8/18/2019 Referat CTG Jadi
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka morbiditas dan mortalitas perinatal merupakan indikator
kualitas pelayanan obstetri disuatu tempat atau negara. Angka mortalitas
perinatal Indonesia masih jauh diatas rata- rata negara maju, yaitu 60 – 170
berbanding kurang dari 10 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
mortalitas perinatal yang menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin.
ardiotokogra!i "#$% baik intermiten maupun terus-menerus merupakan
peralatan elektronik yang dapat dipergunakan untuk mengidenti!ikasi janin
yang mempunyai resiko mengalami hipoksia dan kematian intrauterin atau
mengalami kerusakan neurologi& dengan menilai denyut jantung janin,
sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki nasib neonatus
sehingga berperan penting dalam pemantauan kesejahteraan janin.
'emantauan kesejahteraan janin merupakan hal penting dalam penga(asanjanin, terutama pada saat persalinan. )ukungan teknologi sangat
berperan dalam kemajuan pemantauan janin. Asuhan antenatal modern
memerlukan tatalaksana yang e!isien, e!ekti!, handal, dan komprehensi!.
'emantauan kesejahteraan janin sudah merupakan suatu kompetensi yang
harus dimiliki oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan asuhan
antenatal dan asuhan persalinan. Standarisasi pemantauan sudah merupakan
suatu prasyarat yang harus dipenuhi agar e*aluasi keberhasilan atau kegagalan pemantauan kesejahteraan janin yang dikaitkan dengan luaran perinatal dapat
dilaksanakan dengan baik. +ila hal ini dapat dilakukan dengan baik,
diharapkan angka kematian ibu dan perinatal dapatditurunkan. Standarisasi
memerlukan kegiatan yang terstruktur dan berkesinambungan dengan e*aluasi
berkala melalui suatu pelatihan pemantauan kesejahteraan janin.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
2/23
+A+ II
'+AASA/
A. Denyut Jantung Janin
1. Mekanisme Pengaturan Denyut Jantung Janin
rekuensi denyut jantung janin berkisar antara 10-160 denyut per
menit atau dengan rata-rata 120 denyut per menit. +erikut merupakan
!aktor-!aktor yang mempengaruhi mekanisme pengaturan denyut jantung
janin
a. Sistem Sara! Simpatis
Sebagian besar berada pada miokardium "otot jantung%. 3angsangan
sara! simpatis misalnya dengan obat beta-adrenergik akan
meningkatkan !rekuensi denyut jantung janin , menambah kekuatan
kontraksi jantung dan meningkatkan *olume &urah jantung. )alam
keadaan stress sistem sara! simpatis ini ber!ungsi untuk
mempertahankan akti!itas jantung. ambatan pada sara! simpatis
misalnya dengan obat propranolol yang dapat menurunkan !rekuensi
dan sedikit mengurangi *ariabelitas )44.
b. Sistem Sara! 'arasimpatis
#erdiri atas serabut /.!agus yang berasal dari batang otak. Sistem sara!
ini yang mengatur nodus SA, 5A dan neuron yang terletak di antara
atrium dan *entrikel jantung. 3angsangan /.!agus misalnya dengan
asetikolin, yang menurunkan !rekuensi )44. ambatan pada /.!agus
misalnya atropine yang meningkatkan !rekuensi )44.&. +aroreseptor
#erletak pada arkus aorta dan simus karotid. +ila tekanan meningkat
reseptor ini akan merangsang /.!agus dan /.gloso!aringeus yang
mengakibatkan terjadinya penekanan akti!itas jantung berupa
penurunan !rekuensi )44.
d. emoreseptor
#erdiri atas peri!er dan korpus aorta. +agian peri!er terletak di daerah
karotid sedangkan korpus aorta serta bagian sentral terletak pada
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
3/23
bagian otak. 3eseptor ini ber!ungsi untuk mengatur perubahan pada
oksigen dan karbondioksida dalam darah dan &airan otak. +ila kadar
oksigen menurun serta karbondioksida meningkat menyebabkan re!lek
dari reseptor sentral berupa takhikardi dan peningkatan tekanan darah
untuk memperlan&ar aliran darah, meningkatkan kadar oksigen dan
menurunkan kadar karbondioksida. eadaan hipoksia atau
hiperkapnea akan mempengaruhi reseptor peri!er sehingga
menimbulkan re!lek bradikardi. asil interaksi dari dua ma&am
reseptor ini akan menyebabkan bradikardi dan hipertensi.
