5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 1/32
FRAKTUR RAHANG
Disusun oleh :
Setly
Marianty Tohan
Agnes pretty
PEMBIMBING
Drg Alamanda W.Priyono
Drg.Susiani Widjojo
KEPANITERAAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RS.BHAKTI YUDHA DEPOK
PRIODE 4 OKTOBER- 6 NOVEMBER 2010
KATA PENGANTAR
Fraktur Rahang | 1
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 2/32
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat Nya penulis bisa menyelesaikan referat berjudul “Fraktur Rahang” ini.
Referat ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Ilmu Penyakit gigi dan mulut. Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu
yang tersedia untuk menyusun makalah ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, susunan bahasanya maupun sistematikanya. Untuk itu kritik
dan saran pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Drg. Alamanda W Priyono dan Drg. Susiani Widjojo selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu
Penyakit gigi dan mulut di RS Bhakti Yudha Depok, yang telah memberikan masukan yang
berguna dalam proses penyusunan referat ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada perawat poliklinik gigi, staf-staf RS Bhakti Yudha serta rekan – rekan yang juga turut
membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini.
Akhir kata penulis berharap kiranya referat ini dapat menjadi masukan yang berguna
dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain yang terkait dengan masalah
kesehatan pada umumnya, dan khususnya masalah Fraktur mandibula.
Jakarta, Oktober 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
Fraktur Rahang | 2
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 3/32
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................................................
BAB I.
PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Latar
Belakang..................................................................................................................
1.2 Epidemiologi.......................................................................................................
.............
BAB II. FRAKTUR
MANDIBULA.............................................................................................
2.1
Definisi..............................................................................................................................
2.2Anatomi.............................................................................................................................
2.3
Klasifikasi..........................................................................................................................
2.4
Frekuensi...........................................................................................................................
2.5
Etiologi..............................................................................................................................
2.6
Patofisiologi......................................................................................................................
2.7 Manifestasi
Klinis.............................................................................................................
Fraktur Rahang | 3
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 4/32
2.8 Gejala dan
Tanda...............................................................................................................
2.9
Diagnosis...........................................................................................................................
2.10
Petatalaksanaan...............................................................................................................
2.11
Komplikasi......................................................................................................................
BAB III FRAKTUR MAKSILA...............................................................................................
3.1.
definisi..............................................................................................................................
3.2 etiologi...........................................................................................................................
3.2.
klasifikasi.........................................................................................................................
3.4.
penatalaksanaan................................................................................................................
3.5.
komplikasi........................................................................................................................
BAB IV
KESIMPULAN..............................................................................................................
TINJAUAN
PUSTAKA................................................................................................................
Fraktur Rahang | 4
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 5/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Fraktur atau patah tulang rahang adalah hilangnya kontuinitas pada rahang. Pada
daerah rahang meliputi tulang rahang atas (maxilla), rahang bawah (mandibula) yang
diakibatkan oleh trauma pada wajah ataupun keadaan patologis, dapat berakibat fatal bila
tidak ditangani dengan benar.
Begitu banyak struktur penting di daerah wajah, maka penatalaksanaan trauma
maksilofacial perlu terus dikembangkan guna mencapai hasil yang memuaskan baik dari segi
kosmetik maupun perbaikan fungsi.
Fraktur Rahang | 5
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 6/32
Wajah adalah ikon seseorang. melalui wajah, karakter seseorang dapat dikenali, sebab
wajah mengandung banyak arti. Karena wajah disusun dari beragam tulang belulang.
Tulang-tulang wajah terdiri dari mandibula, maksila, zigoma, nasal dan otot-ototnya. Apabila
suatu kejadian kecelakaan menyebabkan suatu jejas di daerah wajah yang menyebabkan
patah tulang wajah (fraktur maxilofacial), maka dapat dipastikan bentuk wajah akan berubah
menjadi kurang proporsional.
Cacat pada wajah bukan sekadar mengganggu penampilan. Tapi, lebih dari itu karena
di daerah wajah juga banyak struktur penting, maka trauma maxilofacial juga berhubungan
dengan gangguan penglihatan, gangguan bicara, gangguan menelan, gangguan jalan nafas,
sampai cedera otak. Begitu banyak struktur penting di daerah wajah inilah, maka
penatalaksanaan trauma maksilofacial perlu terus dikembangkan guna mencapai hasil yang
memuaskan baik dari segi kosmetik maupun perbaikan fungsi.
