BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia didefinisikan
sebagai proses perluasan pilihan bagi
penduduk ( a process of enlarging the choices
of people). Penduduk dalam hal ini tidak
membedakan antara laki-laki dan perempuan,
semua mendapat peluang dan kesempatan
yang sama dalam meningkatkan kehidupannya.
Pencapaian pembangunan pada umumnya
dapat dilihat dari adanya perubahan menuju
kondisi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
Secara umum tingkat pencapaian
pembangunan manusia dapat diukur melalui
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh
karena manusia terdiri dari penduduk laki-laki
maupun perempuan, maka pertanyaan yang
timbul adalah “apakah pencapaian
pembangunan suatu wilayah dapat dirasakan
secara seimbang antara laki-laki dan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 1
perempuan? “ itulah sebabnya untuk mengukur
pencapaian pembangunan bagi manusia yang
memperhitungkan ketimpangan gender, maka
digunakan indikator komposit lainnya yang
disebut Indeks Pembangunan Gender (IPG).
Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai
indikator komposit tunggal yang merupakan
turunan dari IPM, walaupun tidak dapat
mengukur semua dimensi pembangunan
manusia namun mampu mengukur tiga dimensi
pokok manusia yang mencerminkan status
kemampuan dasar penduduk dengan
memperhitungkan ketimpangan gender.
Pencapaian pembangunan manusia secara
umum (IPM) Provinsi Kalimantan Timur cukup
tinggi, dari tahun 2010 hingga 2017, IPM
Provinsi ini berada di atas angka nasional
dengan menduduki ranking 3 besar. Namun
untuk pencapaian pembangunan manusia
dengan mempertimbangkan ketimpangan
gender (IPG) menurut ranking nasional pada
tahun 2017 sebesar 90,96. Terdapat 15 Provinsi
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 2
yang memiliki capaian IPG diatas capaian
nasional, 19 provinsi lainnya berada dibawah
capaian nasional termasuk Kaltim.
Berdasarkan kondisi tersebut maka
dipandang perlu adanya publikasi yang dapat
memberikan gambaran tentang Indeks
Pembangunan Gender disertai dengan data-
data lain yang relevan dengan pembangunan
manusia yang perspektif gender sebagai
sumber informasi untuk melakukan evaluasi
terhadap pembangunan yang telah
dilaksanakan di Kalimantan Timur khususnya,
dan sebagai bahan dalam menyusun
perencanaan pembangunan yang berbasis
kesetaraan gender.
1.2 Tujuan Secara umum tujuan penyusunan publikasi
Kajian Indeks Pembangunan Gender
Kalimantan Timur tahun 2018 antara lain :
1. Menyediakan informasi mengenai
pembangunan manusia berspektif gender
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 3
di Provinsi Kalimantan Timur dengan
indikator-indikator yang relevan.
2. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring
pembangunan yang telah dilaksanakan.
3. Sebagai bahan penyusunan
perencanaan pembangunan manusia
yang berbasis kesetaraan gender.
1.3 Metodologi Sumber data yang digunakan dalam publikasi
ini adalah data hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Jumlah sampel yang di
gunakan pada Susenas 2017 adalah sebanyak
75.000 rumah tangga di kaltim , sedangkan pada
Sakernas 2017 sebanyak 50.000 rumah tangga
yang tersebar di 5.000 blok sensus. Cakupan
sampel Susenas dan Sakernas di seluruh
Kabupaten/Kota se- Kalimantan Timur. Rancangan
penarikan sampel yang digunakan pada Susenas
maupun Sakernas adalah menggunakan
rancangan penarikan sampel tiga tahap berstrata.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 4
Ada 3 (tiga) dimensi dalam mengukur Indeks
Pembangunan Gender, yaitu : Umur Panjang,
Pengetahuan dan Standar Hidup Layak.
Untuk mengukur tingkat pemenuhan ketiga
unsur diatas, UNDP menyusun suatu indeks
komposit berdasarkan pada 4 (empat) indikator
yaitu : Angka Harapan Hidup (life expectancy atage
0 : e0), Angka Melek Huruf penduduk dewasa
(adult literacy rate : AMH), Rata-rata Lama Sekolah
(Mean Years of Schooling : MYS) dan Purchasing
Power Parity (PPP).
Angka harapan hidup mengukur dimensi
“umur panjang dan hidup sehat”, angka melek
huruf dan rata-rata lama sekolah mengukur dimensi
“pengetahuan”, dan purchasing power parity
mengukur dimensi “standar hidup layak”. Ketiga
indikator inilah yang digunakan sebagai komponen
dalam penyusunan HDI ( Human Development
Index) yang diterjemahkan menjadi IPM (Indeks
Pembangunan Manusia). Penghitungan IPM UNDP
digunakan untuk perbandingan kemajuan
pembangunan manusia antarnegara.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 5
Pada tahun 2017, BPS melakukan beberapa
penyesuaian pada penghitungan IPM / IPG atau
dengan menggunakan metode baru, komponen
pendidikan meliputi Angka Harapan Lama Sekolah
(Expected Years of Schooling / EYS) dan Angka
Rata – rata Lama Sekolah. Pada komponen
Pengeluaran per kapita disesuaikan menggunakan
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai pengganti
Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara untuk
komponen Angka Harapan Hidup masih sama
dengan metode lama atau tidak mengalami
perubahan.