e. Susunan Sara! 'usat5ariabilitas )44 akan meningkat sesuai dengan akti*itas otak dan
gerakan janin. 'ada keadaan janin tidur akti!itas otak menurun
sehingga *ariabilitas )44 menurun. 3angsanga hipotalamus akan
menyebabkan takhikardi.
!. Sistem ormonal
'ada keadaan stress misalnya as!iksia, medulla adrenal akan
mengeluarkan epine!rin dan norepine!rin dengan akibat takhikardi,
peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan tekanan darah.
2. Karakteristik Denyut Jantung Janin
)enyut jantung janin dalam pemeriksaan kardiotokogra!i ada dua ma&am
a. )enyut 4antung 4anin +asal " Basal Fetal Heart Rate%
erupakan !rekuensi dasar "baseline rate% dan *ariabelitas )44 saat
uterus dalam keadaan istirahat.
b. 'erubahan 'eriodik " Reaktivity%
erupakan perubahan )44 yang terjadi saat ada gerakan janin atau
kontraksi uterus.
Frekuensi dasar DJJ (Base Line Rate)
)alam keadaan normal !rekuensi dasar )44 berkisar antara 10-160
dpm. Apabila !rekuensi dasar lebih dari 160 dpm disebut dengan
takhikardi. Apabila terjadi peningkatan !rekuensi se&ara &epat " 1–
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
4/23
menit% disebut akselerasi. 'eningkatan )44 pada keadaan akselerasi paling
sedikit 18 dpm918 detik. Apabila !rekuensi dasar 10 dpm disebut
bradikardi. Apabila terjadi penurunan !rekuensi yang berlangsung &epat
1- menit disebut deselerasi.
• #akhikardi
#akhikardi dapat terjadi pada keadaan
1. ipoksia 4anin "3ingan atau ronik%
. ehamilan 'reterm " :0 minggu%
:. In!eksi Ibu atau 4anin
2. Ibu ebris atau $elisah
8. Ibu ipertiroid
6. #akhiaritmia 4anin
7. ;bat-obatan misalnya Atropin, +etamimetik
+ila takhikardi disertai *ariabilitas )44 yang masih normal, biasanya janin
masih dalam kondisi baik.
• +radikardi
)apat terjadi pada keadaan
1. ipoksia 4anin "berat atau akut%
. ipotermi 4anin
:. +radiaritmia 4anin2. ;bat-obatan "'ropanolol,;bat anastesialokal%
8. 4anin dengan elainan 4antung +a(aan
eadaan bradikardi sering disertai dengan gejala lain. +ila bradikardi
antara 100-10 dpm disertai dengan *ariabilitas yang masih normal
menunjukan keadaan hipoksia ringan dimana janin masih mampu
mengadakan kompensasi terhadap keadaan hipoksia tersebut. +ila
hipoksia janin menjadi lebih berat lagi akan terjadi penurunan !rekuensiyang makin rendah " 100 dpm% disertai dengan perubahan *ariabilitas
yang jelas "penurunan *ariabilitas yang abnormal%.
Variabelitas Denyut Jantung Janin (Variability)
5ariabilitas )44 adalah gambaran osilasi yang tidak teratur, yang
tampak pada rekaman )44. 5ariabilitas )44 di duga terjadi akibat interaksi
dari sistem simpatis "kardioakselerator% dan parasimpatis
"kardiodeselekator%
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
5/23
5ariabilitas )44 yang normal menunjukan sistem persyara!an janin
mulai dari korteks-batang otak-/.!agus dan sistem konduksi jantung
semua dalam keadaan baik. eadaan hipoksia otak "asidosis atau as!iksia
janin% menyebabkan gangguan mekanisme kompensasi hemodiamik untuk
mempertahankan oksigenasi otak. )alam rekaman kordiotokogra!i tampak
adanya perubahan *ariabilitas yang makin lama makin rendah dan hilang
"bila janin tidak mampu lagi mempertahankan mekanisme hemodiamik di
atas%.
