SISTEM ENDOKRIN PADA SAAT HAMIL DAN MASA NIFAS
Kelompok: 1. Astutik (06)2. Ika Purnama ()3. Nelpa Sari ()4. Viyata Muqoyaroh ()
SISTEM ENDOKRIN PADA SAAT HAMIL
ESTROGEN
Pada awal kehamilan sumber utama
estrogen adalah ovarium. Selanjutnya estrone
dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan
kadarnya meningkat beratus kali lipat. Output
estrogen maksimum adalah 30 – 40 mg / hari dan
diantaranya 85% terdiri dari estriol. Kadarnya
terus meningkat menjelang aterm.
PROGESTERON
Progesteron pada awal
kehamilan dihasilkan oleh corpus luteum dan
setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh
plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama
kehamilan dan menjelang persalinan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan
250 mg / hari.
CORTISOL
Terdapat peningkatan yang cukup besar pada
konsentrasi kortisol serum yang bersirkulasi, tetapi
sebagian besar berikatan dengan globulin pengikat
kortisol, atau transkortin.
Pada awal kehamilan sumber utama adalah
adrenal maternal dan pada kehamilan lanjut sumber
utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25 mg /
hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan
protein sehingga tidak bersifat aktif.
ALDOSTERON
Sesegera pada minggu ke 15, kelenjar
adrenal ibu akan mengsekresi aldosteron dalam
jumlah yang sangat meningkat. Pada trimester
ketiga, disekresi sekitar 1mg per hari. Bila
asupan natrium dibatasi, sekresi aldosteron
semakin meningkat. Berperan dalam mendukung
retensi natrium dan air
RENIN
Aktivitas plasma renin 4 – 5 kali keadaan
tidak hamil. Kadar angiostensin pada kehamilan
normal meningkat. Pada kehamilan normal,
terjadi penurunan sensitivitas terhadap efek
hipertensi dari angiostensin.
HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN
Human chorionic gonadotropin dihasilkan
oleh trofoblas dan puncaknya dicapai sebelum
minggu ke 16. Dari usia kehamilan 18 minggu,
kadar hCG relatif konstan. Peranan fisiologis
hCG tidak jelas, diduga mempunyai sifat
tirotropik dan mengawali sekresi testosteron oleh
sel Leydig.
HUMAN PLACENTAL LACTOGEN
Kadar hPL atau chorionic somatotropin ini
terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
plasenta selama kehamilan. Hormon ini
mempunyai efek laktogenik dan antagonis
insulin
RELAXIN
Relaxin dihasilkan oleh corpus luteum.
Dapat terdeteksi selama kehamilan namun kadar
tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran
fisiologi tidak jelas namun diduga berperan
penting dalam maturasi servik
HORMON HIPOFISIS
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH
maternal selama kehamilan, namun kadar
prolaktin meningkat 10 kali lipat dibanding pada
wanita normal yang tidak hamil. Laktasi belum
dimulai sampai persalinan berakhir dimana kadar
prolaktin yang tinggi terus terjadi pada saat
estrogen menurun. Setelah pelahiran, terdapat
penurunan konsentrasi prolaktin plasma bahkan
pada wanita yang menyusui.
SISTEM ENDOKRIN PADA MASA NIFAS
HORMON PLASENTA
Pengeluaran plasenta menyebabkanpenurunan hormon yang diproduksi olehplasenta. Hormon plasenta menurun dengancepat pasca persalinan. Penurunan hormonplasenta (human placental lactogen)menyebabkan kadar gula darah menurun padamasa nifas. HCG menurun dengan cepat danmenetap sampai 10% dalam 3 jam hingga harike-7 post partum dan sebagai onset pemenuhanmamae pada hari ke-3 post partum.
ESTROGEN dan PROGESTERON
Setelah persalinan, Kadar estrogen
menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post
partum. Progesteron turun pada hari ke 3 post
partum.
HORMON PITUITARY
Hormon pituitary antara lain: hormon prolaktin,FSH dan LH.
Hormon prolaktin darah meningkat dengan cepat,pada wanita tidak menyusui menurun dalamwaktu 2 minggu. Hormon prolaktin berperandalam pembesaran payudara untuk merangsangproduksi ASI.
FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasifolikuler pada minggu ke-3, dan LH tetap rendahhingga ovulasi terjadi.
HORMON PITUITARY OVARIUM
Hipotalamik pituitary ovarium mempengaruhi lamanyamendapatkan menstruasi pada wanita yang menyusuimaupun yang tidak menyusui.
Pada wanita menyusui:
•Menstruasi pada 6 minggu pasca melahirkan berkisar16%
•12 minggu pasca melahirkan 45%
Sedangkan pada wanita yang tidak menyusui:
•40% setelah 6 minggu pasca melahirkan
•65% setelah 12 minggu pasca melahirkan
•90% setelah 24 minggu pasca melahirkan.
HORMON OKSITOSIN
Hormon oksitosin disekresikan dari kelenjarotak bagian belakang, bekerja terhadap ototuterus dan jaringan payudara.
Hormon oksitosin berperan dalam pelepasanplasenta dan mempertahankan kontraksi,sehingga mencegah perdarahan.
Isapan bayi dapat merangsang produksi ASIdan sekresi oksitosin, sehingga dapatmembantu involusi uteri.