1.4 Sistematika Penyajian Publikasi Kajian Indeks Pembangunan
Gender Kalimantan Timur Tahun 2017 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
a. Bab I : merupakan bab pendahuluan yang
memuat latar belakang, tujuan, metodologi
dan sistematika penyajian.
b. Bab II : berisi tentang kondisi kependudukan.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 6
c. Bab III : memuat kajian literature yang terkait
dengan Indeks Pembangunan Gender.
d. Bab IV : tentang pembangunan
manusia perspektif gender yang
memberikan gambaran perkembangan
pencapaian IPG.
e. Bab V : mendiskripsikan tentang umur
panjang dan hidup sehat dalam perspektif
gender.
f. Bab VI : mendeskripsikan tentang
pendidikan dalam perspektif gender.
g. Bab VII : mendeskripsikan tentang standar
hidup layak dalam perspektif gender.
h. Bab VIII : memuat kesimpulan dan saran.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 7
BAB IIKEPENDUDUKAN
Penduduk merupakan faktor yang strategis
dalam pembangunan, karena penduduk
merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan
program pembangunan yang akan dilakukan.
Penduduk berperan sebagai subyek sekaligus
obyek pembangunan. Pembangunan yang
dilakukan pemerintah ditujukan untuk kemakmuran
masyarakat yang berarti posisi penduduk dalam hal
ini adalah sebagai obyek pembangunan yang
menikmati hasil pembangunan tersebut. Pada sisi
lain, penduduk juga dapat dipotensikan sebagai
penggerak pembangunan yang berarti peran
penduduk sebagai subyek pembangunan yang
tidak hanya menikmati hasil tetapi juga berperan
aktif dalam proses pembangunan. Sebagai obyek
maupun subyek pembangunan, maka
permasalahan kependudukan harus diperhatikan
selain dari jumlah dan tingkat pertumbuhannya
namun juga harus diperhatikan dari kualitas
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 8
penduduk itu sendiri. Jumlah penduduk yang besar
dengan kualitas yang memadai dapat berperan
sebagai penggerak pembangunan, sebaliknya
jumlah yang besar dengan kualitas rendah akan
menjadi beban yang dapat menghambat proses
pembangun.
Jumlah penduduk Kalimantan Timur dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Peningkatan jumlah penduduk dipengaruhi oleh
faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Berdasarkan hasil proyeksi
penduduk, jumlah penduduk Kalimantan Timur
pada tahun 2013 sebanyak 3,28 juta jiwa dan
bertambah terus menjadi 3,35 juta jiwa pada tahun
2014. Bila dihitung laju pertumbuhan pertahun
penduduk Kalimantan TImur pada tahun 2014
sebesar 2,31 persen.
Bisa dilihat dari distribusi masing-masing
kabupaten / kota, penduduk paling banyak tinggal
di kota Samarinda. Pada tahun 2014 jumlah
penduduk kota Samarinda sebanyak 797.000 jiwa
atau sekitar 23,78 persen dari total penduduk
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 9
Kalimantan Timur. Sedangkan Kabupaten
Mahakam Ulu merupakan kabupaten yang
mempunyai jumlah penduduk paling sedikit
dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain di
Provinsi ini. Kabupaten Mahakam Ulu pada tahun
2015 hanya di huni oleh 25.970 jiwa atau sekitar
0,77 persen dari total penduduk Kalimantan Timur.
Tabel 2.1 Jumlah penduduk menurut rasio jenis kelamin
dan Kabupaten / Kota di Kaltim tahun 2015Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur 2015
Population by Regency/Municipality, Sex and Sex Ratio of Kalimantan Timur, 2015
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Regency/Municipality Male Female Total Kelamin
Sex Ratio
-1 -2 -3 -4 -5
1. Paser 139 219 123 082 262 301 113,11
2. Kutai Barat 77 010 68 828 145 838 111,89
3. Kutai Kartanegara 377 070 340 719 717 789 110,67
4. Kutai Timur 173 586 146 529 320 115 118,47
5. Berau 112 297 96 596 208 893 116,25
6. Penajam Paser Utara
80 609 73 626 154 235 109,48
7. Balikpapan 317 988 297 586 615 574 106,86
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 10
8. Samarinda 420 141 392 456 812 597 107,05
9. Bontang 85 522 77 804 163 326 109,92
10. Mahakam Ulu 13 855 12 115 25 970 114,36
Jumlah/ Total 2015
1 797 297 1 629 341 3 426 638 110,31
2014 1 758 073 1 593 359 3 351 432 110,34
2013 1 718 918 1 556 926 3 275 844 110,4
2012 1 678 863 1 520 833 3 199 696 110,39
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 11
BAB IIIKAJIAN LITERATUR
Dalam rangka mengukur pembangunan
gender, terdapat dua Indeks yaitu Indeks
Pembangunan Gender yang dikenal dengan IPG
dan Indeks Pemberdayaan Gender yang di kenal
dengan IDG. Kedua indeks ini diperkenalkan
pertama kali oleh United Nations Development
Programme (UNDP) pada tahun 1995. Kedua
indikator ini beserta Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) umum digunakan dalam menyusun laporan
pembangunan manusia oleh UNDP. Sesuai dengan
judul publikasi ini akan dibahas satu indikator
pembangunan gender yaitu Indeks Pembangunan
Gender.