5ariabilitas )enyut 4antung janin, dapat dibedakan atas bagian
• 5ariabilitas 4angka 'endek "Short Term Variability)
5ariabilitas ini merupakan perbedaan inter*al antar denyut yang
terlihat pada gambaran kardiotokogra!i yang juga menunjukan
*ariasi dari !rekuensi antar denyut pada )44.
3ata-rata *ariabelitas jangka pendek )44 yang normal antara -:
dpm. Arti klinis dari *ariabelitas jangka pendek masih belum banyak
diketahui, akan tetapi biasanya tampak menghilang pada janin yang
akan mengalami kematian dalam 3ahim.
• 5ariabilitas 4angka 'anjang (Long Term Variability)
erupakan gambaran dari osilasi yang lebih kasar dan lebih jelas
tampak pada rekaman kardiotokogra!i dibanding *ariabilitas jangka
pendek. 3ata-rata mempunyai siklus :-6 kali9menit. +erdasarkan
amplitudo !luktuasi osilasi tersebut, *ariabilitas jangka panjang
dibedakan menjadi 2, yaitu
a. /ormal bila amplitudo antara 6-8 dpm.
b. +erkurang bila amplitudo antara -8 dpm.&. enghilang bila amplitudo dpm.
d. Saltatori bila amplitude < 8 dpm.
5ariabilitas jangka panjang lebih sering digunakan dalam penilaian
kesejahteraan janin. +ila terjadi hipoksia otak akan terjadi perubahan
*ariabilitas jangka panjang, tergantung derajat hipoksianya,
*ariabilitas ini akan berkurang atau menghilang sama sekali.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
6/23
Sebaliknya bila gambaran *ariabilitas ini masih normal maka janin
belum terkena dampak hipoksia.
+erkurangnya *ariabilitas )44 dapat disebabkan oleh beberapa
keadaan misalnya
• 4anin tidur "keadaan !isiologi dimana akti!itas otak berkurang %
• ehamilan pertrm "S'' belum sempurna%
• 4anin anense!alus "korteks se,ebri tak sempurna%
• +lo&kade /.*agus
• elainan jantung ba(aan
• 'engaruh obat-obatan narkotika, dia=epam, gS;2Suatu keadaan dimana !ariabilitas jangka pendek menghilang,
sedang *ariabilitas jangka panjang tampak dominan sehingga tampak
gambaran sinusoidal "gambar 1>-:%
al ini sering ditemukan pada
• ipoksia janin yang berat
• Anemia kronik
• etal eritroblastosis
• 3h-sensiti=ed
• 'engaruh obat-obat nisentil, al!a prodin
. P
e
r
u
!
a
"
a
n Peri#$i% Denyut Jantung Janin
erupakan perubahan !rekuensi dasar yang biasanya terjadi oleh
pengaruh rangsangan gerakan janin atau kontraksi uterus. Ada dua jenis
perubahan !rekuensi dasar yaitu akselerasi dan deselerasi.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
7/23
a. Akselerasi, merupakan respon simpatetik dimana terjadi peningkatan
!rekuensi denyut jantung janin, suatu respon !isiologik yang baik
"reakti!%. ?iri-&iri akselerasi yang normal yaitu amplitudo < 18 dpm,
lamanya sekitar 18 detik dan terjadi paling tidak dua kali dalam (aktu
rekaman 0 menit.
• Akselerasi yang seragam "uni!orm akseleration%. #erjadinya
akselerasi sesuai dengan kontraksi uterus
• Akselerasi yang ber*ariasi "*ariable akseleration%.
