang.
3 Label pemeriksaan keamanan [security check
label
sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 huruf f, sesuai dengan contoh pada Lampiran III
Adan B peraturan inidengan ketentuan sebagiberikut:
a.
warna
dasar
biru
dengan
tulisan warna kuning untuk
pengirim
pabrikan known shipper ;
b. warna dasar orange dengan tulisan warna hitam untuk
pengirim
non
pabrikan
(unknown shipper);
c. logo dan nama perusahaan;
d. berukuran 29,7 cm x 21 cm;
e. nomor
seri
label
pemeriksaan
keamanan
{security check label ;
f. melekat erat dan mudah rusak jika dibuka; dan
g. ditempelkan diantara kedua daun pintu kendaraan
pengangkut.
(41
Kunci plastik solid
sebagaimana
dimaksud pada ayat
1
huruf d, sesuai
dengan
contoh
pada
Lampiran
IV
peraturan
ini
dengan
ketentuan
sebagai
b e r i k u t
:
a. bemomor seri;
b. identitas perusahaan;
c. warna orange untuk
pengirim
non pabrikan
unknown
shipper ;
dan
d. warna
biru
muda untuk pengirim pabrikan known shipper .
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
9/19
P a s a l 21
(1) Unit pcnyelenggara
bandar udara, badan usaha bandar udara
dan
pengelola bandar udara
khusus
dalam pelaksanaan kegiatan
pengangkutan
kiriman kargo dan pos harus:
a. menyediakan pintu masuk
daerah
keamanan
terbatas.
b. melakukan pemeriksaan keamanan terhadap :
1 sertifikat keamanan kiriman
consignment security
certificate/CSC atau salinan sertifikat pengirim pabrikan [known
shipper/known consignor certificate ;
2 segel keamanan kendaraan pengangkut;
3) izin
masuk
orang dan kendaraan;
4) orang
perseorangan dan kendaraan; dan
5)
barang
bawaan;
c. menyediakan tempat penerimaan kargo dan pos.
2
Daerah tempat penerimaan kargo dan pos dari luar bandar udara yang
telah dilakukan pemeriksaan harus
di
daerah keamanan terbatas.
3
Penetapan
pintu masuk ke daerah keamanan terbatas,
tempat
penerimaan kargo dan pos dan prosedur pemeriksaan keamanan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi pcrsyaratan
keamanan tcrmuat dalam Program Keamanan Bandar Udara.
P a s a l 2 2
1 Badan Usaha Angkutan Udara yang menerima
kargo
dan pos dari luar
bandar
udara
yang telah dilakukan pemeriksaan keamanan harus
melakukan pemeriksaan terhadap:
a. sertifikat keamanan kiriman consignment security certificate ;
b. kcutuhan segel keamanan kendaraan pengangkut;
c. sural muatan udara [airway bill ;
dan
d. dokumen lain yang diperlukan dalam
pengangkutan kargo
dan pos
t e r t e n t u .
2 Dokumen lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada
ayat
1
h u r u f
d
a n t a r a
lain:
a. pernyataan pengiriman
{shipper declaration dan
lembar data
keselamatan
barang
{material safety data sheet/MSDS
untuk barang
berbahaya;
b. surat
izin
kepemilikan/penggunaan bahan peledak dari
instansi
berwenang;
c. surat izin karantina untuk hewan dan tumbuhan dari instansi
berwenang;
d. surat izin kepemilikan/penggunaan
barang
dan
benda
purbakala
dari
instansi
berwenang; dan
e
surat izin kepemilikan/penggunaan nuklir, biologi, kimia dan radio
aktif
dari
instansi
berwenang.
3 Pada kondisi meningkat ancaman keamanan penerbangan dan/atau
dikhawatirkannya
keamanan
kargo
dan pos yang
akan
diangkut
dengan
pesawat
udara,
Badan
Usaha
Angkutan Udara
dapat
melakukan
pemenksaan
ulang keamanan kargo dan pos sebelum dimuat ke pesawat
u d a r a .
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
10/19
4 Proscdur pemeriksaan
kargo
dan pos dari luar bandar udara yang telah
dilakukan pemeriksaan keamanan sebagaimana dimana dimaksud pada
ayat (1| dan ayat 3 harus termuat dalam program keamanan angkutan
u d a r a .
