ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PASAR SEBELUM DAN SESUDAHPENGUMUMAN INFORMASI PERUBAHAN DIVIDEND YIELD PADA
PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
(Tesis)
Oleh
ANDIKA KUSUMA WIJAYA
PROGRAM PASCASARJANA ILMU AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PASAR SEBELUM DAN SESUDAHPENGUMUMAN INFORMASI PERUBAHAN DIVIDEND YIELD PADA
PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
ANDIKA KUSUMA WIJAYA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi harga saham daripengumuman informasi perubahan Dividend Yield naik dan turun. Tujuan lainnyaadalah untuk menguji perbedaaan reaksi harga saham yang ditimbulkan daripengumuman informasi perubahan dividend yield naik dan dividend yield turun.Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan pengamatanterhadap Cumulative Abnormal Return selama periode jendela 3 hari, 7 hari, 11 haridan 21 hari.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari terminal Bloomberg.Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 82 perusahaan yang terdaftar di BEJdan mengumumumkan pembagian dividen pada tahun 2011-2017. Data yangdigunakan dalam penelitian ini meliputi, data informasi dividend yield perusahaanpada Tahun 2011-2017, tanggal pengumuman dividen, data cumulative abnormalreturn. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan 2 adalahpaired sample t-test.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Reaksi harga saham yangditimbulkan dari pengumun dividend yield turun berbeda secara signifikan terjadipada periode jendela 11 hari dan 21 hari dan harga saham negatif terhadappengumuman dividend yield turun, setelah pengumuman, (2) Reaksi harga sahamyang ditimbulkan dari pengumun dividend yield naik berbeda secara signifikan terjadipada periode jendela 11 hari dan 21 hari dan harga saham negatif terhadappengumuman dividend yield naik, setelah pengumuman. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pengumuman pembayaran dividen tunai naik dan pengumumanpembayaran dividen tunai tetap mempunyai information content.
Kata kunci : Cumulative Abnormal Return, Dividend Yield.
ABSTRACT
ANALYSIS OF DIFFERENCE IN MARKET PERFORMANCE BEFORE ANDAFTER ANNOUNCEMENT OF INFORMATION ON DIVIDEND YIELD
CHANGES IN COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
By
ANDIKA KUSUMA WIJAYA
The purpose of this study was to determine the reaction of stock prices from theannouncement of information on changes in Dividend Yield up and down. Anothergoal is to test the difference in stock price reactions arising from the announcement ofinformation on rising dividend yield and dividend yields. This study uses an eventstudy approach, where observations are made on Cumulative Abnormal Return overa window period of 3 days, 7 days, 11 days and 21 days.
This study uses secondary data obtained from the Bloomberg terminal. This studyused a sample of 82 companies listed on the JSX and announced dividend distributionin 2011-2017. The data used in this study include, data on company dividend yieldinformation in the years 2011-2017, dividend announcement date, cumulativeabnormal return data. The statistical method used to test hypotheses 1 and 2 is apaired sample t-test.
The results of this study indicate that (1) The stock price reaction arising from thedown dividend yield announcer differs significantly between the 11-day and 21-daywindow periods and negative stock prices on the dividend yield announcement down,after the announcement, (2) Share price reaction arising from the rising dividendyield announcer significantly different occurred in the window period of 11 days and21 days and negative stock prices on the announcement of dividend yield rose, afterthe announcement. The results of this study indicate that the announcement of cashdividend payments goes up and the announcement of cash dividend payments still hasinformation content.
Keywords: Cumulative Abnormal Return, Dividend Yield.
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PASAR SEBELUM DAN SESUDAHPENGUMUMAN INFORMASI PERUBAHAN DIVIDEND YIELD PADA
PERUSAHAAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
ANDIKA KUSUMA WIJAYA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMagister Ilmu Akuntansi
Pada
Program Magister Ilmu AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis universitas Lampung
PROGRAM PASCASARJANA ILMU AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 5 April 1988, sebagai anak kedua
dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Musa, S.Pd dan Ibu Marlina B.Sc.
Penulis menyelesaian pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1
Bumiharjo, Way Kanan pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMPN 1 Buay Bahuga, Way Kanan pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMAN 9 Bandar Lampung pada tahun 2006. Pada tahun 2011,
Penulis mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.
Pada tahun 2015, penulis melalui jalur regular terdaftar sebagai mahasiswa
pascasarjana pada Program Studi Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Lampung. Pada hari Jum’at, tanggal 21 Juni 2019, penulis
dinyatakan lulus dalam ujian tesis, dengan bergelar Magister Sains Akuntansi.
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, say
persembahkan karya ini untuk Orang Tuaku, Istri dan Anak Serta Almamaterku
Tercinta
MOTTO
Kerjakanlah amal baik dan bertakwalah kepada Allah
(al-Baqarah:223)
SANWACANA
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
berkat dan Karunia- Nya sehingga penulis dapan menyelsaikan Tesis ini dengan
judul “Analisis Perbedaan Kinerja Pasar Sebelum dan Sesudah
Pengumumnan Informasi Perubahan Dividend Yield pada Perusahaan Yang
Listed Di Bursa Efek Indonesia” disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Ilmu Akuntansi pada Program Pascasarjana Ilmu
Akuntansi di Universitas Lampung.
Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas
Lampung.
5. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus selaku Pembimbing Utama, yang
telah meluangkan waktunya memberikan kritik dan saran yang
membengun terhadap tesis ini, serta untuk segala ilmu, bantuan dan
kesempatan yang telah Ibu berikan kepada penulis.
6. Ibu Dr. Agriyanti Komalasari, S.E., M.Si., Akt, selaku Pendamping
Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya memberikan kritik dan
saran yang membengun terhadap tesis ini, serta untuk segala ilmu, bantuan
dan kesempatan yang telah Ibu berikan kepada penulis.
7. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo., S.E., M.Si., Akt selaku Penguji utama.
Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun dalam proses
penyelesaian tesis ini.
8. Bapak Dr. Usep Syapudin, S.E., M.S. Ak. selaku Sekretaris Penguji.
Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun dalam proses
penyelesaian tesis ini
9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Magister Ilmu Akuntansi,
yang tidak disebutkan namanya terimakasih atas ilmu dan wawasan yang
diberikan kepada penulis.
10. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung, terutama Program Studi Magister Ilmu Akuntansi, Mas Andri.
Terima kasih atas segala bantuannya.
11. Kepada Papa dan Mama ku, serta Papa dan Mama Mertua ku tercinta,
terima kasih atas segala dukungan, doa, pengorbanan, serta segala fasilitas
yang diberikan sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
12. Istriku yang aku cintai, terima kasih atas setiap kasih sayangmu dan
pengorbanan juga waktu yang selalu kau berikan untukku dalam suka
maupun duka.
