TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(Dosen Pengampu: Nur Laila Yuliani, SE, M.Sc)
Oleh:
Yulian Hasbi Almaududi (14.0102.0071)
Sanggra Pramesta (14.0102.0076)
Rizky Fudya Hartini (14.0102.0093)
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI (S-1)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting
dari analisis bisnis yang lebih luar. Analisis bisnis (business analysis) merupakan proses
evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan, meliputi analisis atas lingkungan bisnis
perusahaan, strateginya, serta posisi keuangan dan kinerjanya dan berguna dalam banyak
keputusan bisnis. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi
dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada
firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi
ketidakpastian analisis bisnis. Sehingga pada bab ini akan dibahas dasar yang sistematis
dan efektif untuk analisis bisnis, mengenalkan laporan keuangan dan menjelaskan
bagaimana laporan tersebut mencerminkan aktivitas bisnis, mengenalkan beberapa alat
dan teknik analisis laporan keuangan serta mengaplikasikannya pada analisis awal
Colgate, juga bagaimana analisis bisnis membantu dalam memahami prospek Colgate dan
peran lingkungan bisnis serta strategi dalam analisis laporan keuangan.
B. Rumusan Masalah
Dari ulasan diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
- Bagaimana dasar yang sistematis dan efektif untuk analisis bisnis?
- Bagaimana laporan keuangan mencerminkan aktivitas bisnis?
- Bagaimana analisis bisnis membantu dalam memahami prospek Colgate dan peran
lingkungan bisnis serta strategi dalam analisis laporan keuangan?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat setelah mempelajari bab Tinjauan Analisis Laporan Keuangan
ini adalah diharapkan akan mengetahui dasar-dasar yang sistematis dan efektif untuk
analisis bisnis dan mengaplikasikannya dalam analisis laporan keuangan.
2
BAB I
PEMBAHASAN
1. ANALISIS BISNIS
A. Pengenalan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis
merupakan analisis atas prospek dan risiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan
keputusan bisnis. Analisis bisnis membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan
tugas analisis melalui evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan
kinerja keuangannya.
Dalam mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perusahaan, dimulai dengan
mempelajari aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian demi meningkatkan keputusan bisnis
banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyediakan sumber
informasi yang kaya dan dapat diandalkan untuk analisis tersebut.
B. Jenis-Jenis Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis
bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis
dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan,
manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis
diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis
efek, penasehat investasi, manajer reksa dana (fund manager), bankir investasi (investment
banker), pemeringkat kredit (credit raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan
investor individual.
1. Analisis Kredit
Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran kembali atas dana mereka dan bunganya. Jenis pendanaan ini bersifat
sementara karena kreditor mengaharapkan pembayaran kembali atas dana mereka dengan
bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan.
Kreditor terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Kreditor dagang (trade creditor) atau kreditor operasi operating creditor)
mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran
dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri,
3
berkisar antara 30 sampai 60 hari dengan pemberian diskon tunai untuk pembayaran
lebih awal.
b. Kreditor non-dagang (nontrade creditors atau debtholder), menyediakan pendanaan
kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan
bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan. Jenis pendanaan
ini biasanya bersifat jangka pendek atau jangka panjang serta muncul dalam berbagai
jenis transaksi.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi kreditor
yang bersifat tetap. Jika perusahaan sejahtera, keuntungan kreditor terbatas pada tingkat
bunga atas kontrak utang atau pada margin laba atas barang atau jasa yang diserahkan.
Kreditor menanggung resiko tidak di bayar (risk of default).
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan
kredit. Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan
profitabilitas. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas. Likuiditas (liquidity)
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk
memenuhi kewajibannya. Alat analisis kredit dan kriteria likuiditas bergantung pada arus
kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya. Solvabilitas
(solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka panjang perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka panjang. Alat analisis kredit dan kriteria solvabilitas meliputi
penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan.
Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang
berlanjut (disebut pula sustainable earning power).
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan
atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar
pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas disebut juga ekuitas atau modal saham,
menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama
darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas distribusi aset perusahaan hanya setelah
klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen
preferen. Sebagai akibatnya investor mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan
bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan
terlikuidasi, meskipun kerugian mereka terbatas pada jumlah yang diinvestasikan. Dengan
4
demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus
menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek
kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan
komprehensif.
Strategi investasi aktif dalam analisis ekuitas menggunakan analisis sebagai berikut:
Analisis teknis (technical analysis) atau charting, mencari pola dalam sejarah harga
atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa
depan.
Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan
diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis
dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan
perusahaan. Bagian utama analisis fundamental adalah evaluasi atas posisi dan
kinerja keuangan perusahaan.Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan
nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value). Sedangkan
nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya)
berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga
saham). Contoh strategi fundamental adalah beli saham perusahaan jika nilai
intrinstiknya lebih tinggi dari nilai pasar, dan menjual saham jika nilai pasar lebih
tinggi daripada nilai intrinstiknya.
3. Kegunaan Lain dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut.
Manajer
Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer tentang perubahan
strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Manajer juga
menganalisis bisnis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi
profitabilitas dan risiko pesaing.
Merger, Akuisisi, dan Divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui
merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target
potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan
nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli
maupun bagi perusahaan target.
5
Manajemen Keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan
terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya.
Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan.
Regulator (Pembuat Peraturan).
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk
mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-
menawar kolektif.
Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan
estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
C. Komponen Analisis Bisnis
Komponen Proses Analisis Bisnis
6Analisis
lingkungan bisnis dan
strategi
1) Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi
Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah mengidentifikasi dan menilai situasi
perekonomian dan industrinya, termasuk analisis mengenai produk, tenaga kerja, dan pasar
modal dalam konteks perekonomian dan peraturan yang ada. Analisis strategi bisnis
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai kekuatan serta kelemahan kompetitif
perusahaan, beserta peluang dan ancamannya. Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri
dari : (1) bagian analisis industri, dan (2) analisis strategi.
a. Analisis industri (industry analysis) merupakan langkah pertama dalam prospek dan
struktur industri karena hal tersebut akan menentukan profitabilitas perusahaan.
Analisis industri sering dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang diajukan
oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis).
b. Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis
perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
7
Analisis Strategi
Analisis Industri
Analisis Laporan keuangan
Analisis Prospektif
Analisis Keuanga
nAnalisis
Akuntansi
Analisis sumber
dan penggunaan dana
Analisis Risiko
Analisis Profitabilitas
Biaya IntrinsikNilai intrinsikBiaya estimasi modal
Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan
ekonomi dan industri. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi,
kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistik, pemasaran, dan ekonomi manajerial.
2) Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana
akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini
mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam
analisis.
Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan
(comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan
akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul
jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan
perbandingan sementara. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat
mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion)
merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.Distorsi ini
muncul dalam tiga bentuk. (1) Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan
estimasi ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi; (2) Manajer dapat menggunakan
pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan (window-
dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi; dan (3) Standar
akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi tersebut akan menciptakan risiko akuntansi laporan
keuangan (accounting risk), yang berarti ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena distorsi akuntansi. Tujuan utama dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi
dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputievaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning
persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.
3) Analisis Keuangan
Analasis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk
menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di
masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar, yaitu:
8
1. Analisis Profitabilitas, merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu
profitabilitas.
2. Analisis Risiko, merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik
untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi
biaya modal perusahaan.
3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana, merupakan evaluasi bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang
implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.
4) Analisis Prospektif
Analisis Prospektif (prospective analysis) merupakan peramalana hasil dimasa depan-
biasanya laba, arus kas, atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis
keuangan, serta analisis lingkungan bisnis dan strategi.Output dari analisis prospektif adalah
hasil yang diharapkan (expected payoffs) dimasa depan yang digunakan untuk mengestimasi
nilai perusahaan.
5) Valuasi
Valuasi (valuation) merupakan tujuan utama dari banyak jenis analisis bisnis. Valuasi
adalah proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
6) Analisis Laporan Keuangan dan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan
bagian dari analisis bisnis. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan dipandang sebagai
bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.
2. LAPORAN KEUANGAN – DASAR ANALISIS
A. Aktivitas Bisnis
Menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan, yaitu:
1) Aktivitas Perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan
mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam
rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan
bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan
9
perusahaan dan taktiknya. Permintaan oasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi
penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan (management discussion dan analysis)
dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi
industri, bulletin analisis, dan berita keuangan .
2) Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan
uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber utama eksternal-
investor ekuitas (disebut juga pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi
pinjaman).
3) Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang
terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima
komponen, yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan
administrasi. Manajemen harus memutuskan bauran yang paling efisien dan efektif untuk
keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber utama
laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan
kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif.