Indeks Pembangunan GenderKonsep kesetaraan gender pada prinsipnya
memposisikan perempuan dan laki-laki setara
dalam kesempatan dan hak-hak nya. Kesetaraan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 12
gender perlu dipahami dalam arti bahwa
perempuan dan laki-laki menikmati status yang
sama; berada dalam kondisi dan mendapat
kesempatan yang sama untuk dapat
merealisasikan potensinya sebagai hak-hak
asasinya, sehingga perempuan dapat
menyumbangkan potensinya secara optimal
terhadap pembangunan dan menikmati hasil
pembangunan (Ambarsari Dwi C.,et.all.2002)
Secara normative pemerintah tidak
membedakan hak dan kesempatan antara laki-laki
dan wanita untuk beraktifitas termasuk
berpartisipasi dalam pembangunan. Dua arahan
kebijakan pemberdayaan perempuan. Pertama,
meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga
yang mampu memperjuangkan terwujudnya
kesetaraan dan keadilan gender. Kedua,
meningkatkan kualitas dan peranan perempuan
dengan mempertahankan nilai persatuan dan
kesatuan serta nilai histori perjuangan kaum
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 13
perempuan, dalam rangka melanjutkan usaha
pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan
masyarakat.
Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan
Nasional yang mengamanatkan bahwa seluruh
departemen maupun lembaga pemerintah non
departemen ditingkat nasional, provinsi maupun
kabupaten/ kota harus melakukan
pengarusutamaan gender dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pada kebijakan dalam
program pembangunan. Substansi ketentuan
Inpres Nomor 9 tahun 2000 diatas adalah untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender melalui
kebijakan dan program yang memperhatikan
pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan
permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi pada seluruh kebijakan dan program
pembangunan nasional. Laki-laki dan perempuan
dapat memperoleh akses yang sama dalam proses
pembangunan termasuk proses pengambilan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 14
keputusan, memiliki kontrol yang sama atas
sumberdaya pembangunan serta memperoleh
manfaat yang sama dari hasil pembangunan.
IPG merupakan indeks yang
menggambarkan kesenjangan pencapaian antara
laki-laki dan perempuan. IPG dibentuk berdasarkan
tiga dimensi yang sama seperti digunakan dalam
IPM, yaitu :
1. Umur panjang dan hidup sehat
2. Pengetahuan
3. Standar hidup layak
Dimensi umur panjang dan hidup sehat dilihat
dari angka harapan hidup, yaitu rata-rata perkiraan
banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang
sejak lahir. Angka harapam hidup dihitung
menggunakan pendekatan tak langsung (indirect
estimation). Ada dua jenis data yang digunakan
dalam penghitungan Angka Harapan Hidup, yaitu
Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup
(AMH).
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 15
Untuk mengukur dimensi pengetahuan
penduduk digunakan dua indikator, yaitu Harapan
Lama Sekolah (Expexted years of schooling) dan
Rata-rata Lama Sekolah ( mean years of
schooling). Harapan Lama Sekolah didefinisikan
sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu dimasa mendatang, sedangkan rata-rata
Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun
yang digunakan oleh penuduk dalam menjalani
pendidikan formal. Pada proses penghitungannya,
kedua indikator tersebut akan dihitung rata-ratanya
sehingga diperoleh Indeks Pengetahuan.
Dimensi yang berikutnya, yaitu kehidupan yang
layak menggambarkan tingkat kesejahraan yang
dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin
membaiknya ekonomi.
UNDP mengukur standar hidup layak
menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per
kapita, sedangkan BPS dalam menghitung standar
hidup layak menggunakan pengeluaran per kapita
yang disesuaikan. Hal ini dilakukan karena nilai
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 16
PNB per kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi
dan kabupaten/kota, sehingga dilakukan proksi
dengan pengeluaran per kapita disesuaikan
menggunakan data Susenas (Survei Sosial
Ekonomi Nasional).
Ketiga dimensi tersebut dihitung
berdasarkan jenis kelamin. Metodologi IPG diubah
karena mengikuti perubahan yang terjadi pada
metodologi IPM. Perumusan matematis
penghitungan IPG sebagai berikut.
Ikesehatan ¿AHH−AHH min
AHHmaks−AHHmin
Ipendidikan ¿I HLS−I RLS
2
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 17
IHLS ¿HLS−HLSmin
HLSmaks−¿ HLSmin¿
IRLS ¿RLS−RLSmin
RLSmaks−¿RLS min¿
Ipengeluaran ¿¿( pengeluaran)−I ¿¿¿
IPMl dan IPMp dihitung sebagai rata-rata
geometric dari indeks kesehatan, indeks
pendidikan, dan indeks pengeluaran.
Keterangan :
Ikesehatan = Indeks Kesehatan,
Ipendidikan = Indeks Pendidikan,
Ipengeluaran = Indeks Pengeluaran,
AHH = Angka Harapan Hidup,
HLS = Harapan Lama Sekolah
RLS = Rata-rata Lama
Sekolah
IPMl = IPM Laki-laki
IPMp = IPM Perempuan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 18
IPMl ¿3√ I kesehatanp X I pendidikanl X I pengeluaranl
IPMp ¿3√ I kesehatanp X I pendidikanl X I pengeluaranl
IPG=IPM p
IPM l
BAB IVPEMBANGUNAN MANUSIA PERSPEKTIF
GENDER
Manusia adalah kekayaan bangsa yang
sesungguhnya. Pembangunan manusia
menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari
pembangunan, bukan hanya alat dari pembangunan.
Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan
upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah
dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.
Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan
seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin
tertentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri,
pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok
penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas
hidup. Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai
persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Persoalan paling
penting yang menghalangi upaya peningkatan
kualitas hidup yang setara adalah pendekatan
pembangunan yang mengabaikan isu tentang
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 19
kesetaraan dan keadilan gender. Kesenjangan
antara laki-laki dan perempuan dalam pencapaian
kapabilitas dasar dibidang kesehatan, pendidikan,
dan ekonomi secara statistic dapat ditunjukkan oleh
pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG).
4.1 IPG Provinsi Kalimantan Timur Dengan menggunakan metode baru,
pencapaian pembangunan gender yang diukur
melalui IPG, selama kurun waktu 2013 – 2014
meningkat. Pada tahun 2013 nilai Indeks
Pembangunan Gender (IPG) yang mencerminkan
pencapaian pembangunan gender di Kalimantan
Timur Tahun 2014 mencapai menjadi 84,75
meningkat di Tahun 2017 meningkat 85,62. Dengan
kata lain terjadi peningkatan meskipun masih
tergolong kecil.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 20
Grafik 4.1
IPG Indonesia dan Kalimantan Timur Tahun 2017
Sumber : BPS Prov. Kaltim
Untuk melihat seberapa jauh pencapaian
pembangunan gender Kalimantan Timur terhadap
rata-rata pencapaian pembangunan gender di
Indonesia dengan membandingkan nilai IPG provinsi
ini dengan IPG nasional. Secara umum IPG
Kalimantan Timur berada dibawah IPG Indonesia.
Pada tahun 2017 IPG Kalimantan Timur tahun 2017
sebesar 85,62 sedangkan IPG nasional sebesar
90,96. Selisih antara IPG Kalimantan Timur dengan
nasional sebesar 5,34 poin.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 21
4.2 IPG Kabupaten / Kota Untuk melihat disparitas pencapaian
pembangunan gender antara kabupaten / kota
disajikan IPG Kabupaten / Kota di Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2017 pada tabel 4.2. dari
tabel tersebut Nampak bahwa pencapaian
pembangunan gender yang digambarkan melalui
besaran nilai IPG di Kalimantan Timur bervariasi.
Pencapaian IPG tertinggi tahun 2017 dicapai oleh
Kota Balikpapan dengan IPG sebesar 89,75, sedang
nilai IPG terendah pada tahun 2017 dicapai oleh
Kabupaten Paser sebesar 69,78.
Pada tahun 2017 terjadi penurunan indeks di Kota
Balikpapan dimana pada tahun 2014 sebesar 90,05,
akan tetapi pada tahun 2017 terjadi penurunan
menjadi 89,75. Sedangkan pada Kabupaten Paser
terjadi kenaikan indeks dimana tahun 2014
kabupaten paser mencapain 68,58 pada tahun 2017
menjadi 69,78.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 22
Grafik 4.2
IPG Kabupaten / Kota Tahun 2017
Sumber : BPS Prov. Kaltim
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa
masih ada 5 (Lima) Kabupaten/ Kota yang IPG nya
masih dibawah IPG provinsi Kalimantan Timur. Hal
ini lebih disebabkan ketimpangan yang terjadi dari
sisi pengeluaran / pendapatan antara laki-laki dan
perempuan sehingga dapat memberi nilai tambah
dalam peningkatan Indeks Pembangunan Gender
secara umum.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 23
BAB VUMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT DALAM
PRESPEKTIF GENDER
5.1Angka Harapan HidupKesehatan merupakan faktor penting dalam
peningkatan kualitas hidup perempuan dan generasi mendatang. Indikator yang sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang kesehatan diantaranya adalah angka harapan hidup yang dapat merefleksikan kondisi kualitas hidup perempuan di suatu daerah. Angka harapan hidup merupakan rata-rata perkiraan banyaknya tahun yang dapat di tempuh oleh seseorang selama yang di jalani merupakan gambaran semakin tinggi derajat kesehatan dan kualitas hidupnya.
Grafik 5.1 memberikan gambaran perkembangan angka harapan hidup perempuan di kalimantan timur selama kurun waktu dua tahun terakhir. Pada grafik tersebut terlihat, selama kurun waktu 2016 – 2017 perkembangan AHH untuk laki-laki menunjukan peningkatan. Pada tahun 2016 selama 71,85 dan pada tahun 2017 selama 71,87..dan AHH perempuan kalimantan timur selama 75,59 tahun 2016 dan meningkat pada
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 24
tahun 2017 menjadi 75,61 tahun. AHH perempuan di provinsi ini lebih tinggi bila di bandingkan dengan AHH laki-laki..
Gambaran angka harapan hidup perempuan kalimantan timur bila dibandingkan dengan angka harapan hidup perempuan di indonesia dapat dilihat pada grafik 5.2 terlihat bahwa AHH perempuan kalimantan timur pada tahun 2014 (75,56 tahun) lebih tinggi bila di bandingkan dengan AHH perempuan Indonesia dan kalimantan timur mencapai 2,96 tahun.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 25
Grafik 5.1Angka Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin di
Kalimantan Timur, tahun 2010 -2017
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
Grafik 5.2Angka Harapan Hidup perempuan indonesia dan
Kalimantan Timur, Tahun 2011 – 2017
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 26
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
5.3 Kesehatan BalitaKesehatan Balita merupakan indikator
penting dalam melihat derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan Balita dianggap penting karena pengukuran tingkat kesehatan balita dapat menggambarkan kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat kesadaran masyarakat. Data yang terkait dengan kesehatan balita adalah data mengenai penolong kelahiran bagi balita. Penolong kelahiran dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kesehatan balita karena tenaga penolong proses kelahiran akan mempengaruhi tingkat keberhasilan persalinan itu dan akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi yang akan di tolong.