13. Kepada anak ku tersayang Altakian Sunan Wijaya, terima kasih telah
menjadi motivasi dan penyemangat Abi untuk segera menyelesaikan tesis
ini.
14. Kepada kakak-kakak ku Frans, Renita, adik-adik ku Wawan, Sherly,
Ridho, Haryani, Ganu dan Katrine yang selalu aku banggakan, yang
selama ini tetap menyayangiku, dan mendoakan keberhasilanku, serta
memberikan dorongan dan motivasi baik secara material maupun spiritual.
15. Mba Ina, terima kasih banyak mba udah menjadi tempat bertanya dan
mencari solusi selama proses penyusunan tesis ini, yang terus
menyemangati dalam menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu akuntansi.
16. Teman-teman seperjuanganku Ninda, Karina, Ira, Mba Uut, Mba Mai,
Susan, Enju, terima kasih atas segala dukungan, bantuan, serta waktu yang
telah kita lalui bersama-sama.
17. Pak Amsir, Ibu Mery, Ibu Shova dan rekan-rekan Divisi Treasury yang
telah memberikan Support dan doa dalam menyelsaikan studi
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, semangat, dan doanya.
Demikian kiranya yang dapat penulis sampaikan. Mohon maaf atas segala
sesuatu yang tidak berkenan. Semoga pembaca sekalian dapat memperoleh
manfaat dari tesis ini. Terima Kasih.
Bandar Lampung, 21 Juni 2019
Penulis,
Andika Kusuma Wijaya
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................iDAFTAR TABEL .............................................................................................iiiDAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .........................................................................................11.2 Permaslahan............................................................................................. 81.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................81.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI2.1 Teori Hipotesis Pasar Efisien ..................................................................102.2 Signaling Theory dan Asimeti Informasi.................................................112.3.Event Study.................. ............................................................................122.4 Dividen.....................................................................................................122.5 Dividen Sebagai Sinyal.............................................................................152.6 Penelitian terdahulu dan Pengembangan Hipotesis..................................17
2.6.1 Dividen dengan Kinerja Pasar..........................................................172.7 Kerangka Pemikiran..................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Data Penelitian.........................................................................................213.2 Populasi dan Sampel ................................................................................213.3 Variabel Penelitian ..................................................................................21
3.3.1 Variabel Cumulative Abnormal Return..........................................213.3.2 Variabel Dividen Yield...................................................................22
3.4 Pengujian Hipotesis ..................................................................................223.4.1 Statistik Deskriptif..........................................................................22
ii
3.4.2 Uji Normalitas Data.......................................................................233.4.3 Uji Hipotesis...................................................................................23
3.4.3.1 Paired Sample t-test...........................................................243.4.3.2 Wilcoxon Signed Rank Test................................................25
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN4.1 Deskripsi Objek Penelitian.......................................................................274.2.Deskriptif Statistik....................................................................................284.3 Uji Hipotesis ............................................................................................31
4.3.1 Uji Normalitas Data ......................................................................314.3.2 Pengujian Hipotesis ......................................................................33
4.3.2.1 Pengujian Hipotesis 1.........................................................334.3.2.1 Pengujian Hipotesis 2.........................................................34
4.4 Pembahasan..............................................................................................35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan....................................................................................................375.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................385.3 Saran.........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Perusahaan IDX High Dividen 20 yang mengalami kenaikanHarga Saham............................................................................................4
Tabel 3.1 Pemilihan Sampel...................................................................................21Tabel 4.1 Jumlah Perusahaan Sampel....................................................................27Tabel 4.2 Deskriptive Statistik CAR dividend yield 2013-2017 ...........................27Tabel 4.3 Uji Normalitas Data CAR pada saat Dividend Yield Turun...................31Tabel 4.4 Uji Normalitas Data CAR pada saat Dividend Yield Naik.....................32Tabel 4.5 Uji Beda CAR sebelum dan sesudah pengumuman dividend Yield
Turun......................................................................................................33Tabel 4.5 Uji Beda CAR sebelum dan sesudah pengumuman dividend Yield
Naik .......................................................................................................34
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kapitalisasi Pasar.................................................................................3Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis..........................................................20Gambar 4.1 CAAR pada Pengumuman Dividend Yield Turun.........................30Gambar 4.1 CAAR pada Pengumuman Dividend Yield Naik...........................31
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang, ekuiti, reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya, antaralain aktifitas jual beli saham.
Pasar modal yang efisien dapat dikategorikan sebagai pasar dimana harga saham
merefleksikan semua informasi yang tersedia, baik itu informasi masa lalu atau
sekarang maupun yang akan datang. Harga saham merupakan suatu informasi
yang dibentuk dari interaksi para investor, baik itu pembeli maupun penjual
saham yang di latarbelakangi oleh harapan terhadap expected return dari investasi
yang dilakukan oleh investor. Investor memerlukan informasi yang lebih relevan
dalam pengambil keputusan untuk menjual atau membeli suatu saham di bursa.
Salah satu informasi yang penting adalah pengumuman dividen. Informasi
pembagian dividen merupakan salah satu informasi yang digunakan manajemen
perusahaan untuk menunjukan prestasi dan prospek perusahaan sehingga
2
diharapkan para investor dapat berpikir positif terhadap kinerja perusahaan
(Kayana dkk. 2018). Investor merupakan pihak yang rasional sehingga akan
memperhitungkan expected return yang akan diterima. Return tersebut adalah
dividen dan capital gain (Nor Hadi,2013).