1.2. Epidemiologi
Fraktur mandibula dan maxilla merupakan fraktur yang jarang ditemui di rumah sakit
Bhakti Yudha Depok. Hal ini dibuktikan sepanjang tahun 2009 dari 11.693 pengobatan di
poliklinik gigi rumah sakit bakti yudha depok, 4 dengan fraktur rahang.
BAB II
FRAKTUR MANDIBULA
2.1 DEFINISI
Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat
disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. Fraktur mandibula
dapat terjadi pada bagian korpus, angulus, ramus maupun kondilus.
2.2 ANATOMI
Fraktur Rahang | 6
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 7/32
Mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi sebagai tempat
menempelnya gigi geligi rahang bawah. Mandibula berhubungan dengan basis kranii
dengan adanya temporo-mandibular joint dan disangga oleh otot – otot mengunyah.
Mandibula dipersarafi oleh saraf mandibular, alveolar inferior, pleksus dental inferior dan
nervus mentalis.
Fraktur Rahang | 7
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 8/32
Sistem vaskularisasi pada mandibula dilakukan oleh arteri maksilaris interna, arteri
alveolar inferior, dan arteri mentalis.
2.3 KLASIFIKASI
Menurut R. Dingman dan P.Natvig pada tahun 1969 fraktur pada mandibula
dibagi menjadi beberapa kategori, yakni :
A. Menurut arah fraktur (horizontal/vertikal) dan apakah lebih menguntungkan dalam
perawatan atau tidak
B. Menurut derajat keparahan fraktur (simpel/tertutup/mengarah ke rongga mulut atau
kulit).
C. Menurut tipe fraktur (Greenstick/ kompleks/kominutiva/impaksi/depresi)
Fraktur Rahang | 8
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 9/32
D. Menurut ada atau tidaknya gigi dalam rahang (dentulous, partially dentulous,
edentulous)
E. Menurut lokasi (regio simfisis, regio kaninus, regio korpus, angulus, ramus, prosesus
kondilus, prosesus koronoid)
Fraktur Rahang | 9
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 10/32
2.4 FREKUENSI
Secara umum, paling sering terjadi pada korpus mandibula, angulus dan kondilus,
sedangkan pada ramus dan prosesus koronoideus lebih jarang terjadi.
Berdasarkan penelitian, dapat diurutkan seperti berikut :
• Korpus 29 %
Fraktur Rahang | 10
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 11/32
• Kondilus 26%
• Angulus 25%
• Simfisis 17%
•Ramus 4%
• Proc.Koronoid 1%
2.5 ETIOLOGI
Penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas dan sebagian besar adalah
pengendara sepeda motor. Sebab lain yang umum adalah trauma pada muka akibatkekerasan, olahraga. Berdasarkan penelitian didapatkan data penyebab tersering fraktur
mandibula adalah :
− Kecelakaan berkendara 43%
− Kekerasan 34%
− Kecelakaan kerja 7%
− Jatuh 7%
− Olahraga 4%
− Sebab lain 5%
Fraktur mandibula dapat juga disebabkan oleh adanya kelainan sistemik yang
dapat menyebabkan terjadinya fraktur patologis seperti pada pasien dengan osteoporosis
imperfekta.
Fraktur Rahang | 11
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 12/32
2.6 PATOFISIOLOGI
Derajat keparahan fraktur sangat bergantung pada kekuatan trauma. Karena itu fraktur
kominutiva dapat dipastikan terjadi karena adanya kekuatan energi yang besar yang
menyebabkan trauma. Berdasarkan penelitian pada 3002 pasien dengan fraktur
mandibula, diketahui bahwa adanya gigi molar 3 bawah meningkatkan resiko terjadinya
fraktur angulus mandibula sampai 2 kali lipat.
2.7 MANIFESTASI KLINIS
Pasien dengan fraktur mandibula umumnya datang dengan adanya deformitas pada
muka, baik berupa hidung yang masuk kedalam, mata masuk kedalam dan sebagainya.
Kondisi ini biasa disertai dengan adanya kelainan dari fungsi organ – organ yang terdapat
di muka seperti mata terus berair, penglihatan ganda, kebutaan, anosmia, kesulitan bicara
karena adanya fraktur mandibula, maloklusi sampai kesulitan bernapas karena hilangnya
kekuatan untuk menahan lidah pada tempatnya sehingga lidah menutupi rongga faring.
