85
1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TESIS Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh SUYONO NIM: S4307105 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

  • Upload
    lynhu

  • View
    229

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh SUYONO

NIM: S4307105

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

2

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Suyono

NIM: S4307105

Telah Disetujui Pembimbing

Pada Tanggal: Januari 2010

Pembimbing I

Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak NIP. 196804011993032001

Pembimbing II

Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak NIP. 196609191992031001

Mengetahui: Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M.Si., Ak NIP. 196411201991031002

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

3

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Suyono

NIM: S 4307105

Telah disetujui Penguji

Pada tanggal : Februari 2010

Ketua Tim Penguji : Dr. Payamta, M.Si., Ak, CPA ..............................

Sekretaris : Dr. Bandi, M.Si., Ak ..............................

Anggota : Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak ..............................

Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak ..............................

Mengetahui:

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Dr. Bandi, M.Si., Ak

NIP. 195708201985031004 NIP. 196411201991031002

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

4

PERNYATAAN

Nama : Suyono

NIM : S4307105

Program Studi : Magister Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ” ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA” adalah

betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh atas tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Yang menyatakan,

Suyono

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

5

MOTTO

“ Apabila dikatakan: Berlapang-lapanglah dalam majelis,maka

lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. “Apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah kamu

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat ” (Qs. Al Mujadilah : 11)

“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs. Alam Nasyrah : 5)

”Ketika anak Adam mati putuslah semua amalnya kecuali : anak yang soleh, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat”

(HR .Buchori & Mu slim )

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

6

Persembahan

Karya sederhana ini penulis persembahkan

teruntuk:

ALLAH SWT……….

Kedua Orang Tua Dan Keluarga Besarku………

Semua Guru-Guruku..……

Istriku Tercinta…YUNI..... Anak-Anakku…YOGA…,AAN..ASA….. yang menjadi inspirasiku dan motivasiku untuk menyelesaikan tesis ini…..

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

7

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur saya panjatkan

kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ”ANALISIS

KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA” ini

dengan baik.

Tesis ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tesis ini tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak, baik berupa moral maupun material, secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syamsul Hadi, Sp.Kj selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Prof. Dr. Rahmawati, M.Si.,Ak sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan ijin penelitian dan ilmunya baik akademis maupun non

akademis.

3. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si.,Ak selaku Pembimbing II yang telah

memberikan ijin penelitian dan bimbingannya selama penulisan tesis ini.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

8

4. Bapak Dr. Payamta, M.Si., Ak, CPA selaku Ketua Tim Penguji tesis yang

telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

5. Bapak. Dr. Bandi, M.Si., Ak dan Bapak. Doddy Setiawan, S.E., M.Si.,

IMRI., Ak selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi yang telah

memfasilitasi dalam penulisan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS.

7. Kedua orang tua, istri tercinta, anak-anakku: yoga, aan, asa yang telah

menjadikan inspirasi dan dorongan dalam menyelesaikan tesis, Semoga

Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita.

8. Bapak Drs. S. Eko Sumarso, MM. Selaku Kepala SMK Negeri 3

Surakarta, Bapak/ Ibu Guru, Karyawan yang telah memberikan ijin,

dukungan dan fasilitas kepada kami, semoga menjadikan motivasi

kepada teman yang lain dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia.

9. Saudara- saudara mahasiswa Magister Akuntansi angkatan IV yang telah

memberikan dukungan moral dan pemikiran terutama Sdr. Sutaryo, S.E.,

M.Si, Ak. dan Wiharta Raharja, S.E.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama masa kuliah dan dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna,

oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan.

Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan

umumnya kepada kita sekalian.

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

9

Akhirnya kepada semua pihak yang sudah membantu penulis selama

menjalani masa perkuliahan maupun selama penyusunan tesis ini semoga

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME ............................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

HALAMAN ABSTRAKSI .......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Permasalahan ................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 11

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

11

1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11

2. Jenis Laporan Keuangan .............................................................. 13

3. Karakteristik Kualitatif Relevan atas Informasi dalam Laporan

Keuangan .................................................................................... 15

4. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .......................... 17

5. Pelaporan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah ............................ 19

B. Review Literature dan Pengembangan Hipotesis ............................... 22

C. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................... .. 32

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel........................... . 32

C. Data, Sumber data dan Pengumpulan Data...................................... ... 34

D. Variabel dan Pengukuran ................................................................. ... 34

E. Analisis data ………………………………………………………. ... 40

F. Pengujian data …………………………………………………….. ... 41

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Populasi dan Sampel ......................................................................... 47

B. Data dan Pengumpulan Data .............................................................. 49

C. Analisis Data ..................................................................................... 50

1. Deskripsi Statistik ........................................................................ 50

2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 52

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

12

a. Uji Normalitas Data ............................................................... 52

b. Uji Autokorelasi .................................................................... 54

c. Uji Multikolinieritas .............................................................. 55

d. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 56

e. Uji Hipotesis .......................................................................... 57

D. Pembahasan ...................................................................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................... 64

B. Keterbatasan ...................................................................................... 65

C. Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 68

LAMPIRAN ................................................................................................

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

13

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1 Sampel Penelitian .................................................................... 48

2 Deskriptif Statistik Data Penelitian .......................................... 51

3 Normalitas Data ....................................................................... 52

4 Normalitas Setelah Seleksi Data Outlier................................... 53

5 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 54

6 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 55

7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 56

8 Uji Signifikansi – F................................................................... 58

9 Uji Signifikansi – t .................................................................... 59

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 31

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

15

ABSTRAK

ANALISI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

SUYONO NIM: S4307105

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh revenue, expenditure, real estate, capital, taxes dan grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang dinyatakan dengan current ratio, debt to equity ratio, asset turnover dan operating revenue to total revenue serta operating revenue to operating expense. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia dengan sampel penelitian yang dipilih berdasarkan purposive sampling method. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel 304 pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan software komputer untuk statistik SPPS versi 16.00.

Analisis data dilakukan untuk menentukan principal component, normalitas data, asumsi klasik dan hipotesis. Principal component dilakukan untuk menentukan satu ukuran kinerja keuangan atas lima ukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian normalitas data dan asumsi klasik mengindikasikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal dan tidak terjadi asumsi klasik autokorelsi, multikolinieritas maupun heteroskedastisitas sehingga pengujian hipotesis dengan model regresi berganda dapat dilakukan. Dalam pengujian regresi berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa variabel revenue berpangaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Namun demikian, variabel expenditure, real estate, capital, taxes dan grant tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa jumlah revenue merupakan factor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah di Indonesia.

Kata Kunci: revenue, expenditure, real estate, capital, taxes, grant financial

performance, principal component, current ratio, debt to equity ratio, asset turnover, operating revenue to total revenue dan operating revenue to operating expense

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

16

ABSTRACT

THE FINANCIAL PERFORMANCE ANALYZES OF LOCAL GOVERNMENT IN INDONESIA

SUYONO NIM: S4307105

This research is carried out in order to obtain empirical evidence relating the influence of revenue, expenditure, real estate, capital, taxes and grants to the financial performance of local government in Indonesia which is indicated by current ratio, debt to equity ratio, asset turnover and operating revenue to total revenue and operating revenue to operating expense. This research uses the entire population of local government districts throughout Indonesia with the sample chosen by purposive sampling method. This research uses a sample of 304 local governments. This research used a multiple regression analysis of data with the help of computer software for statistical 16:00 version of SPPS. Data analysis is used to determine principal component, the normality of data, the classical assumptions and hypotheses. Principal component conducted to determine a measure of financial performance over the five performance measures used in this research. Normality test results and data indicates that the classical assumption that the data used in the research are normally distributed and there is no classical assumptions autokorelasi, multikolinieritas, and heteroskedastisitas so hypothesis testing with multiple regression models can be done. In a multiple regression test, the results of this research showed empirical evidence that the revenue variables affect the financial performance of local government in Indonesia. But, the expenditure variable, real estate, capital, taxes and grants give no effect on the financial performance of local governments in Indonesia. This research concludes that revenues affect to financial performance of local government in Indonesia. Keywords : revenue, expenditure, real estate, capital, taxes, grant, financial

performance, principal component, current ratio, debt to equity ratio, assetturnover, operating revenue to total revenue and operating revenue to operating expense.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Otonomi daerah yang sedang bergulir saat ini merupakan sebagian dari

adanya reformasi atas kehidupan berbangsa dan bernegara. Otonomi daerah diatur

dalam UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan peraturan

pembaharuan dari peraturan sebelumnya yaitu UU No. 22/1999 yang mengatur

berbagai kewenangan daerah. Kewenangan yang dimaksud salah satunya adalah

kewenangan dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Sebagai bentuk perwujudan

adanya reformasi dalam bidang keuangan negara terkait hubungan pemerintah

pusat dan daerah, diterbitkan pula UU No. 33/2004 tentang perimbangan antara

Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang merupakan

pembaharuan dari UU No. 25/1999.

Kedua peraturan tersebut merupakan bagian utama dalam reformasi di

bidang keuangan daerah. Penerbitan kedua undang-undang tersebut menjadi

momentum penting dalam reformasi keuangan daerah (Halim dan Damayanti,

2008: 3-5). Tentunya, selain memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah

untuk mengelola keuangan daerah masing-masing, pemerintah pusat juga

menuntut adanya pertanggungjawaban. Oleh karena itu, kemudian muncul adanya

tuntutan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

18

Salah satu upaya kongkrit untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu

dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hal

tersebut diatur dalam UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara yang

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. adapun jenis laporan

keuangan yang harus disampaikan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca,

laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Dalam laporan keuangan

pemerintah tersebut memberi penggambaran kinerja keuangan pemerintah daerah

dalam melakukan pengelolaan keuangan negara.