Perkembangan perekonomian Indonesia sangat membutuhkan peran dari pasar
modal untuk memidiasi para investor dan perusahaan yang membutuhkan dana
untuk ekspansi usaha. Bagi investor, pasar modal merupakan sarana bagi
masyarakat berinvestasi sementara bagi perusahaan pasar modal merupakan
sarana untuk mendapatkan dana dari para investor. Meningkatnya aktivitas pasar
modal di Indonesia tercermin dari perkembangangan kapitalisasi pasar yang
terjadi di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2017, perdagangan saham di Bursa
Efek Indonesia memecahkan berbagai rekor pencapaian tertinggi sepanjang
sejarah Bursa. Rata-rata nilai transaksi perdagangan saham harian meningkat dari
Rp7,5 triliun pada tahun 2016 hingga Rp7,6 triliun pada tahun 2017. Rata-rata
volume transaksi perdagangan saham harian naik dari 7,8 miliar saham menjadi
11,9 miliar lembar saham, sedangkan rata-rata frekuensi transaksi perdagangan
saham harian tumbuh dari 264.000 kali menjadi 313.000 kali dalam waktu yang
sama. Beberapa pencapaian rekor utama lainnya juga berhasil dipecahkan selama
tahun 2017, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) BEI yang naik ke
titik 6.355,6 pada tanggal 29 Desember 2017, serta nilai kapitalisasi pasar yang
meningkat ke Rp7.052,00 triliun, tumbuh 22,57% dibanding akhir 2016 sebesar
Rp5.753,61 triliun (www.idx.co.id)
3
Gambar 1.1 Kapitalisasi Pasar
Para investor akan selalu menghadapi berbagai masalah dan sulitnya
memprediksi risiko dalam aktivitas investasi perusahaan yang tidak pasti. Untuk
itu investor memerlukan berbagai macam informasi termasuk informasi tentang
kinerja keuangan perusahaan yang terlihat dari laporan keuangan perusahaan
serta informasi lain yang mendukung seperti ekonomi disuatu negara dan kondisi
politik (Andayani 2016). Seperti penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh
Kurniawan at al (2005) memperoleh hasil bahwa dividen memberikan tambahan
informasi kepada Investor.
Sikap itu berbeda dengan pelaku pasar jangka pendek yang bisa membeli dan
menjual dalam hitungan jam atau harian. Dengan demikian, pelaku pasar jangka
pendek tetap harus memperhatikan tren pergerakan masing-masing saham yang
akan dibeli. Pelaku pasar sebaiknya tidak asal membeli saham hanya karena
emiten akan menggelar RUPST untuk menentukan pembagian dividen, hal
tersebut hanya cocok bagi pelaku pasar jangka panjang. Investor jangka panjang
mengharapkan keuntungannya dari penerimaan dividen, karena tidak menjual
investasinya ketika harga saham turun dan naik (www.cnnindonesia.com).
4
Bursa Efek Indonesia pada 17 Mei 2018 meluncurkan IDX High Dividen 20,
yakni indeks atas harga 20 saham perusahaan tercatat yang secara rutin
membagikan Dividen Tunai dan memeliki imbal hasil dividen (dividend yield)
kepada pemegang sahamnya. BEI berharap indeks saham baru ini daat menjadi
alternatif acuan bagi para investor dan pengelola dana dalam melakukan
investasi. Sejumlah saham yang tercantum dalam daftar indeks IDX High
Dividen 20 mencatat kenaikan, berikut beberapa saham yang masuk dalam IDX
High Dividen 20 yang mencatat kenaikan dalam satu tahun terakhir :
Tabel 1.1 Daftar Perusahaan IDX High Dividen 20 Yang Mengalami KenaikanHarga Saham
Kode Nama EmitenHarga Saham18 Mei 2017
(Rp)
Harga Saham18 Mei 2018
(Rp)ADRO Adaro Energy Tbk. 1.435 1.950BBCA Bank Central Asia Tbk. 17.400 22.000BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 6.525 7.725BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 1.985 2.050BJTM BPD Jawa Timur Tbk. 655 700ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 15.300 26.675MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk. 815 1.035
SIDOIndustri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk.
530 805
UNTR United Tractors Tbk. 23.450 35.900
Sumber : (www.market.bisnis.com)
Kebijakan deviden menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi
hak para pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai
dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali (Husnan dan Pujiastuti 2006).
Penggunaan dividen sebagai isyarat berupa pengumuman yang menyatakan
bahwa suatu perusahaan telah memutuskan untuk menaikan dividen perlembar
saham mungkin diartikan oleh investor sebagai sinyal yang baik, karena dividen
5
persaham yang lebih tinggi menunjukan bahwa perusahaan yakin arus kas masa
mendatang akan cukup besar untuk menanggung tingkat dividen yang tinggi
(Weston dan Copeland, 1995)
Pengembalian atas investasi saham yang disertai dengan keuntungan adalah
merupakan tujuan dari investor untuk meningkatkan kesejahteraannya (wealth).
Dividen merupakan salah satu komponen pengembalian (return) yang sangat
diharapkan oleh setiap investor selain keuntungan dari kelebihan atas harga
saham (capital gain), walaupun beberapa jenis investor tidak memiliki
ketertarikan atas jumlah dividen yang akan dibayarkan (Barclay, et. al., 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Hartono dkk (2003) dengan pendekatan
Decisional Efficient Market menunjukan kenaikan nilai dividen menghasilkan
reaksi yang positif pada tanggal pengumuman di pasar modal Indonesia.
Pengumuman perubahan dividen tunai dan dividend yield diharapkan
menimbulkan reaksi harga saham karena dengan adanya reaksi berarti
pengumuman tersebut dianggap mempunyai kandungan informasi. Reaksi harga
saham ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham yang bersangkutan.
Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai
nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Apabila
abnormal return digunakan sebagai pengukur reaksi harga saham, maka
pengumuman perubahan dividen dikatakan mempunyai kandungan informasi bila
memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar. Sebaliknya,
pengumuman perubahan dividen dikatakan tidak mempunyai kandungan
informasi bila tidak memberikan abnormal return yang signifikan kepada pasar.
6
Fairchild (2010) berpendapat bahwa dividen dapat memberikan sinyal
membingungkan kepada investor, dimana peningkatan dividen terlihat
menguntungkan bagi investor, baik sebagai sinyal positif pendapatan saat ini
(yaitu dividen mengurangi asimetris masalah informasi), atau sebagai sarana
untuk mengurangi masalah arus kas bebas (yaitu dividen mengurangi masalah
agensi). Namun, peningkatan dividen dapat dilihat sebagai sinyal negatif
(perusahaan tidak memiliki peluang pertumbuhan), sementara pemotongan
dividen dapat dilihat sebagai sinyal positif (perusahaan memiliki peluang
pertumbuhan signifikan yang tersedia).
Syahedeh dkk (2016) mengemukakan Deviden suatu bagian dari keuntungan
bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Karena deviden
harus memperhatikan kebijakan deviden yang akan ditetapkan dalam
peningkatan minat investor untuk menanamkan modalnya. Maka dengan
Dividend per Share (DPS) yang tinggi akan mencerminkan bahwa perusahaan
memiliki prospek yang baik karena dapat membayar dividen dengan jumlah yang
tinggi, sehingga dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli akan berdampak pada
harga saham perusahaan tersebut.
