PENGARUH MARKETING MIX DAN REFERENCE GROUP
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MITRA
BMT SYAHIDA IKALUIN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Annisa Khairani
NIM : 1113046000109
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
i
PENGARUH MARKETING MIX DAN REFERENCE GROUP
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MITRA
BMT SYAHIDA IKALUIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
ANNISA KHAIRANI
1113046000109
Dibawah bimbingan:
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/ 2018
ii
iii
iv
ABSTRAK
Annisa Khairani, 1113046000109, Pengaruh Marketing Mix dan Reference
Group terhadap Keputusan Menjadi Mitra BMT Syahida IKALUIN. Program
Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/ 2017 M. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh Marketing Mix dan Reference Group terhadap
Keputusan Menjadi Mitra BMT Syahida IKALUIN. Data diperoleh melalui
penyebaran kuisioner pada mitra BMT Syahida IKALUIN . Jumlah sampel yang
diperoleh sebanyak 83 responden. Metode penentuan sampel pada penelitian ini
adalah convenience sampling. Sedangkan metode pengolahan data yang
digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa
secara simultan marketing mix dan reference group berpengaruh terhadap
keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN. Namun secara parsial hanya
marketing mix yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelutusan menjadi
mitra BMT Syahida IKALUIN, sedangkan variabel reference group tidak
berpengaruh.
Kata Kunci: marketing mix, reference group dan keputusan
Pembimbing: Cut Erika Ananda, S.E.,M.B.A
v
ABSTRACT
Annisa Khairani, 1113046000109, the influence of marketing mix and
reference group to the desicion to be a patner about BMT Syahida IKALUIN .
Study program Ekonomi Syariah, Faculty Ekonomi and Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/ 2017 M. The objectives of this
research are to analyze the influence of marketing mix and reference group to the
desicion to be a patner about BMT Syahida IKALUIN. Tatal samples obtained
were 83 respondents. Convenience sampling was used to determine the sample,
while multiple regressions were used to analyze the data. The results of the
research shows simultaneous that marketing mix and reference group are
significantly the desicion to be a patner about BMT Syahida IKALUIN. But
partially only marketing mix significantly the desicion to be patner about BMT
Syahida IKALUIN. While reference group not significantly.
Keyword : marketing mix, reference group and desicion
Advisor: Cut Erika Ananda, S.E.,M.B.A
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
juga sahabat-sahabatnya.
Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulus dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix dan Reference Group terhadap
keputusan menjadi mitra BMT IKALUIN” ditujukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi starata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku dosen Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Dr.
M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Bapak Yoghi Citra Pratama, M. Si selaku Ketua
Program Studi Ekonomi Syariah dan Ibu Endra Kasni Laila, M.Si selaku
Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Cut Erika Ananda, S.E.,M.B.A., selaku dosen pembimbing penulis yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada
penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Arip Purqon, M.A., selaku penasehat akademik penulis yang telah
membimbing selama perkuliahan.
5. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini
vii
dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik, karyawan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Perpustakaan Umum Unniversitas Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.
7. Bapak Dr. Hendra Kholid, M.A dan Bapak Ahmad Choirul Hadi, M.A selaku
dosen penguji skripsi yang telah memberikan ilmu dan saran dan waktunya
untuk membimbing serta mengoreksi skripsi ini agar lebih baik.
8. Ketua Pengurus BMT Syahida Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag beserta pengurus
yang telah memberikan izin penulis dalam melakukan penelitian serta
membentu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
9. Seluruh mitra BMT Syahida yang telah meluangkan waktunya dalam mengisi
kuisioner sebagai bahan penelitian.
10. Orang tua penulis yang tercinta, Bapak Taslim dan Ibu Isniati serta kakak dan
adik tercinta, Rika Aulia, Nella Fitria, Agnia Farhani, Nino Farhan dan
Nikayla yang selalu mendo’akan dan mendukung dalam kondisi apapun baik
moril maupun materil serta telah menjadi motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
11. Keluarga pakdang Jalil dan makdang Salmi beserta uni Nur Asyiah Jalil &
suami, uni Fitri Yani Jalil & suami, uda Zur Rahman Jalil, uda Faif beserta
Meida Seviliani yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan studi ini.
12. Kepada sahabat tercinta Nisa, Naya, Fitri dan Dea yang selalu menemani baik
suka maupun duka selama kuliah, selalu memberikan motivasi, dan
memberikan suasana kekeluargaan bagi penulis. Semoga silaturahim kita tetap
terjaga sampai seterusnya.
13. Kepada Dendy Apriansyah yang menemani dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
14. Teman-teman KKN SAKTI terimakasih atas kerjasama dan saling pengertian
dalam menjalankan kegiatan KKN dan buku laporan KKN serta penalaman
berharga penuh dengan cerita yang belum didapatkan sebelumnya.
viii
15. Teman teman IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiah) cabang Ciputat yang
telah membantu dan mengajarkan penulis dalam berorganisasi.
16. Teman teman IKMM (Ikatan Keluarga Mahasiswa Minang) sebagai persatuan
orang minang yang selalu menyemangati penulis dalam menyelesaikan studi.
17. Teman-teman Muamalat C terimakasih atas waktu dan kebersamaannya yang
telah kita mulai sejak awal perkuliahan.
18. Teman-teman Muamalat 2013 dan Keluarga Besar Muamalat terimakasih
untuk segala pengalaman yang telah dilalui bersama, kerjasama dan ilmu yang
telah diberikan. Semoga semua yang sudah dilakukan dapat bermanfaat saat
ini dan seterusnya.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan
mengurangi rasa terimakasih atas do’a dan dukungannya. Semoga semua
kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................... iv
ABSTRACT ............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................................... 1
B. Masalah Pokok ........................................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 9
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 11
A. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) ............................................................................ 11
1. Pengertian BMT ................................................................................................ 11
2. Badan Hukum BMT ......................................................................................... 12
3. Prinsip-prinsip utama BMT, ............................................................................. 12
4. Ciri ciri BMT .................................................................................................... 13
5. Peran dan Baitul maal Waa Tamwil (BMT) ..................................................... 14
6. Akad dan Produk Dana BMT............................................................................ 15
B. Keputusan Pembelian ............................................................................................ 16
1. Perilaku Pembelian ........................................................................................... 16
2. Proses pengambilan keputusan ......................................................................... 17
3. Keputusan pembelian ........................................................................................ 18
C. Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ..................................................................... 18
D. Reference Group (kelompok acuan) ..................................................................... 26
E. Studi Review Terdahulu........................................................................................ 30
F. Kerangka Penelitian .............................................................................................. 33
G. Hubungan Antar variabel ...................................................................................... 34
x
1. Marketing Mix terhadap keputusan ................................................................... 34
2. Reference Group terhadap Keputusan .............................................................. 35
H. Hipotesis ............................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 37
A. Metode Penelitian ................................................................................................. 37
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 37
C. Populasi ................................................................................................................. 38
D. Sampel................................................................................................................... 38
E. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................................ 39
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 40
G. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 41
1. Statistik Deskriptif ............................................................................................ 41
2. Uji Kualitas Data ............................................................................................... 41
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 42
4. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 44
H. Operasional Variabel............................................................................................. 46
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................... 48
A. Gambaran Umum BMT Syahida IKALUIN dan Karakteristik Responden ........ 48
1. Sejarah Singkat BMT Syahida IKALUIN ....................................................... 48
2. Mekanisme Operasional Lembaga .................................................................. 49
3. Struktur Organisasi ........................................................................................... 50
B. Deskripsi Data ....................................................................................................... 51
C. Profil Responden ................................................................................................... 52
D. Analisis Hasil Penelitian ....................................................................................... 55
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 55
2. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................................................... 72
a. Hasil Uji Validitas ........................................................................................ 72
b. Analisis Data ............................................................................................... 72
c. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 76
d. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 80
E. Interpretasi hasil ..................................................................................................... 84
xi
1. Pengaruh marketing mix terhadap keputusan menjadi mitra ............................. 84
2. Pengaruh reference group terhadap keputusan menjadi mitra ........................... 85
3. Pengaruh marketing mix dan reference group terhadap keputusan menjadi mitra .
......................................................................................................................................87
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 88
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 88
B. Saran ........................................................................................................................ 90
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Mitra Simpanan 2014-2015 ...................................................... 4
Tabel 1.2 Jumlah Mitra Pembiayaan 2014-2015 .................................................. 4
Tabel 2.2 Studi Terdahulu ..................................................................................... 27
Tabel 3.1 Operasional Variabel............................................................................. 46
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ........................................................................ 49
Tabel 4.2 Hasil Uji Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin ................. 51
Tabel 4.3 Hasil Uji Karakteristik Responden menurut Usia ................................. 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Karakteristik Responden menurut Pendidikan ..................... 52
Tabel 4.5 Hasil Uji Karakteristik Responden menurut Profesi ............................ 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Karakteristik Responden Berdasarkan Lama menjadi Mitra
BMT Syahida IKALUIN....................................................................................... 53
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 1 ................................. 56
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 2 ................................. 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 3 ................................. 57
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 4 ............................... 58
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 5 ............................... 58
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 6 ............................... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 7 ............................... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 8 ............................... 60
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 9 ............................... 60
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 10 ............................. 61
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 11 ............................. 61
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 12 ............................. 62
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 13 ............................. 63
xiii
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 14 ............................. 63
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 15 ............................. 64
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 16 ............................. 64
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 17 ............................. 65
Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 18 ............................. 65
Tabel 4.25 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 19 ............................. 66
Tabel 4.26 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 20 ............................. 66
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 21 ............................. 67
Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 22 ............................. 67
Tabel 4.29 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 23 ............................. 68
Tabel 4.30 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 24 ............................. 68
Tabel 4.31 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 25 ............................. 69
Tabel 4.32 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 26 ............................. 69
Tabel 4.33 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 27 ............................. 70
Tabel 4.34 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 28 ............................. 70
Tabel 4.35 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 29 ............................. 71
Tabel 4.36 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 30 ............................. 71
Tabel 4.37 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 31 ............................. 72
Tabel 4.38 Hasil Uji Statistik Deskriptif untuk pernyataan 32 ............................. 72
Tabel 4.39 Hasil Uji Validitas Variabel Marketing Mix ....................................... 73
Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Variabel Reference Group ................................... 74
Tabel 4.41 Hasil Uji Validitas Variabel keputusan menjadi Mitra ...................... 74
Tabel 4.42 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................. 75
Tabel 4.43 Hasil Uji Normalitas Kolgomorov-Smirnov ....................................... 77
Tabel 4.44 Hasil Uji Multikolonealitas ................................................................. 77
xiv
Tabel 4.45 Hasil Uji Heteroskedastisitas menggunakan Uji Glejser .................... 79
Tabel 4.46 Hasil Uji Analisis Berganda ................................................................ 79
Tebel 4.47 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 81
Tabel 4.48 Hasil Uji Statistik F ............................................................................. 81
Tabel 4.49 Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 82
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ............................................................ 17
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian .......................................................................... 33
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 50
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas menggunakan Histrogram ............................... 75
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas menggunakan Grafik P-Plot ............................ 76
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Umat Islam dengan ideologi keislamannya, senantiasa berupaya
menerjemahkan nilai-nilai syariah kedalam semua aspek kehidupannya tidak
terkecuali dengan aktifitas ekonomi (muamalat) yang diyakini dapat membawa
kepada keadilan dan kesejahteraan (maslahat). Kesadaran masyarakat muslim
yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia terhadap kebutuhan jasa dan
layanan keuangan berbasis syariah menjadi salah satu faktor berkembang pesatnya
lembaga keuangan syariah saat ini.
Eksistensi lembaga keuangan syariah khususnya sektor perbankan
menempati posisi yang strategis dalam menghubungkan antara pemilik dana
dengan pihak yang membutuhkan dana. Pada umumnya, produk-produk yang
ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah diantaranya produk penyaluran dana
(financing), produk penghimpunan dana (funding) dan produk jasa (service).
Produk penyaluran dana atau pembiayaan dapat dibedakan berdasarkan tujuan
penggunaannya, yakni pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan
prinsip sewa, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan pembiayaan dengan akad
pelengkap.1
Selain bank ada lembaga-lembaga keuangan nonbank namun mempunyai
fungsi hampir sama dengan bank salah satunya yaitu Baitul Maal wa Tamwil.
Baitul Mal wa Tamwil (BMT) atau balai usaha terpadu adalah lembaga keuangan
mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan
bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela
kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari
tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan dengan berlandaskan pada sistem
1 Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: “Analisis Fiqih dan Keuangan”, Edisi kedua
(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.87 2M. Nur Rianto Al-Arif, 2011, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, Era Adicitra Intermedia,
1
2
ekonomi yang salaam keselamatan (bertindak keadilan), kedamaian dan
kesejahtraan. 2
BMT pada umumnya memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan
yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan sebagai
lembaga keuangan syariah. Identifikasi yang demikian sudah tampak pada
beberapa BMT perintis, yang beroperasi pada akhir tahun 1980-an sampai dengan
pertengahan tahun 1990-an. Mereka memang belum diketahui secara luas oleh
masyarakat, serta masih melayani kelompok masyarakat yang relatif homogen
dengan cakupan geografis yang amat terbatas. Perkembangan pesat dimulai sejak
tahun 1995, dan beroleh “momentum” tambahan akibat krisis ekonomi
1997/1998.3
BMT Sebagai lembaga keuangan mikro dapat membantu dalam hal
permodalan dengan prosedur dan persyaratan permohonan kredit atau pembiayaan
yang lebih mudah dan tidak rumit bila dibandingkan dengan mengajukan
pembiayaan kepada BPR atau BPRS dan perbankan yang menerapakan prinsip
kehati-hatiannya dalam memberikan pembiayaan. Adanya BMT sangat membantu
masyarakat menegah kebawah dalam mengembangkan usahanya. Selain lembaga
keuangan mikro, BMT juga merupakan salah satu lembaga keuangan islam yang
prinsip koperasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual beli, dan titipan
(Wadiah).4
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) berkembang sangat signifikan. Hal ini tidak lepas dari perkembangan
kinerja dari BMT secara nasional di tahun ini telah mencapai aset sebesar Rp 4,7
triliun dan jumlah pembiayaan sebesar Rp 3,6 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa
BMT akan sangat berperan sebagai lembaga keuangan mikro yang mampu
menggerakkan sektor riil di masyarakat. Keberadaan BMT di Indonesia, tidak
2M. Nur Rianto Al-Arif, 2011, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, Era Adicitra Intermedia,
h.377 3http://www.puskopsyahlampung.com/2013/05/perkembangan-bmt-dari-tahun-ke-
tahun.html diakses pada 7 januari 2017 pukul 16.53 4Nurul Huda dan Muhammad Haykal, “Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan
Praktis” (Jakarta:Kencana,2010) hlm. 363.
3
lepas dari peran dari berbagai pihak khususnya regulator, asosiasi, para pengelola,
anggota dan masyarakat. Bahkan keberadaan dari BMT juga menjadi aternatif
financial inclusion ketika masyarakat tidak mampu mengakses keuangan karena
keterbatasan dan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam sistem
perbankan.5
Perkembangan BMT di Indonesia berdampak terhadap minat para prkatisi
untuk untuk mendirikan BMT. Salah satunya adalah praktisi dari Universitas UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang dikenal dengan IKALUIN (Ikatan Alumni UIN)
yang mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah yang diberi nama BMT
Syahida. seperti halnya lembaga keuangan syariah lain BMT Syahida juga
menawarkan produk menghimpun dana (funding) penyaluran dana (financing) dan
jasa (service). Namun BMT Syahida bukan hanya terfokuskan pada pembiayaan
saja, BMT Syahida juga berupaya untuk pengembangan UMKM tersebut, seperti
memberikan pelatihan-pelatihan pada usaha-usaha mikro yang baru berjalan,
sehingga terbinanya kelompok usaha yang kreatif, inovatif serta berjiwa islami
serta enterpreneur yang mempunyai kepedulian dan tanggung jawab sosial.
