TEUKU ZULFIKARRAUDATUL FITRI ZUHRAASMAUL HUSNAZURAIDA RIDHA KURNIA SRINI RAHMAYANIMAULIDA FITRY DRANGGIA GEUBRINASITI HUMAIRASAVITRIAFRIANSYAH PUTRA
KONSEP MINIMAL INTERVENTIONTUTORIAL 1
DEFINISI KARIES
Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi bakteri terhadap gigi yang menyebabkan pembubaran dan perusakan kalsifikasi jaringan gigi.
Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan tersebar luas di sebagian penduduk dunia.
Karies juga merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan.
Karies merupakan penyakit kronik yang proses perkembangannya sangat lamban pada hampir setiap individu. Penyakit ini bisa berakibat kerusakan struktur serta jaringan pada email, dentin serta sementum. Karies ini disebabkan oleh kebiasaan buruk seseorang yang tidak menjaga oral higiene.
ETIOLOGI KARIES
Bakteri → permukaan gigi → dental plaq→fermentasi
karbohidrat (sukrosa)→asam→pH plak menurun → saliva
meningkat dan asam laktat tersebar pada permukaan gigi →
asam tersebut melepaskan ion hidrogen yang bereaksi dgn
kristal HA sehingga tidak stabil→mineral pada email
larut→demineralisasi&remineralisasi→white spot→kavitas
Faktor penyebab karies
Klasifikasi dan macam- macam kariesSistem black Kelas I, terjadi pada ceruk dan fissure Kelas II, kavitas terdapat pada permukaan
aproksimal gigi posterior, baik mesial maupun distal
Kelas III, mengenai gigi anterior, dan bisa terjadi pada permukaan distal/ mesial .
Kelas IV, lesi permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas ke sudut insisal.
Kelas V, terjadi pada daerah servical.
Macam- macam karies
Site I, pit dan fissure. Site II, bagian proksimal gigi. Site III, pada bagian servical gigi termasuk
permukaan akar yang terbuka.
Size 1, kavitasnya sangat kecil. Size 2, kavitasnya sedang, namun masih
terdapat struktur gigi yang cukup untuk menjaga restorasi.
Size 3, kavitas besar, preparasi lebih meluas. Size 4, kehilangan sebagian besar stuktur gigi
seperti cusp,/ sudut insisal.
PROSES DEMINERALISASI DAN REMINERALISASI
a.Demineralisasiproses hilangnya/larutnya mineral-mineral.
b.Remineralisasiproses membangun/terbentukya kembali
mineral yang telah larut akibat proses demineralisasi sebelumnya
Komponen saliva
Saliva parotid→ serous saliva yang mengandung ion bikarbonat dan amilase.
Sekresi kelenjar submandibula → mucin dan kalsium
Enzim: amilase, lisozim, lactoperoxidase, histatin, lactoferin, dan apolactoferin
Antibodi: S IgA, IgG dan imunoglobulin lain yang ada di gingiva.
Penilaian dan kontrol diet pada karies
Walaupun jelas bahwa kesalahan penggunaan gula itu membahayakan dan mempunyai peran dalam obesitas dan karies tetapi gula masih tetap merupakan bagian utama diet penduduk di kerajaan inggris,, tiap orang, laki,perempuan dan anak-anaka, makan kira-kira 900 gr perminggu, seratus gram diantara diantara dimakan dalam bentuk manis-manisan, dan anak-anak mengkonsumsi sekitar 200 gram tiap minggu. Sebagian anak-anak bahkan makan 200 gram tiap hari.
Penggunaan kontrol diet dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Makanan Pengganti Gula
A. Makanan Manis Nutritif ( makanan berkalori ) Seperti alkohol gula, dan yang kini paling berguna adalah sorbitol, mannitol, dan
xylitol.
B. Pemanis Non-Nutritif ( makanan non berkalori )
Zat ini memberikan rasa manis tapi tidak menimbulkan kalori dan betul-betul aman bagi gigi.
C. Makanan Pelindung Keju sangat berguna sebgai makan penutup atau sebagai kudapan yang aman.
D. Kudapan yang aman Roti dan biskuit yang tidak manis, relatif aman bagi gigi asal tidak diberi selai
Lengkung stephan
Karies rampan Bebas karies
HISTOPATOLOGI KARIES
na
FAKTOR RESIKO KARIES
Pengalaman karies Penggunaan fluor Oral hygiene Faktor agen/
mikroorganisme Faktor substrat/ diet Faktor waktu Jumlah bakteri
Saliva Pola makan Umur Jenis kelamin Sosial ekonomi
CARA PERBAIKAN FAKTOR PELINDUNG SALIVA
Zat perangsang produk saliva Permen karet atau permen isap asam
Mouth lubricant (pH 2,0) dan Lemon Mucilage (pH 2,8)
Salivix
Pilocarpin hydrocloride
1. Zat pengganti saliva Cairan
Hypromellose V.A Oralube
Spray Saliva orthana (pH 7,0)
Glandosan (pH 5,1)
Tablet isap Polyox
Diagnosis klinis pada karies
Penilaian riwayat pasienmeliputi, umur, jenis kelamin, asupan alkohol, kebiasaan merokok dan diet, status ekonomi dan pendidikan.
Pemeriksaan klinisakumulasi plak, peradangan jaringan lunak, kebersihan jaringan mulut yang kurang, terlepasnya tambalan juga berpengaruh terhadap resiko potensial untuk pengembangan karies.
Analysis kariesasupan sukrosa sering berpengaruh terhadap aktivitas karies, penyebab langsung dari aktivitas karies adalah keasaman.