2.8 GEJALA & TANDA
Tanda – tanda patah pada tulang rahang meliputi :
1. Dislokasi, berupa perubahan posisi rahang yg menyebabkan maloklusi atau tidak
berkontaknya gigi-gigi rahang bawah dan gigi- gigi rahang atas
2. Pergerakan rahang yang abnormal, dapat terlihat bila penderita menggerakkan
rahangnya atau pada saat dilakukan .
3. Rasa sakit pada saat rahang digerakkan
4. Pembengkakan pada sisi fraktur sehingga dapat menentukan lokasi daerah fraktur.
5. Krepitasi berupa suara pada saat pemeriksaan akibat pergeseran dari ujung tulang
yang fraktur bila rahang digerakkan.
6. Laserasi yg terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur.
7. Diskolorisasi perubahan warna pada daerah fraktur akibat pembengkakan
8. Disability, terjadi gangguan fungsional berupa penyempitan pembukaan mulut.
Fraktur Rahang | 12
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 13/32
9. Hipersalivasi dan Halitosis, akibat berkurangnya pergerakan normal mandibula
dapat terjadi stagnasi makanan dan hilangnya efek “self cleansing” karena
gangguan fungsi pengunyahan.
10. Numbness, kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi di bawah
nervus alveolaris.
2.9 DIAGNOSIS
Diagnosis pasien dengan fraktur mandibula dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan pertama – tama melakukan inspeksi
menyeluruh untuk melihat adanya deformitas pada muka, memar dan pembengkakan.
Langkah berikut yang dilakukan adalah dengan mencoba merasakan tulang rahang
dengan palpasi pada pasien. Setelah itu lakukan pemeriksaan gerakan mandibula. Setelah
itu dilanjutkan dengan memeriksa bagian dalam mulut. Pasien dapat diminta untuk
menggigit untuk melihat apakah ada maloklusi atau tidak. Setelah itu dapat dilakukan
pemeriksaan satbilitas tulang mandibula dengan meletakkan spatel lidah diantara gigi dan
lihat apakah pasien dapat menahan spatel lidah tersebut.
Untuk pemeriksaan penunjang, yang paling penting untuk dilakukan adalah rontgen
panoramik, sebab dengan foto panoramik kita dapat melihat keseluruhan tulang
mandibula dalam satu foto. Namun pemeriksaan ini memberikan gambaran yang kurang
detil untuk melihat temporo-mandibular joint , regio simfisis dan alveolar.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan foto rontgen polos. Dapat
dilakukan untuk melihat posisi oblik-lateral, oklusal, posteoanterior dan periapikal. Foto
oblik-lateral dapat membantu mendiagnosa fraktur ramus, angulus dan korpus posterior.
Namun regio kondilus, bikuspid dan simfisis seringkali tidak jelas. Foto oklusal
mandibula dapat memperlihatkan adanya diskrepansi pada sisi medial dan lateral fraktur
korpus mandibula. Posisi posteroanterior Caldwell dapat memperlihatkan adanya
dislokasi medial atau lateral dari fraktur ramus, angulus, korpus maupun simfisis.
Fraktur Rahang | 13
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 14/32
Pemeriksaan CT-scan juga dapat digunakan untuk membantu diagnosa fraktur
mandibula.CT-scan dapat membantu untuk melihat adanya fraktur lain pada daerah wajah
termasuk os.frontal, kompleks naso-ethmoid-orbital, orbital dan seluruh pilar penopang
kraniofasial baik horizontal maupun vertikal. CT-scan juga ideal untuk melihat adanya
fraktur kondilus.
2. 10 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur mandibula mengikuti standar penatalaksanaan fraktur
pada umumnya. Pertama periksalah A(airway), B(Breathing) dan C(circulation). Bila
pada ketiga topik ini tidak ditemukan kelainan pada pasien, lakukan penanganan
terhadap fraktur mandibula pasien. Bila pada pasien terdapat perdarahan aktif,
hentikanlah dulu perdarahannya. Bila pasien mengeluh nyeri maka dapat diberi
analgetik untuk membantu menghilangkan nyeri. Setelah itu cobalah ketahui
mekanisme cedera dan jenis fraktur pada pasien berdasarkan klasifikasi oleh Dingman
dan Natvig.