BMT Syahida didirikan pada bulan Mei 2014 dan telah mendapat respon
positif dari masyarakat kampus dan sekitarnya terutama masyarakat wirausaha
mikro dan kecil. Untuk tahun pertama pendiriannya jumlah aset BMT Syahida
sebesar Rp 299,390,145 kemudian meningkat pada tahun 2015 sebesar Rp
462,211,195. Perkembangan jumlah pembiayaan pada tahun dari tahun 2014
sebesar Rp 189,109,056,- meningkat pada tahun 2015 sebesar Rp 368,042,499,-
dengan persentase 94,6 %.6 kemudian mitra BMT Syahida dari tahun 2014-2015
meningkat, diakhir tahun 2015 dengan total mitra simpanan 334 orang, kemudian
untuk mitra pembiayaan 247 orang. Peningkatan jumlah mitra ini sangat bagus
untuk sebuah lembaga yang baru didirikan, dengan jumlah mitra yang bertambah
disetiap tahunnya membuktikan bahwa BMT Syahida ini diminati oleh
masyarakat. Dibawah ini adalah tabel 1.1 mitra BMT Syahida
5http://www.jagoakuntansi.com/2016/10/baitul-maal-wa-tamwil-bmt-bagian-1/ diakses
pada 7 januari 2017 pukul 16.43 6 Buku Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2015 BMT Syahida h. 33
4
Tabel 1.1
Jumlah Mitra Simpanan 2014-2015
No Produk Simpanan Jumlah Mitra Total
2014 2015
1 Simpanan Syahida 112 172 284
2 Simpanan Cerdas 6 7 13
3 Simpanan Fitri 9 7 16
4 Simpanan Akur 8 3 11
5 Simpanan Mabrur 0 0 0
6 Simpanan Berkah 4 6 10
Total Mitra Simpanan 334 Sumber: BMT Syahida IKALUIN 2016
Tabel 1.2
Jumlah Mitra Pembiayaan 2014-2015
No Akad Pembiayaan Jumlah Mitra Total
2014 2015
1 Murabahah 38 124 162
2 Musyarakah 3 0 3
3 Ijarah 19 48 67
4 Qard 0 15 15
Total Mitra Pembiayaan 247 Sumber: BMT Syahida 2016
Berada dikalangan kampus tentunya menjadi nilai plus buat BMT Syahida,
karena berada dilingkungan Universitas Islam yang mahasiswanya diajarkan
tentang nilai nilai Islam yang tentunya membutuhkan lembaga keuangan yang
berdasarkan syariat Islam. Maka dengan adanya BMT Syahida seharusnya
menjadi alternatif lembaga keuangan yang dapat digunakan oleh masyarakat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Keberadaan BMT Syahida dilingkungan UIN bukan
berarti BMT Syahida sudah dikenal, setelah beberapa tahun didirikan BMT
Syahida belum dikenal, hal ini dapat ketahui dari survei yang peneliti lakukan ke
beberapa civitas akademika UIN tentang keberadaan BMT Syahida dan hasilnya
kebanyakan dari civitas akademika tidak mengetahui keberadaan BMT syahida di
UIN. Sehingga muncul prasangka apa yang menjadi penghambat BMT Syahida
ini belum diketahui ataupun diminati oleh masyarakat UIN.
5
Upaya pemasaran telah dilakukan oleh pihak BMT untuk
mengenalkan produk- produk yang ada di BMT Syahida, melalui brosur
maupun iklan di media sosial. Tidak cukup itu, dibutuhkan pula cara lain dalam
memasarkan BMT Syahida misalnya melalui reference group. Reference group
merupakan kelompok yang digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk
membandingkan dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan berperilaku.7
Reference group ini dapat dilakukan oleh para dosen dan karyawan UIN. Dosen
dan karyawan tersebut dapat ikut mengenalkan BMT Syahida kepada masyarakat
melalui pengajaran ataupun seminar, serta workshop yang dilakukan agar
masyarakat mengetahui dan berminat menjadi mitra BMT Syahida. Selain itu,
cara lain yang dapat dilakukan oleh BMT Syahida dalam memasarkan usahanya
dapat dilakukan melalui bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix
merupakan alat pemasaran yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan
respon yang diinginkan dalam target pasar. Marketing mix mempunyai peran
penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan ke pasar. Bauran pemasaran terdiri dari empat P (4P)
yaitu: Product, Price, Place, dan promotion.8 Namun seiring dengan
perkembangan zaman, teori ini mengalami perkembangan dari empat P (4P)
menjadi tujuh P (7P) yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Proses, and
Pysical Evidence.9
Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Produk merupakan segala sesuatu yang bisa
ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau
dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.10
Lembaga keuangan harus dapat bertahan ditengah ketatnya persaingan,
salah satunya adalah melakukan promosi penjualan. Promosi merupakan kegiatan
7 Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”
Edisi kedua (Bogor : penerbit Ghalia Indonesia, 2011) h. 306 8 Philip, kotler dan Gary Amstrong, “Principles of Marketing” Thirteenth Edisition (new
Jersey : Pearson Education, 2010) h. 76 9 Valarie A, Zeithaml, Mary Jo Bitner and Dwayne D. Gremler, ”Services Marketing:
Integrating Custumer Fokus Across The Firm”, ( McGraw-Hill Education. Singapure 2006) h. 25 10
Kotler Philip, “Proses Manajemen Marketing”, (Jakarta : PT. Gelora Askara
Pratama,1999) h. 189
6
terpenting dalam mengenalkan dan memberitahukan tentang suatu produk agar
mendorong minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut
Tjiptono betapa berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen tidak akan pernah
mendengarnya dan memahaminya maka konsumen tidak akan pernah
membelinya.11
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah promosi untuk
mengenalkan produk/jasa yang dipasarkan. Sebuah penelitian mengungkapkan
dari beberapa variabel yang diteliti variabel promosi berpengaruh terhadap minat
menabung nasabah BRI Cabang Sleman.12
Bagi perusahaan lokasi bermakna sebagai suatu tempat dimana jasa
tersebut disediakan. Lokasi yang baik adalah lokasi yang mudah dicapai tanpa
memerlukan biaya yang besar dan juga waktu yang lama untuk mencapainya.
Dalam perusahaan jasa, petugas atau karyawan yang sengaja dibentuk
melayani disebut customer service. Sebagai seorang pelayan dalam perusahaan
jasa, harus mampu mempunyai kemampuan dan etika dalam melayani pelanggan
atau nasabahnya, karena dengan begitu nasabah akan merasa puas menggunakan
jasa tersebut sehingga dapat menarik simpati dari masyarakat luar untuk ikut
menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Selain variabel variabel diatas kelompok acuan (reference group) juga
mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering dijadikan
pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku, oleh karena itu konsumen selalu
mengawasi kelompok tersebut baik tingkahlaku fisik maupun mentalnya.13
Dalam
hal ini manajer pemasaran perlu mengetahui siapa yang menjadi pelopor opini
dari suatu kelompok, sebab opini kelompok ini dapat mempengaruhi para anggota
kelompok yang bersangkutan. Seorang pelopor opini dari suatu kelompok dapat
menjadi pengikut opini (opinion follower) dalam kelompok lain. Beberapa
11
Tjiptono Frandy. “Prinsip dan Dinamika Pemasaran Jasa”. Edisi Pertama Yogyakarta
: J&J Learning, 2000 12
Murningsih dan Ahmad Yunadi, ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT Hidayah Umat Yogyakarta”, jurnal Volume III,
no.1 Juni 2013/1434 H, h. 120. 13
Swastha Basu, “ Azas azas Marketing” edisi ketiga, 1999 yogyakarta : liberty
yogyakarta h. 83
7
penelitian menyebutkan bahwa referensi berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat.
Sebelumnya sudah banyak penelitian yang membahas tentang faktor faktor
yang mempengaruhi keputusan masyarakat terhadap suatu lembaga keuangan.
Beberapa peneliti menyatakan faktor-faktor tersebut antara lain: faktor
religiusitas, kelompok referensi, dan faktor motivasi14
, kemudian islamic
branding, religiusitas15
dan juga faktor tingkat suku bunga, promosi, dan kualitas
pelayanan.16
Dari beberapa penelitian tersebut masih banyak research gap
bahwasannya faktor-faktor yang paling mempengaruhi keputusan masih terjadi
perbedaan atau masih terjadi kegelisahan. Dengan adanya perbedaan ini menjadi
gambaran yang tidak jelas mengenai arah yang tepat untuk mengembangkan
BMT, khususnya dIbidang pemasaran. Sementara itu, berkaitan dengan reputasi,
sasaran pemasaran yang jelas mendesak untuk segera dilakukan.
Agar BMT Syahida dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas ,
maka perlu untuk mengetahui apa yang mempengaruhi minat nasabah terhadap
BMT. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi penulis dalam melakukan
penelitian mengenai “ Pengaruh Marketing Mix dan Reference Group Terhadap
keputusan Menjadi Mitra BMT Syahida IKALUIN”.
B. Masalah Pokok
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan untuk memaparkan permasalahan yang
ada pada objek yang akan diteliti sebelum dibuat pembatasan dan
perumusan, antara lain:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap BMT Syahida
b. Jumlah nasabah yang masih sedikit
14
Utami wahyu dkk, “Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi dan Motivasi
Terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah”, Jurnal wawasan Manajemen vol. 3, no 1,
Februari 2015. 15
Nasrullah, “Islamic Branding, Religiusitas dan keputusan konsumen terhadap Produk”
jurnal Hukum Islam (JHI) , vol 13, no 2, Desember 2015. 16
Tri Astuti dan Rr. Indah Mustikawati, “pengaruh persepsi nasabah terhadap tingkat
suku bunga promosi, dan pelayanan terhadap minat menabung nasabah.” Jurnal tahun 2013
8
c. Sumber daya manusia yang masih kurang
d. Prosedur pelayanan yang sudah baik
e. Didirikan oleh alumni UIN
f. Lokasi BMT yang berada dilingkungan kampus
g. Jumlah aset yang meningkat selama 2 tahun terakhir
h. Badan hukumnya sudah jelas
i. Masyarakat tidak mengetahui produk produk yang ditawarkan oleh
BMT Syahida
j. BMT Syahida kurang gencar dalam melakukan promosi
2. Batasan Masalah
Penulis akan membatasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat terhadap BMT Syahida :
a. Marketing mix terdiri dari 7P yaitu: produk, price, place, promotion,
people, process,dan physical evidence
b. Reference group terdiri dari Family, Friendship Group, Shopping
Group, work Group, dan Virtual Group or Comunities, Consume.
c. Responden dalam penelitian ini adalah mitra BMT Syahida IKALUIN
d. Objek penelitian adalah BMT Syahida IKALUIN
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Apakah marketing mix dan reference group berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN?
b. Apakah marketing mix berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra
BMT Syahida IKALUIN?
c. Apakah reference group berpengaruh terhadap keputusan menjadi
mitra BMT Syahida IKALUIN?
9
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis apakah marketing mix dan reference group
mempengaruhi keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN secara
simultan
2. Untuk menganalisis apakah marketing mix dan reference group
mempengaruhi keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN secara
parsial
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis, sehingga dapat
berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia perbankkan dan
membantu dalam menyumbangkan gagasan dalam ilmu pengetahuan
bagi pengembangan penelitian berikutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis, dapat bermanfaat untuk menambah khazanah keilmuan
dan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu-ilmu yang
telah diperoleh di bangku kuliah dan kesesuaian yang ada di dunia
nyata serat demi meningkatkan kompetisi diri, kecerdasan intektual,
dan ilmu pengetahuan.
b. Bagi masyarakat umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah informasi dan wawasan, dimana Pemerintah telah
menetapkan kebijakan mengenai lembaga keuangan syariah,
sehingga masyarakat tidak ragu lagi dalam menggunakan BMT
sebagai alternatif keuangan.
c. Bagi BMT Syahida IKALUIN diharapkan hasil penelitian ini dapat
berguna sebagai bahan pertimbangan dan pedoman untuk dapat
memasarkan BMT sehingga dapat dikenal oleh masyarakat.
10
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini diuraikan tentang seputar definisi, konsep, dan teori yang
terdiri dari pengertian BMT, marketing mix yang terdiri dari produk,
place, price, promotion, prosess, people, physical avidence, dan reference
group. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan penelitian terdahulu,dan
kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, instrumen penelitian, variabel penelitian dan definisi
operasinal.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang Uji Validitas, Realibilitas, Karakteristik
Responden, dan pengaruh marketing mix dan reference group terhadap
keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN. kemudian membahas
juga tentang gambaran umum BMT Syahida IKALUIN yang berupa
sejarah singkat perusahaan, profil perusahaan, Visi dan Misi BMT Syahida
IKALUIN dan stuktur organisasi BMT Syahida IKALUIN.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada para pihak
terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
1. Pengertian BMT
Baitulmal wa tamwil (BMT) adalah balai usaha terpadu yang isinya
berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi yang meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil antara lain mendorong kegiatan
menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu
baitul maal wa tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infak, dan
sedekah serta penyalurannya sesuai dengan peraturan yang diamanatnya.17
Sementara menurut Amir Mu’alim, Baitulmal wa tamwil (BMT)
merupakan lembaga ekonomi atau keuanagn syariah non bank yang
bersifat informal karena lembaga ini didirikan oleh kelompok swadaya
masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berupaya
mengembangkan usaha-usaha produktif dan infestasi dengan sistem bagi
hasil untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan
kecil dalam upaya pengentasan kemiskinan.18
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa BMT adalah
lembaga keuangan syariah yang mengembangkan usaha-usaha produktif
dan investasi guna untuk meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi
pengusaha kecil bawah dan kecil dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
17
M. Nur Rianto Al-Arif, 2011, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, Era Adicitra Intermedia,
h.378 18
Yuke Rahmawati, “Lembaga keuangan Mikro Syariah’’(Ciputat : UIN Jakarta Pres,
2013) h.19
11
12
2. Badan Hukum BMT
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro disebutkan beberapa ketentuan sebagai berikut: 19
a. Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa Lembaga Keuangan Mikro yang
selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga keuangan yang khusus
didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan
dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan
simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha
yang tidak semata-mata mencari keuntungan.
b. Dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro dinyatakan bahwa Sebelum menjalankan
kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa
Keuangan.
Dengan adanya undang-undang ini dapat membantu BMT agar
lebih leluasa dalam memperkenalkan taupun memasarkan BMT kepada
masyarakat karena sudah adanya badan hukum yang jelas tentang BMT.
3. Prinsip-prinsip utama BMT,
Adapun prinsip-prinsip utama BMT, yaitu :20
a. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu’amala
(memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai salaam
(keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan).
b. Barokah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan
jaringan, transparan (ketrbukaan) dan bertangung jawab sepenuhnya
kepada masyarakat.
c. Spritual communication (penggunaan nilai ruhiyah)
19
https://ikosindo.or.id/baitul-maal-wat-tamwil-bmt-lembaga-keuangan-mikro-atau-koperasi/ diakses pada 22 februari 2018 pukul 10.15 WIB
20 Nurul Huda dan Mohammad Keykal, “Lembaga Keuangan Islam, Tinjauan Teroritis
dan Praktis” (Jakarta : Kencana, 2010) h. 365-366
13
d. Demokratis, partisipatif, dan inklusif.
e. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif.
f. Ramah lingkungan
g. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta
keanekaragaman budaya.Berkelanjutan, memberdayakan masyaraat
dengan menigkatkan kemampuan diri dan lembaga masayarakat lokal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa BMT mempunyai prinsip prinsip
yang jelas dalam pengoperasiannya.
4. Ciri ciri BMT
Adapun ciri-ciri utama BMT adalah :
a. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan
ekonomi paling banyak untuk anggota lingkungannya.
b. Bukan lembaga sosial, tetapi dapat dimanfaatkan untuk
mengefektifkan penggunaan zakat, infak, sedekah, bagi kesejahteraan
orang banyak.
c. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat
disekitatarnya
d. Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT itu
sendiri bukan milik orang atau orang dari luar masyarakat itu.
Disamping ciri-ciri utama BMT juga mempunyai ciri-ciri khusus yaitu:21
a. Staf dan karyawan BMT berhak aktif, dinamis, berpandangan
produktif, tidak menunggu, tetapi menjemput nasabah, baik sebagai
penyetor dana maupun sebagai penerima pembiayaan usaha
b. Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggui oleh sejumlah staf
yaang terbatas karena sebagian besar staf harus bergerak dilapangan
untuk mendapatkan nasabah penyetor dana, memonitor, dan
mensupervisi usaha nasabah.
21
M. Nur Rianto Al-Arif, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, (Era Adicitra Intermedia,2011)
h.132
14
c. BMT mengadakan pengajian rutin secara berkala yang waktu dan
tempatnya, biasanya di madrasah, mesjid, mushola, ditentukan sesuai
dengan kegiatan nasabah dan anggota BMT. Setelah pengajian
biasanya dilanjutkan dengan perbincangan bisnis dari para nasabah
BMT.
d. Manajemen BMT diselenggarakan secara profesional dan Islami,
dimana:
1) Administrasi keuangan, pembukuan, dan prosedur ditata dan
dilaksanakan sesuai dengan sistem akuntansi sesuai dengan
standar akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
2) Berfikir, bersikap dan berprilaku ashanu amala (service
excellence).
Dengan adanya ciri ciri BMT ini dapat dilihat bahwa BMT itu
merupakan lembaga keuangan syariah yang didirikan agar dapat
membantu masyarakat bawah dan sesuai dengan tujuan pendiriannya yaitu
mengntaskan kemiskinan
5. Peran dan Baitul maal Waa Tamwil (BMT)
BMT memiliki asas keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan bagi
masyarakat. Hal ini juga yang mendorong BMT memberikan peranannya
kepada masyarakat dengan :22
a. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi yang bersifat ribawi,
seperti melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai cara bertransaksi
secara syariah dimana harus punya bukti dalam transaksi, dilarang
berbuat curang dalam menimbang/ mengukur/ menakar, harus jujur
terhadap konsumen dan tidak berlaku gharar .
b. Melakukan pendanaan usaha kecil dengan jalan pendampingan,
pembinaan, penyuluhan dan pengawasan terhadap usaha-usaha
nasabah.