Kinerja keuangan pemerintah daerah menjadi sorotan publik sejak

bergulirnya reformasi yang membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk

menyuarakan pendapatnya. Sebuah pemerintah daerah dituntut untuk mampu

menggunakan dana yang dimilki dengan cermat sehingga mampu menghasilkan

pelayanan publik yang sesuai dengan standar minimal mutu pelayanan yang

diberikan pada masyarakat. Mardiasmo (2007: 121) menyatakan bahwa kinerja

pemerintah merupakan suatu hal yang menjadi fokus perhatian dalam pengelolaan

keuangan negara. Kinerja pemerintah yang dimaksud adalah bagaimana upaya

pemerintah daerah dalam memperoleh dan menggunakan dana dalam melakukan

pembangunan daerah bersangkutan. Oleh karena itu kinerja pemerintah perlu

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

19

untuk dilakukan pengukuran agar dapat diberikan suatu pernyataan keberhasilan

pemerintah daerah dan dapat didentifikasikan perbaikan jika memang diperlukan.

Dalam pengukuran kinerja pemerintah menurut Mardiasmo (2007: 125-

127) diperlukan indikator atau tolok ukur yang dapat dinyatakan secara jelas.

Tolok ukur kinerja pemerintah biasanya dinyatakan dengan tingkat ekonomis,

efisiensi dan efektifitas dalam sebuah konsep pendekatan pengukuran kinerja

berupa value for money. Ekonomis adalah konsep yang mengaitkan antara jumlah

input dengan nilai input, sementara efisiensi membandingkan antara jumlah input

dengan output serta efektifitas mengaitkan output dengan outcome. Kinerja

keuangan tersebut biasanya dinyatakan dengan rasio keuangan yang diidentifikasi

dari laporan keuangan pemerintah daerah (Mahmudi, 2007: 92-96).

Rasio keuangan merupakan perbandingan antar pos-pos dalam laporan

keuangan yang memberikan informasi bagi pemakai laporan keuangan. Rasio

keuangan ini dapat digunakan sebagai media untuk menginformasikan kinerja

keuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Cohen (2006) yang menggunakan

kinerja keuangan sebagai variabel penelitianya. Rasio keuangan yang dimaksud

terdiri adari: return on equity, return on assets, profit margin, current ratio,

debt/equity, long term liabilities/ total assets, assets turnover, operating

revenues/total revenues and operating revenues/operating expense. Untuk

variabel yang mempengaruhi ada beberapa rasio ataupun jumlah absolut nominal

atas laporan keuangan yang dapat digunakan seperti jumlah penduduk, jumlah

ekuitas dana, jumlah assets, jumlah pendapatan daerah maupun jumlah

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

20

pendapatan per kapita sebagaimana digunakan oleh beberapa penelitian (Cohen,

2006; Steven dan McGowen (1983) dan Groves et al, 2001)

Terkait dengan rasio keuangan yang menggambarkan kinerja keuangan

pemerintah tersebut, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan. Steven

dan McGowen (1983) melakukan penelitian terkait indikator keuangan dan tren

keuangan pemerintah daerah dengan menggunakan tiga buah variabel yang terdiri

dari variabel pendapatan dan pengeluaran, variabel pajak dan real estate, dan

variabel composite yang terbagi menjadi debt to revenue ratio, grant to revenue

ratio serta grant to expenditure ratio. Hasil penelitian ini adalah bahwa tren

keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jumlah

penduduk dan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah. Jika permintaan

pelayanan masyarakat meningkat tanpa dibarengi dengan peningkatan keuangan

pemerintah daerah, maka akan menurunkan kualitas jasa yang diberikan dan hal

ini membutuhkan indikator keuangan pemerintah daerah yang efektif.

Sementara itu, Groves et al. (2001) melakukan penelitian terkait indikator

keuangan pemerintah daerah dengan menggunakan dua faktor yaitu variabel atau

faktor lingkungan dan faktor organisasional. Hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini bahwa indikator keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh baik

faktor lingkungan maupun faktor organisasional yang dapat di-monitoring melalui

financial trend monitoring system. Cohen (2006) mengidentifikasi faktor-faktor

yang dapat menjadi moderator kinerja keuangan pemerintah daerah di Yunani

dengan menggunakan variabel gross domestic product, populasi penduduk,

variabel real estate, tourist dan capital. Sementara indikator kinerja keuangan

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

21

yang digunakan adalah rasio keuangan yang terbagi menjadi return on equity,

return on assets, profit margin, current ratio, debt/equity, long term

liabilities/total assets, assets turnover, operating revenues/total revenues and

operating revenues/operating expense.

Hasil penelitian Cohen (2006) menyatakan bahwa kelima faktor yang

terdiri dari gross domestic product, populasi penduduk, variabel real estate,

tourist dan capital mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yang

dinyatakan dalam sembilan rasio keuangan. Hanya saja faktor yang mempunyai

pengaruh yang lebih tinggi adalah jumlah penduduk dan capital. Selain itu, rasio

profitabilitas yang dinyatakan dalam rasio ROA, ROE dan profit margin tidak

dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut oleh karena profitabilitas sektor

pemerintah berbeda dengan sektor swasta.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Cohen

(2006), Steven dan McGowen (1983) dan Groves at al. (2001) dengan perbedaan

seperti berikut ini.

1. Sampel penelitian

Cohen (2006) menggunakan sampel penelitian pemerintah daerah di

Yunani, sementara penelitian ini menggunakan sampel penelitian laporam

keuangan pemerintah daerah kabupaten dan pemerintah kota di Indonesia.

2. Periode penelitian

Cohen (2006) menggunakan periode penelitian tahun 2002 sampai dengan

tahun 2004, sementara penelitian ini menggunakan periode penelitian

tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 dengan alasan ketersedian data

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

22

laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah daerah di Indonesia dan

dipublikasi di www.bpk.go.id.

3. Variabel penelitian

Cohen (2006) menggunakan lima faktor atau variabel independen berupa

gross domestic product, populasi penduduk, variabel real estate, tourist

dan capital, sementara itu, penelitian ini menambahkan empat variabel

independen yaitu taxes, revenue, expenditure dan grant sebagaimana

digunakan oleh Steven dan McGowen (1983). Penelitian ini tidak

menggunakan gross domestic product, populasi penduduk dengan alasan

keterbatasan data untuk menghitung variabel tersebut. Selain itu,

penelitian ini juga menghilangkan ROA, ROE dan profit margin dalam

variabel dependen oleh karena hasil penelitian Cohen (2006) tidak

menunjukkan pengaruh yang signifikan serta alasan bahwa pemerintah

daerah berbeda dengan sektor swasta sehingga profitabilitas sektor swasta

tidak dapat dibawa pada sektor pemerintah. Selain itu penelitian ini juga

tidak menggunakan proksi long term liabilities to total aset dengan alasan

tidak seluruh pemerintah daerah menyajikan kewajiban utang jangka

panjang sehingga dapat mempengaruhi berkurangnya jumlah sampel,

alasan lain adalah bahwa kewajiban jangka panjang pemerintah daerah

lebih banyak kewajiban pada pemerintah pusat. Hal ini dapat

mempengaruhi sifat utang yang lebih moderat dan lunak dalam

pembayaran baik pokok utang maupun bunganya.

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

23

B. Permasalahan

Laporan keuangan pemerintah daerah yang disusun oleh pemerintah

sebagaimana tercantum dalam standar akuntansi pemerintah (SAP) dimaksudkan

untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Salah

satu poin penting dalam pertanggungjawaban tersebut adalah kinerja keuangan

(Mardiasmo, 2007: 127). Oleh karena kinerja keuangan merupakan poin penting

tersebut, maka analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah penting untuk dilakukan. Steven dan McGowen

(1983), Groves et al. (2001) dan Cohen (2006) melakukan penelitian terkait

kinerja keuangan pemerintah dengan menggunakan variabel yang diambil dari

laporan keuangan pemerintah daerah. Secara umum hasil penelitian-penelitian

tersebut adalah bahwa informasi yang ada dalam laporan keuangan pemerintah

daerah dan dinyatakan dalam rasio keuangan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Atas dasar hal tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat diuraikan dalam pertanyaan riset seperti berikut ini.

1) Apakah revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia?

2) Apakah expenditure berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia?

3) Apakah real estate berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia?

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

24

4) Apakah capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

di Indonesia?

5) Apakah taxes berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

di Indonesia?

6) Apakah grant berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dapat dinyatakan seperti

berikut ini.

1) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh revenue terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

2) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh expenditure terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

3) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh real estate terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

4) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh capital terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

5) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh taxes terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

6) Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh grant terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

25

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memperoleh hasil penelitian

yang memberikan manfaat pada pihak-pihak berikut ini.

1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pemerintah

dalam pengimplementasian akuntansi pemerintah berdasar akrual dengan

menyediakan bukti empiris terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan pemerintah sehingga dapat menjadi dasar dalam

pengambilan keputusan pemerintah dalam melakukan kegiatan pemerintah

dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

2. Bagi Legislator

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh bukti empiris terkait faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah dalam laporan

keuangan pemerintah yang disusun berdasar akrual basis sebagaimana

diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah No. 01 Tentang

Penyajian Laporan Keuangan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan pengawasan terhadap eksekutif dalam

menjalankan pemerintahan terutama terkait dengan pengelolaan keuangan

daerah.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

26

3. Lembaga Pemberi Donasi, Investasi dan Pinjaman

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu informasi dalam

pengambilan keputusan atas donasi, investasi dan pinjaman yang diberikan

pada pemerintah daerah terutama informasi terkait kinerja keuangan

pemerintah pemerintah daerah dan faktor yang mempengaruhinya.

4. Bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada KSAP selaku

standart setter dalam penyusunan standar akuntansi pemerintah terutama

terkait dengan nilai relevan atibut akuntansi dalam laporan keuangan

pemerintah sehingga tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah

dapat mencapai tujuanya yaitu menyediakan informasi yang relevan bagi

para pengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomis.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan

yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan

sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu entitas pemerintah pada

saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan/atau kewajiban selama suatu periode

tertentu sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Laporan keuangan disusun

untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode

pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu

entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan

perundang-undangan (kerangka konseptual akuntansi pemerintah, paragraf 21).