Selama tahun 2016, persentasi Balita dalam proses kelahiran ditolong oleh tenaga kesehatan semakin meningkat. Tenaga kesehatan yang membantu dalam proses persalinan mencakup dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnnya. Cakupan Persalinan Di Tolong Tenaga Kesehatan Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 tertinggi di kota Balikpapan dan Berau sebesar 95% dan terendah Kabupaten Kutai Barat sebesar 73% cakupan ini lebih rendah dari tahun 2015 yaitu sebesar 88%.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 27
Grafik 5.4Persentase Cakupan Persalinan ditolong Tenaga
Kesehatan di Kalimantan Timur, Tahun 2016
Sebaliknya untuk penolong kelahiran balita oleh bukan tenaga kesehatan (dukun bersalin, Family / keluarga dan lainnya) berangsur-angsur mengalami penurunan dari 7,98 persen pada tahun 2013 menjadi 7,10 persen pada tahun 2014. Masih terdapatnya persalinan yang di tolong oleh bukan tenaga kesehatan (dukun bersalin, Family / keluarga dan lainnya) di kalimantan timur erat kaitannya dengan faktor kemampuan ekonomi dan faktor budaya yang terdapat di daerah, juga karena keterbatasan fasilitas / tenaga kesehatan terutama di darah pedesaan.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 28
Sumber : Buku Profil Dinakes Kab/Kota Tahun 2016
Persentase Balita yang dalam proses persalinannya di tolong oleh bukan tenaga kesehatan paling banyak terdapat di kabupaten Kutai timur yang mencapai 18,15 persen pada tahun 2014. Kemudian disusul oleh Kabupaten Paser (14,68 persen) dan kabupaten kutai barat (12,31 persen). Sebaliknya untuk balita yang penolong kelahiranya ditolong oleh bukan tenaga kesehatan persentase terkecil terdapat di kota Balikpapan (2,03 persen). Kemudian disusul oleh kota bontang (2,85 persendan kabupaten berau (3,49 persen).
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 29
BAB VIPENDIDIKAN DALAM PRESPEKTIF GENDER
Pendidikan merupakan hak asasi manusia dan hak setiap warga negara untuk dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi , suku, etnis agama dan jenis kelamin. Hal ini memberikan gambaran bahwa kesempatan yang sama diberikan kepada setiap warga negara baik laki-laki maupun perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Tidak ada istilah laki-laki lebih diutamakan untuk memperoleh pendidikan di bandingkan perempuan. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama.
Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya hal tersebut. Pendidikan,Kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup di zaman globalisasi ini. Melalui pendidikan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup, tidak terkecuali adalah kualitas hidup perempuan. Semakin tinggi pendidikan yang dicapai akan semakin besar pula potensi dalam mengembangkan dirinya untuk meningkatkan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 30
kualitas hidup perempuan yang pada gilirannya nanti dapat meningkatkan kualitas generasi mendatang. Kualitas hidup perempuan akan menentukan kondisi anak-anak yang dilahirkan. Tinggi rendahnya kualitas hidup perempuan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun intelegensinya.
Dengam pendidikan yang memadai, khusunya pendidikan Formal bagi permpuan dapat meningkatkan pengetahuannya untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya guna bagi dirinya maupun keluarganya.
Untuk mengetahui kualitas hidup perempuan Kalimantan Timur di lihat dari bidang pendidikan, dalam hal ini akan dibahas dua indikator utama yaitu lama angakatan sekolah (Expected Years of scholing – EYS) dan rata-rata lama sekolah (Mean Years OF Schooling – MYS). Untuk mendukung kedua indikator tersebut juga akan disajikan indikator pendididkan yang lainnya yaitu angka partisipasi sekolah dan tingkat pendidikan yang ditamatkan (Level education attainment).
Dari dua indikator pendidikan utama (harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah ) tersebut, dapat di ketahui sejauh mana tingkat pencapaiaan kemanpuan dasar perempuan di
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 31
bidang pendidikan di kalimantan timur, dan dapat di lihat disparitas pencapaian pendidikan antar kabupaten/kota,dengan cara membandingkan pencapaian indikator pendidikan tersebut antar kabupaten/kota provinsi ini.
6.1Harapan Lama SekolahHarapan Lama sekolah (HLS) didefinisikan
sebagai lamannya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang.HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang.
Grafik 6.1Harapan lama sekolah penduduk perempuan di kalimantan
timur, tahun 2010 -2017
Pencapaian harapan lama sekolah penduduk perempuan Kalimantan Timur selama dua tahun terakhir menunjukan perkembangan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 32
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
yang meningkat. Pada tahun 2016 harapan lama sekolah perempuan sebesar 13,53 tahun meningkat menjadi 13,67 tahun 2017.