Pasal
2 3
1 Dalam hal tcrjadi insiden keamanan badan usaha angkutan udara harus
segera melaporkan kepada Kepala
Kantor
Otoritas Bandar
Udara.
2
Laporan
insiden keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 , antara
la in:
a. ancaman bom;
b. pencmuan barang dilarang(prohibited item yang tidak sesuai dengan
ketentuan;
c. manipulasi dokumen pemberitahuan tentang isi PTI ; dan
d. sabolase terhadap pengiriman kargo dan pos.
3 Prosedur pclaporan insiden keamanan sebagaimana dimana dimaksud
pada ayat 1 harus termuat dalam program keamanan pengoperasian
pesawat udara.
P a s a l 2 4
1 Pemeriksaan keamanan
kargo
dan pos yang diangkut dengan pesawat
udara
dapat dilakukan oleh
Badan Hukum Indonesia selain Badan
Usaha Angkutan
Udara,
sctclah
memiliki:
a. izin regulated agent unluk badan hukum yang bergerak dibidang
bandar
udara atau
pengiriman kargo dan pos dengan pesawat udara.
b. sertifikat sebagai pengirim pabrikan
{known shipper/known
consignor untuk badan hukum yang bergerak dibidang produksi
barang
yang
bersifal reguler.
2 Badan Usaha Angkutan Udara yang pemeriksaan
kargo
dan pos
dilakukan oleh Badan
Hukum
Indonesia sebagaimana
dimaksud pada
ayat 1 harus termuat dalam program keamanan angkutan udara.
Pasal
2 5
Izin
regulated
agent
dan
sertifikat
sebagai
pengirim
pabrikan
{known
shipper/known consignor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24 ayat 1
dibcrikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk jangka waktu 5
(lima)
tahun
dan setiap
tahun
dilakukan evaluasi.
Pasal 2 6
1 Untuk mendapatkan
izin
regulated agent sebagaimana dimaksud dalam
pasal 24 ayat (1| huruf a harus memenuhi persyaralan :
a. mcmiliki aklc perusahaan yang telah disahkan oleh Kementerian
H u k um d a n HAM.
b.
memiliki
organisasi yang
bertanggung
jawab terhadap
pemeriksaan
keamanan;
c. memiliki/menguasai fasilitas dan peralatan :
1 Ruangan/Gedung/Bangunan untuk kegiatan penerimaan,
pemeriksaan dan penumpukan kargo dan pos;
2) Peralatan pemeriksaan keamanan;
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
11/19
3) Peralatan/sislcm pengawasan keamanan;
4) Alat
angkut
kargo dan pos;dan
5) Label dan segel
keamanan.
d.
memiliki personil
:
1) bcrlisensi Keamanan Penerbangan;
2) berlisensi
penanganan pengangkutan barang
bcrbahaya
{dangerous goods ;
3)
administrasi.
e . m e m i l i k i d o k u m e n :
1)
Program Keamanan
Kargo
dan
Pos;
2) Standar Operasi Proscdur SOP ;
3)
Barang
Berbahaya [dangerous goods document ;
4) Peraturan
perundang-undangan
lain
yang terkait
dengan tata
cara dan pcrsyaratan pengiriman kargo dan pos.
(2|
Untuk
mendapalkan
sertifikat
pengirim pabrikan [known stupper known
consignor
sebagaimana
dimaksud
dalam
pasal
24
ayat
(1)
huruf
b
harus
memenuhi
persyaratan
:
a.
memiliki izin-izin dari
instansi terkai t dalam menjalankan
usaha
produksinya;
b. memiliki
area/tempat
penyimpanan barang scmentara sebelum
diangkut
kc bandar
udara yang
dijamin tingkat
keamanannya;
c.
memiliki unit
organisasi
yang
bcrtanggung
j awab dalam
pengawasan
keamanan proses
produksi;
d. memiliki daftar/list
barang yang
diproduksi,
jika barang yang
diproduksi
adalah
kategori
barang
berbahaya (dangerous goods
harus ditangani sesuai
ketentuan
yang
berlaku;
f. memiliki organisasi yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan
keamanan;
g. mcmiliki sistem pengendalian orang/barang/kendaraan
yang
masuk
dan kcluar perusahaan;
h. memiliki/menguasai fasilitas
dan
peralatan
:
1)
peralatan/sistem pengawasan keamanan;
2) alat
angkut
kargo dan pos;dan
3)
Label
dan
segel keamanan.
i.
memiliki personil
:
1)
berlisensi Keamanan Penerbangan;
2
berlisensi penanganan pengangkutan barang berbahaya
{dangerous
good's ;
3) administrasi.
j.
memiliki dokumen
:
1
Program Keamanan Pengirim Pabrikan {known shipper/known
consignor ;
2 Standar Operasi Prosedur (SOP);
3)
Barang
Berbahaya [dangerous goods document ;
4
Peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan tata
cara dan pcrsyaratan pengiriman kargo dan pos.
