perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR PENYELAMATAN KREDIT MACET PADA KREDIT
UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK WONOGIRI KOTA
CABANG GIRIMARTO
TUGAS AKHIR
Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan
Untuk mencapai derajat gelar Ahli Madya
Program Studi DIII Keuangan Perbankan
Oleh:
ONESIFORUS P. A. R
F3609052
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“ Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa! “
( Roma 12 : 12 )
“ Tidak Mungkin tapi bisa. Kalau kita semakin diragukan orang, harus semakin
dibuktikan ”
( Mario Teguh, 2009 )
“ Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di
masa depan. “
( Amsal 19 : 20 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:
1. Yesus Kristus atas segala rahmatnya. 2. Untuk Bapak dan Ibuku yang paling aku
sayangi. Terima kasih atas kerja kerasnya, dorongan, doa-doanya dan selalu memberikan yang terbaik untukku.
3. Untuk kakakku yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
4. Yustinaku yang selalu mendoakan dan memberi motivasi
5. Teman-temanku yang selalu mendukungku.
6. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala ucap syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan penelitian dan penyusunan tugas akhir dengan judul “Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada Kredit Umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto“. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh sebutan vokasi Ahli Madya (A. Md.) dalam bidang Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, semua dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak. Maka pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Supriyono, M.Sii. selaku Pembimbing Tugas Akhir yang sudah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Tri Mulyaningsih, SE., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memotivasi, dan mendukung dalam kegiatan perkuliahan penulis selama ini.
5. Bapak Sucipto selaku Direktur PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota yang memberi izin penulis untuk melakukan Kuliah Kerja Magang (KKM) selama kurang lebih 1 (satu) bulan.
6. Bapak Tri Ruwiyato, SE selaku Kepala Cabang PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto yang sudah memberikan pengarahan untuk melakukan Kuliah Kerja Magang (KKM)
7. Seluruh Staf dan Pegawai pada PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto yang sudah membimbing, memberi informasi, memberikan izin dalam menggandakan maupun meminjam data-data yang diperlukan penulis, serta keramahtamahannya selama penulis melakukan pengamatan dan penyusunan tugas akhir. Saya menyadari ketidaksempurnaan tugas akhir yang telah disusun. Maka dari
itu harapkan saran dan kritik dari semua pihak supaya karya yang buat semakin mendekati kesempurnaan.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR BAGAN .................................................................... xii
HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Metode Penelitian ..................................................................... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9
A. Pengertian Prosedur .................................................................. 9
B. Pengertian Kredit ..................................................................... 9
C. Unsur-Unsur Kredit .................................................................. 10
D. Tujuan dan Fungsi Kredit ......................................................... 11
E. Jenis-Jenis Kredit...................................................................... 13
F. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ............................................. 15
G. Jaminan Kredit .......................................................................... 15
H. Kredit Macet ............................................................................. 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
I. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet ...................................... 17
BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................... 21
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 21
1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Perusahaan ........... 21
2. Lokasi .................................................................................. 22
3. Visi dan Misi ........................................................................ 23
4. Struktur Organisasi dan Job Description ............................. 23
5. Jenis Produk yang Dihasilkan .............................................. 31
6. Jaminan Kredit ..................................................................... 31
B. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto ............................................. 34
1. Faktor-Faktor Terjadinya Kredit Macet .............................. 34
2. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet ................................. 36
3. Penyelamatan Kredit Macet Pada PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto ....................................... 38
BAB IV. PENUTUP ....................................................................................... 41
A. Kesimpulan .............................................................................. 42
B. Saran ........................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto ............................................... 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 ......................................................................................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir Magang Kerja 2. Surat Persetujuan Magang Kerja 3. Formulir Penilaian Pembimbing Institusi Mitra Magang Kerja 4. Persyaratan Permohan Kredit Umum 5. Form Pembukaan Rekening Tabungan / Deposito 6. Ketentuan Tabungan dan Deposito 7. Formulir Permohonan Kredit 8. Slip Setoran Pinjaman 9. Slip Penarikan 10. Slip Pengeluaran Umum 11. Kwitansi PD. BPR BKK Wonogiri Kota 12. Slip Penarikan Umum 13. Specimen Tanda Tangan Nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PROSEDUR PENYELAMATAN KREDIT MACET PADA KREDIT UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK WONOGIRI KOTA
CABANG GIRIMARTO.
ONESIFORUS PULUNG ADI RINEKSA F3609052
Pemberian kredit pada setiap bank pasti mempunyai sebuah resiko yang multak. Resiko kemacetan kredit bisa saja terjadi dalam pemberian kredit.nasabah yang dinyatakan macet perlu diadakan penyelamatan yang akan segera ditindak lanjuti. Setiap tindakan penyelamatan berupa tambahan kredit, seyogyanya tetap mempersyaratkan tambahan dana nasabah sendiri sesuai dengan kebiasaan yang berlaku. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada Kredit Umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
Hasil pengamatan di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto diperoleh kesimpulan dari tugas akhir ini yaitu, faktor utama yang biasanya menyebabkan kredit macet adalah karena nasabah telat mengangsur kewajibannya, jadi penyelamatan yang digunakan oleh bank adalah dengan pendekatan langsung dengan nasabah, setelah itu baru memakai cara restrukturisasi. Restrukturisasi tersebut seperti penjadwalan kembali, persyaratan kembali, penataan kembali, kombinasi antara dua dari ketiga restrukturisasi, dan yang terakhir adalah dengan jalur hukum. Jalur hukum adalah jalur yang dipakai sebagai cadangan, dan bank lebih memilih tidak memakai cara ini dan memilih jalur damai.
Melihat dan mengamati secara langsung di PD. BPR BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto, diharapkan saran dapat bermanfaat bagi pihak bank khususnya PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto yaitu pertama Sebaiknya PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto dalam menangani faktor eksternal yang dikarenakan nasabah yang terlambat mengangsur kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan cara memberikan perpanjangan tempo angsuran yang ditetapkan dari pihak bank untuk memberi kelonggaran pada nasabah untuk mengangsur kekurangan tagihan. Prosedur penyelamatan kredit pada kredit umum PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto sudah dilakukan dengan cukup baik, maka sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kualitas mutu dari PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto.
Kata kunci : Prosedur Penyelamatan Kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak
pertumbuhan dan penggerak ekonomi. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa
yang diberikan oleh bank membantu masyarakat mengatasi kekurangan
modal dalam mengelola, membiayai operasi, dan mengembangkan usaha
sehingga dapat meningkatkan produktivitas, dan daya saing. Pemberian kredit
merupakan aktivitas paling pokok dari perbankan, hal tersebut merupakan
salah satu fungsi intermediasi bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut, namun resikonya juga relatif
besar. Sebagai antisipasinya, manajemen bank harus mengelolanya dengan
prinsip kehati-hatian.
Penghimpunan dana masyarakat atau sering disebut tabungan di Jawa
Tengah pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 18,1 %, sehingga
mencapai Rp 124,69 triliun. Sedangkan secara keseluruhan tahun 2011,
penyaluran kredit tumbuh sebesar 22,0 % mencapai Rp 121,62 triliun. Di
Wonogiri asset yang dihimpun dari masyarakat senilai Rp 30,78 miliar atau
31,32 %, sedangkan jumlah kredit yang disalurkan relatif rendah senilai Rp
2,03 triliun dan total asset yang dimiliki lembaga perbankan di Wonogiri
berada pada posisi buncit dari tujuh kabupaten atau kota se Karisidenan
Surakarta yaitu Rp 1,58 triliun.