Disparitas pencapaian harapan lama sekolah penduduk perempuan antar kabupaten/kota di kalimantan timur nampak cukup bervariasi. Hal ini dapat di lihat dari jarak pencapaiaan harapan lama sekolah perempuan tertinggi dan terendah masing-masing kabupaten /kota. Pencapaian harapan lama sekolah perempuan tertinggi tahun 2017 sebesar 13,67 tahun
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 33
Tabel 6.1Harapan lama sekolah menurut kabupaten / kota di
kalimantan timur, tahun 2010 - 2017
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 34
Grafik 6.2Perkembangan pencapaian harapan lama sekolah
provinsi kalimantan timur 2010 – 2017
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
6.1Rata-rata Lama SekolahGambaran tingkat pendidikan masyarakat
dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun keatas. Indikator pendidikan ini merupakan cerminan tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan yang merupakan salah satu ukuran kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi rata rata lama sekolah mengindikasikan semakin baik kualitas sumberdaya manusia yang ada.
Rata-rata lama sekolah penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2017 sebesar 13,49 tahun yang merefleksikan capaian jenjang pendidikan yang ditamatkan penduduk perempuan kalimantan timur secara umum sampai pada jenjang pendidikan SLTP kelas 2.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 35
Rata-rata lama penduduk sekolah perempuan di kalimantan timur 8,93 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penduduk sekolah perempuan Indonesia pada tahun 2017 sebesar 7,65 tahun.
Tabel 6.2Rata-rata lama sekolah perempuan di Indonesia
dan kalimantan timur, tahun 2010 - 2017
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
Bila dilihat dari perkembangan rata-rata lama sekolah pendudukan perempuan di kalimantan timur dari tahun 2010 hingga tahun 2017 menunjukan peningkatan relatif lambat. Rata-rata lama sekolah penduduk perempuan tahun 2016 naik dari 8,82 tahun pada tahun 2017 menjadi 8,93 tahun dalam satu tahunnya.
Untuk melihat disparitas pencapaian tingkat pendidikan antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari capaian rata lama sekolah antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 36
Rata-rata lama sekolah penduduk perempuan. Rata-rata lama sekolah penduduk perempuan di kalimantan timur lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki. Pada tahun 2014 rata-rata lama sekolah penduduk perempuan sebesar 8,48 tahun dan laki-laki sebesar 9,53 tahun berarti terjadi kesenjangan sebesar 1,05 tahun pada tahun 2014.
Tabel.6.3
Rata-rata lama sekolah menurut jenis kelamin di indonesia dan kalimantan timur, tahun 2011 -2017
Disparitas capaian rata-rata lama sekolah perempuan antar kabupaten/kota di kalimantan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 37
timur nampak cukup bervariasi. Dari tabel 6.3 dapat dilihat bahwa pencapaian rata rata lama sekolah tertinggi di capai oleh kota balikpapan dengan capaian sebesar 11,06 tahun untuk laki-laki, 10,22 tahun untuk perempuan dan capaian terendah oleh PPU sebesar 8,43 tahun untuk laki-laki dan 7,54 tahun untuk perempuan di tahun 2017.Hal ini memberikan gambaran capaian jenjang pendidikan yang ditamatkan penduduk perempuan di Balikpapan secara umum sampai pada jenjang pendidikan SLTA kelas 1. Sedangkan di paser capaian jenjang pendidikan yang ditamatkan penduduk perempuan secara umum baru mencapai SLTP Kelas 1. Secara rinci capaian rata-rata lama sekolah di masing-masing kabupaten / Kota di Kalimantan Timur dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 38
Tabel 6.4Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota Di Kalimantan Timur Tahun 2010 -2017
Sumber : Bps Provinsi Kalimantan Timur
6.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS)Melalui pendidikan formal merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dasar perempuan. Upaya peningkatan pendidikan formal tersebut ditempuh melalu program wajib belajar. Di Indonesia program wajib belajar 6 tahun dimulai tahun 1994. Sedangkan di Kalimantan Timur program wajib belajar dilanjutkan pada tingkat yang lebih tinggi yaitu wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan oleh bapak Gubernur Kalimantan Timur pada bulan maret tahun 2009.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 39
Seberapa besar penduduk usia sekolah yang sudah dicakup dalam program ini dapat di ketahui dari indikator angka partisipasi sekolah penduduk perempuan kalimantan timur dari tahun 2013 hingga tahun 2014 menurut kelompok umur (7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun). Dari grafik tersebut, terlihat bahwa ada penurunan angka partisipasi sekolah perempuan kelompok umur 7-12 tahun yang mana pada tahun 2013 sebesar 99,85 persen menajdi 99,35 persen pada tahun 2014. Sementara itu, peningkatan APS kelompok kelompok umur 16-18 tahun meningkat relatif cepat bila dibandingkan dengan peningkatan APS perempuan kelompok umum13 -15 tahun meningkat sebesar 2,39 persen atau meningkat dari 95,53 persen pada tahun 2013 menjadi 97,92 persen tahun 2014. Pada periode yang sama APS perempuan kelompok umur 16-18 tahun meningkat sebesar 6,42 persen yaitu dari 73,83 persen pada tahun 2013 menjadi 80,25 persen pada tahun 2014.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 40
Tabel 6.5Angka Partisipasi Sekolah (APS) Perempuan Menurut
Kelompok Umur di Kalimantan Timur, Tahun 2002-2016
Dari Tabel Tersebut juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi kelompok umur perempuan semakin rendah APS-nya. Pada tahun 2016 APS Perempuan kelompok umum 7-12 tahun sebesar 99,54 persen, nilai ini lebih besar dibandingkan dengan APS perempuan kelompok umur 13-15 tahun yaitu sebesar 98,18 persen. Kedua angka partisipasi sekolah ini lebih besar bila dibandingkan dengan APS perempuan kelompok umur 16-18 tahun yang pada tahun 2016 sebesar 80,81 persen.
