7/24/2019 Transisi Epid Gizi
1/8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transisi EpidemiologiTransisi Epidemiologi merupakan suatu pola perubahan penakit dalam
masarakat dimana akan ter!adi pergeseran pola penakit dan pola sebab
kematian dalam masarakat dengan menuruna angka penakit menular
tertentu dan meningkatna angka berbagai penakit tidak menular.
"engan semakin berkembangna kehidupan sosial masarakat# penakit dan
status kesehatan mulai dirasakan bukan lagi merupakan masalah perorangan
atau keluarga# melainkan telah men!adi masalah ang erat hubunganna dengan
kehidupan sosial masarakat dan keadaan lingkungan# maka para pakar ilmu
kemasarakat lain se$ara bersama%sama mengembangkan suatu disiplin ilmu
ang akhirna terkenal dengan Ilmu &esehatan Masarakat. "isiplin ilmu ini padahakikatna tetap mempela!ari manusia beserta tingkat kese!ahteraanna.
Berbeda dengan ilmu kedokteran ang melihat manusia sebagai indi'idu# dan
&esehatan Masarakat melihat masarakat sebagai suatu kesatuan ang
men!adi ob!ek (ormalna. )uang lingkup ilmu kesehatan masarakt semakin
berkembang dan tidak hana meliputi sehat dan sakit dalam pengertian sempit#
tetapi menangkut kese!ahteraan manusia dan masarakat luas.
Epidemiologi sebagai salah satu !urusan pokok dalam bidang kesehatan
masarakat telah berkembang sedemikian rupa sehingga dengan
kemampuanna dalam analisis permasalahan# analisi (aktor penebab dan
hubungan sebab akibat dalam proses timbulna masalah serta gangguankesehatan dalam masarakat#telah digunakan untuk mengatasi berbagai
masalah kesehatan dalam masarakat dan telah berhasil mengangkat dera!at
kesehatan masarakat ke tingkat ang lebih baik sekarang ini.
Pendekatan global dalam bidang kesehatan pada akhir abad ang lalu telah
menghasilkan suatu perubahan ang $ukup besar baik se$ara intensi( maupun
ekstensi( dalam per!alanan pembangunan kesehatan. &ema!uan serta
peningkatan pengetahuan sebab%akibat ter!adina penakit dan gangguan
kesehatan# kema!uan ang telah di$apai dibidang sanitasi maupun gi*i#
pengembangan 'aksin serta berbagai !enis obat%obatan# pengembangan
ker!asama dalam penggunaan (asilitasi dan tenaga kesehatan# perkembanganteknologi bidang kesehatan terutama bidang kedokteran serta kema!uan dalam
bidang ekonomi kesehata maupun kebiasaan hidup sehat merupakan sebagian
dari semua (aktor ang se$ara radikal telah menghasilkan trans(ormasi status
kesehatan peda berbagai negara.
Hasil ang telah di$apai dalam bidang kesehatan antara lain lebih banak
penduduk dunia ang dapat mengenam keadaan sehat bila dibandingkan pada
+aktu sebelumna. Namun demikian# kema!uan ang di$apai dalam bidang
kesehatan menimbulkan berbagai masalah baru# disamping berbagai harapan
masa depan. "engan menuruna se$ara drastis angka penakit dan angka
kematian akibat in(eksi# memberi kesempatan pada se!umlah besar penduduk
untuk memasuki usia lan!ut# berarti bertambahna !umlah penduduk untuk
memasuki penakit menahun serta penakit akibat ke$elekaan. "emikian pula
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
2/8
dengan ditekanna angka (ertilitas dan mortalitas dapat mendorong
meningkatna proporsi penduduk usia lan!ut dengan masalah kesehatn serta
pelaanan kesehatan ang bersi(at khusus. "engan meningkatna la!u
perkembangan industri ang disertai pula dengan urbanisasi dan moderenisasi
menimbulkan berbagai dampak terhadap (asilitas dan sistem pelaanan
kesehatan ang $enderung semakin mahal.
Melihat keadaan kesehatan masarakat di indonesia sekarang ini dan
membandingkanna dengan masa sebelumna maka !elas tampak adana
kema!uan dan peningatan pada berbagai bidang. "an bila kita melihat kedepan#
timbul pertanaan bagaimana bentuk keadaan masarakat pada masa ang
akan datang. Masalah kesehatan masarakat tidak hana terkait dengan
berbagai (aktor ang berhubungan langsung dengan penakit# tetapi !auh lebih
luas dan hampir berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia.
