PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAKCAN DO HANDS DI RUANG KENANGA RSST KLATEN
Disusun oleh:Christin Lianasari J 230 100 081
Maryati
J 230 090 082Martina Dwi H
J 230 090 032PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011A. LATAR BELAKANGAnak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus dilakukannya adalah bermain.Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan perilakunya melalui media bermain.Ruang Kenanga RSST Klaten merupakan bangsal perawatan anak, dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih dalam masa pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian besar anak yang dirawat mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis yang dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak menangis atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini anak membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa menggambarkan setiap jarinya dan memberikan nama sesuai keinginan setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung (Can Do Hands) yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah Sakit.B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.2. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.4. Meningkatkan kreatifitas bermain.5. Meningkatkan perilaku yang baik. TERAPI BERMAIN
A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari.(wholey and Wong,1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock)
Jadimkesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat)
Contoh : memberikan support.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
2. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak preischool
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen
E. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORI MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI(SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya : marah,takut,benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
2. Status kesehatan,anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi
G. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermin sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
H. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN
1 BULAN
VISUAL: Lihat dengan jarak dekat
Gantungkan benda yang terang dan menyolok
AUDITORI: Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
TAKTIL: Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK: Mengayun,naik kereta dorong
2-3 BULAN
VISUAL: Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok
Bawa bayi ke ruangan lain
Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.
TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan lotion/bedak
KINETIK: Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air
4-6 BULAN
VISUAL: Bermain cermin,anak nonton TV
Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI: Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,
Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.
TAKTIL: Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
KINETIK: Bantu tengkurap,sokong waktu duduk
6-9 BULAN
VISUAL: Mainan berwarna,bermain depan cermin,ciluk .ba.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
AUDITORI: Panggil nama Mama Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir dan berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
9-12 BULAN
VISUAL: Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI: Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,
Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL: Beri makanan yang dapat dipegang
Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK: Beri mainan
Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan
Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
Buku dengan gambar menarik
Balon,cangkir dan sendok
Boneka bayi
Mainan yang dapat didorong dan ditarik
TODLER ( 2-3 TAHUN )
Mulai berjalan,memanjat,lari
Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
Perhatiannya singkat
Mulai mengerti memiliki Ini milikku .
Karakteristik bermain Paralel Play
Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
Senang musik/irama
Mainan Untuk Toddler
Mainan yang dapat ditarik dan didorong
Alat masak
Malam,lilin
Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul, krayon,kertas.
PRE-SCHOOL
Cross motor and fine motors
Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
Sangat energik dan imaginative
Mulai terbentuk perkembangan moral
Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
Karakteristik bermain
Assosiative play
Dramatic play
Skill play
Laki-laki aktif bermain di luar
Perempuan didalam rumah
Mainan untuk Pre-school
Peralatan rumah tangga
Sepeda roda Tiga
Papan tulis/kapur
Lilin,boneka,kertas
Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk
USIA SEKOLAH
Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
Dapat belajar dengan aturan kelompok
Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
Karakteristik Cooperative Play
Laki-laki : Mechanical
Perrempuan : Mother Role
Mainan untuk Usia Sekolah
6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.
8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu, olah raga bersama, sepeda, sepatu roda.
I. BERMAIN DI RUMAH SAKIT
TUJUAN :
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawatPRINSIP :
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.UPAYA PERAWATAN DLM PELAKSANAAN BERMAIN
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Alat bermain
2. Tempat bermainPELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEH :
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.
Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun). Dengan rasio pasien : perawat adalah........lama waktunya 30 menit.C. MEDIA Kertas gambar Pensil warnaD. METODEMetode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah langkah :
1. Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan anak kering.2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas.
3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan terhadap gambar tangan tersebut.
4. Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak.
5. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung.
E. PESERTAKegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi:
a. Anak usia 5-10 tahun
b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
c. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)
d. Tidak Bedrest
e. Tidak Infeksi2. Kriteria Eksklusi:
a. Suhu tubuh meningkat (> 380C)
b. Terpasang alat-alat invasif
c. Bedrest
d. Infeksi
F. SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
: Leader
a. Hari/ Tanggal : Jumat, 13 mei 2011b. Waktu
: 10.00 WIBc. Tempat
: Ruang Terapi Bermain Anak
G. PENGORGANISASIAN1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung Leader: Christin LianasariTugas:
1. Membuka Acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin Jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada peserta
5. Menciptakan suasana menjadi meriah
6. Mengambil Keputusan
7. Memberikan Reward
Fasilitator: Martina Dwi HastutiTugas:
1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2. Mendampingi anak selama bermainan
3. Memberikan semangat dan motivasi
Observer: MaryatiTugas:
1. Mengamati dan mengevaluasi permainan2. Mengamati tingkah laku anak
3. Memberikan kritik dan saran
H. RENCANA PELAKSANAANNoKegiatanWaktuRespon
1
2
3Persiapan:
Menyiapkan ruangan
Menyiapkan Alat
Menyiapkan anak dengan keluarga
Proses:
- Membuka proses terapi bermain dengan mengucap salam, doa, memperkenalkan diri, Kontrak waktu- Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain
- Menjelaskan cara bermain- Memberi kesempatan untuk bertanya/klarifikasi- Mengajak anak bermain
- Mengevaluasi respon anak dan keluarga (perasaan)- Menyimpulkan (reward/reinforcement positif)
- doaPenutup:
Menyimpulkan
Mengucapkan salam
5 menit
5 menit
5 menit
10 menit
20 menit
5 menit
5menitMenjawab salam
Memperkenalkan diri
Memperkenalkan
Anak mau bermain dengan antusias bersama teman-temanny
Memperhatikan
Menjawab salam
I. KRITERIA EVALUASI1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang kenanga11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
Nama Peserta Terapi Bermain
NoNama PesertaUmur
DAFTAR PUSTAKAAnggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. 2004. Grafindo: JakartaNelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: JakartaDonna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta
Widyasari. 2009Http:// www. Terapibermain.wordpress.comSuswati, Alifatin. 2003
Http://www. Pengaruh bermain terhadap pemasangan infus pada anak. Wordpress.com
MEJA