Bank memberikan kredit berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Pemberian kredit kepada nasabah harus melalui
prosedur dan harus memenuhi syarat yang ditentukan untuk mencegah
timbulnya kredit bermasalah yang melanda perbankan serta membutuhkan
waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, pemberian kredit
kepada masyarakat merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
analisa-analisa yang baik dari bank untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kerugian, serta pertimbangan dan analisa tersebut dipengaruhi oleh
ketentuan dari Bank Indonesia dan kebijaksanaan dari kantor pusat bank itu
sendiri. Selain daripada hak di atas, pihak perbankan juga telah mengeluarkan
suatu kebijakan yang sekaligus merupakan suatu persyaratan mutlak bagi
perusahaan yang hendak memperoleh pinjaman kredit dari bank, yaitu
perusahaan harus memberikan laporan keuangannya untuk dianalisa dan
dievaluasi oleh pihak bank untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja dan
perkembangan perusahaan, yang akhirnya dapat menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam pembayaran bunga dan pembayaran kembali pinjaman ada
saat jatuh tempo.
Berdasarkan ketentuan kredit perbankan harus didasarkan pada
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam atau dengan istilah lain harus
didahului dengan adanya perjanjian kredit perjanjian kredit yang diberikan
oleh bank kepada nasabah bukanlah tanpa risiko, karena suatu risiko mungkin
saja terjadi. Risiko yang umumnya terjadi adalah risiko kegagalan atau
kemacetan dalam pelunasan, keadaan tersebut sangatlah berpengaruh kepada
kesehatan bank, karena uang yang dipinjamkan kepada debitur berasal atau
bersumber dari masyarakat yang disimpan pada bank itu sehingga risiko
tersebut sangat berpengaruh atas kepercayaan masyarakat kepada bank yang
sekaligus kepada keamanan dana masyarakat tersebut.
Risiko kemacetan kredit itu bisa saja terjadi dalam proses pemberian
kredit. Nasabah yang dikategorikan kreditnya macet perlu diadakan
penyelamatan. Penyelamatan kredit bermasalah merupakan tindak lanjut yang
dilakukan oleh pihak bank dalam upaya penyelamatan kredit nasabah yang
bermasalah jika diperkirakan prospek usahanya masih baik. Tindakan
penyelamatan hanya dianjurkan dalam hal pemasaran masih memungkinkan.
Jika tidak, maka penyelamatan kredit bank yang diprioritaskan. Setiap
tindakan penyelamatan berupa tambahan kredit, seyogyanya tetap
mempersyaratkan tambahan dana nasabah sendiri sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PD. Bank
Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto. PD. Bank
Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto menerapkan
suatu proses prosedur penyelamatan kredit macet agar bank tidak mengalami
kerugian dan agar kualitas kreditnya baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang
Girimarto dengan judul : “Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada
Kredit Umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu :
“Bagaimana prosedur penyelamatan kredit macet pada kredit umum PD.
Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto?”
C. Tujuan
Pengamatan yang dilakukan penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Tujuan Operasional
Untuk memperoleh gambaran mengenai prosedur penyelamatan kredit
macet pada kredit umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri
Kota Cabang Girimarto.
2. Tujuan Fungsional
Penelitian yang dilakukan ini dapat berguna bagi semua pihak, baik
intern maupun ekstern di lingkungan PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto, guna sebagai tambahan ilmu
pengetahuan, serta menambah masukan dalam penyelamatan kradit
macet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Tujuan individual
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh
sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat
Pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis bertujuan apabila hasil
pengamatannya dapat memberi manfaat atau masukan guna untuk melakukan
proses penyelamatan kredit macet yang telah dilakukan oleh bank. Oleh
karena itu, secara tidak langsung juga mempengaruhi efesiensi dan efektifitas
pemberian kredit pada PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto agar tidak terjadi kemacetan.
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Pengamatan
Dalam pengamatan ini penulis melakukan pengamatan di PD. Bank
Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto. Lokasi
pengamatan ini terletak di Jalan Sinuwun No. 29 Tambakmerang,
Girimarto, Wonogiri. Alasan pemilihan lokasi pengamatan ini adalah
karena di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang
Girimarto dimungkinkan adanya pengumpulan data sebagai bahan
pembuatan laporan Tugas Akhir yang dibutuhkan dan disusun oleh
penulis.
2. Jenis Pengamatan
Berdasarkan kesesuaian dengan masalah yang diajukan maka jenis
pengamatan yang akan digunakan adalah jenis pengamatan deskriptif
kualitatif. Yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena
tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif; atau mengukur sesuatu
dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, test,
interview dan lain-lain. (Winarno Surakhmad,1985:139). Jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pengamatan ini mampu menangani berbagai informasi kualitatif dengan
deskripsi teliti dan penuh nuansa yang lebih berharga daripada sekedar
pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka. (H. B. Sutopo,
2002: 183). Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif,
penulis dapat memaparkan secara jelas dan terperinci mengenai prosedur
penyelamatan kredit macet pada kredit umum PD. Bank Perkreditan
Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto.
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan
yang berhubungan dengan penelitiaan. Salah satunya sumber data
manusia (narasumber) sangat penting peranannya sebagai individu
yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber disini
mempunyai posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar
memberikan tanggapan yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih
memiliki arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki.
Karena posisi ini, sumber data yang berupa manusia di dalam
penelitian kualitatif lebih tepat disebut informan daripada responden
(H. B. Sutopo, 2002 :50). Dalam hal ini penulis mengumpulkan data-
data yang berhubungan dengan kredit ,misalnya seperti data-data
tentang kredit macet pada kredit umum PD. Bank Perkreditan Rakyat
BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto.
b. Sumber Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
dokumentasi-dokumentasi, buku-buku atau peraturan yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Penulis mengumpulkan data
sekunder yang berupa buku-buku, arsip, dokumen resmi, dan
pengertian-pengertian mengenai kredit macet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dan sesuai dengan jenis
pengamatan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan penulis
meliputi:
a. Teknik Observasi
Menurut H. B. Sutopo (2002: 64) Teknik observasi digunakan
untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat
atau lokasi, benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Teknik yang dilakukan
penulis dengan cara observasi langsung melalui pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi
pada bagian kredit pada PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri
Kota Cabang Girimarto, pengamatan dilakukan selama satu setengah
bulan dari bulan Februari sampai Maret 2012 dan pada masa sesudah
magang dengan mengadakan pencarian dan pencatatan data yang
berkaitan dengan judul yang penulis susun.
b. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yaitu merupakan salah satu metode
pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi
dariinforman secara langsung dan dilakukan secara tatap muka.
Teknik wawancara yang dipergunakan dalam pengamatan ini yaitu
wawancara mendalam (in-depth interviewing). Menurut Patton dalam
H. B. Sutopo (2002: 184), wawancara mendalam (in-depth
interviewing) bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak
dalam suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan
yang sama. Sumber data yang didapat dari hasil wawancara pribadi
dengan semua staff karyawan di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Dokumentasi
Pengamatan ini diperoleh data dari beberapa arsip dan
dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengamatan
tersebut,yaitu data yang berhubungan dengan kerdit macet pada
bagian kredit di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto. Data dipeoleh dari dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian ini, yaitu:
1. Dokumen tentang arsip-arsip yang ada di bagian kredit PD. Bank
Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto yang
berkaitan dengan urusan kredit macet.