22
Yuke Rahmawati, “Lembaga keuangan Mikro Syariah’’(Ciputat : UIN Jakarta Pres,
2013) h.23
15
c. Melepas ketergantungan masyarakat pada rentenir, dengan
memberikan layanan lebih baik pada ketersediaan dana setiap saat dan
birokrasi yang sederhana.
d. Menjaga keadilan ekonomi dengan distribusi yang merata. BMT
berhadapan langsung dengan masyarakat yang kompleks harus
mempunyai sikap dan langkah-langkah yang baik dalam pemetaan
skala prioritas pembiayaan kepada nasabah, golongan nasabah dengan
jenis pembiayaan yang dilakukan.
Dengan adanya peran diatas dapat diketaui bahwa BMT mempunyai
peran peran yang positif unuk masyarakat. Peran BMT ini tidak terlepas
dari visi dan misi dari BMT itu sendiri, dimana visi BMT harus mengarah
pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu
meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai
wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan hidup anggota khususnya dan
masyarakat umumnya. Adapun misi BMT adalah membangun dan
mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani
yang adil dan berkemakmuran-berkemajuan, serta berkeadilan
berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT.
Hal ini membawa pemahaman bahwa misi BMT bukan semata mata
mencari keuntungan dan menumpuk laba-modal pada segolongan orang
kaya, melainkan lebih pada pendistribusian laba yang merata dan adil
sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
6. Akad dan Produk Dana BMT
Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT
mirip dengan akad yang ada pada bank pembiayaan rakyat Islam. Adapun
akad-akad tersebut adalah: pada sistem operasional BMT, pemilik dana
menanamkan uangnya di BMT tidak dengan motif mendapatkan bunga,
tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Produk
16
penghimpunan dana lembaga keuangan Islam adalah (Himpunan fatwa
DSN-MUI, 2003).23
a. Giro Wadiah adalah produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja.
Dana nasabah dititipkan di BMT dan boleh dikelola. Setiap saat
nasabah behak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari
keuntungan pemanfaatan dana giro oleh BMT. Besarnya bonus tidak
ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan kebijaksanaan BMT.
Sungguhpun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa untuk
senantiasa kompetitif (Fatwa DSN-MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000).
b. Tabungan Mudharabah, dana yang disimpanan nasabah akan dikelola
BMT, untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan
kepada nasabah berdasarkan kesepakatan nasabah. Nasabah bertindak
sebagai shahibul mal dan lembaga keuangan Islam bertindak sebagai
Mudharib (fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000).
c. Deposito Mudharabah, BMT bebas melakukan berbagai usaha yang
tidak bertentangan dengan Islam dan mengembangkannya. BMT
bebad mengelola dana (mudharabah mutaqah. BMT berfungsi sebagai
mudharib sedangkan nasabah juga shahibul maal. Nasabah
memberikan batasan penggunaan dana untuk jenis dan tempat
tertentu. Jenis ini disebut mudharabah muqayyadah.
B. Keputusan Pembelian
1. Perilaku Pembelian
Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika
terlibat dalam suatu pembelian yang menyadari adanya perbedaan nyata
antar berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk
mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai pribadi yang tinggi.
23
Nurul Huda dan Mohammad Keykal, “Lembaga Keuangan Islam, Tinjauan Teroritis
dan Praktis” (Jakarta : Kencana, 2010) h. 366
17
Biasanya konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk
dan harus banyak belajar.
Pembeli melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai dengan
mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian
pendirian, dan kemudian membuat pilihan yang bijaksana. Kemasan dari
suatu produk yang mempunyai keterlibatan tinggi harus memahami
perilaku pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen yang
mempunyai ciri keterlibatan tinggi. Pemasar perlu mengembangkan
strategi-strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari atribut-
atribut dari kas produk tersebut, kepentingan relatifnya, dan kedudukan
merek perusahaan yang tinggi pada atribut yang penting, banyak
menggunakan media cetak dan tulisan panjang untuk menjelaskan manfaat
merek tersebut, dan motivasi personil penjualan dan kenalan pembelian
untuk mempengaruhi pilihan terakhir.24
2. Proses pengambilan keputusan
Proses psikologis dasar memainkan peran penting dalam
memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan
pembelian. Para pemasar harus memahami setiap posisi perilaku
konsumen. Para sarjana pemasaran telah menyusun model urutan tahap
proses keputusan pemebelian seperti gambar:
Gambar 2.1
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap25
Sumber: Philips, kotler 2000
24
Philips Kotler, “Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengembalian”, edisi ke-8, (jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 227 25
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran” , Alih Bahsa Benjamin Molan dan Hendra
Teguh, Edisi Milenium, (Jakarta,2000) h. 18
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
setelah
pembelian
18
Model ini menjelaskan bahwa konsumen melalui semua dari
kelima tahap dalam membeli suatu. Tetapi hal ini tidak terjadi semua
kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan jumlah. Konsumen
mungkin melewati atau mengulangi tahap tertentu.
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya dorongan yang nyata dengan
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli intern
dan ekstern. dalam kasus terdahulu salah satu butuhan seseorang timbul
sampai pada saat tertentu dan menjadi sebuah dorongan.
3. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam
melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub-
keputusan : merek (merek A), dealer (dealer 2), kuantitas (sebuah
komputer), waktu (akhir pekan), dan metode pembayaran (kartu kredit)26
Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk
tidak secara formal mengevaluasi setiap merek, dalam kasus lain faktor
yang mengintervensi bisa mempengaruhi keputusan. Faktor- faktor itu
seperti :27
a. Konsumen menentukan pembelian berdasarkan aturan sederhana
(heuristik)
b. Adanya pengaruh sikap orang lain
C. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Dalam pemasaran terdapat strategi yang disebut dengan bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang mempunyai peran penting dalam
26
Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, ”Manajemen Pemasaran, edisi 12” jilid 1
(Indonesia : Indeks 2009) h. 240. 27
Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, ”Manajemen Pemasaran, edisi 12” jilid 1
(Indonesia : Indeks 2009) 184
19
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan ke pasar. Berikut ini adalah pengertian bauran pemasaran
(Marketing Mix) menurut para ahli :
Menurut Kotler dan Amstrong pengertian bauran pemasaran yaitu:
“Marketing mix is the set of controllable, tactical, marketing tools that the
firm blends to produce the responde it wants in the targer market”28
, artinya
menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan dalam target pasar.
Menurut Swastha pengertian bauran pemasaran yaitu: “kombinasi dari
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran
yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi.”29
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan variabel variabel terkendali yang digabungkan untuk
menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran. Dengan
perangkat tersebut pemasar dapat mempengaruhi permintaan akan produknya.
Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang elemen
bauran pemasaran yaitu keputusan untuk dIbidang perencanaan produk,
kegiatan promosi, pemilihan tempat, rancangan harga, partisipan bukti fisik
dan proses.
Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan
berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan
suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan
kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel-
variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian
digabungkan oleh perusahaan untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan
28
Philip Kotler & Amstrong, Gary “Principles Of Marketing Global”, Edition , 14 ed,
(Pearson Education, 2012) h. 76 29
Basu Swastha, “Manajemen Pemasaran Anlisa Perilaku Konsumen”, edisi Pertama,
(Yogyakarta : BPFE 2002) h.42
20
didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat
mempengaruhi permintaan akan produknya.
Marketing mix dapat diklasifikasikan menjadi 7p (Product, Price,
Place, Promotion, People, Physical Evidence dan Proses).30
Adapun pengertian dari masing masing marketing mix yaitu:
1. Bauran Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah
pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga
mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.31
Produk bisa berupa
benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Keputusan
tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran secara
fisik, merek, pembungkus, garansi dan servis sesudah penjualan.
Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa
kebutuhan dan keinginan pasarnya.32
Pengenalan secara mendalam terhadap keberadaan suatu produk
dapat dilihat dari bauran produk yang unsur unsurnya yang terdiri dari
keanekaragaman produk, kualitas, desain, ciri-ciri atau bentuk produk,
merek dagang kemasan, pelayanan, jaminan dan garansi dan
pengembalian. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah
menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya
2. Harga (Price)
Sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan produk.33
Harga merupakan beban atau nilai bagi
30
Valarie A, Zeithaml, Mary Jo Bitner and Dwayne D. Gremler, ”Services Marketing:
Integrating Custumer Fokus Across The Firm”, ( McGraw-Hill Education. Singapure 2006) h. 25 31
Philip Kotler, “Proses Manajemen Marketing”, (Jakarta : PT. Gelora Askara
Pratama,1999) h. 189 32
https://asyachroni.wordpress.com/2012/10/12/bauran-pemasaran/ diakses pada
5/3/2017 pukul 11.59. 33
Kotler Philip, “Proses Manajemen Marketing”, (Jakarta : PT. Gelora Askara
Pratama,1999) h. 41
21
konsumen, yang didapatkan dengan memperoleh dan menggunakan
suatu produk, termasuk biaya keuangan dari konsumsi, di samping
biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya,
psikis, resiko dan prestise atau gengsi sosial. 34
jadi dapat disimpulkan
bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan untuk
mrndapatkan sesuatu.
Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategik dan
taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan
tingkat diskriminasi harga diantar berbagai kelompok pelanggan.35
Sedangkan penentuan harga dalam bank syariah adalah dengan
sistem bagi hasil, sistem margin, dan fee atas jasa perbankan.36
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan
keputusan para pembeli yaitu : 37
a. Peranan alokasi harga, fungsi harga dalam membantu para peneliti
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang
dihaharapkan berdasarkan daya beli konsumen terhadap produk.
b. Peranan informasi dari harga, fungsi harga dalam membidik
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif.
3. Lokasi (place)
Untuk produk industri manufactur place diartikan sebagai saluran
distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan
34
Assauri Sofyan, “Manajemen Pemasaran”, dalam konsep dan strategi. (Jakarta :
Rajawali Grafindo, 2012) h. 118 35
Tjiptono Fandy “pemasaran Jasa (prinsip, penerapan, dan penelitian)”, (Yogyakarta :
Andi, 2014) h. 42 36
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, ( jakarta: salemba empat,
2013), h.44 37
Tjiptono Frandy, “Prinsip dan Dinamika Pemasaran Jasa”, Edisi Pertama (yogyakarta
: J&J Learning, 2000)
22
sebagai tempat pelayanan jasa.38
Lokasi digunakan untuk
menerangkan kepada konsumen dimana harus membeli. Lokasi yang
baik adalah lokasi yang mudah dicapai tanpa memerlukan biaya yang
besar dan juga waktu yang lama untuk mencapainya.
Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh
perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan,
yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang
terlibat. Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang
cermat terhadap beberapa faktor, yaitu : 39
a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi
umum.
b. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
c. Lalu lintas (Traffic) dimana ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu banyaknya orang lalu lalang dapat
memberi peluang besar terjadinya impluse buying.
d. Tempat parkir luas dan aman
e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha
dikemudian hari
f. Lingkungan, daerah sekitar mendukung jasa yang ditawarkan
g. Persaingan, yaitu lokasi persaing
h. Peraturan pemerintah. Lokasi yang sah terdaftar sebagai tempat
yang dilindungi, diakui dan disarankan pemerintah setempat.
Dengan adanya pertimbangan diatas pemasar bisa mengetahui saat
memilih tempat/lokasi untuk memasarkan produknya, sehingga dapat
menarik minat masyarakat.
38
Ratih Hurryanti, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung: Alfabeta,
2005) h. 55 39
Tjiptono Frandy, “Prinsip dan Dinamika Pemasaran Jasa”, Edisi Pertama
(Yogyakarta : J&J Learning, 2000)
23
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan sesorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran.40
Promosi sebagai kegiatan yang
menghasilkan informasi, membujuk atau mengingatkan konsumen
akan manfaat dari suatu produk.
Bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:41
a. Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan
promosi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk
mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap
sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan
memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk
promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet,
outdoor, dan bentuk lainnya.
b. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk
atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts,
coupons, displays, demonstrations, contests, sweepstakes, dan
events.
c. Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi
personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan
penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk
promosi yang digunakan mencakup presentations, trade shows,
dan incentive programs.
d. Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun
hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya
memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra
perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor,
40
Basu Swastha. “Manajemen Pemasaran Modern”, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2007)
h. 121 41
Philip Kotler & Amstrong, Gary “Principles Of Marketing Global”, Edition , 14 ed,
(Pearson Education, 2012) h. 432
24
cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi
yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special
events, dan web pages.
e. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan langsung
dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh
tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan
konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs,
telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan
lainnya.
Dengan adanya alat-alat promosi diatas dapat digunakan oleh pemasar
untuk memasarkan produknya.
5. Orang (people)
Menurut Zeithhaml and Bitner orang (people) adalah semua pelaku
yang memainnkan peran dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan
jasa. semua sikap dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh
terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa
(service encounter).42
dapat disimpulkan bahwa orang (people)
merupakan pelaku yang mengoperasikan sesuatu sehingga dapat
mempengaruhi orang lain.
Perilaku orang orang yang terkibat langsung ini sangat penting
dalma mempengaruhi mutu jasa ditawarkan dan image perusahaan
yang bersangkutan. Elemen people ini ada 2 aspek yaitu: 43
a. Service people
42
Ratih Hurryanti, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung: Alfabeta,
2005) h. 65 43
Ratih Hurryanti, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung: Alfabeta,
2005) h. 65
25
Service people biasanya memegang jabatan ganda yaitu
mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut melalui pelayanan
yang baik, cepat, ramah, teliti dan kesetiaan konsumen terhadap
perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik
perusahaan.
b. Costumer
Faktor lain yag mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara
para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada
pelanggan lain, tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari
perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat
dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manjemen dari sumber
daya manusia.
6. Bauran Bukti Fisik (Physical Evidence)
Menurut Zeithaml dan Bitner hysical Evidence (bukti fisik) ini
merupakan suatu hak yang turut mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Unsur yang termasuk dalam bukti fisik ini antara lain, lingkungan
fisik dalam hal bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna,
dan barang barang lainnya yang disatukan dengan sevice yang
diberikan seperti tiket, sampul, label dan lainnya.
7. Proses (process)
Proses merupakan gabungan seluruh aktivitas, umumnya terdiri
dari prosedur, jadwal, mekanisme, aktivitas saat jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada pelanggan. Proses dapat dibedakan dalam 2 (dua)
cara, yaitu complexity, hal yang berhubungan dengan langkah dan
tahap dalam proses, serta divergence berhubungan dengan perubahan
langkan atau peoses complexity.44
44
Rambat Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran dan Jasa” , (Jakarta : PT Salemba
Emban Satria, 2001), h. 64
26
Perusahaan yang berkinerja tinggi semakin berfokus pada
kebutuhan akan pengelolaan proses bisnis inti seperti
mengembangkan produk baru, menarik dan mempertahankan
pelanggan dan memenuhi pesanan. Perusahaan tersebut merekayasa
ulang arus kerja dan membentuk tim lintas fungsi yang bertanggung
jawab atas masing masing proses.45
Proses meliputi:46
a. Kebijakan (police)
b. Prosedur (procedures)
c. Mekanisme (Mechanization)
D. Reference Group (kelompok acuan)
Kelompok acuan (reference group) adalah seorang individu atau
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.
Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk
membandingkan atau sebuah referensi untuk perbandingan atau sebuah
referensi dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan berperilaku.47
Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan
mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran kelompok
acuan (reference group) adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi
bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.
Kelompok acuan (reference group) melibatkan satu atau lebih
orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam
45
Kotler Philip, “Manajemen Pemasaran” edisi kesebelas, (Jakarta : Indeks, 2005) h. 75 46
Booms and Bitner,1981 dikutip dari jurnal Mohammed Rafiq and Pervaiz K.
Ahmed,Using the 7Ps as a generic marketing mix: an exploratory survey of UK and European
marketing academics, 1995
The 7Ps framework has clear advantages over the 4Ps framework 47
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”
Edisi kedua (Bogor : penerbit Ghalia Indonesia, 2011) h. 306
27
membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku
seseorang.48
Dari devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa reference group
adalah orang atau sekelompok orang yang dijadikan acuan oleh seseorang
dalam berprilaku.
Jenis jenis kelompok Acuan (group reference) 49
1. Keluarga (Family)
Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang berperan
penting dalam sosialisasi anggota terhadap perilaku penggunaan
produk. Misalnya seorang ibu berpengaruh terhadap anak
perempuannya dalam mengkonsumsi produk-produk kecantikan,
termasuk kebiasaan yang terkait dalam pemilihan produk dan
belanja.50
2. Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Memiliki teman atau sahabat merupakan naluri dari konsumen
sebagai makhaluk sosial. Teman dan sahabat akan memenuhi
beberapa kebutuhan konsumen: kebutuhan akan kebersamaan,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk mendiskusikan berbagai
masalah ketika konsumen enggan untuk membicarakannya dengan
orang tua atau saudara kandung. Pendapat dan kesukaan teman sering
kali mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam membeli
dan memilih produk dan merek. Kelompok persahabatan adalah
kelompok informal dan mungkin bisa membentuk kelompok primer
maupun kelompok sekunder.
