PR dan Kasus Hukum@senjayustitia
Masyarakat vs PemerintahWarga Bukit Duri vs Pemkot Jakarta Selatan
Kronologi
30 Agustus 2016
Surat peringatan pertama yang dikeluarkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan terbit. Surat itu disampaikan kepada
warga Bukit Duri yang tinggal di 168 bidang yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung.
1 September 2016
Warga Bukit Duri mengajukan gugatan ke PTUN soal surat peringatan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Warga menilai surat
tersebut tak sah karena menggunakan dasar hukum yang sudah kadaluarsa. Dasar hukum yang dimaksud adalah Peraturan
Gubernur DKI Jakarta Nomor 163 Tahun 2012 dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 2181 Tahun 2014, yang menjadi dasar
hukum normalisasi Ciliwung yang telah habis masa berlakunya pada 5 Oktober 2015.
7 September 2016
Pemerintah menerbitkan surat peringatan kedua untuk warga Bukit Duri. Saat itu, sekitar 200 KK keluarga yang ada di tiga RW
sudah memutuskan untuk mulai pindah ke Rusunawa Rawa Bebek yang disediakan pemerintah.
20 September 2016
Penerbitan surat peringatan ketiga dilakukan setelah sebagain warga masih bertahan di lokasi yang seharusnya
suah dikosongkan. Pada surat peringatan ini, pemerintah meminta warga untuk membongkar sendiri
bangunannya atau pemerintah akan menertibkannya.
26 September 2016
PTUN menggelar sidang pertama gugatan warga Bukit Duri. Perwakilan warga dan pemerintah dalam sidang
tersebut.
28 September 2016
Pemerintah melakukan pembongkaran terhadap puluhan rumah yang berada di Bukit Duri. Saat itu, puluhanwarga yang masih menolak penggusuran melakukan aksi. Namun penggusuran tetap dilakukan dengan kekuatanratusan personil gabungan Satpol PP, polisi dan TNI.
5 Januari 2017
PTUN mengabulkan gugatan warga Bukit Duri atas SP1 hingga SP3 yang dikeluarkan pemerintah. Hakim memintapemerintah Jakarta mencabut surat tersebut dan juga memberikan ganti rugi yang layak untuk warga yang telahmengalami penggusuran.
Swasta
• Produsen mesin jet terbesar dari Inggris, Rolls-Royce akan membayar denda sebesar £671 juta (atau
sekitar Rp 11 triliun) untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi dengan otoritas Inggris dan Amerika
Serikat, termasuk dengan sebuah pihak Indonesia.
• Lembaga antikorupsi Inggris Serious Fraud Office (SFO) menemukan adanya konspirasi untuk tindak
korupsi dan suap oleh Rolls-Royce di Cina, India dan pasar-pasar lainnya.
• Perusahaan meminta maaf 'tanpa syarat' atas kasus-kasus yang terjadi dalam rentang waktu hampir
25 tahun.
• Pengadilan Inggris memerintahkan produsen mesin jet itu untuk membayar denda dan biaya sebesar
£497juta (sekitar Rp 8,1 triliun) ke kantor SFO, lembaga yang pernah melakukan penyelidikan terhadap
perusahaan ini.
• Di Indonesia, para staf senior Rolls-Royce setuju memberikan US$2,2 juta (atau sekitar Rp26 miliar) dan sebuah
mobil Rolls-Royce Silver Spirit bagi seorang perantara. Ada dugaan kuat bahwa pemberian ini adalah imbalan
bagi sang perantara yang "menunjukkan kecenderungan menguntungkan" untuk Rolls-Royce sehubungan
kontrak untuk mesin Trent 700 yang digunakan dalam pesawat terbang, kata SFO.