6.4. Pendidikan Yang DitamatkanPendididkan yang ditamatkan merupakan
sektor lain yang dapat memberikan gambaran tentang kualitas sumberdaya manusia di bidang pendidikan. Secara rinci tingkat pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 41
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Dimana angkatan kerja terdiri dari ; 1. Bekerja dan 2. Pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari ; 1. Sekolah, 2. Mengurus Rumah Tangga, dan 3. Lainnya.
Tabel 6.5 menyajikan persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut tingkat pendididkan yang di tamatkan di kalimantan timur pada tahun 2015. Dari tabel tersebut terlihat persentase terbesar adalah tamat SMA/sederajat (1.173.198 juta jiwa) dan disusul yang tamat pendididkan SD/sederajat sebanyak 758,699 juta jiwa.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 42
Tabel 6.6Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama dan Pendidikan tertinggi yang di tamatkan tahun 2015
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 43
BAB VIISTANDAR HIDUP LAYAK
DALAM PRESPEKTIF GENDER
Standar hidup layak merupakan salah satu dimensi yang dapat digunakan sebagai ukuran kualitas hidup manusi. Dalam cakupan yang lebih luas standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi . Agar standar hidup layak yang mengakomodasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dapat dipahami secara komprehensif, bagian ini di bagi dalam dua sub bab, ketenagakarjaan dan provorsi pendapatan. 7.1. Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan manusia. Dari beberapa indikator ketenagakerjaan yang ada antara lain dapat memberikan gambaran penduduk yang masuk kedalam pasar kerja yang secara umum disebut angkatan kerja. Indikator lain dari ketenagakerjaan adalah penduduk yang bekerja pengangguran. Banyaknya penduduk yang bekerja menunjukan banyaknya penduduk yang mampu secara ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa, yang secara tidak langsung dapat
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 44
menunjukan pula banyaknya penduduk yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebaliknya banyak pengangguran menunjukan banyaknya penduduk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
7.1.1 Tingkat Pertisispasi Angkatan Kerja (TPAK)
Angkatan kerja merupakan penduduk
kerja yang masuk dalam pasar kerja yaitu
penduduk yang bekerja dan penduduk yang
mencari kerja. Untuk mengambarkan seberapa
banyak proporsi penduduk usia kerja yang masuk
dalam pasar kerja terhadap penduduk usia kerja
secara keseluruhan dapat mengukur seberapa
besar keterlibatan penduduk dalam kegiatan
ekonomi. Penduduk usia kerja adalah penduduk
yang telah berumur 15 tahun keatas .Tingkat
partisipasi angkatan kerja Kalimantan Timur
pada periode Agustus 2017 mencapai 63,75
persen dengan komposisi TPAK laki-laki
sebesar. 82,85 persen dan TPAK perempuan
sebesar 42,33 persen. Berdasarkan besaran
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 45
jumlahnya, keadaan angkatan kerja di
Kalimantan Timur pada periode Agustus 2017
tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, yaitu jumlah angkatan kerja laki-
laki (1,1 juta orang) lebih besar dibanding
perempuan (518,1 ribu orang).
Grafik 7.1Perkembangan TPAK Menurut Jenis Kelamin tahun
2017 kalimantan timur
Jika dilihat menurut kabupaten/kota,
pada Agustus 2017 secara umum angka
TPAK di daerah kabupaten tidak jauh
berbeda dibanding daerah kota. Daerah
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 46
kabupaten, TPAK berkisar antara 61-77
persen, sementara di daerah kota berkisar
antara 63-65 persen. Dari Grafik 3.2 terlihat
Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten
Kutai Timur memiliki TPAK terbesar
dibanding daerah lain yaitu masing-masing
sebesar 77,12 persen dan 66,75 persen.
Sedangkan Kabupaten Penajam Paser Utara
memiliki TPAK terendah yaitu sebesar 61,00
persen.