Laporan keuangan merupakan media informasi yang relevan mengenai posisi

keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

selama satu periode pelaporan.

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

28

rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran,

antar periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian

besar pengguna laporan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan

seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman

struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan.

Laporan keuangan disusun dengan menerapkan basis kas untuk pengakuan pos-

pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan

pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Pengakuan, pengukuran, dan

pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain,

diatur dalam standar akuntansi pemerintahan lainnya.

Laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan

basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer, dan

pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan

ekuitas dana. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang

dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan

pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas, pihak yang

memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta

pemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah

atau bagian dari laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya

seperti laporan tahunan.

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu

basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dan

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

29

basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Entitas pelaporan

diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan

keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset,

kewajiban, dan ekuitas dana. Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi

dan menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap

menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas.

2. Jenis Laporan Keuangan

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap

APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber,

alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi

Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur seperti:

pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran.

b. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur

yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

30

c. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,

perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas

dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas

diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non-

keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran. Penyajian Laporan Arus Kas

dan pengungkapan yang berhubungan dengan arus kas diatur dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor: 03 tentang Laporan

Arus Kas. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari

penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing didefinisikan

sebagai berikut ini.

1) Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara

Umum Negara/Daerah.

2) Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara

Umum Negara/Daerah.

d. Catatan atas Laporan Keuangan

Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan

membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, catatan atas

laporan keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai

berikut ini.

1) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro,

pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut

kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

31

2) Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan.

3) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas

transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

4) Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka

laporan keuangan.

5) Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang

timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan

dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

6) Formasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,

yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

7) Daftar dan skedul.

Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus

mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.

3. Karakteristik Kualitatif Relevan atas Informasi dalam Laporan

Keuangan.

Informasi akuntansi dalam laporan keuangan pemerintah daerah harus

mempunyai karakteristik kualitatif tertentu. Karakteristik kualitatif laporan

keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

32

akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik terdiri dari:

relevan, reliable, consistency, dan comparability yang merupakan prasyaratan

normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi

kualitas yang dikehendaki.

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka

mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,

serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan

demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan

maksud penggunaannya. Informasi dalam laporan keuangan pemerintah dikatakan

relevan menurut Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah Paragraf 33, jika

memenuhi kriteria:

a. Manfaat umpan balik (feedback value).

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau

mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Manfaat prediktif (predictive value).

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang

akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu.

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

33

d. Lengkap.

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang

melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam

laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam

penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

4. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu

perusahaan, perlu dilakukan suatu interpretasi atau analisis terhadap data

keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan

tercermin dalam laporan keuangannya. Laporan keuangan melaporkan baik posisi

perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa

periode yang lalu. Akan tetapi nilai riil dari laporan keuangan adalah fakta bahwa

laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba dan

dividen masa depan (Brigham dan Houston, 2001: 426 ).

Mengadakan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui

keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, manajer akan dapat mengetahui

keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaannya, dan akan dapat

diketahui hasil-hasil keuangan yang telah dicapai di masa lalu dan masa yang

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

34

sedang berjalan. Dengan mengadakan analisis keuangan dari tahun-tahun yang

telah lalu dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

Kemudian oleh manajemen analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu

mengantisipasi kondisi di masa depan dan, yang lebih penting, sebagai titik awal

untuk perencanaan tindakan untuk masa yang akan datang.

Para kreditorpun berkepentingan terhadap laporan keuangan dari

perusahaan yang telah atau akan menjadi debitur atau nasabahnya. Kreditur

sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit

dari suatu perusahaan, perlu mengadakan analisis terlebih dahulu untuk mengukur

kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar kembali utangnya plus beban

bunganya. Para kreditur jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui apakah

kredit yang akan diberikan itu cukup mendapatkan jaminan dari aktiva, sedangkan

para kreditur jangka pendek lebih tertarik pada kemampuan nasabah untuk

membayar utang lancarnya dengan dana yang berasal dari aktiva lancarnya.

Selain itu, para investor juga berkepentingan terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman modalnya. Bagi

investor yang penting adalah rate of return dari dana yang akan diinvestasikan

dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Dari sudut

pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa

depan.

Fungsi utama laporan keuangan pemerintah daerah adalah untuk

memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan

laporan tersebut yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

35

ekonomi, sosial, dan politik. Meskipun laporan keuangan sudah bersifat general

purposive, artinya dibuat lebih umum dan sesederhana mungkin untuk memenuhi

kebutuhan informasi semua pihak, tetapi tidak semua pembaca laporan dapat

memahami laporan tersebut dengan baik.

Tidak semua pengguna laporan keuangan memahami akuntansi dengan

baik, sementara mereka akan mengandalkan informasi keuangan itu untuk

pembuatan keputusan, maka ketidakmampuan memahami dan

menginterpretasikan laporan keuangan tersebut perlu dibantu dengan analisis

laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu

bagaimana cara memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-

angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan, dan

bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

Terdapat beberapa metode dalam analisis laporan keuangan. Salah satu

teknik yang paling banyak digunakan untuk menganalisis laporan keuangan

adalah analisis rasio keuangan. Terdapat berbagai jenis rasio yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi dan menginterpretasikan laporan keuangan. Hasil

dari perhitungan rasio-rasio keuangan perlu diinterpretasikan, sehingga darinya

dapat dievaluasi kinerja keuangan organisasi dan selanjutnya dilakukan

pengambilan keputusan tertentu.

5. Pelaporan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah

Government Accounting Standard Board (GASB), dalam Concept

Statements No. 2, membagi pengukuran kinerja dalam tiga kategori indikator,

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

36

yaitu (1) indikator pengukuran service efforts, (2) indikator pengukuran service

accomplishment, dan (3) indikator yang menghubungkan antara efforts dengan

accomplishment. Service efforts berarti bagaimana sumber daya digunakan untuk

melaksanakan berbagai program atau pelayanan jasa yang beragam. Service

accomplishment diartikan sebagai prestasi dari program tertentu. Di samping itu

perlu disampaikan juga penjelasan tertentu berkaitan dengan pelaporan kinerja ini

(explanatory information). Pengukuran-pengukuran ini melaporkan jasa apa saja

yang disediakan oleh pemerintah, apakah jasa tersebut sudah memenuhi tujuan

yang ditentukan dan apakah efek yang ditimbulkan terhadap penerima

layanan/jasa tersebut. Pembandingan service efforts dengan service

accomplishment merupakan dasar penilaian efisiensi operasi pemerintah (GASB,

1994).

Efforts atau usaha adalah jumlah sumber daya keuangan dan non-

keuangan, dinyatakan dalam uang atau satuan lainnya, yang dipakai dalam

pelaksanaan suatu program atau jasa pelayanan. Pengukuran service efforts

meliputi pemakaian rasio yang membandingkan sumber daya keuangan dan non-

keuangan dengan ukuran lain yang menunjukkan permintaan potensial atas jasa

yang diberikan.

Ada dua jenis ukuran accomplishment atau prestasi yaitu outputs dan

outcomes. Outputs mengukur kuantitas jasa yang disediakan, dan outcomes

mengukur hasil dari penyediaan outputs tersebut. Outputs dapat mengukur hanya

sebatas kuantitas jasa yang disediakan, atau lebih dari itu, mengukur kuantitas jasa

yang disediakan yang memenuhi standar kualitas tertentu. Outcomes mengukur

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

37

hasil yang muncul dari output yang ada. Outcomes menjadi bermakna jika dalam

penggunaannya dibandingkan dengan outcomes tahun-tahun sebelumnya atau

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembandingan yang pertama adalah pembandingan antara efforts dengan

outputs untuk mengukur efisiensi. Informasi yang ingin diberikan adalah sejauh

mana hasil yang diberikan sehubungan dengan jumlah tertentu sumber daya yang

dipakai. Dalam hal ini kepada para pengguna laporan diberitahukan juga

explanatory information atau berbagai macam informasi yang relevan dengan

layanan yang diberikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi

pemerintah, yang dikelompokkan dalam dua elemen yaitu: elemen di luar kontrol

pemerintah seperti kondisi demografi dan lingkungan dan elemen yang dapat

dikontrol oleh pemerintah secara signifikan seperti pola dan komposisi personalia.

Pelaporan kinerja pemerintah melalui laporan keuangan merupakan wujud

dari proses akuntabilitas. Entitas yang mempunyai kewajiban membuat Pelaporan

Kinerja Organisasi Sektor publik dapat diidentifikasi sebagai berikut: pemerintah

pusat, pemerintah daerah, unit kerja pemerintahan, dan unit pelaksana teknis.

Pelaporan tersebut diserahkan ke masyarakat secara umum dan Dewan Perwakilan

Rakyat, sehingga masyarakat dan anggota DPR (users) bisa menerima informasi

yang lengkap dan tajam tentang kinerja program pemerintah serta unitnya.

Pelaporan kinerja yang diterbitkan secara reguler akan menjadi langkah maju

dalam mendemonstrasikan proses akuntabilitas. Perbandingan pengukuran kinerja

dapat dibangun atas pengukuran kinerja dan menambah dimensi lainnya untuk

akuntabilitas perbandingan dengan unit kerja organisasi lain yang serupa.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

38

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Sektor Publik No. 1 tentang

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah, kinerja keuangan pemerintah diukur

dengan menggunakan perspektif efisiensi, efektifitas dan ekonomis. Menurut

Mardiasmo (2007: 4) efisiensi merupakan perbandingan input dengan input value

yang dinyatakan dalam satuan moneter. Sementara itu, efektifitas merupakan

perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang

telah ditetapkan. Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu merupakan

kondisi yang efisien. Efektifitas merupakan tingkat pencapaian hasil program

dengan target yang ditetapkan atau dengan kata lain efektifitas merupakan

perbandingan antara outcome dengan output.

