TUGAS ARTIKEL
SISTEM PEMINDAH TENAGA
AKTIVE SUSPENSION
Oleh
Masruroh 12504241018
Atabik Sunanul Huda 12504241019
Priangga Pratama 12504241020
Yusuf Mulyadi 12504241021
Kelas A2
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014
Aktif suspensi adalah inovasi yang dikembangkan guna memperoleh peredaman
goncangan kendaraan atau gaya banting kendaraan saat berbelok dengan mengatur
kekerasan suspensi, ketinggian roda terhadap chasis dengan memanfaat sensor-sensor dan
ECU sebagai kontrolnya. Pada saat kendaraan melaju dengan kecepatan rendah dan pada
kondisi jalan yang halus tentu goncangan kendaraan yang terasa oleh penumpang tidak
begitu kuat, akan tetapi bebeda ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi,
kendaraan akan cenderung mengalami gerakan vertikal secara berlebihan karena
ketinggian kendaraan tidak mampu menghasilkan gaya aerodinamik yang sempurna.
Idelnya kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi tinggi kendaraan juga harus lebih
dekat dengan permukaan jalan, sehingga tekan ke bawah oleh udara yang mengalir diatas
kendaraan tidak berlawanan dengan tekanan udara yang berada di bawah kendaraan.
Sehingga dengan adanya aktif suspensi ini permasalahan yang demikian dapat diatasi
dengan baik.
Aktive suspension ini juga akan menjadikan kendaraan tetap stabil pada posisi datar
saat berbelok atau manuver pada keadaan tertentu. Sehingga keamanan dan kenyamanan
pengemudi maupun penumpang akan lebih terjaga.
Aktive suspension atau suspensi aktif ini adalah salah satu dari dua jenis
pengembangan dari sistem suspensi yaitu adative suspension atau pasif suspensi atau
suspensi semi aktif. Pada dasarnya suspensi ini mengontrol ketinggian bodi kendaraan
terhadap chasis dengan menggunakan sensor ketinggian dan sistem elektro-peumatik
sebagai aktuator sistem suspensi ini.
Prinsip kerja dari aktive suspension ini adalah dengan cara membaca gerakan
vertikal bodi kendaraan menggunakan sensor ketinggian bodi dengan chasis, kemudian
sensor ini memberi sinyal ke ECU kemudian ECU melakukan kalkulasi data kecepatan
kendaraan, sudut belok roda kemudi, kondisi rem, lateral akselerasi, beban kendaraan, dan
ketinggian kendaraan. Hasil kalkulasi ECU inilah yang akan dikirimkan kepada aktuator
suspensi untuk menambah atau mengurangi jumlah cairan peredam dan mengubah
kedudukan per.
Berikut ini adalah perkembangan mobil yang telah menerapkan pengembangan
suspensi semi aktif hingga Magic body control yang mana tidak ada getaran ataupun
gerakan ke atas walaupun kendaraan tersebut melaju kencang di jalan yang bergelombang:
1987 Mitsubishi Galant "Dynamic ECS", produksi pertama di dunia sistem suspensi dikontrol secara elektronik semi-aktif
1989 Citron XM ( Hydractive , semi-aktif) 1987 BMW M3 "BOGE adjustable damping System) 1989 Toyota Crown ( Toyota Electronically Modulated Suspension ) 1990 Infiniti Q45 "Full-Active Suspension (FAS)", sistem produksi pertama di
dunia suspensi aktif, meskipun itu masih memiliki pegas konvensional
1990 Toyota Supra (Toyota elektronik Modulated Suspension) 1991 Mitsubishi GTO "Elektronik Controlled Suspension" 1991 series Toyota Soarer Z30 ( Toyota elektronically Modulated Suspension ) 1991 Toyota Soarer UZZ32 (A-SUS -. Produksi pertama sistem suspensi aktif
penug untuk tidak menggunakan pegas atau swaybars Juga terintegrasi aktif 4
roda kemudi, membuat ini sistem yang paling canggih yang pernah dipasang ke
mobil jalan)
1992 Toyota Celica ( Toyota elektronically Modulated Suspension ) 1992 Citron Xantia VSX ( Hydractive 2 , semi-aktif) 1993 Cadillac , beberapa model dengan suspensi jalan penginderaan . 1994 Citron Xantia Activa ( Hydractive 2 dan active roll control) 1996 Jaguar XK 8 'CATS' (opsional) 1997 Jaguar XJ 'CATS' (standar pada model XJR) 1997-1998 Ford Taurus (standar pada SHO dan opsional pada model duratec SE) 1999 + Land Rover Discovery 2 'ACE' (Active Cornering Enhancement) 1999 Mercedes-Benz S-Class , Mercedes-Benz CL-Class , Active Body Control
atau Airmatic
1999 + Lexus LX470 2001 Citron C5 ( Hydractive 3 , semi-aktif) 2001 + Jaguar S-Type 'CATS' (Model R-Type S) 2002 + Mazda6 wagon 4wd 2002 BMW Seri 7 , Active Roll Stabilization 2002 Maserati Coup 2002 Cadillac Seville STS, pertama MagneRide 2003 Volkswagen Phaeton , Continuous Damping Control (CDC) 2003 Mercedes-Benz SL-Class , Active Body Control (ABC) 2003 Mercedes-Benz E-Class , Mercedes-Benz CLS-Class , Airmatic 2003 Chevrolet Corvette , beberapa Cadillac dan kendaraan lainnya dengan GM
MagneRide
2004 Opel Astra - 'IDS +' (opsional) 2004 - 2007 Volvo S60 R "4-C Active Chassis" 2004 - 2007 Volvo V70R "4-C Active Chassis" 2005 Citron C6 ( Hydractive 3 + , semi-aktif) 2006 Ford Galaxy - CDC (Continuous Damping Control) (opsi) 2007 Lexus GS , Active Suspension System Stabilizer 2007 Maserati GranTurismo 2007 Ford Mondeo - CDC (Continuous Damping Control) (opsi) 2007 - 2009 Acura MDX (opsional Sport versi paket) 2008 + Audi TT Magnetic Naik 2008 + Alfa Romeo Mito - Hijau Clover Leaf (Magneti Marelli Synaptic
Damping Control)
2008 Opel Insignia - 'FlexRide' (opsi) 2010 - 2013 Acura MDX (opsional Muka versi paket) 2011 Opel Astra 'FlexRide' (opsi) 2012 Range Rover Evoque MagneRide 2013 E7 seri Shinkansen (Semi-aktif dalam mobil 1-11, full-aktif dalam mobil 12) 2014 Mercedes S Class (Magic Body Control)
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Active_suspension
http://www.cvel.clemson.edu/auto/systems/active_suspension.html
http://s1.cdn.autoevolution.com
Recommended