P a s a l 2 7
1
Permohonan
izin
regulated agent atau sertifikat sebagai pengirim pabrikan
{known
shipper/known
consignor
scbagaimana dimaksud dalam Pasal 24
diajukan secara lertulis kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara
dengan
melampirkan
:
a. akle perusahaan;
b. struktur oganisasi;
c.
daftar
fasilitas
dan peralatan;
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
12/19
d.
daftar personil;
e.
prosedur pemeriksaan, pcnumpukan dan pengangkutan;
f. domisili
perusahaan;
g.
Nomor
Pokok
Wajib Pajak N
PWP);
(2) Paling
lambat
30
(tiga
puluh) hari
kerja
setelah permohonan
diterima
secara lengkap dan memenuhi persyaratan diterbitkan izin regulated agent
atau sertif ikat pengirim pabrikan.
(3) Pcnolakan terhadap
permohonan
izin regulated agent atau sertifikat
pengirim pabrikan
harus dilengkapi
dengan
alasan.
P a s a l 2 8
Pemcgang izin regulated agent atau pemegang sertifikat pengirim pabrikan
wajib
:
a. melakukan kegiatan pemcriksan kargo dan pos yang diangkut dengan
pesawat udara secara nyala paling lambat 12 (dua belas) bulan scjak izin
atau sertifikat diterbitkan;
b. memaluhi ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan
pengangkutan kargo dan pos dengan pesawat udara
dan
peraturan
perundang-undangan
lain
yang
terkait;
c. bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan keamanan kargo dan
p o s ;
d. melaksanakan, mcmclihara dan memperlahankan program keamanan
kargo
dan
pos
dan
standar prosedur
pelaksanaan
pemeriksaan
keamanan
kargo dan
pos;
e. melaksanakan pcriksaan kargo dan pos sesuai ketentuan yang berlaku;
f. melaksanakan
pengawasan
{quality
control internal;
g. memenuhi standar Tasilitas dan personil yang ditctapkan;
h. melaporkan apabila terjadi pcrubahan penanggung jawab atau pemilik
badan hukum, domisili, fasilitas dan personil kepada Direktorai
Keamanan;
dan
i. melaporkan kegiatan pemeriksan
kargo
dan pos yang diangkut
dengan
pesawat udara
kepada
Otoritas
Bandar
Udara dan Direktorat Keamanan
setiap
1 (satu)
tahun.
P a s a l
2 9
1 Pemegang izin regulated agent atau sertifikat sebagai pengirim pabrikan
{known shipper/known consignor yang melanggar ketentuan Pasal 28
dikenakan
sanksi
administratif dan denda.
2 Sanksi administratif scbagaimanadimaksud pada ayat 1 berupa :
a. peringatan;
b. pembekuan izin;
dan
c. pencabutan izin.
3|
Besaran denda sanksi administrasi ditetapkan dalam Peraturan
Pemerinlah tcntang Penerimaan Ncgara Bukan Pajak PNBP .
Pasa l 3 0
1 Sanksi peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29ayat 2
hurufa, dikenakan sebanyak 3
tiga kali
bcrturut-turut
dengan tenggang
waktu masing-masing 7 (tujuh) hari kerja.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
13/19
2 Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak
diindahkan,
dilanjutkan
dengan pembekuan
izin untuk jangka
waklu
paling lama 14 (empat belas) hari kerja.
3 Apabila selama masa pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2
t idak ada perbaikan
oleh regulated agent, izin
dicabut.
P a s a l 3 1
1 Biaya pelaksanaan pemeriksaan keamanan
kargo
dan pos yang diangkut
dengan pesawat
udara
disesuaikan dengan jasa yang dibcrikan dan
besaran
tarif
ditetapkan
oleh penyedia jasa
terkait berdasarkan
kesepakatan
antara
pengguna
jasa
dan penyedia jasa.