"engan adana kema!uan pembangunan diberbagi bidang ang $ukup
berpengaruh dalam kehidupan perorangan dan masarakat ang disertai dengan
timbulna perubahan%perubahan pada berbagai sektor sebagai akibat daari hasilpembangunan telah memberikan pula pengaruh bagi masalah kesehatan
masarakat.
Adana perubahan ang ter!adi pada berbagai aspek kehidupan masarakat
dapat memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap si(at%
si(at epidemiologis penakit maupun gangguan kesehatan lainna ang pada
dasarna memberikan bentuk masalah kesehatan masarakat pada masa
mendatang.
Transisi epidemiologi pada negara berkembang bukanlah suatu proses ang
dapat berlangsung dengan sendirina dan !uga tidaklah merupakan proses ang
berdiri sendiri. Hal ini dapat dilihat dengan adana perbedaan umur harapanhidup antara berbagai negara berkembang. "i tahun 1,-- masih terdapat 12
Negara A(rika bagian sub%sahara ang memiliki umur harapan hidup diba+ah /
tahun# sedangkan dilain pihak# !umlah negara ang sama di Amerika 0atin dan
Asia termasuk $ina telah memiliki umur harapan hidup 3/ tahun atau lebih.
Selain itu didalam negara berkembang dan !uga negara ma!u biasana ada
kesen!angan umur harapan hidup ang lebar antara golongan sosial maupun
antara tempat ang berbeda. 4rank dan ka+an%ka+an telah menebut
kesen!angan ini sebagai polarisasi epidemiologi atau stagnasi epidemiologi.
Adana perbedaan permasalahan ini tidak terbatas hana penakit menular
pada bai dan anak# tetapi !uga termasuk penakit tidak menular pada kelompok
de+asa.
"engan bertolak dari aspek mortalitas dalam transisi demogra5# 6mran
mengemukakan bah+a dengan perkembangan keadaan sosial ekonomi serta
kema!uan teknologi kedokteran tidak hana menimbulkan transisi angka
kematian ang menurun# tetapi !uga disertai dengan pergeseran sebab kematian
dan pola dalam masarakat. Pergeseran ini ter!adi melalui tahap%tahap tertentu.
1. Tahap# the era o( (estilen$e and (amine dengan angka harapan hidup ang
sangat rendah. Sebab kematian terutama karena kelaparan# berbagi +abah
penakit in(eksi serta sebab ang berhubungan dengan proses repsoduksi.
2. Tahap# the era o( re$eding pandemi$ ang ditandai dengan menuruna
peristi+a pandemi disertai angka kematian ang terus menurun# peristi+a
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
3/8
endemi semakin !arang dan tidak bersi(at (atal. Pada tahap ini angka harapan
hidup meningkat# +alaupun pola penakit masih didominasi oleh penakit in(eksi
dan kurang gi*i.
7. Tahap# the era o( degenerati'e and manmade disease ang ditandai
dengan semakin meningkatna berbagai penakit dan gangguan kardio'askular#
kanker# diabetes serta berbagai penakit degenerati( lainna. Tahap ini# umur
harapan hidup men$apai pun$akna disertai dengan angka kematian men$apai
kondisi stabil pada tingkat ang rendah. Penakit degenerati( dan berbagai
penakit akibat ulah manusia seperti kanker# penakit !antung# dan AI"S akan
merupakan sebab kematian utama.
Pada masa ang akan datang# masarakat kita akan mengalami dua ma$am
gangguan atau an$aman penakit se$ara bersamaan. 8angguan tersebut antara
lain 9
1. Masih adana berbagai ke!adian penakit menular di daerah pedesaan dan
terpen$il maupun di daerah pemukiman kumuh perkotaan#
2. Masih ditemukanna penakit menular lama serta timbulna penakit
menular baru merupakan masalah kesehatan ang masih memerlukan perhatian
khusus.
"ilain pihak dengan meningkatna pen$emaran air# pen$emaran udara# dan
berbagai penggunaan bahan kimia dalam makanan mendorong ter!adina
berbagai penakit tidak menular seperti penakti%penakit kanker# gangguan
ke!i+aan# ke$elakaan lalu lintas serta berbagai penakit dan ke$elakaan
berhubungan erat dengan peker!aan.