B. Laporan Keuangan Menceminkan Aktivitas Bisnis
Laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat
tetentu, dan untuk meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya.
1) Neraca
Dasar sistem akuntansi adalah: Aset = Kewajiban + Ekuitas. Sisi kiri terkait dengan
sumber daya yang dikendalikan perusahaan, atau aset, yangmana diharapkan untuk
menghasilkan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Sisi kanan mengidentifikasi
sumber pendanaan. Kewajiban (liability) merupakan pendanaan dari kreditor. Ekuitas atau
ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity) merupakan total dari pendanaan yang
diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik (modal kontribusi) dan akumulasi laba yang
tidak dibagikan oleh pemilik (saldo laba) sejak berdirinya perusahaan. Aset dan kewajiban
10
dipisah antara lancar dan tidak lancar. Aset lancar diharapkan dapat terkonversi menjadi kas
atau digunakan pada operasi dalam waktu satu tahun. Kewajiban lancar, kewajiban yang
diharapkan dapat terselesaikan dalam waktu satu tahun. Selisih antara aset lancar dan
kewajiban lancar disebut modal kerja.
Persamaan akuntasi merupakan identitas neraca yang mencerminkan satu titik waktu,
dan aktivitas operasi dapat mempengaruhi kedua sisi persamaan. Jika perusahaan untung,
tingkat investasi (aset) dan pendanaan (ekuitas) akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
2) Laporan Laba Rugi
Mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca, dan mencerminkan
aktivitas operasi perusahaan. Laporan ini merincikan pendapatan, beban, untung dan rugi
untuk satu periode. Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba kotor (gross profit) atau margin kotor (gross margin)
merupakan selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan, dan mengindikasikan
seberapa jauh perusahaan mampu menutup biaya produksinya. Laba operasi (earnings from
operation) merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh beban operasi (kecuali beban
bunga dan pajak). Laba sebelum pajak (earnings before taxes), laba operasi sebelum
cadangan pajak penghasilan. Laba dari operasi berjalan (earning from continuing operations0,
laba dari bisnis yang sedang berjalan setelah pajak dan bunga.
Laba ditentukan dengan dasar akrual (accrual basis), yaitu pendapatan diakui saat
perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya kas, begitu
juga dengan beban.
3) Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perusahaan klaim pemegang
ekuitas atas aset perusahaan. Perubahan ekuitas pemegang saham disebabkan penerbitan
saham (treasury stock), dan reinvestasi laba. Colgate merinci perubahan dalam lima kolom:
saham biasa, tambahan modal disetor, saham diperoleh kembali, saldo laba, dam akumulasi
laba komprehensif lainnya (rugi). Perubahan saldo laba menghubungkan laporan laba rugi
dengan neraca yang mengikutinya. Colgate menyediakan kolom terpisah untuk laba
komprehensif (laba final “bottom line”) yaitu perubahan ekuitas pemegang saham tidak
termasuk transaksi yang ada hubungannya dengan pertukaran dengan pemegang saham.
11
Saham diperoleh kembali sebagai selisih antara kas yang dibayarkan untuk membeli kembali
saham dengan hasil penjualan saham tersebut.
4) Laporan Arus Kas
Karena arus kas penting dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan pelaporan
arus kas masuk dan kas keluar, baik bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
perusahaan yang terpisah selama suatu periode tertentu.
5) Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan
Neraca Colgate merupakan deretan aktivitas investasi dan pendanaan pada satu titik
waktu tertentu. Ketiga laporan tersebut melaporkan: arus kas, laba, dan ekuitas pemegang
saham. Setiap transaksi dalam ketiga laporan tersebut memengaruhi neraca. Sebagai contoh:
(1) pendapatan dan beban memengaruhi laba, dan pelaporan saldo laba yang mengikutinya,
(2) transaksi kas dalam lapora arus kas diringkas dalam saldo kas dalam neraca, (3) seluruh
pos pendapatan dan beban memengaruhi satu atau lebih pos neraca.
C. Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemeriksaan informasi
tambahan:
- Management’s Discussion and Analysis (MD&A). Perusahaan yang memilki efek
utang dan ekuitas yang diperdagangkan pada publik disyaratkan oleh SEC untuk
melaporkan MD&A mereka. Yang berisi identifikasi tren yang menguntungkan maupun
yang tidak menguntungkan, peristiwa dan ketidakpastian yang signifikan.
- Laporan Manajemen (Management Report). Tujuannya adalah untuk menekankan:
tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem internal
perusahaan, pembagian peran manajemen, direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan
keuangan.