Menurut Hirt (2006) dividend yield merupakan hasil persentase dari
keuntungan perlembar saham dibagi dengan harga pasar perlembar saham
yang diterima perusahaan. Tingginya suatu dividend yield menunjukkan
bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued, yaitu jika harga pasar
saham lebih kecil dari nilai wajarnya, maka saham tersebut harus dibeli dan
7
ditahan sementara (buy and hold) dengan tujuan untuk memperoleh capital
gain jika kemudian harganya kembali naik. Kekuatan yang dapat diprediksi
dividend yield berasal dari peranan kebijakan dividen dalam membagikan
hasil return yang telah diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham.
Menurut Brigham & Gapenski (1999), kebijakan dividen yang optimal adalah
kebijakan yang dapat menciptakan keseimbangan antara pembayaran dividen saat
ini dengan pertumbuhan di masa mendatang, sehingga kebijakan tersebut dapat
memaksimalkan harga saham perusahaan. Keputusan mengenai jumlah laba yang
ditahan dan deviden yang dibagikan diputuskan dalam RapatUmum Pemegang
Saham (RUPS).
Aharoni dan Swary (1980) dalam Jogiyanto (2000) melakukan pengujian
mengenai pengaruh pengumuman dividen dan earning yang dikaitkan dengan
perilaku saham. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengumuman dividen
memberikan informasi yang lebih bermanfaat daripada pengumuman laba. Hal
ini bisa dilihat dari reaksi pasar yang positif terhadap kenaikan dividen dan reaksi
pasar yang negatif terhadap penurunan dividen. Berdasarkan latar belakang dan
penelitian terdahulu, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Perbedaan Kinerja Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Informasi
Perubahan Dividend Yield pada Perusaan yang Listed di BursaEfek
Indonesia”
8
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat reaksi pasar atas pengumuman Dividen Yield Naik dilihat dari
perbedaan yang signifikan antara Cumulative Abnormal Return saham sebelum
Pengumuan Dividen Yield Naik dengan Cumulative Abnormal Return saham
sesudah Pengumuan Dividen Yield Naik
2. Apakah terdapat reaksi pasar atas pengumuman Dividen Yield Turun dilihat
dari perbedaan yang signifikan antara Cumulative Abnormal Return saham
sebelum Pengumuan Dividen Yield Turun dengan Cumulative Abnormal
Return saham sesudah Pengumuan Dividen Yield Turun
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah informasi Dividend Yield berpengaruh terhadap Kinerja Pasar
pada perusahaan yang listed di BEI
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis sebagai penambah ilmu pengetahuan dan merupakan sebuah
aplikasi dari teori yang telah didapatkan oleh penulis dalam dunia perkuliahan.
2. Bagi perusahaan sebagai bahan referensi dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen perusahaan, stakeholder, dan calon investor, terutama sebagai
bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
9
3. Bagi akademisi sebagai bacaan yang diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi pihak-pihak yangingin
melakukan penelitian lebih lanjut.
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Teori Hipotesis Pasar Efisien
Secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga
sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan.
Semakin cepat informasi tercermin pada harga sekuritas, maka pasar modal akan
semakin efisien. Dengan demikian akan sulit (atau bahkan hampir tidak mungkin)
bagi para pemodal untuk memperoleh keuntungan diatas normal secara konsisten
dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisien dalam artian ini
sering juga disebut sebagai efisien informasional (Husnan, 1998). Berdasarkan
jenis informasi yang digunakan sebagai basis penilaiannya, Copeland (1995)
menggolongkan efisiensi pasar modal dalam tiga tingkatan yaitu :
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form efficiency)
Jenis informasi yang digunakan sebagai basis pengujian bentuk lemah adalah
rangkaian perubahan harga historis. Dalam keadaan dimana pasar modal
efisien bentuk lemah, pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan di
atas normal (abnormal return) dengan menggunakan trading rules yang
didasarkan atas informasi perubahan harga di waktu lalu.
11
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form efficiency)
Jenis informasi yang digunakan sebagai basis pengujian adalah informasi yang
tersedia bagi publik. Dalam pasar modal efisien setengah kuat, harga saham
bereaksi secara cepat dengan munculnya informasi baru yang dipublikasikan,
sehingga pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal
(abnormal return) dengan memanfaatkan public information.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form efficiency)
Pengujian bentuk ini mendasarkan pada private information yang diperoleh
dari insider information. Pengujian ini dilakukan terhadap hipotesis yang
menyatakan bahwa harga saham tidak hanya mencerminkan semua informasi
yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang mungkin tidak diketahui
umum.
2.2 Signaling Theory dan Asimetri Informasi
Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer
sebagai agen dan pemegang saham sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul
ketika manajer berusaha memberikan informasi yang dapat digunakan investor
dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya informasi laba dan dividen
yang akan dibagikan.
Signalling theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Brigham dan
Houston (2001), menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang diambil
oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
12
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi
asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah
dengan memberikan sinyal pada pihak luar. Salah satunya berupa informasi
keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian
mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Wolk et al., 2000)
2.3 Event Study
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadaap suatu
peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information
content ) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji
efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Jika pengumuman mengandung informasi,
maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return
(Hartono. 2017).
2.4 Dividen
Menurut Ang (1997) berdasarkan atas hubungan dengan tahun buku, maka
dividen dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
a. Dividen Interim
Dividen interim merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara satu
tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan
13
dividen final berikutnya. Dividen interim dapat dibayarkan beberapa kali dalam
setahun. Tujuannya untuk memacu kinerja saham perseroan di bursa.
b. Dividen Final
Dividen final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku
perseroan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan pada tahun buku
berikutnya. Dividen final juga memperhitungkan dan mempertimbangkan
hubungannya dengan dividen interim yang telah dibayarkan untuk tahun buku
tersebut.
Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham.
Pembagian dividen dapat dilakukan secara kuartalan ataupun tahunan, tergantung
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Adapun prosedur
pembagian dividen yang aktual menurut Weston and Brigham (1998) dalam
Sularso (2003) adalah :
a. Tanggal Pengumuman (Declaration Date)
Adalah tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana
pembagian dividen.
b. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham (Holder of Record Date)
Adalah hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar
berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan.
c. Tanggal Ex-Dividend (Ex-dividend Date)
Adalah tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari
sahamnya, biasanya dengan jangka waktu empat hari kerja sebelum tanggal
pencatatan saham. Untuk mencegah timbulnya konflik, industri pasar modal
telah menetapkan suatu konvensi yang mengumumkan bahwa hak atas dividen
14
tetap menyertai saham hingga empat hari kegiatan bisnis sebelum tanggal
pencatatan pemegang saham. Pada hari keempat sebelum tanggal tersebut, hak
atas dividen tidak lagi menyertai saham.