"$ambar 1>.2% terjadinya akselerasi sesuai dengan gerakan atau
rangsangan pada janin.
b. )eselerasi, merupakan respon parasimpatis "n. *agus% melalui
reseptor-reseptor "baroreseptor9kemoreseptor% sehingga meneyebabkan
penurunan !rekuensi denyut jantung janin.
• )eselerasi dini
?iri-&irinya
1. enghilangnya bersamaan atau sesuai dengan kontraksi uterus.
$ambaran deselerasi ini seolah merupakan &erminan kontraksi
uterus.
. 'enurunan amplitudo tidak lebih dari 0 dpm.:. @amanya deselerasi >0 detik
2. rekuensi dasar dan *ariabilitas masih normal.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
8/23
)eselerasi dini sering terjadi pada persalinan normal atau
!isiologis dimana terjadi kontraksi uterus yang periodi& dan
normal. )eselerasi ini di sebabkan oleh penekanan kepala janin
oleh jalan lahir yang mengakibatkan hipoksia dan merangsang
re!le *agal.
•
• )eselerasi *ariable
?irri-&irinya
1. $ambaran deselerasi yang ber*ariasi. Saat dimulai dan berakhirnya deselerasi terjadi dengan &epat
:. +iasanya terjadi akselerasi sebelum "akselerasi pradeselerasi%
atau sesudah "akselerasi pas&a deselerasi% terjadinya deselerasi.
2. )eselerasi *ariable di anggap apabila memenuhi rule o si!ty
yaitu deselerasi men&apai 60 dpm atau lebih di ba(ah
!rekuensi dasar )44 dan lamanya deselerasi < 60 detik
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
9/23
8. +ila terjadi deselerasi *ariable yang berulang terlalu sering atau
deselerasi *ariable yang memanjang "prolonged% harus
(aspada terhadap kemungkinan terjadinya hipoksia janin yang
berlanjut.
)eselerasi *ariable sering terjadi akibat penekanan tali pusat
pada masa hamil atau kala I. penekanan tali pusat ini bisa oleh
karena lilitan tali pusat, tali pusat tumbung, atau jumlah air
ketuban berkurang "oligohidramnion%. Selama *ariabilitas )44
masih baik, biasanya janin tidak mengalami hipoksia yang berarti
• )eselerasi lambat
?irri-&irinya
1. #imbulnya sekitar 0-:0 detik setelah kontraksi uterus dimulai
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
10/23
. +erakhirnya sekitar 0-:0 detik setelah kontraksi uterus
berkurang
:. @amanya >0 detik "rata-rata 20-60 detik %
2. #imbul berulang pada setiap kontraksi dan beratnya sesuai
dengan intensitas kontraksi uterus.
8. rekuensi dasar )44 biasanya normal atau takhikardi ringan,
akan tetapi pada keadaan hipoksia yang berat bisa bradikardi.
Adapun deselerasi lambat dapat terajdi pada beberapa keadaan
yang pada dasarnya semuanya patologis. 'enurunan aliran darah
pada sirkulasi ibu akan menyebabkan janin mengalami hipoksia.
Apabila janin masih mempunyai &adangan ; yang men&ukupi dan
masih mampu mengadakan kompensasi keadaan tersebut, maka
tidak tampak adanya gangguan pada gambaran kardiotokogra!i
selama tidak ada stress yang lain.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
11/23
asil rekaman kardiotokogra!i yang normal pada umumnya memberikan
gambaran sebagai berikut
• rekuensi dasar )44 sekitar 10-160 dpm
• 5ariabilitas )44 antar 6-8 dpm
• #erdapat akselerasi
• #idak terdapat deselerasi atau kalaupun ada hanya suatu deselerasi
dini.