2. Dokumen peraturan Bupati Wonogiri tentang penjabaran tugas
pokok, fungsi, dan uraian tugas jabatan struktural pada PD. Bank
Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto.
3. Dokumen tentang arsip-arsip kredit masuk dan keluar yang ada
pada bagian kredit PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri
Kota Cabang Girimarto.
4. Dokumen Peraturan Pemerintah tentang kredit.
d. Studi Kepustakaan
Penulis telah membaca buku-buku yang ada bagian kredit PD.
Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto,
dan beberapa perpustakaan di lingkungan UNS yang berhubungan
dengan topik permasalahan yang akan penulis bahas pada Laporan
Tugas Akhir ini.
5. Teknik Analisi Data
Menurut Sutopo (2002: 91-93), dalam proses analisis terdapat tiga
komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti
kualitatif. Tiga komponen tersebut adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Reduksi data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang
pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum
pelaksanaan pengumpulan data.
b. Sajian data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat
dilakukan.
c. Penarikan simpulan
Dari awal pengumpulan data, penulis sudah harus memahami
apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan,
peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi
yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Penulis
harus menangkap berbagai hal tersebut secara kuat, tetap terbuka dan
bersifat skeptis.
Dari keriga komponen tersebut memiliki keterkaitan antara satu sama
lain yang tidak bisa dipisahkan, karena saling berkesinambungan antara
reduksi data, sajian data sampai pada penarikan simpulan yang menjadi
satu kesatuan yang utuh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Prosedur
Menurut The Liang Gie (2000:187) prosedur adalah suatu
rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu
pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Misalnya prosedur membuat
surat pada suatu perusahaan. Dalam kegiatan ini terdapat suatu rangkaian
ketentuan-ketentuan mengenai cara menyusun konsep suratnya, cara
mengetik pada kertas surat, atau cara menakliknya yang kesemuanya telah
pasti. Rangkaian prosedur menjadi suatu system.
Cara memecahkan sesuatu masalah yang dilakukan langkah demi
langkah, cara melakukan kegiatan yang disusun secara rapi dan sistematis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 (2005:675)
Menurut Ig Wursanto (1991:20) Prosedur(procedure) adalah suatu
rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu
pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan.
Menurut MC Maryati (2008:53) Prosedur adalah serangkaian
tahapan-tahapan atau urut-urutan dari lankah-langkah yang saling terkait
dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan. Untuk mengendalikan pelaksanaan
kerja agar efisiensi perusahaan tercapai dengan baik dibutuhkan sebuah
petunjuk tentang prosedur kerja.
Kesimpulan dari beberapa pengertian tentang prosedur diatas
adalah metode yang telah disusun untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang langkah-langkahnya telah dibuat secara sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Pengertian Kredit
Dalam Thomas Suyatno (2003:12-13) menurut Raymond P. Kent
dalam buku karangannya Money and Banking mengatakan bahwa kredit
adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang,
karena penyerahan barang-barang sekarang.
Menurut Kasmir (2011:101-102) istilah kredit berasal dari bahasa
latin (credere) yang berarti percayaan. Maksudnya si pemberi kredit
percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit
berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk
meembayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10
tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Kesimpulan dari beberapa definisi mengenai kredit dapat
disimpulkan kredit adalah kesepakatan antara kedua belah pihak dimana
yang satu adalah sebagai pemberi pinjaman yang memberikan
kepercayaan kepada si penerima pinjaman dan berharap si penerima
pinjaman mengembalikan pinjaman tepat waktu bersama dengan
bunganya.
C. Unsur–Unsur Kredit
Kredit mengandung berbagai maksud. Atau dengan kata lain dalam
kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Adapun
unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
menurut Kasmir (2011:103-105) adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit
bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa)
benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka
waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama
yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan.
2. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yag telah
disepakati
4. Resiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian
suatu kredit.
5. Balas jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas
pemberin suatu kredit. Dalam bank konvensionalbalas jasa kita kenal
dengan nama bunga
D. Tujuan dan Fungsi Kredit
Menurut Thomas Suyatno (2003:15) dalam mengembangkan tugas
sebagai agent of development, bank mempunyai tujuan yaitu:
1. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dsn
pembangunan
2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat
3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan
dapat memperluas usahanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Fungsi kredit menurut Thomas Suyatno (2003:15) antara lain sebagai
berikut:
1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang
a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung
meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang
memerlukan, utuk meningkatkan produksi atau meningkatkan
usahanya
b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada
lembaga-lembaga keuangan.
2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang
Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat
menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel,
sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek,
giro bilyet, dan wesel maka dapat meningkatkan peredaran uang
giral.
3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang
Dengan mendapatkan kredit, para pengusaha dapat
memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna
barang tersebut dapat menjadi meningkat.
4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan
diarahkan kepada usaha-usaha antara lain:
a. Pengendalian inflasi
b. Peningkatan ekspor, dan
c. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha
Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan
usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oelh kemampuan
dibidang permodalan.
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat
memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.
7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan
usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di
dalam negeri.
E. Jenis-Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2011:109-112) secara umum jenis-jenis kredit dapat
dilihat dari berbagai sisi antara lain:
1. Dilihat dari segi kegunaan
Kredit ini terdiri atas:
a. Kredit investasi, yaitu kredit jangka panjang untuk keperluan
perluasan usaha atau pembangunan proyek.
b. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk
meningkatkan preoduksi dalam operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
Kredit ini terdiri atas:
a. Kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan
usaha atau produksi atau investasi.
b. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi
secara pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan kepada pedagang
untuk membiayai aktivitas perdagangan.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
Kredit ini terdiri atas:
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
paling lama 1 tahun.
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya
berkisar 1 tahun sampai 3 tahun.
c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang pengembaliannya paling
panjang ( diatas 3 tahun )
4. Dilihat dari segi jaminan
Kredit ini terdiri atas:
a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu
jaminan.
b. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan
barang atau orang tertentu.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
Kredit ini terdiri atas:
a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
pertanian atau perkebunan.
b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor
peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai
industry, baik industry kecil, industry menengah, dan industry
besar.
d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada
usaha tambang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk para mahasiswa.
f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para
kalangan professional seperti, dosen, dokter, atau pengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.
h. Dan sektor-sektor lainnya.
F. Prinsip–Prinsip Pemberian Kredit
Prinsip 5C menurut Badriyah Harun (2010:12) diantaranya sebagai
berikut:
1. Character atau kepribadian debitur yang dimaksudkan untuk menilai
kejujuran dan itikad baik calon debitur sehingga tidak menyulitkan
penagihan di kemudian hari
2. Capacity atau kemampuan untuk membayar kredit yang diajukan
dengan melihat prospek usahanya
3. Capital atau modal usaha yang telah ada pada bank sehingga fungsi
bank sebenarnya dalam penyediaan modal hanyalah sebagai pemberi
modal tambahan saja
4. Collateral atau jaminan yang mudah dicairkan
5. Condition of economy atau prospek usaha nasabah debitur. Bila bank
tidak melihat adanya prospek dari usaha ini, maka bisa jadi kredit yang
dikucurkan tidak memberikan manfaat apa pun sehingga mengancam
keberlangsungan kredit yang diberikan
G. Jaminan Kredit
Menurut Kasmir (2011:113-114) jaminan memiliki tujuan untuk
melindungi kredit dari resiko kerugian, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja.lebih dari itu jaminan yang diserahkan oleh nasabah
merupakan beban sehingga si nasabah akan sungguh-sungguh untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
mengembalikan kredit yang diambilnya. Kredit yang dapat diberikan
dengan jaminan atau tanpa jaminan. Tetapi kredit dengan jaminan relatif
lebih aman memngingat setiap kredit macet akan dapat ditutupi oleh
jaminan tersebut.