Prosedur pembagian dividen tersebut mengakibatkan adanya perbedaan respon
investor dalam bertransaksi di pasar modal. Hal ini dapat diindikasikan dengan
bervariasinya harga saham dari declaration date sampai setelah exdividend date.
Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham.
Adapun prosedur pembagian dividen yang aktual menurut Sularso (2003) adalah
pada tanggal pengumuman, tanggal pencataan pemegang saham, tanggal ex-
dividend dan tanggal pembayaran dividen.
Bringham dan Houston (2001) menyatakan bahwa terdapat tiga teori dari
preferensi investor yaitu :
1. Dividend Irrelevance Theory)
Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini
dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka
berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besarnya
Dividend Payout Ratio namun nilai perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan dasarnya dalam menghasilkan laba dan resiko bisnisnya.
2. Teori Bird In The Hand (Bird In The Hand Theory)
Bahwa sesungguhnya investor lebih menghargai pendapatan yang berupa
dividen daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal (capital
gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Konsekuensinya, harga
saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang
15
dibagikan. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang dibagikan, semakin
tinggi pula nilai perusahaan
3. Teori Preferensi Pajak (Tax Preference Theory)
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk untuk beranggapan bahwa
investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada
pembagian dividen yang tinggi, yaitu :
a) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak yang lebih rendah
dibandingkan.
b) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham itu terjual, sehingga
ada efek nilai waktu.
c) Terhindar dari pajak keuntungan modal apabila saham yang dimiliki
seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada keuntungan modal
yang terutang
2.5 Dividen Sebagai Sinyal
Ada beberapa teori yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menerangkan
bahwa dividen yang dibayarkan digunakan sebagai isyarat mengenai prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, digunakan dividend
signaling theory sebagai kerangka teorinya, karena teori ini relevan dengan tujuan
penelitian, yaitu untuk membuktikan bahwa pengumuman dividen mengandung
informasi.
Kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan yang penting dan harus
dipertimbangkan matang-matang oleh manajemen, karena kebijakan dividen akan
melibatkan kepentingan pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan
16
perusahaan dengan laba ditahannya. Pada hakikatnya kebijakan dividen
merupakan penentuan berapa banyak laba yang diperoleh akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen, dan berapa banyak laba yang akan ditahan
untuk reinvestasi. Apabila perusahaan memilih akan membagi sebagian besar
labanya sebagai dividen maka laba yang ditahan akan kecil, dengan demikian
kemampuan pembentukan dana intern akan kecil, hal ini dapat menghambat
pertumbuhan dalam pendapatan dan harga saham. Sebaliknya bila perusahaan
memilih untuk menahan sebagian besar labanya maka laba yang dibagikan
sebagai dividen akan kecil. Oleh karena itu perusahaan dalam mengambil
keputusan tentang kebijakan deviden harus dapat menyeimbangkan antara kedua
kepentingan tersebut, yaitu antara tingkat pertumbuhan perusahaan dan dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham (Mulyati.2003).
Menurut Jones (2000) return dapat berupa yield (dividend) dan capital gain (loss).
Yield adalah cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham
(dalam bentuk dividen), sedangkan capital gain (loss) adalah selisih antara harga
saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Informasi
tentang pembagian dividen dipercaya akan dapat mempengaruhi perilaku harga
saham di bursa akibat dari aksi investor yang menginginkan keuntungan dari
kejadian tersebut.
Pada publikasi dividen, yang tampak ada informasi kenaikan dan penurunan
dividen dapat dipandang sebagai isyarat positif atau negatif oleh investor.
Publikasi dividen yang menyatakan bahwa perusahaan memutuskan untuk
membayar dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ditafsirkan oleh pasar
17
sebagai sinyal positif, sebab publikasi ini menaikkan ekspektasi investor tentang
pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya, publikasi dividen yang
menyatakan pembagian lebih rendah dari tahun sebelumnya dianggap sebagai
isyarat negatif, sebab investor menduga bahwa emiten tersebut mengalami
penurunan pendapatan di masa depan. Reaksi pasar terhadap informasi dalam
publikasi ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham. Perubahan harga
saham ini, umumnya dinyatakan dengan ukuran abnormal return (Umar Dkk
2003.
2.6 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Dividen dan Kinerja Pasar
Teori sinyal menekankan bahwa informasi perusahaan dapat direspon berbeda
oleh investor, dimana tingkat keyakinan investor terhadap perusahaan
mengakibatkan naik turunnya harga saham atau volatilitas harga saham.
Volatilitas ini terjadi karena adanya informasi baru yang masuk ke bursa (Andiani
dan Gayatri. 2018).
Menurut Siaputra dan Atmadja (2006), proses penyesuaian pasar terhadap
informasi baru dapat dipandang dari tingkat keuntungan (required return). Dalam
teori Efficiency Market Hypothesis, harga saham bereaksi terhadap informasi yang
ada, termasuk di dalamnya adalah informasi tentang pembagian dividen.
Informasi yang berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh suatu
perusahaan di masa yang akan datang dengan melihat potensi pendapatan saat ini.
Dalam kondisi dimana investor dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi
terhadap hasil kegiatan investasinya, pengumuman dividen dipercaya akan dapat
18
mempengaruhi perilaku harga saham di bursa akibat dari aksi investor yang
menginginkan keuntungan dari kejadian tersebut.
Wati Dkk (2015) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa devidend per share
berpengaruh positif dan signifikan pada harga saham, artinya proporsi dividen kas
yang tinggi menjadi tanda atau kabar baik investor, karena apabila proporsi
pembagian dividen tinggi, investor semakin banyak memperoleh kas. Sinyal ini
akan berpotensi meningkatkan permintaan pada saham, sehingga harga saham pun
akan cenderung naik.
Andiani dan Gayatri (2018) melakukan penilitian Dividend yield berpengaruh
positif pada volatilitas harga saham. Meningkatnya dividend yield dapat
berpengaruh pada tinggi rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya
di pasar modal dan berdampak bagi para pemegang saham. Peningkatan dividen
yang dibayarkan dapat dianggap sebagai sinyal yang menguntungkan bagi
investor dan para pemegang saham, sehingga menimbulkan reaksi harga saham
yang positif. Yaitu meningkatnya harga saham disebabkan oleh kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi, dan juga diiringi tingginya dividen
yang dibagikan.
Astuty dan siregar (2008) melakukan penelitian mengenai hubungan perubahan
dividen tunai terhadap kinerja pasar, hasilnya membuktikan secara empiris bahwa
perusahaan dengan kategori dividen tidak berubah berpengaruh signifikan
terhadap Cumulative Abnormal Return (CAR) hanya pada tanggal pengumuman.