&. KA'DI()(K(*'A+I &)*-
1. Pemeriksaan Kar$i#t#k#grai Pa$a Masa Ke"amilan
'ada a(alnya pemeriksaan kardiotokogra!i dikerkan saat
persalinan. /amun, kemudian terbukti bah(a pemeriksaan kardiotokogra!i
ini banyak man!aatnya pada masa kehamilan khususnya pada kasus-kasus
dengan !aktor resiko untuk terjadinya gangguan kesejahteraan janin atau
hipoksia dalam rahim seperti
• ipertensi dalam kehamilan9geistosis
• ehamilan dengan dibetes militus
• ehamilan post-term
• 'ertumbuhan dalam janin terhambat• etuban 'e&ah 'rematur "''%
• $erakan janin berkurang
• ehamilan dengan anemi
• ehamilan ganda
• ;ligihidramnion
• 'olihidramnion
• 3i(ayat obstetri& buruk
• ehamilan dengan penyakit ibu
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
12/23
Non Stress Test (NST)
'emeriksaan /S# dilakukan untuk menilai ganbaran )44 dalam
hubungannya dengan gerakan atau akti*itas janin. 'enilaian /S# dilakukan
terhadap !rekuensi dasar )44 "baseline%, *ariabilitas, dan timbulnya akselerasi
yang sesuai dengan gerakan atau akti*itas janin "!etal a&ti*ity determination 9
5A)%.
Interpretasi /S#
•
3eakti! #erdapat paling sedikit dua kali gerakan janin dalam (aktu 0 menit
pemeriksaan yang disertai dengan adanya akselerasi paling sedikit 10-
18 dpm
rekuensi dasar )44 di luar gerakan janin antara 10-160.
5ariabilitas )44 antara 6-8 dpm.
• /on 3eakti!
#idak didapatkan gerakan janin selama 0 menit pemeriksaan atau
tidak ditemukan adanya akselerasi pada setiap gerakan janin
5ariabilitas )44 mungkin masih normal atau berkurang sampai
menghilang
• eragukan
#erdapat gerakan janin tetapi kurang dari dua kali selama 0 menit
pemeriksaan atau terdapat akselerasi yang kurang dari 10 dpm
rekuensi dasar )44 normal
5ariabilitas )44 normal
'ada hasil yang meragukan pemeriksaan hendaknya diulangi dalam (aktu
2 jam atau dilanjutkan dengan pemeriksaan "ontra#tion Stress Test$
• asil pemeriksaan /S# disebut abnormal apabila ditemukan
+radikardi
)eselerasi 20 dpm atau lebih di ba(ah !rekuensi dasar "baseline% atau
)44 men&apai >0 dpm yang lamanya 60 detik atau lebih
Contraction Stress Test (CST)
'emeriksaan ?S# dimaksudkan untuk menilai gambrana )44 dalam
hubungannya dengan kontraksi uterus. ?S# biasanya dilakukan untuk
memantau kesejahteraan janin saat proses persalinan terjadi "inpartu%. Seperti
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
13/23
halnya /S# pada pemeriksaan ?S# juga dilakukakn penilaian terhadap
!rekuensi dasar )44, *ariabilitas )44, dan perubahan periodi& "akselerasi
ataupun deselerasi%, dalam kaitannya dengan kontraksi uterus.
Interpretasi ?S#
• /egati!
rekuensi dasar )44 normal
5ariabilitas )44 normal
#idak didapatkan adanya deselerasi lambat
ungkin di temukan akselerasi atau deselerasi dini
• 'ositi!
#erdapat deselerasi lambat yang berulang pada sedikitnya 80 B
dari jumlah kontraksi
#erdapat deselerasi lambat yang berulang, meskipun kontraksi
tidak adekuat
5ariabilitas )44 berkurang atau menghilang
• en&urigakan
#erdapat deselerasi lambat yang kurang dari 80 B dari jumlah
kontraksi
#erdapat deselerasi *ariable
rekuensi dasar )44 abnormal
+ila hasil ?S# men&urigakan, pemeriksaan harus di ulangi dalam
2 jam
• #idak memuaskan "unsatis!a&tory%
asil rekaman tidak representati!, misalnya oleh karena ibu gemuk,
gelisah, atau gerakan janin berlebihan
#idak terjadi kontraksi uterus yang adekuat
)alam keadaan ini pemeriksaan harus di ulangi dalam 2 jam
• iperstimulasi
ontraksi uterus lebih dari 8 kali dalam 10 menit
ontraksi uterus lamanya lebih dari >0 detik " tetania uteri % Seringkali terjadi deselerasi lambat atau bradikardi
)alam keadaan ini, harus (aspada kemungkinan terjadi hipoksia
janin yang berlanjut sehingga bukan tidak mungkin terjadi as!iksia
janin. al yang perlu dilakukan adalah segera menghentikan
pemeriksaan dan berikan obat-obat penghilang kontraksi uterus
"tokolitik%, diberikan oksigen pada ibu dan tidur miring untuk
memperbaiki sirkulasi utero-plasenta.