Dengan berfokus pada hasil pengukuran dan pelaporan kinerja dapat

membantu mengomunikasikan kepada publik tentang tingkat penyelesaian unit

kerja organisasi yang serupa lainnya. Lebih jauh lagi, melalui pengembangan

pertanyaan umum kepada pengguna layanan dan kelengkapanya, perbandingan

pengukuran kinerja dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan

warga atau pengguna layanan atas pelayanan yang diberikan oleh beberapa unit

kerja organisasi.

B. Rivew Literature dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Revenue Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Revenue merupakan pendapatan pemerintah daerah yang digunakan

sebagai sumber salah satu sumber pembiayaan pembangunan di daerah. Menurut

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

39

Standar Akuntansi Pemerintah, pendapatan daerah berasal dari dua sumber yaitu:

pendapatan asli daerah dan pendapatan dari transfer pemerintah provinsi dan

pemerintah pusat. Mahmudi (2007: 128) menyatakan bahwa semakin tinggi

jumlah pendapatan daerah, semakin besar dana yang tersedia bagi pembangunan

daerah sehingga pemerintah daerah bersangkutan mampu menyediakan pelayanan

jasa pada masyarakat yang lebih baik.

McGowen (1983) menyatakan bahwa revenue mempunyai pengaruh

terhadap kemampuan pemerintah untuk menghasilkan kinerja keuangan. Jumlah

revenue yang besar memungkinkan pemerintah untuk melakukan program kerja

pemerintah daerah secara lebih leluasa sehingga mampu memberikan pelayanan

yang bermutu bagi publik. Sementara itu, Jones dan Walker (2007) menyatakan

bahwa jumlah pendapatan pemerintah daerah mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap kekuatan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah revenue

pemerintah daerah, semakin kecil kemungkinan pemerintah daerah akan

mengalami kesulitan keuangan dalam pendanaan infrastruktur bagi pembangunan

pemerintah daerah bersangkutan.

Dalam penelitian ini revenue yang digunakan adalah pendapatan asli

daerah dengan alasan bahwa pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang

benar-benar berasal dari kemampuan pemerintah daerah sehingga memberi

gambaran tentang kekuatan dan kemampuan pemerintah daerah dalam penyediaan

dana bagi pembangunan di daerah bersangkutan.

Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis pertama dalam

penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

40

Ha1: Terdapat pengaruh revenue terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

2. Pengaruh Expenditure Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Expenditure merupakan jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh

pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Expenditure dalam pemerintah

dinamakan sebagai belanja. Menurut Standar Akuntansi Pemerintah, belanja

dibedakan menjadi belanja pembangunan dan belanja rutin. Selain itu, belanja

pemerintah juga diklasifikasikan sebagai belanja operasional dan belanja modal.

Jumlah belanja pemerintah daerah yang tinggi dapat mengurangi jumlah

dana yang tersedia bagi pemerintah daerah dan hal ini dapat mempengaruhi

pelayanan yang disediakan pada masyarakat. Menurut Halim dan Damayanti

(2008: 5) jumlah belanja modal yang tinggi mengindikasikan bahwa pemerintah

daerah lebih banyak melakukan pengeluaran untuk asset jangka panjang sehingga

dampak pada kinerja pemerintah daerah akan dirasakan pada beberapa tahun

setelah terjadi belanja modal tersebut. Akibat adanya belanja modal tersebut

dalam jangka pendek adalah adanya jumlah pengeluaran yang tinggi oleh

pemerintah daerah yang dapat mempengaruhi ketersediaan dana bagi pemerintah

daerah.

McGowen (1983) membuktikan secara empiris bahwa jumlah expenditure

berpengaruh pada kinerja keuangan pemerintah. Semakin besar atau tinggi jumlah

expenditure pemerintah daerah mengindikasikan bahwa pertumbuhan

pembangunan pemerintah daerah tinggi sehingga ada upaya pemerintah untuk

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

41

memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam penyediaan pelayanan bagi masyarakat.

Adanya jumlah expenditure yang tinggi tersebut dapat berpengaruh pada mutu

pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pada masyarakat. Mahmudi (2007:

146) menyatakan bahwa indikasi adanya pertumbuhan pembangunan di daerah

salah satunya adalah dengan adanya pertumbuhan jumlah belanja pada pemerintah

daerah bersangkutan. Apabila pertumbuhan jumlah belanja tinggi, maka hal ini

mengindikasikan bahwa laju pertumbuhan pembangunan daerah tinggi sehingga

berpengaruh terhadap pelayanan yang disediakan untuk masyarakat.

Atas dasar uraian di atas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat

dinyatakan seperti berikut ini.

Ha2: Terdapat pengaruh expenditure terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

3. Pengaruh Real Estate Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Real estate adalah aktiva yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang

terdiri dari tanah, jalan dan bangunan yang digunakan oleh pemerintah daerah

dalam menghasilkan jasa pelayanan bagi masyarakat di daerah bersangkutan. Jika

pemerintah daerah mampu melakukan pengelolaan yang baik atas real estate yang

dimilki oleh pemerintah daerah, maka pemerintah daerah dapat menghasilkan jasa

pelayanan kepada publik dengan secara baik dan kinerja keuangan yang baik pula.

Jumlah real estate yang tinggi dengan pengelolaan yang baik dapat

menciptakan pelayanan yang baik yaitu pelayanan yang sesuai dengan standar

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

42

minimal mutu pelayanan bagi masyarakat. Selain itu, jumlah real estate yang

tinggi dan pengelolaan yang baik dapat meningkatkan pendapatan yang dihasilkan

oleh pemerintah daerah sehingga menciptakan kinerja keuangan yang baik bagi

pemerintah daerah. Pelayanan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah

membutuhkan infra struktur dalam proses penciptaanya dan hal ini dapat

dilakukan jika pemerintah daerah mempunyai dukungan yang kuat dengan adanya

jumlah real estate yang cukup oleh pemerintah daerah bersangkutan. Selain itu,

dengan adanya jumlah real estate yang cukup tinggi yang dimiliki oleh

pemerintah daerah dapat berakibat pada pendapatan yang dihasilkan yang tinggi

pula, sehingga dapat dinyatakan bahwa pemerintah daerah akan menciptakan

kinerja keuangan yang baik atau tinggi dengan kepemilikan real estate yang

tinggi dan pengelolaan yang baik.

Worthington dan Dollery (1999) memperoleh bukti empiris bahwa jumlah

real estate berpengaruh terhadap pengeluaran pemerintah daerah dan kinerja

keuangan pemerintah daerah. Hasil kontradiktif diperoleh Cohen (2006) yang

menyatakan bahwa jumlah real estate tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Yunani. Hasil penelitian yang diperoleh Cohen

(2006) disebabkan oleh adanya kesulitan yang dialami oleh pemerintah daerah di

Yunani dalam melakukan pengukuran dan penilaian real estate yang disajikan

dalam neraca pemerintah darah di Yunani. Oleh karena adanya kesulitan ini, maka

banyak laporan keuangan pemerintah daerah yang tidak menyajikan atau

menyajikan tetapi tidak lengkap sehingga dapat mempengaruhi hasil dalam

penelitian Cohen (2006) tersebut.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

43

Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis ketiga dalam

penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Ha3: Terdapat pengaruh real estate terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

4. Pengaruh Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Capital atau ekuitas dana merupakan selisih antara jumlah harta dengan

jumlah kewajiban yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Jumlah ekuitas dana

yang tinggi mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mempunyai dana yang

cukup untuk membiayai kegiatan operasional pemerintah daerah sehingga mampu

mencapai kinerja keuangan yang tinggi pula. Sebaliknya, jika pemerintah daerah

mempunyai atau mengalami kekurangan ekuitas dana maka pemerintah daerah

akan mengalami kekurangan dana untuk membiayai kegiatan operasional dalam

rangka menyediakan jasa bagi masyarakat sehingga akan memperoleh kinerja

yang tidak optimal.

Cohen (2006) melakukan pengujian terkait pengaruh jumlah capital atau

ekuitas dana pemerintah daerah dengan kinerja pemerintah dearah. Bukti empiris

yang diperoleh adalah adanya pengaruh jumlah ekuitas pemerintah daerah dengan

kinerja keuangan pemerintah daerah.

Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis keempat dalam

penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

44

Ha4: Terdapat pengaruh capital terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

5. Pengaruh Taxes Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Pajak dalam penelitian ini adalah pendapatan pajak baik pajak daerah dan

bagi hasil pajak baik bagi hasil pajak daerah provinsi maupun bagi pajak pusat.

Pajak yang tinggi yang diperoleh suatu pemerintah daerah dapat menjadi sumber

pendapatan bagi pemerintah daerah sehingga dapat digunakan sebagai sumber

pembiayaan bagi operasional pemerintah daerah dalam rangka menghasilkan

pelayanan jasa pada masyarakat. Selain itu dengan pendapatan pajak yang tinggi

akan dapat menjadikan pembiaayaan kegiatan operasional pemerintah daerah

lebih terjamin hingga mampu menghasilkan tingkat kinerja keuangan yang tinggi

bagi pemerintah daerah bersangkutan. Sebaliknya, jika pajak yang dterima

pemerintah daerah kecil, maka akan dapat menyebakan pemerintah daerah

mengalami kekurangan sumber pendapatan hingga menyebabkan pencapaian

kinerja keuangan yang kurang optimal.

Bukti empiris terkait pengaruh taxes terhadap kinerja diperoleh Steven dan

McGowen (1983) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya penerimaan pajak

oleh suatu pemerintah daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Anderson (2004) memperoleh hasil penelitian yang hampir sama dengan

Steven dan McGowen (1983). Hasil penelitian Anderson (2004) mengindikasikan

bahwa peningkatan pajak meningkatan nilai property pemerintah daerah dan

berhubungan dengan jumlah pendapatan pemerintah daerah.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

45

Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis kelima dalam

penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Ha5: Terdapat pengaruh taxes terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

6. Pengaruh Grant Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Grant atau hadiah atau sumbangan atau donasi adalah penerimaan yang

diterima oleh pemerintah daerah dari pihak lain tanpa adanya tuntutan apapun.

Grant yang diterima oleh pemerintah daerah dapat menjadi alternatif pendapatan

pemerintah daerah dalam pembiayaan untuk kegiatan operasional dalam

penyediaan pelayanan bagi masyarakat.