1. Kredit dengan jaminan :
a. Jaminan benda berwujud yaitu jaminan dengan barang-barang
seperti : tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin,
atau peralatan, barang dagang, tanaman atau kebun atau
sawah, dan lain-lain
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang dapat
jaminan seperti : sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat
tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan,
rekening giro yang dibekukan, promes, wesel, dan surat
tagihan lainnya.
c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang
yang menyatakan kesanggupan untuk menanggung segala
resiko apabila kredit tersebut macet.
2. Kredit tanpa jaminan :
Bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang
tertentu. Biasanya kredit ini diberikan untuk perusahaan yang
benar-benar bonafid dan professional sehingga kemungkinan kredit
tersebut macet sangat kecil.
H. Kredit Macet
Menurut Badriyah Harun (2010:116) kredit macet adalah kredit yang
dinilai sudah tidak bisa ditagih kembali. Bank akan menanggung kerugian
atas kredit yang sudah diberikan. Dengan ketentuan:
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah
melapaui 270 hari
2. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Dari segi hukum maupun pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada
nilai wajar.
Kredit macet atau problem loan adalah kredit yang mengalami
kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan
atau karena kondisi di luar kemampuan debitur. (Siamat, 1993:220).
I. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet
Menurut Kasmir (2011:128-131) setiap pemberian suatu fasilitas
kredit mengandunga resiko kemacetan. Akibatnya kredit tidak dapat
ditagih sehingga menimbulkan kerugian yang harus ditanggung pihak
bank. Sepandai apapun analis kredit dalam menganalisis setiap
permohonan kredit, kemungkinan kredit tersebut macet masih ada. Hanya
saja dalam hal ini, bagaimana meminimalkan resiko tersebut seminimal
mungkin. Dalam praktiknya kemacetan suatu kredit disebabkan oleh 2
unsur sebagai berikut:
1. Pihak Perbankan
Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang
teliti, sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak terprediksi
sebelumnya atau mungkin salah dalam melakukan perhitungan. Dapat
pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur
sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subyektif dan akal-
akalan.
2. Pihak Nasabah
Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2
hal, yaitu:
a. Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk
tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank sehingga
kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur
kemauan untuk membayar, walaupun sebenarnya nasabah mampu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya si debitur mau membayar tapi
tidak mampu. Sebagai contoh kredit yang dibiayai mengalami
musibah seperti kebakaran, hama, kebanjiran dan sebagainya,
sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak ada.
Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan,
sehingga tidak menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan
apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau
angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau melakukan
penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap
kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan
sehingga bank tidak mengalami kerugian.
Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara antara lain:
1. Rescheduling
Suatu tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang
jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran. Dalam hal ini si
debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit
pembayaran kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6
bulan menjadi satu tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang
lebih lama untuk mengembalikannya.
Memperpanjang ansuran hampir sama dengan jangka waktu
kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang
pembayaranyapun missal 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja
jumlah angsuranpun menjadi mengecil seiring dengan penambahan
jumlah angsuran.
2. Reconditioning
Reconditioning maksudnya adalah mengubah berbagai
persyaratan yang ada seperti:
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu
tertentu, maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda
pembayarannya, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar
seperti biasa.
c. Penurunan suku bunga.
Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih
meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika bunga pertahun
sebelumnya dibebankan 20% per tahun diturunkan menjadi 18%
per tahun. Hal ini tergantung dari pertimbangan bank yang
bersangkutan. Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah
angsuran yang semakin mengecil, sehingga dapat diharapkan dapat
membantu meringankan nasabah.
d. Pembebasan bunga
Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah
dengan pertimbangan nasabah tidak mampu lagi membayar kredit
tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk
membayar pokok pinjamannya sampai lunas.
3. Retructuring
Retructuring merupakan tindakan bank kepada nasabah
dengan cara menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah
memang membutuhkan tambahan dana dan usaha yang di biayai
memang masih layak. Tindakan ini meliputi:
a. Dengan menambah jumlah kredit
b. Dengan menambah equity:
1) Dengan menyetor uang tunai
2) Tambahan dari pemilik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas. Seorang
nasabah dapat saja diselamatkan dengan kombinasi antara
rescheduling dengan restructuring, misalnya jangka waktu
diperpanjang pembayaran bunga ditunda atau reconditioning dengan
rescheduling misalnya jangka waktu diperpanjang modal ditambah.
5. Penyitaan jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah
sudah benar-benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak
mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto
1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya PD. BPR BKK Wonogiri
Kota Cabang Girimarto
a. Sejarah
Berdasarkan sistem perbankan yang berlaku di Indonesia yang
menetapkan dua bentuk lembaga keuangan yakni bank umum dan bank
perkreditan rakyat. Bank umum bisa didirikan di berbagai wilayah,
sedangkan Bank Perkreditan Rakyat hanya dapat didirikan di wilayah
kecamatan, dari pengkategorian tersebut maka BKK dapat digolongkan
pada Bank Perkreditan Rakyat. Dengan adanya pembenahan yang matang
serta mudah terprogram dan terencana maka BKK Girimarto berubah
menjadi BPR – BKK Girimarto dengan pemberian ijin usaha Bank dari
Direksi Bank Indonesia sengan surat keputusan No. 32/200/KEP/DIR
Tanggal 14 Mei 1999.
Sejak dikukuhkan sebagai BPR menunjukkan perkembangan yang
baik, hal ini ditandai dengan peningkatan asset dan laba usaha setiap tahun
meningkat cukup segnifikan dan lebih penting adalah predikat nilai tingkat
kesehatan bank dalam posisi sehat. Namun demikian sejak pengukuhan
sebagai BPR, baru sekali diadakan pemeriksaan atau pembinaan (secara
langsung) oleh Bank Indonesia pada tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus
2003. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan selama ini masih
banyak kelemahan dan pelanggaran dalam operasionalnya, walaupun
kelemahan dan pelanggaran tersebut tidak terlalu materiil (khusus bidang
administrative dan manajemen).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Latar Belakang
Lembaga Keuangan bank yang berdiri dibawah pengawasan dan
kerjasama dari Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Pada mulanya
berdiri sebagai status lembaga keuangan non bank dan dengan alasan
perkembangan ekonomi dan prestasi yang didapat dari instansi yaitu
perkembengan kredit manajemen yang teratur, dana dan modal. Serta
simpanan yang meningkat maka pada 14 Mei 1999 perubahan status oleh
Bank Indonesia diberikan dari Badan Kredit Kecamatan menjadi Bank
Perkreditan Rakyat BKK. Berarti perubahan status ini mengubah dari
status Lembaga Keuangan Non Bank menjadi Lembaga Keuangan Bank
dengan daerah kerja yang tidak berubah karena adanya perubahan status.
Hal ini dimungkinkan karena sebagai pengembangan pemberian jasa-jasa
yang diusahakan oleh Bank Perkreditan Rakyat-BKK Girimarto khususnya
bagi masyarakat luas.
2. Lokasi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
Persaingan yang tinggi dan pemenuhan masyarakat akan keinginan
kredit PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto didirikan dibawah
pengawasan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah, Perintah
Kabupaten Wonogiri dan Pemerintah Profinsi Jawa Tengah.