"isamping itu# kita akan menhadapi !uga masalah gi*i ganda. Masalah gi*i angberkaitan dengan penakit in(eksi dan kemiskinan akan tetap merupakan
masalah ang masih mengan$am penduduk ang hidup diba+ah garis
kemiskinan. "ipihak lain# karena meningkatna pendapatan dan perubahan gaa
hidup sebagai penduduk akibat keberhasilan pembangunan ekonomi dan
pengaruh budaa global# maka masalah gi*i lebih o'er nutrition akan
menga$am kehidupan penduduk golongan menegah ke atas serta kelompo usia
lan!ut. An$aman tersebut berupa makin meningkatna risiko menderita penakit
tidak menular terutama dalam bentuk kegemukan# penakit !antung# tekanan
darah tinggi# dan penakit kanker.
"engan demikian masalah kesehatan masarakt akan berahli dari masalahkesehatan pedesaan ke kesehatan perkotaan urban health problems ang
disertai dengan perubahan pola penakit seperti meningkatna berbagai
penakit akibat ker!a dan penakit tidak menular lainna. Perubahan pola hidup
dan nilai sosial budaa dapat mendorong meningkatna gangguan !i+a#
ke$anduan# dan penakit akibat perubahan perilaku# serta kemungkinan
timbulna :penakit $anggih; baru dalam masarakat.
Hal ini sesuai dengan hasil trend assessment bah+a beberapa penakit menular
tertentu telah menun!ukan penurunan pre'elensi ang $ukup ta!am seperti
in(eksi Saluran Pernapasan Akut ISPA# diare# dipteri# batuk re!an serta $ampak
pada bai dan anak. "ipihak lain# penakit hepatitis dan beberapa !enis penakit
ang ditularkan melalui hubungan seksual Penakit &elamin termasuk AI"S dan
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
4/8
HI< akan meningkat se!alan dengan meningkatna beberapa aspek kehidupan
modern.
"engan meningkatna mobilitas penduduk dan komunikasi antarpulau
memingkinkan berbagai penakit menular endemins pada daerah tertentu ang
dapat menebar diberbagai daerah lain ang dapat me+abah pada daerah
penduduk. Penakit malaria# 5laria# dan tuberkolosis ang hana terbatas pada
daerah tertentu atau pada kelompok penduduk tertentu dapat menebar dengan
$epat mengikuti mobilitas penduduk ang $ukup akti(.
Angka kematian bai# balita# dan angka kematian umum menurun namun akan
ter!adi peningkatan angka kematian pada usia produkti( dan pada usia lan!ut.
"ipihak lain# masih di!umpai berbagai daerah terpen$il maupun gugus kepulauan
ang masih belum ter!angkau oleh pelaanan kesehatan ang optimal.
Meningkatna biaa pelaanan kesehatan terutama pelaanan kesehatan
s+asta# mendorong masarakat miskin men$ari pelaanan tradisional ang
dapat menimbulkan kantung%kantung penularan penakit tertentu dalammasarakat. "alam keadaan seperti ini# pelaanan spesialistik akan semakin
meningkat# sedangkan berbagai penakit pada masarakat miskin akan
mendekam tanpa pelaanan ang sesuai. "engan demikian# kita akan
menghadapi dua kondisi ang ta!am akni penakit menular ang akan tetap
meningkat pada kelompok penduduk miskin ang setiap saat mengan$am
kesehatan masarakat se$ara umum# disertai penakit $anggih ang mungkin
mun$ul se$ara bersama%sama dengan meningkatna berbagai penakit tidak
menular dan gangguan !i+a akan merupakan gangguan kesehatan pada periode
ang akan datang.
Meningkatna umur harapan hidup rata%rata akan menimbulkan masalahkesehatan baru# akni gangguan kesehatan pada masarakat !ompo# baik 5sik#
mental# maupun kehidupan sosial. Beberapa penakit tidak menular akan
mengalami peningkatan pre'elensi seperti angka ke$elakaan# keran$unan# dan
penakit akibat pen$emaran lingkungan# gangguan metabolisme serta penakit
kardio'askular# penakit degenerati'e# penakit kanker# disamping berbagai
bentuk penakit sara( dan gangguan !i+a.