Sedangkan untuk perusahaan yang melakukan perubahan dividen justru
berpengaruh signifikan terhadap CAR dihari ke 11 dan CAR dihari 21.
19
Mulyati (2003) melakukan pengujian yang dilakukan terhadap variable spesifik
perusahaan yang berupa dividend yield menunjukan bahwa relative yield dan
Cash Yield baik secara individual maupun secara bersama-sama secara
signifikansi tidak berpengaruh terhadap abnormal return baik untuk dividen naik
maupun untuk dividen turun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa reaksi
harga saham tidak dipengaruhi oleh dividen yield.
Prasetiono (2000) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengumuman dividen
terhadap Abnormal Return saham, hasilnya peristiwa penguman dividen tidak
menimbulkan rata-rata abnormal return saham secara signifian yang berbeda
antara kelompok dividen naik dan kelompok dividen turun.
Esomar (2010) menguji bagaimana reaksi investor terhaadaap pengumuman
penurunan dan kenaikan dividen dalam 11 hari periode pengamatan. Hasil
pengujian pada kelompok dividen naik memperlihatkan adanya abnormal return
pada dua arah yaitu positif daan negatif, seabagian besar negatif, namun secara
statistik didapat hasil yang tidak signifikan, dengan kata lain kenaikan dividen
tidak berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil pengujian pada kelompok
dividen turun memperlihatkan adanya abnormal return yang negatif yang
mendominasi pada 11 hari pengamatan, dan secara statistik didapat signfikan pada
T+3 dan T+4 hal tersebut menunjukan adanya dukungan untuk pernyataan bahwa
investor bereaksi negatif terhadap pengumuman dividen yang menurun.
Dari beberapa literatur dengan hasil yang berbeda-beda, maka penelitian ini ingin
menguji kembali :
H01 : Terdapat perbedaan CAR sebelum dan sesudah declaration date pada
20
kelompok Dividend Yield turun di BEI
H11 : Tidak terdapat perbedaan CAR sebelum dan sesudah declaration date pada
kelompok Dividend Yield turun di BEI
H02 : Terdapat perbedaan CAR sebelum dan sesudah declaration date pada
kelompok Dividend Yield naik di BEI
H12 : Tidak terdapat perbedaan CAR sebelum dan sesudah declaration date pada
kelompok Dividend Yield naik di BEI
2.7 Kerangka Pemikiran
Berikut ini merupakan skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kinerja Pasar(CAR)
PengumumanDividend
Dividend YieldTurun
Dividend YieldNaik
Kinerja Pasar(CAR)
Sebelumdeclaration date
Sesudahdeclaration date
Sebelumdeclaration date
Sesudahdeclaration date
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang
digunakan adalah laporan keuangan tahunan dan data harga saham selama periode
penelitian yang diperoleh dari terminal Bloomberg.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel dalam
penelitian ini adalah :
Tabel 3.1 Pemilihan Sample
No KeteranganPerusahaan
sample1 Total Perusahaan yang Listed di bursa Efek Indonesia 2017 580
2Perusahaan yang secara tidak konsisten membagikan dividen2012-2017
-498
Jumlah Sampel 82
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variable Cumulative Abnormal Return
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cummulative Abnormal Return.
Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan model pasar untuk
menghitung normal expected return dan abnormal return. Dalam hal ini,
22
digunakan harga saham individual harian dan untuk keperluan analisis normal
return digunakan data harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan
menggunakan rumus:
CAR = ∑Dimana:
AR : Abnormal Return, yaitu selisih antara actual return dengan expectedreturn. [ ARit = Rit – Rmt]
CAR : Penjumlahan abnormal return dalam periode peristiwa untuk masingmasing sekuritas.
3.3.2 Variable Dividend Yield
Dividend yield menggambarkan seberapa besar income return yang akan
didapatkan oleh investor atas sejumlah uang yang mereka investasikan (rate of
return), dilambangkan dengan Yield, diukur dengan cara melakukan pembagian
antara dividend per share (DPS) dengan harga saham biasa per lembarnya.
3.4 Pengujian Hipotesis
3.4.1 Statistik Deskriptif
Untuk menggambarkan atas data yang digunakan di dalam penelitian ini,
penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang didahului dengan
analisis statistik deskriptif guna memberikan gambaran dan meringkas data yang
diobservasi. Gambaran statistik data yang diobservasi dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum dari abnormal return
dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pemberitaan peristiwa pencemaran
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
23
3.4.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas terhadap data yang diobservasi diperlukan untuk mendeteksi
apakah sampel yang digunakan di dalam penelitian ini berdistribusi normal atau
tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji metode one-
sample kolmogorov-smirnov test. Sampel dinyatakan berdistribusi normal apabila
Asymptotic sig > tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian. Sebaliknya
dikatakan tidak normal apabila asymptotic sig < tingkat keyakinan, dalam hal ini
adalah 95% atau α=5%. Jika hasil uji menunjukan bahwa sampel data
berdistribusi normal maka uji beda yang digunakan untuk uji hipotesis adalah uji
parametric (paired sample t-test). Jika hasil uji menunjukan bahwa sampel
berdistribusi tidak normal maka uji beda yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu uji non-parametric wilcoxon signed test (Sugiyono, 2012:213). Tetapi jika
hasil uji normalitas menunjukan bahwa sampel berdistribusi tidak konsisten, maka
uji dilakukan dengan uji parametric dan non-parametric
3.4.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini menggunakan uji statistik parametric dan nonparametric.
Berdasarkan parameternya statistik dibagi menjadi dua, yakni parametric dan non-
parametric. Statistik parametric adalah statistik yang mempertimbangkan jenis
sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak.
Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametric
harus memenuhi asumsi normalitas. Sementara itu, statistik non-parametric adalah
statistik yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter
populasi terhadap sampel penelitian. Hipotesis diuji dengan menggunakan paired
24
sample t-test dan wilcoxon signed rank test. Paired sample t-test digunakan untuk
menguji ada tidaknya perbedaan dua rata-rata populasi yang datanya berbentuk
interval dan rasio serta berdistribusi normal. Sementara itu Wilcoxon signed rank
test digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada dua
pengamatan, antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu. Dalam
penelitian ini Paired sample t-test dan wilcoxon signed rank test digunakan untuk
menguji masing-masing subvariabel penelitian. Uji hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu :
3.4.3.1 Paired Sample t-test
Paired sample t-test adalah uji t yang digunakan untuk membandingkan mean dari
satu sample yang berpasangan (paired). Untuk paired sample t-test, kelompok
sampel diberikan perlakuan yang sama dan setiap subyek memiliki dua buah skor
yang berpasangan. Paired sample t-test bertujuan untuk mengkaji apakah suatu
perubahan terjadi sebagai akibat dari perlakuan dengan membandingkan sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini
yaitu sebelum dan sesudah pengumuman dividend yield yang dilakukan oleh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tingkat signifikansi (α) yang
digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili
hubungan antar variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang
umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 atau 5%
artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95%
atau toleransi kesalahan sebesar 5%. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
25
1. Menghitung abnormal return dan volume perdagangan perusahaan untuk
periode yang diteliti.