2 Komponen tarif
jasa
pemeriksaan keamanan kargo dan pos sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1),
meliputi:
a.
personil;
b. operasional;
c.
persedian;
d. deprcsiasi dan amortisasi;
e. margin paling tinggi 10 dari total
biaya
belanja; dan
f. Iain-lain.
P a s a l 3 2
Pemberian ijin regulated agent atau sertifikat pengirim pabrikan [known
shipper/known consignor
dikenakan biaya sesuai ketentuan yang berlaku
dibidang keuangan negara tcntang Penerimaan
Ncgara
Bukan Pajak
PNBP .
P a s a l 3 3
Badan
Hukum Indonesia pemegang izin
Regulated
Agent atau pemegang
sertifikat
Pengirim
Pabrikan {known shipper/known consignor sebagaimana
dimaksud Pasal 24
merupakan
perwakilan/bcrtindak
untuk
dan
atas
nama
Badan Usaha Angkutan Udara .
P a s a l
3 4
Pemeriksaan
keamanan terhadap
kargo
dan
pos
yang diangkut dengan
pesawat udara tidak meniadakan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku pada instansi pemerintah
lain.
P a s a l
3 5
Direktur Keamanan Penerbangan dan/atau Kepala Kantor Otorilas
melaksanakan pengawasan terhadap regulated agent dalam pemenuhan
peraturan keamanan penerbangan untuk pemeriksaan keamanan
kargo
dan
p o s .
BAB
II I
KETENTUAN PERALIHAN
P a s a l 3 6
Pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos yang diangkut dengan
pesawat udara harus menyesuaikan dengan peraturan ini paling lambat 1
(satu) tahun
scjak
peraturan
ini
berlaku.
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
14/19
BAB
IV
KETENTUAN P E N U T U P
P a s a l
3 8
Pada
saat
ini
berlaku,
Peraturan
Direktur
Jenderal Perhubungan Udara
Nomor
SKEP/255/1V/2011 tentang Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos Yang
Diangkut Dengan Pesawat Udara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 3 9
Peraturan
in i
berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal:
20
April
2012
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
l t d
HERRY
BAKTI
SALINAN
Peraturan ini disampaikan
kepada
:
1. Menteri
Perhubungan;
2.
Menteri
Keuangan;
3.
Menteri
Pertanian;
4.
Menteri Perindustrian;
5.
Menteri
Perdagangan;
6. Menteri Kelautan dan Perikanan;
7. Sckrctaris
Jenderal;
8. Inspektur Jenderal;
9. Sckretaris Direktoral Jendcral
Perhubungan
Udara;
10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jendcral Perhubungan Udara;
11. Para Kepala Kantor Otoritas
Bandar
Udara;
12. Para Kepala Bandar Udara
UPT
di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan
Udara;
13. Direktur Utama
PT.
Angkasa Pura I (Persero);
14. Direktur Utama
PT.
Angkasa Pura II (Persero);
15. KetuaKADIN;
16.
KetualNACA.
Salinan sesuai
dengan
aslinya
KEPALA-BJVGW HUKUM DAN HUMAS
. H A Y A T
a
(lV/a)
9 199403 1 002
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
15/19
Lampiran I Peraiuran DirekturJenderal Pcrhubungan Udara
Nomor : KP.
152 TAHUN
2012
Tanggal : 20 April
2012
C O N T O H
FORMULIR PEMBERITAHUAN TENTANG ISI PTI
Yang bcrtanda tangan
di
bawah ini
:
Nama :
Alamat
:
Nomor
KTP/Identitas
lainnya :
Menerangkan bahwa
kiriman
yang
diserahkan untuk diangkut
oleh
yang
dialamatka
n
kepada
;
Nama
:
Alamat
:
Dengan Surat Muatan
Udara Nomor :
Berisi
barang
sebagai bcrikut:
JUMLAH SATUAN
PENJELASAN BERAT KG
JUMLAHBERAT KG
Selain
daripada itu, apabila
pengisian
Ibrmulir ini temyata
tidak
benar
maka
pengirim bcrscdia dikenakan sanksi
sesuai
peraturan perundang-undangan.
J a k a r t a .