&e$enderungan bidang kesehatan# pola penakit berubah dari penakit menular
ang lebih muda disembuhkan ke penakit tidak menular ang bersi(at menahun
bahkan dapat seumur hidup sehingga akan menambah beban biaa pengobatan.
Meningkatna berbagai gangguan !i+a karena keadaan ang tidak menentu#
disertai dengan penakit akibat perubahan perilaku sehungga dapat
menimbulkan penakit $anggih baru. Ter!adi kesen!angan pelaanan kesehatan
bagi ang mampu dengan ang miskin dan timbul kantung%kantung dengan
masalah kesehatan tersendiri daerah kumuh di kota besar.
Bagi pembuat kebi!akan kesehatan ialah bah+a sebagian besar negara
berkembang menghadapi permasalahan pre dan post transisi epidemiologi
se$ara bersamaan. "alam hal ini 4oege dan Henderson telah menimpulkan
bah+a negara berkembang :tidak akan ada pilihan lain dalam masa transisi
epidemiologi# mereka harus menangani dua ma$am masalah penakit se$ara
bersamaan pada permulaan abad ini;.
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
5/8
2.2.Transisi Epidemiologi dalam Bidang 8i*i.
Epidemiologi gi*i merupakan satu%satuna metode dalam Ilmu 8i*i ang dapat
memberikan in(ormasi langsung tentang keterkaitan gi*i=kesehatan pada
populasi ang mempunai asupan makanan dan *at gi*i se$ara normal.
Pergeseran pola penakit dari penakit in(eksi ke penakit non%in(eksidegenerati( adalah akibat ter!adina pergeseran pola makan dan pola hidup. "i
sini ter!adi pergeseran dari pola makan tradisional ang tinggi karbohidrat# tinggi
serat# dan rendah lemak ke pola makan modern ang tinggi lemak# tapi rendah
serat dan karbohidrat. &urangna mengonsumsi buah%buahan dan saur%sauran
membuat tubuh kekurangan serat dan dapat berisiko meningkatkan kadar
kolesterol tubuh.
"i Indonesia transisi epidemiologi menebabkan ter!adina pergeseran pola
penakit# di mana penakit kronis degenerati'e sudah ter!adi peningkatan.
Penakit degenerati'e merupakan penakit tidak menular ang berlangsung
kronis seperti penakit !antung# hipertensi# diabetes# kegemukan dan lainna.
&ontributor utama ter!adina penakit kronis adalah pola hidup ang tidak sehat
seperti kebiasaan merokok# minum alkohol# pola makan dan obesitas# akti'itas
5sik ang kurang# stres# dan pen$emaran lingkungan. Sehingga Indonesia
menanggung beban ganda penakit di bidang kesehatan# aitu penakit in(eksi
masih mera!alela dan ditambah lagi dengan penakit%penakit kronik
degenerati'e.
Bila kondisi ini tidak segera diperbaiki dengan pola makan ang benar dan baik#
maka dapat berakibat timbulna berbagai penakit# terutama penakit
degenerati( !antung# diabetes# bahkan kanker $olon. Saat ini masarakat kita
mengarah pada masarakat modern ang mempunai kesibukan sangat tinggi#sehingga sangat +a!ar apabila ter!adi perubahan pola makan di mana mereka
tidak puna +aktu untuk mengonsumsi buah%buahan dan saur%sauran segar.
Meningkatna masalah%masalah ang timbul akibat transisi epidemiologi di
bidang gi*i# pesatna pertumbuhan industr pangan# !umlah dan tuntutan mutu
institusi pelaanan gi*i dan makanan disamping peningkatan pre'alensi penakit
baik in(eksi maupun degenerati( ang berakar pada kurang gi*i se!ak masa
kehamilan# dan timbulna masalah obesitas se!ak usia dini meningkatkan
beragam problematika gi*i kini dan akan datang sehingga memerlukan
penanganan ang pro(essional.
Transisi pola hidup berdampak pada perubahan pola konsumsi dan pola akti5tas#
sehingga memengaruhi komposisi tubuh. Saat ini masarakat $enderung lebih
menukai makanan $epat sa!i (ast (ood ang tinggi lemak# protein# karbohidrat#
dannatrium ang !ika dikonsumsi se$ara terus menerus dengan porsi ang
berlebihan akan berdampak meningkatna ke$enderungan kelebihan berat
badan o'er +eight ang merupakan salah satu (aktor resiko ke!adian penakit
degenerati'e.