- Laporan Auditor (Auditor Report). Untuk memberikan opini tentang kesesuaian
laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
- Catatan Penjelas (Explanatory Notes). Media untuk mengomunikasikan informasi
tambahan tentang pos-pos yang ada maupun yang tidak ada dalam laporan keuangan.
Berisi tentang: prinsip dan metode akuntansi yang digunakan, pengungkapan rinci atas
laporan keuangan, komitmen dan kontingensi, kombinasi bisnis, transaksi dengan pihak
istimewa, rencana opsi saham, kemajuan proses hukum, dan pelanggan yang signifikan.
12
- Informasi Tambahan (Supplementary Information). Meliputi: data segmen bisnis,
penjualan ekspor, efek yang diperdagangkan, akun valuasi, pinjaman jangka pendek, dan
keuangan kuartalan.
- Laporan Proksi (Proxy Statement). Memuat informasi yang diperlukan oleh pemegang
saham untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan.
3. PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A) Alat Analisis
Ada lima alat analisis dalam laporan keuangan;
1) Analisis Laporan Keuangan Komparatif (comparative financial statement
analysis)
Dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang
berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis komparatif juga
membandingkan tren pos-pos yang berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan penjualan sebesar
10% dari tahun ke tahun yang disertai dengan kenaikan ongkos angkut keluar sebesar
20% memerlukan investigasi dan penjelasan. Analisis laporan keuangan komparatif
disebut juga analisis horizontal karena saat kita menelaah laporan keuangan komparatif
kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan (atau kanan ke kiri). Ada
dua teknik analisis komparatif:
- Analisis perubahan dari tahun ke tahun, dapat ditangani dan dipahami. Mempunyai
keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolute maupun presentase.
Perhitungannya bersifat langsung, namun ada beberapa aturan yang perlu dicatat.
- Analisis tren angka indeks, analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk
seluruh pos, yang biasanya berisi angka indeks 100. Untuk analisis angka indeks,
tidak perlu menganalisis setiap pos dalam laporan keuangan, karena berfokus pada
pos yang signifikan, namun juga harus berhati-hati dimana perubahan mungkin
disebabkan oleh factor ekonomi atau industry. Salah satu hasil analisis tren adalah
kekuatannya untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer, kebijakan, dan
motivasi.
2) Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, dalam
analisis neraca, analisis laporan keuangan common-size menekankan dua factor:
13
- Sumber pendanaan, termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancer, tak lancer
dan ekuitas.
- Komposisi asset, termasuk jumlah untuk masing-masing asset lancer dan tidak lancer.
Analisis common-size sering diteruskan untuk meneliti pos-pos yang membentuk
subkelompok tertentu. Perbandingan waktu atas laporan common-size perusahaan
bermanfaat umtuk mengungkapkan perubahan proporsional pos dalam kelompok asset,
kewajiban, beban, dan kategori lainnya. Laporan common-size terutama berguna untuk
perbandingan antarperusahaan. Keterbatasan utama laporan common-size untuk analisis
antarperusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relative perusahaan
yang dianalisis.
B. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan
banyak digunakan. Perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya,
kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk
dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio
paling bermanfaat bila berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor
yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan. Kegunaan
rasio tergantung pada keahlian penerapan dan interpretasinya, dan inilah bagian yang paling
menantang dari analisis rasio.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor
industri, kebijakan manajemen, dan metode akuntansi.
2. Interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan
rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.
Ilustrasi Analisis Rasio. Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan
keuangan perusahaan. Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan,
sementara yang lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri yang spesifik. Bagian ini
menyajikan analisis rasio untuk diterapkan pada tiga area penting analisis laporan keuangan :
1. Analisis Kredit (Risiko). Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada likuiditas,
yang merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah rasio lancar- ketersediaan aset
lancar untuk memenuhi kewajiban lancar.
14
a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek.
b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memenuhi
kewajiban jangka panjang.
2. Analisis Profitabilitas. Analisis Profitabilitas merupakanevaluasi rasio kinerja
operasi yang umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan. Rasio ini
sering disebut juga dengan margin laba (profit margin).
a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk
menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan ekuitas dan utang.
b. Kinerja Operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c. Pemanfaatan Aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan intensitas
aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover).
3. Valuasi. Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan
dengan penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum digunakan dalam
analisis.
a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).
1) Analisis Arus Kas
Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan
tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya.
Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.
C. Model Valuasi
Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan
keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau
sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori ini
menyatakan bahwa “nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala aset) sama
dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang di diskontokan ke
saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat”. Teori ini sekarang menggunakan
konsep nilai waktu dari uang (time value of money)-yang secara sederhana menyatakan
bahwa sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa
depan.Sehingga, untuk menilai sebuah efek, investor memerlukan dua buah informasi: (1)
15
hasil masa depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur efek, dan (2) tingkat
diskonto.
Bagian ini dimulai dengan pembahasan tentang teknik valuasi yang diaplikasikan pada
efek obligasi. Karena kesederhanaannya, valuasi obligasi merupakan tempat yang ideal untuk
menangkap inti konsep valuasi. Bagian ini akan ditutup dengan pembahasan tentang valuasi
ekuitas.
1) Valuasi Utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada
tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya.
Perhitungan untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai berikut:
Bt = It+1
(I +r )1 +
It+1
(I +r )2 +
It+1
(I +r )3 + ......... +
It+n
(I +r )n +
F
(I +r )n
Dimana, It+n adalah pembayan bunga dalam periode t+n,
F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo (Yield to
maturity-YTM).
Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan berdasarkan
faktor – faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan, dan risiko gagal bayar.
2) Valuasi Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang, yaitu nilai sekarang hasil di masa depan
yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Valuasi ekuitas lebih kompleks daripada valuasi
utang. Penyebabnya adalah dalam obligasi, hasil masa depan telah ditentukan. Dalam valuasi
ekuitas, investor tidak memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan
investor mencari dua hasil utama (tidak pasti), yaitu pembayaran deviden dan peningkatan
modal. Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai ekuitas, yang selanjutnya
ditentukan oleh dividen di masa depan, dapat disederhanakan dengan pernyataan bahwa nilai
efek ekuitas pada waktu t, atau Vt sama dengan jumlah nilai sekarang seluruh dividen yang
diharapkan di masa depan:
Vt = E ( Dt+1 )(1+k )1
+ E ( Dt+2 )(1+k )2
+ E ( Dt+3 )(1+k )3
+ ..........
Dimana, Dt+n adalah deviden dalam periode t+n, dan k adalah biaya modal.
Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto dividen menghadapi kendala
praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena disebabkan pembayaran deviden
bersifat operasional dan setiap perusahaan mempunyai kebijakan pembayaran dividen yang
16
berbeda. Sehingga model valuasi sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka
dari itu diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu:
1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang menghitung nilai
ekuitas pada waktu t dengan mengganti dividen yang diharapkan dengan arus kas bebas
yang diharapkan oleh ekuitas :
Vt = E ( FCFEt+1 )
(1+k )1 +
E ( FCFEt+2 )(1+k )2
+ E ( FCFEt+3 )
(1+k )3 + ……….
Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n, dan k adalah
biaya modal. Aru kas bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas dari operasi
dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang.
2. Model laba sisa (residual income model) menghitung nilai perusahaan dengan
menggunakan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai ekuitas pada waktu t
sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang diharapkan di
masa depan:
Vt = BVt +E ( RI t+1 )(1+k )1
+ E ( RI t+1 )(1+k )1
+ E ( RI t+1 )(1+k )1
+ …….
Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba dalam
periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income)pada waktu t
didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada nilai
buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).
Walaupun kedua model tersebut dapat mengatasi sebagian masalah dalam hal penggunaan
dividen, model tersebut masih menggunakan asumsi rentang waktu tidak terbatas.
D. ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN
1) Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis-EMH) berhubungan dengan reaksi
harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. Terdapat tiga bentuk EMH,
yaitu
1. Bentuk lemah (weak form), menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya
informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis.
2. Bentuk semikuat (semistrong form), EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
3. Bentuk kuat (strong form), EMH menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh
informasi termasuk informasi dari dalam.
17
2) Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis
EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi dengan baik
yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa analis terus-menerus
mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar. Pendukung EMH
yang ekstrim menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara instan terefleksi dalam harga,
usaha untuk mendapatkan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia.
Posisi ekstrim ini menghadirkan sebuah paradoks.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks adalah Pertama, EMH dibangun atas
perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan
menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang
didasarkan pada kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas
informasi.
Pernyataan implikasi EMH bahwa analisis laporan keuangan tidak berguna gagal
mengakui esensi perbedaan antara informasi dan interpretasi yang tepat atas informasi.