Bila fraktur pada pasien adalah fraktur tertutup dan tidak disertai adanya dislokasi
atau ada dislokasi kondilus yang minimal, maka dapat ditangani dengan pemberian
analgetik, diet cair dan pengawasan ketat. Pasien dengan fraktur prosesus koronoid
dapat ditangani dengan cara yang sama. Pada pasien ini juga perlu diberikan latihan
mandibula untuk mencegah terjadinya trismus.
Kunci utama untuk penanganan fraktur mandibula adalah reduksi dan stabilisasi. Pada
pasien dengan fraktur stabil cukup dengan melakukan wiring untuk menyatukan gigi
atas dan bawah. Untuk metode ini dapat dilakukan berbagai tindakan. Yang paling
Fraktur Rahang | 14
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 15/32
banyak dilakukan adalah dengan menggunakan wire dengan Ivy loops dan dilakukan
MMF (maxillomandibular fixation).
Fraktur Rahang | 15
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 16/32
Fraktur Rahang | 16
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 17/32
Dapat juga dipasang archbar dan dilakukan IMF (intermaxillary fixation),
dilakukan fiksasi eksternal, dipasang screw, pemasangan Gunning splint juga banyak
dilakukan karena bisa memfiksasi namun pasien tetap dapat menerima asupan makanan.
Fraktur Rahang | 17
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 18/32
Fraktur Rahang | 18
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 19/32
Fraktur Rahang | 19
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 20/32
Pada fraktur kominutiva maupun fraktur – fraktur yang tidak stabil atau fraktur
dengan dislokasi segmen ditangani dengan pembedahan dengan ORIF (open reduction
internal fixation) baik yang rigid maupun non rigid.
Fraktur Rahang | 20
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 21/32
Fraktur Rahang | 21
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 22/32
2.11 KOMPLIKASI
Komplikasi setelah dilakukannya perbaikan pada fraktur mandibula umumnya jarang
terjadi. Komplikasi yang paling umum terjadi pada fraktur mandibula adalah infeksi
atau osteomyelitis, yang nantinya dapat menyebabkan berbagai kemungkinan
komplikasi lainnya.
Tulang mandibula merupakan daerah yang paling sering mengalami gangguan
penyembuhan fraktur baik itu malunion ataupun non-union. Ada beberapa faktor risiko
yang secara spesifik berhubungan dengan fraktur mandibula dan berpotensi untuk
menimbulkan terjadinya malunion ataupun non-union. Faktor risiko yang paling besar
adalah infeksi, kemudian aposisi yang kurang baik, kurangnya imobilisasi segmen
fraktur, adanya benda asing, tarikan otot yang tidak menguntungkan pada segmen
fraktur. Malunion yang berat pada mandibula akan mengakibatkan asimetri wajah dandapat juga disertai gangguan fungsi. Kelainan-kelainan ini dapat diperbaiki dengan
melakukan perencanaan osteotomi secara tepat untuk merekonstruksi bentuk lengkung
mandibula.
Faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya
komplikasi antara lain sepsis oral, adanya gigi pada garis fraktur, penyalahgunaan
alkohol dan penyakit kronis, waktu mendapatkan perawatan yang lama, kurang
patuhnya pasien dan adanya dislokasi segmen fraktur.
Fraktur Rahang | 22
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 23/32
BAB III
FRAKTUR MAKSILLA
3.1 DEFINISI
Fraktur maksilofacial adalah fraktur kerangka tulang muka bersama dengan
bermacam tingkat keterlibatan jaringan lemak yang menutupinya, bersama dengan cedera
bangunan sekitarnya seperti mata, sinus paranasal
3.2 ETIOLOGI
Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma atau tanpa trauma berupa
yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :
· Osteoporosis Imperfekta
· Osteoporosis
Fraktur Rahang | 23
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 24/32
· Penyakit metabolik
3.4 KLASIFIKASI
1. fraktur prosesus alveolar
2. fraktur 1/3 muka bagian tengah
3. fraktur nasal kompleks
4. fraktur zygomatic kompleks
3.4.1 FRAKTUR PROSESUS ALVEOLARIS
meliputi gigi yang tanggal, subluskasi atau fraktur dan sering terkait dengan
fraktur alveolus. Diagnosis biasanya jelas karena adanya kekacauan pertumbuhan
gigi, tetapi jelas ini mungkin tidak diperhatikan bila mereka bersama dengan
cedera yang meluas di mana-mana
Gambaran klinis :
1. Bibir luka/bengkak
2. alveolus terlihat
3. gigi goyang/frakture
4. Khas : malokulsi
3.4.2 FRAKTUR LE FORT (LeFort Fractures)
Fraktur Le Fort ( LeFort Fractures) merupakan tipe fraktur tulang-tulang
wajah yang adalah hal klasik terjadi pada trauma-trauma pada wajah. Fraktur Le
Fort diambil dari nama seorang ahli bedah Perancis René Le Fort (1869-1951)
yang mendeskripsikannya pertama kali di awal abab 20.