2.7.4aktor > (aktor ang mempengaruhi Transisi Epidemiologi 8i*i
Berdasarkan analisis ke$enderungan kesehatan se$ara nasional
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
6/8
Badan 0itbangkes# 1,,?. Indonesia saat ini sedang mengalami transisi
epidemiologi. Selain itu dikatakan pula oleh @ilopo 1,, bah+a Indonesia saat
ini sedang mengalami polarisasi epidemiologi. Penakit%
penakit degenerati( mulai menun!ukkan peningkatanna.
Penebab kematian di daerah perkotaan dan pedesaan !uga
menun!ukkan pola ang berbeda dominasi penakit in(eksi dan kelainan gi*i
ang mengakibatkan status gi*i buruk sebagai penebab kematian masih terlihat
di daerah pedesaan. Sebalikna penakit pembuluh darah
!antung# degenerati(# penakit kronis dan ke$elakaan menun!ukkan angka
ang $ukup tinggi sebagai penebab kematian di daerah perkotaan.
1. Peningkatan sosial%ekonomi# adana persiapan untuk globalisasi dan
pengaruh kema!uan teknologi menebabkan banakna makanan kurang
berserat dalam bentuk :(ast (ood; ang menerbu pasar Indonesia baik dikotkota besar maupun sekitarna. Persiapan globalisasi dan pengaruh in(ormasi
menebabkan peningkatan perilaku tidak sehat ang akan banak berpengaruh
pada manusia di masa mendatang terutama penduduk di perkotaan
2. &esibukan ker!a# stress dan kurang kesempatan berolahraga# lingkungan
ker!a ang kurang sehat akan mempengaruhi pula keadaan kesehatan pada
$alon pra lansia dan lansia.
"alam hubungan masalah gi*i terdapat ke$enderungan%ke$enderungan ang
perlu diperhatikan sebagai berikut9
1 "i Indonesia masalah kesehatan masalah eropthalmia kekurangan 'itaminA bukan merupakan masalah kesehatan masarakat lagi. Sedangkan untuk
masalah 8A&I terutama di derita oleh penduduk di daerah pegunungan dan
terisolir# +alaupun sudah ter!adi penurunan 73.2 hasil sur'eo 1,-/%1,-2
men!adi 23.3 hasil sur'e 1,-3%1,,/ masalah ini masih membutuhkan
perhatian khusus.
2 Seiring dengan kema!uan so$ial ekonomi masarakat# masalah gi*i lebih
sebagai resiko timbulna berbagai penakit degenerati( sudah mulai mun$ul ke
permukaan. 6bser'asi pada 2/ orang de+asa diatas 1- tahun 37 orang laki%
laki dan 172 orang perempuan pengun!ung :konsultasi gi*i; pada pameran hari
pangan sedunia di Cakarta memberikan satu $ontoh situasi ke$enderungan
masalah :o'er+eight; dikota besar seperti Cakarta. Hasil pengumpulan data
berat badan# tinggi badan dan umur ang diter!emahkan ke bod mass inde
BMI membuktikan bah+a pre'alensi :o'er+eight; pada +anita adalah 2D dan
laki%laki 1-. &e$enderungan gi*i lebih ini !uga mulai dirasakan pada anak balita#
obsEr'asi ang dilakukan dengan menggunakan data susenas 1,,- dan 1,,2#
menatakan adana ke$enderungan meningkatna pre'alensi gi*i lebih pada
laki%laki maupun pada perempuan.
7 Se$ara mutlak konsumsi total energ meningkat dari 13,D &kal=orang=hari
tahun 1,-/ men!adi 1,/1 &kal=orang=hari pada tahun 1,,/.
&e$enderungan%ke$enderungan masalah gi*i tersebut diatas dapat didugadengan menganalisis berbagai (a$tor baik ang se$ara langsung maupun tidak
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
7/8
langsung berpengaruh terhadap masalah gi*i. Banak ahli ang menimpulkan
bah+a (a$tor%(aktor tersebut antara lain adalah (a$tor%(aktor demogra5# so$ial
ekonomi# perkembangan iptek dan hasil%hasil pembangunan tahap PCP 1
terutama bidang pangan dan gi*i.