Jumlah grant yang tinggi yang diterima oleh pemerintah akan dapat

menjadi sumber pembiayaan yang cukup bagi pemerintah daerah hingga mampu

menjamin kelancaran kegiatan operasional pemerintah daerah dan mampu

mencipkan kinerja keuangan yang baik. Sebaliknya, jika grant yang diterima

pemerintah daerah kecil, maka pemerintah daerah mempunyai kemungkinan

untuk mengalami kekurangan dana dalam menjalankan kegiatan operasional

untuk menghasilkan pelayanan publik yang baik, sehingga kinerja keuangan yang

dihasilkan juga kurang optimal.

Steven dan McGowen (1983) memperoleh bukti empiris bahwa grant

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah

grant maka semakin tinggi kinerja keuangan yang mampu dicapai oleh

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

46

pemerintah daerah bersangkutan. Sementara itu, Worthington dan Dollery (1999)

menghubungkan grant dengan efisiensi dan efektifitas kinerja keuangan

pemerintah daerah. Hasil yang diperoleh bahwa kinerja keuangan pemerintah

berhubungan positif dengan efisiensi dan efektifitas kinerja keuangan pemerintah

daerah. Semakin tinggi jumlah grant yang diterima oleh pemerintah daerah

semakin tinggi tingkat efisiensi dan tingkat efektifitas kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis keenam dalam

penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

Ha6: Terdapat pengaruh grant terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh revenue, expenditure, real

estate, capital, taxes dan grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di

Indonesia yang dinyatakan dengan rasio CR, DER, AT, ORTR dan OROE

sebagaimana digunakan oleh Cohen (2006). Kerangka pikir dalam penelitian ini

dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini.

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

47

Gambar 1

Kerangka pikir penelitian

Financial

Performance Real Estate

Revenue

Grant

Taxes

Capital

Expenditure

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

48

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk

memperoleh bukti empiris tentang pengaruh revenue, expenditure, real estate,

capital, taxes dan grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di

Indonesia. Penelitian merupakan penelitian dengan data cross section, karena

penelitian ini memfokuskan pada suatu peristiwa pada tahun 2005 sampai dengan

2007 serta pengumpulan data dilakukan hanya satu kali.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu, kejadian-

kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki (Sekaran,

2003: 24). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah

daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia yang diterbitkan tahun 2005 sampai

dengan 2007 dan dipublikasi melalui website www.bpk.go.id.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki

dan dianggap dapat mewakili populasi (Sekaran, 2003: 25). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling,

yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria yang ditentukan

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

49

berdasarkan kebijakan dari peneliti. Penelitian ini menggunakan kriteria

pengambilan sampel seperti berikut ini.

1. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh

Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 yang

dipublikasikan dalam website BPK RI, yaitu www.bpk.go.id

2. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh

Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 dengan opini audit

wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), wajar tanpa

pengecualian dengan bahasa atau paragraf penjelas (unqualified

opinion with explanation language) maupun wajar dengan

pengecualian (qualified opinion). Adapun laporan keuangan dengan

opini tidak wajar (adverse opinion) dan tidak memberi opini

(disclamer opinion) tidak digunakan dalam sampel penelitian dengan

pertimbangan bahwa informasi yang tersaji dalam laporan keuangan

dengan opini tersebut tidak wajar dan tidak dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan.

3. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh

Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 yang

mencantumkan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam

pengukuran variabel dan analisis data untuk pengujian hipotesis

dalam penelitian.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

50

C. Data, Sumber Data dan Pengumpulan Data

Strategi pengumpulan data dan sumber data adalah strategi arsip yaitu data

yang dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada. Sumber data dari

strategi ini adalah data sekunder (secondary data) yaitu teknik pengumpulan data

yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data dari basis data (Kuswadi

dan Mutiara, 2004: 16). Data sekunder tersebut terdiri dari data berikut ini.

1. Laporan keuangan pemerintah daerah dari tahun 2005 sampai dengan tahun

2007 yang disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah

(PSAP) Nomor: 1 Tentang Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah.

2. Perundang-undangan dan peraturan lain yang terkait dengan penyusunan,

penyajian dan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut dikumpulkan dari

catatan atau basis data baik berupa hardcopy maupun softcopy yang diperoleh

dari hasil download pada website dan dokumentasi arsip-arsip Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yaitu www.bpk.go.id dan

sumber lain yang terkait.

D. Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji secara

sistematis, yaitu seperti berikut ini.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

51

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang

diproksikan ke dalam lima rasio keuangan, agar dalam pengambilan kesimpulan

tidak bias maka dari kelima rasio keuangan tersebut difaktorkan menjadi satu

dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 yaitu dengan

memasukkan lima rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan

kemudian diolah dengan factor analyze untuk menentukan component principal

yang kemudian diperoleh satu faktor yang merupakan proksi kinerja keuangan

pemerintah daerah untuk selanjutnya digunakan sebagai data untuk variabel

dependen penelitian ( Singgih Santoso, 2002: 138). Adapun kelima rasio

keuangan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut adalah:

a. Current Ratio (CR)

Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah

daerah dalam menjamin pemenuhan kewajiban lancar dengan harta lancar

yang dimiliki. Kedua angka dalam penghitungan rasio ini dihitung dengan

menggunakan data dalam neraca pemerintah. Semakin tinggi angka rasio ini

memberi penggambaran bahwa pemerintah daerah mempunyai sisa aktiva

lancar yang cukup untuk menjamin pemenuhan kewajiban lancar. Formula

untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti berikut ini (Cohen, 2006).

CR = bilitiesCurrentLia

etsCurrentAss

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

52

b. Debt to Equity (DER)

Debt/Equity rasio merupakan perbandingan antara jumlah total

utang pemerintah dengan total ekuitas dana. Rasio ini menggambaran

kemampuan pemerintah daerah dalam memberi jaminan pemenuhan seluruh

jumlah utang dengan jumlah ekuitas dana yang dimilki oleh pemerintah

pada tanggal tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan

menggunakan angka dalam neraca pemerintah. Untuk menentukan besarnya

rasio ini, menurut Cohen (2006) formula yang dapat digunakan adalah

seperti berikut ini.

D/E = EquityDebt

c. Assets Turnover (AT)

Assets turnover merupakan perbandingan jumlah pendapatan asli

daerah dengan jumlah total asset yang dimiliki oleh Pemda. Angka rasio ini

menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh

pendapatan asli daerah dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh

pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini

menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam

mengusahakan asset yang dimiliki utuk menghasilkan pendapatan bagi

daerah. Menurut Cohen (2006) formula untuk menghitung angka rasio ini

adalah seperti berikut ini.

AT = sTotalAsset

venuestingTotalOpera Re

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

53

d. Operating Revenues to Total Revenues (ORTR)

Operating revenues to total revenues adalah perbandingan antara

jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah seluruh pendapatan yang

diterima oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Kedua angka yang

digunakan dalam penghitungan rasio ini diambil dari neraca pemerintah.

Untuk menentukan jumlah angka rasio ini, formula yang digunakan adalah

formula yang dinyatakan oleh Cohen (2006) seperti berikut ini.

ORTR = venuestingTotalOpera

SubsidiesvenuestingTotalOperaRe

Re

e. Operating Revenues to Operating Expenses (OROE)

Operating revenues to operating expenses merupakan

perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah belanja

operasi daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan jumlah

angka rasio ini angka yang digunakan adalah angka dalam laporan realisasi

anggaran. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam

memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi yang

dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan angka rasio ini

formula yang digunakan oleh peneliti adalah formula yang digunakan oleh

Cohen (2006) berikut ini.

OROE = xpensesOperatingE

venuestingTotalOpera Re

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

54

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel

independen sebagaimana digunakan oleh Cohen (2006) dan Steven dan

McGowen (1983) yang terdiri dari variabel berikut ini.

a. Revenue (REV)

Variabel revenue merupakan jumlah pendapatan asli daerah oleh

pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Jumlah pendapatan

asli daerah diperoleh dari laporan realisasi anggaran suatu pemeritah

daerah. Variabel ini diukur dengan nilai revenue atas jumlah

pendapatan asli daerah yang tersaji dalam laporan keuangan

pemerintah daerah.

b. Expenditure (EXP)

Variabel ini diukur dengan jumlah belanja rutin atau belanja

operasional pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Jumlah

belanja rutin atau operasional dalam penelitian ini diambil dari jumlah

belanja operasional dalam laporan realisisasi anggaran pemerintah

daerah pada suatu periode tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai

expenditure atas jumlah expenditure daerah yang tersaji dalam laporan

keuangan pemerintah daerah.

c. Real Eestate (REAL)

Variabel ini merupakan jumlah keseluruhan atas nilai tanah, gedung

atau bangunan dan jalan yang dimiliki dan dilaporkan oleh pemerintah

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

55

daerah pada tanggal tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai real

estate atas jumlah real estate daerah yang tersaji dalam laporan

keuangan pemerintah daerah.

d. Capital (CAP)

Variabel ini merupakan jumlah ekuitas dana pemerintah pada tanggal

tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai capital atas jumlah ekiutas

dana daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

e. Taxes (TAX)

Variabel merupakan jumlah pajak yang menjadi hak pemerintah

daerah dalam suatu periode tertentu. Variabel ini diukur berdasarkan

jumlah penerimaan pajak oleh suatu pemerintah daerah yang datanya

diambil dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah

pada periode tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai taxes atas

jumlah pajak daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah

daerah.

f. Grant (GRANT)

Variabel ini merupakan jumlah sumbangan, donasi, dan hadiah serta

subsidi yang diterima oleh suatu pemerintah daerah pada suatu periode

tertentu. Variabel ini diukur dengan jumlah sumbangan atau donasi

dan hadiah serta subsidi yang diterima oleh pemerintah daerah dalam

suatu periode tertentu yang datanya dapat diambil dari laporan realisasi

anggaran pendapatan dan belanja daerah. Variabel ini diukur dengan

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

56

nilai grant atas jumlah sumbangan, donasi dan subsidi serta hibah

pemerintah daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah

daerah.

E. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda

(multiple regression model) untuk menguji pengaruh REV, EXP, RE, CAP,

TAX dan GRANT terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang

dinyatakan dalam rasio CR, DER, AT, ORTR dan OROE. Model penelitian

ini sebagai berikut:

FP = β0 + β1REV + β 2 EXP + β 3REAL + β 4CAP + β5TAX + β6GRANT +e

Keterangan :

FP = Financial Performance (CR, DER, AT, ORTR

dan OROE),

β 0 = konstanta,

β 1 – β 6 = koefisien regresi,

REV = Revenue,

EXP = Expenditure,

REAL = Real Estate,

CAP = Capital,

TAX = Taxes, dan

GRANT = Sumbangan atau hadiah, sumbangan dan subsidi.

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

57

F. Pengujian Data

1. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2006: 110), uji normalitas data dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi

kriteria sebaran atau distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat

berdistribusi normal adalah dengan menggunakan metode trimming,

yaitu menghilangkan data yang bersifat outlier. Outlier adalah data yang

memiliki nilai di luar batas normal. Setelah data outlier dihilangkan, uji

normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dengan uji ini dapat

diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati terdistribusi

normal. Kriteria pengujian dengan dua arah (two-tailed test) yaitu

dengan membandingkan probabilitas dengan taraf signifikan 0,05. jika p

> 0,05 maka data terdistribusi normal.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam

penelitian, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada

multikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi serta normalitas.

a. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara

untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan alat uji

runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

58

autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp.sig dalam uji

runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5%, maka tidak

terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil

5% maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini menurut Ghozali (2006: 103-104)

apabila terjadi gejala autokorelasi pada model regresi, maka dapat

dihilangkan dengan melakukan transformasi data dan menambah

data observasi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance tetap, maka disebut

homokedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastis. Salah satu

metode dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi

adalah dengan uji Glejser. Metode uji Glejser meregresikan nilai

absolute residual dengan variabel bebas (Ghozali, 2006: 108),

dengan tingkat signifikansi 5%, jika nilai signifikansinya di atas 0,05

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

59

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama

dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance

value dan value-inflating factor (VIF). Nilai yang umum dipakai

adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen berupa revenue, expenditure, real estate, capital, tax dan

grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dengan tingkat

signifikansi yang masih bisa ditoleransi ditetapkan 0,05 (α = 5%).

a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji signifikansi-t)

Merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang

dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Uji signifikansi-t dalam penelitian ini menggunakan

tingkat signifikansi 5%.

1) Ho dalam penelitian ini

Ho1: revenue tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesi.

Ho2: expenditure tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Ho3: real estate tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

60

Ho4: capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ho5: taxes tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ho6: grant tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ha dalam penelitian ini:

Ha1: revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesi.

Ha2: expenditure berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ha3: real estate berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ha4: capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ha5: taxes berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

Ha6: grant berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia.

2) Nilai Statistik

Koefisien regresi positif : semakin besar angka koefisien

semakin besar pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen, semakin kecil angka koefisien semakin

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

61

kecil pula pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Koefisien regresi negatif : semakin besar angka koefisien

semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

3) Kriteria

Ho diterima Ha ditolak; thitung < ttabel

variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Ho ditolak Ha diterima; thitung > ttabel

variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap

variabel terikat.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependennya. Nilai koefisien determinasi (R2) dilihat pada hasil

pengujian regresi berganda untuk variabel independen berupa

ratio revenue, expenditure, real estate, capital, tax dan grant dan

variable dependen berupa laba perusahaan (kinerja keuangan)

dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Karena penelitan ini

menggunakan lebih dari satu variabel independen maka penulis

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

62

menggunakan Adjusted R Square (Adj R2) seperti yang

dinyatakan oleh Ghozali (2006: 83).

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

63

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan diuraikan hasil dari pengolahan data serta analisis

yang meliputi diskripsi data, pengolahan data, dan pengujian hipótesis serta

pembahasan hasil analisis. Setelah proses pengumpulan data yang diperlukan

dalam penelitian ini melalui website BPK RI selesai dilakukan, maka selanjutnya

dilakukan pengolahan data tersebut dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0

dan selanjutnya menganalisis hasil pengolahan data yang dapat diuraikan berikut

ini.

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah

daerah kabupaten/kota di Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 yang

dipublikasikan melalui website Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK RI) www.bpk.go.id. Atas populasi tersebut, kemudian ditentukan sampel

penelitian dengan menggunakan pourposive sampling. Dengan menggunakan

metode porpousive sampling dan kriteria-kriteria pengambilan sampel

sebagaimana dijelaskan dalam bab III diperoleh jumlah sampel penelitian yang

dapat dijelaskan dengan tabel seperti berikut ini.

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

64

Tabel 1

Sampel penelitian

Kriteria Sampel Jumlah

Laporan keuangan pemerintah daerah seluruh Indonesia tahun

2005 s.d 2007 yang dipublikasikan melalui website BPK RI

1.133

Laporan keuangan pemerintah daerah seluruh Indonesia tahun

2005 s.d 2007 yang tidak wajar (adverse) dan tidak beropini

(disclamer)

591

Laporan keuangan pemerintah daerah seluruh Indonesia tahun

2005 s.d 2007 yang tidak disajikan secara leng data dan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

238

Laporan keuangan pemerintah daerah yang menjadi sampel

penelitian

304

Sumber: www.bpk.go.id.

Tabel sampel penelitian di atas menunjukkan bahwa jumlah laporan

keuangan pemerintah daerah yang berhasil dikumpulkan melalui download di

website BPK RI adalah sejumlah 1.133 laporan keuangan pemerintah daerah. Atas

jumlah laporan keuangan tersebut, sejumlah 591 laporan keuangan mempunyai

opini tidak wajar (adverse opinion) dan tidak berpendapat (disclamer opinion) dan

oleh karena opini tersebut, maka laporan keuangan tersebut tidak digunakan

sebagai sampel dalam penelitian ini. Alasan yang digunakan adalah bahwa

informasi dalam laporan keuangan pemerintah daerah dengan opini tidak wajar

(adverse opinion) dan tidak berpendapat (disclamer opinion) tersebut disajikan

secara tidak wajar berdasar SAP sehingga tidak dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan.

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

65

Selain kriteria opini audit BPK atas laporan keuangan pemerintah,

penelitian ini juga menggunakan informasi keuangan lain dalam pengukuran

variabel independen. Untuk laporan keuangan yang telah memenuhi kriteria

pengambilan sampel sebelumnya tetapi tidak mencantumkan informasi untuk

pengukuran variabel independen, maka laporan keuangan keuangan tersebut tidak

digunakan dalam penelitian ini. Jumlah laporan keuangan pemerintah yang tidak

secara lengkap menyajikan informasi yang dimaksud sejumlah 238 laporan

keuangan pemerintah. Setelah dilakukan identifikasi dengan menggunakan

kriteria pengambilan sampel, maka diperoleh sampel sejumlah 304 laporan

keuangan pemrintah daerah yang terdiri dari 119 laporan keuangan pemerintah

daerah pada tahun 2005, 82 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2006

dan 103 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2007. Selengkapnya

sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

B. Data dan Pengumpulan Data

Dalam rangka analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia dilakukan pengumpulan data revenue (REV),

expenditure (EXP), real estate (REAL), taxes (TAX), grant (GRANT), capital

(CAP) dan kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dalam rasio

current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating

revenue to total revenue (ORTR) dan operting revenue to operating expense

(OROE).

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

66

Data penelitian ini merupakan data yang tersaji dalam laporan keuangan

pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia yang telah diaudit oleh BPK

RI. Data yang diperlukan diperoleh dari publikasi Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia melalui www.bpk.go.id tahun 2005 sampai dengan tahun

2007.

C. Analisis Data

Penelitian ini menguji pengaruh jumlah revenue (REV), expenditure

(EXP), real estate (REAL), taxes (TAX), grant (GRANT), capital ( CAP)

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang diukur dengan current ratio

(CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenue to total

revenue (ORTR) dan operting revenue to operating expense (OROE). Penelitian

ini menggunakan alat uji multiple regression model dengan menggunakan bantuan

software komputer untuk statistik berupa SPSS for windows 16.0. Selanjutnya

diuraikan hasil análisis data penelitian dari deskripsi statistik, uji normalitas data,

uji asumsi klasik sampai dengan uji hipótesis.

1. Deskripsi Statistik

Bagian ini mendeskripsikan data yang digunakan dalam penelitian yang

terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai

standar deviasi data. Berikut ini disajikan deskripsi data penelitian.

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

67

Tabel 2 Deskripsi Statistik Data Penelitian

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata ORTR mempunyai

jumlah yang paling kecil dari variabel lain. Nilai minimum atas variabel ini adalah

sebesar -1.239,885 dan nilai maksimumnya adalah sebesar 0,90 serta nilai mean

dan standart deviation masing-masing sebesar -17,32 dan 74,39. Hasil deskriptif

data ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara -17,32 ditambah

dengan 74,39 sampai dengan -17,32 dikurangi 74,39. Sementara itu, untuk

variabel REAL merupakan variabel dengan rata-rata yang tertinggi. Nilai

minimum untuk variabel REAL adalah sebesar 866,12 dan nilai maksimumnya

adalah sebesar 27.696.918,91. Nilai rata-rata dan standart deviasi untuk REAL

masing-masing sebesar 1.888.967,05 dan 2.857.555,02 yang mengindikasikan

bahwa penyebaran data variabel REAL berkisar antara 1.888.967,05 ditambah

dengan 2.857.555,02 sampai dengan 1.888.967,05 dikurangi dengan

2.857.555,02.

Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TAX 304 711,87 4.657.252,05 160.287,65 490.990,42 GRANT 304 17.452,38 933.436,00 370.049,95 161.441,12 REV 304 324,50 4.221.668,70 126.129,08 441.360,39 EXP 304 7.221,76 5.431.625,97 581.047,82 586.947,89 REAL 304 866,12 27.696.918,91 1.888.967,05 2.857.555,02 CAP 304 15.602,51 18.791.135,91 965.177,84 1.744.038,41 CR 304 0,002682 2801,07 118,75 292,40 DER 304 0,000055 17,25 0,09 1,01 AT 304 0,000397 48,31 0,36 3,59 ORTR 304 -1.239,885 0,90 -17,32 74,69 OROE 304 0,000569 22,62 0,21 1,31 Valid N (listwise) 304

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

68

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan

signifikan dan representative jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari

asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas

dan multikolinearitas. Berikut ini dipaparkan hasil asumsi klasik atas data yang

digunakan dalam penelitian.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah nilai residual dari

regresi itu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki distribusi nilai residual normal atau mendekati normal. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov

terhadap data residual regresi dan dilakukan dengan program SPSS 16.0. Hasil

pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 3 Normalitas Data

Unstandardized Residual

N 304 Normal Parametersa Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,99657883 Most Extreme Differences Absolute 0,312

Positive 0,312 Negative -0,305

Kolmogorov-Smirnov Z 5,442 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp.sig dalam uji kolmogorov

smirnov atas seluruh nilai residu data yang digunakan dalam penelitian ini di

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

69

bawah tingkat signifikasi penelitian 5%. Hasil ini mengindikasikan bahwa seluruh

data yang digunakan mempunyai distribusi yang tidak normal. Normalitas data

merupakan prasyarat untuk dapat melakukan pengujian dengan model regresi.

Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang terdistribusi normal, penelitian ini

menghilangkan outlier data. Dalam menghilangkan Outlier data dilakukan dengan

berdasarkan nilai Z-score yang diperoleh dari proses deskripsi statistik data. Nilai

Z-score yang atas data yang ekstrem tinggi ataupun ekstrem rendah dihilangkan

atau dikeluarkan dari sampel penelitian.

Setelah dilakukan proses penghilangan outlier data diperoleh jumlah data

observasi sejumlah 83 data observasi. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah data

yang ekstrem dan dikeluarkan dari sampel adalah sebanyak 221. Setelah data

outlier dihilangkan, selanjutnya data observasi yang diperoleh ditentukan nilai

residunya dan kemudian diuji normalitas data dengan menggunakan kolmogorov

smirnov. Hasil uji normalitas data setelah dihilangkan data outlier adalah seperti

berikut ini.

Tabel 4 Normalitas Setelah Seleksi Data Outlier

Unstandardized Residual

N 83 Normal Parametersa Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,06347008 Most Extreme Differences Absolute 0,112

Positive 0,112 Negative -0,066

Kolmogorov-Smirnov Z 10,024 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,245 a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

70

Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah tidak ada data outlier

terdistribusi normal dengan dibuktikan oleh nilai asymp.sig yang lebih besar dari

tingkat signifikasi penelitian 5% yaitu 0,245 atau 24,5%.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota-anggota

dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk

waktu (time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross

sectional). Pada penelitian ini menggunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini

dapat dilihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai

asymp.sig dalam runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5%, maka tidak

terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. Lebih kecil 5% maka

terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian

ini. Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan asumsi

autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 5 Uji Autokorelasi

Unstandardized Residual Test Valuea -0,01667 Cases < Test Value 41 Cases >= Test Value 42 Total Cases 83 Number of Runs 44 Z 0,333 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,739 a. Median Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp. sig dalam uji runs atas

model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lebih besar dari 5%.

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

71

Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel dalam model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi.

c. Ui Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan

linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Jika variabel-

variabel bebas berkorelasi secara sempurna, maka metode kuadrat terkecil tidak

bisa digunakan. variabel-variabel yang tidak berkorelasi dikatakan orthogonal,

yang menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas. Multikolinearitas

digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi

yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antara variabel independen

atau korelasinya rendah. Keberadaan multikolinearitas diketahui dengan

variance inflating factor (VIF) dan tolerance. Kriteria yang digunakan dalam

pengambilan kesimpulan atas uji multikolineriatas adalah jika nilai tolerance

lebih besar dari 0.1 (10%) dan nilai variance inflating factor lebih kecil dari 10.

Berikut ini disajikan hasil uji multikolinieritas dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 6 Uji Multikolinieritas

Varibael Tolerance Variance Inflating Factor

Kesimpulan

TAX 0,643 1,556 Tidak terjadi multikolinieritas GRANT 0,599 1,669 Tidak terjadi multikolinieritas REV 0,552 1,813 Tidak terjadi multikolinieritas EXP 0,404 2,474 Tidak terjadi multikolinieritas REAL 0,687 1,456 Tidak terjadi multikolinieritas CAP 0,755 1,056 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: hasil pengolahan data

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

72

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel

dalam model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai variance inflating factor

untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih kecil dari 10. Hasil

pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinieritas atau seluruh variabel

dalam model-model penelitian ini homokedastisitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan keadaan seluruh faktor gangguan terjadi

ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam

penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah

metode Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual dengan

variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah: jika probability value > 0,05

maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika probability value < 0,05 maka

terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 7 Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Kesimpulan TAX 0,442 Tidak terjadi heteroskedastisitas GRANT 0,794 Tidak terjadi heteroskedastisitas REV 0,085 Tidak terjadi heteroskedastisitas EXP 0,569 Tidak terjadi heteroskedastisitas REAL 0,295 Tidak terjadi heteroskedastisitas CAP 0,755 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

73

dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam semua model

regresi penelitian ini.

e. Uji Hipotesis

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh

revenue (REV), expenditure (EXP), real estate (REAL), taxes (TAX) dan grant

(GRANT) terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dalam

rasio current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT),

operating revenue to total revenue (ORTR) dan operting revenue to operating

expense (OROE). Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan

analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Oleh

karena penelitian ini menggunakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah

dengan lima rasio keuangan, maka untuk kepentingan pengujian model regresi

berganda harus diperoleh satu data atas variabel dependen. Untuk tujuan itu,

penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk membuat factor scores dengan

menggunakan metode principal components sebagaimana dinyatakan Santosa

(2002: 138-141). Setelah nilai factor scores, kemudian digunakan sebagai data

kinerja keuangan dalam pengujian model regresi berganda. Berikut disajikan hasil

pengujian data dengan model regresi berganda untuk mengambil kesimpulan

terkait hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

1. Uji signifikansi-F

Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji

kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis

dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

74

probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian lebih

kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak (fit) untuk

digunakan sebagai model regresi dalam penelitian dan sebaliknya jika

probability value lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model

tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F atas kelima model regresi

dalam penelitian ini.

Tabel 8 Uji Signifikansi-F (Kelayakan Model Regresi)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .101 6 .017 3.861 .002a Residual .330 76 .004 Total .431 82

a. Predictors: (Constant), CAP, TAXES, GRANT, REAL, REV, EXP b. Dependent Variable: financial performance

Sumber: hasil pengolahan data *Signifikan pada a = 5%

Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value atas model regresi

yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi

penelitian 5% yaitu 0,002 (0,2%). Hasil ini mengindikasikan bahwa model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan

sebagai model regresi pengujian hipotesis.

2. Uji signifikansi-t

Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana

dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh

tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

75

regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value

(sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari 5%, maka dapat

dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima

atau didukung oleh data penelitian, sebaliknya jika probability value (sig)-t

lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen tidak

berpengaruh pada variabel dependen dan hipotesis yang diajukan tidak

diterima atau tidak didukung oleh data penelitian. Berikut ini disajikan hasil

uji signifikansi-t dalam penelitian ini.

Tabel 9 Uji Signifikansi-t

*signifikan pada a = 5% sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian regresi berganda untuk

model yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian data di atas

mengindikasikan bahwa variabel REV berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil ini diindikasikan oleh nilai

probabilitas untuk variabel REV sebesar 0,005 yang lebih kecil dari tingkat

Variabel Koefisien t-value Sig. KONSTANTA 0,384 9,768 0,000 TAX -1,606E-7 -0,773 0,442 GRANT -3,403E-8 -0,262 0,794 REV -1,452E-6 -2,915 0,005* EXP 5,713E-8 0,573 0,569 REAL -1,721E-8 -1,054 0,295 CAP 6,965E-9 0,313 0,755

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

76

signifikansi penelitian 5%. Sementara itu, untuk variabel yang lain, hasil

pengujian mengindikasikan bahwa variabel TAX, GRANT, EXP, REAL dan

CAP tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di

Indonesia. Hasil ini dibuktikan dengan nilai probabilitas masing-masing

varaibel tersebut yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%.

Nilai probabilitas untuk variabel TAX adalah sebesar 0,442, untuk variabel

GRANT adalah sebesar 0,794 dan untuk variabel EXP adalah sebesar 0,569,

nilai probabilitas untuk variabel REAL adalah sebesar 0,295 dan untuk

variabel CAP adalah sebesar 0,755.

Hasil pengujian signifikansi-t di atas juga mendasari penyusunan model

penelitian yang dapat dirumuskan seperti berikut ini.

FP = 0,384 -1,606E-7(TAX) -3,403E-8(GRANT) -1,452E-6 (REV) +

6,965E- 9(EXP) -1,721E-8 (REAL) + 5,713E-8(CAP)

3. Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam

model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien

determninasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi

dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien

determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian

ini menggunkan nilai adj R2.