• Di Cina, staf Rolls-Royce setuju untuk membayar uang sebesar $5 juta(atau sekitar Rp66 miliar) untuk CES,
maskapai penerbangan milik negara, saat negosiasi penjualan mesin T700. SFO mengatakan sebagian uang itu
dimaksudkan untuk membayar karyawan maskapai penerbangan Cina untuk mengikuti kuliah meraih gelar MBA
selama dua minggu di Universitas Columbia, dan menikmati "akomodasi hotel bintang empat dan kegiatan
ekstrakurikuler mewah."
Kasus Dugaan Korupsi di 4 Negara ASIA
• Di Thailand, Rolls-Royce setuju untuk membayar US$18.8 juta (atau sekitar Rp240 miliar)
untuk perantara di kawasan. Sebagian uang itu dibagikan untuk perorangan yaitu "para agen
dari pemerintahan Thailand dan karyawan Thai Airways," kata SFO. Para agen ini "diharapkan
untuk memenangkan Rolls-Royce sehubungan dengan penjualan mesin T800 oleh Thai
Airways.
• Di India, kasus yang berhubungan dengan penggunaan perantara dibatasi oleh pemerintah
India. "Istilah perantara dalam kontrak Rolls Royce tidak digunakan," kata SFO. Tetapi
perusahaan terus menggunakan perantara dan mengatakan pembayaran itu untuk 'jasa
konsultasi umum' bukan komisi.
• Penyelidikan terhadap perusahaan Rolls-Royce
untuk kasus senilai £13 juta itu merupakan
investigasi terbesar yang pernah dilakukan oleh
lembaga anti-korupsi tersebut.
• "Hal ini membuat Rolls-Royce menarik garis dengan
perilaku yang mencakup praktik di tujuh negara,
dalam tiga dasawarsa dan tiga sektor bisnis,"
katanya.
SFO David Green
Chief Executive Rolls-Royce Warren East
“Perilaku yang ditemukan dalam penyelidikan oleh
lembaga anti korupsi Inggris dan otoritas lainnya
benar-benar tidak dapat diterima dan untuk itu
kami meminta maaf."
"Praktik-praktik itu terjadi di masa lalu dan tidak
mencerminkan cara Rolls-Royce melakukan bisnis
dewasa ini.
"Kami sekarang melakukan perombakan secara
fundamental dengan cara berbeda. Kami
memberlakukan toleransi nol terhadap segala
bentuk perilaku bisnis menyimpang," tambahnya.
Kuasa hukum perusahaan, David Perry,
mengatakan kepada pengadilan bahwa
mereka telah mengalami 'perubahan
yang mendasar' sejak penyelidikan
dimulai, merombak strategi sistem,
pelatihan, tata kelola dan etika.
• Menurut KPK, pendiri PT Mugi Rekso Abadi
yang disebut SS memberi suap kepada
mantan Dirut Garuda itu dalam bentuk uang
sebesar sekitar Rp20 miliar serta barang
setara Rp 26,76 miliar yang tersebar di
Indonesia dan Singapura.
• Pemberian tersebut diduga untuk
memenangkan proyek pengadaan pesawat
Airbus dalam kurun 2005-2014 dalam
program pengadaan 50 pesawat Airbus
A330.
"Dugaan atas hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan
korporasi, tetapi lebih pada tindakan perseorangan," kata Vice
President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S
Butarbutar, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/01).
"Jadi kita kooperatif memberikan keterangan apa
adanya agar selesai. Inilah yang kita inginkan dan
tentunya kita harapkan bahwa ini juga tidak
mengganggu Garuda sendiri ya, karena Garuda ini lagi
bagus”
Emirsyah Satar
Dalam kasus hukum, PR tidak bisa untuk mengurangi hukuman.
Hanya saja PR harus bisa merubah satu sudut pandang.
Ketika berhasil mengubah sudut pandang tersebut, bukan tidak
mungkin bahwa perusahaan yang ditinggalkan bisa tetap berjalan
seperti biasa, serta nama baik pemimpin tersebut tidak sejelek atas
tindakan yang sudah diakuinya.
~ Prita Kemal Gani