2.D."ampak Transisi Epidemiologi dalam Bidang 8i*i
Penakit%penakit gi*i ang berhubungan dengan gi*i# dapat dibagi dalam
beberapa golongan
a. Penakit 8i*i 0ebih obesitas
Biasana penakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi didalam hidangan
ang dikonsumsi relati( terhadap kebutuhan atau penggunaanna energi
ependiture. Ada tiga *at makanan penghasil energi utama# ialah karbohidrat#
lemak dan protein. kelebihan energi dalam tubuh diubah men!adi lemak dan
ditimbun pada tempat%tempat tertentu. Caringan lemak ini merupakan !aringanang relati( inakti(# tidak langsung berperan serta dalam kegiatan ker!a tubuh.
6rang ang kelebihan berat badan# biasana karena kelebihan !aringan lemak
ang tidak akti( tersebut. Ada ahli gi*i ang membandingkan kelebihan !aringan
lemak pada orang ang kegemukan ini sebagai karung beras ang harus dipikul
kemana%mana# tanpa mendapat mam(aat dari padana. Ini akan meningkatkan
beban ker!a dari organ%organ tubuh# terutama ker!a !antung.
b. Penakit 8i*i &urang malnutrition# undernutrition
Penakit ini sering di!adikan satu kelompok dan disebut penakit gi*i salah
malnutrition. Pada penakit gi*i salah# kesalahan pangan terutama terletakdalam ketidakseimbangan komposisi hidangan. Pada penakit gi*i lebih# susunan
hidangan mungkin seimbang# hana kuantum keseluruhanna tidak men$ukupi
kebutuhan tubuh.
Penakit gi*i salah diIndonesia ang terbanak termasuk gi*i kurang ang
men$akup susunan hidangan ang dikonsumsi !uga masih seimbang# hana
kuantum keseluruhanna tidak men$ukupi kebutuhan tubuh.
Penakit gi*i salah terutama diderita oleh anak%anak ang sedang tumbuh pesat#
ialah ang disebut kelompok anak BA0ITA ba+ah lima tahun. Fang menon!ol
kurang pada kondisi ini# ialah kurang kalori dan kurang protein# sehingga disebut
penakit kurang kalori dan protein &&P. Nama asingna ialah protein $alorie
malnutrition PGM atau akhir%akhir ini disebut Protein Energi Malnutrition PEM.
Transisi epidemiologi dan demogra5# !uga perkembangan ekonomi
mengakibatkannegara%negara menghadapi peningkatan beban akibat Penakit
Tidak Menular PTM.Pada 1,,,# PTM diperkirakan bertanggung !a+ab terhadap
hampir ?/ kematian di dunia dan D7 dari beban penakit dunia @H6#
2///a. "iprediksikan pada tahun 2/2/ penakit ini akan men$apai 37 persen
kematian di dunia dan ?/ persen dari bebanpenakit dunia @H6# 2//2.
Transisi epidemiologi ini disebabkan karena ter!adina perubahan sosial ekonomi#
lingkungan dan perubahan struktur penduduk# saat masarakat telahmengadopsi gaa hidup tidak sehat# misalna merokok# kurang akti'itas 5sik#
7/24/2019 Transisi Epid Gizi
8/8
makanan tinggi lemak dan kalori# serta konsumsi alkohol ang diduga
merupakan (aktor risiko PTM. @H6 memperkirakan# pada tahun 2/2/ PTM akan
menebabkan 37 kematian dan ?/ seluruh kesakitan di dunia. "iperkirakan
negara ang paling merasakan dampakna adalah negara berkembang termasuk
Indonesia "epkes )I# 2//? dalam )aha!eng E Tuminah# S.# 2//,.
)ute menu!u 8i*i ang lebih Baik
Cangka Pendek
Penimbangan
Pelaanan kesehatan dan gi*i ibu hamil
Suplemen *at gi*i mikro
4orti5kasi
MP%ASI
Program &eluarga Harapan
Penuluhan
ASI Eksklusi(
Pendidikan gi*i dan higiene
Perlikau hidup sehat
)ute menu!u 8i*i ang lebih Baik
Cangka Pan!ang
Pelaanan kesehatan dasar termasuk &B dan
Penakit menular
Akse ke air bersih dan sanitasi
&ebi!akan iklan=pemasaran susu (ormula
Peningkatan ketahanan pangan
Perbaikan pendapatan
Pen$iptaan lapangan ker!a
Meningkatkan status perempuan
Pendidikan ibu
Perlindungan Sosial