3. Kelompok Belanja (Shopping Group)
48
Nugroho J. Setiadi , “Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran” (Jakarta: Kencana, 2008), h. 266 49
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”
Edisi Kedua (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2011) h. 309-311 50
Tatik Suryani, “ Prilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”, Edisi
Pertama, (Yoyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 219
28
Kelompok belanja adalah dua orang atau lebih orang konsumen
yang berbenlanja besamaan pada waktu yang sama. Kelompok belanja
bisa saja kelompok persahabatan atau keluarga, atau bisa juga orang
yang bertemu ditoko untuk membeli produk yang sama. Ketika
konsumen datang ke toko, mungkin sendiri, tetapi berjumpa dengan
orang lain di toko yang sama. Konsumen secara tidak sengaja akan
bertanya kepada konsumen yang baru dikenalnya mengenai produk
atau jasa yang dibelinya. Jika beruntung, konsumen tersebut mungkin
akan memberikan input penting bagi seseorang dalam mengambil
keputusan. Informasi tersebut akan mengurangi rasa khawatir dan
risiko salah dalam membeli produk.
4. Kelompok kerja (Work Group)
Konsumen yang telah bekerja akan menghabiskan waktunya 35
sampai 40 jam di tempat kerja. Ia akan berinteraksi dengan teman-
teman sekerjanya, baik dalam tim kecil maupun teman kerja lainnya
dari bagian lain. Interaksi yang sering dan intensif memungkinkan
teman-teman sebagai kelompok kerja mempengaruhi perilaku
konsumen dan pengambilan keputusan konsumen dalam membeli
produk dan jasa dalam pemilihan merek. Kelompok kerja bisa
berbentuk kelompok kerja formal, kelompok kerja informal, kedua
kelompok kerja ini akan mempengaruhi konsumen dalam memilih
merek dan produk yang akan dibelinya.
5. Kelompok atau masyarakat Maya (Virtual Group or Communities)
Melalui internet dan e-mail seorang konsumen yang masih belajar
disekolah dasar sekarang bisa mencari teman dari kota lain bahkan
negara lain, ia bisa berhubungan dengan teman sebayanya dari
berbagai belahan dunia tersebut, kapan saja ia mau. Seorang
konsumen bisa membuka internet dan bergabung dengan masyarakat
internet, ini memiliki akses yang luas untuk mencari masyarakat
29
internet yang sesuai dengan kebutuhannya, kemudian bergabung
dengan masyarakat tersebut.
Konsumen yang menjadi anggota kelompok maya atau internet
tentu akan sering mangakses informasi yang dibutuhkannya untuk
mengambil keputusan dalam pemilihan dan pembelian produk.
Masyarakat internet memberikan pengaruh yang besar kepada
penngambilan keputusan konsumen.
6. Kelompok pengiat konsumen (Consumer Action Group)
Apapun yang dilakukan konsumen ketika kecewa terhadap produk
adalah gambaran tindakan protes dari konsumen. Konsumen
memerlukan kelompok yang bisa membantunya ketika kerugian oleh
produsen. Perlindungan konsumen semakin dipertimbangkan dan
diperhatikan ketika telah diundang undangkan Undang-Undang
perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999.
Implikasi kelompok Acuan (Reference Group) dalam pemasaran51
a. Selebritis
b. Pakar (expert)
c. Orang (the common man)
d. Para Eksekutif dan karyawan
e. Karakter dagang (trade-Character)
51
Tatik Suryani, “ Prilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”, Edisi
Pertama, (Yoyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 231
30
E. Studi Review Terdahulu
Tabel 2.2
No Substansi
1. Identitas Jurnal Soegeng Hery Priyanto dkk. Jurnal tahun 2011 yang berjudul
“Peran Bauran Pemasaran dan Kelompok Acuan terhadap
Keputusan Memilih Laboratorium Rumah Sakit AL-Huda
Genteng Banyuwangi”
Metode Linear berganda
Perbedaaan - Objeknya berbeda, penelitian terdahulu Laboratorium
Rumah sakit AL-Huda Genteng Banyuwangi sedangkan
penelitian ini BMT Syahida IKALUIN
Hasil penelitian - Secara simultan bauran pemasaran dan kelompok acuan
mendorong keputusan pasien memilih laboratorium AL-
Huda sebagai tempat pemeriksaan. Namun secara parsial
hanya sebagian dari bauran pemasaran yang yang
mendorong keputisan memilih yaitu harga dan karyawan.
Sedangkan bauran pemasaran lain tidak mempengaruhi.
2. Identitas Jurnal Zulkifli Zainuddin Dkk, jurnal tahun 2016 yang berjudul
“Analisis Faktor dalam Pengambilan Keputusan Nasabah
memilih Produk Pembiayaan Perbankkan Syariah (Studi kasus
pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat)
Metode Analisis faktor
Perbedaan - Variabel yang digunakan berbeda
- objeknya berbeda, penelitian terdahulu BMT Mandiri
Sejahtera Gresik, sedangkan penelitian ini BMT Syahida.
Hasil Penelitian - Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih produk pembiayaan Bank Syariah Cabang
Ciputat terdiri dari lima faktor yang terbentuk, dimana
faktor tersebut dinamakan faktor lima. Faktor tersebut
adalah :
a) Faktor 1, terdiri atas variabel process, brand
awareness, dan perceived quality;
b) Faktor 2, terdiri atas variabel physical evidence,
perceived value, dan faktor sosial,
c) Faktor 3, terdiri atas variabel pricing, promotion,
people dan faktor sosial,
d) Faktor 4, terdiri atas variabel products dan faktor
pribadi, dan
e) Faktor 5, terdiri atas variabel place, physical evidence,
dan faktor budaya.
- faktor yang paling dominan dalam pengambilan keputusan
nasabah memilih produk pembiayaan Bank Syariah Cabang
Ciputat adalah process (X7), sebab variabel proseslah yang
memiliki nilai loading factor yang tertingi dalam
pengambilan keputusan.
31
3. Identitas Jurnal Syukron Makmun, jurnal tahun 2015 dengan judul “Faktor
nasabah memilih BMT Mandiri Sejahtera Gresik”
Metode Analisis faktor
Perbedaan - Ada beberapa variabel yang digunakan berbeda
- Studi kasusnya berbeda, penelitian terdahulu BMT Mandiri
Sejahtera Gresik, sedangkan penelitian ini BMT Syahida.
Hasil penelitian - Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih
BMT Mandiri Sejahtera terbentuk sebanyak enam faktor.
Faktor tersebut adalah: faktor bagi hasil, faktor religiusitas,
faktor citra perusahaan, faktor hadiah menabung, faktor
strategi pemasaran, dan faktor biaya administrasi.
- Indikator dengan nilai loading tertinggi yang didapat dari
hasil perhitungan rotasi faktor adalah indikator X1 pada
faktor religiusitas yaitu mengenai transaksi BMT Mandiri
Sejahtera yang terbebas dari riba. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap indikator dari semua faktor yang terbentuk
dari keputusan konsumen secara tidak disadari selalu
memperhatikan aspek religiusitas saat memilih BMT
Mandiri Sejahtera.
4. Identitas Jurnal Dika Vivi Wiyanti Dkk, jurnal pada tahun 2016 yang berjudul
“Pengaruh Kredibilitas Perbankkan dan kualitas pelayanan
terhadap Minat untuk Menggunakan Jasa Perbankkan (Studi
emipiris BMT Nu sejahtera Cabang Majapahit Semarang)
Metode - Analisis regresi Linear Berganda
Perbedaan - Variabel yang digunakan berbeda.
- Objeknya berbeda pada penelitian terdahulu objeknya BMT
NU sejahtera Cabang Majapahit,sedangkan penelitian ini
pada BMT Syahida IKALUIN
Hasil - Ada pengaruh positif dari variabel kredibilitas perbankan dan
kualitas pelayanan terhadap minat untuk menggunakan jasa
perbankan nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Majapahit
Semarang. jika kredibilitas perbankan dan kualitas pelayanan
meningkat maka minat untuk menggunakan jasa perbankan
nasabah BMT NU Sejahtera Cabang Majapahit Semarang a
kan meningkat.
5 Identitas Jurnal Titin Agustin Nengsih, tahun 2013 yang berjudul “Analisis
Minat Masyarakat terhadap Baitul Mal Watamwil di Kota
Jambi.”
Metode Analisis regresi logistik binner
Perbedaan - variabel yang digunakan berbeda
- objek berbeda
Hasil - hampir keseluruhan faktor mempengaruhi minat
masyarakat terhadap BMT. Faktor tersebut adalah Jenis
Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, tingkat penghasilan, tingkat
pengeluaran, dan pandangan terhadap bunga sama dengan
riba.
32
- faktor Pengetahuan tentang keberadaan BMT merupakan
faktor yang tidak berhubungan secara signifikan terhadap
BMT
6 Identitas Jurnal Tri Astuti dan Rr. Indah Mustikawati, jurnal tahun 2013
dengan judul “Pengaruh persepsi nasabah tentang tingkat suku
bunga promosi, dan kualitas pelayanan terhadap minat
menabung nasabah”
Metode - Regresi Berganda
Perbedaan - Variabel yang digunakan adalah produk, lokasi, promosi,
pelayanan, dan referensi.
Hasil - Variabel tingkat suku bunga, promosi, kualitas pelayanan,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung
33
F. Kerangka Penelitian
Gambar 2.2
kerangka Penelitian
BMT Syahida IKALUIN
Group Reference
Family, Friendship Group,
Shopping Group, work Group,
Virtual Group or Comunities,
Consumer Action Group
Marketing Mix
Product, Price, Place,
promotion, People,
Proses, Physical
evidence
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normatif
2. Uji Multikolonearitas
3. Uji Heterokedasitas
Regresi Berganda
Interpretasi Hasil
Hasil Penelitian dan pembahasan
Kesimpulan dan saran
Keputusan menjadi mitra
34
G. Hubungan Antar variabel
Berdasarkan kerangka penelitian diatas, berikut adalah hipotesis penelitian
ini:
1. Marketing Mix terhadap keputusan
Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah campuran dari
variabel-variabel pemasaran yang dapat dipergunakan oleh suatu
perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam
pasar sasaran.52
Bauran pemasaran meliputi 7p yaitu product, place,
price, promotion, people, proses dan physical evidence. Perusahaan
akan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan performance
setiap variabel dalam marketing mix dengan tujuan menarik minat
masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan perusahaan.
Rendahnya kualitas komponen marketing mix berarti perusahaan tidak
mampu membaca kebutuhan konsumen/ nasabah, dan jika hal ini
terjadi maka kebutuhan konsumen/ nasbah tidak akan dipenuhi oleh
perusahaan, sehingga konsumen akan meningkalkan perusahaan.
Aktivitas pemasaran bank (termasuk marketing mix BMT) bila
dikelola dengan baik, maka hasilnya tidak saja memberikan kepuasan
dan minat nasabah (customer satisfation is just a stepping stone for
customer retentation), tetapi juga menghasilkan laba jangka panjang
dengan cara mengelola nilai pelanggan seumur hidup (make profit by
managing customers lifetime value).
2. Reference Group terhadap Keputusan
Seorang individu dalam proses konsumsinya akan melewati
serangkaian proses, yaitu yang diawali dengan proses identifikasi
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif pilihan, eksekusi
konsumsi, dan perilaku pasca konsumsi.53
Reference group adalah
52
Kotler. Philip, Manajemen Pemasaran, Alih Bahsa Benjamin Molan dan Hendra
Teguh, Edisi Milenium, (Jakarta,2000) h. 18 53
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran” ed.12, (Jakarta :
Indeks, 2009)
35
setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai pembanding dan
acuan bagi sesorang dalam membentuk nilai-nilai yang signifikan
pada sesorang dalam hal mengevaluasi dan memberikan aspirasi
dalam menentukan prilaku.54
Reference group dapat masuk melalui tiga jalur pengaruh, yaitu :
pengaruh normatif, pengaruh informasi dan pengaruh ekspresi nilai.
Pengaruh normatif adalah daya pengaruh yang dimiliki oleh reference
group melalui norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuiti. Pengaruh
informasi adalah daya pengaruh yang dimiliki oleh reference group
karena mereka memiliki pengetahuan dan informasi mendalam
mengenai suatu produk. Sedangkan pengaruh yang ketiga adalah
pengaruh ekspresi nilai, dimana konsumen berusaha untuk
mengkonsumsi suatu produk agar dipandang sejajar dan sama dengan
reference group.
Teori tersebut yang digunakan dalam penelitian ini, dan dari teori
itu pula mangapa penelitian ini hanya memfokuskan reference group
hanya pada masyarakat civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, karena Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
mempunyai banyak mahasiswa dan tenaga kerja yang menjadi
panutan bagi masyarakat disekitarnya.
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
54
Solomon MR. “Consumer Behavio. Buying Having and Being New, (Jersey. Prentice
Hall Internasiona, 2000)
36
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.55
Hipotesis dari Marketing Mix dan Reference Group terhadap
keputusan menjadi Mitra BMT Syahida IKALUIN adalah sebagai berikut :
H01 : β1 = 0 (Marketing Mix dan reference group secara simultan tidak
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN)
Ha1 : β1 ≠ 0 (Marketing Mix dan reference group secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN)
H02 : β1 = 0 (Marketing Mix tidak berbengaruh terhadap keputusan menjadi
mitra BMT IKALUIN)
Ha2 : β1 ≠ 0 (Marketing Mix berbengaruh terhadap keputusan menjadi
mitra BMT IKALUIN)
H03 : β1 = 0 (Reference group tidak berpengaruh terhadap keputusan
menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN)
Ha3 : β1 ≠ 0 (Reference group berpengaruh terhadap keputusan menjadi
mitra BMT Syahida IKALUIN
Demikianlah teori teori tentang marketing mix dan reference group
yang mana teori ini akan menjadi penjelas untuk bab bab selanjutnya.
55
Sugiyono, ”Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung : Alfabeta,
2011) h. 64
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif
dan penilaian dengan menggunakan metode penelitian survei. Dengan
menggunakan teori-teori pendekatan kuantitatif dan tes statistik, dengan hasil
akhir penelitian merupakan verifikasi dari teori atau hipotesa untuk diterima
atau ditolak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diambil dari data statistik dan digunakan hanya untuk melihat pengaruh
variabel independen yaitu variabel bebas saja. Adapun hasil dari penelitian
menggunakan deskriptif analisis dimana penulis menggambarkan
pembahasan permasalahan dengan didasari data-data yang ada kemudian
dianalisis lebih lanjut untuk menarik kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dari
bulan Mei 2017-Desember 2017.
B. Jenis dan Sumber Data
Dalam penlitian ini jenis data yang menggunakan data primer. Data
primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan dalam
penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode
pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.56
Pengumpulan data yang
utama pada skripsi ini menggunakan kuisioner, namun selanjutnya untuk
memperkuat dan mengecek validitas data hasil kuisioner tersebut, maka akan
dilengkapi dengan observasi atau wawancara kepada responden yang telah
diberikan angket tersebut atau orang lain yang memahami masalah yang
diteliti.
56
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif (Jakarta: Grasindo,
2006), h. 168.
37
38
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 57
Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan adalah masyarakat sekitar UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
D. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut.58
Karena tidak semua data dan informasi akan di proses dan
tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya.
penentuan jumlah sampel:59
n =
n =
n =
n = 96,04
n =96
Dimana
n : jumlah sampel
z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
pada penentuan ini z ini pada α = 0,5 adalah 1,96
Moe = Margin Of Eror, yaitu tingkat kesalahan yang dapatditoleransi,
ditetapkan sebesar 10%
57
Sugioyono , Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2006,) h. 29 58
Sugioyono , Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2006,) h. 89 59
Widiyanto Ibnu, “Pointers: Metodologi Penelitian”, (Semarang: BP Undip, 2008) h. 19
39
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh atas, maka jumlah sampel yang
diteliti adalah sebesar 96,04 responden. Jadi responden yang diambil
dalam penelitian ini adalah 96 orang.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pemilihan sampel tidak acak (non probability sampling).
Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling kemudahan
(Convenience sampling)60
yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada
ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Dengan kata
lain sampel diambil atau terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan
waktu yang tepat.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur sistematis untuk memproleh data
yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.61
Tujuan pokok
penyusunan kuesioner adalah untuk memperoleh data yang relevan
dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan
kuesioner kepada mitra BMT Syahida IKALUIN sebagai respondennya
yang akan menjawab semua item pertanyaan. Pertanyaan yang disajikan
dalam kuesioner ini adalah pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan
tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya
memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat atau
pilihannya. Dari jawaban daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden diolah dengan skala likert yaitu skala kepentingan digunakan
60
Sugiharto, dkk, Teknik Sampling (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 38 61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), h. 199.
40
untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.62
skala likert ini berisi lima tingkat preferensi
jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2. TS = Tidak Setuju
3. N = Netral
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
2. Wawancara ( interview)
Wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung keadaan responden.63
Dalam hal ini pewawancara harus
menciptakan suasana yang santai tapi serius artinya bahwa wawancara
dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak kaku pada saat
wawancara.
3. Studi dokumentasi
Dokumentasi berarti barang yang tertulis, metode dokumentasi
berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah
ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan buku, surat, dokumen-dokumen penting dan
sebagainya.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah regresi
berganda (multiple regression). Regresi berganda digunakan untuk
mengukur pengaruh beberapa peubah/variabel terhadap suatu variabel.
