RegulasiRegulasi MutuMutu PelayananPelayanan KesehatanKesehatan::ApakahApakah diperlukandiperlukan badanbadan independenindependen??
Adi Utarini ([email protected])Kuliah HPM-Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
Banyak perkembangan regulasi diIndonesia, tetapi...
“Implementasi regulasi menjadikelemahan utama”
“Implementasi regulasi menjadikelemahan utama”
Diskusi:Mengapa regulasi kesehatansangat kompleks?
Kompleksnya Regulasi Kesehatan
Sulit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Spektrum pelayanan kesehatan luas Jumlah dan jenis pelayanan tidak seimbang dengan
SDM regulator Pembagian peran tidak jelas Kapasitas meregulasi rendah
Sulit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Spektrum pelayanan kesehatan luas Jumlah dan jenis pelayanan tidak seimbang dengan
SDM regulator Pembagian peran tidak jelas Kapasitas meregulasi rendah
#1. Meningkatkan mutu pelayanankesehatan itu sulit (Marc Roberts)
Proses produksi tidak terstandarisasi
Ilmu Kedokteran itu seni
Psikologinya dokter
Dokter sebagai manajer
5
Proses produksi tidak terstandarisasi
Ilmu Kedokteran itu seni
Psikologinya dokter
Dokter sebagai manajer
#2. Spektrum pelayananluas
Self-treatment Prof. Heteredoxsystem,e.g. chiro
Professionalbiomedicine
Self-treatment
Parallel system, e.g.acupuncture
Prof. Heteredoxsystem,e.g. chiro
Folk healingsystem
Professionalbiomedicine
Medicalservice
Medical personnel Non-medicalpersonnel
Health centre,clinics, lab
Herbal treatment
Quack, TBA,traditionalclinics (eye,cosmetics, bone)
HealerNon-medicalservice
Herbal treatment Healer
Medicalservice
Medical facilities Non-medical facilities
Health centre,clinics, lab,Private practice
Herbal treatment Healer
Hairdresser, Fitness,Hotel
Non-medicalservice
Herbal treatment Healer
#3. Banyaknya jumlah dan jenis sarana
District healthoffice
Local govQuality
regulation
Hospital Primarycare
Clinics Private practices Lungclinics
Laboratory
Private PublicTraditionalpractices
Pharmacy, drugstore,herbal store
#4. Peran pemerintah tidak jelas
Regulator• Role: Regulating• Objective: Implement regulation in
an objective way using standards• Unit analysis: all types of health care
services• Consequences: Conduct quality
monitoring and report the results tothe gov.
• Requirements: Standarddevelopment and training of surveyors
Provider• Role: Managing public providers• Objective: Efficiency and survival of
public providers• Unit analysis: Public providers,
especially primary care and hospitals• Consequences: Compete with
private providers
• Requirement: Good managementpractices
• Role: Regulating• Objective: Implement regulation in
an objective way using standards• Unit analysis: all types of health care
services• Consequences: Conduct quality
monitoring and report the results tothe gov.
• Requirements: Standarddevelopment and training of surveyors
• Role: Managing public providers• Objective: Efficiency and survival of
public providers• Unit analysis: Public providers,
especially primary care and hospitals• Consequences: Compete with
private providers
• Requirement: Good managementpractices
. Peran pemerintah tidak jelas
Regulator• Peran: Meregulasi• Tujuan: Melaksanakan regulasi
secara objektif berbasis standar• Unit analisis: seluruh jenis
pelayanan kesehatan• Konsekuensi: Melakukan
monitoring mutu dan melaporkanhasilnya ke pemerintah
• Persyaratan: Memahamipengembangan standar danmengikuti pelatihan regulator
Penyedia pelayanan• Peran: Mengelola pelayanan
kesehatan publik• Tujuan: Efisiensi dan kelangsungan
hidup fasilitas pelayanan publik• Unit analisis: Faskes pemerintah,
terutama Puskesmas dan RS• Konsekuensi: Bersaing dengan
swasta• Persyaratan: Praktek manajemen
yang baik
• Peran: Meregulasi• Tujuan: Melaksanakan regulasi
secara objektif berbasis standar• Unit analisis: seluruh jenis
pelayanan kesehatan• Konsekuensi: Melakukan
monitoring mutu dan melaporkanhasilnya ke pemerintah
• Persyaratan: Memahamipengembangan standar danmengikuti pelatihan regulator
• Peran: Mengelola pelayanankesehatan publik
• Tujuan: Efisiensi dan kelangsunganhidup fasilitas pelayanan publik
• Unit analisis: Faskes pemerintah,terutama Puskesmas dan RS
• Konsekuensi: Bersaing denganswasta
• Persyaratan: Praktek manajemenyang baik
Kapasitas meregulasi rendah
BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (Badan Mutu)Kompleks Kesehatan no 4, Jl. Kyai Mojo, Pingit, Yogyakarta, 55223.
telp : 0274-7499584 / 552792website : www.badanmutu.or.idemail : [email protected]
Outline Latar Belakang Sejarah Pendirian Visi Misi, Kebijakan Mutu, Corporate Branding Struktur Organisasi Ketugasan BMPK Sesuai SK Gub 116/2004 Layanan BMPK Potret dan Cuplikan Hasil Evaluasi Mutu Pengalaman BMPK : Kinerja tahunan dan IKM Tantangan dan Upaya
Latar Belakang Sejarah Pendirian Visi Misi, Kebijakan Mutu, Corporate Branding Struktur Organisasi Ketugasan BMPK Sesuai SK Gub 116/2004 Layanan BMPK Potret dan Cuplikan Hasil Evaluasi Mutu Pengalaman BMPK : Kinerja tahunan dan IKM Tantangan dan Upaya
Latar BelakangPotret di Level NasionalDi Indonesia, perhatian terhadap mutu :1. Input SDM >> Persebaran,jumlah, jenis
SDMK.2. Akses terhadap pelayananNamun, permasalahan mengenai kualitas
pelayanan belum ditangani secarakomprehensif.
Potret di Level NasionalDi Indonesia, perhatian terhadap mutu :1. Input SDM >> Persebaran,jumlah, jenis
SDMK.2. Akses terhadap pelayananNamun, permasalahan mengenai kualitas
pelayanan belum ditangani secarakomprehensif.
Permasalahan yang saat ini dihadapi di levelnasional :
1. Belum ada penetapan kerangka kerjamutu nasional yang mengatur tentangkualitas dan keamanan.
2. Apresiasi terhadap kepatuhan dankelalaian belum dilakukan seimbang.
Terakreditasi Paripurna Vs Tidakterakreditasi
Permasalahan yang saat ini dihadapi di levelnasional :
1. Belum ada penetapan kerangka kerjamutu nasional yang mengatur tentangkualitas dan keamanan.
2. Apresiasi terhadap kepatuhan dankelalaian belum dilakukan seimbang.
Terakreditasi Paripurna Vs Tidakterakreditasi
3. Kebingungan pembagian peran danfungsi regulator (Dinas Kesehatan),BPRS,KARS
akreditasi, pengawasan, inspeksi4.Belum ada audit mutu program Dinas
Kesehatan >> kesesuaiannya terhadapkebutuhan mutu dan keamanan pelayanan
3. Kebingungan pembagian peran danfungsi regulator (Dinas Kesehatan),BPRS,KARS
akreditasi, pengawasan, inspeksi4.Belum ada audit mutu program Dinas
Kesehatan >> kesesuaiannya terhadapkebutuhan mutu dan keamanan pelayanan
Sejarah PendirianDinas Kesehatan
DIYDinas Kesehatan
DIY
Pakar Bidang PelayananKesehatan
Pakar Bidang PelayananKesehatan
Lembaga AsuransiKesehatan
Lembaga AsuransiKesehatan
Institusi PendidikanInstitusi Pendidikan
Dinas KesehatanKabupaten/KotaDinas KesehatanKabupaten/Kota
Masyarakat KesehatanMasyarakat Kesehatan
Pakar Bidang PelayananKesehatan
Pakar Bidang PelayananKesehatan
Lembaga AsuransiKesehatan
Lembaga AsuransiKesehatan
BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN(Quality of Health Services Board)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN(Quality of Health Services Board)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Legal:Surat Keputusan Gubernur No. 116 Agustus Tahun 2004
Harapan terhadap keberadaanBadan Mutu
• Menjadi Mitra Regulator dalamimplementasi Regulasi >> Inspeksi danPengawasan
• Menjadi Mitra pemangku kepentinganLembaga Asuransi, Organisasi Profesi,Institusi Pendidikan dalam hal upayapenerapan Mutu Pelayanan.
• Memiliki quality framework dalampelayanan kesehatan di wilayah JogjaIstimewa
• Menjadi Mitra Regulator dalamimplementasi Regulasi >> Inspeksi danPengawasan
• Menjadi Mitra pemangku kepentinganLembaga Asuransi, Organisasi Profesi,Institusi Pendidikan dalam hal upayapenerapan Mutu Pelayanan.
• Memiliki quality framework dalampelayanan kesehatan di wilayah JogjaIstimewa
VISI - MISIVISIVISI
MENJADI LEMBAGA TERDEPAN DALAMIMPLEMENTASI REGULASI PELAYANAN KESEHATANYANG BERFOKUS PADA MUTU PELAYANANKESEHATAN
MISIMISI•Melaksanakan evaluasi mutu Faskes berbasisregulasi dan evidence based practice.•Membangun keselamatan pasien dan petugas•Mengelola organisasi secara independen, akuntabeldan berorientasi pada standar dan pedoman kerja.•Menerapkan strategi pembelajaran berkelanjutan
Kebijakan Mutu – Corporate BrandingKebijakan MutuKebijakan Mutu
•Prinsip mutu wajib dipahami dan dilaksanakan•Kebutuhan pelanggan diidentifikasi dan ditindaklanjuti•Profesionalisme dan independensi•Upaya perbaikan yang terus menerus
1. Evidence Based Practise2. Taat dan Patuh Regulasi3. Kinerja terukur4. SDM Kapabel, kompeten dan berintegritas
1. Evidence Based Practise2. Taat dan Patuh Regulasi3. Kinerja terukur4. SDM Kapabel, kompeten dan berintegritas
Corporate BrandingCorporate Branding
Struktur Organisasi• ..\..\BMPK - BETHA\STRUKTUR
ORGANISASI.docx
Tugas – Tugas
Rekomendasi syarat perizinandan kelayakan FaskesRekomendasi syarat perizinandan kelayakan Faskes
Memberikan informasipengembangan mutu pelayanankesehatan
Memberikan informasipengembangan mutu pelayanankesehatan
Mengkaji keluhan penggunaMengkaji keluhan pengguna
Membuat Laporan Kinerja kepadaGubernurMembuat Laporan Kinerja kepadaGubernur
Memberikan informasipengembangan mutu pelayanankesehatan
Memberikan informasipengembangan mutu pelayanankesehatan
Melakukan pembinaan danpengawasan mutu Faskes danNakes
Melakukan pembinaan danpengawasan mutu Faskes danNakes
Mengembangkan surveilans mutudan kaji banding FaskesMengembangkan surveilans mutudan kaji banding Faskes
Membuat Laporan Kinerja kepadaGubernurMembuat Laporan Kinerja kepadaGubernur
Layanan BMPK
Evaluasi MutuFaskes untuk
perizinanBimbinganPersiapanAkreditasi
FKTP
Penelitianberbasis survey
KajianKebutuhanFaskes dan
Kelayakannya
Monitoring danEvaluasi Mutu Pelatihan dan
Bimtek SDMK
Layanan Harian di BMPK
Konsultasi Mutu RS untuk perizinanKonsultasi Mutu RS untuk perizinan
Konsultasi Penyusunan dokumen danpersiapan Akreditasi PuskesmasKonsultasi Penyusunan dokumen danpersiapan Akreditasi PuskesmasKonsultasi Penyusunan dokumen danpersiapan Akreditasi PuskesmasKonsultasi Penyusunan dokumen danpersiapan Akreditasi Puskesmas
Senin s.d Kamis jam 08.00 – 15. 00( tidak dipungut biaya)
Senin s.d Kamis jam 08.00 – 15. 00( tidak dipungut biaya)
Pengelolaan Organisasi akuntabel
SERTIFIKASIMANAJEMEN MUTU
SERTIFIKASIMANAJEMEN MUTU
• Telah tersertifikasi ISO 9001 :2000sejak tahun 2007 dan telahpenyesuaian ke ISO 9001:2015
• Telah tersertifikasi ISO 9001 :2000sejak tahun 2007 dan telahpenyesuaian ke ISO 9001:2015
Upaya yang dilakukan BMPKdalam hal mengawal Mutudan Keamanan Pelayanan
Upaya yang dilakukan BMPKdalam hal mengawal Mutudan Keamanan Pelayanan
Penyusunan Quality FrameworkTahun 2007, BMPK ( Dewan Kurator dan
Pengelola ) menyusun Quality Frameworkuntuk Pelayanan Kesehatan di DIY
Tahun 2008, Quality Framework ditetapkansebagai Kerangka kerja Mutu di DIYmelalui SK Kepala Dinas Kesehatan DIY
Tahun 2007, BMPK ( Dewan Kurator danPengelola ) menyusun Quality Frameworkuntuk Pelayanan Kesehatan di DIY
Tahun 2008, Quality Framework ditetapkansebagai Kerangka kerja Mutu di DIYmelalui SK Kepala Dinas Kesehatan DIY
Strategi perbaikan mutu dan regulasi Perubahan yang dapat dilakukan
MODEL QUALITY FRAME WORKPROPINSI DIY
1. Penyusunan rencana pengembangan sumber dayamanusia kesehatan untuk memenuhi persyaratankompetensi dan registrasi
2. Penyusunan standar dan prosedur pelaksanaan regulasibaik melalui perijinan, sertifikasi dan akreditasi
3. Pelaksanaan uji kompetensi dikaitkan dengankewenangan propinsi untuk mengeluarkan suratpenugasan bagi tenaga kesehatan dan rekomendasi olehorganisasi profesi
4. Pelaksanaan peran Dinas Kesehatan sebagai penetapkebijakan regulasi dengan implementasi regulasi olehDinas kesehatan ataupun bekerja sama dengan badanindependen (Badan Mutu Pelayanan Kesehatan)
1. Pelayanan kesehatan harus dapat menjamin keselamatanpasien melalui diterapkannya manajemen risiko
2. Regulasi pelayanan kesehatan diterapkan secarakonsisten untuk sarana pelayanan kesehatan pemerintahmaupun swasta dengan standar yang baku
3. Kinerja pelayanan kesehatan dimonitor dan dievaluasisecara berkesinambungan melalui indikator-indikatoryang disepakati bersama
4. Pelaksanaan regulasi dimonitor dan dievaluasi secaraperiodik
5. Komitmen seluruh jajaran kesehatan untukmelaksanakan kerangka kerja mutu dan regulasi yangdievaluasi secara periodik
Indikator perbaikan yang dapatdigunakan untuk mengukur perubahan
Kondisi yang ingin dicapai
1. Penyusunan rencana pengembangan sumber dayamanusia kesehatan untuk memenuhi persyaratankompetensi dan registrasi
2. Penyusunan standar dan prosedur pelaksanaan regulasibaik melalui perijinan, sertifikasi dan akreditasi
3. Pelaksanaan uji kompetensi dikaitkan dengankewenangan propinsi untuk mengeluarkan suratpenugasan bagi tenaga kesehatan dan rekomendasi olehorganisasi profesi
4. Pelaksanaan peran Dinas Kesehatan sebagai penetapkebijakan regulasi dengan implementasi regulasi olehDinas kesehatan ataupun bekerja sama dengan badanindependen (Badan Mutu Pelayanan Kesehatan)
1. Pelayanan kesehatan harus dapat menjamin keselamatanpasien melalui diterapkannya manajemen risiko
2. Regulasi pelayanan kesehatan diterapkan secarakonsisten untuk sarana pelayanan kesehatan pemerintahmaupun swasta dengan standar yang baku
3. Kinerja pelayanan kesehatan dimonitor dan dievaluasisecara berkesinambungan melalui indikator-indikatoryang disepakati bersama
4. Pelaksanaan regulasi dimonitor dan dievaluasi secaraperiodik
5. Komitmen seluruh jajaran kesehatan untukmelaksanakan kerangka kerja mutu dan regulasi yangdievaluasi secara periodik
1. Semua sarana kesehatan mempunyai ijin pada akhirtahun 2010
2. Semua sarana kesehatan menerapkan sistem manajemenmutu pada akhir tahun 2010
3. 80% sarana kesehatan mempunyai tenaga klinis sesuaistandar yang dipersyaratkan pada akhir tahun 2010
4. 80% sarana kesehatan mempunyai tenaga klinis yangteregistrasi pada akhir tahun 2010
1. Pelaksanaan akreditasi bagi sarana pelayanan kesehatanrumah sakit maupun pelayanan medik dasar
2. % tenaga kesehatan yang mempunyai sertifikatkompetensi
3. % tenaga kesehatan yang mempunyai ijin praktek
4. % sarana kesehatan yang berijin
5. % sarana kesehatan yang mempunyai sistem manajemenmutu
6. % sarana kesehatan yang terakreditasi
Dimensi Mutu Prioritas Upaya Pemantauan Scope Pengukuran Indikator Keberhasilan OrganisasiPelaksana
Aksesibilitas Perijinan,Akreditasi,Sertifikasi
Jarak,biaya,Coverage insurance
% sarana kesehatan yangterakreditasi% sarana kesehatan yangberijin
Badan Mutu,Lembagaeksternal lain
Akuntabilitas Akreditasi,Sertifikasi
Waktu tunggu, jampelayanan,KetepatanPelayanan
% sarana kesehatan yangterakreditasi
Lembagaeksternal lain
Keselamatan Perijinan Patient Safety% tenaga kesehatan yangMempunyai ijin praktek% sarana kesehatan yang berijin
Badan Mutu% tenaga kesehatan yangMempunyai ijin praktek% sarana kesehatan yang berijin
Kompetensi Perijinan Sesuai profesiMasing-masing
% tenaga kesehatan yangMempunyai ijin praktek
Badan MutudanOrganisasiprofesi
Kenyamanan Perijinan Fisik dan privasi % sarana kesehatan yang berijin Badan Mutu
Efektivitas Akreditasi,Sertifikasi
Pengobatan,Programpencegahan
% sarana kesehatan yangterakreditasi
Lembagaeksternal lain
Hubunganinterpersonal danrespect-caring
Akreditasi,Sertifikasi
KomunikasiproviderPasien
% sarana kesehatan yangterakreditasi
Lembagaeksternal lain
Pengorganisasian mutu di Sektor kesehatanBentuk
pengorganisasianmutu
Jenis Organisasi Tupoksi Kualifikasi Hasil Kegiatan
Seksi/Unit Dinas KesehatanProvinsi,Kabupaten-Kota
1. Perencanaasistemmutu
2. MenyusunRencana tindaklanjut
3. MenyusunKebijakanPeningkatan mutu
4. MenyusuPedoman danindikator capianMutu
Pernah mengikutipelatihan mutu
- Sistem KesehatanProvinsi, Daerah
- Kebijakanpeningkatan mutu
- Pedoman perijinan
- Indikator kinerja
1. Perencanaasistemmutu
2. MenyusunRencana tindaklanjut
3. MenyusunKebijakanPeningkatan mutu
4. MenyusuPedoman danindikator capianMutu
Tim atau KelompokJaminan Mutu atauPokja
BP4, RB-BP, LabPuskesmas,Praktek kelompok/klinik
- Menyusundokumen mutu
- Monitoringevaluasi sistemmutu
- Bertanggungjawab terhadapsistem manajemenmutu
- Prosedur kerja- Standar pelayanan
minimal- Hasil monitoring
dan rencana tindaklanjut
- Instrumenpemantauan mutuKomite Lembaga mutu
ekterna (BadanMutu)l, Rumahsakit & RSK
Person in charge(contact person)
Apotek, praktekberkelompok,praktek mandiri
- Bertanggung jawabterhadap sistemmanajemen mutu
- Prosedur kerja
Garis besar program perbaikan mutuyang akan dilaksanakan
UpayaPelayanan
RS &RSK
BP4 Puskesmas BP/RB Praktekkelompok/
Klinik
Praktekmandiri
Apotek Lab UpayaPemantauan
(Regulasi)
LembagaPelaksana
LembagaPenanggung
jawab
Lisensi Wajib untuk semua jenis sarana Kegiatanpendataanwilayah
BadanMutu
DinasKesehatanProvinsi/Kabupaten-KotaAkreditasi √ √ Tidak wajib √
-BadanMutu/Eksternallain
Sertifikasi Tidak wajib - Eksternal
Peraturaninternalorganisasi √ √
Tidak wajibLisensi Awal Badan
Mutu
Prosedur kerja √ √ √ √ √ √ √ √
Instruksi kerja √ √ √ √ √ √ √ √
SP Minimal √ √ √ √ √ √ √ √ Lisensi ulang/Perpanjangan
Pola tarif √ √ √ √ √ √ √ √Lisensi Awal
BadanMutu
Std kompetensiSDM √ √ √ √ √ √ √ √
PengukuranefektivitasPelayanan
√ √ √ √ √ √ √ √ Lisensi ulang/Perpanjangan;Akreditasi;Sertifikasi
BadanMutu/Eksternallain
Monitoringpelayanan √ √ √ √ √ √ √ √
EvaluasiUpaya perbaikan √ √ √ √ √ √ √ √
Lisensi ulang/Perpanjangan;Akreditasi;Sertifikasi
SK Kepala Dinas Kesehatan DIY tentangPembentukan Tim Evaluasi Mutu RS
SK Kepala Dinas Kesehatan DIY tentangPembentukan Tim Evaluasi Mutu RS
Gambaran Kegiatan Evaluasi Mutu
1. Evaluasi Mutu RS untuk perizinan1. Evaluasi Mutu RS untuk perizinan
KunjunganLokasi
ClosingMeeting :Paparan
Temuan danKonfirmasi
PenyusunanLaporan
SK Kepala Dinas Kesehatan tentangPembentukan Tim Evaluasi Mutu
Evaluasi Mutu RS
Proses Wawancara, Cek dokumen,Observasi
Proses Wawancara, Cek dokumen,Observasi
KunjunganLapangan
Evaluasi Mutu RSPaparan Hasil Survey di depan Tim
Manajemen RSPaparan Hasil Survey di depan Tim
Manajemen RSClosingMeeting
Evaluasi Mutu RS
Penyusunan Laporan berisi Resume, Temuan Lapangandan Rekomendasi
Penyusunan Laporan berisi Resume, Temuan Lapangandan Rekomendasi
LaporanuntukDKP, DKK,KP2T
Evaluasi Proses :MONEV TimBMPK denganTim DKP danDKK
Evaluasi Proses :MONEV TimBMPK denganTim DKP danDKK
LaporanuntukDKP, DKK,KP2T
HASIL REKAP EVALUASI MUTU RSTAHUN 2011-2012
90%10%
0%
90%10%
0%
10%90%
0%
40%10%
50%
50%50%
0%
0% 50% 100%
Organisasi
Pola Tarif
Ketenagaan
PeningkatanMutu
Hak Pasien danFungsi Sosial
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK ADMINISTRASI DAN MANAJEMENRUMAH SAKIT 2011-2012
90%10%
0%
90%10%
0%
10%90%
0%
40%10%
50%
50%50%
0%
0% 50% 100%
Organisasi
Pola Tarif
Ketenagaan
PeningkatanMutu
Hak Pasien danFungsi Sosial
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK ADMINISTRASI DAN MANAJEMENRUMAH SAKIT 2011-2012
HASIL REKAP EVALUASI MUTU RSTAHUN 2011-2012
30%50%
20%
70%20%
10%
10%30%
60%
70%0%
30%
50%0%
50%
0% 20% 40% 60% 80%
Sirkulasi
Rasio TT
Handrail dan belruangan
Pertemuandinding conus
Batas tegasantar ruang
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK FISIK BANGUNANRUMAH SAKIT 2011-2012
30%50%
20%
70%20%
10%
10%30%
60%
70%0%
30%
50%0%
50%
0% 20% 40% 60% 80%
Sirkulasi
Rasio TT
Handrail dan belruangan
Pertemuandinding conus
Batas tegasantar ruang
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK FISIK BANGUNANRUMAH SAKIT 2011-2012
HASIL REKAP S EVALUASI MUTURS TAHUN 2011-2012
100%
0%
0%
50%
40%
10%
60%
10%
30%
0% 50% 100%
Ketersediantenaga
Ketersedian SOP
Evaluasi alat
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK PELAYANAN DAN PERALATANRUMAH SAKIT 2011-2012
100%
0%
0%
50%
40%
10%
60%
10%
30%
0% 50% 100%
Ketersediantenaga
Ketersedian SOP
Evaluasi alat
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK PELAYANAN DAN PERALATANRUMAH SAKIT 2011-2012
HASIL REKAP EVALUASI MUTU RSTAHUN 2011-2012
40%60%
0%
80%20%
0%
80%0%
20%
70%0%
30%
0% 20% 40% 60% 80%
Sanitasi fisikbangunan
Penanganansampah
Air bersih
Penangananlimbah cair
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK SANITASI LINGKUNGANRUMAH SAKIT 2011-2012
40%60%
0%
80%20%
0%
80%0%
20%
70%0%
30%
0% 20% 40% 60% 80%
Sanitasi fisikbangunan
Penanganansampah
Air bersih
Penangananlimbah cair
Kurang
Sedang
Bagus
ASPEK SANITASI LINGKUNGANRUMAH SAKIT 2011-2012
Seluruh Puskesmas se DIY ( n=121)Seluruh Puskesmas se DIY ( n=121)
Hasil Evaluasi Mutu Puskesmas Tahun 2016
Kesesuaian dengan PMK 75/2014Kesesuaian dengan PMK 75/2014
Hasil Evaluasi Mutu Puskesmas
Persyaratan Lokasi PUSKESMAS
3,7%2,0%
7,4%
4,0%95,0%
100,0%
105,0%Lokasi Pendirian PUSKESMAS di DIY
96,3% 98,0% 92,6% 96,0% 86,1%
13,9%
75,0%
80,0%
85,0%
90,0%
YG SL BT KP GK
PUSKESMAS Berada diLokasi BerbahayaPUSKESMAS Tidak Beradadi Lokasi Berbahaya
Persyaratan Desain Bangunan
Belum melakukanpemisahan ruang karenaketerbatasan ruang
pemeriksaan pasien TBdilakukan di poli umumdengan pengaturan jamatau hari kunjunganmisalnya khusus hariSabtu dan denganperjanjian
pengambilan sputum dirumah pasien, masihmenyatu di ruang sampellaboratorium, ruangpenunjang seperti garasidan dilakukan di toilet
Pemisahan Zona Infeksius & NonInfeksius PUSKESMAS
Sudah dilakukanpemisahan zonainfeksius dan noninfeksius
Belum melakukanpemisahan ruang karenaketerbatasan ruang
pemeriksaan pasien TBdilakukan di poli umumdengan pengaturan jamatau hari kunjunganmisalnya khusus hariSabtu dan denganperjanjian
pengambilan sputum dirumah pasien, masihmenyatu di ruang sampellaboratorium, ruangpenunjang seperti garasidan dilakukan di toilet
46,9%
53,1%
Sudah dilakukanpemisahan zonainfeksius dan noninfeksius
Belum dilakukanpemisahan zonainfeksius dan noninfeksius
Persyaratan Bangunan & MaterialStandar Minimal Toilet
26,3% belum tercapaikarena : tidak memiliki ruang
gerak yang cukup belum menyediakan
minimal 1 KM / WCdiffabel
toilet belum dilengkapidengan peganganrambat ( handrail )
bila terjadi kondisidarurat kunci belum bisadibuka dari luar.
Pemenuhan Standar MinimalToilet
Toilet diPUSKESMAS sudahmemenuhi standarminimal
26,3% belum tercapaikarena : tidak memiliki ruang
gerak yang cukup belum menyediakan
minimal 1 KM / WCdiffabel
toilet belum dilengkapidengan peganganrambat ( handrail )
bila terjadi kondisidarurat kunci belum bisadibuka dari luar.
73,7%
26,3%
Toilet diPUSKESMAS sudahmemenuhi standarminimal
Toilet diPUSKESMAS belummemenuhi standarminimal
Persyaratan Bangunan & MaterialStandar Aksesbilitas Diffabel - Lansia
31,3% belum memenuhistandar minimal akses masuk ke pintu
utama belum disediakanram untuk kursi roda
akses masuk belum reltangan (handrail).
Pemenuhan Standar AksesbilitasDiffabel dan Lansia
AksesbilitasPenyandangDisabilitas danLansia sudah sesuaistandar minimal
31,3% belum memenuhistandar minimal akses masuk ke pintu
utama belum disediakanram untuk kursi roda
akses masuk belum reltangan (handrail).
64,4%
35,6%
AksesbilitasPenyandangDisabilitas danLansia sudah sesuaistandar minimal
AksesbilitasPenyandangDisabilitas danLansia belum sesuaistandar minimal
Seluruh Klinik di Kota Yogyakarta ( n=65)Seluruh Klinik di Kota Yogyakarta ( n=65)
Hasil Evaluasi Mutu Klinik Tahun 2014
Kesesuaian dengan PMK 9/2014Kesesuaian dengan PMK 9/2014
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
Berizin Proses Tdk Berizin
89%
5% 6%
Izin Operasional
Hasil Evaluasi Mutu Klinik
58%
48%
75%
49%
12%
100%
100%
51%
Daftar Dokter Praktik
Daftar Dokter Jaga
Informasi Jam Buka Klinik
Sistem Gas Medis
Pertemuan dinding Conus
Ventilasi
Pencahayaan
Dapur
Bangunan
92%
100%
100%
89%
83%
14%
15%
91%
98%
65%
58%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Bangunan pisah dgn rmh tinggal
Pendaftaran
Pemeriksaan/konsultasi
Administrasi
Obat/Bahan habis pakai
Laboratorium
Laktasi
Tindakan
Toilet
Papan nama sesuai ketentuan
Daftar Dokter Praktik
Penerapan Keamanan danKeselamatan
48%
40%
100%
85%
Jas Pelindung
Alas Kaki dengan penutup
Wastafel/hand sanitizer
Pengelolaan obat
Keamanan dan Keselamatan
86%
95%
74%
92%
98%
100%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
APAR
Desinfektan
Klem Tabung
safety box
Sarung tangan
Masker
Ketersediaan Prosedur
51%
31%
26%
Perawatan
Obat/Bahan habis pakai
Kasir
Standar Prosedur Operasional
51%
35%
62%
51%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Pendaftaran
Pemeriksaan/konsultasi
Tindakan
Perawatan
Sosialisasi Rencana Evaluasi Mutu dan Aspek yangakan dievaluasi
Sosialisasi Rencana Evaluasi Mutu dan Aspek yangakan dievaluasi
Tahapan Evaluasi Mutu Faskes
Landasan Kerja : SK Tim Kepala Dinas KesehatanLandasan Kerja : SK Tim Kepala Dinas Kesehatan
ReferensiRegulasi
Instrumen
ReferensiRegulasi
Instrumen
KunjunganLokasi
ClosingMeeting
Reporting
Pengalaman BMPK5 tahun terakhir
Pengalaman BMPK5 tahun terakhir
Pencapaian Kegiatan
15
20
25
Kegiatan Operasional BMPKTahun 2012 - 2016
Evaluasi RS
Riset
Penilaian Akreditasi Puskesmas
Pendampingan Akreditasi Puskesmas
ISO
SPM RS
0
5
10
15
2012 2013 2014 2015 2016
SPM RS
Monev RS Ponek
Monev Puskesmas
Pelatihan SDMK
Kajian - kajian
Bimtek SDM K
Bimtek Mutu Faskes
Mengajar
Penyusunan Panduan
Pendukung
Lain - lain
Cakupan Wilayah
66
Sebaran Wilayah Kegiatan Operasional BMPKTahun 2012 - 2016
WIB ( Sumatra, Jawa, Bali ) WITA ( Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT ) WIT ( Maluku, Papua )
2012 2013 2014 2015 2016
2327 27
36
0 0 04 3
0 0 0 0 0
Kepuasan Pelanggan terhadap kegiatanBMPK selama tahun 2016
90,00%
100,00%92,78%
Kepuasan Secara keseluruhan kegiatan
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
puas tidak puas
7,22%
Pencapaian IKM Pengguna BMPK2012-2016
70,15
76,40 75,33
85,0080,19
IKM PELAYANAN BMPK IKM BMPK Tahun2016 : MUTUPELAYANAN
• Sangat Baik 81,26- 100
• Baik 62,51– 81,25
• Kurang Baik43,76 – 62,50
• Tidak Baik 25,00– 43,75
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
IKM BMPK Tahun2016 : MUTUPELAYANAN
• Sangat Baik 81,26- 100
• Baik 62,51– 81,25
• Kurang Baik43,76 – 62,50
• Tidak Baik 25,00– 43,75
Tantangan yang dihadapi1. Aspek Legalitas : SK Gub yang harus
diperpanjang2. Kondisi Organisasi semi plat merah, tidak
dapat memiliki NPWP karena bukanlembaga Profit
3. Popularitas BMPK di mata publik belumkomprehensif
4. Belum ada upaya audit mutu programDinas kesehatan terhadap manfaat mutudan keamanan pelayanan
1. Aspek Legalitas : SK Gub yang harusdiperpanjang
2. Kondisi Organisasi semi plat merah, tidakdapat memiliki NPWP karena bukanlembaga Profit
3. Popularitas BMPK di mata publik belumkomprehensif
4. Belum ada upaya audit mutu programDinas kesehatan terhadap manfaat mutudan keamanan pelayanan
Upaya yang telah dan akan terusdilakukan
1. Mengusulkan kepada Dinkes DIY untukmeninjau kembali SK Gub 116/2004, utamanya terkait dengan pengkinianregulasi.
2. Memberikan usulan naskah telaah akademiktentang BMPK DIY ke depan ke Dinkes DIYdan dewan kurator BMPK
3. membentuk duta mutu melalui surveyor dantenaga ahli yang memperkuat brandingBMPK dan melakukan publikasi mediaelektronik tentang BMPK
1. Mengusulkan kepada Dinkes DIY untukmeninjau kembali SK Gub 116/2004, utamanya terkait dengan pengkinianregulasi.
2. Memberikan usulan naskah telaah akademiktentang BMPK DIY ke depan ke Dinkes DIYdan dewan kurator BMPK
3. membentuk duta mutu melalui surveyor dantenaga ahli yang memperkuat brandingBMPK dan melakukan publikasi mediaelektronik tentang BMPK
TERIMA KASIH