2. Menghitung rata-rata abnormal return dan volume perdagangan perusahaan
berdasarkan kelompok yang diteliti.
3. Menghitung nilai thitung untuk setiap variabel dan mencari nilai ttabel dengan
df=n-1 dan taraf signifikansi (α:0,05).
4. Menentukan dasar pengambilan keputusan dalam uji hipotesis. Dasar
pengambilan keputusan uji hipotesis yaitu:
- Jika nilai probabilitas (sig) > 0,05 atau –ttabel< thitung< ttabel maka hipotesis
ditolak
- Jika nilai probabilitas (sig) < 0,05 atau thitung< -ttabel atau thitung> ttabel maka
hipotesis diterima
5. Membandingkan antara nilai ttabel dengan thitung dan nilai probabilitas (sig)
dengan taraf signifikansi.
6. Membuat kesimpulan.
3.4.3.2 Wilcoxon Signed Rank Test
Uji peringkat tanda wilcoxon digunakan untuk mengevaluasi perlakuan
(treatment) tertentu pada dua pengamatan, antara sebelum dan sesudah adanya
perlakuan tertentu. Uji ini menguji hipotesis h1 dan h2, dengan mengunakan
tingkat signifikasi α=5%, maka jika prob < taraf signifikansi yang telah ditetapkan
α =5%, maka variabel independen tersebut berpengaruh siginifikan terhadap
variabel dependen, berarti terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan
masing-masing abnormal return dan volume perdagangan sebelum dan sesudah
26
pemberitaan peristiwa pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dengan demikian langkahlangkah
pengujiannya dilakukan sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis
b. Menentukan daerah kritis dengan α=5%.
c. Menghitung dengan menggunakan software spss.
d. Membandingkan antara probabilitas dan taraf siginifikansi yang telah
ditetapkan (5%).
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai informasi perubahan dividend
yield terhadap kinerja pasar. Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Reaksi harga saham yang ditimbulkan dari pengumun dividend yield turun
berbeda secara signifikan terjadi pada periode jendela 11 hari dan 21 hari dan
harga saham negatif terhadap pengumuman dividend yield turun, setelah
pengumuman. Serta reaksi harga saham yang ditimbulkan dari pengumun dividend
yield naik berbeda secara signifikan terjadi pada periode jendela 11 hari dan 21
hari dan harga saham negatif terhadap pengumuman dividend yield naik, setelah
pengumuman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman dividend
yield naik dan pengumuman dividend yield turun mempunyai information content.
2. Pasar bereaksi secara lambat dan berkepanjangan terhadap pengumuman
perubahan dividend yield naik maupun turun. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya cumulative abnormal return yang signifikan pada window 11 hari dan
21 hari sementara pada window CAR 3 hari dan 7 hari tidak signifikan.
3. Perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut Tax
Preference Theory, dimana investor justru tidak menyukai pembagian dividen
yang lebih besar yang tercermin dari peningkatan jumlah dividen yang
38
dibagikan. Hal ini dikarenakan adanya beban pajak yang cukup besar atas
dividen tersebut. Selain itu adanya anggapan bahwa kebijakan dividen tersebut
dapat merugikan pertumbuhan pesrusahaan karena pendanaan untuk
operasional perusahaan akan berkurang.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini tidak menggambarkan alasan perusahaan mengeluarkan dividen,
sehingga tidak memberikan reaksi yang jelas pada investor. Untuk itu
penggunaan variabel kontrol berupa laba atau penjualan akan memberikan
gambaran bahwa besarannya dividend yield adalah dikontrol oleh profitabilitas
yang diperoleh perusahaan dan memperkecil bahwa pembagan dividen
dilakukan perusahaan hanya untuk meningkankan kepercayaan
2. Penelitian ini hanya melihat reaksi pasar yang ditimbulkan dari pengumuman
dividend yield tanpa memertimbangkan variabel pertumbuhan perusahaan.
5.3 Saran
1. disarankan untuk penelitian yang akan datang menggunakan sampel penelitian
yang lebih banyak dan periode penelitian yang lebih panjang untuk
memberikan gambaran reaksi harga saham terhadap pengumuman pembayaran
dividen tunai yang lebih jelas. Jumlah sampel yang lebih banyak dan periode
pengamatan yang lebih panjang diaharapkan akan memberikan hasil yang lebih
baik
39
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan juga mempertimbangkan status
pertumbuhan perusahaan (bertumbuh dan tidak bertumbuh) untuk melihat
sejauh mana reaksi investor dalam pengambilan keputusan.
3. Merinci sampel penelitian berdasarkan kepemilikan publik, industri atau
ukuran perusahaan agar pengumuman dividend yield terhadap pandangan
investor (reaksi pasar) dapat secara jelas diperoleh informasinya pada beberapa
kelompok kepemilikan publik, industri dan ukuran perusahaan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Amanah, N dan Nuraina, E. (2012). Reaksi Pasar Sebagai Dampak PublikasiDividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Selama Tahun 2004-2006. Jurnal IKIP PGRI Madium,Vol.10,No 2
Ang, Andrew dan G, Bekaert.(2004). Stock Retruns Predictability. Is it There?Columbia University and NBER, Augst, hlm 1-53
Andayani (2016) Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan danPertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu danRiset Akuntansi, Vol 5. No.10
Andiani, Ni Wayan Sekar dan Gayatri (2018). Pengaruh Volume PerdaganganSaham, Volatilitas Laba, Dividend Yield, Dan Ukuran Perusahaan PadaVolatilitas Harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas UdayanaVol.24.3. Hal.2148-2175.
Andini, Ni Wayan Lady; Suputra, I.D.G Dharma; Wirakusuma, Made Gede(2017) Reaksi Harga Saham Saat Pengumuman Dividen TunaiDimoderasi oleh Free Cash Flow. E-Jurnal Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana 6.11. hlm 4015-4042.