Secara administrasi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang
Girimarto termasuk salah satu Bank Perkreditan Rakyat BKK yang berada
diwilayah Karesidenan Surakarta. Adapun letak dari pada PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto adalah di Jalan Sinuwun No.29
Tambakmerang Girimarto Wonogiri, yang mempunyai daerah operasional
meliputi daerah perkotaan dan pedesaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Visi dan Misi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
VISI
Menjadi Bank yang sehat, besar, mandiri, dan mampu bersaing.
Dengan statemen budaya perusahaan :
“Meraih Sukses Bersama, Bersama Meraih Sukses.”
MISI
Menjalankan Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat, sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan yang berlaku;
Sebagai Mitra Usaha Masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup melalui
layanan jasa BPR yang profesional;
Mengupayakan Sumber Pendapatan Asli Daerah
4. Struktur Organisasi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang
Girimarto
GAMBAR 1.1 Struktur Organisasi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
Sumber: Bagian Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Pimpinan cabang
Pimpinan cabang berkedudukan memimpin kantor cabang yang
berada dibawah dan tanggung jawab direksi. Tugasnya ialah
membantu direksi menyusun perencanaan, melaksanakan koordinasi
dan pengawasan kegiatan operasional yang menjadi tanggung jawab
dan kewenangan wilayah kerjanya.
Wewenang pimpinan cabang:
1) Memutuskan pemberian kredit sesuai dengan batas wewenang
kredit yang dimilikinya atau memberikan rekomendasi usulan
kredit bagi nasabah yang mengajukan kredit diatas kewenanganya
2) Memberikan tingkat suku bunga khusus sesuai dengan kewenangan
yang diberikan oleh Direksi
3) Menandatangani akta-akta yang berkaitan dengan pemberian kredit
dan penyelesaian kredit bermasalah sepanjang dengan Surat Kuasa
Khusus dari Direksi
4) Menandatangani surat-surat, cek, bilyet-bilyet, buku tabungan dan
lain-lain yang termasuk dalam kategori operasi perbankan normal
dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dan ketentuan
yang berlaku
5) Menyetujui pengeluaran biaya pada unit kerjanya dalam batas
wewenang tertentu
6) Melakukan penilaian prestasi pegawai untuk digunakan sebagai
dasar usulan perubahan pangkat, perubahan gaji, mutasi/
penempatan dan pelatihan
7) Menetapkan target untuk unit kerja dibawahnya sesuai dengan
bidang pekerjaanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Kasi Pemasaran
Kepala Seksi Pemasaran merupakan unsur pelaksana teknis yang
dipimpin oleh seorang kepala cabang, berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada pemimpin Kantor Pusat operasional. Seorang
kepala seksi pemasaran mempunyai fungsi ialah membantu Pemimpin
Kantor Cabang dalam melakukan pengkoordinasian kegiatan-kegiatan
dibidang Dana dan Kredit, dan dalam hal pengembangan pertumbuhan
bisnis dan penetrasi pasar dengan penekanan pada aspek penyaluran kredit
yang sehat serta penghimpunan dana pihak ketiga yang mampu
mendukung likuiditas.
Wewenang:
1) Menawarkan produk perusahaan secara langsung kepada masyarakat
atau kelompok masyarakat/lembaga;
2) Menerima usulan kredit dari dana dan kredit untuk diberikan
rekomendasi atau persetujuan atau penolakan;
3) Melaksanakan akad kredit bagi pemohon kredit yang disetujui;
4) Mengususlkan pembayarn/pencairan kredit kepada seksi pelayanan
dengan berdasarkan berbagai bukti pengikatan yang sah dan lengkap;
5) Melakukan negosiasi dalam penghimpunan dana dan meneruskan
permintaan pembukaan atau penutupan rekening tabungan/deposito
kepada Seksi Pelayanan untuk Verifikasi/persetujuan;
6) Mengusulkan kerjasama dengan Notaris, pengacara, perusahaan
penilai pada atasan;
7) Melakukan negosiasi dalam penanggulangan kredit bermasalah dan
mengajukan usulan penghapus bukuan kepada jajaran yang alebih
tinggi;
8) Mengusulkan restrukturisasi;
9) Menerbitkan surat pelunasan kredit, surat roya, dan pelepasan jaminan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tugas Pokok :
1) Memantau perkembangan pemasaran kredit, pemasaran dana, dan
hubungan dengan nasabah
2) Membuat laporan berkala kepada Pemimpin Cabang mengenai
pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga beserta
permasalahan serta usulan-usulan perbaikan;
3) Memastika bahwa persyaratan administrasi permohonan kredit telah
lengkap
4) Melayani pembukaan dan penutupan rekening;
5) Mencatat dan mencari solusi bagi pengaduan nasabah;
6) Memantau perkembangan rekening debitur tertentu;
7) Menyusun laporan harian mengenai nasabah dana pihak ketiga yang
melakukan pembukaan rekening dan penutupan rekening;
8) Memantau deposito jatuh tempo dan rekening pengiriman dalam
perjalanan untuk diinformasikan kepada nasabah melalui customer
service ;
9) Membuat laporan tunggakan debitur, melakukan penanggulangan
tunggakan kredit;
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Seksi Kredit
Seksi kredit membantu Direksi sesuai dengan bidang tugasnya dan
bertanggung jawab kepada Direksi. Tugas dari bidang Kredit ialah
melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan pemberian
kredit, penagihan, pengadministrasian dan pemantauan kolektibilitas.
Seksi Kredit mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan perencanaan kredit
2) Penyelenggaraan usaha perkreditan dengan prinsip kehati-hatian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3) Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang diajukan calon
nasabah
4) Pembinaan Debitur
5) Menyajikan data dan laporan yang dibutuhkan sesuai bidangnya
6) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan
atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya
d. Seksi Dana
Seksi Dana membantu Direksi dalam bidang tugasya dan
bertanggung jawab kepada Direksi. Tugas dari Seksi Dana ialah
melakukan koordinasi pengembangan dana dan pembinaan hubungan
nasabah PD. BPR BKK serta menjaga likuiditas Bank
Seksi Dana mempunyai fungsi :
1) Penyelenggara usaha pengembangan dana
2) Pelaksanaan pengelola administrasi keluar masuk dana
3) Pengelola rekening nasabah
4) Menyajikan data dan laporan yang dibutuhkan sesuai bidangnya
5) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan
yang perlu diambil dibidang tugasnya
e. Kasi Pelayanan
Kepala Seksi Pelayanan merupakan unsur pelaksana teknis yang
dipimpin oleh seseorang kepala cabang, berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada pemimpin Kantor Pusat operasional.
Wewenang:
1) Memberikan persetujuan/rekomendasi atas usulan biaya yang diajukan
oleh unit kerja;
2) Menandatangani surat menyurat yang terkait dengan bidang
pekerjaanya;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Mengatur cuti pegawai, pemakaian sarana/fasilitas kerja.
