1
KANDIDIASIS KUKU
Muh. Anasfadli F. Sakti 1102100114
2
Nama : Ny.PUmur : 48 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Jl. Maccini SawahAgama : IslamSuku : Makassar
LAPORAN KASUS
3
Keluhan Utama :Kuku jempol yang rusak dan bengkak di sekitar kuku
Anamnesis Terpimpin :Keluhan ini dirasakan sejak ± 2 minggu yang lalu,
pasien mengeluh kuku jarinya yang mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan, bengkak di sekitar kuku dan terasa nyeri. Riwayat kebiasaan sering mencuci dengan menggunakan tangan
Riwayat Penyakit Sebelumnya :Tidak ada
Riwayat alergi disangkal
ANAMNESIS
4
Keadaan Umum : Sakit ringan / Kesan Gizi BaikKebersihan : BaikTanda-tanda vital :
◦Tekanan Darah : 130/70 mmHg◦Nadi : 80 x/mnt◦Pernapasan : 18 x/mnt◦Suhu : 36,9°C , suhu axilla
Kesadaran : Compos Mentis
KEADAAN UMUM
5
Kepala : Anemis (-), ikterus (-), sianosis (-)Thoraks : Dalam Batas NormalAbdomen : Dalam Batas NormalExtremities : Edema (-/-), Deformitas (-/-)Lymph nodes : MT (-), NT (-)
PEMERIKSAAN FISIS
6
STATUS DERMATO-VENEOROLOGI
Lokasi : Regio Manus SinistraEfloresensi :
Eritem, udema, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, berwarna kecoklatan.
7
Regio Manus Sinistra
EritemaUdema
KukuTebal, berlekuk-
lekuk, warna kecoklatan.
8
RESUME
Seorang wanita, Ny.P berumur 67 tahun datang ke Puskemas Maccini Sawah dengan keluhan Kuku jempol yang rusak dan bengkak di sekitar kuku. Dari hasil anamnesis didapatkan Keluhan ini dirasakan sejak ± 2 minggu yang lalu, pasien mengeh kuku jarinya yang mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan, bengkak di sekitar kuku dan terasa nyeri. Riwayat kebiasaan sering mencuci dengan menggunakan tangan.
Pada pemeriksaan fisis, diperoleh tanda-tanda vital TD : 130/70 mmHg, nadi: 80 x/mnt, pernafasan: 18 x/mnt, suhu: 36,9°C suhu axilla. Lokasi: Regio Manus Dextra. Efloresensi : Eritem, udema, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, berwarna kecoklatan.
9
DIAGNOSIS
KANDIDIASIS KUKU
10
Terapi topikal : Mikonazol 2 %Terapi sistemik : Ketokonazol 200 mg/hari
PENATALAKSANAAN
11
DISKUSI
12
KANDIDIASIS KUKU
• Kandidiasis adalah penyakit infeksi primer atau sekunder yang disebabkan oleh berbagai spesies Candida.
• Candida merupakan jamur komensal yang antara lain hidup dalam rongga mulut, saluran pencernaan, dan vagina.
• Jika keseimbangan flora normal seseorang terganggu jamur ini dapat berubah menjadi pathogen.
• Kandidiasis menyerang segala usia, baik laki-laki maupun wanita, tetapi data menunjukkan 70% penderitanya adalah wanita
13
Penyebab yang tersering ialah Candida albicans (60-75%) yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina
Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang paling patogen adalah C. albicans selain itu adalah C.
Glabrata, C. tropicalis, C. parapsilosis, C. guillermondii dan C. Krusei
ETIOLOGI
14
FAKTOR RISIKO
Faktor endogen 1. Kehamilan2. usia pasien yang sangat
muda atau sangat tua3. siklus menstruasi pada
pasien wanita, 4. malnutrisi (defisiensi
riboflavin) 5. penyakit endokrin 6. pengobatan dengan
antibiotik, kortikosteroid, sitostatik maupun imunosupresan
Fakor eksogen1. iklim panas dan
kelembaban 2. kebersihan kulit, 3. kebiasaan berendam
kaki dalam air yang terlalu lama
4. kontak dengan penderita (misal pada trush atau balanopositis)
15
PATOGENESIS
Terjadi karena interaksi yang komplek antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan pejamu.
Faktor predisposisi meningkatkan pertumbuhan Candida albicans, memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia oleh karena perubahan dalam sistem pertahanan tubuh.
Mekanisme pertahanan utama yang berperan : imunitas seluler neutrofil, makrofag, limfosit, dan natural killer.
16
GAMBARAN KLINIS
1. Rasa nyeri dan peradangan sekitar kuku.2. Kadang-kadang kuku rusak dan menebal. 3. Sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya
berhubungan dengan air, bentuk ini tersering didapat.
4. Lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, kadang-kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tetap berkilat dan tidak terdapat sisa jaringan di bawah kuku seperti pada tinea unguium.
17
DIAGNOSISDiagnosis kandidiasis dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Melalui anamnesis dapat diketahui faktor predisposisi dan gejala klinis pada pasien.
Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan langsung : pemeriksaan
KOH, pewarnaan Gram2. Pemeriksaan biakan
18
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Unguium Psoriasis kuku
19
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa :◦Menghindari atau menghilangkan faktor
predisposisi :◦Pemakaian antibiotik secara hati-hati◦Menghindari obesitas◦Menghindari bekerja pada tempat-tempat yang
lembap/banyak air. Higiene sanitasi yang baik : Menghentikan pemakaian obat-obatan yang tidak
perlu Mengobati penyakit sistemik yang mendasari
20
Medikamentosa◦Pengobatan dengan obat topikal biasanya tidak
efektif tetapi dapat dicoba untuk paronikia kandida yang kronis. Solusio kering atau solusio antifungi dapat digunakan.Terapi oral yang dianjurkan dengan itrakonazol atau ketokonazol.
PENATALASANAAN
21
Diagnosis dini dan pemberian dosis antifungi yang sesuai memberikan prognosis cukup baik, kecuali bila keadaan penyakit sudah lanjut
PROGNOSIS
22
Kuswadji. 2006. Kandidiasis. Dalam: Djuanda A., Hamzah M., Aishah A., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi IV, Balai Penerbit Fakulats Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. PP: 103-6
Kuswadji. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI. Jakarta
SMF Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2007. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Airlangga University Press. Pp:86-92
REFERENSI
23
TERIMA KASIH&
WASSALAM
Recommended