ontraindikasi ?S#
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
14/23
• Absolut
Adanya resiko rubtura uteri, misalnya pada bekas seksio sesarea
atau miomektomi
'erdarahan antepartum
#ali pusat terkemuka
• 3elati!
etuban pe&ah prematut
ehamilan kurang bulan
ehamilan ganda
Inkompetensia ser*iks
)isproporsi se*alo ser*iks
2. Kegunaan &ar$i#t#k#grai
'emeriksaan &ardiotokogra!i sangat penting untuk ibu hamil.
#erutama kehamilan yang disertai komplikasi seperti pre-eklampsia,
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
15/23
pe&ahnya ketuban, kehamilan lebih dari 20 minggu, diabetes, hipertensi,
asma, tiroid, penyakit in!eksi kronis dan komplikasi penyakit lainnya.
4uga ibu hamil yang berat badan janinnya rendah, air ketubannya
sedikit, serta air ketubannya berlebih. Sebab pemeriksaan ini dilakukan
dengan menghitung jumlah gerakan janin, penge&ekan bio!isikal, gerakan
pada perna!asan janin, jerakan tubuh janin, tonun janin, dan jumlah
*olume pada &airan ketuban atau &airan amnion.
Cntuk dapat melakukan pemeriksaan ?#$ pada ibu hamil, perlu
diperhatikan usia kehamilan, sebab pemeriksaan hanya boleh dilakukan
ketika kehamilan sudah memasuki usia D minggu. Akan lebih ideal jika
pemeriksaan dilakukan pada jam setelah ibu mengkonsumsi makanan.
a. In$ikasi
'emeriksaan ?ardiotokogra!i biasanya dilakukan pada
kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari
1. I+C
a% 're-eklampsia-eklampsia
b% etuban pe&ah
&% )iabetes mellitus
d% ehamilan < 20 minggu
e% 5itium &ordis
!% Asthma bronkhiale
g% Inkompatibilitas 3hesus atau A+;
h% In!eksi #;3?
i% +ekas S?
j% Induksi atau akselerasi persalinan
k% 'ersalinan preterm
l% ipotensi
m% 'erdarahan antepartum
n% Ibu perokok
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
16/23
o% Ibu berusia lanjut
p% @ain-lain si&kle &ell, penyakit kolagen, anemia, penyakit
ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
. 4A/I/
a% 'ertumbuhan janin terhambat "'4#%
b% $erakan janin berkurang
&% Suspek lilitan tali pusat
d% Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
e% idrops !etalis
!% elainan presentasi, termasuk pas&a *ersi luar.
g% ekoneum dalam &airan ketuban
h% 3i(ayat lahir mati
i% ehamilan ganda
j% )an lain-lain
!. /yarat Pemeriksaan &ar$i#t#k#grai
a% Csia kehamilan < D minggu.
b% Ada persetujuan tindak medik dari pasien "se&ara lisan%.
&% 'unktum maksimum denyut jantung janin ")44% diketahui.
d% 'rosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer
"pada ?ardiotokogra!i terkomputerisasi% sesuai buku petunjuk
dari pabrik.
%. K#ntra In$ikasi &ar$i#t#k#grai
Sampai saat ini belum ditemukan kontra-indikasi
pemeriksaan ?ardiotokogra!i terhadap ibu maupun janin.
&. Pr#se$ur Pemeriksaan La!
1. Persia0an Pasien
a. 'ersetujuan tindak medik "In!ormed ?onsent% menjelaskan indikasi,
&ara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
17/23
'ersetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung ja(ab
pasien "&ukup persetujuan lisan%.
b. osongkan kandung ken&ing.