Analysis salivamemberikan informasi yang penting mengenai kelayakan dari jumlah sekresi dan buffer, serta angka dari MS dan lactobacilli.
Pemeriksaan radiografini berguna untuk mengetahui tingkat keparahan dari karies dan langkah pengobatan selanjutnya.
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI KARIES
•Perhitungan jumlah lactobacilus•Uji stretococus mutans•Metode DIP-slide
OHI-S= Debris Indeks + Calculus Indeks
Plaque Indeks(PI)
Pemeriksaan OHI-S dan Indeks Plak
Pemeriksaan radiografi pada pasien karies
Kegunaan pemeriksaan radiografi pada pasien karies adalah untuk pemeriksaan dini dan untuk mengetahui apakah kedalaman karies sudah mencapai pulpa atau tidak
Gambaran radiografik yang dihasilkan pada gigi karies adalah radiolusen karena daerah demineralisasi tidak menyerap foton sinar x sebanyak daerah yang bebas karies.
MINIMAL INTERVANTION
· Konsultasi diet · Aplikasi flour topical · Pengendalian plak · Penutup fisura (fisure sealant)
Pit dan fissure sealant telah digunakan dalam strategi preventif sejak tahun 1970an, dan menjadi perawatan non-invasif yang paling efektif untuk mencegah karies oklusal yang terhenti [arrested]. Namun, menurut suatu penelitian dari Third National Health and Nutrition Examination Survey (1988-1991) satu dari lima anak yang memperoleh manfaat metode pencegahan yang aman dan efektif ini. Saat ini, tersedia 2 tipe pit dan fissure sealant, yaitu sealant berbasis-resin dan semen glass ionomer (GIC).
· Restorsasi minimal Jika restorasi kecil dikombinasikan dengan penutup fisur, prosedur demikian tersebut
sebagai suatu cara konservatif perawatan karies fisur yang masih dini dan mencegah perkembangannya yang lebih klanjut. Pemacam ini hendaknyanggunaan restorasi dibarengi dengan pengendalian diet dan plak yang memadai.
DISTRIBUSI KARIES DI MASYARAKAT DAN TINGKAT KEPARAHANNYA
Karies gigi merupakan masalah gigi dan mulut yang banyak dijumpai pada anak-anak di negara berkembang termasuk Indonesia, dan cenderung meningkat pada setiap dasawarsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% anak mengalami karies. Angka ini diduga lebih parah di daerah daripada dikota dan pada anak-anak golongan ekonomi menengah ke bawah. Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada derajat kesehatan anak, proses tumbuh kembang bahkan masa depan mereka (Depkes RI, 2000).
Upaya-upaya dalam program pelayanan masyarakat
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut (promotif), merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku seseorang, sekelompok orang atau masyarakat sedemikian rupa. Sehingga mempunyai kemampuan dan kebiasaan berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi.
Pencegahan penyakit gigi (preventif) seperti sikat gigi missal/bersama, dan pencegahan karies dengan pemberian fluor pada gigi
Tindakan penyembuhan penyakit (kuratif) seperti pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, perawatan gigi dan mulut siswa pasca tindakan, dan penumpatan (restorasi gigi)
Aplikasi flouride
Tablet flour dan tetes flour Garam flour Susu flour Pasta gigi Obat kumur berflouride
Aplikasi Chlorhexidine
• Tersedia dalam bentuk obat kumur (konsentrasi 0,2%) dan bentuk gel (konsentrasi 2,0%)
• Penggunaan untuk gel adalah 2 kali sehari, untuk jangka waktu pendek
• Penggunaan untuk obat kumur adalah setiap hari untuk kontrol jangka panjang
• Dapat digunakan bersama flouride. Flouride digunakan saat pagi dan chlorhexidine saat istirihat
• Waktu yang paling baik adalah saat istirahat
APLIKASI FISSURE SEALANT
Pemberian fluor secara sistemik dan topical, tidak banyak berpengaruh terhadap insidensi pada karies pit dan fissura. Hal ini karena pit dan fissura merupakan daerah cekungan yang terlindung. Kondisi ini mendukung terjadinya proses karies, fluor yang diberikan tidak cukup kuat untuk mencegah karies. Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah cara preventif dengan menggunakan fissure sealant.
Fissure sealant merupakan bahan yang diletakkan pada pit dan fissura gigi yang bertujuan untuk mencegah proses karies gigi. Bentuk pit dan fissura beragam. Umumnya sempit, melipat dan tidak teratur. Bakteri dan sisa-sisa makanan menumpuk di daerah tersebut. Saliva dan alat mekanis pun sulit menjangkaunya. Dengan diberikannya alat penutup pit dan fissura pada awal erupsi gigi, diharapkan dapat mencegah bakteri sisa makanan berada dalam pit dan fissura.
Ada 2 jenis sealant: Sealant berbasis resin, bertahan lebih lama karena
memiliki penetrasi yang lebih bagus. Hal ini karena adanya proses etsa pada enamel gigi yang menghasilkan kontak yang lebih baik antara bahan resin dengan permukaan enamel.
Sealant ionomer kaca, lebih mudah dan tidak diperlukan proses pengetsaan terlebih dahulu. Melakukan interaksi khusus dengan enamel gigi dengan melepaskan kalsium stronsium dan ion fluor yang bersifat kariostatik dan mengurangi perkembangan karies.
CEKIAN
MAACIYAAA CEMAN CEMAN CEMUANYAAAAA
Recommended