Tugas Pokok:
1) Mencatat transaksi harian meliputi jurnal, general ledger, mutasi kas
harian, saldo nominatif dana pihak ketiga;
2) Menyusun perputaran kas mingguan;
3) Melakukan rekonsiliasi rekening antar kantor dan menyelesaikan open
item
4) Menerbitkan dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala
(harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan)
5) Membuat dan menyampaikan laporan system informasi debitur (SID)
ke Bank Indonesia
6) Melakukan setoran-setoran ke pihak lain seperti pajak, PBB, PLN, dsb;
7) Pemutakhiran daftar aktiva tetap dan inventaris;
8) Membuat laporan yang berkaitan dengan personalia;
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
f. Bidang Pembukuan
Bidang pembukuan merupakan unsur pelaksana teknis yang
dilakukan oleh seorang seksi bidang pembukuan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Pimpinan Kantor Cabang. Tugas dari bidang
pembukuan adalah membantu seksi Bidang Dana dalam melakukan
pengkoordinasi dan pengawasan kegiatan dan perputaran uang yang
menjadi tanggung jawab dan kewenangan di wilayah kerjannya
Fungsi:
1) mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan serta pelaksanaan tugas
2) penelitian kebenaran administrasi dan laporan kas harian
3) penghitungan ketersediaan dan kebutuhan kas
4) mengolah data dan laporan yang dibituhkan sesuai bidangnya
5) pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atas
tindakan-tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
g. Teller
Seksi Teller merupakan staff dibawah seksi Pelayanan yang
merupakan unsur pelaksana teknis, berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada pemimpin kantor cabang
Fungsi:
Melaksanakan kegiatan operasional Kantor Cabang meliputi :
1) Pelayanan transaksi kas;
2) Penyelenggaraan sistem akuntansi atas transaksi Kantor Cabang;
3) Menyususun dan menyajikan laporan keuangan Kantor Cabang;
4) Menyususun dan menyampaikan laporan-laporan sesuai dengan
ketentuan perbankan;
5) Menyelenggarakan administrasi umum untuk mendukung tugas-tugas
semua unit kerja.
h. Satpam
Staff pengaman yang merupakan unsur pelaksana teknis yang
digunakan untuk menjaga keamanan, berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada pemimpin kantor cabang
Tugas :
1) Membantu Staff lain/nasabah jika diperlukan dalam transaksi
2) Menjaga keamana bank dalam melakukan kegiatan perbankan
3) sebagai pengawal jika ada penyaluran dari pihak kantor pusat kepada
kantor cabang
Fungsi:
memberikan rasa keamanan pada nasabah saat bertransaksi di dalam bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
5. JENIS PRODUK YANG DIHASILKAN
a. Kredit
1) Kredit Umum, persyaratan permohonannya adalah:
a) Jumlah pinjaman <Rp 50.000.000,-
(1) Foto copy KTP suami-istri yang masih berlaku baik
peminjam maupun pemilik sertifikat
(2) Foto copy KK terbaru baik peminjam maupun
pemilik sertifikat
(3) Foto copy sertifikat
(4) Foto copy pipil pajak
(5) Foto copy BPKB mobil atau motor
(6) Foto copy STNK
(7) Esek rangka, mesin, dan kwitansi kosong bermaterai
(8) Foto kendaraan
b) Jumlah pinjaman >Rp 50.000.000,-
(1) Foto copy KTP suami-istri yang masih berlaku baik
peminjam maupun pemilik sertifikat
(2) Foto copy KK terbaru baik peminjam maupun
pemilik sertifikat
(3) Foto copy sertifikat
(4) Foto copy pipil pajak
(5) Foto copy BPKB mobil atau motor
(6) Foto copy STNK
(7) Esek rangka, mesin, dan kwitansi kosong bermaterai
(8) Foto kendaraan atau tempat usaha
(9) Foto copy SIUP/TDP/NPWP yang masih berlaku
2) Kredit Profesi, persyaratan permohonannya adalah:
a. Surat pengantar/ surat keterangan/rekomendasi dari kepala
desa/ kepala dinas/instansi/pejabat yang berwenang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. SK pengangkatan pertama, Sk berkala dan SK terakhir,
diutamakan asli
c. TASPEN, KARPEG dan ASABRI diutamakan asli
d. Daftar penerima gaji terakhir dan keterangan penghasilan
lainnya
e. Surat kuasa potong gaji
3) Kredit Pundi, persyaratan permohonannya adalah:
a. Foto copy KTP suami-istri yang masih berlaku baik
peminjam maupun pemilik sertifikat
b. Foto copy KK terbaru baik peminjam maupun pemilik
sertifikat
c. Pas foto terbaru pemohon suami dan istri
d. Foto copy buku nikah
e. Apabila calon pemohon berstatus duda atau janda harus
dilampiri dengan surat keterangan dari pejabat yang
berwenang
4) Kredit Kelompok, persyaratan permohonannya adalah:
a. Surat pengantar/ surat keterangan/rekomendasi dari kepala
desa/ kepala dinas/instansi/pejabat yang berwenang
b. Foto copy KTP suami-istri bagi pengurus dan anggota
kelompok
c. Surat pernyataan tanggung renteng bermaterai
d. Daftar alokasi kredit untuk masing-masing anggota
e. Surat kuasa para pihak yang diberi kuasa bertindak untuk
dan atas nama kelompok dalam melakukan hubungan
dengan bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
5) Kredit Super (perangkat desa), persyaratan permohonannya adalah:
a. Surat pengantar/ surat keterangan/rekomendasi dari kepala
desa/ kepala dinas/instansi/pejabat yang berwenang
b. SK pengangkatan pertama, Sk berkala dan SK terakhir,
diutamakan asli
c. TASPEN, KARPEG dan ASABRI diutamakan asli
d. Daftar penerima gaji terakhir dan keterangan penghasilan
lainnya
e. Surat kuasa potong gaji
b. Simpanan
1) TAMADES (Tabungan Masyarakat Desa)
Tabungan Masyarakat Desa (TAMADES) adalah tabungan
yang bersifat umum yang diperuntukkan untuk semua
masyarakat.
2) SICIPTA (Simpanan Cocok Idola Pelajar dan Wiraswasta)
Simpanan Cocok Idola Pelajar dan Wirausaha (SICIPTA)
adalah tabungan segmen utamanya kepada pelajar dan wirausaha.
3) TAWA (Tabungan Wajib)
Tabungan wajib adalah tabungan yang dikeluarkan oleh
bank yang diwajibkan untuk para nasabah yang mengambil kredit
mingguan.
4) Deposito
Tabungan Deposito yaitu jenis simpanan yang dapat
diambil dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan di awal
perjanjian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
6. Jaminan kredit yang digunakan pada PD BPR BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto adalah jaminan tidak berwujud, antara lain yaitu:
a. Sertifikat Tanah:
1) Sertifikat Tanah asli dan foto copynya diutamakan atas nama
debitur
2) Sertifikat yang bukan atas nama debitur harus menggunakan surat
kuasa dari pemilik jaminan kepada peminjam jaminan
3) Surat keterangan harga taksiran tanah dari desa/kelurahan setempat
4) Surat SPPT PBB / pipil PBB diutamakan tahun terakhir
b. Surat BPKB :
1) BPKB asli dan foto copy diutamakan atas nama debitur
2) Foto copy STNK
3) Gesekan Nomor Rangka dan Nomor Mesin kendaraan
4) Kwitansi kosong bermaterai dari pemilik.