&. 'eriksa kesadaran dan tanda *ital ibu.
d. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insu!isiensi utero-plasenter
atau ga(at janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 2 liter 9
menit.
e. @akukan pemeriksaan @eopold untuk menentukan letak, presentasi dan
pun&tum maksimum )44
!. itung )44 selama satu menitE bila ada his, dihitung sebelum dan
segera setelah kontraksi berakhir..
g. 'asang transduser untuk tokometri di daerah !undus uteri dan )44 di
daerah punktum maksimum.
h. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa
bergerak, pen&et bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan
bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman &ardiotokogra!i.
i. idupkan komputer dan ?ardiotokogra!.
j. @ama perekaman adalah :0 menit "tergantung keadaan janin dan hasil
yang ingin di&apai%.
k. @akukan pen&etakkan hasil rekaman ?ardiotokogra!i.
l. @akukan dokumentasi data pada disket komputer "data untuk rumah
sakit%.
m. atikan komputer dan mesin kardiotokogra!. +ersihkan dan rapikan
kembali alat pada tempatnya.
n. +eri tahu pada pasien bah(a pemeriksaan telah selesai.
o. +erikan hasil rekaman &ardiotokogra!i kepada dokter penanggung
ja(ab atau paramedik membantu memba&akan hasi interpretasi
komputer se&ara lengkap kepada dokter.
2. &ara Melakukan
'ersiapan tes tanpa kontraksi
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
18/23
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari jam setelah sarapan
dan tidak boleh diberikan sedati*a.
'rosedur pelaksanaan
1. 'asien ditidurkan se&ara santai semi !o(ler 28 derajat miring ke kiri
. #ekanan darah diukur setiap 10 menit
:. )ipasang kardio dan tokodinamometer
2. rekuensi jantung janin di&atat
8. Selama 10 menit pertama supaya di&atat data dasar bunyi
6. 'emantauan tidak boleh kurang dari :0 menit
7. +ila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama :0
menit tidak reakti!, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan
dilakukan pemeriksaan ulang jam kemudian "sebaiknya
pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah jam sarapan%
D. 'emeriksaan /S# ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil
/S# se&ara indi*idual.
D. Pem!a%aan Hasil Pemeriksaan&ara Mem!a%a
1. 'eakti, !ila
a. )enyut jantung basal antara 10-160 kali per menit
b. 5ariabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
&. $erakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 8 gerakan
atau lebih dalam 0 menit
d. 3eaksi denyut jantung terutama akselerasi pola FomegaF pada
/S# yang reakti! berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan
diulang 1 minggu kemudian
e. 'ada pasien diabetes melitus tipe I)) pemeriksaan /S# diulang
tiap hari, tipe yang lain diulang setiap minggu
2. )i$ak reakti, !ila
a. )enyut jantung basal 10-160 kali per menit
b. 5ariabilitas kurang dari 6 denyut 9menit
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
19/23
&. $erak janin tidak ada atau kurang dari 8 gerakan dalam 0 menit
d. #idak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan
rangsangan dari luar
Antara hasil yang reakti! dan tidak reakti! ini ada bentuk antar yaitu
kurang reakti!. eadaan ini interpretasinya sukar, dapat diakibatkan
karena pemakaian obat seperti barbiturat, demerol, penotiasid dan
metildopa
'ada keadaan kurang reakti! dan pasien tidak menggunakan obat-obatan
dianjurkan ?#$ diulang keesokan harinya. +ila reakti*itas tidak
membaik dilakukan pemeriksaan tes dengan kontraksi ";?#%
. /inus#i$al, !ila
a. Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung asal
b. #idak ada gerakan janin
&. #idak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. +ila paru-
paru janin matur, janin dilahirkan. $ambaran ini didapatkan pada
keadaan isoimunisasi-3
4ika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya
diulangi dalam (aktu 2 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan
?S# "?ontra&tion Stress #est%. +ayi yang tidak bereaksi belum tentu
dalam bahaya, (alau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan.
. Hasil 0emeriksaan &)* $ise!ut a!n#rmal !aik reakti atau0un n#n
reakti- a0a!ila $itemukan
a. +radikardi
b. )eselerasi 20 atau lebih di ba(ah "baseline%, atau )44 men&apai >0
dpm, yang lamanya 60 detik atau lebih
'ada pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan
bila janin sudah *iable atau pemeriksaan ulang setiap 1-2 jam bila janin
belum *iable.
asil ?#$ yang reakti! biasanya diikuti oleh keadaan janin yang
masih baik sampai 1 minggu kemudian "dengan spesi!itas sekitar >0B%,
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
20/23
sehingga pemeriksaan ulang dianjurkan 1 minggu kemudian. /amun bila
ada !aktor resiko seperti hipertensi9gestosis, ), perdarahan atau
oligohidramnion hasil ?#$ yang reakti! tidak menjamin bah(a keadaan
janin akan masih tetap baik sampai 1 minggu kemudian, sehingga
pemeriksaan ulang harus lebih sering "1 minggu%. asil ?#$ non reakti!
mempunyai nilai prediksi positi! yang rendah :0B, sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan ?S# atau pemeriksaan yang
mempunyai nilai prediksi positi! yang lebih tinggi ")oppler-CS$%.
Sebaiknya ?#$ tidak dipakai sebagai parameter tunggal untuk
menentukan inter*ensi atau terminasi kehamilan oleh karena tingginya
angka positi! palsu tersebut "dianjurkan untuk menilai pro!il bio!isik janin
yang lainnya%.
3. /aat 0ersalinan
a. asil tekanan positi! menunjukkan penurunan !ungsi plasenta janin,
hal ini mendorong untuk melakukan seksio sesarea.
b. $a(at janin relati! &ukup banyak "12,7B% dan terutama pada
persalinan, sehingga memerlukan penga(asan dengan kardiotokogra!i
&. al – hal yang diperhatikan untuk indikasi Seksio sesarea ,dilakukan
bila terdapat
1% )eselarasi lambat berulang
% 5ariabilitas yang abnormal " 8 dpm%
:% pe(arnaan mekonium
2% $erakan janin yang abnormal "890 menit %
8% elainan obstetri "berat bayi
8/18/2019 Referat CTG Jadi
21/23
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
22/23
BAB III
PENU)UP
A. Kesim0ulan
?#$ atau #ardiotokogra%hy sendiri adalah salah suatu alat kedokteran
yang digunakan untuk mengetahui gangguan yang berkaitan dengan hipoksia
janin, seberapa jauh gangguan tersebut, hingga akhirnya menentukan tindak
lanjut dari hasil pemantauan tersebut.
'emeriksaan &ardiotokogra!i sangat penting untuk ibu hamil. #erutama
kehamilan yang disertai komplikasi seperti pre-eklampsia, pe&ahnya ketuban,
kehamilan lebih dari 20 minggu, diabetes, hipertensi, asma, tiroid, penyakit
in!eksi kronis dan komplikasi penyakit lainnya.
B. /aran
Cntuk dapat memahami ?ardioto&ography "?#$% pada ibu hamil , kita
harus sering memba&a dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan
yang ada "buku, internet, dan lain-lain% agar lebih mudah untuk paham dan
akan selalu diingat.
Cardiotocography
8/18/2019 Referat CTG Jadi
23/23
)A#A3 'CS#AA
'ra(irohardjo, Sar(ono. 010. &lmu 'ebidanan$ 4akarta '# +ina 'ustaka
Sar(ono 'ra(irohardjo.
/ational Institute !or ?lini&al &ellen&e. #he use o! ele&troni&
!etalmonitoring.C, 010. )i do(n-load dari http99(((.ni&e.org.uk pada
bulan4uni 008.
arsono +. ardiotokogra!i 'emantauan lektronik )enyut 4antung4anin.
+agian ;bstetri dan $inekologi CI93SC'/ )r. ?iptoangunkusumo,
4akarta.
Cardiotocography
Recommended