Fraktur Rahang | 24
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 25/32
Gambar 1. Fraktur LeFort
Fraktur Le Fort dibagi atas 3, yaitu :
- Le Fort I(frakture horizontal)
Garis Fraktur berjalan dari sepanjang maksila bagian bawah sampai dengan bawah
rongga hidung. Disebut juga dengan fraktur “guerin”. Kerusakan yang mungkin :
a.Prosesus alveolaris
b. Bagian dari sinus maksilaris
c.Palatum durum
d. Bagian bawah lamina pterigoid
Gambaran klinis :
• Pembengkakan muka,echymosis,luka wajah
• Pembekakan bibir atasFraktur Rahang | 25
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 26/32
• Laserasi mukosa labial
• Gangguan oklusi
• Hidung terluka
• Maxilla moveable
1. downward
2. back ward : cross bite
3. upward : open bite
• Fracture impacted
pendarahan dari Sinus maxillaries ke hidung hingga menyebabkan
gangguan pernafasan.
Le Fort II(fracture vertical)
Garis fraktur melalui tulang hidung dan diteruskan ke tulang
lakrimalis, dasar orbita, pinggir infraorbita dan menyeberang ke bagian atas
dari sinus maksilaris juga ke arah lamina pterogoid sampai ke fossa pterigo
palatine. Disebut juga fraktur “pyramid”. Fraktur ini dapat merusak system
lakrimalis, karena sangat mudah digerakkan maka disebut juga fraktur ini
sebagai “floating maxilla (maksila yang melayang) ”
Garis Fraktur melalui sutura nasofrontal diteruskan sepanjang ethmoid
junction melalui fissure orbitalis superior melintang kearah dinding lateral ke
orbita, sutura zigomatikum frontal dan sutura temporo-zigomatikum. Disebut
juga sebaga “cranio-facial disjunction”. Merupakan fraktur yang memisahkan
secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.
Fraktur Rahang | 26
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 27/32
Gambaran klinis
• tampak pembengkakan tengah muka meliputi hidug,bibir dan mata.
• Pendarahan dilubang hidung
• Displacement maxilla kebelakang karena tarikan M.pterygoideus externus.
Le Fort III(tranversal fracture)
Disebut juga : fraktur suprazigomatic atau fraktur zygomatico compound
Fraktur yang mengakibatkan lepasnya seluruh tulang 1/3 muka bagian tengah
dari basis cranii mengenai
• Daerah mata
• Dasar hidung
• Region ethmoid
• Fisura intraorbital
• Processus zygomaticus
• Telinga
Gambaran klinis :
• Pendarahan ke sinus maxilaris,hidung,palatum dan faring
• Pendarahan pada konjugtiva bulbi
• Pembengkakan kelopak mata dan ecchymosis
•
N.opthalmicus terjepit menyebabkan buta• Paralisis nervus motorik mata menyebabkan diplopia
• Paralisis N.facialis permanen/temporer
3.4.3. FRAKTUR ZYGOMATIC KOMPLEKS
Adalah fraktur tulang zigomatikus disekitar garis sutura zigomatiko-frontalis,
zigomatiko-maksilaris dan bagian-bagian dari tulang frontalis, maksila dan temporalisterlibat dalam fraktur ini dan oleh karenanya disebut sebagai “kompleks zigomatikus”.
Fraktur Rahang | 27
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 28/32
Tulang zigomatikus didorong kedalam oleh kekuatan yang mematahkan dan ini
menyebabkan perataan muka pada sisi yang cedera yang pada fase awal ditutup oleh
oedem.