c. Cash Collateral :
1) Bilyet Deposito asli
2) Buku tabungan asli
3) Surat kuasa pendebetan
4) Emas dan logam mulia beserta bukti kepemilikannya
5) Dokumen yang sah atas jaminan cash collateral
B. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada PD. Bank Perkreditan
Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
1. Faktor-Faktor Terjadinya Kredit Macet
Sebelum adanya kredit macet perlu kita ketahui faktor-faktor yang
mengakibatkan kredit macet itu sediri. Banyak beberapa faktor yang
menyebabkan kredit macet, diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a. Faktor Internal Bank
Sumber daya manusia merupakan faktor utama dan pertama yang
masih memerlukan adanya peningkatan dan pemahaman tentang
bagaimana melakukan analisa kredit secara benar, yang menjadi salah
satu upaya untuk memperoleh keyakinan, bahwa kredit yang akan
diberikan sesuai dengan tujuan penggunaannya serta mengetahui
dengan pasti sumber pembayaran kembali atas kreditnya. Faktor ke
dua, masih belum adanya pembatasan-pembatasan wilayah operasional
penyaluran kredit sehingga mengakhibatkan adanya dobel pemberian
kredit, hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi yang baik antara
kreditur dan debitur. Ketiga, Sistem informasi debitur belum
sepenuhnya bisa dijadikan salah satu referensi di dalam pengambilan
keputusan kredit. Sedangkan faktor yang ke empat yaitu dalam
pelaksanaan operasional belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan,
karena ketentuannya masih terdapat kelonggaran. Faktor selanjutnya
seperti kurangnya koordinasi antar karyawan yang berakibat kesalahan
yang sama diulang kembali, ditambah kepercayaan yang berlebih tanpa
didukungnya analisa yang mengajukan kredit. Hal itu dikarenakan
belum maksimalnya upaya pembinaan dan penanganan pasca kredit,
baik yang lancar maupun non lancar. Pemanfaatan teknologi yang ada
belum sepenuhnya maksimal digunakan, sehingga kurang efektif dan
efisiennya kerja karyawan dalam pemberian kredit.
b. Faktor Eksternal Bank
Masih terdapatnya penyalahgunaan kredit oleh debitur, karena sifat
konsumtif debitur yang terkadang tidak terkendali disebabkan
kebutuhan yang semakin meningkat atau memiliki gaya hidup yang
tinggi. Maka bank-bank banyak menawarkan pemberian kredit yang
menarik, sehingga terjadi persaingan antar bank dan lembaga keuangan
yang menawarkan berbagai kemudahan dalam pemberian kredit. Itikad
yang kurang baik dari debitur yang menyepelekan dan ketidakniatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
debitur. Debitur yang kurang mampu didalam mengelola keuangan
yang ada merupakan salah satu faktor yang sering ditemui dalam
penanganan kredit macet karena sebenarnya debitur harus dapat
memanage pengeluaran ditambah lagi dengan menyisihkan uang untuk
melunasi tanggungan kredit yang diambilnya. Faktor yang tidak
diinginkanpun juga dapat terjadi seperti adanya musibah, sakit atau
bencana alam yang menimpanya. Keadaan ekonomi yang membuat
debitur mengalami kesulitan dalam pelunasan kredit, sering ditemui
pada masyarakat yang menengah ke bawah. Kebutuhan yang semakin
meningkat, terkadang memaksa seseorang untuk mengambil kredit di
bank, dan belum tentu kredit yang diambil dipergunakan sebagai
tambahan modal atau investasi melainkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumtif saja.
2. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet
Dengan adanya prosedur penyelamatan kredit macet ini diharapkan
dapat menyelematkan kredit macet. Adapun upaya dini yang dilakukan
adalah sebagai beikut :
a. Melakukan pemantauan kredit secara umum
Pemantauan kredit secara umum dilakukan supaya dapat
mengetahui kemampuan daya angsur dari tiap nasabah kredit. Dari
pemantauan kredit secara umum bank dapat menentukan apakah kredit
itu lancar, dalam perhatian, kurang lancar, diragukan ataupun macet.
Pemantauan itu diantaranya adalah pemantauan terhadap administrasi
kredit yaitu pemantauan terhadap syarat-syarat pengajuan kredit oleh
nasabah. Pemantauan dilakukan secara rutin maupun berkala seperti
dilakukan setiap seminggu sekali ataupun sebulan sekali untuk melihat
angsuran nasabah. Dilakukan pemantauan khusus jika terjadi sesuatu
hal untuk segera ditindaklanjuti. Pemantauan khusus dilakukan supaya
tidak terjadi sesuatu yang merugikan dan langsung ditindaklajuti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Mengidentifikasi proses menurunnya kualitas kredit
Hal ini dilakukan supaya tingkat kualitas kredit yang diberikan
tidak turun dan bank dapat dinyatakan sehat. Karena jika kualitas
kredit itu turun maka bisa jadi nasabah-nasabah yang tadinya
melakukan pinjaman menjadi berpindah tempat dan bank mengalami
kerugian. Hal-hal yang dilakukan untuk mengidintifikasi proses
menurunnya kualitas kredit yaitu pemantauan kolektibilitas dengan
melihat gejala dini terhadap proses pengambilan angsuran, jika itu
nasabah lama dapat diketahui kolektibilitas si nasabah tersebut,
sedangkan jika itu nasabah baru maka dilakukan survey langsung
untuk mengetahui kolektibilitas nasabah. Mewaspadai terhadap hal-hal
lain seperti penambahan plafond dan penundaan angsuran,
penambahan plafond dan penundaan angsuran yang diajukan oleh
nasabah perlu diwaspadai dan perlu diadakan pengecekan apakah
nasabah benar-benar memerlukan penambahan plafond tersebut atau
tidak.
c. Memilah-milah terhadap menurunnya kualitas kredit
Kualitas kredit dipilah-pilah dengan membagi zona kolektibilitas,
tiap kolektibilitas berbeda cara penanganannya, jadi pembagian zona
kolektibilitas dapat mempermudah kinerja karyawan dalam
menanganinya. Selanjutnya membagi penanganannya, para karyawan
dibagi tiap zona kolektibilitasnya. Sehingga karyawan tersebut dapat
menentukan strategi-strategi dalam meningkatkan kualitas kredit.
d. Pembentukan tim penanganan kredit macet
Pembentukan tim ini dilakukan agar penanganan kredit macet
segera teratasi. Sehingga kualitas kredit dapat meningkat. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
adanya tim ini diharapkan penyelamatan kredit dapat berjalan dengan
lancar dan nasabah dapat kembali memenuhi kewajibannya.
e. Menentukan penyelamatan kredit dengan cara restrukturisasi
Restrukturisasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya. Upaya
restrukturisasinya seperti penjadwalan kembali, persyaratan kembali,
dan penataan kembali. Penyelamatan ini wajib didukung dengan
analisis dan bukti-bukti yang memadai, dan dilakukan proses
restrukturisasi. Melakukan analisis dengan perhitungan kembali tingkat
pendapatan dan selang waktu pendapatan itu diperoleh, karena
sebagian besar warga Girimarto pekerjaanya adalah petani dan
pengusaha, sehingga selang waktu perolehan pendapatan mereka tidak
sama. Dan dilakukan pengumpulan bukti-bukti untuk memperkuat
analisis dan dapat untuk memperkuat proses restrukturisasi.
f. Penyelamatan kredit diluar proses pengadilan
Penyelamatan ini dilakukan agar tidak melewati jalur hukum,
sehingga nasabah merasa nyaman dengan proses pemberian kredit
serta penyelamatan kredit. Penyelamatan kredit dengan proses
pengadilan akan memakan waktu yang lama dan akan membutuhkan
dana yang tidak sedikit. Hal ini adalah jalan terakhir yang dilakukan
jika kredit macet ini benar-benar tidak dapat terselamatkan.