Variabel yang digunakan meliputi variabel bebas (independen) dan variabel
tak bebas (dependen).64
Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah
62
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
h. 134 63
Sofian Effendi Tukiran, Metode Penelitian Survei ( Jakarta: LP3ES, 2012), h. 207. 64
http://www.jam-statistic.id/2014/12/ordinary-least-square-ols.html diakses pada
30/02/2017 pada pukul 14.05
41
minat sedangkan variabel independennya terdiri dari marketing mix dan
reference group. Untuk membantu penelitian ini peneliti menggunakan
software pengolah data statistik, microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS
statistik version 24.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range,kurtosis dan skewness.65
2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan reliabilitas yang
menjelaskan sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument
pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk
mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes
dalam menjalankan fungsi pengukurannya.66
Semakin tinggi validitas
suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada
sasarannya, atau menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung
(correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel. Jika r hitung
> dari r tabel dengan signifikansi 5%, maka pernyataan disebut valid
atau kuesioner sudah benar.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap variabel-variabel yang valid,
data yang valid didapat dari uji validitas.Tinggi rendahnya
65
Ghozali Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21’’, edisi
ketujuh, (Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013) h. 19 66
Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS(Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), h.57.
42
reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh satu angka yang
disebutkoefisien reliabilitas. Teknik yang digunakan dari uji
reliabilitas adalah teknik Crobach’s Alpha dengan menggunakan taraf
signifikansi 5%. Jika nilai Cronbach’s Alpha mendekati 1 (satu),
maka pengukuran yang dipakai reliable atau alat ukur yang digunakan
benar dengan mengukur apa yang akan diukur. Metode Cronbach’s
Alpha, batasan sebenarnya sudah ditentukan, batasan tersebut:67
a) Koefisien alpha di atas 0,8 : Baik
b) Koefisien alpha di atas 0,7 : Dapat diterima
c) Koefisien alpha di bawah 0,6 : Tidak reliable
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada regresi digunakan untuk menguji apakah
nilai-nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara
normal atau tidak.68
Model regresi yang baik adalah memiliki nilai
residual yang terdistribusi secara normal.
Metode uji normalitas, yaitu dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression
Standarized residual yaitu dengan cara melihat grafik menyebar di
garis diagonal. Sebaliknya data dapat dikatakan tidak berdistribusi
normal apabila titik-titik yang berada dalam garis diagonal pada
grafik tidak menyebar.
Cara lain untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak
dengan uji One Sample Kolgomorov-Smirnov, yaitu dengan melihat
nilai Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig > 0.05 data dapat dikatakan
berdistribusi dengan normal, sebaliknya jika data tidak berdistribusi
normal nilai Asymp. Sig < 0.05.
67
Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17 (Yogyakarta: Andi, 2008), h.
90 68
Duwi Peiyanto, SPSS 22 Pengolah data Terpraktis (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2014), h.90
43
b. Uji Multikolonealitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen.69
Cara untuk menetukan
apakah model memiliki gejala multikolineritas atau tidak, salah
satunya dengan melihat nilai VIF dan Tolerance pada tebel
coefficients.
1) Jika nilai VIF < 10.00 dan nilai Tolerance > 0.1, maka tidak
terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai VIF > 10.00 dan nilai Tolerance < 0.1, maka terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Heterokesdasitas
Uji Heterokesdasitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu penelitian
ke penelitian yang lain.70
Berikut beberapa cara dalam mendeteksi adanya
heterokedasitas:
1) Metode Grafik Scatterplot
Jika terdapat pola tertentu pada grafik Scatterplot, seperti titik-
titik yang membentuk pola teratur (bergelombang) maka terjadi
heterokedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik
menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak
terjadi heterokedasitas.
2) Uji Glejser
Pada uji Glejser ini suatu variabel mengalami heterokedasitas
69
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Cet 4 (semarang
Badan PenerbitUniversitas Diponegoro, 2006), h. 95 70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Cet 4 (semarang
Badan PenerbitUniversitas Diponegoro, 2006), h. 125
44
jika nilai signifikansinya < 0.05 dan jika variabel itu tidak
mengalami heterokedasitas nilai signifikansinya > 0.05.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis terdiri dari:
a. Pengujian dengan Analisis Regresi
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk mengukur
seberapa besar pengaruh antara variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). Metode ini juga dijadikan ramalan, sehingga
dapat diperkirakan antara baik dan buruknya suatu variabel (X)
terhadap turunnya tingkat variabel (Y), begitu juga sebaliknya.
Analisis regresi ini mempunyai persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Marketing Mix
X2 = Reference Group
e = standard eror
b. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen
yang dilihat melalui Adjusted R Square. Nilai dari Adjusted R Square
terletak antara 0 dan 1. Jika yang diperolah > 0.05, maka model yang
digunakan dianggap cukup kuat dalam membuat estimasi.
c. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
indenpendennya yang dimaksudkan dalam regresi secara simultan
45
terhadap variabel dependen yang diuji. Pengujian ini menggunakan
uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini
dilakukan dengan cara:
1) Jika F hitung < F tabel, maka variabel-variabel independennya
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Jika F hitung > F tabel, maka variabel-variabel independennya
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan niai
signifikan F pada tingkat α yang digunakan (penelitian menggunakan
tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada perbamdingan antara
nilai signifikansi 0.005 dimana syarat-syaratnya adalah sebagai
berikut:
a. Jika signifikansi F < 0.05, maka variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika signifikansi F > 0.05, maka variabel-variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji. Pengujian dilakukan dengan uji t atau t-
test, yaitu membandingkan anta t-hitung dengan t-tabel. Uji ini
dilakukan dengan cara:
1) Jika t tabel > t hitung, maka variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Jika t tabel < t hitung, maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai
signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini
menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada
perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0.05,
46
dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi t > 0.05, maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika signifikansi t < 0.05, maka variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H. Operasional Variabel
Tabel 3.1
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pertanyaan
Bauran
Pemasaran
(Marketing
Mix)
(kotler
philip 2003
dan fandy
chandra )
Produk
(Product)
1. Produk bervariasi
2. Produk sesuai
kebutuhan
3. Produk
menguntungkan
Likert No 1
No 2
No 3
Harga (Price) 4. Tingkat harga
5. Syarat pembayaran
6. Tingkat diskriminasi
harga
Likert No 4
No 5
No 6
Tempat (Place) 7. Akses
8. Lalu lintas
9. Tempat parkir yang
luas dan nyaman
Likert No 7
No 8
No 9
Promosi
(promotion)
10. Advertising
(periklanan)
11. Sales promotion
(promosi penjualan)
12. Personal selling
(penjualan
perseorangan)
13. Public relations
(hubungan
masyarakat
14. Direct marketing
(penjualan
langsung)
Likert No 10
No 11
No 11
No 12
No 13
Orang (People) 15. Pelayanan cepat dan
efisien
16. Informasi yang jelas
17. Karyawan yang
ramah
Likert No 14
No 15
No 16
47
Demikianlah penjelasan yang berkaitan tentang metode penelitian dan
indikator penelitian yang mana untuk marketing mix menggunakan teori dari
Kotler Philip dan Fandy Chandra, kemudian untuk reference group
menggunkan teori dari Suryani Tatik dan terkahir keputusan menggunakan
teori Kotler Keller.
Bentuk Fisik
(Physical
Evidence)
18. Fasilitas yang
memadai
19. Ruang kantor yang
nyaman
Likert No 17
No 18
Proses
(Process)
20. Kebijakan
21. Prosedur
22. Mekanisme
Likert No 19
No 20
No 21
Kelompok
Acuan
(Reference
group)
(Suryani,
Tatik, 2008
)
Keluarga
(Family)
23. Dorongan dari
keluarga
Likert No 22
Kelompok
persahabatan
(Friendship
group)
24. Saran dari teman Likert No 23
Kelompok kerja
(Work group)
25. Kerjasama dengan
lembaga
Likert No 24
Kelompok
belanja
(Shopping
group)
26. Mengenal karyawan
BMT
Likert No 25
Kelompok atau
masyarakat
maya (Virtual
or comunities)
27. Media informasi Likert No 26
Kelompok
penggiat
konsumen
(Consumer
Action Group
28. Pengaduan
konsumen
Likert No 27
Keputusan
menjadi
mitra
(kotler&
keller, 2009)
Keputusan
menjadi mitra
29. Keinginan dari diri
sendiri
30. Adanya pengaruh
sikap orang lain
Likert No 28-30
No 31-32
48
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum BMT Syahida IKALUIN dan Karakteristik
Responden
1. Sejarah Singkat BMT Syahida IKALUIN
Baitul mal wattamwil Syarif Hidayatullah disingkat BMT SYAHIDA
merupakan lembaga keuangan mikro syariah dengan badan hukum koperasi.
BMT SYAHIDA digagasoleh ikatan alumni UIN (IKALUIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta bersama beberapa dosen ahli ekonomi Islam dan
keuangan syarif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Maret sampai
dengan Mei 2014, dan tepat pada 13 mei 2014 BMT mendapatkan badan
hukum secara resmi dari dinas koperasi dan UKM kota Tangerang Selatan
dengan surat nomor : 518 / 163 / BH / XI.08 / Kop.UKM serta diresmikan
secara langsung oleh walikota kota tangerang selatan, ibu Airin rachmy
diany pada tanggal 25 mei 2014.
Sebagai lembaga keuanga mikro syariah yang beroperasi di lingkungan
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, BMT SYAHIDA IKALUIN
mempunyai visi “Menjadi role model terbaik BMT berbasis kampus
diwilayah tangerang selatan 2020”. Dengan visi tersebut, BMT SYAHIDA
diharapkan bisa memberikan peran dan juga contoh terbaik dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga jasa keuangan syariah
serta kedudukannya sebagai badan hukum koperasi yang bertugas
memberikan manfaat dan jasa layanan keuangan terhadap kebutuhan
masyarakat khususnya para UKM dengan tetap mempertahankan idealism
ke syariahan dan perkoperasian nya.
2. Mekanisme Operasional Lembaga
a. Penghimpunan
1) Prinsip Wadi’ah Yadh Dhamanah
48
49
Merupakan simpanan dengan titipan dimana BMT selaku pemegang
50
saham memiliki hak untuk memanfaatkan dana tersebut dalam usaha
nya dengan izin pemilik tanpa kewajiban melakukan bagi hasil.
Akan tetapi, dengan kebijakan manajemen BMT boleh memberikan
bonus kepada pemilik harta. Simpanan ini tidak dikenakan biaya
administrasi. Produk himpunan pada BMT SYAHIDA diantaranya:
Simpanan Syahida (Si Syahid), Simpanan Wisuda dan Semester
(Si Cerdas), Simpanan Idul Fitri (Si Fitri), Simpanan Aqikah dan
Kurban (Si Aqur), Simpanan Haji dan Umrah (Si Mabrur).
2) Prinsip Bagi Hasil Mudharabah
Merupakan simpanan dalam jangka waktu tertentu dengan megguna
kan akad mudharabah, dimana mitra sebagai shahibul maal (investo)
mempercayakan kepada BMT sebagai mudharib untuk
mengusahakan dananya pada sektor usaha yang sudah ditentukan
oleh mitra (mudharabah muqayyadah) ataupun usaha-usaha lainnya
yang dimiliki BMT (mudharabah mutlaqah). Keuntungan dari usaha
tersebut dibagi hasilkan sesuai nisbah yang disepakati dan kerugian
100% menjadi tanggungan shahibul maal. Produk BMT yang
menggunakan akad ini adalah Simpanan Berjangka Mudharabah
(SIBERKAH) atau yang biasa dikenal dengan Simpanan Deposito.
b. Produk Pembiayaan
Pembiayaan dengan akad murabahah (Jual Beli), merupakan
pembiayaan yang peruntukkannya pada jual beli barang. Seperti:
Pembiayaan Mudharabah/musyarakah dan Pembiayaan Ijarah.
c. Produk MULTIJASA
Seperti : Pembayaran Listrik, Air, Telepon; Pembayaran Angsuran
Motor; Pempanjangan STNK dan SIM, balik nama BPKB; Pembelian
Pulsa Elektrik dan Token.
3. Struktur Organisasi
51
Gambar 4.1
Sumber : BMT Syahida IKALUIN
Badan Penasehat
1. Prof. Dr. Dede Rosyada,MA
2. Wakil Rektor I-IV UIN Jakarta
3. Ketua Umum IKALUIN Jakarta
Dewan Pengawas Syaria
Pengawas Manajemen Keuangan
1. Drs. Ahmad Zacky Siradj
2. Prof. Dr. Abuddin Nata, MA
3. Drs, Kurniawan Zulkarnain
4. Ismail, A.Md.
Pengawas Syariah
1. Dr. KH. A. Mukri Aji, MA, MH.
2. Azharuddin Latif, MA.Ag., M.H
Konsultan Manajemen
1. Novi Wardi,SE.,ME
2. Drs. Aries Koentjoro
3. Drs. Ali Mustofa
Pengurus
Ketua umum : Dr. Euis Amalia, M.Ag.
Wakil Ketua : Dr. Nurasanah, MA
Drs. Humaidi Hasan, SE.
Sekretaris : Drs.Rusydy Zakaria, M.Ed. M, Phil
Wakil Sekretaris : Chairul Hadi, MA
Bendahara : Dr. Nurhasanah, M.Ag.
Wakil Bendahara : Aini Masruroh, S.E.I., MM
Pengelola Operasional
Manajer Operasional : Dr. Rini, AK., CA
Asisten Manajer : Abdul kodir. S. Ai
Pengembangan Lembaga : Husnul Qari, SE. Sy.
Adminitrasi dan keuangan : Puput Fatmawati, SE.
Teller : Putri Oktaviani
52
B. Deskripsi Data
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung. Penyebaran dan pengembalian kuesioner
dilaksanakan pada bulan november 2017. Kuesioner penelitian ini
dikirimkan dalam bentuk hasil cetakan yang rapi. Pada bagian awal
kuesioner disertakan surat pendahuluan dari peneliti yang berisi identitas
peneliti serta tujuan penelitian. Hal ini bertujuan untuk membangun
hubungan dengan responden dan memotivasi mereka untuk menjawab
pernyataan dalam kuesioner dengan sepenuh hati dan antusias. Data
demografi responden dimasukkan dalam kuesioner untuk kepentingan
analisis.
Pada tahap pertama, penyebaran kuesioner sebanyak 30 kuesioner
sebagai pilot test. Hasil pilot test menunjukkan terdapat 4 pernyataan yang
tidak relevan dengan kondisi BMT Syahida IAKLUIN sehingga keempat
pernyataan tersebut dikeluarkan dari kuesioner. Selanjutnya dilakukan
penyebaran kuesioner tahap kedua sebanyak 100 kuesioner yang sudah
direvisi. Kuesioner yang kembali sebanyak 93 kuesioner dan yang tidak
kembali sebanyak 7 kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah sebanyak 83
kuesioner, sedangkan yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara
lengkap oleh responden dan tidak memenuhi kriteria sebagai sampel
berjumlah 10 kuesioner. Gambaran mengenai data sampel dalam penelitian
ini disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 7 7%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 10 10%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 83 83%
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
53
C. Profil Responden
Sebelum menganalisa, terlebih dahulu akan dijabarkan karakteristik-
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi serta
memperkuat penelitian ini. Karakteristik itu meliputi jenis kelamin, umur,
lama menjadi mitra, dan pendidikan terakhir. Adapun uraian gambaran
responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Laki-laki 29 35%
Perempuan 54 65%
Total 83 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini di dominasi oleh perempuan dengan jumlah 54 responden
(65%) dari 83 responden yang ditetapkan dan sisanya sebanyak 29
responden (35%) adalah laki-laki.
2. Karakteristik Responden menurut Usia
Berdasarkan hasil karakteristik dari responden menurut usia
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Responden Menurut Usia
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
< 20 tahun 26 31%
21 - 30 tahun 41 49%
31 - 40 tahun 16 19%
41 - 50 tahun 0 0%
> 50 tahun 0 0%
Total 83 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
54
Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh orang orang yang berusia 21 sampai
dengan 30 tahun, yaitu sebanyak 41 responden (49%) dan sisanya
masing-masing sebanyak 26 reponden (31%) untuk usia ≤ 20 tahun, 31
sampai dengan 40 tahun 16 responden (19%) serta untuk usia 40 sampai
dengan > 50 tahun tidak ditemukan dalam penelitian ini.
3. Karakteristik Responden menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil karakteristik dari responden menurut pendidika
terakahir sebagai berikut:
Tabel 4.4
Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase
SMP 7 8%
SMA 33 40%
S1 29 35%
S2 14 17%
Total 83 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh orang orang yang tingkat pendidikan
SMA sebanyak 33 responden (40%) dari total 83 responden yang
ditetapkan dan sisanya masing-masing sebanyak 39 responden (35%)
dengan tingkat pendidikan setara S1, 14 responden (17%) dengan
tingkat pendidikan setara S2, serta 7 responden (8%) adalah tingkat
pendidikan SMP.
4. Karakteristik Responden menurut Profesi
Berdasarkan hasil karakteristik dari responden menurut profesi
sebagai berikut:
55
Tabel 4.5
Responden Menurut Profesi
Profesi
Keterangan Jumlah Persentase
Mahasiswa 29 35%
Karyawan 26 31%
Dosen 9 11%
Lainnya 19 23%
Total 83 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh orang orang dengan profesi sebagai
mahasiswa sebanyak 29 responden (35%) dari total 83 responden
yang ditetapkan dan sisanya masing-masing sebanyak 26 responden
(31%) dengan profesi karyawan, 19 responden (23%) dengan profesi
lainnya (bukan termasuk mahasiswa, karyawan, dan dosen), serta 9
responden (11%) adalah dosen.
5. Karakteristik responden berdasarkan Lama menjadi Mitra
Berdasarkan hasil karakteristik dari responden menurut profesi
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Lama Menjadi Mitra
Lama Menjadi Mitra
Keterangan Jumlah Persentase
< 1 tahun 37 44%
1 tahun - 3 tahun 28 34%
Lebih dari 3 tahun 18 22%
Total 83 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa responden dalam
penelitian ini responden telah menjadi mitra dominasi oleh responden
yang baru menjadi mitra yaitu kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 37
56
responden (44%) dari 83 responden yang ditetapkan , kemudian 1-3
tahun sebanyak tahun 28 responden (34%) dan sisanya lebih dari 4
tahun sebanyak 18 responden (22%).
D. Analisis Hasil Penelitian
Analisis hasil penelitian terdiri dari uji statistik deskriptif, uji kualitas
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Masing-masing dari uji tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi marketing
mix , reference group, dan keputusan menjadi mitra diuji secara
statistik deskriptif dengan hasil seperti terlihat dalam berikut ini.
a) Marketing mix (X1)
Dalam penelitian variabel marketing mix (X1) ini digunakan 21
butir pernyataan yakni diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.7
BMT Syahida IKAlUIN memiliki produk-produk yang beragam,
menarik, dan inovatif
PRO1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 2 2,4 2,4 2,4
Setuju 56 67,5 67,5 69,9
sangat setuju 25 30,1 30,1 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 2 responden
menyatakan netral, 56 setuju, dan 25 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
97% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
57
Syahida IKALUIN karena produknya yang beragam, menarik dan
inovatif.
Tabel 4.8
Produk yang ditawarkan BMT Syahida IKALUIN sesuai dengan
kebutuhan
PRO2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 6 7,2 7,2 7,2
Setuju 45 54,2 54,2 61,4
sangat setuju 32 38,6 38,6 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 6 responden menyatakan
netral, 45 setuju, dan 32 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 92% dari
total 83 responden, maka keputusan menajdi mitra BMT Syahida
IKALUIN karena produk yang ditawarkan BMT Syahida IKALUIN
sesuai dengan kebutuhan.
Tabel 4.9
Produk BMT Syahida IKALUIN memiliki fitur pendukung atau
menguntungkan
PRO3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 6 7,2 7,2 7,2
Setuju 55 66,3 66,3 73,5
sangat setuju 22 26,5 26,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 6 responden menyatakan
netral, 55 setuju, dan 22 responden menyatakan sangat setuju. Jika
58
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 93% dari
total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN karena produk BMT memiliki fitur pendukung atau
menguntungkan.
Tabel 4.10
Persentase nisbah bagi hasil BMT Syahida IKALUIN sangat tinggi
PRI4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1,2 1,2 1,2
tidak setuju 4 4,8 4,8 6,0
Netral 21 25,3 25,3 31,3
Setuju 45 54,2 54,2 85,5
sangat setuju 12 14,5 14,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ,1responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 tidak setuju, 21 netral, 45 setuju,
dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 68% dari total 83
responden, maka keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN
karena persentase nisbah bagi hasil yang ditawarkan.
Tabel 4.10
Biaya administrasi BMT Syahida IKALUIN murah
PRI5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 16 19,3 19,3 19,3
Setuju 39 47,0 47,0 66,3
sangat setuju 28 33,7 33,7 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
59
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, 16 responden
menyatakan netral, 39 setuju, dan 28 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
79% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena biaya administrasi yang murah.
Tabel 4.11
Biaya di BMT Syahida IKALUIN sama dengan BMT Lainnya
PRI6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 14 16,9 16,9 20,5
Setuju 58 69,9 69,9 90,4
sangat setuju 8 9,6 9,6 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 3 responden menyatakan
tidak setuju, 14 netral, 58 setuju, dan 8 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
77% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena biaya di BMT Syahida IKALUIN sama
dengan BMT lainnya.
Tabel 4.12
Lokasi BMT Syahida mudah untuk dijangkau
PRI7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 1 1,2 1,2 1,2
Netral 9 10,8 10,8 12,0
Setuju 54 65,1 65,1 77,1
sangat setuju 19 22,9 22,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
60
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 1 responden mengatakan
tidak setuju, 9 netral, 54 setuju, dan 19 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
88% dai total jumlah responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena lokasi BMT yang mudah untuk dijangkau.
Tabel 4.13
Lokasi BMT Syahida IKALUIN dilalui oleh banyak orang
PRI8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 12 14,5 14,5 18,1
Setuju 51 61,4 61,4 79,5
sangat setuju 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , , 3 responden menyatakan
tidak setuju, 12 netral, 51 setuju, dan 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
82% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena lokasi BMT yang mudah untuk dijangkau.
Tabel 4.14
BMT Syahida melakukan iklan yang menarik
PROM10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 29 34,9 34,9 38,6
Setuju 34 41,0 41,0 79,5
sangat setuju 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
61
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 3 responden menyatakan
tidak setuju, 29 netral, 34 setuju, dan 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
62% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena iklan BMT yang manarik.
Tabel 4.15
BMT Syahida IKALUIN memberikan doorprice kepada mitranya
PROM11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 9 10,8 10,8 10,8
Netral 28 33,7 33,7 44,6
Setuju 35 42,2 42,2 86,7
sangat setuju 11 13,3 13,3 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 9 responden menyatakan
tidak setuju, 28 netral, 35 setuju, dan 11 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
55% dari total 83 responden, makan keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena doorprice yang diberikan.
Tabel 4.16
BMT Syahida IKALUIN menggunakan sistem jemput bola
PROM12
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 4 4,8 4,8 4,8
Netral 23 27,7 27,7 32,5
Setuju 37 44,6 44,6 77,1
sangat setuju 19 22,9 22,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
62
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 4 responden menyatakan
tidak setuju, 23 netral, 37 setuju, dan 19 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangats setuju sebesar
67% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena sistem jemput bola yang digunakan BMT
dalam memasarkan produknya.
Tabel 4.17
BMT Syahida IKALUIN melakukan promosi melalui iklan di media
sosial
PROM13
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 4 4,8 4,8 4,8
Netral 17 20,5 20,5 25,3
Setuju 53 63,9 63,9 89,2
sangat setuju 9 10,8 10,8 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 4 responden menyatakan
tidak setuju, 17 netral, 53 setuju, dan 9 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
75% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena tertarik dengan iklan yang ada di media
sosial.
63
Tabel 4.17
Pelayanan yang mudah dan lancar dalam melakukan transaksi
PEO14
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 6 7,2 7,2 10,8
Setuju 52 62,7 62,7 73,5
sangat setuju 22 26,5 26,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 3 responden menyatakan
tidak setuju, 6 netral, 52 setuju, dan 22 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
89% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena pelayanan yang mudah dan lancar dalam
melakukan transaksi.
Tabel 4.18
Informasi yang diberikan oleh karyawan/ti BMT Syahida IKALUIN
jelas
PEO15
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 1 1,2 1,2 1,2
Netral 5 6,0 6,0 7,2
Setuju 48 57,8 57,8 65,1
sangat setuju 29 34,9 34,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 1 responden menyatakan
tidak setuju, 5 netral, 48 setuju, dan 29 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
91% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
64
Syahida IKALUIN karena informasi yang diberikan oleh karyawan/ti
BMT Syahida IKALUIN jelas.
Tabel 4.19
karyawan/ti BMT Syahida IKALUIN ramah
PE16
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 6 7,2 7,2 7,2
Setuju 51 61,4 61,4 68,7
sangat setuju 26 31,3 31,3 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 6 responden menyatakan
netral, 51 setuju, dan 26 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 92% dari
total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan/ti BMT
ramah.
Tabel 4.20
Fasilitas di BMT cukup memadai, seperti adanya kamar mandi dan
bebas dari asap rokok
PE17
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 6 7,2 7,2 7,2
Netral 11 13,3 13,3 20,5
Setuju 45 54,2 54,2 74,7
sangat setuju 21 25,3 25,3 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
65
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 6 responden menyatakan
tidak setuju, 11 netral, 45 setuju, dan 21 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
72% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena fasilitas di BMT yang cukup memadai,
seperti adanya kamar mandi dan bebas dari asap rokok.
Tabel 4.21
Ruang kantor yang nyaman
PE18
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 16 19,3 19,3 22,9
Setuju 47 56,6 56,6 79,5
sangat setuju 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 3 responden menyatakan
tidak setuju, 16 netral, 47 setuju, dan 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
77% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena ruang kantor yang nyaman.
Tabel 4.22
Kebijakan BMT Syahida IKALUIN yang memudahkan mitranya
PROS19
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 1 1,2 1,2 1,2
Netral 5 6,0 6,0 7,2
Setuju 60 72,3 72,3 79,5
sangat setuju 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
66
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 1 responden menyatakan
tidak setuju, 5 netral, 60 setuju, dan 17 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
91% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena kebijakan (peraturan) BMT yang
memudahkan mitranya
Tabel 4.23
Prosedur di BMT Syahida IKALUIN mudah
PROS20
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 1 1,2 1,2 1,2
Netral 1 1,2 1,2 2,4
Setuju 51 61,4 61,4 63,9
sangat setuju 30 36,1 36,1 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 1 responden menyatakan
tidak setuju, 1 netral, 51 setuju, dan 30 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
97% dari total 83 responden, maka keputusan menajdi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena prosedur di BMT yang Mudah
Tabel 4.24
Proses menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN mudah
PROS21
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 6,0 6,0 6,0
Setuju 41 49,4 49,4 55,4
sangat setuju 37 44,6 44,6 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
67
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 5 responden menyatakan
netral, 41 setuju, dan 37 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 94% dari
total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN karena proses menjadi mitra sangat mudah.
b) Group reference (X2)
Dalam penelitian ini variabel group reference (X2) digunakan 6
butir peryataan yakni diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.25
Menjadi mitra karena dorongan dari keluarga
GR22
Frequency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 10 10,8 10,8 10,8
tidak setuju 21 25,3 25,3 36,1
Netral 11 13,3 13,3 49,4
Setuju 29 34,9 34,9 84,3
sangat setuju 13 15,7 15,7 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 10 responden menyatakan
sangat tidak setuju, 21 tidak setuju, 11netral, 29 setuju, dan 13
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju 49% dari total 83 responden yang menjadi
mitra karena dorongan dari keluarga sedangkan 51% dari total 83
responden menyatakan tidak setuju atau netral.
68
Tabel 4.26
Menjadi mitra karena saran dari teman
Gr23
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 5 6,0 6,0 6,0
Netral 24 28,9 28,9 34,9
Setuju 42 50,6 50,6 85,5
sangat setuju 12 14,5 14,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 5 responden menyatakan
tidak setuju, 24 netral, 42 setuju, dan 12 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju sebesar 65% dari total 83
responden, maka keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN
karena dorongan/ dipengaruhi oleh teman
Tabel 4.27
BMT Syahida IKALUIN mempunyai kerjasama dengan lembaga
lain
Gr24
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 5 6,0 6,0 6,0
Netral 12 14,5 14,5 20,5
Setuju 52 62,7 62,7 83,1
sangat setuju 14 16,9 16,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 5 responden menyatakan
tidak setuju, 12 netral, 52 setuju, dan 14 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
79% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena BMT mempunyai kerjasama dengan
lembaga lain.
69
Tabel 4.28
Menjadi mitra karena mengenal karyawan BMT
Gr25
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 6 7,2 7,2 7,2
Netral 23 27,7 27,7 34,9
Setuju 39 47,0 47,0 81,9
sangat setuju 15 18,1 18,1 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 6 responden menyatakan
tidak setuju, 23 netral, 39 setuju, dan 15 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
66% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena mengenal karyawan BMT.
Tabel 4.29
Menjadi mitra karena mendapat informasi dari IKatan Alumni UIN
(IKALUIN) di media sosial
Gr26
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 14 16,9 16,9 16,9
Netral 20 24,1 24,1 41,0
Setuju 38 45,8 45,8 86,7
sangat setuju 11 13,3 13,3 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 14 responden menyatakan
tidak setuju, 20 netral, 38 setuju, dan 11 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju sebesar 59% dari total 83
responden, maka keputusan mitra memilih BMT Syahida IKALUIN
karena mendapat informasi dari Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) di
media sosial.
70
Tabel 4.30
BMT Syahida IKALUIN memiliki pusat pelayanan mitra yang baik
Gr27
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 2 2,4 2,4 2,4
Netral 18 21,7 21,7 24,1
Setuju 34 41,0 41,0 65,1
sangat setuju 29 34,9 34,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 2 responden menyatakan
tidak setuju, 18 netral, 34 setuju, dan 29 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
75% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena BMT mempunyai pusat pelayanan mitra
yang baik.
c) Keputusan menjadi mitra (Y)
Dalam penelitian ini variabel keputusan (Y) digunakan 5 butir
peryataan yakni diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.31
Menjadi mitra karena keinginan dari diri sendiri
KEP 28
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 5 6,0 6,0 6,0
Netral 11 13,3 13,3 19,3
Setuju 32 38,6 38,6 57,8
sangat setuju 35 42,2 42,2 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
71
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 5 responden menyatakan
tidak setuju, 11 netral, 32 setuju, dan 35 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
75% dari total 83 responden, maka keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN karena keinginan dari diri sendiri.
Tabel 4.32
Tempat yang strategis berada didalam kampus
KEP29
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 6 7,2 7,2 7,2
Setuju 55 66,3 66,3 73,5
sangat setuju 22 26,5 26,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 6 responden menyatakan
netral, 55 setuju, dan 22 responden menyatakan sangat setuju. Jika
dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 93% dari
total 83 responden, maka keputusan menajadi mitra BMT Syahida
IKALUIN karena lokasi BMT yang strategis berada didalam kampus
Tabel 4.33
Menjadi mitra BMT karena produknya yang sesuai dengan
kebutuhan
KEP 30
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 3 3,6 3,6 3,6
Netral 30 36,1 36,1 39,8
Setuju 33 39,8 39,8 79,5
sangat setuju 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
72
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 3 responden
menyatakantidak setuju, 30 netral, 33 setuju, dan 17 responden
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan
sangat setuju sebesar 60% dari total 83 responden, makakeputusan
menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena kebutuhan.
Tabel 4.34
Menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena dipengaruhi oleh
keluarga, teman, tetangga dan dosen
KEP 31
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 10 12,0 12,0 12,0
Netral 28 33,7 33,7 45,8
Setuju 34 41,0 41,0 86,7
sangat setuju 11 13,3 13,3 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 10 responden menyatakan
tidak setuju, 28 netral, 34 setuju, dan 11 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar
55% dari total 83 responden, maka mitra memilih BMT Syahida
IKALUIN karena dipengaruhi oleh keluarga, teman, tetangga dan juga
dosen.
Tabel 4.35
Menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena karyawan/ ti BMT
ramah
KEP 32
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 4 4,8 4,8 4,8
Netral 23 27,7 27,7 32,5
Setuju 37 44,6 44,6 77,1
sangat setuju 19 22,9 22,9 100,0
Total 83 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
73
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa , 4 responden menyatakan
tidak setuju, 23 netral, 37 setuju, dan 19 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 67%
dari total 83 responden, maka mitra memilih BMT Syahida IKALUIN
karena karyawan BMT ramah.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Instrumen
pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS, berikut ini merupakan hasil uji validitas pada 83
kuisioner yang telah diolah. Dibawah ini adalah hasil uji validitas
untuk variabel marketing mix
Tabel 4.36
Hasil Uji Validitas Marketing Mix
Instrumen R hitung R tabel Ket.
Prod1 ,567** ,213 Valid
Prod2 ,566** ,213 Valid
Prod3 ,534** ,213 Valid
Pri4 ,597** ,213 Valid
Pri5 ,466** ,213 Valid
Pri6 ,566** ,213 Valid
Pla7 ,486** ,213 Valid
Pla8 ,484** ,213 Valid
Pla9 ,603** ,213 Valid
Prom10 ,517** ,213 Valid
Prom11 ,559** ,213 Valid
Prom12 ,431** ,213 Valid
Prom13 ,274* ,213 Valid
Peo14 ,511** ,213 Valid
74
Peo15 ,532** ,213 Valid
Peo16 ,415** ,213 Valid
Phi17 ,594** ,213 Valid
Phi18 ,722** ,213 Valid
Pros19 ,714** ,213 Valid
Pros20 ,612** ,213 Valid
Pros21 ,566** ,213 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
marketing mix memiliki kriteria yang valid untuk semua item
penyataan berdasarkan dengan kriteria r hitung lebih besar dari r
tabel. Dibawah ini adalah hasil uji validitas untuk variabel
reference group
Tabel 4.37
Hasil Uji Validitas Reference Group
Instrumen r hitung r tabel ket.
RG22 ,646** ,213 Valid
RG23 ,590** ,213 Valid
RG24 ,705** ,213 Valid
RG25 ,560** ,213 Valid
RG26 ,687** ,213 Valid
RG27 ,473** ,213 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
reference group memiliki kriteria yang valid untuk semua item
penyataan berdasarkan dengan kriteria r hitung lebih besar dari r
tabel. Dibawah ini adalah hasil uji validitas untuk variabel
keputusan.
75
Tabel 4.38
Keputusan Menjadi Mitra
Instrumen r hitung r tabel ket.
Kep28 ,368** ,213 Valid
Kep 29 ,419** ,213 Valid
Kep 30 ,614** ,213 Valid
Kep 31 ,685** ,213 Valid
Kep 32 ,558** ,213 Valid
Kep 33 ,662** ,213 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
reference group memiliki kriteria yang valid untuk semua item
penyataan berdasarkan dengan kriteria r hitung lebih besar dari r
tabel.
b. Uji Reabilitas Instrumen
Instrumen yang telah dinyatakan valid dilanjutkan untuk diuji
reliabilitasnya. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrument
yang sama pula. Kriteria suatu instrumen dikatan reliabel jika
menghasilkan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Berikut ini hasil
perhitungan reliabilitas instrumen.
Tabel 4.39
Uji Reabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Ket.
Marketing Mix ,741 Reliabel
Reference Group ,741 Reliabel
Keputusan menjadi mitra ,714 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
76
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari 33
item pernyataan dari kesembilan variabel penelitian telah reliabel,
karena Cronbach’s Alpha > 0,70. Dengan demikian 33 item
pernyataan telah layak dilanjutkan pada proses analisis data.
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.2 berikut ini menunjukkan hasil uji normalitas
dengan menggunakan grafik histogram.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Gambar 4.2 di atas menunjukkan hasil pengujian normalitas
berupa grafik histogram. Dalam grafik histogram tersebut dapat
terlihat bahwa tidak terdapat kemencengan (Skewness), sehingga
dapat disimpulkan bahwa regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.3 berikut menyajikan hasil uji normalitas menggunakan
grafik p-plot
77
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Gambar 4.3 menunjukkan hasil pengujian normalitas berupa
grafik normal probability plot. Grafik normal p-plot menunjukkan
bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, serta penyebarannya tidak menjauh dari garis
diagonal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.40 berikut ini menyajikan hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
78
Tabel 4.40
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 83
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,69161144
Most Extreme Differences Absolute ,068
Positive ,041
Negative -,068
Test Statistic ,068
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Dari tabel 4.40, terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov dari
data residual variabel penelitian adalah 0,200 dimana lebih besar
dari nilai signifikansi (0,05), sehingga dapat disumpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.41 berikut ini menyajikan hasil uji multikolonieritas.
Tabel 4.41
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,828 2,076
marketing_mix ,245 ,029 ,734 ,704 1,421
reference_group ,037 ,068 ,046 ,704 1,421
a. Dependent Variable: keputusan Sumber : Data primer yang diolah, 2017
79
Berdasarkan tabel 4.41, terlihat semua variabel independen
mempunyai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10 dan
nilai tolerance lebih dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan tidak
terdapat korelasi antar variabel independen tersebut.
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatter plot.
Gambar 4.4
Hasil uji heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil uji heteroskedastisitas diatas dapat disimpulkan
bahwa grafik menunjukkan titik-titik yang menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah angka 0 sumbu Y. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi keputusan menjadi mitra berdasarkan marketing mix
dan reference group.
80
Tabel 4.42 dibawah ini menunjukkan hasil uji
heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser.
Tabel 4.42
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,717 1,135 ,631 ,530
marketing_mix ,013 ,016 ,113 ,849 ,398
reference_group -,020 ,037 -,072 -,545 ,587
a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.42 di atas terlihat semua variabel
independen mempunyai nilai signifikan diatas 0,05 sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan
regresi.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Berikut ini adalah tabel model regresi yang terbentuk dalam
penelitian ini.
Tabel 4.43
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,828 2,076 ,880 ,381
marketing_mix ,245 ,029 ,734 8,487 ,000
reference_group ,037 ,068 ,046 ,535 ,594
a. Dependent Variable: keputusan
81
Berdasarkan tabel 4.43 diatas, model regresi yang terbentuk
berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Y = 1,828 + 0,245mm + 0,037rg + è
Berdasarkan model regresi tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa:
a) Konstanta sebesar 1,828 memiliki arti apabila variabel
independen yaitu marketing mix dan reference group dianggap
konstan (bernilai 1), maka variabel dependen yaitu keputusan
menjadi mitra akan mengalami kenaikan sebesar 1,828 satuan.
b) Variabel marketing mix menunjukkan koefisien nilai regresi
sebesar 0,245, artinya apabila variabel marketing mix mengalami
kenaikan sebesar 1 (satu) satuan, sedangkan variabel lainnya
dianggap konstan, maka variabel keputusan menjadi mitra akan
mengalami kenaikan sebesar 0,245.
c) Variabel kesadaran reference group menunjukkan koefisien nilai
regresi sebesar 0,037, artinya apabila variabel reference group
mengalami kenaikan sebesar 1 (satu) satuan, sedangkan variabel
lainnya dianggap konstan, maka variabel keputusan menjadi mitra
akan mengalami kenaikan sebesar 0,037.
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.44 di bawah ini menunjukkan hasil uji koefisien
determinasi untuk variabel marketing mix dan reference group
terhadap keputusan menjadi mitra.
Tabel 4.44
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mo
del R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,761a ,579 ,568 1,71263
a. Predictors: (Constant), reference_group,
marketing_mix
b. Dependent Variable: keputusan Sumber : Data primer yang diolah, 2017
82
Tabel 4.44 diatas menunjukkan nilai adjusted R2
sebesar 0,568.
Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel marketing mix dan
reference group dapat menjelaskan 56,8% variasi keputusan menjadi
mitra. Sedangkan sisanya, yaitu 43,2% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
d. Hasil Uji Statistik F
Hipotesis:
H01 : β1 = 0 (Marketing Mix dan reference group secara simultan
tidak berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra
BMT Syahida IKALUIN)
Ha1 : β1 ≠ 0 (Marketing Mix dan reference group secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra BMT
Syahida IKALUIN
Tabel 4.45
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 322,076 2 161,038 54,904 ,000b
Residual 234,647 80 2,933
Total 556,723 82
a. Dependent Variable: keputusan
b. Predictors: (Constant), reference_group, marketing_mix Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.45 diketahui bahwa nilai df1 adalah 3 df2
adalah 83-3 = 80, maka ftabel 2,72. Dengan demikian fhitung 54,904 >
2,72 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat dikatakan
bahwa Marketing Mix dan reference group secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN. sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima.
83
e. Hasil Uji Statistik t
Tabel berikut menunjukkan hasil uji statistik t untuk variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.46
Hasil Uji Statistik t
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Hipotesis :
H02 : β1 = 0 (Marketing Mix tidak berbengaruh terhadap keputusan
menjadi mitra BMT IKALUIN)
Ha2 : β1 ≠ 0 (Marketing Mix berbengaruh terhadap keputusan
menjadi mitra BMT IKALUIN)
H03 : β1 = 0 (Reference group tidak berpengaruh terhadap keputusan
menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN)
Ha3 : β1 ≠ 0 (Reference group berpengaruh terhadap keputusan
menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN)
Pengolahan uji t dilakukan secara parsial masing-masing variabel
bebas yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Pengaruh secara parsial
dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikan yang telah ditentukan yaitu
0.05. berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa:
1) Marketing mix terhadap keputusan
Dari hasil uji t diatas untuk variabel marketing mix dengan
menggunakan uji dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,0025 dimana df2 = n-2 =
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,828 2,076 ,880 ,381
marketing_mix ,245 ,029 ,734 8,487 ,000
reference_group ,037 ,068 ,046 ,535 ,594
a. Dependent Variable: keputusan
84
83-2 = 81, sehingga didapatkan nilai thitung 1,989 > ttabel 8,487. secara
statistik variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menjadi mitra dengan nilai signifikan (< 0,05) yaitu 0,000, jadi dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha1 diterima, bahwa marketing mix
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra.
2) Reference group terhadap keputusan
Dari hasil uji t diatas untuk variabel reference group dengan
menggunakan uji dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,0025 dimana df2 = n-2 =
83-2 = 81, sehingga didapatkan nilai thitung 1,989 < ttabel 0,535. secara
statistik variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menjadi mitra dengan nilai signifikan (> 0.05) yaitu 0,594, jadi dapat
disimpulkan bahwa dan Ha1 ditolak Ho diterima, bahwa reference
group tidak berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra.
E. Interpretasi hasil
1. Pengaruh marketing mix dan reference group terhadap keputusan
menjadi mitra
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix dan reference
group sama sama berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra. Ini
dapat dilihat dari nilai sig di tabel anova yang menunjukkan nilai 0,000
yang mempunyai arti bahwa marketing mix dan reference group
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan menjadi mitra. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh soegeng yang
menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama)variabel bauran
pemasaran (marketing mix)dan kelompok acuan (reference group)
berpengaruh terhadap variabel keputusan memilih laboratorium Al Huda
sebagai tempat pemeriksaan.71
Hal ini sejalan dengan teori kotler dan
71
Priyanto, Soegeng Hery dkk. “Peran Bauran Pemasaran dan Kelompok Acuan
terhadap Keputusan Memilih Laboratorium Rumah Sakit AL Huda Genteng Banyuwangi”. Jurnal
Aplikasi Manajemen, volume 10 no 2. 2012.
85
solomon yang menyatakan bahwa marketing mix dan reference group
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra.
2. Pengaruh marketing mix terhadap keputusan menjadi mitra
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marketing mix berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan menjadi mitra. Hasil penelitian ini
sejalan dengan yang dilakukan oleh soegeng yang menunjukkan bahwa
secara simultan (bersama-sama) variabel marketing mix (bauran
pemasaran) dan reference group (kelompok acuan) berpengaruh terhadap
variabel keputusan memilih laboratorium Al Huda sebagai tempat
pemeriksaan.72
Kemudian diikuti oleh Zamroni yang menyataan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan pada marketing mix dan syariah
compliance terhadap keputusan nasabah memilih bank umum syariah di
kudus.73
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan Marketing Mix atau
bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang
dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat
penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.74
Marketing mix merupakan salah satu dari sembilan elemen pemasaran.
Menurut konsep Sembilan Inti Elemen Pemasaran (Nine Core Element of
Marketing), suatu perusahaan jasa akan mampu bersaing dengan
keunggulan yang dimilikinya apabila ia mampu membangun sembilan
elemen tersebut dengan baik. Kesembilan elemen tersebut adalah:
segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi, marketing mix, selling,
brand, service dan process. (Marketing Mix merupakan langkah kelima
72
Priyanto, Soegeng Hery dkk. “Peran Bauran Pemasaran dan Kelompok Acuan
terhadap Keputusan Memilih Laboratorium Rumah Sakit AL Huda Genteng Banyuwangi”. Jurnal
Aplikasi Manajemen, volume 10 no 2. 2012. 73
Zamroni dkk. “Pengaruh Marketing mix dan syariah compliance terhadap keputusan
nasabah memilih Bank Umum Syariah di Kudus”. Jurnal ekonomi syariah. Volume 4, nomor 1,
juni 2016. 74
Kotler, Philip & Amstrong, Gary “Principles Of Marketing Global”, Edition , 14 ed,
(Pearson Education, 2012) h. 76
86
setelah suatu perusahaan menentukan segmentasi, targeting,
positioning,diferensiasi.75
Hasil penelitian sesuai dengan kondisi BMT Syahida IKALUIN saat
ini. BMT Syahida melakukan pemasaran dengan sangat gencar, mulai dari
keberagaman produk, tempat yang mudah dijangkau, proses menjadi mitra
tidak sulit, karyawan BMT yang ramah dan sistem jemput bola yang
sangat membatu para mitra untuk dapat menggunakan jasa BMT, sehingga
para mitra tidak perlu repot-repot datang ke BMT untuk menabung tapi
para karyawan BMT mendatangi para mitranya.
3. Pengaruh reference group terhadap keputusan menjadi mitra
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reference group tidak
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadiastika dkk yang menyatakan
tidak adanya pengaruh yang signifikan antara kelompok acuan terhadap
keputusan pembelian (Survei pada Konsumen di Rumah Makan Kimbap
Rina, Malang)76
kemudian diikuti oleh hasil penelitian dilakukan Putra
apabila secara parsial kelompok referensi tidak berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian77
.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan teori yang dikemukan oleh
Solomon yang menyatakan reference group adalah setiap orang atau
kelompok yang dianggap sebagai pembanding dan acuan bagi sesorang
dalam membentuk nilai-nilai yang signifikan pada sesorang dalam hal
75
Kartajaya, H. ’Positioning, Diferensiasi, dan Brand’, in, vol. 2. PT Gramedia Pustaka
Utama, 2005. 76
Zahra, Nadiastika Hayyuna dkk. “Pengaruh Kelompok Acuan terhadap Sikap dan Niat
Pembelian Serta Dampaknya Terhadap keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen di Rumah
Makan Kimbap Rina, Malang) Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 2. 2016. 77
Putra, Febri Anggara. Pengaruh Gaya Hidup dan Kelompok Referensi terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3 No 1. 2014.
87
mengevaluasi dan memberikan aspirasi dalam menentukan prilaku.78
Berdasarkan teori Kotler dan Armstrong terdapat lima proses keputusan
pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Pada
proses yang keputusan pembelian terdapat faktor pengintervensi berupa
sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak diantisipasi yang
mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian.79
Informasi dan saran
yang diberikan kelompok acuan dalam penelitian ini secara langsung tidak
mempengaruhi konsumen untuk memutuskan melakukan pembelian.
Konsumen membutuhkan lebih dari sekedar informasi dan saran yang
dapat dipercaya untuk memutuskan melakukan pembelian. Konsumen
memperhatikan sikap yang ditunjukkan orang lain, serta berubahnya minat
pembelian yang dimiliki konsumen karena suatu faktor yang tidak
diantisipasi sebelumnya. Menurut Kotler dan Armstrong preferensi dan
niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual.80
Hal ini sesuai dengan kondisi BMT Syahida saat ini yang mana BMT
Syahida telah mengajak berbagai reference group seperti kelompok
pertemanan, kelompok belanja, kelompok sosial maya dan para aktivis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memasarkan BMT Syahida
IKALUIN agar dikenal oleh masyarakat namun hal itu belum menarik
minat masyarakat untuk memutuskan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN.
78
Solomon, MR. “Consumer Behavio. Buying Having and Being New, (Jersey. Prentice
Hall Internasiona, 2000 79
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran” Edisi Ketiga Belas Jilid
I. Alih bahasa: Bob Sabran, MM, (Jakarta: Erlangga, 2009)h. 189 80
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Alih
bahasa: Bob Sabran (Jakarta: Erlangga, 2008), h.181
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pengenai pengaruh
marketing mix, dan referensi group terhadap keputusan menjadi mitra di
BMT Syahida IKALUIN dengan metode analisis regresi berganda maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel Marketing mix dan reference group secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig di tabel anova yang
menunjukkan nilai 0,000 yang mempunyai arti bahwa marketing mix
dan reference group berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
menjadi mitra.
2. Variabel Marketing mix berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji t untuk variabel marketing mix dengan
menggunakan uji dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,0025 dimana df2 = n-2 =
83-2 = 81, sehingga didapatkan nilai thitung 1,989 > ttabel 8,487. secara
statistik variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menjadi mitra dengan nilai signifikan (< 0,05) yaitu 0,000, jadi dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha1 diterima, bahwa marketing mix
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra.
3. Variabel reference group tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN. Hal ini
dapat dilihat dari hasil uji t untuk variabel reference group dengan
menggunakan uji dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,0025 dimana df2 = n-2 =
83-2 = 81, sehingga didapatkan nilai thitung 1,989 < ttabel 0,535. secara
statistik variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menjadi mitra dengan nilai signifikan (> 0.05) yaitu 0,594, jadi dapat
88
89
disimpulkan bahwa dan Ha1 ditolak Ho diterima, bahwa reference
group tidak berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra.
B. Saran
1. Bagi perusahaan
Dalam hasil temuan ini menyatakan adanya pengaruh secara
simultan antara variabel marketing mix dan reference group namun
secara parsial hanya variabel marketing mix saja yang berpengaruh.
Untuk itu disarankan BMT agar lebih bisa memanfaatkan reference
group (kelompok acuan) misalnya BMT Syahida bekerjasama dengan
pihak kemahasiswaan UIN dengan menjadikan duta UIN menjadi duta
BMT Syahida, bisa juga duta UIN dijadikan model yang ditempatkan
di brosur BMT sehingga menjadi daya tarik masyarakat untuk
mengetahui tentang BMT.
Kemudian untuk varibel marketing mix walaupun dalam penelitian
ini terdapat pengaruh yang signifikan namun masih terdapat
kekurangan seperti: dalam hal promosi, BMT syahida masih kurang
gencar melakukan promosi menggunakan media sosial, masih banyak
mitra BMT yang menyatakan tidak mengetahui adanya web/ facebook
tentang BMT, padahal media sosial merupakan media yang
mempunyai peluang yang besar bagi BMT untuk dapat memasarkan
produk yang ada di BMT. BMT syahida juga bisa mensosialisikan
BMT dengan mengadakan seminar seminar dikampus sehingga bisa
menarik minat masyarakat untuk menjadi mitra BMT Syahida
IKALUIN. Atau bisa juga dengan memberikan reward atau doorprise
kepada mitra BMT, sehingga menimbulkan kepuasan oleh mitra dan
merekomendasikan BMT Syahida kepada orang lain.
2. Bagi akademisi
Diharapkan untuk menambahkan jumlah variabel variabel yang
berpengaruh terhadap keputusan menjadi mitra. Sehingga hasil
penelitiannnya nanti dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
90
nasabah yang ingin menabung ataupun mengambil pembiayaan di
BMT Syahida IKALUIN
Kemudian untuk variabel reference group mungkin penelitian
selanjutnya membatasinya, misal fokus pada salah satu reference
group saja, mungkin dengan begitu akan memperoleh hasil yang
berbeda.
91
DAFTAR PUSTAKA
Assauri. Sofyan. “Manajemen Pemasaran”, dalam konsep dan strategi. (Jakarta :
Rajawali Grafindo)
Booms and Bitner. 1981 dikutip dari jurnal Mohammed Rafiq and Pervaiz K.
Ahmed,Using the 7Ps as a generic marketing mix: an exploratory survey
of UK and European marketing academics, 1995
Ghozali. Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Cet 4
(semarang Badan PenerbitUniversitas Diponegoro)
Ghozali. Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
21’’, edisi ketujuh. (Badan Penerbit Universitas Diponegoro)
Gita. Danupranata. “Manajemen Perbankan Syariah” (Jakarta: Salemba
Empat)
Hermawan. Asep. 2006. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif (Jakarta:
Grasindo)
Huda. Nurul dan Muhammad Haykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritis dan Praktis (Jakarta:Kencana)
Karim. Adiwarman Azwar. 2004. “Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan”,
Edisis kedua (Jakarta:Raja Grafindo Persada)
Kartajaya, H. 2005. ’Positioning, Diferensiasi, dan Brand’, in, vol. 2. PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kotler Philip dan Gary Amstrong, 2010, “Principles of Marketing” Thirteenth
Edisition (new Jersey : Pearson Education)
Kotler Philip, 1999, “Proses Manajemen Marketing”, (Jakarta : PT. Gelora
Askara Pratama)
Kotler Philip. 2005 “Manajemen Pemasaran” jilid satu, edisi kesebelas, (Jakarta :
Indeks)
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Edisi 12.
Jilid 1. Alih bahasa: Bob Sabran (Jakarta: Erlangga)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2009. “Manajemen Pemasaran” Edisi
Ketiga Belas Jilid I. Alih bahasa: Bob Sabran, MM, (Jakarta: Erlangga)
91
92
Kotler. Philip & Gary Amstrong. 2012 “Principles Of Marketing Global”, Edition
14 ed, (Pearson Education)
Kotler. Philip. 1999 “Proses Manajemen Marketing”. (Jakarta : PT. Gelora
Askara Pratama)
Kotler.Philip. 1995. “Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengembalian”, edisi ke-8, (jakarta: Salemba Empat)
Lupiyoadi. Rambat.2001. “Manajemen Pemasaran dan Jasa” , (Jakarta : PT
Salemba Emban Satria)
M. Nur Rianto. Al-Arif 2011. “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, Era Adicitra
Intermedia.
Mowen. C John/ Michael Minor. 2002. “Perilaku Konsumen” jilid 2 edisi ke lima,
alih bahasa oleh Dwi kartini Yahya (Bandung : PT Penerbit Erlangga)
Murningsih dan Ahmad Yunadi. 2013. ”Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Mudharabah Pada BMT
Hidayah Umat Yogyakarta”, jurnal Volume III, no.1
Philip. Kotler & Kevin Lane Keller. 2009. “Manajemen Pemasaran” ed.12,
(Jakarta : Indeks)
Priyatno. Dwi. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17 (Yogyakarta:
Andi)
Priyatno. Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah data Terpraktis (Yogyakarta: CV. Andi
Offset)
Putra, Febri Anggara. 2014. “Pengaruh Gaya Hidup dan Kelompok Referensi
terhadap Keputusan Pembelian”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3
No 1.
Rahmawati. Yuke ---- “Lembaga keuangan Mikro Syariah’’ ------------------
Ratih. Hurryanti. 2005 “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. (Bandung:
Alfabeta)
Rochaety. Eti dkk. 2007 Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi
SPSS(Jakarta: Mitra Wacana Media)
Setiadi, Nugroho J. 2003. ”Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran”, (Jakarta: Prenada Media)
93
Setiadi. Nugroho J. 2008. “Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran” (Jakarta: Kencana)
Soegeng Hery Priyanto dkk. Jurnal tahun 2011 yang berjudul “Peran Bauran
Pemasaran dan Kelompok Acuan terhadap Keputusan Memilih
Laboratorium Rumah Sakit AL-Huda Genteng Banyuwangi”
Solomon. MR. 2000. “Consumer Behavio. Buying Having and Being New,
(Jersey. Prentice Hall Internasiona)
Sugiharto. dkk. 2003. Teknik Sampling (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama)
Sugioyono. Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta)
Sumarwan. Ujang. 2011. “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran” Edisi kedua (Bogor : penerbit Ghalia Indonesia)
Sumarwan. Ujang. 2011. “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran” Edisi Kedua (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia)
Suryani. Tatik. 2008. “ Prilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran”,
Edisi Pertama, (Yoyakarta: Graha Ilmu)
Swastha. Basu. 2002. “Manajemen Pemasaran Anlisa Perilaku Konsumen”. edisi
Pertama, (Yogyakarta : BPFE)
Swastha. Basu. 2007 “Manajemen Pemasaran Modern”, (Yogyakarta: Liberty
Offset)
The 7Ps framework has clear advantages over the 4Ps framework
Tjiptono. Fandy. 2014 “Pemasaran Jasa (prinsip, penerapan, dan penelitian)”.
(Yogyakarta : Andi)
Tjiptono. Frandy. 2000. “Prinsip dan Dinamika Pemasaran Jasa”. Edisi Pertama
(Yogyakarta : J&J Learning)
Tukiran. Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei ( Jakarta: LP3ES)
Zahra, Nadiastika Hayyuna dkk. 2016. “Pengaruh Kelompok Acuan terhadap
Sikap dan Niat Pembelian Serta Dampaknya Terhadap keputusan
Pembelian (Survei pada Konsumen di Rumah Makan Kimbap Rina,
Malang) Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 2.
94
Zamroni dkk. 2016. “Pengaruh Marketing mix dan syariah compliance terhadap
keputusan nasabah memilih Bank Umum Syariah di Kudus”. Jurnal
ekonomi syariah. Volume 4, nomor 1, juni.
Zeithaml. Valarie A Mary Jo Bitner and Dwayne D. Gremler, 2006, ”Services
Marketing: Integrating Custumer Fokus Across The Firm”, ( McGraw-
Hill Education. Singapure)
http://www.puskopsyahlampung.com/2013/05/perkembangan-bmt-dari-tahun-ke-
tahun.html
http://www.jam-statistic.id/2014/12/ordinary-least-square-ols.html diakses pada
30/02/2017
http://andripurnama.awand.co.id/index.php/marketing-management/62-marketing-
https://asyachroni.wordpress.com/2012/10/12/bauran-pemasaran/
http://www.jagoakuntansi.com/2016/10/baitul-maal-wa-tamwil-bmt-bagian-1/
95
LAMPIRAN
96
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Sdr/i mitra BMT Syahida IKALUIN
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam
rangka penyelesaian pendidikan yang sedang saya tempuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon ketersediaan Bapak/Ibu
untuk mengisi kuisioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah
Bapak/ Ibu berikan dalam kuisioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini semata-
mata untuk kepentingan penelitian ilmiah.
Saya mohon kuisioner ini diisi dengan lengkap. Atas bantuan Bapak/Ibu,
saya mengucapkan terima kasih. Tanpa bantuan Bapak/ Ibu penelitian ini tidak
mungkin terselesaikan.
Salam Hormat,
Peneliti,
Annisa Khairani
97
Indentitas Responden
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Usia 17-29 th 30-40 th >41 th
Pendidikan terakhir SMP SMA S1
S2 S3
Pekerjaan /Profesi Mahasiswa Karyawan Dosen
Lainnya
Saya adalah nasabah BMT Syahida IKALUIN:
Ya Tidak
Lama menjadi mitra kurang dari 1 thn 1-3 thn lebih
dari 3 thn
Saya mendapat informasi tentang BMT Syahida dari:
Keluarga teman teman
kerja
Teman belanja media sosial lainnya
Kuisioner ini menggunakan skala likert, dengan kriteria penelitian sebagai
berikut:
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
N = Netral
Silahkan memberi tanda silang (√) pada kolom skala pengukuran untuk sikap
pernyataan yang paling menggambarkan persepsi anda saat ini. Tidak ada jawaban
benar atau salah dalam setiap pernyataan.
BMT Syahida IKALUIN merupakan Lembaga keuangan Mikro Syariah dengan Badan
Hukum Koperasi. BMT ini digagas oleh Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta bersama beberapa dosen ahli Ekonomi Islam dan Keuangan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei
2014.
T
98
No Pernyataan Skala Pengukuran
STS TS N S SS
Bauran pemasaran (Marketing mix)
Produk (Product)
1. BMT Syahida IKALUIN memiliki produk-produk
yang beragam, menarik, dan inovatif.
2. Produk yang ditawarkan BMT Syahida IKALUIN
sesuai dengan kebutuhan
3. Produk BMT Syahida IKALUIN memiliki fitur
pendukung atau keuntungan.
Harga (Price)
4. Presentase nisbah bagi hasil BMT Syahida IKALUIN
tinggi.
5. Biaya adminitrasi di BMT Syahida IKALUIN murah
6. Biaya di BMT Syahida IKALUIN dan BMT lain
sama
Tempat (Place)
7. Lokasi BMT Syahida IKALUIN mudah untuk
dijangkau
8. Lokasi BMT Syahida sering dilalui banyak orang
9. Tempat parkir BMT Syahida IKALUIN luas dan
nyaman
Promosi (promotion)
10. BMT Syahida IKALUIN melakukan iklan yang
menarik
11. BMT Syahida memberikan door price kepada
mitranya
12. Dalam memasarkan produknya BMT Syahida
IKALUIN menggunakan sistem jemput bola
(mendatangi mitra dan calon mitra)
13. BMT Syahida IKALUIN melakukan promosi
melalui iklan di media sosial (facebook, twitter dan
webside)
Orang (people)
14. Pelayanan yang mudah dan lancar dalam melakukan
transaksi
15. Informasi yang diberikan oleh para karyawan/ti BMT
Syahida IKALUIN jelas
16. Pelayanan dari para karyawan/ti BMT Syahida ramah
Bentuk fisik (Phisycal evidence)
17. Fasilitas ruangan transaksi di BMT Syahida memadai
(bebas rokok dan kamar mandi yang bersih)
18. Ruang kantor BMT Syahida yang nyaman
Proses (Proces)
19. Kebijakan BMT Syahida IKALUIN memudahkan
99
No Pernyataan Skala Pengukuran
STS TS N S SS
mitranya
20. Prosedur di BMT Syahida IKALUIN yang mudah
21. Proses menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN
mudah
Kelompok Acuan (Group reference)
22. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
dorongan dari keluarga
23. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
saran dari teman
24. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
BMT mempunyai kerjasama dengan kerja sama
dengan lembaga lain
25. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
direferensikan oleh karyawan BMT
26. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
mendapat informasi dari Ikatan Alumni UIN di
media sosial (facebook, twitter, dan webside)
27. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
BMT memiliki pusat pelayanan mitra yang baik
Keputusan menjadi mitra
28. Saya menjadi mitra BMT Syahida karena keinginan
diri sendiri
29. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
lokasi BMT strategis berada di dalam kampus
30. Saya menjadi mitra BMT Syahida karena produknya
sesuai dengan kebutuhan
31. Saya menjadi mitra BMT Syahida karena
dipengaruhi oleh keluarga, teman, tetangga, dan
dosen
32. Saya menjadi mitra BMT Syahida IKALUIN karena
karyawan/ti BMT ramah
Terima kasih
100
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
prod1 83 3,00 5,00 4,2771 ,50154
prod2 83 3,00 5,00 4,3133 ,60340
prod3 83 3,00 5,00 4,1928 ,55123
pri4 83 1,00 5,00 3,7590 ,80532
pri5 83 3,00 5,00 4,1446 ,71793
pri6 83 3,00 5,00 4,3855 ,60145
pla7 83 2,00 5,00 4,0964 ,61712
pla8 83 2,00 5,00 3,9880 ,70700
pla9 83 1,00 5,00 3,3614 1,00703
prom10 83 2,00 5,00 3,7831 ,81223
prom11 83 2,00 5,00 3,5783 ,85711
prom12 83 2,00 5,00 3,8554 ,82835
prom13 83 2,00 5,00 3,8072 ,68890
peo14 83 2,00 5,00 4,1205 ,68783
peo15 83 2,00 5,00 4,2651 ,62634
peo16 83 3,00 5,00 4,2410 ,57574
pe17 83 2,00 5,00 3,9759 ,82604
pe18 83 2,00 5,00 3,9398 ,73831
pros19 83 2,00 5,00 4,1205 ,54989
pros20 83 2,00 5,00 4,3253 ,56544
pros21 83 3,00 5,00 4,3855 ,60145
Valid N (listwise) 83
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
rg22 83 1,00 5,00 3,1928 1,28270
rg23 83 2,00 5,00 3,7349 ,78218
rg24 83 2,00 5,00 3,9036 ,74268
rg25 83 2,00 5,00 3,7590 ,83506
rg26 83 2,00 5,00 3,5542 ,92727
rg27 83 2,00 5,00 4,0843 ,81457
Valid N (listwise) 83
101
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
kep28 83 2,00 5,00 4,1687 ,88095
kep29 83 3,00 5,00 4,1928 ,55123
kep30 83 2,00 5,00 3,7711 ,81638
kep31 83 2,00 5,00 3,5542 ,87308
kep32 83 2,00 5,00 3,8554 ,82835
kep33 83 2,00 5,00 3,9398 ,73831
Valid N (listwise) 83
Instrumen R hitung R tabel Ket.
Prod1 ,567** ,213 Valid
Prod2 ,566** ,213 Valid
Prod3 ,534** ,213 Valid
Pri4 ,597** ,213 Valid
Pri5 ,466** ,213 Valid
Pri6 ,566** ,213 Valid
Pla7 ,486** ,213 Valid
Pla8 ,484** ,213 Valid
Pla9 ,603** ,213 Valid
Prom10 ,517** ,213 Valid
Prom11 ,559** ,213 Valid
Prom12 ,431** ,213 Valid
Prom13 ,274* ,213 Valid
Peo14 ,511** ,213 Valid
Peo15 ,532** ,213 Valid
Peo16 ,415** ,213 Valid
Phi17 ,594** ,213 Valid
Phi18 ,722** ,213 Valid
Pros19 ,714** ,213 Valid
102
Pros20 ,612** ,213 Valid
Pros21 ,566** ,213 Valid
Instrumen r hitung r tabel ket.
RG22 ,646** ,213 Valid
RG23 ,590** ,213 Valid
RG24 ,705** ,213 Valid
RG25 ,560** ,213 Valid
RG26 ,687** ,213 Valid
RG27 ,473** ,213 Valid
Instrumen r hitung r tabel ket.
Kep28 ,368** ,213 Valid
Kep 29 ,419** ,213 Valid
Kep 30 ,614** ,213 Valid
Kep 31 ,685** ,213 Valid
Kep 32 ,558** ,213 Valid
Kep 33 ,662** ,213 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,741 22
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,741 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,714 7
103
Variabel Cronbach's Alpha Ket.
Marketing Mix ,741 Reliabel
Reference Group ,741 Reliabel
Keputusan menjadi mitra ,714 Reliabel
104
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,761a ,579 ,568 1,71263
a. Predictors: (Constant), reference_group, marketing_mix
b. Dependent Variable: keputusan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 83
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,69161144
Most Extreme
Differences
Absolute ,068
Positive ,041
Negative -,068
Test Statistic ,068
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,828 2,076
marketing_mix ,245 ,029 ,734 ,704 1,421
reference_group ,037 ,068 ,046 ,704 1,421
a. Dependent Variable: keputusan
105
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,717 1,135 ,631 ,530
marketing_mix ,013 ,016 ,113 ,849 ,398
reference_group -,020 ,037 -,072 -,545 ,587
a. Dependent Variable: RES2
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 322,076 2 161,038 54,904 ,000b
Residual 234,647 80 2,933
Total 556,723 82
a. Dependent Variable: keputusan
b. Predictors: (Constant), reference_group, marketing_mix
106
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,828 2,076 ,880 ,381
marketing_mix ,245 ,029 ,734 8,487 ,000
reference_group ,037 ,068 ,046 ,535 ,594
a. Dependent Variable: keputusan