Nama Terang
(Tanda Tangan)
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN
UDARA,
l t d
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA^BAQIAN HUKUM DAN HUMAS
HAYAT
(IV/a)
199403 1
002
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
16/19
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP. 152 TAHUN 2012
Tanggal ;
20
April 2012
CONTOH
SERTIFIKAT
KEAMANAN
KIRIMAN
CONSIGNMENT SECURITY
CERTIFICATE
CSC
.tUUBANAUMVT
REGULATED AGEVr
llmte.'Fiv:
Tanfwitl Dale
CSC
NO.
Nttma Pengirim
Ctiusignee
Name/....
Perusahaan
{tympany/ :
Alamat Addtess :
oiniod ity (Nature
of
Goods)
C o m r a c i
Quantity
(Pes)
Weight
(Kg)
Flight
No/Date
S P C L
C o d e
A W S / S M U
N o .
T o t a l
R e m a r k s
:
Tanda Tangan RA/KC
Regulated Agent/KnownConsignor Sign
Driver name i
u Ko.
XamaPcmjmoaiig ID
No.
K terangan
Garanal:
AUianumfi
Nnuia
I'tiuiuhmin PenEirimi
aya
yangbertanda tangandi
btiwtih
inimcmaaiikajj
bnhwn,
kccuaH iPTtulis selaiiuiyabahwaw-mua barang untuk
prniKiriroau
melalui udum olrh saya/pcrusahuun soya ;
A. Tidak oilmandim
bfihan
pekdjk u
Mu bnhan
yanguiudah
terbakai;
Adalah
tciliiiduugi rimgan usaha wnktrimnj saya. terhadap
cmnpuT tanganyang tidnkberkcpcntingan srlnir.apctslapan,
penyimpnnau
dan
pengirimnn;
Adalah iliprraapkan olehwaf tirpercaya yaugdijwkwjflkan okb
saya/ppmruihiuui saya.
D
C
DIREKTUR
JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA,
t t d
KERRY
BAKT1
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA
BAi*Ift}tf HUKUM DAN HUMAS
1 2
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
17/19
P T X X X X
P T X X X X
r
Lampiran
III A Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan
Udara
Nomor : KP.
152 TAHUN
2012
Tanggal :
20
April
2012
C O N T O H
L A B EL P E M E R IK S A A N
K E A M A N A N
SECURITY CHECK LABEL
UNTUK DIPASANG
DI
KEMASAN
. . PT XXXX
N a m a
Pe t u s a h a s n
Losg Pct iaabaan
P T . X X X X
SECURITY
CHECKED BY
REGULATED
AGENT
RA L.OGOEGULATED A G E N T I RA UCK
^_ y
P T XXXX
P T X X X X
29.7 cm
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
18/19
Lampiran
III D Peraturan Direktur
Jendcral
Perhubungan Udara
Nomor
: KP. 152
TAHUN
2 0 1 2
Tanggal :
20
April 2012
C O N T O H
L A B E L
P E M E R IK S AA N K E A M A N A N
SECURITY CHECK LABEL
U T U K
DIPASANG
DI K E N D A R A A N
No.
S e n
3 a n
N H3 P e n s s i a a n
L090 Perusanasn
PT.XXXX
P T . X X X X
PT.XXXX
13345678 S r c u r T Y C H e c k e d
Br
regulated a g e n t I r a logo
E
.
s
P T . X X X X
PT.XXXX
PT.XXXX
CHLARANG MEMBUKA ATAUMELEPASSEGEL PENGAMAN INITANPASEIJIN PT XXXX
DONOT REMOVE THIS
LABEL
WITHOUTPERMISSION B Y P T XXXX
29 7 cm
1
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
t t d
HERRY BAKTI
Salinan sesuai
dengan
aslinya
N HUKUM
DAN HUMASEPALA
Peiftbina
(IV/a)
. 'i l98b619 199403 1
002
7/21/2019 Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. KP 152 Tahun 2012 Pengamanan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan
19/19
Lampiran IV Peraturan
Direktur
Jendcral
Perhubungan Udari
Nomor :
KP.
152 TAHUN 2012
Tanggal : 20 April 2012
CONTOH KUNCI PL STIC SOLID
UNTUK DIPASANG DI KENDARAAN
?
lan
PT.XXX
1 H 4 G 9 7 8
Q I CM
DIREKTUR
JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA,
t t d
HERRY
BAKTI
Salinan
sesuaidengan
aslinya
KEPALA J^KHAN HUKUM DAN HUMAS
lOLHAYAT
rntina (IV/a)
619 199403 1 002