Karena penilaian sebuah efek bisa kurang atau lebih dari seharusnya, bergantung pada sejauh
mana kesalahan interpretasi atau kesalahan evaluasi atas informasi yang tersedia oleh pasar
secara keseluruhan.
4. PEMBAHASAN SOAL HAL 63
SOAL 1-2
COHORN COMPANY
Laporan Laba Rugi Komparatif ($000)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember, 1997-2003
2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Penjualan $1.594 $1.396 $1.270 $1.164 $1.086 $1.010 $828
HPP 1.146 932 802 702 652 610 468
Laba Kotor 448 464 468 462 434 400 342
Beban Operasi 340 266 244 180 156 154 128
Laba Bersih $ 108 $ 198 $ 224 $ 282 $ 278 $ 246 $214
18
COHORN COMPANY
Neraca Komparatif ($000)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember, 1997-2003
2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Aset:
Kas $ 68 $ 88 $ 92 $ 94 $ 98 $ 96 $ 99
Piutang Usaha,Bersih 480 504 456 350 308 292 206
Persediaan Barang Dagang 1.378 1.264 1.104 932 836 710 515
Aktiva Lancar Lainnya 46 42 24 44 38 38 19
Investasi Jangka Panjang 0 0 0 136 136 136 136
Aktiva Tetap, Bersih 2.120 2.114 1.852 1.044 1.078 960 825
Total aktiva $4.452 $4.012 $3.528 $2.600 $2.494 $2.323 $1.800
Kewajiban dan Ekuitas:
Kewajiban Jangka Pendek $1.120 $ 942 $618 $ 514 $ 446 $ 422 $ 272
Kewajiban Jangka Panjang 1.194 1.040 1.012 470 480 520 390
Saham Biasa 1.000 1.000 1.000 840 840 640 640
Modal Kontribusi Lainya 250 250 250 180 180 160 160
Laba Ditahan 888 780 648 596 548 490 338
Total Kewajiban dan
Ekuitas $4.452 $4.013 $3.528 $2.600 $2.494 $2.232 $1.800
Diminta :
1. Hitunglah presentase tren untuk masing-masing pos dalam kedua laporan tersebut dengan
menggunakan tahun 1997 sebagai tahun dasar.
2. Analisis dan berikan komentar atas laporan keuangan tersebut dan presentase tren dari
bagian (a).
Jawab :
a. Saldo Kas 31 Desember Tahun 1 adalah $99
19
Saldo Kas 31 Desember Tahun 2 adalah $96
Menggunakan 100 sebagai angka indeks untuk Tahun 1
Angka Indeks untuk Tahun 2:
Saldo tahun sekarang x 100 = $96 x 100 = 96,96
Saldo tahun dasar $99
Saldo Kas 31 Desember Tahun 3 adalah $98
Angka Indeks untuk Tahun 3:
$98 x 100 = 98,98
$99
Perubahan saldo kas antara Tahun 1 dan Tahun 2 = 96,96 – 100 = -3,04 %
Perubahan saldo kas dari Tahun 2 ke Tahun 3 = $98/$96 = 1,02 % didapat dari
perbandingan langsung.
b. Penjualan secara umum meningkat sejak tahun 2000 dan dipadani oleh kenaikan total
beban operasi . Secara keseluruhan, analisis tren angka indeks tidak menunjukkan
adanya masalah dengan prospek pertumbuhannya, karena dapat meningkatkan laba
jangka pendek. Profitabilitas jangka panjangnya bergantung pada peningkatan penjualan.
Analisis ini menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar.
BAB III
PENUTUP
20
A. KESIMPULAN
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah bagian penting dan tak
terpisahkan dari analisis bisnis, di mana analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan
risiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi
informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan
strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis laporan keuangan banyak digunakan oleh
berbagai lapisan jabatan dalam perusahaan. Untuk mempermudah menganalisis laporan
keuangan maka dikenalkan lima alat penting untuk analisis keuangan yang meliputi analisis
laporan keuangan komparatif, analisis laporan keuangan common-size, analisis rasio, analisis
arus kas, dan valuasi.
B. SARAN
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, kami sangat mengharapkan pendapat, kritik
maupun saran dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini agar lebih baik. Penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Wild, Subramanyam dan Halsey (2005) Financial Statement Analysis. Edisi Delapan Buku satu. Jakarta: Salemba Empat.
21
22