Astuty, Ni Made Ria Kurniasih dan Siregar, Sylvia Veronica. (2008) HubunganAntara Sinyal Dividen Tunai dengan Kinerja Operasional dan KinerjaPasar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.5.No.1.Hal.77-101
Barclay, Michael J., Holderness, Clifford G., Sheehan Denis P (2009).Dividends and Corporate Shareholders. The Review of Financial StudiesVol. 22 No. 6. Oxford University Press.
Baskin, J. 1989. Dividend Policy and the Volatility of Common Stock. Journal ofPortfolio Management, Vol. 3, No. 15, 19-25
Bhayo, Mujeeb U Rehman, Ali Khan mubashir, and Shahza Shaikh Raja. (2011).An Idiosyncratic Explanation of Earning Price Ratio Based on FinancialStatement Analysis. International Journal of Busisnees and SocialScience. 2(9), pp: 243-249
Brigham, Eugene F dan Houston. (2001). Manajemen Keuangan II. Jakarta:Salemba Empat
Brigham, Eugene F dan Houston. (2006). Fundamental of FinancialManagement: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta:Salemba Empat.
41
Brigham dan Gapensky. (1999) Intermediate Financial Management. SixthEdition, The Dryden Press Hancort Brace College Publishe
Copeland, E. Thomas & J. Fred Weston, 1995, Managerial Finance 9th ed, TheDryden Press, USA
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2011). “Pasar Modal diIndonesia Edisi 3”. Jakarta : Salemba Empat
Esomar, Maria Josefa F (2010) Reaksi Investor Terhadap PengumumanKenaikan dan Penurunan Dividen di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Soso-QVol 2 No.2
Fama, E. F., & Jensen, M. C. (1983). Separation of ownership and control.Journal of Law and Economics. Vol. 26. No.2. Pp. 327–349
Fairchild, Richard. (2010),"Dividend Policy, Signalling and Free Cash Flow: anIntegrated Approach". Managerial Finance, Vol. 36 Iss 5 pp. 394 – 413
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMSPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.
Guler, Aras dan Yilmaz, Mustafa Kemal. (2008). "Price-Earnings Ratio,Dividend Yields, and Market-to-Book Ratio to Predict Return on StockMarket: Evidence from the Emerging Market." Journal of GlobalBusiness and Technology 4, no. 1: 18-30.
Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Edisi ke-2. Salemba Empat. Jakarta
Hamzah, Ardi. (2007). Pengaruh Kandungan Informasi Laba. Arus Kas Operasi.dan Dividen Terhadap Abnormal Return. Jurnal NeO-Bis. Vol.1. No.1.
Hartono, J. dan D. Setiawan. (2003) “Pegujian Efisiensi Pasar Bentuk SetengahKuat Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividend Meningkat.”Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6.
Hartono, Jogiyanto (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, EdisiKesebelas, BPFE Yogyakarta.
Healy, Paul M.and Khrisna G. Palepu. (1988): “Earnings Information Conveyedby Dividend Initiations and Omissions.” Journal of Financial Economics21, No. 2. Pp.146-176.
Hirt, Block. (2006). Fundamentals of Investment Management, 8th edisi. McGraw Hill International Edition
Hanlon, M., J, Myers dan T. Shevlin. (2007) Are Dividend Informative abaoutfuture earnings? Working Papers, University of Washington
42
Husnan, Suad (1998), “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”,UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Eny, (2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180409090934-92-289354/cermati-saham-emiten-yang-rajin-bagi-dividen diakses pada tanggal 03 November2018 pukul 21:57 WIB, Lampung.
https://economy.okezone.com/read/2018/05/31/278/1904924/the-idx-best-blue-2017-untuk-sritex?page=2 diakses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul11:47 WIB, Lampung
http://www.idx.co.id/media/2620/20180702_idx-ar-2017.pdf diakses padatanggal 12 Oktober 2018 pukul 11:55 WIB, Lampung.
http://www.idx.co.id/produk/saham/ diakses pada tanggal 13 Oktober 2018 pukul12:08 WIB, Lampung.
http://www.market.bisnis.com/read/20180518/7/796805/indeks-idx-high-dividend-20-diluncurkan-simak-kenaikan-sejumlah-sahamnya diaksespada tanggal 17 November 2018 pukul 13:35 WIB, Lampung.
Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7 th Edition. NewYork: John Willey and Sons Inc
Jensen, Michael C. dan Meckling. William H. (1976) Thoery of The Firm:Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”, Jurnal ofFinancial Economics, Vol. 3, No. 4, October pp. 305-360.
Kayana, Fauzia. Tommy, Parengkuan dan Maramis, Joubert B (2018) ReaksiInvestor Pasar Modal Indonesia Tehadap Pengumuman Dividen (StudiKasus Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2016-2017). Jurnal EMBA. Vol.6 No.3
Mulyati, Sri. (2003). Reaksi Harga Saham Terhadap Perubahan Dividen TunaiDan Dividend Yield Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 8hal 233-249.
Nor Hadi. (2013). Pasar Modal Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di InstrumenKeuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Siaputra dan Atmadja (2006), Pengaruh Pengumuman Dividen terhadapPerubahamn Harga Saham sebelum dan Sesudaah Ex-Dividend Date diBursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 8 No. 1
Skousen, K. Fred, Earl K. Stice, and James D. Stice. (2000). IntermediateAccounting, 14th ed. South-Western College Publishing
43
Sularso, R. A, 2003, Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan HargaSaham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa EfekJakarta (BEJ), Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5 No. 1
Syahedeh, Manis. Mardani, Ronny Malvia, Wahono, Budi (2016). “PengaruhDividend per Share (DPS), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin(NPM) terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada PerusahaanInfrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang terdaftar di BEI Periode 2012-2015)” Jurnal, Malang. FE, Unisma.
Umar, Amiruddin., Harriette, Arlita Tiarasari., Amalia, Rizki (2003), “ReaksiHarga Saham terhadap Publikasi Dividen Kasus Di BEJ Periode 1997-2001”, Jurnal Riset Ekonomi Manajemen. Vol.3, No.2, Mei 2003.
Wati, Ni Ketut Pebri Herlina dan Ratnasari, Maria M (2015) Rasio Pasar DanHarga Saham di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. E-JurnalAkuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015): 279- 279
Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya. Ekonosia.Jakarta
Warren, Carl S. Reeve, James M. Duchac, Jonathan E. Wahyuni, Ersa Tri. JusufAmir Abadi. (2018)
Weston, JF. Dan Copeland, T.E, (1995) Manajemen Keuangan, jilid 1 BinarupaAskara : Jakarta
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, dan James L Dodd. (2000). AccountingTheory: A Conceptual and Institutional Approach. South-Western CollegePublishing
Zuliarni , Sri (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PadaPerusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI).Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol. 3 No. 1