3. Penyelamatan Kredit Macet pada PD. BPR BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto
Penyelamatan kredit yang dilakukan para karyawan PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto tidak jauh berbeda dari prose
penyelamatan kredit pada umumnya. Disini para karyawan hanya sedikit
menambahkan siasat-siasat atau trik-trik dalam proses penyelamatan kredit
macet tersebut. Seperti yang dikatakan bapak Hari Sapto Wiyono, sebelum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
melakukan proses penyelamatan kredit perlu diadakan pemantauan seperti
melihat kondisi nasabah, apakah sebenarnya nasabah mampu atau tidak
dalam membayar angsuran tersebut. Selanjutnya melihat karakteristik
nasabah, disini dapat kita lihat apakah nasabah mempunyai niat dalam
mengangsur ataukah tidak.
Siasat yang biasanya dipakai hanyalah seperti shock terapi saja.
Shock terapi itu seperti menakut-nakuti nasabah tentang pemasangan
patok yang bertuliskan bahwa tanah ini telah disita oleh bank dan akan
segera dilelang, ini biasanya memakai jaminan berupa sertifikat tanah. Jika
pemasangan patok itu dilakukan maka nasabah akan malu karena menjadi
pusat perhatian masyarakat.dan ada juga siasat yang nasabahnya masih
memiliki orang tua, karyawan bank akan datang langsung kapada orang
tuanya, setelah itu karyawan bank menawarkan alternatif yang dipakai
seperti, orang tuanya pun ikut dalam bagian melunasi pinjaman tersebut,
atau melawati jalur hukum. Kebanyakan nasabah yang ada di PD. BPR
BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto memilih untuk melunasi
pinjamannya dari pada harus berurusan dengan hukum.
Jalan kedua proses penyelamatan kredit macet yang dijalankan
PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto adalah restrukturisasi.
Proses penyelamatan kredit macet dengan cara restrukturisasi pada PD.
BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto ini tidak terlalu jauh berbeda
dengan proses restrukturisasi pada umumnya. Hal-hal yang dilakukan
dalam restrukturisasi adalah seperti penjadwalan kembali pembayaran dan
jangka waktunya.
Penjadwalan yang dilakukan adalah seperti perpajangan jangka
waktu pelunasan hutang dan perpanjangan waktu pelunasan tunggakan
bunga. Tindakan penjadwalan kembali ini dapat diberikan kepada debitur
yang masih menunjukkan itikad baik untuk melunasi kewajibannya.
Faktor-faktor yang mendukung diberikannya penjadwalan kembali
misalnya, pemasaran produk debitur masih baik, usaha debitur dikelola
oleh tenaga yang terampil, proses produksinya masih berjalan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
normal, dan bahan baku untuk keperluan produksi masih mudah untuk
didapatkan.
Restrukturisasi yang selanjutnya adalah persyaratan kembali.
Persyaratan kembali adalah perubahan sebagian atau seluruh persyaratan
pembiayaan yang diantaranya perubahan jadwal pembayaran, jumlah
angsuran, dan jangka waktu. Persyaratan kembali dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti perubahan tingkat bunga, pemberian keringanan
tunggakan bunga, keringanan denda, penambahan agunan, dan perubahan
syarat-syarat kredit. Seperti penjadwalan kembali diatas, semua ini harus
didasari oleh faktor-faktor yang mendukung diberikannya persyaratan
kembali misalnya, pemasaran produk debitur masih baik, usaha debitur
dikelola oleh tenaga yang terampil, proses produksinya masih berjalan
dengan normal, dan bahan baku untuk keperluan produksi masih mudah
untuk didapatkan.
Restrukturisasi dengan cara penataan kembali adalah cara yang
ketiga. Penataan kembali diberikan wajib didukung dengan analisis dan
bukti-bukti yang memadai dan terdokumentasi dengan baik. Penataan
kmbali yang dilakukan adalah seprti penurunan suku bunga kredit,
pengurangan tunggakan pokok dan bunga kredit, perpanjangan jangka
waktu, dan penambahan modal. Penataan kembali dapat dilakukan atas
dasar permohonan secara tertulis dari nasabah, bank hanya membantu
memberikan saran. Nasabah yang memohon agar dilakukan penataan
kembali dengan kriteria nasabah yang mengalami penurunan kemampuan
pembayaran dan nasabah yang memiliki prospek usaha yang bagus dan
dapat memenuhi kewajibannya setelah dilakukannya penataan kembali.
Para karyawan PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
juga melakukan kombinasi atau menggabungkan dua dari ketiga
restrukturisasi diatas. Dan yang terakhir adalah penyelamatan
menggunakan jaminan. Penyelamatan menggunakan jaminan ini jarang
dipakai oleh PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto,
dikarenakan membuang-buang waktu, tenaga dan juga biaya. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dilakukan jikalau nasabah benar-benar tidak mampu lagi untuk
menyelesaikan kewajibannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka sampailah pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan
dan saran bagi PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto sebagai
berikut ini.
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mengakibatkan kredit macet antara lain faktor
internal bank dan faktor eksternal bank atau dari nasabahnya, tetapi
yang sering terjadi khususnya di PD. BPR BKK Wonogiri Kota
Cabang Girimarto adalah faktor yang menyebabkan terjadinya kredit
macet karena nasabah yang terlambat mengangsur kewajiban yang
sudah jatuh tempo.
2. Prosedur penyelamatan kredit yang dilakukan PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto yaitu :
a. Melakukan pemantauan dan pendekatan penanganan kredit macet.
Mengidentifikasi proses menurunnya kualitas kredit tersebut
dengan cara pemantauan koletibilitas nasabah.
b. Melakukan penetapan strategi penanganan kredit bermasalah
dengan cara memeriksa kelengkapan-kelengkapan dan keabsahan
dokumen, hubungan dengan debitur, serta informasi dan
investigasi. Penyelamatan dengan cara mendatangi langsung
nasabah lebih efektif dan bank dapat mengetahui seluk beluk
nasabah tersebut. Memakai cara shock terapi atau ditakut-takuti
agar penyelesaian kredit macet ini tidak melewai jalur hukum.
c. Melakukan penyelamatan kredit bermasalah yaitu dengan cara
melakukan rencana tindak lanjut dengan melakukan restrukturisasi.
Restrukturisasinya seperti penjadwalan kembali, persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
kembali, penataan kembali, kombinasi antara ketiga hal tersebut
dan yang terakhir adalah pnyelamatan menggunakan jaminan
nasabah. Pada PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto
memilih melakukan penyelesaian kredit macet yaitu secara damai
dan melalui saluran hukum. Secara damai yaitu berupa tindakan-
tindakan yang dijalankan agar dalam waktu tertentu kredit yang
mengalami kemacetan dapat segera diselesaikan seluruhnya atau
sebagian sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan secara hukum
apabila penyelesaian secara damai tidak bisa diupayakan secara
maksimal, maka jalan terakhir adalah melalui saluran hukum,
tetapi cara ini jarang digunakan dikarenakan cara ini membuang
waktu dan biaya yang tidak sedikit.
B. Saran
1. Sebaiknya PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto dalam
menangani faktor eksternal yang dikarenakan nasabah yang terlambat
mengangsur kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan cara
memberikan perpanjangan tempo angsuran yang ditetapkan dari pihak
bank untuk memberi kelonggaran pada nasabah untuk mengangsur
kekurangan tagihan.
2. Prosedur penyelamatan kredit pada kredit umum PD. BPR BKK
Wonogiri Kota Cabang Girimarto sudah dilakukan dengan cukup baik,
maka sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kualitas
mutu dari PD. BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto.