RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2020 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
(VERIFIKASI BAPPEDA JUNI 2019)
i
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2020 ini adalah dokumen rencana operasional tahunan pembangunan sub sektor
perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang merupakan fase kedua dari penjabaran
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018–
2023 sekaligus merupakan turunan dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Selanjutnya,
dokumen Renja ini akan menjadi acuan pelaksanaan pembangunan bagi
segenap pemangku kepentingan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa
Barat selama Tahun 2020.
Renja Tahun 2020 ini memuat substansi pokok tentang evaluasi
pelaksanaan Rencana Kerja OPD tahun lalu, penelaahan usulan
program/kegiatan masyarakat, serta memuat rumusan pokok program/kegiatan
Tahun 2020.
Dengan tersusunnya Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020 ini diharapkan seluruh proses pelaksanaan kebijakan pembangunan
sub sektor perkebunan di Jawa Barat akan menjadi lebih berkualitas, berdaya
guna dan berhasil guna, serta berdampak kepada peningkatan kesejahteraan
masyarakat perkebunan Jawa Barat secara berkesinambungan.
Bandung, Juni 2020
KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,
Ir. DODY FIRMAN NUGRAHA Pembina Utama Madya
NIP. 19591030 198503 1 008
ii
DAFTAR ISI
Hlm
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Landasan Hukum 7 1.3. Maksud dan Tujuan 12 1.4. Ruang Lingkup Penyusunan Renja 13 1.4.1. Asumsi dasar. 13 1.4.2. Pendekatan Penyusunan Renja 14 1.4.3. Proses Penyusunan Renja 15 1.4.4. Prinsip Penyusunan Renja 17 1.5. Sistematika Penulisan 18 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD
TAHUN LALU 21
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2018 dan Capaian Renstra Tahun 2013-2018
21
2.1.1. Indikator Capaian Kinerja 21 2.1.2. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
27
2.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2019)
40
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD 48 2.2.1. Penyelenggaraan Administrasi, Pembinaan
SDM Aparatur, Peningkatan/Pemeliharaan Sarana Prasarana Aparatur, dan Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan
49
2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan 50 BAB III Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2020 63 3.1. Fokus Kebijakan Pembangunan Tahun 2020 63 3.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2020 64
3.3. Program/Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Tahun 2020
66
BAB IV PENUTUP 85 4.1. Kesimpulan 85 4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan 86 4.3. Rekomendasi 86
iii
DAFTAR TABEL
Hlm
Tabel – 1.1 : Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP Sektor Pertanian Jawa Barat Tahun 2010-2018
5
Tabel – 1.2.
: Perkembangan Indikator Makro Ekonomi PDRB dan LPE Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
6
Tabel – 2.1 : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA 2018
27
Tabel – 2.2 : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA 2018
34
Tabel – 2.3 : Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018 35 Tabel – 2.4 : Rincian Dukungan APBD dan APBN untuk
Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2013-2018
37
Tabel – 2.5 : Pencapaian Sasaran Strategik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
39
Tabel – 2.6 : Program/Kegiatan dan Anggaran Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2019
40
Tabel – 2.7 : Target Kinerja Tahun 2019 47
Tabel – 2.8 : Hasil Pelaksanaan Pengembangan Teknologi Pembenihan Tanaman Perkebunan di Jawa Barat Tahun 2014-2018
51
Tabel – 2.9 : Permohonan Penggunaan Benih Tanaman Perkebunan Tahun 2013-2018
55
Tabel 3 – 1 : Tujuan dan Sasaran 65
Tabel 3 – 2 : Indikasi Program dan Kegiatan Tahun 2020 67
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian “Perkebunan” sesuai dengan Undang-undang Nomor 39
Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 308),
adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan,
dan pemasaran, terkait tanaman perkebunan.
Ruang lingkup aktivitas perkebunan sebagaimana tersirat didalam
definisi “Perkebunan” tersebut diatas, pada kenyataannya sejauh ini sudah
menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat Jawa Barat sejak jaman
kolonial hingga sekarang, dimana sekitar satu abad yang lalu masyarakat Jawa
Barat sudah sangat akrab dengan berbagai aktivitas perkebunan dari hulu ke
hilir, baik yang menyangkut aspek pembenihan, aspek pengelolaan budidaya
hingga ke aspek pengolahan dan pemasaran produknya. Sehingga tidaklah
mengherankan apabila sampai saat ini masih banyak penduduk Jawa Barat yang
bermata-pencaharian di perkebunan, termasuk juga masih cukup banyaknya
lahan-lahan perkebunan di berbagai wilayah Jawa Barat, seperti perkebunan
Teh, Kopi, Karet, Tebu, Kelapa, Cengkeh, Kakao, Tembakau, dlsb., baik yang
pernah dibangun pada jaman kolonial Belanda maupun yang dikembangkan oleh
masyarakat Jawa Barat sendiri pada masa kemerdekaan Republik Indonesia
hingga sekarang.
Masyarakat perkebunan Jawa Barat pernah mengalami masa keemasan
dari hasil usaha perkebunannya, dimana produk-produk perkebunan yang
dihasilkan di tanah priangan seperti Teh, Kopi dan Kina menjadi andalan produk
unggulan dari wilayah Hindia Belanda, bahkan pada masa keemasan tersebut
kehidupan masyarakat perkebunan Jawa Barat sangat maju dan dikenal hingga
daratan Eropa dengan sebutan “Preanger Planters”. Namun demikian sejalan
dengan perkembangan jaman maka kondisi eksistensi sub sektor perkebunan
tersebut mulai bersaing dengan berbagai sektor lainnya, terutama dengan sektor
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 2 -
industri manufaktur dan perdagangan, yang dampaknya terus mengalihkan minat
masyarakat dari sektor perkebunan ke sektor lainnya diluar perkebunan.
Eksistensi sub sektor perkebunan Jawa Barat sebagai salah satu
penyumbang pendapatan daerah maupun nasional dari sejak jaman dahulu kala
hingga sekarang perlu terus dijaga dan dikembangkan keberadaannya,
mengingat pada sub sektor perkebunan ini sangat banyak pihak yang
menggantungkan kehidupan perekonomiannya, seperti para pekerja
perkebunan, para pemilik usaha perkebunan (rakyat, swasta, BUMN), pihak
pengelola industri pengolahan hasil perkebunan, para distributor dan pedagang
hasil perkebunan, hingga ke industri turunannya di bagian hilir yang sangat
banyak.
Sampai sejauh ini keberadaan usaha perkebunan harus diakui sebagai
sub sektor yang mempunyai peran strategis, baik dalam pembangunan ekonomi
secara nasional maupun dalam menjawab isu-isu global, antara lain berperan
dalam penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, sumber devisa,
pengentasan kemiskinan, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Sub sektor perkebunan merupakan basis ekonomi kerakyatan yang
harus menjadi agenda utama dalam pembangunan ekonomi masyarakat dan
menjadi andalan dalam pembangunan perekonomian Nasional maupun Daerah,
mengingat ruang lingkup pembangunan sub sektor perkebunan tersebut memiliki
mata rantai yang cukup luas di dalam mewarnai kehidupan sosial ekonomi
masyarakat, baik dalam aspek Sub Sistem Hulu, On Farm maupun sub sistem
Hilir. Perkembangan Sub Sektor Perkebunan telah memiliki sejarah panjang dan
dikenal luas dalam perkembangan kehidupan masyarakat di berbagai pelosok
tanah air, khususnya di Jawa Barat.
Pengembangan ekonomi masyarakat berbasis perkebunan, pada
hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pekebun,
dengan prinsip dasar peningkatan kemampuan secara mandiri dalam mencapai
kesejahteraannya, antara lain melalui upaya-upaya peningkatan daya saing,
peningkatan produktivitas, efisiensi serta penguasaan pasar secara
berkesinambungan.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 3 -
Luas total Provinsi Jawa Barat adalah 3.710.061,32 Ha, sementara luas
areal perkebunan berdasarkan Data Statistik Perkebunan Jawa Barat tahun 2017
(Angka Tetap) adalah seluas 475.648 Ha atau sekitar 12,82% dari luas Jawa
Barat. Menurut jenis pengusahaannya luas lahan perkebunan tersebut terbagi
dalam status Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 362,274 Ha (76.16%),
Perkebunan Besar Negara (PBN) sebesar 62,479 Ha (13.14%) dan Perkebunan
Besar Swasta (PBS) sebesar 50,896 Ha (10.70%).
Perkembangan sumber daya lahan perkebunan selama 5 tahun terakhir
(Tahun 2013-2017) mengalami penurunan sebesar 18.518 Ha atau sekitar -
3,75%. Penyusutan lahan perkebunan tersebut disebabkan oleh adanya alih
fungsi lahan dan alih komoditas. Kejadian alih fungsi lahan dan alih komoditas
tersebut disinyalir oleh adanya beberapa faktor penyebab seperti adanya kondisi
harga jual produk perkebunan yang dianggap kurang menarik lagi, sehingga
petani lebih memilih beralih profesi dan menjual lahan kebunnya. Penyusutan
lahan perkebunan juga dimungkinkan oleh adanya kebijakan tata ruang wilayah
yang belum mengatur sepenuhnya terhadap alih fungsi lahan dan alih komoditas,
termasuk penerapan sanksinya masih dirasakan kurang. Begitu pula dengan
proses perijinan Hak Guna Usaha (HGU) yang sering mengalami hambatan,
serta banyaknya tanah terlantar yang tidak segera diatasi, sehingga memberi
peluang maraknya okupasi lahan serta fragmentasi lahan.
Perkembangan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan
Selama 5 tahun terakhir 2013-2017 hanya mengalami peningkatan sebesar 0,03
persen/tahun. Faktor penyebab penurunan produksi tersebut antara lain: Sulitnya
pengembangan areal baru dan sulitnya mempertahankan lahan yang sudah ada,
disamping itu belum sepenuhnya menerapkan pemanfaatan teknologi budidaya
yang baik (GAP); Penyediaan agro input untuk budidaya terutama benih dan
pupuk organik belum memenuhi unsur tepat (jumlah, waktu, harga dan mutu).
Selain itu juga masih adanya kondisi keterbatasan modal usaha budidaya, serta
terlalu banyak komoditas yang dikembangkan, sehingga kurang fokus.
Ketersediaan benih unggul bermutu di lapangan sampai saat ini
kondisinya masih terbatas, diperkirakan ketersediaan benih unggul bersertifikat
di lapangan baru tersedia sekitar 10% dari total kebutuhannya. Faktor
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 4 -
penyebabnya antara lain adalah: Kemampuan UPTD dan Penangkar dalam
memproduksi benih unggul bersertifikat masih terbatas, penangkar benih yang
sudah memiliki TRUP (surat ijin sebagai penangkar) jumlahnya masih terbatas,
demikian halnya dengan kondisi kebun sumber produksi benih yang ada di Jawa
Barat jumlahnya juga masih terbatas, serta pemanfaatan teknologi perbenihan
tanaman perkebunan belum banyak dikuasai.
Pelayanan sertifikasi benih sudah dilakukan secara optimal, tetapi kasus
peredaran benih yang tidak bersertifikat kondisinya semakin marak (rata-rata 2-
3 kasus per tahun). Faktor penyebabnya antara lain bahwa jaringan pemasaran
benih yang belum terstruktur dengan baik sejak dari produksen benih sampai ke
konsumen. Disamping itu banyaknya pelaku perdagangan benih yang tidak
mematuhi ketentuan peredaran benih, serta kurangnya kesadaran petani dalam
memahami manfaat penggunaan benih unggul bersertifikat, dan keterbatasan
jumlah aparatur pengawasan peredaran benih.
Masalah perlindungan tanaman perkebunan masih menghadapi
persoalan krusial seperti adanya serangan hama dan penyakit yang diakibatkan
oleh perubahan iklim, penggunaan benih yang tidak bersertifikat, tidak
terpeliharanya kebun petani akibat rendahnya nilai jual beberapa komoditi
perkebunan, serta kurangnya penerapan metode Pengendalian Hama secara
Terpadu (PHT). Pada tahun 2018, berdasarkan taksasi yang dilaporkan pada
saat Validasi Data Hama dan Penyakti Tanaman Perkebunan (SIMAKIT)
diketahui luas total serangan akibat hama dan penyakit seluas 21.399,64 Ha.
Adapun beberapa komoditi yang terserang berbagai hama dan penyakit
diantaranya kelapa, kakao, tebu, cengkeh, teh, tembakau dan karet. Solusi
jangka pendek, menengah dan jangka panjang diantaranya melalui tindakan
pengendalian serangan hama dan penyakit yang eksplosif, sosialiasi penerapan
metode pengendalian hama secara terpadu, penggunaan agensia pengendali
hayati berupa metabolit sekunder, pestisida nabati, serta tindakan pengendalian
lainnya yang ramah lingkungan guna menurunkan intensitas serangan hama dan
penyakit serta menghasilkan produk perkebunan yang aman dikonsumsi.
Tentang Perkembangan SDM Perkebunan dan Kelembagaannya,
berdasarkan data kelompok tani (Poktan) perkebunan Jawa Barat, hingga tahun
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 5 -
2016 tercatat sebanyak 5.543 poktan, yaitu Poktan Kelapa (1.379), Poktan
Tembakau (808), Poktan Teh (817), Poktan Cengkeh (1.158), Poktan Kopi (994),
Poktan Karet (510), Poktan Kakao (95), Poktan Aren (166), Poktan Pala (347),
Poktan Tebu (452) dan Poktan Komoditas Lainnya (196). Dari 5.543 Poktan yang
tercatat tersebut berdasarkan status kelembagaannya terdiri dari: 19,27%
Tingkat Lanjut, 3,07% Tingkat Madya, 77,55 % Tingkat Pemula dan 0.11%
Lainnya. Perkiraan total pelaku usaha perkebunan pada tahun 2016 adalah
sebanyak 1.366.051 KK, dan pada tahun 2015 sebanyak 1.381.775 KK.
Peningkatan NTP Perkebunan Rakyat (NTP-R) dalam kurun waktu 2010-
2018 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,72%/th. Bahkan pada rentang tahun
2014-2016 NTP-R mengalami penurunan hingga dibawah 100. Faktor penyebab
penurunan NTP-r tersebut antara lain adalah: Iklim perekonomian nasional dan
daerah yang belum membaik; Indeks harga yang harus dibayar petani (IB) untuk
biaya input penyediaan pupuk, obat-obatan, benih, alsintan dan upah kerja jauh
lebih besar jika dibandingkan dengan indeks harga yang diterima (IT) atau yang
dapat dibelanjakan untuk keperluan kehidupan sehari-hari.
Tabel: 1.1 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP
Sektor Pertanian Jawa Barat Tahun 2010-2018
NTP Rata-Rata
Tahunan Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Rata-rata
Tahun 2010 91,79 111,04 112,24 99,37 109,88 104,86
Tahun 2011 100,29 112,76 116,63 97,74 114,02 108,28
Tahun 2012 106,38 117,15 117,41 98,26 112,50 110,39
Tahun 2013 106,92 116,58 110,52 99,70 110,17 108,77
Tahun 2014 104,08 107,51 99,75 105,98 101,02 103,66
Tahun 2015 106,73 104,67 96,19 109,60 98,84 103,20
Tahun 2016 102,05 109,85 97,21 112,48 99,13 104,14
Tahun 2017 99,12 112,13 100,82 113,82 101,84 104,92
Tahun 2018 106,06 116,03 100,58 114,53 105,81 109,00
NTUP Rata2 Tahunan
Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Rata-rata
Tahun 2015 112,17 111,36 103,53 116,91 107,26 110,25
Tahun 2016 108,99 119,55 107,11 121,91 110,36 113,58
Tahun 2017 106,50 123,41 112,41 126,87 116,00 114,75
Tahun 2018 113,73 128,52 112,81 127,09 121,69 119,53
Sumber: BPS Jawa Barat 2010-2018
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 6 -
Perkembangan Penanganan Pasca Panen, Pengolahan Hasil,
Peningkatan Mutu Hasil dan Pemasarannya. Selama kurun waktu 5 tahun
terakhir (2012-2018) perkembangan penanganan pasca panen produk
perkebunan masih didominasi oleh komoditas-komoditas strategis saja (Teh,
Kopi, Kakao, Kelapa Dalam, Karet, Cengkeh, Tebu dan Tembakau). Sedangkan
komoditas lainnya masih belum mendapat perhatian secara optimal, seperti
komoditas Akar Wangi, Aren, Nilam dan Pala. Aspek penanganan pasca panen
yang perlu menjadi prioritas adalah tentang upaya peningkatan mutu hasil
berdasarkan standar SNI.
Dari aspek Perkembangan Indikator Makro Ekonomi, PDRB sub sektor
perkebunan Jawa Barat:
Tabel 1.2. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi PDRB dan LPE
Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
No Tahun ADHK ADHB
PDRB (Juta)
LPE (%)
PDRB (Juta)
LPE (%)
1 2012 8.560.161,6 -2,38 9.253.563, 4,64
2 2013 8.844.809,9 -0,33 10.107.649,1 9,34
3 2014 8.541.102,1 -3,43 10.176.206,7 11,36
4 2015 8.468.757,6 -0,85 10,224.028.9 6,92
5 2016 8.266.794,6 -2,38 10.492.862,8 13,57
6 2017 8.668.480 11.857.060
Sumber: BPS Jawa Barat, PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa Barat 2012-2017
Berdasarkan gambaran kondisi eksistensi sumber daya perkebunan
Jawa Barat tersebut diatas, maka upaya-upaya pengembangan pembangunan
perkebunan Jawa Barat perlu terus dijalankan setiap tahunnya, antara lain
melalui perumusan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020 ini.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 7 -
1.2 Landasan Hukum
Acuan peraturan perundang-undangan yang melandasi proses
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Tahun 2020 ini adalah
sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) Sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
3) Undang-undang Nomor: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara No 3851);
4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 8 -
6) Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan,
sebagaimana telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014
tentang Perkebunan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 308);
7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
9) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
11) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5068);
12) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
13) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administraasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 9 -
14) Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5613);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tanggal 30 Desember 1995
tentang Pembenihan Tanaman;
16) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4816);
20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
22) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Terlantar;
23) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budidaya
Tanaman;
24) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 10 -
Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5107)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5209);
25) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
26) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2015- 2020;
27) Peraturan Menteri Pertanian No.03/Kpts/HK.060/1/2005 Pedoman
Penyiapan dan Penerapan Teknologi Pertanian;
28) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.1408/2006 Tentang
Pemasukan dan Pengeluaran Benih;
29) Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/OT.1408/2006 Tahun 2006
tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina;
30) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
31) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273/KPVS/OT/GO/4/2007 tentang
Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani;
32) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
33) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran
pendapatan dan Belanja Daerah:
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 11 -
34) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
35) Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 83.1/Permentan/RC.110/12/2011
Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014;
36) Keputusan Menteri Pertanian No.511/Kpts/ PD.310/9/2006 tanggal 22
September 2006 dan No.3399/Kpts/PD.310/10/2009 tgl 19 Oktober 2009
tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen
Horti dan Ditjen Perkebunan;
37) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 47);
38) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Nomor Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 64);
39) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);
40) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-
2029.
41) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005-2025;
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 12 -
42) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029;
43) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Perkebunan;
44) Peraturan Daerah No 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
45) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
46) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
47) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat;
48) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat
49) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 525/Kep.1234-Prodi/2017 tentang
Jenis Komoditas Binaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2020 dimaksudkan sebagai rujukan pelaksanaan program/kegiatan
pembangunan perkebunan di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini adalah :
1) Mengoptimalkan peran dan fungsi perencanaan perkebunan dalam
pembangunan daerah;
2) Mewujudkan perencanaan pembangunan perkebunan yang akuntabel,
partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan;
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 13 -
3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat perkebunan yang lebih
berdaya guna dan berhasil guna sebagai wujud pertanggungjawaban dalam
mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan daerah;
4) Mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan
perkebunan antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;
5) Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;
6) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha;
7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
1.4 Ruang Lingkup Penyusunan Renja
Ruang lingkup penyusunan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020 ini mengacu pada beberapa hal pokok berikut ini:
1.4.1. Asumsi Dasar
Beberapa asumsi dasar yang menjadi acuan dalam proses perumusan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini,
adalah sebagai berikut:
- Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini
hakekatnya merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan
nasional, perencanaan pembangunan daerah, dan perencanaan
pembangunan sektoral;
- Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini mengacu
kepada: (a) rencana pembangunan nasional dan daerah; (b) rencana tata
ruang wilayah; (c) kesesuaian Tanah dan iklim serta ketersediaan lahan
untuk Usaha Perkebunan; (d) daya dukung dan daya tampung lingkungan;
(e) kinerja pembangunan Perkebunan; (f) perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi; (g) kondisi ekonomi dan sosial budaya; (h) kondisi pasar dan
tuntutan globalisasi; serta (i) aspirasi daerah dengan tetap menjunjung
keutuhan bangsa dan negara.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 14 -
- Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini
dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali
pencapaian tujuan penyelenggaraan Perkebunan di wilayah Provinsi Jawa
Barat.
- Esensi penyelenggaraan perkebunan adalah untuk: (1) meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; (2) meningkatkan sumber devisa
negara; (3) menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha; (4)
meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing, dan
pangsa pasar; (5) meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta
bahan baku industri dalam negeri; (6) memberikan pelindungan kepada
Pelaku Usaha Perkebunan dan masyarakat; (7) mengelola dan
mengembangkan sumber daya Perkebunan secara optimal, bertanggung
jawab, dan lestari; serta meningkatkan pemanfaatan jasa Perkebunan.
- Pembangunan perkebunan diselenggarakan berdasarkan asas: (a)
kedaulatan; (b) kemandirian; (c) kebermanfaatan; (d) keberlanjutan; (e)
keterpaduan; (f) kebersamaan; (g) keterbukaan; (h) efisiensi-berkeadilan;
kearifan lokal; dan (i) kelestarian fungsi lingkungan hidup.
- Substansi yang dirumuskan dalam Renja ini mencakup: (1)
perwilayahan/kawasan perkebunan; (2) produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan; (3) sumber daya manusia perkebunan; (4) kelembagaan
perkebunan; (5) keterkaitan dan keterpaduan hulu-hilir; (6) sarana dan
prasarana; (7) pembiayaan; (8) investasi; serta (9) penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.4.2. Pendekatan Penyusunan Renja
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat, berikut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah,
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 15 -
bahwa pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Renja Provinsi Jawa
Barat yaitu:
1) Pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan
kerangka berfikir ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan,
lintas sektor, dan lintas pelaku;
2) Pendekatan partisifatif, yaitu pendekatan perencanaan dengan melibatkan
semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan
untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki;
3) Pendekatan politik, yaitu pendekatan berdasarkan penjabaran agenda-
agenda pembangunan yang berasal dari kebijakan kepala daerah maupun
aspirasi masyarakat melalui DPRD;
4) Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom-up) yang
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah baik di
tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun di tingkat
Desa;
5) Pendekatan Kompetitif, dilaksanakan dengan metode seleksi proposal
usulan program dan kegiatan dengan kriteria tertentu dan melalui beberapa
tahapan seleksi;
6) Pendekatan Sosio-kultural, dilaksanakan dengan melalui pendekatan
budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.
1.4.3. Proses Penyusunan Renja
Proses penyusunan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membentuk Tim Penyusun Renja Dinas Perkebunan Tahun 2020, yang
melibatkan seluruh unsur personal Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
yang didukung oleh Nara Sumber yang berkompeten dibidangnya;
2) Konsolidasi tim penyusun Renja dan pembagian tugas;
3) Mengumpulkan bahan penyusunan Renja, termasuk data/informasi internal
dan eksternal yang terkait;
4) Proses penyusunan Rancangan Awal Renja, meliputi:
a) Penelaahan tugas dan fungsi organisasi;
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 16 -
b) Menghimpun dan memahami semua kebijakan yang terkait dan relevan
dengan Rencana Kerja Tahunan yang disusun;
c) Mempedomani seluruh dokumen perencanaan terkait, diantaranya:
RPJPN, RPJPD, RTRWN, RTRWP, RPJMN, RPJMD, RKP, RKPD,
Renja K/L, dan dokumen perencanaan Kabupaten/Kota;
d) Mempedomani analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities
dan Threats) dan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan yang
termuat pada Rencana Stratejik;
e) Menganalisis Data/Informasi tentang kondisi dan perkembangan potensi
perkebunan Jawa Barat;
f) Memformulasikan potensi, kendala, tantangan dan rancangan
pengembangan pembangunan sub sektor perkebunan;
g) Memilih/menentukan sasaran prioritas yang ada pada rencana stratejik
untuk dilaksanaan pada tahun rencana kerja yang disusun. Setiap
sasaran dibuat indikator keberhasilan sasaran (outputs dan outcomes);
h) Menentukan rencana kinerja tingkat capaian (target) sasaran;
i) Memilih/menentukan program prioritas yang ada pada rencana stratejik
untuk dilaksanakan pada tahun rencana kinerja yang disusun;
j) Dalam satu program, memilih dan menentukan kegiatan apa yang
menjadi prioritas pada tahun rencana kerja yang disusun;
k) Setiap kegiatan yang telah ditentukan tersebut disusun indikator
keberhasilan kegiatan (inputs, outputs, outcomes, benefits, dan impacts);
l) Menentukan satuan setiap indikator;
m) Menyusun rencana tingkat capaian (target) setiap indikator keberhasilan
kegiatan;
n) Mengkonsolidasikan seluruh konsep rumusan rencana dalam satu
kesatuan Draft Awal Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
5) Melaksanakan pembahasan Rancangan Awal Renja melalui pelaksanaan
Forum Internal Unit Kerja Lingkup Dinas Perkebunan;
6) Melaksanakan Forum OPD untuk membahas Rancangan Awal Renja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, dengan melibatkan segenap
unsur pemangku kepentingan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 17 -
Barat dengan konsep “Jabar Masagi”, yaitu: Unsur Pemerintah Pusat (Ditjen
Perkebunan), Unsur Pemerintah Daerah (Bappeda dan OPD terkait), Unsur
Pemerintah Kabupaten/Kota (Bappeda dan OPD yang membidangi
perkebunan), Unsur Akademisi (Perguruan Tinggi), Unsur Pelaku Usaha
(Kelembagaan Pekebun, Poktan/Gapoktan, Asosiasi, dlsb) serta Unsur
Lembaga Swadaya Masyarakat maupun pemerhati dunia perkebunan Jawa
Barat.
7) Melakukan proses Verifikasi Renja hasil pembahasan Forum OPD kepada
pihak Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang dikaitkan dengan sinkronisasi
substansi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020.
8) Finalisasi Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.
1.4.4. Prinsip Penyusunan Renja
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA), serta Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah, maka penyusunan Rencana Kerja Dinas
Perkebunan Tahun 2020 ini dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Renja Dinas Perkebunan merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat;
2) Renja Dinas Perkebunan dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan
Dinas Perkebunan;
3) Renja Dinas Perkebunan mengintegrasikan substansi dokumen
perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RTRWP, RPJMD dan RKPD),
substansi perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RTRWN, RPJMN,
RKP dan Renstra K/L), serta substansi dokumen perencanaan
pembangunan Kab/Kota yang terkait dengan kebijakan pembangunan sub
sektor perkebunan di Jawa Barat;
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 18 -
4) Perencanaan pembangunan perkebunan yang dituangkan dalam Renja
Dinas Perkebunan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi daerah
yang dimiliki, sesuai dinamika perkembangan di tingkat Kabupaten/Kota;
5) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan secara transparan, responsif, efisien,
efektif, akuntable, partisipatif, berkeadilan dan berkelanjutan;
6) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan dengan spesifik (Specific), terukur
(Measurable), dapat dilaksanakan (Achievable), memperhatikan
ketersediaan sumberdaya (Resources Availability) dan memperhatikan
fungsi waktu (Times), yang disingkat dengan SMART.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan sistematikan penulisan Renja Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini adalah mencakup hal-hal berikut ini:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang, Menjelaskan tentang gambaran
perkembangan pembangunan perkebunan Jawa Barat dan
pentingnya sub sektor perkebunan bagi kelangsungan
pembangunan Jawa Barat, serta urgensinya terhadap
keperluan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas
Perkebunan.
1.2. Landasan Hukum, Memuat tentang undang – undang,
peraturan pemerintah, peraturan daerah dan peraturan
gubernur yang berkaitan tentang pedoman dalam
penyusunan perencanaan dan pengganggaran OPD.
1.3. Maksud dan Tujuan, Menjelaskan tentang maksud dan tujuan
dari penyusunan Renja OPD Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat
1.4. Ruang Lingkup Penyusunan Renja. Menjelaskan tentang
metoda pendekatan penyusunan renja, proses penyusunan
renja, serta prinsip-prinsip penyusunan renja.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 19 -
1.5. Sistematika Penulisan. Mengemukakan kerangka penulisan
dokumen Renja sesuai dengan kebutuhan uraian substansi
secara terstruktur.
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS
PERKEBUNAN TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2018 dan Capaian
Renstra Tahun 2013-2018, yaitu Evaluasi Pelaksanaan
Program/Kegiatan Tahun Lalu (2018), dan Evaluasi
Pelaksanaan Renja Tahun Berjalan (2019).
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD, yaitu menjelaskan capaian
kinerja pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam
Renstra 2013-2018.
BAB III. RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2020
3.1. Fokus Kebijakan Pembangunan Tahun 2020, berisi tentang
uraian arah kebijakan pembangunan perkebunan, baik
kebijakan Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota, yang
harus disikapi dalam perumusan program kegiatan Tahun
2020.
3.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020, berisi tentang uraian tujuan dan sasaran
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang tercantum pada
Renstra Tahun 2018-2023.
3.3. Program/Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Tahun 2020,
menjelaskan tentang rancangan program/kegiatan, dilengkapi
dengan lokasi dan indikasi pendanaan yang dibutuhkan
berdasarkan sumber dana APBD Provinsi dan APBN/PHLN.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 20 -
BAB IV. PENUTUP
Menjelaskan Kesimpulan, Kaidah-kaidah Pelaksanaan
Program/Kegiatan, serta Rekomendasi pelaksanaan Renja Tahun
2020.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 21 -
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
DINAS PERKEBUNAN TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2018 dan Capaian Renstra Tahun
2013-2018
Evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses penilaian
terhadap: (1) aspek pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan
daerah, (2) aspek pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dan (3)
aspek hasil rencana pembangunan daerah. Adapun tolok ukur dari suatu
proses evaluasi adalah capaian kinerja. Arti ‘kinerja’ itu sendiri adalah
keluaran/hasil dari program/kegiatan yang akan atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran berdasarkan kuantitas dan
kualitas yang terukur. Sedangkan evaluasi kinerja adalah proses penilaian
terhadap rencana yang telah ditetapkan dengan hasil implementasi
menurut kriteria yang telah disepakati. Sebagaimana tahapan proses
pelaksanaan pembangunan pada umumnya, maka dalam proses
pelaksanaan pembangunan sub sektor perkebunan pun memiliki siklus
yang sama, yaitu meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
pengendalian dan tahap evaluasi. Adapun terkait dengan tahap evaluasi
hasil perencanaan pembangunan sub sektor perkebunan periode yang
lalu, maka tolok ukur yang digunakan adalah indikator kinerja yang
tercantum dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 dan Tahun
2018-2023, serta dokumen Renja Dinas Perkebunan Tahun 2018 dan
2019.
2.1.1 Indikator Capaian Kinerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 memiliki Visi: “TERWUJUDNYA
JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN
KOLABORASI”. Visi tersebut dijabarkan kedalam 5 (lima) misi sebagai
berikut:
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 22 -
Misi 1 : Membentuk manusia Pancasila yang bertaqwa melalui
peningkatan peran Masjid dan tempat ibadah sebagai pusat
peradaban
Misi 2 : Melahirkan Pancasila yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan
produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif
Misi 3 : Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui
peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah
Misi 4 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang
sejahtera dan adil melalui pemanfaatan tekonologi digital dan
kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku
pembangunan
Misi 5 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan
kepemimpinan yang kolaboratif antara pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota
Berdasarkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, maka misi RPJMD 2018-2023 yang
terdapat korelasi, adalah misi keempat, yaitu Meningkatkan
produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil
melalui pemanfaatan tekonologi digital dan kolaborasi dengan pusat-
pusat inovasi serta pelaku pembangunan. Adapun tujuan
pembangunan pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023 pada misi keempat adalah Mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berdaya saing serta mengurangi
disparitas ekonomi dengan sasaran : Jawa Barat sebagai daerah
pertanian, perikanan dan kelautan yang mandiri untuk mencapai
kedaulatan pangan.
Dari visi dan misi kepala daerah terpilih tersebut diturunkan pada
Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 dengan
Tujuan yaitu Meningkatnya Pendapatan Petani Perkebunan dengan
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 23 -
Indikator Tujuan adalah NTUPr (>100 tiap tahun). Selanjutnya dari
Tujuan tersebut dijabarkan ke dalam 2 (dua) sasaran yaitu :
1. Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan (0,1% per tahun)
2. Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan (2% per tahun)
Untuk mewujudkan indikator sasaran pembangunan sub sektor
perkebunan sebagaimana tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan
strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan Kapasitas Petani Perkebunan
2. Optimalisasi Lahan Perkebunan
3. Peningkatan Produksi Benih Unggul dan Bersertifikat
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkebunan
5. Pengendalian Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Perkebunan
6. Peningkatan Kualitas Produk Perkebunan
7. Pembinaan Pengolahan Produk Primer
8. Perluasan Akses Pemasaran Produk Perkebunan
Adapun arah kebijakan yang akan dijalankan dalam pelaksanaan
pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan/Sosialisasi/Diseminasi/Adopsi/Demplot Inovasi Budidaya
Perkebunan
2. Pengembangan Kapasitas Petani/Kelembagan Petani Perkebunan
3. Pengembangan Akses Permodalan
4. Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan (GUP)
5. Penetapan Kawasan Perkebunan
6. Pemanfaatan lahan hutan/perkebunan besar melalui pola kemitraan
7. Kajian dan sosialisasi kesesuaian lahan perkebunan
8. Pengembangan benih perkebunan
9. Peningkatan jaringan pemasaran benih perkebunan
10. Pengawasan peredaran benih perkebunan
11. Peningkatan pelayanan sertifikasi benih perkebunan
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 24 -
12. Dukungan pembangunan infrastruktur penunjang usaha perkebunan
13. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi
14. Pengembangan pupuk organik
15. Pengendalian OPT Perkebunan dengan metode PHT
16. Pelatihan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling
Practices (GHP)
17. Dukungan Sarana Pengolahan Produk Perkebunan
18. Pembentukan/penguatan kelembagaan petani perkebunan
19. Pameran produk perkebunan
20. Penguatan Kelembagaan pemasaran
Seluruh dasar kebijakan sebagaimana diuraikan tersebut diatas,
selanjutnya diimplementasikan kedalam Program/Kegiatan yang akan
difasilitasi oleh sumber anggaran APBD Provinsi Jawa Barat maupun
sumber anggaran APBN Kementerian Pertanian, sebagai berikut:
1. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBD:
Program/Kegiatan yang difasilitasi oleh APBD Provinsi Jawa Barat
adalah terdiri dari Program/Kegiatan pokok dan penunjang, yaitu:
a. Program/Kegiatan Pokok:
1) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya
Tanaman Perkebunan (APBD), dengan indikasi kegiatan
meliputi pelaksanaan: pengelolaan areal budidaya tanaman
perkebunan melalui intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan
peremajaan komoditas tanaman perkebunan, peningkatan
teknologi budidaya komoditas tanaman perkebunan melalui
bimtek dan adopsi teknologi.
2) Program Peningkatan Produksi Benih secara Berkelanjutan
(APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan :
Peningkatan produksi benih unggul komoditas tanaman
perkebunan, Pengelolaan kebun dinas, Pengembangan dan
penerapan teknologi perbenihan tanaman perkebunan
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 25 -
3) Program Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat (APBD),
dengan indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan : Pengawasan
Mutu dan Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perkebunan,
Pelaksanaan sertifikasi benih komoditas perkebunan.
4) Program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Perkebunan
(APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan :
penataan lahan perkebunan, pengembangan prasarana
perkebunan, penanganan gangguan usaha perkebunan (GUP),
dan pelestarian wilayah DAS.
5) Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Kelembagaan, dan Permodalan Petani Perkebunan (APBD),
dengan indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan :
Pembinaan/peningkatan kompetensi SDM perkebunan,
pembinaan kelembagaan usaha tani perkebunan, serta
fasilitasi akses permodalan usaha perkebunan.
6) Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan secara
Berkelanjutan (APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi
pelaksanaan: identifikasi, pengawasan serta penanganan
Pencegahan Hama Terpadu, serta pengembangan sarana dan
teknologi terapan perlindungan tanaman perkebunan.
7) Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Produk
Perkebunan (APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi:
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perkebunan,
Peningkatan Mutu dan fasilitasi sarana penanganan Pasca
Panen Produk Perkebunan, Promosi Produk Komoditas
Perkebunan.
b. Program/Kegiatan Penunjang:
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
2) Program Dukungan Manajemen Perkantoran
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 26 -
2. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBN:
a. Dana Tugas Pembantuan:
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan merupakan cermin
dari sistem dan prosedur penugasan: (i) Pemerintah kepada daerah
dan atau desa, (ii) dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa, serta (iii) pemerintah kabupaten/kota kepada desa,
untuk menyelenggarakan urusan pemerintah dan pembangunan
yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkan kepada yang memberi penugasan.
Adapun pelaksanaan Tugas Pembantuan tersebut dijabarkan
kedalam Program/Kegiatan sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan
Berkelanjutan (APBN), dengan indikasi kegiatan meliputi:
meliputi pelaksanaan: Peningkatan produksi benih unggul
komoditas tanaman perkebunan, Pengawasan Mutu dan
Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perkebunan,
pengelolaan areal budidaya tanaman perkebunan melalui
intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan peremajaan komoditas
tanaman perkebunan, peningkatan teknologi budidaya
komoditas anaman perkebunan melalui bimtek dan adopsi
teknologi, pelayanan pengawasan dan pembinaan usaha
agribisnis perkebunan; Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Perkebunan, Peningkatan Mutu dan fasilitasi sarana
penanganan Pasca Panen Produk Perkebunan, Promosi
Produk Komoditas Perkebunan; Fasilitasi Prasarana usaha
budidaya tanaman perkebunan, penanganan gangguan usaha
perkebunan, pengendalian pemanfaatan sumber daya lahan
dan lingkungan
b. Dana Dekonsentrasi
Dana Dekonsentrasi ini merupakan dana penunjang dalam
rangka fasilitasi pelaksanaan Tugas Pembantuan dengan judul
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 27 -
program yang sama, sedangkan indikasi kegiatannya meliputi:
fasilitasi koordinasi, konsultasi, pengendalian, monitoring, evaluasi,
pelaporan, dan perencanaan.
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana ini diperuntukan bagi fasilitasi
pembangunan/penyediaan sarana-prasarana yang bersifat teknis,
khususnya untuk pendukungan pelaksanaan tupoksi UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan, Balai
Perlindungan Perkebunan serta Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Perkebunan.
2.1.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018
Untuk mendukung dan menjalankan Tupoksi Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat, pada Tahun 2018 Dinas Perkebunan telah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 118.389.300.240, terdiri dari APBD Provinsi
Jawa Barat sebesar Rp. 68.577.186.240 dan APBN sebesar Rp.
49.812.114.000. Realisasi keuangan sebesar Rp. 112.407.602.194
(94,95%).
Dari dana APBD sebesar Rp. 68.577.186.240 terserap sebesar
sebesar Rp. 66.492.023.004 atau (96,96%) dengan capaian fisik sebesar
99,69%. Adapun dana APBN sebesar Rp. 49.812.114.000 terserap
sebesar Rp. 45.915.579.190 (92,18%) dengan capaian fisik sebesar
100%. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA 2018
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
BELANJA DAERAH 68.577.186.240 66.492.023.004 96,96 99,69
BELANJA TIDAK LANGSUNG 17.779.134.790 16.851.328.284 94,78 100,00
BELANJA LANGSUNG 50.798.051.450 49.640.694.720 97,72 99,38
1 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
20.163.569.700 19.991.185.010 99,14 99,98
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 28 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
1 Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
587.316.100 583.896.200 99,42 100,00
2 Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Tarum (Indigofera Zollingeriana)
199.953.600 189.995.000 95,02 100,00
3 Kegiatan DBHCHT-Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau
250.000.000 248.487.700 99,40 100,00
4 Kegiatan DBHCHT-Pengawasan Benih Tanaman Tembakau
485.000.000 481.542.950 99,29 100,00
5 Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan
882.000.000 866.955.440 98,29 100,00
6 Kegiatan DBHCHT-Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Tembakau
2.425.000.000 2.397.748.400 98,88 100,00
7 Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.423.000.000 1.406.728.700 98,86 100,00
8 Kegiatan Demplot Budidaya Tanaman Indigofera
183.800.000 180.293.000 98,09 100,00
9 Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
1.340.000.000 1.339.523.000 99,96 100,00
10 Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
336.500.000 333.574.000 99,13 100,00
11 Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
9.000.000.000 8.941.777.120 99,35 100,00
12 Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim dan Rempah
1.257.000.000 1.241.148.000 98,74 99,72
13 Kegiatan DBHCHT-Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
1.500.000.000 1.485.890.000 99,06 100,00
14 Kegiatan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan
294.000.000 293.625.500 99,87 100,00
2 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan
7.589.228.000 7.466.175.500 98,38 99,82
15 Kegiatan DBHCHT-Bimbingan dan Pengawasan Konservasi Lahan Tembakau
289.000.000 289.000.000 100,00 100,00
16 Kegiatan Penyusunan Rancangan Standar Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Kopi Arabika
248.500.000 248.470.000 99,99 100,00
17 Kegiatan Optimasi Lahan Kopi Arabika
98.275.000 98.275.000 100,00 100,00
18 Kegiatan Identifkasi Kelas Kesesuaian Lahan Kopi Arabika
398.000.000 398.000.000 100,00 100,00
19 Kegiatan DBHCHT-Demplot Konservasi Lahan Tembakau
493.700.000 492.854.500 99,83 100,00
20 Kegiatan DBHCHT-Benchmarking Konservasi Lahan Tembakau
298.550.000 294.904.800 98,78 100,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 29 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
21 Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan Hasil SID
491.939.000 489.068.500 99,42 99,45
22 Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan di Kabupaten/Kota
99.750.000 99.750.000 100,00 100,00
23 Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan di Kab/Kota
98.835.000 98.835.000 100,00 100,00
24 Kegiatan Pengelolaan Modal Untuk Kelayakan Usaha Perkebunan
99.300.000 99.300.000 100,00 100,00
25 Kegiatan Rapat Kerja/Musyawarah Daerah Asosiasi Perkebunan
193.796.000 163.646.000 84,44 100,00
26 Kegiatan Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Perkebunan
299.120.000 298.820.000 99,90 100,00
27 Kegiatan Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya
99.300.000 99.300.000 100,00 100,00
28 Kegiatan Pelatihan Strategi Pengembangan Kelompok Produktif
99.300.000 99.300.000 100,00 100,00
29 Kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dalam rangka Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan
138.925.000 87.337.000 62,87 95,12
30 Kegiatan Peringatan Hari Perkebunan Tingkat Nasional
83.925.000 83.740.000 99,78 100,00
31 Kegiatan Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan
182.050.000 181.792.400 99,86 100,00
32 Kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru bidang Perkebunan TA 2018
997.758.000 997.701.200 99,99 100,00
33 Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Perkebunan
199.880.000 199.780.000 99,95 100,00
34 Kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah (FASDA)
199.450.000 198.060.800 99,30 100,00
35 Kegiatan DBHCHT-Peningkatan Wawasan APTI Jabar
143.400.000 140.896.100 98,25 100,00
36 Kegiatan DBHCHT-Rapat Koordinasi APTI Jabar
91.625.000 91.625.000 100,00 100,00
37 Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Tembakau
495.725.000 495.491.000 99,95 100,00
38 Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya Tembakau
198.800.000 198.800.000 100,00 100,00
39 Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Strategi Pengembangan Kelompok Produktif Tembakau
198.800.000 198.800.000 100,00 100,00
40 Kegiatan DBHCHT-Diseminasi Teknologi Komoditas Tembakau
87.100.000 73.121.100 83,95 100,00
41 Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Diseminasi Budidaya Tanaman Tembakau
87.100.000 73.071.100 83,89 100,00
42 Kegiatan DBHCHT-Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
119.250.000 118.775.000 99,60 100,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 30 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
Pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau
43 Kegiatan Penanganan Pelestarian DAS Citarum, DAS Cimanuk, dan DAS Cipunagara
605.275.000 604.980.000 99,95 100,00
44 Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan
452.800.000 452.681.000 99,97 100,00
3 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman
3.379.853.000 3.175.580.359 93,96 95,28
45 Kegiatan DBHCHT-Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Tembakau
1.150.920.000 1.131.699.799 98,33 100,00
46 Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Robusta
470.000.000 455.275.000 96,87 100,00
47 Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman T e h
189.600.000 188.533.000 99,44 100,00
48 Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Karet
31.300.000 31.220.000 99,74 100,00
49 Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa
95.000.000 94.599.000 99,58 100,00
50 Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT
237.240.000 236.620.000 99,74 100,00
51 Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi
47.000.000 46.519.000 98,98 100,00
52 Kegiatan Pertemuan Teknis/Nasional/Regional
94.400.000 62.663.500 66,38 100,00
53 Kegiatan Perbanyakan Agensia Pengendali Hayati Media Cair
192.850.000 174.259.000 90,36 99,27
54 Kegiatan Perbanyakan Fungisida Hayati Jenis Trichoderma sp Media Sekam Kemasan Karung
98.350.000 86.772.000 88,23 100,00
55 Kegiatan Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
195.900.000 155.106.560 79,18 80,60
56 Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan di 8 Kabupaten
479.027.000 414.581.000 86,55 87,67
57 Kegiatan Pengembangan Pupuk Organik Cair
50.000.000 49.700.000 99,40 100,00
58 Kegiatan Alih Teknologi Perlindungan Tanaman Perkebunan di UPT Laboratorium Perlindungan Tanaman Dinas Perkebunan Provinsi Bali
48.266.000 48.023.500 99,52 100,00
4 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan
4.985.000.000 4.894.008.544 98,17 100,00
59 Kegiatan Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan
1.800.000.000 1.776.171.000 98,68 100,00
60 Kegiatan Pengembangan Usaha Perkebunan
750.000.000 740.073.405 98,68 100,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 31 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
61 Kegiatan Pemasaran dan Promosi Produk Perkebunan
1.535.000.000 1.484.864.789 96,73 100,00
62 Kegiatan DBHCHT-Pembinaan Pengolahan Mutu Hasil Produk Tembakau
900.000.000 892.899.350 99,21 100,00
5 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
925.000.000 855.149.850 92,45 98,11
63 Kegiatan Penyusunan Renstra 2018-2022 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
100.000.000 92.428.500 92,43 100,00
64 Kegiatan Penyelenggaraan Forum OPD Bidang Pekebunan
120.000.000 111.910.000 93,26 100,00
65 Kegiatan Pembinaan Konsultasi dan Sinkronisasi Perencanaan Kabupaten/Kota
350.000.000 349.004.600 99,72 100,00
66 Kegiatan FGD Pengembangan Komoditas Perkebunan
105.000.000 103.452.250 98,53 100,00
67 Kegiatan Penyusunan Renja dan RKA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
250.000.000 198.354.500 79,34 90,57
6 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
748.000.000 736.329.500 98,44 99,40
68 Kegiatan Pengolahan Data Statistik Perkebunan
115.000.000 114.258.500 99,36 100,00
69 Kegiatan Pengumpulan Data Statistik Perkebunan
115.000.000 114.450.000 99,52 100,00
70 Kegiatan Workshop Statistik Perkebunan
81.500.000 80.000.000 98,16 100,00
71 Kegiatan Validasi Angka Tetap Provinsi 2017
77.500.000 75.150.000 96,97 97,68
72 Kegiatan Validasi Angka Sementara (ASEM) Tahun 2018
79.000.000 77.500.000 98,10 98,10
73 Kegiatan Pengelolaan Website Dinas Perkebunan
200.000.000 196.846.000 98,42 100,00
74 Kegiatan Publikasi Data / Informasi Perkebunan
80.000.000 78.125.000 97,66 100,00
7 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
300.000.000 298.682.368 99,56 100,00
75 Kegiatan Pelaksanaan Penatausahaan Asset Keuangan
100.000.000 99.745.368 99,75 100,00
76 Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
200.000.000 198.937.000 99,47 100,00
8 Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
871.089.750 812.369.700 93,26 92,49
77 Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat, dan Bimtek Aparatur
300.000.000 248.830.000 82,94 84,98
78 Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur
571.089.750 563.539.700 98,68 100,00
9 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.728.000.000 4.650.758.860 94,39 99,89
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 32 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
79 Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPSB-TP
190.000.000 188.706.000 99,32 100,00
80 Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPTP
300.000.000 299.900.000 99,97 100,00
81 Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPPB-TP
300.000.000 299.560.000 99,85 100,00
82 Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor
400.000.000 396.101.790 99,03 100,00
83 Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPSB-TP
128.000.000 123.778.230 96,70 100,00
84 Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPTP
175.000.000 167.000.000 95,43 100,00
85 Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya UPTD BPTP
400.000.000 399.800.000 99,95 100,00
86 Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya
500.000.000 490.568.400 98,11 98.31
87 Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya UPTD BPSB-TP
425.000.000 415.858.508 97,85 100,00
88 Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPSB-TP
125.000.000 114.256.732 91,41 100,00
89 Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPPB-TP
125.000.000 125.000.000 100,00 100,00
90 Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPTP
125.000.000 123.270.000 98,62 100,00
91 Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPPB-TP
125.000.000 119.778.632 95,82 100,00
92 Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya UPTD BPPB-TP
400.000.000 400.000.000 100,00 100,00
93 Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya
700.000.000 689.343.468 98,48 100,00
94 Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor
310.000.000 297.828.100 96,07 100,00
10 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.218.161.000 3.141.044.300 97,60 98,74
95 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD BPTP (Revitalisasi Balai)
940.000.000 894.148.000 95,12 96,87
96 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BPPB-TP
1.193.161.000 1.191.973.000 99,90 100,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 33 -
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
97 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD BPSB-TP (Revitalisasi Balai)
485.000.000 468.803.300 96,66 100,00
98 Kegiatan Rehabilitasi Atap Gedung dan DAK Jaringan Air Kantor Dinas Perkebunan
600.000.000 586.120.000 97,69 98,08
11 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.890.150.000 3.619.410.729 93,04 99,31
99 Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor
400.000.000 399.354.700 99,84 100,00
100 Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPTP
220.000.000 141.004.256 64,09 100,00
101 Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPPB-TP
220.000.000 220.000.000 100,00 100,00
102 Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPSB-TP
187.900.000 187.237.500 99,65 100,00
103 Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPSB-TP
206.700.000 198.586.030 96,07 100,00
104 Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPPB-TP
350.000.000 350.000.000 100,00 100,00
105 Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPSB-TP
65.000.000 64.900.000 99,85 100,00
106 Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPTP
340.550.000 334.834.500 98,32 100,00
107 Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor
600.000.000 599.793.379 99,97 100,00
108 Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPTP
75.000.000 58.501.000 78,00 100,00
109 Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPSB-TP
180.000.000 172.068.484 95,59 100,00
110 Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPTP
180.000.000 136.415.609 75.79 100,00
111 Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor
475.000.000 383.944.823 80,83 88,95
112 Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPPB-TP
75.000.000 75.000.000 100,00 100,00
113 Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor
135.000.000 134.817.000 99,86 100,00
114 Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPPB-TP
180.000.000 162.953.448 90,53 100,00
Selain dari dukungan dana APBD, maka untuk mengoptimalkan
pencapaian target kinerja Outcome dan Output Tahun 2018 juga didukung
dengan dana APBN melalui skema pendanaan Dana Dekonsentrasi (DK) dan
Tugas Pembantuan (TP), yang dijabarkan dalam Program Peningkatan
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 34 -
Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan, dengan
kegiatan:
A. Tugas Pembantuan (TP)
1) Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah
2) Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar
3) Dukungan Perlindungan Perkebunan
4) Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan
5) Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
B. Dana Dekonsentrasi (DK)
1) Dukungan Perlindungan Perkebunan
2) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
Rekapitulasi pelaksanaan dan jumlah anggaran APBN melalui Dana
Tugas Pembantuan (TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK) sub sektor perkebunan
Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA 2018
Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
(Rp) (%) (Fisik)
APBN
SATKER 05 DITJEN PERKEBUNAN
49.812.114.000 45.915.579.190 92,18 100,00
Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan
47.456.979.000 43.612.963.701 91,90 100,00
1 Kegiatan Pengembangan
Tanaman Semusim dan Rempah (TP)
7.364.374.000 6.756.813.145 91,75 100,00
2 Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP)
16.445.313.000 14.815.582.482 90,09 100,00
3 Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan (TP)
4.624.460.000 4.389.999.878 94,93 100,00
4 Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman
Perkebunan (TP)
11.060.437.000 9.841.576.843 88,98 100,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 35 -
Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
(Rp) (%) (Fisik)
5 Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
4.376.495.000 4.274.960.316 97,68 100,00
6 Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (TP)
3.585.900.000 3.535.338.810 98,59 100,00
Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan
2.355.135.000 2.302.615.489 97,77 100,00
7 Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)
637.485.000 627.986.474 98,51 100,00
8 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (DK)
1.681.650.000 1.639.104.255 97,47 100,00
Berdasarkan hasil analisis capaian indikator kinerja, maka pelaksanaan
program/kegiatan tahun 2018 mencapai 100,90% sebagaimana yang dijelaskan
dalam tabel berikut :
Tabel 2.3 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
No Misi
Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2018
Target Perjanjian
Kinerja (PK) Tahun
2018
Capaian Kinerja Tahun
2018 Thdp PK
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
1. 1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,36 2,50 94,40
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
2,37 2,50 94,80
2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
2,64 2,50 105,60
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman
2,64 2,50 105,60
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 36 -
No Misi
Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2018
Target Perjanjian
Kinerja (PK) Tahun
2018
Capaian Kinerja Tahun
2018 Thdp PK
(4/5)*100%
1 2 3 4 5 6
perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,02 13,00 100,15
4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
1,0058 1,00 100,58
5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,05 -1,00 105,00
3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
2,57 2,50 102,80
7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
2,48 2,50 99,20
Rata-rata 100,90
Selama kurun waktu 2013-2018, proses pencapaian target indikator
sasaran kinerja sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas, dalam
pelaksanaannya difasilitasi oleh APBD maupun APBN melalui program/kegiatan
sebagai berikut :
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 37 -
Tabel 2.4 Rincian Dukungan APBD dan APBN untuk Pembangunan
Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2013-2018
No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
I APBD PROVINSI JAWA BARAT 55.193.310.279 49.445.504.614 60.186.742.841 61.675.096.223 65.110.114.400 68.577.186.240
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 16.107.167.944 16.380.408.411 18.741.796.916 17.179.484.381 18.581.120.440 17.779.134.790
B BELANJA LANGSUNG 39.086.142.335 33.065.096.203 41.444.945.925 44.495.611.842 46.528.993.960 50.798.051.450
1 Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
398.500.000 455.914.800 521.795.000 465.000.000 436.000.000 925.000.000
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 771.550.000 697.623.000 797.222.000 968.500.000 1.265.500.000 871.089.750
3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.933.000.000 3.173.210.000 3.524.766.000 3.087.038.000 3.761.100.000 3.890.150.000
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7.518.403.000 8.556.574.325 8.238.890.800 9.608.525.000 2.599.698.960 3.218.161.000
5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.481.300.000 3.311.630.000 2.916.413.000 3.846.500.000 4.256.850.000 4.728.000.000
6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100.000.000 100.000.000 250.000.000 376.550.000 470.900.000 300.000.000
7 Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah 295.150.000 798.800.000 717.690.000 709.815.000 1.049.100.000 748.000.000
8 Program Peningkatan Produksi Pertanian 11.351.634.335 9.427.993.860 13.328.267.550 14.080.739.792 20.735.675.000 20.163.569.700
9 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian 2.926.990.000 2.780.700.000 5.628.909.000 6.005.710.000 5.635.850.000 7.589.228.000
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
750.000.000 795.356.000 2.110.785.600 1.459.276.050 1.830.300.000 3.379.853.000
11 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
8.559.615.000 2.967.294.218 3.410.206.975 3.887.958.000 4.488.020.000 4.985.000.000
II TOTAL APBN 17.695.295.000 63.685.291.000 116.447.327.000 22.066.019.705 33.571.503.000 49.812.114.000
A DANA TUGAS PEMBANTUAN 12.988.282.000 59.716.501.000 111.411.350.000 22.061.479.000 32.529.984.000 47.456.979.000
1 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
9.163.282.000 54.089.901.000 109.571.450.000 21.244.979.000 32.529.984.000 47.456.979.000
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
3.015.000.000 2.934.000.000 1.839.900.000 - - -
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 38 -
No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
810.000.000 2.692.600.000 - 816.500.000 - -
B DANA DEKONSENTRASI 4.707.013.000 3.968.790.000 5.035.977.000 4.540.705.000 1.041.519.000 2.355.135.000
1 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
3.295.663.000 2.667.790.000 3.334.352.000 4.095.005.000 1.041.519.000 2.355.135.000
2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian
911.350.000 801.000.000 1.201.625.000 - - -
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
500.000.000 500.000.000 500.000.000 445.700.000 - -
TOTAL ANGGARAN DISBUN (APBD + APBN) 72.888.605.279 109.162.005.614 176.634.069.841 83.741.115.928 98.681.617.400 118.389.300.240
Sumber: Dokumen LKPJ Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 dan DPA/DPPA 2018
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 39 -
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pencapaian target Indikator Sasaran
Strategik dari Tahun 2013-2018, maka persentase capaian kinerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat terhadap target capaian indikator kinerja
Renstra 2013-2018 secara keseluruhan adalah sebesar 100,19%, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 2.5 Pencapaian Sasaran Strategik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
No Misi
Sasaran Indikator Kinerja
Realisasi
Realisasi s.d Tahun
2018
Target Renstra
2013-2018
Capaian Kinerja Thdp
Renstra (4/5)*100%
s.d Tahun 2017
Tahun 2018
1 2 3 4 5 6
1. 1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
8,69 2,36 11,05 11,50 96,09
2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)
8,86 2,37 11,23 11,50 97,65
2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat
3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)
9,41 2,64 12,05 11,50 104,78
4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)
9,41 2,64 12,05 11,50 104,78
2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan
5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)
13,25 13,02 13,02 13,00 100,15
4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan
6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)
3,87 1,0058 4,88 5,00 97,60
5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan
7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT
-4,10 -1,05 -5,15 -5,00 103,00
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 40 -
No Misi
Sasaran Indikator Kinerja
Realisasi
Realisasi s.d Tahun
2018
Target Renstra
2013-2018
Capaian Kinerja Thdp
Renstra (4/5)*100%
s.d Tahun 2017
Tahun 2018
1 2 3 4 5 6
Perkebunan (%)
3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI
8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)
8,95 2,57 11,52 11,50 100,17
7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan
9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)
8,73 2,48 11,21 11,50 97,48
Rata-rata 100,19
2.1.3 Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2019)
Tahun Anggaran 2019 merupakan tahun pertama dari periode
pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023,
dimana pelaksanaan pencapaian target kinerja pada Tahun 2019 ini
sebagaimana pelaksanaan pada tahun-tahun sebelumnya, difasilitasi oleh
sumber anggaran APBD maupun APBN.
Tabel 2.6
Program/Kegiatan dan Anggaran Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2019
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
I APBD PROVINSI JAWA BARAT 63.742.808.773
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 15.970.259.858
B BELANJA LANGSUNG 47.772.548.915
1 Program Penyusunan Rencana, Pengendalian, dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan
2.180.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 41 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
1) Kegiatan Penyusunan Renja, RKPD, RKA/DPA dan Dokumen Perencanaan Lainnya di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
150.000.000
2) Kegiatan Penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
180.000.000
3) Kegiatan Pembinaan, Koordinasi, Konsultasi, dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Perkebunan Jawa Barat
175.000.000
4) Kegiatan Legislasi Penyusunan Raperda tentang Pengelolaan Perkebunan di Jawa Barat
150.000.000
5) Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Perkebunan Jawa Barat
300.000.000
6) Kegiatan Forum Statistik Perkebunan Jawa Barat 300.000.000
7) Kegiatan Publikasi Data dan Informasi Perkebunan Jawa Barat 300.000.000
8) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
175.000.000
9) Kegiatan Penatausahaan Keuangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
150.000.000
10) Kegiatan Inventarisasi Asset Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan
150.000.000
11) Kegiatan DBHCHT-Penyusunan Data/Informasi Tembakau Jawa Barat
150.000.000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
7.597.836.023
1) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor 400.000.000
2) Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor
400,000,000
3) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPTD BPPB-TP
500.000.000
4) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPTD BPTP
350.000.000
5) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD BPTP
350.000.000
6) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD BPPB-TP
500.000.000
7) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPTD BPSB-TP
300.000.000
8) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Pendukung Kantor UPTD BPSB-TP
272.836.023
9) Kegiatan DAK-Pembangunan/Perbaikan UPTD/Balai Pengembangan dan Produksi Benih Tanaman Perkebunan serta Penyediaan Sarana Pendukungnya
2.425.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 42 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
10) Kegiatan DAK-Pembangunan/Perbaikan UPTD/Balai Perlindungan Perkebunan serta Penyediaan Sarana Pendukungnya
1.900.000.000
11) Kegiatan DAK-Pembangunan/Perbaikan UPTD/Balai Pengawasan dan Sertifikasi Tanaman Perkebunan serta Penyediaan Sarana Pendukungnya
200.000.000
3 Program Pendukung Administrasi Perkantoran Pemerintah Daerah Dinas Perkebunan
9.557.212.892
1) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
500.000.000
2) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
3) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD BPTP)
200.000.000
4) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
5) Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat, dan Bimtek Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
6) Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
457.212.892
7) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPTP
200.000.000
8) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPTP
200.000.000
9) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPTP 200.000.000
10) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPPB-TP
200.000.000
11) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPPB-TP 200.000.000
12) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPPB-TP
100.000.000
13) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPPB-TP
300.000.000
14) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPSB-TP
200.000.000
15) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPSB-TP 200.000.000
16) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor UPTD BPSB-TP
150.000.000
17) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPSB-TP
200.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 43 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
18) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPTP
200.000.000
19) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPTP
150.000.000
20) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPTP
150.000.000
21) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya UPTD BPTP
500.000.000
22) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas, dan Gedung Kantor UPTD BPPB-TP
350.000.000
23) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPPB-TP
150.000.000
24) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPPB-TP
150.000.000
25) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya Kantor UPTD BPPB-TP
500.000.000
26) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPSB-TP
250.000.000
27) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPSB-TP
150.000.000
28) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPSB-TP
150.000.000
29) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta Peralatannya Kantor UPTD BPSB-TP
500.000.000
30) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
31) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
32) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
150.000.000
33) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
500.000.000
34) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
400.000.000
4 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Perkebunan
28.437.500.000
1) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.300.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 44 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
2) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim dan Rempah
1.300.000.000
3) Kegiatan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan
700.000.000
4) Kegiatan DBHCHT – Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Tembakau
800.000.000
5) Kegiatan Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
1.000.000.000
6) Kegiatan Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
2.000.000.000
7) Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas 1.000.000.000
8) Kegiatan DBHCHT-Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
700.000.000
9) Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan
750.000.000
10) Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
600.000.000
11) Kegiatan DBHCHT – Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan 300.000.000
12) Kegiatan DBHCHT – Pengawasan Benih Tanaman Perkebunan
300.000.000
13) Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan Hasil SID, Jalan Produksi dan SID
950.000.000
14) Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim 500.000.000
15) Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungan (DAS) di Wilayah Perkebunan
700.000.000
16) Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
500.000.000
17) Kegiatan DBH-CHT- Konservasi Lahan Tembakau 300.000.000
18) Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Perkebunan 500.000.000
19) Kegiatan Pemetaan Komoditas Strategis 500.000.000
20) Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan 300.000.000
21) Kegiatan Inisiasi Wilayah Indikasi Geografis Komoditas Perkebunan
200.000.000
22) Kegiatan DBHCHT-Pengembangan Sarana Lahan Tembakau 300.000.000
23) Kegiatan Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Perkebunan 250.000.000
24) Kegiatan Pelatihan Wirausaha Bidang Perkebunan 800.000.000
25) Kegiatan Penguatan Kompetensi Pelaku Usaha Perkebunan 150.000.000
26) Kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah (FASDA) 700.000.000
27) Kegiatan Pembinaan Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan
150.000.000
28) Kegiatan Pelatihan Penguatan Kelembagaan 300.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 45 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
29) Kegiatan Pendampingan Penguatan Kelembagaan 150.000.000
30) Kegiatan Peringatan Hari Besar/Agenda Nasional Perkebunan 200.000.000
31) Kegiatan Sistem Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan
100.000.000
32) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan
100.000.000
33) Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan 100.000.000
34) Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan 100.000.000
35) Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Modal Mandiri 100.000.000
36) Kegiatan Pembinaan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat 100.000.000
37) Kegiatan Pertemuan Penerapan Sistem Jaminan Mutu sesuai SNI
100.000.000
38) Kegiatan Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil 100.000.000
39) Kegiatan Sertifikasi Uji Mutu Hasil 200.000.000
40) Kegiatan Penguatan Mutu Hasil Perkebunan 100.000.000
41) Kegiatan Pendataan Pembinaan Penataan Pengembangan dan Monitoring Unit Pengolahan Hasil (UPH)
300.000.000
42) Kegiatan Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi Arabika Java Preanger
150.000.000
43) Kegiatan Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil T e h
150.000.000
44) Kegiatan Bandung Tea Festival 2019 450.000.000
45) Kegiatan Jabar Lautan Kopi Tahun 2019 450.000.000
46) Kegiatan Lomba Kelompok Tani Perkebunan 100.000.000
47) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Arabika Java Preanger
100.000.000
48) Kegiatan Adopsi Teknologi Perlindungan Tanaman Kelapa ke Balit Palma di Provinsi Sulawesi Utara
100.000.000
49) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kakao 100.000.000
50) Kegiatan PHT pada Tanaman Kopi 100.000.000
51) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Robusta 100.000.000
52) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman T e h 100.000.000
53) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Karet 100.000.000
54) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Tebu 100.000.000
55) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa 100.000.000
56) Kegiatan Penerapan PHT pada Tanaman T e h 100.000.000
57) Kegiatan Pengendalian Eksplosif OPT Perkebunan 100.000.000
58) Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT 250.000.000
59) Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi Pengembangan Teknologi PHT
100.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 46 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
60) Kegiatan Pertemuan Teknis/Nasional/Regional 150.000.000
61) Kegiatan Pengembangan Agensia Pengendali Hayati Media Cair (BANG ALI)
200.000.000
62) Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan 200.000.000
63) Kegiatan Demplot Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Robusta
150.000.000
64) Kegiatan Demplot Pengendalian OPT pada Tanaman T e h 150.000.000
65) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Sarana Teknologi PHT
100.000.000
66) Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Harga Pasar 200.000.000
67) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan di Luar Negeri 350.000.000
68) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan di Dalam Negeri 300.000.000
69) Kegiatan Pembinaan, Sosialisasi, Konsultasi, Monitoring, dan Evaluasi Pemasaran Produk Perkebunan
150.000.000
70) Kegiatan Pertemuan Rapat Koordinasi Perkebunan Besar di Jawa Barat
100.000.000
71) Kegiatan Pertemuan/Rapat Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
200.000.000
72) Kegiatan Pertemuan Sosialisasi Perijinan Usaha Perkebunan 100.000.000
73) Kegiatan Penilaian Kelas Kebun 300.000.000
74) Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Usaha Perkebunan
150.000.000
75) Kegiatan DBHCHT-Rapat Kerja APTI Jabar 200.000.000
76) Kegiatan DBHCHT-Sistem Pendataan Kelompok Tani Tembakau
187.500.000
77) Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan Petani Tembakau
700.000.000
78) Kegiatan DBHCHT-Pelatihan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau
700.000.000
79) Kegiatan DBHCHT-Diseminasi Budidaya Tembakau 200.000.000
80) Kegiatan DBHCHT-Diseminasi Pengolahan Tembakau 200.000.000
81) Kegiatan DBHCHT-Evaluasi dan Pelaporan Pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau
200.000.000
82) Kegiatan DBHCHT-Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Tembakau
500.000.000
83) Kegiatan DBHCHT-Pertemuan Pembinaan Mutu Hasil Produk Tembakau sesuai SNI
100.000.000
84) Kegiatan DBHCHT-Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Tembakau dalam Meningkatkan Daya Saing
100.000.000
85) Kegiatan DBHCHT-Pertemuan Pengujian Mutu Produk Tembakau
100.000.000
86) Kegiatan DBHCHT-Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Mutu Hasil Tembakau
100.000.000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 47 -
No PROGRAM / KEGIATAN Jumlah
Anggaran Tahun 2019 (Rp)
1 3 4
II APBN 35.413.347.000
A DANA DEKONSENTRASI 1.887.832.000
1 Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
1.887.832.000
1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan 269.600.000
2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
1.618.232.000
B TUGAS PEMBANTUAN 33.525.515.000
1 Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
33.525.515.000
1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar 11.211.650.000
2) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan 3.853.930.000
3) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
915.018.000
Adapun target sasaran strategis tahun 2019 sebagaimana yang telah
ditentukan dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.7
Target Kinerja Tahun 2019
No Program Indikator Kinerja Utama Target 2019
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Nilai Tambah Komoditas Perkebunan
1 Peningkatan Produksi dan Produktivitas Rata-Rata Komoditas Perkebunan (%)
2,6
2 Peningkatan Jumlah Ketersediaan Benih Unggul Komoditas Perkebunan (%)
2,6
3 Persentase Peningkatan Benih Tanaman Perkebunan yang Tersertifikasi (%)
2,6
4 Optimalisasi Lahan
Perkebunan (Ha) >484,234
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 48 -
No Program Indikator Kinerja Utama Target 2019
5 Peningkatan Kemantapan Kelembagaan (%)
2,6
6 Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)
-1
7 Peningkatan Penerapan
Jaminan Mutu (%) 10%
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2
Tahun 2014, tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat mempunyai
tugas pokok merumuskan kebijakan operasional dibidang perkebunan yang
merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi, serta
kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Sedangkan berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pertanian sub urusan perkebunan, meliputi produksi
perkebunan, sumber daya perkebunan, pengembangan dan perlindungan
perkebunan serta pengolahan, pemasaran dan usaha perkebunan yang
menjadi kewenangan provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai
dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan
tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub
urusan perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 49 -
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pertanian sub urusan
perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
3) Penyelenggaraan administrasi Dinas;
4) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
5) Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pelaksanaan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat
tentunya tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat saja, tetapi melibatkan berbagai organisasi terkait baik kelembagaan
tingkat pusat maupun OPD di Kabupaten/Kota.
2.2.1. Penyelenggaraan Administrasi, Pembinaan SDM Aparatur,
Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur, Dan
Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan
Selama kurun waktu Tahun 2013-2018, Penyelenggaraan
Administrasi, Pembinaan SDM Aparatur, Peningkatan/Pemeliharaan
Sarana-Prasarana Aparatur, dan Perumusan Kebijakan Pembangunan
Perkebunan adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan administrasi, Pembinaan SDM Aparatur,
Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur, dengan output
sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan administrasi: terlaksananya pelayanan
administrasi kantor Dinas Perkebunan serta tiga UPTD selama tahun
2013-2018;
b. Pembinaan SDM Aparatur: terlaksananya peningkatan kualitas SDM
Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berikut peningkatan
kesejahteraannya selama 2013-2018;
c. Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur:
terlaksananya pemeliharaan aset Dinas Perkebunan berikut aset
UPTD lingkup Dinas Perkebunan selama tahun 2013-2018.
2. Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan dengan output
sebagai berikut:
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 50 -
a. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan: Renstra 2013-
2018 dan Renstra 2018-2023, Renja (2013-2018), RKA-DPA (2013-
2018); RKAKL-DIPA APBN Satkerbun (2013-2018);
b. Tersusunnya Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan: LAKIP,
LKPJ-AMJ, LPPD, RKT, PK, Laporan Keuangan, Laporan Tahunan
(2013-2018), Laporan Sismontepra (2013-2018), Laporan Bulanan
Januari-Desember (2013-2018);
c. Tersusunnya Buku Data Statistik Perkebunan (2013-2018).
Terlaksananya Pengelolaan dan Pemutakhiran Informasi Website
Dinas Perkebunan (2013-2018); Tersusunnya bahan Informasi
Pembangunan Perkebunan: Informasi harga, Buku Saku, Profil
Dinas Perkebunan.
d. Tersusunnya pedoman teknis pelaksanaan kebijakan pembangunan
sub sektor perkebunan; Tersusunnya SOP Dinas Perkebunan.
leaflet teknis budidaya perkebunan, teknik pembenihan, prosedur
pelayanan sertifikasi benih dan pengendalian hama terpadu; serta
tersusunnya Indikator Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 3 (tiga)
UPTD lingkup Dinas Perkebunan (Tahun 2013-2018).
2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan
Selama kurun waktu Tahun 2013-2018, penyelenggaraan urusan
perkebunan telah dilaksanakan melalui program/kegiatan tahunan, dengan
gambaran capaian kinerja sebagaimana diuraikan berikut ini:
1. Peningkatan Produksi dan Poduktivitas Komoditi Perkebunan
a. Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan
Dalam rangka peningkatan penggunaan benih unggul pada usaha
budidaya perkebunan, telah banyak dilakukan berbagai upaya yang
terkait dengan peningkatan produksi benih sebagaimana dijelaskan
berikut ini:
1) Melaksanakan pembenihan tanaman perkebunan di Kebun Dinas,
yaitu berupa rehabilitasi dan pengutuhan populasi Kebun Dinas serta
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 51 -
untuk memenuhi kebutuhan petani/kelompok dalam bentuk
pemberian stimulan.
2) Melaksanakan pembinaan pembenihan di penangkar dalam rangka
penyediaan benih unggul bermutu untuk kebutuhan petani/
kelompok sendiri.
3) Melaksanakan kegiatan penetapan Blok Penghasil Tinggi
(BPT)/Pohon Induk Terpilih (PIT) di Kebun Petani dan pembangunan
Sumber Benih/Kebun Induk di Kebun Dinas agar tersedia sumber
benih tanaman perkebunan yang unggul dan melaksanakan
pembinaan penangkar.
4) Melepas varietas tembakau unggul lokal Jawa Barat
Tabel: 2.8 Hasil Pelaksanaan Pengembangan Teknologi Pembenihan
Tanaman Perkebunan di Jawa Barat Tahun 2014-2018
No Tahun
Anggaran Uraian Capaian
1 2014 Pembenihan Tanaman Perkebunan di Kebun Dinas dan Penangkar Kabupaten
Kopi arabika 1.000.000 benih (Janji Gubernur), kopi arabika 120.000 butir
Pemeliharaan kebun sumber benih
Kopi arabika LS 795 (1 Ha), calon kebun entress kopi robusta (1 Ha), calon kebun induk kakao (5 Ha), calon kebun induk kopi arabika LS 795 (2 Ha), calon kebun induk kemiri sunan (40 Ha)
Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas
13 Kebun Dinas
2 2015 Pembenihan Tanaman Perkebunan di Kebun Dinas
Kelapa (2.000 butir), kemiri sunan (15.000 pohon), kakao (10.000 butir), kopi arabika/janji gubernur (2.000.000 benih)
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 52 -
No Tahun
Anggaran Uraian Capaian
Uji DNA tembakau local Jawa Barat
53 sampel dari 12 kab/kota
Pemeliharaan Kebun Tebu Giling (KTG) dan kebun Bibit Datar (KBD)
5 Ha
Pembangunan miniatur kebun tebu
0,1 Ha
Pemeliharaan tanaman cengkeh
800 pohon (Kebun dinas lengkong)
Rehabilitasi tanaman teh 2 Ha
Penanaman komoditas perkebunan
Cengkeh (800 pohon); Kakao (10 Ha/6.000 pohon); Aren (2 Ha); Kopi buhun (0,05 Ha)
Pemeliharaan kebun sumber benih
BPT/PIT kelapa (200 pohon), calon kebun induk kakao (5 Ha), kebun induk kopi LS 795 (1 Ha), calon kebun induk kopi (2 Ha), calon kebun entress kopi robusta (1 Ha), calon kebun induk kemiri sunan (40 Ha)
Pembangunan kebun koleksi teh
0,05 Ha
Identifikasi penangkar benih
19 kab/kota
Pembinaan penangkar benih
4 wilayah BKPP (240 orang)
Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas
13 Kebun Dinas
3 2016 Pembenihan di Kebun Dinas
Cengkeh (5.000 butir); kakao (5.000 butir); kopi kuning (25.000 pohon); kopi buhun pucuk coklat (25.000 butir); kopi buhun pucuk hijau (25.000 butir); kopi arabika/janji gubernur (2.000.000 benih)
Pemeliharaan Kebun Tebu Giling (KTG)
5 Ha
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 53 -
No Tahun
Anggaran Uraian Capaian
Pemeliharaan Kebun Bibit Datar (KBD)
2 Ha
Rehabilitasi tanaman teh 1 Ha
Pemeliharaan kebun sumber benih
BPT/PIT kelapa dalam (200 pohon); calon kebun induk kakao (5 Ha); kebun induk kopi LS 795 (1 Ha); calon kebun induk kopi arabika LS 795 (2 Ha); calon kebun entress kopi robusta (1 Ha); calon kebun induk kemiri sunan (40 Ha)
Pembangunan kebun sumber benih
Pala (1 Ha); Entress Karet (1 Ha)
Penanaman komoditas perkebunan
Kakao (10.000 pohon); cengkeh (2.400 pohon); pala (2 Ha)
Pembangunan kebun plasma nutfah kopi buhun
3 varietas (4 Ha)
Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas
13 Kebun Dinas
Sistem informasi pemasaran benih tanaman perkebunan
1 paket
4 2017 Pembenihan di Kebun Dinas dan Penangkar
Kopi arabika/janji gubernur (5.000.000 benih); kopi robusta (7.500 pohon); indigofera (60 kg); kelapa (88.000 pohon); kopi arabika (337.500 pohon)
Pembinaan Penangkar Perkebunan di Jawa Barat
4 WKPP (160 orang)
Identifikasi penangkar benih
19 kab/kota
Uji multi lokasi varietas tembakau lokal
2 kabupaten
Pengutuhan Populasi dan Rehabilitasi Kebun Dinas
13 Kebun Dinas
5 2018 Pembenihan di Kebun Dinas dan Penangkar
Kopi arabika/janji gubernur (2.000.000 benih); kopi arabika
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 54 -
No Tahun
Anggaran Uraian Capaian
(1.096.000 pohon); te h (2.100.000 batang)
Pembinaan Penangkar Perkebunan di Jawa Barat
640 orang
Pemeliharaan KTG Tebu 5 Ha
Pemeliharaan kebun induk Kopi LS 795 (1 Ha); BPT/PIT kelapa dalam (200 pohon); calon kebun induk entress kopi robusta (1 Ha); calon kebun induk kakao (5 Ha); calon kebun induk kopi LS 795 (2 Ha); calon kebun induk kemiri sunan (40 Ha)
Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas
13 Kebun Dinas
Pelepasan varietas tembakau unggul lokal Jawa Barat
Varietas Kenceh, Temangi, Sigalih, Kubangsari, Citrasari, Hanjuang
Sumber: BPPBP Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat Tahun 2018
5) Kendala yang dihadapi dalam rangka pengembangan benih
tanaman perkebunan antara lain adalah: Sumber Benih Tanaman
Perkebunan masih sangat terbatas, sehingga belum bisa memenuhi
permintaan kebutuhan penangkar/petani, serta masih adanya petani
yang menggunaan benih asalan
b. Pengawasan dan Pengujian Benih Tanaman Perkebunan
Dalam hal pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan telah
dilakukan beberapa kegiatan penting, antara lain adalah:
1) Melakukan pengawasan benih beredar untuk menekan penggunaan
benih asalan
2) Melaksanakan sosialisasi mengenai benih unggul, bermutu dan
bersertifikat
3) Melaksanakan pelayanan sertifikasi kepada Penangkar Benih,
dengan data hasil pelayanan sebagai berikut:
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 55 -
Tabel 2.9 Permohonan Penggunaan Benih
Tanaman Perkebunan Tahun 2013-2018
Tahun Pemohon Jumlah Benih
Pengajuan Layak Tidak Layak
1 2 3 4 5
2013 123 33.604.658 31.158.134 2.446.524
2014 122 41.138.962 28.910.021 12.228.941
2015 174 44.281.938 36.965.584 7.316.354
2016 153 37.247.819 33.093.506 4.209.104
2017 63 38.732.689 37.038.715 3.664.974
2018 79 35.987.186 33.085.301 2.901.885
Sumber : UPTD BPSBP Disbun Jabar Tahun 2018
4) Kendala yang dihadapi antara lain adalah semakin meningkatnya
kesadaran pengguna benih tanaman perkebunan dalam
menggunakan benih unggul, bermutu dan bersertifikat menuntut
pelayanan sertifikasi benih lebih meningkat, namun keterbatasan
SDM Fungsional Pengawas Benih Tanaman (PBT) Perkebunan
masih kurang yang merupakan kendala sertifikasi benih tanaman
perkebunan ke depan. Upaya yang dilakukan terhadap kendala
tersebut adalah memperbanyak Pelaksana Teknis untuk diarahkan
menjadi PBT dan menambah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
perbenihan, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian
maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
c. Pembinaan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditi
Perkebunan
1) Komoditas Tanaman Perkebunan yang diusahakan di Jawa Barat
adalah sebanyak 32 jenis, dengan fokus pada 8 komoditas strategis
Jawa Barat (yaitu Teh, Tebu, Cengkeh, Kelapa, Tembakau, Karet,
Kopi, dan Kakao). Dalam rangka peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman perkebunan tersebut telah dilakukan berbagai
upaya, antara lain adalah: Intensifikasi (Kopi, Teh); Rehabilitasi
(Kopi, Teh, Pala, Cengkeh), Perluasan/Peremajaan (Kopi, Kelapa,
Karet, Tebu, Pala, Cengkeh), demplot budidaya komoditi
perkebunan (karet, tebu, teh, tembakau, kopi, cengkeh, kakao,
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 56 -
kelapa, mending, akarwangi, kenaf, indigofera, lada), fasilitasi
perangkat sarana produksi.
2) Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas
tanaman perkebunan, sejauh ini juga telah dilakukan upaya
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman Perkebunan,
mencakup upaya: Penanganan serangan OPT pada tanaman
perkebunan, pengembangan teknologi terapan perlindungan
perkebunan, serta pengembangan kelembagaan perlindungan
tanaman. Beberapa kegiatan penting yang telah dilakukan dalam
rangka proteksi tanaman perkebunan adalah:
• Pengembangan agens hayati jenis jamur di BPTP
• Pengembangan pestisida nabati (nimba)
• Pengembangan APH media cair dan padat
• Pengembangan agens hayati jenis Trichoderma sp., Beauveria
sp., Spicaria sp., Metarhizium sp., Paecilomyces sp., di tingkat
petani
• Pengembangan pupuk organik cair
• Pengendalian OPT menurunkan tingkat serangan hama penyakit
tanaman perkebunan (-1%/tahun)
• Identifikasi data musuh alami, dengan hasil tersedianya data
musuh alami tersebar di 14 Kab/ Kota.
• Penerapan teknologi PHT di 13 lokasi (13 Kabupaten)
• Pembinaan dan pelaporan simakit di 14 Kab/ Kota
• Pembinaan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan di
8 kabupaten
2. Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan
Gambaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam
hal pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan Usaha
Perkebunan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pembinaan Kompetensi SDM Perkebunan:
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 57 -
1) Jumlah petani pemilik pada Perkebunan Rakyat pada tahun 2018
tercatat sebesar 1.313.963 KK. Dari sejumlah SDM Perkebunan
tersebut telah dilakukan berbagai pembinaan untuk peningkatan
kompetensi SDM tersebut, antara lain melalui: Adopsi Teknologi,
Bimtek Budidaya Tanaman Perkebunan, Bimtek Penangkaran Benih
Perkebunan, Bimtek Pengendalian Hama/Penyakit Tanaman
Perkebunan (SL-PHT), Bimtek Pengelolaan Usaha Perkebunan,
Bimtek Pengolahan dan Peningkatan Mutu Produk Perkebunan,
serta Bimtek pengembangan kelembagaan kelompok tani dan akses
permodalan.
2) Selama Kurun Waktu Tahun 2013 s.d. 2018 jumlah SDM perkebunan
yang sudah terlatih sebanyak 4.856 orang (Tahun 2013 sebanyak
785 orang, Tahun 2014 sebanyak 167 orang, Tahun 2015 sebanyak
1.030 orang, Tahun 2016 sebanyak 1.294 orang, Tahun 2017
sebanyak 800 Orang, dan Tahun 2018 sebanyak 780 Orang) atau
0,36% dari jumlah SDM Perkebunan yang tercatat yaitu sebanyak
1.313.963 KK. Umumnya setelah pelatihan pemahaman petani
terhadap penguatan kelembagaan meningkat sehingga menjadi
lebih dinamis dalam melaksanakan usahanya.
3) Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Perkebunan antara lain
keterampilan, wawasan dan kemampuan SDM perkebunan dalam
mengelola usaha taninya dari mulai hulu sampai ke hilir belum
optimal, umumnya memiliki banyak kelemahan dalam hal
penguasaan teknologi, keterampilan, pendidikan, informasi,
permodalan, pemasaran dan komunikasi. Dalam pemberdayaan
SDM, petani hanya sebagai objek yang menerima bukan sebagai
pelaksana kegiatan sehingga kurang terlibat dalam penyusunan
perencanaan. Petani masih sulit mengakses dana/kredit berbunga
rendah terutama modal kerja/usaha tani. Posisi tawar para petani
sampai saat ini masih rendah dan kurang diperhitungkan. Rantai
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 58 -
pemasaran masih relatif panjang. Masih terbatasnya kelompok
kelompok/koperasi petani perkebunan.
b. Peningkatan Kelembagaan Petani
1) Dalam upaya memberdayakan kelembagaan petani perkebunan,
telah dilakukan pembinaan dalam rangka menumbuhkembangkan
kelembagaan, yaitu sebanyak: 6.984 kelompok tani tersebar di 18
Kab/Kota, pembinaan terhadap 9 Asosiasi komoditas perkebunan
dan 1 gabungan pengusaha perkebunan, yaitu: APTI Jabar
(Tembakau), APCI Jabar (Cengkeh), APTEH Jabar (Teh), APKI
Indonesia (Kelapa), APTRI Jabar (Tebu), APKAI Jabar (Kakao),
APEKI Jabar (Kopi), APPMA (Minyak Atsiri), serta APKARINDO
(Karet), GAPPERINDO.
2) Dilaksanakan rangkaian pelatihan untuk penguatan kelembagaan
petani seperti pelatihan dinamika kelompok tani perkebunan,
pelatihan manajemen kemitraan budidaya, serta pelatihan strategi
pengembangan kelompok produktif.
c. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Permodalan Perkebunan
1) Dalam rangka peningkatan kemampuan pengelolaan permodalan
perkebunan, telah dilakukan pembinaan dan pendampingan akses
permodalan kepada kelompok tani dengan mendatangkan pihak-
pihak lembaga keuangan, kemudian selain pembinaan akses
permodalan dilaksanakan pula pelatihan pengelolaan modal untuk
kelayakan usaha perkebunan.
2) Kendala yang masih dihadapi para petani perkebunan dalam
mengakses permodalan adalah masih adanya ketentuan teknis yang
sulit dipenuhi pihak petani, terutama persoalan agunan serta
permasalahan administrasi lainnya. Sedangkan untuk para
Gapoktan GEMAR mengalami kesulitan dalam hal perguliran
dikarenakan masih terdapat pemahaman yang berbeda tentang
status permodalan GEMAR yang dianggap sebagai Bansos/Hibah.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 59 -
3. Pengembangan dan Perlindungan Perkebunan
a. Pelaksanaan Program/Kegiatan:
Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Pengembangan dan
Perlindungan Perkebunan telah dilakukan beberapa kegiatan penting
sebagai berikut:
1) Penyusunan peta pemanfaatan sumber daya perkebunan, buku dan
peta neraca sumber daya kebun, buku baku teknis penetapan dan
pengawasan tata guna lahan 8 komoditas strategis perkebunan,
masterplan pengembangan kawasan perkebunan berbasis tanaman
kopi arabika dan robusta,
2) Penyusunan rekayasa pengembangan sumber daya air
3) Pelaksanaan demplot penataan dan pelestarian lahan
4) Fasilitasi antisipasi dampak perubahan iklim dengan penanaman
cengkeh seluas 30 Ha di tahun 2015, kemudian di tahun 2016
penanaman cengkeh seluas 25 Ha di Kab. Purwakarta, Tasikmalaya,
Majalengka, Sukabumi dan Cianjur, di tahun 2017 penanaman
cengkeh seluas 10 Ha di 2 kabupaten.
5) Pemberdayaan masyarakat disekitar DAS Citarum, Cimanuk, dan
Cipunagara melalui penanaman komoditas perkebunan (kopi,
cengkeh, aren) : Tahun 2013 di lahan seluas 25 Ha (Bogor, Subang,
Indramayu, Majalengka, Purwakarta), Tahun 2014 di lahan seluas 4
Ha (Subang dan Bogor), Tahun 2015 di lahan seluas 30 Ha
(Bandung, Sumedang, Bogor), Tahun 2016 di lahan seluas 40 Ha
(Bandung, Sumedang, Garut, Subang), Tahun 2017 di lahan seluas
40 Ha, Tahun 2018 di lahan seluas 90 Ha (Sumedang, Garut,
Subang, Bandung).
6) Bantuan Prasarana Perkebunan dari tahun 2013 s.d 2018, antara
lain berupa: jalan produksi, embung dan pipanisasi, sumur resapan,
7) Fasilitasi penanganan gangguan usaha perkebunan sampai dengan
tahun 2018 : 5 kebun PBS/PBN status selesai dari okupasi, 10 kebun
PBS/PBN difasilitasi bedah kasus, 24 kebun PBS/PBN diinventarisir
terjadi masalah GUP.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 60 -
b. Kendala Yang Dihadapi
1) Masih banyak ditemukan budidaya tanaman perkebunan yang
dilakukan pada lahan rakyat yang kurang sesuai dengan agroklimat
setempat. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah
pembinaan dan pengarahan teknis terhadap petani secara
berkelanjutan dalam penanaman perkebunan sesuai agroklimat.
2) Kesadaran dan tingkat pengetahuan petani dalam pengendalian dan
pencegahan terhadap kekeringan masih dirasa kurang. Solusi yang
telah dilakukan adalah diadakan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan petani tentang teknologi penanggulangan kekeringan
terhadap tanaman perkebunan secara berkelanjutan, melalui
sosialisasi, dan penerapan teknologi sederhana tentang
penanggulangan kekeringan.
3) Masih tingginya laju erosi, sedimentasi, banjir dan kekeringan,
kekurangan air bersih, pencemaran air sungai, serta pengelolaan
lahan di wilayah DAS tidak mengindahkan kaidah konservasi. Solusi
yang telah dilakukan adalah sosialisasi dan pembangunan demplot
komoditi perkebunan dilokasi sekitar wilayah DAS Cimanuk,
Citarum, dan Cipunagara sebagai model/ percontohan.
4. Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan.
a. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perkebunan
1) Tersedianya dokumen data petani perkebunan rakyat untuk
mendapat Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB)
2) Terbitnya Perda No. 8 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perkebunan
3) Tersedianya peta digital perkebunan besar
4) Penilaian usaha perkebunan pada 197 Perkebunan Besar di Jawa
Barat dari tahun 2013 s/d 2018 dilakukan penilaian sebanyak dua
kali dengan periode penilaian 3 tahun sekali.
5) Pemberian rekomendasi teknis untuk ijin perpanjangan HGU dan
penerbitan Izin Usaha Perkebunan (IUP), pada tahun 2013 sebanyak
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 61 -
6 perusahaan, tahun 2014 sebanyak 5 perusahaan, 2017 sebanyak
6 perusahaan, tahun 2018 sebanyak 4 perusahaan.
b. Pengembangan dan Fasilitasi pengolahan dan mutu hasil produk
perkebunan
1) Melaksanakan bantuan unit pengolah hasil atau alat pengolahan
hasil komoditi perkebunan antara lain berupa : Bangunan dan
Peralatan Unit Pengolah Hasil kopi, minyak atsiri, gula kelapa, dan
karet.
2) Terbitnya 3 sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Preanger
(Bandung Highland, Cikuray Mountain, Parahyangan Mountain)
3) Peningkatan mutu hasil yang memenuhi standar dan berdaya saing,
berupa:
• Sosialisasi penguatan mutu hasil perkebunan
• Pengujian kesesuaian mutu produk perkebunan (kopi, kakao,
teh, karet, pala, cengkeh, dan tembakau) terhadap persyaratan
SNI yang diambil berupa sample dari kelompok tani.
c. Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha perkebunan
1) Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur
Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar
global yang dilakukan setiap tahun.
2) Memfasilitasi para pelaku usaha untuk bertemu secara langsung
dengan buyer dalam negeri dan luar negeri melalui pameran:
• Agrinex expo, Agro and Food expo, Indonesia Agro expo, Batam
expo, HKP, HPS, untuk pemanfaatan peluang pasar regional.
• Menyelenggarakan Bandung Tea Festival yang rutin
dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang sosialisasi, promosi,
apresiasi dan edukasi manfaat minum Teh kepada masyarakat
luas
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 62 -
• Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur
Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar
global.
3) Pelayanan informasi pasar produk perkebunan di 18 kab/kota
4) Fasilitasi pelatihan pengemasan dan pemasaran produk perkebunan
sehingga dapat meningkatkan daya saing dari produk yang
dihasilkan oleh para petani
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 63 -
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN TAHUN 2020
3.1. Fokus Kebijakan Pembangunan Tahun 2020
Berdasarkan Evaluasi Pembangunan Perkebunan sebagaimana yang
sudah diuraikan dalam Bab II, maka beberapa fokus kebijakan pembangunan
Sub Sektor Perkebunan yang perlu dijalankan pada Tahun 2020 adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi,
rehabilitasi dan peremajaan komoditas strategis.
Kebijakan ini perlu ditekankan pada upaya-upaya pengembangan teknologi
budidaya ramah lingkungan, yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas perkebunan secara optimal.
2. Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan
sarana produksi secara berkelanjutan.
Kebijakan ini diperlukan untuk mempercepat alih teknologi di tingkat
kelompok tani, sehingga terjadi peningkatan kompetensi dan kemampuan
secara mandiri.
3. Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih
tanaman perkebunan.
Kebijakan ini perlu didorong agar segera terwujud kebijakan pimpinan daerah
tentang Jabar sebagai Provinsi Benih, yaitu dengan cara memanfaatkan
potensi lembaga perbenihan daerah yang ada, serta mendorong tumbuhnya
penangkar-penangkar benih yang berkualitas.
4. Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan Peningkatan
Pengawasan Jaringan Peredaran Benih.
Kebijakan ini perlu terus didorong untuk mengawal ketersediaan benih
unggul bersertifikat, serta meningkatkan pengawasan peredaran benih yang
tidak bersertifikat.
5. Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan
Pengembangan teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan
gangguan usaha perkebunan secara berkelanjutan.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 64 -
Kebijakan ini perlu diarahkan kepada pengembangan sistem perencanaan
spstial pembangunan perkebunan berbasis kawasan, agar perubahan
pemanfaatan sumber daya lahan perkebunan dapat dikendalikan dan
dikoordinasikan dengan baik.
6. Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan
Usaha Perkebunan.
Kebijakan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha
perkebunan agar memiliki daya saing tinggi dan mandiri.
7. Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif,
efisien serta ramah lingkungan.
Kebijakan ini perlu ditekankan pada upaya pengendalian hama terpadi
dengan penggunaan obat dan sarana yang ramah lingkungan.
8. Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk
perkebunan sesuai SNI:
Kebijakan ini perlu ditekankan pada upaya pendukungan peningkatan
kualitas mutu produk berdasarkan standar nasional maupun internasional,
agar produk perkebunan Jawa Barat mampu bersaing di pasar yang lebih
luas.
9. Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha
perkebunan.
Kebijakan ini perlu ditekankan kepada upaya penguasaan pasar lokal dan
regional maupun internasional, agar nilai tambah pelaku usaha tani
perkebunan terus meningkat.
3.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2020
Penyusunan dokumen Rencana Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020 ditujukan untuk : (1) Menjadi acuan bagi aparatur Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan program dan kegiatan
tahun 2020; (2) Menyediakan arahan bagi aparatur Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat dalam mencapai tujuan dengan implementasi program dan kegiatan
secara terpadu, terarah, dan terukur; dan (3) Menjadi tolak ukur kinerja bagi
aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam menilai implementasi
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 65 -
program serta kegiatan operasional tahun 2020. Tujuan tersebut didasarkan
kepada isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Perkebunan, yang telah dirumuskan ke dalam beberapa strategi yaitu : (1)
Peningkatan kapasitas petani perkebunan; (2) Optimalisasi lahan perkebunan;
(3) Peningkatan produksi benih unggul dan bersertifikat; (4) Peningkatan sarana
dan prasarana perkebunan; (5) Pengendalian serangan organisme pengganggu
tumbuhan (OPT) perkebunan; (6) Peningkatan kualitas produk perkebunan; (7)
Pembinaan pengolahan produk primer; (8) Perluasan akses pemasaran produk
perkebunan. Strategi tersebut dilaksanakan untuk memenuhi sasaran target
kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam Renstra
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023.
Tujuan dan Sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang
dirumuskan pada Renstra Tahun 2018-2023 merupakan gambaran tentang
keadaan yang diinginkan dan akan dicapai adalah sebagai yang disajikan dalam
tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Tujuan dan Sasaran
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran Target
Tahun 2020
1 2 3 4 5
Meningkatnya
pendapatan Petani
Perkebunan
NTUP-R (Point) >100
1 Meningkatnya Produksi
Komoditas Perkebunan
Laju peningkatan produksi
komoditas unggulan utama
perkebunan (%)
0,1
2 Meningkatnya Nilai
Tambah Produk
Perkebunan
Laju peningkatan nilai
tambah produk perkebunan
(%)
2
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 66 -
3.3. Program/Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Tahun 2020
Dalam rangka untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Bappeda,
tahun 2020 akan melaksanakan program dan kegiatan yang akan dijalankan oleh
bidang dan UPTD di lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak terlepas dari
Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang pada RPJMD Tahun
2018-2023.
Berdasarkan telaahan terhadap program/kegiatan di Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat tahun 2020, serta memperhatikan Indikator Kinerja Utama
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang tercantum dalam Renstra
Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023, maka diperoleh rumusan yang terdiri dari
15 program dan 102 kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 dengan lokasi sebagian besar kegiatan
berada di Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan total kebutuhan dana sebesar
Rp. 54.326.584.755 seperti disajikan pada Tabel 3.2.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 63 -
Tabel 3.2. Indikasi Program dan Kegiatan Tahun 2020
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
PERTANIAN
I SEKRETARIAT
A Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perkebunan
8,357,840,033
1 Penyediaan Langganan Kantor 1 Tahun 265,820,000
2 Penyediaan makan, minum, dan akomodasi kantor 1 Tahun 1,696,080,000
3 Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor 1 Thn 1,490,370,000
4 Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 1 Thn 1,023,250,589
5 Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Thn 539,974,000
6 Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor 1 Thn 216,525,908
7 Penyediaan Jasa tenaga Kerja dan Perlengkapan 1 Thn 1,904,527,600
8 Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga
1 Thn 1,050,050,000
9 Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur 1 Thn 171,250,000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
446,795,338
1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
1 Thn 446,795,338
II UPTD BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERKEBUNAN
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 64 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
A Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
2,010,579,023
1 Penyediaan Langganan Kantor 1 Thn 136,292,700
2 Penyediaan makan, minum, dan akomodasi kantor 1 Thn 303,925,000
3 Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor 1 Thn 52,500,000
4 Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 1 Thn 145,067,508
5 Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Thn 189,840,000
6 Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor 1 Thn 193,626,832
7 Penyediaan Jasa tenaga Kerja dan Perlengkapan 1 Thn 989,325,700
8 Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga
1 Thn
9 Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur 1 Thn
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
726,042,425
1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1 Thn 726,042,425
C Program Peningkatan penggunaan benih bersertifikat 2,078,127,275
1 DBHCHT : Bimbingan teknis perbenihan/ perbibitan ( Pengawasan Benih para produsen benih)
500000 Benih -
2 DBHCHT : Bimbingan teknis perbenihan/ perbibitan (Peningkatan Sertfikasi Benih para produsen benih)
500000 Benih -
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 65 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
3 Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan 40750000 Batang 1,231,138,100
4 Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan 18 kab./Kota 846,989,175
III UPTD BALAI PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI BENIH PERKEBUNAN
A Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
2,178,127,275
1 Penyediaan Langganan Kantor 1 Thn 87,750,000
2 Penyediaan makan, minum, dan akomodasi kantor 1 Thn 188,992,000
3 Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor 1 Thn -
4 Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 1 Thn 341,367,117
5 Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Thn 116,839,500
6 Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor 1 Thn 228,845,908
7 Penyediaan Jasa tenaga Kerja dan Perlengkapan 1 Thn 1,143,182,750
8 Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga
1 Thn 71,150,000
9 Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur 1 Thn
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
1,116,988,346
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 66 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
1 Thn 1,116,988,346
C Program Peningkatan produksi benih perkebunan secara berkelanjutan
21,889,845,226
1 DBHCHT : Kegiatan Pelatihan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
1 Thn
2 Kegiatan DBH-CHT : Bimtek Perbenihan Perkebunan 1 Thn
3 Kegiatan DBH-CHT Penerapan Inovasi Teknis Benih Tanaman Tembakau
1 Thn
4 Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon 1 Thn 17,500,000,000
5 Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan (Kelompok)
1 Thn 150,000,000
6 Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan 1 Thn 1,965,215,226
7 Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
1 Thn 1,071,000,000
8 Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun) 1 Thn 1,203,630,000
IV UPTD BALAI PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
A Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2,010,579,023
1 Penyediaan Langganan Kantor 1 Thn 176,077,500
2 Penyediaan makan, minum, dan akomodasi kantor 1 Thn 78,966,000
3 Penyediaan Sewa, Publikasi, dan Dokumentasi Kantor 1 Thn 23,700,000
4 Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 1 Thn 100,267,208
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 67 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
5 Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Thn 259,892,800
6 Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor 1 Thn 281,101,750
7 Penyediaan Jasa tenaga Kerja dan Perlengkapan 1 Thn 953,573,512
8 Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga
1 Thn 137,000,000
9 Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur 1 Thn
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
5,948,064,225
1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
1 Thn 1,423,064,225
2 DAK- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
1 Thn 4,525,000,000
C Program Peningkatan Pengendalian OPT perkebunan secara berkelanjutan
2,150,000,000
1 DBHCHT :Fasilitasi peningkatan kemampuan kelompok tani melalui Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu bagi perkebunan
1 Thn -
2 DBHCHT : Penerapan inovasi teknis (Pengendalian Hama Penyakit tanaman Tembakau)
1 Thn -
3 Demplot pengendalian OPT Perkebunan 125 Ha 150,000,000
4 Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Pekebunan 8 UNit 250,000,000
5 Monitoring dan Evaluasi 1 Thn 100,000,000
6 Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT 1 thn 300,000,000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 68 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
7 Penerapan PHT Perkebunan 20 Ha 450,000,000
8 Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder 1 thn 150,000,000
9 Pengembangan Agensia pengendali hayati OPT 1 Paket 100,000,000
10 Pengembangan Pestisida Nabati untuk pengendalian OPT 4 unit 100,000,000
11 Pengendalian Eksplosif OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan
1 thn 100,000,000
12 Pengendalian OPT Perkebunan 200 Ha 450,000,000
V BIDANG PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN/
A Program Pemberdayaan sumberdaya alam perkebunan 3,840,900,844
1 Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim 70 Ha 250,000,000
2 Kegiatan DBH-CHT Dukungan Prasarana Usaha Tani Tembakau
1 Thn -
3 Kegiatan DBH-CHT Pembangunan embung dan sarana sumber daya air
1 Thn 335,206,200
4 Kegiatan DBHCHT-Penerapan Pembudidayaan Sesuai GAP Tembakau (Penataan & Konservasi Lahan)
1 Thn -
5 Kegiatan DBH-CHT Penyediaan / Pemeliharaan Saluran Irigasi
1 Thn -
6 Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan
1 Thn 300,000,000
7 Kegiatan Pemetaan Komoditas Strategis 37 komoditas 350,000,000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 69 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
8 Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
1 Thn 500,000,000
9 Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Perkebunan
1 Thn 500,000,000
10 Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan 1 Thn 500,000,000
11 Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan 1 Thn 605,694,644
12 Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Perkebunan 1 Thn 300,000,000
13 Penataan Kluster Komoditas Perkebunan 1 Thn 200,000,000
VI BIDANG SUMBERDAYA PERKEBUNAN
A Program Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan permodalan petani perkebunan
5,000,000,000
1 Kegiatan DBH-CHT - Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerjabagi petani dan pelaku agribisnis
1 Thn -
2 Kegiatan Pembinaan Lembaga Ekonomi Masyarakat Perkebunan
1 Thn 150,000,000
3 Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
1 Thn 150,000,000
4 Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan 1 Thn 150,000,000
5 Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan 1 Thn 150,000,000
6 DBHCHT : Penumbuhan dan penguatan kelembagaan Petani Tembakau
1 Thn 400,000,000
7 Kegiatan Lomba Kelompok Tani Perkebunan 1 Thn 200,000,000
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 70 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
8 Kegiatan Pendukungan Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan
1 Thn 200,000,000
9 Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan
1 Thn 700,000,000
10 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan 1 Thn 500,000,000
11 Kegiatan Penyelenggaraan HariHari Besar dan Agenda Nasional Perkebunan
1 Thn 200,000,000
12 Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan
1 Thn 100,000,000
13 Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan 1 Thn 500,000,000
14 Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan 1 Thn 1,000,000,000
15 Kegiatan DBH-CHT - Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat (Pelatihan Wirausaha Baru)
1 Thn -
16 Kegiatan Diseminasi Teknologi Usaha Tani Perkebunan 1 Thn 200,000,000
17 Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah 1 Thn 200,000,000
18 Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan
1 Thn 200,000,000
VII BIDANG PRODUKSI PERKEBUNAN
A Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
3,779,652,219
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 71 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
1 Kegiatan DBHCHT - Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha Tani Tembakau
1 komoditas
2 Kegiatan DBH-CHT Penerapan Pembudidayaan Good Agriculture Practices Tembakau
2 Persen
3 Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Semusim dan Rempah (Kelompok)
4 komoditas 1,479,652,219
4 Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Tahunan dan Penyegar (Kelompok)
3 komoditas 1,700,000,000
5 Pembinaan Penerapan Teknologi Sarana Budidaya tanaman Perkebunan (Kelompok)
3 komoditas 600,000,000
VIII BIDANG PENGOLAHAN PEMASARAN DAN USAHA PERKEBUNAN
A Program Peningkatan pengolahan dan pemasaran produk perkebunan
4,859,658,143
1 DBHCHT : Fasilitasi promosi UMK melalui media online 1 Thn -
2 DBHCHT : Fasilitas pameran tingkat lokal maupun nasional 1 Thn
3 Fasilitasi kemitraaan jaringan pemasaran produk perkebunan 25 poktan -
4 Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Usaha Perkebunan
1 Thn 200,000,000
5 Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan 1 Thn 250,000,000
6 Kegiatan Penilaian Kelas Kebun 1 Thn 250,000,000
7 Pelatihan pengemasan produk perkebunan (Perkebuinan) 25 poktan 250,000,000
8 Pendataan informasi pasar produk perkebunan 22 org 243,894,763
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 72 -
NO. URUSAN/ SUB UNIT/PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT PAGU RKPD
(Rp)
1 2 3 4
9 Promosi produk perkebunan 9 kali 1,890,184,413
10 Bimbingan teknis pengolahan produk Perkebunan 1 Thn 609,736,907
11 DBHCHT : Bantuan alat pertanian/ perkebunan/ perikanan/peternakan untuk masyarakat/ kelompok masyarakat.
1 Thn 500,000,000
12 DBHCHT :Pembangunan Terminal Wisata (Pembanngunan Agrowisata ).
1 Thn
13 Dukungan sarana prasarana pasca panen 110 Petani -
14 Inventarisasi Data UPH 1 dokumen 365,842,060
15 Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
1 Thn 300,000,000
16 DBHCHT :Fasilitasi publikasi baik melalui media cetak, media elektronik maupun media lingkar luar.
1 Thn -
Jumlah 15 Program/92 Kegiatan 66,393,199,395
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 73 -
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 73 -
BAB IV P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, bahwa
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini merupakan
dokumen rencana operasional (tahunan) pembangunan sub sektor perkebunan
di Provinsi Jawa Barat, yang akan menjadi acuan pelaksanaan bagi segenap
pemangku kepentingan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat
selama Tahun 2020.
Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 merupakan
fase awal dari penjabaran Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018–2023 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Dengan
demikian Renja ini secara substansial bersifat sinergis dengan ketentuan-
ketentuan pokok yang termuat dalam kedua payung hukum tersebut.
Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini memuat uraian tentang
upaya pencapaian tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, serta target indikator
kinerja program/kegiatan prioritas pembangunan perkebunan Jawa Barat tahun
2020. Renja ini juga mengacu pada isu-isu strategis yang termuat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023, serta mengacu pula kepada isu-isu aktual yang berkembang
di masyarakat perkebunan, khususnya yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Dari aspek penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi setiap unit kerja pada
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, maka Renja ini sangat terkait dengan
implementasi seluruh tupoksi unit kerja, baik aspek on–farm maupun off–farm),
termasuk untuk peningkatan dukungan fasilitasi terhadap tuntutan kebutuhan
stimulasi pada tingkat kelompok tani atau pelaku usaha perkebunan.
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 74 -
4.2. Kaidah-Kaidah Pelaksanaan
Dalam rangka menjamin terlaksananya pencapaian arah, tujuan,
sasaran dan target prioritas yang telah dirumuskan dalam Renja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini, serta untuk terwujudnya
sinergitas pencapaian target kinerja program/kegiatan pembangunan sub sektor
perkebunan Jawa Barat dengan semua pihak terkait, maka ditetapkan kaidah-
kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini merupakan
dokumen rencana jangka pendek (tahunan) untuk pembangunan sub sektor
perkebunan di Jawa Barat. Oleh karena itu dokumen ini harus menjadi
acuan bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk setiap unit
kerja pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang akan terlibat atau
ikut serta dalam proses pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sub
sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun Anggaran 2020.
2. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini dalam
pelaksanaannya diarahkan secara sinergis untuk dapat dibiayai oleh
berbagai sumber anggaran, baik dana APBN pada Kementerian Pertanian,
dana APBD Provinsi Jawa Barat, dana pendampingan APBD
Kabupaten/Kota, serta sumber dana dari peran serta dunia usaha
(CSR/PKBL).
3. Dalam rangka sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan integrasi
pelaksanaan program/kegiatan pembangunan yang telah dirumuskan,
maka tahapan selanjutnya Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020 ini harus dijabarkan dalam proses penyusunan perencanaan
teknis, yaitu: Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA-APBD), Rencana
Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), atau
perencanaan anggaran dari sumber-sumber dana lainnya yang sah.
4.3. Rekomendasi
Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 ini
diberlakukan sejak tanggal ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2020, dan
Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
- 75 -
dalam pelaksanaannya dapat diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
jika terdapat hal-hal pokok yang perlu disesuaikan.
Untuk menjamin pencapaian target kinerja secara optimal, maka
diperlukan adanya langkah-langkah awal persiapan, yang dapat dimulai sejak
tanggal ditetapkan hingga proses pelaksanaannya, dengan memperhatikan dan
menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi,
efektivitas serta efesiensi dari semua pihak pemangku kepentingan terkait.
Ditetapkan di : Bandung Tanggal : Februari 2019
KEPALA DINAS PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA BARAT
Ir. DODY FIRMAN NUGRAHA Pembina Utama Madya
NIP. 19591030 198503 1 008