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

77

Hasil pengujian menunjukkan nilai R square dan adj R square untuk

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing adalah

sebesar 0,234 (23,4%) dan 0,173 (17,3%). Penelitian ini menggunakan

variabel independen lebih dari dua variabel dan oleh karena menggunakan

nilai adj R square dalam menganalisis koefisien determinasi. Nilai adj R

square adalah 0,173 (17,3%) mengindikasikan bahwa variabilitas kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel

independen berupa TAX, GRANT, REV, EXP dan REAL serta CAP

sebesar 17,3% dan sisanya sebesar 82,7% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

D. Pembahasan

Pengujian data dengan menggunakan model regresi berganda dalam

penelitian ini dilakukan dengan variabel dependen kinerja keuangan

pemerintah daerah yang diproksikan CR, DER, AT, ORTR dan OROE dan

menggunakan variabel independen yang terdiri dari TAX, GRANT, REV, EXP

dan REAL serta CAP. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa jumlah

revenue pemerintah daerah di Indonesia berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemeritnah daerah. Suatu pemerintah daerah yang mampu mencapai

jumlah pendapatan daerah yang tinggi tentunya akan mempunyai jumlah kas

tersedia yang cukup untuk melakukan pembiayaan kegiatan program kerja

yang telah dianggarkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Dengan

jumlah pendapatan yang tinggi dan jumlah kas tersedia cukup tersebut dapat

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

78

memperlancar kegiatan pemerintah daerah dalam menyediakan jasa pelayanan

bagi masyarakat hingga dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah

daerah. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Steven dan

MccGrowen (1983) dan Groves et al. (2001)

Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa jumlah capital atau

ekuitas dana dan jumlah real estate pemerintah daerah tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan Cohen (2006). Hasil yang kontradiktif dengan

penelitian sebelumnya ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan data dan

informasi atas laporan keuagan pemerintah daerah yang mempunyai opini

wajar dengan pengecualian khususnya untuk nilai atas aktiva yang tersaji

dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Atas laporan keuangan yang

mempunyai opini wajar dengan pengecualian yang digunakan dalam

penelitian ini sebagian besar memperoleh pengecualian pada aktiva, sehingga

dapat dinyatakan bahwa aktiva yang disajikan dalam laporan keuangan

pemerintah daerah tidak wajar berdasarkan standar akuntansi pemerintah. Hal

ini mengindikasikan bahwa banyak pemerintah daerah masih menghadapi

permasalahan akuntansi terkait pengakuan, pengukuran dan penilaian serta

penyajian aktiva yang dimiliki.

Terkait dengan hasil pengujian jumlah expenditure, taxes dan grant

mengindikasikan bahwa ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil ini kontradiktif

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

79

dengan penelitain yang dilakukan Steven dan MccGrowen (1983) dan Groves

et al. (2001). Hasil ini mengindikasikan bahwa jumlah expenditure yang

dilakukan oleh pemerintah daerah belum sepenuhnya efisien. Jumlah

expenditure belum mampu menghasilkan output atau hasil yang optimal

sehingga belum mampu meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil pengujian juga mengindikasikan bahwa jumlah pajak daerah dan grant

yang diterima oleh pemerintah daerah tidak berpengaruh pada kinerja. Hal ini

kemungkinanya dapat disebabkan oleh jumlah pajak daerah dan grant yang

kecil sehingga tidak mampu mendorong pencapaian kinerja keuangan

pemerintah daerah. Selain itu, jumlah pajak dan grant yang tidak berpengaruh

pada kinerja tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan hasil pajak dan grant

yang kurang atau tidak efisien sehingga tidak berpengaruh pada kinerja

keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

80

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Hasil pengujian data dalam penelitian mendasari pengambilan simpulan

dalam penelitian terkait nilai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan

pemerintah daerah di Indonesia. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa kinerja

keuangan pemerintah daerah yang diproksikan dengan posisi keuangan current

ratio, debt to equity ratio, assets turnover, operating revenue to total revenue

dan operating revenue to operating expense dipengaruhi oleh jumlah revenue

pemerintah daerah. Dengan revenue yang cukup mengindikasikan bahwa

pemerintah daerah mempunyai jumlah dana yang cukup untuk mendanai proses

operasional dalam rangka penyediaan jasa pelayanan pada masyarakat sehingga

dapat berpengaruh pada kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil pengujian data juga mengindikasikan bahwa jumlah taxes, grant,

expenditures dan real estate serta capital atau ekuitas dana tidak berpengaruh

pada kinerja pemerintah daerah. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemerintah

daerah belum mampu menggunakan hasil penerimaan pajak dan grant secara

efisien sehingga expenditures yang dilakukan tidak mampu mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah. Selain itu, hasil ini juga mengindikasikan bahwa

pemerintah daerah belum mampu melakukan pengakuan, pengukuran, penilaian

serta penyajian real estate yang dimiliki oleh pemerintah daerah sehingga jumlah

real estate tersebut tidak mempengaruhi kinerja pemerintah daerah.

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

81

B. Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan penelitian yang

dengan keterbatasan tersebut dapat berpengaruh pada hasil penelitian. Penelitian

ini tidak menguji gross domestic product, population dan tourist sebagaimana

digunakan Cohen (2006) karena keterbatasan data terkait variabel tersebut.

Penelitian ini tidak memasukkan variabel non keuangan yang sesungguhnya

mempunyai kemungkinan untuk menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah. Nilai adjusted R square yang hanya 17,3%

mengindikasikan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah dijelaskan dengan

variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, penelitian ini

menguji data tanpa memisahkan ke dalam kriteria tertentu, seperti ukuran daerah

dan status daerah, sehingga analisis penelitian terbatas pada pengujian kinerja

tanpa meneliti lebih dalam untuk daerah hasil pemekaran dan non pemekaran dan

lainya.

C. Saran

Hasil penelitian dan keterbatasan penelitian mendasari pengajuan saran

atau rekomendasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa informasi dalam

laporan keuangan mempunyai nilai relevan dalam mengukur kinerja keuangan,

tetapi walaupun tidak secara keseluruhan variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, sehingga diperlukan adanya upaya yang lebih intens bagi KSAP

untuk dapat melakukan perbaikan standar dan usaha dalam sosialisasi dan

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

82

implementasi sehingga tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

secara penuh dapat tercapai.

Selain itu, hasil penelitian mengindikasikan bahwa jumlah revenue

berpengaruh terhadap kinerja oleh karena itu manajemen pemerintah daerah perlu

untuk menggunakan informasi jumlah revenue tersebut dalam pengambilan

keputusan terkait operasional kegiatan pemerintah daerah agar kinerja yang

dicapai seperti yang diharapkan atau dianggarkan. Selain itu, pemerintah daerah

perlu untuk melakukan terobosan baru untuk dapat meningkatkan penerimaan

pajak daerah dan menggunakan real estate secara lebih baik agar dapat

meningkatkan kinerja pemerintah daerah.

Hasil penelitian juga membawa implikasi bagi legislator untuk

menggunakan variabel jumlah revenue dalam mengambil keputusan untuk

mengesahkan atau menyetujui keputusan terkait pengajuan pinjaman daerah oleh

pemerintah daerah agar keputusan pinjaman daerah disetujui meningkatkan

kinerja keuangan pemerintah daerah. Selain itu, hasil penelitian membawa

implikasi bagi kreditur, investor dan lembaga donasi untuk menggunakan

informasi bahwa jumlah revenue berpengaruh terhadap kinerja agar dalam

melakukan keputusan ekonomisnya tidak mengalami kerugian.

Selanjutnya, hasil penelitian membawa implikasi bagi penelitian

berikutnya untuk dapat mengembangkan lebih lanjut penelitian ini dengan dengan

menguji data dengan pengaruh lebih dari satu periode dapat diperoleh hasil yang

lebih lengkap terkait kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Selain itu,

penelitian berikutnya dapat menambahkan non keuangan seperti jumlah penduduk

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

83

atau populasi agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

Penelitian selanjutnya dapat pula memisahkan sampel penelitian ke dalam

klasifikasi lebih lanjut, seperti status daerah hasil pemekaran dan non pemekaran,

pemerintah daerah jawa dan luar jawa dan klasifikasi lain agar dapat diperoleh

hasil analisis yang lebih mendalam.

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

84

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Nathan B. 2004. Property Taxation Without Representation: Vacation Home And revenue. National Tax Association-Tax Institute America. ABN/INFORM research.

Brigham, Eugene F, dan Joel. F. Houston. 2001. Foundamentals of financial

Management. Thomson Sout Western. Cohen, Sandra. 2006. Identifying the Moderator Factor of Financial Performance

in Greek Municipal. Annuall Conference. 5th. HFAA. Thessaonica.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati. 2003. Dasar-dasar ekonometrika. Jogyakarta: BPFE

Groves, Sanford M, S. Godsey, dan Shulman. 2001. Financial Indicator for Local

Government. Public Finance International City Management Association. 9: 243-255.

Halim, Abdul dan Damayanti. 2008. Manajemen Keuangan Daerah: Seri Bunga Rampai. Yogyakarta: BPFE

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat. Jones, Stewart dan R. G.Walker. 2007. Explanatorof Local Government Distress.

ABACUS.43(3) Kuswadi dan Erna, Mutiara. 2004, Statistik Berbasis Komputer untuk orang non

statistic. Jakarta: PT. ElexMedia Komputindo. Mahmudi. 2007. Analisa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jogyakarta:

BPFE

Mardiasmo. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Jogyakarta: Penerbit Andi

Peraturan Pemerintah Nomor: 54 Tahun 2000. Tentang Pinjaman Daerah.

, Nomor: 24. 2005. Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH …/Analisis... · A. Tinjauan Pustaka ... 1. Pengertian Laporan Keuangan dan Tujuan Laporan Keuangan .... 11 2. Jenis Laporan Keuangan..... 13

85

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 147 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penerbitan, Pertanggungjawaban dan Publikasi Informasi Obligasi Daerah.

Santosa, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business. New York: John Wiley & Sons, inc.

Steven, J. Dan R. McGowen. 1983. Financial Indicators and Trends for Local Government: A State-Based Policy Perspective. Policy Study Rivew. 2(3): 33-51.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 dan telah direvisi melalui Undang Undang

Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan telah direvisi melalui Undang Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta.

______________, Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Departemen

Dalam Negeri RI, Jakarta. _______________, Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.

Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta. _______________, Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta. Worthington, Andrew C., dan Brian E. Dollery. 1999. Fiscal illusion and the

Australian local government grants process: How sticky is flypaper effect. Public Choice. Apr 1999; 99, 1-2; ABI/INFORM Research.