Gambaran klinis :
• Os zygomatic menonjol
• Pendarahan
• Udem
• Parestesi pipi,hidung,bibir atas
3.4.4. FRAKTUR NASAL KOMPLEKS
Adalah fraktur pada tulang nasal saja, tetapi biasanya ada fraktur yang terkait
dengan prosesus frontalis maksila yang bersambung dengan tulang nasal pada sisi
lateralnya.
Gambaran klinis :
• Batang hidung menjadi flat
• Pendarahan
• Gangguan jalan nafas
3.4. PRINSIP MANAJEMEN FRAKTUR RAHANG
Fraktur Rahang | 28
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 29/32
• Umum
1. tidak ada gangguan jalan nafas
2. kontrol pendarahan
3. tidak ada syok 4. posisi pasien
5. bebas bekuan darah dan debris
• khusus
1. perlu rujukan ke spesialis bedah mulut
2. prinsip :
• mengembalikan rahang ke oklusi normal
• repoisi
• fiksasi
• imobilisasi dengan intermaxillary wiring
3.6. KOMPLIKASI FRAKTUR RAHANG
• infeksi
• delayed union/non union
1. infeksi
2. gigi digaris fraktur
3. imobiliasasi kurang baik
4. space yang besar antara fragmen
• malunion
Fraktur Rahang | 29
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 30/32
BAB IV
KESIMPULAN
Kendati teknologi bedah memberi hasil yang baik, pencegahan trauma
merupakan langkah yang bijak. Pengendara motor yang berisiko tinggi terjadi trauma
hendaknya lebih memperhatikan keselamatan, terutama dibagian kepala. Dari suatu
penelitian, disimpulkan bahwa ternyata tidak ada perbedaan berarti pada frekuensi
kejadian trauma maksilofacial sebelum dan sesudah era wajib helm. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena masih sangat sedikit pengendara sepeda motor yang
mengenakan helm dengan benar.
Fraktur rahang merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan penanganan
segera . apabila keadaan pasien pasca truma cukup baik maka perawatan definitif dapat
segera dilakukan tapi apabila dijumpai kondisi sebaliknya dimana terdapat komplikasi
Fraktur Rahang | 30
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 31/32
seperti obstruksi jalan nafas,pendarahan, infeksi,shock maka peroritas perawatan
ditujukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Fraktur rahang dapat dideteksi secara visual, namun bagaimana pun juga tetap
dibutuhkan pemeriksaan penunjang lain nya untuk lebih memperjelas keberadaan
fraktur dan perluasan nya serta kemungkinan adanya fraktur pada sisi yang berlawanan.
Prinsip utama perawatan faraktur rahang adalah dimana penyelamatan jiwa
menjadi prioritas utama. Dengan melakukan reduksi dan imobilisasi yang baik umum
nya sudah cukup membuat kenyamanan pasien selama proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wood R. J, Jurkiewicz M.J. Plastic and Reconstructive Surgery. In: Schwartz S.I,
Shires G.T, Spencer F.C, Daly J.M, Fischer J.E, Galloway A.C. Schwartz
Principles of Surgery 7 edition
2. Armis. TRAUMA SISTEMA MUSKULOSKELETAL, FK-UGM, Yogyakarta.
Fraktur Rahang | 31
5/10/2018 Presentasi Gilut BAKTI Yudha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-gilut-bakti-yudha 32/32
3. Grabb & Smith’s, 1997, PLASTIC SURGERY, 5 th Edition, Lippincott-Raven,
Philadelphia, New York.
4. Putz & Pabst, 2000, ATLAS ANATOMI MANUSIA SOBOTA, Jilid 1, Edisi 21,
EGC, Jakarta.
5. Sjamsuhidajat & Wim De Jong, 2005, BUKU AJAR ILMU BEDAH, Edisi 2,
EGC, Jakarta.
6. http://catatanperawat.byethost15.com/asuhan-keperawatan/asuhan-keperawatan-
fraktur-mandibula/
7. http://emedicine.medscape.com/article/868517-overview
8. http://www.craniofacialcenter.com/book/Trauma/Trauma_6.htm
9. http://www.emedicinehealth.com/broken_jaw/page5_em.htm
10.http://www.pdgionline.com/v2/index.php?
option=com_content&task=view&id=602&Itemid=33
11.http://content.nejm.org/cgi/reprint/358/5/512.pdf
Fraktur Rahang | 32
Recommended