Grafik 7.2
TPAK Menurut Kab/kota tahun 2017 (Persen)
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 47
Tabel 7.1Distribusi Penduduk Laki-laki dan Perempuan 15 tahun keatas menurut
kegiatan utama di kalimantan timur, tahun 2016-2017
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 48
7.1.2 Proporsi PekerjaUntuk mendapatkan gambaran yang lebih
lengkap tentang perbandingan penduduk perempuan dan laki-laki yang langsung berkontribusi terhadap penyumbang pendapatan rumah tangga, maka Tabel 7.2 disajikan distribusi penduduk usia kerja yang telah bekerja (pekerja) menurut jenis kelamin menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 49
Tabel 7.2Distribusi Penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan,Tahun 2016-2017
Pada tahun 2017 pekerja perempuan di kalimantan timur sebesar 30,13 persen dan pekerja laki-laki sebesar 69,87 persen. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa pekerja perempuan di provinsi ini tidak lebih dari sepertiga dari total pekerja, sedangkan pekerja laki-laki porsinya lebih
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 50
dari dua pertiga dari total pekerja. Pada Tabel 7.2 disajikan pekerja perempuan menurut pendididkan tertinggi yang ditamatkan. Dari grafik tersebut nampak bahwa proporsi pekerja perempuan di kalimantan timur tahun 2014 yang besar berturut mempunyai pendidikan tamat SLTA sebesar 30,56 persen tamat SD sebesar 21,70 persen tamat SLTP sebesar 17,65 persen dan tamat perguruan tinggi sebesar 15,75 persen. Sedangkan yang tidak /belum pernah sekolah/ tidak /belum tamat SD mempunyai proporsi yang rendah sebesar 14,33 persen.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 51
Tabel 7.3Jumlah Penduduk Perempuan Usia 15 Tahun ke atas yang
bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kalimantan Timur, tahun 2014
Pada Tabel 7.3 disajikan proporsi penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut pendididkan tertinggi yang ditamtakan dan jenis kelamin di Kalimantan Timur, tahun 2014. Dari grafik tersebut nampak untuk semua kelompok pendidikan pekerja perempuan mempunyai proporsi lebih rendah dibandingkan dengan pekerja laki-laki.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 52
Tabel 7.4Jumlah Penduduk Perempuan Usia 15 Tahun ke atas yang
bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan Kalimantan Timur, tahun 2017
Proporsi pekerja di kalimantan timur dilihat dari lapangan pekerjaan utama, hampir semua lapangan pekerjaan proporsi pekerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi pekerja perempuan , kecuali pada sektor perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi yang mana
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 53
proporsi pekerja perempuan lebih besar dari pekerja laki-laki
Tabel 7.5 Jumlah Penduduk Perempuan Usia 15 Tahun ke atas yang
bekerja menurut lapangan pekerjaan Utama dan jenis kelamin Kalimantan Timur, tahun 2017
Sedangkan penyerapan pekerja perempuan yang sangat minim pada sektor Manufactur yaitu proporsi pekerja perempuan paling kecil terlihat pada kabupaten mahulu 0% persen. Hal ini
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 54
memberikan gambaran bahwa penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor ekonomi antara laki-laki dan perempuan di kalimantan timur belum seimbang.
Proporsi pekerja berikutnya adalah dilihat menurut status pekerjaan utama. Pekerja pada tahun 2017 sektor perdagangan yang mempunyai proporsi lebih tinggi 25,23 % persen. Secara rinci dapat dilihat pada grafik 7.3
Grafik 7.3Persentasi Penduduk Usia 15 Tahun ke atas yang bekerja menurut status pekerjaan Utama Kalimantan Timur, tahun
2017
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 55
7.2. Proporsi Kesempatan Kerja Tingkat kesempatan kerja di Kalimantan
Timur pada periode Agustus 2017 mencapai 93,09 persen seperti digambarkan grafik. 7.4
Grafik 7.4Tingkat Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2017 (Persen)
Kalau dilihat menurut jenis kelamin,
nampak penyerapan tingkat kesempatan kerja
bagi penduduk laki-laki lebih besar
dibanding perempuan. Pada Agustus 2017,
tingkat kesempatan kerja bagi penduduk laki-
laki sebesar 93,32 persen, sementara
perempuan sebesar 92,59 persen.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 56
BAB VIIIKESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan 1. Tingkat pencapaian pembangunan
manusia Kalimantan Timur dapat dilihat
melalui Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dimana pada tahun 2017
memperoleh nilai sebesar 75,12 dan
menempati posisi ke 3 dari 34 Provinsi di
Indonesia. Ini memberikan indikasi
keberhasilan dalam pembangunan manusia
Kalimantan Timur secara umum.
2. Dari hasil perhitungan Indeks
Pembangunan Gender (IPG) tahun 2017
posisi pencapaian pembangunan manusia
dapat mempertimbangkan ketimpangan
gender menempati urutan ke 31 dengan
nilai 85,62.
3. Tiga komponen pembentukan IPG, yaitu
dimensi kesehatan, dimensi pendidikan dan
dimensi standar hidup layak. Dari ketiga
dimensi tersebut masih menunjukkan
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 57
terjadinya ketidakseimbangan pencapaian,
namun dua diantaranya yaitu dimensi
kesehatan dan dimensi pendidikan
ketidakseimbangan tersebut tidak terlalu
mencolok. Sedangkan dimensi ketiga
standar hidup layak terjadi ketimpangan
yang cukup signifikan, hal ini tercermin dari
tingginya perbedaan TPAK, proporsi
pekerja, dan proporsi kesempatan kerja
antara laki-laki dan perempuan.
8.2 Saran 1. Rendahnya TPAK, proporsi pekerja dan
proporsi ketenagakerjaan perempuan
mengindikasi rendahnya keterlibatan
perempuan dalam ketenagakerjaan, maka
diperlukan kebijakan yang berpihak pada
perempuan / pemberdayaan perempuan
agar perempuan dapat terlibat lebih besar
lagi dalam pasar kerja (angkatan kerja),
sehingga perempua dapat aktif dalam
kegiatan ekonomi yang pada gilirannya
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 58
dapat meningkatkan taraf kehidupannya.
Termasuk disini adalah diperlukan adanya
pokja pengarusutamaan gender di dinas/
instansi/ lembaga yang terkait dengan
ketenagakerjaan.
2. Melihat kenyataan diatas, masih diperlukan
adanya sosialisasi tentang kemandirian
perempuan, sehingga timbul kesadaran
perempuan untuk terlibat dalam kegiatan
ekonomi.
Kajian Indeks Pembangunan Gender Provinsi Kalimantan Timur 2018 59